Potensi dan Tantangan Pemanfaatan Information and ...
Transcript of Potensi dan Tantangan Pemanfaatan Information and ...
9
1. Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah sangat berkembang
dengan pesat, termasuk teknologi pendidikan. Ada banyak sekali alat teknologi yang
sudah digunakan dalam proses pembelajaran. Seperti sarana ICT yang sangat
membantu dalam proses pembelajaran. Menurut Dani Vardiansyah Teknologi dapat
diartikan sebagai seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang
digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dan sumber belajar seperti
Komputer, koleksi data, software, dan multimedia. Sedangkan teknologi pendidikan
adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu
untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia [1].
Dhamar Eka mengatakan bahwa Teknologi pendidikan dapat digunakan
sebagai kumpulan peralatan yang digunakan untuk membantu terselenggaranya
pendidikan secara online. Istilah teknologi dalam pendidikan adalah yang sering
dipakai adalah information and Communication Technology (ICT) [2].
Zainal Arifin dan Adhi Setiyanti mengatakan bahwa Information and
Comunication Technologi (ICT) adalah payung besar terminology yang mencangkup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. ICT
mempunyai dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sabagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi
komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu keperangkat yang
lainnya. Oleh karena itu teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua
buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi, ICT mengandung pengertian luas, yaitu
segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media. Pendidikan yang sudah menggunakan media ICT,
sangar besar keberhasilannya dalam proses pembelajaran [3].
M.A.Nasution mengatakan bahwa ICT itu adalah sebuah teknologi yang
digunakan untuk mentransferkan berbagai macam kegiatan kepada satu orang ke
orang yang lain. Dalam dunia pendidikan, ICT ini sangatlah berperan penting.
Dengan adanya berbagai peralatan ICT yang ada, dapat membantu seorang guru
menyampaikan suatu materi. Begitu pula sebaliknya, sebagai murid dengan adanya
saran ICT yang sudah ada akan lebih membantu siswa dalam kegiatan belajar
mengajar [4].
Moira Monteith mengatakan bahwa guru yang mulai untuk menggunakan ICT
adalah suatu bagian yang efektif dalam mengajar, dan itu cenderung relatif lebih
mudah. Ini dikarenakan guru yang hanya mengajar secara monoton, akan sangat
membosankan dan siswa tidak akan memberikan perhatian yang besar terhadap
10
pembelajaran. Guru yang sudah menggunakan ICT dalam pembelajaran akan lebih
menarik minat siswa dalam memberikan materi pelajaran[5].
Studi awal yang dilakukan menggambarkan bahwa pemanfaatan ICT sangat
membantu peningkatan kualitas pembelajaran. Wawancara yang dilakukan dengan
Kepala Sekolah SMP N 1 Salatiga mengatakan bahwa ICT yang digunakan sudah
sangat berkembang, alat-alat yang digunakan seperti misalnya LCD, LAPTOP,
SPEAKER, dan WI-FI. Di setiap kelas sudah terpasang sarana-sarana tersebut.
Bahkan di setiap kelas sudah tersedia 1 laptop. Penggunaan ICT ini tidak hanya
pada mata pelajaran TIK saja, namun pada semua mata pelajaran. Dengan adanya hal
seperti ini maka aktivitas belajar dan pembelajaran disekolah sangat efektif. Murid
juga lebih bisa memahami materi yang diberikan oleh guru. Karena para guru yang
mengajar di SMP N 1 Salatiga memang diwajibkan untuk bisa menggunakan ICT.
Walaupun demikian studi yang dilakukan dianggap masih ada tantangan yang
harus dihadapi sekolah dalam penggunaan ICT, seperti misalnya ketika SMP N 1
Salatiga sudah menjadi SSN apakah sarana ICT masih sering digunakan seperti
ketika masih menyandang RSBI, apakah ada alternatif lain dalam mengajar ketika
sarana ICT rusak,atau listrik sedang padam.
Berdasarkan permasalahan diatas,diteliti potensi dan tantangan dalam
pemanfaatan ICT pada Sekolah Menengah Pertama di Salatiga.
Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan pertanyaan tentang
potensi dan tantangan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran di SMP N 1 Salatiga.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui potensi dan tantangan dalam
penggunaan ICT dalam proses pembelajaran, manfaat dari penelitian ini yaitu guru
dapat mengetahui formulasi yang benar tentang cara penggunaan sarana ICT untuk
pembelajaran. Selain itu hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk guru-guru
SMP secara umum dalam memanfaatkan sarana ICT untuk proses pembelajara
Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai Information and Communication Ttechnologi (ICT),
sebelumnya telah diteliti oleh Ace Suryadi. Dalam penelitian ini membahas dan
menjelaskan bahwa sistem pembelajaran konvesional pada sekolah masa kini diyakini
sebagai sistem yang tidak efektif lagi. Konsep-konsep kemampuan otak, kecerdasan,
dan kreativitas telah berkembang pesat dan makin menguatkan argumentasi yang
ingin mengoreksi kelemahan sistem pembelajaran konvensional. Dimana sistem ini
memiliki ciri-ciri antara lain kelas yang tertutup di sekolah yang juga tertutup dengan
lingkungan sekitarnya [6].
11
Ace Suryadi juga menjabarkan bahwa perubahan yang cepat pada masa
sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi. Dimana teknologi sudah
dapat dianggap sebagi katalitas perubahan, yakni membuat perubahan revolusioner,
sangat cepat dan intensif. Dalam dunia pendidikan dan pengetahuan, revolusi ini
sedang berlangsung dan berdimensi ganda, yaitu menghubungkan penelitian otak
modern yang mengagumkan dengan kekuatan informasi dan pengetahuan yang dapat
diakses secara cepat dan mudah melalui teknologi informasi dan komputer atau sering
kita sebut dengan Information and Comumunication Technologi (ICT) [6].
Yuli Kwartolo menyatakan bahwa Information and Communication
Technologi (ICT) khususnya komputer dan perangkatnya merupakan salah satu
medium atau alat yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan suatu proses
pembelajaran yang sesuai dengan standar. Dalam penelitiannya juga dijelaskan
tentang manfaat ICT dalam pembelajaran. Misalnya (1) dapat meningkatkan
motivasi siswa; (2) menambah wawasan dan cakrawala berpikir; (3) menumbuhkan
jiwa kebersamaan; dan (4) menjadi alat ukur konsep pembelajaran yang dilakukan di
sekolah. Dalam pengertiannya ICT yang digunakan adalah Internet, e-learning , e-
mail , laboratorium bahasa, presentasi, powerpoint, dan cd pembelajaran. Dengan
adanya sarana ICT yang memadai, siswa yang belajar pun menjadi semangat dalam
menerima mata pelajaran [6].
Penelitian yang membahas tentang Information and Communication and
Technologi (ICT) yang dilakukan oleh Mahmud, R & Ismail mengatakan bahwa
hasil penelitian ini antara lain membawa teknologi ke sekolah mempunyai implikasi
latihan pedagogi pada guru, dikarenakan perkembangan dan kemajuan yang cepat
dalam Information and Communication Technologi (ICT), khususnya pada internet
dan web. Dalam penelitiannya guru melakukan pelatihan-pelatihan menggunakan
sarana ICT untuk dapat memanfaatkan teknologi sebagai proses pembelajaran. Hal
yang terpenting adalah bahwa menjadi seorang guru adalah harus butuh cukup kreatif
untuk mengintegrasikan teknologi dalam kelas. Untuk membuat pembelajaran tidak
hanya efektif tapi juga harus menyenangkan dan menarik, namun peraturan ini tidak
merusak tujuan guru untuk ciptaan mereka dan struktur latihan pembelajaran
murid[7].
Mahmud, R & Ismail juga menjelaskan tentang menjadi seorang guru harus
tahu pasti bagaimana untuk mengintegrasi teknologi dalam kelas. Mereka mungkin
cenderung tidak bodoh tentang dampak dan potensi dari alat teknologi. Maka dari itu
latihan dan pengalaman yang digunakan ICT dapat dilihat sebagai katalis bahwa
seorang guru harus memanfaatkan efektifitas teknologi untuk tujuan pembelajaran.
Sejauh dari tujuan latihan dan pengalaman dalam penggunaan ICT dibutuhkan
eksplorasi yang lebih jauh, maka dari itu tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk
menentukan dampak dari latihan dan pengalaman dalam penggunaan ICT pada dasar
guru dalam literasi ICT [7].
Dari ketiga jurnal diatas sama-sama menyatakan pemanfaatan dari sarana ICT
sebagai alat untuk proses pembelajaran. Ace Suryadi menjelaskan bahwa
12
pemanfaatan dari sisi ICT sebagai sumber pengetahuan dalam dunia pendidikan. Yuli
Kwartolo menjelaskan pemanfaatan ICT sebagai sebagai sarana untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, dan Mahmud, R dan Ismail menjelaskan pemanfaatan ICT
juga sebagai alat sebagai proses pembelajaran.
