METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

28
TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt. METODE PEKERJAAN MOBILISASI. o Survey Lapangan Pekerjaan dilakukan dengan Tenaga ahli. Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik dan struktur bangunan existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak). o Base Camp Kontraktor Sewa lahan, pembuatan barak kerja, gudang, workshop dan lain-lain o Mobilisasi Personil Sesuai dengan Tenaga yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan. o Buat Papan Nama Proyek Papan nama dibuat dari bahan kayu dimensi ukuran sesuai dengan standar dan papan nama mencakup keterangan (dengan Cat) Berupa Nama Proyek, pemilik proyek, Sumber Dana, Jumlah Nilai Proyek, Pelaksana dan Pengawas lapangan dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pembuatan Papan Nama Proyek dibuat secara manual, diletakkan pada lokasi sekitar proyek. o Foto Visual Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 % dengan tiga tahap phase colour (0% - 50% - 100%) sesuai spesifikasi. METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA UMUM

Transcript of METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

Page 1: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

METODE PEKERJAAN

MOBILISASI.

o Survey Lapangan

Pekerjaan dilakukan dengan Tenaga ahli. Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik dan struktur bangunan existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak).

o Base Camp Kontraktor

Sewa lahan, pembuatan barak kerja, gudang, workshop dan lain-lain

o Mobilisasi Personil

Sesuai dengan Tenaga yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.

o Buat Papan Nama Proyek

Papan nama dibuat dari bahan kayu dimensi ukuran sesuai dengan standar dan papan nama mencakup keterangan (dengan Cat) Berupa Nama Proyek, pemilik proyek, Sumber Dana, Jumlah Nilai Proyek, Pelaksana dan Pengawas lapangan dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan.

Dalam pembuatan Papan Nama Proyek dibuat secara manual, diletakkan pada lokasi sekitar proyek.

o Foto Visual

Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 % dengan tiga tahap phase colour (0% - 50% - 100%) sesuai spesifikasi.

o Rambu pengaman lalu-lintas

Rambu pengaman lalu-lintas dibuat dari kayu/papan

o Mobilisasi Peralatan

Mobilisasi/Pengiriman Peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam base camp dan dekat

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

UMUM

Page 2: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

dengan lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.

o Pengukuran

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara peralatan pengukuran beserta tenaga ukur yang baik dan handal untuk dipakai sendiri oleh Direksi Lapangan seperti terdaftar dalam Spesifikasi Khusus.Alat dan perlengkapan beserta tenaga yang digunakan di lapangan pengukuran terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan, semua alat dan perlengkapan tetap menjadi milik Penyedia JasaHasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments atau approval.Untuk selanjunya adata data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MCO, serta sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik seperti : pekerjaan drainase, galian, timbunan, dan pekerjaan-pekerjaan lain.Untuk tujuan keamanan selama pelaksanaan pengukuran di lapangan kontraktor akan berkoordinasi dengan kepolisan setempat.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 3: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

TR. 1 KIRI TANGGUL BANJIR

1) PEKERJAAN PENDAHULUAN :a) Kistdam Depan dan Belakang.

Pembangunan Bendung KISTDAM (sementara) untuk penahan aliran air dimana lokasi yang akan dibangun.Material KISTDAM dibangun dari material tanah setempat, dengan ketebalan yang telah diisyaratkan dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.Setelah KISTDAM dibangun dan kokoh, Mesin Pompa Air/ Water Pump memompa air pada bangunan pintu air yang akan dibangun/ rehabilitasi, hingga kering (minimal tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan pada langkah kerja selanjutnya).

2) PEKERJAAN BETON :a) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik. 7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong

sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

PEKERJAAN KONSTRUKSI :PEMBUATAN PINTU AIR 1 (satu) DAUN = 7 UNIT

Page 4: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

b) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar

mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk

membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.

6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

3) PEKERJAAN RUMAH PINTU AIR :a) Tiang Penyangga.

a. Material Kayu Tiang Penyangga menggunakan material Kayu Belian/ Ulin, dengan uk. Disesuaikan dengan gambar rencana.

b. Material Kayu harus diketam rapi dan tidak terdapat mata kayu atau retak sepanjang kayu untuk Tiang Penyangga.

b) Rangka Kuda-kuda.1) Pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan material Kayu Klas. II.2) Material kayu harus berkualitas baik dan bujur. Tidak terdapat mata

kayu sepanjang kayu yang akan digunakan untuk Rangka Kuda-kuda atau tidak boleh retak atau patah.

