PPI Kacang Asin Revisi

26
Paper : Mata Kuliah Perencanaan Proyek Industri Dosen : Ir. AAP Suryawan W., MSc., Ph.D. Ir. Sri Mulyani, MP. Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT. ANALISIS ASPEK TEKNIS PENDIRIAN PABRIK KACANG ASIN OLEH: IDA BAGUS GEDE BRAHMANTARA 1111205026 GEDE PARAMANANDA JENTRASASWIN 1111205034 GEDE GORA ADRISTA 1111205040 ADI KURNIAWAN DARWAN 1111205042 IDA AYU ADI 1111205054 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2014

Transcript of PPI Kacang Asin Revisi

Paper:Mata Kuliah Perencanaan Proyek IndustriDosen:Ir. AAP Suryawan W., MSc., Ph.D.Ir. Sri Mulyani, MP.Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT.

ANALISIS ASPEK TEKNISPENDIRIAN PABRIK KACANG ASIN

OLEH:IDA BAGUS GEDE BRAHMANTARA1111205026GEDE PARAMANANDA JENTRASASWIN1111205034GEDE GORA ADRISTA1111205040ADI KURNIAWAN DARWAN1111205042IDA AYU ADI1111205054

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perencanaan ProyekBali merupakan sentra pariwisata di Indonesia. Selain terkenal dengan keindahan alam dan tradisinya, Bali juga terkenal dengan berbagai macam oleh-oleh khasnya. Salah satu oleh-oleh yang harus dibawa pulang oleh setiap wisatawan yang mengunjung Bali, baik wisatawan domestik maupun mancanegara adalah kacang asin.Kacang asin merupakan hasil olahan kacang tanah yang dalam pengolahannya menggunakan penyangraian atau pemanasan dengan oven. Kacang asin di Bali umumnya dikemas dengan plastic kedap udara dan karton atau dengan toples kaca. Permintaan akan kacang asin di Bali, baik sebagai oleh-oleh maupun sebagai camilan untuk masyarakat lokal masih tinggi, terutama pada musin liburan (high season). Karena dianggap menguntungkan, maka seiring berjalannya waktu industri yang memproduksi produk kacang asin semakin menjamur di Bali. Beberapa dari produk tersebut, antara lain kacang asin Rahayu, Cahayu, dan Matahari.Pertumbuhan industri yang memproduksi produk kacang asin di Bali didukung oleh Bali merupakan salah satu produsen kacang tanah di Indonesia, yang menjadi bahan baku pembuatan kacang asin ini. Karena bahan baku yang mudah diperoleh dan melimpah, maka industri ini semakin subur tumbuh di bali. Kabupaten di Bali yang menjadi produsen kacang tanah adalah utamanya kabupaten Karangasem. Selain kabupaten Karangasem, kacang tanah juga dihasilkan oleh kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Buleleng. Berdasarkan permintaan pasar yang tinggi dan didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah dan mudah untuk dijangkau, maka proyek industri kacang asin ini oleh penulis dianggap akan sangat menjanjikan untuk dilakukan.

1.2 Bidang UsahaUsaha ini bergerak dalam bidang industri pangan dengan memanfaatkan kacang tanah menjadi yang diolah menjadi kacang asin yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan nilai jual kacang tersebut, dan menambah nilai guna pangan karena dapat dikonsumsi.

1.3 Tujuan, Manfaat, dan harapan1.3.1 TujuanTujuan dari dilakukannya perencanaan proyek industri ini adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang akan akan mempermudah seorang manager untuk menentukan suatu sumber daya, biaya, dan jadwal kerja yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, untuk mencapai efisiensi kerja dan proyek dapat berjalan dengan lancar.1.3.2 ManfaatManfaat dari dilakukannya perencanaan proyek industri ini adalah agar dapat menjadi pedoman dalam pembangunan suatu industri pangan.

1.3.3 HarapanHarapan dari dilakukannya perencanaan proyek industri ini adalah agar perencanaan proyek yang telah dibuat ini dapat diterapkan pada kehidupan nyata, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

BAB IIASPEK PEMASARAN

2.1Jenis ProdukJenis produk yang akan diproduksi oleh penulis adalah produk makanan ringan berupa kacang asin sangrai, dimana produk ini akan dipasarkan di pasar oleh-oleh Bali, selain dipasarkan di pasar-pasar tradisional yang ada di Bali, khususnya di kota Denpasar, kabupaten Badung, dan kabupaten Gianyar.

