Boiler Epc

21
Boiler | EPC (Engineering, Procurement, Contruction) Perawatan (Maintenance) Boiler Posted on Agustus 10, 2012 by ivanemmoy Perawatan yang baik pada boiler dapat menjamin umur teknis dan umur ekonomis yang relatif panjang. Dibawah ini di jelaskan cara-cara perawatan boiler, bila mana dilakukan lebih sering lebih menjamin amannya pengoperasian boiler tersebut. Setiap 1 s/d 2 minggu : - Memeriksa dan membersihkan strainer (saringan), air maupun steam. - Memerika dan membersihkan pipa dan dinding batu api dari semua abu dan kerak pembakaran yang melekat di dinding. - Memeriksa rotor (impeller) blower terutama impeller blower ID Fan atas kemungkinan abu yang melekat. Setiap 1 s/d 3 bulan. - Memeriksa dan membersihkan bagian luar dan dalam boiler. - Membersihkan bagian dalam semua water tube (pipa) dan semua header serta drum dari scale (kerak). - Memeriksa roster dan menggantinya jika ada yang patah/rusak - Membersihkan semuam abu dari dalam chimney. Diatas 1 tahun : - Periksa dan perawatan pada casing (dinding) - Periksa dan perawatan pada gas duct dan dust collector. - Periksa dan perawatan pada collector, peralatan dan instrument. - Periksa dan perawatan pada kerangan, cock dan piping. Setiap 2 tahun : Setiap 2 tahun di lakukan pemeriksaan berkala yang disaksikan oleh depnaker setempat. Artikel Terkait : Penjelasan Umum “TAKUMA” Boiler Persiapan Pengoperasian Boiler Baru Stop Operasi Boiler Filed under: Boiler | Ditandai: 30 ton FFB per hour , Boiler , Maintenance Boiler , Palm oil mill ,Perawatan Boiler , Takuma N 600 SA | Tinggalkan sebuah Komentar » Pemberhentian Mendadak Pada Boiler (Emergency Stop) Posted on Juli 31, 2012 by ivanemmoy Sumber : Manual Book “Takuma Boiler “ Mati Listrik Alihkan secepatnya sistem pengisian air umpan dari electric pump ke steam pump. Tutup penuh kerangan main steam (kerangan induk) Buka semua pintu dapur dan pintu abu bagian depan Buka damper ID Fan 100% secara normal, dengan jalan menarik Arm (tuas) pembuka damper ID fan. Alihkan pengisian air umpan dari system automatic water regulating control ke sistem by pass. Apabila level air terus menerus jatuh : Pemeriksa semua kerangan buangan condesate dan blow down apakah ada yang terbuka, terutama kerangan blow down dari header dan dari lower drum Jaga agar temperatur air pengisi boiler tidak lebih dari 100oC. Temperatur air pengisi > 100oC, air sudah bercampur dengan uap, sehingga dapat menyebabkan kevacuman di dalam pompa dan dapat mengakibatkan kerusakan pada pompa maupun turunnya kapasitas pompa.

Transcript of Boiler Epc

Page 1: Boiler Epc

Boiler   | EPC (Engineering, Procurement, Contruction)

Perawatan (Maintenance) BoilerPosted on Agustus 10, 2012 by ivanemmoy

Perawatan yang baik pada boiler dapat menjamin umur teknis dan umur ekonomis yang relatif panjang. Dibawah ini di

jelaskan cara-cara perawatan boiler, bila mana dilakukan lebih sering lebih menjamin amannya pengoperasian boiler 

tersebut.

Setiap 1 s/d 2 minggu :

-          Memeriksa dan membersihkan strainer (saringan), air maupun steam.

-          Memerika dan membersihkan pipa dan dinding batu api dari semua abu dan kerak pembakaran yang melekat di

dinding.

-          Memeriksa rotor (impeller) blower  terutama impeller blower ID Fan atas kemungkinan abu yang melekat.

Setiap 1 s/d 3 bulan.

-          Memeriksa dan membersihkan bagian luar dan dalam boiler.

-          Membersihkan bagian dalam semua water tube (pipa) dan semua header serta drum dari scale (kerak).

-          Memeriksa roster dan menggantinya jika ada yang patah/rusak

-          Membersihkan semuam abu dari dalam chimney.

Diatas 1 tahun :

-          Periksa dan perawatan pada casing (dinding)

-          Periksa dan perawatan pada gas duct dan dust collector.

-          Periksa dan perawatan pada collector, peralatan dan instrument.

-          Periksa dan perawatan pada kerangan, cock dan piping.

Setiap 2 tahun :

Setiap 2 tahun di lakukan pemeriksaan berkala yang disaksikan oleh depnaker setempat.

 

Artikel Terkait :

Penjelasan Umum “TAKUMA” BoilerPersiapan Pengoperasian Boiler BaruStop Operasi Boiler 

Filed under: Boiler | Ditandai: 30 ton FFB per hour, Boiler, Maintenance Boiler, Palm oil mill,Perawatan Boiler, Takuma N 600

SA | Tinggalkan sebuah Komentar »

Pemberhentian Mendadak Pada Boiler (Emergency Stop)Posted on Juli 31, 2012 by ivanemmoy

Sumber : Manual Book “Takuma Boiler “

Mati Listrik

Alihkan secepatnya sistem pengisian air umpan dari electric pump ke steam pump.

Tutup penuh kerangan main steam (kerangan induk)

Buka semua pintu dapur dan pintu abu bagian depan

Buka damper ID Fan 100% secara normal, dengan jalan menarik Arm (tuas) pembuka damper ID fan.

Alihkan pengisian air umpan dari system automatic water regulating control ke sistem by pass.

Apabila level air terus menerus jatuh :

Pemeriksa semua kerangan buangan condesate dan blow down apakah ada yang terbuka, terutama kerangan blow

down dari header dan dari lower drum

Jaga agar temperatur air pengisi boiler tidak lebih dari 100oC. Temperatur air pengisi > 100oC, air sudah bercampur

dengan uap, sehingga dapat menyebabkan kevacuman di dalam pompa dan dapat mengakibatkan kerusakan pada

pompa maupun turunnya kapasitas pompa.

Periksa kondisi air dalam feed water tank dan peralatan pendukung pada feed water tank.

Periksa kondisi pompa pengisi air boiler yang di gunakan.

Akibat kekurangan airpada boiler.

Jika ternyata level air gelas penduga di bawah batas terendah, segera hentikan pemasukan bahan bakar (matikan rotary

feeder), matikan seluruh blower, tutup kerangan uap utama dan kerangan supplay uap lainnya untuk memelihara jumlah air

yang masih ada dalam boiler.

Cari sebab – sebabnya dengan melakukan pemeriksaan pada bagian – bagian peralatan seperti :

Page 2: Boiler Epc

-          Indicator level air pada upper drum

-          Regulator level air pada drum

-          Meter air pengisi (water flow meter)

-          Tekanan pada inlet dan outlet pompa air pengisi boiler

-          Level air dalam feed water tank

-          Pompa air pengisi (feed water pump)

-          Pemipaan air pengisi

Dan lain – lainnya yang mencurigakan.

Apabila telah di dapatkan penyebabnya, dasar level air harus didapat kembali. Apabila dasar level air pada boiler dalam

batas – batas yang di izinkan, maka alihkan pengisian air dari automatis water regulating control ke sistem by pass.

Selanjutnya boiler dapat dioperasikan kembali sesuai dengan petunjuk pengoperasian.

Apabila air dalam gelas penduga kondisi kosong sama sekali, sehingga tidak diketahui sampai dimana titik terendah kondisi

air didalam boiler, sementara boiler full operation maka  boiler tidak boleh langsung di isi secara tiba –tiba. Sebab bila pipa

dalam drum telah memperoleh panas yang berlebihan, dan apabila di isi secara tiba – tiba maka pipa – pipa pada drum yang

dipasang dengan sistem expander (pengerolan) akan terjadi penyusutan yang dapat mengakibatkan kebocoran pada

expander dan pipa – pipa boiler tersebut berubah bentuk serta drum akan bergeser dari posisinya.

Hal – hal yang harus kita lakukan pada kondisi sepeti ini :

Menutup semua kerangan supply uap untuk menjaga jumlah air yang ada di dalam boiler.

Hentikan supplay bahan bakar, matikan blower – blower dan double damper dust collector.

Tutup penuh semua damper pada ID Fan, FD Fan dan Secondary FD Fan.

Secepatnya pembakaran di dalam ruang dapur di matikan dan semua sisa pembakaran dikeluarkan.

Seluruh pintu dapur di tutup dengan rapat agar jangan ada udara luar yang masuk ke ruang dapur pembakaran yang

dapat menurunkan temperatur boiler secara drastis dan juga mengakibatkan penyusutan air di dalam boiler dengan

cepat.

Perlakukan boiler dengan kondisi tersebut di atas selama +- 3 hari agar temperatur turun secara alamiah

Setelah temperatur boiler benar – benar dingin, air dalam boiler di kosongkan, handhole  dan manhole dibuka

semua.

