PPT KEL 2

62
QUALITY OF NURSING SERVICE DI HOLLYWOOD HOSPITAL DAN JHC (JOONDALUP HEALTH CAMPUS) AUSTRALIA Oleh: KELOMPOK II UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESAHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDY AKK ( MARS 2010/2011 )

Transcript of PPT KEL 2

Page 1: PPT KEL 2

QUALITY OF NURSINGSERVICE

DIHOLLYWOOD HOSPITAL DAN

JHC (JOONDALUP HEALTH CAMPUS)

AUSTRALIA Oleh:

KELOMPOK II

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESAHATAN MASYARAKATPROGRAM STUDY AKK ( MARS 2010/2011 )

Page 2: PPT KEL 2

BUTIR-BUTIR PENTING

1. Opening remark2. Pendahuluan3. Pendekatan sistem4. Pengukuran mutu pelayanan5. Indikator kualitas pelayanan kep?6. Indikator indikator 7. Upaya upaya peningkatan mutu8. Pelaksanaan audit dikeperawatan9. Hasil Brenchmark HH dan JHC

Page 3: PPT KEL 2

OPENING REMARK

Page 4: PPT KEL 2

OPENING REMARK

Insanity (is) doing the same thing over and over again and

expecting different results.

(Albert Einstein)

Page 5: PPT KEL 2

PENDAHULUAN

Issu globalisasi yang diikuti dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat.

liberalisme perdagangan barang maupun jasa pelayanan kesehatan akan berdampak terhadap lingkungan kesehatan.

Page 6: PPT KEL 2

Tekanan demografi dan epidemiologi. Beban social ekonomi yang mana pemerintah

terpaksa menggeser beban pembiayaan kesehatan kepada masyarakat sendiri dan pada sector swasta.

Komersialisasi jasa kesehatan, terjadi persaingan global dan regional.

Page 7: PPT KEL 2

Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien dan efektif

sesuai dengan standar profesi , standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan/ keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal

Page 8: PPT KEL 2

PENDEKATAN SISTEM DALAM PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN

INPUT1. Organisasi

2. Staf Kep

3. Fasilitas & Splay

4. Pasien

PROSES

1.Perencanaan

* harian, bulanan, Triwulan/Semester dan

tahunan

2. Pengorganisasian

*MAKP atau Metode Tim

3. Tenaga

* Uraian tugas dan pengembangan

tugas

4. Pengarahan

* Serah terima pasien dan Supervisi

5. Pengawasan

* Audit mutu dan Umpan Balik( Askep

dan pelayanan/kinerja

-Askep berkualitas

- Adanya perencanaan

-Job diskripsi jelas(

tanggung jawab dan

-Terlaksana Supervisi( min

1x/hr )

-- Umpan balik staf

-- Kepuasan konsumen (

pasien, keluarga, tenaga

kes lain )

wewenang )

--Pelaksanaan pengarahan

staf sesuai program

(adaTNA )

-Timbang terima efektif &

efisiensi

OUTPUT

Identifikasi Masalah

Penyelesaian Masalah

Page 9: PPT KEL 2

PENGUKURAN MUTU PELAYANAN

Menurut Donabedian mutu pelayanan dapat diukur dengan menggunakan 3 variabel, yaitu :

1) Input ( struktur ), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan yankes seperti tenaga, dana , obat, fasilitas peralatan, teknologi, organisasi, informasi

Page 10: PPT KEL 2

2) Proses, adalah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen ( pasien ,masyarakat ).

Setiap tindakan medik / keperawatan harus selalu mempertimbangkan nilai yang dianut pada diri pasien.

• Setiap tindakan korektif dibuat dan meminimalkan resiko terulangnya keluhan atau ketidak puasan pada pasien lainnya.

• Membuat program Patient Safety yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan

Page 11: PPT KEL 2

• Mengembangkan akreditasi dalam meningkatkan mutu Rumah Sakit dengan indicator pemenuhan standar pelayanan yang ditetapkan DEPKES.