2.2Pasar Potensial2.2.1Peluang PemasaranBali sebagai daerah destinasi wisata utama di Indonesia, akan tetap dikunjungi oleh wisatawa, baik dari lokal maupun mancanegara. Sebagai daerah destinasi wisata, tentunya wisatawan yang datang akan membeli produk khas yang dapat dijadikan buah tangan ke teman maupun keluarga di daerah asal.Salah satu buah tangan khas Bali yang terkenal dan dicari-cari oleh wisatawan untuk dijadikan buah tangan adalah kacang asin. Pemilihan kacang asin ini didasarkan pada rasanya yang gurih dan memiliki waktu simpan yang lama. Dengan bahan baku yang sangat mudah untuk ditemukan dan berasal dari pasar lokal, serta permintaan pasar yang belum terpenuhi seluruhnya, menyebabkan peluang pemasaran dari produk kacang asin ini menjadi lebih besar.2.2.2Daerah PemasaranDengan target pasar untuk wisatawan baik mancanegara maupun domestik, maka pemasaran produk kacang asin ini akan dilakukan di Provinsi Bali tepatnya di daerah Kotamadya Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung.2.3Peluang PasarAnalisa peluang pasar merupakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran terhadap produk. Apabila jumlah penawaran lebih besar dari permintaan, maka dapat dikatakan pasar sudah jenuh. Sedangkan apabila jumlah permintaan lebih besar dari penawaran, maka masih terdapat peluang pasar. Berdasarkan pustaka, berikut merupakan perhitungan peluang pasar produk kacang asin di Bali: Berdasarkan hasil analisis peluang pasar kacang asin, maka diperoleh peluang pasar yang belum terpenuhi sebesar 1.095 ton pertahunnya. Hal ini menyebabkan peluang pasar untuk produk kacang asin ini masih sangat besar, sehingga dapat meningkatkan peluang untuk terbelinya produk kacang asin yang dibuat oleh penulis ini.

5

BAB IIIASPEK TEKNIS

3.1Lokasi ProyekBerikut akan dijabarkan faktor-faktor yang mendukung pemilihan lokasi proyek ini. Asumsi-asumsi yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi proyek ini, antara lain:3.1.1 Faktor Primera. Bahan BakuBerikut merupakan data banyaknya kacang tanah yang dihasilkan di Kabupaten-Kabupaten yang ada di Bali pada tahun 2012 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali:

Tabel 1. Produksi kacang tanah di Bali tahun 2012No.KabupatenProduksi (ton)Skor

1.Jembrana2551

2.Tabanan91

3.Badung3621

4.Gianyar6622

5.Klungkung2.2415

6.Bangli1.3893

7.Karangasem4.2529

8.Buleleng2.4465

9.Denpasar01

TOTAL11.615

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tahun 2012Berikut merupakan range bobot jumlah produksi kacang tanah:RangeBobot

0-500 ton1

501-1000 ton2

1001-1500 ton3

1501-2000 ton4

2001-2500 ton5

2501-3000 ton6

3001-3500 ton7

3501-4000 ton8

4001-4500 ton9

b. PasarDengan tujuan pemasaran ke sentral wisata yang ada di Bali, maka ditentukan daerah pemasaran yang akan dituju. Berikut ini akan dijabarkan jarak yang harus ditempuh dari calon lokasi produksi ke lokasi pasar. Pasar yang akan dituju adalah di Kota Denpasar, Kabupatn Badung, dan Kabupaten Gianyar. Karena Kota Denpasar berada ditenngah-tengah dari lokasi pasar, maka Kota Denpasar dijadikan acuan untuk menjai lokasi distributor yang akan memasarkan produk ke pasar. Berikut ini merupakan jarak yang harus ditempuh dari calon lokasi produksi ke lokasi distributor yang berada di Kota Denpasar:

Tabel 2. Jarak lokasi pabrik dengan lokasi distributorNo.KabupatenJarak (Km)Skor

1.Jembrana98,13

2.Tabanan42,64

3.Badung14,25

4.Gianyar255

5.Klungkung295

6.Bangli39,25

7.Karangasem75,74

8.Buleleng84,13

9.Denpasar05

TOTAL54

Sumber: Google Maps

Berikut merupakan range bobot jarak produk (pabrik) ke pasar melalui distributor:RangeBobot

