[PPT]Rencana induk program Pengembanganbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/paparan-ard... ·...
-
Upload
vuongkhanh -
Category
Documents
-
view
228 -
download
1
Transcript of [PPT]Rencana induk program Pengembanganbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/paparan-ard... ·...
• AGENDA RISET DAERAH (ARD) • dan• RENCANA INDUK • PENELITIAN & PENGEMBANGAN (RIPP)• PROVINSI JAWA BARAT • 2016-2019
• Forum Perencanaan BP2D • Senin 13 Maret 2017
Agenda Riset Daerah (ARD) dan Rencana Induk Penelitian & Pengembangan (RIPP)
1. Disusun oleh Dewan Riset Daerah yang anggotanya terdiri dari unsur akademisi, industri, masyarakat dan Pemerintah
2. Menjabarkan prioritas utama pembangunan IPTEK sebagaimana tercantum dalam Jakstrada IPTEK 2015-2019
3. Digunakan sebagai instrumen koordinasi antar instansi terkait dalam implementasi kebijakan prioritas utama pembangunan daerah IPTEK
4. Menjadi rujukan bagi para peneliti, akademisi, praktisi, para pengambil kebijakan, dan seluruh komponen bangsa dalam meneliti, mengembangkan, dan memanfaatkan iptek
3
Berdasarkan: RPJPN & RPJMN :
Bidang-bidang Fokus Riset
• Focus Utama :1.Ketahanan Pangan2.Ketahan Sosial • Bidang Pendukung : Lingkungan, Air, Energi, Infrastruktur, Mitigasi
Bencana, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Hayati, Seni & Budaya, Tata Kelola, Tata Nilai, Keamanan dan Hukum.
4
Keterkaitan antar Bidang
K e t a h a n a n P a n g a n
K e t a h a n a n S o s i a l
Lingkungan InfrastrukturAirEnergi
Ekonomi HayatiKesehatanPendidikan
Seni & Budaya Tata Nilai KeamananTata Kelola
Kesejahteraan Masyarakat Lahir Bathin
Mitigasi Bencana
Hukum
Thema riset per bidang
Thema riset per bidang
Bidang Riset Sub Bidang Riset Tema Riset
Ekonomi Pertanian -
Jawa Barat sebagai daerah pertanian berbasis agroindustri, teknologi ramah lingkungan menunjang pertumbuhan ekonomi dan ketahanan dan kedaulatan pangan
Ekonomi Non Pertanian
-
1. Peningkatan investasi daerah melalui promosi investasi, peningkatan standard, perbaikan mekanisme dan perbaikan waktu proses atas pelayanan perijinan investasi daerah melalui penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah, penyederhaan proses perijinan dan peningkatan kualitas SDM dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
2. Peningkatan jumlah dan kualitas wirausaha baru di daerah melalui penyusunan program kewirausahaan yang terintegrasi, yang meliputi sosialisasi kewirausahaan kepada generasi muda dan fasilitasi dalam bentuk pusat-pusat inkubasi, dengan pelibatan organisasi pengusaha (Kadin/Asosiasi) dan Perguruan tinggi bisnis
3. Optimalisasi peran dan kontribusi BUMD, Koperasi dan UMKM dalam proses pembangunan daerah, melalui peningkatan dukungan fasilitasi dan peningkatan standard evaluasi kinerja manajemen yang terukur dan berkesinambungan
Thema riset per bidang
Bidang Riset
Sub Bidang Riset
Tema Riset
Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Kebencanaan
-
Pengendalian pencemaran limbah terutama limbah cair (industri dan domestik), limbah padat (sampah) melalui pengembangan teknologi pengolahan limbah yang inovatif, implementatif dan antisipatif; penanganan bencana, dan konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam
Seni Budaya - Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan Jawa Barat sebagai pusat budaya
Ketahanan Keluarga -
Thema riset per bidangBidang Riset
Sub Bidang Riset
Tema Riset
Kemiskinan, Kesejahteraan Sosial, dan Keamanan
Kesejahteraan Sosial
1. Eksplorasi tentang konsep diri dan identitas sosial masyarakat Jawa Barat
2. Identifikasi isu-isu publik strategis dan potensi konflik sosial vertikal antara masyarakat dan pemerintah daerah
3. Kajian kritis tentang kinerja lembaga publik dan kemandirian masyarakat dalam menyelesaikan masalah sosial secara kolektif
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan social safeguard dalam setiap pembangunan infrastuktur fisik, serta evaluasi program-program untuk PMKS di setiap Kabupaten/Kota
Keamanan -Pemerintahan - Jawa Barat yang memiliki aparatur
berkualitas dan profesional yang berbasis kinerja menuju revitalisasi pelayanan publik
9
Implementasi ARD
• Program Riset Nasional • Program Riset Daerah
Jenis-jenis Riset:1.Riset Terapan
2.Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi3.Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek
RENCANA INDUK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(RIPP)
RIPP
Bidang Hukum
Bidang Ekonomi Non-Pertanian
Bidang Ekonomi Pertanian
Bidang Energi
Bidang Infrastruktur
Bidang LH dan Kebencanaan
Bidang Seni Budaya
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Bidang Sumber Daya Air
Bidang Tata Kelola
Pemerintahan
