PPIA.ppt

71

Click here to load reader

description

PMTCT

Transcript of PPIA.ppt

Page 1: PPIA.ppt

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi

dan Anak

Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi

dan Anak

Page 2: PPIA.ppt

Periode transmisiPeriode transmisi RisikoRisiko•Kehamilan 5 - 10 %•Persalinan 10 - 20 %•Menyusui 10 - 15 %

TotalTotal 2525 -- 45 %45 %Mazami Enterprise © 2009

Modul 2, Halaman 2

Risiko penularan HIV dari ibu ke Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi tanpa intervensi PMTCTbayi tanpa intervensi PMTCT

Perlu antisipasi dini

Mazami Enterprise © 2009

Sumber: de Cock dkk, 2000Sumber: de Cock dkk, 2000

Page 3: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 3

Mengapa perlu PMTCT ?Mengapa perlu PMTCT ?

• Penularan HIV pada anak:

- 90%90% karena MTCT

- 10%10% karena transfusi• Infeksi HIV dari ibu ke anak mengganggu kesehatan anak• Penularan dapat ditekan sampai 50% melalui intervensi

mudah dan mampu laksana• Memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada

klien dan pasangannya• Memungkinkan pengobatan dan perawatan dini, yang

dapat dilakukan oleh keluarga

Sumber foto: www.nikkisplace.orgSumber foto: www.nikkisplace.org

Mazami Enterprise © 2009

Page 4: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 4

Konsep dasar intervensi PMTCTKonsep dasar intervensi PMTCT

• Kurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif

• Turunkan Viral Load serendah-rendahnya

• Meminimalkan paparan janin/bayi dengan cairan tubuh ibu HIV positif

• Optimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif

Page 5: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 5

1.1. Cegah HIVCegah HIV pada seluruh wanita usia reproduksi

2.2. Cegah kehamilanCegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita usia reproduksi terinfeksi HIV

Sikap:Sikap:

Pertimbangan dokter:• CD4 > 500• Viral load tidak terdeteksi• Minum ARV teratur

• KonselingKonseling• PengobatanPengobatan• PemantauanPemantauan

Keputusan untuk hamil:• Pasangan• Dukungan Keluarga

Kurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positifKurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif

Page 6: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 6

1.1. Minum ARV teratur Minum ARV teratur (bila tidak hamil)(bila tidak hamil)

2.2. Minum ARV Profilaksis teratur Minum ARV Profilaksis teratur (bila hamil)(bila hamil)

Sikap:Sikap:

Turunkan Viral Load serendah-rendahnyaTurunkan Viral Load serendah-rendahnya

Page 7: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 7

1.1. Kehamilan:Kehamilan: Ibu minum ARV ProfilaksisIbu minum ARV Profilaksis

2.2. Persalinan:Persalinan: • Seksio sesarea atau Seksio sesarea atau

• Pervaginam tanpa trauma ke ibu & janinPervaginam tanpa trauma ke ibu & janin

3.3. Laktasi:Laktasi: • Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)

• ASI Eksklusif (maksimal ASI Eksklusif (maksimal 66 bulan) bulan)

Sikap:Sikap:

Tidak boleh Makanan Campuran (Mix Feeding) !!!Tidak boleh Makanan Campuran (Mix Feeding) !!!

Meminimalkan paparan janin/bayi dengan Meminimalkan paparan janin/bayi dengan cairan tubuh ibucairan tubuh ibu HIV positif HIV positif

Page 8: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 8

1.1. Minum RoboransiaMinum Roboransia

2.2. Pola Hidup Sehat:Pola Hidup Sehat: • Cukup nutrisi, cukup istirahat, cukup olahragaCukup nutrisi, cukup istirahat, cukup olahraga

• Tidak merokok, tidak minum alkoholTidak merokok, tidak minum alkohol

3.3. Menggunakan kondom:Menggunakan kondom:

• Mencegah infeksi baru (bila pasangan non odha)

• Mencegah superinfeksi (bila pasangan odha)

Sikap:Sikap:

Optimalkan kesehatanOptimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif ibu dengan HIV positif