Periksa seluruh pengerolan (expanding) pada pipa (water tube), apakah terjadi perubahan pengerolan (expanding)

dari pipa atau water tube, dan laporkan ke depnaker setempat untuk mendapat petunjuk.

Bila tidak terdapat perubahan pastikan dengan melakukan hydrostatic test sebesar tekanan kerja +- 3 kg/cm2 (P + 3

kg/cm2), seijin depnaker.

Bila terjadi kebocoran maka laksanakan pengerolan (expanding) sesuai dengan prosedur yang berlaku dan bila

dilaksanakan hydrotest tidak terdapat kebocoran maka boiler dapat di operasikan kembali dengan mengadakan

pemanasan awal, seijin depnaker setempat.

Stop Operasi BoilerPosted on Juli 13, 2012 by ivanemmoy

Stop operasi boiler dapat dibedakan dalam 2 katageri :

-          Stop operasi boiler dalam jangka waktu yang tidak lama

-          Stop operasi boiler dalam jangka waktu yang cukup lama.

  Stop operasi boiler dalam jangka waktu yang tidak lama

Dalam hal boiler di stop / di berhentikan dalam waktu yang tidak lama, seperti karena selesai proses pabrik dan beberapa

waktu kemudia akan di operasikan kembali, maka kita harus ikuti prosedur pemberhentian (stop operasi) seperti di bawah

ini :

Matikan peralatan pemasukan bahan bakar, sehingga tidak ada lagi bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar.

Tutup kerangan utama, kerangan supplay uap lainnya dan kerangan vent (kerangan ventilasi udara).

Matikan FD Fan dan 2nd FD Fan

Keluarkan seluruh abu dan kerak sisa pembakaran dari atas roster (rangka bakar), hingga benar-benar bersih.

Matikan ID Fan dan damper ID Fan  buka 100%

Matikan double dumper Dan buang abu pada dust collector

Bersihkan semua abu yang berada di bawah rangka bakar

Turunkan tekanan hingga < 10 kg/cm2 dengan cara melaksanakan sirkulasi air ke dalam boiler dan melaksanakan blow

down dari masing-masing header

Isi air ke dalam boiler hingga mencapai high water level

Buka pintu dapur dan pintu abu untuk pintu yang lainnya agar tetap tertutup

Periksa apakah kerangan (Valve) blow down dan continuous blow down telah tertutup dengan baik dan tidak terdapat

kebocoran

Posisikan semua breaker peralatan ke posisi “Off” sedang instrument panel tetap pada posisi ‘On”

Page 3: Boiler Epc

Stop Operasi Boiler Dalam Waktu Yang Lama

Apabila boiler tidak akan di operasikan dalam waktu yang lama karena kondisi stand by atau akan ada recondisi. Boiler harus

dilakukan perawatan sebagai tercantum di bawah ini :

Perawatan kering.

-          Air dalam boiler di kosongkan

-          Semua manhole, drum. Handhole dan header harus tertutup dengan baik (pasang blind flange)

-          Masukkan gas nitrogen (N2)

Perawatan basah

-          Boiler harus tetap dipanaskan hingga tekanan 2 kg/cm2

-          Setiap hari air boiler harus di analisa

-          Setiap satu (1) bula di adakan penggantian air total

 

Artikel Terkait :

Penjelasan Umum “TAKUMA” BoilerPengapian dan Pengoperasian BoilerPemberhentian Mendadak Pada Boiler (Emergency Stop)Nilai Limit Standart Untuk Air Pengisi Dan Ketel 

Filed under: Boiler | Ditandai: Palm oil mill, 30 ton FFB per hour, Boiler, Takuma N 600 S, Stop Operasi Boiler | 1 Komentar »

Nilai Limit Standart Untuk Air Pengisi Dan KetelPosted on Juli 13, 2012 by ivanemmoy

ARTIKEL    24 K & 29 KPENGISIAN PHHardness CaCo3Fats

Dissolved Oxygen O2IronCopperHydrazine 

8.0 – 9.50Nearly zero0.1  ppm or less0.1  ppm-0.2 ppm or more

KETEL PH ( at 25oC )M-alkalinity ( CaCo3)P-alkalinity (CaCo3)Total SolidsElectric ConductanceChlorine CLPhosphate ion (Po4-3)Sulphurous acid ion (SO4-2)SiO2

9.4 – 10.5100 ppm or less80 ppm or less-80 ms/m or less100 ppm or less5 – 15 ppm5 – 10 ppm50 ppm or less 

These limits above must be maintained by feed water treatment, chemical dosing and blow down, to protect the boiler drums,

header and tube from corrosion.

 

Pengawasan Selama Boiler BeroperasiPosted on Juli 10, 2012 by ivanemmoy

Pehatikan kondisi pembakaran di dalam ruang dapur, bahan bakar harus jatuh di tengah tengah rangka bakar dan menyebar

merata.

Pada saat safety valve blow off, harus di catat pada tekanan berapa safety valve blow off fan pada tekanan berapa safety

valve menutup.

Setiap 30 menit :

-          Mengoperasikan scrapper pembuang  abu dari dust collector

-          Memeriksa bahan bakar di balance hopper

-          Memeriksa air compressor

Setiap 45 menit :

-          Membersihkan dan membuang abu dari box dust collector

-          Membersihkan dan membuang abu dari chute dust hopper. Setelah di bersihkan dust hopper harus di tutup kembali.

Bila penutup damper kurang rapat akan terjadi pembakaran di dalam hopper yang akibatnya akan membakar secara

langsung lower drum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada hopper.

-          Amati jangan sampai ada bahan bakar yang terbakar di bawah fire grate (roster)

Setiap 1 jam :

-          Mencatat temperatur steam

-          Memeriksa mutu air boiler

-          Mengoperasikan steam grate blow

Page 4: Boiler Epc

-          Memeriksa air pada feed water tank dan deaerator

-          Mencatat ampere meter dan voltage pada panel

Setiap 1 s/d 4 jam :

-          Melaksanakan soot blowing ( pembersihan pipa – pipa )

-          Membuang abu dari atas roster

-          Membuang abu dari bawah roster.

-          Memeriksa meteran – meteran pengukur tekanan & temperatur.

Setiap penggantian shift

Lakukan (Spul) air pada water level kolom dan water level gelas penduga untuk memastikan alat control level air bekerja

dengan baik.

Setiap 24 jam :

Memeriksa bahagian bahagian yang berputar dan bergerak, dan berikan minyak pelumas sesuai dengan spesifikasi minyak

pelumas pada masing-masing kondisi tempat peralatan tersebut.

 

Artikel Terkait :

Penjelasan Umum “TAKUMA” BoilerNilai Limit Standart Untuk Air Pengisi Dan KetelPemberhentian Mendadak Pada Boiler (Emergency Stop) 

Pengapian dan Pengoperasian BoilerPosted on Juli 10, 2012 by ivanemmoy

Pengapian

Setelah persiapan pengapian telah terpenuhi,lakukan pengapaian untuk pemanasan awal dengan tanpa mengoperasikan

peralatan-peralatannya kecuali instrumen panel.

Setelah di dalam dapur panas telah relative merata, dan dari kerangan air vent keluar steam dan memperoleh tekanan pada

ketel min 1 kg/cm2 yang berarti tidak akan terjadi pemuaian mendasar maka kita dapat melakukan pengapian dengan

mengikuti prosedur-prosedur di bawah ini :

1. Periksa kondisi air dalam water level gauge (gelas penduga)

2. Apabila level air dalam gelas penduga tinggi,melebihi HWL, harus dilakukan Blow Down sehingga level air berada

pada posisi antara NWL dan HWL

3. Operasikan komponen-komponen seperti :

Double damper

Draft control

Pastikan tidak ada kesalahan fungsinya.

1. Operasikan ID Fan dengan damper di tutup sama sekali. Perlu di ketahui bahwa di dalam boiler panel di lengkapi

dengan sistem “Inter Lock”

Pastikan posisi selector switch harus tetap berada di posisi inter lock selama boiler beroperasi (lihat gambar)

Selector Switch Untuk Realase Dan Interlock

INTERLOCK : FD. Fan tidak dapat dioperasikan sebelum mengoperasikan draft control & ID Fan.

RELEASE : FD Fan dan ID Fan dapat dioperasikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya satu dengan yang lain.

“Jangan mengoperasikan boiler full operasi sebelum dilakukan pemanasan awal hingga diperoleh tekanan 1 kg/cm2.

Hal tersebut dapat mengakibatkan over heating pada pipa superheater.

Page 5: Boiler Epc

Jangan mengoperasikan boiler pada posisi RELEASE. Hal ini sangat berbahaya sebab apabila ID Fan mati, maka FD

Fan tidak turut mati dapat mengakibatkan terjadinya back fire”.

1. Setelah ID Fan beroperasi normal, posisi handle draft control pada alat control SEIRITSU ke posisi “Auto”.

2. Operasikan FD Fan dengan damper utama di tutup sama sekali, dalam damper udara di bawah fire grate tetap buka

+- 30 – 40 %.

