ppt blok 20

download ppt blok 20

of 15

description

ppt bph

Transcript of ppt blok 20

Slide 1

Benign Prostat Hipertrofi

AnamnesisKeadaan umumTTVIdentitas pasien : seorang laki-laki 60 tahun Keluhan Utama : keluhan sering BAKRiwayat penyakit sekarang : sering BAK, terutama malam hari. Setiap setelah BAK, pasien selalu merasa tidak lampias dan pancaran urinnya lemah. Keluhan ini sudah dirasakan selama 6 bulan terakhir dan dirasa semakin memberat.Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit keluarga Riwayat socialRiwayat Obat

Pemeriksaan FisikPemeriksaan colok dubur atau Digital rectal Examination (DRE) Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan LaboratoriumPencitraan : Pemeriksaan IVU dan Pemeriksaan ultrasonografi (trans abdominal (trans abdominal ultrasonography / TAUS) dan trans rektal ( trans uretral ultrasonography / TRUS )Pemeriksaan Derajat ObstruksiDiagnosis BandingCa ProstatStriktura ProstatProstatitis-menyerang pasien yang berusia 70-80 tahun sekitar 30% dan 75% pada usia lebih 80 tahun.-faktor : predisposisi genetic, pengaruh hormonal, diet, pengaruh lingkungan, dan infeksi.-stadium dini, sering kali tidak menunjukan gejala atau tanda klinis.-saat pemeriksaan colok dubur berupa nodul keras pada prostat atau secara kebetulan diketemukan adanya peningkatan kadar (TRUS).-suatu infeksi, trauma pada uretra, dan kelainan bawaan.-kuman gonokokus .-trauma tumpul pada selangkangan (straddle injury), fraktur tulang pelvis, dan instrumentasi atau tindakan transuretra uretra yang kurang hati-hati.-Gejala yang khas adalah pancaran buang air seni kecil dan bercabang.-Gejala lain : iritasi dan infeksi dan retensi urin.

-reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun non bakteri.-Prostatitis bacterial akut (kategori I) -Prostatitis bakteril kronis (kategori II) -Prostatitis non bacterial (kategori III) -Prostatitis inflamasi asimtomatik (kategori IV) 5Diagnosis KerjaBenign prostat hipertrofi

Gejala KlinikGejala obstruktif : gejala harus menunggu pada permulaan miksi (hesitancy)miksi terputus (intermittency)menetes pada akhir miksi ( terminal dribbling),pancaran miksi menjadi lemahrasa belum puas sehabis miksi

Gejala iritatif : bertambahnya frekuensi miksiNokturiamiksi sulit ditahan nyeri pada waktu miksi (diisuria). PatofisiologiHiperplasia prostatPenyempitan lumen uretra posteriorPeningkatan tekanan intravesikelBuli-buli :-hipertrofi otot detrusor-trabekulasi-selula-divertikel buli-buliGinjal dan ureter :-refluks vesiko-ureter-hidroureter-hidronefrosis-pionefrosis-gagal ginjalEtiologiTeori steam selTeori reawakening Perubahan keseimbangan antara testoteron dan estrogenBertambahnya usia EpidemiologiPrevalensi yang pasti di Indonesia belum diketahui tetapi berdasarkan kepustakaan luar negeri diperkirakan semenjak umur 50 tahun 20%-30% .Pada pria usia 50 tahun angka kejadiannya sekitar 50%, dan pada usia 80 tahun sekitar 80%. Sekitar 50% dari angka tersebut diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinik.3

PenatalaksanaanCek kadar PSA : nilai PSA meningkat maka semakin besar kemungkinan BPH.Watchful waitingMedikamentosa :Penghambat reseptor adrenegik-alfaPenghambat 5 alfa- reduktase ( 5 alfa reduktase inhibitor / 5 ARI)Fitofarmako

PembedahanPembedahan terbuka Pembedahan Endourologi Elektrovaporasi Prostat Laser Prostatektomi Tindakan Invasif MinimalTermoterapiTUNA (Transurethral needle ablation of the prostate) StentHIFU (High intensity focused ultrasound)KomplikasiRetensi urin akutInfeksi saluran kemihInvolusi kontraksi kandung kemihRefluk kandung kemihHidroureter dan hidronefrosisGagal ginjalHematuriHernia atau hemoroid PencegahanMembatasi atau menghindari produk hewani dan minyak nabatiAsupan produk kedelaiAsupan energi yang lebih rendahKesimpulanSetelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien diduga menderita penyakit benign prostat hipertrofi.Hipotesis diterima