Bidang Kesehatan
Bidang Kependudukan
Bidang Lingkungan
Bidang Pendidikan
BIDANG HUKUM
PERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Tumpang Tindih Pengaturan Perizinan dan Non Perizinan (Pemprov dengan Pemkab/kot)
Penguatan Regulasi Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan
Pola Pelayanan Terpadu Satu Pintu Berbasis Informasi Data & Hasil Penelitian
Penegak Hukum yang Belum Profesional
Kompetensi Penegak Hukum Daerah
Penegak Hukum Daerah Yang Profesional dan Kompetabel
BIDANG HUKUM
• Permasalahan : Tumpang Tindih Pengaturan Perizinan dan Non Perizinan
1. Studi Evaluasi Kewenangan Penyelenggaraan Perizinan
2. Studi Model Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
3. Studi Sarana dan Prasarana serta SDM Bidang Perizinan
• Permasalahan : Kompetensi Peran Penegak Hukum Daerah
1. Studi Analisis dan Evaluasi Fungsi, dan Tugas Penegak Hukum Daerah
2. Studi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana Penegak Hukum Daerah
3. Studi Regulasi Penegak Hukum Daerah
Rencana Kegiatan
PERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Identitas dan Modal Sosial Masyarakat Jawa Barat
1. Identitas Sosial Masyarakat Jawa Barat
masyarakat bangga sebagai warga Jawa Barat, Bangsa Indonesia, dan sebagai dunia yang sejajar dengan bangsa lain
2. Modal Sosial Masyarakat Jawa Barat
- Masyarakat Jawa Barat yang memiliki integritas tinggi- Jawa Barat berdaya saing internasional
Isu Publik Strategis dan Konflik Sosial di Jawa Barat
1. Isu Publik Strategis di Jawa Barat
Masyarakat Jawa Barat yang sejahtera, sehat, dan cerdas
2. Struktur dan Kultur Konflik Sosial Masyarakat Jawa Barat
- Masyarakat Jawa Barat cinta damai dan menghargai kekuasaan- Mekanisme penyelesaian konflik komunal dan konflik vertikal
BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN
PERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATANKinerja Lembaga Publik dan Kemandirian Masyarakat
1. Kinerja Lembaga-lembaga Publik
- Berfungsinya partai politik- Terwujudnya DPRD terpercaya- Terpilihnya Pemimpin Daerah - Tumbuhnya LSM
2. Kemandirian Masyarakat
Lahirnya masyarakat mandiri dalam memenuhi semua kebutuhan hidup
Social Safeguard dalam Pembangunan Fisik
1. Pengarus-utamaan Social Safeguard dalam Pembangunan Fisik
- Lahirnya Aturan Perundang-undangan yang mampu melindungi hak-hak masyarakat,
- mekanisme Pembebasan Tanah Warga
- proses resettlement yang manusiawi
- Terlindunginya hak-hak warga dalam proses pelaksanaan pembangunan
BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN
BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN
• Permasalahan : Identitas dan Modal Sosial Masyarakat Jawa Barat1. Penelitian tentang Konsep Ke-Jawa Barat-an, Ke-Indonesia-an,
Ke-Universal-an Manusia2. Penyusunan Indeks Kejujuran Masyarakat, Indeks Ethos Kerja
Masyarakat, Pengukuran Tingkat Afinitas Sosial (Keguyuban) Masyarakat, Tingkat Adaptabilitas Sosial Masyarakat, Jarak Sosial Masyarakat, Tingkat Kepatuhan Sosial Masyarakat, dan Modal Sosial Masyarakat di Jawa Barat
• Permasalahan : Isu Publik Strategis dan Konflik Sosial di Jawa Barat1. Penelitian tentang Konstruksi Sosial Kemiskinan, Kesehatan, dan
Pendidikan di Jawa Barat2. Penelaahan Anatomi dan Pemetaan Potensi Konflik Sosial
Masyarakat Jawa Barat3. Inventarisasi dan Pemodelan Resolusi Konflik Masyarakat Jawa
Barat
Rencana Kegiatan
BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN
• Permasalahan : Kinerja Lembaga Publik dan Kemandirian Masyarakat
1. Penelitian tentang Kapasitas Kelembagaan dan Kinerja Partai Politik, DRD, Kepala Daerah, dan CSO.
2. Penelitian tentang Kemandirian Masyarakat dalam Memenuhi semua Kebutuhan Hidup
• Permasalahan : Social Safeguard dalam Pembangunan Fisik
1. Legal Review Aturan Perundang-undangan Daerah mengenai Social Safeguard
2. Penelitian tentang Pelaksanaan Social Safeguard, Pembebasan Tanah Warga, dan Resettlement dalam Pembangunan Infrastruktur Fisik
Rencana Kegiatan
BIDANG EKONOMI NON-PERTANIAN• Permasalahan : Kesejahteraan masyarakat Jawa Barat perlu terus
ditingkatkan melalui pembangunan ekonomi daerah.
TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
1. Meningkatkan Investasi Daerah khususnya di wilayah pertumbuhan baru
1) Meningkatnya nilai investasi daerah yang masuk yang dan yang direalisasikan.2)Meningkatnya kepatuhan pelaporan investasi dan kepatuhan terhadap standar perizinan
2. Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Wirausahan.
1)Meningkatnya Jumlah dan Kualitas wirausahawan kategori UKM,2)Meningkatnya tingkat keberhasilan wirausahawan kelas UKM menjadi Pengusaha besar 3)Tumbuhnya Pengusaha-pengusaha tangguh yang berasal dari UKM yang bermain di level perdagangan internasional.
