power menjadi salah satu komponen fisik -...
Transcript of power menjadi salah satu komponen fisik -...
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Hakekat Power Otot Lengan
Dalam olahraga, power merupakan salah satu unsur penting untuk
mencapai suatu prestasi maksimal. Kegunaan power di samping untuk mencapai
prestasi maksimal juga untuk memperemudah mempelajari teknik dan mencegah
cedera dalam olahraga. Oleh karena itu power menjadi salah satu komponen fisik
yang sangat penting dalam mempelajari penguasaan servis atas dalam permainan
bola voli. Menurut atmadja (2004:69) mengemukakan bahwa (power) otot
menunjukan kekuatan maksimal (dinyatakan dalam newtons, meski kg
digunakan) yang ditimbulkan oleh sebuah otot atau kelompok otot tertentu.
Kekuatan merupakan keterampilan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
suatu beban atau tahanan dalam menjalankan suatu aktifitas. Kekuatan merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam unjuk kerja dan sangat menentukan
kualitas kondisi fisik seseorang. Selain itu, power adalah kemampuan seseorang
mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-
pendeknya. Power merupakan jumlah maksimal daya yang dikerahkan oleh
sekelompok otot dalam melawan beban atau tekanan.
Power menurut sujoto (dalam Hadjarati, 2010:69) mengemukakan bahwa
power merupakan produk antara kekuatan dan kecepatan yaitu hasil dari kekuatan
maksimal dan kecepatan maksimal. Sedangkan Bosco (dalam Hadjarati, 2010:69)
mendefinisikan bahwa power sebagai kemampuan mengeluarkan kemampuan
maksimum yang dapat dihitung dengan rumus :
Power = kekuatan x kecepatan
Power = kekuatan x jarak/waktu
Power = kerja/waktu
Power adalah kemampuan kerja otot (usaha) dalam satuan waktu (detik).
Power tersebut merupakan hasil kali kekuatan dan kecepatan sehingga satuan
power = kg (berat) * mt/detik. Sedangkan kg*mt adalah satuan usaha dengan
demikian power dapat diartikan usaha perdetik. Kekuatan otot menurut Kravist
(dalam Hadjarati, 2010:36) adalah keterampilan otot-otot untuk menggunaksan
tenaga maksimal, untuk mengangkat beban otot-otot yang kuat dapat melindungi
persendian yang dikelilinginya dan mengurangi kemungkinan cedera. Selanjutnya
Sarjan Mile (2010:64) mengemukakan bahwa kekuatan bisa diukur dengan alat
dynamometer. Kekuatan diidentifikasikan sebagai keterampilan otot untuk
membangkitkan tegangan terarah tehadap sesuatu tahan.
Power otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan
kondisi fisik secara keseluruhan, hal ini didasarkan atas tiga alasan, yaitu :
a). Karena power merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik.
b). Karena power memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi atlet
dari kemungkinan cedera.
c). Karena dengan power, atlet dapat lari, melempar atau menendang lebih jauh
dan efisien, memukul lebih keras, dengan demikian dapat membantu stabilitas
sendiri.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot yang dapat
berkontraksi untuk dapat menahan dan menerima beban dalam usaha yang
maksimal. Tubuh manusia terdiri dari banyak sekali jaringan otot seperti otot
lengan yang terdiri dari otot brachiaradialis, otot deltoid, otot pectoralis mayor,
otot triceps brachii, otot biceps brachi, masing-masing mempunyai pungsi
tertentu dalam kehidupan sehaeri-hari. Jaringan otot secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan yang cukup besar dan membentuk berat badan manusia.
