Boiler Efficiency1
Click here to load reader
-
Upload
hapsariindrey -
Category
Documents
-
view
193 -
download
26
Transcript of Boiler Efficiency1
1
BOILER KONTROL & EFISIENSI
Oleh: Ian O. Malana, M.Sc
2
Kontrol Boiler yang berpengaruh terhadap efisiensi
• Boiler seyogyanya didesain untuk dapat beroperasi secara efisien sekaligus aman untuk memberikan output yang terkadang variatif tergantung dari permintaan
• Dibutuhkan Burner Management System (BMS) yang handal
• BMS biasanya mencakup regulasi terhadap:– Excess Air– Menjaga kandungan Oxygen di Gas Buang– Burner modulation– Air/fuel Cross limiting dan total control terhadap panas
• Drum Level Control
3
Regulasi Excess Air
• Dengan menjaga kandungan Excess Air maka:– Menjaga temperatur gas
buang– Pemakaian bahan bakar
secara efisien– Memperbaiki tingkat heat
transfer
4
Kandungan O2 di Gas Buang
• Dengan menjaga kandungan O2 di Gas Buang maka:– Mengontrol buangan emisi: opacity dan CO– Mengontrol jumlah excess air– Sebagai indikasi sempurnanya pembakaran
5
Modulasi Burner
• Dengan mempunyai Burner yang dapat dimodulasi maka:– Memperbaiki boiler efisiensi– Dapat merendahkan temperatur gas buang– Mengatur secara terus menerus komposisi bahan
bakar / udara terhadap permintaan uap– Mengatur kandungan SOx dan NOx
6
Rasio Udara / Bahan Bakar
• Dicari batas rasio yang tidak boleh dilewati antara jumlah bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam boiler sehingga boiler selalu dalam keadaan aman
• Pada saat menaikkan dan menurunkan beban, selalu berpedoman pada rasio tersebut
• Efektif untuk:– Optimasi pemakaian bahan bakar– Menghindari resiko meledak– Lebih cepat mengontrol variasi pemakaian bahan bakar dan
udara– Merespon kebutuhan uap dengan baik
7
• Dengan membuat setting rasio bahan bakar / udara yang baik, dapat menaikkan efisiensi karena mengurangi ‘heat loss’ yang biasanya terjadi pada transisi beban
Rasio Udara / Bahan Bakar
8
Drum Level
• Boiler Drum Level adalah indikasi yang kritikal karena:– Terlalu rendah, dapat membahayakan boiler tube yang
dapat kekurangan air sehingga menimbulkan ‘overheat’ yang dapat merusak
– Terlalu tinggi dapat mengganggu pemisahan embun di uap yang menurunkan efisiensi boiler dan membawa embun ke proses atau turbin
– Dipakai Drum Level Controller yang menjaga level air pada saat operasi
9
Drum Level
Single Element Drum Level Control• Metode paling simple namun paling
tidak efektif• Proporsional Signal dihasilkan dari
koreksi yang proporsional terhadap deviasi dari set poin di Drum.
• Output tersebut mengontrol FW valve.• Drum level tidak berkorelasi dengan
uap ata FW flow sehingga cocok untuk operasi dengan 1 pompa FW pada 1 boiler di kondisi beban stabil
10
Drum Level
Two-Element Drum Level Control• Cocok untuk Single Drum pada
kondisi FW di tekanan konstan• Tambahan Steam Flow element yang
memberi koreksi terhadap density pada sinyal di aliran masuk untuk mengontrol FW flow.
• Level kontrol menyeimbangkan aliran uap dan FW flow
• Memberikan kontrol yang kebih ketat terhadap perubahan beban baik karena blowdown, variasi tekanan FW, kebocoran uap, dll
11
Drum Level
Three-Element Drum Level Control• Digunakan untuk boiler dan pompa
lebih dari satu• Mengambil sinyal dari level, uap, dan
FW flow.• Sinyal pada level dan uap mengoreksi
perubahan karena blowdown, kebocoran uap, dll.