BIDANG EKONOMI NON-PERTANIAN• Permasalahan : Kesejahteraan masyarakat Jawa Barat perlu terus
ditingkatkan melalui pembangunan ekonomi daerah.TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
3. Perkuatan Pembangunan ekonomi Pedesaaan dan Regional
Bertransformasinya pasar-pasar tradisional di daerah menjadi lebih bersih dan nyaman1) Meningkatnya kemampuan pelaku ritel tradisional2) Tertatanya perijinan dan pembukaan toko-toko ritel modern di daerah Terbangunnya beberapa Objek wisata kelas dunia di Jawa Barat :1) infrastruktur pendukung yang memenuhi standard internasional objek wisata2) kemampuan dan keterlibatan masyarakat setempat dalam aktifitas pelayanan wisata 3) terpromosikannya objek wisata dalam media nasional dan internasional
4. Optimalisasi peran dan kontribusi BUMD & Koperasi dalam pembangunan ekonomi
1) Penyediaan dan penyerapan lapangan kerja2) Pengumpulan PAD
BIDANG EKONOMI NON-PERTANIAN
Studi tentang :
• Strategi dan model pemasaran efektif potensi investasi daerah Jawa Barat
• Survey kepuasan masyarakat bisnis atas kejelasan dan kemudahan pengurusan perijinan usaha
• Optimalisasi Pemanfaatan teknologi dalam pengurusan Perijinan usaha.
• Permasalahan dan efektifitas konsep pelayanan perijinan satu atap.
• Tradisi dan potensi kewilayahan, Jumlah dan permasalahan UKM di Jawa Barat
• Model Pengelolaan program penumbuhan Wira Usaha Baru (WUB) melalui inkubasi bisnis
• Strategi pengembangan UKM melalui pembentukan dan pengelolaan pusat inkubasi bisnis di daerah-daerah se Jawa Barat
Rencana Kegiatan
BIDANG EKONOMI NON-PERTANIAN
Studi tentang :
• Strategi penguatan pasar-pasar tradisional
• Strategi Kebijakan untuk Penguatan dan Perlindungan Pelaku Ritel Tradisional menghadapi Ekspansi Ritel Modern
• Identifikasi potensi dan kesiapan Daerah Tujuan Wisata (DTW)
• Strategi pengembangan dan penguatan BUMD
• Kinerja dan daya serap lapangan kerja oleh badan usaha koperasi dan UKM terdaftar
Rencana Kegiatan
BIDANG EKONOMI PERTANIAN• Permasalahan : Jawa Barat nenjadi daerah pertanian bebasis agribisnis
dan agroindustri mendukung katahanan pangan nasionalTEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
1.Optimasi sistem produksi pangan (nabati hewani) melalui perbaikan input dan output produksi, infrastruktur dan supra struktur
Produksi bersih meningkatPolutan akibat over dosis pupuk Nitrogen turun Input produksi bermutu mudah diperoleh dan penggunaannya meningkatPeningkatan pendapatan petaniSumber pangan non-beras dan non-daging sapi tersosialisasikan;Konsumsi makanan berbahan baku non-beras, non-terigu dan non- daging sapi meningkat.Index produktivitas lahan meningkat
2.Evaluasi Penetapan Lahan Pertanian Berkelanjutan dan Revitalisasi pemanfaatan lahan milik Pemda.
Lahan pertanian masa depan di Jabar relatif terlindugi. Akurasi prediski produksi komoditas pangan dan baku industriAset Pemda lebih terjagaPendapatan Daerah meningkat
BIDANG EKONOMI PERTANIAN• Permasalahan : Jawa Barat nenjadi daerah pertanian bebasis agribisnis
dan agroindustri mendukung katahanan pangan nasionalTEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
3.Penguasaan Teknologi untuk merespon dinamika Dampak Perubahan Iklim
Memperkuat ketahanan dan kedaulatan panganMeminimalisir angka rawan pangan pada waktu anomali iklimTerjaganya produksi pangan
4.Pengembangan Kluster Industri Pengolahan Terintegrasi dengan Sentra Produksi Bahan Baku Serta Sarana Penunjang ( backward and forward linkage industry)
Akses petani kepada benih lebih mudah dan murah; Produktivitas naik.Penggunaan benih bermutu meningkat 5 %Mutu bahan baku meningkat dan limbah berkurang,Keuntungan usaha lebih merata
Industri di perdesaan berbasis OVOP mengakselerasi tumbuhnya pembangunan kawasan.
5.Revitalisasi dan Reorientasi Kelembagaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan
Petani (produsen) setara dengan pedagang /tengkulakPeningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesehteraan di perdesaan.Membatasi ruang gerak sisitem ijon.Resiko rawan pangan berkurang
BIDANG EKONOMI PERTANIAN
• Perbaikan cara produksi komoditas prioritas berbasis pupuk organik (PO)
• Standarisasi dan Perbaikan mutu input produksi berbahan baku organik
• Efektivitas pemupukan berimbang untuk peningkatan produktivitas komoditas Geographical Indication (GI)
• Perbaikan budidaya penghasil pangan alternatif dan sosialisasi pemanfaatan hasil panen
• Evaluasi kebutuhan jaringan irigasi tersier dan pembuatan embung untuk produksi pangan
• Studi Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan
• Survey Kelayakan Lahan dan Potensi Lahan di Jabar Selatan
• Iventarisasi dan inisiasi pemanfaatan lahan milik Pemda Jabar
Rencana Kegiatan
BIDANG EKONOMI PERTANIAN
• Observasi agronomis dan morfologis tanaman dan ternak tahan kekeringan dan atau suhu tinggi.
