PPIA.ppt
Click here to load reader
-
Upload
armeinrowi -
Category
Documents
-
view
252 -
download
65
description
Transcript of PPIA.ppt
Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi
dan Anak
Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi
dan Anak
Periode transmisiPeriode transmisi RisikoRisiko•Kehamilan 5 - 10 %•Persalinan 10 - 20 %•Menyusui 10 - 15 %
TotalTotal 2525 -- 45 %45 %Mazami Enterprise © 2009
Modul 2, Halaman 2
Risiko penularan HIV dari ibu ke Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi tanpa intervensi PMTCTbayi tanpa intervensi PMTCT
Perlu antisipasi dini
Mazami Enterprise © 2009
Sumber: de Cock dkk, 2000Sumber: de Cock dkk, 2000
Modul 2, Halaman 3
Mengapa perlu PMTCT ?Mengapa perlu PMTCT ?
• Penularan HIV pada anak:
- 90%90% karena MTCT
- 10%10% karena transfusi• Infeksi HIV dari ibu ke anak mengganggu kesehatan anak• Penularan dapat ditekan sampai 50% melalui intervensi
mudah dan mampu laksana• Memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada
klien dan pasangannya• Memungkinkan pengobatan dan perawatan dini, yang
dapat dilakukan oleh keluarga
Sumber foto: www.nikkisplace.orgSumber foto: www.nikkisplace.org
Mazami Enterprise © 2009
Modul 2, Halaman 4
Konsep dasar intervensi PMTCTKonsep dasar intervensi PMTCT
• Kurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif
• Turunkan Viral Load serendah-rendahnya
• Meminimalkan paparan janin/bayi dengan cairan tubuh ibu HIV positif
• Optimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif
Modul 2, Halaman 5
1.1. Cegah HIVCegah HIV pada seluruh wanita usia reproduksi
2.2. Cegah kehamilanCegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita usia reproduksi terinfeksi HIV
Sikap:Sikap:
Pertimbangan dokter:• CD4 > 500• Viral load tidak terdeteksi• Minum ARV teratur
• KonselingKonseling• PengobatanPengobatan• PemantauanPemantauan
Keputusan untuk hamil:• Pasangan• Dukungan Keluarga
Kurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positifKurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif
Modul 2, Halaman 6
1.1. Minum ARV teratur Minum ARV teratur (bila tidak hamil)(bila tidak hamil)
2.2. Minum ARV Profilaksis teratur Minum ARV Profilaksis teratur (bila hamil)(bila hamil)
Sikap:Sikap:
Turunkan Viral Load serendah-rendahnyaTurunkan Viral Load serendah-rendahnya
Modul 2, Halaman 7
1.1. Kehamilan:Kehamilan: Ibu minum ARV ProfilaksisIbu minum ARV Profilaksis
2.2. Persalinan:Persalinan: • Seksio sesarea atau Seksio sesarea atau
• Pervaginam tanpa trauma ke ibu & janinPervaginam tanpa trauma ke ibu & janin
3.3. Laktasi:Laktasi: • Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)
• ASI Eksklusif (maksimal ASI Eksklusif (maksimal 66 bulan) bulan)
Sikap:Sikap:
Tidak boleh Makanan Campuran (Mix Feeding) !!!Tidak boleh Makanan Campuran (Mix Feeding) !!!