• ISO 9001 : 2000 yaitu suatu standar Internasional untuk system manajemen kualitas yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses pelayanan terhadap kebutuhan persyaratan yang dispesifikasikan oleh pelanggan dan rumah sakit

• Mengup-date keilmuan untuk menjamin bahwa tindakan medik / keperawatan yang dilakukan didukung oleh bukti ilmiah yang mutakhir.

UPAYA PENINGKATAN MUTU

Page 12: PPT KEL 2

• Memperhatikan asas etika terhadap pasien yaitu :

a) berbuat hal hal yang baik (beneficence) terhadap manusia khususnya pasien , staf klinis dan non klinis, masyarakat dan pelanggan secara umum.

b) Tidak berbuat mudharat (nonmaleficence) terhadap manusia.

c) Menghormati manusia ( respect for persons ) menghormati hak otonomi, martabat , kerahasiaan, berlaku jujur, terbuka, empati.

d) Berlaku adil (justice) dalam memberikan layanan.

Page 13: PPT KEL 2

3) Out put / Out come, ialah hasil yankes/ yankep. Merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen termasuk kepuasan dari konsumen. Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit / keperawatan tidak dapat diketahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan out put yang baik pula.

Page 14: PPT KEL 2

INDIKATOR KUALITAS PELAYANAN KEP?

Meningkatkan ASKEP Menghasilkan keuntungan / pendapatan Mempertahankan eksistensi Meningkatkan kinerja perawat Meningkatkan kepercayaan / Kepuasan

konsumen Terlaksanannya kegiatan sesuai aturan /

standar

Page 15: PPT KEL 2

DIMENSI KUALITAS (RATER)

R :RELIABILITY (Kepercayaan)

A :ASSURANCE (Jaminan)

T :TANGIBLES (Kenyataan)

E : EMPATHY (Empati)

R :RESPONSIVENESS (Tanggung jawab)

Page 16: PPT KEL 2

Indikator Mutu Askep:

1.Patient safety2. Self care 3. Patient Satisfaction4. Comfortability / nyeri5. Anxiety / kecemasan 6. Knowledge - DP

Page 17: PPT KEL 2

1. Patient safety

1. Patient falls / pasien jatuh

2. Failure to follow up MD.’ orders/protocol / tidak melakukan tindakan yang diperintahkan dokter

3. Medication error / pemberian obat yang salah

4. Improper use of equipment / salah penggunaan (kateter dewasa dipakai untuk anak)

5. Failure to remove foreign objects / gunting tertinggal

6. Failure to provide sufficient monitoring / suster tidur pasien tewas

7. Failure to communicate / salah komunikasi (akan dilakukan operasi tapi gagal karena pasien makan karena tidak

diinformasikan / mengatakan bahwa pasien akan meninggal di

dep

Page 18: PPT KEL 2

INDICATOR PATIENT FALL

Penyebab:

- Kelalaian perawat

- Kondisi kesadaran pasien

- Beban kerja perawat

- Model tempat tidur Tingkat injury Komplain keluarga dan pasien

Page 19: PPT KEL 2

INDICATOR ABSCONDENT

Kurangnya kepuasan pasien thd pelayanan rs

Respons perawat thd pasienPeraturan rsStatus ekonomi pasien

Page 20: PPT KEL 2

INDICATOR CLINICAL INCIDENT

JUMLAH PASIEN PLEBITIS JUMLAH PASIEN ULKUS DIKUBITUS JUMLAH PASIEN PNEUMONIA JUMLAH PASIEN THROMBOLI JUMLAH PASIEN EDEMA PARU

(PEMBERIAN INFUS BERLEBIHAN)