0-40 km5

41-80 km4

81-120 km3

121-160 km2

161-200 km1

c. TransportasiUntuk transportasi, baik pemindahan bahan baku ke tempat produksi, maupun pemindahan produk jadi ke pasar memerlukan akses jalan yang baik dan lancar untuk memudahkan proses pemindahan tersebut. Jalan utama yang dapat ditempuh dari lokasi pengambilan bahan baku, yaitu Kabupaten Karangasem ke lokasi pemasaran adalah Bypass Ida Bagus Mantra, Bypass Ngurah Rai, Jalan Gatot Subroto, dan Tol Bali Mandara. Keempat jalan ini sangat mempermudah proses pengangkutan dari lokasi bahan baku ke lokasi produksi, kemudian ke lokasi pemasaran.Untuk tahun 2012, Jumlah jalan di Bali mencapai 7.565,99 km. sedangkan jumlah akses jalan yang terdapat di Kabupaten Karangasem, Badung, Gianyar, dan Kota madya Denpasar masing-masing 1.004,17, 778,61, 707,31, dan 656,52 km dengan persentase masing-masing 13,27%, 10,29%, 9,35%, dan 8,68%. Berikut merupakan panjang jalan pada masing-masing Kabupaten yang ada di Bali berdasarkan sensus tahun 2012:

Tabel 3. Panjang jalan di Bali tahun 2012No.KabupatenPanjang Jalan (km)Skor

1.Jembrana1.041,815

2.Tabanan1.057,115

3.Badung778,614

4.Gianyar707,313

5.Klungkung539,683

6.Bangli628,403

7.Karangasem1.004,175

8.Buleleng1.152,385

9.Denpasar656,523

TOTAL7.565,99

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2012

Berikut merupakan range bobot untuk panjang jalan di Bali:RangeBobot

0-250 km1

251-500 km2

501-750 km3

751-1000 km4

1000-1250 km5

d. Tenaga KerjaKemudahan dalam perekrutan tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi produksi suatu produk. Berikut merupakan jumlah penduduk usia produktif di Provinsi Bali berdasarkan sensus tahun 2012:

Tabel 4. Jumlah penduduk usia produktif Provinsi Bali 2012No.KabupatenJumlah Penduduk (jiwa)SkorJumlah Usia Produktif (jiwa)Skor

1.Jembrana268.8842185.1501

2.Tabanan432.4073277.6102

3.Badung578.2753387.5213

4.Gianyar487.8663362.1373

5.Klungkung175.053194.0731

6.Bangli221.1642173.5291

7.Karangasem406.9923208.9852

8.Buleleng641.1364584.3483

9.Denpasar834.8815667.0944

TOTAL4.046.6582.940.447

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2012

Berikut ini merupakan range bobot penilaian untuk jumlah penduduk usia produktif Provinsi Bali:RangeBobot

0-200.000 jiwa1

201.000-400.000 jiwa2

401.000-600.000 jiwa3

601.000-800.000 jiwa4

801.000-1.000.000 jiwa5

e. Sumber DayaSumber daya, baik air maupun listrik merupakan sumber penunjang yang sangat diperlukan demi kelangsungan suatu usaha. Berikut ini merupakan data ketersediaan sumber daya di Provinsi Bali tahun 2011 sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali:

Tabel 5. Ketersediaan sumber daya air Provinsi Bali tahun 2011No.KabupatenSumber Daya Air (Ribu M3)Skor

1.Jembrana4.0191

2.Tabanan15.8662

3.Badung40.3125

4.Gianyar21.7883

5.Klungkung7841

6.Bangli2.3631

7.Karangasem9.1621

8.Buleleng12.6742

9.Denpasar26.9223

TOTAL134.890

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2011

Berikut ini merupakan range bobot penilaian untuk ketersediaan sumber daya air di Provinsi Bali:RangeBobot

0-10.000 (Ribu M3)1

10.001-20.000 (Ribu M3)2

20.001-30.000 (Ribu M3)3

30.001-40.000 (Ribu M3)4

40.001-50.000 (Ribu M3)5

f. PembobotanBerikut ini merupakan nilai pembobotan masing-masing Kabupaten untuk menentukan lokasi proyek yang akan dilaksanakan:

