Ppt Rubella Kita
Transcript of Ppt Rubella Kita
Laboratorium Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Mardi Waluyo – PPD UNISMA
Pembimbing:Dr. Fajar Hendra P,MS.c,Sp.A
Referat
بسماهللالرحمنال رحيم
Congenital Rubella Syndrome
Rubella adalah penyakit virus akut yang menyerang baik anak-anak maupun dewasa bercak kemerahan pada kulit, demam serta pembesaran kelenjar getah bening (lymphadenopathy)Sindroma rubella congenital (Congenital Rubella Syndrome) terjadi pada 90% bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksi rubella selama trimester pertama kehamilan
PENDAHULUAN
kumpulan gejala berupa cacat fisik akibat infeksi rubella pada ibu hamil yang ditularkan ke janin melalui placenta.
Virus rubella
Congenital rubella Abortussyndrom
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Norman Greg(1941) ahli optalmologi Australia menemukan katarak bawaan pada 78 bayi yang ibunya mengalami infeksi rubella di awal kehamilannya.Amerika Serikat tahun 1964–1965 dilaporkan terdapat 20.000 kasus CRS236 ribu kasus CRS terjadi setiap tahun di negara berkembang dan meningkat 10 kali lipat (WHO)
EPIDEMIOLOGI
Inggris (1970-1974) 85% bayi yang terinfeksi rubella kongenitalmengalami defek.Amerika Serikat pada tahun 1967-1965, lebih 20,000 bayi telah dilahirkan cacat ketika wabah rubella merebak.
Virus Rubella Virus RNA genus Rubivirus, famili
Togaviridae Morfologi bulat (sferis) dengan diameter
60–70 mm dan memiliki inti (core) 3 protein: 2 glycoprotein envelope, E1 dan
E2 serta 1 protein nukleokapsid
ETIOLOGI
Replikasi virus Rubella1. Perlekatan2. Penetrasi3. Uncoating4. Biosintesis5. Pematangan dan pelepasan
ETIOLOGI
Usia Kehamilan % terinfeksi % kecacatan
<11 minggu 90% 90%
11-12 minggu 67% 33%
13-14 minggu 67% 11%
15-16 minggu 47% 24%
17-18 minggu 39% Ringan
19-22 minggu 34% Ringan
23-26 minggu 25% Ringan
27-28 minggu 12% Ringan
Bulan 7 35% Ringan
Bulan 8 60% Ringan
Bulan 9 100% Ringan
3 kategori :1. Sindroma rubella kongenital2. Extended sindroma rubella kongenital3. Delayed - sindroma rubella kongenital
Gejala Rubella Kongenital
Sindroma rubella kongenital1. Gangguan pendengaran tipe neurosensorik.
2. Gangguan jantung meliputi PDA, VSD dan stenosis
katup pulmonal.
3. Gangguan mata : katarak dan glaukoma
4. Retardasimental
Extended sindroma rubella kongenital Cerebral palsy
Retardasi mental
Keterlambatan pertumbuhan dan berbicara
Kejang
ikterus dan gangguan imunologi
(hipogamaglobulin ).
Delayed sindroma rubella kongenital Panensefalitis
Diabetes Mellitus tipe-1
Gangguan pada mata dan pendengaran yang
baru muncul bertahun-tahun kemudian
1. Infeksi bersifat akut yang ditandai oleh adanya ruam makulopapular,
2. Suhu tubuh > 37,2 oC3. Atrhalgia/artrhitis, limfadenopati,
konjungtivitis.
Diagnosa Infeksi virus rubella pada
kehamilan
CVS (chorionoc villus sampling)Diagnosis prenatal dilakukan dengan memeriksa adanya IgM dari darah janin. Konfirmasi infeksi fetus pada trimester I dilakukan dengan menemukan adanya antigen spesifik rubella dan RNA pada CVS.
Diagnosa Infeksi virus rubella pada
kehamilan
PCR (Polymerase Chain Reaction) Amniosintesis dan fetal blood testing Dilakukan pada minggu keenam sampai
minggu kedelapan setelah infeksi dan harus dilakukan pada umur kehamilan 22 minggu
Pemeriksaan ini hanya untuk adanya infeksi pada ibu dan janin dan tidak dapat menentukan tingkat kematian dari janin akibat dari infeksi tersebut
Diagnosa Infeksi virus rubella pada
kehamilan
1. Microchepali2. Katarak dan Glaukoma3. kelainan pendengaran yaitu
ketulian yang dapat dideteksi setelah usia masa pertumbuhan
4. Patent duktus arteriosus ditandai dengan adanya murmur derajat I-IV
Diagnosa Congenital Rubella Syndrome
1. CRS confirmedDefek dan satu atau lebih tanda/ gejala berikut :Virus rubella yang dapat diisolasiAdanya IgM spesifik rubellaMenetapnya IgG spesifik rubella
Klasifikasi
2. CRS compatibleTerdapat defek tetapi konfirmasi laboratorium tidak lengkap. Didapatkan 2 defek dari item a , atau masing-masing satu dari item a dan b
a. Katarak dan/ atau glaukoma kongenital, penyakit jantung kongenital, tuli, retinopati.
b. Purpura, splenomegali, kuning, mikrosefali, retardasi mental, meningo ensefalitis, penyakit tulang radiolusen.
Klasifikasi
3. CRS possible, defek klinis yang tidak memenuhi kriteria untuk CRS compatible.
4. CRI ( Congenital Rubella Infection ), temuan serologi tanpa defek
5. Stillbirths. Stillbirth yang disebabkan rubella maternal
6. Bukan CRS. Temuan hasil laboratorium tidak sesuai dengan CRS
Klasifikasi
1. Isolasi virus2.Pemeriksaan
serologis3.Pemeriksaan RNA
virus
Pemeriksaan Lab
Penafsiran hasil IgM dan IgG ELISA untuk rubellaIgM IgG Penafsiran
- - Tak ada perlindungan; perlu dipantau lebih lanjut
+ ≤ 15 IU/ml Infeksi akut dini (<1 minggu)
+ ≥ 15 IU/ml Baru mengalami infeksi(1–12 minggu)
_ + Imun, tidak perlu pemantauan lebih lanjut
• Vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). •Vaksin Rubella dapat diberikan kepada anak usia 12-18 bulan. Bila pada usia tersebut belum diberikan, vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun.• Sedangkan vaksinasi ulangan dianjurkan pada usia 10-12 tahun atau 12-18 tahun
Pencegahan
Pencegahan
• Jika hasil anti Ig G dan anti Ig M (-) sebaiknya melakukan vaksinasi,diperbolehkan hamil 3 bulan setelah vaksinasi
• Jika anti-Rubella IgM saja yang positif atau anti-Rubella IgM dan anti-Rubella IgG positif tunda kehamilan
• Jika anti-Rubella IgG saja yang positif, berarti Anda pernah terinfeksi dan antibodi yang terdapat dalam tubuh Anda dapat melindungi dari serangan virus Rubella.
• Bila sedang hamil dan belum mengetahui apakah tubuh terlindungi dari infeksi Rubella dianjurkan melakukan pemeriksaan anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM
• Jika telah memiliki kekebalan (anti-Rubella IgG positif), berarti janin terlindungi dari ancaman virus Rubella
• Jika belum memiliki kekebalan (anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM negatif), lakukan upaya mencegah terjadinya infeksi Rubella.
TERIMA KASIH