ppt hifema

25
Hifema Akibat Trauma Angela Sondang 102010289

description

ppt hifema blok 23

Transcript of ppt hifema

Page 1: ppt hifema

Hifema Akibat Trauma

Angela Sondang102010289

Page 2: ppt hifema

Definisi

• Hifema didefinisikan sebagai keberadaan sel darah merah di kamera okuli anterior

Page 3: ppt hifema

Etiologi

Berdasarkan penyebabnya, hifema terbagi menjadi tiga yakni:

• Hifema traumatik• Hifema iatrogenik• Hifema spontan

Page 4: ppt hifema

• Hifema traumatik merupakan jenis yang tersering, yang merupakan hifema akibat terjadinya trauma pada bola mata.

Page 5: ppt hifema

• Hifema iatrogenik adalah hifema yang timbul dan merupakan komplikasi dari proses medis, seperti proses pembedahan.

• Hifema spontan adalah perdarahan bilik mata depan akibat adanya proses neovaskularisasi, neoplasma, maupun adanya gangguan hematologi.

Page 6: ppt hifema

• adanya kelainan pada segmen posterior mata (ex. diabetik retinopati) akan mengeluarkan faktor tumbuh vaskular oleh lapisan kaya pembuluh darah sehingga dapat mengakibatkan pembentukan pembuluh darah baru.

Page 7: ppt hifema

Patofisiologi

• Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan.

• Hifema yang terjadi pada grade rendah dalam beberapa hari akan berhenti, oleh karena adanya proses homeostatis. Darah dalam bilik mata depan akan diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.

Page 8: ppt hifema

Epidemiologi

• Sebagian besar hifema yang terjadi di masyarakat merupakan hifema grade I, predisposisi pada laki-laki (sekitar 75%), serta insidens tertinggi pada usia sekolah

Page 9: ppt hifema

Gejala Klinis

• Pada umumnya pasien mengeluhkan penurunan tajam penglihatan, sakit kepala, fotofobia, serta menjelaskan riwayat trauma atau percideraan pada mata. Percideraan yang dikeluhkan umumnya diakibatkan oleh benda tumpul

• Tanda yang dapat ditemukan adalah keberadaan darah yang dapat terlihat melalui kornea.

Page 10: ppt hifema

Klasifikasi• Berdasarkan derajat keparahan

Grade Keberadaan darah di Kamera Okuli

Anterior (COA)

1 Kurang dari 1/3

2 1/3 sampai ½

3 Lebih dari ½

4

a.k.a blackball / 8-ball

hyphema

Total (Penuh)

Page 11: ppt hifema
Page 12: ppt hifema

PenatalaksanaanUntuk kasus ringan, penatalaksanaan dapat meliputi

terapi konservatif, seperti:• Membatasi aktivitas pasien (sedasi jika diperlukan)• Melakukan penutupan mata dengan eye patch atau

eye cover• Melakukan elevasi kepala 30-45o. • Pemberian analgesik, apabila dirasakan nyeri yang

ringan dapat diberikan asetaminofen, atau nyeri yang cukup berat dapat diberikan kodein.

• Pemantauan berkala (setiap hari) tentang tajam penglihatan, tekanan intraokular, serta regresi hifema.

Page 13: ppt hifema

Penatalaksanaan

• Untuk mengatasi peningkatan tekanan intraokular, dapat dilakukan pemberian antiglaukoma topikal, seperti timolol (antagonis reseptor beta), latanoprost (analog prostaglandin), serta brimonidin (agonis reseptor 2 tipe perifer).

• Untuk mencegah perdarahan sekunder, dapat diberikan asam aminokaproat / ACA yang merupakan agen anti-plasmin, atau bisa juga dengan steroid.