Tabel 6. Penilaian lokasi proyek berdasarkan KabupatenKabupaten123456Total

Jembrana13521113

Tabanan14532217

Badung15433521

Gianyar25333319

Klungkung55311116

Bangli35321115

Karangasem94532124

Buleleng53543222

Denpasar15354321

Keterangan:1. Sumber bahan baku2. Jarak pabrik ke distributor3. Panjang jalan4. Jumlah penduduk5. Penduduk usia produktif6. Sumber daya air

Berdasarkan total penilaian berdasarkan pembobotan diatas, maka sebaiknya proyek pabrik kacang asin ini dilaksanakan di Kabupaten Karangasem, karena memiliki total nilai tertinggi sebesar 24. Sedangkan lokasi distributor akan ditempatkan di wilayah Kota Denpasar, karena merupakan lokasi yang berada ditengah-tengah antara ketiga lokasi pasar (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar). Sehingga lokasi produksi akan dilakukan di Kabupaten Karangasem yang merupakan lokasi yang sama dengan sumber bahan baku kacang tanah.

3.1.2 Faktor Sekundera. Penerimaan Masyarakat SetempatLokasi pabrik akan berada di Kabupaten Karangasem, dimana di daerah ini juga merupakan lokasi produsen dari bahan baku kacang asin yang akan digunakan. Produsen utama kacang tanah di Kabupaten Karangasem adalah di kecamatan Abang dan Kubu. Masyarakat di lokasi pembuatan pabrik ini umumnya menerima adanya industri baru asalkan industri ini tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya dengan kebisingan, dan limbah yang tidak terurus.b. Sarana PublikAkses jalan dari lokasi produksi ke pasar sangat mudah. Hal ini disebabkan oleh Kabupaten Karangasem memiliki akses jalan yang panjang, yakni sepanjang 1.004,17. Dengan jalan yang panjang sehingga mudah untuk diakses baik dengan kendaraan kecil maupun besar, maka akses jalan yang ada sangat membantu dan memudahkan proses distribusi dari pabrik ke pasar. Selain itu, diperlukan juga pertimbangan ketersediaan fasilitas publik lainnya, seperti sarana kesehatan, sekolah, dan sarana komunikasi. Berikut merupakan jumlah sarana public yang ada di Kabupaten Karangasem, tepatnya di Kecamatan Abang dan Kubu: Sarana PendidikanTabel 7. Penilaian lokasi proyek berdasarkan jumlah sarana pendidikanNo.KecamatanJumlah Sarana PendidikanSkor

1.Abang945

2.Kubu985

TOTAL192

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem 2014 Sarana KesehatanTabel 8. Penilaian lokasi proyek berdasarkan jumlah sarana kesehatanNo.KecamatanJumlah Sarana KesehatanSkor

1.Abang533

2.Kubu392

TOTAL92

Sumber: Puskesmas Kecamatan Abang dan Kubu tahun 2012

Sarana KomunikasiTabel 9. Penilaian lokasi proyek bedasarkan jumlah sarana komunikasiNo.KecamatanJumlah Sarana KomunikasiSkor

1.Abang71

2.Kubu61

TOTAL13

Sumber: Perebekel Kecamatan Abang dan Kubu tahun 2012

Berikut merupakan range bobot untuk jumlah sarana public di Kecamatan Abang dan Kubu:RangeBobot

0-201

21-402

41-603

61-804

81-1005

c. Aktivitas Lembaga KeuanganDengan program pemerintah melalui Bank pemerintah maupun Bank swasta, dan lembaga keuangan bukan bank (LPD, Koperasi) untuk meningkatkan minat masyarakatnya untuk berwirausaha, maka lembaga-lembaga ini akan sangat membantu apabila dibutuhkan pertolongan di bidang keuangan untuk mendirikan suatu industri. Berikut ini merupakan jumlah lembaga keuangan yang ada di Kabupaten Karangasem, tepatnya di Kecamatan Abang dan Kubu:

Tabel 10. Penilaian lokasi proyek berdasarkan jumlah lembaga keuanganNo.KecamatanJumlah Sarana KomunikasiSkor

1.Abang391

2.Kubu401

TOTAL13

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem tahun 2012

Berikut ini merupakan range pembobotan untuk jumlah lembaga keuangan di Kecamatan Abang dan Kubu, Kabupaten Karangasem:RangeBobot

