Prak. Fisio

6
I. Pendahuluan Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. 1 Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. 1 II. Tinjauan Pustaka 2.1 Mekanisme Kerja Hormon 2.1.1 Reseptor Hormon Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik .Pengikatan dari hormon ke reseptor ini pada 1

description

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan.

Transcript of Prak. Fisio

Page 1: Prak. Fisio

I. Pendahuluan

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar

buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga

sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh.

Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya

perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang

dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.1

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian

dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui

kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan

memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim

faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan

mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.1

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Mekanisme Kerja Hormon

2.1.1 Reseptor Hormon

Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik .Pengikatan dari

hormon ke reseptor ini pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada

reseptor sedemikian rupa sehingga menyampaikan informasi kepada unsur spesifik lain

dari sel. Reseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular. Interaksi permukaan

hormon reseptor memberikan sinyal pembentukan dari "mesenger kedua" Interaksi

hormon-reseptor ini menimbulkan pengaruh pada ekspresi gen.2,3

Distribusi dari reseptor hormon memperlihatkan variabilitas yang besar sekali.

Reseptor untuk beberapa hormon, seperti insulin dan glukokortikoid, terdistribusi secara

luas, sementara reseptor untuk sebagian besar hormon mempunyai distribusi yang lebih

terbatas. Adanya reseptor merupakan determinan (penentu) pertama apakah jaringan akan

memberikan respon terhadap hormon. Namun, molekul yang berpartisipasi dalam

1

Page 2: Prak. Fisio

peristiwa pasca-reseptor juga penting; hal ini tidak saja menentukan apakah jaringan akan

memberikan respon terhadap hormon itu tetapi juga kekhasan dari respon itu. Hal yang

terakhir ini memungkinkan hormon yang sama memiliki respon yang berbeda dalam

jaringan yang berbeda. 2,3

2.2 Hormon Insulin

Insulin adalah hormon alami berupa hormon polipeptida yang diproduksi oleh

organ pancreas (sel-sel beta), yang berfungsi mengatur metabolisme karbihidrat dan

tingkat gula darah (glukosa) dalam tubuh. Gen insulin manusia terdapat pada lengan

pendek dari kromoson 11. Insulin disekresikan sebagai preproinsulin . Preproinsulin

suatu peptida rantai panjang dengan BM 11.500.4

Insulin disekresikan dari pankreas 40-50 unit/hari (15-20% dari penyimpanan )

sekresi insulin dapat berlangsung secara :

- Sekresi insulin basal: terjadi tanpa adanya rangsangan eksogen Ini merupakan jumlah

insulin yang disekresikan dalam keadaan puasa

- Sekresi insulin yang dirangsang : sekresi insulin karrena adanya respon terhadap

rangsang eksogen.

2.2.1 Mekanisme Kerja Hormon Insulin

2

Page 3: Prak. Fisio

Dimulai dengan berikatnya insulun dengan reseptor glikoprotein yang spesifik

pada permukaan sel sasaran. Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu:

- Subunit α yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat pada

pengikatan molekul insulin

- Subunit β yang lebih kecil dengan BM 90.000yang dominan di dalam sitoplasma

mengandung suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan insulin dengan

akibat fosforilasi terhadap subunit β itu sendiri (autofosforilasi)

Reseptor insulin yang sudah terfosforilasi melakukan reaksi fosforilasi terhadap

substrat reseptor insulin ( IRS -1).IRS-1 yang terfosforilasi akan terikat dengan domain

SH2 pada sejumlah proteinyang terlibat langsung dalam pengantara berbagai efek insulin

yang berbeda.

Pada dua jaringan sasaran insulin yang utama yaitu otot lurik dan jaringan

adiposa, serangkaian proses fosforilasi yang berawal dari daerah kinase teraktivasi

tersebut akan merangsang protein-protein intraseluler, termasuk Glukosa Transpoter 4

untuk berpindah ke permukaan sel. Jika proses ini berlangsung pada saat pemberian

3

Page 4: Prak. Fisio

makan, maka akan mempermudah transport zat-zat gizi ke dalam jaringan-jaringan

sasaran insulin tersebut.1,4

2.2.2 Efek Insulin

Efek pada hati :

- membantu glikogenesis

- meningkatkan sintesis trigliserida, kolesterol, VLDL

- meningkatkan sintesis protein

- menghambat glikogenolisis

- menghambat ketogenesis

- menghambat glukoneogenesis

Efek pada otot :

- Membantu sintesis protein dengan :

Meningkatkan transport asam amino

Merangsang sintesis protein ribosomal

- Membantu sintesis glikogen

Efek pada lemak :

- Membantu penyimpanan triglserida

- Meningkatkan transport glukosa ke dalam sel lemak

- Menghambat lipolisis intraselule.

Daptar Pustaka

1. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : dari Sel ke Sistem. Jakarta :

EGC

2. Evans RM: The steroid and thyroid hormone receptor superfamily. Science

1988;240:889

4

Page 5: Prak. Fisio

3. Speroff L, Fritz MA. Hormone biosynthesis, metabolism and mechanism of

action. In Clinical Gynecologic endocrinology and infertility. Seven Ed. Lippincot

Williams & Wilkins. Philadelphia. 2005 ; 25 – 96.

4. J. H. Green. 2002. Fisiologi Kedokteran. Tangerang : Binarupa Aksara

5