PPT Blok 28

38
Cor Pulmonale Jessica Lawrence I020I0227 BI

description

cor pulmonale

Transcript of PPT Blok 28

Cor Pulmonale

Jessica LawrenceI020I0227BI

Diagnosa klinis

Pajanan yang dialami

Hubungan pajanan dengan gejala klinis

Pajanan cukup besar

Faktor individu

Faktor lain diluar pekerjaan

Diagnosis okupasi

7 Langkah Diagnosa Okupasi

Identitas Lengkap Nama : Tn. IMUmur : 46 tahunAlamat : Cililitan Pekerjaan : Pedagang BaksoStatus : MenikahPemdidikan: SDAgama : Islam

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang

Apa keluhan utama pasien?

Sejak kapan keluhan tersebut muncul?

Adakah keluhan lain yang dirasakan?

Apakah ada keadaan yang memperberat keluhan tersebut?

Adanya keluhan pada kasus: sesak napas, batuk-batuk,

batuk berdahak, napas berbunyi (mengi), kesulitan napas.

Bapak IM memiliki keluhan utama keluhan sakit pada dada

kiri dan sesak nafas sejak dua hari yang lalu.

Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu

Apakah pasien pernah menderita penyakit-penyakit kronik

seperti hipertensi, diabetes melitus, kolestrol?

Apakah sebelumnya menderita: asma, atopi, penyakit

kardiorespirasi.

Paparan bahan-bahan yang pernah diterimanya:

kebisingan, getaran, radiasi, zat-zat kimiawi, abses, dan

sebagainya.

Sebelum mengalami keluhan yang sekarang didapatkan informasi bapak IM pernah mengalami penyakit paru-paru dengan pengobatan kurang lebih setahun.

Anamnesis

Riwayat Keluarga

Di keluarga bapak IM tidak ada yang mengalami hal yang

sama, tetapi ibu dari beliau menderita hipertensi.

Riwayat Sosial

Kegiatan sosial, terutama berkaitan dengan rokok, alkohol,

dan penggunaan obat-obat tertentu.

Bapak IM diketahui sering bergadang dengan minum kopi

lalu sudah berhenti merokok sejak 1 tahun yang lalu.

Anamnesis

Riwayat Pekerjaan Apakah pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan

keluhan yang timbul? Apa kemungkinan pajanan yang dialami selama bekerja? Bagaimana dengan pekerja lainnya? Alat pelindung diri apa yang dipakai?

Pada pasien, bapak IM bekerja sebagai pedagang bakso, beliau sudah bekerja selama 15 tahun. Selama bekerja bapak IM tidak mengenakan APD.

Anamnesis

Dilakukan dari ujung kepala hingga ujung kaki:

dalam batas normal.

TTV:

Tekanan darah 140/90 mm/Hg, denyut nadi 88x/menit,

nafas 28x/menit, suhu 36,5oC.

Status Gizi: cukup

Tinggi badan 160 cm, Berat badan 55 kg, IMT 21,5.

Pemeriksaan Fisik

InspeksiKesadaran pasienTampak nyeri atau tidak.Melihat apakah ada pembesaran organ-organ

tertentu.Oedem pada tungkai bawah.

Pada pasien, pemeriksaan inspeksi dalam batas normal.

Pemeriksaan Fisik

Palpasi dan Perkusi

Apakah terdapat nyeri superfisial

Teraba pembesaran organ atau tidak.

Perkusi untuk mengetahui batas-batas jantung

Peningkatan JVP

Pada bapak IM pemeriksaan palpasi dalam batas normal.

hasil perkusi yang didapatkan adalah batas jantung kiri

apex melebar 2 jari di lateral midclavicula sinistra sela iga

ke-4.

Pemeriksaan Fisik

Auskultasi dilakukan untuk mendengarkan bunyi

jantung dan paru.

Pada bapak IM didapatkan ronkhi (+), wheezing

(+), suara pernafasan ventrikuler. Bunyi jantung

bapak IM normal dan tidak terdapat murmur

maupun gallop.

Pemeriksaan Fisik

Uji Faal Paru

Uji faal paru yang merupakan baku emas dengan

spirometri atau bila diperlukan dilakukan bronkodilatator

test.

Pemeriksaan spirometri dilakukan untuk memeriksa FEV1,

FCV dan FEV1/FCV.

Disebut obstruksi apabila %FEV1 (FEV1/FEV1 prediksi)

<80% atau FEV1% (FEV/FCV) < 75%.

Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin

Pemeriksaan darah rrutin dilakukan untuk melihat apakah

terdapat infeksi dan kelainan pada darah.

Pada bapak IM ditemukan leukositosis. Dan pada analisa

gas darah didapatkan peningkatan tekanan O2 dan tekanan

CO2.

Pemeriksaan Penunjang

Foto Polos

Pada bapak IM ditemukan atrium kanan membesar.

Elektrokardiografi

Pada EKG, ditemukan gelombang P pulmonal, deviasi aksis

jantung ke kanan dan RVH (hipertrofi ventrikel kanan).