Page 9: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 9

Kegiatan KomprehensifKegiatan Komprehensif

1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi

WHO

2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV

3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya

11 22 33

44

Mazami Enterprise © 2009

Page 10: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 10

1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi

AA bstinencebstinence

BB e Faithfule Faithful

CC ondomondom

DD rug Norug No

AA bsen seksbsen seks

BB ersikap saling setiaersikap saling setia

CC egah dengan kondomegah dengan kondom

DD ilarang menggunakan napzailarang menggunakan napza

Kegiatan Pencegahan Primer kepada Kegiatan Pencegahan Primer kepada PUS sebelum terjadinya infeksiPUS sebelum terjadinya infeksi

•Penyebar luasan Informasi•Penyuluhan berkelompok•Konseling•Mobilisasi masyarakat•Layanan bersahabat untuk priaLayanan bersahabat untuk pria 11

Mazami Enterprise © 2009

Page 11: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 11

Pilihan kontrasepsi dan alasannyaPilihan kontrasepsi dan alasannya

• Suntik & ImplanSuntik & Implan Bukan kontraindikasi

• Vasektomi & TubektomiVasektomi & Tubektomi Bila tidak ingin anak lagi

• Spons & DiafragmaSpons & Diafragma Kurang efektif

• AKDRAKDR Tidak dianjurkan, risiko perdarahan

• KondomKondom Pilihan utamaPilihan utama, karena bersifat Dual Protection

2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada Ibu dengan HIV

11 22

Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan tidak dianjurkan untuk hamiltidak dianjurkan untuk hamil

Mazami Enterprise © 2009

Page 12: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 12

3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari Ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

• Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif• Layanan konseling dan tes HIV secara sukarela (VCT)• Pemberian obat antiretrovirus (ARV)• Konseling tentang HIV dan makanan bayi, serta

pemberian makanan bayi• Persalinan yang aman.

Merupakan inti dari PMTCT, intervensi berupa:Merupakan inti dari PMTCT, intervensi berupa:

11 22 33

Mazami Enterprise © 2009

Page 13: PPIA.ppt

Modul 2, Halaman 13

4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya

• Kepatuhan minum ARV• Biaya untuk pemeriksaan laboratorium setiap 3 bulan• Biaya untuk memperoleh ARV

Isu yang mungkin dihadapi oleh ibu dengan HIV:Isu yang mungkin dihadapi oleh ibu dengan HIV:

• Menjadi yatim-piatu lebih dini• Biaya pemeliharaan kesehatan lebih besar daripada bayi

normal

Isu yang mungkin dihadapi oleh anak:Isu yang mungkin dihadapi oleh anak:

11 22 33

44Mazami Enterprise © 2009

Page 14: PPIA.ppt

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Pemberian Anti Retroviral (ARV) untuk

PMTCT

Pemberian Anti Retroviral (ARV) untuk

PMTCT

Page 15: PPIA.ppt

Modul 3, Halaman 15

Manfaat antiretroviralManfaat antiretroviral

• Memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup• Menurunkan angka rawat inap akibat HIV• Menurunkan angka kematian terkait AIDS• Menurunkan terjadinya penularan dari ibu ke bayi

Page 16: PPIA.ppt

Modul 3, Halaman 16

Penggunaan ARV selama kehamilan akan

menurunkan jumlah virus dalam darah ibu

Menurunkan kemungkinan bayinya terpajan HIV

Semua ibu hamil dengan HIV yang tidak memenuhi syarat secara medis untuk ARV Terapi (ART)

harus diberikan ARV untuk PMTCT

Page 17: PPIA.ppt

Modul 3, Halaman 17

Memulai ARV pada kehamilanMemulai ARV pada kehamilan

• SECEPAT MUNGKINSECEPAT MUNGKIN berikan ARV, walaupun pada Trimester 1

• Apabila sebelum kehamilan SUDAH menggunakan ARV terapi, TERUSKANTERUSKAN selama kehamilan-persalinan-nifas

Mazami Enterprise © 2009

Page 18: PPIA.ppt

Modul 3, Halaman 18

Resistensi virus terhadap ARVResistensi virus terhadap ARV

• HIV mempunyai kemampuan untuk bermutasi/ berubah menjadi resisten terhadap obat ARV tertentu (baik digunakan sebagai terapi maupun profilaksis)

• Jika timbul resistensi virus maka obat ARV tersebut sudah tidak efektif lagi, sehingga perlu digantikan dengan obat lain

Hindari resistensi virus terhadap ARV dengan cara Minum obat teratur dan Tidak putus obat (Adherens)

