ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika,...

97
ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI ( Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika ) SKRIPSI Diajukan sebagai syarat menyelesaikan Studi Strata I untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains oleh : Aditya Bayu Perdananto 6250406033 ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika,...

Page 1: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

( Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika )

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat menyelesaikan Studi Strata I

untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains

oleh :

Aditya Bayu Perdananto

6250406033

ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

ii

SARI

Aditya Bayu Perdananto, 2011. Skripsi ini berjudul “Analisis Gerak Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli ( Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika )”. Skripsi. Jurusan IKOR. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah analisis gerak keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli ditinjau dari segi anatomi, fisiologi, dan biomekanika? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis gerak keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli ditinjau dari segi anatomi, fisiologi, dan biomekanika.

Subjek dalam penelitian ini adalah pemain Klub Bola Voli Putra Mustika Blora yang berjumlah 6 orang. Untuk objek/variabel penelitian adalah analisis gerak keterampilan passing bawah ditinjau dari anatomi, fisiologi, dan biomekanika. Untuk memperoleh data yang sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan pengamatan/observasi. Data dokumentasi diperoleh dari buku, majalah, dokumen, artikel. Untuk data pengamatan diperoleh dari pedoman pengamatan yang berdasarkan landasan teori. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak keterampilan passing bawah pada pemain bola voli Putra Mustika dalam kategori baik, dengan rincian : 1. ditinjau dari faktor anatomi dalam kategori baik, 2. ditinjau dari faktor fisiologi dalam kategori sangat baik, 3. ditinjau dari faktor biomekanika dalam kategori baik

Setelah diperoleh hasil penelitian dan dibahas, maka dapat diambil simpulan bahwa gerak keterampilan passing bawah secara keseluruhan pemain di Klub Bola Voli Putra Mustika dalam ketegori baik, dengan rincian : 1. gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika ditinjau dari faktor anatomi dalam kategori baik, 2. gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika ditinjau dari faktor fisiologi dalam kategori sangat baik, 3. gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika ditinjau dari faktor biomekanika dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka peneliti mengajukan saran : Bagi pemain bola voli, agar dapat melakukan keterampilan passing bawah dengan baik dan benar, maka perlu lebih memperhatikan faktor anatomi, fisiologi, dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip latihan diantaranya pengelolaan latihan dengan memperhatikan faktor anatomi, fisiologi, dan biomekanika, dan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, hendaknya hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan agar diperoleh hasil yang lebih dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah.

Page 3: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Mei 2011

Aditya Bayu Perdananto NIM 6250406033

Page 4: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Analisis Gerak Keterampilan Passing Bawah Dalam

Permainan Bola Voli ( Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika ), ini

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Pada hari : Kamis

Tanggal : 18 Agustus 2011

Panitia Ujian,

Ketua Panitia Sekretaris Drs. Tri Nurhasono, M.Pd Drs. Hadi Setyo S, M.Kes NIP. 19600429.198810.1.001 NIP. 19551229.198810.1.001

Dewan Penguji, 1. DR. Soegiyanto, MS (Ketua)_________________ NIP. 19540111.198103.1.002 2. Dr. Sugiharto, MS (Anggota)_______________ NIP. 19571123.198503.1.001 3. Drs. Musyafari Waluyo, M.Kes (Anggota)_______________ NIP. 19490507.197503.1.001

Page 5: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan”

“Allah tidak akan memberikan cobaan diluar

batas kemampuan umatnya, manusia berusaha

dan Allahlah yang menentukan”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Bapak dan ibu tercinta

2.Adik-adikku tersayang

3. Almamaterku IKOR 2006

4. Kerabat rudid kost

Page 6: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi dengan

judul “Analisis Gerak Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan Bola

Voli” . Penulisan skripsi ini merupakan pemenuhan sebagian syarat untuk

menyelesaikan program studi Strata Satu pada Jurusan Ilmu Keolahragaan

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Seiring dengan rasa syukur penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang kami hormati :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba

ilmu di Universitas Negeri Semarang;

2. Drs. Harry Pramono, M.Si., Dekan FIK Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kemudahan dalam pengurusan surat ijin penelitian.

3. Drs. Musyafari Waluyo, M.Kes., Ketua Jurusan IKOR yang telah

memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

4. Dr. Sugiharto, MS., Dosen pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan,

saran, dan dukungan hingga selesainya skripsi ini.

5. Drs. Musyafari Waluyo, M.Kes., Dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan dukungan hingga selesainya skripsi ini.

6. Kusnan, Spd., Ketua Klub Bola Voli Putra Mustika Blora yang telah

memberikan ijin dan bantuan selama proses penelitian.

Page 7: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

vii

7. Teguh Sularno, Spd dan Pangesti Nurwanto, pelatih Klub Bola Voli Putra

Mustika Blora yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian dan

pengambilan data.

8. Bapak dan Ibu Dosen FIK yang telah mendidik serta memberikan bekal ilmu

pengetahuannya kapada penulis skripsi.

9. Karyawan dan karyawati FIK yang telah banyak membantu dalam bidang

Administrasi.

10. Teman – teman mahasiswa IKOR’06 yang telah banyak memberikan

semangat dalam penyusunan skripsi ini.

11. Bapak, ibu, dan adikku tercinta yang telah banyak memberikan dukungan

baik moral maupun materiil dan tak pernah lelah berdoa untukku.

12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang Bapak/Ibu dan Saudara berikan kepada

peneliti, mendapat berkah dan balasan dari Allah SWT. Akhirnya peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Semarang, 2011

Penulis

Page 8: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………...………………………………….. i

SARI……………………………………………………………………… ii

PERNYATAAN………………………………………………………….. iii

PENGESAHAN…………………………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………….. v

KATA PENGANTAR……………………………………………………... vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1

1.2 Permasalahan…………………………………………………………... 6

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………. 6

1.4 Pembatasan Masalah…………………………………………………... 6

1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 6

1.6 Sumber Pemecahan Masalah………………………………………….. 7

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………… 8

2.1 Landasan Teori………………………………………………………… 8

2.1.1 Permainan Bola Voli……………………………………………… 8

2.1.2 Teknik Permainan Bola Voli……………………………………… 9

2.1.2.1 Servis………………………………………………… ……… 9

2.1.2.2 Passing……………………………………………………….. 10

2.1.2.3 Umpan………………………………………………………. 10

2.1.2.4 Smash………………………………………………………... 10

2.1.2.5 Bendungan…………………………………………… ……… 10

2.1.3 Tinjauan Teknik Passing……………………………………......... 10

Page 9: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

ix

2.1.3.1 Teknik Passing Atas…………………………………. ……… 11

2.1.3.2 Teknik Passing Bawah………………………………………. 11

2.1.4 Kesalahan Umum Passing Bawah………………………………… 13

2.1.5 Analisis Gerak Passing Bawah…………………………………… 14

2.1.5.1 Sikap Awalan………………………………………………... 15

2.1.5.2 Sikap Saat Perkenaan………………………………………... 15

2.1.5.3 Sikap Akhir…………………………………………... ……… 16

2.1.6 Analisis Anatomi Dalam Passing Bawah…………………………. 19

2.1.6.1 Kerja Sendi Dan Gerak Yang Terjadi……………………….. 20

2.1.7 Analisis Fisiologi Dalam Passing Bawah………………………… 21

2.1.7.1 Mekanisme Gerakan Otot……………………………. ……… 22

2.1.7.2 Otot Yang Berperan Dalam Passing Bawah………………… 23

2.1.7.3 Bentuk Kontraksi Otot Dalam Passing Bawah………. ……… 27

2.1.8 Analisis Biomekanika Dalam Passing Bawah……………………. 31

2.1.8.1 Sifat Gerakan………………………………………… ……… 32

2.1.8.2 Prinsip Mekanika Yang Diterapakan………………………… 33

2.2 Kerangka Berfikir……………………………………………………… 37

2.2.1 Analisis Anatomi Pada Gerak Keterampilan Passsing Bawah………. 37

2.2.2 Analisis Fisiologi Pada Gerak Keterampilan Passing Bawah………... 38

2.2.3 Analisis Biomekanika Pada Gerak Keterampilan Passing Bawah…... 40

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 42

3.1 Metode Penelitian……………………………………………………… 42

3.2 Subjek Penelitian……………………………………………………… 42

3.3 Objek Penelitian……………………………………………………….. 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….. 43

3.5 Instrumen Penelitian…………………………………………………… 44

3.6 Analisis Data…………………………………………………………… 44

3.6.1 Analisis Deskriptif………………………………………………... 44

3.6.1 Analisis Deskriptif Presentase……………………………………. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….. 47

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………....... 47

Page 10: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

x

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian………………………………………… 47

4.1.2 Analisis Data……………………………………………………… 48

4.2 Pembahasan……………………………………………………………. 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 59

5.1 Simpulan……………………………………………………………….. 59

5.2 Saran…………………………………………………………………… 60

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………… 63

Page 11: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

xi

DAFTAR TABEL

Tabel : Halaman

3.1. Kategori Deskriptif Persentase……………………………………… 46

4.1. Ringkasan Data Faktor Anatomi……………………………………. 47

4.2. Ringkasan Data Faktor Fisiologi……………………………………. 47

4.3. Ringkasan Data Faktor Biomekanika……………………………….. 48

4.4. Ringkasan Data Keseluruhan………………………………………... 48

4.5. Anatomi……………………………………………………………… 48

4.6. Fisiologi……………………………………………………………… 49

4.7. Biomekanika ………………………………………………………… 49

4.8. Hasil Keseluruhan……………………………………………………. 50

Page 12: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman

1. The Dig (Clenched First Method) ……………………………………. 12

2. Mengemis (Thumb Over Palm Method) ……………………………… 12

3. Sikap Saat Perkenaan Bola Pada Passing Bawah …………………….. 13

4. Sikap Awalan …………………………………………………………. 15

5. Sikap Perkenaan ………………………………………………………. 16

6. Sikap Akhir …………………………………………………………… 16

7. Urutan Gerak Berguling Ke Samping ………………………………… 18

8. Urutan Gerak Menjatuhkan Diri Ke Depan …………………………... 19

9. Otot Bahu ……………………………………………………………... 25

10. Otot Lengan Bawah …………………………………………………. 27

11. Gerakan Ekstensor Siku ……………………………………………... 28

12. Gerakan Perkenaan Bola …………………………………………….. 29

13. Gerakan Lanjutan ……………………………………………………. 29

14. Gerakan Persiapan …………………………………………………… 30

15. Gerakan Perkenaan …………………………………………………... 30

16. Gerakan Lanjutan …………………………………………………….. 30

Page 13: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Halaman

1. Lembar Pedoman Pengamatan atau Observasi ……………………….. 63

2. Deskripsi Data Anatomi ………………………………………………. 69

3. Deskripsi Data Fisiologi ………………………………………………. 71

4. Deskripsi Data Biomekanika ………………………………………….. 73

5. Deskripsi Data Faktor Keseluruhan …………………………………… 75

6. Hasil Analisis Data …………………………………………………….. 80

7. Usul Penetapan Pembimbing …………………………………………... 81

8. SK Dosen Pembimbing ………………………………………………… 82

9. Surat Ijin Penelitian …………………………………………………….. 83

10. Surat Keterangan Telah Penelitian ……………………………………. 84

11. Surat Keterangan Pelatih ……………………………………………… 85

12. Sertifikat Pelatih ………………………………………………………. 86

13. Dokumentasi Penelitian ……………………………………………….. 88

Page 14: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permainan bola voli sudah dikenal sejak abad pertengahan terutama di

Negara-negara Romawi. Perkembangan bola voli mengalami banyak perubahan

sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, baik

perubahan fasilitas dan perlengkapan maupun peraturan permainan/perwasitan,

sejak lahirnya sampai sekarang, diciptakan oleh William G Morgan seorang guru

pendidikan jasmani pada Young Man Christian Association (Y.M.C.A) di

Amerika Serikat pada tahun 1895 (A. Sarumpaet, 1992:72).

Bola voli merupakan permainan yang awal mulanya ditujukan oleh

William G Morgan sebagai olahraga rekreasi di dalam lapangan yang tertutup

(indoor) bagi mereka yang menghendaki rekreasi setelah bekerja sehari penuh.

Pada waktu itu, olahraga yang sedang populer adalah basket yang diciptakan pada

tahun 1981. Morgan melihat para pengusaha yang bermain basket banyak yang

sudah mencapai usia lanjut, sementara basket termasuk olahraga yang memeras

tenaga. Selain itu, mereka lebih menginginkan olahraga yang tidak terlalu

menguras tenaga. Itulah yang mendorong William G Morgan memperkenalkan

olahraga bola voli (Nuril Ahmadi, 2007:2).

Berkembang dan terwujudnya peraturan permainan bola voli yang

seragam diseluruh dunia berawal dari terbentuknya International Volley Ball

Federation (IVBF) di Paris pada tahun 1946. Selanjutnya peraturan permainan

bola voli masih akan berkembang dan memang harus dikembangkan sejalan

Page 15: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

2

dengan perkembangan permainannya. Setelah terbentuknya IVBF, segala sesuatu

tentang perubahan peraturan permainan yang berhak untuk mengesahkannya

adalah konggres IVBF (M.Mariyanto, Sunardi, Agus Margono, 1994:12).

IVBF bertugas untuk mengembangkan cabang olahraga yang berada di

bawah naungannya. Tugas tersebut diantaranya menghimpun perkumpulan bola

voli nasional yang telah menjadi anggota dan membantu perkembangan

organisasi bola voli nasional suatu negara mulai pemasalan, pembibitan,

pembinaan, dan pertandingan antar klub maupun antar sekolah perguruan tinggi.

Bahkan IVBF juga bertanggung jawab atas penyelenggaraan berbagai macam

pertandingan yang bertaraf internasional seperti olimpiade (M.Mariyanto,

Sunardi, dan Agus Margono, 1994:12). Dengan masuknya permainan bola voli ke

dalam olimpiade, olahraga ini makin populer dan digemari oleh masyarakat

umum di seluruh dunia dan bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang

mempunyai penggemar terbanyak di dunia (Machfud Irsada, 1999 : 7).

Teknik permainan bola voli pada awalnya amat sederhana, yang bertujuan

untuk memantulkan bola sehingga melewati atas jaring ke lapangan lawan. Sama

sekali tidak ada tujuan memainkan bola agar dapat melewati jaring dan pihak

pemain di seberang jaring mengalami kesulitan untuk mengembalikannya (Nuril

Ahmadi, 2007:14).

Perkembangan tersebut mudah dipahami karena bola voli dimainkan

semata-mata untuk tujuan rekreasi agar diperoleh kesenangan dan kegembiraan.

Namun pada perkembangannya permainan bola voli menjadi olahraga yang

kompetitif untuk mencapai prestasi. Karena itu, bola dimainkan untuk

Page 16: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

3

diseberangkan ke lapangan lawan sampai lawan tidak bisa atau sulit

memainkannya kembali. Oleh karena itu, penguasaan keterampilan memainkan

bola dalam permainan bola voli menjadi tuntutan utama (Nuril Ahmadi,2007:14)

Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang

tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli

dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan

semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli (Nuril Ahmadi,2007:20).

Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik yang harus dikuasai.

Teknik bola voli ada lima yaitu 1)servis (tangan bawah, tangan samping dan

servis atas); 2)passing (passing atas dan passing bawah); 3)umpan; 4)smash

(smash normal, smash semi, smash pull, smash pull straigh dan smash push);

5)block. Untuk dapat menjadi pemain bola voli yang baik teknik tersebut harus

dapat dikuasai dengan baik (M. Yunus, 1992:130-132).

