PPT IMUNISASI PELAYANAN

57
Bab 5 1 PELAYANAN IMUNISASI

description

IMUNISASI PELAYAN MULAI DARI 0 BULAN SAMPAI 9 BULAN DEMI KESEHATAN ANAK

Transcript of PPT IMUNISASI PELAYANAN

  • Bab 5* PELAYANAN IMUNISASI

    Bab 5

  • TUJUAN PEMBELAJARAN UMUMSetelah mengikuti sesi ini peserta pelatihan diharapkan mampu memahami & melaksanakan program/pelayanan imunisasi 2

  • TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUSPada akhir sesi ini, mahasiswa diharapkan mampu memehami : Penyiapan Pelayanan Imunisasi Pelaksanaan Pelayanan ImunisasiPenyuluhanSkriningKonselingPemberian VaksinPenggunaan ADSKontra Indikasi ImunisasiPengisian buku Pencatatan Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi Tindak Lanjut Drop Out3

  • Imunisasi RutinImunisasi yang secara rutin dan terus menerus harus diberikan dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan

    Berdasar kelompok usia sasaran :Imunisasi pada bayiImunisasi pada WUSImunisasi pada anak sekolah

    Berdasarkan tempat pelayanan :Di dalam gedungDi luar gedungDi Institusi Swasta

    Bab 5*

    Bab 5

  • Jadwal Imunisasi5

    UMURVAKSIN0 7 hariHB 00 1 bulanBCG, Polio 12 bulanDPT-HB1, Polio23 bulanDPT-HB2, Polio34 bulanDPT-HB3, Polio49 bulan Campak

  • Tugas Bidan dlm Penurunan Angka Kecacatan & Kematian Neonatal*

    Saat lahir1 7 hari8 28 hariResusitasiPerawatan tl pusatInisiasi menyusu diniCegah hipotermiCegah infeksi dg salep mataVit K inj (paha ki)HB 0 inj (paha ka)Penanganan gawat darurat neonatalRujukan kasusAMPKonseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif Vit K 1 injeksi (bila belum)Hep B 0 injeksi (bila belum saat lahir)Kunj Neonatal 1MTBMPenanganan dan rujukan kasusAMPKonseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif (6 bln)Kunj Neonatal 2MTBMPenanganan dan rujukan kasusDeteksi intervensi TKAMP

    Keluarga : Buku KIAKeluarga : Buku KIAPerawatan neonatusKeluarga : Buku KIAPerawatan neonatusStimulasi

  • Bab 5*Jadwal Imunisasi (lanj)

    IMUNISASI ANAK SEKOLAHPEMBERIAN IMUNISASIDOSISKelas 1DTCampak0,5 cc0,5 ccKelas 2TT0,5 ccKelas 3TT0,5 cc

    IMUNISASIPEMBERIAN IMUNISASISELANG WAKTU PEMBERIAN MINIMALMASA PERLINDUNGANDOSISTT WUST1--0,5 ccT24 minggu setelah T13 Tahun0,5 ccT36 Bulan setelah T25 Tahun0,5 ccT41 Tahun setelah T310 Tahun0,5 ccT51 Tahun setelah T425 Tahun0,5 cc

    Bab 5

  • Latihan skrining (1):WUS lahir tahun 1975, datang untuk ANC anak ke 3. Hasil anamnesa : saat catin WUS tidak disuntik/ imunisasi. Saat hamil anak ke 1 mendapat imunisasi 2 kali, saat hamil anak ke 2 mendapat imunisasi 2 kali. Berapa status TT WUS tersebut? Apakah WUS perlu diberi imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali?WUS usia 37 tahun, datang untuk ANC anak ke 2. Hasil anamnesa : saat catin WUS mendapat imunisasi 2 kali. Saat hamil anak ke1 mendapat imunisasi 2 kali. Berapa status TT WUS? Apakah WUS diberi imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali?Bab 5*

    Bab 5

  • SKRINING STATUS TT pada WUS Bab 5*--+ T1+ T2+ T3+

    Status skrining T3

    DIIMUNISASI TT 1x TT4DIIMUNISASI TT 1x TT4

    RiwayatSkrining WUS Umur 33 TahunSkrining WUS Umur 37 TahunCatin--+ T1+ T2Hamil I+ T1+ T2+ T3+ T3Hamil II+ T3+ T3Status skrining T3Diimunisasi TT1x T4Hamil IIIStatus Skrining T3Diimunisasi TT1x T4

