Pompa Langkat

8
Pada sistem pemipaan air bersih gedung bertingkat , plumbing fittings ini di letakkan atau di rendam ke dalam sumur dalam (Deep Well). Tentu saja konstruksi dan desain dari deep well pump ini telah di bentuk sedemikian rupa hingga dapat beroperasi di bawah air. Bahasa prancisnya ‘kedap air’. Sejauh yang saya tahu, submersible deep well ini memiliki daya tekan atau daya dorong yang lebih kuat dari pada daya isap sehingga pompa deep well ini sangat sesuai di gunakan untuk memompa air dengan kedalaman antara 150 samapi 250 meter di bawah permukaan tanah. *wah dalem banget ya* Dan yang pasti air yang di sedot adalah air dari sungai bawah tanah. *Serem… Kapasitas deep well pump ini juga bervariasi tergantung dari kebutuhan yang di perlukan untuk men- supply air ke kolam RWT (Raw Water Tank). Volume pengambilan air tanah juga di atur dalam peraturan daerah setempat yang berguna untuk menjaga kestabilan lingkungan hidup di daerah tersebut. Bayangkan jika kebutuhan air pada sebuah gedung bertingkat adalah 300 m3/hari kali setahun sudah berapa? Bisa jadi air tanah dangkal akan kering. Makanya pengambilan air tanah ini di atur oleh perda setempat. Untuk perhitungan rinci tentang kapasitas, debit, tekanan dan lain-lain, silakan mencari referensi dari situs yang lain. Bukan pelit karena memang saya bukan ahli dalam perhitungan jelimet seperti yang saya sebut di atas. Yang jelas saya bukan ahli dan memang tidak bisa ngitung. Tugas saya hanya sebatas tahu, mengerti, paham dan bisa memperbaiki saat terjadi masalah. Oh iya hampir lupa, dalam sebuah unit submersible pump tentu memiliki aksesoris pendukung lainnya agar pompa ini dapat bekerja dengan baik. Plumbing fittings untuk deep well pump tersebut antara lain: Check Valve Rising main pipe Support pipe Cable electrical Pressure Gauge Pressure swicth / WLC

description

t

Transcript of Pompa Langkat

Pada sistem pemipaan air bersih gedung bertingkat, plumbing fittings ini di letakkan atau di rendam ke dalam sumur dalam (Deep Well). Tentu saja konstruksi dan desain dari deep well pump ini telah di bentuk sedemikian rupa hingga dapat beroperasi di bawah air. Bahasa prancisnya kedap air.Sejauh yang saya tahu, submersible deep well ini memiliki daya tekan atau daya dorong yang lebih kuat dari pada daya isap sehingga pompa deep well ini sangat sesuai di gunakan untuk memompa air dengan kedalaman antara 150 samapi 250 meter di bawah permukaan tanah. *wah dalem banget ya* Dan yang pasti air yang di sedot adalah air dari sungai bawah tanah. *SeremKapasitas deep well pump ini juga bervariasi tergantung dari kebutuhan yang di perlukan untuk men- supply air ke kolam RWT (Raw Water Tank). Volume pengambilan air tanah juga di atur dalam peraturan daerah setempat yang berguna untuk menjaga kestabilan lingkungan hidup di daerah tersebut. Bayangkan jika kebutuhan air pada sebuah gedung bertingkat adalah 300 m3/hari kali setahun sudah berapa? Bisa jadi air tanah dangkal akan kering. Makanya pengambilan air tanah ini di atur oleh perda setempat.Untuk perhitungan rinci tentang kapasitas, debit, tekanan dan lain-lain, silakan mencari referensi dari situs yang lain. Bukan pelit karena memang saya bukan ahli dalam perhitungan jelimet seperti yang saya sebut di atas. Yang jelas saya bukan ahli dan memang tidak bisa ngitung. Tugas saya hanya sebatas tahu, mengerti, paham dan bisa memperbaiki saat terjadi masalah.Oh iya hampir lupa, dalam sebuah unit submersible pump tentu memiliki aksesoris pendukung lainnya agar pompa ini dapat bekerja dengan baik. Plumbing fittings untuk deep well pump tersebut antara lain: Check Valve Rising main pipe Support pipe Cable electrical Pressure Gauge Pressure swicth / WLCBiasanya submersible deep well pump bekerja secara auto. Saat kolam RWT kosong katup pelampung akan membuka dan mengalirkan air di dalam pipa galvanis yang menghubungkan kolam RWT dengan deep well pump. Sehingga terjadi perubahan tekanan air di dalam pipa yang mengakibatkan terkoneksinya saklar otomatis pada pressure switch.Dan pompa segera bekerja menghisap dan mendorong air ke dalam kolam RWT. Demikian sekilas penjelasan tentang deep well pump.massa (clasy) sesuai yang tercatat pada layar..11. Pengujian ini dilakukan terus menerus sehingga massa pada layar mendekati nol.

4.1.3 Kerusakan yang terjadi pada ball bearing Penyebab Kerusakan Penyebab dan kegagalan ball bearing pompa Z 9111 GM 1 dikarenakan oleh : Kelebiahan beban over load, karena beban yang terlalu besar yang ditempuh oleh bearing dan melebihi spesifikasinya. Bagian - bagian bearing retak, bearing panas dan mengelupas, presentasi permukaan bearing yang terbesar. Kemungkinan juga disebabkan karena terjadinya aus pada shaft atau terjadi kebesaran clearance antara diameter shaft dengan diameter lubang impeller. Maka akan terjadi gaya aksial yang besar sehingga mengakibatkan kerusakan pada ball bearing yang berfungsi untuk menahan beban aksial.

