Praktik Bengkel Smt 3
Click here to load reader
-
Upload
hanifinsan -
Category
Documents
-
view
236 -
download
8
description
Transcript of Praktik Bengkel Smt 3
SIMULASI PINTU OTOMATIS CAFE BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN VARIASI LED
Disusun oleh:
Afedo Rivan Okareza (LT 2A / 3.31.10.0.02)Dedi Triwidodo (LT 2A / 3.31.10.0.11)Fadli Firda Firmana (LT 2A / 3.31.10.0.13)M. Mujtahid (LT 2A / 3.31.10.0.20)
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2011
PRAKTIK INSTALASI LISTRIK GEDUNG
1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menggunakan jenis peralatan kerja sesuai dengan fungsinya
2. Mahasiswa dapat melakukan pengetesan dan pengujian peralatan listrik
3. Mahasiswa dapat memilih dan menentukan peralatan listrik
4. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan instalasi listrik dengan benar
5. Mahasiswa dapat membaca simbol-simbol peralatan listrik dengan benar
2. Peralatan
No Nama Alat
1 Obeng minus
2 Obeng plus
3 Tang potong
4 Tang pembulat
5 Tang kombinasi
6 Uncek
7 Penggaris
8 Palu
9 Multimeter
10 Kotak hubung
11 Relay
12 Impuls switch
13 Staircase switch
14 Timer
15 LDR
16 Saklar seri
17 Saklar tukar
18 Saklar silang
19 Saklar tekan (push button) NO
20 Saklar pilih (selector switch)
3. Bahan-bahan
No Nama Bahan
1 Pipa PVC 5/8”
2 Pipa Union 5/8”
3 Klem pipa
4 Klem kabel
5 Sekrup
6 Baut
7 Mur
8 NYA 1,5 mm2 merah
9 NYA 1,5 mm2 hitam
10 NYA 1,5 mm2 biru
11 NYA 1,5 mm2 hijau-kuning
12 NYAF
13 NYM 3 x 1,5 mm2
4. Langkah Kerja
1. Menyiapkan peralatan kerja dan bahan.
2. Melakukan pengecekan pada alat dan bahan.
3. Memasang komponen-komponen pada panel (fuse, MCB, timer, staircase, dan
impuls switch).
4. Memasangan pipa sesuai dengan gambar kerja.
5. Memasang peralatan listrik di luar panel sesuai dengan gambar kerja.
6. Memasukkan kabel ke dalam pipa.
7. Menyambung peralatan di luar panel.
8. Merangkai hubungan peralatan yang ada di dalam panel sesuai dengan gambar
diagram distribusi.
9. Merangkai hubungan rangkaian kontrol yang ada di dalam panel sesuai dengan
diagram rangkaian kontrol.
10. Menyambung peralatan yang ada di dalam panel dengan peralatan yang ada di luar
panel.
11. Melakukan pengecekan hubungan masing-masing bagian titik beban termasuk
menguji tahanan isolasi instalasi dengan Mega Ohmmeter.
12. Menguji coba kerja masing-masing titik beban dan kerja rangkaian akhir termasuk
pengujian titik beban yang dapat dioperasikan secara manual dan otomatis.
13. Merapikan pemasangan setiap komponen (pipa, saklar, kotak kontak, kotak
sambung, dan panel) termasuk kerapian dalam penyambungan kabel pada kotak
hubung dan panel.
5. Cara Kerja Rangkaian
a) FUSE 1
Pada rangkaian fuse 1 ini terdapat saklar impuls (K1) yang dikendalikan oleh tombol
tekan (S1). Jika tombol tekan (S1) ditekan, maka akan mengalirkan arus dari sumber ke
saklar impuls yang mengakibatkan kontak pada saklar impuls tertutup. Tertutupnya
kontak pada saklar impuls ini akan mengalirkan arus dari sumber ke lampu (D), sehingga
lampu (D) menyala.
Jika tombol tekan (S1) ditekan lagi, maka arus akan mengalir dari sumber ke saklar
impuls yang mengakibatkan kontak pada saklar impuls terbuka. Terbukanya kontak ini
akan memutuskan arus dari sumber ke lampu, sehingga lampu akan mati.
