[PPT]SHOCK - FK UWKS 2012 C | born to be a ... · Web viewSirkulasi darah Cardiac Output = CO =...
Transcript of [PPT]SHOCK - FK UWKS 2012 C | born to be a ... · Web viewSirkulasi darah Cardiac Output = CO =...
JANTUNG
PEMBULUHDARAH
VOLUMEDARAH
Faal sirkulasi = hemodinamik
Cairan intra vaskulerCairan Interstitial
Aktifitas SyarafSimpatis - Parasimpatis
Definisi
SHOCK: inadequate perfusi organ untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringanSehingga jaringan akan mengalami hypoperfusi dan asidosis metabolik
Perfusion
Hypoperfusion(Shock)
Adequate circulation of blood
throughoutbody
Inadequate circulation of
blood to tissues and organs
Inadequate perfusion and oxygenation of cells leads to: Cellular dysfunction and damage Organ dysfunction and damage
Sirkulasi darah• Cardiac Output = CO = volume darah yang
dipompa jantung satu menit• Stroke Volume = SV = volume darah yang
dipompa jantung 1 x• Heart rate = HR = denyut jantung per menit
CO = HR x SV
Fisiologis.........
Fase Syok(Kompensasi, Progresif, ireversible/refrakter)
• CO = HR x SV• 5000 = 60 x 85
– bila SV turun, maka HR harus naik untuk kompensasi (1)• 5000 = 100 x 50
– HR bisa naik 3x – SV hanya bisa naik 20-30% Progresif (2) (Bila Tidak ditangani) Anoksia jaringan Kerusakan Sel
meluas Ireversible (3)
Contoh kompensasi : pada keadaan hipovolemia (perdarahan,dehidrasi) nadi meningkat untuk mempertahankan cardiac output
Patofisiologi...............
Jenis shock Hypovolemic: kehilangan volume
darah Cardiogenic: gangguan
miokard Obstructive: gangguan
aliran darah masuk dan keluar jantung Distributive: gangguan
distribusi darah di perifer
Shoemaker,1992
Cardiac OutputVenous Return
Perfusion
A V
VR setara COCO = frek x Stroke Volume
Sirkulasi / hemodinamiknormal
VR CO
4800 = 60 x 80 cc
Cardiac OutputVenous Return
Perfusion
A V
VR turun, CO turunCO = frek naik x Stroke Volume turun
Shock hypovolemic = masalah pada volume darah
VR CO
perdarahan
4800 = 60 x 80 cc
4800 = 120 x 40 cc
Cardiac OutputVenous Return
Perfusion
A V
VR turun (congestion) CO ikut turunCO = frek naik x Stroke Volume turun
Shock obstructive = masalah pada aliran darah
VR CO
Eddy Rahardjo/FKUnAir 13
Pneumotoraks tension
Udara masuk rongga pleura dan tidak bisa keluar lagiSetiap nafas akan memasukkan tambahan udara lagi Tekanan rongga dada mediastinum tergeser, VR dan CO Terjadi distres nafas dan hipoksia
Pasien sudah diberi RL cukup tetapi masih shock: Obstructive Shock? (pneumothorax, tamponade jantung)
Obstructive Shock Treatment
Relieve obstruction◦ Pericardiocentesis ◦ Tube thoracostomy ◦ Treat pulmonary embolus
Temporary benefit from fluid or inotrope administration
Cardiac OutputVenous Return
Perfusion
A V
VR normal > CO turun (congestion)CO = frek naik x Stroke Volume turun
Shock cardiogenic = masalah pada jantung
infarct, myocarditis, Hypertensive Heart Disease dll
VR CO
Cardiogenic shock
Infark miokard◦ infark luas, otot sehat tinggal sedikit, kontraksi tidak
sinkron Miokarditis
◦ kontraksi lemah walau jantung membesar (dilatasi) Gagal jantung akut
◦ kontraksi melemah walau jantung membesar (dilatasi) Aritmia cepat (tachyarrhythmia)
◦ pengisian jantung terlalu sedikit (tidak cukup waktu) Aritmia lambat (bradyarrhythmia)
◦ output terlalu sedikit (terlalu lambat denyutnya)
Cardiac OutputVenous Return
Perfusion
A V
VR turun CO ikut turunCO = frek naik x Stroke Volume turun
Shock distributive = masalah mal-distribusi aliran darah
sepsis dll
VR CO
VasodilatasiShunting or pooling
Distributive shock
