Ppt Seminar

20
Pelaksanaan Sistem dan Pembiayaan Kesehatan di Indonesia (Studi Kasus BOK Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur) Kelompok 3: Risqi Noor H.P 105020100111048 Tiara Juniar S. 105020100111059

Transcript of Ppt Seminar

Slide 1

Pelaksanaan Sistem dan Pembiayaan Kesehatan di Indonesia(Studi Kasus BOK Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur)Kelompok 3:Risqi Noor H.P105020100111048Tiara Juniar S. 105020100111059Pokok Bahasan :

Gambaran Sistem Kesehatan (dunia, WHO)Gambaran Sistem Kesehatan di Indonesia Sistem Kesehatan Nasional (SKN)Sistem Kesehatan Daerah (SKD)System Pembiayaan KesehatanBantuan Operasional KesehatanStudi Kasus Pelaksanaan Pembiayaan Kesehatan di suatu Daerah (Jatim)

Latar BelakangRumusan masalah Bagaimana gambaran mengenai Sistem Kesehatan menurut WHO dan Sistem Kesehatan di Indonesia saat ini? Bagaimana Pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) di Indonesia ? Bagaimana Pelaksanaan Pembiayaan Kesehatan serta Bantuan Operasional Kesehatan di Indonesia, khususnya di daerah ?

Sistem KesehatanWHO semua kegiatan yang tujuan utamanya untuk meningkatkan, mengembalikan dan memelihara kesehatanTujuan utama: 1. Peningkatan status kesehatan 2. Perlindungan resiko : universal coverage3. Kepuasan publik

Sistem Kesehatan NasionalSKN suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. SKN juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

Cont.Tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Fungsi SKN:Fungsi penyusun kebijakan dan regulatorFungsi pelayananFungsi pendanaanFungsi pengembangan sumber daya manusia

Subsistem SKN1. Subsistem Upaya Kesehatan2. Subsistem Pembiayaan kesehatan3. Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan5. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat

Sub-sistem Pembiayaan KesehatanTatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan sumberdaya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Unsur-Unsur Utamapengendalian danaalokasi danapembelanjaan

PrinsipPenggalian dana dilaksanakan secara bertanggungjawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku Pengalokasian anggaran didasarkan pada paradigma sehat, komitmen global/ nasional/ regional, regulasi dan program prioritas Pembelanjaan harus transparan, akuntabel, efisien dan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku

Sistem Kesehatan DaerahSKN merupakan supra sistem dari SKDSKD terdiri dari Sistem Kesehatan Propinsi (SKP) Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota (SKK).

Langkah-langkah Penyusunan SKDPersiapan (Pembentukan Tim Lokakarya (penyamaan persepsi dan persiapan) pembuatan kerangka acuan pengumpulan data, informasi, dokumen, dll fase analisis situasi dan kecenderungan)Analisis situasi dan kecenderungan (analisis situasi dan kecenderungan oleh tim Lokakarya Intern Kesehatan (penyamaan persepsi, perumusan masalah dan isu strategis) Lokakarya Dg Stakeholders (Penyamaan Persepsi, Perumusan Masalah dan Isu Strategis) fase penyusunan SKD)Penyusunan SKD (Lokakarya Intern Kesehatan (perumusan kebijakan-kebijakan) lokakarya dengan stake holders (perumusan kebijakan-kebijakan) penulisan Draft SKD oleh Tim lokakarya intern kesehatan (penyempurnaan draft SKD) lokakarya dengan stake holders (penyempurnaan draft SKD) finalisasi dokumen SKD oleh Tim Penetapan SKD)Penetapan SKDPenyelenggaraan SKDEvaluasi SKD (apakah sudah sesuai dengan situasi dan kecenderungan)Sistem Pembiayaan KesehatanAda tiga lapis sistem jaminan kesehatan di indonesia saat ini, yaitu:1. pemerintah Pusat Jamkesmas2. Pemda tingkat I (Prov.) Jamkesda prov.3. Pemda tingkat II (kab/kota) Jamkesda kab/kotaMacam-macam Sistem Pembiayaan Kesehatana. Sistem pembiayaan berbasis pajak (State Funded/Tax Based)masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis atau nyaris gratis namun mereka ditarik berbagai pajak sebelumnyaKeuntungan: Lebih mencakup universal coverage, dapat mengandalkan pada banyak sumber pembiayaan, relatif lebih mudah dikelolaCenderung lebih menguntungkan yang kaya daripada yang miskin Negara penganut: Inggris dan bekas jajahannya (negara anggota persemakmuran seperti Australia, New Zealand, Canada, Singapura, Malaysia) serta beberepa negara Eropa