Power otot lengan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah
keterampilan seorang atlet pada saat menggunakan otot lengan, menerima beban
pada masa tertentu. Pada dasarnya otot lengan dipergunakan untuk melakukan
ayunan lengan, dimana ayunan lengan pada waktu melakukan lemparan memberi
tekanan pada bola yang akan dilempar. Untuk mencapai suatu prestasi dalam
bidang olahraga disamping latihan rutin, juga harus dipenuhi faktor-faktor
lainnya. Faktor lain itu antara lain : keadaan (somatis), umur, psikis, bentuk tubuh
atau hebitus mempunyai arti yang besar dan dapat menimbulkan prestasi
seseorang. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, seseorang yang ingin
memperoleh prestasi optimal harus pula memperhatikan unsur-unsur genetik
(faktor antropometri). Otot yang digunakan untuk melempar, mengayun,
mendorong itu semua memerlukan tenaga, otot-otot lengan bagian atas tersebut
adalah otot brachiaradialis, otot deltoid, otot pectoralis mayor, otot tricepsbrchii,
otot biceps brachi. Jadi otot yang digunakan harus dilatih dan disesuaikan dengan
daerah gerak.
Pada persendihan bahu terdapat kelompok otot yang disebut dengan power
otot lengan dan bahu. Power kelompok otot ini berfungsi pada mobilitas
persendihan bahu. Dalam gerakan melempar misalnya, power otot lengan dan
bahu memegang peranan yang sangat utama. Otot-oto penggerak lengan atas
terdiri dari : pectoralis major, latisimus dorsi, deltoideus, coracobracialis,
suraspinatus, teres major, teres minor, dan infraspinatus. Sedangkan otot-otot
lengan bawah yang terlibat adalah flexor digitorum sublimes, flexor carpi urnalis,
flexor policis longgus, flexsor carpi radialisbrachioradialis dan flexor digitorum
profondus. Untuk otot-otot penggerak bahuterdiri dari : trepezius, pectorais
minor, dan seratus anterior. Power otot-otot lengan mempunyai peranan yang
penting bagi olahragawan dalam melaksanakan aktivitas olahraga. Power lengan
bahu ialah keterampilan otot-otot lengan dan bahu mengatasi atau melawan beban
saat menjalankan aktivitas melakukan kegiatan servis atas. Power otot-otot lengan
dan bahu dapat ditingkatkan dengan latihan pemberat, yaitu dengan memberi
beban lebih secara nyata pada kelompok otot aktif, suharno (10 februari 2012).
Kegunaan power di samping untuk mencapai prestasi maksimal juga untuk
mempermuda mempelajari teknik. Tempatkan tangan yang tidak menembak di
bawa bola. Berat bola diseimbangkan paling tidak oleh dua jari. Lengan yang
tidak menembak menjaga keseimbangan bola. Tangan yang digunakan untuk
menembak harus mempunyai power yang besar sehingga memungkinkan bola
sampai keranjang dan masuk.
1. Rangka lengan
Lengan adalah susunan struktur tubuh manusia termasuk anggota gerak
tubuh bagian atas. Yang terdiri dari : tulang lengan atas (humerus), tulang hasta
(ulna), tulang pengupil (radius), tulang pergelangan tangan (karpalia), tulang
telapak tangan (metacarpalia), tulang jari-jari tangan (phalanges). Menurut
Syifudin (1997:38-44) otot lengan terdiri dari :
a. Otot bahu. Otot bahu meliputi dari : M. deltoid (otot segi tiga), berfungsi
mengangkat lengan sampai mendatar, M. supscapularis (otot depan balung
belikat) berfungsi menengahkan dan memutar lengan humerus kedalam, M.
supraspinatus (otot atas balung tulang belikat) berfungsi mengangkat lengan, M.
infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat) berfungsi memutar lengan keluar,
M. teres mayor (otot lengan bulat besar) berfungsi memutar lengan kedalam, M
.teres minor (otot lengan belikat kecil), berfungsi memutar lengan keluar.
b. Oto pangkal lengan atas. Otot pangkal lengan atas meliputi dari : M. biseps
braki (otot lengan berkepala 2) berfungsi membengkokkan lengan bawah siku,
meratakan hasta dan mengangkat lengan, M. Brakialis (otot lengan dalam)
berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, M. korako brakialis, berfungsi
mengangkat lengan.(terdapat pada lampiran III halaman 60).
