porto1

7
BAB I KASUS Nama Penderita : Akmal Suryadi Umur : 27 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Dokter Muda Pembina : Yola Febriyanti, S.Ked 1.1 ANAMNESIS (Alloanamnesis dengan Istri pasien dan autoanamnesis pada tanggal 15 Desember 2014 pukul 10.00 WIB) Keluhan utama Batuk sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat perjalanan penyakit Penderita mengeluhkan batuk sejak 1 tahun yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk disertai dahak kental berwarna putih dengan jumlah ± 1 sendok teh setiap kali batuk dan tidak ada darah. Penderita sudah sering membeli obat batuk di warung namun batuknya hanya hilang sesaat kemudian timbul lagi. Batuk di rasakan bertambah parah bila malam hari. Sejak 1 bulan yang lalu penderita mengeluhkan demam yang tidak terlalu tinggi, tidak disertai menggigil dan 1

description

a

Transcript of porto1

BAB IKASUS

Nama Penderita

: Akmal SuryadiUmur

: 27 tahun Jenis Kelamin

: Laki-lakiDokter Muda Pembina: Yola Febriyanti, S.Ked

1.1 ANAMNESIS

(Alloanamnesis dengan Istri pasien dan autoanamnesis pada tanggal 15 Desember 2014 pukul 10.00 WIB)

Keluhan utama

Batuk sejak 1 tahun yang lalu.Riwayat perjalanan penyakit

Penderita mengeluhkan batuk sejak 1 tahun yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk disertai dahak kental berwarna putih dengan jumlah 1 sendok teh setiap kali batuk dan tidak ada darah. Penderita sudah sering membeli obat batuk di warung namun batuknya hanya hilang sesaat kemudian timbul lagi. Batuk di rasakan bertambah parah bila malam hari. Sejak 1 bulan yang lalu penderita mengeluhkan demam yang tidak terlalu tinggi, tidak disertai menggigil dan hilang timbul. Demam turun jika penderita mengkonsumsi obat penurun panas dari warung. Penderita juga mengeluh sering berkeringat dingin pada malam hari.

Sejak 2 minggu yang lalu penderita mengeluhkan sesak napas, terutama jika banyak melakukan aktivitas. Penderita nyaman tidur dengan dua bantal. Penderita juga mengeluhkan nafsu makan berkurang sehingga badannya semakin kurus. Sejak 2 hari yang lalu sesak napas dirasakan penderita semakin memberat. Sesak napas sedikit berkurang jika penderita sudah beristirahat. Sesak tidak disertai dengan bunyi mengi dan tidak dipengaruhi oleh suhu, cuaca, maupun debu. Buang air kecil normal dengan frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih, kencing batu (-), nyeri saat BAK (-), darah (-). Frekuensi BAB 1-2x/hari, dengan konsistensi encer warnanya kekuningan. Lalu penderita berobat ke puskesmas 4 Ulu. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit paru disangkal Riwayat batuk darah sebelumnya disangkal Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asthma (-), keganasan (-)Riwayat penyakit keluarga

Keluarga dengan riwayat sakit paru disangkal Keluarga dengan keluhan batuk darah disangkal Keluarga dengan riwayat batuk lama disangkal Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asthma (-), keganasan (-)Riwayat pengobatan

Penderita sering membeli obat batuk dan obat penurun panas di warung Riwayat minum obat yang menyebabkan BAK merah disangkal Riwayat minum obat 6 bulan disangkal Riwayat alergi obat (-)Riwayat pribadi dan spenderitaial

Penderita merupakan seorang penjual unggas di sebuah pasar selama 4 tahun Merokok sejak umur 16 tahun hingga saat ini, 1 bungkus/hari

