Pondasi Sony

download Pondasi Sony

of 45

Transcript of Pondasi Sony

BAB 1DASAR TEORI1.1. PENGERTIAN Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pondasi sendiri jenisnya ada bermacam-macam. Penentuan jenis pondasi biasanya dipengaruhi keadaan tanah disekitar bangunan atau pun jenis beban bangunan itu sendiri. Jika ingin Tahu lebih dalam lagi tentang pondasi. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, faktor tersebut antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis lapisan tanah dan factor non teknis seperti biaya konstruksi, waktu konstruksi. Pemilihan jenis pondasi yang digunakan sangat berpengaruh kepada keamanan struktur yang berada diatas pondasi tersebut.Jenis pondasi yang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur terhadap semua gaya yang bekerja. Selain itu, tanah pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya dukung yang cukup untuk memikul beban yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan. Dalam kasus tertentu, apabila sudah tidak memungkinkan untuk menggunakan pondasi dangkal, maka digunakan pondasi dalam. Pondasi dalam yang sering dipakai adalah pondasi tiang pancang. Menurut Bowles (1984), pondasi tiang pancang banyak digunakan pada struktur gedung tinggi yang mendapat beban lateral dan aksial. Pondasi jenis ini juga banyak digunakan pada struktur yang dibangun pada tanah mengembang (expansive soil). Daya dukung tiang pancang yang diperoleh dari skin friction dapat diaplikasikan untuk menahan gaya uplift yang terjadi. Faktor erosi pada sungai juga menjadi pertimbangan penggunaan tiang pancang pada jembatan.

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

1.2.

JENIS PONDASI

Pondasi terbagi berbagai macam, yaitu : 1. Pondasi Langsung (STAHL) Pondasi langsung (Stahl) dipakai pada kondisi tanah : baik, Yaitu dengan kekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam. Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk, sedangkan bahan pengikatnya digunakan semen dan pasir sebagai bahan pengisi. Pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas paling sedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dinding dikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak tepat dan akan sangat mempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 80 cm. Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam pemasangannya, di samping kalau mengangkat batu tukangnya tidak merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dan kokoh. Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 10 cm guna meratakan tanah dasar, kemudiandipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong)dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar pondasi.

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Gambar 1.1. Pondasi Batu Kali Batu Dalam

Gambar 1.2. Pondasi Batu Kali Dinding Luar Setengah Dalam

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

2. Pondasi Foot Plat Pondasi foot plat dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah (sigma) antara : 1,5 - 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 - 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari beton bertulang. Untuk menentukan dimensi dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi beton bertulang. Beton adalah campuran antara bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir dan kerikil dengan perbandingan tertentu ditambah air secukupnya. Sedangkan komposisi campuran beton ada 2 macam yaitu:

a. Berdasarkan atas perbandingan berat b. Berdasarkan atas berbandingan isi (volume)

Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC :2 pasir : 3 kerikil atau 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton rapat air menggunakan campuran 1 PC : 1 pasir : 2 kerikil. Beton mempunyai sifat sanggup mendukung tegangan tekan dan sedikit mendukung tegangan tarik. Untuk itu agar dapat jugamendukung tegangan tarik konstruksi beton tersebut memerlukan tambahan besi berupa tulangan yang dipasang sesuai daerah tarik yang memerlukan. Konstruksi pondasi pelat lajur beton bertulang digunakan apabila bobot bangunan sangat besar. Bilamana daya dukung tanah kecil dan untuk memperdalam dasar pondasi tidak mungkin sebab lapisan tanah yang baik letaknya sangat dalam sehingga sistem pondasi pelat beton bertulang cukup cocok. Bentuk pondasi pelat lajur tersebut kedua tepinya menonjol ke luar dari bidang tembok sehingga dimungkinkan kedua sisinya akan melentur karena tekanan tanah. Agar tidak melentur maka pada pelat pondasi diberi tulangan yang diletakkan pada daerah tarik yaitu dibidang bagian bawah yang disebut dengan tulangan pokok.