1-101

11-202

21-303

31-404

41-505

d. Pembobotan Faktor SekunderBerdasarkan pembobotan yang telah dilakukan untuk faktor primer, maka diperoleh hasil bahwa Kabupaten Karangasem merupakan Kabupaten lokasi proyek pembangunan pabrik kacang asin ini. Namun, di Kabupaten karangasem terdapat dua kecamatan yang memproduksi kacang tanah yang digunakan sebagai bahan baku produk, yaitu Kecamatan Abang dan Kubu. Berikut merupakan pembobotan faktor sekunder untuk Kecamatan Abang dan Kubu:

Tabel 11. Pembobotan faktor sekunder lokasi proyek di Kecamatan Abang dan Kubu Kabupaten KarangasemNo.Kecamatan1234Total

1.Abang531110

2.Kubu52119

Keterangan:1. Sarana pendidikan2. Sarana kesehatan3. Sarana komunikasi4. Lembaga keuangan

Berdasarkan penilaian lokasi berdasarkan pembobotan yang telah dilakukan, maka proyek pendirian produk kacang asin ini akan dilaksanakan di Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

3.2Luas Produksi3.2.1Jumlah Produk per WaktuDengan melihat kondisi pasar (high season atau low season) dan kemampuan mesin penunjang (oven putar), maka rata-rata produksi kacang asin adalah sebesar 625kg/bulan karena oven putar ini memiliki kapasitas maksimal sebesar 25kg/pengovenan. 3.2.2Aspek PasarJika dilihat dari peluang pasar yang ada, maka apabila dalam sebulan maksimal hanya memproduksi kacang asin sebesar 625kg, maka permintaan pasar masih belum terpenuhi. Permintaan pasar kacang asin ini tertinggi terjadi pada musim liburan (high season), sehingga produksi juga disesuaikan dengan peningkatan permintaan ini. 3.2.3Kapasitas Awal OperasiSaat awal masa operasi, kapasitas produksi yang ingin dicapai adalah 200kg untuk sebulan masa awal poduksi. Hal ini disebabkan oleh produk masih berada dalam masa perkenalan ke pasar, sehingga untuk mengantisipasi kelebihan produksi dan menjaga produk agar tetap segar hingga ke tangan konsumen, maka dilakukan produksi maksimal untuk sebulan adalah 200kg. Apabila produk sudah dikenal oleh masyarakat dan mengalami peningkatan permintaan, maka kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga batas maksimum kemampuan mesin oven putar yang digunakan (25 kg untuk sekali pemanasan dengan oven ini).Berikut merupakan perhitungan kapasitas saat awal pabrik beroperasi: Berdasarkan perhitungan ini, maka persentase kapasitas produksi pada masa awal produksi adalah sebesar 26.28% dari peluang pasar yang ada (1.095 ton/tahun).3.3Lay Out3.3.1Diagram Alir Pembuatan ProdukDalam pembuatan produk kacang asin ini diperlukan beberapa bahan utama dan bahan tambahan serta beberapa alat penunjang. Berikut merupakan bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan produk kacang asin ini:a. Bahan Kacang tanah jenis culik atau kelinci (8kg untuk awal produksi dan 25 kg untuk produksi normal), Garam dapur (1,6 kg untuk produksi awal dan 5 kg untuk produksi normal), Air bersih (secukupnya).

b. Alat Panci, Kompor, Tampah (nyiru), Oven putar, Sendok pengaduk, Saringan, Kemasan plastik vacuum, Boks karton.Berikut merupakan diagram alir pembuatan produk kacang asin:

Bagan 1. Diagram alir proses pembuatan produk kacang asin

3.3.2Diagram Alir ProsesBerdasarkan diagram alir proses pembuatan produk kacang asin, berikut merupakan diagram alir proses beserta kebutuhan pekerja, waktu, dan jarak yang ditempuh:

19

Bagan 2. Diagram alir proses pembuatan produk kacang asin

3.3.3Lay Out PabrikBerdasarkan kebutuhan luas lahan, maka berikut ini merupakan detil dari kebutuhan lahan untuk pabrik kacang asin ini:a. Luas lahan keseluruhan: 400m2b. Luas bangunan: 173m2 Ukuran bangunan utama: 10m x 15m Ukuran tempat penjemuran: 2m x 8m Ukuran instalasi pengolahan limbah: 3m x 1 m Ukuran bangunan pos penjagaan: 2m x 2mc. Luas lahan parkir: 96m2

Berikut merupakan lay out dari pabrik kacang asin pada proyek ini:

Gambar 1. Lay out pabrik proyek kacang asin

3.4Pemilihan Teknologi dan PeralatanBerikut ini merupakan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proyek produk kacang asin ini: Panci, Kompor, Tampah (nyiru), Oven putar, Sendok pengaduk, Saringan, Kemasan plastik vacuum, Boks karton.