3) Rangka kuda-kuda dibuat sesuai dengan gambar rencana.

c) Atap Seng/ Atap.1) Pekerjaan Atap seng dilaksanakan setelah rangka kuda-kuda telah jadi.2) Seng Gelobang dipaku dengan paku seng dan penyambungan seng

satu dengan lainya harus rapi dan merata.

d) Papan Perabung.1) Papan perabung dibuat dari material kayu klas. II.

e) Papan Lisplank.1) Pekerjaan Lisplank dari material papan klas. II ketam.2) Papan lisplank dipasang sepanjang konstruksi atap seng.

f) Pekerjaan Pintu Ulir Kayu Klas 1 Uk. 0,9 s/d 1,2 M.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 5: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

1) Material Pintu dibuat dari material kayu klas I dengan ukuran disesuaikan dengan gambar rencana dipada konstruksi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Pembuatan dan pemasangan besi plat pada daun pintu disesuaikan dengan gambar rencana.

g) Pekerjaan Pengecatan.1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

4) Pemancangan SHEET PILE.a) Peralatan Pemancangan SHEET FILE yakni ; HAMMER DROP+DIESEL (alat

pancang lengkap) telah dipersiapkan dilokasi pekerjaan.b) Pemancangan harus dilakukan dengan kepala/ bungkus tiang yang

membuat tiang/ sheet file tetap pada posisinya dan penjajarannya (alignment) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment) dengan penumbuk.

c) Peralatan untuk pemancang tiang / sheet pile dan beratnya penumbuk harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Landasan atau bantalan yang cocok harus dipergunakan untuk menghindari kerusakan kepala tiang/sheet pile. Pemancangan tiang/sheet pile harus terus menerus tanpa gangguan (intteruption) sampai tiang/sheet pile sudah dipancang sampai daya tahan atau kedalaman yang final.

d) Puncak tiang/sheet pile harus dipotong sampai pas dan rata pada ketinggian yang dicantumkan dalam gambar. Semua bagian yang terpukul (battered), terbelah, melengkung, rusak atau cacat dalam cara apapun harus dibuang. Tiang/ sheet pile yang patah atau pecah akan ditolak.

e) Sheet piles yang ditolak setelah pemancangan harus dibuang dan diganti dengan yang lain. Untuk menjamin bahwa tiang-tiang dan sheet piles dipancang vertikal dan dalam garis lurus. Penyedia Jasa harus memakai kerangka kayu untuk mengarahkan tiang-tiang dan sheet piles itu. Kerangka harus terdiri dari balok-balok yang sejajar pada jarak yang sama dengan ketebalan tiang/sheet piles harus dipancang ke dalam tanahkeseluruhan panjangnya dan tidak dibolehkan menggali lubang terlebih dahulu.

f) Tiap tiang SHEET PILE yang dipancang harus dicatat dan didata, pencatatan harus memuat minimal ; Nomor posisi ; Panjang dan diameter ; Elevasi puncak tiang setelah selesai pemancangan ; Jumlah penumbukan untuk tiap 0,50 m’ penetrasi ; Jumlah penumbukan tiap 0,10 m’ penetrasi sepanjang 1,00 m’

penetrasi terakhir.

5) TIMBUNAN TANAH DATANG :a) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.b) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

c) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 6: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

Direksi Lapangan.

TR. 2 KIRI TANGGUL BANJIR

1) PEKERJAAN BETON :a) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik. 7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong

sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai

dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

b) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 7: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.

3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.

6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

2) PEKERJAAN RUMAH PINTU AIR :a) Tiang Penyangga.

1) Material Kayu Tiang Penyangga menggunakan material Kayu Belian/ Ulin, dengan uk. Disesuaikan dengan gambar rencana.

2) Material Kayu harus diketam rapi dan tidak terdapat mata kayu atau retak sepanjang kayu untuk Tiang Penyangga.

b) Rangka Kuda-kuda.1) Pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan material Kayu Klas. II.2) Material kayu harus berkualitas baik dan bujur. Tidak terdapat mata kayu

sepanjang kayu yang akan digunakan untuk Rangka Kuda-kuda atau tidak boleh retak atau patah.

