praktikum 2013

download praktikum 2013

of 1

description

2013

Transcript of praktikum 2013

2. Pengaruh Gangguan Peredaran Darah1. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan pasien simulasi yang sama (sub I)2. Sebagai latihan lakukan beberapa kali oklusi pembuluh darah lengan atas dengan jalan memompa maset dengan cepat sampai denyut nadi a. radialis tak teraba lagi.3. Dengan manset tetap terpasang, tetapi tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikan dengan frekuensi satu tarikan tiap 4 detik sambil dicacat pada kimograf. 4. Tanpa menghentikan teombol pada tarikan ke -13, mulailah memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi a. radialis tidak terba lagi. Selama pemompaan pasien simulasi tetap melakukan latihan.5. Berilah tanda pada kurve pada saat denyut nadi a. radialis tidak teraba lagi.6. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan dalam manset sehingga peredaran darah pulih kembali.7. Dengan frekuensi yang sama teruskan tarikan dan pencatatan sehingga pengaruh faktor oklusi tidak terlihat lagi.

PembahasanATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energy bagi otot. Akan tetapi, jumlah yang tersedian hannya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa detik saja. Otot vertebrata mengandung lebih banyak cadangan energi fosfat yang tinggi berupa keratin fosfat sehingga akan dibebaskan sejumlah energy yang dipakai untuk membentuk ATP dari ADP. Persediaan kreatin fosfat di otot sangat sedikit. Persediaan ini harus segera dipenuhi lagi dengan cara oksidasi karbohidrat. Cadangan karbohidrat di dalam otot adalah glikogen. Glikogen dapat diubah dengan segera menjadi glukosa 6 fosfat. Perubahan tersebut merupakan tahapan pertama dari proses respirasi sel yang berlangsung dalam mitokondria yang menghasilkan ATP. Apabila kontraksi otot tidak terlalau intensif atau tidak terus-menerus, glukosa dapat dioksidasi sempurna menghasilkan CO2 dan H2O dengan respirasi aerob. Apabila kontraksi otot cukup intensif dan terus-menerus maka suplai oksigen oleh darah ke dalam otot tersebut tidak cepat dan banyak untuk mengoksidasikan glukosa. Oleh kerena itu, peneydiaan energi bagi kontraksi otot didapatkan dari proses respirasi anaerob, suatu proses yang tidak memerlukan oksigen. Keuntungan proses ini dapat meneydiakan energi bagi kontraksi otot dengan segera, walaupun jumlah energi yang diberikan relatif sedikit dibandingkan proses aerob. Pada respirasi anaerob, glukosa diubah menjadi laktat dengan sejumlah energi. Energi ini digunakan untuk membentuk kembali kreatin fosfat, yang nantinya dapat menghasilkan energi untuk membentuk ATP dari ADP. Asam laktat yang tertimbun di dalam otot akan segera berdifusi pada sistem peredaran darah. Apabila pengunaan otot terus menerus, pembentukan asam laktat yang banyak akan menghambat kerja enzim dan menyebabkan kelelahan (fatigue).perc. 2DapusnyaPerc. 2. Firmansyah R, Mawardi A, Riandi Umar M. Mudah dan aktif belajar biologi. Jakarta; PT. Setia Purna 2003, hal 53