    Bab 5

  • Kasus 1-6Bab 5*

    NoUmurSdh imunisasi Tetanus(int sesuai)TerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?120 tahun0 kalibelum pernah220 tahun1 kali2 tahun yang lalu325 tahun2 kali1 tahun yang lalu425 tahun2 kali2 tahun yang lalu525 tahun3 kali4 tahun yang lalu630 tahun3 kali1 tahun yang lalu

    Bab 5

  • Kasus 1-6Bab 5*

    NoUmurSdh imunisasi TetanusTerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?120 tahun0 kalibelum pernah220 tahun1 kali2 tahun yang lalu325 tahun2 kali1 tahun yang lalu425 tahun2 kali2 tahun yang lalu525 tahun3 kali4 tahun yang lalu630 tahun3 kali1 tahun yang lalu

    NoUmurSdh imunisasi Tetanus(int sesuai)TerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?120 tahun0 kalibelum pernahYa2 kali1 bulan220 tahun1 kali2 tahun yang laluYa2 kali6 bulan325 tahun2 kali1 tahun yang laluYa1 kali425 tahun2 kali2 tahun yang laluYa1 kali525 tahun3 kali4 tahun yang laluYa1 kali630 tahun3 kali1 tahun yang laluYa1 kali

    Bab 5

  • Kasus 7-12Bab 5*

    NoUmurSdh imunisasi TetanusTerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?730 tahun3 kali2 tahun yang lalu830 tahun4 kali1 tahun yang lalu930 tahun4 kali2 tahun yang lalu1035 tahun4 kali4 tahun yang lalu1135 tahun5 kali3 tahun yang lalu1235 tahun5 kali9 tahun yang lalu

    NoUmurSdh imunisasi Tetanus(int sesuai)TerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?730 tahun3 kali2 tahun yang lalu830 tahun4 kali1 tahun yang lalu930 tahun4 kali2 tahun yang lalu1035 tahun4 kali4 tahun yang lalu1135 tahun5 kali3 tahun yang lalu1235 tahun5 kali9 tahun yang lalu

    Bab 5

  • Kasus 7-12Bab 5*

    NoUmurSdh imunisasi TetanusTerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?730 tahun3 kali2 tahun yang lalu830 tahun4 kali1 tahun yang lalu930 tahun4 kali2 tahun yang lalu1035 tahun4 kali4 tahun yang lalu1135 tahun5 kali3 tahun yang lalu1235 tahun5 kali9 tahun yang lalu

    NoUmurSdh imunisasi Tetanus(int sesuai)TerakhirPerlu TT di ANC?Berapa kali saat hamil ini?Jarak?730 tahun3 kali2 tahun yang laluYa1 kali830 tahun4 kali1 tahun yang laluYa1 kali930 tahun4 kali2 tahun yang laluYa1 kali1035 tahun4 kali4 tahun yang laluYa1 kali1135 tahun5 kali3 tahun yang laluTidak1235 tahun5 kali9 tahun yang laluTidak

    Bab 5

  • A. Menyiapkan Pelayanan ImunisasiLogistikKorim Kebutuhan vaksin & logistik untuk posyanduVaksin CarrierCool Pack / Kotak dingin cairVaksin, pelarut dan penetesAlat suntik (ADS)Safety BoxKapas sterilBahan Penyuluhan (poster, leaflet)Alat tulisKartu imunisasi/ Buku KIA/KMSBuku Register Kohort ibu, bayi Plastik SampahAir mengalir, sabun untuk cuci tangan, handuk/alcutaAnti piretik, Anafilaksi Kit8

  • Lanjutan .Tempat KerjaPelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan (komponen statis):mudah diakses tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu;cukup tenang

    Bab 2 Pelayanan Imunisasi*9

  • Petugas kesehatan merencanakan tata letak ruang kerja imunisasi :Disediakan satu meja terpisah untuk imunisasi dan satu meja lagi untuk memeriksa kesehatan jika ini terjadi bersamaan dengan vaksinasi