• Sosialisasi DPI dan gerakan pemanfaatan pekarangan• Gerakan menghemat air• Harmonisasi dan akselerasi industri perbenihan di Jawa Barat• Perbaikan Mutu Produk, Sistem Distribusi utk pasar konsumsi & industri
secara partisipatif• Studi kelayakan membangun agroindustri berbasis kawasan
pertumbuhan ekonomi• Evaluasi kebutuhan dan pemberdayaan penyuluh sebagai perekayasa
sosial• Studi revitalisasi KUD untuk perkuatan kapital petani • Penguatan Sinergitas Perencanaan dan Pelaksanaan Program
Ketahanan/Kedaulatan Pangan
Rencana Kegiatan
BIDANG ENERGI• Permasalahan : Jabar mandiri energi pedesaan untuk listrik dan bahan
bakar kebutuhan domestik serta rasio elektrifikasi.
TEMA RISET OUTCOME
Peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga Meningkatnya pasokan listrik rumah tangga
Pengembangan dan pemanfaatan energi baru-terbarukan (ETB) Meningkatnya pasokan listrik berbasis ETB
Pengembangan dan pemanfaatan energi panasbumi
Meningkatnya pemanfaatan energi panasbumi untuk pembangkit listrik skala kecil dan UKM
BIDANG ENERGI
Kajian tentang :
• Rasio kebutuhan/ pasokan listrik per daerah (kabupaten dan kota)
• Teknologi energi bersih yang siap diimplementasian untuk pembangkit listrik sekala kecil
• Link and match antara kebutuhan listrik, sumberdaya lokal, dan solusi teknologi
• Potensi dan kelayakan pemanfaatan ETB (biogas, biomasa, surya, angin, mikrohidro, dsb) untuk pembangkit listrik
• Kajian potensi pemanfaatan energi panasbumi untuk pembangkit skala kecil dan industri kecil (pengeringan, pariwisata, dsb)
Rencana Kegiatan
BIDANG INFRASTRUKTURPermasalahan Tema Riset Outcome Kegiatan
Belum termanfaatkannya bahan/material lokal
Pemanfaatan bahan/material lokal untuk pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur
Kemandirian penggunaan bahan/material lokal
Belum termanfaatkannya berbagai teknologi & metoda konstruksi
Pemilihan teknologi & metoda konstruksi tepat guna untuk pembangunan maupun pemeliharaan
Digunakannya teknologi & metoda konstruksi tepat guna yang sesuai secara meluas di Jawa Barat
Penentuan Kapasitas Demand yang tidak tepat
Kajian kebutuhan (demand) dan kapasitas yang dapat disediakan (supply) menurut lokasi
Terpenuhinya kondisi yang seimbang antara demand & pemenuhan penyediannya
Ketidaktepatan Pemerintah dalam menyusun anggaran pembangunan
Kajian metoda pendanaan dan kerjasama pembangunan
Terpenuhinya kebutuhan pendanaan dan investasi yang sesuai yang dilaksanakan
Belum tersedianya sistem pengelolaan dan pengawasan yang tepat
Kajian metoda pengelolaan & pengawasan pelaksanaan
Meluasnya penerapan metoda pengelolaan dan pengawasan yang sesuai
BIDANG INFRASTRUKTUR
• Permasalahan : Belum termanfaatkannya bahan/material lokalKajian karakteristik bahan2 material lokal, bahan2 sisa/buangan, dan bahan additive yg bisa meningkatkan kinerja hasil pembangunan
• Permasalahan : Belum termanfaatkannya berbagai teknologi & metoda konstruksiKajian jenis2 konstruksi baru campuran bahan/material asli, campuran beton / aspal, dan bahan2 recycle
• Permasalahan : Penentuan Kapasitas Demand yang tidak tepat1. Kajian kesesuaian tata ruang dgn kapasitas lingkungan untuk
pengembangan infrastruktur2. Kajian demand bermacam infrastruktur3. Kajian Kapasitas Infrastruktur yang tersedia atau dibutuhkan4. Kajian pengembangan dan kinerja Infrastruktur yang akan dilakukan
Rencana Kegiatan
BIDANG INFRASTRUKTUR
• Permasalahan : Ketidaktepatan Pemerintah dalam menyusun anggaran pembangunan1. Kajian penentuan potensi pendanaan dan penerapan PPP2. Kajian pendanaan infrastruktur dgn sistem bayangan (shadow toll)
ataupun cicilan (Payment Based Annuity Scheme) PBAS dsb.3. Kajian pengembangan infrastruktur dengan daerah sekitarnya
• Permasalahan : Belum tersedianya sistem pengelolaan dan pengawasan yang tepat1. Kajian penerapan Sistem Manajemen Pengelolaan Infrastruktur2. Kajian penerapan sistem operasi infrastruktur
Rencana Kegiatan
BIDANG LH DAN KEBENCANAAN• Permasalahan : Kegiatan pembangunan dan kejadian bencana alam
telah menyebabkan kerusakan lingkungan
TEMA RISET OUTCOME
1. Penanganan banjir lintas wilayah di Cekungan Bandung, Pantura dan Bodebek
1) Penanganan banjir lintas wilayah prioritas 2) Dipatuhinya kebijakan pemanfaatan ruang di
kawasan aliran sungai dan dataran banjir3) tertanganinya banjir Cileuncang di kawasan
perkotaan2. Konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS prioritas (Citarum, Cimanuk, Ciliwung, Citanduy) dan Kawasan Pesisir serta pulau kecil melalui Jabar Green Province.
