Pp pemberdayaan

17
PP NO. 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK Disampaikan pada acara Sosialisasi Peraturan Per-UU D.I. Yogyakarta, 20 September 2013

Transcript of Pp pemberdayaan

Page 1: Pp pemberdayaan

PP NO. 6 TAHUN 2013TENTANG

PEMBERDAYAAN PETERNAK

Disampaikan pada acara Sosialisasi Peraturan Per-UUD.I. Yogyakarta, 20 September 2013

Page 2: Pp pemberdayaan

Pasal 76 ayat (5) UU 18/2009:

“Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah”

Payung hukum yang melandasi

Page 3: Pp pemberdayaan

“Perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang melakukan usaha peternakan, yang berdasarkan jenis dan jumlahnya tidak memerlukan ijin berusaha”.

Untuk “peternak yang memerlukan ijin”, ketentuannya akan diatur dalam PP tersendiri.

Definisi “peternak” dalam PP ini

Page 4: Pp pemberdayaan

PemPus dan PemDa

Stakeholder peternakan dan keswan

Peningkatan kesejahteraan peternak

Bekerjasama

‘pem

berd

ayaa

n’

pemberdayaan pe

mbe

rday

aan

sendiri

Pemerintah dan stakehorder bersama

Pasal 76 ayat 3 “pemerintah dan pemda bersama pemangku kepentingan di bidang peternakan dan keswan melakukan pemberdayaan peternak guna

meningkatkan kesejahteraan peternak”

Page 5: Pp pemberdayaan

PelaksanaanPemberdayaan

Akses sumber pembiayaan& permodalan, IPTEK, Info

Pelayanan pet, kes hewan dan bantuan teknik

Penghindaran pengenaanekonomi biaya tinggi

Kemitraan dlm meningkatkansinergi antar pelaku

Pemanfaatansumberdaya dalam negeri Pengembangan kawasan

usaha peternakan

Promosi dan pemasaran

Perlindungan harga ternak &produk hewan dari LN

POKNAK, GAPOKNAK

Pemerintah

Kemudahan yang diberikan kepada peternak bagi kemajuan usahanya (Pasal 76 ayat 2)

Penciptaan iklim usaha Kondusif & pe↑an wirausaha

Page 6: Pp pemberdayaan

Akses Penyedia akses Jenis Cara

Pembiayaan dan permodalan

(1) Pemerintah pusat dan pemerintah daerah; dan (2) masyarakat, perbankan, lembaga non-bank, badan usaha lainnya

Bantuan untuk pengembangan usaha bagi peternak

Disalurkan melalui kelompok peternak atau gabungan kelompok peternak

Ilmu pengetahuan dan teknologi (dari hulu sd hilir)

Menteri, Gubernur, dan bupati/walikota sesuai kewenangannya

Diutamakan iptek dari hasil penelitian dan pengembangan dari dalam negeri

Pendampingan; pendidikan-pelatihan; dan penyuluhan

Informasi Menteri, Gubernur, dan bupati/walikota sesuai kewenangannya

Dapat dibaca di Pasal 9 ayat 2

Diberikan melalui media elektronik, media cetak, dan media lain yang mudah dan cepat

BAB II (PASAL 4 SD 9): AKSES SUMBER PEMBIAYAAN, PERMODALAN, ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI, SERTA INFORMASI

Page 7: Pp pemberdayaan

Akses Penyedia akses

Jenis layanan Cara

Pelayanan peternakan dan keswan

Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya

Dapat dibaca pada pasal 10 dan pasal 11

Tatacara pemberian pelayanan diatur dengan Peraturan Menteri

Bantuan teknik

Menteri, Gubernur, Bupati/ walikota sesuai kewenangannya

Dapat dibaca pada Pasal 14

Tata cara pemberian bantuan teknik diatur dengan peraturan Menteri

Penghindaran pengenaan ekonomi biaya tinggi

Menteri, menteri/ pimp lembaga pemerintah non kementerian, gubernur, bupati/ walikota