Page 19: PPIA.ppt

Modul 3, Halaman 19

Mazami Enterprise © 2009

JenisJenis antiretroviral antiretroviral

Reverse Transcriptase Inhibitor

Protease Inhibitor

Integrase Inhibitor

Entry Inhibitor

PINRTI

Maturation Inhibitor

NNRTI

Attachment Inhibitor, Co-receptor Antagonist

Fusion Inhibitor

Page 20: PPIA.ppt

Modul 3, Halaman 20

Obat ARV Lini 1Obat ARV Lini 1NRTI NRTI NNRTI

3TC

ZDV NVP

TDF EFV

Pedoman ART: WHO 2003/ Indonesia 2004

Zidovudin

Tenovofir

Lamivudin

Nevirapin

Efavirens

ARV untuk PMTCT

Reviral

Hiviral

Neviral

Stocrin, Efavir

AZT=ZDV

Mazami Enterprise © 2009

Page 21: PPIA.ppt

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Penatalaksanaan Obstetri untuk Ibu Hamil dengan HIV

Penatalaksanaan Obstetri untuk Ibu Hamil dengan HIV

Page 22: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 22

Kondisi ibu baik

Tidak terjadi penularanKe Bayi

Ke Tim Penolong

Ke Pasien lainnya

Tindakan efektif dan efisien

Tujuan Penatalaksanaan ObstetriTujuan Penatalaksanaan Obstetri

Persalinan yang amanPersalinan yang aman

Page 23: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 23

Risiko penularan HIV dari ibu ke Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi tanpa intervensi PMTCTbayi tanpa intervensi PMTCT

Periode transmisiPeriode transmisi RisikoRisiko•Kehamilan 5 - 10 %•Persalinan 10 - 20 %•Menyusui 10 - 15 %

TotalTotal 2525 -- 45 %45 %

Risiko tertinggi

Mazami Enterprise © 2009

Sumber: de Cock dkk, 2000Sumber: de Cock dkk, 2000

Page 24: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 24

Risiko penularan masa persalinanRisiko penularan masa persalinan

Mazami Enterprise © 2009

His tekanan pada plasenta meningkat Terjadi sedikit pencampuran antara darah ibu dengan darah bayi

Lebih sering terjadi jika plasenta meradang/ terinfeksi

Bayi terpapar darah dan lendir serviks pada saat melewati jalan lahir

Bayi kemungkinan terinfeksi karena menelan darah dan lendir serviks pada saat resusitasi

Page 25: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 25

Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 1/41/4

Mazami Enterprise © 2009

Pelihara kesehatan secara umumPola hidup sehat (diit seimbang, tidak merokok, tidak minum alkohol, olahraga teratur, istirahat cukup)

Minum roboransia

Asuhan Antenatal seperti biasanyaUkur Tinggi Badan, Berat Badan, Tinggi Fundus Uteri, Tekanan Darah, Status Tetanus Toksoid

Laboratorium Hemoglobin, Proteinurin, GD puasa, Golongan darah, Thallasemia (bila ada faktor risiko)

Page 26: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 26

Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 2/42/4

Mazami Enterprise © 2009

Kurangi kadar virus (Viral Load)

Deteksi dini dan terapi faktor penyulit

Minum ARV profilaksis secara teratur

Dianjurkan untuk pemeriksaan VL pada usia kehamilan 36 minggu ke atas

Infeksi Menular Seksual (Sifilis, Gonore, Kondiloma akuminata, Hepatitis dll),

Malaria

Tuberkulosis

Page 27: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 27

Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 3/43/4

Mazami Enterprise © 2009

Hindari penularan ke pasangan

Konseling persiapan persalinan

Perilaku seksual sehat, setia pada pasangan

Selalu menggunakan kondom

Periksa status serologis HIV pasangan seksual

Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan dan keluarga mengenai manfaat dan risiko persalinan pervaginam dan persalinan dengan seksio sesarea berencana

Cara persalinan: Seksio sesarea/ pervaginam

Tempat persalinan dianjurkan di RS rujukan ARV

Page 28: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 28

Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan dan keluarga mengenai manfaat dan risiko pemberian ASI Eksklusif dan Susu Formula Eksklusif

Perlu diberikan dukungan terhadap ibu mengenai keputusan terhadap pilihan pemberian makanan bayi.

Apabila pilihan adalah ASI Eksklusif maka dijelaskan mengenai manajemen laktasi.

