Ppt Antivirus_Farmakologi Bu Refda
-
Upload
desy-ratna-sari-nainggolan -
Category
Documents
-
view
178 -
download
5
Transcript of Ppt Antivirus_Farmakologi Bu Refda
Antivirus_Farmakologi
farmasi angkatan IX P2K
Disusun Oleh :Hijrianti 10334016Azizah 103340xx
Ratih
Pendahuluan Antivirus
• Virus agen penyebab infeksi yg berukuran plg kecil (diameter sekitar 20 nm-300 nm).
• Genom hanya mengandung 1jenis asam nukleat(RNA atau DNA)dibungkus dlm selubung proteindikelilingi oleh membran yg mengandung lipid. Seluruh unit infeksi disebut virion.
• Virus bersifat inert dalam lingkungan ekstraseluler,hanya bereplikasi dlm sel yang hidupparasit pd tingkat genetik.
Pendahuluan Antivirus
• Proses dasar infeksi terjadinya siklus replikatif virus (parsial atau koplet) pd sel pejamu. Respons selular berkisar dari tidak ada efek yang tampak sampai efek sitopatologi disertai kematian sel hingga hiperplasia /kanker.
• Penyakit klinis pada pejamu memiliki tanda dan gejala yang jelas. Suatu sindrom merupakan kumpulan tanda dan gejala yang spesifik
• Infeksi yang tidak menimbulkan gejala apapun subklinis. Bahkan kebanyakan infeksi virus tidak menimbulkan penyakit.
Pendahuluan Antivirus
• Untuk menimbulkan penyakit, virus harus masuk kedalam pejamu kontak dg sel yang rentan, bereplikasi cedera sel.
• Pemahaman patogenesis virus pd tingkat molekular untuk merancang strategi antivirus yang efektif & spesifik.
• Antivirus untuk mengurangi morbiditas dan kerugian secara ekonomi karena infeksi virus dan untuk mengobati peningkatan jumlah pasien dengan imunosupresi yang mempunyai resiko tinggi mengalami infeksi.
Penggolongan obat antivirus
Gol. Obat anti-nonretrovirus
ANTIVIRUS UNTUK HERPES• Obat-obat yang efektif terhadap virus ini merupakan anti
metabolit yang mengalami bioaktivasi melalui enzime kinase sel hospes atau virus untuk membentuk senyawa yang dapat menghambat DNA polymerase virus.
• Contohnya:a. Asiklovir
b. Valasiklovir c. Famsiklovir d. Dsb....
Asiklovir
Mekanisme kerja & indikasi asiklovir
• Asiklovir bekerja pada DNA polimerase virus, spt DNA polimerase virus herpes.
• Sblm dpt menghambat sintesis DNAharus mengalami fosforilasi intraseluler, dalam 3tahap untuk menjadi bentuk trifosfat. Fosforilasi pertama dikatalisis oleh timidin kinase virus, proses selanjutnya berlangsung dalam sel yang terinfeksi virus.
• Indikasi: Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik local maupun sistemik (termasuk keratitis herpetic, herpetic ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonatal dan herpes labialis) dan infeksi VZV (varisela dan herpes zoster).
Gol. Obat anti-nonretrovirus
ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA• Mekanisme kerja. Amantadin dan rimantadinbekerja pd
protein M2 virus, suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh pH.
• Kanal M2pintu masuk ion ke virion selama proses uncoating. Hal ini menyebabkan destabilisasi ikatan protein serta proses transport DNA virus ke nucleus juga fluks kanal ion M2 mengatur pH kompartemen intraseluler, terutama aparatus Golgi. Perubahan kompartemental pada pH ini menstabilkan hemagglutin virus influenza A (HA) selama transpor ke intrasel.
Gol. Obat anti-nonretrovirus
ANTIVIRUS UNTUK HBV DAN HCV• Mekanisme kerja. Lamivudin merupakan L-enantiomer
analog deoksisitidin• dimetabolisme di hepatosit mjdi bentuk triposfat yg aktif.• Bekerjamenghentikan sintesis DNA, secara kompetitif
menghambat polymerase virus. • Tidak hanya aktif terhadap HBV wild-type sajajuga
terhadap varian precorel core promoter dan dpt mengatasi hiperresponsivitas sel T sitotoksik pada pasien yang terinfeksi kronik.
• Indikasi. Infeksi HBV (wild-type dan precore variants).
Gol. Obat anti retrovirus
NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NRTI)• Mekanisme kerja. Target zidovudin adl enzim reverse
transcriptase (RT) HIV.• Bekerja dg menghambat enzim reverse transcriptase
virus, setelah gugus asidotimidin (AZT) pada zidovudin mengalami fosforilasi. Gugus AZT 5’- mono fosfat akan bergabung pada ujung 3’ rantai DNA virus &menghambat reaksi reverse transcriptase.
• Indikasi. Infeksi HIVkombinasi dengan anti HIV lainnya (spt lamivudin & abakafir)
Gol. Obat anti retrovirus
NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR ( NtRTI )• Tidak seperti NRTI yang harus melalui 3tahap fosforilase
intraselular untuk menjadi bentuk aktif, NtRTi hanya membutuhkan 2tahap fosforilase saja.
• berkurangnya 1tahap fosforilase dapat bekerja lebih cepat dan konversinya menjadi bentuk aktif lebih sempurna.Tenofovir Disoproksil
• Mekanisme kerja. Bekerja pd HIV RT (dan HBV RT) dg menghentikan pembentukan rantai DNA virus. Indikasi. Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz
Gol. Obat anti retrovirus
NON - NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NNRTI)
• Mekanisme kerja. Bekerja pd situs alosterik tempat ikatan non subtract HIV-1 RT.
• Indikasi. Infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan anti-HIV, lainnya terutama NRTI.
• Contoh:a. Nevirapinb. Delavirdinc. Efavirenz
Gol. Obat anti retrovirus
PROTEASE INHIBITOR ( PI )• Semua PI bekerja dgberikatan secara reversible
dengan situs aktif HIV – protease. HIV-protease sangat penting untuk infektivitas virus dan penglepasan poliprotein virus. Hal ini menyebabkan terhambatnya penglepasan polipeptida prekusor virus oleh enzim protease sehingga dapat menghambat maturasi virus, maka sel akan menghasilkan partikel virus yang imatur dan tidak virulen.
• Contoh: Sakuinavir, ritonavir, indinavir, nelfinavir
Gol. Obat anti retrovirus
VIRAL ENTRY INHIBITOR• Enfuvirtid obat pertama yang masuk ke
dalam golongan VIRAL ENTRY INHIBITOR.• Bekarjamenghambat fusi virus ke sel. Selain
enfuvirtid; bisiklam saat ini sedang berada dalam study klinis. Obat ini bekerja dengan cara menghambat masukan HIV ke sel melalui reseptor CXCR4.
Penggunaan klinis obat antivirus
• Bbrp hal yang perlu dipertimbangkan dlm penggunaan obat terapi antivirus :1. Lamanya terapi2. Pemberian terapi tunggal atau kombinasi3. Interaksi obat4. Kemungkinan terjadinya resistensi
• Antivirus dpt utk profilaksis, supresi (untuk menjaga agar replikasi virus berada di bawah kecapatan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada pasien terinfeksi yang asimtomatik), terapi preemptive (didahului oleh bukti adanya infeksi baik kualitatif maupun kuantitatif sebelum terlihat gejala.
Thanks...