Potensi Pemanfaatan Curcumin Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Penatalaksanaan Alzheimer

4
Logo Unsri Logo FKIA POTENSI PEMANFAATAN CURCUMIN KUNYIT (Curcuma longa) SEBAGAI PENATALAKSANAAN ALZHEIMER Surya Wijaya, Muthmainnah Arifin, Fadel Fikri Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Abstrak Alzheimer merupakan masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di dunia. Alzheimer tidak hanya berdampak pada aspek medis, tetapi juga berdampak bagi aspek psikologis dan ekonomi. Saat ini, belum ada terapi yang benar-benar efektif untuk mengobati Alzheimer. Curcumin kunyit (Curcuma longa) memberikan harapan baru dalam perkembangan terapi Alzheimer. Curcumin kunyit (Curcuma longa) berpotensi sebagai terapi Alzheimer karena curcumin dapat berperan sebagai agen neuroprotektor, antiinflamasi, antioksidan, dan antikoagulan. Latar Belakang Alzheimer merupakan gangguan demensia yang paling sering terjadi di berbagai negara dunia. Kejadian demensia di Indonesia pada tahun 2005 yaitu 606.100 orang dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. 1 Namun, penatalaksanaan farmakologis Alzheimer yang saat ini masih memiliki keterbatasan dan menimbulkan efek samping yang cukup berat. Oleh karena itu, perlu dicari terapi lain yang lebih efektif dan aman dalam penatalaksanaan SJS. 2 Curcumin kunyit (Curcuma longa) berpotensi sebagai alternatif terapi bagi penderita Alzheimer. 2-4 Rumusan Masalah Bagaimana mekanisme dan keamanan curcumin kunyit (Curcuma longa) sebagai alternatif terapi Alzheimer? Tujuan Mengetahui mekanisme dan keamanan curcumin kunyit.(Curcuma longa) sebagai alternatif terapi Alzheimer Metodologi Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif argumentatif guna menarik kesimpulan secara logis. Kerangka Berpikir

Transcript of Potensi Pemanfaatan Curcumin Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Penatalaksanaan Alzheimer

Page 1: Potensi Pemanfaatan Curcumin Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Penatalaksanaan Alzheimer

Logo Unsri Logo FKIA

POTENSI PEMANFAATAN CURCUMIN KUNYIT (Curcuma longa) SEBAGAI PENATALAKSANAAN ALZHEIMER

Surya Wijaya, Muthmainnah Arifin, Fadel FikriFakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

AbstrakAlzheimer merupakan masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di dunia. Alzheimer tidak hanya berdampak pada aspek medis, tetapi juga berdampak bagi aspek psikologis dan ekonomi. Saat ini, belum ada terapi yang benar-benar efektif untuk mengobati Alzheimer. Curcumin kunyit (Curcuma longa) memberikan harapan baru dalam perkembangan terapi Alzheimer. Curcumin kunyit (Curcuma longa) berpotensi sebagai terapi Alzheimer karena curcumin dapat berperan sebagai agen neuroprotektor, antiinflamasi, antioksidan, dan antikoagulan.

Latar BelakangAlzheimer merupakan gangguan demensia yang paling sering terjadi di berbagai negara dunia. Kejadian demensia di Indonesia pada tahun 2005 yaitu 606.100 orang dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup.1 Namun, penatalaksanaan farmakologis Alzheimer yang saat ini masih memiliki keterbatasan dan menimbulkan efek samping yang cukup berat. Oleh karena itu, perlu dicari terapi lain yang lebih efektif dan aman dalam penatalaksanaan SJS.2 Curcumin kunyit (Curcuma longa) berpotensi sebagai alternatif terapi bagi penderita Alzheimer.2-4

Rumusan MasalahBagaimana mekanisme dan keamanan curcumin kunyit (Curcuma longa) sebagai alternatif terapi Alzheimer?

TujuanMengetahui mekanisme dan keamanan curcumin kunyit.(Curcuma longa) sebagai alternatif terapi Alzheimer

MetodologiPengumpulan data diperoleh dari data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif argumentatif guna menarik kesimpulan secara logis.

Kerangka Berpikir

Page 2: Potensi Pemanfaatan Curcumin Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Penatalaksanaan Alzheimer

Pembahasan

Potensi Curcumin dalam Penatalaksanaan Alzheimer2-4

1. Curcumin berperan agen neuroprotektor karena menghambat siklus pembentukan protein β-amiloid dan protein tau serta menurunkan aktivitas β-secretase dan asetikolinesterase.

2. Curcumin terbukti memiliki efek antiinflamasi dengan menghambat aktivitas NF-kB, COX-2, lipooksigenase, AP-1, iNOS dan Egr-1.

3. Curcumin berfungsi sebagai antioksidan dengan menurunkan aktivitas lipid peroksidase, jumlah spesies oksigen reaktif (ROS), dan stress oksidatif yang diinduksi oleh homosistein melalui penghambatan aktivitas MDA dan SOA dan peningkatan ekspresi enzim antioksidan.

4. Curcumin berpotensi sebagai antikoagulan karena memiiliki efek inhibisi terhadap tromboksan A-2 juga sekaligus menghambat agregrasi platelet yang mencegah faktor risiko dan perburukan Alzheimer akibat gangguan vaskularisasi pada otak.

Efek Klinis Pemberian Curcumin pada Pasien Alzheimer2,4

Keamanan Curcumin dalam Penatalaksanaan AlzheimerSecara farmakologis, curcumin cukup aman dan tidak menimbulkan toksisitas hingga pada dosis 10 gram/hari. Curcumin juga hanya menimbulkan efek samping ringan berupa rasa mual, diare, dan anemia ringan pada sebagian kecil kasus.5

KesimpulanCurcumin berpotensi sebagai terapi yang efektif dan aman bagi pasien Alzheimer karena berperan sebagai agen neuroprotektor, antiinflamasi, antioksidan, dan antikoagulan yang memperbaiki fungsi kognitif dan perilaku penderita Alzheimer dengan efek samping minimal.

SaranPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimal curcumin sebagai terapi Alzheimer

Referensi1. Bunga A. Hubungan antara Asupan Zat Gizi Mikro dengan Kejadian Demensia pada Lansia di Kelurahan Depok Jaya tahun 2009. Arsip

Skripsi FKM UI. 2009. Hlm. 1-2.2. Giselle PL, Teresa C, Fusheng Y, Walter B, Sally AF, Greg MC. The Curry Spice Curcumin Reduces Oxidative Damage and Amyloid

Pathology in an Alzheimer Transgenic Mouse. J. Neurosci., November 1, 2001, 21(21):8370–8377.3. Tsuyoshi H, Kenjiro O, Masahito Y. Curcumin and Alzheimer’s Disease. CNS Neuroscience & Therapeutics 16 (2010) 285–297.4. Ataie A, Sabetkasaei M, Haghparast A, Hajizadeh MA, Ataie R,Nasiraei MS. An investigation of the neuroprotective effects of Curcumin in

a model of Homocysteine - induced oxidative stress in the rat’s brain. DARU 2010 18 (2) 128-1365. Estefanı´a Burgos-Moro´n, Jose´ Manuel Caldero´n-Montan˜o, Javier Salvador, Antonio Robles and Miguel Lo´pez-La´zaro. The dark side

of curcumin. Int. J. Cancer: 126, 1771–1775 (2010)