Rubella Dan Rubeola

27
Rubella dan Rubeola Oleh : Noviana Dewi P.17420113022

description

Rubella (asyroful Anam)

Transcript of Rubella Dan Rubeola

Slide 1

Rubella dan RubeolaOleh :Noviana DewiP.17420113022Apasih Rubella dan Rubeola itu????Definisi RubellaRubella atau campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan suatu virus RNA dari golongan Togavirus. Rubela adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringanYang relatif tidak berbahaya dengan morbiditas dan mortalitas yang rendah pada manusia normal. Tetapi jika infeksi didapat saat kehamilan, dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan organ dan dapat mengakibatkan kecacatan. RubeolaCampak Rubeola adalah suatu infeksi virus yang sangat menular yaitu paramiksovirus. Ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/ konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.Etiologi RubellaRubella disebabkan oleh sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki RNA genom untai tunggal. Yaitu suatu RNA virus yang ditularkan melalui kontak udara maupun kontak badan. Virus ini bisa menyerang usia anak dan dewasa muda.Masa inkubasi virus antara 11 sampai 14 hari sampai timbulnya gejala. Hampir 60 % pasien akan timbul ruam

Lanjutan etiologiRubeolaCampak disebabkan oleh paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).Tanda dan GejalaRubellaGejala klinis terjadi setelah masa tunas 10 12 hari(Stadium prodromal, Stadium erupsi, Stadium konvalesens)RubeolaGejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksiDemam ringan dengan suhu 38,9 derajat Celcius atau lebih rendah 2. Sakit tenggorok4. Pembengkakan kelenjar leher.5. Sakit kepala6. Hidung tersumbat atau pilek.7. Radang, mata merah8. Timbulnya ruam

KomplikasiPada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:Infeksi bakteri- Pneumonia- Infeksi telinga tengahKadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahanAsuhan Keperawatan pada Rubeola dan RubellaPengkajian Pengumpulan Data 1) Anamnese Identitas penderita Meliputi nama anak, umur : rentan pada anak berumur 1-14 th dengan status gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi.Keluhan utamaAnak masuk rumah sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah, badan panas, enantema ( titik merah ) dipalatum durum dan palatum mole.Riwayat kesehatan sekarangPada anak yang terinfeksi virus campak ditanyakan pada orang tua atau anak tentang kapan timbulnya panas, batuk, konjungtivitis, koriza, bercak koplik dan enantema serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya.Riwayat kesehatan dahuluAnak belum pernah mendapatkan vaksinasi campak dan pernah kontak dengan pasien campak..

Lanjutan anamnesaRiwayat imunisasiImunisasi apa saja yang sudah didapatkan misalnya BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak.Riwayat nutrisi Kebutuhan kalori 4-6 tahun yaitu 90 kalori/kg/hari.Pembatasan kalori untuk umur 1-6 tahun 900-1300 kalori/hari. Untuk pertambahan berat badan ideal menggunakan rumus 8 + 2n. Riwayat tumbuh kembang anak.Tahap pertumbuhanMenanyakan BB dan TB, Apakah TB dan BB ideal untuk usianya?Tahap perkembanganPsikososial,Psikoseksual, kognitif , Moral dan Spiriyual sang anak

Pemeriksaan Fisik1. Status kesehatan umumMeliputi keadaan penderita, kesadaran, tinggi badan, berat badan, dan tanda-tanda vital.2. Kepala dan leher Inspeksi :Kaji bentuk kepala, keadan rambut, kulit kepala, konjungtivitis, fotofobia, adakah eritema dibelakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Palpasi :Adakah pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan didaerah leher belakang,

Lanjutan pemeriksaan fisik 3. Mulut Inspeksi :Adakah bercak koplik di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah, enantema di palatum durum dan palatum mole, perdarahan pada mulut dan traktus digestivus.4. Toraks Inspeksi :Bentuk dada anak, Adakah batuk, secret pada nasofaring, perdarahan pada hidung. Pada penyakit campak, gambaran penyakit secara klinis menyerupai influenza. Auskultasi :Adakah bunyi tambahan pernapasan.

Lanjutan pemeriksaan fisik 5. Abdomen Inspeksi :Bentuk dari perut anak. Ruam pada kulit 6. Kulit Inspeksi :Eritema pada kulit, hiperpigmentasi, kulit bersisik. Palpasi :Turgor kulit menurun

Diagnosa Keperawatan1. Gangguan termoregulasi b/d penyakit yang dialami.2. Ketidak efektifan jalan napas : ketidak mampuan mengeluarkan secret b/d penumpukan secret pada nasofaring. 3. Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili.4. Kekurangan volume cairan tubuh b/d demam, diare, muntah.5. Gangguan rasa aman dan nyaman b/d rasa gatal.6. Resiko terjadinya komplikasi : bronkopneumonia b/d keadaan umum anak kurang baik.

Intervensi KeperawatanDx KeperawatanGangguan termoregulasi b/d penyakit yang dialami.Tujuan : Pemeliharaan ( mempertahankan ) suhu tubuh dalam rentang yang normal.Dengan kriteria hasil :a. Suhu tubuh anak dalam rentang yang normal.b. Anak bebas dari demam.

