PPT Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Bahasa Jerman
-
Upload
herlina-dedy-listiani -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
Transcript of PPT Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Bahasa Jerman
Bismillahiramanirahim
Special thanks to:
Allah SWT
Frau Dewi Ranni Und.....
Unsere Lieblingsfreundin in klasse B
Unsere Eltern
WE ARE GOING TO TALK ABOUT..............
A MOTIVATION
MOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA
JERMAN DISEKOLAH(Studi Deskriftif analitis mengenai Motivasi pada Siswa SMA Angkasa)
Presented by a super team...
Ayu Suryaningrum
Rio Rizky Ramadhan
Herlina Dedy Listiani
Marsha MadanaWidya Astuti
1 2 3 4 5Latar
Belakang Masalah
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Pengertian Motivasi
Upaya Meningkatkan Motivasi
Upaya meningkatkan
motivasi belajar
Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Sumber Data
Analisis Data dan
Pembahasan
Simpulan
Saran
Instrumen Penelitian
Why we need a motivation?
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa
yang pada diri mereka ” QS 13:11
LATAR BELAKANG MASALAHDi Era Globalisasi ini tuntutan akan Ilmu pengetahuan
dan Teknologi semakin meningkat, segala aspek kehidupan menuntut masyarakat khususnya masyarakat Indonesia untuk mampu bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. Tuntutan penguasaan IPTEK itulah yang menjadikan alasan utama penguasaan bahasa asing bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia khususnya remaja yang merupakan tonggak harapan bagi kemajauan bangsa Indonesia. Penguasaan bahasa asing tidaklah cukup pada bahasa inggris, yang eksistensi dan urgensi-nya sudah lebih awal terihat, akan tetapi bahasa asing lain pun harus diperhatikan kehadirannya. Salah satunya adalah bahasa Jerman.
Bahasa Jerman adalah bahasa kedua setelah bahasa Inggris yang menjadi bahasa pengantar utama dalam proses hubungan internasional baik itu sebagai personal communication, bussiness communicaton maupun politics communication di Eropa. Prosentasi penggunaan bahasa yang mendominasi di Eropa adalah Bahasa Inggris sebanyak 50%, Bahasa Jerman 34%,dan Bahasa Perancis 30%(sumber: Studio d A1 hal.49.). penggunaa bahasa Jerman meliputi Jerman, Swiss, Austria, Italia (Bolzano-Bolzen), Liechtenstein, Luksemburg, Perancis (Alsace-Lorraine), Belgia, Denmark, Polandia, dan Namibia. Bahasa ini masih dituturkan secara terbatas Argentina selatan dan beberapa masyarakat Amish di Amerika Serikat. Bahasa ini pernah menjadi bahasa pengantar ilmu pengetahuan di akhir abad ke-19.
Hal tersebut yang menjadi alasan penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai sejauh mana motivasi remaja untuk mempelajari bahasa Jerman, khususnya pembelajaran disekolah. Seperti yang dipaparkan oleh Riska Destrsia(Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak:2010)bahwa terdapat kontribusi positif antara motivasi belajar dan hasil belajar sebesar 36%. Sehingga diharapkan dari penelitian ini akan mampu mengetahui tingkat motivasi siswa dan mampu menemukan metode yang lebih efektif guna meningkatkan potensi SDM masyarakat Indonesia agar mampu terjalih hubungan lebih baik antara Jerman dan Indonesia hingga pada akhirnya akan kembali kepada sebuah tujuan filosofis yakni membangun Indonesia lebih maju.
Di bidang ekonomi dan perdagangan, hubungan bilateral Indonesia-Jerman terus menunjukkan tren peningkatan. Neraca perdagangan RI-Jerman bulan
Januari - Agustus 2011 sekitar 4,59 milyar dollar AS dengan perincian ekspor Indonesia sebesar 2,33 milyar dollar AS dan impor Indonesia sebesar 2,26 dolar
AS miliar.
Jerman hapus utang indonesia rp228 miliar Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman
memberikan komitmen untuk menghapus utang sebesar 18,8 juta Euro atau senilai Rp228 miliar
kepada Indonesia sebagai bagian kesepakatan antar kedua negara untuk melakukan "debt swap".Hal tersebut ditandai dengan penandatangan
perjanjian pelaksanaan program "debt swap" antara Kepala Bagian Bank Pembangunan Jerman KfW, Uwe
Ohls dan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta,
Kamis.
MASALAH PENELITIAN
Identifikasi
Masalah
Batasan MasalahRumusan
Masalah
IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah dalam penilitian ini adalah mengetahui berapa besar motivasi siswa SMA Angkasa terhadap pembelajaran Bahasa Jerman di sekolah dan mengetahui metode apa saja yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mengembangkan kemampuan ber-bahasa Jermannya.
BATASAN MASALAH Agar pembatasan masalah dalam
penelitian ini lebih terarah serta cara pemecahannya dapat disampaikan dan diterima dengan jelas,maka perlu dilakukan pembatasan masalah.Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah motivasi siswa SMA Angkasa terhadap pembelajaran bahasa Jerman di sekolah
RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,
maka permasalahan penilitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
• Bagaimanan motivasi siswa SMA Angkasa dalam mempelajari bahasa Jerman?