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Besar diameter tulangan pokok 13 - 16 mm dengan jarak 10 cm

15 cm,

sedang pada arah memanjang pelat dipasang tulangan pembagi 6 - 8 mm dengan jarak 20 cm 25 cm. Campuran beton untuk konstruksi adalah 1 PC : 2 pasir : 3

kerikil dan untuk lantai kerja sebagai peletakan tulangan dibuat betondengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil setebal 6 cm. Luas bidang pelat beton sebagai telapak kaki pondasi biasanyaberbentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Telapak kaki yangberbentuk bujur sangkar biasanya terletak di bawah kolom bangunan bagian tengah. Sedangkan yang berbentuk empatpersegi panjang ditempatkan pada bawah kolom bangunan tepi atau samping agar lebih stabil. Luas telapak kaki pondasi tergantung pada beban bangunan yang diterima dan daya dukung tanah yang diperkenankan ( tanah), sehingga apabila daya dukung tanahnya makin besar, maka

luas pelat kakinya dapat dibuat lebih kecil.

Gambar 1.3. Pondasi Foot Plat

3. Pondasi Sumuran Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang berlumpur

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Gambar 1.4. Pondasi Sumuran 4. Pondasi Tiang Pancang Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/kayu ulin, baja,dan beton bertulang. a. Pondasi Tiang Pancang Kayu Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumahrumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai. b. Pondasi Tiang Pancang Beton Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunantinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut : 1). Melakukan test boring untuk menentukan kedalaman tanah keras dan sesuai pembebanan yang telah

klasifikasi panjang tiang pancang, diperhitungkan.

2). Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang. 3). Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

c. Pondasi tiang pancang beton cor ditempat Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut : 1). Melakukan pemboran tanah sesuai kedalamn yang ditentukan dengan memasukkan besi Tulangan beton. 2). Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah. 3). Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompakan dan desakan/tekanan. 4). Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah, 5). Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan. d. Pondasi tiang pancang beton system fabrikas Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telah menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi. Cetakan-cetakan pondasi dengan beberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik dengan system Beton Pra-Tekan Pondasi pemasangan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi, sebagai berikut : 1). Dilakukan pengeboran sambil memancangkan tiang pondasi bagian perbagian. Kedalaman pengeboran sampai dengan batas kedalaman tanah keras yang dapat dilihat secara otomatis dari mesin tiang pancang. 2). Kemudian setiap bagian tertentu dilakukan penyambungan dengan plat baja yang telah dilengkapi dengan joint atau ulir penyambungan.

Gambar 1.5. Pondasi System FabrikasiTeknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan Sony noviansyah 08643004

Penentuan Jenis pondasi didasarkan pada penyelidikan Tanah, Jenis penyelidikan tanah yang kerap dilakukan adalah Test SPT atau CPT. Untuk Kedua jenis Test ini akan saya ceritakan pada tulisan saya yang lain. Pertama tim surveyor menentukan titik-titik dimana tiang pancang akan diletakkan, penentuan ini harus sesuai dengan gambar

konstruksi yang telah ditentukan oleh perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan dipancang, nah sampai saat itu, pekerjaan tiang pancang sudah bias dilakukan. Peralatan dan Bahan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang antara lain Pile (tiang pancang), Alat Pancang (dapat berupa diesel hammer atau Hydrolic Hammer), Service Crane. Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk dipasangkan ke alat pancang menggunakan service crane. Dengan Service crane tiang dipasangkan ke alat pemancang dimana biasa alat pemancang sudah berada tepat diarea titik pancang. Setelah Pile Terpasang dan posisi alat sudah berada pada titik pemancangan, maka pemancangan siap

dilakukan. Alat pancang yang digunakan dapat berbeda - beda jenisnya. Seperti Diesel Hammer atau Hydraulic Hammer. Beda keduanya adalah Diesel Hammer bersifat memukul sehingga pasti terdengan suara bising.. dueng..duengg..dueng... dan terkadang meminbulkan getaran, getaran ini dapat mengakibatkan bangunan disekitar menjadi retak jika jarang antara bangunan dan daerah pemancangan terlalu dekat, sementara itu hydraulic hammer bersifat menekan, jadi pengaruh suara dan getaran relatif kecil. Bedanya yang lain adalah penggunaan Hydraulic hammer lebih mahal. Pemancangan dihentikan jika sampai mencapai tanah keras, indikasi jika pemancangan sudah mencapai tanah keras adalah palu dari hammer sudah mental tinggi, biasanya dalam tiap alat pancang sudah ada ukurannya, jika sudah pada posisi seperti itu maka segera dilakukan pembacaan kalendering.