3) Rangka kuda-kuda dibuat sesuai dengan gambar rencana.

c) Atap Seng/ Atap.1) Pekerjaan Atap seng dilaksanakan setelah rangka kuda-kuda telah jadi.2) Seng Gelobang dipaku dengan paku seng dan penyambungan seng satu

dengan lainya harus rapi dan merata.

d) Papan Perabung.1) Papan perabung dibuat dari material kayu klas. II.

e) Papan Lisplank.1) Pekerjaan Lisplank dari material papan klas. II ketam.2) Papan lisplank dipasang sepanjang konstruksi atap seng.

f) Pekerjaan Pintu Ulir Kayu Klas 1 Uk. 0,9 s/d 1,2 M.1) Material Pintu dibuat dari material kayu klas I dengan ukuran disesuaikan

dengan gambar rencana dipada konstruksi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Pembuatan dan pemasangan besi plat pada daun pintu disesuaikan dengan gambar rencana.

g) Pekerjaan Pengecatan.1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 8: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

3) Pemancangan SHEET PILE.a) Peralatan Pemancangan SHEET FILE yakni ; HAMMER DROP+DIESEL (alat

pancang lengkap) telah dipersiapkan dilokasi pekerjaan.b) Pemancangan harus dilakukan dengan kepala/ bungkus tiang yang

membuat tiang/ sheet file tetap pada posisinya dan penjajarannya (alignment) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment) dengan penumbuk.

c) Peralatan untuk pemancang tiang / sheet pile dan beratnya penumbuk harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Landasan atau bantalan yang cocok harus dipergunakan untuk menghindari kerusakan kepala tiang/sheet pile. Pemancangan tiang/sheet pile harus terus menerus tanpa gangguan (intteruption) sampai tiang/sheet pile sudah dipancang sampai daya tahan atau kedalaman yang final.

d) Puncak tiang/sheet pile harus dipotong sampai pas dan rata pada ketinggian yang dicantumkan dalam gambar. Semua bagian yang terpukul (battered), terbelah, melengkung, rusak atau cacat dalam cara apapun harus dibuang. Tiang/ sheet pile yang patah atau pecah akan ditolak.

e) Sheet piles yang ditolak setelah pemancangan harus dibuang dan diganti dengan yang lain. Untuk menjamin bahwa tiang-tiang dan sheet piles dipancang vertikal dan dalam garis lurus. Penyedia Jasa harus memakai kerangka kayu untuk mengarahkan tiang-tiang dan sheet piles itu. Kerangka harus terdiri dari balok-balok yang sejajar pada jarak yang sama dengan ketebalan tiang/sheet piles harus dipancang ke dalam tanahkeseluruhan panjangnya dan tidak dibolehkan menggali lubang terlebih dahulu.

f) Tiap tiang SHEET PILE yang dipancang harus dicatat dan didata, pencatatan harus memuat minimal ; Nomor posisi ; Panjang dan diameter ; Elevasi puncak tiang setelah selesai pemancangan ; Jumlah penumbukan untuk tiap 0,50 m’ penetrasi ; Jumlah penumbukan tiap 0,10 m’ penetrasi sepanjang 1,00 m’ penetrasi

terakhir.

4) TIMBUNAN TANAH DATANG :a) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.b) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

c) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis Direksi Lapangan.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 9: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

TR. 1 KANAN SEKUNDER A

1) PEKERJAAN PENDAHULUAN :a) Kistdam Depan dan Belakang.

Pembangunan Bendung KISTDAM (sementara) untuk penahan aliran air dimana lokasi yang akan dibangun.Material KISTDAM dibangun dari material tanah setempat, dengan ketebalan yang telah diisyaratkan dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.Setelah KISTDAM dibangun dan kokoh, Mesin Pompa Air/ Water Pump memompa air pada bangunan pintu air yang akan dibangun/ rehabilitasi, hingga kering (minimal tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan pada langkah kerja selanjutnya).

2) PEKERJAAN BETON :a) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 10: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai

dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

b) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar

mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk

membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.

6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

3) PEKERJAAN RUMAH PINTU AIR :a) Tiang Penyangga.

1) Material Kayu Tiang Penyangga menggunakan material Kayu Belian/ Ulin, dengan uk. Disesuaikan dengan gambar rencana.

