Ppt 8 budaya pop

17
POPULAR CULTURE (BUDAYA POP) SUMBER John Storey. 2007. Cultural Studies and Popular Culture: Theory and Metode Comprehensive

Transcript of Ppt 8 budaya pop

Page 1: Ppt 8 budaya pop

POPULAR CULTURE(BUDAYA POP)

SUMBERJohn Storey. 2007. Cultural Studies and Popular Culture:

Theory and Metode Comprehensive

Page 2: Ppt 8 budaya pop

SIAPA YANG TIDAK KENAL MEREKA?

Page 3: Ppt 8 budaya pop

ATAU NOVEL INI?

Page 4: Ppt 8 budaya pop

BAGAIMANA DENGAN FILM INI?

Page 5: Ppt 8 budaya pop

DAN… TREND INI

Page 6: Ppt 8 budaya pop
Page 7: Ppt 8 budaya pop

So, What is Popular Culture mean?

Jhon Storey mendefinisikan budaya populer adalah sebuah budaya yang secara luas dapat diterima oleh masyarakat dimana budaya tersebut diperkenalkan. Dalam konteks ini, budaya tersebut diperkenalkan dengan bantuan media massa.

Definisi lain disampaikan oleh Mackey-Kallis yang menyatakan bahwa budaya populer merupakan sebuah budaya yang diciptakan oleh rakyat, bersifat masif, dan berorientasi pada selera pasar.

Page 8: Ppt 8 budaya pop

Sedangkan Dominic Strinati mendefinisikan budaya popoler sebagai budaya yang terlahir karena kehendak media. Artinya media memiliki kemampuan untuk memproduksi budaya dan biasanya masyarakat menyerap budaya tersebut menjadi budayanya sendiri.

Oleh karena itu, tak heran apabila media massa mempunyai andil yang besar dalam mempopulerkan sebuah budaya.

Selanjutnya, Dominic Strinati juga menuturkan bahwa dalam budaya populer sebenarnya tersimpan ‘pertarungan makna’ dimana makna-makna tersebut digunakan untuk merebut perhatian masyarakat.

Page 9: Ppt 8 budaya pop

CIRI-CIRI BUDAYA POPULER

1. Menciptakan tren, artinya setiap produk budaya yang dihasilkan selalu disukai dan diikuti banyak orang.

2. Memiliki keseragaman bentuk, artinya produk budaya yang menjadi tren biasanya menjadi pionir dan diikuti oleh produk-produk lain yang bergenre sama.

3. Bersifat sementara, artinya produk budaya satu selalu digantikan dengan produk budaya lain.

4. Budaya populer biasanya akan bertahan selama belum ada budaya populer lainnya yang dapat menandingi keunikan budaya populer tersebut. Budaya populer jarang ada yang bisa bertahan lama karena keberadaannya ditentukan oleh selera pasar.

Page 10: Ppt 8 budaya pop

5. Bersifat profitabilitas, artinya setiap budaya populer yang dihasilkan sangat berpengaruh pada keuntungan yang diraih oleh pendukungnya, seperti pihak sponsor, pengiklan, dll.

6. Mengubah pola konsumsi masyarakat, artinya khalayak yang terpengaruh dengan keberadaan budaya populer cenderung lebih konsumtif. Mereka tidak ragu membelanjakan uangnya demi mendapatkan kepuasan dan mereka akan melakukan apa saja demi mendapatkan barang-barang yang mereka inginkan.

7. Efek budaya populer menghasilkan kesenangan dan mengalihkan perhatian.

Page 11: Ppt 8 budaya pop

PRODUK BUDAYA POPULERFILM DAN SERIAL TELEVISIFilm dan serial televisi merupakan sebuah cermin diri suatu bangsa karena didalamnya terselip cerita tentang gaya hidup yang mencerminkan bangsanya. Jadi, disamping menjual impian, serial televisi dan film dapat membuat khalayaknya belajar tentang budaya bangsa lain. MUSIK POPMusik pop mereflesikan kesulitan remaja dalam menghadapi kekusutan persoalan emosional dan seksual. Lagu-lagu pop menyerukan kebutuhan untuk menjalani kehidupan secara langsung dan intens yang mengekspresikan dilema emosional remaja dengan gamblang.

Page 12: Ppt 8 budaya pop

FASHION AND APPEARANCEIndustri budaya populer akan terus berusaha untuk memanipulasi khalayaknya dengan slogan-slogan untuk mendapatkan dukungan. Slogan ‘kamu bergaya maka kamu ada’ merupakan salah satu dari sekian banyak slogan dalam dunia fashion masa kini.

Slogan tersebut sedikit banyak telah mengkonstruksi imajinasi khalayak tentang citra dirinya, jika dia tidak bergaya maka keberadaannya akan terabaikan, diremehkan, dan dianggap kuno.

Page 13: Ppt 8 budaya pop

BUKU, MAJALAH, DAN NOVELIndustri hiburan tidak terlepas dari ketiga artefak tersebut. Film dan serial televisi seringkali mengadaptasi cerita berdasarkan buku atau novel populer.

Majalah berperan untuk mempromosikan sekaligus mempopulerkan film dan serial televisi yang akan diputar.

Khalayak yang sudah terlena oleh budaya populer biasanya akan membeli novel sekaligus menyaksikan filmnya untuk melakukan perbandingan. Mereka cenderung lebih kritis dibandingkan dengan khalayak biasa.

Page 14: Ppt 8 budaya pop

FANS

• Joli Jensen (1992) menyatakan bahwa fans atau penggemar berhubungan erat dengan dunia selebritas, dan fans merupakan sebuah respon dari sistem selebritis melalui media massa.

• Media massa memberikan andil yang cukup besar terhadap perilaku fans. Artinya, media massa yang membentuk sebuah wacana tentang seorang bintang hingga khalayak menjadi mengagumi dan memuja-muja bintang tersebut, bahkan menjadi histeris karenanya.

Page 15: Ppt 8 budaya pop

Fans dibagi kedalam dua tipe, yaitu:

INDIVIDU YANG TEROBSESI (dikenakan pada fans laki-laki)Seseorang yang sangat terobsesi pada idolanya, iasanyamemiliki perangai yang aneh dan menyimpang. Bahkan, ia bisa sajalakukan tindak kriminal dengan menyakiti dirinya atau orang lain apabila hasratnya tidak terpenuhi.

KERUMUNAN HISTERIKAL (dikenakan pada fans perempuan)Seseorang yang menunjukkan histerikal pada idolanya, biasanya terlihat ketika sedang berada ditempat konser, meet and greet, press conferens, dan launching. Tipikal fans seperti ini tidak lebih hanya ingin menunjukkan kepada idolanya bahwa dia adalah salah satu orang yang memujanya. Hal ini mereka tunjukkan dengan berteriak, mencubit, mencium, memeluk, bahkan menangis dihadapan idolanya.

Page 16: Ppt 8 budaya pop

FANDOM• Fandom atau lebih populer disebut dengan fans

club merupakan sebuah wadah atau sarana bagi penggemar untuk sharing mengenai artis idolanya dengan penggemar lain.

• Storey (2007) berpendapat bahwa fans club muncul karena adanya budaya konsumsi dimana fans biasanya tidak hanya senang dengan idola mereka, tetapi juga membutuhkan benda-benda yang berhubungan dengan idolanya untuk koleksi pribadinya sekaligus memenuhi kepuasannya.

Page 17: Ppt 8 budaya pop