    Setiap vaksinator harus memiliki kit KIPI (Adrenalin, alat suntik 1 ml, Infus set, abbocath/wing needle, tensimeter, Nacl/RL)

    Buang jarum bekas tanpa menutupnya ke dalam safety box

    Pelayanan imunisasi diberikan satu persatu

    Petugas kesehatan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan pelayanan imunisasi 10

  • CUCI TANGANTujuh langkah cuci tanganAir mengalir, sabun cair, handuk.Lepas semua perhiasan.Gulung pakaian.Basuh air, pakai sabun,Prinsip (semua permukaan, sela2 dan kuku)Telapak, punggung tangan, sela jari, buku tangan (2 buku), ibu jari, ujung jari, pergelangan tangan.Bab 5*

    Bab 5

  • 2) Pelayanan Imunisasi di Lapangan (outreach)Jika di dalam ruangan maka harus cukup terang dan cukup ventilasi.Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang panas, pilihlah tempat yang teduh.Lanjutan.12

  • Dalam mengatur tempat imunisasi, pastikan bahwa :lanjutan.Pintu masuk terpisah dari pintu keluar agar tidak terjadi penumpukan antrianmengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukanmelaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu lengkap yang mencakup 5 program (Gizi, KB, Diare KIA, dan Imunisasi)jumlah pengunjung yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain dibatasi sehingga tidak penuh sesakSegala sesuatu yang diperlukan (safety box, kit KIPI, dll) berada dalam jangkauan atau dekat dengan meja imunisasi anda 13

  • B. Pelaksanaan Pelayanan ImunisasiPenyuluhanBerisi tentang:kegunaan imunisasi, efek samping dan cara penanggulangannya serta kapan dan dimana pelayanan imunisasi berikutnya akan diadakan 14

  • Lanjutan ..Pemeriksaan Sasaran (Skrining) Dan Pengisian RegisterSetiap sasaran sebaiknya diperiksa dan diberi semua vaksin sesuai jadwal imunisasi. Tentukan usia dan status imunisasi terdahulu sebelum diputuskan vaksin mana dan dosis keberapa yang akan diberikanJarak Pemberian antar dosis vaksin (DPT-HB, Polio) minimal 4 minggu

    15

  • * Sasaran datang di Klinik/Tempat pelayanan Sehat Sakit Status Imunisasi Status Imunisasi Belum Belum Lengkap Belum Belum Lengkap Lengkap Lengkap Indikasi Kontra Indikasi Kontra Positif Negatif Positif Negatif Tidak diimunisasi Motivasi Motivasi Motivasi utk datang pada periode berikutnya Imunisasi Imunisasi PROSEDUR SKRINING PENJARINGAN SASARAN16

  • Lanjutan ..Untuk imunisasi TT WUS :Jika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian TT nasional

    Jika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis TT di masa lalu:

    Jika TIDAK : berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai dengan jadual pemberian TT nasional

    Jika YA : berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan dosis berikutnya secara berurutan.

    Jika ia tidak bisa mengingat atau tidak tahu, sebaiknya berikan dosis kedua kepadanya dan anjurkan untuk datang lagi untuk menerima dosis berikutnya. 17

  • lanjutan KonselingLingkup konselingmembantu klien agar dapat membuat suatu keputusan tentang imunisasi yang akan diterimamencakup komunikasi dua arah di antara klien dan konselormengandung muatan informasi yang obyektif, pemahaman isi informasi tersebut di implementasikan oleh klien sesuai kebutuhan dan kondisinya

    24

  • INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu disampaikan kepada orang tua Manfaat dari vaksin yang diberikan (contoh: BCG untuk mencegah TBC)Tanggal imunisasi dan pentingnya KMS disimpan secara aman dan bawa pada saat kunjungan berikut Apa akibat ringan dapat dialami, cara mengatasi dan tidak perlu khawatir. Tujuan: Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) untuk melindungi si buah hati sebelum usianya 1 tahun. Bab 2 Pelayanan Imunisasi25

  • 26

    PENCATATAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP

    Tanggal Lahir: ........ / ........ / ...... Nama Anak: ........................................... Nama Orang Tua Anak: .................................