3. Operasikan sec FD Fan (2nd FD Fan) dengan damper utama di buka 50 – 70 %, damper ke ruang bakar dibuka +-

30% dan damper udara ke chute bahan bakar disesuaikan pada kebutuhan (agar posisi jatuhnya bahan bakar di

tengah-tengah ruang bakar). Biarkan kondisi seperti ini selama +- 15 menit untuk menstabilkan sistim balancing draft

di dalam ruang dapur.

4. Perhatikan bila boiler yang menggunakan “Seperheater”. Pada saat start pengoperasiannya kerangan Blow Down

pada superheater dan starting valve harus terbuka 100%, gunanya agar kandungan air yang tertinggal di dalam pipa

superheater dapat terbuang. Dan uap dapat mengalir melalui pipa seperheater dan keluar dari starting valve.

Kerangan Blow Down di superheater header dan starting valve dapat di tutup setelah Main Steam Valve ( kerangan

utama ) di buka.

5. Operasikan alat pensupply bahan bakar ( Rotary feeder).

6. Karena pembakaran di dalam ruang dapur belum besar, masukkan bahan bakar secara perlahan – lahan hingga

tekanan furnance mencapai :  -5 s/d -10 mm H2O

Prosedur ini harus di tempuh secepat mungkin setelah tekanan dapur menaik sebab kemungkinan timbul tekanan balik (back

fire). Jangan berdiri tepat di depan lobang control pengisian ( Feeding Chute)

1. Tutup kerangan buangan udara ( Air Vent ) bila tekanan boiler mencapai 1 kg/cm2.

2. Untuk menaikkan tekanan dapat dilakukan dengan jalan membuka damper utama FD Fan yang dapat di kontrol

melalui instrument panel. Ikuti prosedur-prosedur menaikkan tekanan di bawah ini :

 Untuk tekanan < 15 kg/cm2 damper utamam FD Fan dapat membuka 60 – 70 %.

Untuk tekanan > 15 kg/cm2 damper utamam FD Fan membuka +- 20 – 50 %.

Automatic Damper Opening

“Jangan membuka damper utama FD Fan  melebihi ketentuan, apabila tekanan Boiler > 15 kg/cm2. Sebab jika terjadi

kenaikan tekanan hingga tekanan maximum, akan sulit untuk menurunkan tekanannya kembali, sehingga safety

valve akan sering sering blow off.

Untuk mengurangi nyala api di dalam dapur, pengaturannya melalui damper FD fan  dan tidak di anjurkan

mematikan (stop) blower FD Fan selama boiler operasi”.

Prosedur Untuk Menaikka Tekanan Dan Temperatur

Untuk menaikkan tekanan harus ikut mempertimbangkan faktor thermal expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding dapur

dan bagian – bagian lain boiler agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat pemuaian paksa. Menaikkan tekanan dengan tiba-

tiba akan mengakibatkan bahaya kebocoran atau retak pada pasangan batu api.

Pada boiler takuma, waktu standart untuk menaikkan tekanan boiler adalah seperti yang tercantum pada grafik di baawah

ini :

Page 6: Boiler Epc

Grafik Tekanan

Pada saat tekanan boiler naik secara perlahan –lahan, hal-hal ynag perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Apabila uap mulai terjadi, setiap kerangan uap harus di operasikan untuk menjaga agar handle dari masing-masing

kerangan  itu dapat bergerak bebas walaupun ada thermal expansi.

2. Untuk boiler baru, apabila tekanan mencapai 2 – 10 kg/cm2 setiap sambungan dengan mur pada tutup manhole,

gelas penduga, kerangan pembuang, meter tekanan dan peralatan-peralatan lainnya harus di kencangkan kembali

dan periksa kefungsiannya.

3. Apabila telah mencapai tekanan kerja normal, kerangan pengaman (safety valve) harus dicoba kefungsiannya

dengan jalan mengangkat handlenya untuk meyakinkan bahwa kerangan pengaman itu dapat bekerja dengan baik.

4. Lakukan pemanasan pada steam pump, agar steam pump dapat tetap “stand by”, untuk menjaga apabila arus listrik

putus pada saat boiler sedang full operation, steam pump dapat langsung dioperasikan.

5. Periksa bagian luar dari dapur dan ducting atas kemungkinan rusak yang disebabkan oleh thermal ekspansi.

6. Teliti apakah ada kondisi yang kemungkinan upnormal pda setiap bagian yang berputar atau bergerak. Perhatian

khusus diberikan pada kemungkinan terlalu panasnya pada bearing induced draft fan.

7. Penyaluran uap pada waktu operasi normal dari ketel.

-          Setiap kerangan pembuangan (drain valve) pada pemipaan uap harus di buka.

-          Yakinlah bahwa tidak ada terjadi bahaya water hammering, atau bunyi abnormal serta kebocoran setelah dibukanya

keran utama.

-          Pembukaan total kerangan uap utama secara tiba-tiba harus dihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan turunnya

tekanan secara tiba-tiba dan kenaikan level air yang menyebabkan carry over.

Saat Operasi Normal

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat boiler beroperasi normal sehingga timbulnya kerusakan dapat dicegah.

1. Level air pada drum

Ketinggian air dalam gelas penduga harus diperhatikan dan di pertahankan pada normal water level. Kondisi ini dapat

dipertahankan dengan mengoperasikan “feed Water Regulating Control” yang bekerja secara Automatic untuk menambah air

ke dalam boiler sesuai dengan kebutuhan.

Level air terlalu tinggi akan menyebabkan carry over. Apabila level air terlalu rendah akan menyebabkan over heating. Untuk

itu agar level air tetap di jaga sesuai dengan yang telah di tentukan.

1. Tekanan uap

Memperhatikan tekanan operasi normal untuk menghindarkan variasi yang ekstrim pada tekanan. Pengurangan berlebihan

atas tekanan uap akan menyebabkan besarnya volume uap yang dapat menaikkan beban dalam ruang uap pada drum, yang

menyebabkan separator uap kurang berfungsi dan uap kemungkinan menjadi mengandung air (uap basah). Pengontrol

tekanan bergantung kepada jumalah pemberian bahan bakar.

1. Beban

Guna pencapaian efisiensi ketel yang tinggi serta pemeliharaannya, maka perlu di kontrol agar beban boiler yang terjadi tidak

melebihi kapasitas boiler seperti yang tercantum dalam spesifikasi design, maka itu perlu memperhatikan dan mengontrol

disribusi pemakaian uap tersebut ke tiap peralatan atau mesin yang memakai uap.

1. Draft

Boiler dilengkapi dengan sistem balancing draft yaitu suatu alat regulator tekanan ruang dapur yang dapat bekerja secara

automatic untuk memelihara tekanan ruang dapur relatif constant pada kisaran :

-5 s/d -10 mm H2O

1. Susunan gas asap

Page 7: Boiler Epc

Masing masing campuran gas ketel berdasarkan warna api dan asap dan juga nilai meter gas. Periksa apakah ada bahan

bakar yang terbakar di bawah roster dan teliti apakah masih ada roster yang tidak tertutup dengan bahan bakar. Keua kondisi

dalam dapur ini harus absolute di hilangkan, karena roster akan menjadi terlalu panas dan rusak pada kondisi demikian.

1. Temperatur pada masing-masing posisi.

Selama operasi normal, temperatur pada masing-masing posisi berbeda besar sekali berdasarkan kondisi operasi dan

temperatur atmosfer. (lihat gambar 5 – 4).

Temperatur masing-masing posisi dapat dilihat pada gambar 5 – 4. Temperatur yang terlalu tinggi pada gas pembuangan

(exhaust gas) menyebabkan berkurangnya efisiensi boiler, maka pembersihan abu dengan semburan uap (soot blowing)

harus dilakukan.

Apabila telah dilakukan soot blowing secara berulang-ulang, tetapi temperatur gas buang tetap tinggi, maka kemungkinan

telah terjadi deposit kerak pada bagian dalam pipa air, atau kerusakan penyangga api dalam ruang pembakaran (short pass)

sehingga perlu dilakukan pemeriksaan.

1. Limit dari air pengisi dan air ketel

Limit dari air pengisi dan air ketel untuk takuma harus berdasarkan nilai standart yang telah di tentukan. Nilai standart air

pengisi dan air ketel dapat dilihat pada tabel nilai limit standart.

Sampling test harus dilakukan satu kali dalam satu jam untuk menjaga agar air pengisi dan air ketel tidak melebihi dari nilai

limit (batas – batasa).

“jangan sekali-kali memakai air sebagai pengisi ketel uap sebelum melakukan proses yang telah di tetapkan sesuai

tabel”.