Page 21: PPT KEL 2

INDIKATOR SHARP INJURY

BEKAS TUSUKAN INFUS YG BERKALI-KALI KURANGNYA KETERAMPILAN PERAWAT

DLM MELAKUKAN TINDAKAN KOMPLAIN PASIEN

Page 22: PPT KEL 2

INDIKATOR L – 0 - S

KOMPLIKASI INFEKSI NOSOKOMIAL KELAMBATAN PENANGANAN GAWAT

DARURAT TINGKAT KONTAMINASI DALAM KULTUR

DARAH TINGKAT KESALAHAN KEPUASAN PASIEN

Page 23: PPT KEL 2

Di Indonesia

Patien safety (fall, dekubitus, medication, restrain)

+ indikator pada slide berikut:

Page 24: PPT KEL 2

INDIKATOR

2. Self care (ketergantungan pasien, makan-minum, dressing, avoiding harm, bathing)

3. Patient satisfaction (RATER: realibility, asssurnce, tangible, empathy responsiveness)

4. Comfort 5. Anxiety (Hamilton anxiety Rating scale) 6. Knowledge – Discharge Planning (kontrol,

makan, aktivitas, istirahat perlu diajarkan kepada pasien)

Page 25: PPT KEL 2

Nursalam-07

PENDEKATAN PENYELESAIAN MASALAH MUTU DENGAN PENDEKATAN PDCA

PLAN

DO ACTION

CHECK

-Memperbaiki hasil

melalui kerjasama

lintas sektoral

-- Disposisi

Manajemen

-Pembentukan Tim

--Identifikasi kebutuhan & masalah

kesehatan yang terkait dengan

manajemen keperawatan

-- Prioritas masalah

-- Identifikasi penyebab

-Menetapkan prioritas

penyelesaian masalah

-Alternatif penyelesaian masalah

disusun mengacu pada tujuan

khusus ( POA )

--Implementasi penyelesaian

masalah

-Evaluasi/ monitoring tindakan

yang telah dilaksanakan

- Pelaporan dan rekomendasi

Page 26: PPT KEL 2

UPAYA PENINGKATAN MUTU

• Mengembangkan akreditasi dalam meningkatkan mutu Rumah Sakit dengan indicator pemenuhan standar pelayanan yang ditetapkan DEPKES.

• ISO 9001 : 2000 yaitu suatu standar Internasional untuk system manajemen kualitas yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses pelayanan terhadap kebutuhan persyaratan yang dispesifikasikan oleh pelanggan dan rumah sakit

• Mengup-date keilmuan untuk menjamin bahwa tindakan medik / keperawatan yang dilakukan didukung oleh bukti ilmiah yang mutakhir.

Page 27: PPT KEL 2

• Good Corporate Governance yang mengatur aspek institusional dan aspek bisnis dalam penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan dengan memperhatikan transparasi dan akuntabilitas sehingga tercapai manajemen yang efisien dan efektif.

• Clinical Governance merupakan bagian dari Corporate Governance adalah kerangka kerja organisasi pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab atas peningkatan mutu secara berkesinambungan, tetap menjaga standar pelayanan yang tinggi dengan menciptakan lingkungan yang kondusif.. Clinical Governance menjelaskan hal hal penting yang harus dilakukan seorang dokter dalam menangani konsumennya (pasien dan keluarga ).

Page 28: PPT KEL 2

• Membangun aliansi strategic dengan rumah sakit lain baik didalam atau luar negri. Kerja sama yang lintas sector dan lintas fungsi harus menjadi bagian dari budaya rumah sakit, demikian juga team work yang baik. Budaya dikotomi pemerintah- swasta harus diubah menjadi falsafah “ bauran pemerintah- swasta (public- private mix) yang saling mengisi dan konstruktif.

Page 29: PPT KEL 2

• Melakukan evaluasi terhadap strategi pembiayaan, sehingga tarif pelayanan bisa bersaing secara global, misalnya outsourcing investasi, contracting out untuk fungsi tertentu seperti cleaning service, gizi, laundry, perparkiran.