Perbedaan dari ketiga jurnal diatas adalah dalam penelitian Ace Suryadi
menjelaskan bahwa guru tidak harus menjelaskan materi dengan menggunakan
metode konvesionel melainkan sudah bisa menggunakan sarana ICT yang ada. Yuli
kwartolo dalam penelitiannya menjelaskan bahwa apabila dengan menggunakan
komputer sebagai sarana ICT dapat lebih meningkatkan motivasi anak. Kemudian
dari penelitian Mahmud, R & Ismail mengatakan bahwa pelatihan-pelatihan dalam
penguasaan teknologi khususnya sarana ICT mampu meningkatkan skill yang akan
digunakan untuk proses pembelajaran.
Seperti penelitian yang sudah dijelaskan juga oleh Rosnaini Mahmud dan
Mohd Arif Hj.Ismail, bahwa dari 159 guru (52,5%) sudah mengikuti apa yang
namanya latihan dalam penggunaan ICT. Latihan – latihan inilah yang nantinya akan
membawa kepada para guru untuk mendapatkan pengalaman bagaimana ICT ini
digunakan. Sehingga dalam menjelaskan ke siswa nantinya bisa lebih mudah, dan
tentunya siswa akan lebih mudah menerima pelajaran dengan adanya sarana ICT
yang semakin memudahkan siswa. Alat-alat atau sarana ICT itu juga sangat berperan
dalam proses belajar mengajar. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Yuli Kwartolo
bahwa dengan adanya sarana ICT ini sangat bermanfaat bagi siswa, salah satunya
adalah dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan adanya sarana ICT
seperti internet, e-learning dan lain lain akan sangat memudahkan siswa dalam
mencari materi pelajaran yang diingikan. Dengan materi pelajaran yang sangat mudah
untuk ditemui, siswa akan lebih merasa termotivasi dalam belajarnya.
Bila dalam penelitian terdahulu menekankan sisi kemanfaatan dari ICT dalam
pembelajaran, sehingga siswa ataupun guru bisa menggunakan ICT untuk menambah
wawasan dan pengetahuan, maka dalam penelitian ini akan menekankan pada potensi
dan tantangan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran.
2. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP N 1 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 735
siswa, dengan jumlah guru sebanyak 52 guru. Penelitian dilakukan kepada 100 siswa
dengan masing-masing mata pelajaran mendapatkan 20 siswa, yaitu berada di kelas
9A, 9B, 9C, 9D, 9E. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling yaitu dari rekomendasi guru, karena pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, dan TIK dalam memberikan materi
sering menggunakan sarana ICT yang sudah tersedia. Jumlah jam mata pelajaran dari
1 mata pelajaran dalam seminggu ada 6 jam, sehingga bila ada 5 mata pelajaran total
keseluruhan jam pada satu minggu ada 30 jam pelajaran.
13
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian Deskriptif. Tujuan dari
penggunaan metode deskriptif ini adalah untuk mengetahui bagaimana system
pembelajaran pada ke 5 mata pelajaran ini berlangsung.
Pemanfaatan ICT di SMP Negeri 1 Salatiga untuk guru adalah sebagai proses
sarana pembelajaran, untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa, untuk
menyelesaikan administrasi guru. Sedangkan bagi siswa sarana ICT digunakan ketika
siswa melakukan presentasi di kelas, mencari materi yang belum diketahui, dan untuk
sekedar berkomunikasi dengan teman melalui facebook, twitter, atau instagram.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara kepada masing-masing guru mata
pelajaran yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi dan TIK
sehingga ada 5 guru. Wawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui potensi
dan tantangan apa saja yang didapat ketika pada saat proses pembelajaran
menggunakan sarana ICT yang sudah disediakan oleh sekolah. Kemudian wawancara
juga dilakukan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Salatiga untuk mengetahui
sejauh mana sarana ICT digunakan dan sarana apa saja yang dimiliki oleh sekolah.
.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah menggunakan
wawancara, observasi dan juga kuisioner. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
secara pasti pemanfaatan ICT yang ada di SMP Negeri 1 Salatiga, serta untuk
mengetahui secara pasti dampak dari penggunaan sarana ICT. Observasi dilakukan
untuk mengetahui bahwa sarana ICT memang benar digunakan di SMP Negeri 1
Salatiga, serta kuisioner diberikan kepada siswa atau murid untuk mengetahui potensi
apa saja yang mereka dapat ketika guru menjelaskan dengan menggunakan sarana
ICT.
Berikut adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Guru,Kepala
Sekolah serta murid.