Salah satu teknik yang ada dalam permainan bola voli adalah operan

lengan. Teknik ini juga dikenal sebagai operan tangan bawah (underhead

passing) atau bump. Operan ini biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan

tim yang tidak memegang servis. Operan ini digunakan untuk menerima servis,

menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah, dan memukul bola

yang memantul dari net. Berdasarkan kenyataan bahwa teknik ini kebanyakan

hanya digunakan menerima bola, maka teknik ini biasanya hanya disebut sebagai

operan (Barbara L Viera, 2004:19).

Passing bawah seringkali digunakan untuk mengarahkan bola kepada

rekan satu tim. Sangat penting artinya bagi setiap pemain untuk dapat meredam

Page 17: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

4

kekuatan bola yang dipukul dengan keras tersebut dan mengarahkan bola tersebut

ke rekan satu tim agar ia dapat melakukan operan overhead atau mengumpan

bola. Teknik ini merupakan titik awal dari sebuah penyerangan. Bila bola yang

dioperkan jelek, pengumpan akan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola

yang baik untuk para penyerang (Barbara L Viera, 2004:19-20).

Pemain bola voli pada kenyataanya tingkat kondisi fisik, anatomis,

fisiologis, serta keterampilan biomekanika geraknya berbeda, sedangkan untuk

diperoleh bibit pemain bola voli yang baik perlu diketahui seberapa besar faktor

tersebut diatas ikut berpengaruh terhadap hasil permainan bola voli terutama

dalam melakukan passing bawah. M. Yunus (1992:13) menyatakan bahwa syarat-

syarat bibit pemain bola voli yang baik antara lain dipenuhi syarat fisik, yaitu

kesehatan yang baik tidak dimiliki cacat tubuh, postur tubuh tinggi, dimiliki unsur

kondisi fisik yang baik (kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, koordinasi,

kelentukan, power) dan secara fisiologis dimiliki kemampuan kerja otot yang

baik.

Apabila seseorang ingin mencapai sesuatu prestasi optimal perlu dimiliki

empat macam kelengkapan yang meliputi: (1) pengembangan fisik, (2)

pengembangan teknik, (3) pengembangan mental, (4) kematangan juara (M,

Sajoto,1995:7). Kemudian faktor-faktor penentu pencapaian olahraga antara lain,

aspek biologis terdiri dari: (1) potensi atau kemampuan dasar tubuh yang meliputi

kekuatan, kecepatan, kelincahan, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan

paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk olahraga,

(2) fungsi organ-organ tubuh yang meliputi: daya kerja jantung, peredaran darah,

Page 18: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

5

daya kerja paru-paru, daya kerja pernapasan, daya kerja panca indra, (3) struktur

dan postur tubuh yang meliputi ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar,

lebar dan berat tubuh, (4) gizi yang meliputi jumlah makanan yang cukup, nilai

makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan (M.Sajoto,1995:1)

Di lihat dari faktor anatomis dan fisiologis tubuh, passing bawah

memerlukan koordinasi antara kerja sendi, gerak yang terjadi, otot yang berperan

serta bentuk kontraksinya, dan tinjauan kerja syaraf yang terjadi dalam proses

keefektifan kinerja. Sedangkan untuk faktor biomekanika, passing bawah

memerlukan sifat gerakan, sifat gaya-gaya (sudut gerakan), serta prinsip

mekanika yang diterapkan, misal : kestabilan dan keseimbangan, gaya otot,

kelanjutan aplikasi gaya, dan prinsip-prinsip gerakan. Sehingga untuk dapat

melakukan passing bawah dengan benar perlu diperhatikan kestabilan dan

keseimbangan otot kaki, kelentukan dan besarnya sudut gerakan lengan terhadap

tubuh, dan ketepatan melakukan ayunan lengan terhadap perkenaan dengan bola.

Keterampilan passing bawah yang dilakukan pada pemain pada umumnya

kurang memperhatikan keefektifan dan koordinasi gerak. Seperti melakukan

gerakan yang tidak perlu dilakukan atau gerakan yang berlebih dalam melalukan

passing bawah. Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian bagi tiap pemain

maupun pelatih bola voli, yaitu pengetahuan tentang anatomi, fisiologi, dan

biomekanika terhadap keterampilan gerak passing bawah.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti akan mengadakan penelitian

dengan judul “Analisis Gerak Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan

Bola Voli ( Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika ) ” .

Page 19: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

6

1.2 Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang muncul supaya pengkaji lebih mendalam dan

menghindari salah perkiraan, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada

permasalah-permasalahan analisis gerak keterampilan passing bawah yang

meliputi fisiologi, anatomi, dan biomekanika tubuh.

1.3 Permasalahan

Sesuai dengan latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul maka

munculah permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut :

Bagaimanakah analisis gerak keterampilan passing bawah dalam

permainan bola voli ditinjau dari segi anatomis, fisiologis, dan biomekanika

tubuh?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

Analisis gerak keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli

ditinjau dari segi anatomis, fisiologis, dan biomekanika tubuh.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1.4.1 Memberikan informasi kepada para pelatih bahwa faktor anatomis,

fisiologis, dan biomekanika gerak tubuh berpengaruh terhadap gerak

keterampilan passing bawah.

1.4.2 Bagi atlet bola voli merupakan informasi ilmiah dalam meningkatkan

prestasi olahraga khususnya perbaikan teknik passing bawah.

Page 20: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

7

1.4.3 Bagi penulis merupakan pengalaman berharga dan menambah

pengetahuan serta wawasan dalam mempelajari cabang olahraga bola voli melalui

pengalaman lapangan.

1.6 Sumber Pemecahan Masalah

Teori utama yang digunakan peneliti sebagai rujukan utama atau

perspektif dalam penelitian ini adalah teori kinesiologi yang terdiri dari fisiologi,

anatomi, biomekanika.

Page 21: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Permainan Bola Voli

Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

besar yang dimainkan oleh 2 regu dan masing–masing regu terdiri 6 orang.

Permainan ini adalah kontak tidak langsung, sebab masing-masing regu bermain

dalam lapangannya sendiri dan dibatasi oleh jaring atau net. Prinsip bermain bola

voli adalah memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai,

bola dimainkan sebanyak-banyaknya tiga sentuhan dalam lapangan sendiri dan

mengusahakan bola hasil sentuhan itu disebrangkan ke lapangan lawan melewati

jarring masuk sesulit mungkin (Amung Ma’mun dan Totot Subroto, 2001:43).

Olahraga ini mempunyai lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan

ukuran panjang 18 m dan ukuran lebar 9 m dan dikelilingi oleh daerah bebas

sekurangnya selebar 3 m yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Lapangan

terbagi menjadi dua bagian yang sama panjang dengan dipisahkan oleh net

yang melintang ditengah-tengah lapangan dengan tinggi 2,43 m untuk pria ,

2,24 m untuk wanita dan lebar net sendiri 1 m. Garis batas serang untuk pemain

belakang berjarak 3 meter dari garis tengah. Garis tepi lapangan adalah 5 cm dan

berwarna terang berbeda dari warna lantai (Nuril Ahmadi,2007:16-19).

Permainan bola voli menggunakan bola sebagai alat, dan lengan tangan

untuk memainkannya. Permainan bola voli ini dapat berlangsung atau dapat

dilakukan dengan cara memvoli, yaitu memukul atau memainkan bola sewaktu

Page 22: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

9

bola masih di udara. Maka yang menjadi pokok atau sasaran perhatian bagi setiap

pemain adalah bola, untuk itu dalam setiap bermain voli pemain diharapkan dapat

memainkan bola dengan baik. Lebih jelasnya bahwa dalam permainan bola voli

ini, setiap pemain dituntut untuk dapat terampil atau menguasai bola dengan

tangannya. Namun demikian jika bola memantul di udara dikarenakan oleh

bagian tubuh yang lain serta bersih pantulannya juga diperkenankan (M.

Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:16).

2.1.2 Teknik Permainan Bola Voli

Teknik dalam meningkatkan prestasi bola voli erat sekali hubunganya

dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik bola voli

harus dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi

permainan bola voli. Penguasaan teknik permainan bola voli merupakan salah

satu unsur yang menentukan, menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu

pertandingan di samping unsur kondisi fisik, teknik dan mental (M. Mariyanto,

Sunardi, dan Agus Margono, 1994:192).

Ada beberapa macam jenis pukulan yang harus dikuasai agar dapat

bermain voli dengan baik dan benar, sehingga bisa mencapai prestasi optimal

sesuai yang diharapkan. Adapun teknik dalam permainan voli yaitu meliputi :

2.1.2.1 Servis

Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir

lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan

pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan (Nuril Ahmadi, 2007:20).

2.1.2.2 Passing

Page 23: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

10

Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu

dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola

serangan kepada regu lawan (Herry Koesyanto, 2003:22).

2.1.2.3 Umpan

Umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan cara

menggunakan teknik tertentu dengan tujuan menyajikan bola yang dimainkannya

kepada teman secepatnya yang selanjutnya agar dapat melakukan serangan

terhadap regu lawan (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:120).

2.1.2.4 Smash

Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah jalannya bola

menukik melewati atas net menuju lapangan dan akan sulit diterima oleh lawan

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:127).

2.1.2.5 Bendungan (Block)

Block merupakan upaya pemain bola voli menggagalkan serangan lawan

dengan cara membendung. Bendungan merupakan pokok dari seluruh pertahanan

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:137).

2.1.3 Tinjauan Teknik Passing

Macam-macam teknik passing ada dua yaitu passing atas dan passing

bawah.

2.1.3.1 Teknik Passing Atas

Teknik passing atas ada tiga bagian, yaitu:

1) Sikap permulaan : ambil posisi siap normal yaitu kedua kaki berdiri selebar

bahu, berat badan bertumpu pada telapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan

Page 24: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

11

badan merendah, tempatkan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua

tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, dan jari-jari tangan terbuka membentuk

cekungan seperti setengah lingkaran bola.

2) Gerakan pelaksanaan : tepat pada saat bola berada di atas sedikit kedepan dahi,

lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola,

perkenaan bola pada jari-jari ruas pertama dan kedua dan yang dominan

mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu

perkenaan dengan bola, jari-jari agak ditegangkan kemudian diikuti dengan

gerakan pergelangan tangan agar bola dapat memantul dengan baik.

3) Gerakan lanjutan : setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan

meluruskan lengan kedepan atas, sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan

memindahkan berat badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan

dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali (M. Yunus,

1992:80).

2.1.3.2 Teknik Passing Bawah

Passing bawah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan satu tangan

dan dua tangan. Passing bawah satu tangan biasanya dipergunakan apabila bola

berada agak jauh dari badan dan agak rendah. Bentuk-bentuk melakukan passing

bawah antara lain, menggunakan lengan dengan jari-jari menggenggam,

punggung tangan dengan jari-jari terbuka, dan pergelangan tangan bagian dalam

dengan tangan menggenggam. Sedangkan passing bawah dengan dua tangan ada

beberapa bentuk sikap tangan sebelum melakukan passing bawah dua tangan

antara lain :

Page 25: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

12

1) The Dig (Clenched First Method) yaitu kedua ibu jari sejajar dan jari-jari

tangan yang satu membungkus jari tangan lainnya, ini asalnya dari Amerika.

Bentuk ini sering digunakan bagi pemain yang sudah tinggi kemampuan passing

bawahnya, karena lebih fleksibel apabila menerima bola dari arah manapun.

2) Mengemis (Thumb Over Palm Method) yaitu kedua telapak tangan menghadap

keatas dengan punggung satu tangan menenpel pada telapak tangan lainnya dan

dijepit ibu jari. Perkenaan bola diatas pergelangan tangan (bagian proksimal)

bentuk ini lebih tepatnya bagi pemula karena untuk mempermudah mengantisipasi

bola pada bidang perkenaan (Herry Koesyanto, 2003:27-28).

Gambar 1 Gambar 2

The Dig (Clenched First Method) Mengemis (Thumb Over Palm Method)

(Herry Koesyanto, 2003:27) (Herry Koesyanto, 2003:28)

Teknik passing bawah ada tiga bagian, yaitu:

1) Sikap permulaan :

Ambil sikap siap normal dalam permainan voli, yaitu : kedua lutut

ditekuk dengan badan sedikit dibongkokkan kedepan , berat badan menumpu

pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan suatu kesetimbangan labil

agar dapat lebih mudah dan lebih cepat beergerak kesegala arah. Kedua tangan

Page 26: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

13

saling berpegangan yaitu punggung tangan kanan diletakkan diatas telapak tangan

kiri kemudian saling berpegangan.

2) Gerak pelaksanaan :

Ayunkan kedua lengan kearah bola dengan sumbu gerak pada persendian

bahu dan siku dalam keadaan lurus. Perkenaan bola pada bagian proksimal dari

lengan , diatas dari pergelangan tangan dan pada waktu lengan membentuk sudut

sekitar 45 derajat dengan badan , lengan diayunkan dan diangkat hampir lurus.

3) Gerak lanjutan :

Setelah ayunan lengan mengenai bola , kaki belakang melangkah

kedepan untuk mengambil posisi siap kembali dan ayunan lengan untuk passing

bawah kedepan tidak melebihi sudut 90 derajat dengan bahu atau badan (M.

Yunus, 1992:79).

Gambar 3

Sikap saat perkenaan bola pada passing bawah

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono 1994:125)

2.1.4 Kesalahan Umum Passing Bawah

Kesalahan yang sering terjadi di dalam melakukan passing bawah

menurut M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono (1994:127) antara lain

sebagai berikut :

Page 27: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

14

1) Lengan pemukul ditekuk pada siku sehingga papan pemukul sempit, akibatnya

bola berputar atau membelok arahnya.

2) Perkenaan bola pada kepalan telapak tangan.

3) Pada saat kontak dengan bola lengan kurang sejajar.

4) Tidak gerakan yang harmonis atau simultan antara gerakan lengan badan dan

kaki.

5) Terlalu eksplosif gerakan ayunan secara keseluruhan, sehingga bola jauh

menyeleweng.

6) Lutut kurang menekuk pada langkah persiapan pelaksanaan.

7) Perkenaan atau kontak bola dengan lengan bawah terlambat sehingga arah

bola ke atas belakang.

8) Bola tinggi yang seharusnya di passing atas, tetapi diambil dengan passing

bawah, sehingga tidak akurat pada sasaran yang dituju.

9) Kurang dapat mengatur kontak dengan bola cepat, sesuai dengan datangnya

bola.

2.1.5 Analisis Gerak Passing Bawah

Passing merupakan teknik yang terpenting yang harus dikuasai dengan

baik oleh para pemain voli. Keberhasilan suatu regu dalam permainan bisa

ditentukan oleh keberhasilan didalam melakukan passing. Oleh karena itu passing

merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta

ditingkatkan keterampilannya dengan latihan.

Urutan sikap passing bawah pada dasarnya sama dengan gerakan passing

atas yaitu pada sikap permulaan, sikap saat perkenaan dan sikap akhir.

Page 28: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

15

Perbedaannya terletak pada saat perkenaan bola dan tingginya letak bola. Pada

passing bawah perkenaan bola berlangsung dibagian lengan bawah, sedangkan

passing atas perkenaan bola berlangsung dibagian ujung jari telapak tangan.

Untuk lebih jelasnya, berikut penulis uraikan tentang gerakan passing bawah

mulai sikap permulaan, sikap saat perkenaan dan sikap akhir serta teknik dalam

melakukan passing bawah yaitu sebagai berikut :

2.1.5.1 Sikap Awalan

Pemain mengambil sikap normal passing bawah bersiap untuk menerima

bola. Pada saat tangan akan kontak dengan bola tangan dan lengan diturunkan,

serta tangan dan lengan dalam keadaan terjulur kebawah depan. Siku dan kedua

lengan harus selalu lurus dan merupakan suatu papan pemukul.