    Umur (bulan)0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10 11 **12+

    Vaksin

    HB-0 (0-7 hari)

    BCG

    Polio 1

    DPT/ HB-1

    *Polio 2

    *DPT/ HB-2

    *Polio 3

    *DPT/ HB-3

    *Polio 4

    Campak

    Tanggal Pemberian Imunisasi

    *) Jarak antara (interval) pemberian vaksin DPT/HB minimal 4 minggu (1 bulan). *) Jarak antara pemberian vaksin POLIO minimal 4 minggu (1 bulan).

    **) Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus diberikan imunisasi dasar lengkap.

    Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.

    KETERANGAN:

    Vaksin

    Tanggal Pemberian

    Vaksin

    Tanggal Pemberian

    Jadual tepat

    pemberian

    imunisasi dasar lengkap

    Waktu pemberian imunisasi bagi anak di atas 1 th yg belum lengkap Waktu yang masih

    diperbolehkan untuk

    pemberian imunisasi

    dasar lengkap

    Waktu yang tidak

    diperbolehkan untuk

    pemberian imunisasi

    dasar lengkap

    Vaksin Lain

    Tambahan

  • Lanjutan Pemberian Vaksin yang tepat dan amanSebelum pelaksanaan imunisasi :Periksa label vaksin dan pelarutPeriksa tanggal kadaluarsaPeriksa VVMJangan gunakan:vaksin tanpa labelvaksin yang kadaluarsaVaksin dengan status VVM telah C atau D27

  • Lanjutan .b.Mencampur vaksin dengan pelarut:Ingat :Masukkan pelarut vaksin kedalam lemari es minimal 12 jam sebelum digunakanBaca label pada ampul atau botol pelarut pastikan dikirim oleh pabrik yang samaGoyang botol atau ampul vaksin pastikan semua bubuk ada pada dasar botolBuka botol atau ampul vaksin amati pelarut pastikan tidak retak

    28

  • Lanjutan.Buka ampul kaca, sedot pelarut ke dalam semprit pencampur. Gunakan ADS yang baru untuk mencampur vaksin dengan pelarut.

    Mencampur vaksin dengan pelarut : Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan suntikkan ke dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok sehingga campuran menjadi homogen tulis waktu melarutkan pada label.

    Masukkan semprit dan jarum pencampur ke dalam safety box setelah digunakan.29

  • Prosedur pelarutan vaksinMenggunakan pelarut yg tepat dan berasal dari produsen yg sama. Memperhatikan kedaluarsa pelarut.Memperhatikan VVM dan kedaluarsa vaksinHanya melarutkan vaksin bila telah ada sasaran imunisasi.Saat melarutkan vaksin, suhu pelarut dan vaksin harus sama (2-8 oC).Memperhatikan tindakan aseptik dalam pelarutanHanya menggunakan satu syringe untuk satu vial vaksin. Setelah dipergunakan syringe langsung dibuang ke safety box.Mencatat jam pelarutan vaksinTidak mempergunakan vaksin bila telah lewat masa pakai setelah pelarutan.Bab 6

  • 31

    Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin dan goreskan dengan keras pada sekeliling ampul.Pegang bagian atas ampul dengan sebungkus plastic/kain yang bersih.Kemudian patahkan pada bagian yang telah digoreskan (digergaji).Jika terjadi kesalahan saat mematahkan ampul, musnahkan ampul yang kemungkinan isinya telah terkontaminasi, lindungi bagian yang akan dipatahkan sebelum membuka ampul yang baru.Menarik Cairan ke syringeGunakan ADS yang baru untuk mengencerkan.Masukkan jarum ke dalam ampul, tarik piston untuk menyedot semua pengencer Melarutkan vaksinTarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan suntikkan ke dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok sehingga campuran menjadi homogen. Masukkan semprit dan jarum pencampur ke dalam safety box setelah digunakan.Semprit dan jarum yang sudah digunakan masukkan ke dalam safety box

  • Penanganan vaksin yang sudah dilarutkan

    Pelarut tidak boleh saling ditukar

    Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan vaksin.

    Pelarut harus didinginkan sebelum dicampur dengan vaksin, minimal 12 jam dalam lemari es

    Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum anda siap mengimunisasi.

    Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur dengan pelarut setelah tiga jam (untuk vaksin BCG) atau setelah 6 jam (untuk vaksin Campak) atau pada akhir pelayanan imunisasi, 32

  • c. Menyimpan vaksin yang telah dicampur dengan pelarut di atas bantalan busa yang ada di dalam thermos (vaccine carrier).

    33

  • ADS (Auto Disable/Destruct Syringe)

    Adalah alat suntik yang setelah satu kali digunakan secara otomatis menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi.345. Menggunakan alat suntik ADS (Auto Disable Syringe)

  • Langkah-langkah penggunaan ADS : Bab 6

  • Langkah2 penggunaan Syringe sekali pakaiKeluarkan syringe dari bungkus plastikPasang jarum pada syringe bila jarum belum terpasangLepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarumMasukkan jarum ke dalam botol vaksin, ujung jarum berada di bawah permukaan vaksinTarik piston untuk mengisi syringe. Piston secara otomatis akan berhenti setelah melewati tanda 0,05/0,5 ml dan terdengar bunyi klikTekan/dorong piston hingga isi syringe sesuai dosis 0,05/0,5 ml keluarkan sisa gelembung udara pada syringe selagi jarum masih di dalam botol Lepaskan jarum dari botol, Lakukan penyuntikan. Setelah penyuntikan piston secara otomatis akan mengunci dan syringe tidak bisa digunakan lagi. Bab 5

  • Alat suntik Prefilled Injection Device (PID)Jenis alat suntik yang telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabriknya.

    Contoh: - Hepatitis B - Tetanus Toksoid Keuntungan :Mencegah vaksin dari kontaminasiMemastikan dosis yang tepatVaksin & syringe dalam set yang samaMengurangi vaksin terbuang*Bab 5

  • Langkah2 Penggunaan PIDKeluarkan PID dari kemasanDorong dan sedikit putar ke kanan kemudian tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam portJarak antara penutup jarum dan port akan hilang dan terasa ada klikKeluarkan penutup jarumPegang PID pada port dan suntikkan jarum ke lokasi suntikanTekan reservoir (gelembung vaksin) untuk mengeluarkan vaksin.Sesudah reservoir kempes, tarik PID keluarBab 5

  • Langkah-langkah penggunaan PIDBab 5

    Keluarkan PID dari kemasan

    Dorong dengan cepat, penutup jarum kedalam port

    Jarak anatara penutup jarum dan port akan hilang dan terasa adaclick

    Keluarkan penutup jarum

    Pegang PID pada port dan suntukkan jarum ke pasien

    Tekan dengan hati-hati reservoir untuk mengeluarkan vaksin, sesudah reservoir kempis tarik PID keluar, jangan lakukan recapping

  • Syringe sekali buangsyringe yang hanya bisa dipakai sekali dan dibuang (disposable), tidak direkomendasikan untuk suntikan dalam imunisasi karena resiko penggunaan kembali syringe tersebut menyebabkan risiko infeksi tinggi (WHO, UNICEF & UNFPA, 1999)Bab 5

  • Prosedur penyuntikan :Mengunakan ADS baru dan steril.Memeriksa bungkus ADS, untuk memastikan tidak rusak & belum kedaluarsa.Tidak menyentuh jarum.Membersihkan kulit dengan kapas + air matang, tunggu kering.Menyuntikkan vaksin sesuai dengan jenis vaksin.Tidak memijat-mijat daerah bekas suntikan.Jika perdarahan, menekan daerah suntikan dengan kapas kering baru hingga darah berhenti.Membuang ADS bekas pakai langsung ke dalam safety box tanpa melakukan penutupan kembali jarum suntik (recapping)Bab 5

  • Menggunakan safety boxKotak tahan air dan tusukanPembuatan dan penggunaan safety boxJika safety box tidak digunakan, tutup pembuka kotak di bagian atasSimpan safety box di tempat kering, aman dan jauh dari jangkauan anak-anak dan masyarakat umum, sampai kotak ini telah dibuang dengan aman.safety box hanya untuk tempat pembuangan syringeSetelah penuh dibakar di inceneratorBab 6