Tabel 1 pertanyaan kepada Guru dan Kepala Sekolah
RESPONDEN PERTANYAAN
Kepala
Sekolah
1. Menurut Bapak, ICT apa saja yang
ada di sekolah ini?
2. Kira – kira berapa jumlah sarana ICT
yang ada di sekolah ini?
3. Kondisi dari setiap item apakah masih
bagus atau sudah harus diganti?
4. Mengapa yang sudah sedikit rusak
terlihat masih dipakai? (pertanyaan
diajukan bila ada sarana ICT yang
rusak dan masih dipakai)
5. Semua sarana ICT yang ada disekolah
ini apakah milik sekolah sendiri atau
ada alat yang dari luar? Seperti
14
misalnya dari lembaga – lembaga.
6. Bagaimana tanggapan bapak
mengenai adanya sarana ICT di
sekolah?
7. Apakah menurut bapak sangat
membantu dalam kegiatan belajar
mengajar?
8. Adakah alokasi anggaran tersendiri
yang digunakan untuk belanja sarana
ICT?
9. Mengapa hanya sedikit anggaran yang
digunakan? Sedangkan teknologi
dijaman sekarang ini sudah sangat
berkembang? (pertanyaan diajukan
apabila hanya sedikit anggaran yang
dikeluarkan)
10. Apabila penggunaan sarana ICT tidak
optimal apakah dari pihak sekolah
tidak takut akan ketertinggalan media
dari sekolah lain?
11. Apakah semua para guru sudah
terampil menggunakan sarana ICT
yang ada disekolah?
12. Mengapa hanya masih sedikit yang
bisa?(pertanyaan diajukan apabila
masih sedikit guru yang bisa
menggunakan sarana ICT)
Guru 1. Bagaimana tanggapan bapak / ibu
guru mengenai adanya sarana ICT
yang ada disekolah ini?
2. Apakah menurut bapak / ibu guru
dengan adanya sarana ICT ini sangat
bermanfaat dalam proses belajar
mengajar?
3. Seberapa sering bapak / ibu
menggunakan sarana ICT?
4. Apakah pada setiap bapak / ibu
mengajar selalu menggunakan sarana
ICT?
5. Mengapa tidak selalu menggunakan
sarana ICT ?(pertanyaan diajukan
apabila bapak / ibu guru tidak selalu
15
menggunakan sarana ICT)
6. Biasanya sarana ICT ini berguna
untuk apa saja?
7. Apakah hanya untuk menjelaskan
materi kepada siswa saja?
8. Hambatan – hambatan apa saja yang
sering dialami oleh bapak / ibu guru
dalam penggunaan sarana ICT?
9. apakah hambatan – hambatan tersebut
sangat berpengaruh terhadap proses
belajar mengajardi dalam kelas?
10. Apakah semua bapak / ibu guru sudah
terampil dalam penggunaan sarana
ICT?
11. Bila tidak, mengapa?
12. Apakah faktor usia juga sangat
berpengaruh terhadap keterampilan
bapak / ibu guru dalam menggunakan
sarana ICT?
Tabel 2 pertanyaan guru untuk mengetahui potensi penggunaan sarana ICT
NO PERTANYAAN
1 Apakah dengan adanya sarana ICT mendukung kolaborasi?
2 Apakah dengna adanya sarana ICT bisa berfikir kritis?
3 Apakah penyampaian materi lebih mudah dengan adanya sarana ICT di
sekolah?
4 Apakah dengan adanya sarana ICT pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif
dan efisien?
5 Dengan adanya sarana ICT apakah ada perkembangan dari sisi nilai dalam
proses pembelajaran?
Tabel 3 pertanyaan siswa
1 Apakah dengan menggunakan sarana ICT mempermudah siswa dalam
menerima pelajaran?
2 Apakah dengan menggunakan sarana ICT siswa lebih termotivasi untuk
mengikuti pelajaran?
3 Apakah dengan menggunakan sarana ICT mendorong kreatifitas siswa untuk
mengembangkan matapelajaran?
4 Dengan menggunakan sarana ICT apakah mempengaruhi prestasi belajar
siswa?
16
5 Apakah penggunaan sarana ICT mempengaruhi keterampilan siswa dalam
penguasaan teknologi?
Seluruh hasil pengamatan dan wawancara dituliskan dalam lembar penelitian.
Dalam hal ini tidak digunakan alat perekam gambar dan suara dikarenakan tidak
adanya sarana untuk merekam gambar dan suara.
Data yang sudah terkumpul dilakukan dengan tabulasi dan klasifikasi.Tabulasi
data dibuat untuk mengelompokkan nilai-nilai yang didapat dari setiap jawaban
supaya tahu apakah data yang diambil benar-benar sesuai dengan kenyataan yang
didapat.