Apabila pilihan adalah Susu Formula Eksklusif maka dijelaskan mengenai syarat AFASS dan cara mencapainya.

Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 4/44/4

Mazami Enterprise © 2009

Konseling pemberian makanan bayi

Page 29: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 29

Mazami Enterprise © 2009

Pemilihan rute persalinan tergantungStatus obstetri

Status PMTCT: ARV Profilaksis & viral load

Kesiapan petugas medis: Kewaspadaan standar, SDM, sarana medis & non medis

Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 11//44

Persyaratan untuk persalinan pervaginamIbu minum ARV teratur lebih dari 4 minggu, dan/atau

Muatan virus/ viral load tidak terdeteksi

Page 30: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 30

Mazami Enterprise © 2009

Kewaspadaan standarDilakukan pada SEMUA penatalaksanaan persalinan

Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 22//44

Prinsip kewaspadaan standarCuci tangan

Penggunaan alat pelindung diri (topi, kacamata, masker, apron, sarung tangan, sepatu) untuk mencegah transmisi HIV melalui cairan

Penanganan alat medis tajam, baik dalam penggunaan, serah terima, penyimpanan maupun pembuangan sebagai limbah medis

Penerapan budaya aman dalam kamar operasi dan kamar bersalin

Page 31: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 31

Mazami Enterprise © 2009

Seksio sesarea elektifMerupakan cara persalinan yang memiliki risiko transmisi kecil

Akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 50-66%

Persalinan pervaginamRisiko penularan meningkat apabila terjadi Proses Persalinan (inpartu) dan Ketuban Pecah Dini

Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 33//44

Page 32: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 32

Metode Keuntungan Kerugian

Seksio sesarea elektif

Risiko penularan lebih rendah

Terencana

Lama perawatan ibu

Perlu fasilitas & sarana pendukung

Biaya mahal

Per vaginam

Mudah dilakukan di sarana kesehatan terbatas

Biaya murah

Risiko penularan lebih tinggi

(kecuali bila ibu minum ARV teratur & VL tidak terdeteksi)

Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 44//44

Informasi saat konseling

Page 33: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 33

Mazami Enterprise © 2009

Perawatan nifas umumPemeriksaan tanda vital, involusi uterus

Higiene genitalia dan payudara

Nutrisi cukup, istirahat cukup

Perawatan nifas khususPastikan ibu telah menentukan pilihan pemberian makanan untuk bayi

Supresi laktasi apabila ibu memilih untuk tidak menyusui

Anjuran pemeriksaan CD4, untuk menilai kelayakan terapi ARV berikutnya

Penatalaksanaan Penatalaksanaan PascanatalPascanatal 11//22

Page 34: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 34

Mazami Enterprise © 2009

Perawatan berkelanjutan pasca nifasHasil pemeriksaan/tes HIV pada bayi diinformasikan kepada dokter spesialis obsgin yang merawat ibu, sebagai bagian penilaian keberhasilan penerapan PMTCT dalam institusi kesehatan, serta memperkuat kinerja Tim PMTCT

Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (CST) lanjutan bagi Odha, termasuk penatalaksanaan infeksi oportunistik

Pemeriksaan ginekologi rutin, Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dan Pap smir (bila memungkinkan)

Penatalaksanaan Penatalaksanaan PascanatalPascanatal 22//22

Page 35: PPIA.ppt

Modul 4, Halaman 35

KontrasepsiKontrasepsi

Mazami Enterprise © 2009

Bertujuan untuk mencegah penularan HIV pada kehamilan berikutnya

Sterilisasi bukan merupakan indikasi absolut untuk ibu dengan HIV

Kondom merupakan kontrasepsi pilihan karena bersifat proteksi ganda (terhadap kehamilan dan penularan IMS)

Kondom Perempuan

Kondom Laki-laki

Page 36: PPIA.ppt

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Makanan untuk Bayi dari Ibu dengan HIVMakanan untuk Bayi dari Ibu dengan HIV

Page 37: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 37

Alternatif pemberian Alternatif pemberian nutrisinutrisi bayi bayi

Informasi yang diperlukan saat konseling

Risiko penularan HIV

melalui ASI

Susu Formula & syarat AFASS

Ibu dengan HIV perlu mendapatkan konseling mengenai alternatif pemberian nutrisi untuk bayinya