• Sinyal pada water flow yang bereaksi terhadap sinyal feed--forward dari elemen uap, tekanan FW atau fluktuasi aliran
• Aliran uap dan FW terkoreksi terhadap density
• Dapat berfungsi sebagai Two-element atau Single-element jika sistem aliran air bermasalah atau demand uap rendah
12
Unjuk Kerja Boiler
• Kapasitas
Adalah jumlah uap maksimum yang dapat dihasilkan pada kondisi tertentu
• Output
Jumlah energi yang dapat dihasilkan oleh fluida
• Efisiensi
Rasio dari energi keluaran terhadap energy masukan
13
Boiler Efficiency
• Definisi:
Ratio of the output to the total energy entering the steam generator envelope
• Tujuan:– Menentukan kondisi dari pembangkit uap beserta
peralatan pendukungnya– Digunakan pada evaluasi ekonomis (plant heat rate
adalah fungsi dari efisiensi boiler)
14
Steam Generator Envelope
15
Metode untuk Menghitung
Berdasarkan ASME PTC 4.1:
• Input-Output Method
• Heat Loss Method (Energy Balance)
16
Heat Balance
17
Metode Input – Output
• General formula
• Membutuhkan pengukuran yang langsung dan akurat terhadap seluruh data output dan input
• Pengukuran yang utama pada: flow rate, tekanan, temperatur dari seluruh aliran fluida yang bekerja yang masuk dan keluar batas pembangkit uap, higher heating value dari bahan bakar
%100)(
)(
%100
creditHeatfuelinHeat
fluidworkingbyabsorbedHeatEfficiency
Input
OutputEfficiency
18
Metode Heat Loss
• General formula
• Losses ditentukan berbasis “persentase”, bukan berbasis absolut.
• Pengukuran terutama pada: analisa kimia pada bahan bakar dan gas buang, temperatur dari udara dan gas buang yang masuk dan keluar dari batas pembangkit uap, higher heating value dari bahan bakar
100%100
%%100
creditsHeatfuelinHeat
lossesHeatEfficiency
LossesEfficiency
19
Keuntungan & Kerugian
Heat Loss Method
Keuntungan• Parameter utama (analisa kimia dan
temperatur gas buang) dapat ditentukan secara akurat
• Mengizinkan koreksi-koreksi terhadap hasil test pada kondisi garansi
• Efisiensi mempunyai ketidakpastian yang lebih rendah karena kondisi yang diukur (losses) hanya mewakili bagian kecil dari total energi
• Sumber dari kebocoran dapat diidentifikasi
Kerugian• Tidak secara otomatis memperlihatkan data
ouput dan kapasitas• Beberapa kebocoran (losses) tidak terukur dan
jumlahnya hanya bisa diperkirakan
Input-Output Method
Keuntungan• Parameter utama (output, input) diukur secara
langsung• Tidak memperhitungkan losses (kehilangan)
yang tidak terukur (Un-measurable)
Kerugian• Aliran bahan bakar, heating value, aliran uap
dan aliran air harus diukur secara akurat untuk meminimumkan ketidakpastian data
• Tidak membantu menentukan lokasi mana yang tidak efisien
20
Kondisi Variabel
• Kondisi dari bahan bakar pada saat pembakaran• Prosentase ‘excess air’• Bersih tidaknya permukaan yang mengalami
perpindahan panas• Tingkat pembakaran• Temperatur dan tingkat kelembaban udara
pembakar• Model operasi (intermittent, on-off, modulating)• Setup dari Burner• Unjuk kerja Sootblower
21
Heat Loss
Efficiency = 100%-(lG+lMf+lMa+lH+lZ+lUC+lR)
Dimana:lG : heat loss due to dry gas (%)lMf : heat loss due to moisture in fuel (%)lMa : heat loss due to moisture in air (%)lH : heat loss due to hydrogen in fuel (%)lZ : heat loss due to atomizing steam (%)lR : heat loss due to radiation (%)