Dalam hal ini saklar impuls dapat dikendalikan oleh tombol tekan (S1) dari dua
tempat yang berbeda.
b) FUSE 2
Lampu (F) dikendalikan oleh dua buah saklar tukar dan satu saklar silang. Hal ini
menunjukkan bahwa lampu (F) dapat dioperasikan dari tiga tempat yang berbeda.
Saklar seri akan mengendalikan lampu (C) dan (C1).
c) FUSE 3
Kontak NO dari relay (K7) berpengaruh terhadap lampu (B). Lampu (B) akan
menyala jika kontak ini tertutup. Hal ini terjadi karena adanya aliran arus listrik dari
sumber ke lampu (B). Sedangkan jika kontak terbuka, maka lampu (B) tidak akan
menyala dikarenakan tidak adanya arus yang mengalir ke lampu (B).
Sementara kontak NO dari relay (K7) ini dikendalikan oleh kontrol yang terdapat
pada rangkaian FUSE 4.
d) FUSE 4
Rangkaian kontrol untuk mengatur lampu (B) terdapat pada rangkaian fuse 4. Lampu
(B) dapat dioperasikan baik secara manual maupun otomatis bergantung dari posisi
selector switch.
Saat selector switch pada posisi manual, maka lampu tanda (H5) akan menyala. Jika
tombol tekan (S6) ditekan, maka akan mengalirkan arus dari sumber ke koil yang
terdapat di dalam staircase (K5T). Koil bertegangan akan menutup kontak staircase yang
mengalirkan arus dari sumber ke koil relay (K7). Koil relay (K7) yang bertegangan akan
menutup kontak shingga memungkinkan arus mengalir dari sumber ke lampu (B). Lampu
akan mati dengan sendirinya setelah beberapa waktu sesuai dengan setting waktu dari
staircase.
Saat selector switch pada posisi automatic, koil pada relay (K9A) akan bertegangan
dan menutup kontak NO relay (K9A) serta membuka kontak NC relay (K9A). Hal ini
juga yang menyebabkan lampu tanda (H5) padam saat selector switch berada pada posisi
automatic.
Pada posisi automatic, kerja lampu (B) dipengaruhi oleh timer dan LDR. Jika LDR
ditutup (keadaan gelap) dan kontak timer tertutup, maka ada arus yang mengalir dari
sumber ke koil pada relay (K7). Koil yang bertegangan ini akan menutup kontak relay
(K7) yang terdapat pada rangkaian fuse 3. Selanjutnya lampu (B) akan menyala karena
adanya arus yang mengalir dari sumber ke lampu (B).
Saat LDR dalam keadaan terang, maka kontak LDR akan membuka sehingga tidak
akan ada arus yang mengalir dari sumber ke koil pada relay (K7). Akibatnya, kontak
relay (K7) akan membuka dan memadamkan lampu (B).
Catatan: a. Walaupun selector switch pada posisi automatic, lampu (B) tetap bisa dinyalakan secara manual dengan menekan tombol tekan (B)
b. Kerja LDR dipengaruhi oleh timer. Artinya, LDR baru dapat bekerja saat kontak timer tertutup.
6. Simpulan
1. Pelaksanaan pekerjaan dalam bidang kelistrikan harus dilaksanakan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang terdapat pada PUIL.
2. Dibutuhkan adanya pengetahuan dan pengenalan macam alat, penggunaan alat,
pengawatan peralatan dan pengujian rangkaian sebelum rangkaian dihubungkan dengan
tegangan guna mendapatkan pekerjaan yang baik.
3. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
4. Pengetahuan tentang simbol-simbol peralatan listrik sangat mutlak diperlukan
7. Saran
1. Ada baiknya sebelum melaksanakan praktik, memeriksa apakah alat yang digunakan
dapat berfungsi dengan baik
2. Tukarkan alat yang rusak kepada pembimbing saat pengecekan awal
3. Jangan memperbaiki alat yang rusak sendiri, tanyakan kepada dosen pembimbing