PPT Blok 28
-
Upload
jessica-lawrence -
Category
Documents
-
view
35 -
download
5
description
Transcript of PPT Blok 28
Diagnosa klinis
Pajanan yang dialami
Hubungan pajanan dengan gejala klinis
Pajanan cukup besar
Faktor individu
Faktor lain diluar pekerjaan
Diagnosis okupasi
7 Langkah Diagnosa Okupasi
Identitas Lengkap Nama : Tn. IMUmur : 46 tahunAlamat : Cililitan Pekerjaan : Pedagang BaksoStatus : MenikahPemdidikan: SDAgama : Islam
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Apa keluhan utama pasien?
Sejak kapan keluhan tersebut muncul?
Adakah keluhan lain yang dirasakan?
Apakah ada keadaan yang memperberat keluhan tersebut?
Adanya keluhan pada kasus: sesak napas, batuk-batuk,
batuk berdahak, napas berbunyi (mengi), kesulitan napas.
Bapak IM memiliki keluhan utama keluhan sakit pada dada
kiri dan sesak nafas sejak dua hari yang lalu.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pasien pernah menderita penyakit-penyakit kronik
seperti hipertensi, diabetes melitus, kolestrol?
Apakah sebelumnya menderita: asma, atopi, penyakit
kardiorespirasi.
Paparan bahan-bahan yang pernah diterimanya:
kebisingan, getaran, radiasi, zat-zat kimiawi, abses, dan
sebagainya.
Sebelum mengalami keluhan yang sekarang didapatkan informasi bapak IM pernah mengalami penyakit paru-paru dengan pengobatan kurang lebih setahun.
Anamnesis
Riwayat Keluarga
Di keluarga bapak IM tidak ada yang mengalami hal yang
sama, tetapi ibu dari beliau menderita hipertensi.
Riwayat Sosial
Kegiatan sosial, terutama berkaitan dengan rokok, alkohol,
dan penggunaan obat-obat tertentu.
Bapak IM diketahui sering bergadang dengan minum kopi
lalu sudah berhenti merokok sejak 1 tahun yang lalu.
Anamnesis
Riwayat Pekerjaan Apakah pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan
keluhan yang timbul? Apa kemungkinan pajanan yang dialami selama bekerja? Bagaimana dengan pekerja lainnya? Alat pelindung diri apa yang dipakai?
Pada pasien, bapak IM bekerja sebagai pedagang bakso, beliau sudah bekerja selama 15 tahun. Selama bekerja bapak IM tidak mengenakan APD.
Anamnesis
Dilakukan dari ujung kepala hingga ujung kaki:
dalam batas normal.
TTV:
Tekanan darah 140/90 mm/Hg, denyut nadi 88x/menit,
nafas 28x/menit, suhu 36,5oC.
Status Gizi: cukup
Tinggi badan 160 cm, Berat badan 55 kg, IMT 21,5.
Pemeriksaan Fisik
InspeksiKesadaran pasienTampak nyeri atau tidak.Melihat apakah ada pembesaran organ-organ
tertentu.Oedem pada tungkai bawah.
Pada pasien, pemeriksaan inspeksi dalam batas normal.
Pemeriksaan Fisik
Palpasi dan Perkusi
Apakah terdapat nyeri superfisial
Teraba pembesaran organ atau tidak.
Perkusi untuk mengetahui batas-batas jantung
Peningkatan JVP
Pada bapak IM pemeriksaan palpasi dalam batas normal.
hasil perkusi yang didapatkan adalah batas jantung kiri
apex melebar 2 jari di lateral midclavicula sinistra sela iga
ke-4.
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi dilakukan untuk mendengarkan bunyi
jantung dan paru.
Pada bapak IM didapatkan ronkhi (+), wheezing
(+), suara pernafasan ventrikuler. Bunyi jantung
bapak IM normal dan tidak terdapat murmur
maupun gallop.
Pemeriksaan Fisik
Uji Faal Paru
Uji faal paru yang merupakan baku emas dengan
spirometri atau bila diperlukan dilakukan bronkodilatator
test.
Pemeriksaan spirometri dilakukan untuk memeriksa FEV1,
FCV dan FEV1/FCV.
Disebut obstruksi apabila %FEV1 (FEV1/FEV1 prediksi)
<80% atau FEV1% (FEV/FCV) < 75%.
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Pemeriksaan darah rrutin dilakukan untuk melihat apakah
terdapat infeksi dan kelainan pada darah.
Pada bapak IM ditemukan leukositosis. Dan pada analisa
gas darah didapatkan peningkatan tekanan O2 dan tekanan
CO2.
Pemeriksaan Penunjang
Foto Polos
Pada bapak IM ditemukan atrium kanan membesar.
Elektrokardiografi
Pada EKG, ditemukan gelombang P pulmonal, deviasi aksis
jantung ke kanan dan RVH (hipertrofi ventrikel kanan).
