Praktikum Manajemen Usaha Mandiri Laporan Akhir

41
PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA MANDIRI Rencana Usaha Restoran Pizza Nusantara Oleh : Rinaldy Avianto J3J112247 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

description

Praktikum manajemen usaha mandiri ini membahas tentang usaha pizza mini. di dalam dokumen telah terdapat aspek pasar, produksi, manajemen, serta keuangan. semoga bisa menjadi referensi teman-teman dan dapat bermanfaat untuk kedepannya

Transcript of Praktikum Manajemen Usaha Mandiri Laporan Akhir

PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA MANDIRI

Rencana Usaha Restoran Pizza Nusantara

Oleh :

Rinaldy AviantoJ3J112247

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Indonesia mengalami banyak proses modernisasi yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan, antara lain pada aspek sosial, budaya, teknologi, dan ekonomi. Aspek sosial, budaya, dan ekonomi saling berkaitan dengan perkembangan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan, dan masuknya pengaruh asing. Hal tersebut memberikan pengaruh pada masyarakat dalam gaya hidup untuk memenuhi kesejahteraan hidup, dan secara tidak langsung berpengaruh pada pola konsumsi masayarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan. Pola konsumsi yang dimaksud adalah pola konsumsi akan kebutuhan pangan yang semakin beragam dan berkembang secara dinamis.

Pola konsumsi pangan pada masyarakat perkotaan tidak sekedar pemenuhan kebutuhan fisiologis saja. Tingkat yang tinggi dalam pendapatan, pendidikan, mobilitas di luar rumah, serta kemudahan dalam memperoleh informasi, menjadikan masyarakat banyak mengetahui dan cenderung memilih makanan pokok pendamping sebagai pengganti nasi yang disajikan secara cepat, nyaman, dan praktis.

Melihat peluang tersebut, saya berinisiatif untuk memulai usaha restoran pizza. Namun tidak seperti restoran pizza lainnya, pizza yang saya buat adalah pizza dengan citarasa khas Indonesia. Selain sebagai diferensiasi produk, produk ini juga sebagai inovasi dimana makanan khas Eropa dikombinasikan dengan rasa khas lokal sehingga menarik untuk dicicipi. Usaha ini masih memiliki prospek yang baik karena makin tingginya mobilitas masyarakat menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan makanan cepat saji.

2. TUJUAN

Menganalisis kelayakan usaha restoran pizza nusantara

Menganalisis aspek legal, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek finansial dari usaha restoran pizza nusantara

Mengetahui cashflow dari usaha restoran pizza nusantara

GAMBARAN UMUM USAHA

Ide Bisnis : PINUS (Pizza Nusantara)

Dream: Menjadi perusahaan pizza terbesar, terlaris, dan terpercaya

Visi:

(Visi 2020-2025) Menjadi perusahaan pizza yang paling berpengaruh di daerah Depok

(Visi 2025-2030) Menjadi leader market dalam usaha pizza baik restoran maupun franchise

Misi :

Meningkatkan profit secara berkesinambungan

Menyediakan produk yang halal, inovatif, dan berkualitas dengan harga terjangkau sebagai bentuk pelayanan terhadap konsumen

Menerapkan proses efisien dan berkelanjutan dalam perusahaan

Menjadikan perusahaan sebagai trendsetter pizza yang terpercaya

Meningkatkan etos kerja, kompetensi, dan kesejahteraan karyawan

1. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

a. Pengembangan produk

Saat ini, baru 3 jenis topping pizza yang akan dikembangkan yaitu topping rendang, topping kari ayam, dan topping gulai. . Rencananya akan dikembangkan lagi 2 produk pizza dengan topping balado dan dendeng. Selain melakukan pengembangan terhadap produk baru, saya juga melakukan peningkatan kualitas terhadap produk pizza mulai dari segi bahan baku, bahan pelengkap, dan teknik membuatnya.

Usaha ini juga akan melakukan pengembangan pada kemasan produk. Seperti perubahan warna kemasan dan desain kemasan supaya lebih menarik pelanggan

b. Pengembangan pasar dan pemasaran

Pengembangan pasar sangat penting dalam sebuah usaha. Karena berhubungan dengan pangsa pasar yang dikuasi dalam sebuah usaha. Pengembangan pasar dan pemasaran juga harus dilakukan mengingat jumlah pesaing yang akan semakin banyak.

Usaha pizza nusantara ini juga melakukan pengembangan pasar dan pemasaran. Pasar yang akan dimasuki adalah pasar persaingan dan strategi untuk mengembangkan pasar adalah dengan mebangun sebuah cabang agar cakupan pasar menjadi lebih luas.

c. Pengembangan organisasi

Usaha saya juga melakukan pengembangan organisasi. Pengembangan organisasi ini sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan agar kinerja organisasi lebih efektif dan efisien. Cara saya dalam pengembangan organisasi yaitu dengan cara meningkatkan prestasi kerja SDM yang saya miliki. Peningkatan prestasi kerja SDM bisa saya lakukan dengan cara memberikan motivasi setiap harinya. Instruksi-instruksi strategis juga perlu diberikan kepada karyawan agar pekerjaan yang mereka lakukan semakin efektif dan efisien. Selain itu, saya akan melibatkan semua karyawan saya dalam memajukan usaha yang saya jalani. Karena hanya hal itu yang mampu meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh para karyawan.

