PPT UJIAN

download PPT UJIAN

of 15

description

b

Transcript of PPT UJIAN

KATARAK SENILIS IMATUR DAN RETINOPATI DIABETIK

KATARAK SENILIS IMATUR DAN RETINOPATI DIABETIKPembimbing : dr. Djoko Heru Santoso, Sp.M

Disusun oleh : Fauzia Latifah S 406148140

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA PERIODE 27 JULI 29 AGUSTUS 2015RSUD KOTA KUDUS

IDENTITASNama lengkap: Ny. SUmur: 56 tahunAgama: IslamAlamat: Sukolio, PatiPekerjaan: PetaniNo. RM: 656 067Tanggal Pemeriksaan: 12 Agustus 2015

ANAMNESISKeluhan Utama: ODS silau

Riwayat Penyakit Sekarang :Keluhan : ODS silau Onset: Sejak 5 bulanKuantitas: Terus menerusKualitas : TetapMemperingan : -Memperberat: -Gejala Penyerta: ODS berair, kemeng, buram saat membaca

KronologiPasien mengeluh pandangan silau pada kedua mata sejak 5 bulan yang lalu, keluhan dirasakan berbarengan pada mata kanan dan kiri. Pasien juga mengeluhkan mata sering berair, kemeng dan kesulitan dalam membaca karena buram.

ANAMNESISRiwayat Penyakit Dahulu : Riwayat operasi mata (-)Riwayat trauma (-)Riwayat hipertensi (-)Riwayat DM (+)Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluhan mata serupa sebelumnya di keluargaDi keluarga ada yang memiliki riwayat DM

Riwayat Sosial Ekonomi :Pasien seorang buruh, berobat menggunakan JAMKESMAS

4PEMERIKSAAN FISIKSTATUS PRESENTKeadaan Umum:BaikKesadaran:Compos mentisVital SignTekanan Darah:120/80Nadi:70x/menitSuhu:Tidak dinilaiRespiration Rate (RR): 20X/menitStatus Gizi:CukupOCULI DEXTRA (OD)PEMERIKSAANOCULI SINISTRA (OS)6/30Visus6/24Tidak dikoreksiKoreksiTidak dikoreksiGerak bola mata normal, enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus (-)Bulbus okuliGerak bola mata normal, enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus (-)Edema (-), hiperemis(-),nyeri tekan (-), blefarospasme (-), lagoftalmus (-) ektropion (-), entropion (-)PalpebraEdema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-), blefarospasme (-), lagoftalmus (-)ektropion (-), entropion (-)6OCULI DEXTRA (OD)PEMERIKSAANOCULI SINISTRA (OS)Edema (-), injeksi silier (-), injeksi konjungtiva (-), infiltrat (-), hiperemis (-) KonjungtivaEdema (-), injeksi silier (-), injeksi konjungtiva (-), infiltrat (-), hiperemis (-)Putih SkleraPutihBulat, jernih, edema (-), arkus senilis (-) keratik presipitat (-), infiltrat (-), sikatriks (-)KorneaBulat, Keruhedema (-), arkus senilis (-) keratik presipitat (-), infiltrat (-), sikatriks (-) ,, floresin test (+)Jernih, kedalaman dangkal, Flare (-), hipopion (-), hifema (-)Camera Oculi AnteriorJernih, kedalaman dangkal, Flare (-), hipopion (-), hifema (-), OCULI DEXTRA (OD)PEMERIKSAANOCULI SINISTRA (OS)Kripta(+), atrofi (-) coklat,edema(-), synekia (-)IrisKripta (+), atrofi (-) coklat,edema(-), synekia (-)Bulat, sentral,reguler, RL/RTL +PupilBulat, sentral,reguler, RL/RTL +Keruh tidak merata, shadow test +LensaKeruh tidak merata, shadow test +Papil N II bulat, batas tegas,ablatio (-), eksudat (-),perdarahan/bercak (+), mikroanenurisma (+), cotton wol spot (+), CD ratio 0,3 RetinaPapil N II bulat, batas tegas,ablatio (-), eksudat (-),perdarahan/bercak (-), mikroanenurisma (-), cotton wol spot (-), CD ratio 0,3 + suramFundus Refleks + suramPalpasi NTIO Palpasi NNormalSistem LakrimasiNormal8RESUMESubjektif: Telah diperiksa seorang pasien perempuan usia 56 tahun yang datang ke poliklinik mata RSUD Kudus dengan keluhan kedua mata terasa silau, sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus dengan kualitas tetap. Pasien juga mengeluh kedua mata berair, terasa kemeng dan buram saat membaca. Pasien tidak memiliki riwayat operasi mata, riwayat trauma dan hipertensi. Pasien memiliki riwayat DM. Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan mata yang serupa namun Ibu pasien memiliki riwayat DM.

