Poster MENINGIOMA MEDULLA SPINALIS.docx

2
MENINGIOMA MEDULLA SPINALIS dr. Andi Heryati , dr.Junus Baan,Sp.Rad Bagian Radiologi FK-UH / RS Wahidin Sudirohusodo Makassar Pendahuluan Meningioma adalah tumor jinak yang berasal dari duramater yang tumbuh secara perlahan. Meningioma medulla spinalis merupakan tumor intradural ekstramedullar tersering kedua setelah neurofibroma dan merupakan 25% dari tumor primer medulla spinalis. Umumnya terjadi pada wanita dekade 5 atau 6. Rasio kejadian meningioma medulla spinalis dengan meningioma intrakranial adalah 1:8, dimana segmen thorakal yang paling sering terjangkit, disusul dengan segmen servikal dan yang paling jarang adalah lumbal. Penderita biasanya mengeluh nyeri dan gangguan motorik serta sensorik. Modalitas pencitraan yang direkomendasikan adalah MRI dengan kontras dan CT scan apabila lesi mengalami kalsifikasi. Prognosis baik, sekitar 95% dapat sembuh dengan reseksi total. Laporan Kasus Dilaporkan seorang perempuan usia 56 tahun dengan kedua tungkai yang makin lemah sejak ± 1 tahun yang lalu, dan memburuk sejak 40 hari sebelum masuk rumah sakit. Tidak terdapat riwayat trauma, batuk lama ataupun penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, kekuatan motorik tungkai 1/1, reflex fisiologik menurun, reflex patologik +/+ dan hipesthesi mulai dermatom thorakal 6-7 Gambaran Radiologi Pemeriksaan foto thoracolumbal didapatkan spondylosis lumbalis MRI spinalis dengan kontras didapatkan lesi bentuk bulat lonjong pada level Corpus Vertebra thoracal 5-6 yang isointens homogen pada T1W1 menyangat post kontras dan slight hiperintens pada T2W1 kesan berasal dari intradural ekstramedullari yang menekan thecal sac sentralis yang menyebabkan stenosis canalis stenalis pada level tersebut. Hasil Dari hasil pemeriksaan MRI dengan kontras didapatkan lesi pada CV L5-L6 intradural ekstramedullary sesuai dengan spinal meningioma Hasil pemeriksaan histopatologi: meningioma Penatalaksanaan Microsurgery removal tumor

Transcript of Poster MENINGIOMA MEDULLA SPINALIS.docx

Page 1: Poster MENINGIOMA MEDULLA SPINALIS.docx

MENINGIOMA MEDULLA SPINALIS

dr. Andi Heryati , dr.Junus Baan,Sp.Rad

Bagian Radiologi FK-UH / RS Wahidin Sudirohusodo Makassar

Pendahuluan

Meningioma adalah tumor jinak yang berasal dari duramater yang tumbuh secara perlahan. Meningioma medulla spinalis merupakan tumor intradural ekstramedullar tersering kedua setelah neurofibroma dan merupakan 25% dari tumor primer medulla spinalis. Umumnya terjadi pada wanita dekade 5 atau 6. Rasio kejadian meningioma medulla spinalis dengan meningioma intrakranial adalah 1:8, dimana segmen thorakal yang paling sering terjangkit, disusul dengan segmen servikal dan yang paling jarang adalah lumbal. Penderita biasanya mengeluh nyeri dan gangguan motorik serta sensorik. Modalitas pencitraan yang direkomendasikan adalah MRI dengan kontras dan CT scan apabila lesi mengalami kalsifikasi. Prognosis baik, sekitar 95% dapat sembuh dengan reseksi total.

Laporan Kasus

Dilaporkan seorang perempuan usia 56 tahun dengan kedua tungkai yang makin lemah sejak ± 1 tahun yang lalu, dan memburuk sejak 40 hari sebelum masuk rumah sakit. Tidak terdapat riwayat trauma, batuk lama ataupun penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, kekuatan motorik tungkai 1/1, reflex fisiologik menurun, reflex patologik +/+ dan hipesthesi mulai dermatom thorakal 6-7

Gambaran Radiologi

Pemeriksaan foto thoracolumbal didapatkan spondylosis lumbalis

MRI spinalis dengan kontras didapatkan lesi bentuk bulat lonjong pada level Corpus Vertebra thoracal 5-6 yang isointens homogen pada T1W1 menyangat post kontras dan slight hiperintens pada T2W1 kesan berasal dari intradural ekstramedullari yang menekan thecal sac sentralis yang menyebabkan stenosis canalis stenalis pada level tersebut.

Hasil

Dari hasil pemeriksaan MRI dengan kontras didapatkan lesi pada CV L5-L6 intradural ekstramedullary sesuai dengan spinal meningioma

Hasil pemeriksaan histopatologi: meningioma

Penatalaksanaan

Microsurgery removal tumor