Tahap penelitian mengikuti tahap-tahap yang digunakan oleh Sanjaya [9],
yaitu :
1. Mendefinisikan masalah. Sarana ICT yang ada di SMP N 1 Salatiga sudah
cukup memadai. Sehingga dapat diteliti apakah dengan adanya sarana yang memadai
mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh para guru yang ada di SMP N 1
Salatiga, terutama bagi guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
Ekonomi, dan TIK.
2. Mengidentifikasikan target populasi. Target populasi yang akan
diidentifikasi oleh peneliti adalah guru beserta para peserta didik yang belajar di
SMP N 1 Salatiga. Dimana nanti guru akan menjelaskan ICT apa saja yang
digunakan oleh sekolah, kemudian bagaimana pemanfaatannya dalam sekolah,
kemudian tantangan apa saja yang dialami oleh sekolah. Serta murid yang akan
berperan dalam penjelasan mengenai dampak apa saja yang dialami setelah sekolah
menggunakan sarana ICT. Serta dengan menggunakan sarana ICT dalam proses
pembelajaran apakah membuat peserta didik lebih paham dan meningkatkan prestasi
dalam 5 matapelajaran yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Ekonomi dan TIK.
3. Menyeleksi sampel. Dalam menyeleksi sampel diambil 100 sampel, dan
masing-masing mata pelajaran mendapatkan 20 sample. Karena ke 5 mata pelajaran
ini yang sering menggunakan sarana ICT dalam proses pembelajaran.
4. Menentukan cara mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data peneliti
menggunakan beberapa cara yaitu dengan angket / kuisioner, wawancara dan
observasi. Ke 5 guru akan diwawancara untuk mendapatkan hasil yang akurat, serta
untuk mengetahui dampak dalam penggunaan ICT, peneliti akan menyebarkan angket
/ kuisioner supaya tahu apakah dalam penggunaan ICT benar – benar berperan
penting dalam proses belajar mengajar. Dengan ketiga cara diatas masalah yang akan
diidentifikasi akan terpecahkan. Serta observasi dilakukan supaya peneleti
mengetahui apakah sarana ICT benar digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Menyiapkan Instrumen. instrument yang disiapkan adalah (a)Daftar
pertanyaan untuk melakukan wawancara kepada para guru (b)Daftar kuisioner yang
nantinya akan dibagi kepada guru dan siswa (c) Lembar pengamatan, karena dalam
melakukan observasi apa yang peneliti lihat harus dicatat dalam lembar pengamatan.
17
6. Pelaksanaan penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini, dilakukan
wawancara, observasi dan kuisioner. Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah
beserta guru, observasi dilakukan di salah satu kelas, dan kuisioner akan dibagikan
kepada 100 siswa dengan 5 mata pelajaran yang berbeda.
3. Hasil dan Pembahasan
Salah satu potensi yang dimiliki oleh SMP N 1 Salatiga adalah
ketersediaannya sarana ICT yang memadai, berikut adalah alat-alat ICT yang dimiliki
oleh sekolah.
Tabel 14. Sarana ICT yang dimiliki oleh sekolah
NAMA ICT KONDISI JUMLAH STATUS MILIK PEMANFAATAN
Komputer Baik 20 Sekolah Mengerjakan
administrasi sekolah Tidak baik 10 Sekolah
Baik 35 LPK MITRA
Sarana belajar mengajar
siswa
Laptop Baik 20 Sekolah Mengerjakan
administrasi sekolah
Printer Baik 20 Sekolah
Mencetak tugas-tugas
guru, serta administrasi
sekolah
LCD
Proyektor Baik 27 Sekolah
Digunakan oleh guru
untuk menjelaskan
materi kepada siswa
OHP Baik 5 Sekolah
Digunakan untuk
menjelaskan materi
kepada siswa
Internet Baik Sekolah
Digunakan untuk
mencari sumber belajar,
berkomunikasi dengan
teman.
Kamera Baik 1 Sekolah
Digunakan untuk
keperluan dokumentasi
ketika sekolah
mengadakan acara
Handcame Baik 1 sekolah untuk keperluan
dokumentasi sekolah
Selain potensi dari sarana dan prasarana yang digunakan, SMP N 1 Salatiga
juga mempunyai potensi dari para guru. Guru di SMP N 1 Salatiga sebagian besar
sudah terampil dalam penggunaan sarana ICT yang ada, hampir setiap mengajar para
18
guru sudah terampil dalam menggunakan sarana ICT. Ini dikarenakan ketika dulu
SMP N 1 menjadi sekolah RSBI, guru harus dituntut untuk bisa menggunakan
teknologi kususnya sarana ICT yang disediakan oleh sekolah.