Meminimalkan paparan janin/bayi dengan Meminimalkan paparan janin/bayi dengan cairan tubuh ibucairan tubuh ibu HIV positif HIV positif
Modul 2, Halaman 8
1.1. Minum RoboransiaMinum Roboransia
2.2. Pola Hidup Sehat:Pola Hidup Sehat: • Cukup nutrisi, cukup istirahat, cukup olahragaCukup nutrisi, cukup istirahat, cukup olahraga
• Tidak merokok, tidak minum alkoholTidak merokok, tidak minum alkohol
3.3. Menggunakan kondom:Menggunakan kondom:
• Mencegah infeksi baru (bila pasangan non odha)
• Mencegah superinfeksi (bila pasangan odha)
Sikap:Sikap:
Optimalkan kesehatanOptimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif ibu dengan HIV positif
Modul 2, Halaman 9
Kegiatan KomprehensifKegiatan Komprehensif
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi
WHO
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya
11 22 33
44
Mazami Enterprise © 2009
Modul 2, Halaman 10
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi
AA bstinencebstinence
BB e Faithfule Faithful
CC ondomondom
DD rug Norug No
AA bsen seksbsen seks
BB ersikap saling setiaersikap saling setia
CC egah dengan kondomegah dengan kondom
DD ilarang menggunakan napzailarang menggunakan napza
Kegiatan Pencegahan Primer kepada Kegiatan Pencegahan Primer kepada PUS sebelum terjadinya infeksiPUS sebelum terjadinya infeksi
•Penyebar luasan Informasi•Penyuluhan berkelompok•Konseling•Mobilisasi masyarakat•Layanan bersahabat untuk priaLayanan bersahabat untuk pria 11
Mazami Enterprise © 2009
Modul 2, Halaman 11
Pilihan kontrasepsi dan alasannyaPilihan kontrasepsi dan alasannya
• Suntik & ImplanSuntik & Implan Bukan kontraindikasi
• Vasektomi & TubektomiVasektomi & Tubektomi Bila tidak ingin anak lagi
• Spons & DiafragmaSpons & Diafragma Kurang efektif
• AKDRAKDR Tidak dianjurkan, risiko perdarahan
• KondomKondom Pilihan utamaPilihan utama, karena bersifat Dual Protection
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada Ibu dengan HIV
11 22
Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan tidak dianjurkan untuk hamiltidak dianjurkan untuk hamil
Mazami Enterprise © 2009
Modul 2, Halaman 12
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari Ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya
• Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif• Layanan konseling dan tes HIV secara sukarela (VCT)• Pemberian obat antiretrovirus (ARV)• Konseling tentang HIV dan makanan bayi, serta
pemberian makanan bayi• Persalinan yang aman.
Merupakan inti dari PMTCT, intervensi berupa:Merupakan inti dari PMTCT, intervensi berupa:
11 22 33
Mazami Enterprise © 2009
Modul 2, Halaman 13
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya
• Kepatuhan minum ARV• Biaya untuk pemeriksaan laboratorium setiap 3 bulan• Biaya untuk memperoleh ARV
Isu yang mungkin dihadapi oleh ibu dengan HIV:Isu yang mungkin dihadapi oleh ibu dengan HIV:
• Menjadi yatim-piatu lebih dini• Biaya pemeliharaan kesehatan lebih besar daripada bayi
normal
Isu yang mungkin dihadapi oleh anak:Isu yang mungkin dihadapi oleh anak:
11 22 33
44Mazami Enterprise © 2009
Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pemberian Anti Retroviral (ARV) untuk
PMTCT
Pemberian Anti Retroviral (ARV) untuk
PMTCT
Modul 3, Halaman 15
Manfaat antiretroviralManfaat antiretroviral
• Memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup• Menurunkan angka rawat inap akibat HIV• Menurunkan angka kematian terkait AIDS• Menurunkan terjadinya penularan dari ibu ke bayi
Modul 3, Halaman 16
Penggunaan ARV selama kehamilan akan
menurunkan jumlah virus dalam darah ibu
Menurunkan kemungkinan bayinya terpajan HIV
Semua ibu hamil dengan HIV yang tidak memenuhi syarat secara medis untuk ARV Terapi (ART)
harus diberikan ARV untuk PMTCT
Modul 3, Halaman 17
Memulai ARV pada kehamilanMemulai ARV pada kehamilan
• SECEPAT MUNGKINSECEPAT MUNGKIN berikan ARV, walaupun pada Trimester 1
• Apabila sebelum kehamilan SUDAH menggunakan ARV terapi, TERUSKANTERUSKAN selama kehamilan-persalinan-nifas
Mazami Enterprise © 2009
Modul 3, Halaman 18