Gambar 4

Sikap awalan

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)

2.1.5.2 Sikap Saat Perkenaan

Lengan pemain saat akan kontak dengan bola, pada bagian sebelah atas

pergelangan tangan, mengambil posisi sedemikian sehingga badan berada dalam

keadaan menghadap pada bola. Pada saat bola berada pada jarak yang tepat maka

lengan segera diayunkan dari arah bawah keatas depan. Pada saat mengayun bola

tangan telah berpegangan satu dengan yang lain. Perkenaan bola harus

Page 29: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

16

diusahakan tepat pada bagian proksimal dari pergelangan tangan, dengan bidang

yang selebar mungkin agar bola dapat melambung stabil. Maksudnya adalah agar

bola selama menempuh lintasannya tidak membuat putaran yang banyak.

Pantulan bola setelah mengenai bagian proksimal dari pergelangan tangan, akan

memantul keatas depan dengan lambungan yang cukup tinggi dengan sudut

pantul 90.

Gambar 5

Sikap perkenaan

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:68)

2.1.5.3 Sikap Akhir

Setelah bola selesai di passing bawah, maka segera diikuti pengambilan

sikap siap normal, dengan tujuan agar dapat bergerak lebih cepat untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono,

1994:124)

Gambar 6

Sikap akhir

Page 30: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

17

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:68)

Keadaan posisi dan jarak bola tidak selalu dalam keadaan ideal untuk

dapat dilakukan dengan posisi normal. Menurut M. Yunus (1992:79) variasi

passing bawah terdiri dari :

1) Passing bawah ke depan pada bola rendah.

Kunci pelaksanaannya : Cepat merendah dan bergerak ke bawah bola.

2) Passing bawah bergeser diagonal 45 derajat ke depan.

Kunci pelaksanaannya : Jangan lari menghadap bola, gunakan langkah silang atau

langkah samping.

3) Passing bawah pada bola jauh di samping badan.

Kunci pelaksanaannya : Melangkah panjang ke samping depan diagonal 45

derajat dengan merendah.

4) Passing bawah dengan bergerak mundur.

Kunci pelaksanaannya : Badan merendah dan jangan ditegangkan, lakukan

langkah kecil ke belakang kemudian lakukan passing bawah dengan ayunan

lengan dan mengangkat badan dengan rilek.

5) Passing bawah dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat.

Kunci pelaksanaannya : Pusatkan pandangan ke arah bola, gunakan langkah

silang diagonal kebelakang sambil merendahkan badan.

6) Passing bawah ke belakang.

Kunci pelaksanaannya : Putar badan dengan cepat, dan dengan badan merendah,

ayunkan lengan ke arah bola. Kontak bola dengan lengan dilakukan saat sudut

antara lengan dengan badan.

Page 31: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

18

Teknik permainan bola voli saat passing bawah ada kalanya dilakukan

dengan satu tangan, yang mana posisi bola tidak memungkinkan untuk dipassing

dengan dua tangan. Bola jatuh jauh dari posisi pemain baik di samping atau di

depan (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:203-204). Berikut

uraian beberapa teknik passing bawah dengan satu tangan:

1) Passing bawah dengan satu tangan sambil menjatuhkan diri ke samping.

Prinsip gerakannya adalah: sikap menunggu dengan lutut ditekuk, kaki

dilangkahkan melebar ke arah samping, bola dipukul dengan sisi atas lengan

bawah, tubuh atas bertumpu pada lutut yang ditekuk, kemudian dilanjutkan

berguling ke samping dengan tumpuan berturut-turut pada paha, pantat,

punggung, lalu bahu.

Gambar 7

Urutan gerak berguling ke samping

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono., 1994:204)

2) Passing bawah dengan satu tangan sambil menjatuhkan diri ke depan.

Prinsip gerakannya adalah : meloncat dengan bertumpu pada satu kaki,

menerpa dengan gerakan mendatar ke depan, bola dipukul dengan punggung

tangan ke atas, menyentuh lapangan dengan telapak tangan, tangan mendorong

sehingga dada, perut, dan paha meluncur di lantai sementara betis ditekuk ke atas.

Page 32: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

19

Gambar 8

Urutan gerak menjatuhkan diri ke depan

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:204)

2.1.6 Analisis Anatomi Dalam Passing Bawah

Ada dua jenis sikap permulaan untuk menganalisis gerakan tubuh yaitu

sikap berdiri tegak dan sikap berdiri anatomis. Istilah arah yang digunakan ialah

anterior, posterior, distal, proksimal, superior, inferior, medial, superficial,

profundus. Gerakan dasar yang terjadi pada bidang sagital dengan sumbu

transfersal ialah fleksi, ekstensi, fleksi dorsal, fleksi plantar. Gerakan pada bidang

frontal sumbu anteroposterior ialah abduksi, adduksi, abduksi horisontal, adduksi

horisontal, elevasi, depresi, fleksi lateral, infers, eversi. Gerakan dasar pada

bidang transfersal dengan sumbu longitudinal ialah rotasi medial, rotasi lateral,

supinasi, pronasi. Gerak sirkumduksi terjadi pada bidang sagital dan frontal

dengan sumbu triaksial (Sudarminto, 1992:15).

Gerakan passing bawah merupakan koordinasi bagian anggota gerak atas

yang terdiri dari tulang belakang, gelang panggul, gelang bahu, lengan atas dan

lengan bawah. Sedangkan bagian anggota gerak bawah yang terlibat terdiri dari

tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, dan tulang kaki.

Page 33: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

20

Sehingga kedua bagian anggota gerak tersebut memerlukan koordinasi yang baik

untuk bisa melakukan passing bawah dengan benar.

2.1.6.1 Kerja Sendi Dan Gerak Yang Terjadi

Sendi sterno klavikular, sendi yang dibentuk oleh ujung besar di sebelah

sternum dari klavikula yang bergerak secara abduksi dan adduksi.

Sendi akromio klavikular, dibentuk oleh ujung luar dari klavikula yang

bersendi dengan proseus akromion dari scapula bergerak secara abduksi dan

adduksi.

Sendi bahu humero scapular, sendi putar kepala humerus membentuk

sepertiga bola,pembatasan gerak ditentukan oleh otot yang mengelilinginya,

kebebasan gerak keseluruh arah (abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi, eksorotasi,

dan endorotasi).

Sendi siku atau sendi engsel, membentuk sendi humero radialis dan empat

permukaan persendian yang berada dalam kapsul sendi gerakan terjadi adalah

fleksi dan ekstensi.

Sendi radio ulnari, sendi antara radius dan ulna, radius berputar dalam

ligamen pembatas sendi dan dan ujung bawah radius berputar di atas kepala ulna

serta dalam gerakan pronasi dan supinasi.

Sendi pinggul, membatasi gerakan sendi keseluruh arah dan membentuk

sikap tegak tubuh dalam keadaan berdiri gerakan sendi fleksi dan ekstensi.

Sendi lutut, sendi pergelangan kaki, dan sendi telapak kaki merupakan

sendi engsel yang melakukan gerakan fleksi dan ekstensi dengan gerakan sedikit

mengayun (Syaifudin, 1996:33).

Page 34: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

21

2.1.7 Analisis Fisiologi Dalam Passing Bawah

Gerakan pada bagian tubuh tertentu dihasilkan dari kontraksi sekelompok

otot. Sekelompok otot yang menghasilkan gerakan disebut otot penggerak atau

agonis. Pada sisi lain yang berkebalikan dengan otot penggerak ada otot lain yang

sifatnya menghambat gerakan yang disebut antagonis. Di dalam gerakan suatu

bagian tubuh, selain agonis dan antagonis ada lagi otot yang disebut sinergis

yaitu otot yang bersifat mengatur gerakan. Apabila otot agonis, sinergis, dan

antagonis bisa berfungsi secara serasi, maka gerakan bisa terjadi dengan lancar

(Sugiyanto, 1992:245).

Gerakan-gerakan tubuh merupakan hasil dari gerak sejumlah otot yang

terkoordinasi. Gerakan kelompok otot ini dapat merupakan kerjasama dari fleksi,

ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi. Karena fungsinya setiap otot itu yang

memungkinkan kelompok otot bergerak efisien, maka otot tersebut dapat disebut

sebagai penggerak utama, antagonis, dan sinergis (Sudarminto, 1992:33).

Pengertian koordinasi dari sudut pandang anatomi fisiologi adalah

gerakan dilihat sebagai pengaturan terhadap kerja otot-otot yang diatur melalui

system persyarafan atau disebut dengan intra musculare coordination. Koordinasi

gerakan meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam suatu

pelaksanaan gerakan. Pengkoordinasian kerja otot-otot tersebut diatur sedemikian

rupa oleh system persyarafan.

Penyesuaian komponen-komponen kekuatan dan kecepatan yang

dibutuhkan oleh otot-otot dalam pelaksanaan gerakan sesuai dengan kebutuhan

setiap bagian gerakan. Penyesuaian kekuatan dan kecepatan ini dimaksudkan agar

Page 35: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

22

setiap bagian gerakan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga

memungkinkan pencapaian hasil yang optimal (Phil Yanuar Kiram, 1992:50).

2.1.7.1 Mekanisme Gerakan Otot

Otot merupakan penggerak tulang yang dapat bergerak karena adanya sel

otot. otot bekerja dengan cara berkontraksi (memendek) dan berelaksasi

(memanjang) sehingga otot disebut alat gerak aktif. Dalam keadaan relaksasi

ujung filamen aktin retumpang tindih satu sama lainnya, yang sekaligus juga

terjadi tumpang tindih sepenuhnya antara filamen miosin. Pada keadaan

berkontraksi maka filamen aktin akan tertarik ke bagian dalam diantara filamen

miosin (Soegiyanto, 2004:4).

Otot pada umumnya bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot

lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk

aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin maka otot akan berkontraksi,

sebaliknya bila aktin menjauhi miosin maka otot akan relaksasi

(http://tedbio.multiply.com/journal/item/16).

Mekanisme gerak otot dari hasil penelitian dan pengamatan dengan

mikroskop elektron dan difraksi sinar X, (Hansen dan Huxly ,l955)

mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model

ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel

otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang

diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi), dan

kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi filamen aktin meluncur di

antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita

Page 36: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

23

gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya

ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah

pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP dan

menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara

memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi

energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri

dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian

simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan

energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. relaksasi ini mengubah sudut

perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah

dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin.

Sumber energi untuk gerak otot ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber

energi utama untuk kontraksi otot ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan

lemak. kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang

memerlukan ATP (http://www.scribd.com/doc/37853517/Sistem-Mekanisme-

Gerak-Otot).

2.1.7.2 Otot Yang Berperan Dalam Passing Bawah

Otot-otot yang bekerja menggerakan lengan menurut Syaifudin (1997:38)

adalah:

Otot bahu terdiri dari :

1) M. deltoid atau (otot segitiga), otot ini berbentuk lengkung bahu dan

berpangkal disisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat, dan diafise

Page 37: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

24

tulang pangkal lengan terdapat kandung lender yang fungsinya mengangkat

lengan sampai mendatar.

2) M. subskapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari depan tulang

belikat menuju taju kecil tulang pangkal lengan, dibawahnya terdapat kandung

lender yang fungsinya menengahkan atau memutar tulang humerus ke dalam.

3) M. suprasupinatus (otot depan tulang belikat), otot ini berpangkal di lekuk

sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan yang fungsinya

mengangkat lengan.

4) M. infraspinatus (otot bawah tulang belikat), otot ini berpangkal di lekuk

sebelah bawah balung tulang belikat, menuju taju besar tulang pangkal lengan

yang fungsinya memutar lengan ke dalam.

5) M. teres mayor ( otot lengan bulat besar ), otot ini berpangkal di siku bawah

tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot

lengan bulat kecil dan otot lengan besar terdapat kepala yang panjang dari

muskulus triceps brachii yang fungsinya bisa memutar lengan kedalam.

6) M. teres minor (otot lengan belikat kecil), otot ini berpangkal di siku sebelah

luar tulang belikat menuju taju besar tulang pangkal lengan yang fungsinya

memutar lengan ke luar.

Otot pangkal lengan atas terdiri dari : otot-otot ketul ( fleksor ) dan otot

kedang ( ekstensor ). Yang meliputi :

1) M. biceps brachii (otot lengan berkepala dua), kepala yang panjang melekat

pada sendi bahu, kepala yang pendek melekat di sebelah luar dan di sebelah

dalam. Otot ini ke bawah menuju ketulang pengumpil. Dibawah urat terdapat

Page 38: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

25

kandung lender yang fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan

hasta dan mengangkat lengan.

2) M. brachialis (otot lengan dalam), otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di

tulang pangkal lengan menuju taju di pangkal tulang hasta yang fungsinya

membengkokkan lengan bawah siku.

3) M. korako brachialis, otot ini berpangkal di prosesus korakoid menuju tulang

pangkal lengan yang fungsinya mengangkat lengan.

4) M. triceps brachialis (otot lengan berkepala tiga), kepala luar berpangkal

disebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu

dengan yang lain, kepala dalam dimulai sebelah dalam tulang pangkal lengan,

kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiga-tiganya mempunyai

sebuah urat yang melekat di olekrani.

Gambar 9 Otot bahu

(Syaifudin, 1997:39)

Page 39: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

26

Otot lengan atas bagian bawah terdiri :

1) M. ekstensor carpiradialis longus.

2) M. ekstensor carpiradialis brevis.

3) M. ekstensor carpiulnaris, ketiganya berfungsi sebagai ekstensi

lengan.( menggerakan lengan ).

4) M. digitorum carpi radialis, fungsinya sebagai ekstensi jari tangan kecuali ibu

jari.

5) M. ekstensor policis longus, fungsinya sebagai ekstensi ibu jari tngan.

6) Otot disebelah telapak tangan, fungsinya membengkokkan jari-jari tangan.

7) M. pronator teres (otot silang hasta bulat), fungsinya menggerakkan silang

hasta dan membengkokkan lengan bawah siku.

8) Otot-otot fleksor tangan. M. palmaris longus. M. fleksor carpi radialis, M.

fleksor digitor sublimis, fungsinya untuk fleksi jari ke dua dan kelingking. M.

digitorum profundus, M. fleksor policis longus fungsinya fleksi ibu jari.

9) Otot yang bekerja memutar radialis ( pronator dan supinator ) terdiri

dari : M. pronator teresequadratus, fungsinya pronasi tangan, M. supinator

brevis, fungsinya supinasi dari tangan.

Page 40: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

27

Gambar 10 otot lengan bawah

(Syaifudin,1997:43-44)

2.1.7.3 Bentuk Kontraksi Otot Dalam Passing Bawah

Setelah kita mengetahui letak dan nama dari otot bagian lengan, dengan

begitu kita dapat menganalisa bagian otot lengan yang banyak bekerja atau

berkontraksi pada saat melakukan gerakan passing bawah.

Daya (power) adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau

pengerahan gaya otot maksimum dengan kecepatan maksimum (Eri praktiknyo,

2006:4). Power juga diartikan sebagai komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu

bekerja dalam waktu secepat-cepatnya (M. Sajoto,1995:8). Jadi, power adalah

kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang dalam mengerahkan tenaga

secara maksimal dalam waktu secepatnya untuk melakukan kontraksi atau

gerakan.