2) Material Kayu harus diketam rapi dan tidak terdapat mata kayu atau retak sepanjang kayu untuk Tiang Penyangga.

b) Rangka Kuda-kuda.a. Pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan material Kayu Klas. II.b. Material kayu harus berkualitas baik dan bujur. Tidak terdapat mata

kayu sepanjang kayu yang akan digunakan untuk Rangka Kuda-kuda atau tidak boleh retak atau patah.

c. Rangka kuda-kuda dibuat sesuai dengan gambar rencana.

c) Atap Seng/ Atap.1) Pekerjaan Atap seng dilaksanakan setelah rangka kuda-kuda telah jadi.2) Seng Gelobang dipaku dengan paku seng dan penyambungan seng

satu dengan lainya harus rapi dan merata.

d) Papan Perabung.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 11: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

1) Papan perabung dibuat dari material kayu klas. II.

e) Papan Lisplank.1) Pekerjaan Lisplank dari material papan klas. II ketam.2) Papan lisplank dipasang sepanjang konstruksi atap seng.

f) Pekerjaan Pintu Ulir Kayu Klas 1 Uk. 0,9 s/d 1,2 M.1) Material Pintu dibuat dari material kayu klas I dengan ukuran

disesuaikan dengan gambar rencana dipada konstruksi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Pembuatan dan pemasangan besi plat pada daun pintu disesuaikan dengan gambar rencana.

g) Pekerjaan Pengecatan.1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

4) Pemancangan SHEET PILE.1) Peralatan Pemancangan SHEET FILE yakni ; HAMMER DROP+DIESEL (alat

pancang lengkap) telah dipersiapkan dilokasi pekerjaan.2) Pemancangan harus dilakukan dengan kepala/ bungkus tiang yang

membuat tiang/ sheet file tetap pada posisinya dan penjajarannya (alignment) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment) dengan penumbuk.

3) Peralatan untuk pemancang tiang / sheet pile dan beratnya penumbuk harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Landasan atau bantalan yang cocok harus dipergunakan untuk menghindari kerusakan kepala tiang/sheet pile. Pemancangan tiang/sheet pile harus terus menerus tanpa gangguan (intteruption) sampai tiang/sheet pile sudah dipancang sampai daya tahan atau kedalaman yang final.

4) Puncak tiang/sheet pile harus dipotong sampai pas dan rata pada ketinggian yang dicantumkan dalam gambar. Semua bagian yang terpukul (battered), terbelah, melengkung, rusak atau cacat dalam cara apapun harus dibuang. Tiang/ sheet pile yang patah atau pecah akan ditolak.

5) Sheet piles yang ditolak setelah pemancangan harus dibuang dan diganti dengan yang lain. Untuk menjamin bahwa tiang-tiang dan sheet piles dipancang vertikal dan dalam garis lurus. Penyedia Jasa harus memakai kerangka kayu untuk mengarahkan tiang-tiang dan sheet piles itu. Kerangka harus terdiri dari balok-balok yang sejajar pada jarak yang sama dengan ketebalan tiang/sheet piles harus dipancang ke dalam tanahkeseluruhan panjangnya dan tidak dibolehkan menggali lubang terlebih dahulu.

6) Tiap tiang SHEET PILE yang dipancang harus dicatat dan didata, pencatatan harus memuat minimal ; Nomor posisi ; Panjang dan diameter ; Elevasi puncak tiang setelah selesai pemancangan ; Jumlah penumbukan untuk tiap 0,50 m’ penetrasi ; Jumlah penumbukan tiap 0,10 m’ penetrasi sepanjang 1,00 m’

penetrasi terakhir.

5) TIMBUNAN TANAH DATANG :1) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.2) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 12: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

3) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis Direksi Lapangan.

TR. 2 KANAN SEKUNDER A

1) PEKERJAAN PENDAHULUAN :a) Kistdam Depan dan Belakang.

Pembangunan Bendung KISTDAM (sementara) untuk penahan aliran air dimana lokasi yang akan dibangun.Material KISTDAM dibangun dari material tanah setempat, dengan ketebalan yang telah diisyaratkan dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.Setelah KISTDAM dibangun dan kokoh, Mesin Pompa Air/ Water Pump memompa air pada bangunan pintu air yang akan dibangun/ rehabilitasi, hingga kering (minimal tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan pada langkah kerja selanjutnya).