 

Artikel Terkait :

 

Filed under: Boiler, Tutorial | Ditandai: Palm oil mill, 30 ton FFB per hour, Boiler, Takuma N 600 S,Pengapian Dan Pengoperasian

Boiler | Tinggalkan sebuah Komentar »

Persiapan PengapianPosted on Juli 10, 2012 by ivanemmoy

Persiapan-persiapan oengapian ini harus dipenuhi setiap akan mengoperasikan boiler antara lain :

Pengisian ketel dengan air

Operasikan electric feed water pump untuk pengisian air boiler dengan mengikuti prosedur-prosedur di bawah ini :

Periksa banyaknya air yang terkandung didalam tangki air, bukan hanyadi lihat melalui level penunjuk air (level indicator)

tetapi harus juga di lihat langsung ke dalam tangki.

Periksa semua kerangan, apakah kerangan yang seharusnya terbuka sedah benar terbuka dan yang seharusnya tertutup

sudah benar tertutup periksa semua handle operasinya apakah sudah mudah di operasikan.

Perhatikan khusus pada kerangan-kerangan di sekitar pompa :

Electric Feed Water Pump

Lihat Gambar

-          Kerangan No. 3 (kerangan air balik) harus tetap terbuka.

-          Buka kerangan No. 1 (inlet); perhatikan compound gauge “A” untuk mengetahui ada tidaknya air yang masuk ke

pompa.

-          Jika jarum penunjuk pada compound gauge menunjuk ke nilai bawah nol (negative), berati tidak ada air masuk ke

dalam pompa, pompa tidak boleh di operasikan.

-          Jika jarum penunjuk pada compound gauge menunjuk ke angka positif.

Page 8: Boiler Epc

-          Operasikan pompasetelah elctro motor beroperasi normal. Buka kerangan No. 2 perlahan-lahn dan amati ampere

meter di panel agar jangan melebihi 70% dari ampere maximum.

Pada saat itu pula periksa pompa tersebut terhadap bunyi-bunyi yang upnormal, periksa pipa-pipa air pengisi, periksa semua

kerangan, periksa semua handhole serta manhole atas kemungkinan terdapat kebocoran atau kesalahan fungsi, jika terdapat

kebocoran harus segera di perbaiki, sebelum boiler dioperasikan.

-          Operasikan electric feed water pump hingga air dalam gelas penduga mencapai high water level dan alarm untuk

HWL berbunyi serta lampu hijau pada panel menyala, dan perhatikan apakah kondisi air dalam gelas penduga berada pada

+100 mm diatas normal water level.

-          Lakukan blow down secara perlahan-lahan sehingga air dalam gelas penduga turun sampai +85 mm diatas normal

water level, alarm HWL akan berhenti dan lampu hijau pada panel mati.

Gelas Penduga High Water Level

Lakukan blow down kembali sehingga air dalam gelas penduga turun sampai 1st low water level, air dalam gelas penduga

harus berada pada -60 mm di bawah NWL dan alarm untuk 1st low water level berbunyi dan bersamaan lampu kuning

menyala.

Operasikan kembai feed water pump sehingga dalam gelas penduga naik sampai -50 mm di bawah NWL dan alarm untuk

1st low water level berhenti dan lampu kuning mati.

Gelas Penduga 1st Low Water Level

Lakukan blow down sehingga air dalam gelas penduga turun sampai 1st low water level pada saat alarm 1st low water level

berbunyi, dan lampu kuning menyala, alarm 1st low water level di reset. Lalu lakukan blow down sehingga air di dalam gelas

penduga harus berada pada -120 mm di bawah NWL dan alarm untuk 2nd LWL berbunyi dan bersamaan lampu merah

menyala. Operasikan kembali feed water pump, sehingga air dalam gelas penduga berada pada -105 mm di bawah NWL,

dan alarm untuk 2nd low water level berhenti dan lampu merah mati.

Setelah HWL, 1st LWL, 2nd LWL alarm serta lampu indikator bekerja dengan baik, operasikan kembali feed water pump

sehingga air dalam gelas penduga tepat pada normal water level.

“jangan mengoperasikan feed water pump dlam keadaan kosong (tanpa air masuk ke pompa). Hal ini akan

mengakibatkan pompa menjadi panas dan rusak.

Jangan mulai mengoperasikan (start) pompa jika kerangan outlet dalam keadaan terbuka lebar. Hal ini akan

mengakibatkan ampere motor menjadi sangat tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada elektro motor

maupun komponen listrik yang lainnya.

Setiap akan mengoperasikan boiler, sistim kontrol untuk HWL dan LWL harus docoba fungsinya sesuai dengan tata

cara yang di uraikan di atas”.

Pengaman untuk low water level

Takuma boiler dilengkapi dengan pengaman untuk kondisi low water level

Page 9: Boiler Epc

Selector Switch Untuk Automatic / Manual

Manual : semua blower dan peralatan dapat beroperasi walaupun kondisi air dalam boiler berada pada atau di bawah low

water level dan cutoff sistem tidak berfungsi.

Automatic : semua blower dan peralatan akan “cut off” (mati) apabila kondisi air dalam boiler berada pada atau di bawah low

water level kecuali electric feed water pump.

Operasikan feed water pump hingga high water level. Operasikan semua blower dan peralatan sesuai dengan prosedur

pengoperasian. Lakukan blow down secara perlahan-lahan hingga air dalam gelas penduga turun sampai -60mm di bawah

NWL (pada kondisi 1st LWL), maka timer 1 bekerja dan dalam waktu +- 3 menit semua peralatan dan blower secara

automatic akan mati (Cut Off) kecuali electric feed water pump.

Operasikan kembali feed water pump sehingga air dalam gelas penduga naik kembali sampai NWL ( lampu kuning mati).

Operasikan kembali semua blower dan peralatan sesuai dengan prosedur pengoperasian.

Lakukan blow down secara perlahan-lahan sehingga air dalam gelas penduga turun sampai -120 mm di bawah NWL (pada

kondisi 2nd LWL), timer 2 bekerja dalam waktu +- 10 detik semua peralatan dan blower secara automatic akan mati (cut off )

kecuali electric feed water pump.

“setiap mengoperasikan boiler siste, automatic / cut off pada boiler tersebut harus terlebih dahulu di uji coba

kefungsiannya seperti cara yang di uraikan sebelumnya. Hal tersebut sangat penting untuk menghindari kerusakan

pada boiler yang di sebabkan oleh kekurangan air.

Jangan mengoperasikan boiler pada posisi manual.

Key selector switch arus di simpan oleh orang yang berwenang (Mill manager)”.

Inspeksi dan persiapan pengapian

Yakinkanlah bahwa semua yang berputar dan bergerak / bergeser telah di beri minyak pelumas secukupnya. Pemberian

jenis bahan mutu minyak pelumas agar disesuaikan dengan standart yang diperlukan.

Masuklah ke dalam ruang pembakaran dan periksa secara hati-hati kondisi roster, kondisi dinding  dapur dan nozzle-nozzle

udara apakah kemungkinan tersumbat, pastikan tidak ada orang tertinggal di dalam dapur maupun boiler proper dan gas

duct.

Yakinkanlah bahwa alat kontrol tekanan ruang dapur telah berfungsi dengan sempurna.

Periksalah semua damper pengatur udara untuk dicoba dan di teliti, ratio (perbandingan) pembukaan alat penyetel dengan

posisi damper, buka penuh damper induced draft fan.

Periksa banyaknya bahan bakar apakah sudah cukup tersedia untuk pengoperasian awal

Periksa banyaknya air dalam feed water tank.

Periksa pemasangan kerangan – kerangan dan apendages apakah sudah benar sesuai fungsinya.

Buka kerangan air vent pada drum 100% dan kerangan starting valve 100%.

Jika boiler di lengkapi dengan super heater, buka kerangan starting valve pada seperheater dan flue gas (gas buang)

Operasikan peralatan pengisian bahan bakar dalam keadaan kosong untuk mengamati operasinya, apabila telah operasi

normal masukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar hingga merata diatas rangka bakar.

“khusus untuk boiler yang di lengkapi dengan superheater, pada saat pemanasan awal kerangan blow down pada

seperheater header dan kerangan starting valve harus terbuka penuh.

Supaya uap dapat mengalir melalui pipa superheatersehingga pipa tersebut tidak terpanggang.

Kedua kerangan ini boleh di tutup penuh setelah main steam valve (kerangan utama) di buka dan uap sudah

mengalir secara teruys menerus (kontinu) dan dalam jumlah yang cukup untuk menjaga agar pipa superheater tidak

terpanggang”.

 

Artikel Terkait :

 

Persiapan Pengoperasian Boiler Baru

Page 10: Boiler Epc

Semua perlengkapannya harus dioperasikan menurut prosedur yangx tercantum dalam buku petunjuk. Dengan mentaati

buku petunjuk ini adalah sangat penting untuk menghindari bahaya dalam pengoperasiaan dan pemeliharaanya.

Baik untuk boiler baru, atau boiler yang telah lama tidak di jalankan, atau boiler yang terbuka dibersihkan atau di reparasi,

boiler harus di start dengan mengikuti isi buku petunjuk ini. Buku di sini hanya untuk boiler yang sudah dilakukan

pengeringan dengan perlahan-lahan dan di beri tonic soda.