Sepsis ◦ shunting
darah by-pass a-v jaringan tidak terima
O2◦ cap. Leak
hipovolemia intravaskuler
◦ kontraksi turun = gagal jantung
Anafilaksis◦ pooling darah di
perifer karena vasodilatasi hebat
◦ VR turun CO turun◦ bila tensi turun
hebat, perfusi koroner turun, jantung iskemia akut cardiac arrest
Pasien sudah diberi RL cukup tetapi tensi masih 80/60, nadi 72, fikirkan Neurogenic shock / Spinal shock (cedera tulang leher)
21
Shock : Tanda PentingGANGGUAN PERFUSI PERIFER
• Raba telapak tangan (Perfusi)
– Hangat, Kering, Merah : NORMAL – Dingin, Basah, Pucat : SHOCK
• Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan(Cappilary Refill Time/ Waktu pengisian kapiler)
– Merah kembali < 2 detik : NORMAL – Merah kembali > 2 detik : SHOCK
– Bandingkan dengan tangan pemeriksa
Shock adalah diagnosis klinis
NADI MENINGKAT : raba nadi radialis * nadi < 100 : NORMAL / > 100 : SHOCK
TEKANAN DARAH MENURUN * Sistolik > 100 : NORMAL / < 100 : SHOCK
Memperkirakan tekanan darah dari perabaan nadi◦ Nadi radialis teraba = sistolik 80◦ Nadi brachialis teraba = sistolik 70◦ Nadi carotis teraba = sistolik 60
Otak dan Jantung
Otak dan Jantung
Kulit, otot, ginjal, visceranormal
Kulit, otot, ginjal, visceraischemia
metab anaerobik / asidosis asam laktat
NORMAL
SHOCK
Selectivevasoconstriction
GANGGUAN PERFUSI ORGANselama shock
* GINJAL◦ oliguria terjadi pada loss 15-20% EBV◦ anuria pada > 30% EBV
* KORONER◦ perubahan segmen ST (elevasi atau
depresi) * OTAK
◦ gangguan kesadaran / coma atau gelisah pada loss > 30% EBV
27
Shock ?• Perfusi :
– pucat - dingin - basah– cap. refill time lambat (kuku, telapak)
• Nadi > 100• Tekanan darah (<90) mmHg
Pengelolaan Fungsi Sirkulasi
• Bebaskan jalan napas dan beri oksigen • Posisi shock, papan alas tungkai • Hentikan perdarahan, bebat tekan • Pasang infus :
• Jarum, infus set, cairan • Tiang infus, plester
Menolong pasien shock harus runtut mengatasi masalah tiap jenjang oksigen
Airway Control, lindungi C-spine Breathing Control, tambahkan Oxygen Circulation, stop perdarahan
Posisi Shock Infusi, isi volume yg hilang
Stop perdarahan
33
shockhipovolemik
perdarahan dehidrasi
blood lossestimation fluid loss
estimation
Pierce
30-40% >40% 3-5% BB
5-8% BB
8-10% BB
%EBV%BBEBV: 70cc/kgBB ml
trauma status
plasma
combustio
Rule 0f 9HitungEBL
(% dari EBV)
< 15% 15-30%
34
Shock hipovolemik paling banyak dijumpai
Estimated Blood Loss - EBLJumlah darah yang hilang : Dapat ditaksir dengan melihat tanda klinis
yang ada ( dengan TRAUMA STATUS )
35
Circulationmengatasi perdarahan
• Posisi shock• Pasang infus besar x 2• Ambil sampel darah
– u/ darah donor dan periksa Hb• Hentikan perdarahan • Beri infus cairan, • (20-40 cc/kgBB cepat
Airway ……Okay?Breathing …Okay?+
37
Menghentikan perdarahan prioritas utama
• Tekan sumber perdarahan
• Tekankan jari pada arteria proksimal dari luka
• Bebat tekan pada seluruh ekstremitas yang luka
• Pasang tampon subfasia (gauze pack)
• Hindari tourniquet (tourniquet = usaha terakhir)
38
Perdarahan 20 cc / menit = 1200 cc / jamGunakan sarung tangan / lapis plastik
Menghentikan perdarahan prioritas utama
waspada & cari lokasi perdarahanperdarahan tersembuyi
Fr. Femur tertutup 1.5-2 literFr.Tibia tertutup 0.5 literFr. Pelvis 3 literHemothorax 2 literFr. Iga (tiap satu) 150 ml Luka sekepal tangan 500 mlBekuan darah sekepal 500 ml
HIPOVOLEMIA- DEHIDRASI (% x BB)- PERDARAHAN (% x EBV)- LUKA BAKAR (luasxBBx4)
+ SHOCK
ATASI SHOCK
GROJOK 20-40 CC/KG10-20 MENIT (DEWASA)30-60 MENIT (ANAK)/orang tua
MASIH SHOCK ?