RESUMEOCULI DEXTRAPEMERIKSAANOCULI SINISTRA6/30VISUS6/24Jernih, kedalaman dangkal, arkus senilis (-), hipopion (-), hifema (-)Camera Oculi Anterior(COA)Jernih, kedalaman dangkal, arkus senilis (-), hipopion (-), hifema (-), Keruh tidak merata, shadow test +LENSAKeruh tidak merata, shadow test +Papil N II bulat, batas tegas,ablatio (-), eksudat (-),perdarahan/bercak (+), mikroanenurisma (+), cotton wol spot (+), CD ratio 0,3

RETINAPapil N II bulat, batas tegas,ablatio (-), eksudat (-),perdarahan/bercak (-), mikroanenurisma (-), cotton wol spot (-), CD ratio 0,3

+ suramFUNDUS REDLEX+ suramDIAGNOSA BANDINGODSKatarak maturKatarak hipermaturRetinopati HT

DIAGNOSA KERJAODS Katarak imatur dan retinopati DM

DASAR DIAGNOSIS1.ODS Katarak senilis imatur Dasar diagnosis:Penglihatan kedua mata terasa buram

OCULI DEXTRAPEMERIKSAANOCULI SINISTRA6/30VISUS6/24Jernih, kedalaman dangkal, arkus senilis (-), hipopion (-), hifema (-)

COAJernih, kedalaman dangkal, arkus senilis (-), hipopion (-), hifema (-)

Keruh tidak merata, shadow test +

LENSAKeruh tidak merata, shadow test +

DASAR DIAGNOSIS2.ODS Retinopati DMDasar diagnosis:Penurunan tajam pegelihatanRiwayat penyakit DMKesulitan membacaPengelihatan kabur

OCULI DEXTRAPEMERIKSAANOCULI SINISTRA6/30VISUS6/24Papil N II bulat, batas tegas,ablatio (-), eksudat (-),perdarahan/bercak (+), mikroanenurisma (+), cotton wol spot (+), CD ratio 0,3

RETINAPapil N II bulat, batas tegas,ablatio (-), eksudat (-),perdarahan/bercak (-), mikroanenurisma (-), cotton wol spot (-), CD ratio 0,3

PROGNOSISOCULI DEXTRA ET OCULI SINISTRAQuo Ad Vitam :Dubia ad bonamQuo Ad Fungsionam :Dubia ad bonamQuo Ad Sanationam : Dubia ad malamQuo Ad Kosmetikam : Ad bonam

USUL DAN SARANLakukan pemeriksaan fundus photographyLakukan pemeriksaan angiografi flouresen untuk mengetahui luas iskemikKontrol gula darah dengan mengkonsumsi obat DM secara rutiinTata laksana retinopati DM dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Retinopati DM nonproliferatif derajat ringan hanya perlu dievaluasi setahun sekali. Penderita retinopati DM nonproliferatif derajat ringan-sedang tanpa edema makula yang nyata harus menjalani pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan. Retinopati DM nonproliferatif derajat ringan-sedang dengan edema makula signifikan merupakan indikasi laser photocoagulation untuk mencegah perburukan. Setelah dilakukan laser photocoagulation, penderita perlu dievaluasi setiap 2-4 bulan. Penderita retinopati DM nonproliferatif derajat berat dianjurkan untuk menjalani panretinal laser photocoagulation, terutama apabila kelainan berisiko tinggi untuk berkembang menjadi retinopati DM proliferatif. Penderita harus dievaluasi setiap 3-4 bulan pascatindakan. Panretinal laser photocoagulation harus segera dilakukan pada penderita retinopati DM proliferatif. Apabila terjadi retinopati DM proliferatif disertai edema makula signifikan, maka kombinasi focal dan panretinal laser photocoagulation menjadi terapi pilihan