POPULASI DAN SAMPEL

37
POPULASI DAN SAMPEL

description

POPULASI DAN SAMPEL. Apakah Kualitatif dan Kuantitatif Dapat digabung ?. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of POPULASI DAN SAMPEL

Page 1: POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL

Page 2: POPULASI DAN SAMPEL

Apakah Kualitatif dan Kuantitatif Dapat digabung ?

Thomas D. Cook and Charles Reichard (1978): “Metode kualitatif dan kuantitatif tidak akan pernah di pakai bersama-sama, karena kedua metode tersebut memiliki paradigma yang berbeda sehingga dalam penelitian hanya dapat memilih salah satu metode.”

Susan Stainback (1988):” Setiap metode dapat digunakan untuk melengkapi metode lain, bila penelitian dilakukan pada lokasi yang sama, tetapi dengan maksud dan tujuan yang berbeda.”

Sugiyono (2006): Pertama, kedua metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan

secara bergantian. Tahap I menggunakan metode kualitatif sehingga ditemukan hipotesis, selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.

Kedua metode penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan.

Page 3: POPULASI DAN SAMPEL

Pengertian

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Page 4: POPULASI DAN SAMPEL

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE

SAMPEL POPULASI

TEMUAN

Page 5: POPULASI DAN SAMPEL

MENGAPA

Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :

Kendala biaya Kendala waktu Kendala tenaga Polulasi yang tidak terdefinisikan Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang

mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.

Page 6: POPULASI DAN SAMPEL

PRINSIP-PRINSIP DASAR

Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (misalnya 1%, 5%, 10%)

Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%)

Page 7: POPULASI DAN SAMPEL

Ukuran Sampel

Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi.

Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.

Page 8: POPULASI DAN SAMPEL

Menentukan ukuran sampel menurut Slovin

Menggunakan rumus :

n = ukuran sampelN = ukuran populasiE = persen kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel yang masih

dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%

Page 9: POPULASI DAN SAMPEL

CONTOH

Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal

PopulasiPopulasiBatas-batas kesalahanBatas-batas kesalahan

++1%1% ++2%2% ++3%3% ++4%4% ++5%5% ++10%10%

500500 -- -- -- -- 222222 8383

15001500 -- -- 638638 441441 316316 9494

25002500 -- 12501250 769769 500500 345345 9696

50005000 -- 16671667 909909 556556 370370 9898

1000010000 50005000 20002000 10001000 588588 385385 9999

5000050000 83338333 23812381 10871087 617617 387387 100100

Page 10: POPULASI DAN SAMPEL

Menentukan ukuran sampel menurut Gay

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu : Metode deskriptif, minimal 10% populasi

untuk populasi yang relatif kecil min 20% Metode deskriptif-korelasional, minimal 30

subyek Metode ex post facto, minimal 15 subyek per

kelompok Metode eksperimental, minimal 15 subyek per

kelompok

Page 11: POPULASI DAN SAMPEL

Data Sources

PrimaryData Collection

SecondaryData Compilation

Observation

Experimentation

Survey

Print or Electronic

Page 12: POPULASI DAN SAMPEL

Quota

Types of Sampling Methods

Samples

Non-Probability

Samples

Judgement Convinience

Probability Samples

Simple Random

Systematic

Stratified

Cluster

Snow ballArea

Purposive

Page 13: POPULASI DAN SAMPEL

PROBABILITY SAMPLING

Probability Samples

Simple Random Systematic Stratified Cluster

Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.

Page 14: POPULASI DAN SAMPEL

Pengambilan Sampel Probabilitas

Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini :

1. Simple random Sampling2. Stratified random sampling (cara stratifikasi)3. Cluster sampling (cara kluster)4. Systematic sampling

Page 15: POPULASI DAN SAMPEL

SIMPLE RANDOM SAMPLING

A. Cara Undian

Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.

Ada dua rancangan cara undian : Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti

sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan

Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan

Page 16: POPULASI DAN SAMPEL

B. Cara Tabel bilangan random

Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.

Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)

Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi

Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.

Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel.

Page 17: POPULASI DAN SAMPEL

Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random

Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor) Buka tabel bilangan random (acak) Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya terpilih

baris ke 23) Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35) Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik temu

antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084) Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan-

bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya

Page 18: POPULASI DAN SAMPEL

2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)

Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi Mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan

karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi. Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang

homogen Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan :

a. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama)b. Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama)

Page 19: POPULASI DAN SAMPEL

3. Cluster Sampling

Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang menjadi populasi

Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok elemen dan secara random beberapa anggota kelompok dipilih sebagai sampel.

Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek terhadap secara individual.

Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di satu wilayah.

Page 20: POPULASI DAN SAMPEL

Contoh :

Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang.

Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)

Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random,

diperoleh 3 RWMasing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RTMasing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KKDari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan

internet.

Page 21: POPULASI DAN SAMPEL

Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling

Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya homogen

Cara Cluster akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya heterogen.

Page 22: POPULASI DAN SAMPEL

4. Cara sistematis

Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu dimana pemilihan anggota sampel dilakukan setelah pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan tertentu atau angka ganjil genap.

Page 23: POPULASI DAN SAMPEL

Contoh menggunakan kelipatan :Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan

responden.Maka responden yang dipilih adalah responden yang

memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka

ukuran populasi dengan angka ukuran sampel :Jika populasi 400 dan sampel 80, maka 400:80=5Sehingga responden yang dipilih adalah responden

yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor 5,10,15,dstnya

Page 24: POPULASI DAN SAMPEL

NON-PROBABILITY SAMPLING

Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui.

Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi.

Page 25: POPULASI DAN SAMPEL

Alasan menggunakan nonprobability sampling :Total populasi tidak diketahui dengan pastiPenggunaan probability tidak operasional di lapangan,

karena sampel cenderung akan biasAnalisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan

dalam penelitianBiaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan

operasi penelitian menggunakan probability sampling.

Page 26: POPULASI DAN SAMPEL

Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat.

Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).

Page 27: POPULASI DAN SAMPEL

CARA-CARA

a. Cara keputusan (judgment sampling)Mengambil sampel dengan melakukan

pertimbangan

Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan.

Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.

Page 28: POPULASI DAN SAMPEL

B. Cara kuota (Quota sampling)

Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.

Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi.

Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya.

Cara ini dapat dipergunakan apabila : peneliti menghadapi keterbatasan dana tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai populasi

melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian awal.

Page 29: POPULASI DAN SAMPEL

Contoh :Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan

internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing-masing jurusan semester 5

Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing-masing jurusan semester 5 sebagai responden

Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian.

Page 30: POPULASI DAN SAMPEL

C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)

Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.

Kurang bisa diandalkan Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari

petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.

Page 31: POPULASI DAN SAMPEL

D. Cara bola salju (Snowball sampling)

Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.

Page 32: POPULASI DAN SAMPEL

E. Area Sampling

Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.

dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar.

Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.

Page 33: POPULASI DAN SAMPEL

F. Purposive Sampling

Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.

Page 34: POPULASI DAN SAMPEL

Contoh :

Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta

Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya.

Page 35: POPULASI DAN SAMPEL

Kekeliruan Sampling

Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset

Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi.

Page 36: POPULASI DAN SAMPEL

Kekeliruan sampling :Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat

menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil

Kekeliruan tak sampling :Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang

disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.

Page 37: POPULASI DAN SAMPEL

والّس الم