d. Anggaran biaya pengembangan

Pengembangan usaha memang membutuhkan anggaran khusus agar rencana ini dapat berjalan dengan baik. Dengan anggaran yang cukup diharapkan rencana pengembangan usaha dapat diwujudkan dengan baik. Adapun anggaran pengembangan yang saya keluarkan dalam usaha saya yaitu pengembangan di bagian bahan baku, tenaga kerja langsung, Overhead, G&A, Marketing and Sales, Profesional service, Miscellaneous costs, dan Capita equitment. Dan untuk besaran anggaran biaya pengembangan yang akan saya keluarkan akan disesuaikan seberapa besar pengembangan yang dilakukan disetiap bagiannya

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. ASPEK LEGAL

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk Perijinan yang meliputi :

A. Izin lokasi

Kelengkapan data ijin lokasi usaha pendirian, meliputi:

a. Sertifikat (akte tanah)

b. Bukti pembayaran PBB yang terakhir

c.Rekomendasi dari RT/RW,

d. Rekomendasi dari kecamatan dan

e.KTP dari pemrakersa proyek atau bisnis

B. Izin usaha

Kelengkapan atas data ijin usaha, meliputi:

a. Akte pendirian usaha dari notaris setempat apakah berbentuk badan usaha PT, CV, perseorangan, dll.

b.NPWP (nomer pokok wajib pajak)

c.Surat tanda daftar perusahaan

d.Surat ijin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat

e.Surat rekomendasi dari kadin setempat

f. Surat tanda rekanan dari pemda setempat

g.SIUP setempat

h. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen penerangan

C. Aspek Legal Usaha Restoran Pizza Nusantara

Akta Pendirian Usaha

Untuk membuat akta pendirian yang perlu dilakukan usaha fruity donut yakni dengan mengumpulkan dokumen-dokumen sebagai berikut :

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri

1. Fotokopi Kartu Keluaraga (KK)

1. Fotokopi NPWP penanggung jawab

1. Foto penenggumng jawab pwerusahaan ukuran 3 x 4

1. Fotokopi lunas PBB tahun terakhir

1. Fotokopi surat kontrakan/ sewa kantor

1. Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung

1. Surat keterangan domisili dari RT/RW

1. Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, dan komputer)

Setelah mendapatkan akta pendirian perusahaan, harus mendaftarkan dan mengesahkan perusahaan ke kementrian terkait, yaitu :

1. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

1. Kementrian tenaga Kerja

1. Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan

1. Kementrian Pekerjaan Umum

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Dalam hal ini, usaha fruity donut akan mempersiapkan dokumen-dokumen di antaranya :

- fotokopi akta pendirian atau akta perubahan yang terakhir.

- fotokopi SIUP atau surat keterangan lainnya dari instansi yang berwenang.

- fotokopi ktp/kartu keluarga/paspor pengurus.

- fotokopi npwp kantor pusat (yang berstatus cabang)

- surat kuasa (bagi pengurus yang diwakili kuasanya).

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan usaha dibidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha baik perorangan, firma, cv, pt, koperasi, bumn dan sebagainya. Langkah-langkah yang dilkaukan untuk mendapatkan SIUP usaha kecil adalah, sebagai berikut :

1. datang ke bagian urusan perizinan, kantor dinas perindustrian dan perdagangan daerahtingkat ii atau daerah tingkat i.

1. mengisi dan mengajukan surat pengajuan izin (spi) dengan melampirkan persyaratan :

1. fotokopi/salinan akta notaris pendirian perusahaan.

2. fotokopi dari pemilli/penanggung jawab perusahaan, dan

3. pas foto dari pemilik/penanggung jawab perusahaan 4 lembar ukuran 3x4 cm.

1. menyerahkan kembali formulir dan persyaratan lainnya kepada petugas bagian perizinan.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Tanda daftar perusahaan disebut juga nomor registrasi perusahaan (nrp). Setelah usaha fruity donut memiliki SIUP dan NPWP, pemilik akanmendaftarkan perusahaannya ke departemen perindustrian dan perdagangan setempat dengan prosedur :

mengisi formulir pendaftaran.

melampirkan fotocopy ktp, npwp, siup, dan akta pendirian.

membayar biaya administrasi ke bank setempat yang besarnya sesuai dengan bentuk usaha yang dijalankan.

dengan menunjukkan bukti pembayaran di bank, wirausaha dapat mengambil tanda daftar perusahaannya.

2. ASPEK PEMASARAN

A. Deskripsi Usaha

Usaha yang akan saya jalankan adalah usaha produksi makanan dan minuman berbasis restoran keluarga. Restoran yang akan saya jalankan memiliki fokus produk pizza dengan citarasa lokal. Struktur pasar yang akan dimasuki adalah struktur pasar persaingan dimana dalam pasar persaingan terdapat banyak penjual dan banyak pembeli. Produk yang dihasilkan adalah pizza dengan rasa Nusantara dan berbagai macam makanan dan minuman lainnya.

Permintaan akan makanan terutama di daerah Depok terbilang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan penduduk Kota Depok khususnya daerah sekitar Margonda Raya cukup padat. Selain itu, kebutuhan akan makanan yang cepat saji dan tidak terlalu berat cenderung dilirik oleh konsumen yang memiliki mobilitas tinggi. Dan salah satu jenis makanan yang dapat dilirik konsumen seperti yang disebutkan tadi adalah pizza karena selain makanan ini cepat saji juga lezat dan tidak terlalu mengenyangkan.