ASI Eksklusif & Manajemen

laktasi

Page 38: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 38

Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi

Risiko penularan HIV melalui ASI sekitar 15-20%

Risiko penularan HIV diperbesar dengan adanya lecet pada payudara ibu dengan HIV (menjadi 63%)

1/4

Bayi dari ibu dengan HIV

Sumber: Sumber: Maternal HIV infection during pregnancy & breastfed, 2009Maternal HIV infection during pregnancy & breastfed, 2009

Page 39: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 39

Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi

Persyaratan AFASS harus dipenuhi apabila ibu ingin memilih memberikan Susu Formula Eksklusif

2/4

cceptable Dapat diterima

easible Mudah dilakukan

ffordable Harga terjangkau

ustainable Berkesinambungan

afe Aman

AFASS

Bayi dari ibu dengan HIV

Mazami Enterprise © 2009

Page 40: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 40

Apabila ibu memilih untuk memberikan ASI, dianjurkan untuk ASI Eksklusif selama 6 bulan

Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi

Ibu perlu diberi informasi mengenai manajemen laktasi (cara menyusui yang baik dan benar)

Sangat tidak dianjurkan untuk menyusui campur (mix feeding)

3/4

Setelah 6 bulan, bayi diberi PASI, dan ASI dihentikan

Bayi dari ibu dengan HIV

Mazami Enterprise © 2009

Page 41: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 41

Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi

Apabila persyaratan AFASS terpenuhi sebelum 6 bulan, bagi ibu yang memberikan ASI dapat memilih

4/4

Meneruskan ASI Eksklusif sampai 6 bulan

Beralih ke Susu Formula Eksklusif

Tidak memberikan ASI lagi (mix feeding)

Apapun pilihan ibu tentang pemberian makanan bayi, perlu diberikan dukungan

Bayi dari ibu dengan HIV

Mazami Enterprise © 2009

Page 42: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 42

Persyaratan AFASS tidak terpenuhi

Kondisi sosial ekonomi tidak memungkinkan untuk mencari Ibu susu atau memanaskan ASInya sendiri

Memahami teknik menyusui yang benar, sehingga terhindar dari mastitis (radang payudara) dan laserasi (lecet) puting payudara

Mazami Enterprise © 2009

Pertimbangan menentukan Pertimbangan menentukan penggunaan ASIpenggunaan ASI

Bagi ibu dengan HIV

Keadaan yang dianggap AMAN untuk menyusui

Page 43: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 43

Viral load tidak terdeteksi, atau kadar CD4 tinggi

Keadaan yang dianggap aman Keadaan yang dianggap aman untuk menyusuiuntuk menyusui

Tidak terdapat luka/lecet pada puting payudara. Bila terdapat luka/lecet dilarang menyusui

Tidak terjadi mastitis (radang payudara)

Mazami Enterprise © 2009

Perilaku seks aman (selalu menggunakan kondom)

Manajemen laktasi yang baik (perlekatan, posisi, frekuensi)

Bagi ibu dengan HIV

Page 44: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 44

Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus

Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang benarbenar

Untuk bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, ibu harus menyangga seluruh badan bayi (bukan hanya kepala dan bahu)

Wajah bayi menghadap payudara, dengan hidung bayi berhadapan dengan puting

Ibu memeluk bayi dekat dengan badannya, ibu menatap ke wajah bayi

1/2

Posisi badan ibu dan bayi

Page 45: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 45

Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang benarbenar 2/2

Perlekatan bayi pada payudara ibu

Mulut bayi terbuka lebar

Bibir bawah bayi melengkung ke luar

Dagu bayi menyentuh payudara

Page 46: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 46

Kepala dan badan bayi tidak berada dalam satu garis lurus

Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang salahsalah

Tangan ibu hanya menyangga bahu bayi (bukan seluruh badan bayi)

Wajah bayi tidak menghadap payudara

Tubuh bayi jauh dari tubuh ibu, tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi (ibu menoleh ke samping)