2.1.2 Sejarah Perkembangan Permainan Bola Voli
Permainan bola voli pertama kali muncul pada tahun 1895 oleh William
Morgan, seorang direktur YMCA di Holike, massa cusette, menemukan sebuah
permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para
pengusaha lokal yang menganggap permainan boal basket terlalu menghabiskan
tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena
hanya membutuhkan sedikit keterampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka
waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai
tingkat kebugaran. Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari
karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapapun
jmlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh
Alfret T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa
bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini
yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh
tanah (volleying), Ahmadi (2007:2).
Setelah bertemu denga James Naismth (seorang pencipta olahraga bola
basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28
November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama
Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William Morgan juga
mendedikasikan hidupnya sebagai orang instruktur pendidikan jasmani. William
G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA,
menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya
olahraga permainan basket ball oleh James Naismith. Olahraga permainan
Mintinette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang di ciptakan dengan
mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan mintonette
diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan
menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola
tangan (hand ball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota
YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini pun dibuat
tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada
tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA
training school. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr.Luther Halsei gulick (Direktor
of The Professional Physical Education Training School) sekaligus sebagai
(Executive Director of Departement of Physical Education of The International
Commete of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield
tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam
kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan
tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,
permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan
jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebu. Sedangkan
sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak
melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan),
wikefidia, (10 Februari 2012).
2.1.3 Perkembangan Permainan Bola Voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman
penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani di datangkan dari belanda
untuk mengembangkan olahraga pada umumnya dan bola voli khususnya. Di
samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam
pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antara
kompeni-kompeni Belanda sendiri, Ahmadi (2007:11-12).
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluru lapisan
masyarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluru Indonesia. Dengan
dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaran nasional yang
pertama. PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalam
maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli
sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di
Jakarta, baik untuk pria maupun wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta
dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. Setelah tahun 1962 perkembangan bola
voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di
seluruh pelosok tanah air. Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta
pertandingan dalam kejuaraan nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di
mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat
ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ke 3 setelah bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia. PBVSI
telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di
Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. Tim bola voli
yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan di bantuh oleh Trainer
Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hidato Nishioka, sedangkan pelatih fisik di
serahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (Pusat
Kesehatan Olahraga Nasional) Kantor Menpora. Dalam kejuaraan dunia bola voli
putra tersebut, sebagai juaranya adalah : Unisoviet, Kuba,Jepang, Yunani, Brazil,
Polandia, Bulgaria. Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki ururan ke
15. Dalam periode di bawah pimpinan ketua umum PBVSI Jendral (Pol) Drs.
Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya
perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya sitem kompetisi yang berlangsung,
sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri,
Hadi Legowo (08 Februari 2012).
2.1.4 Pokok-pokok Peraturan Permainan Bola Voli
Syarifudin dan Muhadi (1992:184) mengemukakan empat pokok-pokok
peraturan dalam permainan bola voli, yaitu sebagai berikut ; (1) lapangan dan
perlengkapannya, (2) alat, (3) perlengkapan pemain, dan (4) peraturan permainan.
1. Lapangan dan Perlengkapannya
a) Lapangan
Lapangan bola voli berbentuk empat persegi panjanh dengan ukuran panjang 18
m dan lebarnya 9 m, yang di batasi oleh garis lebar 5 cm. Lapangan tersebut
terbagi atas dua bagian yang sama besarnya dan dibatasi oleh garis tengah, yang
lebarnya 5 cm. Pada setiap bagian lapangan terdapat daerah serangan yang
dibatasi oleh garis tengah dan garis serang, dengan ukuran 9x3 m. Dan daerah
pertahanan yang dibatasi oleh garis serangan dan garis belakang, dengan ukuran
9x6 m.
b) Perlengkapan lapangan
Perlengkapan lapangan yang diperlukan untuk melaksanakan bola voli, adalah :
(1) Jaring (net)
Jaring dipasang di tengah-tengah lapangan tegak lurus keatas, dengan ukuran
panjang 9,50 m dengan lebar 1m, serta ukuran petak-petak jaring 10x10 cm.
Bagian atas jaring dan batas samping dilapis dengan kain kanvas yang dijahit
lapis dua bagian dengan ukuran selebar 5 cm. Ukuran tinggi jaring dari tanah
ke atas adalah : untuk pria 2,43 m dan untuk wanita 2,24 m.