Resistensi virus terhadap ARVResistensi virus terhadap ARV
• HIV mempunyai kemampuan untuk bermutasi/ berubah menjadi resisten terhadap obat ARV tertentu (baik digunakan sebagai terapi maupun profilaksis)
• Jika timbul resistensi virus maka obat ARV tersebut sudah tidak efektif lagi, sehingga perlu digantikan dengan obat lain
Hindari resistensi virus terhadap ARV dengan cara Minum obat teratur dan Tidak putus obat (Adherens)
Modul 3, Halaman 19
Mazami Enterprise © 2009
JenisJenis antiretroviral antiretroviral
Reverse Transcriptase Inhibitor
Protease Inhibitor
Integrase Inhibitor
Entry Inhibitor
PINRTI
Maturation Inhibitor
NNRTI
Attachment Inhibitor, Co-receptor Antagonist
Fusion Inhibitor
Modul 3, Halaman 20
Obat ARV Lini 1Obat ARV Lini 1NRTI NRTI NNRTI
3TC
ZDV NVP
TDF EFV
Pedoman ART: WHO 2003/ Indonesia 2004
Zidovudin
Tenovofir
Lamivudin
Nevirapin
Efavirens
ARV untuk PMTCT
Reviral
Hiviral
Neviral
Stocrin, Efavir
AZT=ZDV
Mazami Enterprise © 2009
Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Penatalaksanaan Obstetri untuk Ibu Hamil dengan HIV
Penatalaksanaan Obstetri untuk Ibu Hamil dengan HIV
Modul 4, Halaman 22
Kondisi ibu baik
Tidak terjadi penularanKe Bayi
Ke Tim Penolong
Ke Pasien lainnya
Tindakan efektif dan efisien
Tujuan Penatalaksanaan ObstetriTujuan Penatalaksanaan Obstetri
Persalinan yang amanPersalinan yang aman
Modul 4, Halaman 23
Risiko penularan HIV dari ibu ke Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi tanpa intervensi PMTCTbayi tanpa intervensi PMTCT
Periode transmisiPeriode transmisi RisikoRisiko•Kehamilan 5 - 10 %•Persalinan 10 - 20 %•Menyusui 10 - 15 %
TotalTotal 2525 -- 45 %45 %
Risiko tertinggi
Mazami Enterprise © 2009
Sumber: de Cock dkk, 2000Sumber: de Cock dkk, 2000
Modul 4, Halaman 24
Risiko penularan masa persalinanRisiko penularan masa persalinan
Mazami Enterprise © 2009
His tekanan pada plasenta meningkat Terjadi sedikit pencampuran antara darah ibu dengan darah bayi
Lebih sering terjadi jika plasenta meradang/ terinfeksi
Bayi terpapar darah dan lendir serviks pada saat melewati jalan lahir
Bayi kemungkinan terinfeksi karena menelan darah dan lendir serviks pada saat resusitasi
Modul 4, Halaman 25
Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 1/41/4
Mazami Enterprise © 2009
Pelihara kesehatan secara umumPola hidup sehat (diit seimbang, tidak merokok, tidak minum alkohol, olahraga teratur, istirahat cukup)
Minum roboransia
Asuhan Antenatal seperti biasanyaUkur Tinggi Badan, Berat Badan, Tinggi Fundus Uteri, Tekanan Darah, Status Tetanus Toksoid
Laboratorium Hemoglobin, Proteinurin, GD puasa, Golongan darah, Thallasemia (bila ada faktor risiko)
Modul 4, Halaman 26
Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 2/42/4
Mazami Enterprise © 2009
Kurangi kadar virus (Viral Load)
Deteksi dini dan terapi faktor penyulit
Minum ARV profilaksis secara teratur
Dianjurkan untuk pemeriksaan VL pada usia kehamilan 36 minggu ke atas
Infeksi Menular Seksual (Sifilis, Gonore, Kondiloma akuminata, Hepatitis dll),
Malaria
Tuberkulosis
Modul 4, Halaman 27
Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 3/43/4
Mazami Enterprise © 2009
Hindari penularan ke pasangan
Konseling persiapan persalinan
Perilaku seksual sehat, setia pada pasangan
Selalu menggunakan kondom
Periksa status serologis HIV pasangan seksual
Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan dan keluarga mengenai manfaat dan risiko persalinan pervaginam dan persalinan dengan seksio sesarea berencana
Cara persalinan: Seksio sesarea/ pervaginam
Tempat persalinan dianjurkan di RS rujukan ARV
Modul 4, Halaman 28
Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan dan keluarga mengenai manfaat dan risiko pemberian ASI Eksklusif dan Susu Formula Eksklusif
Perlu diberikan dukungan terhadap ibu mengenai keputusan terhadap pilihan pemberian makanan bayi.
Apabila pilihan adalah ASI Eksklusif maka dijelaskan mengenai manajemen laktasi.
Apabila pilihan adalah Susu Formula Eksklusif maka dijelaskan mengenai syarat AFASS dan cara mencapainya.
