[PPT]PowerPoint Presentation - Website Staff UI...
Transcript of [PPT]PowerPoint Presentation - Website Staff UI...
• Pada dasarnya proses operasi yang produksi alkohol dari bahan baku tetes tebu di PS. Madukismo / Madubaru berlangsung cukup stabil dalam kapasitas maupun kondisi opearasinya.
• Berdasar pengukuran energi yang dikonsumsi untuk proses produksi alkohol PS. Madukismo menunjukkan bahwa 85 % total energi dipasok oleh steam yang diproduksi dan sisanya adalah konsumsi energi listrik yag umumnya digunakan untuk menggerakan pompa proses. Nilai steam ratio (kg uap/lt. Alkohol) berada diatas angka 3,7, hal ini menunjukkan operasi produksi berada dalam kondisi broros energi steam, wlaupun menghasikan randemen alakohol yang cukup tinggi (diatas 27 %).
• Berdasar indikator dan kriteria besaran parameter audit energi yang telah dibahas, memberikan kepastian bahwa pola konsumsi energi proses operasi produksi PS. Madukismo berada tingkat konsumsi energi fosil (bahan bakar F.O) pada ambang batas / impas antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan nilai energi kandungan alkohol yang diproduksi.
KESIMPULAN
KESIMPULAN• Walaupun NEV (Net Energy) keseluruhan bernilai positif,
namun harga nilai tersebut tambahannya cukup kecil. Oleh karenanya seyogyanya perlu dilakukan langkah-langkah/ aktivitas pengkajian konservasi energi terutama pemanfaatan energi steam pada unit peralatan serta produksinya karena pasokan steam menempati hampir 85 % konsumsi energi agar pemanfaatannya lebih efisien dan rasional.
• Operasi boiler menunjukkan bahwa 70% kandungan energi bahan bakar yang digunakan (F.O) dapat terkonversi menjadi energi steam. Kondisi boiler bisa disimpulkan kurang efisien, karena boiler yang efisien bisa mencapai 80 % tingkat efisiensinya.
Kebijakan• Di masa depan, industri alkohol merupakan industri strategis dan menjadi
pemain utama dalam bidang energi, karena produk alkohol atau bio-ethanol (anhydrous alcohol berkadar > 99%) merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang potensial pengganti energi fossil dan diproduksi dari sumber bahan baku yang terbarukan (renewable resources). Penggunaannya sebagai bahan bakar, alkohol langsung dapat dicampurkan dengan gasoline yang disebut dengan gasohol. Apabila dibuat gasohol dengan formula misalnya E-10 yakni 10 % ethanol dicampur dengan 90 % gasoline, maka dibutuhkan etanol sebanyak 1,7 Milyar liter alkohol/tahun. Sedang produksi nasional hanya sekitar 0,18 Milyar liter/tahun atau sekitar 10% saja kebutuhan terpenuhi. Perlu didorong pembuatankebijakan pemerintah yang mendukung penggunaan etanol sebagai Bahan bakar
• Perlu kebijakan secara pasti tentang management energy secara nasional, sehingga industri pemasok energi alternatif mendapat kepastian akan produksi dan pemasarannya,
REKOMENDASI
Minimisasi limbahMasalah utama pencemaran akibat penggunaan air untuk proses, harus segera dicarikan alternatif pemecahannya mengingat penggunaan air untuk proses produksi dalam jumlah yang sangat besar. Apabila penggunaan air limbah dapat diolah kembali menjadi air proses ataupun air umpan boiler, maka keberadaan pabrik alkohol tidak akan mengganggu lingkungan dan bahkan sangat ramah lingkungan. Sebagai acuan bisa dilihat pada Teknologi PRAJ Ind., Pune, India
Stasiun PenyulinganKarena keseluruhan uap yang diproduksi oleh boiler digunakan sebagai pemanas pada stasiun penyungan, maka perlu dipasang pengukur laju pada setiap kolom destilasi (Maische, Vorloop, Rectifiser dan Nachloop) agar bisa mendeteksi secara cepat laju uap pada tiap kolom tersebut. Karena efisien tidaknya energi yang dibutuhan sangatlah tergantung kebutuhan uap yakni steam ratio kg uap/liter alkohol yang digunakan terutama pada proses destilasi. Beberapa Supplier Instrumen Pengukur diantaranya Kobold
REKOMENDASI
Sistem Distribusi Listrik• Pemasangan alat ukur arus dan cos phi pad motor-motor utama proses• Pembuatan single line diagram untuk seluruh instlasi listrik PT Madu
Baru.Udara Gas Buang Boiler• Suhu gas buang yang masih tinggi di cerobong perlu dimanfaatkan
dengan membuat economizer sebagai pemanfaat panas. Pemanfaat panas ini dapat memanaskan air yang akan menjadi air umpan untuk boiler.
Tekanan Uap Boiler• Pada proses pembuatan spiritus sebenarnya tekanan yang dibutuhkan
proses hanya sekitar 0,5 bar sementara tekanan uap yang dihasilkan boiler sebesar 4 bar berarti ada peluang pengurangan tekanan uap namun masih ada kendala bahwa disain awal boiler untuk beroperasi pada 16 bar. Untuk menurunkan lebih rendah tekanan uap boiler ini masih perlu dilakukan kajian yang lebih detail agar betul-betul dapat menghemat pemakaian bahan bakar FO.
