PRAKTIKUM DIURESIS

4
PRAKTIKUM DIURESIS HOMEOSTASIS DAN IMBANGAN CAIRAN I. TUJUAN Pada akhir percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan memahami: 1. Konsep homeostasis dan keseimbangan cairan 2 .Mekanisme umpan balik negatif yang mendasari homeostasis 3. Pengaturan imbangan cairan yang diatur oleh ADH (mencakup rangsang reseptor jaras aferen Pusat jaras eferen efektor efek) II. ALAT YANG DIPERLUKAN 1. Air 1 liter 2. Air teh 300cc 3. Air gula 300cc 4. Gelas plastik penampung urine ukuran 250cc 5. Gelas ukur 6. Multistix 7. Jam 8. Timbangan badan 9. Sfigmomanometer air raksa 10. Tisu, sarung tangan 11. Ergometer sepeda (Monark) 12. Stopwatch 13. Heart Rate Monitor 14. Pakaian dan sepatu olahraga (khusus untuk perlakuan D) III. TATA KERJA 1. Golongan A/B masing-masing dibagi menjadi 10 kelompok (8 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol) mahasiswa akan melaksanakan 4 macam perlakuan, masing-masing perlakuan dilaksanakan oleh 2 kelompok. 2. Setiap kelompok menentukan satu orang percobaan (O.P.) dengan kriteria jenis kelamin laki-laki, sehat, berat 1

description

laporan praktikum faal bok cairan

Transcript of PRAKTIKUM DIURESIS

Page 1: PRAKTIKUM  DIURESIS

PRAKTIKUM DIURESIS

HOMEOSTASIS DAN IMBANGAN CAIRAN

I. TUJUANPada akhir percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan memahami:1. Konsep homeostasis dan keseimbangan cairan2 .Mekanisme umpan balik negatif yang mendasari homeostasis3. Pengaturan imbangan cairan yang diatur oleh ADH(mencakup rangsang reseptor jaras aferen Pusat jaras eferen efektor efek)

II. ALAT YANG DIPERLUKAN

1. Air 1 liter 2. Air teh 300cc3. Air gula 300cc4. Gelas plastik penampung urine ukuran 250cc5. Gelas ukur 6. Multistix7. Jam8. Timbangan badan9. Sfigmomanometer air raksa10. Tisu, sarung tangan11. Ergometer sepeda (Monark)12. Stopwatch13. Heart Rate Monitor 14. Pakaian dan sepatu olahraga (khusus untuk perlakuan D)

III. TATA KERJA1. Golongan A/B masing-masing dibagi menjadi 10 kelompok (8 kelompok perlakuan

dan 2 kelompok kontrol) mahasiswa akan melaksanakan 4 macam perlakuan, masing-masing perlakuan dilaksanakan oleh 2 kelompok.

2. Setiap kelompok menentukan satu orang percobaan (O.P.) dengan kriteria jenis kelamin laki-laki, sehat, berat badan, usia dan keadaan hidrasi dalam kisaran rata-rata golongan (A/B)

3. Pagi hari O.P. minum air sekitar 2-3 gelas. Pk. 15.15 O.P. makan siang dan minum dibagian ilmu Faal

4. Pukul 15.20 O.P. ditimbang berat badannya.5. Kemudian O.P. buang air kecil dan menampung urinnya. Selanjutnya O.P.menjalani

rangkaian pemeriksaan berupa: Penimbangan berat badan (usahakan O.P. menggunakan pakaian dan sepatu

yang sama percobaan berlangsung) Pengukuran tekanan darah lengan kanan dalam posisi duduk

1

Page 2: PRAKTIKUM  DIURESIS

Pengukuran volume urine menggunakan gelas ukur Pengukuran berat jenis (BJ), pH, dan kadar glukosa dengan menggunakan

multistix. (cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix). Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-pra.

6. Pukul 16.15 O.P. buang air kecil dan menjalani rangkaian pemeriksaan yang sama pada no.5. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-0

7. O.P. menjalani salah satu perlakuan A/B/C/D,sesuai tata cara (lihat lembar selanjutnya).

8. Setelah perlakuan, O.P. buang air kecil dan menjalani rangkaian pemeriksaan sesuai no.5 pada menit ke-30, menit ke-60, menit ke-90, dan menit ke-120. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30, U-60, U-90, dan U-120.

9. Setelah menjalani masing-masing perlakuan O.P. tidak diperkenankan makan dan minum, serta aktivitas fisik minimal saja

P.Diur 1. Mengapa aktivitas fisik O.P. dibatasi minimal?Dikarenakan aktivitas fisik dapat mempengaruhi urine yang dikeluarkan oleh

tubuh,mulai dari jumlah hingga kadar mineral yang terkandung di dalamnya. Contohnya jika O.P diperbolehkan untuk minum yang tidak sesuai ketentuan praktikum akan mempengaruhi jumlah urine yang dikeluarkan oleh tubuh akibat banyaknya asupan air. Jika O.P diperbolehkan untuk makan, akan mempengaruhi kadar elektrolit yang terkandung dalam urine. Misalnya dalam makanan tersebut banyak mengandung natrium yang nantinya akan di ekskresikan oleh tubuh bersamaan dengan air untuk menjaga homeostasis tubuh, atau pada O.P yang melakukan aktivitas fisik yang berat sehingga menyebabkan pengeluaran urine menurun akibat pengeluaran air oleh kelenjar keringat dan uap air oleh sistem pernapasan. Oleh karena hal tersebut, hasil praktikum yang didapat menjadi kurang akurat.

PERLAKUAN CMINUM AIR GULA1. Setelah menampung U-Pra, dan U-0, O.P. minum 300 cc air gula, dalam waktu kurang dari 10 menit.2. Tiga puluh menit setelah selesai minum O.P. buang air kecil dan melakukan rangkaian pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja no.8.

P-Diur 5. Apa efek yang diharapkan terjadi?Volume air dalam urine meningkat, urine menjadi lebih pekat, dan

ditemukannya gula pada urine. Volume urine meningkat akibat tubulus ginjal tidak mampu mereabsorpsi air dikarenakan pekatnya gula yang terkandung dalam air.

2

Page 3: PRAKTIKUM  DIURESIS

PERLAKUAN EKONTROL

1. Setelah menampung U-pra dan U-0, O.P. tidak menjalani perlakuan apapun2. Tiga puluh menit setelah buang air kecil untuk U-0, O.P. buang air kecil dan

melakukan rangkaian pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja nomor 8

KESIMPULANKonsep homeostasis dan keseimbangan cairan

Keseimbangan cairan dipertahankan dengan pengaturan volume dan osmolaritas cairan ekstrasel. Peningkatan volume cairan ekstrasel akan meningkatkan volume darah dantekanan darah, begitu juga sebaliknya.Bila asupan air berlebih, tubuh akan merespon berupa pengurangan sekresi ADH.Sebaliknya terjadi peningkatan sekresi ANP yang menimbulkan blokade pada sekresialdosteron (ekskresi natrium dan air dalam urin meningkat).

Akibat dari meningkatnya tekanan darah baroreseptor di sinus karotis dan arkus aorta mengirimkan impulsnya pada pusat kardio inhibitor berupa penurunan tekanan darah, sehingga keadaan homeostasis tercapai.Pada saat terjadinya penurunan volume cairan ekstrasel akan menurunkan volume darah dan tekanan darah. Sehingga timbul rangsangan pada sistem RAA yang menyebabkan timbulnya respon berupa pengurangan produksi urin, serta rangsangan haus dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan.

3