Penatalaksanaan Antenatal Penatalaksanaan Antenatal 4/44/4
Mazami Enterprise © 2009
Konseling pemberian makanan bayi
Modul 4, Halaman 29
Mazami Enterprise © 2009
Pemilihan rute persalinan tergantungStatus obstetri
Status PMTCT: ARV Profilaksis & viral load
Kesiapan petugas medis: Kewaspadaan standar, SDM, sarana medis & non medis
Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 11//44
Persyaratan untuk persalinan pervaginamIbu minum ARV teratur lebih dari 4 minggu, dan/atau
Muatan virus/ viral load tidak terdeteksi
Modul 4, Halaman 30
Mazami Enterprise © 2009
Kewaspadaan standarDilakukan pada SEMUA penatalaksanaan persalinan
Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 22//44
Prinsip kewaspadaan standarCuci tangan
Penggunaan alat pelindung diri (topi, kacamata, masker, apron, sarung tangan, sepatu) untuk mencegah transmisi HIV melalui cairan
Penanganan alat medis tajam, baik dalam penggunaan, serah terima, penyimpanan maupun pembuangan sebagai limbah medis
Penerapan budaya aman dalam kamar operasi dan kamar bersalin
Modul 4, Halaman 31
Mazami Enterprise © 2009
Seksio sesarea elektifMerupakan cara persalinan yang memiliki risiko transmisi kecil
Akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 50-66%
Persalinan pervaginamRisiko penularan meningkat apabila terjadi Proses Persalinan (inpartu) dan Ketuban Pecah Dini
Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 33//44
Modul 4, Halaman 32
Metode Keuntungan Kerugian
Seksio sesarea elektif
Risiko penularan lebih rendah
Terencana
Lama perawatan ibu
Perlu fasilitas & sarana pendukung
Biaya mahal
Per vaginam
Mudah dilakukan di sarana kesehatan terbatas
Biaya murah
Risiko penularan lebih tinggi
(kecuali bila ibu minum ARV teratur & VL tidak terdeteksi)
Penatalaksanaan Penatalaksanaan PersalinanPersalinan 44//44
Informasi saat konseling
Modul 4, Halaman 33
Mazami Enterprise © 2009
Perawatan nifas umumPemeriksaan tanda vital, involusi uterus
Higiene genitalia dan payudara
Nutrisi cukup, istirahat cukup
Perawatan nifas khususPastikan ibu telah menentukan pilihan pemberian makanan untuk bayi
Supresi laktasi apabila ibu memilih untuk tidak menyusui
Anjuran pemeriksaan CD4, untuk menilai kelayakan terapi ARV berikutnya
Penatalaksanaan Penatalaksanaan PascanatalPascanatal 11//22
Modul 4, Halaman 34
Mazami Enterprise © 2009
Perawatan berkelanjutan pasca nifasHasil pemeriksaan/tes HIV pada bayi diinformasikan kepada dokter spesialis obsgin yang merawat ibu, sebagai bagian penilaian keberhasilan penerapan PMTCT dalam institusi kesehatan, serta memperkuat kinerja Tim PMTCT
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (CST) lanjutan bagi Odha, termasuk penatalaksanaan infeksi oportunistik
Pemeriksaan ginekologi rutin, Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dan Pap smir (bila memungkinkan)
Penatalaksanaan Penatalaksanaan PascanatalPascanatal 22//22
Modul 4, Halaman 35
KontrasepsiKontrasepsi
Mazami Enterprise © 2009
Bertujuan untuk mencegah penularan HIV pada kehamilan berikutnya
Sterilisasi bukan merupakan indikasi absolut untuk ibu dengan HIV
Kondom merupakan kontrasepsi pilihan karena bersifat proteksi ganda (terhadap kehamilan dan penularan IMS)
Kondom Perempuan
Kondom Laki-laki
Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Makanan untuk Bayi dari Ibu dengan HIVMakanan untuk Bayi dari Ibu dengan HIV
Modul 5, Halaman 37
Alternatif pemberian Alternatif pemberian nutrisinutrisi bayi bayi
Informasi yang diperlukan saat konseling
Risiko penularan HIV
melalui ASI
Susu Formula & syarat AFASS