Seperti yang kita tahu telah banyak inovasi-inovasi topping pizza yang dilakukan oleh industry-industri besar. Contohnya seperti Pizza Hut dengan inovasi pinggiran pizza yang diberi keju sehingga menambah rasa gurih di setiap gigitannya. Produk yang saya hasilkan berupa pizza dengan inovasi bentuk pizza yang persegi panjang serta topping pizza khas Nusantara sehingga memiliki nilai tersendiri bagi para penikmat pizza. Saat ini telah tersedia 3 macam topping pizza dengan citarasa lokal seperti pizza rendang, pizza kari ayam, dan pizza gulai. Rencananya akan dikembangkan lagi 2 produk pizza dengan topping balado dan dendeng. Untuk harga pizzanya, saya patok Rp 80.000 per pizza dengan ukuran 20 centimeter x 40 centimeter.

B. Strategi Pemasaran

1. Strategi bauran pemasaran (7P)

Product

Product adalah segala sesuatu (barang atau jasa) yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapatkan perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Bukan hanya kualitas produk yang dibutuhkan konsumen, namun sistem pelayanan yang diberikan dan desain produk yang menarik juga memberikan nilai lebih pada konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk.

Produk pizza yang saya jual merupakan produk yang sudah memenuhi standar konsumen saya baik dari segi rasa maupun kandungan gizi. Untuk kemasan, ada 2 macam kemasan pizza yaitu kemasan full dan kemasan piece dimana kemasan full adalah kemasan untuk 1 buah pizza, sedangkan kemasan piece adalah untuk pizza yang telah dipotong.

Price

Priceadalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa juga tiba tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan kondisi permintaan pasar.

Produk pizza ini saya patok dengan harga Rp 80.000 per pizza dengan ukuran 20 centimeter x 40 centimeter dan Rp 12.000 per potong pizza dengan ukuran 10 centimeter x 10 centimeter. Harga ini sudah saya perhitungkan berdasarkan HPP dan margin keuntunga yang saya inginkan.

Place

Placemerupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas. Sehingga beberapa perusahaan membuka kantor cabang di daerah daerah untuk memudahkan konsumennya.

Usaha ini berlokasi di daerah Jalan Raya Margonda, Depok. Jalan Raya Margonda Depok merupakan jalan raya dengan mobilitas yang cukup tinggi. Selain itu, Jalan Raya Margonda juga merupakan salah satu akses utama menuju kota Jakarta sehingga banyak orang-orang yang melewati jalan ini untuk bekerja. Itulah yang membuat lokasi ini sangat berpotensi untuk dijadikan lahan usaha restoran.

Promotion

Promotionadalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai produka atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan antara lain advertising, public relation, sales promotion, personal selling, serta direct marketing.

Promosi yang akan dilakukan adalah yang pertama advertising. Advertising adalah cara mempromosikan produk menggunakan iklan, pamphlet, atau media lainnya. Selain advertising, saya juga menggunakan metode public relation yaitu melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar serta direct marketing yaitu melakukan pendekatan langsung ke konsumen.

People

Peopleadalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen. Orang yang memproduksi dan memasarkan suatu produk juga memiliki penilaian dimata konsumen.

Para pelayan di restoran saya diharuskan untuk selelu tersenyum kepada pelanggan maupun konsumen. Selain itu, tata karma dan bicara yang sopan dan santun lebih diutamakan untuk karyawan khususnya para pelayan. Hal ini dilakukan guna menimbulkan kesan positif di hati para pelanggan dan konsumen terhadap perusahaan

Process

Procesadalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen terhadap suatu produk.

Sistem pelayanan yang saya terapkan di karyawan dalam restoran yaitu pesanan datang tidak boleh lebih dari 20 menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsumen agar tidak terlalu lama menunggu pesanan. Selain itu, saya juga menyediakan pelayanan pesan antar pizza dengan cakupan daerah Depok dan Bogor.

Physical Evidence

Physical evidenceadalah perangkat perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Kemasan dari produk pizza ini di desain sedemikian rupa agar pizza tidak mudah dingin dan melempem. Selain itu, desain gambar dan logo pada kemasan dibuat agar lebih menarik konsumen dan menggugah selera.

2. Segmentasi, Targetting, & Positioning

Segmentasi

Segmentasi adalah bisa kita katakan sebagai cara memandang baik memandang secara kepribadian sampai hal-hal yang umum, seperti dari jenis kelamin, dari segi umur, dari yang punya mobil atau tidak, dari segi kebiasaan hemat atau boros, dan sebagainya. walaupun pasarnya tetap, namun cara segmentasinya bisa macam-macam. Setelah pasar dipetakan dan disegmentasi menjadi kelompok-kelompok pelanggan potensial dengan karakteristik dan perilaku serupa, perusahaan perlu memilih segmen mana yang mau dimasuki.

Produk pizza saya lebih ditargetkan untuk kalangan menengah keatas mengingat harga dari 1 buah pizza yang cukup mahal tetapi memiliki keunikan tersendiri. Para kalangan menengah keatas ini meliputi pekerja kantoran, keluarga dan para mahasiswa

Targetting

Targeting didefinisikan sebagai cara mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, yaitu dengan memilih target pasar yang tepat. Targeting disebut sebagai fitting strategy karena kita menyamakan (fitting) sumber daya perusahaan Anda dengan kebutuhan target pasar yang dipilih. Setelah memetakan pasar, dan menyesuaikan sumber daya perusahaan Anda dengan segmen yang dipilih, maka kemudian Anda harus memiliki posisi yang kredibel dalam benak mereka. Dalam targeting ini jika tingkat ketepatan anda bagus dalam memilih target yang akan dituju sebagai sasaran marketing maka dapat dipastikan tingkat keefisiensian perusahaan yang anda manage akan tinggi dan efektif tentunya.