1/2

Posisi badan ibu dan bayi

Page 47: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 47

Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang salahsalah 2/2

Perlekatan bayi pada payudara ibu

Mulut bayi tidak terbuka lebar, mengerucut ke depan

Bibir bawah bayi tidak melengkung ke luar

Dagu bayi tidak menyentuh payudara

Page 48: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 48

Benar Salah

Teknik menyusuiTeknik menyusui

Page 49: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 49

Ibu susu lain

Alternatif ASI lainnyaAlternatif ASI lainnya

Memanaskan (Pasteurisasi) ASI perah dari ibu dengan HIV

Untuk bayi dari ibu dengan HIV

HIV akan mati pada suhu 56 0C

Pasteurisasi ASI bekerja pada suhu 62,5 0C

Dengan Pasteurisasi ASI, maka bayi tidak mendapatkan antibodi, tetapi setidaknya masih mendapatkan protein susu yang mudah

dicerna oleh usus bayi sehingga terhindar dari diare

(menyusu dari ibu lain yang serologis negatif)

Page 50: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 50

Calon ibu susu adalah perempuan yang telah terbukti serologis HIV negatif, dan bersedia menyusui hingga bayi berusia setidaknya 6 bulan

Ibu susu lainIbu susu lainUntuk bayi dari ibu dengan HIV

Bicarakan aspek sosial/budaya/agama yang timbul dengan bayi disusui ibu lain

Ibu kandung masih dapat terlibat dalam perawatan bayi lainnya

Mazami Enterprise © 2009

Page 51: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 51

Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 1/4

Merangsang refleks oksitosinIbu & keluarga diajarkan untuk merangsang refleks oksitosin agar ASI dapat mengalir dengan lancar

Dilakukan pemijatan sirkuler dengan ibu jari, di sepanjang tulang belakang segmen thorakal

Duduk santai, minum air hangat

Payudara dikompres hangat/ disiram air hangat

Puting payudara dirangsang dengan tarikan dan pilinan ringan oleh jari ibu sendiri

Mazami Enterprise © 2009

Page 52: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 52

Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 2/4

Cuci tangan dengan sabun & air mengalir

Letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi areola dan tekan ke dalam ke arah dinding dada

Tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan jari telunjuk

• Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian

Memerah ASI

Mazami Enterprise © 2009

Page 53: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 53

Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 3/4

• Cangkir, gelas, atau botol/ kendi bermulut lebar

• Cuci wadah dengan sabun & air mengalir (dapat dipersiapkan sehari sebelumnya)

• Sebelum digunakan, tuangkan air mendidih, biarkan beberapa menit. Air mendidih akan membunuh sebagian besar bakteri.

• Bila telah siap memerah, buang air dari gelas tersebut.

Tempat penampungan ASI perah

Mazami Enterprise © 2009

Page 54: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 54

Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 4/4

• Didihkan air pada panci, pertahankan dengan api kecil

• Masukkan gelas berisi ASI ke panci berisi air dingin

• ASI perah yang dimasak sebaiknya dipakai secepatnya dalam waktu 1 jam

Memanaskan ASI perah

• Panaskan ASI pada suhu 62,5 0C selama 30 menit dengan di tim

• Masukkan gelas berisi ASI ke panci berisi air mendidihairair

air

30 menit30 menit62,562,500CC

ASI

Sajikan ASI perah dengan cangkir, jangan dengan botol, karena cangkir lebih mudah dibersihkan dan aman bila didihkan

Mazami Enterprise © 2009

Mazami Enterprise © 2009

Page 55: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 55

• Susu Formula bayi berbahan dasar susu sapi

Alternatif Alternatif Pengganti Pengganti ASI ASI yang baikyang baikUntuk bayi dari ibu dengan HIV

• Susu binatang yang dimodifikasi

• Susu sapi dievaporasi (tidak memakai pemanis)

• Susu Formula bayi berbahan dasar isolat protein soya

Page 56: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 56

• Susu skim (segar maupun bubuk)

Pengganti Pengganti ASI ASI yang yang tidak dianjurkan untuk 6 bulan pertama untuk 6 bulan pertama

• Susu fermentasi (yogurt)• Susu yang ditambah perasa

• Susu kental manis

• Santan• Jus, teh, air gula• Serealia, bubur

Page 57: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 57

• Keuntungan dan kerugian pemberian susu formula

Pertimbangan menentukan Pertimbangan menentukan penggunaan susu formulapenggunaan susu formula

• Kemungkinan kendala AFASS

Bagi ibu dengan HIV

Page 58: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 58

Keuntungan & kerugian Susu FormulaKeuntungan & kerugian Susu Formula

• Kerugian

Free formula Milk for Infants of HIV-Infected Women: Blessing or Curse? Free formula Milk for Infants of HIV-Infected Women: Blessing or Curse? Coutsoudis A et al.Coutsoudis A et al. Health Policy Plan. 2002 Jun; 17(2):154-60Health Policy Plan. 2002 Jun; 17(2):154-60

