PPT Case APP Winda

download PPT Case APP Winda

of 26

description

Apendisitis

Transcript of PPT Case APP Winda

  • Nama : Tn. SUmur: 53 tahunTanggal lahir : 13 Agustus 1962Jenis Kelamin: Laki-lakiSuku bangsa: JawaAgama: Islam Alamat: Telogosari, SemarangPekerjaan: PedagangPendidikan: - Status: MenikahPenjamin: Umum

  • Tanggal masuk rumah sakit : 21 November 2015 Tanggal pemeriksaan: 23 November 2015Anamnesa: secara autoanamnesa di Prabu Kresna ruang 2-1

    Keluhan utama: Nyeri perut kanan bawah hilang timbul sejak 3 bulan terakhirKeluhan tambahan: Demam naik turun sejak 5 hari sebelum masuk RS, mual, muntah 3 hari sebelum masuk RS

  • Pasien datang ke UGD RSU Semarang pada tanggal 21 November 2015 dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah. Nyeri dirasa tidak menjalar dan nyeri pun hilang timbul sejak 3 bulan terakhir. Pasien merasa perutnya semakin nyeri ketika berjalan, dan saat berbaring nyeri sedikit berkurang. Walaupun nyeri dirasa hilang timbul, namun nyeri tersebut mengganggu aktivitasnya. Demam (+) sejak 5 hari sebelum masuk RS, demam naik turun terutama saat sore dan terkadang saat malam hari. Nafsu makan pasien menurun. BAK tidak ada keluhan, namun terkadang pasien merasa sulit BAB. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi sayuran.3 hari sebelum masuk RS pasien juga datang ke UGD dengan keluhan yang sama yaitu nyeri perut dibagian kanan bawah, demam (+), mual (+), muntah (+) 1 kali isi makanan, lendir (-), darah (-). Setelah diberi obat, nyeri hilang dan pasienpun pulang. Sebelumnya pasien sudah berobat beberapa kali ke Puskesmas namun tidak ada perubahan, nyeri perutnya tetap sering muncul.

  • Pasien datang ke UGD RSU Semarang pada tanggal 21 November 2015 dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah. Nyeri dirasa tidak menjalar dan nyeri pun hilang timbul sejak 3 bulan terakhir. Pasien merasa perutnya semakin nyeri ketika berjalan, dan saat berbaring nyeri sedikit berkurang. Walaupun nyeri dirasa hilang timbul, namun nyeri tersebut mengganggu aktivitasnya. Nafsu makan pasien menurun. Demam (+) sejak 5 hari sebelum masuk RS, demam naik turun terutama saat sore dan terkadang saat malam hari. BAK tidak ada keluhan, namun terkadang pasien merasa sulit BAB. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi sayuran.

  • Riwayat dirawat di RS: tidak adaRiwayat DM: tidak adaRiwayat hipertensi: tidak adaRiwayat alergi: tidak adaRiwayat asma: tidak adaSejak tahun 1984 pasien mengalami gangguan penglihatan karena ada kelainan pada saraf matanya. Sampai akhirnya pada tahun 2000 pasien mengalami kebutaan total pada kedua matanya.

  • Riwayat dirawat di RS: tidak adaRiwayat DM: tidak adaRiwayat hipertensi: tidak adaRiwayat alergi: tidak adaRiwayat asma: tidak adaRiwayat hepatitis: tidak ada

  • Pekerjaan pasien sehari-hari membantu istrinya membungkus kerupuk, untuk dijual. Sebelum kehilangan penglihatannya, pasien adalah seorang buruh.

  • Pemeriksaan Fisis Tanggal : 23 November 2015Status GeneralisPemeriksaan UmumKeadaam umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentis

    Tanda vitalFrekuensi nadi: 80 x/menitTekanan darah: 130/80Frekuensi nafas: 18 x/menitSuhu tubuh: 37,5 0C

  • KepalaBentuk & ukuran normal, benjolan (-), rambut berwarna hitam, terdistribusi merata, rambut tidak mudah tercabut, kelainan kulit kepala (-)MataKedua kelopak mata simetris, kelopak mata cekung -/-, CA -/-, hiperemis -/-, SI -/-, pupil bulat isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya +/+TelingaBentuk normal, liang telinga lapang, sekret (-), serumen (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik aurikuler (-), KGB pre dan retroaurikuler tidak teraba membesar

  • HidungBentuk normal, sekret (-), deviasi (-), napas cuping hidung (-)Mulut dan TenggorokanMukosa bibir kering (-), mukosa mulut merah muda, tonsil T1/T1, dinding faring posterior hiperemis (-) LeherTrakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, KGB submental, submandibular, servikal, dan supraklavikular tidak teraba membesar