Ibu dengan HIV perlu mendapatkan konseling mengenai alternatif pemberian nutrisi untuk bayinya
ASI Eksklusif & Manajemen
laktasi
Modul 5, Halaman 38
Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi
Risiko penularan HIV melalui ASI sekitar 15-20%
Risiko penularan HIV diperbesar dengan adanya lecet pada payudara ibu dengan HIV (menjadi 63%)
1/4
Bayi dari ibu dengan HIV
Sumber: Sumber: Maternal HIV infection during pregnancy & breastfed, 2009Maternal HIV infection during pregnancy & breastfed, 2009
Modul 5, Halaman 39
Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi
Persyaratan AFASS harus dipenuhi apabila ibu ingin memilih memberikan Susu Formula Eksklusif
2/4
cceptable Dapat diterima
easible Mudah dilakukan
ffordable Harga terjangkau
ustainable Berkesinambungan
afe Aman
AFASS
Bayi dari ibu dengan HIV
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 40
Apabila ibu memilih untuk memberikan ASI, dianjurkan untuk ASI Eksklusif selama 6 bulan
Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi
Ibu perlu diberi informasi mengenai manajemen laktasi (cara menyusui yang baik dan benar)
Sangat tidak dianjurkan untuk menyusui campur (mix feeding)
3/4
Setelah 6 bulan, bayi diberi PASI, dan ASI dihentikan
Bayi dari ibu dengan HIV
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 41
Rekomendasi tentang Rekomendasi tentang nutrisinutrisi bayi bayi
Apabila persyaratan AFASS terpenuhi sebelum 6 bulan, bagi ibu yang memberikan ASI dapat memilih
4/4
Meneruskan ASI Eksklusif sampai 6 bulan
Beralih ke Susu Formula Eksklusif
Tidak memberikan ASI lagi (mix feeding)
Apapun pilihan ibu tentang pemberian makanan bayi, perlu diberikan dukungan
Bayi dari ibu dengan HIV
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 42
Persyaratan AFASS tidak terpenuhi
Kondisi sosial ekonomi tidak memungkinkan untuk mencari Ibu susu atau memanaskan ASInya sendiri
Memahami teknik menyusui yang benar, sehingga terhindar dari mastitis (radang payudara) dan laserasi (lecet) puting payudara
Mazami Enterprise © 2009
Pertimbangan menentukan Pertimbangan menentukan penggunaan ASIpenggunaan ASI
Bagi ibu dengan HIV
Keadaan yang dianggap AMAN untuk menyusui
Modul 5, Halaman 43
Viral load tidak terdeteksi, atau kadar CD4 tinggi
Keadaan yang dianggap aman Keadaan yang dianggap aman untuk menyusuiuntuk menyusui
Tidak terdapat luka/lecet pada puting payudara. Bila terdapat luka/lecet dilarang menyusui
Tidak terjadi mastitis (radang payudara)
Mazami Enterprise © 2009
Perilaku seks aman (selalu menggunakan kondom)
Manajemen laktasi yang baik (perlekatan, posisi, frekuensi)
Bagi ibu dengan HIV
Modul 5, Halaman 44
Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus
Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang benarbenar
Untuk bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, ibu harus menyangga seluruh badan bayi (bukan hanya kepala dan bahu)
Wajah bayi menghadap payudara, dengan hidung bayi berhadapan dengan puting
Ibu memeluk bayi dekat dengan badannya, ibu menatap ke wajah bayi
1/2
Posisi badan ibu dan bayi
Modul 5, Halaman 45
Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang benarbenar 2/2
Perlekatan bayi pada payudara ibu
Mulut bayi terbuka lebar
Bibir bawah bayi melengkung ke luar
Dagu bayi menyentuh payudara
Modul 5, Halaman 46
Kepala dan badan bayi tidak berada dalam satu garis lurus
Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang salahsalah
Tangan ibu hanya menyangga bahu bayi (bukan seluruh badan bayi)
Wajah bayi tidak menghadap payudara
