Post Operasi Open Methode

16
LABORATORIUM BEDAH MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR POST OPERASI OPEN METHOD Nama Penderita : Meta Wirawan Umur : 21 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Gunung Agung Gang Bumi Ayu D No. 6 Denpasar Pekerjaan : Wiraswasta No. OD : 19258/II/15 No. Reg. BM : 0852 /II/15 Tanggal Diskusi : 27 Februari 2015 Tanggal Operasi : 12 Maret 2015 Diagnosa : Periodontitis Kronis ok 36 GP Terapi : Open Method Instruktor : Dr. drg. M. Taha Ma’ruf, M.Erg Operator : Kadek Silvia Pradnya Paramitha, SKG Ass. Op I : Putu Tania Chintya Dewi Karima, SKG Ass. Op. II : Fitria Intifada, SKG Ass. Op. III : Luh Ketut Catur Silpyani, SKG Post Operasi oleh: Instruktor- Dr. drg. M. Taha Ma’ruf, M. Erg Operator – Kadek Silvia Pradnya Paramitha, SKG; Ass. Op. I – Putu Tania Chintya Dewi Karima, SKG; Ass.Op II – Fitria Intifada., SKG; Ass. Op. III – Luh Ketut Catur Silpyani, SKG 1

description

Laporan hasil post operasi odontektomi

Transcript of Post Operasi Open Methode

LABORATORIUM BEDAH MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

LABORATORIUM BEDAH MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

JL.KAMBOJA 11 A KRENENG, DENPASAR

POST OPERASI OPEN METHODNama Penderita: Meta Wirawan

Umur

: 21 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Jl. Gunung Agung Gang Bumi Ayu D No. 6 Denpasar

Pekerjaan

: Wiraswasta

No. OD

: 19258/II/15

No. Reg. BM

: 0852 /II/15

Tanggal Diskusi: 27 Februari 2015

Tanggal Operasi: 12 Maret 2015

Diagnosa

: Periodontitis Kronis ok 36 GPTerapi

: Open MethodInstruktor

: Dr. drg. M. Taha Maruf, M.ErgOperator

: Kadek Silvia Pradnya Paramitha, SKG

Ass. Op I

: Putu Tania Chintya Dewi Karima, SKG

Ass. Op. II

: Fitria Intifada, SKG

Ass. Op. III

: Luh Ketut Catur Silpyani, SKG

I. PERSIAPAN

A. Alat

1. Sikat tangan

2. Handuk

3. Lap meja

4. Duk operasi dan Clamp

5. Hand scoon steril

6. Masker

7. Alat oral diagnosa 2 set

1 set untuk operator dan 1 set untuk instruktor.

Alat oral diagnosa terdiri dari:

a. Kaca mulut

b. Sonde

c. Excavator

d. Pinset Anatomi

e. Nerbecken

8. Spuit 3 cc

9. Citojet

10. Suction Tip

11. Cheek Retractor12. Scalpel (Blade no.15+ handle)

13. Rasparatorium

14. Straight hand piece

15. Contra Angle Hand Piece

16. Bur: Fissure Long Shank : digunakan untuk pengeburan tulang.

Fissure Diamond Bur : digunakan untuk pengeburan gigi.

Steel Bur

17. Bein

18. Tang Ekstraksi

a. Tang mahkota rahang bawah

b. Tang sisa akar rahang bawah

c. Tang trismus

19. Bone File

20. Spuite Irigasi

21. Needle Holder

22. Needle

23. Pinset Chirurgis

24. Scissor

25. Arteri Clamp

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam operasi ini adalah:

1. Sabun Cuci

2. Alkohol 70 %

3. Betadine Solution 10 %

4. Pehacaine

5. Vaseline

6. Larutan Saline

7. Suture (Silk)

8. Spongostan 2 buah

9. Tampon + Kasa

Emergency Kit

1.Adrenalin 2 mg 2 ampul

2. Tabung Oksigen

3. Spuit 1 cc

C. Sterilisasi Alat dan Bahan

Cara Kerja:

1. Semua alat operasi yang terbuat dari steinless steel dicuci dengan bersih kemudian dimasukkan ke dalam autoclave, pada suhu 132 C dengan tekanan 2 atm selama 5 menit tanpa drying, sedangkan alat-alat operasi non steinless steel disterilkan dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121 C dengan tekanan 1 atm selama 20 menit dan drying selama 5-15 menit.