Pemeriksaan upper drum dan lower drum

Buka manhole dan periksa pemasangan packing-packing dan baut-baut internal upper drum, apakah sudah terpasang

secara sempurna.

Periksa apakah nozzle-nozzle pipa di dalam drum sudah terpasang dan dengan arah yang benar.

Periksa apakah masih ada orang , peralatan kain kotor dan barang asing lainnya yang tertinggal di dalam, setelah yakin

dalam drum telah bersih.

Pintu manhole di tutup.

“Pemasangan internal upper drum sangat memegang peranan penting untuk menentukan faktor kekeringan

produksi uap pada boiler tersebut”.

Pemeriksaan casing

Perhatikan pemasangan baut pada casing yang terletak di bawah upper drum lubang baut berbentuk panjang (oval) dan

pemasangan bautnya harus mempunyai spasi +- 20 mm. (lihat gambar)

Lobang Oval Pada Fitting Casing

“pemasangan baut casing dengan spasi lobang 20 mm adalah sangat penting untuk memungkinkan upper drum

berekspansi jika boiler tersebut beroprasi. Pemasangan baut casing tanpa spasi obang yang cukup akan

mengakibatkan baut pengikat putus bila terjadi ekspansi”.

Pemeriksaan kerangan dan flange

Periksa pemasangan kerangan secara cermat dan teliti terutama terhadap arah aliran masuk dankeluar dan spesifikasi

materialnya apakah telah sesuai untuk setiap jenis pemakaian. Periksa apakah semua packing-packing dan baut-baut pada

sambungan flange sudah terpasang secara sempurna. Perhatian khusus sangat diperlukan dalam pemeriksaan kerangan

dan flange untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan pada saat pengoperasian boiler.

“kelalaian pemasangan packing pada sambungan kerangan dan flange akan sangat berbahaya bagi operator dan

orang orang di sekitarnya pada saat boiler tersebut di operasikan”.

Pemeriksaan switch board dari instrument panel serta electro motor

Periksa apakah semua komponen listrik dan pasangan wiringnya sudah benar dan dapat berfungsi dengan baik. Check

apakah motor pada semua alat satu persatu. Perlu diperhatikan untuk mengecek arah putaran electro motor, sebaiknya

sambungan coupling dan belting di buka. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kemungkinan yang tidak diinginkan.

Periksa instrument panel apakah sistem control pada boiler tersebut semuanya sedah bekerja secara semourna, terutama

sekali sistem control pada tinggi rendah air dalam boiler.

“sistem control tinggi/rendah air dalam boiler sangat perlu di perhatikan untuk mencegah over heating maupun

carry over”.

Pemeriksaan draft control

TAKUMA BOILER dengan sistem balancing draft dilengkapi dengan suatu regulator tekanan dapur yang memelihara tekanan

dalam dapur agar lebih konstan. Kegagalan berfungsinya alat ini akan dapat menyebabkan back fire di dalam ruang dapur

sehingga membahayakan operator serta orang-orang si sekitarnya. Oleh sebab itu perhatian khusus harus diberikan dan

sangat perlu sekali menjaga tekanan dapur ketel ini pada :

-5 s/d -10 mm H2O

Untuk memperoleh nilai tersebut di atas dapat kita stel melalui setting unit pada alat tersebut.

Unit pemasangan dan pengaturan

Page 11: Boiler Epc

Setting Unit Draft Control

Alatini bekerja dengan sistem hydraulic, oleh sebab itu kondisi olie di dalam alat tersebut dijaga agar tetap pada batas level

yang di tentukan. Perlu diperhatikan dengan teliti perbandingan (ratio) pembukaan dan penutupan damper dengan gerakan

‘Arm” (stang) pada alat tersebut.

“jangan mengoperasikan boiler dengan menyetel setting unit ke skala positif. (lihat gambar ). hal ini sangat

berbahaya, sebab akan menimbulkan tekanan balik (back fire) di dalam ruang dapur)”.

Skema Peralatan Draft Control

 

Pemeriksaan blower (fan)

Takuma boiler dilengkapi dengan blower-blower (fan) yang effisiensi tinggi yang terdiri dari :

-          Induced draft fan

-          Forced draft fan

-          Secondary forced draft fan ( sec. FD Fan)

Sebelum blower siap untuk di operasikan bagian-bagian yang harus diperiksa dan diteliti adalah sebagaiberikut :

-          Periksa dengan teliti bagian dalam blower dan pastikan bahwa tidak ada lagi barang-barang asing yang tertinggal di

dalamnya.

-          Periksa angker-angker baut mur dan baut-baut sambungan flange sisi isap dan sisi tolak, centering dari sambugan

coupling serta protector untuk pengaman, apakah telah terpasang dengan sempurna.

-          Periksa kondisi pelumasan.

-          Periksa kawat proteksi pada inlet udara, yang berfungsi mencegah bahan-bahan asing terisap ke dalamnya.

-          Gerakkan bagian-bagian yang berputar dengan tangan untuk memeriksa apakah didapat kondisi yang upnormal.

Sebelum blower dioperasikan secara terus menerus (kontinue) operasikan dahulu untuk selang waktu yang pendek untuk

memeriksa apakah ada kemungkinan terdapatnya bunyi atau vibrasi (getaran) yang kurang normal

Operasikan fan tersebut dengan damper tertutup penuh (tanpa beban) sambil mengamati amper meter. Yakinkanlah bahwa

fan itu sudah mencapai kecepatan yang di tentukan dan ampere dalam keadaan stabil.

Selama operasi perhatikan casing, ducting, bearing (lahar) dan komponen-komponen lainnya akan kemungkinan terdapatnya

bunyi, vibrasi atau kepanasan yan kurang normal

Pada waktu operasi dihentikan, periksa setia baut, bearing 9lahar) dan komponen lainnya akan adanya kemungkinan

menjadi longgar

Pergunakan minyak pelumas kwalitas baik dengan jumlah yang memadai

“jangan start operasi fan dengan kondisi damper terbuka (beban penuh) untuk menghindari start current ataupun

over current yang tinggi sehingga dapat merusak electro motor maupun component listrik lainnya”.

Hydrostatic Test

Sebelum dioperasikan harus terlebih dahulu dilakukan hydrotest guna mengetahui apakah sistem expander (pengerolan)

pipa –pipa water tube tersebut tidak terdapat kebocoran-kebocoran.

Ketentuan hydrotest adalah sebagai berikut :

Page 12: Boiler Epc

Untuk boiler baru :            Tekanan kerja > 10 kg/cm2

Tekanan uji = tekanan kerja x 1 ½

Untuk boiler yang sudah dipakai

Tekanan uji = tekanan kerja + maksimum 3 kg/cm2

Filed under: Tutorial, Boiler | Ditandai: Palm oil mill, 30 ton FFB per hour, Boiler, Takuma N 600 SA,Pengoperasian Boiler | 1 Komentar »

Penjelasan Umum “TAKUMA” BoilerPosted on Juli 10, 2012 by ivanemmoy

Takuma

Boiler takuma ada beberapa type N & NS dengan bahan bakar sisa kayu, bagasse, kelapa sawit dll. Ketel ini dirancang

dengan sistim balanced draft dan sirkulasi natural. Ketel ini dalah type dengan konstruksi dinding dapur ng sama sekali

didinginkan dengan air yang dapat menyerap panas radiasi secara effective dalm dapur pembakaran ( combustion camber),

hingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan sangat fleksible terhadap fluktuasi beban.

Ketel dengan konstruksi sederhana, kokoh dan compact ini menjamin kemudahan dalam pengoperasian dan

pengamanannya, dengan factor keamanan yang tinggi, sehingga mempunyai umur ekonomis yang relatif panjang.

Perlengkapannya yang berkualitas tinggi menjamin kemudahan dalam operasi, pemeliharaan dan inspeksinya.

Konstruksi dan perlengkapannya.

Badan ketel dan dapur pembakaran (boiler proper dan combustion chamber)

1. Susunan pipa – pipa air.

Pipa-pipa air (water tube) diklasifikasikan kedalam pipa-pipa air boiler proper, pipa-pipa air combustion chamber dan pipa

pipa air yang tidak dipanasi (pipa down comer) pipa pipa tersebut terhubung dari drum atas dan drum bawah dengan

pembesaran (expanding)

Kedua ujung pipa pipa air boiler proper yang di susun tegak lurus antara drum atas dan drum bawah itu di tekuk dan

dihubung di kedua drum tersebut. Pipa pipa itu di susun sedemikian untuk menambah perpindahan panas secara kontak

langsung. Pipa pipa air combustion chamber dibagi kedalam beberapa dinidng dinding pipa (tube walls).

Pipa pipa air tersebut adalah pada dinding atap , dinding bagian depan, dinding bagian samping , dinding bagian belakang

dan dinding baffle (baffle wall) yang memisah combustion chamber dengan boiler proper. Pipa pipa pada dinding samping,

dinding belakang dan beberapa pipa di dinding depan di susun dengan jarak (pitch) yang sesuai, membangun satu dinding

air yang sempurna sebagai satu penutupan / batasan dapur untuk menyerap secara efektif panas radiasi di dalam

combustion chamber dan menghindari kehilangan panas.