Menurunnya laju kerusakan kawasan hulu DAS Prioritas;Menurunnya tingkat kerusakan ekosistim Kawasan Pesisir dan pulau Kecil;Meningkatnya peranan saluran air dan bendung di kawasan timurlaut Jawa Barat (Subang-Pamanukan-Indramayu-Cirebon) dan timur Jawa Barat
BIDANG LH DAN KEBENCANAAN• Permasalahan : Kegiatan pembangunan dan kejadian bencana alam telah menyebabkan
kerusakan lingkungan
TEMA RISET OUTCOME
3. Program Pengelolaan Kawasan lindung hutan dan non hutan dan ekosistimnya
1) Kawasan lindung yang diakui oleh masyarakat dan pemangku kepentingan 2) Meningkatnya luasan kawasan lindung3) Pengawasan kawasan lindung oleh masyarakat dan pemangku kepentingan
4. pengurangan risiko bencana kebumian dan hidrometeorologi di kawasan Jawa Barat
1). meningkatnya lembaga penanggulangan bencana 2). Diterapkannya peraturan penanggulangan bencana3). Dimanfaatkannya teknologi peringatan dini bencana
BIDANG LH DAN KEBENCANAAN
• Basis data kejadian banjir untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir
• Pemanfaatan teknologi untuk peringatan dini banjir
• Rekayasa dan inovasi pembuatan saluran pembuangan perkotaan
• Intensifikasi penerapan sumur/kolam resapan buatan
• Basis data kemajuan konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS prioritas, kawasan pesisir dan pulau kecil
• Pemanfaatan bibit unggul dan rekayasa teknologi dalam konservasi dan rehabilitasi
• Program implan mangrove dan karang untuk rehabilitasi
Rencana Kegiatan
BIDANG LH DAN KEBENCANAAN
• Pemanfaatan hasil rekayasa saluran dan bendung
• Penyusunan media sosialisasi kesadaran masyarakat akan ancaman bencana banjir dan kekeringan
• Implementasi hasil rekayasa teknologi kehutanan di kawasan lindung
• Kajian kebijakan untuk menilai produk hukum kawasan lindung
• Penyusunan media sosialisasi dan pendidikan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan
• Program dan fasilitas pendidikan dan penerapan manajemen bencana
• Penyusunan program, informasi, media pendidikan budaya sadar bencana dan sadar hukum terkait bencana
• Penerapan dan pengembangan teknologi peringatan dini bencana berbasis teknologi maupun kebijakan lokal
Rencana Kegiatan
BIDANG SENI BUDAYAPermasalahan Tema Riset Outcome Kegiatan
Belum optimalnya perlindungan dan eksplorasi terhadap budaya dan kearifan lokal Jawa Barat.
Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya di Jawa Barat.
Masyarakat Jawa Barat tidak kehilangan jati diri, dan memperoleh penghargaan dan penghidupan yang baik sehingga terus berkreasi dan berinovasiJawa Barat menjadi pusat budaya yang menasional dan mendunia
Rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya lokal dan sejarah lokal.
Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat.
Apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap seni budaya terpetakan sehingga berdampak ekonomis dan sosial
Kurang optimalnya manajemen pengelolaan dan pengembangan pariwisata berbasis budayadi Jawa Barat.
Pengembangan destinasi wisata Jawa Barat
Destinasi wisata berbasis budaya menjadi ikon pariwisata Jawa Barat yang bernilai ekonomis tinggi
BIDANG SENI BUDAYA
• Permasalahan : Belum optimalnya perlindungan dan eksplorasi terhadap budaya dan kearifan lokal Jawa Barat.
1. Studi kesiapan pemangku kepentingan dalam melestarikan budaya lokal Jawa Barat
2. Survey dan pemetaan pusat gelar karya seni, budaya , dan perfilman untuk menunjang pengembangan Jawa Barat
3. Pengembangan model perlindungan dan pengakuan atas seni dan budaya melalui pemberian anugerah seni Jawa Barat.
4. Pendidikan dan Pelatiha untuk Pengembangan sistem pembinaan seniman, budayawan, komunitas seni, budaya, dan pariwisata.
5. Pengembangan model partisipasi dan dukungan pemangku kepentingan untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai pusat budaya.
Rencana Kegiatan
BIDANG SENI BUDAYA
• Permasalahan : Rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya lokal dan sejarah lokal.
1. Pemetaan kemampuan apresiasi masyarakat terhadap bentuk pertunjukan seni, budaya, dan pariwisata
2. Pengembangan model inovasi gelar karya seni dan budaya Jawa Barat untuk meningkatkan apresiasi masyarakat dan dampak ekonomis dan sosialnya
• Permasalahan : Kurang optimalnya manajemen pengelolaan dan pengembangan pariwisata berbasis budayadi Jawa Barat.
