PRAKTIKUM

13
Plankton dan benthos Pencemaran yang diakibtkan oleh limbah cair indstri atau buangan rumah tangga dapat dilihat dari karakeristik ataupun komposisi limbah cair tersebut namun dapat pula diketahui dengan melihat seberaa jauh dampak pencemaran yang ditimbulkan akibat limbah cair terhadap biota yang ada pada perairan tersebut. Plankton adalah jasad renik atau biota yang ada pada permukaan air bergerak mengikuti aliran air. Plankton yang temrasuk tumbuhan disebut zooplankton. Phytoplankton (bakteri dan alga) merupakan mikro plankton , dapat berupa sel tunggal, koloid atau benang. Sebagian besar phioplankton dapat melakukan photosintesis dan merupakan sumber makanan bagi zooplankton dan jasad renik aquatic lainnya. Bentos adalah jasad renik yang hidup pada dasar perairan. Pada pengambilan sampel bentos akan mendapatkan sampel air dan lumpur. Air sampel yang didapat diperiksa untuk menentukan mikro benthos, sedangkan pada lumpurnya diperiksa makro benthos. Pemeriksaan sampel plankton dan bentos ini dilakukan dengan menggunakan alat mikroskop untuk mengethi jenis dan jumlah species yang berada pada perairan yang diambil. Perairan yang memiliki jenis biota aquatic yang lain dengan jenis biotan yang ada pada perairan yang belum tercemar. Sebagai gambaran perairan yang belum tercemar seperti di puncak gunung memiliki banyak jenis plankton yang hidup d iair bersih. Namun pada perairan yang tercemar banyak plankton yang mati sehingga hanya akan dijumpai jenis plankton yang tahan dengan pengaruh

description

tekling

Transcript of PRAKTIKUM

Page 1: PRAKTIKUM

Plankton dan benthos

Pencemaran yang diakibtkan oleh limbah cair indstri atau buangan rumah tangga dapat

dilihat dari karakeristik ataupun komposisi limbah cair tersebut namun dapat pula diketahui

dengan melihat seberaa jauh dampak pencemaran yang ditimbulkan akibat limbah cair terhadap

biota yang ada pada perairan tersebut.

Plankton adalah jasad renik atau biota yang ada pada permukaan air bergerak mengikuti aliran

air. Plankton yang temrasuk tumbuhan disebut zooplankton. Phytoplankton (bakteri dan alga)

merupakan mikro plankton , dapat berupa sel tunggal, koloid atau benang. Sebagian besar

phioplankton dapat melakukan photosintesis dan merupakan sumber makanan bagi zooplankton

dan jasad renik aquatic lainnya. Bentos adalah jasad renik yang hidup pada dasar perairan. Pada

pengambilan sampel bentos akan mendapatkan sampel air dan lumpur. Air sampel yang didapat

diperiksa untuk menentukan mikro benthos, sedangkan pada lumpurnya diperiksa makro

benthos. Pemeriksaan sampel plankton dan bentos ini dilakukan dengan menggunakan alat

mikroskop untuk mengethi jenis dan jumlah species yang berada pada perairan yang diambil.

Perairan yang memiliki jenis biota aquatic yang lain dengan jenis biotan yang ada pada perairan

yang belum tercemar. Sebagai gambaran perairan yang belum tercemar seperti di puncak gunung

memiliki banyak jenis plankton yang hidup d iair bersih. Namun pada perairan yang tercemar

banyak plankton yang mati sehingga hanya akan dijumpai jenis plankton yang tahan dengan

pengaruh pencemaran dan biasanya akan terjadi perubahan fisiologis dan morfosis (tidak seperti

awal). Dari hasil pemeriksaan tersebut akan dihitung indeks diversitas dai populasi tersebut.

Selanjutnya dari indeks diversitas tersebut dapat ditarik kesimpulan apakan perairan tersebut

tercemar berat atau ringan dengan melihat indikatir plankton, benthos yang ada pada perairan

tersebut. Berikut kriteria indeks diversitas kaitannya dengan tingkat pencemaran.

No.

Derajat Pencemaran Indeks Di Versitas

1 Tercemar berat <1,02 Tercemar sedang 1,0-1,53 Tercemar ringan 1,5-2,04 Belum tercemar >2,0

Alat dan bahan

Page 2: PRAKTIKUM

Planktonet

Gayung 1 L

Botol tempat sampel

Peterson dredge

Kantong plaktik 2 Kg

Label

Mikroskop

Pipet

erlenmeyer

Formalin 40%

Lugol

Aquades

Sampel air sungai kal code

Sterilisasi

Sterilasasi pada prinsipnya mematikan mikroorganisme agar tidak mengkontaminasi bahan maupun alat yang akan dipakai pada pengambilan sampel maupun pemeriksaan kualitas lingkungan (air, makanan dan specimen lainnya). Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

- Secara mekanisme dilakukan dengan :1. Pembakaran2. Melidah-apikan (flambir)dengan kruistang maupun dengan bunsen burner

- Secara khemis dilakukan dengan1. Mengusap dengan alcohol 70%2. Merendam dengan alcohol 70%3. Memberi larutan kaporit4. Memberi larutan yodium

Berbagai peralatan sampling dan pemeriksaan mikrobiologi perlu dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum pemakaian.

