PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 STABAT · 2020. 3. 19. · TAHUN 2014 • 2019 I I ·/...
Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 STABAT · 2020. 3. 19. · TAHUN 2014 • 2019 I I ·/...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT
NOMOR: 1 TAHUN 2016
Tentang
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2014 • 2019
I I ·/
PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2016
STABAT
Menimbang
Mengingat
,
BUPATI LANGKAT PROVINS! SUMATERA UTARA
PERATURAN.DAERAH KAB.UPATEN LANGKAT
NOMOR ... 1 ...... TAHUN .. .. f~~-~ .. TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN. LANGKAT TAHUN 2014-2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LANGKAT
a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan cia)am Pasal 263 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evalua.si Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dae:rah. maka "Rencana Pem.oangunan Jaogka Menengah. Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima.ksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daera h ten tang rencana Pembangunan Jangka Menengah baerah Ka bupaten
Langkat Tahun 2014-2019;
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 7 Ort Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Ka bupaten -Kabupaten di Llngkungan Pemerintah Daerah Provinsi Su matera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahu n 1999 ten tang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usa ha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Jndonesia Nomor 3817);
4. Undang-Undang Nomor 28 Ta hun 1999 . tentan~ Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dan Korup~•• Kolusi dan Nepotisme (Lembara n Negara Republik lo<lon{s.1.n
~ ~ I
Tahun 1999 Nomor 75,. Tambahan Lembaran Ne.ga.ra Republik Indonesia Nomor 385.1);
s. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik. Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 700};
8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1345);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
10~ Undang-Undang Namm: 23. Tahun 2014. tentang Pemerintaban Daerah (µmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubah:an Kedua atas. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Dati II Langkat dari Wilayah Kodya Dati II Binjai ke Kota Stabat dalarn Wilayah Kabupaten Dati II Langkat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1982 Nomor 9);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1986 tentang Perubahan batas Wilayah Kotamadya OT II Binjai, Kabupaten DT 11 Langkat dan Kabupaten DT II Deli Serdang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1986 Nomor 3323);
l3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah~n 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663); ~ 2
14. Peraturan Pemerintah Nornor 03 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin tahan Daerah Kepada Pemerintah , 1.,aporan Ketera nga n Perta.nggu ngjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakya t Daerah, dan Informasi La poran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
lS. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tent.ang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerinta.han Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815) ;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peratu.ran Menteri Dalam Negari Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peratu.ran Menteri Dalarn Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 54 Tahun 2010 ten tang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Rancangan Awal, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Uta.ra Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat (Lembaran Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2007 Nomor 1, Tarnbahan Lembaran Daerah Kabupaten Langkat Nomor 1) ;
21 . Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 4 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Langkat (Lembaran Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2009 Nomor 1, Tarnbahan Lembaran Daerah Kabupaten Langkat Nomor 3)
22· Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 6 Tahun 20 11 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
J
Kabupaten Langkal Tnhun 2005. 2025 La k . T h (Lembaran Daerah
KabupAten ng at a un 2010 Nomor J)~
23. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Tah 9 T un ahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kah . upaten Langkat 2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2013 Nomor 5).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LANGKAT
dan
BUPATI LANGKAT
M E M U T U S K A N:
enetapkan PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014-2019.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
. Daerah adalah Kabupaten Langkat. . Peme.rintah Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Bupati adalah Bupati Langkat. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. Provinsi adalah Pemerint.ah Provinsi Sumatera Utara. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah semua unsur Perangkat Daerah. . .
}0. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya d1smgkat RPJPD d d ah benangka waktu 20 a alah dokumen perencanaan pembangunan aer •J
(dua puluh) tahun. . . 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya d:•;~ka~
RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan berjangka waktu 1m~a. tahun.
l 4
P bangunan. Tahunan Daerah yan 1 . . Rencana em ' g se an1utnya disebut Rencana 12. Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan daerah untuk
. de 1 (satu) tahun. peno 1
. Rencana Strategis SKPD yang se ailjutnya disingkat Renstra SKPD adalah
13' dokumen perencanaan pemban~nan SKP?. berjangka waktu 5 (lima) tahun .
Rencana Kerja SKPD yang selanJutnya dtsmgkat Renja SKPD adalah dokumen 14
· perencanaan pembangunan SKPD untuk priode 1 (satu) tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat 1s. RPJMDes adalah dokumen perencanaan pembangunan desa berjangka waktu 5
~ima) tahun.
6 Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKPDes adalah 1 . Dokumen perencanaan pembangunan desa untuk periode 1 (satu) tahun.
17. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW adalah dokumen yang besisi penetapan dan rencana pemanfaatan tata ruang wilayah Kabupaten Langkat.
18. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
19. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
20. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
21. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.
22. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
23. Indikator Kinerja Daerah yang selanjutnya disingkat IKD adalah alat ukur un tuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif.
24. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Pasal 2
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai land~san clan pedoman bagi Pemerintah Daerah da1am melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 3
JzyJMo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 membuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, .dan Program Pembangunan Daerah.
Pasal4
I , ruo sebagaimana dimaksud dalam PasaJ 2 menjadi ped
(1) RP0 1v1 V' . M ' . Tu' oman penyusunan Renstra SKPD yang memuat 1s1, 1s1, Juan, Sasaran, Program, dan Kegiatan
sKPD. (2) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 selanjutnya dijabarkan dalam
RKPD.
Pasal 5
(l) RPJMD sebagaimana di1:11~s~~ d~am Pasal 2 menjadi pedoman penyusun RPJMDe:s yang memuat V1si,. Misi,. TuJuan,. Sasaran,. Program dan Kegiatan Desa.
(2) RPJMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya dijabarkan dalam
RKPDes.
Pasal 6
Sisteroatika penyusunan RPJMD sebagaiman::t dimaksud da]am Pasal 2 adalah
sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB Ill GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANMN. BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 'sAB V : .· VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 13AB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN J3AB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII1 : . INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANMN BAB IX BABX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH : · PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB XI : PENUTUP
BAB Ill PENGENDALIAN DAN EVALUASI
I Pasal 7
Rincian RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 8
(l) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD. (2) Tata Cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud
pada ayat (l) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-uotlangan yang berlaku ..
I
BAB IV PERUBAHAN RPJMD
Pasal 9
RPJMD hanya dapat dilakukan apabila : (1) perubahan . al . . kkan
H sil pengendahan dan ev uas1 menUOJu bahwa proses perumus~ tidak a. s:Suai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan
. gka menengah daerah. Jan d al . ·
b. Hasil pengendalian ~ ev uasi menuilJukkan bahwa substansi yang dirumuskan tidak sesuai dengan pedoman peraturan.
c. Terja~i perubahan yang me~dasar; dan/ atau. d. Merugikan kepentingan nas1onal.
(2) Perubahan yang ~end~s~ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c , mencakup antara lain teIJadmya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah atau perubahan kebijakan nasional.
Pasal 10
Perubahan . RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Pasal 11
Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah daerah, maka penetapan perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Bup~ti.
BABV KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12 Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah pada masa transisi, penyusunan RKPD berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Kabupaten, RPJMD Kabupaten, dan mengacu pada RPJMD Provinsi untuk keselarasan program dan kegiatan pembangunan daerah Kabupaten dengan pembangunan daerah provinsi.
Pasal 13
(l) Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan daerah pada masa transisi Tahun 2020 ditetapkan Peraturan Bupati tentang l~dikasi Rencana Program Prioritas Daerah untuk masa 1 (satu) tahun yang d1susun berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 .
(2) Perumusan · dika · • · d' ak d m s1 rencana program priontas daerah sebagaunana 1m su pada aya.t (l) disertai kebutuhan pendanaan indikatif, indikator kinerja, kelompok sasaran dari rencan
(3) Indika • R a program dan kegiatan. . . 81 encana Program Prioritas Daerah sebagaimana d1maksud pada ayat ( 1)
menJadi dasar penyusunan RKPD Tahun 2020 dan APBD Tahun Anggaran 2020·
~ 7
BABVl KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diund k Peraturan ang an .
etiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengund Agar 5 al Le b angan Peraturan Daerah . . dengan penempatannya d am m aran Daerah Kabupaten Langka U1l t.
Ditetapkan di Stabat pada tanggal
BUPATI LANGKAT '
ttd
NGOGESA SITEPU
Diundangkan di Stabat pada tanggal tJ , M ~ - 2016
$EKRETARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT,
ttd
INDRA SALAHUDDIN
LEMBARAN DERAH KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 NOMOR 1 NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT PROVINS!
: (20/2016) Salinan sesua· cie an aslinya
KUM
r a N · 1109 1 602 1 002
H
• PENJ.ELABAN
pERATURAN ~ KABUPATEN LANOKAT N0M0R ................. TAHUN ~otG, ............
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) J(ABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014-2019
J. _penjelasan UJDUJD•
RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan
pem.bangunan-daerah u~tuk jangka waktu 5 (lima) tahun periode masa jabatan
Bupati dan Wakil Bupati Langkat tahun 2014-2019. RPJMD Kabupaten Langkat
Tahun 2014-2019 memuat isu-isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi, dan arah kebijakan pembangunan daerah, arah kebijakan pengelolaan
keuangan daerah, dan program prioritas pembangunan daerah, dan indikator
kinerja daerah yang akan dicapai. Pelaksanaan pembangunan daerah pada
periode .RPJMD tahun 2014-2019 tersebut diharapkan mampu membawa dan
mewujudkan masyarakat Kabupaten Langkat yang mandiri, berdaya saing,
berbudaya, dan makin sejahtera.
Sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah maka
RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014-2019 akan menjadi pedoman bagi
seluruh pemangku kepentingan pembangunan dalam melaksanakan
pembangunan di Kabupaten Langkat pada tahun 2014-2019. Demikian juga bagi
penyelenggara pemerintahan daerah maka RPJMD tersebut selanjutnya akan
menjadi pedoman bagi penyusunan RKPD, Renstra SKPD tahun 2014-2019. Oleh
karena itu guna meningkatkan akuntabilitas perencanaan pembangunan daerah
dan m~njamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasannya, maka RPJMD Kabupaten Langkat Tahun
2014-2019 disusun secara menyeluruh dan terpadu, berkeadilan, responsif,
partisipatif, aspiratif, efisien, efektif, terukur, dapat dilaksanakan, dan
berkelanjutan. Sesuai-dengan ketentuan pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa RPJMD
ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama 6 (enam) bulan setelah Bupati
dan Wakil Bupati terpilih dilantik. Proses penyusunan RPJMD Kabupaten Langkat
Tahun 2014-2019 dilakukan melalui serangkaian forum musyawarah perencanaan pembangunan, yang melibatkan seluruh unsur pemangku
kepentingan pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip
perencanaan pembangunan daerah. Dengan demikian maka substansi rencana
pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014-2019 merupa kan kesepakatan dan komitmen bersama seluruh pemangku
kepentingan pembangunan di Kabupaten Langkat. Berdasarkan pertimbangan Q
sebagaimana tersebut di a tas perlu Membentuk Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2014-2018.
D. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
DEMI PASAL
Pasal 1
Cukupjelas
Pasal 2
Cukupjelas Pasal 3
Cukupjelas Pasal4
Cukupjelas Pasal 5
Cukupjelas Pasal 6
Cukupjelas Pasal 7
Cukupjelas Pasal 8
Cukupjelas Pasal 9
Cukupjelas Pasal 10
Cukup jelas Pasal 11
Tahun transisi merupakan tahun pertama periode RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2018-2019, dimana saat pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 201 9 guna penyusunan RKPD tahun 2020 belum ditetapkan dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang dapat menjadi pedoman dan arah pembangunan
daerah di tahun 2020 tersebut. RPJPD Kabupaten yang menjadi pedoman adalah RPJPD Kabupaten Langkat Tahun 2005-2025. RPJMD Kabupaten yang menjadi pedoman adalah RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014-20 19. RPJMD Provinsi yang menjadi acuan adalah RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018.
JO
l Pasal 12
Indikasi Rencana Program Prioritas Daerah Tahun 2019 berisi target-target pembangunan untuk tahun 2019 dengan melihat dan menyesuaikan dengan capaian target RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014-2019 .
sa113 Cukupjelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR. ... ~~-
II
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR: 1 TAHUN 2016
Tentang
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATENLANGKAT
TAHUN 2014 • 2019
PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2016
STABAT
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB IPendahuluan
1.1 Latar Belakang.
Untuk membangun kehidupan bernegara dengan tingkat keragamanmasyarakat dan karakteristik geografis yang unik, pemerintah telahmenyusun Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yangbersifat terpadu, menyeluruh, sistematik yang tanggap terhadapperkembangan zaman sesuai ketetapan dalam Undang Undang RI Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.Dalam Pasal 1 dinyatakan bahwa Sistem Perencanaan PembangunanNasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunanuntuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangkapanjang (RPJP), menengah (RPJM) dan tahunan (RKP) yang dilaksanakanoleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dandaerah.
Pasal 5 Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyatakan bahwaRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakanpenjabaran visi, misi dan program kepala daerah yang berpedomankepada RPJP daerah dengan memperhatikan RPJM nasional. RPJMDmemuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerahdan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintasPerangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifatindikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (Undang-undang RI Nomor23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah Pasal 263 ayat (3). RPJMDditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda), sebagimana diatur dalamPasal 264 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentangpemerintahan daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KabupatenLangkat Tahun 2014-2019, disusun setelah pelantikan H. NGOGESASITEPU, SH. sebagai Bupati Langkat dan Drs. H. SULISTIANTO M.Sisebagi Wakil Bupati Langkat periode 2014-2019. Pelantikandilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara tanggal 20 pebruari 2014.RPJMD tersebut juga merupakan tahap ketiga dari RPJPD KabupatenLangkat Tahun 2005–2025. Pada tahap ini, pembangunan KabupatenLangkat ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secaramenyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pertumbuhanekonomi yang berbasis sumber daya manusia, sumber daya alam yangdimiliki dan kemampuan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Peningkatan daya saing perekonomian daerah yang ditandai dengansemakin kuat dan kompetitifnya ekonomi Kabupaten Langkat, terutama
I-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
pada sektor ekonomi yang berbasis sumber daya alam dan jasa, danketersediaan infrastruktur yang memadai di seluruh Kabupaten Langkat.