Cara mengatasinya : Ganti ball bearing yang baru yang sesuai dengan prosedurnya

4.2 Hal hal yang harus diperhatikan selama pembongkaran pompaDidalam proses pembongkaran pompa hal yang harus sangat diperhatikan adalah sebagai berikut : Dalam mengangkat bagian bagian yang berat, perhatikan tali pengangkat ( sling ) supaya beban akan berada di tengah tengah dan tidak tergelincir. Dan gunakanlah lapisan kain atau benda benda yang lunak untuk mencegah rusak nya permukaan pompa dari tali tersebut. Ketika bagian bagian yang hendak diletakkan, sebaiknya gunakan kayu balok. Didalam mengangkat pompa sebaiknya hati hati, jangan sampai menabrak benda benda yang lainnya. Setelah pembongkaran sementara digunakan pencegahan pengkaratan pada seluruh bagian pompa.

4.3 Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan pompaDalam pemasangan pompa, hal hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : Sebelum pemasangan pompa terlebih dahulu dilakukan pencegahan untuk tidak terjadi pengkaratan pada permukaan pompa. Bersihkan dan menyemprot bagian dalam dari sambungan pipa sebelum pemasangan.massa (clasy) sesuai yang tercatat pada layar..11. Pengujian ini dilakukan terus menerus sehingga massa pada layar mendekati nol.

4.1.3 Kerusakan yang terjadi pada ball bearing Penyebab Kerusakan Penyebab dan kegagalan ball bearing pompa Z 9111 GM 1 dikarenakan oleh : Kelebiahan beban over load, karena beban yang terlalu besar yang ditempuh oleh bearing dan melebihi spesifikasinya. Bagian - bagian bearing retak, bearing panas dan mengelupas, presentasi permukaan bearing yang terbesar. Kemungkinan juga disebabkan karena terjadinya aus pada shaft atau terjadi kebesaran clearance antara diameter shaft dengan diameter lubang impeller. Maka akan terjadi gaya aksial yang besar sehingga mengakibatkan kerusakan pada ball bearing yang berfungsi untuk menahan beban aksial.

Cara mengatasinya : Ganti ball bearing yang baru yang sesuai dengan prosedurnya

4.2 Hal hal yang harus diperhatikan selama pembongkaran pompaDidalam proses pembongkaran pompa hal yang harus sangat diperhatikan adalah sebagai berikut : Dalam mengangkat bagian bagian yang berat, perhatikan tali pengangkat ( sling ) supaya beban akan berada di tengah tengah dan tidak tergelincir. Dan gunakanlah lapisan kain atau benda benda yang lunak untuk mencegah rusak nya permukaan pompa dari tali tersebut. Ketika bagian bagian yang hendak diletakkan, sebaiknya gunakan kayu balok. Didalam mengangkat pompa sebaiknya hati hati, jangan sampai menabrak benda benda yang lainnya. Setelah pembongkaran sementara digunakan pencegahan pengkaratan pada seluruh bagian pompa.

4.3 Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan pompaDalam pemasangan pompa, hal hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : Sebelum pemasangan pompa terlebih dahulu dilakukan pencegahan untuk tidak terjadi pengkaratan pada permukaan pompa. Bersihkan dan menyemprot bagian dalam dari sambungan pipa sebelum pemasangan.massa (clasy) sesuai yang tercatat pada layar..11. Pengujian ini dilakukan terus menerus sehingga massa pada layar mendekati nol.

4.1.3 Kerusakan yang terjadi pada ball bearing Penyebab Kerusakan Penyebab dan kegagalan ball bearing pompa Z 9111 GM 1 dikarenakan oleh : Kelebiahan beban over load, karena beban yang terlalu besar yang ditempuh oleh bearing dan melebihi spesifikasinya. Bagian - bagian bearing retak, bearing panas dan mengelupas, presentasi permukaan bearing yang terbesar. Kemungkinan juga disebabkan karena terjadinya aus pada shaft atau terjadi kebesaran clearance antara diameter shaft dengan diameter lubang impeller. Maka akan terjadi gaya aksial yang besar sehingga mengakibatkan kerusakan pada ball bearing yang berfungsi untuk menahan beban aksial.

Cara mengatasinya : Ganti ball bearing yang baru yang sesuai dengan prosedurnya

4.2 Hal hal yang harus diperhatikan selama pembongkaran pompaDidalam proses pembongkaran pompa hal yang harus sangat diperhatikan adalah sebagai berikut : Dalam mengangkat bagian bagian yang berat, perhatikan tali pengangkat ( sling ) supaya beban akan berada di tengah tengah dan tidak tergelincir. Dan gunakanlah lapisan kain atau benda benda yang lunak untuk mencegah rusak nya permukaan pompa dari tali tersebut. Ketika bagian bagian yang hendak diletakkan, sebaiknya gunakan kayu balok. Didalam mengangkat pompa sebaiknya hati hati, jangan sampai menabrak benda benda yang lainnya. Setelah pembongkaran sementara digunakan pencegahan pengkaratan pada seluruh bagian pompa.

4.3 Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan pompaDalam pemasangan pompa, hal hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : Sebelum pemasangan pompa terlebih dahulu dilakukan pencegahan untuk tidak terjadi pengkaratan pada permukaan pompa. Bersihkan dan menyemprot bagian dalam dari sambungan pipa sebelum pemasangan.