(2) Tongkat (rod)
Tongkat dipasang pada pita batas lapangan samping sebelah kanan dan
sebelah kiri, yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring bagian
atas. Tongkat tersebut terbuat dari fiberglass, dengan ukuran panjang 1,80 m
dan garis tengah 1 cm. Tongkat tersebut diberi warna secara selang-seling
hitam dan putih atau merah dan putih dengan warna yang kontras, dengan
ukuran 10 cm panjangnya untuk setiap warnanya.
2. Alat
Alat yang digunakan untuk bola voli, yaitu bola dengan ukuran : keliling 65-67
cm, berat 250-280 g
3. Perlengkapan Pemain
Para pemain bola voli dari setiap regu harus memakai kostum yang seragam,
dengan memakai nomor dibagian dada dan punggung serta memakai sepatu
olahraga.
4. Peraturan Permainan
a) Jumlah pemain
Jumlah pemain yang ada di lapangan sebanyak 6 orang untuk setiap regu,
sedang pemain cadangan sebanyak 6 orang. Jadi regu bola voli berjumlah 12
orang pemain,termasuk pemain cadangan
b) Permulaan permainan
Permulaan permainan bola voli dilakukan dengan cara memukul bola (servis)
di belakang garis belakang, dalam petak servis oleh sala seorang pemaindari
pihak yang berhak melakukan servis. Sebelum permainan di mulai, terlebih
dahulu diadakan undian yang dilakukan oleh kapten regu masing-masing
yaitu untuk memilih dan menetapkan tempat atau lapangan atau memukul
bola (servis). Regu yang memenangkan undian diberi hak untuk memilih
tempat atau melakukan servis terlebih dahulu.
c) Peraturan melakukan servis
(1) Urutan untuk melakukan setrvis berputar kesebelah kanan (menurut putaran
arah jarum jam).
(2) Sewaktu melakukan servis bola harus dilambungkan dulu ke atas lepas tangan
baru dipukul.
(3) Sewaktu melakukan servis kaki tidak boleh menginjak batas garis belakang,
dan harus dilakukan di dalam petak servis.
(4) Melakukan servis setelah ada tanda (bunyi pluit) dari wasit, dan dalam waktu
selama 5 detik bola harus segera dipukul. Bila melakukan servis sebelum ada
tanda dari wasit, maka servis di batalkan dan harus di ulang.
(5) Melakukan servis yang betul, yaitu apabila bola yang dipukul itu melewati di
atas jaring di antara kedua batas samping dan tongkat yang menegak keatas.
(6) Apabila waktu servis bola yang dipukul itu menyentuh jaring, maka servis
tidak sah dan servis pindah ke pihak lawan.
d) Cara memainkan bola
(1) Setiap regu berhak memainkan bola sebanyak-banyaknya 3 kali, pada waktu
bola berada dilapangannya sendiri. Apabila memainkan bola lebih dari 3 kali
berarti mati dan bola harus pindah ke pihak lawan atau satu angka bagi lawanjika
ia sebagai regu penerima.
(2) Pemain belakang tidak bole memukul bola di daerah serang lebih tinggi dari
jaring (melakukan smash di dekat jaring).
2.1.5 Cara Permainan Bola Voli
Permainan bola voli dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari
6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai nagka 25 terlebih dahulu. Dalam
sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (setter), spiker (smash), libero
dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang
bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur
jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah
pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan
masuktetapi tidak boleh melakukan smash bola keseberang net. Defender adalah
pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan bola voli menuntut keterampilan otak yang prima, terutama
tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan, tosser juga harus bisa
memutuskan apa yang harus ia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya
itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh kelapangan sepanjang
permainan. Penghitungan angka dalam permainan bola voli adalah :
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita
kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Servis yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah lawan.
Jika tidak maka musuh pun akan mendapat nilai. Ukuran lapangan bola voli
yang umum adalah berukuran 9x18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter
dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas penyerangan untuk penyerangan
belakang adalah 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan net). Untuk ukuran
garis tepi lapangan adalah 5 cm.