Target pasar usaha pizza ini adalah radius 5 km dari lokasi.Daerah ini cukup padat, dan bagian dari kota yang diinginkan untuk ditempati oleh banyak orang.Ini adalah bagian kota yang kurang terlayani, terutama ke barat sampai ke daerah lenteng agung.Ini adalah salah satu koridor yang paling sering orang bepergian ke arah Jakarta maupun Bogor.

Positioning

Dalam positioning kita harus memposisikan merek kita di dalam benak pelanggan, yaitu apa sesungguhnya yang kita tawarkan. Positioning sangat penting karena merupakan raison dtre merek kita. Jadi, kalau kita sudah berhasil merumuskan STP yang tepat, kita akan bisa memenangkan perang di mind share. Bisa saja kita saat ini kalah di market share, namun jika mind share dan apalagi heart share Anda masih kuat, peluang kita untuk meraih market share yang hilang terbuka lebar. Positioning ini adalah menanamkan suatu kepercayaan atau gambaran yang baik dalam pikiran setiap konsumen tentang produk yang kita tawarkan.

Cara yang saya gunakan untuk memposisikan produk saya di hati pelanggan adalah dengan desain kemasan. Desain ini dibuat sedemikian rupa dan diharapkan bisa mengingatkan konsumen kepada produk ini. Selain itu, saya juga memiliki tagline di restoran saya yaitu Pizza nya Orang Indonesia juga menjadi strategi saya untuk menanamkan produk saya di hati para konsumen bahwa untuk menikmati pizza dengan citarasa lokal hanya ada di restoran saya

3. Analisis Kompetitif/Pesaing

Analisis Kompetitif usaha restoran sangat perlu untuk dilakukan. Dalam menganalisis pesaing saya akan menggunakan strategi pemasaran dengan analisis SWOT. Strategi pemasaran bisa dilihat pada bagian 2. Setelah menganalisis pesaing dengan menggunakan strategi pemasaran, maka saya menyimpulkan bahwa pesaing pada dasarnya sama dengan usaha yang saya miliki. Sehingga perlu strategi khusus yang lebih kompleks agar bisa menguasai pangsa pasar yang ada.

Namun dalam prakteknya, peluang bisnis usaha pizza masih bisa untuk dimasuki. Hal ini karena permintaan akan makanan cepat saji khususnya pizza setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tidak hanya untuk memenuhi pasar regional namun juga memenuhi pasar nasional.

3. ASPEK TEKNIS / TEKNOLOGI

Dalam analisis aspek teknis dapat diketahui bagaimana suatu produk dihasilkan dan berkaitan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis itu dibangun. Adapun aspek teknis mencakup beberapa bagian utama antara lain lokasi bisnis, seberapa besar skala operasional bisnis, kriteria pemilihan mesin dan peralatan, dan kegiatan proses produksi.

1. Lokasi Proyek

Rencana lokasi restoran adalah di sekitar Jalan Margonda, Depok, dengan bangunan seluas 300 m2. Beberapa variabel utama dalam penentuan lokasi suatu proyek antara lain ketersediaan bahan baku, suplai tenaga kerja, tenaga listrik dan air, fasilitas transportasi, dan letak pasar utama

2. Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk membuat produk pizza antara lain terigu, telur, mentega, minyak, daging, dan sayur mayur. Kebutuhan tersebut biasanya dibeli di pasar tradisional yaitu Pasar Cisalak. Jika keperluan bahan baku sangat mendesak maka pembelian bahan baku dilakukan di supermarket atau toko-toko terdekat.

Lokasi pembelian bahan baku tidak terlalu jauh dengan lokasi produksi sehingga dapat meminimumkan biaya operasional. Untuk bahan baku yang bersifat perishable atau mudah rusak, selalu dilakukan pembelian setiap hari agar kualitas bahan baku tetap terjaga kesegarannya, sedangkan bahan baku yang tahan lama dibeli secara langsung setiap 2 minggu sekali

3. Fasilitas Transportasi

Pengangkutan bahan mentah dari pasar menuju tempat penyimpanan barang menggunakan satu unit motor roda tiga yang dilengkapi bak penampungan barang. Alat ini dinilai lebih efisien dan memudahkan di dalam perjalanan agar barang atau bahan baku yang sudah dibeli tidak rusak dan layak untuk dikonsumsi

4. Tenaga Listrik dan Air

Sumber daya listrik dan air yang digunakan berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

5. Proses Produksi Pizza

Produk pizza yang akan dihasilkan memiliki bentuk berbeda dari pizza pada umunya yang berbentuk bulat. Bentuk persegi empat lebar 20 centimeter dan panjang maksimal 1 meter. Jika dihidangkan dalam potongan kecil pizza menjadi ukuran 12,5 centimeter x 20 centimeter. Adapun bahan baku yang dibutuhkan dalam resep pembuatan pizza adalah tepung terigu dengan protein sedang, garam, ragi instan, minyak zaitun, dan air hangat.

