PPK ASD

10
Lampiran I : Contoh Format Panduan Praktek Klinik RSUP H ADAM MALIK MEDAN DEFEK SEPTUM ATRIAL NO. DOKUMEN NO. TERBIT / REVISI HALAMAN PANDUAN PRAKTEK KLINIK TANGGAL TERBIT/ REVISI DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA PENGERTIAN Defek septum atrial adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum inter atrial yag terjadi karena kegagalan fusi septum inter atrial semasa janin. Terdapat tiga tipe dasar defek septum atrial, diklasifikasikan menurut posisinya 1. Defek sekundum 2. Defek sinus venosus 3. Defek ostium primum ANAMNESIS Keluhan infeksi saluran nafas berulang Gagal jantung kongestif (DSA besar) : sesak nafas, kesulitan menyusu, gagal tumbuh kembang pada bayi atau cepat lelah saat aktifitas fisik pada anak lebih besar PEMERIKSAA N FISIK Tinggi badan, berat badan, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu Auskultasi jantung : - Bunyi jantung dua terpisah, lebar, dan menetap - Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal - Bising ejeksi sistolik halus di sela iga 2 parasternal kiri - Bising mid diastolik yag bertambah keras pada saat

description

mengenai SOP penanganan atrial septal defect di rumah sakit..

Transcript of PPK ASD

Page 1: PPK ASD

Lampiran I : Contoh Format Panduan Praktek Klinik

RSUP H ADAM MALIKMEDAN

DEFEK SEPTUM ATRIAL

NO. DOKUMEN NO. TERBIT / REVISI HALAMAN

PANDUAN PRAKTEK

KLINIK

TANGGAL TERBIT/ REVISIDITETAPKAN DIREKTUR UTAMA

PENGERTIAN Defek septum atrial adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum inter

atrial yag terjadi karena kegagalan fusi septum inter atrial semasa janin.

Terdapat tiga tipe dasar defek septum atrial, diklasifikasikan menurut posisinya

1. Defek sekundum

2. Defek sinus venosus

3. Defek ostium primum

ANAMNESIS Keluhan infeksi saluran nafas berulang

Gagal jantung kongestif (DSA besar) : sesak nafas, kesulitan menyusu, gagal tumbuh

kembang pada bayi atau cepat lelah saat aktifitas fisik pada anak lebih besar

PEMERIKSAAN FISIK

Tinggi badan, berat badan, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu

Auskultasi jantung :

- Bunyi jantung dua terpisah, lebar, dan menetap

- Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal

- Bising ejeksi sistolik halus di sela iga 2 parasternal kiri

- Bising mid diastolik yag bertambah keras pada saat inspirasi di daerah trikuspid

akibat aliran yang deras

- Bising pan sistolik di daerah apeks bila terdapat celah pada katup mitral (pada DSA

sekundeum)

Tanda-tanda gagal jantung kongestif pada DSA dengan aliran pirau yang besar atau

dengan komplikasi mitral insufisiensi berat akibat prolaps katup mitral atau celah katup

mitral

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 2: PPK ASD

- EKG

- Foto thorax

- Ekokardiografi

- Penyadapan (kateterisasi jantung kanan)

Pemeriksaan Laboratorium :

Darah rutin

Tes skrining pendarahan

Elektrolit : Na, K, Cl

Fungsi ginjal

Kadar gula darah

KRITERIA DIAGNOSIS

Keluhan

- Infeksi saluran nafas berulang.

- Gagal jantung kongestif (ASD yang besar): sesak nafas, kesulitan menyusu, gagal

tumbuh kembang pada bayi atau cepat capek saat beraktivitas fisik pada anak lebih

besar.

Pemeriksaan fisik

- Aktivitas ventrikel kanan meningkat.