• Apa saja metode pemebelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap bahasa Jerman?
• Apa saja upaya yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa SMA Angkasa dalam mempelajari bahasa Jerman?
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:• Mengetahui sejauh mana motivasi siswa SMA
ANGKASA dalam mempelajari bahasa jerman• Mengupayakan metode yang tepat untuk
memotivasi siswa untuk lebih tertarik lagi mempelajari bahasa jerman
• Mengupayakan siswa untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jerman
PENGERTIAN MOTIVASIMotivasi adalah dorongan psikologis yang
mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam
diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving
force) terhadap seseorangagarmaumelaksanakansesuatu.
Upaya Meningkatkan Motivasi
Langkah 1: Mengetahui alasan untuk bertindak
Langkah 2: Bersihkan Penghambat Energi.Langkah 3: Menjaga Kondisi Pikiran
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
• Upaya menggerakan motivasi• Upaya Pemberiaan Harapan• Upaya Pemberian insentif
• Upaya Pengaturan tingkah laku siswa
METODE PENELITIAN
Peneliti mengggunakan metode deskriptif kualitatif agar memperoleh pemahaman yang
menyeluruh, utuh dan mendalam tentang fenomena yang diteliti.
Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian deskriptif kualitatif karena ”... Metode
penelitian ini memiliki pola kerja memecahkan masalah yang aktual dengan jalan yang
berurutan mulai dari mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, dan
menginterpretasikan” (Surakhmad, 1980:139)
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Observasi yang dikumpulkan dengan cara membagikan angket kepada siswa-siswi SMA, lalu mengumpulkan kembali angket tersebut.
TEKNIK PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis data, peneliti membagi penagalisisan kedalam tiga tahap pengerjaan, yaitu :
• Proses pembacaan angket hasil observasi di SMA ANGKASA kelas XII A, XII B dan XII C jurusan IPS.
• Menganalisis data• Menyimpulkan hasil data serta analisis.
SUMBER DATASumber data yang kami gunakan dalam pengumpulan
data berasal dari data pada angket yang telah kami sebarkan di SMA Angkasa. Dari penyebaran angket tersebut kami memperoleh sebanyak 85 angket dan kami 25 angket yang cukup mewakili dari data-data yang kami dapatkan dari keseluruhan angket. Data-data yang kami gali dari angket tersebut yaitu mengenai motivasi siswa terhadap pembelajaran Bahasa jerman disekolah dan bagaimana cara meningkatkan motivasi para siswa
INSTRUMEN PENELITIAN
Bentuk Angket
Format Angket
“Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mempermudah dirinya dalam melaksanakan tugas mengumpulkan data” (Arikunto,
1993:153) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai
instrumen utama. Instrumen pendukungnya berupa angket.
BENTUK ANGKET
Bentuk angket berupa soal yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan dengan beberapa jawaban yang dapat responden pilih. Empat soal berupa jawaban opsional dan lima soal berupa essay, untuk mempermudah pengelompokan dalam proses interpretasi data.
1. Bahasa asing apa yang kalian pelajari di sekolah?-Jepang-Jerman-Arablainlain(sebutkan)………………………………………………2. Bahasa asing apa yang paling kalian sukai?-Inggris-Jerman-Jepang-Lain-lain(sebutkan)…………………………………………………3. Menurut kalian seberapa penting mempelajaribahasa jerman di sekolah?-Tidak penting-Penting-Sangat pentingAlasan………………4. Menurut kalian bagaimana tingkat kesulitanbahasa Jerman?-Mudah-Sedang-SulitAlasan………………………………………5. Berapa lama kalian mempelajari bahasaJerman?……………………………………………………6. Apakah kalian mempelajari bahasa Jerman di luarjam sekolah?7. Apakah kalian tertarik untuk mempelajari bahasaJerman lebih dalam lagi?……………………………
8. Apa saja sumber yang kalian pakai dalam mempelajari bahasa Jerman?……………………………………………………………………9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang kalian sukai?…………………………………………………………………
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Rekapitulasi Data Analisis
Unsur Data pada Angket
ANGKET1 2 3 4 5 6 7 8
A B C A B C A B C A B A B A B A B A B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 -
21
22
23
24
25
Pertanyaan yang pertama kami ajukan pada angket adalah pembelajaran bahasa asing yang disukai siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 Responden dari SMA Angkasa, diperoleh 3 orang menyukai bahasa Inggris atau 12% dan 14 orang
menyukai bahasa Jerman atau 56%, 4 orang siswa menyukai bahasa Jepang atau 16%. Sedangkan 4
orang lainnya atau 16% menyukai bahasa Inggris dan bahasa Jerman
Pelajaran bahasa asing yang disukai siswa
Bahasa Jerman
Bahasa Jepang
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden siswa-siswi SMA Angkasa, diperoleh 19 orang atau76% menyatakan bahwa Bahasa Jerman
Penting untuk dipelajari, dan 6 orang atau 24% menyatakan bahwa bahasa Jerman sangant penting
untuk dipelajari, dan 0% atau tidak ada satu respondenpun yang menyatakan bahwa bahasa
Jerman tidak penting untuk dipelajari.