Page 3: PRAKTIKUM

Lactose Broth yang digunakan untuk pemeriksaan coliform-colitinja pada tes pendahuluan. Lactose Broth yang dipakai meliputi LB 0,5% dan LB 1,5% . Lactose Broth 0,5% disebut LB single streengh, sedang lactose broth 1,5% disebut LB triple streengh. Media LB dipakai sebagai media inreachmen (media pengkaya) karena berfungsi untuk membuat pertumbuhan optimal kembali, suatu mikroorganisme yang diambil. Media brilliant Lactose Broth digunakan pada waktu pemeriksaan sampel coliform dan colitinja pada tes penegasan.

Bakteri coli merupakan bakteri yang banyak terdapat pada system pencernaan hewan berdarah panas termasuk manusia. Dengan demikian, keberadaan bakteri coli dalam suatu perairan dipakai sebagai suatu indicator bahwa perairan tersebut sudah tercemar oleh buangan rumah tangga. Bakteri golongan coli merupakan bakteri bentuk tabung/batang, anaerob dan fakultatif anaerob, bersifat gram negative. Tidak berspora dan dapat menfermentasikan lactose pada temperature 35-38oC selama 45 jam.

MPN (Most Probable Number) adalah perkiraan terdekat jumlah bakteri coliform, adalah bakteri golongan coli, yang ditandai dengan kemampuan bakteri itu menguraikan lactose menjadi asam dan gas didalam media BGLB pada inkubasi suhu 37oC selama 48 jam. Coliform tinja adalah coliform yang mampu tumbuh pada 42oC selama 48 jam. Escherchia oli adalah gram negative. Batang yang menguraikan lactose sampai dengan gas, memproduksi idol, simmons citrate negative. Pada pemeriksaan hendaknya menggunakan alat-alat dan bahan yang sudah tersedia dala keadaan steril dan disiapkan lampu spiritus.

Bahan yang digunakan

1. Media LB 1,5%2. Media LB 0,5%3. Media BGLB4. Larutan NaCl steril5. Sampel air sungai6. Sampel air sumur7. Aquadest

Cara kerja 1. Tentukan lokasi pengambilan sampel

a. Pengambilan sampel air sungai (gambar sungai)b. Pengambilan sampel air sumur (gambar sumur)

2. Sterilisasi alata. Semua alat dicuci dengan pencuci bebas lemakb. Ditiriskan dan dikeringkanc. Satu persatu alat dibungkus dengan kertas paying kemudian yang sejenis dijadikan satu

dan dibungkus lagi denga kertas payung kemudian diikatd. Disterilisasi dengan autoclave

3. Pembuatan NaCl sterila. Timbang 8,5 gram NaCl for mikrobiologi

Page 4: PRAKTIKUM

b. Larutkan dengan 1L aquadest dan diaduk magnetic stirrerc. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 9mld. Ditutup dengan kapas, dibungkus dengan kertas payung dan disterilisasi dengan

autoclave selama 15 menit4. Pembuatan media LB 0.5%

a. Ditimbang 13 gram Lactose Broth media b. Larutkan dengan 1L aquadest dan diaduk magnetic stirrerc. Masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi durham 8-10ml d. Ditutup dengan kapas, dibungkus dengan kertas payung dan disterilisasi dengan

autoclave selama 15 menit5. Pembuatan media LB 1,5%

a. Ditimbang 39 gram Lactose Broth media b. Larutkan dengan 1L aquadest dan diaduk magnetic stirrerc. Masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi durham 4-5ml d. Ditutup dengan kapas, dibungkus dengan kertas payung dan disterilisasi dengan

autoclave selama 15 menit6. Pengambilan sampel

a. Tentukan lokasi pengambilan sampelb. Mulut botol yang telah disterilisasi diflambir sebelum sampel diambilc. Air sungai diambil dengan berlawanan arus, isi ¾ botol dan dibuang sebanyak 2 kali dan

terakhir diambil sampel ¾ botol d. Mulut botol diflambir dan ditutup, diberi label dan disimpane. Untuk air sumur dengan cara yang sama akan tetapi air sampel dituang dari timba

7. Penanaman sampel pada media LB/tes perkiraana. Untuk air sungai (3:3:3)

1.) Media LB 0,5% disusun dalam rak2.) Sebelum ditanam dalam LB 0,5%, diencerkan terlebih dahulu dengan larutan NaCl