Tubuh bayi jauh dari tubuh ibu, tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi (ibu menoleh ke samping)
1/2
Posisi badan ibu dan bayi
Modul 5, Halaman 47
Teknik menyusui yang Teknik menyusui yang salahsalah 2/2
Perlekatan bayi pada payudara ibu
Mulut bayi tidak terbuka lebar, mengerucut ke depan
Bibir bawah bayi tidak melengkung ke luar
Dagu bayi tidak menyentuh payudara
Modul 5, Halaman 48
Benar Salah
Teknik menyusuiTeknik menyusui
Modul 5, Halaman 49
Ibu susu lain
Alternatif ASI lainnyaAlternatif ASI lainnya
Memanaskan (Pasteurisasi) ASI perah dari ibu dengan HIV
Untuk bayi dari ibu dengan HIV
HIV akan mati pada suhu 56 0C
Pasteurisasi ASI bekerja pada suhu 62,5 0C
Dengan Pasteurisasi ASI, maka bayi tidak mendapatkan antibodi, tetapi setidaknya masih mendapatkan protein susu yang mudah
dicerna oleh usus bayi sehingga terhindar dari diare
(menyusu dari ibu lain yang serologis negatif)
Modul 5, Halaman 50
Calon ibu susu adalah perempuan yang telah terbukti serologis HIV negatif, dan bersedia menyusui hingga bayi berusia setidaknya 6 bulan
Ibu susu lainIbu susu lainUntuk bayi dari ibu dengan HIV
Bicarakan aspek sosial/budaya/agama yang timbul dengan bayi disusui ibu lain
Ibu kandung masih dapat terlibat dalam perawatan bayi lainnya
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 51
Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 1/4
Merangsang refleks oksitosinIbu & keluarga diajarkan untuk merangsang refleks oksitosin agar ASI dapat mengalir dengan lancar
Dilakukan pemijatan sirkuler dengan ibu jari, di sepanjang tulang belakang segmen thorakal
Duduk santai, minum air hangat
Payudara dikompres hangat/ disiram air hangat
Puting payudara dirangsang dengan tarikan dan pilinan ringan oleh jari ibu sendiri
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 52
Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 2/4
Cuci tangan dengan sabun & air mengalir
Letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi areola dan tekan ke dalam ke arah dinding dada
Tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan jari telunjuk
• Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian
Memerah ASI
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 53
Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 3/4
• Cangkir, gelas, atau botol/ kendi bermulut lebar
• Cuci wadah dengan sabun & air mengalir (dapat dipersiapkan sehari sebelumnya)
• Sebelum digunakan, tuangkan air mendidih, biarkan beberapa menit. Air mendidih akan membunuh sebagian besar bakteri.
• Bila telah siap memerah, buang air dari gelas tersebut.
Tempat penampungan ASI perah
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 54
Pasteurisasi ASI perahPasteurisasi ASI perah 4/4
• Didihkan air pada panci, pertahankan dengan api kecil
• Masukkan gelas berisi ASI ke panci berisi air dingin
• ASI perah yang dimasak sebaiknya dipakai secepatnya dalam waktu 1 jam
Memanaskan ASI perah
• Panaskan ASI pada suhu 62,5 0C selama 30 menit dengan di tim
• Masukkan gelas berisi ASI ke panci berisi air mendidihairair
air
30 menit30 menit62,562,500CC
ASI
Sajikan ASI perah dengan cangkir, jangan dengan botol, karena cangkir lebih mudah dibersihkan dan aman bila didihkan
Mazami Enterprise © 2009
Mazami Enterprise © 2009
Modul 5, Halaman 55
• Susu Formula bayi berbahan dasar susu sapi
Alternatif Alternatif Pengganti Pengganti ASI ASI yang baikyang baikUntuk bayi dari ibu dengan HIV
• Susu binatang yang dimodifikasi
• Susu sapi dievaporasi (tidak memakai pemanis)
• Susu Formula bayi berbahan dasar isolat protein soya
Modul 5, Halaman 56
• Susu skim (segar maupun bubuk)