Kemudahan yang terkait dengan kebijakan, perdagangan, dan prasarana/sarana, dalam hal fasilitasi kegiatan budidaya, panen, pascapanen, distribusi, penyimpanan produk

Tata cara penyediaan kemudahan diatur dengan Peraturan Menteri; dan dengan peraturan per-UU-an

BAB III (PASAL 10 SD 15): PELAYANAN PETERNAKAN, PELAYANAN KESWAN, DAN BANTUAN TEKNIK

Page 8: Pp pemberdayaan

BAB IV (PASAL 16 SD 18):AKSES PENGHINDARAN PENGENAAN EKONOMI BIAYA TINGGI

Penyediaan sarana produksi, budidaya, pascapanen, pemasaran atau distribusi ternak dan produk hewan

Menteri, menteri/ pimp lembaga pemerintah non kementerian, gubernur, bupati/ walikota

Kemudahan yang terkait dengan kebijakan, perdagangan, dan prasarana/sarana, dalam hal fasilitasi kegiatan budidaya, panen, pascapanen, distribusi, penyimpanan produk

Tata cara penyediaan kemudahan diatur dengan Peraturan Menteri; dan dengan peraturan per-UU-an

Akses Penyedia akses

Jenis kemudahan Cara

Page 9: Pp pemberdayaan

Jenis kemitraan usaha

Bentuk kemitraan

Kewajiban peternak dan persh peternakan

Peran Gubernur dan Bupati/ Walikota

(1) Antar peternak: (2) peternak dng perush peternakan (3) peternak dng perush bidang lain

Bagi hasil; sewa; atau inti-plasma, yang harus dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis (minimal berisi: harga dasar, jaminan pemasaran, pembagian keuntungan, mekanisme pembayaran)

Perusahaan peternakan harus melaksanakan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan/atau proses alih teknologi

Peternak harus mengikuti kegiatan yang dilaksanakan persh peternakan tersebut di atas

Melakukan pembinaan dalam pelaksanaan kemitraan sesuai kewenangannya, yang sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an

BAB V (PASAL 19 sd 22):AKSES KEMITRAAN DALAM MENINGKATKAN SINERGI ANTAR PELAKU USAHA

Page 10: Pp pemberdayaan

Akses Yang disediakan Peran Menteri Peran Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota

Penciptaan iklim usaha uang kondusif

Kepastian berusaha; kemudahan layanan pendaftaran usaha; tidak adanya praktik persaingan tidak sehat; status kesehatan hewan yang baik

Menetapkan tempat pemasukan sarana produksi, ternak, dan produk hewan dari luar negeri untuk melindungi sumberdaya ternak dari serangan penyakit

Menetapkan program pemberdayaan peternak, kompensasi atas pembunuhan ternak sehat; dan fasilitasi diversifikasi usaha bagi peternak

Peningkatan kewirausahaan

Peningkatan kewirausahaan peternak melalui; pendidikan dan pelatihan; penyuluhan; dan fasilitasi pengembangan kelembagaan (Poknak, Gapoknak, BUMP) dan asosiasi

Mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan kewirausahaan

----

BAB VI (PASAL 23 SD 35):PENCIPTAAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF DAN PENINGKATAN KEWIRAUSAHAAN

Page 11: Pp pemberdayaan

PERIHAL POKNAK GAPOKNAK BUMP ASOSIASI

Dasar pembentukan

Kesamaan kepentingan; jenis ternak, dan kondisi lingkungan

Kesamaan kepentingan

Pembentuk Oleh, dari, dan untuk peternak

Kegiatan Peningkatan kemampuan anggota; penampungan dan penyaluran aspirasi; penyelesaian masalah antar anggota

Pengembangan kemitraan usaha; penampunagn dan penyaluran aspirasi; penyelesaian masalah antar anggota

Penyusunan rencana usaha yang layak ekonomi dan perbankan; diversifikasi usaha; dan kemitraan usaha

Memperjuangkan kepentingan; memberi masukan kepada pemerintah; promosi usaha anggota; advokasi pelaksanaan kewirausahaan