Potensi pemanfaatan ICT yang lain adalah dari pihak siswa. Dikarenakan pada
jaman modern ini siswa dituntut untuk bisa menggunakan teknologi. Hampir
sebagian siswa sudah bisa dalam penggunaan sarana ICT. Ini dibuktikan ketika
peneliti melakukan observasi di kelas 9B, banyak siswa yang antusias ketika sedang
melakukan presentasi didepan kelas. Mereka sudah terampil dalam penggunaan
sarana ICT seperti laptop dan LCD Proyektor. Tidak hanya dari guru dan siswa, dari
pihak Management atau Kepala Sekolah juga sudah terampil.
Tantangan yang dihadapi dari pemanfaatan ICT ini sangat banyak, terbukti
bahwa dari faktor eksternal bahwa dulu ketika SMP N 1 Salatiga masih menjadi
sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), pelatihan-pelatihan dalam
pemanfaatan ICT sangat sering dilakukan, sekarang ketika SMP N 1 sudah menjadi
SSN apakah keterampilan dalam menggunakan sarana ICT masih sering dilakukan.
Selain itu ketika sarana ICT yang dimiliki rusak atau mati lampu ketika dalam proses
mengajar apakah guru bisa menjelaskan dengan metode konvensional atau
memberhentikan pengajaran.
Tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui potensi dan
tantangan ini adalah dengan menggunakan wawancara, observasi dan menggunakan
kuisioner. Wawancara digunakan untuk mengetahui potensi apa saja yang dimiliki
oleh pihak guru dan kepala sekolah. Observasi digunakan untuk mengetahui secara
langsung penggunaan sarana ICT yang ada didalam kelas, dan kuisioner digunakan
untuk mengetahui apakah penggunaan sarana ICT benar-benar mempunyai dampak
bagi siswa.
Pembahasan dari wawancara yang telah dilakukan dengan guru adalah dalam
pembelajaran, pemanfaatan ICT sangat diperlukan. Hampir semua matapelajaran
sudah menggunakan sarana ICT yang ada.
Seperti pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, guru sering menggunakan sarana ICT, seperti dalam mencari arti dari
sebuah kalimat. Guru sering bersama dengan murid – murid membuka Google untuk
mencari perngertian tersebut, dan menurut G1 selaku guru Bahasa Indonesia sangat
efisien dan efektif. Murid lebih jelas serta akan lebih sering memperhatikan materi
yang diberikan oleh guru. Begitu juga dengan mata pelajaran Matematika.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, dalam memberikan materi sering
menggunakan sarana ICT yang ada. Dengan menggunakan pengajaran LCD
Proyektor, soal yang sulit bila dikerjakan bersama – sama akan lebih mudah, karena
dalam mata pelajaran matematika, dengan sering mengerjakan soal murid akan lebih
bisa menguasai soal tersebut. Namun berbeda dengan mata pelajaran Bahasa Inggris.
G2 menjelaskan bahwa sarana ICT benar – benar harus digunakan. Sebagai
contohnya ketika akan melakukan listening harus menggunakan alat yang bernama
headphone, kemudian dari meja guru akan diputar sebuah nyanyian atau cerita.
Dengan adanya sarana ICT ini, akan sangat melatih siswa dalam pendengaran dengan
19
menggunakan Bahasa Inggris. Sarana ICT sangat bermanfaat untuk kemajuan siswa
dalam menangkap mata pelajaran. Penggunaan sarana ICT yang tak kalah penting
dalam matapelajaran Ekonomi. Menurut G3, hampir setiap palajaran menggunakan
Laptop dan LCD Proyektor dalam menjelaskan materi kepada siswanya. Beliau
beranggapan bahwa dengan menggunakan sarana ICT yang ada juga mengajak
siswanya untuk lebih mengenal teknologi yang ada sekarang ini. Dengan
menggunakan bantuan sarana ICT, siswa akan lebih paham mengenai mata pelajaran,
serta memudahkan siswa untuk melakukan presentasi berkelompok maupun individu
didepan kelas. Dan sarana ICT yang paling banyak digunakan adalah pada mata
pejaran TIK. Disini guru diharuskan untuk menjelaskan materi dengan menggunakan
sarana ICT yang ada. Dan siswa juga dituntut untuk bisa menggunakan sarana ICT.