Berbagai isu lokal, nasional maupun global yang dihadapi KabupatenLangkat antara lain ; keamanan dan ketertiban masyarakat, pelayananpublik, lingkungan hidup dan bencana, kualitas sumber daya manusia(pendidikan, kesehatan dan sosial), pembangunan perdesaan danketahanan pangan, infrastruktur wilayah dan tata ruang, sertakemiskinan. Dalam menangani isu tersebut diperlukan penguatankepemimpinan yang didukung oleh segenap komponen masyarakat danpenyelenggara pemerintahan.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan.
Perangkat hukum yang menjadi acuan untuk menentukan jangkauan danarah pengaturan RPJMD ini diantaranya adalah:
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah;
4. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
6. Undang-undang Nomor 12 tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang TatacaraPengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 03 tahun 2007 tentang Tata CaraPertanggungjawaban Kepala Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 06 tahun 2008 tentang PedomanEvaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, TataCara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tata Cara Penyusunan Rancangan Awal, Pengendalian, danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Permendagri No. 59 tahun 2007 Tentang Perubahan Atas
I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 tahun 2003tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun2003 – 2018;
15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 tahun 2008tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ProvinsiSumatera Utara tahun 2005 – 2025;
16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 tahun 2014tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiSumatera Utara tahun 2013 – 2018;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 tahun 2007 tentangPembentukan Oerganisasi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 4 tahun 2009 tentangUrusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Langkat;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 4 tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten LangkatUtara tahun 2005 – 2025;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 9 Tahun 2013 tentangRencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Langkat 2013-2033.
1.3 Hubungan antar Dokumen.
RPJMD Kabupaten Langkat disusun dengan memperhatikan RPJMNasional, RPJMD Provinsi Sumatera Utara dan berpedoman pada RPJPDKabupaten Langkat dan RTRW Kabupaten langkat. Selain itu jugamemperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperti RTRW ProvinsiSumatera Utara dan RTRW Kabupaten/Kota lainnya, Tata Guna Lahan,Lingkungan Hidup dan Sumber daya yang terdapat di KabupatenLangkat. Sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.1 dan Gambar 1.2sebagai berikut.
I-3
Peraturan lain yg bersifat umum/pragmatis (Desentralisasi, Good Governance & Regulatif)
RTRW NASIONALRPJP NASIONAL
RPJM NASIONAL
RKP NASIONAL
RTRW PROVINSIRPJP PROVINSI Perda Provinsi yang bersifat umum (Non Spasial/Regulatif)
RPJM PROVINSI
RKPD PROVINSI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Sinkronisasi Diperhatikan Dipedomani
Gambar 1.1 Hubungan dan Hierarki RPJMD Kabupaten Langkat dengan
dokumen perencanaan pembangunan lainnya.
Gambar 1.2 Hubungan RPJMD Kabupaten Langkat dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah.
I-4
Perda Kab/Kota yang bersifat umum (Non Spasial/Regulatif)
RPJP KAB/KOTA RTRW KAB/KOTA
RPJM KAB/KOTA
RKPD KAB/KOTA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1.3.1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Langkat 2014-2019 denganProgram Prioritas Nasional dalam Nawa Cita Presiden.
Program-program yang terakomodir di dalam RPJMD Langkat 2014-2019 dapat disimpulkan bahwa program-program tersebut sudahselaras dengan program prioritas Nasional dalam Nawa Cita Presiden,yang merupakan muatan pokok dalam RPJMN 2015-2019.
Telaah Prinsip Keseimbangan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidupdalam dokumen RPJMD 2014-2019 dapat digambarkan bahwakeseimbangan antara orientasi pembangunan sosial budaya, ekonomi,dan lingkungan hidup dapat dikategorikan seimbang. Visi RPJMD2014-2019 telah mencerminkan prinsip keseimbangan antara ketigaorientasi tersebut. Pembangunan sosial budaya tercermin dariperwujudan masyarakat Kabupaten Langkat yang maju, mandiri danberdaya saing. Orientasi ekonomi tercermin dari keinginan untukmewujudkan Kabupaten Langkat yang mandiri, yang berartimembangun berlandaskan atas kemampuan masyarakat Langkatsendiri dan memiliki daya saing serta berkeadilan. Orientasilingkungan hidup tercermin dari pokok visi yaitu mandiri, yang berartibahwa pembangunan di Langkat disesuaikan pada potensisumberdaya alam yang ada serta sinergisitas dan konektivitas, yangberarti antara sektor pembangunan harus saling terkait dan sinergi.
Dalam 7 (tujuh) rumusan misi pembangunan RPJMD 2014-2019,orientasi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup lebihtergambar. Orientasi ekonomi tergambar pada misi nomor 5 dan yangfokus pada ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruangwilayah dan misi nomor 6 yang menitikberatkan pada Peningkatanekonomi kerakyatan yang berdaya saing di masa mendatang.