BAB VI (LANJUTAN) ---- KELEMBAGAAN PETERNAK

Page 12: Pp pemberdayaan

Jenis sumberdaya Ketentuan

Sumberdaya alam (SDG ternak, benih/bibit, pakan, sumber air)

Diutamakan yang dihasilkan dari teknologi yang diciptakan oleh bangsa Indonesia; dan usaha yang dilakukan dengan modal dalam negeri

Sumberdaya manusia (yang kompeten di bidang peternakan dan keswan)

Diutamakan warga negara Indonesia

BAB VII (PASAL 36 SD 38):PEMANFAATAN SUMBERDAYA DALAM NEGERI)

Page 13: Pp pemberdayaan

Syarat kawasan Fungsi kawasan Peran pemda (kab/kota)

Bebas patogen; tersedia sumber air dan pakan; tersedia prasarana yang memadai (jalan, pasar, dll); dan sesuai dengan peraturan per-UU-an di bidang tata ruang

Lahan penggembalaan umum; kegiatan usaha budidaya ternak; dan penghasil tumbuhan pakan

Menyediakan prasaran; menetapkan lokasi kawasan usaha peternakan; menetapkan lokasi penggembalaan umum (jika belum ada kawasan)

BAB VIII (PASAL 39 SD 42):KAWASAN USAHA PETERNAKAN

Tujuan adanya kawasan adalah untuk menjamin kepastian usaha budidaya ternak

Pengelolaan lahan penggembalaan umum dilakukan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri

Page 14: Pp pemberdayaan

BAB IX (PASAL 43): PROMOSI DAN PEMASARAN

Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memfasilitasi promosi dan pemasaran Ternak dan Produk Hewan melalui:

1. Pembangunan dan pengelolaan pasar Hewan dan pasar produk Hewan yang memenuhi higiene dan sanitasi serta ketertiban umum;

2. Fasilitasi kepada Badan Usaha Milik Peternak untuk mengembangkan pasar;

3. Pengembangan sistem pemasaran dan promosi hasil Peternakan;

4. Pengembangan pasar hewan5. Penyediaan sistem informasi pasar; dan6. Pemberian kewajiban kepada pasar modern untuk

mengutamakan penjualan Produk Hewan dalam negeri.

Page 15: Pp pemberdayaan

Jenis perlindungan

Dilakukan melalui

Perlindungan harga ternak

1.Penetapan jumlah, jenis, dan klasifikasi ternak yang dapat dimasukkan dari LN

2.Penetapan ternak bibit dan bukan bibit3.Penetapan harga dasar ternak4.Kemudahan kepada peternak untuk

menjual ternak bibit ke seluruh Indonesia

Perlindungan harga produk hewan

1.Penetapan jumlah dan jenis produk hewan yang masuk dari LN dan unit usaha di negara asal

2.Pengaturan mengenai penyerapan produk dalam negeri bagi importir

3.Pemberian jaminan ASUH bagi produk yang disyaratkan halal

BAB X (PASAL 44 SD 46):PERLINDUNGAN HARGA TERNAK DAN PRODUK HEWAN

Page 16: Pp pemberdayaan

Perihal Otoritas yang melakukan

Perlindungan harga ternak Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan

Penetapan jumlah, jenis, dan klasifikasi ternak yang dapat masuk dari LN

Menteri melalui koordinasi dengan Menteri Perdagangan

Penetapan jumlah dan jenis produk hewan dan pengaturan mengenai penyerapan produk hewan di dalam negeri oleh importir

Pengklasifikasian ternak bibit dan ternak bukan bibit

MenteriPengawasan penerapan jaminan halal bagi produk hewan yang dipersyaratkan ASUH (aman, sehat, utuh)

Pemberian kemudahan kepada peternak untuk menjual ternak bibit ke seluruh wilayah RI

Gubernur

BAB X (LANJUTAN)

Page 17: Pp pemberdayaan

TERIMA KASIH