PPT Pajak Internasional Bab 2
-
Upload
retno-sukmawati -
Category
Documents
-
view
116 -
download
4
Transcript of PPT Pajak Internasional Bab 2
MODEL – MODEL PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA
Amy VanessaEtika Muhsinah LubisRamayani Eka PutriRetno Sukmawati
Vioni Resti
OECD MODEL Model yang dijadikan dasar adalah model perjanjian
penghindaran pajak berganda yang dikembangkan oleh
organization for economic co-operation and development
(OECD) yang di sebut sebagai model tax convention on
income and on capital atau disingkat model OECD model
tax and convention ( selanjutnya di sebut OECD model )
Secara periodik, OECD Model selalu diperbarui untuk
menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi yaitu
tahun1994, 1995, 1997, 2000, 2003, 2005, dan 2008.
Anggota OECD sebanyak 30 negara(2009)
UN MODELTahun 1968, PBB mendirikan Ad Hoc
Group of Experts on Tax Treaties between Developed and Developing Countries namun sejak 1980, Ad Hoc Group tersebut dikenal dengan nama Ad Hoc Group of Experts on International Cooperation in Tax Matters.
Model Perjanjian lainnyaBerdasarkan Kepentingan suatu negara
Contoh ; US Model (2006), Malaysia (2000), Meksiko (2000), Peru (2001)
Berdasarkan Kawasan Negara Tertentu (Multilateral treaty)Contoh : Nordic Multilateral Income and Capital Tax Convention (Nordic Convention), Caricom Agreement
Berdasarkan formula yang dikembangkan dalam model perjanjian.Contoh : Perjanjian pemajakan atas penghasilan dari pengoperasian pesawat terbang dalam lalu lintas internasional dan perjanjian atas bantuan administrasi
FUNGSI OECD MODEL DAN UN MODEL
Sebagai acuan atau referensi bagi masing- masing negara yang akan melakukan perjanjian dalam rangka penghindaran pajak berganda.
Dalam OECD Model, ada 2 istilah dalam menyatakan pendapat atau tanggapan yaitu Reservation dan Observation.
TEXT OECD MODEL
Struktur OECD MODEL1. Introduction 2. Model Perjanjian terhadap pemajakan atas
penghasilan dan modal (text).3. Commentaries4. Posisi dari negara- negara anggota OECD
ketika mempunyai reservation dan observation
5. Posisi dari negara- negara bukan anggota OECDText dari OECD Model terdiri atas 7 Bab dan 31 Pasal
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda sebagai Sumber Hukum
Ratifikasi perjanjian penghindaran pajak berganda di banyak negara dilakukan melalui persetujuan lembaga perwakilan rakyat atau parlemen, namun di Indonesia tidak melalui persetujuan DPR, tetapi cukup dilakukan dengan penerbitan Keputusan Presiden
• Bila terdapat benturan antara UU pajak domestik dengan perjanjian penghindaran pajak berganda maka yang diberlakukan adalah perjanjian penghindaran pajak berganda. Alasannya :
1. Merupakan perjanjian internasional yang mengikat pihak- pihak yang mengadakan perjanjian.
2. Merupakan rekonsiliasi antara ketentuan yang perundang-undangan domestik masing- masing negara yang megadakan perjanjian
3. Merupakan bentuk- bentuk kompromi masing- masing negara yang mengadakan perjanjian
4. Merupakan ketentuan yang bersifat spesialis terhadap ketentuan umum perpajakan dari negara yang mengadakan perjanjian.
Hukum pajak yang diterbitkan setelah disepakatinya perjanjian penghindaran pajak berganda oleh masing- masing negara tidak boleh membatalkan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian penghindaran pajak berganda yang telah disepakati bersama.
Dengan kata lain ketentuan pajak domestik tidak boleh meng’over-ride’ ketentuan dalam perjanjian penghindaran pajak berganda yang telah disepakati bersama (kecuali Amerika)
TERIMAKASIH