.

2. Meja dan dental chair diulasi dengan alkohol 70%.

D. Sterilisasi Operator dan Asisten Operator

Cara Kerja:

1. Cuci tangan dan lengan dengan sabun cuci dan bilas dengan air mengalir.

2. Ambil sikat halus steril, beri sabun cuci, gosokkan pada jari, sela jari, telapak tangan, punggung tangan, lengan hingga siku (dengan kedudukan lengan lebih rendah daripada telapak tangan).

3. Bersihkan dengan air mengalir.

4. Ulangi menyikat 15 menit (3X).

5. Keringkan dengan handuk steril mulai dari jari satu sisi pada satu tangan.

6. Bilas dengan alkohol 70%.

7. Pakai hand scone dan masker (jika hand scone robek, harus diganti).

8. Jaga agar tidak memegang benda yang tidak steril.

II. TAHAPAN KERJA

A. Pre Operasi

1. Persiapan Alat

a. Meja tempat alat dan dental table diulasi dengan alkohol dan juga pada suction tip, high speed dan low speed bur.

b. Alat-alat yang sudah steril disiapkan di meja dan atur alat sesuai dengan urutan kerja, letakkan pada posisi yang mudah dijangkau oleh operator/asisten operator.

c. Alat yang steril jangan dicampur dengan alat yang tidak steril.

2. Persiapan Penderita

a. Periksa vital sign penderita di luar kamar operasi.

b. Penderita didudukkan pada posisi terbaik untuk prosedur kerja.

c. Asepsis ekstra oral dengan Betadine 10% dan Alkohol 70% di sekitar bibir, mulai dari regio yang akan di operasi dengan arah melingkar searah jarum jam. Caranya Betadine 10% diulasi tiga kali dengan menggunakan kapas yang steril, kemudian dilanjutkan dengan Alkohol 70% sebanyak tiga kali dengan menyisakan daerah yang diulasi Betadine untuk dapat membedakan antara daerah yang steril dan non steril.

d. Asepsis intra oral dengan Betadine 10%.

e. Ulasi kedua sudut bibir penderita dengan Vaseline steril.

f. Tutup wajah dengan duk steril dan hanya pada bagian yang dioperasi yang terlihat.

B. Pelaksanaan Operasi1. Diagnosa : Periodontitis kronis ok 36 GP.

Pemeriksaan Pre Operasi (Pukul 08.45 WITA)

a. Keadaan umum pasien : baik dan siap menerima perawatan.b. BP : normal (120/80 mmHg).c. Pulse : normal (62 kali/menit).2. Anastesi (Pukul 09.03 WITA)

a. Dengan menggunakan teknik Mandibular Block: spuite + Pehacaine (Lidocaine 2% + Adrenaline) 3 cc, masing-masing dideponir pada:

2 cc pada N. Alveolaris Inferior

0,5 cc pada N. Lingualis

0,5 cc pada N. Bukalis

b.Anastesi sirkuler menggunakan citojet dengan Pehacaine (Lidocaine 2% + Adrenalin) 1 cc. Dilakukan pada jaringan lunak sekitar gigi (setelah Mandibular Anastesi).3. Insisi (Pukul 09.15 WITA)

a. Buat bleeding point insisi dengan menggunakan sonde, dibuat guide di bagian mesiobukal dan distobukal 36 sebanyak 2 buah (di atas bukal fold).

b. Insisi vertikal dengan scalpel no. 15 mulai dari distobukal 36 di atas bukal fold kemudian diinsisi horizontal dari distobukal 36 mengikuti cervical line sampai ke mesiobukal 36 secara kontinyu (tanpa terputus) tegak lurus tulang dengan melibatkan periosteum sehingga insisi akan berbentuk Envelope. Namun insisi tidak berjalan sesuai rencana karena kurang mengenai bagian mesial. Kondisi pasien dalam keadaan baik.4. Pembukaan Flap (Pukul 09.28 WITA)Flap dibuka sesuai insisi dengan menggunakan rasparatorium, dari bukal 47 dilanjutkan ke mesial 46 dengan melibatkan periosteum sampai tampak tulang dengan tanda warna putih dan perdarahan yang sedikit. Kondisi pasien dalam keadaan baik.5. Pengambilan Tulang (Pukul 09.37 WITA)Pengambilan tulang dimulai dari tulang yang menghalangi gigi untuk keluar, yaitu bifurkasi gigi 36 dengan menggunakan fissure long shank bur, tanpa tekanan disertai irigasi dengan saline steril. Pasien dalam keadaan baik.6. Pengambilan Gigi (Pukul 10.00 WITA)