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Gambar 1.6. Contoh Bacaan Kalendering Pembacaan ini dilakukan pada alat pancang sewaktu memancang. Jika dari bacaan tinggi bacaan sudah bernilai 1 cm atau lebih kecil, maka pemancangan sudah siap dihentikan. Itu artinya tiang sudah menencapai titik tanah keras, tanah keras itulah yang menyebabkan bacaan

kalenderingnya kecil yaitu 1 cm atau kurang. Jika diteruskan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada tiang pancang itu sendiri seperti pada topi tiang pancang atau badan tiang pancang itu sendiri. Pembacaan 1 kalendering dilakukan dengan 10 pukulan. Jembatan operasi merupakan bangunan pelengkap suatu

bendung. Jembatan dibangun terutama pada bendung dengan pengambilan kiri dan kanan, atau sebagai akses jalan di sekitar lokasi karena lokasi jembatan yang ada cukup jauh. Perlu diambil banyak pertimbangan untuk menentukan apakah suatu bendung akan dilengkapi dengan jembatan operasi atau tidak. Demikian juga mengenai tipe jembatan dan kelas jembatan yang akan didesain. Jika tidak akan dilewati kendaraan, maka jembatan operasi untuk penyeberangan orang saja sudah cukup. Akan tetapi apabila yang akan lewat di atas jembatan kendaraan dengan beban berat, maka bisa dipertimbangkan untuk menggunakan jembatan kelas I. Kriteria penentuan jembatan untuk jaringan irigasi dapat anda lihat padaDesain Kriteria pada postingan sebelumnya. Walaupun pada saat ini sudah banyak program aplikasi untuk perencanaan struktur, namun

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

perhitungan struktur dengan program Excel biasanya masih banyak dipilih dalam perencanaan. Terutama dalam penyusunan laporan nota desain, tahap perhitungan dengan program excel cukup jelas dan dapat diterima oleh pihak Direksi Pekerjaan dalam suatu pekerjaan perencanaan. Pada postingan kali ini kami sajikan sebuah program (Excel) untuk perhitungan struktur abutment jembatan. Input gaya dan geometri struktur cukup mudah dan sederhana pada lembar perhitungan input data. Output dari program ini adalah dimensi abutment dan gambar penulangan abutment jembatan.

Gambar 1.7. Penulangan Abutment Jembatan 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud tujuan dari tugas pondasi ini : y y Dapat menentukan dimensi abutment Dapat menentukan kedalaman tiang pancang

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

BAB 2PEMBAHASAN

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

2.1 PENYELESAIAN Perhitungan Aboutment y Perhitungan beban mati pada bangunan atas

Tabel 2.1 Beban mati Bangunan atas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Uraian Bahan Gelagar Memanjang WF. 32 x 240 Cover Plat 40.2,5 Diafragma type C-30 (W= 46,2 kg) Lantai aspal tebal 5 cm Lantai beton tebal 20 cm Plat penyambung 121.80 Plat penyambung 100.40 Paku Rivet 3 cm Tiang sandaran Pipa sandaran Lantai beton trotoar tebal 20 cm Lantai trotoar Berat (Ton) 53.58 8.01 0.61 20.90 95.00 7.29 3.01 0.09 0.60 0.78 12.50 13.75

216.13 Total

Jadi beban mati untuk 1 abutment

= =

= 108.06 ton

Faktor Keamanan : 1.2

= Beban x 1.2 = 108 x 1.2 = 129.68 ton = 1296.8 kN

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

y

Perhitungan Beban Hidup

Klas jembatan = 1, muatan hidup = 100% a. Beban roda T 10 ton b. Beban garis P 12 ton c. Beban merata q = 100% x Beban roda = 1 x 10 = 10 ton = 100% x Beban garis = 1 x 12 = 12 ton = 100% x beban merata = 1 x 2.2 = 2.2 ton/m

2.2 ton/m

y

Perhitungan Koefisien Kejut (K)

K =1+ =1+ = 1. 317

y

Perhitungan Total Beban Hidup

Beban lajur V1 = x q x L + P = x 2.2 x 14 + 12 = 27,4 ton untuk 2 lajur = 2 x V1 = 2 x 27,4 = 54,8 ton Beban Trotoar q = 500 kg/m2 = q x lebar trotoar kanan dan kiri = 500 x 1Sony noviansyah 08643004