• Orientasi pelayanan; Sering terjadi benturan nilai, disatu pihak masih kuat sistem nilai masyarakat secara umum bahwa rumah sakit adalah institusi yang mengutamakan fungsi sosial. Sedangkan dipihak lain, etos para pemodal / investor dalam / luar negri menganggap rumah sakit adalah industri dan bisnis jasa ,dengan demikian absah berorientasi mencari laba.

Page 30: PPT KEL 2

• Orientasi bisnis dapat besar dampak positipnya, bila potensial negatip dapat dikendalikan misal tindakan medis yang berlebihan dan sebenarnya tidak bermanfaat bagi pasien, peluang terjadi manipulasi pasien demi keuntungan financial bagi pemberi layanan kesehatan.

• Oleh karena itu perlu mekanisme pembinaan etik yang mengimbangi dua system nilai yang dapat bertentangan antara fungsi social dan fungsi bisnis.

Page 31: PPT KEL 2

RAWAT INAP TANPA INDIKASI JELAS

•Observasi febris selama berminggu-

minggu

• pemasangan infus berbulan-bulan

agar pasien terpaksa rawat inap

Page 32: PPT KEL 2

PEMERIKSAAN TANPA INDIKASI

PEMERIKSAAN LABORATORIUM, RADIOLOGIK,

ULTRASONOGRAFI TANPA INDIKASIJELAS

SEKEDAR MENUTUP BIAYA

PEMBELIAN ALAT/ BAHAN ATAU MENGHARAPKAN

KOMISI DARI LABORATORIUM

DIAGNOSTIK

Page 33: PPT KEL 2

AUDIT INTERNAL PELAYANAN KEPERAWATAN

Audit internal adalah suatu kegiatan penjagaan mutu( menilai kesesuaian antara fakta dibandingkan dengan kriterianya ) dan konsultasi oleh tim yang independent dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan memajukan kegiatan organusasi dalam mencapai tujuannya.

Page 34: PPT KEL 2

Dalam berperan membantu manajemen, maka auditor internal membantu dalam hal :

1) Memonitor aktivitas yang manajemen sendiri tak dapat memonitornya, dimana Tim audit setiap tahun mengajukan jadwal audit ke manajemen eksekutif ( contoh Audit Asuhan Keperawatan, audit infeksi nosokomial )

2) Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko3) Memvalidasi laporan untuk manajemen senior.

Auditor melakukan review terhadap laporan yang disiapkan untuk senior manajemen, untuk meyakinkan akurasi, ketepatan waktu dan maknanya, sehingga keputusan manajemen yang didasarkan pada laporan lebih valid

Page 35: PPT KEL 2

4) Mereview kegiatan yang sudah berlalu dan sedang berjalan.

5) Contoh audit program, maka kegiatan audit menilai kebijakan atau program pada saat kebijakan dan program masih dalam rancangan, pada saat diimplementasikan, dan hasil actual yang dicapai oleh kebijakan atau program tersebut

6) Membantu manajer, karena manajer yang tidak seksama mengendalikan aktivitasnya dapat menimbulkan masalah. Auditor internal pada umumnya dapat menemukan masalah tersebut dan memberikan rekomendasi perbaikannya

Page 36: PPT KEL 2

OBYEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

harus obyektif dalam melaksanakan audit, dan ini merupakan sikap mental independent yang harus dijaga dlm menjalankan audit.

Memiliki kejujuran atas hasil produknya dan tidak melakukan kompromi atas kualitas audit.

Menjaga agar tidak terjadi penugasan audit kepada auditor yang secara nyata atau potensial memiliki konflik kepentingan dengan penugasan auditnya.

tidak dibebani tanggung jawab operasional.