Tahap pertama, bahan baku yang diperlukan untuk membuat adonan pizza ditimbang sesuai resep. Tahap selanjutnya yaitu pencampuran bahan baku terigu dengan protein sedang, garam, ragi instan, minyak zaitun, dan air hangat. Bahan baku yang telah dicampur tersebut telah menjadi adonan pizza, kemudian diaduk hingga tidak lengket menggunakan mesin pengaduk khusus untuk pembuatan roti atau adonan pizza. Adonan pizza tersebut kemudian didiamkan 15 menit agar mengembang, setelah itu dilakukan proses penggilingan agar menjadi tipis merata dan dimasukkan ke dalam loyang khusus yang kemudian dimasukkan ke dalam oven

Selama proses pembuatan pizza yang telah dimasukkan di dalam oven dibuat juga topping (lapisan atas) pada pizza. Tersedia 3 macam topping khas makanan Indonesia salah satunya adalah topping bercitarasa rendang.

Bahan baku yang dibutuhkan pada pembuatan topping pizza rendang antara lain daging sapi, santan, dan bahan-bahan bumbu rendang lainnya seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, lengkuas, jahe, cabe, bawang merah, jinten, garam, dan pala bubuk. Cara membuat toppingnya adalah menghaluskan semua bumbu-bumbu rendang diatas kemudian dicampur dengan santan di atas kuali. Setelah itu masukkan daging sapi yang telah di suwir dan dimasak sambil diaduk selama 30 menit. Rendang yang telah jadi dituangkan diatas pizza dan kemudian dipanggang dalam oven panas 300C selama lima menit hingga kulit pizza menggelembung dan matang. Setelah matang segera angkat dan oleskan permukaannya dengan minyak zaitun.

Diagram Alur Pembuatan Pizza

6. Rencana Skala Produksi

Restoran pizza yang akan saya jalani rencananya berskala menengah. Hal ini berdasarkan jumlah kapasitas produksi setiap harinya yaitu sebanyak 100 unit pizza. Untuk menangani kapasitas produksi, dibutuhkan tenaga kerja yang mumpuni dalam bidang tata boga sebanyak 10 orang, 4 orang sebagai koki, 4 orang sebagai pelayan, dan 2 orang sebagai kasir. Untuk cakupan pemasaran, kami menargetkan sekitar 20% pangsa pasar yang bisa dikuasai di daerah kota depok

7. (Meja Pemesanan dan kasir) (Dapur) (Depan Restoran)Layout Restoran

(Gudang)

(Ruang Administrasi)

4. ASPEK MANAJEMEN

Struktur organisasi dan fungsinya dari usaha restoran pizza

Dalam usaha restoran pizza ini terdapat 14 orang yang dipekerjakan. Bagian-bagian pekerjaan yang ada yaitu sebagai berikut

a. Manajer 1 orang, Min. 25 tahun, pendidikan min. S1, berpengalaman dalam dunia manajemen min. 3 tahun.

b. Wakil Manajer 1 orang, Min. 25 tahun, pendidikan min. S1, berpengalaman dalam dunia manajemen min. 3 tahun.

c. Kasir 2 orang, pendidikan min. SMA, berpenampilan menarik, max. usia 25 tahun

d. Koki 4 orang, pendidikan min. D3 jurusan tata boga, max. usia 30 tahun

e. Pelayan 4 orang, pendidikan min. SMA, berpenampilan menarik, max. usia 25 tahun

f. Pekerja gudang 2 orang, pendidikan min. SMA, max. usia 30 tahun

g. Satpam 2 orang, pendidikan min. SMA, memiliki fisik kuat, min. usia 21 tahun

Berikut adalah bagan untuk struktur organisasi bisnis usaha restoran pizza nusantara yang akan dijalankan:

(ManajerWakil ManajerDivisi AdministrasiDivisi ProduksiDivisi GudangDivisi PelayananDivisi Keamanan)Grafik 1. Struktur Organisasi Usaha PINUS

Struktur organisasi yang sederhana ini dinilai dapat memudahkan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan. Jobdesk dari setiap masing-masing divisi adalah sebagai berikut:

1. Divisi administrasi bertugas dalam kegiatan mengatur administrasi keuangan dan menerima transaksi pengaturan pemesanan makanan, reservasi, dan pembayaran dari konsumen.

2. Divisi produksi memiliki kewajiban memproduksi (mencampur, mencatak, dan memanggang), serta menjaga kualitas produk dan kehigienisannya. Divisi produksi juga harus selalu mengontrol persediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksinya

3. Divisi gudang bertugas membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional. Selain itu divisi gudang juga bertanggung jawab atas persediaan bahan baku yang ada di gudang

4. Divisi pelayanan bertugas melayani para pengunjung, mulai dari pemesanan menu hingga penyajiannya serta merapihkan meja setelah para pengunjung selesai menyantap hidangan. Selain itu divisi pelayanan ini juga memiliki kewajiban memberikan informasi menu special dan mendeskripsikan dari setiap menu agar pengunjung mendapatkan gambaran tentang menu yang akan dipesan nantinya

5. Divisi Keamanan bertugas untuk menjaga keamanan dari dalam dan luar restoran. Selain itu divisi keamanan juga bertugas untuk mengatur parkir kendaraan pengunjung

Sistem Komunikasi yang diterapkan

Sistem komunikasi yang diterapkan dalam usaha yaitu terbuka antara karyawan dengan atasannya. Begitu juga antara saya dengan semua SDM yang saya miliki. Perlunya hubungan erat antara saya dengan SDN dalam usaha agar terciptanya suasana yang kondusif. Dengan komunikasi yang tidak kaku dan terbuka akan menjadikan para SDM diperusahaan saya lebih lepas dalam menyampaikan kondisi disetiap bagiannya

Komunikasi formal juga saya terapkan dalam perusahaan saya. Komunikasi ini saya gunakan saat saya mengadakan rapat internal antara saya, manajer, dan asisten manajer. Selain itu komunikasi dalam bentuk pengumuman juga akan saya terapkan. Komunikasi ini saya lakukan saat ada kebijakan atau peraturan yang saya buat untuk semua SDM di perusahaan saya.