2) PEKERJAAN BETON :b) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 13: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik. 7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong

sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai

dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

c) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar

mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk

membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.

6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

3) PEKERJAAN LAIN-LAIN :a) Pekerjaan Pengecatan.

1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

4) TIMBUNAN TANAH DATANG :1) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.2) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

3) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 14: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

Direksi Lapangan.

TR. 1 KANAN SEKUNDER B

1) PEKERJAAN PENDAHULUAN :a) Kistdam Depan dan Belakang.

Pembangunan Bendung KISTDAM (sementara) untuk penahan aliran air dimana lokasi yang akan dibangun.Material KISTDAM dibangun dari material tanah setempat, dengan ketebalan yang telah diisyaratkan dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.Setelah KISTDAM dibangun dan kokoh, Mesin Pompa Air/ Water Pump memompa air pada bangunan pintu air yang akan dibangun/ rehabilitasi, hingga kering (minimal tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan pada langkah kerja selanjutnya).

2) PEKERJAAN BETON :b) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 15: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik. 7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong

sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai

dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

d) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar

mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk

membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.

6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

3) PEKERJAAN RUMAH PINTU AIR :a) Tiang Penyangga.

1) Material Kayu Tiang Penyangga menggunakan material Kayu Belian/ Ulin, dengan uk. Disesuaikan dengan gambar rencana.

2) Material Kayu harus diketam rapi dan tidak terdapat mata kayu atau retak sepanjang kayu untuk Tiang Penyangga.

b) Rangka Kuda-kuda.

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 16: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

1) Pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan material Kayu Klas. II.2) Material kayu harus berkualitas baik dan bujur. Tidak terdapat mata

kayu sepanjang kayu yang akan digunakan untuk Rangka Kuda-kuda atau tidak boleh retak atau patah.

3) Rangka kuda-kuda dibuat sesuai dengan gambar rencana.

c) Atap Seng/ Atap.1) Pekerjaan Atap seng dilaksanakan setelah rangka kuda-kuda telah jadi.2) Seng Gelobang dipaku dengan paku seng dan penyambungan seng

satu dengan lainya harus rapi dan merata.

d) Papan Perabung.1) Papan perabung dibuat dari material kayu klas. II.

e) Papan Lisplank.1) Pekerjaan Lisplank dari material papan klas. II ketam.2) Papan lisplank dipasang sepanjang konstruksi atap seng.

f) Pekerjaan Pintu Ulir Kayu Klas 1 Uk. 0,9 s/d 1,2 M.1) Material Pintu dibuat dari material kayu klas I dengan ukuran

disesuaikan dengan gambar rencana dipada konstruksi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Pembuatan dan pemasangan besi plat pada daun pintu disesuaikan dengan gambar rencana.

g) Pekerjaan Pengecatan.1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

4) Pemancangan SHEET PILE.a) Peralatan Pemancangan SHEET FILE yakni ; HAMMER DROP+DIESEL (alat

pancang lengkap) telah dipersiapkan dilokasi pekerjaan.b) Pemancangan harus dilakukan dengan kepala/ bungkus tiang yang

membuat tiang/ sheet file tetap pada posisinya dan penjajarannya (alignment) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment) dengan penumbuk.

c) Peralatan untuk pemancang tiang / sheet pile dan beratnya penumbuk harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Landasan atau bantalan yang cocok harus dipergunakan untuk menghindari kerusakan kepala tiang/sheet pile. Pemancangan tiang/sheet pile harus terus menerus tanpa gangguan (intteruption) sampai tiang/sheet pile sudah dipancang sampai daya tahan atau kedalaman yang final.

d) Puncak tiang/sheet pile harus dipotong sampai pas dan rata pada ketinggian yang dicantumkan dalam gambar. Semua bagian yang terpukul (battered), terbelah, melengkung, rusak atau cacat dalam cara apapun harus dibuang. Tiang/ sheet pile yang patah atau pecah akan ditolak.