- Auskultasi jantung:

o Bunyi jantung dua yng terpisah, lebar dan menetap

o Bunyi jantung dua komponen mengeras bila ada hipertensi pulmonal (HP).

o Bising ejeksi sistolik halus di sela iga 2 parasternal kiri

o Bising mid diastolik yag bertambah keras pada saat inspirasi di daerah trikuspid

akibat aliran yang deras

o Bising pan sistolik di daerah apeks bila terdapat celah pada katup mitral (pada DSA

sekundeum)

- Tanda-tanda gagal jantung kongestif pada DSA dengan aliran pirau yang besar atau

dengan komplikasi mitral insufisiensi berat akibat prolaps katup mitral atau celah katup

mitral

Pemeriksaan yang diperlukan

Elektrokardiogram

- Deviasi sumbu QRS ke kanan

- Right Bundle Branch Blok (RBBB)

Page 3: PPK ASD

- Hipertrofi ventrikel kanan

- ASD primum : interval PR memanjang dan sumbu QRS berdeviasi ke kiri

- SVD : mungkin sumbu gelombang P negatif

Rontgen Toraks

- Kardiomegali akibat pembesaran atrium dan ventrikel kanan

- Penonjolan segmen pulmonal

- Gambaran vaskularisasi paru yang plethora

- Gambaran vaskuler paru yang berkurang di daerah tepi pada HP yang sudah terjadi

penyakit vaskuler paru (PVP).

Ekokardiogram

Ekokardiogram M-Mode :

- Dilatasi ventrikel kanan

- Pergerakan septum ventrikel yang paradox

Ekokardiogram 2-dimensi:

- Lokasi celah ASD pada pandangan subsifoid: ASD primum, ASD sekundum dan SVD

superior atau inferior.

- Tentukan semua muara vena pulmonalis khususnya pada SVD, karena sering disertai

anomalous pulmonary venous drainage (APVD).

- MI akibat prolaps katup mitral pada ASD sekundum besar atau akibat celah pada daun

katup mitral anterior pada ASD primum.

Ekokardiogram berwarna dan Doppler :

- Tentukan arah aliran pirau ASD

- Hitung tingginya tekanan arteri pulmonalis bila ada tricuspid insufisiensi (TI).

Transesofageal ekokardiografi (TEE)

- Dilakukan bila direncanakan penutupan ASD sekundum secara non bedah dengan

pemasangan ASO atau adanya keraguan ada tidaknya ASD.

Sadapan jantung

Pemeriksaan sadap jantung dilakukan bila sudah ada HP atau untuk evaluasi pada pemasangan

penutupan ASD sekundum dengan pemasangan ASO atau pada kasus-kasus tertentu untuk

mengukur flow ratio.

- Peningkatan saturasi oksigen atrium kanan

- Peningkatan tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis

- Tentukan nilai :

Page 4: PPK ASD

o Rasio aliran ke paru dan sistemik (flow ratio = FR = Qp/Qs)

o Tinggi resistensi vaskuler paru (PARI)

o Reaktifitas vaskuler paru terhadap tes oksigen 100% bila diduga PVP; penting

untuk menentukan indikasi dan kontraindikasi operasi penutupan lubang

ASD.

DIAGNOSIS KERJA

Defek septum Atrial

DIAGNOSIS BANDING

Stenosis pulmonal

Inosens murmur

Dilatasi arteri pulmonal idiopatik

TERAPI Medis

1. Tidak perlu pembatasan aktifitas

2. Tidak perlu profilaksis infektif endokarditis kecuali penderita dijumpai prolapsus katup

mitral atau ada defek lainnaya. Profilaksis diindikasikan pada DSA primum

3. Anak dengan gagal jantung kongestif perlu manajemen medis karena defek masih

dapat tertutup

Non surgikal

Menggunakan Amplatzer Septal Occluder (ASO) pada DSA sekundum dengan ukuran 5-32 mm,

L à R shunt, Qp / Qs ratio : 1.5 / 1 atau lebih besar. Pasca penutupan dengan ASO diberikan

aspirin 81 mg/hari selama 6 bulan.