• Memperberat efek buruk susu formula

• Mempengaruhi kebebasan memilih

• Membuka status HIV

• Tidak memperhitungkan ongkos persiapan susu formula (yang tidak terhitung)

• Meningkatkan kemungkinan ASI campur susu formula

• Meningkatkan efek perluasan perilaku pemberian susu formula pada ibu yang non HIV (Spill Over)

Page 59: PPIA.ppt

Modul 5, Halaman 59

Keuntungan & kerugian Susu FormulaKeuntungan & kerugian Susu Formula

• Kerugian

Nutritional Adequacy and Cost of Home Prepared Infant Milk (HPIM)Nutritional Adequacy and Cost of Home Prepared Infant Milk (HPIM) in Kwa-Zulu Natal, South Africain Kwa-Zulu Natal, South Africa.. Papathakis et al, XV International AIDS Conference, Thailand, 2004 Papathakis et al, XV International AIDS Conference, Thailand, 2004

• Home prepared formula ditemukan sering kekurangan pemenuhan mikronutrien dan membutuhkan waktu yang lama• Intake Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Asam folat,

Asam pantotenat, Zn, Cu, Se,dan Asam lemak esensial tidak adekuat

• Biaya $9.80/bulan atau 20% pendapatan/bulan

• Waktu persiapan 20-30 menit untuk 120 ml

Page 60: PPIA.ppt

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan

Kesehatan Anak dari Ibu dengan HIV

Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan

Kesehatan Anak dari Ibu dengan HIV

Page 61: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 61

• Jadwal kunjungan disesuaikan dengan bayi sehat lainnya (klinik bersama). Kegiatan sesuai jadwal bayi sehat lain (penimbangan, pemeriksaan KPSP, vitamin A, dll)

JadJadwwal kunjungan bayial kunjungan bayi

• Tidak boleh ada pelabelan HIV

Mazami Enterprise © 2009

• Kewaspadaan standar tetap dilakukan • Gunakan kesempatan untuk pelayanan PMTCT

(kesehatan ibu, KB dan sterilisasi, kesehatan saudara kandung, penilaian ulang sosial ekonomi, pasangan, keluarga besar)

• Manfaatkan untuk promosi nutrisi bagi ibu dan bayi

Page 62: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 62

Jadual kunjungan bayiJadual kunjungan bayi

Mazami Enterprise © 2009

KegiatanSaat lahir

10 Hr 4 Mgg 6 Mgg 2 Bln 3 Bln 4 Bln 6 Bln 9 Bln 12 Bln 18 BlnTiap 6

Bln

Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Berat Badan & Panjang Badan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pemberian makanan

SF/ASIe SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/eASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP

ARV Profilaksis √ √ √ √

Kemoprofilaksis √ √ √ √ √ √ √

ImunisasiSesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI

Perhatian khusus untuk BCG

Laboratorium

Hb & Leukosit √ √

Kadar CD4 √ √

PCR (RNA/DNA) √ √

Serologi HIV √

SF= Susu Formula

ASIe= Air Susu Ibu eksklusif PCR= Polimerase Chain Reaction

DNA= Deoxy Ribonucleic Acid

RNA= Ribonucleic AcidHepB= Hepatitis B

HIB= Hemofilus Influenza B

OPV= Oral Polio Vaccine

MP= Makanan Padat

BCG= Bacillus Calmette Guerrin

DTP= Difteri Tetanus Pertusis

Hb= Hemoglobin

Page 63: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 63

• Rekomendasi IDAI, 2009

ARV Profilaksis untuk bayiARV Profilaksis untuk bayi

Mazami Enterprise © 2009

Sumber: IDAI, 2009

Obat Cara pemberianNevirapin 2 mg/kgBB diberikan antara 0-72 jam sesudah kelahiran

Zidovudin 2 mg/KgBB/dosis

• Usia gestasi < 30 minggu • diberikan setiap 12 jam, • kemudian setiap 8 jam pada usia 4

minggu

• Usia gestasi 30-35 minggu

• diberikan setiap 12 jam, • kemudian setiap 8 jam pada usia 2

minggu

• Usia gestasi > 35 minggu • diberikan 6-12 jam sesudah kelahiran, • kemudian setiap 6 jam