e) Sheet piles yang ditolak setelah pemancangan harus dibuang dan diganti dengan yang lain. Untuk menjamin bahwa tiang-tiang dan sheet piles dipancang vertikal dan dalam garis lurus. Penyedia Jasa harus memakai kerangka kayu untuk mengarahkan tiang-tiang dan sheet piles itu. Kerangka harus terdiri dari balok-balok yang sejajar pada jarak yang sama dengan ketebalan tiang/sheet piles harus dipancang ke dalam tanahkeseluruhan panjangnya dan tidak dibolehkan menggali lubang terlebih dahulu.

f) Tiap tiang SHEET PILE yang dipancang harus dicatat dan didata, pencatatan harus memuat minimal ; Nomor posisi ;

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 17: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

Panjang dan diameter ; Elevasi puncak tiang setelah selesai pemancangan ; Jumlah penumbukan untuk tiap 0,50 m’ penetrasi ; Jumlah penumbukan tiap 0,10 m’ penetrasi sepanjang 1,00 m’

penetrasi terakhir.

5) TIMBUNAN TANAH DATANG :a) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.b) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

c) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis Direksi Lapangan.

TR. 2 KANAN SEKUNDER B

1) PEKERJAAN PENDAHULUAN :a) Kistdam Depan dan Belakang.

Pembangunan Bendung KISTDAM (sementara) untuk penahan aliran air dimana lokasi yang akan dibangun.Material KISTDAM dibangun dari material tanah setempat, dengan ketebalan yang telah diisyaratkan dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.Setelah KISTDAM dibangun dan kokoh, Mesin Pompa Air/ Water Pump memompa air pada bangunan pintu air yang akan dibangun/ rehabilitasi,

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 18: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

hingga kering (minimal tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan pada langkah kerja selanjutnya).

2) PEKERJAAN BETON :a) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik. 7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong

sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai

dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

b) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar

mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk

membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.

6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

3) PEKERJAAN LAIN-LAIN :

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 19: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

a) Pekerjaan Pintu Ulir Kayu Klas 1 Uk. 0,9 s/d 1,2 M.1) Material Pintu dibuat dari material kayu klas I dengan ukuran

disesuaikan dengan gambar rencana dipada konstruksi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Pembuatan dan pemasangan besi plat pada daun pintu disesuaikan dengan gambar rencana.

b) Pekerjaan Pengecatan.1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

4) Pemancangan SHEET PILE.a) Peralatan Pemancangan SHEET FILE yakni ; HAMMER DROP+DIESEL (alat

pancang lengkap) telah dipersiapkan dilokasi pekerjaan.b) Pemancangan harus dilakukan dengan kepala/ bungkus tiang yang

membuat tiang/ sheet file tetap pada posisinya dan penjajarannya (alignment) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment) dengan penumbuk.

c) Peralatan untuk pemancang tiang / sheet pile dan beratnya penumbuk harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Landasan atau bantalan yang cocok harus dipergunakan untuk menghindari kerusakan kepala tiang/sheet pile. Pemancangan tiang/sheet pile harus terus menerus tanpa gangguan (intteruption) sampai tiang/sheet pile sudah dipancang sampai daya tahan atau kedalaman yang final.

d) Puncak tiang/sheet pile harus dipotong sampai pas dan rata pada ketinggian yang dicantumkan dalam gambar. Semua bagian yang terpukul (battered), terbelah, melengkung, rusak atau cacat dalam cara apapun harus dibuang. Tiang/ sheet pile yang patah atau pecah akan ditolak.

e) Sheet piles yang ditolak setelah pemancangan harus dibuang dan diganti dengan yang lain. Untuk menjamin bahwa tiang-tiang dan sheet piles dipancang vertikal dan dalam garis lurus. Penyedia Jasa harus memakai kerangka kayu untuk mengarahkan tiang-tiang dan sheet piles itu. Kerangka harus terdiri dari balok-balok yang sejajar pada jarak yang sama dengan ketebalan tiang/sheet piles harus dipancang ke dalam tanahkeseluruhan panjangnya dan tidak dibolehkan menggali lubang terlebih dahulu.

f) Tiap tiang SHEET PILE yang dipancang harus dicatat dan didata, pencatatan harus memuat minimal ; Nomor posisi ; Panjang dan diameter ; Elevasi puncak tiang setelah selesai pemancangan ; Jumlah penumbukan untuk tiap 0,50 m’ penetrasi ; Jumlah penumbukan tiap 0,10 m’ penetrasi sepanjang 1,00 m’

penetrasi terakhir.