2.1.6 Sistem Pertandingan Dalam Bola Voli
Iwan Kristianto (10 Februari 2012), sistem pertandingan menggunakan
sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan distribusikan ke dalam
2 (dua) grup terdiri dari 4 (empat) tim. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6
pemain intiyang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan. Pergantian pemain
inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak di batasi.
Pertandingan tidak akan di tunda apabila salah satu atau lebih dari satu dari
anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
Apabila di lapngan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan
akan di anggap kalah. Setiap pertandingan berlangsung tiga babak (best of tree),
kecuali pada dua babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak
perlu dilaksanakan. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila
poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan di tambah 2 point. Peserta yang
pertama kali unggul dengan selisi 2 point akan memenangi pertandingan.
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada 2 tim
atau lebih mendapat niali sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan
dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan. Kesalahan meliputi:
1) Permainan mententuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
2) Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus dipantulkan
tanpa mengenai dasar lapangan.
3) Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out
sebelum menyentuh permukaan lapangan.
4) Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi
lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar
dihitung sebagai poin lawan.
5) Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat servis dilakukan.
6) Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
7) Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara
menendang.
8) Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola
dihitung sebagai double faults.
9) Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakhir. Dan apabila dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang
memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan
mencapai angka 13.
10) Time out dilakukan hanya satu kali dalam setiap babak dan berlangsung
hanya 1 menit. Di luar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan
mengikuti peraturan internasional. Sistem pertandingan menggunakan sistem
setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akn distribusikan ke dalam 2 group,
masing-masing terdiri dari 4 tim. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6
pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
2.1.7 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Adapun teknik dasar dalam permainan bola voli meliputi :
1). Servis
Servis ada beberapa macam :
a. Servis atas adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas
seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan
tangan dari atas.
b. Servis bawah adalah servis dengan awalan bola berada di tangan yang
tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan
untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
c. Servis mengapung adalah servis atas dengan awalan dan cara memukul
yang hampir sama. Awalan servis mengapung adalah melemparkan bola ke
atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang
akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
d. Yang perlu di perhatikan dalam servis
a. Sikap badan dan pandangan
b. Lambung ke atas harus sesuai dengan kebutuhan
c. Saat kapan harus memukul bola
d. Servis dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli
2). Pasing
a. Pasing bawah (pukulan/pengambilan tangan ke bawah)
a. Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk
b. Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan
c. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola
b. Pasing keatas (pukulan/pengambila tangan keatas)
a. Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk
b. Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuk
membentuk lengkungan setengah bola
c. Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segi tiga
d. Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan
kedua tangan
3). Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas
jaring, untuk dimasukan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu
memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.
Teknik smash dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan
bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku
untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Menurut pendapat Iwan Kristianto (10 februari 2012) mengemukakan
bahwa: “Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan
bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan
kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net, maka
bola dapat dipukul tajam ke bawah.
Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan
untuk menyerang dalam upayah memperoleh nilai suatu tim dalam permainan
bola voli. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash
atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan
peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan
kedaerah lawan.
4). Membendung (bloking)
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi
bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
a. Jongkok, bersiap untuk melompat
b. Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus keatas
c. Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan
pada kawan satu regu untuk bergantian memblok
Pada waktu servis kedua regu harus berada dalam lapangan atau di daerahnya
masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret
ada dibelakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan
spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser, pemain nomor empat
dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan lobero.
2.1.8 Hakekat Keterampilan Servis Dalam Permainan Bola Voli
Suatu permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau servis yang
dilakukan dengan memukul bola dari petak servis diluar garis belakang lapangan
ke lapangan lawan dengan jalannya bola menyeberang melewati net. Jika bola
yang dipukul oleh pihak lawan kepada pihak penerima tidak melewati net, maka
akan terjadi perpindahan bola begitu seterusnya hingga terjadi kesalahan baik bola
yang tidak berhasil melewati jaring, jatuh diluar lapangan pemain, menyentuh
jaring terangkat maupun garis dibawah jaring. Jika hal tadi sebagai kesalahan
yang dilakukan oleh p ihak memberi servis maka terjadilah pindahan servis,
berarti pihak yang tadinya menerima servis menjadi pemberi servis.