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

berdasarkan

= 500 kg/m = 1 ton/m

V2 = x q x L

= x 500 x 14 = 6500 kg = 3500 ton

Jadi total beban hidup = beban hidup pada lajur (V1) + beban hidup pada trotoar (V2) = 54,8 + 3500 = 35,5 kN

Beban hidup akibat kejut = Koefisien kejut (K) x beban garis (P) = 1.317 x 12 = 15.804 ton = 158.04 kN

y

Perhitungan Gaya Akibat Tekanan Tanah

Gambar 2.1 Gaya Akibat Tekanan Tanah

Data tanah timbunan : 1. Bahan tanah kohesif 2. Sudut geser dalam ( ) = 12 3. Berat volume tanah (K ) = 18 kN/m3

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

a. Koefisien tekanan tanah aktif Ka = tg2 ( 45 = tg2 ( 45 = 0.656 /2 ) 12/2 )

b. Beban tambahan diatas timbunan oprit setinggi 60 cm q = K x 0.6 m K = Ka x K x H q = Ka x q Jadi : Pa = x K x panjang = x 61.402 x 5.2 = 159.645 kN Paq = q x panjang x H = 7.085 x 5.2 = 36.842 kN = 18 x 0.6 m = 0.656 x 18 x 5.2 = 0.656 x 10.8 = 10.8 kN/m = 61.402 kN/m2 = 7.085 kN

c. Gaya akibat tekanan tanah Tabel 2.2 Tekanan tanah Bagian Gaya (kN) 1 Pa Paq Total 159.645 36.842 196.487 Lengan m 2 1.743 2.61 Momen kNm 1x2 278.261 96.198 374.459

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

y

Lengan : jarak dari titik berat kedasar abutment Tinggi abutmen (H) = 5.2 m Lengan :

Pa

= 1/3 H = 1/3 x 5.2 = 1.743 m

Paq

=H = x 5.2 = 2.61 m

Jarak titik berat : o

= =

= 1.906 m

Pa Total

= Gaya = 196.487 x 9 = 1768.383 kN

Momen

=

Pa Total x Ko

= 1768.383 x 1.906 = 3370.538 kNm

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

y

Perhitungan Abutment Bawah

1. Desain awal abutment Tinggi abutment (H) = 5.2 m Lebar telapak (B) = 2.6 m Tebal telapak Tinggi dudukan Lebar dudukan = 0.7 m = 1.02 m = 0.90 m

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

2. Data tanah Data boring : Sudut geser dalam J Cohesi ( c ) Berat Jenis tanah Tanah Timbunan : Sudut geser dalam J Cohesi ( c ) Berat Jenis tanah = 10 = 30 Kpa = 19 kN/m = 12 = 25 Kpa = 18 kN/m3

3. Perhitungan luas abutment Tabel 2.3. Luas Abutment No Factor Lebar (m) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 1 0.5 0.5 1 0.5 0.5 1 0.25 0.50 1.40 1.80 0.55 0.55 0.70 0.95 0.95 2.6 Tinggi (m) 0.65 0.37 0.35 0.50 0.50 0.50 2.66 0.30 0.30 0.70 Luas (m2) 0.16 0.19 0.49 0.90 0.14 0.14 1.86 0.14 0.14 1.82

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

4. Perhitungan gaya akibat berat sendiri abutment

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Tabel 2.4. Titik berat abutment

No

Pjg (m)

Luas (m2) Bxh

Bj Beton (kN/m3)

Gaya (kN) w

Ttk Pst (m) X 1.83 1.95 1.50 1.30 1.83 0.77 1.30 1.97 0.63 1.30

`Ttk Pst (m) y 4.91 4.39 4.03 3.61 3.19 3.19 2.03 0.80 0.80 0.35

Mx (kN/m)

My (kN/m)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

0.16 0.19 0.49 0.90 0.14 0.14 1.86 0.14 0.14 1.82 5.98

25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

36.6 41.9 110.3 202.5 30.9 30.9 418.6 32.1 32.1 409.5 1345

67 82 165 263 57 24 544 63 20 532 1817.36

179 184 445 731 99 99 849 26 26 143 2780.05

Total

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

5. Perhitungan titik berat gaya Jarak titik : Ditinjau dari titik M (ujung pondasi) Xo = = = 1.351 m Yo = = = 2.066 m

6. Perhitungan momen akibat berat abutment

Lengan Xo Momen

= 1.351 m = 7W x Xo = 1345 x 1.351 = 1878.4 kNm

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

7. Perhitungan Luas tanah dibelakang abutment Tabel 2.5. Luas tanah No Factor Lebar (m) 1 2 3 4 5 6 1 1 1 0.5 1 0.5 0.65 0.40 0.40 0.55 0.95 0.95 Tinggi (m) 0.65 0.2 0.5 0.5 1.86 0.3 Luas (m2) 0.4225 0.792 0.2 0.1375 1.7651 0.1425