Pemeriksaan Penunjang
Cor Pulmonale
Penyakit jantung yang terjadi sekunder terhadap penyakit paru
kronik atau pembuluh darah paru.
Penyebab digolongkan dalam 4 kelompok:
Penyakit pembuluh darah paru.
Tekanan darah pada arteri pulmonal oleh tumor mediastinum,
aneurisma, granuloma, atau fibrosis.
Penyakit neurovaskular dan dinding dada.
Penyakit mengenai aliran udara paru, alveoli, termasuk PPOK.
Working diagnose
AKTIFITAS
FISIK KIMIA BIOLOGI ERGONOMI
PSIKOSOSIAL
Ggn. Kesehatan
Resiko Kec. Kerja
Berangkat ke pasar dan belanja
Panas cuaca, bising kendaraan
Debu, asap kendaraan, polutan
Bakteri, virus, jamur, parasit
Gerakan repetitif, getaran
Malas, lelah, stress (harga naik), emosi, mengantuk
Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal
Tabrakan, terjatuh, terpeleset
Ke tempat berjualan
Panas cuaca, bising kendaraan, sinar UV
Debu, asap kendaraan, polutan
Bakteri, virus, jamur, parasit
Gerakan repetitif, getaran, mengangkat barang berat
Lelah, stress, emosi, mengantuk
Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal
Tabrakan, terjatuh, terpeleset
Memasak dan menyiapkan bahan-bahan
jualan
Panas kompor, bising kendaraan, sinar UV
Debu, asap kendaraan, polutan
Bakteri, virus, jamur, parasit
Posisi statis, memotong sayur, berdiri lama,gerakan repetitif
Lelah, bosan, stress
Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal
Tangan tersayat, keseleo saat mengangkat barang, terkena air mendidih
Pajanan yang dialami
Berjualan Panas kompor, bising kendaraan, sinar UV
Debu, asap kendaraan, polutan
Bakteri, virus, jamur, parasit
Posisi statis, berdiri lama
Lelah, bosan, stress, cemas
Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal
Tangan terkena air mendidih
Merapikan barang-barang jualan
Panas kompor, bising kendaraan, gelap
Debu, asap kendaraan, polutan
Bakteri, virus, jamur, parasit
Mengangkat barang-barang
Lelah, stress, emosi, cemas
Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal
Tertindih barang, keseleo saat mengangkat barang
Pulang Kerja
Dingin, gelap
Debu, asap kendaraan, polutan
Bakteri, virus, jamur, parasit
Gerakan repetitif
Lelah, stress (jualan sepi)
Paru-paru, kulit, Saluran nafas, mata, muskuloskeletal
Tabrakan, terjatuh, terpeleset
Fisik
1. Penerangan
Jenis pencahayaan secara umum terbagi dua yaitu alamiah
dengan sinar matahari dan buatan (lampu yang digunakan
sehari-hari).
Menurut panjang gelombangnya, sinar ultraviolet dibagi
tiga yaitu sinar ultraviolet A, B dan C.
Sinar matahari sangat bermanfaat untuk sintesa vitamin D,
namun pemaparan sianr matahari secara terus menerus
terutama sinar ultraviolet B dapat menyebabkan kanker
kulit karena kerusakan fotokimia pada DNA manusia.
Pajanan-pajanan
2. Suhu
Cedera akibat suhu lingkungan yang panas dan
kelembapan udara yang meningkat menyebabkan bercak
merah pada kulit, heat cramps akibat cairan tubuh
berkurang.
Bila Tn.IM kurang minum air putih saat bekerja, kelelahan
dan bisa mengalami heat stroke akibat lingkungan pasar
yang terlalu panas menyebabkan kelenjar keringat
melemah tak mampu mengeluarkan keringat lagi sehingga
tidak dapat mengeluarkan panas dari dalam tubuh.
Pada lingkungan kerja panas, tubuh mengatur suhunya dengan
penguapan keringat yang dipercepat dengan pelebaran
pembuluh darah yang disertai meningkatnya denyut nadi dan
tekanan darah, sehingga beban kardiovaskuler bertambah.
Kelembaban tinggi menghambat penguapan dalam cuaca
panas dan berarti tambahan beban bagi jantung dan sistem
kardiovaskuler.
Bekerja pada tekanan udara tinggi dan rendah mengganggu
penderita kelainan kardiovaskuler; tekanan udara rendah
mempercepat pernafasan dan juga denyut jantung, sedangkan
tekanan tinggi berakibat kerusakan sistem kardiovaskuler.
Biologi Potensi hazard pada lingkungan biologis yaitu
Staphylococus aureus (keracunan makanan) yang terdapat
pada daging yang telah dimasak atau diolah.
Kontaminasi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan
atau sanitasi yang baik dengan menggunakan bahan
mentah yang tidak terkontaminasi.
Kimia Debu jika terinhalasi (terhirup) akan mengakibatkan alveoli
meradang, peningkatan sel darah putih, dan akibatnya
alveoli terisi cairan.