2. Boler supporting structure.

Drum atas dan drum bawah juga beberapa pipa pipa air di dukung oleh support lower drum yang berbentuk setengah bulatan

(cradle), dan beberapa pipa pipa air didukung oleh setiap header dalam susatu design sehingga semuanya menjadi fleksibel

terhadap pemuaian atau penyusutan akibat perubahan panas.

3. Konstruksi combustion chamber.

Combustion chamber, seperti terlihat di gambar 2-1 terdiri dari dapur utama (primary furnace) dan dapur kedua (secondary

furnace) pada primary furnace dipasang dengan roster dan firegrate.

4. Alur gas pembakaran.

Gas pembakaran (combustion gases) masuk ke susunan pipa pipa air di boiler proper dari dapur utama (primary furnace)

dan langsung masuk ke dust collector (penangkap abu) lalu ke cerobong asap.

5. Sirkulasi dari ketel.

Air pengisi masuk ke dalam drum atas melalui feed water inner tube (pipa air di dalam drum atas), untuk air pengisian dan

akan bersirkulasi menurut sistem sbb :

Air pengisi pertama di supplay untuk badan ketel (boiler proper) yang terpasang pada daerah temperatur rendah, kemudian

turun ke pipa air untuk badan ketel yang terpasang pada daerah temperatur tinggi, lalu menyerap panas melalui permukaan

pemanas. Kemudian naik kembali sebagai campuran air dan uap, lalu turun melalui pipa down commer dan masuk ke pipa

air yang terpasang dalam dapur pembakaran, dimana akan menyerap panas radiasi secara effective dalam perjalanannya

yang naik kembali ke atas.

6. Pemisah air dan uap.

Dalam drum atas terpasang plat penyangga dari besi dan pemisah air/uap untuk meningkatkan kekeringan dari uap.

7. Alarm level air tinggi/rendah : meer level & meter tekan.

Sistem alarm level air tinggi/rendah di pasang pada drum atas sekalian dengan meter level air (gelas penduga). Dan meter

tekanan (pressure gauge) di letakkan pada tempat yang tepat yang dengan mudah dapat di lihat dari posisi mana ketel itu di

operasikan.

8. Frame dan casing

Casing dari besi plat dipasang sebagai protektor untuk badan ketel dan dinding dapur pembakaran, serta alat pelindung dari

udara luar dan mencegah masuknya air hujan pada bagian tertentu, structur frame di pakai untuk memperoleh kekuatan

yang memadai.

9. Gang way dan operating plat form.

Page 13: Boiler Epc

Gang way dan hand rail dipasang untuk mempermudah menuju ketempat mana, automatic regulator air pengisi, meter level

air, kerangan-kerangan pada drum atas.

Takuma Boiler

Automatic regular air pengisi

Automatic regular air pengisi terdiri control valve, control unit dan modulating control head (level sensor) dan pemipaan yang

terhubung dengandrum atas mengatur jumlah aliran air dengan membuka dan menutup control valve sesuai dengan variasi

level air dalam drum atas.

Mechanical soot blower (alat tiup abu mekanik)

Soot blower element (pipa) harus terpasang pada badan soot blower sebelum soot blower (peniup abu) dilakukan. Soot

blowing dioperasikan dengan semprotan uap dari soot blower yang elemennya berada di susunan pipa pipa boiler. Soot

blower type rotary (diputar) dapat dioperasikandari lantai, soot blower dirancang dengan spesial design agar masukan udara

yang berlebihan dapat dihindari. Element soot blower yang dipakai untuk daerah temperatur tinggi di buat dari baja special

agar tahan terhadap temperature tinggi.

Forced draft fan dan 2nd FD Fan

Satu unit forced draft fan dan satu unit 2nd FD fan yang dibuat oleh PT SAS dengan merek Chicago yang mendapat lisensi

dari chicago amerika yang dipasangkan untuk mensupplay udara untuk pembakaran bahan bakar, pendingin roster dan

penyebaran bahan bakar.

Induced draft fan

Induced draft fan yang di buat oleh PT SAS dengan merek chicago dengan type V belt atau direct coupling (dengan coupling)

dipasangkan untuk menginduksi gas sisa dari bahan bakar kedalam cerobong dan menjaga tekanan dapur berada pada

tekanan semulanya / tekanan yang di rencanakan.

Peralatan pembakaran

Dalam sistem pembakaran ini dapur primer dipasang dengan rooster yang di susun sedemikian rupa untuk meningkatkan

efisiensi pembakaran.

Bahan untuk dapur

Badan ketel dan ruang pembakaran di tutup dengan batu tahan api yang berbentuk khusus batu tahan api biasa, batu

insulasi serta lapisan insulasi lainnya dan di bangun sedemikian rupa untuk menjamin insulasi panas yang sempurna.

Kualitas bahan tahan panas, insulasi dan elasticicty untuk pemuaian di pilih dan dipergunakan sesuai dengan kondisi tempat

dimana bahan itu di pasang guna menghindari retak dan kerusakan yang mungkin timbul karena panas.

Dust collector

Gas-gas asap yang membawa jumlah abu ke cerobong asap terdiri dari abu-abu halus yang akan terbawa oleh gas asap dan

akan menimbulkan polusi. Oleh sebab itu dipasang dust collector dan dilengkapi dengan daun kupu-kupu yang dapat

menangkap abu-abu halus tersebut sehingga gas asap yang keluar kecerobong asap lebih bersih. Dust collector juga

berfungsi untuk menambah daya tahan dan umur teknis pada blower induced draft fan.

 

Artikel Terkait :

Persiapan Pengoperasian Boiler BaruPersiapan PengapianPengapian dan Pengoperasian BoilerPengawasan Selama Boiler Beroperasi

Page 14: Boiler Epc

PROSES KERJA FIRE TUBE BOILER (MESIN UAP) DENGAN BERBAHAN BAKAR PADAT

PROSES KERJA FIRE TUBE BOILER (MESIN UAP) DENGAN BERBAHAN BAKAR PADAT

 PROSES KERJA FIRE TUBE BOILER (MESIN UAP) DENGAN BERBAHAN BAKAR PADATA. Ketel uap (Boiler)Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan.Gambar 1 Intalasi pada Boiler Pipa Api Bahan Bakar PadatGambar 2 Boiler Bagian-Bagian Pada BoilerGambar 3 Bagian-Bagian Pada Boiler Pipa Api Bahan Bakar PadatBagian-Bagian Pada Boiler Batubara :1. Main Feedwater Check Valve2. Water Level Gauges3. Float-operated Level Switch (Single Switch)4. Float-operated Level Switch (Multiple Switches)5. Boiler Blowdown Valve6. Main Steam Stop Valve7. Isolating Valve for Steam Pressure Gauge8. Steam Pressure Controller9. Safety Valves10. Air Release Valve11. Manhole12. Inspector’s Test-cock13. Inspection Cover14. Steam Pressure Gauge15. Control Panel16. Manufacturer’s Detail Plate17. Rear Access door18. Outlet Duct c/w ID Damper19. Feedpump20. Lifting Lugs21. Ladder22. Soot Blowers23. Stoker24. Rear Smoke Box25. Rear PeepholeB. Menyalakan BoilerBahan bakar batubara diangkat dengan menggunakan coal conveyor sebanyak 1 ton untuk pemakaian bahan bakar rata-rata selama 1 jam (1 ton/jam). Feed Hopper dipasang lebih tinggi dari boiler itu sendiri. Feed hopper ini berfungsi sebagai tempat penampungan harian. Dari feed hopper ini batubara akan turun secara gravitasi menuju stoker. Pada feed hopper ini dipasang 2 buah limit switch yang dipasang secara seri gunanya untuk kontrol pengisian otomatis. Artinya jika kedua limit