YA TIDAKGROJOK LAGIMEMBAIK
- SISA DEFISIT- MAINTENANC
EDWS (40cc/kg//hr)Holiday Segar:ANAK: 10kg I (100cc/kg/hr), 10kg II (50cc/kg/hr); 10kg III (20cc/kg/hr)
43
Pasang infusi pada vena besar1). Vena cubiti, basilica
2). Vena jugularis ext (posisi kepala-leher
tetap in-line)
3). Vena subclavia
4). Vena saphena magna?
45
infus intra-osseus di tibia
Jangan masukkan Natrium bikarbonat
A- dijagaB- Oksigen
C-pasang infus
46
Infus intra-osseus
• Jalur sementara, setelah berhasil infus vena maka intra-osseus dicabut
• Infusi cairan dan obat-obat boleh masuk• Yang tidak boleh masuk lewat intra-osseus
– Natrium bicarbonat– Transfusi ?
CAIRAN RESUSITASI (Kristalloid dan Koloid)Cairan Kristaloid Elektrolit (isotonik):NaCl 0,9 %, Ringer Lactate
,Ringer Asering(Assering)
PZ/NaCl RL Assering/RA
Cairan Koloid
Koloid Waktu paruh Intra Vaskuler Kekurangan
Dextran 40 3,5-4,5 jam Gagal ginjal, reaksi anafilaktik , Gangguan pembekuan darah (bila
pemberian >20 ml/kg/hari)
Dextran 70 6-8 jam sda
Gelofusine 2,5 jam Reaksi anafilaktik , Payah ginjal & gangguan
pembekuan darah tidak dijumpai
Hydroxyethyl starch (HES 6%)
3-24 jam gangguan sistim koagulasi (bila dosis >20
mL/kgBB/hari, reaksi anafilaktik jarang
49
Derajat DehidrasiKriteria Pierce
Gejala ringan sedang beratDefisit (3-5%BB) (6-8%BB) ( > 10%BB)
Turgor berkurang menurun sangat menurun
Lidah normal lunak kecil keriput
Mata normal cowong sangat cowong
Ubun-ubun normal cekung sangat cekung
Rasa haus + ++ +++
Nadi kecil lemah sangat kecil
Tensi tak terukur
Urine pekat anuria
Derajat Dehidrasi insterstitiil SignKriteria Pierce plasma sign
Gejala ringan sedang beratDefisit (3-5%BB) (6-8%BB) ( > 10%BB)
Turgor berkurang menurun sangat menurun
Lidah normal lunak kecil keriput
Mata normal cowong sangat cowong
Ubun-ubun normal cekung sangat cekung
Rasa haus + ++ +++
Nadi kecil lemah sangat kecil ttb
Tensi tak terukur
Urine pekat anuria
TRAUMA STATUS dari Giesecke (1991)dan ACS (1993)
TERAPI CAIRAN
Haemorrhage severity according to ACS/ATLS classification *) Class I
(<15%)Class II
(15-30%)Class III(30-40%)
Class IV(>40%)
Blood loss (ml) <750 750 – 1,500 1,500 – 2,000 >2,000
Pulse rate (per minute) <100 >100 >120 >140
Blood pressure Normal Normal Decreased Decreased
Pulse pressure (mm Hg) Normal Decreased Decreased Decreased
Respiratory rate (per minute) 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >40
Urine output (ml/hour) >30 20 – 30 5 – 15 Negligible
Central nervous system (mental status)
Slightly anxious
Mildly anxious
Anxious confused
Lethargic
American College of Surgeons ATLS Classification of Hemorrhage Severity (8) *) Values are estimated for a 70-kg adult. Table reprinted with permission from the American College of Surgeons ACS/ATLS, American College of Surgeons/Advanced Trauma Life Support.
51
COMBUSTIORULE OF NINES
Kepala dan leher 9 %Ekstremitas atas 9 % x 2Tubuh depan 18 %Punggung 18 %Ekstremitas bawah
- depan 18% - belakang 18%
Perineum 1 %
9
36
18 18
9 9
1
TOTAL : 11 x 9 % = 99 % + 1 % : 100 %
Therapeutic Goals in Shock
Increase O2 delivery Optimize O2 content of blood Improve cardiac output and
blood pressure Match systemic O2 needs with O2 delivery Reverse/prevent organ hypoperfusion