1. Pengembangan model-model inovatif destinasi wisata berbasis budaya Jawa Barat untuk komoditas nasional dan dunia.
2. Peningkatan mutu produk wisata berbasis budaya Jawa Barat untuk komoditas nasional dan dunia.
Rencana Kegiatan
BIDANG SUMBER DAYA AIRPermasalahan Tema Riset Outcome Kegiatan
Kapasitas dan keandalan pasokan air pertanian belum optimal
1. Peningkatan kapasitas pasokan air dan irigasi strategis
2. Peningkatan keandalan pasokan air dan irigasi strategis
Meningkatnya kapasitas pasokan air pertanian di Jawa BaratMeningkatnya keandalan pasokan air pertanian di Jawa Barat
Kapasitas dan keandalan pasokan air bersih di perkotaan dan pedesaan belum optimal
1. Peningkatan kapasitas pasokan air bersih
2. Peningkatan kualitas air baku
3. Peningkatan budaya peduli lingkungan
Meningkatnya kapasitas pasokan air bersih di tiap kabupaten/ kota Jawa BaratMeningkatnya kualitas air baku di tiap kabupaten/ kota Jawa BaratTerbangunnya budaya dan perilaku peduli lingkungan dan hemat air di kalangan masyarakat Jawa Barat
BIDANG SUMBER DAYA AIR
• Permasalahan : Kapasitas dan keandalan pasokan air pertanian belum optimal
1. Kajian ketersediaan air di tiap kabupaten/ kota
2. Kajian kewilayahan tentang kebutuhan infrastruktur air
3. Kajian kelayakan teknis dan daya dukung daerah untuk membangun infrastruktur baru
4. Kajian tentang kondisi/ kinerja infrastruktur air yang sudah ada
5. Kajian tentang daya dukung pemda untuk memelihara dan mengoperasikan infrastruktur air/ irigasi di daerah
6. Kajian tentang jenis pemeliharaan dan perbaikan yang dibutuhkan
Rencana Kegiatan
BIDANG SUMBER DAYA AIR
• Permasalahan : Kapasitas dan keandalan pasokan air bersih di perkotaan dan pedesaan belum optimal1. Kajian potensi dan ketersedian air baku di tiap kabupaten/ kota2. Kajian ketersediaan teknologi pengolahan air bersih yg ramah
lingkungan, ekonomis dan mudah dioperasikan (available on call)3. Kajian link and match antara kebutuhan dan teknologi yang
tersedia4. Kajian kualitas dan tingkat pencemaran air di kabupaten/ kota5. Kajian teknologi IPAL yang siap digunakan, ramah lingkungan,
ekonomis dan mudah dioperasikan6. Kajian daerah paling rawan pencemaran untuk aplikasi teknologi
IPAL dan infrastruktur7. Kajian sosial budaya untuk mencegah dan mengurangi
pencemaran8. Kajian sosial budaya hemat air
Rencana Kegiatan
BIDANG TATA KELOLA PEMERINTAHANPermasalahan Tema Riset Outcome Kegiatan
Belum terselenggaranya pelayanan yang efektif sesuai dengan harapan publik.
Peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan publik.
Terciptanya aparatur pemerintah daerah yang tangguh dan handal
Belum tertatanya lingkungan kerja secara strategis.
Strategi penataan perubahan struktur dan lingkungan kerja.
Terbentuknya organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien.
Hasil kerja aparatur pemerintah daerah belum sesuai harapan.
Profesionalisme perangkat daerah berbasis kinerja.
Tersedianya aparatur perangkat daerah yang cakap, terampil dan berpengetahuan.
Belum memiliki aparatur daerah yang handal dalam menghadapi perubahan.
Revitalisasi pelayanan publik.
Terwujudnya aparatur perangkat daerah yang terampil, berdaya guna dan berperannya Inspektorat sebagai penyelia..
BIDANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN
• Permasalahan : Belum terselenggaranya pelayanan yang efektif sesuai dengan harapan publik.
1. Mengkaji kompetensi aparatur Provinsi, Kota dan Kabupaten.
2. Mengkaji mutu kerja aparatur daerah.
3. Mengkaji sumber daya manusia dan daya dukung fasilitas kerja aparatur.
• Permasalahan : Belum tertatanya lingkungan kerja secara strategis.
1. Kajian tentang model struktur organisasi yang efektif.
2. Model organisasi perangkat daerah.
3. Penataan organisasi dan adaptasi lingkungan.
Rencana Kegiatan
BIDANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN
• Permasalahan : Hasil kerja aparatur pemerintah daerah belum sesuai harapan.
1. Revisi aparatur perangkat daerah.
2. Perubahan ketatalaksanaan perangkat daerah.
3. Penataan sumber daya keuangan dan peralatan.
• Permasalahan : Belum memiliki aparatur daerah yang handal dalam menghadapi perubahan.
1. Studi kompetensi aparatur perangkat daerah.
2. Analisis pemberdayaan sumber daya manusia.
3. Peran institusi pengawasan aparatur perangkat daerah.
Rencana Kegiatan
BIDANG KESEHATANPERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Stunting, Wasting, malnutrisi yang meningkat terutama pada penduduk miskin
a. Penanganan faktor risiko dan gangguan gizi makro pada anak, wanita dan remaja.