Page 15: Boiler Epc

switch atas dan bawah sudah tidak tertutup oleh batubara maka elevator akan berjalan secara otomatis, apabila level switch yang atas sudah tertutup oleh batubara maka pengisian akan berhenti.Sebelum menuju stoker, pengisian batubara pada stoker diatur oleh swinging chute agar batubara yang lembut/halus dan kasar bisa bercampur baik sehingga mudah terbakar dengan sempurna. Swinging chute ini digerakan oleh sebuah motor kecil yang dilengkapi dengan shear pin untuk pengamanan motor penggeraknya bila terjadi kemacetan.Pastikan bahwa permukaan air dalam boiler cukup. Sebaiknya sebelum memulai penyalaan boiler semua alat penunjang pembakaran dicoba, seperti ID Fan, FD Fan, stoker, pompa-pompa dan lain-lain. Bilamana semua berjalan dengan baik baru kita boleh memulai menyiapkan penyalaan boiler.Langkah-langkah penyalaan sebagai berikut :a. Buka venting valve diatas boiler.b. Jalankan Stoker secara manual.c. Atur pembukaan guillotine door 100 mm.d. Buka coal door beberapa saat dan jatuhkan batubara ke atas chain grate kira-kira sepanjang 500 – 750 mm.e. Hentikan putaran stoker apabila batubara sudah berada di belakang guillotine door + (300 mm).f. Naikan guillotine door menjadi 180 mm.g. Sisipkan potongan-potongan kayu pada batubara.h. Sisipkan serpihan karton atau tatal diantara potongan-potongan kayu.i. Nyalakan serpihan karton atau tatal dengan hanya menggunakan korek api.j. Bilamana potongan kayu sudah ikut menyaka atau membara coal door boleh dibuka.k. Turunkan guillotine door menjadi 100 sampai 140 mm.l. Hidupkan ID Fan dengan posisi ID inverter minimum.m. Perhatikan apakah batubara menyala dengan baik dan lubang intai di belakang boiler. Kita juga dapat melihat dari lubang di depan atas stoker.n. Bilamana batubara sudah terlihat menyala selebar stoker hidupkan FD Fan dengan posisi hand minimum dan ID Fan sebaliknya pada posisi auto.o. Perhatikan arah jarum hitam photohelic harus berada pada posisi yang ditentukan.p. Bilamana api sudah mulai membesar jalankan stoker secara hand minimum.q. Tingkatkan pembakaran dengan perlahan-lahan dengan menaikkan kecepatan stoker dan FD Fan. Harap diperhatikan jangan sampai batubara yang menyala bergerak terlalu cepat menjauhi guillotine door. Apabila terlihat api terlalu jauh dari guillotine door hentikan sementara stoker motor dan jalankan kembali apabila api sudah terlihat lagi dekat guillotine door.r. Bila api terlihat baik naikkan FD Fan speed dan ID Fan speed secara bertahap. Apabila ID Fan pada posisi auto maka anda hanya tinggal menambah FD Fan speed saja.s. Bila keadaan ini bisa bertahan pindahkan switch ID speed dan FD speed keposisi auto. Naikan ketebalan batubara secara bertahap sampai 150 mm.t. Tutup Venting valve bila uap terlihat keluar dari valve tersebut.u. Lakukan blowdown sesekali agar temperatur air dalam boiler merata.Bila keadaan ini bisa dipertahankan biarkan ID Fan speed,FD Fan speed dan stoker dalam keadaan auto sampai tekanan boiler naik secara perlahan-lahan. Sebaiknya tidak menaikan tekanan uap dalam boiler terlalu cepat untuk menghindari material stress. Buka perlahan-lahan main steam valve bila tekanan yang diinginkan hampir tercapai.C. PembakaranBatubara diumpankan ke ujung grate baja yang bergerak. Ketika grate bergerak sepanjang tungku, batubara terbakar sebelum jatuh pada ujung sebagai abu. Diperlukan tingkat keterampilan tertentu, terutama bila menyetel grate, damper udara dan baffles, untuk menjamin pembakaran yang bersih serta menghasilkan seminimal mungkin jumlah karbon yang tidak terbakar dalam abu. Hopper umpan batubara memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan batubara pada tungku. Sebuah grate batubara digunakan untuk mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku dengan mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus seragam sebab bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu mencapai ujung grate.Seperti kita ketahui unsur utama yang mempengaruhi pembakaran adalah udara dan bahan bakar ( batubara ). Sempurna/baik tidaknya suatu pembakaran sangat dipengaruhi oleh rasio udara dan batubara. Sangat sulit untuk menentukan rasio tersebut pada bahan bakar padat seperti batubara dimana kandungan dan ukurannya tidak selalu sama. Jadi kita harus juga menyesuaikan kondisi batubara yang kita bakar. Berikut adalah uraian dan beberapa patokan untuk mencapai pembakaran yang sempurna.Pada keadaan batubara yang cukup baik ( normal )- Abu yang keluar dari ash conveyor berwarna putih kecoklatan, atau dengan kata lain carbon habis teroksidasi jadi tidak ada sisa batubara yang tidak terbakar atau arang. Gambar 4 Abu Sisa Pembakaran- Kadar Oksigen dalam gas buang biasanya antara 4 – 9 %, sedang pada keadaan batubara banyak yang halus biasanya oksigen (O2) akan naik karena oksigen (O2) tidak berkurang banyak untuk beroksidasi dengan karbon yang ada pada

Page 16: Boiler Epc

batubara melainkan langsung terbuang/terhisap, biasanya temperatur gas buangnya juga turun.Ini menyebabkan juga sisa pembakaran masih hitam, artinya masih banyak karbon yang seharusnya terbakar tapi langsung jatuh ke ash conveyor. Pada keadaan ini sebaiknya tidak menaikan guillotine door atau ketebalan batubara. Sebab udara akan semakin sulit menembus lapisan batubara sehingga bisa berakibat pembakaran jadi lebih buruk. Jika perlu guillotine door bahkan diturunkan dan kecepatan stoker juga diturunkan untuk memberi kesempatan batubara terbakar lebih baik.Pengaturan yang tepat mengenai kecepatan stoker, ketebalan batubara dan jumlah udara pembakar akan bisa kita capai dengan pengalaman. Pada pembakaran yang baik biasanya api terlihat agak tegak dengan tidak terlalu banyak batubara yang meloncat.Jangan merubah FD speed terlalu besar (bila tidak perlu) karena terlalu banyak udara pembakar/kelebihan udara akan menurunkan efisiensi boiler. Gejala kurang udara pembakar bisa ditandai dengan turunnya persentasi oksigen (O2) sampai dibawah 4 % dan rantai stoker terasa lebih panas.Bila rantai stoker terlalu panas segera turunkan guillotine door. Sebagai pedoman untuk memperbaiki rasio bahan bakar dan udara adalah dengan merubah (menaikan/menurunkan) jumlah udara dengan cara menambah atau mengurangi FD Fan speed, atau bisa juga dengan merubah (menambah/mengurangi) batubara dengan cara menaikan atau menurunkan ketebalannya atau menambah atau mengurangi kecepatan stokernya.Gambar 5 Pembakaran dalam Boiler Batubara Pipa Api Gambar 6 Tempat pembakaran pada Boiler pipa apiKeadaan batubara juga sangat menentukan hasil pembakaran. Baik kalorinya maupun ukuran dari batubara itu. Sebaiknya batubara mempunyai kelembaban yang cukup, artinya tidak terlalu kering tetapi juga tidak terlalu basah. Dengan ini dimaksudkan agar batubara yang halus bisa menempel pada atau melapisi batubara yang lebih besar. Jadi pada waktu masuk dan berada diatas stoker tidak mudah terbang tertiup angin dan sekaligus membantu batubara yang lebih besar jadi mudah terbakar dan stoker speed bisa lebih tinggi.Sedapat mungkin pembakaran dilaksanakan dengan ketebalan yang seminimal mungkin tetapi kecepatan setinggi mungkin. Arti ketebalan setipis mungkin disini misalnya beban pemakaian cukup dengan 140 mm maka kita tidak perlu membuka sampai 200 mm, hal ini untuk menghindari agar boiler tidak terlalu sering modulasi atau bahkan mati karena tekanan sudah tercapai atau terlewati untuk menghindari timbulnya asap yang tebal.Sedangkan kecepatan stoker secepat mungkin dimaksudkan untuk menghindari klingker melekat terlalu banyak di refractoy arch dan juga api yang dihasilkan bisa lebih panjang sehingga memberi kesempatan asap yang terbentuk dibagian awal pembakaran terbakar lebih baik sehingga asap yang keluar dari cerobong tipis. Dengan catatan hasil pembakaran tetap baik atau batubara habis terbakar menjadi abu.D. Minimalisasi pembakaran yang tidak sempurnaPembakaran yang tidak sempurna dapat timbul dari kekurangan udara atau kelebihan bahan bakar atau buruknya pendistribusian bahan bakar. Hal ini nyata terlihat dari warna atau asap, dan harus segera diperbaiki.Pada pembakaran batubara, karbon yang tidak terbakar dapat merupakan kehilangan yang besar. Hal ini terjadi pada saat dibawa oleh grit atau adanya karbon dalam abu dan dapat mencapai lebih dari 12 persen dari panas yang dipasok ke boiler. Ukuran bahan bakar yang tidak seragam dapat juga menjadi penyebab tidak sempurnanya pembakaran. Pada chain grate stokers, bongkahan besar tidak akan terbakar sempurna, sementara potongan yang kecil dan halus apat menghambat aliran udara, sehingga menyebabkan buruknya distribusi udara. Pada sprinkler stokers, kondisi grate stoker, distributor bahan bakar, pengaturan udara dan sistem pembakaran berlebihan dapat juga mempengaruhi kehilangan karbon. Meningkatnya partikel halus pada batubara juga meningkatkan kehilangan karbon.E. Pengendalian udara berlebihUdara berlebih diperlukan pada seluruh praktek pembakaran untuk menjamin pembakaran yang sempurna, untuk memperoleh variasi pembakaran dan untuk menjamin kondisi cerobong yang memuaskan untuk beberapa bahan bakar. Tingkat optimal udara berlebih untuk efisiensi boiler yang maksimum terjadi bila jumlah kehilangan yang diakibatkan pembakaran yang tidak sempurna dan kehilangan yang disebabkan oleh panas dalam gas buang diminimalkan. Tingkatan ini berbeda-beda tergantung rancangan tungku, jenis burner, bahan bakar dan variabel proses.Pengendalian udara berlebih pada tingkat yang optimal selalu mengakibatkan penurunan dalam kehilangan gas buang, untuk setiap penurunan 1 persen udara berlebih terdapat kenaikan efisiensi kurang lebih 0,6 persen. Berbagai macam metode yang tersedia untuk mengendalikan udara berlebih :• Alat analisis oksigen portable dan draft gauges dapat digunakan untuk membuat pembacaan berkala untuk menuntun operator menyetel secara manual aliran udara untuk operasi yang optimum. Penurunan udara berlebih hingga 20 persen adalah memungkinkan.• Metode yang paling umum adalah penganalisis oksigen secara sinambung dengan pembacaan langsung ditempat, dimana operator dapat menyetel aliran udara. Penurunan lebih lanjut 10 – 15% dapat dicapai melebihi sistem sebelumnya.• Alat analisis oksigen sinambung yang sama dapat memiliki pneumatic damper positioner yang dikedalikan dengan alat pengendali jarak jauh, dimana pembacaan data tersedia di ruang kendali. Hal ini membuat operator mampu mengendalikan sejumlah sistem pengapian dari jarak jauh secara serentak.F. Uap Bertekanan (Steam) yang Dihasilkan Boiler