Standar-standar Operasional

Standar Operasial merupakan suatu sistem acuan atau standarisasi yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan suatu pekerjaan dari awal sampai akhir.

Top Management dalamperusahaan modern memahami kebutuhan suatu standaracuan, agar para karyawan memahami dan melakukan tugasnya sesuai standar dan kebijakan yang digariskan perusahaan, serta menyadari pentingnya suatu prosedur baku dalam mencapai tujuan perusahaan. Dari prosedur yang dibuat perusahaan, karyawan dapat mengetahui kewajiban yang harus dilakukan.

Berikut adalah standar yang saya buat didalam perusahaan saya untuk semua bagian:

Divisi Administrasi

a. Semua karyawan sudah datang di tempat kerja sebelum pukul 10.00 WIB untuk persiapan buka restoran

b. Karyawan memakai seragam khusus kasir

c. Karyawan melayani pelanggan di belakang meja kasir dengan ramah dan sopan hingga restoran tutup

Divisi Produksi

a. Semua karyawan sudah datang di tempat kerja sebelum pukul 10.00 WIB untuk persiapan buka restoran

b. Karyawan memakai pakaian khusus koki

c. Melakukan produksi makanan dan minuman sesuai prosedur pemasakan

d. Menjaga kualitas dari makanan yang dihasilkan

e. Selalu menjaga kebersihan tangan

Divisi Gudang

a. Semua karyawan sudah datang di tempat kerja sebelum pukul 10.00 WIB untuk persiapan buka restoran

b. Melakukan pembelian bahan baku

c. Memeriksa bahan baku apakah masih layak atau tidak untuk diolah

d. Siaga di gudang hingga restoran tutup

Divisi Pelayanan

a. Semua karyawan sudah datang di tempat kerja sebelum pukul 10.00 WIB untuk persiapan buka restoran

b. Memakai seragam khusus pelayan

c. Melayani pelanggan hingga restoran tutup

Divisi Keamanan

a. Semua karyawan sudah datang di tempat kerja sebelum pukul 10.00 WIB untuk persiapan buka restoran

b. Memakai seragam satpam

c. Menjaga restoran hingga restoran tutup

d. Mengatur parkiran pelanggan

5. ASPEK KEUANGAN

Biaya

a. Biaya Investasi

No

Jenis Investasi

Jumlah Unit

Umur Ekonomis (tahun)

Harga per unit

Total Investasi (Rp/Unit)

A.

Bangunan

1

Bangunan restoran

300 m2

10

145.000.000

850.000.000

Jumlah

850.000.000

B.

Peralatan Dapur

1

Mesin penggilingan

1

10

9.000.000

9.000.000

2

Cool storage

1

10

15.000.000

15.000.000

3

Oven gas

1

5

4.000.000

4.000.000

4

Oven listrik

1

5

1.200.000

1.200.000

5

Loyang pizza

15

3

80.000

1.200.000

6

Panci kecil

4

3

120.000

480.000

7

Panci besar

4

5

200.000

800.000

8

Baskom stainless

6

5

25.000

150.000

9

Mixer

2

5

800.000

1.600.000

10

Blender

3

5

600.000

1.800.000

11

Kompor gas

2

10

1.100.000

2.200.000

12

Tabung gas

3

10

300.000

900.000

13

Kulkas

1

10

1.100.000

1.100.000

14

Lemari peralatan makan

2

10

1.250.000

2.500.000

15

Gallon air

4

5

35.000

140.000

16

Lemari sajian minuman

1

10

950.000

950.000

17

Rak piring dan gelas

2

10

200.000

400.000

JUMLAH

43.420.000

C.

Peralatan makan

1

Poci

4

3

30.000

120.000

2

Piring kecil

60

5

5.000

300.000

3

Piring besar

90

5

16.000

1.440.000

4

Mangkuk

72

5

9.000

648.000

5

Nampan

15

5

15.000

225.000

6

Asbak

10

10

4.500

45.000

7

Gelas (cold drink)

61

5

7.000

427.000

8

Gelas (hot drink)

47

5

8.000

376.000

9

Cangkir

35

5

8.000

280.000

10

Sendok

120

10

1.200

144.000

11

Garpu

96

10

1.200

115.200

12

Dispenser

2

10

150.000

300.000

13

Pisau

90

10

15.000

1.350.000

JUMLAH

5.770.200

D.

Peralatan lainnya

1

Mesin kasir

1

5

1.500.000

1.500.000

2

Komputer

1

5

2.500.000

2.500.000

3

Kalkulator

2

5

50.000

100.000

4

Meja

9

10

125.000

1.125.000

5

Kursi

60

10

70.000

4.200.000

6

Tempat sampah

5

5

20.000

100.000

7

Tempat tisu

15

5

8.500

127.500

8

Serbet

15

2

9.000

135.000

9

Botol saus

9

3

4.500

40.500

10

Botol kecap

9

3

4.500

40.500

11

Botol merica

9

3

4.000

36.000

12

Botol garam

9

3

4.000

36.000

13

Daftar menu

9

2

10.000

90.000

JUMLAH

10.030.000

E.

