PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

7
1 1. Mempelajari pernapasan hewan. 2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas. Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat

description

ceek

Transcript of PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

Page 1: PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

1

1. Mempelajari pernapasan hewan.

2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan

oksigen pada hewan pada saat bernapas.

Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak

anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya

kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,

belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang

berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut

hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air

tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya

kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang

hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.

Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput,

toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang

baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata

Page 2: PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

1

faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa

disebut palpus.

Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan

ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota

tubuh.Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang

pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat

pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula

malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran

pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya

dioseus.

1. Respirometer

2. 2 ekor belalang dan 3 ekor jangkrik

3. Cairan Eosin

4. Pipet

5. Stop watch

BELALANG

1. Menyiapkan 2 belalang.

2. Lalu memasukan belalang ke dalam botol respirometer,

kemudian menutupnya dengan pipa berskala.

3. Kemudian memasukan eosin menggunakan pipet diujung

pipa berskala.

4. Lalu mengamati pergeseran eosin pada pipa berskala

Page 3: PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

1

5. Kemudian mencatat waktunya dengan menggunakan stop

watch.

6. Setelah itu catat waktu yang telah ditentukan dalam tabel

hasil pengamatan.

JANGKRIK

1. Menyiapkan 3 Jangkrik.

2. Lalu memasukan Jangkrik ke dalam botol respirometer,

kemudian menutupnya dengan pipa berskala.

3. Kemudian memasukan eosin menggunakan pipet diujung

pipa berskala.

4. Lalu mengamati pergeseran eosin pada pipa berskala

5. Kemudian mencatat waktunya dengan menggunakan stop

watch.

6. Setelah itu catat waktu yang telah ditentukan dalam tabel

hasil pengamatan.

Hewan Yang diuji Waktu Perubahan skala

Belalang

1 menit 1 skala

3 menit 7 skala

5 menit 8 skala

Jangkrik

1 menit 5 skala

2 menit 8 skala

3 menit 9 skala

Page 4: PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

1

Dari data yang kami peroleh diatas, saya mendapatkan

sebuah analisis data, bahwa jangkrik dan belalang mempunyai

kapasitas pernafasan yang berbeda. Dan semakin lama waktu

hewan tersebut di dalam tabung, maka makin sulit mereka

bernafas.

1. Apakah ukuran tubuh hewan berpengaruh dalam

pernafasan serangga ?

Jawab : Iya, karena Kapasitas pernapasan belalang

kecil lebih besar daripada belalang besar

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan

serangga ?

Jawab : massa tubuh, suhu dan jenis hewan.

3. Apakah kapasitas pernafasan jangkrik dan belalang

berbeda ?

Page 5: PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

1

Jawab : Iya, karena berdasarkan tabel hasil

pengamatan di atas, jangkriklah yang kapasitas

pernafasannya lebih besar.

Pernafasan pada insecta dipengaruhi oleh ukuran tubuh.

Kapasitas pernapasan belalang kecil lebih besar daripada

belalang besar. Kapasitas pernafasan belalang dan jangkrik

sangat berbeda. Semakin lama hewan tersebut berada di dalam

tabung respirometer semakin sulit hewan tersebut untuk

bernafas. Hal tersebut ditandai dengan tabel di atas. Semakin

lama waktu semakin sedikit skala yang bergeser.

Banyumas, 8 April 2011

Guru Pembimbing Praktikan

Page 6: PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc

1

Mulyarno, S.Pd Fira

Widyaningrum