Menurut G4 selaku guru pelajaran TIK, hampir setiap pelajaran menggunakan
Laptop, LCD Proyektor, beserta internet. Laptop beserta LCD Proyektor digunakan
untuk menjelaskan materi, dan internet biasanya digunakan oleh siswa untuk
browsing di Google, berkomunikasi dengan teman melalui Twitter, Facebook, atau
Instagram.
Hasil dari wawancara guru untuk mengetahui apakah dengan adanya sarana
ICT memberikan dampak bagi guru yaitu mengajukan 5 pertanyaan. Dalam
wawancara yang dilakukan kepada guru masing-masing mata pelajaran, yaitu
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi dan TIK, hampir semua
mengatakan bahwa dengan adanya sarana ICT ini, sangat berdampak positif bagi
proses pembelajaran. Terbukti dalam wawancara yang dilakukan dengan guru
Ekonomi, yang mengatakan bahwa dengan adanya sarana ICT sangat mendukung
kolaborasi antara murid dengan guru, contohnya ketika guru memberikan tugas
kelompok, dan mereka harus mempresentasikannya didepan kelas, mereka cenderung
selalu menggunakan LCD Proyetor supaya memudahkan mereka dalam presentasi.
Dan dengan adanya sarana ICT terbukti bahwa siswa cenderung lebih berfikir kritis,
cepat dan tanggap. Ini dibuktikan ketika melakukan observasi di kelas 9B. Mereka
cenderung selalu aktif bertanya apabila mereka tidak paham dengan materi yang
sudah disampaikan oleh guru. Selain itu G1 juga mengutarakan dengan adanya
sarana ICT seperti Laptop, LCD Proyektor pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung membuat kegiatan di kelas lebih efektif dan efisien. Guru tidak harus
menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi, cukup dengan
menampilkan video atau gambar siswa akan lebih jelas dengan materi yang sedang
disampaikan. G1 menjelaskan nilai-nilai murid menjadi relative lebih meningkat
ketika guru menjelaskan dengan menggunakan sarana ICT, seperti ketika
menerangkan dengan disertai video atau gambar – gambar.
Observasi juga dilakukan untuk mengetahui potensi guru ketika menggunakan
sarana ICT ketika dalam proses belajar . observasi dilakukan di kelas 9B, pada mata
pelajaran Ekonomi. Ketika dalam proses observasi guru sudah menggunakan laptop
dan LCD Proyektor ketika memberikan materi kepada siswa. Guru dengan mudah
menjelaskan dengan menggunakan Power Point, dan siswa juga sangat
memperhatikan guru ketika dalam proses mengajar. Ketika peneliti melakukan
20
wawancara kepada G1, beliau mengatakan bahwa memang sarana ICT sangat
bermanfaat bagi guru, guru mudah menjelaskan materi, siswa juga mudah menangkap
apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Dari hasil observasi ini juga dapat diketahui
bahwa ketika SMP N 1 sudan menjadi SSN, terbukti bahwa para guru masih aktif
dalam menggunakan sarana ICT yang disediakan oleh sekolah.
Kuisioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui potensi siswa dalam
penggunaan sarana ICT. Kuisioner diberikan kepada 100 siswa dengan masing-
masing mata pelajaran ada 20 siswa. Soal kuisioner ada 5 dan itu mencangkup semua
pertanyaan. Dalam kuisioner ini diteliti apakah dengan adanya sarana ICT di SMP N
1 Salatiga, mempunyai dampak positif siswa atau memberikan dampak yang
sebaliknya. Hasil kuisioner sudah dikelola dan menghasilkan tabel Distribusi
Frekuensi sebagai berikut :
Tabel 9 Distribusi Frekuensi mata pelajaran Matematika
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
RENDAH 5-8 2 10%
SEDANG 9-12 14 70%
TINGGI 13-16 4 20%
JUMLAH 20 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 orang siswa yang
diteliti berkategori rendah ada 2 siswa (10%), berkategori sedang ada 14 siswa (70%),
dan yang berkategori tinggi ada 4 siswa (20%). Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada mata pelajaran Matematika sarana ICT sangat membantu dalam proses
pembelajaran ada dalam kategori sedang yaitu ada pada persentase 70%
Tabel 10 Distribusi Frekuensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
RENDAH 5-8 1 5%
SEDANG 9-12 7 35%
TINGGI 13-16 12 60%
JUMLAH 20 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 orang siswa yang
diteliti berkategori rendah ada 1 siswa (5%), berkategori sedang ada 7 siswa (35%),
dan yang berkategori tinggi ada 12 siswa (60%). Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada mata pelajaran Matematika sarana ICT sangat membantu dalam proses