Kendaraan

1

Motor roda tiga

1

10

12.500.000

12.500.000

Jumlah

12.500.000

Total Keseluruhan Investasi

922.129.700

b. Biaya Tetap

Gaji karyawan: Rp 1.300.000 x 10 orang x 12 bulan = Rp 156.000.000

Gaji Supervisor: Rp 3.300.000 x 12 bulan = Rp 39.600.000

Gaji Wakil Supervisor: Rp 3.000.000 x 12 bulan = Rp 36.000.000

Biaya PDAM: Rp 2.520.000

Biaya Listrik: Rp 13.200.000

Transport: Rp 2.880.000

Penyusutan

1. Mesin penggilingan: Harga/UE = Rp 9.000.000 / 10 tahun = Rp 900.000

2. Cool storage: Rp 15.000.000 / 10 tahun = Rp 1.500.000

3. Oven (gas): Rp 4.000.000 / 5 tahun = Rp 800.000

4. Oven listrik:Rp 1.200.000 / 5 tahun = Rp 240.000

5. Loyang pizza:Rp 1.200.000 / 3 tahun = Rp 400.000

6. Panci kecil: Rp 480.000 / 3 tahun = Rp 160.000

7. Panci besar: Rp 800.000 / 5 tahun = Rp 160.000

8. Baskom stainless: Rp 150.000 / 5 tahun = Rp 30.000

9. Mixer: Rp 1.600.000 / 5 tahun = Rp 320.000

10. Blender: Rp 1.800.000 / 5 tahun = Rp 360.000

11. Kompor gas: Rp 2.200.000 / 10 tahun = Rp 220.000

12. Tabung gas: Rp 900.000 / 10 tahun = Rp 90.000

13. Kulkas: Rp 1.100.000 / 10 tahun = Rp 110.000

14. Lemari peralatan : Rp 2.500.000 / 10 tahun = Rp 250.000

makan

15. Galon air: Rp 140.000 / 5 tahun = Rp 28.000

16. Lemari sajian : Rp 950.000 / 5 tahun = Rp 95.000

minuman

17. Rak piring & gelas: Rp 400.000 / 10 tahun = Rp 40.000

18. Poci: Rp 120.000 / 3 tahun = Rp 40.000

19. Piring kecil: Rp 300.000 / 5 tahun = Rp 60.000

20. Piring besar: Rp 1.440.000 / 5 tahun = Rp 288.000

21. Mangkuk: Rp 648.000 / 5 tahun = Rp 129.600

22. Asbak: Rp 45.000 / 10 tahun = Rp 4.500

23. Nampan: Rp 225.000 / 5 tahun = Rp 45.000

24. Gelas (cold): Rp 427.000 / 5 tahun = Rp 85.400

25. Gelas (hot): Rp 376.000 / 5 tahun = Rp 75.200

26. Cangkir: Rp 280.000 / 5 tahun = Rp 56.000

27. Sendok : Rp 144.000 / 10 tahun = Rp 14.400

28. Garpu: Rp 115.200 / 10 tahun = Rp 11.520

29. Dispenser: Rp 300.000 / 10 tahun = Rp 30.000

30. Pisau : Rp 1.350.000 / 10 tahun = Rp 135.000

31. Mesin debet: Rp 1.500.000 / 5 tahun = Rp 300.000

32. Komputer: Rp 2.500.000 / 5 tahun = Rp 500.000

33. Kalkulator: Rp 100.000 / 5 tahun = Rp 20.000

34. Meja: Rp 1.125.000 / 10 tahun = Rp 112.500

35. Kursi: Rp 4.200.000 / 10 tahun = Rp 420.000

36. Tempat sampah: Rp 100.000 / 5 tahun = Rp 20.000

37. Tempat tisu: Rp 127.500 / 5 tahun = Rp 34.000

38. Serbet: Rp 135.000 / 2 tahun = Rp 67.500

39. Botol saus: Rp 40.500 / 3 tahun = Rp 22.500

40. Botol kecap: Rp 40.500 / 3 tahun = Rp 22.500

41. Botol merica: Rp 36.000 / 3 tahun = Rp 20.000

42. Botol garam: Rp 36.000 / 3 tahun = Rp 20.000

43. Daftar menu: Rp 90.000 / 2 tahun = Rp 45.000

44. Motor roda tiga : Rp 12.500.000 / 10 tahun = Rp 1.250.000

45. Bangunan: Rp 850.000.000 / 10 tahun = Rp 85.000.000

Total Biaya Penyusutan: Rp 94.532.120

TOTAL BIAYA TETAP: Rp 344.732.120

c. Biaya Variabel

Biaya bahan baku utama pizza: Rp 30.000 x 80 pizza x 300 hari

: Rp 720.000.000

Biaya bahan baku pelengkap: Rp 20.000 x 80 pizza x 300 hari

: Rp 480.000.000

Biaya gas Elpiji: Rp 72.000 x 300 kali beli

: Rp 2.160.000

Total Biaya Variabel: Rp 1.221.600.000/tahun

TOTAL SEMUA BIAYA: Rp 344.732.120 + 1.221.600.000

: Rp 1.566.332.120

Output = Pizza Rendang Rp 75.000 x 80 pizza/hari = Rp 6.000.000

Total penerimaan

Rp 6.000.000 x 300 hari = Rp.1.800.000.000

Keuntungan

TR TC = Rp 1.800.000.000 - Rp 1.566.332.120

= Rp 233.667.880

Payback period= Total investasi : Keuntungan/tahun

= Rp 922.129.700 : Rp 233.667.880

= 5 tahun

R/C Rasio= Total penerimaan : Total biaya

= Rp 1.800.000.000 : Rp 1.566.332.120

= 1.14

6. ASPEK STUDI KASUS PENJUALAN

Untuk studi kasus penjualan, saya menggunakan data dari pizza mini yang saya jual selama 3 minggu kemarin. Data penjualannya adalah sebagai berikut:

Tabel Kegiatan

Tanggal

Kegiatan

Rincian Kegiatan

16 November 2014

Pembelian Bahan Baku

Pembelian bahan baku pizza terdiri dari:

Tepung terigu

Telur

Gula

Ragi

Mentega

Dan pembelian untuk topping pizza terdiri dari:

Keju

Sosis

Basis

Saus Tomat

Bawang Bombay

17 November 2014

Proses Produksi dan Penjualan

Proses produksi dimulai pukul 02.00 dan menghasilkan 20 pcs pizza

21 November 2014

Pembelian Bahan Baku

List bahan baku yang dibeli untuk yang telah habis:

Saus Tomat

Kornet

Bawang Bombay

22 November 2014

Proses Produksi dan Penjualan

Proses produksi dimulai pukul 05.00 dan menghasilkan 20 pcs pizza

28 November 2014

Pembelian Bahan Baku

List bahan baku yang dibeli untuk yang telah habis:

Keju

Bawang Bombay

29 November 2014

Proses Produksi dan Penjualan

Proses produksi dimulai pukul 03.00 dan menghasilkan 20 pcs pizza

5 Desember 2014

Pembelian Bahan Baku

List bahan baku yang dibeli untuk yang telah habis:

Basis

6 Desember 2014

Proses Produksi dan Penjualan

Proses produksi dimulai pukul 06.00 dan menghasilkan 20 pcs pizza

Rincian Biaya

16 dan 17 November 2014

Rincian biaya pembelian bahan baku awal produksi pizza adalah sebagai berikut:

Tepung terigu 2 kgRp 16.000

Telur kgRp 10.000

Gula 2 onsRp 2.400

Ragi / FermipanRp 2.000

Mentega 2 onsRp 4.000

Keju kgRp 16.500

Sosis sapiRp 13.000

Baso sosisRp 12.000

Saus tomatRp 7.000

Bawang BombayRp 8.000

TOTALRp 90.900

Jumlah produk yang dihasilkan ada 20 pcs dan dijual seharga Rp 2.500 per buahnya. Jadi penerimaan yang didapat adalah Rp 2.500 x 20 pcs = Rp 50.000

21 dan 22 November 2014

Rincian biaya pembelian bahan baku yang telah habis adalah sebagai berikut:

Saus Tomat 1 kgRp 14.000

KornetRp 13.000

Bawang BombayRp 2.000

TOTALRp 29.000

Jumlah produk yang dihasilkan ada 20 pcs dan dijual seharga Rp 2.500 per buahnya. Jadi penerimaan yang didapat adalah Rp 2.500 x 20 pcs = Rp 50.000

28 dan 29 November 2014

Rincian biaya pembelian bahan baku yang telah habis adalah sebagai berikut:

KejuRp 16.500

Bawang BombayRp 2.000

TOTALRp 18.500

Jumlah produk yang dihasilkan ada 20 pcs dan dijual seharga Rp 2.500 per buahnya. Jadi penerimaan yang didapat adalah Rp 2.500 x 20 pcs = Rp 50.000

5 dan 6 Desember 2014

Rincian biaya pembelian bahan baku yang telah habis adalah sebagai berikut:

Baso SosisRp 12.000

Jumlah produk yang dihasilkan ada 20 pcs dan dijual seharga Rp 2.500 per buahnya. Jadi penerimaan yang didapat adalah Rp 2.500 x 20 pcs = Rp 50.000

Total Biaya yang Dikeluarkan: Rp 90.900 + Rp 29.000 + Rp 18.500 + Rp 12.000 = Rp 150.400

Total Penerimaan: Rp 50.000 x 4 kali produksi = Rp 200.000

Total Pendapatan: Rp 200.000 Rp 150.400 = Rp 49.600

Kesimpulan: berdasarkan penjualan pizza yang saya terima, prospek usaha makanan pizza di daerah sekitar kampus masih memiliki potensi yang besar.

KESIMPULAN

Usaha makanan cepat saji memang masih memiliki prospek yang luas untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat yang menyebabkan meningkatnya mobilitas manusia. Sehingga kebutuhan akan makanan yang memiliki kecepatan tinggi dalam penyajian akan terus meningkat tiap tahunnya. Dalam produksinya, bahan baku untuk membuat pizza memang relatif tinggi dan membutuhkan keahlian khusus untuk membuatnya. Tetapi karena itulah pizza dapat dijual dengan harga yang tinggi dikarenakan bahan baku yang mahal serta skill yang harus dimiliki agar pizza dapat diproduksi dengan sempurna. Untuk analisis finansialnya, mendirikan usaha restoran pizza memang membutuhkan biaya yang sangat besar. Tetapi biarpun begitu payback periodnya hanya 5 tahun sehingga bisnis ini layak untuk dijalankan

Penimbangan Bahan Baku

Pencampuran dan pengadukan bahan baku hingga menjadi adonan

Diamkan 15 menit agar mengembang

Proses Penggilingan pizza

Pembuatan Topping pizza

Pemberian topping pada adonan pizza

Proses pemanggangan

Proses Penyajian