Page 41: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

28

Pembahasan mengenai passing bawah dalam bola voli, telah diterangkan

bahwa pola gerak lengan untuk melakukan passing bawah ada tiga tahapan yaitu

tahap persiapan, tahap saat perkenaan, tahap akhir atau gerak lanjutan, sesuai

dengan analisa pola gerak tersebut maka otot-otot lengan yang berkontraksi atau

bekerja antara lain:

1) Untuk mempertahankan gerakan ekstensor siku, yaitu saat melakukan

persiapan menerima bola agar lengan tetap lurus yaitu otot M. triceps brachialis,

dan M. ekstensor carpiulnaris ulnaris.

Gambar 11

Gerakan ekstensor siku

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)

2) Untuk menggerakan ayunan lengan ke atas saat tahap perkenaan dengan bola

yaitu M. biceps brachi, M. deltoid, M. subscapularis, M. suprasupinatus, M.

supinator brevis dan M. korako brachialis.

Page 42: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

29

Gambar 12

Gerakan perkenaan bola

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)

3) Untuk menggerakan lengan sebagai pendorong saat melakukan gerakan

lanjutan, yaitu M. deltoid, M. teres minor, dan M. biceps brachii.

Gambar 13

Gerakan lanjutan

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)

Page 43: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

30

Passing bawah dalam gerakannya terjadi adanya kontraksi isometrik pada

lengan karena pada kontraksi ini tidak kelihatan adanya gerakan pada saat terjadi

ayunan lengan. Karena saat melakukan passing bawah bagian yang bekerja

menggerakkan ayunan lengan adalah otot bahu, sehingga hanya terjadi gerakan

pada sendi bahu dan tidak ada gerakan pada sendi siku (M. Mariyanto, Sunardi,

dan Agus Margono, 1994:67).

Selain adanya kontraksi otot lengan, pada saat gerakan passing bawah

juga terjadi proses relaksasi otot. Dalam gerakan passing bawah dari tahap awal

persiapan, tahap perkenaan, sampai pada tahap akhir atau lanjutan terdapat

sekelompok otot yang berelaksasi. Berikut beberapa otot lengan yang berelaksasi

saat passing bawah :

1) Gerakan awal persiapan saat lengan lurus yaitu M. biceps brachii, dan M.

pronator teres.

2) Gerakan tahap perkenaan saat ayunan ke atas yaitu M. triceps brachialis, M.

pronator teres, dan M. pronator teresequadratus.

3) Gerakan tahap akhir atau lanjutan saat lengan sebagai pendorong yaitu M.

triceps brachii, M. pronator teres, dan M. pronator teresequadratus.

Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16

Gerakan Persiapan Gerakan perkenaan Gerakan Lanjutan

Page 44: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

31

(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)

2.1.8 Analisis Biomekanika Dalam Passing Bawah

Biomekanika mempelajari tentang gaya internal dan gaya eksternal yang

beraksi pada tubuh manusia dan pengaruh – pengaruh yang ditimbulkan oleh

gaya – gaya tersebut (Sugiyanto, 1992:243).

Secara mekanis gerakan bisa diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu

gerakan translatori dan gerakan rotatori (Sugiyanto, 1992:244). Gerakan

translatori adalah gerakan di mana benda bergerak secara keseluruhan dari suatu

tempat ke tempat lain. Sedangkan rotatori adalah gerakan yang berpusat pada

poros tertentu seperti pada gerakan lengan tangan terhadap bahu.

Gerakan terjadi karena adanya stimulus gerak. Stimulus gerak dihantarkan

oleh syaraf ke setiap unit gerak pada otot. Otot berkontraksi dan kemudian

menggerakkan tulang yang berporos pada persendian. Untuk berkontraksinya otot

diperlukan energi dan energi dihasilkan dari berfungsinya sistem suplai. Selama

terjadinya, agar gerakan itu bisa dilakukan dengan lancar dan sesuai dengan

kemauan, yang berperan mengendalikannya adalah system kontrol yaitu syaraf

dan endokrin (Sugiyanto, 1992:245).

Pengertian koordinasi dari sudut pandang biomekanika tidak jauh

berbeda dengan sudut pandang anatomi dan fisiologi. Pengertian dari sudut

pandang biomekanika lebih diarahkan pada penyesuaian antara impuls kekuatan

kepada otot atau sekelompok otot dengan kebutuhan setiap pelaksanaan bagian

gerakan (Phil Yanuar Kiram, 1992:50). Koordinasi merupakan kemampuan tubuh

Page 45: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

32

melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien. Koordinasi adalah

hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan

(Eri Pratiknyo, 2006:5).

2.1.8.1 Sifat Gerakan

Ditinjau dari biomekanika maka gerakan ayunan lengan saat passing

bawah lebih banyak didominasi oleh kekuatan otot lengan, sedangkan otot yang

terdapat pada pangkal lengan atas dan lengan bawah peran aktif terjadi saat

impact (pertemuan) antara bagian proksimal lengan dan bola dimana lengan

difleksikan dengan bantuan Musculus Biseps Brachii. Jadi pada saat impact

(pertemuan) lengan dengan bola terjadi suatu momentum yang berkaitan dengan

kecepatan dan massa benda yang sedang bergerak. Jika lengan saat impact

dengan bola bergerak cepat, maka akan terjadi peningkatan momentum pada

lengan terhadap bola. Sehingga dalam gerakan passing bawah memerlukan

momentum yang harus dikontrol oleh pemain. Karena saat passing bawah

memerlukan momentum dalam jumlah tertentu, sehingga bola dapat melayang

dengan jarak yang tepat untuk sampai kepada sasaran.

Momentum merupakan besaran gerak yang bertambah atau berkurangnya

dengan cara menambah atau mengurangi massa atau kecepatannya

(Soedarminto,1992:116). Peningkatan momentum terjadi bila gaya digunakan

searah dengan gerak. Bila gaya yang digunakan berlawanan dengan gerak akan

menghasilkan perlambatan atau pengurangan momentum. Hal ini terjadi pada

passing bawah saat kontak bola dengan lengan yang menghasilkan perlambatan

bola. Sesuai dengan dengan hukum reaksi ”pada setiap aksi akan timbul suatu

Page 46: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

33

reaksi yang sama besarnya dan berlawanan arahnya”. Bila suatu benda bergerak

mendapatkan momentum, sedang benda lain yang dikenai gayanya akan memiliki

momentum yang sama besar dan berlawanan arah (Sri Haryono, 2005:16).

Gerakan ayunan lengan dari bawah ke atas pada passing bawah adalah

merupakan gerak fleksi dan abduksi lengan. Gerak fleksi adalah gerakan dari

bagian tubuh yang terjadi dalam bidang sagital dan berputar pada sumbu

transfersal. Sedangkan abduksi terjadi bila bagian badan bergerak menjauhi garis

tengah badan di dalam bidang frontal. Dalam hal ini bagian tubuh tersebut adalah

gerakan lengan saat melakukan passing bawah (Soedarminto, 1992:7).

Selain itu gerakan passing bawah merupakan gerakan pengungkit. Jadi

bola diungkit ke atas dengan jalan ayunkan lengan dan ditambah dengan

penurunan panggul. Maksud daripada gerakan ini tidak lain agar bola dapat

dipantulkan ke atas dengan sudut pantul 90 derajat (M. Mariyanto, Sunardi, dan

Agus Margono, 1994:69). Pengungkit adalah suatu batang yang kaku yang dapat

berputar pada satu titik yang tetap bila gaya digunakan untuk mengatasi beban.

Gerakan passing bawah merupakan pengungkit jenis kedua karena titik pusat

gerak atau sumbu putar terdapat pada sendi bahu serta pangkal beban dan pangkal

gaya terletak pada sepanjang lengan (Sri Haryono, 2005:21).

2.1.8.2 Prinsip Mekanika Yang Diterapkan

Gerakan passing bawah pada prinsipnya merupakan gerakan

menyongsong bola yaitu gerakan menuju ke suatu tempat di mana bola tertuju.

Gerakan menyongsong bola mengandung suatu tuntutan bagi pemain untuk dapat

Page 47: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

34

berusaha menempatkan diri sehingga bola yang datang dapat dimainkan dengan

mudah dan berhasil baik (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:161).

Kualitas gerakan penyongsongan bola datang dapat dipengaruhi oleh

cepat lambatnya bola yang datang dari lawan. Bola yang datang dari teman

seregu lazimnya tidak keras dan tidak cepat sehingga pemain tidaklah terlalu

mengalami kesulitan yang berarti untuk melakukan gerakan menyongsong bola.

Selanjutnya untuk menyongsong bola cepat, maka selalu diperlukan gerakan

imbangan yang cepat pula. Dan untuk menghadapi bola smes yang keras,

haruslah dikembangkan latihan antisipasi terhadap arah gerak dan timing lawan

yang melakukan smes tersebut (M.Mariyanto,Sunardi, Agus Margono,1992:162).

Gerakan saat melakukan passing bawah selain gerakan lengan juga terjadi

gerakan tungkai untuk memindahkan titik berat badan. Titik berat suatu benda

sering disebut sebagai titik keseimbangannya (Soedarminto,1992:149). Menurut

Boyke Mulyana (2000:19) letak titik berat atlet jarang tetap pada tempat yang

sama selama beberapa waktu. Jika saat berdiri tegak dan kemudian

menggerakkan tungkai ke arah depan satu langkah, maka titik beratnya berpindah

ke arah yang sama. Jika menggerakan tungkai dan lengannya, maka titik beratnya

berpindah ke depan lebih banyak massa yang dipindahkan.

Jarak berpindahnya titik berat tergantung pada seberapa besar dan jauh

massa tubuh dipindahkan. Menurut Soedarminto (1992:150) jika bentuk atau

posisi sebuah objek berubah, maka letaknya titik berat juga akan berubah.

Tungkai cukup berat dan memiliki massa yang besar, sehingga menyebabkan

pemindahan titik berat yang lebih besar dari pada ketika memindahkan salah satu

Page 48: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

35

lengan saja. Pemindahan titik berat badan selalu berkaitan dengan jumlah massa

yang dipindahkan dan jarak yang ditempuhnya.

Selain titik berat badan, keseimbangan dan stabilitas tubuh juga

mempengaruhi gerakan saat melakukan passing bawah. Kedua hal tersebut

merupakan dua istilah yang hampir sama tetapi mempunyai arti yang berlainan.

Jika posisi sebuah objek diubah sedikit dan objek cenderung untuk kembali pada

posisi semula, maka objek itu dalam keadaan seimbang atau stabil

(Soedarminto,1992:152). Keseimbangan berkaitan dengan koordinasi dan

kontrol. Jika atlet yang mempunyai keseimbangan yang baik, maka ia dapat

mempertahankan keadaan equilibriumnya dan menetralkan gaya yang akan

mengganggu penampilannya. Stabilitas berkaitan dengan seberapa besar tahanan

yang diciptakan atlet untuk melawan gangguan lawan terhadap keseimbanganya.

Semakin stabil atlet, maka semakin besar tahanan yang diciptakannya untuk

mengatasi gaya yang mengganggunya. Berikut beberapa faktor yang

mempengaruhi stabilitas dan keseimbangan menurut Sri Haryono (2005:29)

dalam passing bawah :

1) Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu.

Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya bila ukuran bidang tumpuannya

diperluas. Dalam gerakan persiapan penerimaan bola dalam passing bawah,

dengan melangkahkan tungkai ke depan berarti dapat memperluas bidang

tumpunya. Apabila seorang pemain melakukan posisi kuda-kuda dengan jarak

antara kedua ujung kaki sempit, maka bermain tersebut ada pada keadaan yang

tidak stabil, maka akan lebih mudah digoyangkan. Sebaliknya, apabila pemain

Page 49: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

36

bola voli melakukan posisi kuda-kuda dengan jarak antara ujung kaki lebih lebar,

maka pemain tersebut dalam keadaan yang lebih stabil, sebab ia memilki dasar

menumpu yang luas sehingga tidak mudah digoyangkan.

2) Stabilitas berbanding terbalik dengan besarnya jarak antara titik berat badan

dengan dasar penumpu.

Atlet dapat meningkatkan stabilitasnya bila titik berat badannya

direndahkan. Seorang atlet yang menaikkan letak titik beratnya akan kurang stabil

bila dibandingkan dengan atlet yang mempunyai letak berat badannya lebih

rendah di atas bidang tumpunya. Sama halnya dalam gerakan penerimaan bola

dalam passing bawah, dengan gerakan sedikit menekuk tungkai atas dan

membungkukkan togok maka akan menurunkan letak titik beratnya. Sehingga

tubuh akan lebih stabil dalam melakukan gerakan passing bawah.

3) Gaya gesekan.

Keseimbangan dapat dipertahankan sesuai dengan kebutuhan aktivitas

cabang olahraga yang dilakukan, dapat dipergunakan alat yang mempunyai gaya

gesekan yang sesuai dengan aktivitas cabang olahraga tersebut. Untuk

memperoleh stabilitas yang besar diperlukan alat yang memiliki gaya gesekan

yang besar pula, misalnya sepatu dengan sol yang dilengkapi secara khusus untuk

hal itu. Pada pemain bola voli sebaiknya sepatu yang dipakai untuk bermain

memiliki sol karet, hal ini bertujuan untuk memperoleh stabilitas yang besar pada

saat melakukan posisi siap.

Page 50: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

37

2.2 Kerangka Berfikir

2.2.1 Analisis anatomi pada gerak keterampilan passing bawah bola voli

Gerakan passing bawah secara anatomi merupakan suatu koordinasi

antara anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah. Untuk anggota gerak tubuh

bagian atas terdiri dari tulang belakang, gelang panggul, gelang bahu, lengan atas

dan lengan bawah. Sedangkan anggota gerak bagian bawah yang terlibat terdiri

dari tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, dan tulang

kaki. Sehingga kedua bagian anggota gerak tersebut memerlukan koordinasi yang

baik untuk bisa melakukan passing bawah dengan benar.

Pembahasan mengenai passing bawah, menurut M. Yunus (1992:79) dapat

dijelaskan bahwa pola gerak untuk melakukan passing bawah ada tiga tahapan

yaitu saat permulaan, saat pelaksanaan, dan lanjutan. Berikut penjelasan kerja

sendi dan gerak yang terjadi mengenai pola gerakan passing bawah :

1) Sikap permulaan :

Sendi bahu yang bergerak secara abduksi dan adduksi saat lengan mengayun

ke depan.

Sendi siku yang bergerak secara fleksi dan ekstensi saat lengan dalam

keadaan membengkok atau lurus.

Sendi radio ulna yang bergerak saat lengan dalam keadaan pronasi dan

supinasi.

Sendi pinggul yang membatasi gerakan sendi keseluruh arah dan membentuk

sikap tegak tubuh dalam keadaan berdiri.

Page 51: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

38

Sendi lutut merupakan sendi engsel yang bergerak secara fleksi dan ekstensi.

Sendi telapak kaki yang bergerak sedikit mengayun secara adduksi dan

abduksi.

2) Sikap permulaan :

Sendi bahu bergerak secara abduksi saat lengan bergerak ke atas.

Sendi siku bergerak secara fleksi saat lengan bergerak lurus saat menerima

bola.

Sendi radio ulna bergerak secara supinasi saat perkenaan bola dengan bagian

proksimal lengan.

Sendi pinggul bergerak secara fleksi saat tubuh dalam keadaan condong ke

depan.

Sendi lutut bergerak ekstensi saat gerakan lutut dalam keadaan lurus.

Sendi telapak kaki begerak secara adduksi saat adanya gerakan sedikit

mengayun.

3) Sikap lanjutan :

Sendi bahu bergerak adduksi saat lengan kembali dalam posisi sikap awal.

