Praktikum III.2

11
43 PRAKTIKUM III.2 Topik : PROSES DIFUSI DAN OSMOSIS Tujuan : Untuk mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup serta memahami penyebabnya. Hari/tanggal : Selasa, 20 oktober 2009 Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin. I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Gelas kimia (50 ml) 2. Pipet tetes 3. Penunjuk waktu (arloji/stop watch/handphone) 4. Cawan petri 5. Jarum 6. Pengaduk Bahan : 1. Air 2. Larutan metilen blue,eosin 3. Kristal CuSO 4 4. Mentimun dan kentang 5. Kertas label II. CARA KERJA

description

Lapah...

Transcript of Praktikum III.2

Page 1: Praktikum III.2

43

PRAKTIKUM III.2

Topik : PROSES DIFUSI DAN OSMOSIS

Tujuan : Untuk mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup

serta memahami penyebabnya.

Hari/tanggal : Selasa, 20 oktober 2009

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Gelas kimia (50 ml)

2. Pipet tetes

3. Penunjuk waktu (arloji/stop watch/handphone)

4. Cawan petri

5. Jarum

6. Pengaduk

Bahan : 1. Air

2. Larutan metilen blue,eosin

3. Kristal CuSO4

4. Mentimun dan kentang

5. Kertas label

II. CARA KERJA

I.Proses Difusi.

1. Meneteskan larutan metilen blue pada gelas kimia yang telah diisi air, dan

memasukkan kristal CuSO4 pada gelas kimia lainnya.

Page 2: Praktikum III.2

44

2. Mengamati perubahan yang terjadi, saat meneteskan dianggap sebagai

waktu

To dan saat tercapainya keadaan homogen sebagai T1.

3. Mengulangi langkah 1-2, dan setelah meneteskan metilen blue dan

memasukkan kristal CuSO4 segera diaduk.

4. Membandingkan hasil pengamatan saya.

II.Proses Osmosis.

1. Menyiapkan larutan garam dapur, dengan menambahkan 3 sendok makan

garam dapur dalam 100 ml air. Memasukkan ke dalam cawan A dan

memberi label ( larutan garam ). Ke dalam cawan B , memasukkan air dan

memberi labelnya ( air ).

2. Membuat irisan mentimun dan umbi kentang setebal 3 – 4 mm.

3. Ke dalam masing –masing cawan ( A dan B ), memasukkan 2 iris

mentimun dan 2 iris kentang. membiarkan selama 15 menit , mengangkat

dengan jarum dan mengamati perubahan yang terjadi.

4. Setelah mengamati, mengembalikan lagi kedalam cawannya.

Memperlakukan & meneruskan sampai 30 menit.

Membandingkan hasil pengamatan saya tentang : bagaimana

kekerasannya yang menunjukkan turgor, dengan memijit kedua macam

bahan tersebut.

Page 3: Praktikum III.2

45

III. TEORI DASAR

Metabolisme pada organisme multiseluler meliputi banyak hal, diantaranya

transpor materi dan energi. Sistem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan

hewan yang berkaitan dengan massa organisme tersebut. Pada tanaman dan hewan

yang masih sederhana atau belum memiliki struktur organisasi yang rumit, transport

materi ( nutrient dan zat hara ) dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel.

Transportasi tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif. Transport pasif

berlangsung antara lain secara osmosis.

Protoplasma sel mempunyai plasma ( pada tumbuhan ) atau selaput sel ( pada

hewan ) yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu

sel ke dalam sel atau sebaliknya. Terdapat dua proses fisikokimia yang penting,

yaitu difusi dan osmosis. Difusi adalah penyebaran molekul zat dari daerah yang

memiliki tekanan difusi yang besar kedaerah yang memiliki tekanan difusi yang

lebih kecil atau yang memiliki defisit tekanan difusi (DTD). Difusi dapat terjadi

karena perbedaan konsentrasi suatu larutan. Adanya perbedaan konsentrasi

menimbulkan tekanan difusi.

Difusi ada 2 macam :

1. Difusi sederhana adalah penyebaran zat semata-mata disebabkan oleh

perbedaan konsentrasi.

2. Difusi terbantu / terfasilitasi adalah penyebaran zat –zat yang sukar larut dalam

sistem lemak membran melalui pori di dalam protein membran.

Osmosis merupakan suatu proses perembesan molekul air melintasi suatu

selaput yang memisahkan dua larutan, yaitu : hipotonik ( I ) dan hipertonik ( II )

yang berlangsung dari larutan I ke arah larutan II. Larutan hipotonik artinya

molekul air sebagai pelarut lebih banyak dari pada molekul zat yang terlarut.