Orientasi sosial budaya tercermin pada misi 1 dan misi 2. Misi 1berorientasi pada perwujudan good governance dan clean governmentmelalui penciptaan etos kerja dan peningkatan kualitas pelayananbirokrasi. Misi 2 menjadikan pemberdayaan masyarakat danpeningkatan kualitas SDM (Society Empowerment) yang bersumberpada keterlibatan aktif masyarakat dalam aktivitas pembangunandaerah.
Orientasi terhadap lingkungan hidup tergambar dari misi 7 yangmenekankan pada peningkatan pengelolaan lingkungan hidup danpengendalian tata ruang demi tercipta keseimbangan pembangunanekonomi, sosial budaya, dan pemanfaatan sumber daya alam. Hasilkajian pada lima misi RPJMD 2014-2019 terdapat 2 (dua) misi yangtidak mencerminkan prinsip keseimbangan antar komponen yang adaterutama misi nomor 3 dan nomor 4.
Pada uraian misi pembangunan dalam RPJMD 2014-2019meneguhkan kembali prinsip keadilan antargenerasi. Dalam misi 1tercermin prinsip peningkatan profesionalime birokrasi gunamewujudkan peningkatan pelayanan pada masyarakat, sebagaimuatan utama Nawa Cita yang ke dua. Misi 2 tercermin prinsipmewujudkan SDM berkualitas yang berlandaskan iman dan takwa
I-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
merupakan salah satu tolok ukur menuju keberhasilan visi yang lain,adalah merupakan pelaksanaan dari Nawa Cita yang ke lima dan kedelapan. Misi 3 tercermin prinsip keadilan dengan memberi ruanguntuk pembangunan yang merata sampai ke tingkat desa-desa adalahmerupakan implementasi dari Nawa Cita yang ke tiga. Misi 4mencerminkan mewujudkan kondisi daerah yang aman, tertib dandamai dengan menegakkan supremasi hukum dan HAM adalahmerupakan pelaksanaan dari Nawa Cita yang ke empat. Misi 5berorientasi pada distribusi keadilan melalui percepatanpembangunan infrastruktur wilayah dan pengembangan wilayahstrategis dan cepat tumbuh, merupakan pelaksanaan Nawa Cita yangke enam. Misi 6 menciptakan sentra-sentra pembangunan produkunggulan wilayah sesuai dengan kultur dan potensi wilayah masing-masing, sebagai upaya peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdayasaing merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya belimasyarakat adalah merupakan pelaksanaan dari Nawa Cita yang keenam dan ke tujuh. Misi 7 menekankan pada keadilan dalammengelola lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam agartetap lestari demi kepentingan antargenerasi guna mendorong NawaCita yang ke lima.
1.3.2 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Langkat 2014-2019 denganRPJMD Provinsi Sumatera Utara 2013-2018.
Misi RPJMD Provinsi sumatera Utara antara lain : (1) Membangunreformasi birokrasi secara berkelanjutan; (2) Membangun SDM yangmemiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius danberkompetensi tinggi; (3) Membangun dan meningkatkan infrastrukturdaerah untuk menunjang kegiatan ekonomi; (4) Meningkatkankualitas hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangiketimpangan antar wilayah; (5) Membangun dan mengembangkanekonomi daerah melalui peningkatan sumberdaya alam lestariberkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Misi kesatu RPJMD Kabupaten Langkat 2014-2019, meningkatkanprofesionalisme birokrasi, memiliki keterkaitan dengan Misi ke 1RPJMD Propinsi Sumut. Misi Kedua RPJMD Kabupaten Langkat2014-2015 yakni peningkatkan kualitas SDM RPJMD berkaitandengan RPJMD Propinsi Sumut terutama dengan misi ke 2. Misi ketigaRPJMD, memantapkan pembangunan desa berkaitan dengan Misikeempat RPJMD Propinsi Sumut. Misi ke empat RPJMD, menertibkankeamanan dan ketertiban wilayah berkaitan dengan misi ke 2 RPJMDPropinsi Sumut. Misi kelima RPJMD, meningkatkan ketersediaaninfrastruktur dan keterpaduan taat ruang wilayah berkaitan denganmisi ke 3 RPJPMD Propinsi Sumut. Misi keenam RPJMD,meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing, berkaitandengan misi ke 4 RPJMD Propinsi Sumut. Sedangkan misi ketujuhRPJMD, memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkankonsep pembangunan berkelanjutan berkatan dengan misi ke 5RPJMD Propinsi Sumut.
I-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1.3.3 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Langkat 2014-2019 dengan RPJPKabupaten Langkat 2005-2015.
RPJMD Kabupaten Langkat 2014-2019 disusun dengan mengacupada Sasaran Pembangunan tahap ke 3 ((2014-2018) dalam RPJPKabupaten Langkat. Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dansebagai keberkelanjutan RPJM ke -2, RPJM ke-3 ditujukkan untuklebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagaibidang dengan menekankan pertumbuhan ekonomi yang tinggiberbasis sumber daya manusia, sumber daya alam yang dimiliki dankemampuan penggunaan ilmu dan teknologi.
