Posis Ida Lamp Ersal in An

5
POSISI-POSISI DALAM PERSALINAN Hasnerita, S.Si.T. M.Kes Pendahuluan Tak ada posisi melahirkan yang paling baik. Posisi yang dirasakan paling nyaman oleh si ibu adalah hal yang terbaik. Namun umumnya, ketika melahirkan dokter akan meminta ibu untuk berbaring atau setengah duduk. Namun pada saat proses melahirkan  berlangsung, tidak menutup kemungkinan dokter akan meminta ibu mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar. Misalnya, pada awal persalinan ibu diminta berbaring, namun karena proses kelahiran berjalan lamban maka dokter menganjurkan agar ibu mengubah posisinya menjadi miring. Berbagai studi ilmiah tentang pergerakan dan posisi persalinan pada kala I dilakukan yang membandingkan dampak berbagai posisi tegak (upright position) dengan  posisi horizontal (supine) terhadap nyeri dan kemajuan persalinan. Berdasarkan review yang dilakukan oleh Simkin & Bolding (2004) terhadap 14 studi intervensi terkait, menunjukkan bahwa: tidak ada ibu yang menyatakan bahwa posisi horizontal lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan posisi lainnya, berdiri lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring atau duduk, duduk lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring jika dilatasi serviks kurang dari 7 cm, posisi tegak -duduk,  berdiri atau berjalan- menurunkan nyeri dan meningkatkan kepuasan ibu, dan posisi tegak tidak memperpanjang masa persalinan dan tidak menyebabkan cedera pada ibu yang sehat. Sedangkan Review sistematis terhadap sembilan studi intervensi tentang posisi ibu di kala I persalinan yang dilakukan oleh Souza et al (2006) menunjukkan bahwa mengadopsi posisi tegak atau ambulasi aman bagi ibu dan memberikan kepuasan karena adanya kebebasan untuk bergerak. Tetapi dikarenakan kurangnya bukti yang signifikan dan keterbatasan penelitian-penelitian yang ada, maka keuntungan poisisi tegak belum dapat direkomendasikan untuk memperpendek durasi persalinan dan meningkatkan kenyamanan ibu. Baik seorang primipara maupun seorang multipara bergantung posisi yang lebih nyaman ibu rasakan itulah yang akan dipilih oleh ibu pada saat persalinan. Setiap ibu yang akan bersalin berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. a. Miring Posisi ini mengharuskan si ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang akrab disebut  posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Menurut Dr. Dwi Rahmiati Hasyar posisi miring ini di Indonesia terjadi sekitar < 40%  Normalnya, posisi ubun-ubun bayi berada d i depan jalan lahir. Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada di belakang atau di samping.  Nah, dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil  posisi miring. Ke arah mana posisi miring si ibu tergantung pada di mana letak ubun- ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa memutar. Demikian pula sebaliknya.

description

Posisi Untuk Persalinan Dan Kelahiran

Transcript of Posis Ida Lamp Ersal in An

7/17/2019 Posis Ida Lamp Ersal in An

http://slidepdf.com/reader/full/posis-ida-lamp-ersal-in-an 1/5

POSISI-POSISI DALAM PERSALINAN

Hasnerita, S.Si.T. M.Kes

Pendahuluan

Tak ada posisi melahirkan yang paling baik. Posisi yang dirasakan paling nyamanoleh si ibu adalah hal yang terbaik. Namun umumnya, ketika melahirkan dokter akan

meminta ibu untuk berbaring atau setengah duduk. Namun pada saat proses melahirkan

 berlangsung, tidak menutup kemungkinan dokter akan meminta ibu mengubah posisiagar persalinan berjalan lancar. Misalnya, pada awal persalinan ibu diminta berbaring,

namun karena proses kelahiran berjalan lamban maka dokter menganjurkan agar ibu

mengubah posisinya menjadi miring.

Berbagai studi ilmiah tentang pergerakan dan posisi persalinan pada kala I

dilakukan yang membandingkan dampak berbagai posisi tegak (upright position) dengan posisi horizontal (supine) terhadap nyeri dan kemajuan persalinan. Berdasarkan review

yang dilakukan oleh Simkin & Bolding (2004) terhadap 14 studi intervensi terkait,menunjukkan bahwa: tidak ada ibu yang menyatakan bahwa posisi horizontal lebih

meningkatkan kenyamanan dibandingkan posisi lainnya, berdiri lebih meningkatkan

kenyamanan dibandingkan berbaring atau duduk, duduk lebih meningkatkan kenyamanandibandingkan berbaring jika dilatasi serviks kurang dari 7 cm, posisi tegak -duduk,

 berdiri atau berjalan- menurunkan nyeri dan meningkatkan kepuasan ibu, dan posisi tegak

tidak memperpanjang masa persalinan dan tidak menyebabkan cedera pada ibu yangsehat. Sedangkan Review sistematis terhadap sembilan studi intervensi tentang posisi ibu

di kala I persalinan yang dilakukan oleh Souza et al (2006) menunjukkan bahwamengadopsi posisi tegak atau ambulasi aman bagi ibu dan memberikan kepuasan karena

adanya kebebasan untuk bergerak. Tetapi dikarenakan kurangnya bukti yang signifikan

dan keterbatasan penelitian-penelitian yang ada, maka keuntungan poisisi tegak belum

dapat direkomendasikan untuk memperpendek durasi persalinan dan meningkatkankenyamanan ibu. Baik seorang primipara maupun seorang multipara bergantung posisi

yang lebih nyaman ibu rasakan itulah yang akan dipilih oleh ibu pada saat persalinan.

