PRAKTIKUM 7

9

Click here to load reader

description

survey dan pemetaan

Transcript of PRAKTIKUM 7

Nama : YuliandraPENGUKURAN PROFIL MELINTANGJenis : Job Sheet

NIM : 1202051 Tanggal : 23 Mei 2014

Universitas Negeri PadangTeknik Pertambangan

A. TUJUAN PRAKTIKUMTujuan dari praktikum ini adalah: Mahasiswa dapat mengerti cara pengukuran menggunakan leveling Mahasiswa dapat mengukur jarak dan beda tinggi antar titik pada suatu medan dengan cara menempatkan alat ukur di titik pengukuran Mahasiswa dapat merencanakan pembuatan jalan Mahasiswa dapat menghitung volume galian untuk pembuatan jalan

B. WAKTU PENGUKURAN Pengukuran Levelling Profil Melintang dilaksanakan pada:Hari/ Tanggal: Jumat/ 23 Mei 2014Pukul : 09.40 13.20 WIB Tempat: Jalan depan LPMP SUMBAR menuju gedung MKU UNP

C. TEORI SINGKATPada pengukuran jalur lintas untuk jalan raya atau jalur pipa, misalnya, elevasi diperlukan pada setiap station pada jarak 100 ft (atau 30-an), pada titik sudut (titik yang menandai perubahan arah), pada perubahan-perubahan kemiringan permukaan tanah dan pada titik-titik genting seperti jalan, jembatan, dan gorong-gorong. Bila digambar, elevasi-elevasi ini menunjukan sebuah profil sebuah garis yang menggambarkan elevasi tanah pada irisan vertikal sepanjangjalur pengukuran. Untuk kebanyakan proyek rekayasa, profil-profl diambil sepanjang garis pusat yang dipancang pada statiun-statiun 100-ft atau, bila perlu karena tanah bergelombang, dalam pertambahan jarak 50 atau 25-ft (15 atau 10 m).Sifat datar profil, seperti sifat datar memanjang, perlu penentuan titik-titik balik pada mana baik bidikan plus maupun minus dibaca. Selain itu, sejumlah rambu depan-antara (bidikan minus) ditetapkan pada titik-titik sepanjang jalur dari tiap titik pemasangan instrumen seperti ditunjukan dalam gambar 1.Seperti dinyatakan dalam catatan, bidikan plus diambil pada titik tetap duga dan bidikan antara dibaca pada stasiun-stasiun, pada perubahan-perubahan permukaan tanah, dan pada titik-titik kritis, sampai dicapai batas jarak bidikan teliti. Kemudian dipilih titik balik, instrumen dipindahkan ke depan, dan proses diulang. Alat sipat datar itu sendiri biasanya tidak dipasang pada garis pusat sehingga dapat diperoleh bidikan-bidikan yang panjangnya lebih seragam. Titik-titik tetap duga yang ditempatkan agar tak menghalangi konstruksi mendatang, ditetapkan sepanjang jalur pada garis panjang.Terbukti bahwa bila dilaksanakan pengecekan halaman pada hitungan-hitungan aritmetika, hanya bidikan-bidikan minus yang diambil pada titik-titik balik dapat dipakai. Karena alasan ini, dan untuk memisahkan titik-titik yang akan digambar, maka untuk bidikan-bidikan antara lebih baik diseiakan sebuah kolom terpisah.Pembacaan pada permukaan yang diperkeras, seperti jalan beton, kaki lima, pinggiran jalan, dapat diambil sampai 0,01 ft. Pembacaan lebih kecil dari 0,1 ft pada permukaan berupa tanah tidaklah praktis. Sebuah pengukur elevasi yang dipakai di jalan-jalan, adalah alat mekanis atau elektromekanis beroda yang ditarik oleh mobil atau truk, mengukur lereng dan jarak kemudian secara otomatis dan terus-menerus mengintegral dan mencatat hasilnya sebagai selisih-selisih elevasi. Sebuah profil dengan kerelitian orde-keempat dapat diperolej pada kecepatan 30 mil/jam.Ada 2 macam jenis profil, yaitu :1. Profil memanjang2. Profil melintang