Page 37: PPT KEL 2

PELAKSANAAN AUDIT DIKEPERAWATAN Dilakukan oleh Tim mutu Yankep yang bertugas

menentukan masalah keperawatan yang perlu diperbaiki. Menentukan kriteria untuk memperbaiki masalah serta

menilai pelaksanaan perbaikan yang telah ditetapkan . Merupakan bagian integral dari Tim Mutu Rumah Sakit dan

bisa merupakan salah satu seksi dari Komite Keperawatan. menyampaikan hasil laporan secara periodik pada Komite

Keperawatan, untuk seterusnya disampaikan pada pimpinan Rumah Sakit untuk diambil kebijakan lebih lanjut.

Page 38: PPT KEL 2

Dalam hal mengidentifikasi masalah, menentukan kriteria dan merencanakan perbaikan maka perlu bekerja sama dengan panitia yang ada di rumah sakit seperti panitia farmasi, infeksi nosokomial, rekam medik, pelayanan medik, bagian pemasaran dll

Page 39: PPT KEL 2

HASIL KUNJUNGAN KERJA

HH

Page 40: PPT KEL 2

Profil RS

RS Swasta Holywood yang saat ini merupakan rumah sakit swasta yang modern dan canggih, mempunyai sejarah yang membanggakan sehubungan dengan kiprahnya pada masa perang dunia ke dua

rumah sakit militer dengan jumlah 500 tempat tidur dan selesai pada tahun 1941.

Page 41: PPT KEL 2

Visi:

Menjadi Pemimpin Dalam Penyediaan Layanan Kesehatan Dengan Memberikan Pelayanan Yang Menakjubkan

Page 42: PPT KEL 2

Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan

Penerapan mutu pelayanan Keperawatan dirumah sakit ini berpedoman pada Australian Commission on Safety and Quality in Health Care (ACSQHC) yaitu sebuah komisi keselamatan dan mutu pelayanan kesehatan di Australia

Page 43: PPT KEL 2

Nilai-nilai tersebut adalah :

Menghargai setiap individu. Kerjasama tim Pencapaian Kesempurnaan Semangat Ramsay Peduli, berkembang dan

mencintai pekerjaan serta bersemangat meraih sukses

Dukungan untuk Masyarakat

Page 44: PPT KEL 2

Denah RS

Page 45: PPT KEL 2

Stcutur Organisasi

organisasi rumah sakit ini hanya secara garis besar ada beberapa direktur :

Direktur exsekutif Direktur clinical servis Direktur medical administrasi Direktur corporate administrasi HR manager

Page 46: PPT KEL 2

Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan HP

Australian Commission on Safety and Quality in Health Care (ACSQHC) yaitu sebuah komisi keselamatan dan mutu pelayanan kesehatan di Australia dimana keselamatan pasien merupakan prioritas yang tertinngi yang selalu harus dilakukan perbaikan terus menerus. Pedoman ini dipakai sebagai standart pasien safety di rumah sakit.

Page 47: PPT KEL 2

Hollywood hospital indicator indicator sebagai berikut

Hollywood hospital menerapkan indicator indicator sebagai berikut

Kualitas pelayanan Kesehatan adalah sejauh mana pelayanan Keperawatan atau

semua produk jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit yang mengacu pada ACSQHC

Sistem perawatan - adalah struktur dan proses yang bergabung untuk membentuk metode memberikan perawatan kepada klien

Page 48: PPT KEL 2

lanjutanindikator

Risiko - efek ketidakpastian pada tujuan Manajemen Risiko - kegiatan Terkoordinasi

untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko

Keselamatan Pasien - adalah suatu keadaan dimana risiko klinis telah berkurang ke tingkat yang dapat diterima

Page 49: PPT KEL 2

HASIL KUNJUNGAN KERJA (JHC)

Page 50: PPT KEL 2

PROFIL RS Rumah Sakit Kampus Kesehatan Joondalup atau

lebih sering disebut JHC (Joondalup Health Campus) adalah rumah sakit terbesar di tepi Utara kota Perth. Rumah sakit dengan sekitar 470-an tempat tidur dan 1.900 karyawan