Pemeriksaan Penunjang

Cor Pulmonale

Penyakit jantung yang terjadi sekunder terhadap penyakit paru

kronik atau pembuluh darah paru.

Penyebab digolongkan dalam 4 kelompok:

Penyakit pembuluh darah paru.

Tekanan darah pada arteri pulmonal oleh tumor mediastinum,

aneurisma, granuloma, atau fibrosis.

Penyakit neurovaskular dan dinding dada.

Penyakit mengenai aliran udara paru, alveoli, termasuk PPOK.

Working diagnose

AKTIFITAS

FISIK KIMIA BIOLOGI ERGONOMI

PSIKOSOSIAL

Ggn. Kesehatan

Resiko Kec. Kerja

Berangkat ke pasar dan belanja

Panas cuaca, bising kendaraan

Debu, asap kendaraan, polutan

Bakteri, virus, jamur, parasit

Gerakan repetitif, getaran

Malas, lelah, stress (harga naik), emosi, mengantuk

Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal

Tabrakan, terjatuh, terpeleset

Ke tempat berjualan

Panas cuaca, bising kendaraan, sinar UV

Debu, asap kendaraan, polutan

Bakteri, virus, jamur, parasit

Gerakan repetitif, getaran, mengangkat barang berat

Lelah, stress, emosi, mengantuk

Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal

Tabrakan, terjatuh, terpeleset

Memasak dan menyiapkan bahan-bahan

jualan

Panas kompor, bising kendaraan, sinar UV

Debu, asap kendaraan, polutan

Bakteri, virus, jamur, parasit

Posisi statis, memotong sayur, berdiri lama,gerakan repetitif

Lelah, bosan, stress

Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal

Tangan tersayat, keseleo saat mengangkat barang, terkena air mendidih

Pajanan yang dialami

Berjualan Panas kompor, bising kendaraan, sinar UV

Debu, asap kendaraan, polutan

Bakteri, virus, jamur, parasit

Posisi statis, berdiri lama

Lelah, bosan, stress, cemas

Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal

Tangan terkena air mendidih

Merapikan barang-barang jualan

Panas kompor, bising kendaraan, gelap

Debu, asap kendaraan, polutan

Bakteri, virus, jamur, parasit

Mengangkat barang-barang

Lelah, stress, emosi, cemas

Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal

Tertindih barang, keseleo saat mengangkat barang

Pulang Kerja

Dingin, gelap

Debu, asap kendaraan, polutan

Bakteri, virus, jamur, parasit

Gerakan repetitif

Lelah, stress (jualan sepi)

Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal

Tabrakan, terjatuh, terpeleset

Fisik

1. Penerangan

Jenis pencahayaan secara umum terbagi dua yaitu alamiah

dengan sinar matahari dan buatan (lampu yang digunakan

sehari-hari).

Menurut panjang gelombangnya, sinar ultraviolet dibagi

tiga yaitu sinar ultraviolet A, B dan C.

Sinar matahari sangat bermanfaat untuk sintesa vitamin D,

namun pemaparan sianr matahari secara terus menerus

terutama sinar ultraviolet B dapat menyebabkan kanker

kulit karena kerusakan fotokimia pada DNA manusia.

Pajanan-pajanan

2. Suhu

Cedera akibat suhu lingkungan yang panas dan

kelembapan udara yang meningkat menyebabkan bercak

merah pada kulit, heat cramps akibat cairan tubuh

berkurang.

Bila Tn.IM kurang minum air putih saat bekerja, kelelahan

dan bisa mengalami heat stroke akibat lingkungan pasar

yang terlalu panas menyebabkan kelenjar keringat

melemah tak mampu mengeluarkan keringat lagi sehingga

tidak dapat mengeluarkan panas dari dalam tubuh.

Pada lingkungan kerja panas, tubuh mengatur suhunya dengan

penguapan keringat yang dipercepat dengan pelebaran

pembuluh darah yang disertai meningkatnya denyut nadi dan

tekanan darah, sehingga beban kardiovaskuler bertambah.

Kelembaban tinggi menghambat penguapan dalam cuaca

panas dan berarti tambahan beban bagi jantung dan sistem

kardiovaskuler.

Bekerja pada tekanan udara tinggi dan rendah mengganggu

penderita kelainan kardiovaskuler; tekanan udara rendah

mempercepat pernafasan dan juga denyut jantung, sedangkan

tekanan tinggi berakibat kerusakan sistem kardiovaskuler.

Biologi Potensi hazard pada lingkungan biologis yaitu

Staphylococus aureus (keracunan makanan) yang terdapat

pada daging yang telah dimasak atau diolah.

Kontaminasi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan

atau sanitasi yang baik dengan menggunakan bahan

mentah yang tidak terkontaminasi.

Kimia Debu jika terinhalasi (terhirup) akan mengakibatkan alveoli

meradang, peningkatan sel darah putih, dan akibatnya

alveoli terisi cairan.

Jika pemaparan sering dan kadar debu tinggi, maka gejala

akan timbul lebih besar, dan jika tidak diobati akan

berkembang menjadi kronis, dapat menimbulkan fibrosis

dan berlanjut pada terjadinya PPOK.