b. Social Health Insurance (SHI)Bentuk asuransi ini berupa iuran wajib dari setiap warga negara kepada lembaga asuransi yang terpisah dari lembaga pemerintahTujuan : mencakup sebanyak mungkin orang dengan sistem subsidi silang antara yang kaya dan yang miskin dan membuat sumber biaya kesehatan lebih stabil dan masyarakat lebih mandiriNegara penganut: Jerman, Taiwan, Korea Selatan Cont.c. Community-Based Health Insurancekelompok-kelompok masyarakat mengumpulkan iuran asuransi kesehatan sendiri secara sukarela. Sistem ini memberikan proteksi finansial kepada mereka yang tidak mempunyai akses lain ke pelayanan kesehatan.Di Indonesia Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) kebanyakan community based health insurance preminya dan benefitnya kecil dan seringkali tidak bisa bertahan. Asuransi ini juga sering tidak efektif dalam mencapai populasi yang termiskin

d. Voluntary Health Insurance (Asuransi Kesehatan Sukarela)setiap orang berhak untuk ikut atau tidak ikut menjadi anggota sebuah perusahaan asuransi swasta komersial. Sistem ini memerlukan adanya perusahaan komersial yang kompeten. Sistem ini dapat mengambil untung dari (tetapi tidak tergantung dari) kapasitas pemerintah yang kuat. sistem ini, kecuali disubsidi oleh pemerintah, hanya dapat mengandalkan pada kemampuan membayar masyarakat dan kalangan bisnis. Selain itu sistem ini rentan terhadap kegagalan pasar dan isu keadilan. Sistem Pembiayaan di Indonesia Secara hukum (dejure), Indonesia telah memilih sistem pembiayaan berbasis Asuransi Sosial UU No 40/2004 secara fakta (de facto), di Indonesia lebih dominan menggunakan sistem pajak daripada asuransi social saat ini terdapat lebih dari 70 Juta orang yang dijamin oleh program Jamkesmas yang pada prinsipnya adalah sistem berbasis pajakBerdasarkan perkembangan yang ada sampai saat ini, sistem pajak diproyeksikan akan lebih feasible bila ingin mencapai Universal Coverage 2014. Namun tantangan dari sisi pasokan sumber daya (jumlah dokter spesialis, RSU dan layanan kesehatan lain) berat. Hal ini karena masih belum meratanya tenaga dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Akibatnya kalaupun semua penduduk dijamin sebuah sistem pembiayaan kesehatan, namun mereka yang ada di daerah terpencil tidak akan mampu memanfaatkannya. Ini berarti ada Universal Coverage (semua orang punya jaminan kesehatan) namun hanya akan dimanfaatkan oleh mereka yang dekat dengan fasilitas kesehatan. Dan bagi mereka yang di daerah terpencil, hanya yang cukup kaya yang dapat membiayai perjalanan untuk dapat mencapai fasilitas kesehatan. Dengan demikian akan terdapat equity (keadilan) yang rendah.

Biaya Operasional Kesehatan (BOK)Studi Kasus SKD (Prov./Kab.Kota), BOK di Jember, Jawa TimurKesimpulan dan RekomendasiTerima Kasih