Surgikal

Indikasi operasi L à R shunt dg Qp / Qs ratio > 1.5/1. Dilakukan pada usia 2-4 tahun. Gagal

jantung yang tidak respon dengan medikamentosa, resistensi vaskular pulmonal yag tinggi > 10

unit/m2 kontraindikasi operasi.

Page 5: PPK ASD
Page 6: PPK ASD

EDUKASI Pemahaman tentang DSA, tindakan intervensi farmakologis dan non farmakologis. Masalah

yang akan dihadapi di kemudian hari, gagal jantung apabila defek besar. Pemahaman apabila

defek ditutup baik dengan ASO maupun operasi penutupan defek. Komplikasi yang timbul pasca

operasi dan rehabilitasi. Kontrol tiap bulan pasca operasi dan pemeriksaan ekokardiografi tiap 6

bulan sekali.

LAMA PERAWATAN

Perawatan sebelum operasi

Hanya bila ada gagal jantung kongestif atau infeksi saluran nafas yang berat.

Page 7: PPK ASD

- Ruang perawatan biasa bila tidak memerlukan pemantauan yang ketat

- Ruang perawatan intermediate bila memerlukan pemantauan yang ketat

- Ruang perawatan intensif bila terdapat gagal nafas dan memerlukan bantuan nafas

mekanik (ventilator)

- Lama rawatan tergantng pada kondisi dan respon pengobatan

Perawatan pemasangan ASO

Mulai sehari sebelum tindakan dan dipulangkan sehari sesudah tindakan bila tidak ada

komplikasi.

Perawatan operasi penutupan ASD

Mulai sehari sebelum tindakan operasi sampai 5-7 hari setelah operasi bila tidak ada

komplikasi.

- Ruang perawatan intensif : sampai disapih dari mesin pernafasan mekanik dan

hemodinamik stabil dengan obat inotropik intravena dosis minimal.

- Ruang perawatan intermediate : sampai drain toraks dicabut dan obat inotropik

intravena dihentikan.

- Ruang perawatan biasa: untuk pemulihan, mobilisasi dan rehabilitasi sampai

dipulangkan dari rumah sakit.

KOMPLIKASI - Gagal jantung kongestif (ASD besar)

- Hipertensi pulmonsl – sindroma Eisenmenger

- Endokarditis

PROGNOSIS Prognosis sangat baik bila ASD dioperasi sebelum terjadi hipertensi pulmonal atau belum terjadi

PVP.

TINGKAT EVIDENS

Kelas I/IIa/III

TINGKAT REKOMENDASI

B,C

INDIKATOR MEDIS

- Pada ASD dengan aliran pirau yang kecil perlu dipantau baik secara klinis maupun ekokardiografi. Penutupan ASD dilakukan bila FR sama dengan atau lebih dari 1,5.

- Pada bayi dengan ASD besar atau dengan penyulit MI berat penutupan ASD secara bedah ataupun non bedah (ASO) sebaiknya segera dilakukan.

LEVEL KASUS BeratKUALIFIKASI DPJP UTAMA

1. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah2. Dokter spesialis bedah toraks kardiovasluar

KEPUSTAKAAN 1. Standar Pelayanan Medik Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Defek Septum Atrium. 2009.

2. Myung K. Park. Pediatric Cardiology for Practitioner: Atrial Septal Defect. Mosby

Elsevier, 5th ed, 2008, h209-212.

3. Penyakit Jantung Pada Anak: Defek Septum Atrium. FK UI RS Jantung Harapan Kita

Page 8: PPK ASD

Jakarta, 1995, h41, 48.

Dibuat Oleh Ditinjau Oleh Disahkan Oleh

NAMA(diisi nama lengkap pembuat PPK dan Penelaah Kritis)…………………..

(diisi nama lengkap penelaah)

………………………………..

JABATAN ……………….Ketua Komite Medik Direktur Medik dan

Keperawatan

TANDA TANGAN

Bagian/Unit Jumlah Personel Tanda Tangan TanggalSeksi SPO, Kebijakan danDocument Control