1.2 PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 15 Desember 2014, pukul 11.15 WIB)Status generatikus

Keadaan Umum: Sakit sedangKesadaran

: Compos mentis

Tekanan darah: 110/80 mmHgNadi

: 76x/m, reguler, kuat angkat cukupRR

: 30x/m, thorakoabdominal

Suhu

: 36.6o C

Berat Badan: 50 kg

Tinggi Badan: 175 cm

Status gizi

: Gizi kurangKeadaan Spesifik KepalaKulit kepala: Tidak ada kelainan

Rambut: Distribusi normal, warna hitam, tidak mudah dicabut

Mata: Mata cekung (-), konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), edema palpebrae (-/-), pupil bulat, isokor, ukuran 3 mm/3mm, refleks cahaya (+/+)Hidung: Deformitas (-), napas cuping hidung (-), deviasi septum (-), mukpenderitaa hiperemis (-), sekret (-), hipertrofi konka (-)Telinga: Deformitas (-), nyeri tarik aurikula (-), mukpenderitaa hiperemis (-), sekret (-), serumen plak (-), kanalis aurikula eksterna lapang, nyeri tekan tragus dan mastoid (-)Mulut : Mukpenderitaa mulut kering (-), rhagaden (-), cheilitis (-), coated tongue (-), papil atrofi (-)Tenggorokan: Uvula tenang, tonsil T1-T1, dinding faring ppenderitaterior hiperemis (-), detritus (-), ppenderitat nasal drip (-)

Leher

: Pembesaran kelenjar getah bening (-)Thoraks

Pulmo

Inspeksi

: Statis

: Paru kanan-kiri simetrisDinamis: Paru kanan-kiri simetris, retraksi (-)Palpasi

: Stem fremitus paru kanan > paru kiri

Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru, batas paru hati ICS VI linea midklavikularis dekstra, peranjakan hati 1 sela iga

Auskultasi: vesikuler (+) normal, wheezing (-),rhonki(+) basahCor

Inspeksi

: Iktus kordis terlihat di ICS V linea midklavikularis sinistra

Palpasi

: Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikularis sinistra

Perkusi

: Batas atas jantung ICS II linea midklavikularis sinistra

Batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis sinistra

Batas kiri jantung ICS IV linea aksilaris anterior

Auskultasi: HR 86 x/menit, bunyi jantung I-II normal, reguler, pulsus defisit (-), murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi

: Datar

Palpasi

: Lemas, nyeri tekan (-), hati dan limpa tidak teraba, ballotement (-)

Perkusi

: TimpaniAuskultasi

: Bising usus (+) normalGenitalia

: Tidak ada kelainan

Ekstremitas: Akral hangat, pucat (-), petechiae (-), capillary refill time kurang dari 2 detik1.3 PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan sputum : BTA : +++1.4 DIAGNOSIS BANDING

TB Paru kasus baru TB paru kasus kambuh

TB Paru kasus gagal pengobatan

TB Paru kasus putus berobat1.5 DIAGNOSIS KERJA

TB Paru kasus baru1.6 PENATALAKSANAAN

a. Non farmakologis:Edukasi yang perlu diberikan pada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut:1. Jauhi dan bentuk lingkungan yang dapat meminimalisir faktor-faktor risiko penyebab TB dan penyulit untuk penyembuhan TB, seperti keadaan rumah yang lembab, asupan makanan yang bergizi, dsb.

2. Edukasi pasien agar selalu rutin meminum obat secara teratur untuk prpenderitaes kesembuhan yang maksimal.

3. Himbau pasien untuk tidak menularkan penyakitnya ke orang sekitarnya dengan cara tidak batuk sembarangan, menutup mulut disaat batuk, dan tidak membuang dahak ke sembarang tempat. Edukasi PMO untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Pengawas Minum Obat (PMO) sendiri adalah salah satu komponen dari DOTS yang berfungsi sebagai pengawasan langsung kepada pasien untuk menjamin keteraturan pengobatan pasien.b. Farmakologis

OAT KAT-1

Tahap intensif terdiri dari Isoniasid (H), Rifampisin (R), Pirasinamid (Z) dan Etambutol (E) Obat-obat tersebut diberikan setiap hari selama 2 bulan (2HRZE). Kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari isoniasid (H) dan Rifampisin (R) diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan (4H3R3).PAGE 1