Pengganti Pengganti ASI ASI yang yang tidak dianjurkan untuk 6 bulan pertama untuk 6 bulan pertama
• Susu fermentasi (yogurt)• Susu yang ditambah perasa
• Susu kental manis
• Santan• Jus, teh, air gula• Serealia, bubur
Modul 5, Halaman 57
• Keuntungan dan kerugian pemberian susu formula
Pertimbangan menentukan Pertimbangan menentukan penggunaan susu formulapenggunaan susu formula
• Kemungkinan kendala AFASS
Bagi ibu dengan HIV
Modul 5, Halaman 58
Keuntungan & kerugian Susu FormulaKeuntungan & kerugian Susu Formula
• Kerugian
Free formula Milk for Infants of HIV-Infected Women: Blessing or Curse? Free formula Milk for Infants of HIV-Infected Women: Blessing or Curse? Coutsoudis A et al.Coutsoudis A et al. Health Policy Plan. 2002 Jun; 17(2):154-60Health Policy Plan. 2002 Jun; 17(2):154-60
• Memperberat efek buruk susu formula
• Mempengaruhi kebebasan memilih
• Membuka status HIV
• Tidak memperhitungkan ongkos persiapan susu formula (yang tidak terhitung)
• Meningkatkan kemungkinan ASI campur susu formula
• Meningkatkan efek perluasan perilaku pemberian susu formula pada ibu yang non HIV (Spill Over)
Modul 5, Halaman 59
Keuntungan & kerugian Susu FormulaKeuntungan & kerugian Susu Formula
• Kerugian
Nutritional Adequacy and Cost of Home Prepared Infant Milk (HPIM)Nutritional Adequacy and Cost of Home Prepared Infant Milk (HPIM) in Kwa-Zulu Natal, South Africain Kwa-Zulu Natal, South Africa.. Papathakis et al, XV International AIDS Conference, Thailand, 2004 Papathakis et al, XV International AIDS Conference, Thailand, 2004
• Home prepared formula ditemukan sering kekurangan pemenuhan mikronutrien dan membutuhkan waktu yang lama• Intake Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Asam folat,
Asam pantotenat, Zn, Cu, Se,dan Asam lemak esensial tidak adekuat
• Biaya $9.80/bulan atau 20% pendapatan/bulan
• Waktu persiapan 20-30 menit untuk 120 ml
Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan
Kesehatan Anak dari Ibu dengan HIV
Pencegahan Penyakit dan Pemeliharaan
Kesehatan Anak dari Ibu dengan HIV
Modul 6, Halaman 61
• Jadwal kunjungan disesuaikan dengan bayi sehat lainnya (klinik bersama). Kegiatan sesuai jadwal bayi sehat lain (penimbangan, pemeriksaan KPSP, vitamin A, dll)
JadJadwwal kunjungan bayial kunjungan bayi
• Tidak boleh ada pelabelan HIV
Mazami Enterprise © 2009
• Kewaspadaan standar tetap dilakukan • Gunakan kesempatan untuk pelayanan PMTCT
(kesehatan ibu, KB dan sterilisasi, kesehatan saudara kandung, penilaian ulang sosial ekonomi, pasangan, keluarga besar)
• Manfaatkan untuk promosi nutrisi bagi ibu dan bayi
Modul 6, Halaman 62
Jadual kunjungan bayiJadual kunjungan bayi
Mazami Enterprise © 2009
KegiatanSaat lahir
10 Hr 4 Mgg 6 Mgg 2 Bln 3 Bln 4 Bln 6 Bln 9 Bln 12 Bln 18 BlnTiap 6
Bln
Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Berat Badan & Panjang Badan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemberian makanan
SF/ASIe SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/eASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP
ARV Profilaksis √ √ √ √
Kemoprofilaksis √ √ √ √ √ √ √
ImunisasiSesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI
Perhatian khusus untuk BCG
Laboratorium
Hb & Leukosit √ √
Kadar CD4 √ √
PCR (RNA/DNA) √ √
Serologi HIV √
SF= Susu Formula
ASIe= Air Susu Ibu eksklusif PCR= Polimerase Chain Reaction
DNA= Deoxy Ribonucleic Acid
RNA= Ribonucleic AcidHepB= Hepatitis B
HIB= Hemofilus Influenza B
OPV= Oral Polio Vaccine
MP= Makanan Padat
BCG= Bacillus Calmette Guerrin
DTP= Difteri Tetanus Pertusis
Hb= Hemoglobin