Jika pemaparan sering dan kadar debu tinggi, maka gejala
akan timbul lebih besar, dan jika tidak diobati akan
berkembang menjadi kronis, dapat menimbulkan fibrosis
dan berlanjut pada terjadinya PPOK.
Polusi udara dalam rumah yang berasal dari pembakaran
tungku atau kompor yang tidak berfungsi dengan baik
dapat menyebabkan PPOK lebih besar dari partikel emisi
kendaraan bermotor.
Ergonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
masalah manusia dalam kaitan dengan pekerjaan.
Posisi tubuh pasien saat bekerja berjualan bakso yaitu berdiri
atau berjalan berkeliling perumahan.
Akibat posisi tubuh tersebut meningkatkan kerja jantung dan
kelelahan.
Akibat berjalan jauh dan mendorong gerobak menyebabkan
kelelahan. Karena aktivitas metabolisme anaerob yang terjadi
pada otot, sehingga keluhan kaki pegel sering dirasakan oleh
Tn.IM.
Ergonomi
Rokok mengandung nikotin sebagai penyebab ketagihan
yang akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh
lainnya sehingga bekerja tidak normal.
Nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga
meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan
kontraksi jantung.
Tembakau mempunyai efek yang cukup besar. Pada
prinsipnya efek tersebut merupakan penyempitan pembuluh
darah, melalui lapisan otot pembuluh itu dan kenaikan
tekanan darah.
Rokok dan Kopi
Dampak kafein untuk kesehatan adalah dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung
dan hipertensi.
Kafein memiliki kecenderungan untuk
menghambat aktivitas hormon adenosin yang
berfungsi dalam memperlebar pembuluh darah.
Akibatnya, dinding pembuluh darah menjadi
sempit dan tekanan darah meningkat sehingga
terjadilah hipertensi.
Pasien tersebut juga memiliki riwayat penyakit paru dengan
pengobatan lama dan menderita hipertensi setelah dilakukan
pemeriksaan fisik.
Pasien di ketahui bekerja mulai dari pukul 3 dini hari hingga
pukul 8 malam, selain itu di tempat bekerja pasien, terdapat
paparan fisik berupa panas cahaya, panas kompor, sinar uv.
Lalu paparan kimia yg dapat berhubungan dengan keluhan
yang ada pada pasien adalah paparan dari debu, asap
kendaraan, dan polutan lainnya.
Hubungan Pajanan dengan Gejala
Selain itu pasien juga sering bergadang dengan meminum
kopi, hal ini diduga berhubungan dengan pengaruh nikotin
dan kafein di dalam tubuh yang merupakan vasokonstriktor.
Pada lingkungan yang panas, tubuh mengatur suhunya
dengan penguapan keringat yang dipercepat dengan
pelebaran pembuluh darah yang disertai meningkatnya
denyut nadi dan tekanan darah, sehingga beban
kardiovaskuler bertambah.
Kelembapan tinggi menghambat penguapan dalam cuaca
panas dan berarti tambahan beban bagi jantung dan sistem
kardiovaskuler.
Cara/Proses kerja: pasien memiliki pekerjaan
sebagai pedagang bakso. Pasien mulai membeli
bahan-bahan ke pasar pukul 3 dini hari,
kemudian kembali mempersiapkan bahan-bahan
yang digunakan untuk memasak.
Lama kerja: pasien berjualan dari pukul 8 pagi
hingga pukul 8 malam.
Analisa Kualitatif
Hobi: Tidak diketahui.Kebiasaan: Merokok (dulu), bergadang
dengan meminum kopi.Pajanan yang ada di rumah: tidak diketahui.Pekerjaan sambilan: tidak diketahui.
Faktor lain di luar pekerjaan
Diagnosis okupasi pada pasien di skenario ini adalah
penyakit yang di perberat oleh pajanan di tempat kerja dan
pola hidup pasien.
Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat hipertensi dan
penyakit paru, yang apabila diperberat oleh pajanan-
pajanan yang didapatkan di lingkungan pekerjaan dan pola
hidup dapat memicu ke arah hipertensi pulmonal yang
diikuti oleh cor pulmonale akibat terjadinya hipertrofi
ventrikel kanan.
Diagnosis Okupasi
Medika mentosa
Vasodilator (nitrat, hidralazin, antagonis kalsium,
inhibitor ACE)
Digitalis (Bila disertai gagal jantung kiri)
Diuretika
Antikoagulan (untuk kemungkinan terjadinya
tromboemboli akibat disfungsi ventrikel kanan)
Penatalaksanaan
Non-medika mentosaTerapi OksigenTerapi oksigen mengurangi vasokonstriksi dan
menurunkan resistensi vaskular paru yang kemudian meningkatkan isi sekuncup ventrikel kanan.
Terapi oksigen meningkatkan kadar oksigen arteri dan meningkatkan hantaran oksigen ke jantung, otak dan organ vital lain.