Sendi pinggul mempertahankan sikap tubuh yang agak condong ke depan.

Sendi lutut bergerak fleksi saat tubuh bergerak dalam posisi sikap awal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kerja sendi dan gerak

yang terjadi mempunyai peranan penting dalam hal koordinasi saat melakukan

gerakan passing bawah sehingga menghasilkan keterampilan gerak yang baik.

2.2.2 Analisis Fisiologi pada gerak keterampilan passing bawah bola voli

Page 52: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

39

Gerakan pada passing bawah saat sikap permulaan, perkenaan, dan

lanjutan secara fisiologi merupakan hasil dari adanya koordinasi antara beberapa

kontraksi sekelompok otot bagian tubuh.Yaitu kontraksi otot pada bahu,

punggung, lengan atas, lengan bawah, panggul, tungkai atas, dan tungkai bawah.

Secara fisiologi kontraksi otot yang terlibat pada gerakan passing bawah

adalah sebagai berikut :

1) Otot bagian bahu yang terdiri dari muskulus deltoid yang fungsinya

mengangkat lengan sampai mendatar, muskulus supraspinatus yang fungsinya

mengangkat lengan, muskulus teres mayor dan minor yang fungsinya memutar

lengan ke dalam dan keluar.

2) Otot bagian punggung yang terdiri dari trapezius yang fungsinya mengangkat

dan menarik sendi bahu, muskulus interspinalis yang fungsinya untuk sikap dan

pergerakan tulan belakang.

3) Otot lengan atas yang terdiri dari muskulus bisep braki yang fungsinya untuk

membengkokkan lengan bawah siku, meratakan, dan mengangkat lengan,

muskulus brakialis yang fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, muskulus

korakobrakialis yang fungsinya mengangkat lengan, muskulus triceps braki yang

fungsinya meluruskan lengan.

4) Otot lengan bawah yang terdiri dari muskulus pronator teres yang berfungsi

membengkokkan lengan bawah, muskulus pronator teres equadratus yang

fungsinya pronasi tangan, muskulus supinator brevis yang fungsinya supinasi

tangan.

Page 53: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

40

5) Otot bagian panggul yang terdiri dari muskulus gluteus maksimus yang

fungsinya rotasi fleksi dan endorotasi femur, muskulus gluteus medius dan

minimus yang fungsinya abduksi dan endorotasi dari femur.

6) Otot tungkai atas yang terdiri dari muskulus abductor femoralis yang

fungsinya gerakan abduksi dari femur, muskulus ekstensor yang fungsinya

membengkokkan paha dan meluruskan atau membengkokkan tungkai bawah.

7) Otot tungkai bawah yang terdiri dari muskulus tibialis anterior yang

fungsinya mengangkat dan membengkokkan kaki, muskulus tibialis posterior

yang fungsinya membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa koordinasi yang baik

dari beberapa kontraksi otot pada bahu, punggung, lengan atas, lengan bawah,

panggul, tungkai atas, dan tungkai bawah mempunyai peranan penting dalam

melakukan gerakan keterampilan passing bawah.

2.2.3 Analisis biomekanika pada gerak keterampilan passing bawah bola voli

Secara biomekanika gerakan ayunan lengan saat passing bawah lebih

banyak didominasi oleh kekuatan otot lengan, sedangkan otot yang terdapat pada

pangkal lengan atas dan lengan bawah peran aktif terjadi saat impact (pertemuan)

antara bagian proksimal lengan dan bola dimana lengan difleksikan dengan

bantuan Musculus Biseps Brachii. Jadi jika lengan saat impact dengan bola akan

terjadi adanya momentum pada lengan terhadap bola. Sehingga pemain

memerlukan momentum yang harus dikontrol agar bola dapat memantul dengan

jarak yang tepat untuk sampai ke arah sasaran. Gerakan passing bawah merupakan

gerakan pengungkit. Artinya bola diungkit ke atas dengan jalan ayunan lengan

Page 54: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

41

dan ditambah dengan penurunan panggul agar bola dapat dipantulkan ke atas

dengan baik (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:69)

Gerakan passing bawah selain adanya gerakan lengan juga terjadi gerakan

tungkai untuk melakukan pemindahan titik berat badan. Menurut Boyke Mulyana

(2000:19) letak titik berat atlet jarang tetap pada tempat yang sama selama

beberapa waktu. Begitu juga menurut Soedarminto (1992:150) jika bentuk atau

posisi sebuah objek berubah, maka letaknya titik berat juga akan berubah. Selain

titik berat badan, keseimbangan dan stabilitas tubuh juga mempengaruhi gerakan

saat melakukan passing bawah. Keseimbangan berkaitan dengan koordinasi dan

kontrol. Stabilitas berkaitan dengan seberapa besar tahanan yang diciptakan atlet

untuk melawan gangguan lawan terhadap keseimbanganya. Semakin stabil atlet,

maka semakin besar tahanan yang diciptakannya untuk mengatasi gaya yang

mengganggunya.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa gaya, sifat

gerakan, dan prinsip mekanika yang terapkan mempunyai peranan penting dalam

melakukan gerakan keterampilan passing bawah.

Page 55: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekati

permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas

permasalahan secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2006:25). Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yaitu mengumpulkan

data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung

objek dan mencermati objek secara mendalam untuk menemukan semua variabel

penting yang melatarbelakangi timbulnya objek untuk mencari kemungkinan

pemecahan masalah yang diangkat (Suharsimi Arikunto, 2006:108).

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pemain klub bola voli Putera Mustika

Blora. Sedangkan objek atau variabel pada penelitian ini adalah bagaimanakah

analisis gerak keterampilan passing bawah ditinjau dari anatomi, fisiologi, dan

biomekanika tubuh.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dihimpun langsung melalui : (1) dokumentasi, (2)

pengamatan atau observasi. Agar data yang diperoleh seobjektif mungkin, maka

data tersebut diperkuat dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap subjek

penelitian.

Page 56: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

43

1) Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan

harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,2006:158).

Penulis dalam penelitian ini saat proses pengumpulan data dengan cara

menganalisis dokumen yang ada di buku, guna mendukung data-data lain yang

diperoleh dari catatan hasil pengamatan langsung atau observasi.

2) Pengamatan atau Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan terhadap objek (Samsudi 2006:87). Untuk menganalisa gerak

keterampilan passing bawah dalam bola voli, peneliti menggunakan metode

observasi sebagai metode pengumpulan data, dan lembar observasi berupa skala

penilaian (rating scale) sebagai alat pengumpul datanya.

Pencatatan data dengan alat ini (skala penilaian) dilakukan seperti

checklist. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. (S.

Margono 2005:160). Dalam skala penilaian terdapat kolom-kolom yang

menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejala yang diamati.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini berupa data dari hasil dokumentasi yang

telah disusun berdasarkan landasan teori yang ada yang diperkuat dengan

pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Kemudian instrumen untuk

dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan pribadi yang digunakan oleh

Page 57: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

44

peneliti pada saat melakukan pendokumentasian mengenai analisis gerak

keterampilan passing bawah yang ditinjau dari anatomi, fisiologi, dan

biomekanika tubuh.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar panduan atau

pedoman pengamatan yang berisi tentang sub variabel dari teknik passing bawah

berdasarkan landasan teori. Pada lembar pengamatan gerak keterampilan passing

bawah yang diisi oleh pelatih terdapat beberapa item pernyataan berdasarkan teori

yang dilakukan oleh sampel atau subjek penelitian. Pada pengamatan gerak

keterampilan passing bawah pengisian kolom penilaian dengan memberi tanda

centang atau check (√) disesuaikan dengan hasil pengamatan, yaitu sesuai, dan

tidak sesuai. Kriteria nilai mengacu pada setiap gerakan tubuh dan pantulan bola

saat melakukan passing bawah yang benar dan sesuai dengan lembar pedoman

pengamatan.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian,

karena analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam

memecahkan masalah penelitian kemudian data yang diperoleh kemudian

dianalisis. Analisis data menurut Moleong (2006:247) adalah proses pengumpulan

data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian data.

Data yang dikumpulkan kemudian dipisah–pisahkan menurut jenisnya

masing–masing dan disusun untuk dianalisis dan disimpulkan. Hal ini sesuai

dengan ciri dan sifat dari metode penelitian deskriptif seperti yang dikemukakan

Page 58: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

45

oleh Surachmat (1976:132) mengemukakan bahwa “ memusatkan pada masalah-

masalah yang ada pada masa sekarang, pada masa actual”. Data yang terkumpul

mula–mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa”. Dengan adanya metode

analisis diatas, maka akan dapat diperoleh gambaran yang sesungguhnya

mengenai keterampilan gerak passing bawah dalam bola voli.

3.5.2 Analisis Deskriptif Persentase

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian untuk

ditarik kesimpulan dengan kata-kata. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

analisis ini adalah:

1) Membuat tabel distribusi nilai

2) Menentukan skor hasil pengamatan dengan ketentuan skor yang telah

ditetapkan

3) Menjumlahkan skor hasil pengamatan yang diperoleh

4) Memasukan skor tersebut ke dalam rumus: % =�

�����%

Keterangan:

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah nilai total

% = Persentase yang diperoleh

5) Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel

Hasil penilaian ini kemudian diubah menjadi sebuah predikat yang

menunjuk pada pernyataan keadaan atau ukuran kualitas. Sebelum menentukan

predikat, terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak ukur) yang akan dijadikan

patokan penilaian selanjutnya (Suharsimi Arikunto, 2009:269). Kemudian untuk

menentukan kategori deskriptif persentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat tabel

kategori yang disusun dalam perhitungan sebagai berikut:

Page 59: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

46

(a) Persentase maksimal : (5/5) x 100% = 100%

(b) Persentase minimal : (1/5) x 100% = 20%

(c) Rentang persentase :100%-20% = 80%

(d) Interval kelas persentase : 80% / 5 = 16%

Dengan demikian tabel kategori untuk keterampilan gerak passing bawah pemain

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Kategori Deskriptif Persentase

Interval Kriteria

88% - 100% Sangat Baik

71% - 87% Baik

54% - 70% Sedang

37% - 53% Kurang

20% - 36% Sangat Kurang

Sumber : Data yang diolah, 2011

Page 60: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian berdasarkan pada kesesuaian setiap gerakan sampel

terhadap pernyataan–pernyataan yang tertuang dalam lembar pengamatan tentang

gerak keterampilan passing bawah bola voli di Klub Bola Voli Putra Mustika

Blora.

4.1.1 Deskripsi Data

Deskripsi data dari tiap-tiap komponen keterampilan passing bawah

diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Berdasarkan data hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor anatomi

dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Ringkasan Data Faktor Anatomi Faktor Anatomi Sesuai Tidak sesuai Jumlah 154 26 Presentase 85,6 14,4 Kriteria Baik

2) Berdasarkan data hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor fisiologi

dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Ringkasan Data Faktor Fisiologi Faktor Fisiologi Sesuai Tidak sesuai Jumlah 133 17 Presentase 88,7 11,3 Kriteria Sangat Baik

Page 61: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

48

3) Berdasarkan data hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor

biomekanika dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Ringkasan Data Faktor Biomekanika Faktor Biomekanika Sesuai Tidak sesuai Jumlah 157 23 Presentase 87,2 12,8 Kriteria Baik

4) Berdasarkan data hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor

keseluruhan dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.4. Ringkasan Data Keseluruhan Varibel Sesuai Tidak sesuai Anatomi 154 26 Fisiologi 133 17 Biomekanika 157 23 Jumlah 444 66 Presentase 87,1 12,9 Kriteria Baik

4.1.2 Analisis Data

Hasil analisis deskriptif faktor anatomi pada pengamatan gerak

keterampilan passing bawah pada dapat dilihat pada hasil berikut ini :

Tabel 4.5 Anatomi

Frequency

percent

Valid persen

Cumulative percent

Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

154 26 180

85.6 14.4 100.0

85.6 14.4 100.0

85.6 100.0

Berdasarkan hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor anatomi

terhadap 6 sampel yang menggunakan 30 butir indikator pengamatan pilihan

sesuai–tidak sesuai diperoleh skor rata-rata 85,6% indikator menyatakan sesuai.

Page 62: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

49

Sehingga gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika

dalam kategori baik.

Hasil analisis deskriptif faktor fisiologi pada pengamatan gerak

keterampilan passing dapat dilihat pada hasil berikut ini :

Tabel 4.6 Fisiologi

Frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

133 17 150

88.7 11.3 100.0

88.7 11.3 100.0

88.7 100.0

Berdasarkan hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor fisiologi

terhadap 6 sampel yang menggunakan 25 butir indikator pengamatan pilihan

sesuai–tidak sesuai diperoleh skor rata-rata 88,7% indikator menyatakan sesuai.

Sehingga gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika

dalam kategori sangat baik.

Hasil analisis deskriptif faktor biomekanika pada pengamatan gerak

keterampilan passing bawah dapat dilihat pada hasil berikut ini :

Tabel 4.7 Biomekanika

Frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

157 23 180

87.2 12.8 100.0

87.2 12.8 100.0

87.2 100.0

Berdasarkan hasil pengamatan passing bawah ditinjau dari faktor

biomekanika terhadap 6 sampel yang menggunakan 30 butir indikator pengamatan

pilihan sesuai–tidak sesuai diperoleh skor rata-rata 87,2% indikator menyatakan

sesuai. Sehingga gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra

Mustika dalam kategori baik.

Page 63: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

50

Hasil analisis deskriptif dari keseluruhan faktor gerak keterampilan

passing bawah pada pemain Klub Bola Voli Putra Mustika Blora dapat dilihat

pada tabel presentase berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Keseluruhan

Frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

444 66 510

87.1 12.9 100.0

87.1 12.9 100.0

87.1 100.0

Berdasarkan hasil pengamatan keseluruhan gerak keterampilan passing

bawah ditinjau dari faktor anatomi, fisiologi, dan biomekanika terhadap 6 sampel

yang menggunakan 85 butir indikator pengamatan pilihan sesuai–tidak sesuai

diperoleh skor rata-rata 87,1% indikator menyatakan sesuai.

Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerak

keterampilan passing bawah pada pemain bola voli Putra Mustika dalam kategori

baik, dengan rincian sebagai berikut :

1) Gerak keterampilan passing bawah pada pemain bola voli Putra Mustika

ditinjau dari faktor anatomi dalam kategori baik.

2) Gerak keterampilan passing bawah pada pemain bola voli Putra Mustika

ditinjau dari faktor fisiologi dalam kategori sangat baik.

3) Gerak keterampilan passing bawah pada pemain bola voli Putra Mustika

ditinjau dari faktor biomekanika dalam kategori baik.

Page 64: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

51

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh adalah analisis gerak keterampilan passing

bawah pemain bola voli Putra Mustika Blora ditinjau dari keseluruhan faktor

penelitian menunjukkan bahwa gerak keterampilan passing bawah dalam

kategori baik. Karena dalam pelaksanaannya, teknik passing bawah pemain bola

voli ditinjau dari faktor anatomi dan biomekanika sudah baik, serta dari faktor

fisiologi sangat baik. Sehingga teknik passing bawah bila ditinjau dari faktor

anatomi dan fisiologi memerlukan koordinasi antara kerja sendi, gerak yang

terjadi, otot yang berperan serta bentuk kontraksinya, dan tinjauan kerja syaraf

yang terjadi dalam proses keefektifan kinerja. Sedangkan untuk faktor

biomekanika, passing bawah memerlukan sifat gerakan, sifat gaya-gaya (sudut

gerakan), serta prinsip mekanika yang diterapkan, misal : kestabilan dan

keseimbangan, gaya otot, kelanjutan aplikasi gaya, dan prinsip-prinsip gerakan.