Gigi digoyangkan dengan bein, kemudian dikeluarkan dengan tang mahkota rahang bawah. Gigi terangkat dengan utuh. Pasien dalam keadaan baik.7. Debridement (Pukul 10.10 WITA)Dilakukan debridement dengan menghaluskan tulang yang tajam menggunakan bone file, sisa jaringan nekrotik diambil, irigasi dengan larutan saline steril. Pasien dalam keadaan baik.8. Penutupan Flap dan Suturing (10.31 WITA)a. Pemberian spongostan pada soket (2 buah).

b. Flap dikembalikan pada posisi semula, bila ada overlapping dipotong, kemudian dijahit dengan suture (silk), tidak boleh terlalu rapat atau terlalu renggang.

c. Penjahitan dilakukan 2 buah, yaitu di bagian mesial dan distal 36. 9. Operasi Selesai (Pukul 10.36 WITA)10. Post OperasiInstruksi pada pasien:a. Gigit tampon 30 menit

b. Luka bekas operasi tidak boleh dihisap dan jangan digunakan untuk mengunyah, sebaiknya gunakan regio sebelahnya.

c. Kumur dengan air dingin satu hari setelah operasi dan kumur air hangat dua hari setelah operasi.

d. Diet makanan lunak

e. Tingkatkan OH

f. Istirahat yang cukup

g. Jangan berkumur terlalu keras dan boleh berkumur setelah 24 jam setelah operasi

h. Obat diminum sesuai petunjuk

i. Jaga kebersihan luka

j. Hubungi operator jika terjadi komplikasi

j. Kontrol:

- Kontrol I : 1 hari setelah operasi untuk mengetahui kondisi dari jahitan dan komplikasi dari post open method.

- Kontrol II : 3 hari setelah operasi untuk mengetahui apakah ada komplikasi/alergi terhadap obat yang diberikan.

- Kontrol III : 7 hari setelah operasi (buka jahitan) untuk mengetahui efektifitas dari obat dan membuka jahitan.11. Resep

R/ Albiotin capl 300 mg No. XV

3. dd. 1

R/ Cataflam capl 50 mg No. X

2. dd. 1

12. Kontrola. Kontrol I : 4 hari post operasi Ax: Pasien datang ingin memeriksaka luka bekas operasi yang dilakukan 4 hari yang lalu. Pasien sudah minum obat sesuai anjuran Albiotin 3x1 dan Cataflam 2x1. Sisa obat Albiotin 3 buah dan Cataflam 2 buah. Sekarang luka tidak terasa sakit dan tidak ada kesulitan menelan.

EO

: Wajah simetris, palpasi ( - ), kemerahan ( - ), trismus ( - ),

IO: Jahitan sisa 1 pada bagian mesial, bengkak ( - ), palpasi ( - ), kemerahan ( + )

Tx

: Irigasi dengan betadine + saline steril

Instruksi : OH ditingkatkan, obat dilanjutkan

b. Kontrol II :

c. Kontrol III : Denpasar, 16 Maret 2015 Instruktor Operator (Dr. drg. M. Taha Maruf, M. Erg) (Kadek Silvia Pradnya Paramitha, SKG)

Pre Operasi oleh: Instruktor- drg. Setiawan, M.Kes; Operator- AA Istri Agung PDP, SKG;Ass. Op. I I Made Ayu Dian Sari, SKG; Ass.Op IIKomang Desy Ariani, SKG;Ass. Op. III Gloryen B. B Soplanit, SKG

2Post Operasi oleh: Instruktor- Dr. drg. M. Taha Maruf, M. Erg Operator Kadek Silvia Pradnya Paramitha, SKG; Ass. Op. I Putu Tania Chintya Dewi Karima, SKG; Ass.Op II Fitria Intifada., SKG; Ass. Op. III Luh Ketut Catur Silpyani, SKG

1