REKOMENDASI
Alternatif Peningkatan Produksi Alkohol • Aspek Pengembangan bahan baku : Clear Juice (nira jernih), Ampas tebu)
Source : Ethanol Progress Report Workshop, Theodore E. Liu, Director, DBEDTHawaii Suites, February 9, 2006Ampas Tebu Nira mentah
Source : Bob Shleser, Ethanol from Sugarcane and other Biomass, THE 'AINA INSTITUTE FOR CONVERSION TECHNOLOGY, Hawaii Ethanol Workshop: November 14, 2002
Additional Results & Studies
Aspek Pengembangan Teknologi Proses Pencapaian tingkat % Randemen Teoritis (mengacu pada Teknologi PRAJ, Pune-India)
Kg. Tetes dipakai 1 1.418.600 6.048.000
Lt. Bah. Penyuling yang dibuat 2 4.425.000 18.750.000
Kg.Tetes dipakai tiap-tiap 1000 lt.Bah.Penyuling [(1 : 2) x 1000] 3 320,59 322,56
Sisa bahan penyuling 4 300.000 300.000
Lt.Bah.Penyuling yang disuling ( 2 - 4 ) 5 4.125.000 18.450.000
Kg. Tetes yang disuling [( 5 x 3 ) :1000] 6 1.322.434 1.322.434
Kg. Tetes yang disuling masa lalu 7 - 4.240.227
Jumlah Kg.Tetes yang disuling ( 6 + 7 ) 8 1.322.434 5.562.661
Kadar Sacharosa 9 39,59 38,88
Gula Reduksi tiap-2 100 Sacharosa (105.26 %) 10 105,26 105,26
% Gula Red. Dari Sacharosa dalam tetes ( 9 x 10 ) 11 41,67 40,93
% Gula Red. Dalam tetes 12 19,30 18,85
Jumlah % Gula Red. Dalam tetes ( 11 + 12 ) 13 60,97 59,78
% Gula Red tak dapat meragi dalam tetes 14 5,11 5,08
% Gula Red. Dapat meragi dalam tetes ( 13 - 14 ) 15 55,86 54,70
Jumlah Kg. Gula Red dapat meragi dalam tetes [( 8 x 15 ) : 100]16 738.712 3.042.776
Alkohol dari 100 % yang teoritis dapat dihasilkan tiap-tiap
Kg gula red. 17 0,60 0,60
Lt Alk. 100 % teoritis dapat dihasilkan tetes disuling ( 16 x 17 ) 18 443.227 1.825.665
S/D.PRD.INIPERIODE INI
Yield
=33.5%
Additional Results & Studies
Optimasi % Recovery Alkohol Teknik Jetting untuk mempercepat terlepasnya etanol dari larutan induk (Beslaag) tanpa harus mengkonsumsi steam yang besar (Steam ratio kecil)
Additional Results & Studies
Alternatif Optimasi produksi Alkohol - % Recovery alkohol Teknik Jetting Umpan masuk Destilasi
Beslaag
UapAlkohol + Steam
Limbah Vinasse
Ejector Nozzle
Pompa Recycle
Terbentuk Gelembung-Gelembung
Alkohol berenergi kinetik tinggi
Ke Unit Destilasi
Flash Tank
Diffuser
Kolom Injeksi berisi limbah vinasse beralkohol 10 %
Cairan ber-alkohol recovery
Opsi I - Uji coba Recovery Alkohol
Uap hasil. pemansan air
Uap +alkohol
Alkohol + Steam
Limbah Vinasse + 10 % alkohol
Ejector Nozzle
(Ke Unit Destilasi)
Terbentuk Gelembung-Gelembung
Alkohol berenergi kinetik tinggi
Diffuser
Opsi II - Uji coba Recovery Alkohol
Air
Uap
Beslag
Alkohol ditangkap dgn .
Solven air
Kolom injeksi Air untuk vakum Alkohol + Steam
Vinasse beralkohol
10 %
Additional Results & Studies
Uji Coba Laboratorium Pengembangan Pengolahan Limbah Vinasse
Ozon Generator (Ozonator, 200 mg/jam)
Limbah Vinasse diozonasi
Pipa Saluran Ozon menuju
Cairan Vinasse
Lubang koneksi Pipa saluran Ozon
Additional Results & Studies
Limbah Vinasse dievaporasi
Limbah Vinasse dielektrolisa ( 3
A), fuse sering putus
Ditambahkan koagulan & Karbon aktif
Vinasse diozonasi
Uji Coba Laboratorium Pengembangan Pengolahan Limbah Vinasse
Metode Ozonasi, Pemanasan, Elelektrolisis dan metode koagulasi PAC serta adsorpsi karbon aktif, metode aerasi recycle liquid jetting
Additional Results & Studies
Terbentuk residu padatan sticky (gulali)Limbah Vinasse dievaporasi
2 jam kemudian
Additional Results & Studies
Vinasse di-aerasi dengan teknik Jetting (1 jam)
Vinasse di-aerasi dengan teknik Jetting dikombinasi Ozonasi (1 jam)
Terjadi semburan
busa
Ozone Generator
Tidak ada perubahan berarti, Vinasse tetap coklat hitam
Additional Results & Studies
Hasil Uji Coba Laboratorium
Setelah 1 jam diozonasi
Penambahan koagulan PAC (Poly Aluminum Chloride)
Penambahan koagulan alum + Karbon aktif
Selama elektrolisa80 % pengenceranFuse sering putusCepat Panas dalam
waktu > 5 menit
Limbah Vinasse Tak ada perubahan yang berarti
Additional Results & Studies
Pengembangan Pengolahan Limbah Vinasse Dari Homepage http://www.praj.net/
Ethanol from Cane Molasses, Jayant Godbole, PRAJ INDUSTRIES LTD., PUNE, INDIA, Hawaii Ethanol Workshop, November 14, 2002, Honolulu, Hawaii
Additional Results & Studies
PRAJ INDUSTRIES, PUNE, INDIA
PRAJ INDUSTRIES, PUNE, INDIA
PRAJ INDUSTRIES, PUNE, INDIA
PRAJ INDUSTRIES, PUNE, INDIA