\\

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

8. Perhitungan gaya akibat tanah Tabel 2.6. Titik berat tanah

No

Pjg (m)

Luas (m) bxh

Bj Tanah (kN/m)

Gaya (kN) W

Ttk Pst (m) x 2.275 2.400 2.400 2.017 2.125 2.283

Ttk Pst (m) y 4.91 4.35 3.11 3.02 1.93 0.90

Mx (kN/m)

My (kN/m)

1 2 3 4 5 6 Total

9 9 9 9 9 9

0.4 0.8 0.2 0.1 1.8 0.1 3.46

18 18 18 18 18 18

68.4 128.3 32.4 22.3 285.9 23.1 560.5

155.712 307.930 77.760 44.921 607.636 52.711

355.731 557.866 100.699 67.374 551.590 20.777

Total

1246.670 1634.037

9. Perhitungan jarak titik berat Xo = = = 2.224 m Ditinjau dari titik m (ujung pondasi) Yo = = = 2.916 m

10. Perhitungan momen akibat urugan tanah dibelakang abutment (oprit) Lengan ( Xo ) Momen = 2.224 m = 7W x Xo = 560.5 x 2.224 = 1246.7 kNm

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

11. Stabilitas akibat guling SF Lebar abutment Jarak terhadap Titik tumpu = = 2.6 m = x Lebar abutment = x 2.6 m = 1.3 m Momen abutment dengan Xo = 1.351 m = Xo x 7 W abutment = 1.351 x 1345 = 1817.4 m Momen urugan dibelakang abutment dengan Xo = 2.224 m = Xo x 7 W tanah = 2.224 x 560.5 = 1274 kNmTeknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan Sony noviansyah 08643004

u 1.5

Total momen yang bekerja : 7MT = Momen akibat berat abutment + momen akibat berat urugan tanah = 1874.4 + 1246.67 = 3064.03 kNm 7MG SF = 1729.89 kNm ( momen akibat tekanan tanah ) = = = 1.77 u 1.5 12. Stabilitas akibat geser SF = = S

u 1.5

Aman

u 1.5 u 1.5

= ( W + Pav ) x tg = 1345 + 560.5 x tg 27

= ( 1345 + 560.5 ) x 0.5144 = 980.27 SF = = = 1.08 u 1.5 13. Stabilitas terhadap daya dukung tanah SF = = Dimana : V Pv dengan Ph = Paq + PaK =18.8 + 82.03 = 100.9 kNTeknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan Sony noviansyah 08643004

u 1.5

u 3 = s

s

= Pv + W = Ph x tg

Ph total = Ph x Panjang abutment = 100.9 x 9 = 908 kNm Pv = Ph total x tg = 908 x tg 27 = 908 x 0.5095 = 463 kNm V = Pv + W Abutment + bangunan atas = 462.51 + 1345 + 1296.76 = 3104.58 kNm x = = = 0.987 = -0.313 Sisa dari momen y : My = MT MG MG 1729.89 1.3 -

= ( v . X)

= 3105 x 0.987 = 1334.1 kNm Wy = 1/6 . B2 . L = 1/6 x 32 x 9 = 10.1 m3

Besarnya tekanan yang bekerja antara dasar telapak dan tanah dibawahnya (tekanan kontak). q maks = =

+

q maks = + =

+

+

= 132.7 + 132 = 264.25 kNm Diketahui data tanah : C = 30 Kpa K = 19 Kn/m3Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

= 132.7 131.51 = 1.10 kNm Df = 40 m

Sony noviansyah 08643004

Dari nilai J = 12 didapat faktor kapasitas dukung akibat kohesi NK NC Nq = (288 + 4 . (3x12)) / (40 12 ) = 15.43