5) TIMBUNAN TANAH DATANG :a) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.b) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

c) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis Direksi Lapangan.

TR. 1 KIRI SEKUNDER B

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 20: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

1) PEKERJAAN PENDAHULUAN :a) Kistdam Depan dan Belakang.

Pembangunan Bendung KISTDAM (sementara) untuk penahan aliran air dimana lokasi yang akan dibangun.Material KISTDAM dibangun dari material tanah setempat, dengan ketebalan yang telah diisyaratkan dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.Setelah KISTDAM dibangun dan kokoh, Mesin Pompa Air/ Water Pump memompa air pada bangunan pintu air yang akan dibangun/ rehabilitasi, hingga kering (minimal tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan pada langkah kerja selanjutnya).

2) PEKERJAAN BETON :a) Beton Bertulang, Mutu Beton K.175

1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Sebelum Pekerjaan beton dilaksanakan diwajibkan untuk membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.175

3) Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir, kerikil / batu pecah, air seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang telah ditentukan / serasi dan diolah sebaik - baiknya sampai kekentalan yang baik / tepat.

4) Pembuatan mall untuk pekerjaan pengecoran beton bertulang.5) Papan mall dibuat sesuai dengan gambar rencana konstruksi bangunan

pintu air yang akan dilakukan pengecoran.6) Material papan mall dari material papan kayu klas. III dan berkualitas

cukup baik. 7) Material Tulangan dikirim kelokasi dan dibentuk atau dipotong-potong

sesuai gambar rencana pada titik lokasi yang akan dibangun pintu air atau bisa juga Tulangan dibentuk dilokasi Base Camp. dan setelah terbentuk kemudian diangkut lokasi pekerjaan.

8) Penyambungan atau mengikatan material tulangan satu dengan lainya menggunakan kawat beton/ bidrat.

9) Kawat beton/ bidrat harus kokoh/kuat.10) Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air dengan perbandingan/komposisi sesuai

dengan spesifikasi teknis (untuk Mutu Beton yang digunakan : K175) dicampur dan diaduk menjadi rata dengan menggunakan concrete mixer.

11) Ketika proses pengecoran, dibantu dengan alat bantu, ditusuk-tusuk dengan besi beton atau alat bantu lainnya agar beton meresap secara merata.

b) Beton Bertulang SHEET FILE (K.250).1) Material Beton, yakni ; Semen PC, Batu Pecah ½ cm dan Pasir Beton telah

dipersiapkan sebelumnya.2) Pembuatan SHEET FILE dilakukan di lokasi pekerjaan, agar

mempermudahkan dan menghemat waktu proses pemasangan nantinya.3) Sebelum Pekerjaan SHEET FILE dilaksanakan diwajibkan untuk

membuat Job Mix Formsa ( JMF ) sesuai dengan spesifikasi beton yang disyaratkan. Untuk struktur karakteristik kekuatan tekanan yang disyaratkan adalah K.250.

4) Pembuatan Mall SHEET FILE disesuaikan dengan bentuk gambar rencana yang telah ada.

5) Material Tulangan dengan diameter yang telah disesuaikan dengan

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 21: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

gambar rencana didatangkan dilokasi pekerjaan.6) Besi Beton untuk penulangan SHEET FILE dirangkai pada lokasi pekerjaan.7) Pengikatan besi beton dengan menggunakan KAWAT IKAT BIDRAT/ Kawat

Beton.8) Material Beton ; Semen, Batu Pecah, Pasir dan Air (sebagai katalisator

material beton) diaduk dengan menggunakan CONCRETE MIXER/ MOLLEN.9) Hasil pencampuran dan pengadukan BETON, dituang pada acuan/ mall

SHEET FILE secara merata padat.10)Untuk mempercepat penuaan umur beton dapat dicampur ADDEFTIVE.