Page 64: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 64

• Bertujuan untuk mencegah pneumonia Pneumocystis jiroveci/carinii (PCP)

Pencegahan PneumoniaPencegahan Pneumonia

• Rekomendasi UNAIDS & WHO: Kotrimoksasol

Mazami Enterprise © 2009

• Mulai usia 4-6 minggu, sampai anak tidak terbukti terinfeksi HIV

• Dosis: 4-6 mg/kg Trimetoprim, 1 kali/hari, setiap hari

Page 65: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 65

• Keluarga dan pasien perlu mengerti bahwa kotrimoksasol tidak mengobati dan menyembuhkan infeksi HIV, hanya mencegah hanya mencegah infeksiinfeksi PCP PCP

Pencegahan PneumoniaPencegahan Pneumonia

Mazami Enterprise © 2009

• Memerlukan pemantauan adherens

Kotrimoksasol

PCP HIV

Page 66: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 66

• Imunisasi diperlukan untuk melindungi bayi yang terpajan HIV

ImunisasiImunisasi

• Prinsip umum: Tidak memberi vaksin hidup bila terdapat gejala infeksi HIV

Mazami Enterprise © 2009

• Untuk daerah endemis dan sumber daya terbatas, BCG diberikan pada usia dini (mulai 0 bulan)

Vaksin Hidup MatiBakteri BCG, Demam tifoid oral Difteri, Tetanus, Pertusis, Botulinum,

Kolera, Lepra, Tifoid Vi, Pneomokokus, Meningokokus

Virus Polio (oral), Campak, Gondongan (parotitis), Rubella, Rotavirus, Demam kuning

Hepatitis A, Hepatitis B

Polio (injeksi), Rabies

Hemofilus influenza B

Page 67: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 67

• Dapat mengikuti Jadual Departemen Kesehatan, atau Jadual Ikatan Dokter Anak Indonesia

ImunisasiImunisasi

• Perhatian khusus pada BCG

Mazami Enterprise © 2009

Page 68: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 68

Mazami Enterprise © 2009

VaksinTerinfeksi HIV tanpa gejala

Terinfeksi HIV dengan gejala

Waktu yang optimal untuk imunisasi

BCG* Ya Tidak Saat lahir

DPT Ya Ya 6,10,14 minggu

OPV** Ya Tidak 0, 6, 10, 14 minggu

Campak Ya Tidak 6 dan 9 bulan

Hepatitis B Ya YaSeperti pada bayi tidak terinfeksi

Demam kuning

Ya Tidak

Tetanus toxoid Ya Ya* Untuk daerah endemis dan sumber daya terbatas, BCG diberikan sejak usia dini (0 bulan) pada HIV TANPA gejala

** Untuk daerah endemis, Polio (oral) diberikan pada HIV TANPA gejala

Jadual Jadual ImunisasiImunisasiRekomendasi WHO

Page 69: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 69

• Bertujuan untuk mendapatkan penatalaksanaan yang tepat sedini mungkin

Pemeriksaan status HIV Pemeriksaan status HIV anakanak

• Dilakukan secepatnya, dengan perasat yang tersedia

Mazami Enterprise © 2009

• Konseling pra dan pasca tes kepada ibu & pasangan

Uji Perasat Waktu pemeriksaan

Virologis PCR RNA/DNA Setelah usia Setelah usia 4 minggu4 minggu

Serologis ELISA Antara usia 9-12 bulanAntara usia 9-12 bulanBila Positif, ulangi periksa pada usia Bila Positif, ulangi periksa pada usia 18 bulan atau lebih18 bulan atau lebih

• Memanfaatkan jejaring untuk pemeriksaan

Page 70: PPIA.ppt

Modul 6, Halaman 70

• Dukung ibu dan keluarga

Bila bayi positif tertular HIVBila bayi positif tertular HIV

Mazami Enterprise © 2009

• Lakukan pemeriksaan kedua untuk konfirmasi

• Berikan profilaksis terhadap PCP, sampai orangtua bersedia anaknya diberikan ART (ARV terapi)

• Ikuti panduan penanganan bayi/ anak yang tertular HIV

Page 71: PPIA.ppt

Modul 1, Halaman 71

Terima Terima kasihkasih

Perlindungan menyeluruh dan dinamis terhadap penularan HIV dari ibu ke bayi