pembelajaran ada dalam kategori tinggi yaitu ada pada persentase 60%
21
Tabel 11 Distribusi Frekuensi mata pelajaran Bahasa Inggris
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
RENDAH 5-8 0 0%
SEDANG 9-12 8 40%
TINGGI 13-16 12 60%
JUMLAH 20 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 orang siswa yang
diteliti berkategori rendah ada 0 siswa (0%), berkategori sedang ada 8 siswa (40%),
dan yang berkategori tinggi ada 12 siswa (60%). Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada mata pelajaran Bahasa Inggris sarana ICT sangat membantu dalam
proses pembelajaran ada dalam kategori tinggi yaitu ada pada persentase 60%
Tabel 12 Distribusi Frekuensi mata pelajaran Ekonomi
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
RENDAH 5-8 2 10%
SEDANG 9-12 6 30%
TINGGI 13-16 12 60%
JUMLAH 20 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 orang siswa yang
diteliti berkategori rendah ada 2 siswa (10%), berkategori sedang ada 6 siswa (30%),
dan yang berkategori tinggi ada 12 siswa (60%). Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada mata pelajaran Ekonomi sarana ICT sangat membantu dalam proses
pembelajaran ada dalam kategori tinggi yaitu ada pada persentase 60%
Tabel 13 Distribusi Frekuensi mata pelajaran TIK
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
RENDAH 5-8 0 0%
SEDANG 9-12 1 5%
TINGGI 13-16 19 95%
JUMLAH 20 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 20 orang siswa yang
diteliti berkategori rendah ada 0 siswa (0%), berkategori sedang ada 1 siswa (5%),
22
dan yang berkategori tinggi ada 19 siswa (95%). Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada mata pelajaran TIK sarana ICT sangat membantu dalam proses
pembelajaran ada dalam kategori tinggi yaitu ada pada persentase 95%
Dari masalah yang diteliti melalui hasil kuisioner menyatakan bahwa potensi
dalam pemanfaatan sarana ICT bisa mempermudah siswa dalam menerima pelajaran,
bisa membuat siswa lebih termotivasi, bisa mendorong kreatifitas siswa dalam
mengembangkan mata pelajaran, sarana ICT juga bisa mempengaruhi prestasi belajar
siswa, dan dengan adanya sarana ICT bisa mempengaruhi keterampilan siswa dalam
penguasaan teknologi.
4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis mengenai potensi dan tantang
pemanfaatan Information and Communication Technologi (ICT) dalam pembelajaran
di SMP N 1 Salatiga pada 5 matapelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Ekonomi dan TIK dapat disimpulkan bahwa : (1) Penggunaan
berbagai media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran,
terutama dalam penggunaan sarana ICT yang sudah ada di SMP N 1 Salatiga. (2)
sarana ICT bisa membuat siswa lebih termotivasi, bisa mendorong kreatifitas siswa
dalam mengembangkan mata pelajaran, dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,
dan dengan adanya sarana ICT bisa mempengaruhi keterampilan siswa dalam
penguasaan teknologi. (3) Dengan adanya sarana ICT disekolah membuat guru dan
siswa lebih mengerti teknologi yang sedang berkembang.
Dalam penelitian ini terdapat saran yang dapat digunakan untuk penelitian
lebih lanjut yaitu bahwa penelitian dapat dilanjutkan dengan meneliti pemanfaatan e-
learning untuk proses pembelajaran yang lebih berkualitas.
5. Daftar Pustaka
[1] Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks,
Jakarta 2008. Hal.3
[2] Dhamar,Eka. Pengertian ICT dan Manfaat Dalam Bidang Pendidikan.
2012
[3] Arifin, Zainal. Setiyanti, Adhi..Pengembangan Pembelajaran Aktif
Dengan ICT.Jakarta. 2012
[4] M.A.Nasution.Teknologi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara. 2008
[5] Monteith Moira.Teaching primary Literacy With ICT.USA : Great Britain.
2002
23
[6] Ace Suryadi.2007.Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran.Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007,
83-98
[7] Yuli Kwartolo.2010.Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses
Pembelajaran.Jurnal Pendidikan Penabur – No.14/Tahun ke-9/ Juni 2010
[8] Mahmud, R & Ismail, M.A.2010.Impact of Training and Experience in
Using ICT On In-Service Teachers’s Basic ICT Literacy.Malaysian Jurnal
of Education Technologi,10(2),pp.5-10
[9] Sanjaya,Wina.Penelitian Pendidikan Jenis,Metode,dan Prosedur :
Kencana. 2013