Selain itu, meningkatnya kesejahteraan masyarakat KabupatenLangkat yang ditandai dengan terdistribusinya pembangunan danhasil pembangunan di Kabupaten Langkat, rendahnya angkakemiskinan dan pengangguran, meningkatnya kualitas dan relevansipendidikan, yang didukung oleh manajemen pelayanan pendidikanyang efisien dan efektif, meningkatnya derajat kesehatan dan statusgizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, serta kesejahteraandan perlindungan anak.
Daya saing perekonomian semakin kuat dan kompetitif terutama padasektor ekonomi yang berbasis sumber daya alam dan jasa, danKetersediaan infrastruktur yang memadai di seluruh KabupatenLangkat.
1.4 Sistematika Penyusunan.
RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014 -2019 disusun dengansistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang gambaran umum penyusunanrancangan RPJMD terdiri dari latar belakang penyusunan,maksud dan tujuan, dasar hukum penyusunan, hubungan antardokumen, dan sistematika.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasaranalisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspekgeografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraanpemerintah daerah.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTAKERANGKA PENDANAAN
Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisisterhadap pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Kinerja
I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan MasaLalu, Kerangka Pendanaan.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini berisi penyajian analisis lingkungan, isu-isu strategismeliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Bab ini berisi penyajian visi, misi, tujuan dan sasaranpembangunan.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini berisi strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dansasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yangberisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yangdipilih dengan target capaian indikator kinerja serta penjelasantentang hubungan antara program pembangunan daerah denganindikator kinerja yang dipilih.
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN
Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah denganSKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawabSKPD serja pencapaian target indikator kinerja pada akhirperiode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaianindikator kinerja pada awal periode perencanaan.
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Bab ini berisikan penetapan indikator kinerja daerah.
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
1.5 Maksud dan Tujuan.
Maksud penyusunan Rancangan RPJMD Kabupaten Langkat Tahun2014-2019 adalah memberikan pedoman bagi seluruh pihak baikpemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pihak-pihak terkait lainnyauntuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kabupaten
I-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Langkat secara sinergis dan berkesimabungan, sesuai dengan visi, misidan program pembangunan dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Adapun tujuan penyusunan Rancangan RPJMD yang akan ditetapkandengan Peraturan Daerah adalah ;
1. Menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD.2. Untuk merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar
perumusan permasalahan, isu strategis daerah, dan prioritaspembangunan daerah 5 tahun kedepan.
3. Untuk merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah sertakerangka pendanaan, sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitaspendanaan dalam 5 tahun kedepan.
4. Untuk menerjemahkan visi dan misi kepala daerah kedalam tujuandan sasaran pembangunan daerah tahun 2014-2019, yang disertaidengan program prioritas untuk masing-masing SKPD tahun 2014-2019 dengan berpedoman pada RPJPD 2005-2025.
5. Untuk menetapkan berbagai program prioritas yang disertai denganindikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akandilaksanakan pada tahun 2014-2019.
6. Untuk menetapkan indikator kinerja SKPD dan indikator kinerjakepala daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan pemerintah daerahperiode 2014-2019.
Lebih lanjut Perda RPJMD dapat digunakan sebagai instrument evaluasipenyelenggaraan pemerintahan daerah dan memberikan arah kebijakanpembangunan daerah untuk masa lima tahun.
I-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-1
BAB IIGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi.2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah.2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi.
Luas wilayah Kabupaten Langkat adalah 6.263,29 km² atau 626.329 Ha, sekitar 8,74% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Langkat terbagi dalam 3 Wilayah Pembangunan (WP) yaitu ;
Langkat Hulu seluas 211.029 ha., wilayah ini meliputi Kecamatan Bahorok, Kutambaru, Salapian, Sirapit, Kuala, Sei Bingai, Selesai dan Binjai.
Langkat Hilir seluas 250.761 ha. wilayah ini meliputi Kecamatan Stabat, Wampu, Secanggang, Hinai, Batang Serangan, Sawit Seberang, Padang Tualang dan Tanjung Pura.
Teluk Aru seluas 164.539 ha. wilayah ini meliputi Kecamatan Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat, Pangkalan Susu, Besitang dan Pematang Jaya.
Secara administratif, Kabupaten Langkat terdiri atas 23 wilayah kecamatan, 240 desa, dan 37 kelurahan. Kecamatan dengan wilayah paling luas adalah Kecamatan Batang Serangan (93,490 ha), dan yang paling sempit adalah Kecamatan Binjai (4,955 ha). Kecamatan dengan Desa terbanyak adalah Kecamatan Bahorok dan Kecamatan Tanjung Pura (19 desa/kelurahan) sedangkan kecamatan dengan desa/kelurahan paling sedikit adalah Kecamatan Sawit Seberang, Brandan Barat dan Binjai (7 Desa/Kelurahan).
Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah.
Banyaknya LuasNo. Kecamatan Ibu Kecamatan
Desa Kelurahan Km² %(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Bahorok Pkn Bahorok 18 1 1.101,83 17,592 Sirapit Sidorejo 10 0 98,5 1,573 Salapian Minta Kasih 16 1 221,73 3,544 Kutambaru Kutambaru 8 0 234,84 3,785 Sei Bingei Namu Ukur Sltn 15 1 333,17 5,326 Kuala Pkn Kuala 14 2 206,23 3,297 Selesai Pkn Selesai 13 1 167,73 2,688 Binjai Kwala Begumit 6 1 42,05 0.679. Stabat Stabat Baru 6 6 108,85 1,7410. Sei Wampu Bingai 13 1 194,21 3,1011 Batang Serangan Batang Serangan 7 1 899,38 14,3612 Sawit Seberang Sawit Seberang 6 1 209,10 3,34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-2
Tabel 2.1 Lanjutan.
Banyaknya LuasNo. Kecamatan Ibu Kabupaten
Desa Kelu-rahan Km² %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)13 Padang Tualang Tjg. Selamat 11 1 221,14 3,5314 Hinai Kebun Lada 12 1 105,26 1,6815 Secanggang Hinai Kiri 16 1 231,19 3,6916 Tanjung Pura Pkn. Tanjung Pura 18 1 179,61 2,8717 Gebang Pkn Gebang 10 1 178,49 2,8518 Babalan Pelawi Utara 4 4 76,41 1,2219 Sei Lepan Alur Dua 9 5 280,68 4,4820 Brandan Barat Tangkahan Durian 5 2 89,80 1,4321 Besitang Pkn Besitang 6 3 720,74 11,5122 Pangkalan Susu Bukit Jengkol 9 2 151,35 2,4223 Pematang Jaya Limau Mungkur 8 0 209,00 3,34
JUMLAH 240 37 6.263,29 100
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Gambar 2.1 : Peta Administratif Kabupaten Langkat.
2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis.a) Posisi Astronomis.
Posisi astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Posisi Astronomis Kabupaten Langkat adalah 3˚14’ Lintang Utara - 4˚13’ Lintang Utara dan 97˚52’ Bujur Timur - 98˚45’ Bujur Timur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-3
b) Posisi Geostrategik.Kabupaten Langkat terletak dibagian Timur Laut Propinsi Sumatera Utara, di sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Aceh (Kabupaten Aceh Tamiang) dan Selat Malaka. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai. Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Tenggara).
Berdasar jalur lintas antar daerah, kondisi wilayah Kabupaten Langkat dilewati jalur jalan negara yang merupakan jalur ekonomi penting yang menghubungkan kota-kota utama di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh, khususnya untuk pantai Timur Sumatera Bagian Utara, yakni jalur Medan – Banda Aceh.
Jalur lalu lintas jalan Propinsi poros Binjai – Bukit Lawang. Merupakan jalur wisata alam dan konservasi TNGL Disepanjang jalur tersebut selain kawasan wisata, juga merupakan lokasi perkebunan besar nasional, serta memungkinkan untuk dikembangkan menjadi sentra produksi hortikultura buah-buahan dan sayuran serta tanaman pangan.
c) Kondisi/kawasan.Kawasan pegunungan terletak di wilayah Langkat Hulu. Wilayah ini merupakan hulu dari sungai-sungai yang ada di Kabupaten Langkat. Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan konservasi sumberdaya alam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Kawasan dataran rendah dan pesisir terletak di wilayah Langkat Hilir dan Teluk Aru. Kawasan pesisir Kabupaten Langkat adalah kawasan yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka, salah satu selat terpadat di dunia. Di Selat Malaka ini, Kabupaten Langkat memiliki beberapa buah pulau kecil yang berada di wilayah perairan Kecamatan Pangkalan Susu. Pulau yang bernama adalah Pulau Kampai dan Pulau Sembilan. Kedua pulau ini memiliki penghuni, dan dikenal sebagai salah satu sentra pembuatan trasi yang cukup dikenal di Suamtera Utara.
2.1.1.3 Topografi.Kondisi topografi bervariasi mulai dari datar untuk daerah sekitar pesisir pantai, bergelombang dan berbukit sampai bergunung untuk daerah hulu sungai, dengan ketinggian antara 0-1.200 m dpl, dengan garis pantai sepanjang 110 km. Bagian Timur Laut berada disepanjang pantai Selat Malaka, topografi relatif datar kecuali daerah perbukitan di bagian Timur laut disekitar Kecamatan Pematang Jaya dan Kecamatan Gebang. Daerah tersebut rata-rata memiliki ketinggian 0-4 m dpl, meliputi Kecamatan Pematang Jaya, Besitang, Pangkalan Susu, Brandan Barat, Sei Lepan, Babalan, Gebang, Tanjung Pura dan Secanggang.