= (6 x 12) / (40 12) = 2.57 = (5 x 12) / (40 -12) = 2.14

14. Daya dukung Tanah Maksimum (pondasi berbentuk empat persegi panjang) qu = (C x Nc ( 1 + 0.3 B/L) + 0.5 B x K x NK (1- 0.2 B/L) + (K x Df x Nq)) = (30 x 2.57 ( 1 + 0.3 x 2.6/5.2) + 0.5 x 2.6 x 19 x 15.43 (1- 0.2 2.6/5.2) + (19 x 40 x 2.14) ) = 2058.07 t/m3 SF = u 3= u 3 = 7.7 u 3 Aman

qu = C x Nc + (Po) . Nq + 0.5 K B NK = 30 x 2.57 + (1 x 19) 2.14 + 0.5 x 19 x 2.6 x 15.43 = 498.881 t/m3 Qult = 1.3*c.Nc + q.Nq = 1.3 x 30 x 2.57 + 2.2 x 2.14 = 104.938 t/m3

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

15. Perhitungan Gaya Gempa a. Gaya gempa akibat beban horizontal

Data : Koef gempa (Kh)

=

0.15

Tabel 2.7. Momen Akibat Gaya Gempa Bagian V (kN) 1 Beban Mati Abutment 129.68 1345 Koef gempa (Kh) 2 0.15 0.15 0.15 Gh (kN) 1x2 19.45 201.7967 84.06828 0.70 2.066 2.915553 Lengan (m) Momen (kN/m) Gh x Lgn 13.62 417.007739 245.11

Berat Tanah 560.4552

Total

305.32

675.73

b. Gaya tekanan tanah akibat gempa bumi (Tag) Pa Kh = = 907.73 kN 0.15

Tag = = =

Pa + (Pa x kH) 908 + (908 x 0.15) 1043.89 kN

Lengan

= =

Jarak titik berat akibat gaya tekanan tanah (Yo) 1.906 m

Momen

= = =

Tag x Lengan 1044 x 1.9057 1989.38 kNm

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Keadaan tanpa beban hidup : Girder = = = 1 x Bentang jembatan x pengaruh beban angin x 100% 1 x 25 x 1.5 x 100% 37.5 kN

Sisi Lain = = =

1 x Bentang jembatan x pengaruh beban angin x 50% 1 x 25 x 1.5 x 50% 18.8 kN

Keadaan dengan beban hidup Gider = = = 50% x Akibat girder 0.5 x 37.5 18.8 kN

Sisi Lain = = =

50% x Akibat sisi lain 0.5 x 18.8 9.4 kN

Beban Hidup

= = =

2 x bentang jembatan x pengaruh beban angin x 100% 2 x 25 x 1.5 x 100% 75 kN

Total beban angin

= = =

Akibat Girder + Sisi Lain + Beban Hidup 18.8 + 9.38 + 75 103.13 kN

Untuk 1 Abutment = = =Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Total Beban / 2 103.13 / 2 51.563 kNSony noviansyah 08643004

Lengan

= = =

Tinggi Abutment + Titik tangkap gaya angin 5.23 + 2 7.23 m

Momen

= = =

Beban total 1 abutment x lengan 51.563 x 7.23 372.76 kNm

A. Sekunder Perhitungan Beban A. Perhitungan Gaya Akibat Gesekan Pada Tumpuan Bergerak (Gg) Peraturan PPJJR : a. Koefisien Gesekan (f) b. Beban Mati = 0.15 - 0.18 = 129.68

Gg

= = =

Beban Mati x Koef Gesekan 129.68 x 0.18 23.34 ton = 233.4 kNm

Lengan (Yo) =

5.2 m (Jarak tumpuan terhadap titik bawah abutment)

Momen

= = =

Gg x Lengan 23.34 x 5.2 122.06 tonm = 1220.6 kNm

2. Perhitungan Gaya Akibat Rem Peraturan PPJJR : a. Pengaruh gaya rem b. Titik tangkap gaya = = 5% 1.8 m diatas lantai kendaraan 87.65 tonSony noviansyah 08643004

c. Diketahui beban hidup =Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Rm

= = =

Gaya Rem x Beban hidup 5% x 87.65 4.383 ton = 43.83 kNm

Lengan

= = =

Tinggi abutment + Titik tangkap gaya rem 5.2 + 1.8 9.41 m

Momen

= = =

Rm x Lengan 4.38 x 9.41 41.25 ton.m = 412.5 kNm

3. Perhitungan Gaya Akibat Beban Angin Peraturan PPJJR : 150 Kg/cm2 = 1.5 kN/m2

a. Pengaruh beban angin = b. Titik tangkap gaya c. Bentang jembatan d. Tinggi girder e. Tinggi Sandaran = = = =