    Dada bentuk normal, retraksi otot-otot pernapasan (-)Paru paru Inspeksi: Simetris dalam diam dan pergerakan napas Palpasi: Massa (-), stem fremitus sama kuat kanan dan kiri Perkusi: Sonor, batas paru hepar pada ICS V linea midclavicularis dextraAuskultasi: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

  • JantungInspeksi: Pulsasi ictus cordis tidak terlihat Palpasi: Pulsasi ictus cordis teraba diameter 1 cm, kuat angkat, thrill (-)Perkusi: Batas atas jantung di ICS II linea parasternal dekstra, batas kanan jantung berada di ICS IV linea parasternal dekstra, batas bawah jantung di ICS IV parasternal dekstra, batas jantung kiri di ICS V linea midclavicularis sinistraAuskultasi: Bunyi jantung I dan II reguler normal, murmur (-), gallop (-)

    AbdomenInspeksi: Tampak datar, simetrisAuskultasi: Bising usus (+) normal Perkusi: Timpani diseluruh kuadranPalpasi: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar & lien tidak membesar. Nyeri tekan kuadran kanan bawah (+)

  • EkstremitasAkral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)Turgor kulit normal, sianosis (-), ikterik (-), ruam (-)

    Tulang belakangDeformitas (-)

  • AbdomenInspeksi: Tampak datar, simetrisAuskultasi: Bising usus (+) normal Perkusi: Timpani diseluruh kuadranPalpasi: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar & lien tidak membesar. Nyeri tekan kuadran kanan bawah (+)

  • Mc Burney (-)Rovsing sign (-)Obturator sign (-)Psoas sign (+)

  • Laboratorium tanggal 21 November 2015

  • USG AbdomenKesan : tidak tampak kelainan diorgan intraabdomen diatas secara sonografi

  • Telah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisis pada tanggal 23 November 2015 pada pasien laki-laki berumur 53 tahun dengan keluhan :Pasien datang ke UGD RSU Semarang pada tanggal 21 November 2015 dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah. Nyeri dirasa tidak menjalar dan nyeri pun hilang timbul sejak 3 bulan terakhir. Pasien merasa perutnya semakin nyeri ketika berjalan, dan saat berbaring nyeri sedikit berkurang. Walaupun nyeri dirasa hilang timbul, namun nyeri tersebut mengganggu aktivitasnya. Demam (+) sejak 5 hari sebelum masuk RS, demam naik turun terutama saat sore dan terkadang saat malam hari. BAK tidak ada keluhan, namun terkadang pasien merasa sulit BAB. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi sayuran.Nafsu makan pasien menurun. 3 hari sebelum masuk RS pasien juga datang ke UGD dengan keluhan yang sama yaitu nyeri perut dibagian kanan bawah, demam (+), mual (+), muntah (+) 1 kali isi makanan, lendir (-), darah (-). Setelah diberi obat, nyeri hilang dan pasienpun pulang. Sebelumnya pasien sudah berobat beberapa kali ke Puskesmas namun tidak ada perubahan.

  • Dari hasil pemeriksaan fisis didapatkan :Pemeriksaan UmumKeadaam umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentis

    Tanda vitalFrekuensi nadi: 80 x/menitTekanan darah: 130/80Frekuensi nafas: 18 x/menitSuhu tubuh: 37,5 0C

  • AbdomenInspeksi: Tampak datar, simetrisAuskultasi: Bising usus (+) normal Perkusi: Timpani diseluruh kuadranPalpasi: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar & lien tidak membesar. Nyeri tekan kuadran kanan bawah (+)

    Pemeriksaan tambahanMc Burney (-)Rovsing sign (-)Obturator sign (-)Psoas sign (+)

  • Dari hasil laboratorium tanggal 21 November 2015 didapatkan :Lekosit : 12,1Trombosit : 516Serologi - WidalS. typhi O : (+) 1/80S. Typhi H :(+) 1/320

    Dari hasil laboratorium tanggal 23 November 2015 didapatkan :Ureum : 25,6HBsAg (+)

    USG Abdomen dengan kesan normal

  • DIAGNOSA KERJAApendisitisDemam tifoidSuspek Hepatitis BKebutaan total ODSDIAGNOSA BANDINGGastroenteritisDemam dengueUrolitiasis pielum/ureter kanan

  • Perforasi apendiksPeritonitis

  • Apendiktomi Cefoperazon 3x1grDexketoprofen 3x50 mgAsam traneksamat 3x500mgRanitidin 3x50mgVitamin C 1x1 ampVitamin K 1x1 amp

  • Ad vitam : ad bonamAd functionam: ad bonamAd sanationam: ad bonam