Page 14: ppt hifema

Indikasi Rawat Inap

• Pasien mengalami hifema derajat II atau lebih, sebab berpotensi terjadinya perdarahan sekunder

• Merupakan sickle cell trait• Terjadi trauma tembus okuli• Pasien yang tidak patuh terhadap pengobatan• Pasien yang memiliki riwayat glaukoma

Page 15: ppt hifema

Indikasi Bedah• Corneal blood staining• Riwayat sickle cell trait, dengan tekanan intraokular di

atas 24 mmHg lebih dari 24 jam• Hifema dengan derajat lebih dari 50% COA selama 9

hari atau lebih. • Hifema total, dengan tekanan intraokular lebih dari 50

mmHg selama 4 hari atau lebih meskipun sudah mendapatkan terapi medik secara maksimal

• Hifema total atau hifema dengan derajat >75% COA, dengan tekanan intraokular lebih dari 25 mmHg selama lebih dari 6 hari meskipun sudah mendapatkan terapi medik secara maksimal

Page 16: ppt hifema

Komplikasi1. Glaukoma traumatik2. Atrofi optik3. Perdarahan ulang atau perdarahan

sekunder4. Sinekia posterior5. Sinekia anterior, terutama pada

kondisi hifema yang lebih dari sembilan hari

6. Corneal blood staining, (adanya deposisi dari hemoglobin dan hemosiderin pada stroma kornea)

Page 17: ppt hifema
Page 18: ppt hifema

Glaukoma Traumatik

• Perjalanan glaukoma yang terjadi akibat trauma pada umumnya mengikuti pola sebagai berikut:

• 24 jam– TIO akut

• Hari 2-6– Penurunan TIO subnormal

• Hari 7 dst– Kembalinya TIO ke tingkat normal (atau sedikit

meningkat)

Page 19: ppt hifema

Pendarahan Sekunder• Perdarahan sekunder umumnya terjadi pada hifema

derajat 3 dan 4.• Perdarahan sekunder disebabkan oleh lisis dan retraksi dari

bekuan darah dan fibrin.• Keadaan yang menjadi faktor prediksi terjadinya

perdarahan sekunder adalah:o Sickel cell traito Tajam penglihatna saat presentasi <20/200 (6/60)o Derajat hifema saat presentasi yang lebih dari IIo Ada riwayat penggunaan salisilat (aspirin), antiplatelet

(seperti pada penderita angina pektoris)o Penanganan hifema yang lebih dari dua puluh empat jam

Page 20: ppt hifema

Prognosis

• Hifema grade I memiliki kemungkinan 80% untuk mencapai tajam penglihatan minimal 6/12.

• Hifema yang lebih tinggi, yakni grade II memiliki kemungkinan 60%, sedangkan pada hifema total kemungkinan tajam penglihatan minimal 6/12 relatif rendah, yakni sekitar 35%.

Page 21: ppt hifema

Preventif

• Trauma kecelakaan pada mata dapat dicegah dengan menggunakan peralatan pelindung mata seperti googles.

• Walaupun trauma mata akibat pembedahan jarang terjadi, pencegahan dengan asetazolamid intravena dan manitol perlu dilakukan apabila terjadi peningkatan TIO atau pasien dengan anastesi umum. Hal ini diharapkan bisa mencegah hifema intra dan post-operatif.

Page 22: ppt hifema

Differential Diagnosis

1. Uveitis Anterioradalah proses radang yang mengenai uvea bagian anterior, yaitu mengenai iris, badan silier, atau kedua-duanya.Gejala klinisnya adalah nyeri, sakitnya spontan, sakit kepala di kening yang menjalar ke temporal, fotofobia,, gangguan visus dan bersifat unilateral.

Page 23: ppt hifema

Differential Diagnosis2. Endoftalmitisadalah peradangan berat dalam

bola mata yang biasa disebabkan oleh infeksi, dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata.

gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh, penurunan tajam penglihatan dan fotofobia.

Page 24: ppt hifema

Kesimpulan

Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan.

Jika trauma yang terjadi cukup kuat, akan mengakibatkan pembuluh- pembuluh darah dalam bola mata pecah dan timbul perdarahan dalam bilik mata, yang biasa tampak dari luar (hifema).

Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan, bahkan bisa mengakibatkan kebutaan.

Oleh karena itu trauma pada mata membutuhkan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan.

Page 25: ppt hifema