NoIntervensiRasional1Monitor perubahan suhu tubuh, denyut nadi. Sebagai pengawasan terhadap adanya perubahan keadaan umum pasien sehingga dapat diakukan penanganan dan perawatan secara cepat dan tepat.2Lakukan tindakan yang dapat menurunkan suhu tubuh sperti lakukan kompres, berikan pakaian tipis dalam memudahkan proses penguapan.Upaya upaya tersebut dapat membantu menurunkan suhu tubuh pasien serta meningkatkan kenyamanan pasien.3Libatkan keluarga dalam perawatan serta ajari cara menurunkan suhu dan mengevaluasi perubahan suhu tubuh.Meningkatkan rasa nyaman anak.4Kaji sejauh mana pengetahuan keluarga dan anak tentang hypertermiaMengetahui kebutuhan infomasi dari pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien dengan hypertemia.5Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan antipiretik dan antibiotic sesuai dengan ketentuan.Antipiretik menurunkan/mempertahankan suhu tubuh anak.Intervensi KeperawatanDx Kep :Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili.Tujuan : Keutuhan struktural dan fungsi fisiologis dari kulit dan membran mukosa.Dengan Kriteria hasil :a. Terbebas dari adanya lesi jaringan.b. Suhu, elastisitas, hidrasi dan warna jaringan dalam rentang yang diharapkan.

NoIntervensiRasional1Pantau kulit dari adanya: ruam dan lecet, warna dan suhu, kelembaban dan kekeringan yang berlebih, area kemerahan dan rusak.Mengetahui perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi melalui deteksi dini pada kulit.2Mandikan dengan air hangat dan sabun ringanMempertahankan kebeersihan tanpa mengiritasi kulit.3Dorong klien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit.Membantu mencegah friksi / trauma kulit.4Balikkan atau ubah posisi dengan sering Meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit / jaringan yang tidak perlu.5Ajarkan anggota keluarga / memberi asuhan tentang tanda kerusakan kulit, jika diperlukan.Mengetahui terjadinya infeksi / komplikasi lebih cepat.6Konsultasi pada ahli gizi tentang makanan tinggi protein, mineral, kalori dan vitamin.Perbaikan nutrisi klien agar terhindar dari infeksi karena kulit dapat menjadi barier utama yang dapat memperberat kondisi anak.Intervensi KeperawatanDx Keperawatan :Ketidak efektifan jalan napas : ketidak mampuan mengeluarkan secret b/d penumpukan secret pada nasofaring.Tujuan : bersihan jalan napas efektifDengan kriteria hasil :a. Tidak mengalami aspirasib. Menunjukkan batuk yang efektif dan peningkatan pertukaran udara dalam paru.

NoIntervensiRasional1 Kaji fungsi pernapasan, contoh bunyi napas, kecepatan, irama dan kedalaman dan penggunaan otot aksesori.Ronci, mengi menunjukkan akumulasi secret/ ketidakmampuan untuk membersihkan jalan napas yang dapat menimbulkan penggunaan otot aksesori pernapasan dan peningkatan kerja pernapasan.2Catat kemampuan untuk batuk efektif.Pengeluaran secret sulit bila secret sangat tebal ( mis. Efek infeksi dan atau tidak adekuat hidrasi ).3Berikan posisi semi fowler tinggi. Bantu klien untuk batuk dan latihan napas dalam.Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan.4Bersihkan secret dari mulut dan trakea ; pengisapan sesuai keperluan.Mencegah obstruksi atau aspirasi. Pengisapan dilakukan bila klien tidak mampu mengeluarkan secret. 5Pertahankan masukan cairanPemasukan tinggi cairan membantu untk mengencerkan secret.6Berikan lingkungan yang amanMeningkatkan kenyamanan untuk anakIntervensi KeperawatanDx KeperawatanGangguan rasa aman dan nyaman b/d rasa gatal.Tujuan : anak merasa nyamanDengan kriteria hasil :a. Anak dapat beristirahat dengan nyaman.b. Rewel berkurang.

NoIntervensiRasional1Tubuh anak dibedaki dengan bedak salisil 1% atau lainya (atas resep dokter )Mengurangi rasa gatal.2Tidurkan anak ditempat yang agak jauh dari lampu ( jangan tepat dibwah lampu )Mencegah silau dan menambah kenyamanan anak.Perbedaan Rubella dan RubeolaCampak Jerman disebabkan oleh virus Rubella sedangkan campak biasa disebabkan oleh virus jenis Morbilli. Campak Jerman menyebabkan ruam merah di kulit yang dimulai dari muka ke bawah dan lamanya sekitar 3 hari. Adapun campak biasa, ruam merah yang timbul bisa muncul dari mana saja dengan waktu yang bisa lebih lama atau pun lebih sebentar dari 3 hari. Campak Jerman bisa menyebabkan sakit kepala dan sakit persendian. Adapun campak biasa tidak. Hanya flu, batuk, pilek, dan demam saja.

Lanjutan Perbedaan Rubella dan RubeolaCampak Jerman bisa menyebabkan hal yang fatal. Misalnya saja pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian atau kelahiran bayi prematur. Jika pun bayi itu bisa lahir, bayi itu bisa sangat berisiko untuk cacat otak, cacat fisik, dan juga keterbelakangan mental. Keadaan ini disebut sebagai sindrom Rubella Kongenital. Kemudian pada pria dewasa, campak Jerman bisa menyebabkan sakit parah pada bagian testis. Adapun campak biasa tidak menyebabkan hal-hal yang fatal. Hanya gejala biasa saja yang muncul. Vaksin campak Jerman adalah MMR (measles, mumps, rubella) yang diberikan bisa kapan saja. Adapun vaksin campak disebut sebagai vaksin campak biasa yang diberikan pada usia bayi 9 bulan dan ulangan di usia 6 tahun. Gejala awal muncul penyakit campak Jerman adalah pembengkakan kelenjar getah bening di leher bawah kuping. Adapun campak biasa tidak.

Kesimpulan Infeksi Rubella Dan Rubeola dapat menyerang pada anak dan dewasa, dan menyerang ibu hamil tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin, bayi lahir mati atau gangguan terhadap janin. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Virus ini dapat menular lewat udara dan lewat percikan air ludah yang keluar dari mulut sang penderita.TERIMA KASIH