Upaya penguatan determinan kesehatan (mengatasi faktor risiko gangguan gizi makro dan mikro)b. Penanganan faktor risiko dan
gangguan Gizi mikroMeningkatnya kejadian penyakit tidak menular dan masih tingginya penyakit menular
a. Penanganan Faktor risiko Penyakit Tidak Menular Kebijakan dalam penguatan
determinan kesehatan untuk mengatasi faktor risiko Penyakit Menular dan tidak menularb. Penananan Faktor risiko
Penyakit Menular
Kelemahan sistem kesehatan dalam menghadapi tantangan kesehatan
Penguatan Sistem KesehatanKebijakan penguatan sistem kesehatan di Jawa Barat untuk mengatasi beban dan tantangan masalah kesehatan fisik dan jiwa (bebas pasung, penanganan kesehatan jiwa dan adiksi narkoba serta rokok)
Penguatan Sistem Kesehatan Jiwa
BIDANG BIDANG KESEHATAN
• Permasalahan : Stunting, Wasting, malnutrisi yang meningkat terutama pada penduduk miskin1. Rekayasa sosial untuk menurunkan konsumsi gula, garam dan
lemak berlebihan2. Optimalisasi penerapan gizi seimbang di keluarga3. Revitalisasi Posyandu dalam penanganan gizi buruk pada Bayi,
Balita dan Bumil4. Piloting penerapan labeling makanan5. Inovasi nutrisi berbahan lokal untuk penanggulangan gizi buruk pada
balita, anak dan remaja6. Optimalisasi upaya pengurangan anemia defisiensi Fe pada WUS
dan Remaja wanita7. Inovasi sumber makanan lokal kaya Zinc dan Selenium8. Kebutuhan mikronutrien lansia
Rencana Kegiatan
BIDANG BIDANG KESEHATAN
• Permasalahan : Meningkatnya kejadian penyakit tidak menular dan masih tingginya penyakit menular1. Pengembangan model pencegahan merokok pada pemula2. Pengembangan model promosi pencegahan penyakit jantung dan
Diabetes3. Pengembangan model Upaya Penurunan Kematian Ibu4. Pengembangan model Upaya Penurunan Kematian Bayi5. Pengembangan model promosi pencegahan kecelakaan lalulintas
dan trauma6. Upaya pemenuhan air bersih pada penduduk miskin7. Inovasi penanganan vektor DBD8. Upaya penekanan kasus MDR TB berbasis masyarakat9. Evaluasi program PHBS10.Penyakit bersumber makanan di lingkungan sekolah dan rumah
tangga
Rencana Kegiatan
BIDANG BIDANG KESEHATAN
• Permasalahan : Kelemahan sistem kesehatan dalam menghadapi tantangan kesehatan1. Evaluasi upaya PONED dalam mengatasi kematian ibu dan bayi2. Pengembangan kerangka kebijakan upaya kesehatan lansia3. Pengembangan kebijakan SDM kesehatan di pelayanan primer yang
berkeadilan4. evaluasi pembiayaan kesehatan daerah di Jawa Barat5. pengembangan kebijakan obat dan pengobatan tradisional berbasis
budaya Jawa Barat6. Pengembangan upaya promosi kesehatan jiwa masyarakat7. Pengembangan sistem surveilans dan respon kesehatan jiwa
masyarakat8. Pengembangan sistem informasi kesehatan jiwa masyarakat9. Pengembangan kapasitas SDM keswa di Pelayanan Dasar10.Pengembangan desa/ RW siaga sehat jiwa
Rencana Kegiatan
BIDANG KEPENDUDUKANPERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Tindak kekerasan pada perempuan dan anak
1. Peran Perempuan di Keluarga dan lingkungan sosial
Perlindungan anak dari ibu yang berkarya di dan di luar rumah
Perlindungan perempuan pekerja migran
2. Perlindungan Anak Jawa Barat
Terciptanya suasana di masyarakat bagi anak ceria dan berkarakter secara inklusifTerciptanya lembaga pengasuhan bagi anak ceria dan berkarakter
Daya Beli Keluarga
1. Penumbuhan usaha rumahan
Hadirnya semangat perempuan pelaku usaha rumahanMendorong kualitas sumber daya perempuan yang terampil Hadirnya perempuan pelaku usaha rumahan mandiri
2. Jejaring usaha rumahan
Dimilikinya sumberdaya perempuan yang berkualitasBerkembangnya sumber daya perempuan yang mampu memanfaatkan perbankanBerkembangnya sumber daya perempuan dengan memiliki jenis usaha rumahanTersedianya sumberdaya alam yang dapat diamanfaatkan bagi perempuan
BIDANG KEPENDUDUKANPERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Eksistensi Posyandu
1. Kesehatan anak, ibu hamil, dan lanjut usia
Anak tumbuhkembang secara wajar
Lanjut usia mendapatkan pemenuhan gizi secara teratur
Dimilikinya strategi pengembangan potensi anak ceria dan berkarakter Mengurangi risiko kelahiran anak
2. Kinerja Posyandu
Optimalisasi pelayanan posyandu
Dimilikinya kebijakan desa dan kelurahan bagi pelaksanaan posyandu
Dimilikinya dukungan nyata dunia usaha bagi pelaksanaan posyandu
Struktur keluargaLegalitas dan perubahan struktur keluarga
Dimilikinya strategi penanganan dampak perceraian keluarga pada perilaku anak
Dimilikinya strategi dukungungan peran keluarga tunggalKejelasan mekanisme perwalian anakkejelasan mekanisme pengangkatan anak
BIDANG KEPENDUDUKAN
• Permasalahan : Tindak kekerasan pada perempuan dan anak1. Pola asuh ibu berkarya di dalam dan di luar rumah bagi anak-anaknya2. Perempuan pekerja migran3. Pemenuhan hak anak4. Dukungan Sosial anak disabilitas5. Kualitas Pengasuhan anak di Balai Perlindungan Sosial dan Asuhan
Anak6. Pemulihan sosial bagi anak yang mengalami trauma
• Permasalahan : Struktur keluarga1. Perceraian keluarga dampaknya pada perilaku anak2. Keluarga tunggal3. Perwalian anak4. Pengangkatan anak
Rencana Kegiatan
BIDANG KEPENDUDUKAN
• Permasalahan : Daya Beli Keluarga
1. Pemberdayaan ekonomi perempuan
2. Peluang usaha rumahan bagi perempuan
3. Manajemen usaha rumahan bagi perempuan
4. Pemanfaatan sumberdaya manusia perempuan