Pemain hendaknya dibekali dengan keterampilan atau teknik passing

bawah yang baik dan pengetahuan tentang anatomi, fisiologi, dan biomekanika

dalam melakukan passing bawah. Pemain yang memiliki teknik passing bawah

baik cenderung dapat melakukan passing bawah dengan baik pula. Kenyataan

tersebut sangat beralasan sebab menurut Sugiyanto (1992:261), unsur pendukung

gerakan yang terampil meliputi unsur fisik, mental, dan emosional. Ketiganya

harus berfungsi dalam suatu mekanisme yang terorganisasi dengan baik. Semua

sistem tubuh difungsikan melalui sistem syaraf untuk menghasilkan kontrol tubuh

pada saat melakukan gerakan. Kontrol tubuh tersebut meliputi kontrol

keseimbangan, kontrol ketepatan waktu bergerak (timing), dan kontrol muskular.

Page 65: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

52

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa untuk menghasilkan

gerak keterampilan passing bawah yang baik selain penguasaan teknik passing

juga perlu ditunjang faktor lain seperti memperhatikan faktor anatomi, fisiologi,

dan biomekanika. Kemudian untuk dapat melakukan penilaian terhadap gerak

keterampilan passing bawah yang baik, digunakan beberapa faktor tersebut

sebagai indikatornya. Berikut pembahasan hasil penelitian untuk tiap faktor yang

digunakan tersebut :

1) Faktor Anatomi

Berdasarkan hasil tabel penelitian menunjukkan bahwa gerak keterampilan

passing bawah pemain bola voli Putra Mustika Blora ditinjau dari faktor anatomi

dalam kategori baik. Karena agar teknik passing bawah dapat dikatakan baik,

maka setiap pemain diharapkan mengerti bahwa teknik passing bawah merupakan

salah satu jenis teknik dalam bermain bola voli yang membutuhkan faktor anatomi

seperti koordinasi dan kontrol anggota gerak tubuh secara keseluruhan atau

sebagian tubuh. Bila pemain mampu melakukan gerakan secara efisien dan benar

secara mekanis, maka pemain tersebut dapat dikatakan memilki gerakan yang

terampil.

Passing bawah merupakan salah satu teknik dalam permainan bola voli

yang harus dikuasai sebelum bermain bola voli. Passing bawah dalam bola voli

dapat terjadi akibat koordinasi dari anggota gerak badan bagian atas dan anggota

gerak badan bagian bawah. Semakin baik koordinasi antara anggota gerak badan,

berarti semakin baik pula keterampilan yang dihasilkan untuk melakukan passing

bawah, sehingga diperoleh hasil passing bola yang tepat dan akurat pada sasaran.

Page 66: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

53

Pandangan mata yang selalu tertuju ke arah datangnya bola saat persiapan

passing bawah diperlukan untuk menangkap stimulus visual yang bergerak

dengan cepat yaitu kecepatan dan arah datangnya bola. Pada saat melakukan

passing bawah kecepatan memahami stimulus dan kecepatan membuat keputusan

sangat erat kaitannya dengan pemberian respon terhadap stimulus yang diterima.

Hal ini juga didukung pendapat Sugiyanto (1992:259) mengatakan bahwa apabila

stimulus cepat dipahami, kemudian keputusan cepat dibuat, maka responnya juga

bisa dengan cepat diberikan. Kedua lengan yang sedikit ditekuk dan sejajar paha

akan lebih memungkinkan tubuh cepat dalam persiapan menerima bola dan tidak

banyak mengalami hambatan saat bergerak. Punggung dan togok yang agak

condong ke depan dalam posisi merendah akan memudahkan pemain untuk

bergerak ke depan, menjangkau bola ke samping kiri maupun kanan, serta

berpindah ke belakang. Hal ini sesuai dengan pernyataan M. Mariyanto, Sunardi,

dan Agus Margono (1994:159) bahwa togok yang terlalu tegak, kemampuan

untuk mengubah arah gerak akan semakin terhambat. Kemudian kaki yang dalam

posisi kangkang dengan salah satu kaki maju ke depan akan lebih memudahkan

pemain untuk bergerak ke arah datangnya bola.

Sikap saat perkenaan dalam passing bawah sangat penting diperlukan

untuk menghasilkan pantulan bola yang terarah setelah bola impact dengan bagian

proksimal lengan. Dengan sikap perkenaan yang benar maka akan memungkinkan

pemain dalam melakukan passing dapat menghasilkan pantulan yang mengarah

tepat ke sasaran. Pentingnya sikap perkenaan juga didukung pendapat M.

Mariyanto (1994:202) mengatakan bahwa perkenaan bola harus di usahakan tepat

Page 67: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

54

pada bagian proksimal pergelangan dan dengan bidang yang selebar mungkin agar

bola dapat melambung secara stabil. Kemudian pada saat bola jatuh jauh terlalu ke

depan atau ke samping, maka untuk dapat menjangkau bola agar dapat dipassing

dengan baik pemain menggunakan teknik passing dengan satu tangan. Karena

dengan menggunakan satu tangan maka jangkauan lengan pemain saat perkenaan

bola akan lebih jauh daripada dengan dua tangan. Hal ini juga didukung pendapat

M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono (1992:203) mengatakan bahwa di

dalam permainan bola voli memainkan bola dengan teknik passing bawah ada

kalanya harus dilakukan dengan satu tangan, yang mana posisi bola tidak

memungkinkan untuk dipassing dengan dua tangan karena bola jatuh jauh dari

posisi pemain baik di samping atau di depan.

Selain itu sikap akhir setelah bola dipassing juga sangat penting karena

dengan sikap akhir yang baik akan memungkinkan saat melakukan persiapan

penerimaan bola selanjutnya akan lebih siap. Pentingnya sikap akhir saat passing

bawah juga di dukung oleh pernyataan M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus

Margono (1992:124) mengatakan bahwa setelah bola selesai dipassing bawah,

maka segera diikuti pengambilan sikap siap normal, dengan tujuan agar dapat

bergerak lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. .

2) Faktor Fisiologi

Berdasarkan hasil tabel penelitian menunjukkan bahwa gerak keterampilan

passing bawah pemain bola voli Putra Mustika Blora ditinjau dari faktor fisiologi

dalam kategori sangat baik. Karena agar teknik passing bawah dapat dikatakan

baik, maka setiap pemain diharapkan mengerti bahwa teknik passing bawah

Page 68: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

55

merupakan perpaduan dari koordinasi dan kontrol antara gerakan yang tidak dapat

dipisahkan pada bahu, lengan atas, lengan bawah, punggung, togok, pinggul,

tungkai atas, dan tungkai bawah. Hal tersebut dipertegas oleh pendapat Sugiyanto

(1992:248) yang menyatakan koordinasi dan kontrol tubuh yang baik akan

meningkatkan keterampilan dalam melakukan gerakan.

Gerakan dapat terjadi karena adanya stimulus gerak, kemudian stimulus

gerak dihantarkan oleh syaraf ke setiap unit gerak pada otot. Otot yang

berkontraksi kemudian menggerakkan tulang-tulang yang berporos pada

persendian. Saat melakukan passing bawah banyak bagian otot tubuh yang

berkontraksi maupun berelaksasi secara bersamaan, yaitu bagian otot bahu,

lengan, togok, dan tungkai. Karena saat passing bawah diperlukan adanya

kemampuan mengendalikan kontraksi dan relaksasi otot agar memperoleh

efisiensi gerakan serta mempercepat proses pemulihan. Selain itu koordinasi otot

saat passing bawah tubuh juga diperlukan karena gerakan yang terkoodinasi

dengan baik akan menimbulkan ketegangan otot yang tidak perlu dan

pelaksanaannya lancar. Apabila setiap gerakan saat passing bawah dapat

terkoordinasi dengan baik dan dikombinasikan secara serasi, maka akan

menghasilkan gerakan passing bawah yang efisien serta terhindar dari

kemungkinan terjadinya cidera. Hal ini didukung oleh pendapat Sugiyanto

(1992:262) mengatakan bahwa gerakan dikatakan efisien apabila gerakan-gerakan

yang terkoordinasi dengan baik dikombinasikan untuk menghasilkan gerakan

yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu, dan memanfaatkannya

Page 69: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

56

dengan perolehan nilai yang tinggi, dengan arah yang baik, dan menggunakan

tenaga sekecil mungkin.

3) Faktor Biomekanika

Berdasarkan hasil tabel penelitian menunjukkan bahwa gerak keterampilan

passing bawah pemain bola voli Putra Mustika Blora ditinjau dari faktor

biomekanika dalam kategori baik. Karena agar dalam pelaksanaan passing bawah

dapat dikatakan baik, maka setiap pemain diharapkan mampu memanfaatkan

unsur kekuatan yang ada pada lengan, togok, punggung, perut, dan tungkai

tersebut secara maksimal dengan jalan melakukan gerakan passing secara cepat

sebab untuk mendapatkan hasil pantulan bola yang baik seorang pemain harus

mampu mamadukan unsur kekuatan yang ada pada dirinya dengan kecepatan

gerak baik saat mengayunkan lengan memasing bola maupun bergerak ke arah

datangnya bola. Kenyataan tersebut sangat beralasan sebab menurut M. Sajoto

(1995:8), kekuatan merupakan komponen kondisi fisik seseorang untuk dapat

mempergunakan otot guna menerima beban sewaktu bekerja. M. Mariyanto,

Sunardi, dan Agus Margono (1994:293) mengatakan bahwa daya otot (Muscular

Power) adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal

yang digunakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam kata lain daya

(power) merupakan perkalian antara kekuatan (Force) dengan kecepatan

(Velocity). Sehingga kekuatan dan kecepatan merupakan satu kesatuan yang

dinamakan power yang merupakan ketepatan otot untuk mengerahkan atau

mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat seperti halnya

dalam pelaksanaan Passing bawah bola voli.

Page 70: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

57

Gerakan ayunan lengan saat passing bawah lebih banyak didominasi oleh

kekuatan otot lengan, sedangkan otot yang terdapat pada bahu, punggung, togok,

dan tungkai hanya sebagai penyeimbang koordinasi gerakan. Karena pertemuan

bola terjadi pada bagian proksimal lengan dimana terjadi suatu momentum yang

berkaitan dengan kecepatan dan massa benda yang sedang bergerak. Keterampilan

passing bawah pada dasarnya tergantung pada kecepatan dan arah datangnya bola,

sehingga dalam gerakan passing bawah memerlukan momentum yang harus

dikontrol pemain agar bola dapat melayang dengan jarak yang tepat untuk sampai

kepada sasaran. Dalam melakukan passing bawah untuk menerima bola yang

datangnya cepat lengan tidak perlu diayun melainkan cukup ditahan. Bahkan

untuk menerima bola yang datangnya lebih cepat dan keras, lengan harus

meredam dengan cara sedikit menarik lengan ke arah datangnya bola. Kenyataan

tentang hal tersebut sangat beralasan sebab menurut Sugiyanto (1992:256),

seseorang yang memiliki gerakan terampil adalah seseorang yang mampu

melakukan gerakan secara efisien dan benar secara mekanis. Melakukan secara

efisien berarti menggunakan tenaga sekecil mungkin untuk menyelesaikan tugas

gerak dengan sebaik-baiknya.

Gerakan saat passing bawah selain adanya gerakan lengan juga terjadi

gerakan tungkai untuk memindahkan titik berat badan. Badan yang sedikit

dicondongkan ke depan saat persiapan dan berat badan yang menumpu pada

telapak kaki bagian depan tujuannya untuk mendapatkan suatu kesetimbangan

labil agar dapat lebih mudah dan lebih cepat bergerak ke segala arah. Ketika

pemain melakukan sliding ke depan dengan menjulurkan tangan, lengan, dan

Page 71: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

58

badan jauh ke arah depan untuk segera memainkan bola, memungkinkan

terjadinya kehilangan keseimbangan pada pemain. Hal tersebut terjadi karena

bidang tumpu terutama kaki depan jauh tertinggal di belakang, sehingga titik berat

badan jatuh di depan bidang tumpu. Kemudian saat tubuh melakukan gerakan ke

samping kiri maupun kanan, tumpuan tubuh bagian atas menumpu pada kaki yang

ditekuk. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk lebih memudahkan pemain

melakukan rol atau berguling ke samping dengan tumpuan paha, pantat,

punggung, lalu bahu. Pernyataan ini didukung oleh Soedarminto (1992:150) yang

mengatakan jika bentuk atau posisi sebuah objek berubah, maka letaknya titik

berat juga akan berubah.

Selain pengaruh dari titik berat badan, keseimbangan dan stabilitas tubuh

juga mempengaruhi gerakan saat melakukan passing bawah. Jika pemain

mempunyai keseimbangan yang baik, maka ia dapat mempertahankan posisinya

dan menetralkan gaya yang akan memengaruhinya. Posisi kaki setiap pemain

yang menekuk dan sedikit kangkang saat menerima bola tujuannya agar pemain

tersebut dapat mempertahankan keseimbangan dan kestabilan tubuhnya saat

terjadi perkenaan bola dengan bagian proksimal lengan. Kemudian saat tahap

perkenaan, berat badan pemain yang bertumpu pada ujung kaki bagian depan agar

pemain tersebut dalam keadaan labil. Sehingga lebih memungkinkan pemain

untuk dapat bergerak ke depan. Hal ini didukung oleh Soedarminto (1992:152)

yang menyatakan jika posisi sebuah objek diubah sedikit dan objek cenderung

untuk kembali pada posisi semula, maka objek itu dalam keadaan seimbang atau

stabil.

Page 72: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah diperoleh hasil penelitian dan dibahas, maka dapat diambil

simpulan :

Bahwa gerak keterampilan passing bawah secara keseluruhan

pemain di Klub Bola Voli Putra Mustika dalam kategori baik, dengan

rincian:

1) Gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika ditinjau

dari faktor anatomi dalam kategori baik.

2) Gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika ditinjau

dari faktor fisiologi dalam kategori sangat baik.

3) Gerak keterampilan passing bawah pemain bola voli Putra Mustika ditinjau

dari faktor biomekanika dalam kategori baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan dari penelitian ini, maka

peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1) Bagi pemain bola voli, agar dapat melakukan keterampilan passing bawah

dengan baik dan benar, maka perlu lebih memperhatikan faktor anatomi,

fisiologi, dan biomekanika.

Page 73: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

60

2) Bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya

memperhatikan prinsip-prinsip latihan diantaranya pengelolaan latihan dengan

memperhatikan faktor anatomi, fisiologi, dan biomekanika.

3) Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, hendaknya hasil

penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan agar diperoleh hasil yang

lebih dapat dipertangung jawabkan secara ilmiah.

Page 74: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

61

DAFTAR PUSTAKA

Amung Ma’mun dan Toto Subroto, 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli. Jakarta : Dirjen Olahraga.

A.Sarumpaet dkk. 1992. Permainan Olahraga Besar. Depdikbud Dirjen Dikti.

Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Barbara L. Viera. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada. Dieter Beutelstahl. 1998. Belajar Bermain Voli. Jakarta : Pionir Jaya. Eri Praktiknyo D. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Semarang : Universitas

Negeri Semarang. Evelin C. Pearce. 2002. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :

Gramedia PUstaka Utama. Herry Koesyanto. 2003. Belajar Bermain Bola Voli. Semarang : Unnes. Http: //patrickzuco.wordpress.com/2009/11/05/ kumpulan -tugas- biomekanika/.