2 m diatas lantai kendaraan 25.00 m 1.40 m 1.00 m

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

D. Kombinasi Pembebanan a. Kombinasi I Tabel 2.8 Kombinasi Pembebanan I Gaya Simbol Vertikal (kN) Beban Mati Abutment Berat Tanah Beban Hidup Gaya Kejut Gaya Tek. Tanah Jumlah Jumlah 100% 4231.03 4231.03 907.73 907.73 3064.03 3064.03 1729.89 1729.89 Ms Ma Mt H K Ta 1296.76 1345.31 560.46 876.50 152.00 Horizontal (kN) 907.73 Momen V (kN m) 1817.36 1246.670 Momen H (kN m) 1729.89

b. Kombinasi II Tabel 2.10. Kombinasi Pembebanan II Gaya Beban Mati Abutment Berat Tanah Beban Hidup Gaya Kejut Gaya Tek. Tanah Gaya Gesekan Gaya Angin Susut & Rangkak Perubahan Suhu Jumlah Jumlah 125% Simbol Ms Ma Mt H K Ta Gg A SR Tm Vertikal (kN) 1296.76 1345.31 560.46 876.50 152.00 4231.03 5288.78 Horizontal (kN) 907.73 233.42 51.56 1192.71 1490.88 Momen V (kN m) 1817.36 1246.67 3064.03 3830.04 Momen H (kN m) 1729.89 1220.58 372.76 3323.23 4154.04

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Jenis Dan Kedalaman tiang Pancang yang digunakan Direncanakan pondasi tiang pancang pipa isi beton dengan penampang bulat: Diameter Tiang Panjang Tiang Jumlah Tiang = = = 40 cm 40 m 12 bh 6 2 bh bh

Jumlah Tiang arah x = Jumlah Tiang arah y =

y

Luas Tiang (A) = = =

x x

x x 402

1256 cm

y

Keliling Tiang

= = =

2

D

2 x 3.14 x 40 251,5 cm

y

Berat tiang pancang Tebal pipa Berat pipa = 0.006 m = 63.10 kg/m Tabel baja pipa O

Berat beton

= Beton x h x A = 25 x 1 x 0.118 = 2.954 kN/m

Dimana A

= Luas O =

Luas Pipa

- ( (r1 - r2))

= 0.126 (3.14 (0.2 - (0.2 0.006))) = 0.126 0.00742296 = 0.118 cm2

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Jadi berat tiang total = Berat pipa + Berat Beton = 63.10 + 295.44 = 358.54 kg/m

Daya dukung Tiang Pancang Dari nilai J = 12 didapat faktor kapasitas dukung akibat kohesi NK NC Nq C K Df Qc = (288 + 4 . (3x12)) / (40 12 ) = 15.43 = (6 x 12) / (40 12) = 2.57

= (5 x 12) / (40 -12) = 2.14 = 30 kpa = 19 kn/m3 = 40 m = 260 kg/cm2

a. Berdasarkan Rumus Terazaqhi Qult = 1,3 C.Nc + K. Df.Nq + 0,6.K.R.NK = (1,3 x 30 x 2,57) + 19 x 40 x 2,14 + ( 0,6 x 19 x (40/2) x 15,43 ) = 5244,67 kN b. Berdasarkan hasil sondir Qult = =

+

+

= 199393,33 kn c. Berdasarkan hasil SPT Nrata-rata Ap As = = 1256 cm = K x kedalaman = 251,5 x 40 = 10060 mTeknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan Sony noviansyah 08643004

= 45,33

Ns

=

= 24,3

Qult

= =

+ +

= 401856,64

Berat Tiang / 12 meter = Berat tiang x Panjang tiang = 358.5 x 40 = 14340 kg = 14,34 kN Q Netto = Qult Berat Tinag / 12 meter 14,34

= 5244,67 = 5230,33 kN

y

Perkiraan Jumlah Ting Pancang Jumlah Tiang Perbaris (m) Jumlah Tiang Perkolom (n) Jarak As Tiang ke As Tiang = 6 bh = 2 bh = 160 cm

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

y

Efisiensi Tiang Pancang E= 1 Dimana: = Arc tan (D/S) = Arc tan (40/160) = Arc tan 0.250 = 14.036 E = 1 = 1 = 1 = 1 14.04 x 14.04 x 14.04 x 0.02