JHC sepenuhnya telah diakreditasi oleh Dewan Standar Kesehatan Australia (Australian Council of Healthcare Standards)

JHC didirikan pada bulan Juni 1996 ketika Pemerintah Australia Barat

Page 51: PPT KEL 2

VISI RUMAH SAKIT

Visi dari JHC adalah “Tumbuh Bersama Komunitas Untuk Menyediakan Layanan Kesehatan Yang Prima”

Page 52: PPT KEL 2

1. Geriatri dan Rehabilitasi Medis

2. Penyakit Jantung dan Pembuluh

3. Telinga Hidung dan Tenggorokan

4. Gastroenterologi5. Kebidanan dan Kandungan6. Penyakit Saraf7. Penyakit Mata8. Onkologi9. Bedah Umum10.Bedah Ortopedi11.Bedah Anak12.Penyakit Anak13.Bedah Plastik14.Paliatif15.Kesehatan Jiwa16.Penyakit Paru17.Penyakit Ginjal18.Bedah Urologi,19.Rematologi20.Bedah Spinal21.Bedah Jantung dan

Pembuluh

Fasilitas Rumah Sakit Joondalup yang tersedia di antaranya adalah :1.ICCU (Intensive Care Coronary Unit)2.Unit Psikiatri Komprehensif3.Endoskopi4.After Hours GP Clinic5.One Day Care Surgery Unit6.Hemodialisa7.Gymnasium dan Kolam HydroTherapy8.Kedokteran Nuklir9.Layanan Pastoral

Page 53: PPT KEL 2

Structur organisasi

Page 54: PPT KEL 2

Australian Commission on Safety and Quality in Health Care (ACSQHC)

Patient safety highest priority for improvement because:

Known risk of adverse events

Patient, carers and community expectation of safe care

Health professionals committed to avoiding harm

Patient Safety

Page 55: PPT KEL 2

Butir Penting Ke-

PENERAPAN QUALITY OF NURSING SERVICE

Page 56: PPT KEL 2

1. Semua orang yang ada di rumah sakit ini harus bertanggung jawab untuk mewujudkan Clinical Governance

Pengelolaan klinik yang baik, menghadirkan etika yang benar dan juga mampu memelihara lingkungan usaha atau organisasinya melalui pembagian wewenang dan tanggungjawab serta mengelola seluruh sumber daya secara optimal

Corporate Good Governance merupakan gabungan prinsip-prinsip dasar dalam membangun suatu tatanan etika kerja dan kerjasama agar tercapai rasa kebersamaan, keadilan, optimasi dan harmonisasi hubungan sehingga dapat menuju kepada tingkat perkembangan yang penuh dalam suatu organisasi .

Page 57: PPT KEL 2

2. Manajemen resiko

Identifikasi Risiko Analisa Risiko

Page 58: PPT KEL 2

3. Pilar good governance

1. Evaluasi dan kinerja

a. klinis Standart klinis

b. Indicator klinik

c. Audit klinik

2. Resiko klinik

a. Pelaporan insiden dan kejadian

b. Analisa resiko

c. Pelaporan

Page 59: PPT KEL 2

3. Pilar good governance

4. Pengembangan managemen yang profesional

a. Kompetensi standart

b. Diklat dan pelatihan managemen

c. Audit klinik

5. Nilai nilai costumer

''Meningkatkan citra organisasi dan citra produk yang ditawarkan

Page 60: PPT KEL 2

CLOSING REMARK

Page 61: PPT KEL 2

If you think you are beaten, you are.If you think you dare not, you don’t.If you would like to win but think you can’t,Its almost certain that you won’t.Lifes battles don’t always goTo the stronger woman or man,But sooner or later, those who winAre those who think they can. (Unknown)

Page 62: PPT KEL 2

TERIMA KASIH