(accesed 5 Sep 2010 17:51:51 GMT) Http://tedbio.multiply.com/journal/item/16. (accesed 13 Sep 2010 03:23:12 GMT) Http:/ /www.scribd.com/doc/37853517/ Sistem-Mekanisme-Gerak-Otot. (accesed

24 Sep 2010 15:38:05 GMT) Lexi J, Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. Machfud Irsada. 1999. Bola Voli. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. M. Mariyanto., Sunardi., Agus Margono. 1994. Permainan Besar II. Jakarta :

Universitas Terbuka. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam

Olahraga. Semarang : Dahara Prize. M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Depdikbud Dirjen Dikti. Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan. Nasuka. 2005. Fisiologi Olahraga. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Page 75: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

62

Nuril Ahmadi. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka

Utama. Phil Yanuar Kiram. 1992. Belajar Motorik. Depdikbud.PGSD. Samsudi. 2006. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri

Semarang Press. Setiadi. 2007. Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Soedarminto.1992. Kinesiologi. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Soegiyanto K.S. 2004. Fisiologi Olahraga. Semarang : Universitas Negeri

Semarang. Sri Haryono. 2005. Biomekanika Olahraga. Semarang : Universitas Negeri

Semarang. Sugiyanto.1992. Perkembangan Dan Belajar Gerak. Jakarta : Depdikbud. Proyek

Peningkatan Mutu Guru SD dan Pendidikan Kependudukan. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Surachmad. 1976. Dasar dan Teknik Research Pengantar Ilmiah. Bandung : CV

Tarsito. Syaifudin. 1996. Anatomi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : Balai Pustaka. Ucup Yusup. 2000. Kinesiologi. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Page 76: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

63

Lampiran 1.

Lembar Pedoman Pengamatan atau Observasi

No

Indikator Pengamatan/Observasi

Pengamat

Sesuai Tidak sesuai

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

9

10

11 12 13 14

15

16

Anatomi Sikap permulaan saat passing bawah: a. Saat bola datang normal / tengah: -Pandangan mata selalu tertuju ke arah datangnya bola dengan kepala menghadap lurus ke depan -Kedua lengan menggantung sejajar paha dengan siku ditekuk lebih kurang 90 derajat (fleksi) -Posisi punggung dan togok lurus agak condong ke depan dalam posisi rendah -Kaki dalam posisi sedikit kangkang dengan salah satu kaki maju ke depan, sedangkan lutut sedikit ditekuk menghadap lurus ke arah datangnya bola b. Saat bola datang dari atas : -Didahului dengan kaki melangkah mundur ke belakang sesuai kebutuhan -Posisi badan / togok tegak dan relaks -Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) c. Saat bola datang dari bawah : -Diawali dengan langkah kaki ke depan sesuai kebutuhan -Badan / togok dalam keadaan merendah dan bergerak ke bawah bola -Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) agak ke bawah d.Saat bola datang jauh di depan (sliding) : -Diawali dengan sikap tubuh merendah -Lengan dalam keadaan lurus ke bawah (ekstensi) -Kaki muka belakang dan lutut ditekuk siap untuk bergerak ke depan e. Saat bola datang dari samping kiri/kanan : -Diawali dengan bergeser ke samping kiri/kanan dengan langkah menyamping / langkah silang -Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) dan relaks -Badan / togok dalam keadaan merendah agak condong ke depan

Page 77: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

64

17 18 19 20

21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31

32 33

Sikap perkenaan saat passing bawah: a. Saat bola datang normal : -Lengan mengayun dalam keadaan lurus (ekstensi) dari arah bawah ke atas depan (abduksi) -Lengan dalam keadaan supinasi sehingga perkenaan bola tepat pada bagian proksimal lengan antara siku dan pergelangan tangan -Sendi pinggul menahan sikap tegak tubuh yang agak condong bergerak ke depan -Sendi lutut, pergelangan kaki, dan sendi telapak kaki melakukan gerakan agak sedikit mengayun (fleksi dan ekstensi) b. Saat bola datang jauh ke samping kiri/kanan : -Menggunakan satu tangan karena bola terlalu jauh dari jangkauan -Bola dipukul dengan sisi atas lengan bawah -Tubuh atas bertumpu pada lutut yang ditekuk -Berguling ke samping dengan tumpuan berturut-turut pada paha, pantat, punggung , lalu bahu c. Saat bola datang jauh di depan (sliding) : -Meloncat dengan bertumpu pada satu kaki -Menerpa dengan gerakan mendatar ke depan -Bola dipukul dengan punggung tangan ke atas -Menyentuh lapangan permainan dengan telapak tangan -Tangan mendorong sehingga dada, perut, dan paha meluncur di lantai sementara betis ditekuk keatas Sikap akhir saat passing bawah: -Setelah bola selesai dipasing segera diikuti sikap siap normal seperti dalam sikap awal Fisiologi Sikap permulaan saat passing bawah: a. Saat bola datang normal/tengah : -Sistem syaraf mengatur koordinasi otot lengan, togok, dan kaki untuk berkontraksi melakukan gerakan sikap siap secara bersamaan -Otot bahu (deltoid) berkontraksi menahan posisi lengan yang menggantung membentuk sudut -Otot paha depan berkontraksi menahan sendi

Page 78: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

65

34

35 36 37 38 39 40

41 42 43 44

45 46

47 48 49

lutut yang sedikit menekuk (fleksi) -Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan tubuh yang agak condong ke depan b. Saat bola datang dari atas : -Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki untuk melakukan gerakan langkah ke belakang -Otot triceps dan ekstensor calpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku -Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan posisi tubuh yang merendah c. Saat bola datang dari bawah : -Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki untuk melakukan gerakan langkah ke depan -Otot bahu (deltoid) berkontraksi menahan gerakan lurus lengan -Otot triceps dan ekstensor calpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku -Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan posisi tubuh yang merendah d. Saat bola datang dari samping kiri/kanan : -Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki, tubuh, dan lengan untuk melakukan gerakan bergeser ke samping kiri / kanan Sikap perkenaan saat passing bawah: a. Saat bola datang normal : -Otot triceps dan ekstensor carpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku -Otot biceps, deltoid, dan supinator brevis berkontraksi menggerakan ayunan lengan ke atas -Otot perut dan togok berkontraksi agar tidak terlalu membungkuk -Otot paha belakang dan betis berkontraksi melakukan gerakan ekstensi b. Saat bola datang jauh di samping kiri/kanan : -Otot biceps dan deltoid berkontraksi melakukan gerakan ayunan dari samping belakang ke samping depan -Otot paha berkontraksi menahan tubuh yang bergerak ke samping -Otot perut dan togok berkontraksi melakukan

Page 79: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

66

50 51

52

53

54 55 56

57

58 59 60 61 62

gerakan berguling ke samping c. Saat bola datang jauh di depan -Otot kaki berkontraksi melakukan gerakan loncatan yang bertumpu pada satu kaki -Otot bahu (deltoideus, teres mayor, teres minor, pectoralis mayor) dan lengan (triceps brachi~ brachialis, anconeus, flexor carpi radialis, extensor digitorum, abductor pollicis longus) berkontraksi melakukan gerakan lurus dari bawah ke atas -Otot tangan berkontraksi mendorong dada, perut, dan paha meluncur di lantai Sikap akhir saat passing bawah: -Otot deltoid, teres minor, dan biseps menggerakan lengan sebagai pendorong saat melakukan gerakan lanjutan -Sendi lutut lurus (ekstensi) kemudian menekuk (fleksi) kembali seperti sikap awal -Badan (togok) tetap agak condong ke depan Biomekanika Sikap permulaan saat passing bawah: a. Saat bola datang normal/tengah : -Lengan menggantung dalam keadaan relaks dengan siku ditekuk kurang lebih 90 derajat untuk menjaga keseimbangan tubuh -Togok / badan agak condong ke depan dan berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan labil -Kaki agak sedikit kangkang dan menekuk dengan sudut 90 derajat tujuan agar tubuh tetap seimbang dan stabil b. Saat bola datang dari atas : -Memindahkan titik berat tubuh ke belakang dengan melakukan gerakan langkah ke belakang -Togok/badan dalam keadaan merendah agar tubuh tetap seimbang dan stabil -Lengan tetap rileks dalam keadaan lurus menjaga keseimbangan tubuh c. Saat bola datang dari bawah : -Memindahkan titik berat tubuh ke depan dengan

Page 80: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

67

63

64

65

66 67 68

69

70 71 72

73

74 75

76 77

melakukan gerakan langkah ke depan -Togok / badan dalam keadaan merendah agar tubuh tetap seimbang dan stabil -Lengan tetap rileks dalam keadaan lurus menjaga keseimbangan tubuh d. Saat bola datang dari samping kiri/kanan -Memindahkan titik berat tubuh ke samping kiri / kanan dengan melakukan gerakan bergeser ke samping kiri/kanan -Kaki tetap kangkang menjaga keseimbangan tubuh -Lengan tetap rileks menjaga keseimbangan tubuh -Togok/badan agak condong ke depan dan merendah Sikap perkenaan saat passing bawah: a. Saat bola datang normal -Ayunan lengan saat bergerak ke atas (gerakan pengungkit) dalam keadaan lurus agar bola mengenai bagian proksimal lengan -Power lengan pada saat impact dengan bola disesuaikan dengan kecepatan datangnya bola :

power low saat bola kecepatan tinggi power medium saat bola kecepatan sedang power high saat bola kecepatan rendah

-Saat bagian proksimal lengan impact dengan bola terjadi pengurangan momentum pada kecepatan laju bola sehingga bola dapat di arahkan tepat ke sasaran -Terjadi peningkatan momentum lengan pada bola sehingga kecepatan laju bola dapat dikendalikan lengan dan diarahkan ke sasaran dengan tepat -Togok bergerak ke atas dalam keadaan relaks dengan mengalihkan berat badan ke depan -Kaki tetap dalam keadaan kangkang dan lutut bergerak lurus (ekstensi) agar tetap stabil dan seimbang b. Saat bola datang jauh di samping kiri/kanan : -Lengan melakukan gerakan ayunan dari samping belakang ke samping depan -Perkenaan bola terjadi pada telapak tangan saat ayunan lengan di samping depan -Memindahkan titik berat tubuh dengan berguling ke samping kiri/kanan

Page 81: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

68

78 79

80

81 82

83

84

85

c. Saat bola datang jauh di depan : -Lengan melakukan gerakan ayunan lurus dari bawah ke atas -Perkenaan bola terjadi pada tangan bagian atas saat ayunan lengan ke atas -Otot bahu dan lengan menahan momentum tubuh ketika menumpu dengan dua tangan dan mendorong tubuh untuk meluncur -Memindahkan titik berat tubuh dengan gerakan meluncur ke depan di lantai -Gaya ke depan lebih dominan dari pada gaya ke bawah, sehingga gaya gesek tubuh dengan lantai lebih kecil dari pada gaya ke depan Sikap akhir saat passing bawah: -Lengan kembali dalam keadaan sikap siap awal dengan tetap menjaga keseimbangan tubuh setelah impact dengan bola -Togok agak condong ke depan memindahkan berat badan ke arah sasaran -Setelah bola selesai dipasing kaki tetap kangkang dan lutut kembali menekuk untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan tubuh

Pelatih

Page 82: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

69

Lampiran 2.

Deskripsi Data Anatomi

NO

Kode Indikator

Hasil Pengamatan

sesuai tidak sesuai

1

2

3

4

5

6 7 8

9

10 11 12 13

14

15 16

17

18

19 20

21

Pandangan mata selalu tertuju ke arah datangnya bola dengan kepala menghadap lurus ke depan Kedua lengan menggantung sejajar paha dengan siku ditekuk lebih kurang 90 derajat (fleksi) Posisi punggung dan togok lurus agak condong ke depan dalam posisi rendah Kaki dalam posisi sedikit kangkang dengan salah satu kaki maju ke depan, sedangkan lutut sedikit ditekuk menghadap lurus ke arah datangnya bola Didahului dengan kaki melangkah mundur ke belakang sesuai kebutuhan Posisi badan / togok tegak dan relaks Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) Diawali dengan langkah kaki ke depan sesuai kebutuhan Badan/togok dalam keadaan merendah dan bergerak ke bawah bola Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) agak ke bawah Diawali dengan sikap tubuh merendah Lengan dalam keadaan lurus ke bawah (ekstensi) Kaki muka belakang dan lutut ditekuk siap untuk bergerak ke depan Diawali dengan bergeser ke samping kiri/kanan dengan langkah menyamping / langkah silang Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) dan relaks Badan / togok dalam keadaan merendah agak condong ke depan Lengan mengayun dalam keadaan lurus (ekstensi) dari arah bawah ke atas depan (abduksi) Lengan dalam keadaan supinasi sehingga perkenaan bola tepat pada bagian proksimal lengan antara siku dan pergelangan tangan Sendi pinggul menahan sikap tegak tubuh yang agak condong bergerak ke depan Sendi lutut, pergelangan kaki, dan sendi telapak kaki melakukan gerakan agak sedikit mengayun (fleksi dan ekstensi) Menggunakan satu tangan karena bola terlalu jauh dari jangkauan

6

0

6

6

6

2 6 6

3

6 3 6 6

6

6 6

6

6

6

2

6

0

6

0

0

0

4 0 0

3

0 3 0 0

0

0 0

0

0

0

4

0

Page 83: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

70

22 23 24

25 26 27 28 29

30

Bola dipukul dengan sisi atas lengan bawah Tubuh atas bertumpu pada lutut yang ditekuk Berguling ke samping dengan tumpuan berturut-turut pada paha, pantat, punggung , lalu bahu Meloncat dengan bertumpu pada satu kaki Menerpa dengan gerakan mendatar ke depan Bola dipukul dengan punggung tangan ke atas Menyentuh lapangan permainan dengan telapak tangan Tangan mendorong sehingga dada, perut, dan paha meluncur di lantai sementara betis ditekuk keatas Setelah bola selesai dipasing segera diikuti sikap siap normal seperti dalam sikap awal

3 6 6

4 6 5 6 6

6

3 0 0

2 0 1 0 0

0

Jumlah 154 26 Presentase 85,6 14,4 Kriteria Baik

Tabel kategori

Interval Kriteria 88% - 100% Sangat Baik 71% - 87% Baik 54% - 70% Sedang 37% - 53% Kurang 20% - 36% Sangat Kurang

Page 84: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

71

Lampiran 3.