3) PEKERJAAN RUMAH PINTU AIR :a) Tiang Penyangga.

a. Material Kayu Tiang Penyangga menggunakan material Kayu Belian/ Ulin, dengan uk. Disesuaikan dengan gambar rencana.

b. Material Kayu harus diketam rapi dan tidak terdapat mata kayu atau retak sepanjang kayu untuk Tiang Penyangga.

b) Rangka Kuda-kuda.a. Pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan material Kayu Klas. II.b. Material kayu harus berkualitas baik dan bujur. Tidak terdapat mata

kayu sepanjang kayu yang akan digunakan untuk Rangka Kuda-kuda atau tidak boleh retak atau patah.

c. Rangka kuda-kuda dibuat sesuai dengan gambar rencana.

c) Atap Seng/ Atap.1) Pekerjaan Atap seng dilaksanakan setelah rangka kuda-kuda telah jadi.2) Seng Gelobang dipaku dengan paku seng dan penyambungan seng

satu dengan lainya harus rapi dan merata.

d) Papan Perabung.1) Papan perabung dibuat dari material kayu klas. II.

e) Papan Lisplank.1) Pekerjaan Lisplank dari material papan klas. II ketam.2) Papan lisplank dipasang sepanjang konstruksi atap seng.

f) Pekerjaan Pintu Ulir Kayu Klas 1 Uk. 0,9 s/d 1,2 M.1) Material Pintu dibuat dari material kayu klas I dengan ukuran

disesuaikan dengan gambar rencana dipada konstruksi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2) Pembuatan dan pemasangan besi plat pada daun pintu disesuaikan dengan gambar rencana.

g) Pekerjaan Pengecatan.1) Pengecatan dilakukan pada Material Kayu, termasuk papan lisplank.

4) Pemancangan SHEET PILE.a) Peralatan Pemancangan SHEET FILE yakni ; HAMMER DROP+DIESEL (alat

pancang lengkap) telah dipersiapkan dilokasi pekerjaan.b) Pemancangan harus dilakukan dengan kepala/ bungkus tiang yang

membuat tiang/ sheet file tetap pada posisinya dan penjajarannya (alignment) dan dalam penjajaran sumbu (axial alignment) dengan penumbuk.

c) Peralatan untuk pemancang tiang / sheet pile dan beratnya penumbuk harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Landasan atau bantalan yang cocok harus dipergunakan untuk menghindari kerusakan kepala

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA

Page 22: METHODE PELAKSANAAN DR RASAU JAYA.doc

TANJUNG PERAK NUSA JAYA, pt.

tiang/sheet pile. Pemancangan tiang/sheet pile harus terus menerus tanpa gangguan (intteruption) sampai tiang/sheet pile sudah dipancang sampai daya tahan atau kedalaman yang final.

d) Puncak tiang/sheet pile harus dipotong sampai pas dan rata pada ketinggian yang dicantumkan dalam gambar. Semua bagian yang terpukul (battered), terbelah, melengkung, rusak atau cacat dalam cara apapun harus dibuang. Tiang/ sheet pile yang patah atau pecah akan ditolak.

e) Sheet piles yang ditolak setelah pemancangan harus dibuang dan diganti dengan yang lain. Untuk menjamin bahwa tiang-tiang dan sheet piles dipancang vertikal dan dalam garis lurus. Penyedia Jasa harus memakai kerangka kayu untuk mengarahkan tiang-tiang dan sheet piles itu. Kerangka harus terdiri dari balok-balok yang sejajar pada jarak yang sama dengan ketebalan tiang/sheet piles harus dipancang ke dalam tanahkeseluruhan panjangnya dan tidak dibolehkan menggali lubang terlebih dahulu.

f) Tiap tiang SHEET PILE yang dipancang harus dicatat dan didata, pencatatan harus memuat minimal ; Nomor posisi ; Panjang dan diameter ; Elevasi puncak tiang setelah selesai pemancangan ; Jumlah penumbukan untuk tiap 0,50 m’ penetrasi ; Jumlah penumbukan tiap 0,10 m’ penetrasi sepanjang 1,00 m’

penetrasi terakhir.

5) TIMBUNAN TANAH DATANG :a) Material Timbunan didatangkan kelokasi pekerjaan oleh SUPLAYER dan

diurug serta dipadatkan secara manual.b) Penimbunan harus dilakukan sampai suatu elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi Lapangan, agar jika terjadi penurunan tidak akan lebih rendah dari muka tanah yang ada.

c) Urugan material timbunan dilakukan pada KONSTRUKSI BANGUNAN dan SHEET PILE yang telah dibangun sebelumnya/ atau menurut petunjuk teknis Direksi Lapangan.

====== SELESAI ======

METHODE PELAKSANAANPEKERJAAN : REHABILITASI PINTU AIR D.R. RASAU JAYA KAB. KUBU RAYA