Setiap ibu yang akan bersalin berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.

a.  Miring Posisi ini mengharuskan si ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu

kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang akrab disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat.

Menurut Dr. Dwi Rahmiati Hasyar posisi miring ini di Indonesia terjadi sekitar <

40% Normalnya, posisi ubun-ubun bayi berada di depan jalan lahir. Posisi kepala bayi

dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada di belakang atau di samping.

 Nah, dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil

 posisi miring. Ke arah mana posisi miring si ibu tergantung pada di mana letak ubun-ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri

sehingga bayi diharapkan bisa memutar. Demikian pula sebaliknya.

7/17/2019 Posis Ida Lamp Ersal in An

http://slidepdf.com/reader/full/posis-ida-lamp-ersal-in-an 2/5

Keunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman

oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Alhasilkarena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan

sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok

 bagi ibu yang merasa pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi

yang lain.Sayangnya, posisi miring menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan.

Dalam arti, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan

mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.

b.  Jongkok

Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi bersalin yang alami. Beberapa suku di

Papua dan daerah lain memiliki kebiasaan melakukan persalinan dengan cara berjongkok

seperti ini. Oleh karena memanfaatkan gravitasi tubuh, ibu tidak usah terlalu kuat

mengejan. Sementara bayi pun lebih cepat keluar lewat jalan lahir. Tak heran karena

 berbagai keunggulan tersebut, beberapa RS/RSB di Jakarta menerapkan posisi persalinanini untuk membantu pasiennya.

Di indonesia < 10% posisi miring ini terjadi menurut Dr. Dwi Rahmiati Hasyar.Sedangkan kelemahannya, melahirkan dengan posisi jongkok amat berpeluang

membuat kepala bayi cedera. Soalnya, tubuh bayi yang berada di jalan lahir bisa

meluncur sedemikian cepat. Untuk menghindari cedera, biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi.

Bagi para dokter, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan

 pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisalepisiotomi.

c. 

Setengah Duduk

Diakui atau tidak, posisi ini merupakan posisi yang paling umum diterapkan di

 berbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini

cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin

untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun berlangsungoptimal.

 

Dari hasil penelitian menurut Dr. Dwi Rahmiati Hasyar terdapat >50% kejadian

 pada posisi setengah dudukKendati begitu, posisi persalinan ini bisa memunculkan kelelahan dan keluhan

 punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.

7/17/2019 Posis Ida Lamp Ersal in An

http://slidepdf.com/reader/full/posis-ida-lamp-ersal-in-an 3/5

 

1. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN POSISI-POSISI PERSALINAN 

a.  POSISI BERBARING atau LITOTOMI

Ibu terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin.

Kelebihan: Dokter bisa lebih leluasa membantu proses persalinan. Jalan lahir

 pun menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan dan waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih

akurat. Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan. Sehingga apabila terjadi

 perubahan posisi kepala bayi, maka dokter langsung bisa mengarahkan pada posisiyang seharusnya.

Kelemahan: Posisi berbaring membuat ibu sulit untuk mengejan. Hal ini karena

gaya berat tubuh ibu yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi. Posisi ini

 pun diduga bisa mengakibatkan perineum (daerah di antara anus dan vagina)

meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan. Pengiriman oksigenmelalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif

 berkurang. Hal ini karena letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dantertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah

si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan

 perlambatan peredaran darah balik ibu.

b.  POSISI MIRING atau LATERAL

Ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan dengan salah satu kaki diangkat,sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini umumnya dilakukan bila

 posisi kepala bayi belum tepat.Kelebihan: Selain peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar, pengiriman

oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu.

Sehingga proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga

 persalinan berlangsung lebih nyaman.Kelemahan: Posisi miring ini menyulitkan dokter untuk membantu proses

 persalinan karena letal kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan.

Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi

7/17/2019 Posis Ida Lamp Ersal in An

http://slidepdf.com/reader/full/posis-ida-lamp-ersal-in-an 4/5

c.  POSISI JONGKOK

Biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepaladan tubuh bayi.

Kelebihan: Merupakan posisi melahirkan yang alami karena memanfaatkan

gaya gravitasi bumi, sehingga ibu tidak usah terlalu kuat mengejan.

Kekurangan: Selain berpeluang membuat cedera kepala bayi, posisi ini dinilaikurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan

dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

d.  POSISI SETENGAH DUDUK

Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan

 paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman.Kelebihannya: Sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar

 jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun juga dapat berlangsung secara

maksimal.

Kelemahan: Posisi dapat menimbulkan rasa lelah dan keluhan punggung pegal.Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.

7/17/2019 Posis Ida Lamp Ersal in An

http://slidepdf.com/reader/full/posis-ida-lamp-ersal-in-an 5/5

 

Daftar Pustaka

Pelatihan Asuhan Persalinan Bersih dan Aman, hal 5-12

Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, hal 45

Gupta JK and VC Nikodem. 2000. Woman’s position during second stage of labour (Cochrane Review), in

The Cochrane Library. Issue 4. Update Software: Oxford.

Http://www.ratihrochmat.wordpresscom. doc diakses di Jakarta, 19 Juni 2009

Http://www.dwirahmiatihasyar.blogspot.com 19 Juni 2009

Http://www. Hypno-birthingt.htm 19 Juni 2009

Http://www.kpai.go.id 19 Juni 2009