1. Profil MemanjangProfil memanjang diperlukan untuk membuat trase jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum, riool. Dengan jarak dan beda tinggi titik-titik di atas permukaan bumi didapatlah irisan tegak lapangan yang dinamakan profil memanjang pada sumbu proyek. Di lapangan dipasang pancang-pancang dari kayu yang menyatakan sumbu proyek, dan pancang-pancang itu digunakan pada pengukuran penyipat datar yang memanjang untuk mendapatkan profil memanjang.Sebagai contoh pengukuran profil memanjang diambil gambar 2. Antara mistar belakang dan mistar muka ditempatkan lagi seperlunya mistar-mistar di atas titik-titik pada sumbu proyek yang diberi tanda dengan huruf, berlainan dengan titik-titik belakang dan muka yang diberi tanda dengan angka.Mencatat pengukuran dengan dapat dilakukan seperti pada tabel 1. Pengukuran dilakukan dengan tinggi garis bidik (Tgb), dimana Tgb memenuhi persamaan :Tgb = tinggi titik + pembacaan mistar

Demikianlah selanjutnya dapat ditentukan tinggi titik-titik yang diukur dengan menentukan lebih dahulu tinggi garis bidik (Tgb) dan tinggi titik-titik menjadi selisih dari tinggi garis bidik dan pembacaan-pembacaan.Penggambaran profil memanjang dengan menggunakan hasil ukuran dapat dilakukan sebagai berikut:Tentukanlah lebih dahulu skala untuk jarak dan tinggi. Karena jarak jauh lebih panjang daripada beda tinggi, maka untuk jarak dan untuk tinggi selalu diambil skala yang tidak sama dan skala untuk jarak akan lebih kecil daripada skala beda tinggi( Sudah dibahas pada laporan sebelumnya )

2.Profil MelintangUntuk menghitung banyaknya tanah, baik untuk digali maupun untuk ditimbun, profil memanjang belum cukup. Maka diperlukan lagi profil melintang yang harus tegak lurus pada sumbu proyek dan pada tempat-tempat penting. Jarak antara profil melintang pada garis proyek melengkung dibuat lebih kecil daripada pada garis proyek yang lurus. Profil melintang harus pula dibuat di titik permukaan dan titik akhir garis proyek melengkung.Cara pengukuran untuk profil melintang sama dengan cara pengukuran untuk profil memanjang, hanya jarakjarak adalah pendek bila dibandingkan dengan jarak-jarak pada profil memanjang. Skala untuk jarak dan beda tinggi, karena jarak-jarak menjadi pendek, dapat dibuat sama, misalnya 1 : 100.Untuk menghitung penggalian tanah atau penimbunan tanah, cukuplah diambil jumlah rata-rata penggalian tanah atau penimbunan tanah yang didapat dari dua profil melintang yang berdekatan diperbanyak dengan jarak antara dua profil melintang itu.

D. PERALATAN PRAKTIKUM Levelling : 1 buah Three Foots : 1 buah Bak ukur : 1 buah Pita ukur : 1 buah Alat tulis dan hitung

E. KESELAMATAN KERJA1. Gunakaan pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala2.Dalam membawa jalon di arahkan ke posisi vertikal.3.Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.4.Pusatkan perhatian pada pekerjaan

F. LANGKAH KERJA1. Pilihlah medan yang akan diukur guna rencana pembuatan jalan.2. Tentukan titik-titik pusat ( A, B, C, dan D ) secara memanjang yang akan diukur.3. Tentukan juga titik-titik yang berada di samping ( A, B, C, dan D ) titik pusat yang segaris dengan titik pusat yang akan diukur guna mendapatkan data hasil pengukuran melintang ( membentuk sudut ( 900 )4. Posisikan leveling di titik A lalu lakukkan pengukuran sejauh 30 m kekiri dari titik A juga dilakukan pengukuran 30 m kekiri titik B, C dan juga dititik D.5. Posisikan alat di titik B dan lakukan hal yang sama ketika pengukuran di titik A.