Page 17: Boiler Epc

Pertama-tama gas panas hasil pembakaran batubara mengalir dalam lorong api (furnace) ditiup dengan FD Fan dengan kecepatan motor rata-rata 1050 rpm menuju kearah ruang pembalik (reversal chamber) dengan dihisap oleh ID Fan dengan kecepatan motor rata-rata 1440 rpm dengan suhu gas pembakaran 1600°C dengan kecepatan stoker rata-rata sebesar 10 m/jam. Batubara ini akan habis terbakar sebanyak 88 – 93% dengan kadar abu antara 7 – 12%. Abu sisa pembakaran batubara tersebut akan jatuh dari stoker oleh gaya gravitasi menuju bottom ash dengan suhu sekitar 1200°C. Karena suhu sisa abu pembakaran batubara tersebut sangat panas untuk diterima langsung oleh bottom ash conveyor, oleh karena itu bottom ash conveyor tersebut direndam dengan air agar abu bottom ash suhunya menurun dan bottom ash conveyor tidak cepat rusak karena suhu yag sangat panas tersebut.Kedua gas panas dari reversal chamber masuk ke dalam pipa-pipa api (laluan kedua) dengan suhu antara 800 – 850°C menuju k edepan yaitu ke lemari api depan (front smoke box).Ketiga dari front smoke box masuk ke dalam pipa-pipa api (laluan ketiga) dengan suhu 350°C menuju ke belakang yaitu ke rear smoke box yang selanjutnya menuju cerobong dengan malalui grit arrester dan ID Fan. Di dalam grit arrester gas panas yang terhisap oleh ID Fan ini mengandung partikel-partikel kecil batubara yang berterbangan sebesar butiran pasir dan terhisap ke dalam pipa-pipa api dari laluan pertama sampai dengan laluan ketiga dan kemudian akan terjatuh diruang grit arrester dan akan ditampung oleh bak penampungan. Dan sisa karbon hasil pembakaran tersebut yang menuju cerobong asap (Exhaust gas),tetapi tidak langsung dibuang begitu saja, tetapi sisa hasil karbon tersebut disemprot (spray) dengan air agar kandungan asap gas buang tidak terlalu pekat dan tidak menimbulkan polusi udara, dan suhu sisa hasil pembakarannya dalam keadaan normal antara 220 – 230°C dengan kadar oksigen (O2) antara 4 – 9% dan kadar karbondioksida (CO2) rata-rata 13%. Kemudian uap bertekanan yang dihasilkan boiler batubara tersebut didistribusikan menuju bagian produksi dengan suhu 210 – 212°C dengan tekanan steam maksimal 19 bar yang digunakan untuk memasak ban (curing) dan untuk menggerakan mesin. Total uap bertekanan yang dihasilkan oleh boiler tersebut dalam 1 jam proses kerja maksimal adalah 21000 lbs/jam dengan pemakaian bahan baku air rata-rata 10 m3 dengan kecepatan rata-rata10 m3/jam, dengan menggunakan bahan bakar batubara rata-rata 1 ton/jam.Gambar 7 Perpindahan Panas dan Temperatur yang Melalui Boiler [1]G. Efisiensi BoilerEfisiensi boiler didefinisikan sebagai persen energi panas masuk yang digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan. Kehilangan energi dan peluang efisiensi energi dalam boiler dapat dihubungkan dengan pembakaran, perpindahan panas, kehilangan yang dapat dihindarkan, konsumsi energi yang tinggi untuk alat-alat pembantu, kualitas air dan blowdown. Untuk mengetahui efisiensi boiler batubara untuk jenis ini dapat dihitung berdasarkan data-data yang terdapat dari boiler tersebut. Untuk mengetahui efisiensi tersebut dapat dilihat seperti rumus dibawah ini :Panas KeluarEfisiensi Boiler () = x 100Panas MasukQ x (hg –hf)Efisiensi Boiler () = x 100Q x GCVParameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler dengan metode langsung adalah: Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu lewat panas (0C), jika ada Suhu air umpan (0C) Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg bahan bakarDimana hg : Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam hf : Entalpi air umpan dalam kkal/kg airData yang digunakan untuk menghitung efisiensi boiler batubara adalah sebagai berikut : Jenis boiler : Berbahan bakar batubara Jumlah steam (kering) yang dihasilkan : 10 TPJ Tekanan steam (gauge) / suhu : 10 kg/cm2 (g)/ 2100CC Jumlah pemakaian batubara : 1,1 TPJ Suhu air umpan : 850C GCV batubara : 6300 kkal/kg Entalpi steam pada tekanan 10 kg/cm2 : 665 kkal/kg (jenuh) Entalpi air umpan : 85 kkal/kgQ x (hg –hf)Efisiensi Boiler () = x 100Q x GCV10 x (665 – 85)

Page 18: Boiler Epc

Efisiensi Boiler () = x 100 = 83,694 persen1,1 x 6300Persentase kehilangan energi dapat dibagi kedalam kehilangan yang tidak dapat dihindarkan. Persentase kehilangan energi ini merupakan sisa dari persentase efisiensi boiler itu sendiri. Tujuan dari produksi bersih pengkajian energi harus mengurangi kehilangan yang dapat dihindari, dengan meningkatkan efisiensi energi.Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang diakibatkan oleh:• Gas cerobong yang kering• Penguapan air yang terbentuk karena H 2 dalam bahan bakar• Penguapan kadar air dalam bahan bakar• Adanya kadar air dalam udara pembakaran• Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash• Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash• Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitungH. Blowdown BoilerJika air dididihkan dan dihasilkan steam, padatan terlarut yang terdapat dalam air akan tinggal di boiler. Jika banyak padatan terdapat dalam air umpan, padatan tersebut akan terpekatkan dan akhirnya akan mencapai suatu tingkat dimana kelarutannya dalam air akan terlampaui dan akan mengendap dari larutan. Diatas tingkat konsentrasi tertentu, padatan tersebut mendorong terbentuknya busa dan menyebabkan terbawanya air ke steam. Endapan juga mengakibatkan terbentuknya kerak di bagian dalam boiler, mengakibatan pemanasan setempat menjadi berlebih dan akhirnya menyebabkan kegagalan pada pipa boiler.Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat konsentrasi padatan dalam suspensi dan yang terlarut dalam air yang dididihkan. Hal ini dicapai oleh proses yang disebut blowing down, dimana sejumlah tertentu volume air dikeluarkan dan secara otomatis diganti dengan air umpan. Dengan demikian akan tercapai tingkat optimum total padatan terlarut (TDS) dalam air boiler dan membuang padatan yang sudah rata keluar dari larutan dan yang cenderung tinggal pada permukaan boiler. Blowdown penting untuk melindungi permukaan penukar panas pada boiler. Walau demikian, blowdown dapat menjadi sumber kehilangan panas yang cukup berarti, jika dilakukan secara tidak benar.Pengendalian blowdown boiler yang baik dapat secara signifikan menurunkan biaya perlakuan dan operasional yang meliputi:• Biaya perlakuan awal lebih rendah• Konsumsi air make-up lebih sedikit• Waktu penghentian untuk perawatan menjadi berkurang• Umur pakai boiler meningkat• Pemakaian bahan kimia untuk pengolahan air umpan menjadi lebih rendah.