Page 4: Praktikum III.2

46

Larutan hipertonik artinya molekul air sebagai pelarut lebih sedikit dibandingkan

molekul zat terlarut.

Dengan adanya proses osmosis, suatu selaput dinyatakan permeable, semi-

permeabel, atau selektif permeable dan impermeabel. Apabila semua jenis molekul

dalam cairan yang ada disekelilingnya dapat merembes melewati selaput plasma

tersebut maka selaput dinyatakan permeable. Suatu selaput dinyatakan semi

permeable bila hanya beberapa jenis molekul dalam cairan yang ada

disekelilingnya yang dapat melewatinya. Sedangkan jika selaput yang tidak dapat di

lalui oleh air dan molekul-molekul air maupun molekul-molekul zat terlarut di

dalamnya, dinyatakan impermebel.

Page 5: Praktikum III.2

47

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Difusi

Perlakuan Waktu Keterangan

Metilen blue dengan

pengadukan

9 detik Larutan lebih cepat homogen, karena diaduk

dan metilen bluenya berwujud cair.

Metilen blue tanpa

pengadukan

32 menit 8

detik

Meskipun metilen blue berwujud cair tetapi

tidak diaduk, menyebabkan larutan cukup

lama untuk mencapai homogen.

CuSO4 dengan

pengadukan

1 menit 3

detik

CuSO4 yang berwujud kristal membutuhkan

waktu lebih lama untuk mencapai homogen,

karena air membutuhkan waktu untuk

melarutkan benda padat seperti kristal.

CuSO4 tanpa

pengadukan

43 menit 12

detik

CuSO4 tanpa pengadukan membutuhkan

waktu sangat lama untuk mencapai homogen

dan terdapat endapan di dasar gelas kimia.

2. Osmosis

Medium 15 menit pertama 30 menit

Air + Kentang Segar dan keras Segar dan keras

Air + Timun Segar dan keras Segar dan keras

Larutan garam + Kentang Lembek dan berkerut Semakin lemah

berkerut

Larutan garam + Timun Lembek dan berkerut Semakin lemah dan

berkerut

Page 6: Praktikum III.2

48

V. ANALISIS DATA

1. Proses Difusi.

Berdasarkan pengamatan, maka dapat diperoleh bahwa larutan metilen

blue lebih cepat homogen dari pada kristal CuSO4. Metilen blue yang

berwujud cair sangat mudah larut di dalam air dikarenakan sama – sama

berwujud cair. Sedangkan kristal CuSO4 cukup membutuhkan waktu untuk

mencapai homogen, dikarenakan CuSO4 berwujud kristal sehingga air agak

lambat ketika melarutkannya.

2. Proses Osmosis.

Dari hasil pengamatan yang diperoleh dalam irisan mentimun dan

kentang, kalau kentang diletakkan di larutan garam dapur akan terlihat

lembek dan berkerut dan mengerut.sedangkan mentimun diletakkan di larutan

garam dapur juga terlihat lembek dan berkerut. Sebaliknya kentang &

mentimun kalau diletakkan di air malah semakin segar dan keras. Osmosis

dapat diartikan suatu proses difusi melalui selaput yang bersifat permeabel.

Secara diferensial, yaitu membran sel yang meloloskan molekul tertentu,

tetapi menghalangi molekul lain dan terjadi dari suatu tempat dengan

konsentrasi tinggi kerendah.

Page 7: Praktikum III.2

49

VI. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan, saya mengambil kesimpulan bahwa proses

proses difusi akan cepat tercapai jika molekul-molekul yang dilarutkan lebih

kecil sehingga mudah menyebar kesegala arah. Apalagi jika ditambahkan

dengan proses pengadukan maka proses difusinya akan semakin cepat.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari

bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel

harus dapat ditembus oleh pelarut (larutan garam/air), tapi tidak oleh zat

terlarut (kentang dan timun). Osmosis terjadi karena perbedaan konsentrasi

larutan yaitu hipotonik dan hipertonik. Osmosis sangat ditentukan oleh

potensial kimia air dan tekanan.

Page 8: Praktikum III.2

50

VII. DAFTAR PUSTAKA

Kimball,J.W.1991.Biologi Umum jilid 2.Jakarta : Erlangga.

Nasir, Mohammad dkk. 1992. Penuntun Praktikum Biologi Umum.

Depdikbud : Yogyakarta.

Noorhidayati & St. Wahidah Arsyad.2009.Penuntun Praktikum Biologi Umum.

Banjarmasin : FKIP UNLAM.

(anonim) www.wikipedia.com/ / Osmosis - bahasa Indonesia// Rabu 21 oktober 2009. Pukul 20 : 17.