Tabel 12. Spesifikasi teknologi dan peralatan yang digunakan dalam proyek kacang asinNo.Nama Mesin/AlatSpesifikasiKapasitasMerkHargaTempat BeliDimensi Alat

1.PanciWadah perebusan50 literOxoneRp 1.668.000Carrefour40 x 40 cm

2.Kompor LPGSumber api perebusan1 panciRinnaiRp 205.000Carrefour41 x 41 x 15 cm

3.NyiruWadah pendinginan0.5 kg-Rp 15.500Pasar Kreneng50 cm (D)

4.Oven putarMemasak kacang15kg/jam-Rp 3.000.000www.indonetwork.co.id90 x 70 x 120 cm

5.Sendok pengadukMengaduk kacang-BrabantiaRp 70.000Carrefour40 x 10 cm

6.SaringanMeniriskan kacang rebus200 gram-Rp 3.500Pasar Kreneng27 x 6,5 cm

7.Plastik vacuumKemasan primer1 kg-Rp 1.000.000www.distributorplastik.com20 x 30 cm x 0.08 nm

8.Boks kartonKemasan sekunder1 kg-Rp 5.000Bali Printing Centre21 x 33 cm x 0.08 nm

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kemasan Plastik. http://ceritadise.wordpress.com/2011/03/09/kemasan-plastik/. Diakses [ada 7 April 2014.BPS. 2010. Penduduk Provinsi Bali Menurut Kelompok Usia Hasil Sensus Penduduk 2010. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=604002&od=4&id=4. Diakses pada 7 April 2014.BPS. 2012. Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2012. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=610002&od=10&id=10. Diakses pada 7 April 2014.BPS. 2012. Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Status di Bali Tahun 2012. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=610001&od=10&id=10. Diakses pada 7 April 2014.BPS. 2012. Produksi (ton) Palawija Menurut Komoditas dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2012. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=607003&od=46&id=46. Diakses pada 7 April 2014.BPS. 2012. Proyeksi Penduduk Provinsi Bali Kondisi Juni 2012 Menurut Kabupaten/Kota. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=604005&od=4&id=4. Diakses pada 7 April 2014.Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem. 2014. Direktori Sekolah. http://pendidikankarangasem.info/html/data.php?id=dbsekolah&jenis=&kecamatan=3810. Diakses pada 7 April 2014.Elshe, Agnes. 2014. Karya Ilmiah CahAyu Bali. http://www.slideshare.net/lieyangelo/cah-ayu-bali-2. Diakses pada 7 April 2014.Ervina. 2011. Kacang Tanah Bali. http://m.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Flona/Flora/Kacang-Tanah-Bali. Diakses pada 7 April 2014.Margoni, Tri. 2012. Cara Membuat Kacang Asin. http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-kacang-asin.html. Diakses pada 7 April 2014.Mur. 2007. Camilan Kacang Asin Makin Laris. http://www.bisnisbali.com/2007/07/26/news/boga/w.html. Diakses pada 7 April 2014.Mur. 2007. Musim Libur, Camilan Kacang Asin Laris. http://www.bisnisbali.com/2007/12/19/news/boga/kjuh.html. Diakses pada 7 April 2014.Pemerintah Kabupaten Karangasem. 2011. Potensi Karangasem. http://www.karangasemkab.go.id/attachments/article/165/Potensi%20Karangasem.pdf. Diakses pada 7 April 2014.Pemerintah Kabupaten Karangasem. 2012. Kecamatan Abang. http://www.karangasemkab.go.id/images/stories/Artikel/potensi/kecamatan_Abang_fix.pdf. Diakses pada 7 April 2014.Pemerintah Kabupaten Karangasem. 2012. Kecamatan Kubu. http://www.karangasemkab.go.id/images/stories/Artikel/potensi/kubu.pdf. Diakses pada 7 April 2014.Wo. 2012. Kacang Asin, Potensi One Village One Product. http://kampungmediabali1.blogspot.com/2012/05/kacang-asin-potensi-one-vilage-one.html. Diakses pada 7 April 2014.