Modul 6, Halaman 63
• Rekomendasi IDAI, 2009
ARV Profilaksis untuk bayiARV Profilaksis untuk bayi
Mazami Enterprise © 2009
Sumber: IDAI, 2009
Obat Cara pemberianNevirapin 2 mg/kgBB diberikan antara 0-72 jam sesudah kelahiran
Zidovudin 2 mg/KgBB/dosis
• Usia gestasi < 30 minggu • diberikan setiap 12 jam, • kemudian setiap 8 jam pada usia 4
minggu
• Usia gestasi 30-35 minggu
• diberikan setiap 12 jam, • kemudian setiap 8 jam pada usia 2
minggu
• Usia gestasi > 35 minggu • diberikan 6-12 jam sesudah kelahiran, • kemudian setiap 6 jam
Modul 6, Halaman 64
• Bertujuan untuk mencegah pneumonia Pneumocystis jiroveci/carinii (PCP)
Pencegahan PneumoniaPencegahan Pneumonia
• Rekomendasi UNAIDS & WHO: Kotrimoksasol
Mazami Enterprise © 2009
• Mulai usia 4-6 minggu, sampai anak tidak terbukti terinfeksi HIV
• Dosis: 4-6 mg/kg Trimetoprim, 1 kali/hari, setiap hari
Modul 6, Halaman 65
• Keluarga dan pasien perlu mengerti bahwa kotrimoksasol tidak mengobati dan menyembuhkan infeksi HIV, hanya mencegah hanya mencegah infeksiinfeksi PCP PCP
Pencegahan PneumoniaPencegahan Pneumonia
Mazami Enterprise © 2009
• Memerlukan pemantauan adherens
Kotrimoksasol
PCP HIV
Modul 6, Halaman 66
• Imunisasi diperlukan untuk melindungi bayi yang terpajan HIV
ImunisasiImunisasi
• Prinsip umum: Tidak memberi vaksin hidup bila terdapat gejala infeksi HIV
Mazami Enterprise © 2009
• Untuk daerah endemis dan sumber daya terbatas, BCG diberikan pada usia dini (mulai 0 bulan)
Vaksin Hidup MatiBakteri BCG, Demam tifoid oral Difteri, Tetanus, Pertusis, Botulinum,
Kolera, Lepra, Tifoid Vi, Pneomokokus, Meningokokus
Virus Polio (oral), Campak, Gondongan (parotitis), Rubella, Rotavirus, Demam kuning
Hepatitis A, Hepatitis B
Polio (injeksi), Rabies
Hemofilus influenza B
Modul 6, Halaman 67
• Dapat mengikuti Jadual Departemen Kesehatan, atau Jadual Ikatan Dokter Anak Indonesia
ImunisasiImunisasi
• Perhatian khusus pada BCG
Mazami Enterprise © 2009
Modul 6, Halaman 68
Mazami Enterprise © 2009
VaksinTerinfeksi HIV tanpa gejala
Terinfeksi HIV dengan gejala
Waktu yang optimal untuk imunisasi
BCG* Ya Tidak Saat lahir
DPT Ya Ya 6,10,14 minggu
OPV** Ya Tidak 0, 6, 10, 14 minggu
Campak Ya Tidak 6 dan 9 bulan
Hepatitis B Ya YaSeperti pada bayi tidak terinfeksi
Demam kuning
Ya Tidak
Tetanus toxoid Ya Ya* Untuk daerah endemis dan sumber daya terbatas, BCG diberikan sejak usia dini (0 bulan) pada HIV TANPA gejala
** Untuk daerah endemis, Polio (oral) diberikan pada HIV TANPA gejala
Jadual Jadual ImunisasiImunisasiRekomendasi WHO
Modul 6, Halaman 69
• Bertujuan untuk mendapatkan penatalaksanaan yang tepat sedini mungkin
Pemeriksaan status HIV Pemeriksaan status HIV anakanak
• Dilakukan secepatnya, dengan perasat yang tersedia
Mazami Enterprise © 2009
• Konseling pra dan pasca tes kepada ibu & pasangan
Uji Perasat Waktu pemeriksaan
Virologis PCR RNA/DNA Setelah usia Setelah usia 4 minggu4 minggu
Serologis ELISA Antara usia 9-12 bulanAntara usia 9-12 bulanBila Positif, ulangi periksa pada usia Bila Positif, ulangi periksa pada usia 18 bulan atau lebih18 bulan atau lebih
• Memanfaatkan jejaring untuk pemeriksaan
Modul 6, Halaman 70
• Dukung ibu dan keluarga
Bila bayi positif tertular HIVBila bayi positif tertular HIV
Mazami Enterprise © 2009
• Lakukan pemeriksaan kedua untuk konfirmasi
• Berikan profilaksis terhadap PCP, sampai orangtua bersedia anaknya diberikan ART (ARV terapi)
• Ikuti panduan penanganan bayi/ anak yang tertular HIV
Modul 1, Halaman 71
Terima Terima kasihkasih
Perlindungan menyeluruh dan dinamis terhadap penularan HIV dari ibu ke bayi