5. Membuka peluang usaha rumahan bagi perempuan bersama perbankan
6. Pemetaan jenis usaha rumahan perempuan
7. Pemanfaatan sumber daya alam dilingkungan sekitar bagi perempuan
Rencana Kegiatan
BIDANG KEPENDUDUKAN
• Permasalahan : Eksistensi Posyandu
1. Pemenuhan gizi anak
2. Pemenuhan gizi lanjut usia
3. Pengembangan potensi anak
4. Pemenuhan gizi ibu hamil
5. Kontribusi sumber daya manusia penggerak posyandu
6. Struktur pelaksana posyandu
7. Profil posyandu Jawa Barat
8. Dukungan pemerintah desa dan kelurahan bagi posyandu
9. Dukungan dunia usaha pada pelayanan posyandu
Rencana Kegiatan
BIDANG PENDIDIKANPERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
1. Tingginya angka putus sekolah anak usia 16-18 dan anak usia sekolah yang bekerja
2. Rendahnya mutu sarana dan pra sarana di beberapa wilayah
Peningkatan akses dan layanan pendidikan serta penurunan angka drop out
Meningkatnya akses dan layanan pendidikan melalui perencanaan program pendidikan berbasis data dan hasil penelitian
Aksesibilitas yang tidak merata di beberapa wilayah
Peningkatan layanan dan kapasitas pendidikan masyarakat, non formal, dan pendidikan anak usia dini
Meningkatnya layanan dan kapasitas pendidikan yang ditunjang oleh berbagai model aktivitas yang berbasis penelitian dan kebutuhan spesifik di Jawa Barat
BIDANG PENDIDIKANPERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing
1. Peningkatan sistem manajemen pendidikan, serta kapasiitas dan efisiensi pembiayaan pendidikan
2. Penguatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
3. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan
Meningkatnya kualitas pengelolaan, kapasitas serta efisiensi pembiayaan pendidikan di Jawa BaratMeningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa BaratMeningkatnya kualitas pendidikan dan dan kesesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan tenaga kerja di Jawa Barat
BIDANG PENDIDIKAN
• Permasalahan : Tingginya angka putus sekolah anak usia 16-18 dan anak usia sekolah yang bekerja; Rendahnya mutu sarana dan pra sarana di beberapa wilayah
1. Studi evaluasi ketuntasan wajar dikdas 9 tahun di Jawa Barat2. Studi kesiapan wajar 12 tahun (Implementasi PMU)3. Model penyelenggaraan pendidikan ; sistem zonasi, pendidikan inklusi4. Pengembangan sistem informasi sarana dan prasarana pendidikan
• Permasalahan : Aksesibilitas yang tidak merata di beberapa wilayah1. Pengembangan model pembinan pendidikan anak usia dini 2. Pengembangan model pembinaan pendidikan non formal berbasis
kewirausahaan untuk peningkatan RLS3. Pengembangan model pemberdayaan masyarakat dalam rangka
pemberantasan buta aksara4. Peningkatan minat baca dan pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat
Rencana Kegiatan
BIDANG PENDIDIKAN
• Permasalahan : Kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing
1. Study kelayakan pembentukan LPDP Daerah Jawa Barat2. Kajian implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah dalam bidang pendidikan3. Pemetan kompetensi (termasuk latar belakang pendidikan) guru di Jawa
Barat4. Pengembangan sistem perencanaan kebutuhan pendidikan dan tenaga
kependidika jawa barat5. Survey dan pemetaan kualitas pendidikan di Jawa Barat6. Integrasi nilai dan budaya sunda ke dalam sistem pendidikan 7. Adaptasi 21st century skills ke dalam sistem pendidikan menegah di Jawa
Barat8. Peningkatan Mutu dan Relevansi dan mutu pendidikan SMK: Pemetaan
kebutuhan, penyelarasan bidang keahlian, dan implementasi Public Privat Partnership
Rencana Kegiatan
BIDANG LINGKUNGANPERMASALAHAN TEMA RISET OUTCOME KEGIATAN
Kapasitas dan keandalan pasokan air
1. Pengendalian pencemaran limbah limbah cair industri
Menurunnya tingkat pencemaran oleh industrimembaiknya kualitas serta daya dukung lingkungan
2. Pengendalian pencemaran limbah limbah cair domestik
Meningkatnya kualitas lingkungan di pemukiman dan menurunnya tingkat pencemaran di sungai sungai serta pantai
Kualitas sumberdaya air dan pencemaran lingkungan
3. Pengendalian pencemaran limbah padat/sampah
Terkendalinya limbah padat dan terciptanya lingkungan (perkotaan) yang lebih bersih
4. pengembangan teknologi pengolahan limbah
Kemudahan bagi stakeholder terutama penghasil limbah dalam memilih teknologi atau melaksanakan upaya-upaya reuse dan recycle
BIDANG LINGKUNGAN
• Permasalahan : Kapasitas dan keandalan pasokan air
1. Kajian site asessment daerah-daerah rawan pencemaran tanah akibat pencemaran limbah industri.
2. Kajian sistem pengendalian pencemaran limbah industri.
3. Kajian pengendalian pencemaran sungai Citarum dan waduk-waduk besar.
4. Kajian pengelolaan sanitasi untuk daerah-daerah khusus terutama daerah pesisir.
5. Kajian pengelolaan limbah domestik lingkungan padat penduduk
6. Kajian sistem pengendalian pencemaran air limbah domestik pada bantaran-bantaran sungai
Rencana Kegiatan
BIDANG LINGKUNGAN
• Permasalahan : Kualitas sumberdaya air dan pencemaran lingkungan
1. Kajian pengolahan sampah waste to energy pada skala-skala kecil.
2. Kajian pengelolaan sampah regional
3. Kajian prinsip Reuse Recycle dan Recovery pada limbah padat
4. Kajian teknologi pengolahan limbah industri untuk SMEs.
5. Pengembangan teknologi pemanfaatan limbah
Rencana Kegiatan
TERIMA KASIH