PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc
-
Upload
ilham-rahmat-subekti -
Category
Documents
-
view
10 -
download
1
description
Transcript of PRAKTEK BIO PERNAFASAN.doc
1
1. Mempelajari pernapasan hewan.
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigen pada hewan pada saat bernapas.
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak
anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya
kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,
belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang
berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut
hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air
tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya
kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang
hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput,
toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang
baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata
1
faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa
disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan
ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota
tubuh.Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat
pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula
malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran
pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya
dioseus.
1. Respirometer
2. 2 ekor belalang dan 3 ekor jangkrik
3. Cairan Eosin
4. Pipet
5. Stop watch
BELALANG
1. Menyiapkan 2 belalang.
2. Lalu memasukan belalang ke dalam botol respirometer,
kemudian menutupnya dengan pipa berskala.
3. Kemudian memasukan eosin menggunakan pipet diujung
pipa berskala.
4. Lalu mengamati pergeseran eosin pada pipa berskala
1
5. Kemudian mencatat waktunya dengan menggunakan stop
watch.
6. Setelah itu catat waktu yang telah ditentukan dalam tabel
hasil pengamatan.
JANGKRIK
1. Menyiapkan 3 Jangkrik.
2. Lalu memasukan Jangkrik ke dalam botol respirometer,
kemudian menutupnya dengan pipa berskala.
3. Kemudian memasukan eosin menggunakan pipet diujung
pipa berskala.
4. Lalu mengamati pergeseran eosin pada pipa berskala
5. Kemudian mencatat waktunya dengan menggunakan stop
watch.
6. Setelah itu catat waktu yang telah ditentukan dalam tabel
hasil pengamatan.
Hewan Yang diuji Waktu Perubahan skala
Belalang
1 menit 1 skala
3 menit 7 skala
5 menit 8 skala
Jangkrik
1 menit 5 skala
2 menit 8 skala
3 menit 9 skala
1
Dari data yang kami peroleh diatas, saya mendapatkan
sebuah analisis data, bahwa jangkrik dan belalang mempunyai
kapasitas pernafasan yang berbeda. Dan semakin lama waktu
hewan tersebut di dalam tabung, maka makin sulit mereka
bernafas.
1. Apakah ukuran tubuh hewan berpengaruh dalam
pernafasan serangga ?
Jawab : Iya, karena Kapasitas pernapasan belalang
kecil lebih besar daripada belalang besar
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan
serangga ?
Jawab : massa tubuh, suhu dan jenis hewan.
3. Apakah kapasitas pernafasan jangkrik dan belalang
berbeda ?
1
Jawab : Iya, karena berdasarkan tabel hasil
pengamatan di atas, jangkriklah yang kapasitas
pernafasannya lebih besar.
Pernafasan pada insecta dipengaruhi oleh ukuran tubuh.
Kapasitas pernapasan belalang kecil lebih besar daripada
belalang besar. Kapasitas pernafasan belalang dan jangkrik
sangat berbeda. Semakin lama hewan tersebut berada di dalam
tabung respirometer semakin sulit hewan tersebut untuk
bernafas. Hal tersebut ditandai dengan tabel di atas. Semakin
lama waktu semakin sedikit skala yang bergeser.
Banyumas, 8 April 2011
Guru Pembimbing Praktikan
1
Mulyarno, S.Pd Fira
Widyaningrum