22
Akibat Dry Gas
• Kebocoran energi terbesar terjadi pada boiler konvensional fossil-fuel boiler
• Dipengaruhi oleh:– ‘Excess air’– Kebocoran udara
• Strategi untuk meminimalkan kebocoran:– Optimasi ‘excess air’– Menjaga kebersihan permukaan terjadinya heat transfer– Menambah peralatan optimasi recovery gas buang– Meminimalkan terjadinya kebocoran udara
• Rumus
)( RAGGG ttcpWlG Where:lG : dry gas losswG : air heater inlet dry gas (lb/lb fuel as fired)tG : air heater exit gas temperaturetA8 : reference air temperatureCp : dry gas specific heat
23
Akibat Dry Gas
• Effect of Excess Air on Efficiency
24
Akibat Dry Gas
• Effect of Flue Gas Temperature on Efficiency
25
Akibat Kandungan Air di Bahan Bakar
• Sangat terpengaruh oleh kandungan air (moisture) di bahan bakar
• Strategi dasar untuk meminimalkan kebocoran:– Bahan bakar di simpan pada tempat yang tepat– Hindari kebocoran pada pemanas bahan bakan (minyak)
• Rumus
Where:lMf : heat loss due to moisture in fuelmf : moisture content in fuel (lb/lb fuel as fired)h : vapor enthalpy at partial pressure of air heater exit gas temperature hRW : enthalpy of saturated liquid at reference air temperature
)( RWhhmflMf
26
Akibat kandungan air di udara
• Sangat terpengaruh oleh temperatur ambien dan ‘relative humidity’
• Rumus
Where:lMa : heat loss due to moisture in airWMa : lb water vapor per lb dry airWA : dry air supplied per lb “as fired” fuelh : vapor enthalpy at partial pressure of air heater exit gas temperaturehRV : enthalpy of saturated vapor at reference air temperature
)( RVAMa hhWWlMa
27
• Effect of Relative Humidity on Efficiency
Akibat kandungan air di udara
28
Akibat Hydrogen
• Sangat dipengaruhi oleh kandungan hydrogen di Bahan Bakar
• Rumus)(936.8 RWhhHlH
Where:lH : heat loss due to moisture from burning of hydrogenH : hydrogen content in fuel (lb/lb fuel as fired)h : vapor enthalpy at partial pressure of air heater exit gas temperature hRW : enthalpy of saturated liquid at reference air temperature
29
Akibat Atomizing Steam
• Dipengaruhi oleh jumlah konsumsi uap untuk atomizing per berat bahan bakar
• Strategi untuk meminimalkan kebocoran::– Tergantung karakteristik oil gun– Optimasi pembakaran (tuning)
• Rumus
Where:lZ : heat loss due to atomizing steamWz : atomizing steam flow rateWf : dry air supplied per lb “as fired” fuelh : vapor enthalpy at partial pressure of air heater exit gas temperaturehRV : enthalpy of saturated vapor at reference air temperature
)( RVhhWf
WzlZ
30
Akibat Radiasi & Konveksi Permukaan
• Obtained from ABMA radiation loss chart
31
Data lain
Data lain yang dibutuhkan untuk menghitung efisiensi boiler menggunakan metode Heat Loss
• Analisa Laboratorium:– Analisa ‘ultimate’ dari bahan bakar dalam %wt– Terdiri dari C (%wt), H2 (%wt), S (%wt), N2 (%wt), H2O (%wt), O2
(%wt), Ash (%wt)
• Pengukuran Lapangan– Temperatur udara masuk di Air Heater – Temperatur gas buang keluar di Air Heater– Kandungan O2 di inlet Air Heater– Dry bulb temperatur dan relative humidity
32
Format Kalkulasi Standar
33
Format Kalkulasi Standar