Deskripsi Data Fisiologi

NO

Kode Indikator

Hasil Pengamatan

sesuai tidak sesuai

1

2

3

4 5

6 7

8

9

10

11

12

13

14

15

16 17 18 19

Sistem syaraf mengatur koordinasi otot lengan, togok, dan kaki untuk berkontraksi melakukan gerakan sikap siap secara bersamaan Otot bahu (deltoid) berkontraksi menahan posisi lengan yang menggantung membentuk sudut Otot paha depan berkontraksi menahan sendi lutut yang sedikit menekuk (fleksi) dan Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan tubuh yang condong ke depan Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki untuk melakukan gerakan langkah ke belakang Otot triceps dan ekstensor calpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan posisi tubuh yang merendah Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki untuk melakukan gerakan langkah ke depan Otot bahu (deltoid) berkontraksi menahan gerakan lurus lengan Otot triceps dan ekstensor calpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan posisi tubuh yang merendah Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki, tubuh, dan lengan untuk melakukan gerakan bergeser ke samping kiri / kanan Otot triceps dan ekstensor carpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku Otot bicep, deltoid, dan supinator brevis berkontraksi menggerakan ayunan lengan ke atas Otot perut dan togok berkontraksi agar tidak terlalu membungkuk Otot paha belakang dan betis berkontraksi melakukan gerakan ekstensi Otot biceps dan deltoid berkontraksi gerakan ayunan dari samping belakang ke samping depan Otot paha berkontraksi menahan tubuh yang bergerak ke samping Otot perut dan togok berkontraksi melakukan gerakan

6

1

6

6

6

6

6

6

6

6

6

6

6

6

4

3

6

6

6

0

5

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

3

0

0

0

Page 85: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

72

20 21

22

23

24

25

berguling ke samping Otot kaki berkontraksi melakukan gerakan loncatan yang bertumpu pada satu kaki Otot bahu (deltoideus, teres mayor, teres minor, pectoralis mayor) dan lengan (triceps brachii~ brachialis, anconeus, flexor carpi radialis, extensor digitorum, abductor pollicis longus) berkontraksi melakukan gerakan lurus dari bawah ke atas Otot tangan berkontraksi mendorong dada, perut, dan paha meluncur di lantai Otot deltoid, teres minor, dan biseps menggerakan lengan sebagai pendorong saat melakukan gerakan lanjutan Sendi lutut lurus (ekstensi) kemudian menekuk (fleksi) kembali seperti sikap awal Badan (togok) tetap agak condong ke depan

6

6

6

6

2

3

0

0

0

0

4

3 Jumlah 133 17 Presentase 88,7 11,3 Kriteria sangat

baik

Tabel kategori

Interval Kriteria 88% - 100% Sangat Baik 71% - 87% Baik 54% - 70% Sedang 37% - 53% Kurang 20% - 36% Sangat Kurang

Page 86: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

73

Lampiran 4.

Deskripsi Data Biomekanika

NO

Kode Indikator

Hasil Pengamatan

sesuai tidak sesuai

1

2

3

4 5

6

7

8

9

10

11 12 13 14

15

16

17

Lengan menggantung dalam keadaan relaks dengan siku ditekuk kurang lebih 90 derajat untuk menjaga keseimbangan tubuh Togok / badan agak condong ke depan dan berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan labil Kaki agak sedikit kangkang dan menekuk dengan sudut 90 derajat tujuan agar tubuh tetap seimbang dan stabil Memindahkan titik berat tubuh ke belakang dengan melakukan gerakan langkah ke belakang Togok atau badan dalam keadaan merendah agar tubuh tetap seimbang dan stabil Lengan tetap rileks dalam keadaan lurus menjaga keseimbangan tubuh Memindahkan titik berat tubuh ke depan dengan melakukan gerakan langkah ke depan Togok / badan dalam keadaan merendah agar tubuh tetap seimbang dan stabil Lengan tetap rileks dalam keadaan lurus menjaga keseimbangan tubuh Memindahkan titik berat tubuh ke samping kiri / kanan dengan melakukan gerakan bergeser ke samping kiri / kanan Kaki tetap kangkang menjaga keseimbangan tubuh Lengan tetap rileks menjaga keseimbangan tubuh Togok / badan agak condong ke depan dan merendah Ayunan lengan saat bergerak ke atas (gerakan pengungkit) dalam keadaan lurus agar bola mengenai bagian proksimal lengan Power lengan pada saat impact dengan bola disesuaikan dengan kecepatan datangnya bola :

power low saat bola kecepatan tinggi power medium saat bola kecepatan sedang power high saat bola kecepatan rendah

Saat bagian proksimal lengan impact dengan bola terjadi pengurangan momentum pada kecepatan laju bola sehingga bola dapat di arahkan tepat ke sasaran Terjadi peningkatan momentum lengan pada bola

0

6

6

6

6

6

6

6

6

6

3 6 6 6

6

6

6

6

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3 0 0 0

0

0

0

Page 87: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

74

18 19

20 21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

sehingga kecepatan laju bola dapat dikendalikan lengan dan diarahkan ke sasaran dengan tepat Togok bergerak ke atas dalam keadaan relaks dengan mengalihkan berat badan ke depan Kaki tetap dalam keadaan kangkang dan lutut bergerak lurus (ekstensi) agar tetap stabil dan seimbang Lengan melakukan gerakan ayunan dari samping belakang ke samping depan Perkenaan bola terjadi pada telapak tangan saat ayunan lengan di samping depan Memindahkan titik berat tubuh dengan berguling ke samping kiri / kanan Lengan melakukan gerakan ayunan lurus dari bawah ke atas Perkenaan bola terjadi pada tangan bagian atas saat ayunan lengan ke atas Otot bahu dan lengan menahan momentum tubuh ketika menumpu dengan dua tangan dan mendorong tubuh untuk meluncur Memindahkan titik berat tubuh dengan gerakan meluncur ke depan di lantai Gaya ke depan lebih dominan dari pada gaya ke bawah, sehingga gaya gesek tubuh dengan lantai lebih kecil dari pada gaya ke depan Lengan kembali dalam keadaan sikap siap awal dengan tetap menjaga keseimbangan tubuh setelah impact dengan bola Togok agak condong ke depan memindahkan berat badan ke arah sasaran Setelah bola selesai dipasing kaki tetap kangkang dan lutut kembali menekuk untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan tubuh

4

3

6

3

6

6

6

6

6

6

6

6

0

2

3

0

3

0

0

0

0

0

0

0

0

6

Jumlah 157 23 Presentase 87,2 12,8 Kriteria Baik

Tabel kategori

Interval Kriteria 88% - 100% Sangat Baik 71% - 87% Baik 54% - 70% Sedang 37% - 53% Kurang 20% - 36% Sangat Kurang

Page 88: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

75

Lampiran5.

Deskripsi Data Faktor Keseluruhan

No Kategori

Kode Indikator Pengamatan

Hasil Pengamatan

sesuai tidak sesuai

1

2

3

4

5

6 7 8

9

10

11 12 13

14

15

16

17

18

19

20

Pandangan mata selalu tertuju ke arah datangnya bola dengan kepala menghadap lurus ke depan Kedua lengan menggantung sejajar paha dengan siku ditekuk lebih kurang 90 derajat (fleksi) Posisi punggung dan togok lurus agak condong ke depan dalam posisi rendah Kaki dalam posisi sedikit kangkang dengan salah satu kaki maju ke depan, sedangkan lutut sedikit ditekuk menghadap lurus ke arah datangnya bola Didahului dengan kaki melangkah mundur ke belakang sesuai kebutuhan Posisi badan/togok tegak dan relaks Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) Diawali dengan langkah kaki ke depan sesuai kebutuhan Badan/togok dalam keadaan merendah dan bergerak ke bawah bola Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) agak ke bawah Diawali dengan sikap tubuh merendah Lengan dalam keadaan lurus ke bawah (ekstensi) Kaki muka belakang dan lutut ditekuk siap untuk bergerak ke depan Diawali dengan bergeser ke samping kiri/kanan dengan langkah menyamping/langkah silang Lengan dalam keadaan lurus (ekstensi) dan relaks Badan / togok dalam keadaan merendah agak condong ke depan Lengan mengayun dalam keadaan lurus (ekstensi) dari arah bawah ke atas depan (abduksi) Lengan dalam keadaan supinasi sehingga perkenaan bola tepat pada bagian proksimal lengan antara siku dan pergelangan tangan Sendi pinggul menahan sikap tegak tubuh yang agak condong bergerak ke depan Sendi lutut, pergelangan kaki, dan sendi telapak

6

0

6

6

6

2 6 6

3

6

3 6 6

6

6

6

6

6

6

2

0

6

0

0

0

4 0 0

3

0

3 0 0

0

0

0

0

0

0

4

Page 89: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

76

21

22 23 24

25 26 27 28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

kaki melakukan gerakan agak sedikit mengayun (fleksi dan ekstensi) Menggunakan satu tangan karena bola terlalu jauh dari jangkauan Bola dipukul dengan sisi atas lengan bawah Tubuh atas bertumpu pada lutut yang ditekuk Berguling ke samping dengan tumpuan berturut-turut pada paha, pantat, punggung , lalu bahu Meloncat dengan bertumpu pada satu kaki Menerpa dengan gerakan mendatar ke depan Bola dipukul dengan punggung tangan ke atas Menyentuh lapangan permainan dengan telapak tangan Tangan mendorong sehingga dada, perut, dan paha meluncur di lantai sementara betis ditekuk keatas Setelah bola selesai dipasing segera diikuti sikap siap normal seperti dalam sikap awal Sistem syaraf mengatur koordinasi otot lengan, togok, dan kaki untuk berkontraksi melakukan gerakan sikap siap secara bersamaan Otot bahu (deltoid) berkontraksi menahan posisi lengan yang menggantung membentuk sudut Otot paha depan berkontraksi menahan sendi lutut yang sedikit menekuk (fleksi) dan Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan tubuh yang condong ke depan Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki untuk melakukan gerakan langkah ke belakang Otot tricep dan ekstensor calpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan posisi tubuh yang merendah Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki untuk melakukan gerakan langkah ke depan Otot bahu (deltoid) berkontraksi menahan gerakan lurus lengan Otot tricep dan ekstensor calpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku Otot tulang belakang dan togok berkontraksi mempertahankan posisi tubuh yang merendah Sistem syaraf mengatur koordinasi kaki, tubuh, dan lengan untuk melakukan gerakan bergeser ke samping kiri / kanan Otot triceps dan ekstensor carpiulnaris berkontraksi menahan gerakan ekstensor siku

6

3 6 6

4 6 5 6

6

6

6

1

6

6

6

6

6

6

6

6

6

6

6

0

3 0 0

2 0 1 0

0

0

0

5

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Page 90: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

77

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55 56

57

58

59

60

61

62

63

Otot biceps, deltoid, dan supinator brevis berkontraksi menggerakan ayunan lengan ke atas Otot perut dan togok berkontraksi agar tidak terlalu membungkuk Otot paha belakang dan betis berkontraksi melakukan gerakan ekstensi Otot bicep dan deltoid berkontraksi melakukan gerakan ayunan dari samping belakang ke samping depan Otot paha berkontraksi menahan tubuh yang bergerak ke samping Otot perut dan togok berkontraksi melakukan gerakan berguling ke samping Otot kaki berkontraksi melakukan gerakan loncatan yang bertumpu pada satu kaki Otot bahu (deltoideus, teres mayor, teres minor, pectoralis mayor) dan lengan (triceps brachii~ brachialis, anconeus, flexor carpi radialis, extensor digitorum, abductor pollicis longus) berkontraksi melakukan gerakan lurus dari bawah ke atas Otot tangan berkontraksi mendorong dada, perut, dan paha meluncur di lantai Otot deltoid, teres minor, dan biseps menggerakan lengan sebagai pendorong saat melakukan gerakan lanjutan Sendi lutut lurus (ekstensi) kemudian menekuk (fleksi) kembali seperti sikap awal Badan (togok) tetap agak condong ke depan Lengan menggantung dalam keadaan relaks dengan siku ditekuk kurang lebih 90 derajat untuk menjaga keseimbangan tubuh Togok / badan agak condong ke depan dan berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan labil Kaki agak sedikit kangkang dan menekuk dengan sudut 90 derajat tujuan agar tubuh tetap seimbang dan stabil Memindahkan titik berat tubuh ke belakang dengan melakukan gerakan langkah ke belakang Togok/badan dalam keadaan merendah agar tubuh tetap seimbang dan stabil Lengan tetap rileks dalam keadaan lurus menjaga keseimbangan tubuh Memindahkan titik berat tubuh ke depan dengan melakukan gerakan langkah ke depan

6

4

3

6

6

6

6

6

6

6

2

3 0

6

6

6

6

6

6

6

0

2

3

0

0

0

0

0

0

0

4

3 6

0

0

0

0

0

0

0

Page 91: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

78

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

Togok / badan dalam keadaan merendah agar tubuh tetap seimbang dan stabil Lengan tetap rileks dalam keadaan lurus menjaga keseimbangan tubuh Memindahkan titik berat tubuh ke samping kiri / kanan dengan melakukan gerakan bergeser ke samping kiri/kanan Kaki tetap kangkang menjaga keseimbangan tubuh Lengan tetap rileks menjaga keseimbangan tubuh Togok/badan agak condong ke depan dan merendah Ayunan lengan saat bergerak ke atas (gerakan pengungkit) dalam keadaan lurus agar bola mengenai bagian proksimal lengan Power lengan pada saat impact dengan bola disesuaikan dengan kecepatan datangnya bola :

power low saat bola kecepatan tinggi power medium saat bola kecepatan

sedang power high saat bola kecepatan rendah

Saat bagian proksimal lengan impact dengan bola terjadi pengurangan momentum pada kecepatan laju bola sehingga bola dapat di arahkan tepat ke sasaran Terjadi peningkatan momentum lengan pada bola sehingga kecepatan laju bola dapat dikendalikan lengan dan diarahkan ke sasaran dengan tepat Togok bergerak ke atas dalam keadaan relaks dengan mengalihkan berat badan ke depan Kaki tetap dalam keadaan kangkang dan lutut bergerak lurus (ekstensi) agar tetap stabil dan seimbang Lengan melakukan gerakan ayunan dari samping belakang ke samping depan Perkenaan bola terjadi pada telapak tangan saat ayunan lengan di samping depan Memindahkan titik berat tubuh dengan berguling ke samping kiri / kanan Lengan melakukan gerakan ayunan lurus dari bawah ke atas Perkenaan bola terjadi pada tangan bagian atas saat ayunan lengan ke atas

6

6

3

6

6

6

6

6

6

4

3

6

3

6

6

6

6

0

0

3

0

0

0

0

0

0

2

3

0

3

0

0

0

0

Page 92: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

79

81

82

83

84

85

Otot bahu dan lengan menahan momentum tubuh ketika menumpu dengan dua tangan dan mendorong tubuh untuk meluncur Memindahkan titik berat tubuh dengan gerakan meluncur ke depan di lantai Gaya ke depan lebih dominan dari pada gaya ke bawah, sehingga gaya gesek tubuh dengan lantai lebih kecil dari pada gaya ke depan Lengan kembali dalam keadaan sikap siap awal dengan tetap menjaga keseimbangan tubuh setelah impact dengan bola Togok agak condong ke depan memindahkan berat badan ke arah sasaran Setelah bola selesai dipasing kaki tetap kangkang dan lutut kembali menekuk untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan tubuh

6

6

6

6

0

0

0

0

0

6

Jumlah 444 66 Persentase 87,1 12,9 Kriteria Baik

Tabel kategori

Interval Kriteria 88% - 100% Sangat Baik 71% - 87% Baik 54% - 70% Sedang 37% - 53% Kurang 20% - 36% Sangat Kurang

Page 93: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

80

Lampiran 6.

Hasil Analisis Data

Faktor Anatomi

frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

154 26 180

85.6 14.4 100.0

85.6 14.4 100.0

85.6 100.0

Faktor Fisiologi

frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

133 17 150

88.7 11.3 100.0

88.7 11.3 100.0

88.7 100.0

Faktor Biomekanika Frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

157 23 180

87.2 12.8 100.0

87.2 12.8 100.0

87.2 100.0

Faktor Keseluruhan

frequency percent Valid persen Cumulative percent Valid Sesuai Tidak Sesuai Total

444 66 510

87.1 12.9 100.0

87.1 12.9 100.0

87.1 100.0

Page 94: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

81

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian

Kegiatan pemanasan sebelum pengamatan

Page 95: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

82

Tahap permulaan

Tahap perkenaan

Tahap lanjutan

Page 96: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

83

Tahap permulaan

Tahap perkenaan

Tahap lanjutan

Page 97: ANALISIS GERAK KETERAMPILAN PASSING BAWAH …lib.unnes.ac.id/6524/1/8259.pdf · dan biomekanika, bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

84

Tahap permulaan

Tahap perkenaan

Tahap lanjutan