= 0.7531 y Daya Dukung Kelompok Tiang Pancang q ijin = E x Q netto = 0.7531 x 5230,33 = 3938,96 kN

y

Daya dukung Kelompok Tiang = Q ijin x Jumlah Tiang = 3938,96 x 12 = 47267,52 kN

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

P maks =

v M N Ny

= Gaya vertical = Momen = Jumlah Tiang Keseluruhan = Jumlah Tiang Arah Sumbu Y

x = Jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang = ( 2 x 2 ( 4.0 ) ) + ( 2 x 2 x ( 0.8 ) ) = 64 + 3 = 66.6 m X maks Y maks = = 4.0 m (Jarak terjauh tiang arah X) 0.8 m (Jarak terjauh tiang arah Y)

c. Kombinasi III P maks =

= = = =

+

493.62 + 157.15 650.77 kN < (Daya dukung tiang) 650.8 kN < 681.1 kN AmanSony noviansyah 08643004

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

d. Kombinasi IV P maks = = = = = +

509.88 + 175.14 685.01 kN < (Daya dukung tiang) 685.01 kN < 685.1 kN Aman

E. Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan Tabel 2.11. Kombinasi Pembebanan Gaya Simbol Vertikal (kN) Kombinasi I Kombinasi II Kombinasi III Kombinasi IV KI K II K III K IV 4231.03 5288.78 5923.44 6118.54 Horizontal (kN) 907.73 1490.88 1731.15 2373.93 Momen V (kNm) 3064.03 3830.04 4289.64 2373.93 Momen H (kNm) 1729.89 4154.04 5230.03 5828.53

y

Kontrol Kombinasi Pembebanan dengan Daya Dukung Tiang Ijin Kombinasi I P maks = = +

= 352.6 + 51.98 = 404.57 kN < (Daya dukung tiang) = 404.57 kN < 686.14 kN Aman

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Kombinasi II P Maks = = +

= 440.73 + 124.82 = 565.55 kN < (Daya dukung tiang) = 565.55 kN < 686.1 kN Aman

F. Penurunan Pondasi Es Qult B (lebar pondasi) = 0,7531 = 5244 = 52,44 m = 0,4 m

L (panjang pondasi) = 40 m Qs M = B/L = 40/4000 E = = = 0,5 = 0,01 cm

= 0,0063 + 0,054 = 0,06 cm

Penurunan seketika : Se = = = 13,16 cm 0,13 m QE

Jadi penurunan seketika pada pondasi rigid adalah sebesar 0,13 m.

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

G. Perhitungan sheet Pile

Perencanaan Sheet Pile dengan data sebagai berikut Diketahui : K = 16,4 Kn/ =4m K = 18 Kn/m3 =6m J = 12r

Penyelesaian : Koefisien tanah aktif Ka =J

= = 16,4 x 4 x 0,656

= 0,65 = 43,034

K

Koefisien tanah pasif Ka =

J

=

= 1,525

KW K

K =

=

= 113,8816 =

= 2,751

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

Karena tanah aktif maka, L = P = -K 18

+

z=

+

= 113,8816 = 113,8816

(pusat tekanan pada area ACDE ) dengan momen di Ez' ! 2P ( K p K a )K 1

z !

2 x113,8816 (1,525 0,656 )18

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

= 3,8159

K

K

K

= = 247,5 + 43,031 =317,531

K

=

= 20,2999

K

=

=58,2440

=

K K

Sony noviansyah 08643004

= = 1220,1308 K

=

= 3595,7744L4 A1 L4 A2 L4 A3 L4 A4 ! 04 3 2

Dengan percobaan Trial and Error didapat nilai = 2,2329

= 8,6035

K = = 430,92 = 8,6035 = 134,5759 = = 1,6447

dimana D =

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

P

= 2,751 + 8,6035 = 11,3545

Untuk kedalaman Sheet Pile di tambah 20-30% Jadi kedalaman Sheet Pile yaitu 11,3545 + 30% = 11,846 m

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004

BAB 3KESIMPULAN

Dari pembahasan pada bab 2,dapat ditarik beberapa kesimpulan : y y Kedalaman sheet pile ditambahkan 20 30 %

kedalaman Sheet Pile yang digunakan adalah 11,846 m

Teknik sipil Rekayasa jalan dan jembatan

Sony noviansyah 08643004