Sasaran dapat berupa jarak atau mungkin sesuatu obyek langsung yang
harus dikenai, misalnya menembak, memasuka bola dalam basket, pichur dalam
permainan bola voli dan lain-lain sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian ketepatan adalah keterampilan seseorang untuk mengarahkan gerakan
ke sasarsan, kegunaannya adalah untuk ketepatan servis, sehingga para pemain
berkehendak melakukan servis bola dengan tepat pada sasaran yang dikehendaki.
Servis juga merupakan salah satu serangan awal sebagaimana yang
dikemukakan oleh Abdoellah (1985:151) bahwa servis tidak lagi sebagai suatu
tanda soal dimulainya permainan atau sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya
diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan
servis. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa servis
merupakan salah satu keterampilan seseorang untuk memindahkan bola ke daerah
lawan dengan baik.
2.1.9 Hakekat Servis Atas
Lebih lanjut syarifudin dkk (2001:188), “servis atau sajian adalah pukulan
permulaan yang dilakukan oleh pihak yang berhak untuk melakukan servis untuk
memulai menghidupkan bola kedalam permainan’’.
Dengan kemajuan dan perkembangan olahraga bola voli dewasa ini, servis
sudah bukan saja sebagai upaya ataupun tindakan menyajikan bola pertama yang
dilakukan oleh pihak yang melakukan servis guna memperoleh angka. Dalam
pelaksanaannya, servis dapat dilakukan dengan baik dari atas (servisa atas)
maupun dari bawah (servis bawah). Adapun unsur-unsur yang mendukung
terlaksanaannya teknik dasar dengan baik adalah daya tahan, kelincahan,
ketepatan, kekuatan dan keseimbangan.
Menurut Muhajir (2003:24) “servis adalah pukulan bola yang dilakukan
oleh seorang pemain belakang kanan yang dilakukan dari daerah servis langsung
kelapangan lawan. Keberhasilan suatu servis bergantung pada kecepatan bola,
jalan dan perputaran bola, serat penempatan bola ketempat kosong di daerah
lapangan lawan”.
Lebih lanjut Muhajir (2003:24) “ servis mengapung (floatingservis) adalah
jenis servis dimana gerakan bola dari hasil pukulan servis tidak mengandung
putaran(bola berjalan mengapung dan mengambang). Dari sekian banyak macam
teknik servis, pada saat ini yang paling populer adalah floatingservis, terutama
yangdilakukan dari overhead atau overhand”
1) Floating overhand service
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(a) Sikap permulaan
Berdiri di daerah servis menghadap ke lapangan, kaki kiri di depan, dan
kaki kanan di belakang. Akan tetapi, dapat pula pemain berdiri serta kedua
kakinya sejajar dan menghadap ke net.
Bola di pegang oleh tangan kiri setinggi kepala, sedangkan tangan kanan
mengenggam atau dapat juga dengan telapak tangan terbuka.
(b) Gerak pelaksanaan
Bola dilambungkan di depan atas lebih tinggi dari kepala, lalu tangan kanan
segera memukul bola pada bagian tengah belakang.
Gaya dorong tangan terhadap bola harus memotong garis tengah bola. Untuk
menghindari terjadinya putaran pada bola, pergelangan tangan harus
dilakukan.
(c) Gerakan lanjutan
Setelah memukul, lengan pemukul harus segaris dengan gaya dorong
terhadap bola kedepan. Jika pukulan dilakuakan dengan gerakan yang cepat
(pukulan keras), maka dapat dilakukan tanpa gerakan lanjutan.
Gambar : 1
Servis atas(Floating Overhand Service)
( Muhajir 2003:25 )
2.2 Kerangka berfikir
Berdasarkan beberapa penjelasan teori sebelumnya, maka dapat
dikemukakan kerangka berfikir bahwa untuk meningkatkan kemampuan servis
atas maka dapt dilakukan dengan menggunakan program latihan power otot
lengan, tentunya dengan latihan daya tahan dan latihan beban yang dilakukan
secara sistematis.
2.3 Pengajuan Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan
power otot lengan terhadap servis atas pada permainan bola voli Siswa
SMA Negeri 4 Gorontalo.