Tingkat kepentingan mempelajari bahasa Jerman menurut siswa
Penting
Sangat Penting
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, 4 orang atau 16% menyatakan bahwa
bahasa Jerman mudah untuk dipelajari, dan 17 orang atau 68% menyatakan bahwa tingkat kesulitan dalam
mempelajari bahasa jerman adalah sedang. Sedangkan 4 orang lainnya atau 16% menyatakan
bahasa Jerman sulit untuk dipelajari.
Tingkat kesulitan mempelajari Bahasa Jerman
MudahSedangSulit
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, didapatkan bahwa sebanyak 17 orang atau 68%
mempelajari bahasa jerman kurang dari satu tahun. Dan 8 orang atau 32% mempelajari bahasa Jerman
lebih dari atau sama dengan 1 tahun.
Kurun waktu siswa dalam memepelajari bahasa Jerman
Kurang dari satu tahun (<1 tahun)Lebih dari atau sama dengan satu tahun (≥ 1 tahun)
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, bahwa sebanyak 5 orang atau 20% resonden ikut serta
dalam pembelajaran bahasa Jerman diluar sekolah, dan 20 orang atau 80% responden tidak mengikuti
pembelajaran bahasa Jerman diluar sekolah.
Keikutsertaan siswa dalam mempelajari bahasa Jerman diluar sekolah
Mempelajari bahasa Jerman diluar sekolahTidak mempelajari bahasa Jerman diluar sekolah
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, bahwa sebanyak 19 orang atau 76% tertarik untuk mempelajari bahasa Jerman. Dan 6 orang atau 24%
tidak tertarik untuk mempelajari bahasa Jerman.
ketertarikan siswa untuk mempelajari bahasa Jerman
Tertarik
Tidak tertarik
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, bahwa sebanyak 16 orang atau 64% responden
menggunakan media cetak sebagai sumber dalam mempelajari bahasa Jerman sedangkan sebanyak 4
orang atau 16% responden menggunakan sumber diluar media cetak (internet, guru, teman dll), 4 orang atau
16% menggunakan media cetak dan selain media cetak, sedangkan 1 orang atau 4 % tidak menggunakan
sumber apapun dalam mempelajari bahasa Jerman selain materi dari guru.
Sumber yang dipakai untuk mempelajari bahasa Jerman
Media cetak
Diluar media cetak
Media cetak dan selain media cetak
Tidak menggunakan sumber tam-bahan
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, sebanyak 18 orang atau 72% memilih metode santai dalam mempelajari bahasa Jerman, dan 5 orang atau 20% memilih metode serius sesdangkan 2 orang atau
8% menyukai metode serius tapi santai dalam mempelajari bahasa Jerman.
Metode pembelajaran yang disukai siswa
SeriusSantaiserius tapi santai
KESIMPULAN1.Dari hasil penelitian kami, dapat
disimpulkan bahwa 56% dari 25 siswa yaitu sebanyak 18 orang menyukai pelajaran bahasa Jerman. Walaupun demikian 3 orang diantaranya merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman, sedangakan 15 orang lainnya mengaku tidak merasa kesulitan.
2.Ketertarikan siswa terhadap pelajaran bahasa Jerman tidak sepenuhnya mendorong mereka untuk mempelajari bahasa Jerman di luar sekolah, hanya 3 orang yang mempelajari di liuar sekolah sedangkan 15 orang lainnya tidak mempeluajari bahasa Jerman di luar sekolah.
3. Sebanyak 83,3 % atau 15 siswa menggunakan media cetak sebagai Referensi yang digunakan untuk menunjang pembelajaran bahasa Jerman. Sedangkan 16.7% atau 3 orang menggunakan media lain selain media cetak. Adapun, sebanyak 72,2% atau 13 dari 18 siswa yang menyukai bahasa jerman lebih memilih metode pembelajaran yang santai dan 5 orang lainnya atau sebayak 27,8% memilih metode pembelajaran yang serius.
SARAN• Di era globalisasi ini tuntutan penguasaan
bahasa asing sangatlah penting, untuk itu kami mengingatkan kepada para siswa untuk mencoba menekuni lebih jauh pembelajaran bahasa asing selain materi yang diberikan oleh guru di sekolah.
• Penguasaan bahasa asing saat ini tidaklah cukup dengan bahasa Inggris, terutama jika melihat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman saat ini cukuplah banyak, diantaranya mulai banyaknya pertukaran pelajar atau beasiswa penuh ke Jerman. Oleh karena penguasaan bahasa Jerman sangatlah penting, untuk para pelajar seyogyanya mampu untuk mulai menyukai dan mempelajari bahasa Jerman.
• Merujuk kepada hasil penelitian kami bahwa sebagian besar siswa menyukai metode santai, kami menyarankan kepada para pendidik untuk menggunakan metode yang lebih interaktif agar tercipta suasana belajar yang disukai siswa, untuk mengetahuinya pendidik bisa mengajukan pertanyaan langsung kepada siswa terkait metode santai seperti apa yang disukainya.