Polusi udara dalam rumah yang berasal dari pembakaran

tungku atau kompor yang tidak berfungsi dengan baik

dapat menyebabkan PPOK lebih besar dari partikel emisi

kendaraan bermotor.

Ergonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

masalah manusia dalam kaitan dengan pekerjaan.

Posisi tubuh pasien saat bekerja berjualan bakso yaitu berdiri

atau berjalan berkeliling perumahan.

Akibat posisi tubuh tersebut meningkatkan kerja jantung dan

kelelahan.

Akibat berjalan jauh dan mendorong gerobak menyebabkan

kelelahan. Karena aktivitas metabolisme anaerob yang terjadi

pada otot, sehingga keluhan kaki pegel sering dirasakan oleh

Tn.IM.

Ergonomi

Rokok mengandung nikotin sebagai penyebab ketagihan

yang akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh

lainnya sehingga bekerja tidak normal.

Nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga

meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan

kontraksi jantung.

Tembakau mempunyai efek yang cukup besar. Pada

prinsipnya efek tersebut merupakan penyempitan pembuluh

darah, melalui lapisan otot pembuluh itu dan kenaikan

tekanan darah.

Rokok dan Kopi

Dampak kafein untuk kesehatan adalah dapat

meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung

dan hipertensi.

Kafein memiliki kecenderungan untuk

menghambat aktivitas hormon adenosin yang

berfungsi dalam memperlebar pembuluh darah.

Akibatnya, dinding pembuluh darah menjadi

sempit dan tekanan darah meningkat sehingga

terjadilah hipertensi.

Pasien tersebut juga memiliki riwayat penyakit paru dengan

pengobatan lama dan menderita hipertensi setelah dilakukan

pemeriksaan fisik.

Pasien di ketahui bekerja mulai dari pukul 3 dini hari hingga

pukul 8 malam, selain itu di tempat bekerja pasien, terdapat

paparan fisik berupa panas cahaya, panas kompor, sinar uv.

Lalu paparan kimia yg dapat berhubungan dengan keluhan

yang ada pada pasien adalah paparan dari debu, asap

kendaraan, dan polutan lainnya.

Hubungan Pajanan dengan Gejala

Selain itu pasien juga sering bergadang dengan meminum

kopi, hal ini diduga berhubungan dengan pengaruh nikotin

dan kafein di dalam tubuh yang merupakan vasokonstriktor.

Pada lingkungan yang panas, tubuh mengatur suhunya

dengan penguapan keringat yang dipercepat dengan

pelebaran pembuluh darah yang disertai meningkatnya

denyut nadi dan tekanan darah, sehingga beban

kardiovaskuler bertambah.

Kelembapan tinggi menghambat penguapan dalam cuaca

panas dan berarti tambahan beban bagi jantung dan sistem

kardiovaskuler.

Patofisiologi

Cara/Proses kerja: pasien memiliki pekerjaan

sebagai pedagang bakso. Pasien mulai membeli

bahan-bahan ke pasar pukul 3 dini hari,

kemudian kembali mempersiapkan bahan-bahan

yang digunakan untuk memasak.

Lama kerja: pasien berjualan dari pukul 8 pagi

hingga pukul 8 malam.

Analisa Kualitatif

Status kesehatan pasienStatus kesehatan mentalHigiene perorangan

Faktor Individu

Hobi: Tidak diketahui.Kebiasaan: Merokok (dulu), bergadang

dengan meminum kopi.Pajanan yang ada di rumah: tidak diketahui.Pekerjaan sambilan: tidak diketahui.

Faktor lain di luar pekerjaan

Diagnosis okupasi pada pasien di skenario ini adalah

penyakit yang di perberat oleh pajanan di tempat kerja dan

pola hidup pasien.

Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat hipertensi dan

penyakit paru, yang apabila diperberat oleh pajanan-

pajanan yang didapatkan di lingkungan pekerjaan dan pola

hidup dapat memicu ke arah hipertensi pulmonal yang

diikuti oleh cor pulmonale akibat terjadinya hipertrofi

ventrikel kanan.

Diagnosis Okupasi

Medika mentosa

Vasodilator (nitrat, hidralazin, antagonis kalsium,

inhibitor ACE)

Digitalis (Bila disertai gagal jantung kiri)

Diuretika

Antikoagulan (untuk kemungkinan terjadinya

tromboemboli akibat disfungsi ventrikel kanan)

Penatalaksanaan

Non-medika mentosaTerapi OksigenTerapi oksigen mengurangi vasokonstriksi dan

menurunkan resistensi vaskular paru yang kemudian meningkatkan isi sekuncup ventrikel kanan.

Terapi oksigen meningkatkan kadar oksigen arteri dan meningkatkan hantaran oksigen ke jantung, otak dan organ vital lain.

Spesialis Penyakit Dalam atau kardiologi.

Rujukan

Pelaksanaan medical check-up juga dibutuhkan

untuk menghindari komplikasi-komplikasi.

Preventif

Dubia ad bonam

Prognosis