  • Lanjutan :Tata cara penggunaan alat suntik auto-disable :Bersihkan daerah penyuntikan dengan kapas basahPegang tabung (barrel) semprit antara ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Jangan menyentuh jarum. Alat penyedot (plunger) bisa bergerak maju mundur hanya sekaliSuntikkan jarum pelan-pelanGunakan ibu jari untuk menekan alat penyedot tanpa memutar-mutar sempritTarik jarum dengan cepat dan hati-hati (lebih sakit jika menarik dengan pelan)Jangan menggosok daerah dimana suntikan diberikan43

  • Tehnik Penyuntikan44

  • Cara dan lokasi penyuntikan45

    VaksinBCGDPT/HBCampakPolioHB UnijectTempat suntikanCara PenyuntikanDosis

  • Cara dan lokasi penyuntikan46

    VaksinBCGDPT/HBCampakPolioHB UnijectTempat suntikanLengan kanan atas luarPaha tengah bagian luarLengan Kiri AtasMulutPaha sebelah kanan bagian tengah luarCara PenyuntikanIntrakutanIntramuskularSub KutanDiteteskanIntramuskularDosis0.05 cc0.5 cc0.5 cc2 tetes0.5 cc

  • 6. Kontra indikasi pemberian imunisasiTiga kontraindikasi imunisasi:Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang hebat merupakan kontra indikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang demam dan panas > 380C merupakan kontraindikasi pemberian DPT-HB1 dan campak.Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS,sedangkan vaksin lainnya sebaiknya diberikan.Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk kembali lagi jika bayinya sudah sehat.47

  • Bayi yang mengalami kondisi ini sebaiknya diimunisasi :alergi atau asma (kecuali jika diketahui ada alergi terhadap komponen khusus dari vaksin yang disebutkan di atas);sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare dengan suhu dibawah 38,50C;riwayat keluarga tentang peristiwa yang membahayakan setelah imunisasi;pengobatan antibiotik;dugaan infeksi HIV atau positif terinfeksi HIV dengan tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS; tanda-tanda dan gejala AIDS kecuali BCGriwayat sakit kuning pada kelahiran.48

  • Bayi yang mengalami kondisi ini sebaiknya diimunisasi :anak diberi ASI;sakit kronis seperti penyakit jantung kronis, paru-paru, ginjal atau liver;kondisi syaraf stabil seperti kelumpuhan otak karena luka atau Downs Syndrome;prematur atau berat lahir rendah;Sebelum atau pasca operasikurang gizi;49

  • 7. Pengisian Buku PencatatanAlat-alat pencatat data dasar yang harus dimiliki oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan adalah: Buku Kohort Ibu Buku kohort Bayi Buku KIA Laporan hasil Imunisasi di UPS Kantong imunisasi50

  • C. Kegiatan Akhir Pelayanan ImunisasiPada Tempat Pelayanan statisMenangani sisa vaksin :Membuang alat-alat suntik bekasAlat suntik bekas harus dibuang kedalam kotak pengaman (safety box) tanpa menutup kembali (no recapping)Kotak pengaman jangan diisi terlalu penuh (3/4 bagian)Kotak pengaman harus ditutup dan disimpan di tempat yang aman sampai dimusnahkanVial/ampul bekas serta sampah lainnya, sebaiknya dibungkus dengan koran atau masukkan ke kardus lain. Bila pemusnahan sampah medis belum dikelola secara terpusat di kabupaten/kota maka puskesmas harus mengubur atau membakarnya.Melaporkan data hasil Imunisasi ke puskesmas dimana UPS berada51

  • lanjutanPada Tempat Pelayanan LapanganMembereskan Vaccine CarrierMeninggalkan Tempat Pelayanan dalam keadaan bersih dan rapiMengembalikan vaksin ke dalam lemari esMembersihkan Vaccine CarrierMemberikan data hasil Imunisasi ke puskesmas52

  • D. Tindak Lanjut Drop OutDrop Out krn : - missopportunity - sakit ringan - penolakan,dllSistem untuk Menindak Lanjuti drop out:Dua sistem untuk menindaklanjuti drop out yang bisa digunakan dengan mudah: Menggunakan buku register imunisasi Kartu peringatan (reminder card) 53

  • 51*Bab 5

    Bab 5

  • Hak mereka utkdapatkan pelayananImunisasi berkualitasBab 5*

    Bab 5

  • Bab 5*

    Bab 5

    *************Demo dan praktek pemakaian ADS**Curah pendapat**Demo dan praktek******