0,9% volume 9ml ditambah 1ml sampel. Dicampur sampai homogen dengan menghisap dan melepaskan beberapa kali (10-1)

3.) Sampel diambil dengan pengenceran (10-1) sebanyak 4ml, ditanam pada 3 buah LB 0,5% masing-masing 1ml (3 tabung) yang 1ml dimasukkan ke dalam larutan pengencer. Campur sampai homogeny (10-3)

4.) Sampel diambil dengan pengenceran (10-3) sebanyak 4m, tanam pada 3 buah LB 0,5% masing-masing 1ml (3 tabung). Dicampur secara bersama-sama semua tabung LB 0,5% yang telah ditanami sampel

5.) Dieramkan pada incubator 37oC selama 2x24 jam6.) Setelah 2x24 jam dibaca pertumbuhan bakteri, jika terjadi gelembung udara pada

durham berarti positif. 7.) Semua tabung yang positif dicatat

b. Tes perkiraan air sumur (5:5:5)1.) Media LB 1,5% dan 0,5% disusun dalam rak dengan ragam 5:5:5 dan diberi label

Page 5: PRAKTIKUM

2.) Sampel digojog dan diambil dengan pipet steril 10ml dimasukkan ke dalam tabung LB 1,5% sebanyak 5 tabung, dan diambil lagi 1ml dimasukkan dalam LB 0,5% sebanyak 5 tabung dan 0,1ml dalam tabung 0,5%

3.) Dilakukan sedot semprot4.) Dieramkan dalam incubator 30oC selama 2x24 jam5.) Setelah 2x24 jam dibaca pertumbuhan bakteri, jika terjadi gelembung udara pada

durham berarti positif.6.) Semua tabung yang positif dicatat

8. Pembuatan media BGLBa. Dilarutkan 40 gram BGLB media dengan 1L aquadest dan diaduk dengan menggunakan

magnetic stirrerb. Dimasukkan 8-10ml BGLB dalam tabung reaksi yang berisi durhamc. Ditutup dengan kapas, dibungkus dengan kertas payung dan disterilisasi dengan

autoclave selama 15 menit9. Tes penegasan

a. Media BGLB disiapkanb. Banyaknya BGLB yang dipakai adalah 2 kali jumlah tabung LB 0,5% yang positif (2 set)c. Setelah ditulis kode sampel, tanggal penanaman, pindahkan 1-2 ose penuh dari LB yang

positif ke BGLB. Pekerjaan ini dilakukan 2 kali. 1 set untuk pemeriksaan coliform dan 1 set yang lain untuk colitinja

d. Dieramkan pada incubator 37oC selama 1x24 jam untuk coliform dan 44oC selama 1x24 jam untuk colitinja

e. Semua tabung BGLB yang positif dicatat dan dicocokkan dengan tabel MPN coliform atau colitinja yang sesuai dengan ragamnya

Hasil pemeriksaan siangKelompok :BTanggal : 27 Maret 2015Titik sampling : titik 2 sungai code

Table. Pemeriksaan plankton

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Maugeona 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat2 Botryococcus 3 3 ln 3 = 3,296 Belum tercemar3 stephanadiscus 1 1 ln 1 = 0 Tercemar berat

ID total 5 5 ln 5 = 8,047 Belum tercemar

Table. Pemeriksaan bentos

Page 6: PRAKTIKUM

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Lepoginosis 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat2 Spyrogyna 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat3 Chorella 2 2 ln 2 = 1,39 Tercemar sedang4 gamphonema 2 2 ln 2 = 1,39 Tercemar sedang

ID total 6 6 ln 6 =10,75 Belum tercemar

Kelompok C

Table.pemeriksan plankton

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Botryococcus 2 2 ln 2 = 1,386 Tercemar sedang2 coelastrum 3 3 ln 3 = 3,296 Belum tercemar

ID total 5 5 ln 5 = 8,047 Belum tercemar

Table. Pemeriksaan bentos

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Euglena 2 2 ln 2 = 1,386 Tercemar sedang2 Cyclotella 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat3 Nitzchia 3 3 ln 3 = 3,296 Belum tercemar

ID total 6 6 ln 6 = 10,75 Belum tercemar

Hasil pengamatan pagi

Kelompok A pagiTable. Pemeriksaan plankton

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Phams 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat2 Lepocinolis 2 2 ln 2 = 1,39 Tercemar sedang3 Oscilatoria 2 2 ln 2 = 1,39 Tercemar sedang

ID total 5 5 ln 5 = 8,05 Belum tercemar

Table. Pemeriksaan bentos

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Cladopora 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat2 Gomphosphaeria 2 2 ln 2 = 1,39 Tercemar sedang

ID total 3 3 ln 3 = 3,296 Belum tercemar

Page 7: PRAKTIKUM

Kelompok B pagiTable. Pemeriksaan plankton

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 botryococcus 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat

ID total 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat

Table. Pemeriksaan bentos

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Anabaena 5 1 ln 1= 0 Tercemar berat

ID total 5 5 ln 5 = 8,05 Belum tercemar

Kelompok C pagiTable. Pemeriksaan plankton

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Modularia 4 4 ln 4= 5,54 Belum tercemar2 Sticoocrinium 1 1 ln 1 = 0 Tercemar berat

ID total 5 5 ln 5 = 8,05 Belum tercemar

Table. Pemeriksaan bentos

NO. Gambar Nama Jumlah ID=pi.ln pi Derajat pencemaran1 Volvox 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat2 Uroglenopsis 1 1 ln 1= 0 Tercemar berat

ID total 2 2 ln 2 = 1,39 Tercemar sedang

Hasil pengamatan pemeriksaan fisik

Kelompok : siang

No Titik Sampling

Bau(√)

Suhu(0C)

Ph Fe(Mg/L)

Cl(Mg/L)

TDS Warna SS Mn Kekeruhan(NTU)

1 A Amis 30,5 7 2,5 0,25 147 108 32 0,144 25

Page 8: PRAKTIKUM

2 B Amis 30,8 7 0,8 0,08 151 98 38 0,153 233 C Amis 31 8 1,3 0,05 145 93 28 0,169 23

Kelompok pagi

No Titik Sampling

Bau(√)

Suhu(0C)

Ph Fe(Mg/L)

Cl(Mg/L)

TDS Warna SS Mn Kekeruhan(NTU)

1 A - 27,5 7 1,1 0,3 161 54 67 0,123 122 B - 28 7 1,1 0,3 155 62 17 0,112 113 C - 27,5 7 1,2 0,3 156 39 14 0,113 13

Table hasil pengamatan coiliform

No Kode Sampel

Jumlah Tabung Yang Positif MPNColi/100 MlTes Perkiraan Tes Penegasan

10ml 1 ml 0,1ml 10 ml 1 ml 0,1ml Cf CtCf Ct Cf Ct Cf Ct

1 Sumur A Pagi

5 5 3 4 5 5 5 2 3 46 920

2 Sumur B Siang

5 5 3 5 5 5 5 3 3 920 920

3 Sungai B Pagi

3 3 2 3 3 3 3 1 2 4600 1100

4 Sungai C Pagi

3 3 3 3 3 3 3 3 2 2400 1100

5 Sungai A Siang

3 1 1 2 3 3 3 1 1 20 75

6 Sungai C Siang

3 1 3 3 3 1 1 3 3 160 160

1. Data Jar Test

Limbah : Limbah cair di unit IPAL IST AKPRIND

NaOH :1%, volume :1,5 ml, pH : 9

Tawas :0,5%

pH :7

Page 9: PRAKTIKUM

Volume Limbah : 500 mL

Volume tawas paling optimal : 9 mL

Volume limbah yang akan diolah: 1300 L

2. Perhitungan kebutuhan NaOH dan Tawasa. Kebutuhan NaOh 1% = 20 mL (dibuat dari NaOH 10%)

Berat NaOH = (untuk penglhan limbah)

Berat NaOH=1300 L X 0,009 L0,5 L

X 10gr1L

=44,2gr

Pengenceran NaOH 10% menjadi 1% (untuk jar test)V 1. N 1=V 2 .N 2

V 1=V 2 . N2N 2

V 1=20mLX 1 %10 %

V 1=2mLb. Kebutuhan tawas 0,5%

Berat tawas =(untuk pengolahan limbah)

Berat tawas=1300 LX 0,009 L0,5 L

X 5 gr1 L

=127 gr

3. Hasil jar test limbah cair

No Kode sampel kekeruhan Warna SSHasil % Hasil % Hasil %

1 Kontrol 35 58 192 Tawas1 mL 37,5 -7,14 52 10,35 21 -10,533 Tawas 2 mL 37 -5,71 46 20,69 16 15,794 Tawas 3 mL 39 -11,43 48 17,24 16 15,795 Tawas 4 mL 39,9 -14 45 22,41 16 15,796 Tawas 5 mL 26 25,71 32 44,83 10 47,377 Tawas 6 mL 24 31,43 22 62,07 9 52,638 Tawas 7 mL 14 60 11 81,04 6 68,429 Tawas 8 mL 16 54,29 19 67,24 5 73,68

10 Tawas 9 mL 16 54,29 11 81,04 4 78,9511 Tawas 10 mL 24 31,43 40 31,04 17 10,53

Page 10: PRAKTIKUM

Parameter Kontrol SetelahKoagulasi-Flokulasi

SetelahFitoremidiasi

SS 19 10 3Warna 58 38 6

Kekeruhan 37 28 0,9pH 7 7 6