G. ANALISISDalam pembuatan jalan diperlukan adanya suatu perhitungan yang akuran mengenai bentuk atau kontur jalan. Leveling memberikan angka yang angkurat untuk beda tinggi antara dua titik. Di lapngan, kita tentukan medan yang akan kita ukur beda tingginya yang akan kita jadikan sebagai jalan. Medan yang kita ukur beda tingginya biasnya memiliki beda tinggi yang berbeda-beda, bahkan ada juga yang ekstrim beda tinggi. Maka dari itu, perlu adanya suatu perencanaan khusus agar jalan yang kita buat tidak membahayakan bagi penggunanya.Jalan yang baik adalah jalan yang tidak banyak gelombang dan sesuai dengan keadaan medan. Biasanya jalan dirancang sedemikina rupa sehingga jalan bisa dipakai dengan aman. Akan terdapat banyak galian dan timbunan pada saat pembuatan jalan, timbunan dilakukan untuk jalan yang memiliki ketinggian lebih rendah dari jalan utma yang kita rancang, sedangkan galian dilakukan pada medan yang memiliki ketinggian lebih dari pada jalan yang kita rancang.Untuk mendapatkan nilai galian dan timbunan diperlukan perhitungan dan data yang akurat. Data yang akurat ini kita dapatkan dengan pengukuran menggunakan leveling, meskipun leveling tidak sepopuler dulu lagi karena sudah ada banyak alat yang lebih mutahir dan canggih tapi leveling masih bisa diandalkan untuk mendapatkan data yang akurat untuk perhitungan, seperti perhitungan galain dan timbunan pada pembuatan jalan.Dalam menghitung timbunan dan galian kita manfaat rumus-rumus perhitungan volume bangun ruang yang ada, seperti rumus volume prisma, sebelum itu, kita tuangkan data-data yang sudah kita dapatkan ke dalam skets, maka akan tampak kumpulan bangun datar segitiga. Setelah itu barulah data yang ada diolah sedemikian rupa sehingga kita dapatkan berapa timbunan atau galaian yang harus kita lakukan untuk mendapatkan jalan yang ideal. Untuk menimbun atau menggali usahakan jangan terlalu banyak, karena akan menambah anggaran dana pengeluaran, usahakan seminimal mungkin sehingga hasil yang kita dapatkan hasil yang maksimal.

H. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil praktek dilapangan dapat diambil kesimpulan bahwa:1. Untuk mendapatkan jalan yang ideal diperlukan timbunan atau galian terhadap medan sehingga jalan yang kita buat menjadi lebih aman, nyaman dan lebih tahan digunakan.2. Untuk menghitung timbunan atau galian bisa kita manfaatkan rumus volume bangun ruang yang ada, seperti prisma.3. Jalan yang ideal usahakan tidak terlalu banyak bergelomabang, misalkan ada gelombang jangan terlalu ekstrim.

Saran Kepada mahasiswa diharapkan agar melakukan hal berikut ini selama melakukan pengamatan:1. Setellah alat terlebih dahulu sampai alat siap digunakan, kemudian amati dengan cermat angka yang ditunjukan oleh ketiga benang.2. Perhatikan dan patuhilah keselamatan kerja yang ada.3. Ketelitian dan konsentrasi sangat dibutuhkan dalam pengukuran 4. Saat pengukuran menggunakan pita ukur, sebaiknya pita ukur sudah dalam keadaan tegang tanpa adanya gelombang sehingga didapatkan hasil yang akurat.5. Dalam memegang bak ukur, bak ukur harus pada kondisi diam dan tegak agar didapat hasil pengukuran yang tepat6. Kaki statif (three foot) sebaiknya disesuaikan dengan tinggi pengamat, usahakan juga selebar mungkin sehingga dapat berdiri kokoh.