Ppt fiqh 2
-
Upload
dewi-puspitasari -
Category
Presentations & Public Speaking
-
view
44 -
download
2
Transcript of Ppt fiqh 2
“ Hukum Jual Beli dan Riba’ dalam Islam “.
Oleh :
1. Arabiah ( 057 )2. Eka Ismaya I.P ( 075 )3. Dewi Puspitasari( 089 )
Pengertian Jual Beli dan Landasan Hukum
Pengertian jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang yang lain yang berupa tukar-menukar suatu barang dengan
barang yang lain berdasarkan tata cara atau akad tertentu.
QS. An-Nisaa’ : 29
QS. Al-Baqarah : 275
Rukun Jual Beli
PenjualPembeli
Barang yanng dijual Kalimat
transaksi
Adanya keridhaan
Persyaratan Jual Beli Yang Dianggap Sah
1. saling rela antara kedua belah pihak2. pelaku akad adalah orang yang dibolehkan melakukan akad 3. harta yang menjadi objek transaksi telah dimiliki sebelumnya 4. objek transaksi adalah barang yang diperbolehkan agama5. objek transaksi adalah barang yang biasa diserahterimakan6. objek jual beli diketahui oleh kedua belah pihak saat akad7. harga harus jelas saat transaksi
Adapun Syarat Yang Dibenarkan Agama Yaitu :
Persyaratan yang sesuai tausiqiyah
takliqiyyah
jaza’i
akad fi akad
taqyidiyyah
washfiyah
Hukum Khiyar Dalam Jual Beli1. Selama penjual dan pembeli masih dalam berada suatu majelis sebelum
keduanya berpisah, maka masing-masing dari keduanya berhak untuk khiyar
2. Jika salah satu dari kedua orang yang melakukan jual beli mensyaratkannya sehingga waktu tertentu untuk khiyar
3. Jika salah satu dari dua orang yang melakukan jual beli menipu maka pembeli dibolehkan membatalkan jual belinya
4. Jika penjual merahasiakan sesuatu cacat pada barang yang dijualnya maka pembeli berhak untuk khiyar
5. Jika ditemukan sesuatu cacat pada barang yang dapat menguranginya maka pembelinya berhak untuk khiyar.
6. Jika penjual dan pembeli tidak sepakat dalam harga atau sifat barang kemudian keduanya berhak untuk khiyar
Macam-macam Jual Beli
Ditinjau dari :
Objek
waktu cara
Dan Macam-macam jual beli yang dilarang dalam Islam
Riba adalah penambahan sejumlah
harta yang bersifat khusus
Macam-macam Riba’
Riba fadhl Riba nasiah
Hukum Riba’
الربا ذ وحرم البيع الله وأحل الربا مثل البيع إنما قالوا بأنهم لكKeadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. [QS. Al-Baqarah : 275].
مؤمنين كنتم إن با الر من بقي ما وذروا ه الل قوا ات آمنوا ذين ال ها أي ياArtinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. ( Q.S Al-Baqarah : 278 )
Hikmah diharamkannya Riba’
1. Menjaga harta sorang muslim
2. Mengarahkan seorang Muslim supaya menginvestasikan hartanya di dalam sejumlah usaha yang bersih
3. Menyumbat seluruh jalan permusuhan4. Menjauhkan seorang Muslim dari perbuatan kebinasaan
5. Membukakan pintu-pintu kebaikan
TAHAPAN PENGAHARAMAN RIBA
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
ASBABUN NUZUL
Al-Abbas dan Khalid bin al-Walid adalah dua orang yang berkongsi
di zaman jahiliyah, dengan memberikan pinjaman secara riba kepada orang suku Tsaqif. Setelah
islam datang, kedua orang ini masih mempunyai sisa riba dalam jumlah besar. Begitulah lalu turun
Al-Baqarah: ayat 278
Produk bank dalam tinjauan fiqh mu’amalah