Bagian Barat sampai dengan Barat Daya relatif datar sampai berbukit dengan ketinggian 0-30 m dpl. Daerah tersebut meliputi Kecamatan Stabat, Binjai, Hinai, Wampu, Padang Tualang, Selesai,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-4
Sawit Seberang, sebagian Sei Lepan, Sebagian Besitang, Sebagian Kuala, dan Sebagian Sei Bingai.
Daerah yang berbatasan dengan Karo, Aceh Tenggara dan Gayo Lues bergelombang sampai bergunung yang relatif terjal, dengan ketinggian antara 30 – 1200 m dpl. Daerah tersebut merupakan Hutan Lindung kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kecamatan yang termasuk daerah tersebut sebagian Besitang, Sei Lepan, Bahorok, Batang Serangan, Salapian, dan Sei Bingai.
2.1.1.4 Geologi.a) Struktur dan Karakteristik.
Jenis tanah di Kabupaten Langkat : Dataran sepanjang pantai terdiri dari tanah alluvial. Dataran rendah tediri dari jenis gleihumus rendah,
hindromofil kelabu dan plarosal. Dataran tinggi dan perbukitan terdiri dari tanah podsolid
merah kuning.Adapun susunan batuan (geologi) di Kabupaten Langkat adalah :
Qh = Alluvium : Kerikil, pasir dan lempung; Qpme = Formasi Medan : Bongkah-bongkah kerikil, pasir,
lanau dan lempung; QTjr = Formasi Julu Rayeu : Batupasir berlapis selang-
seling dan batulumpur; Qvt = Tufa Toba : Tufa riodasit, sebagian terlaskan; Qvbj = Satuan Binjai : Breksi aliran bersusun andesit
sampai dasit; Ppbl = Formasi Batu Gamping Batumilmil : Batu
gamping dan rijang; Pub = Formasi Bahorok : Wakemalihan, batusabak,
arenit kuarsa malihan, batulanau malihan, konglomerat malihan;
Tps = Formasi Seurela : Batupasir berirama, batulumpur dan konglomerat;
Tuk = Formasi Keutapang : Batupasir berlapis selang-seling dan batulumpur;
Tmb = Formasi Baong : Batulumpur (beberapa berglaukonit) dan batu pasir;
Tob = Formasi Bruksah : Batupasir dan konglomerat.
b) Potensi.Berpedoman kepada kriteria peruntukan pertambangan dan pembagian Wilayah Pengembangan di Kabupaten Langkat, maka potensi yang ada dan mendapat prioritas pengembangan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Jenis Bahan Galian Di Kabupaten Langkat.
No. Jenis Bahan Galian Lokasi Kegunaan
1 Batu Gamping Kec. Salapian Bahan bangunan / jalan, dan bahan baku semen
2 Kulit Kerang Kec. Bahorok, Salapian dan Hinai
Bahan baku utama / penolong sektor industri
3 Fosfat Bahorok Pembuatan pupuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-5
4 Feldspar Sepanjang Pantai Timur Industri keramik, kaca lembaran5 Gambut Padang Tualang Bahan bakar gas dan cair6 Kalsit Salapian Pengisi kertas, cat, tapal gigi,
pemutih7 Kaolin Bahorok Bahan keramik, bahan filter pada
industri cat, karet8 Sirtu Bahorok, Padang Tualang,
SelesaiBahan bangunan, jalan dan lain-lain
9 Oker Berandan Barat Bahan baku cat10 Bentonit Besitang Pemboran, pencoran logam dan
penjernih minyak goreng, minyak bumi, pembuatan wol mineral, campuran semen
11 Batu Bara Bahorok, Batang Serangan Bahan bakar12 Lempung Kuala, Bahorok Bahan batu bara dan bahan baku
semen13 Pasir Laut Sepanjang Pantai Timur Campuran lempung feldsfar14 Batu Setengah
MuliaBrandan Barat Perhiasan dan bahan dekorasi
atau hiasan15 Tanah Urug Padang Tualang, Besitang Penimbunan16 Pasir Kuarsa Pangkalan Susu Bahan baku gelas17 Pasir Stabat, Wampu, Selesai Bahan bangunan18 Emas Padang Tualang (masih
dalam kajian)Perhiasan
19 Minyak dan Gas Bumi
Kabupaten Langkat (potensi)
Sumber : RTRW Kabupaten Langkat 2013-2033
2.1.1.5 Hidrologi.a) Daerah Aliran Sungai (DAS).
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, sungai-sungai yang berada di wilayah Kabupaten Langkat masuk dalam Wilayah Sungai Wampu-Besitang. DAS yang masuk dalam wilayah sungai tersebut meliputi DAS Damar Condong, DAS Pangkalan Susu, DAS Simpang Kiri, DAS Pardongkelan, DAS Besitang, DAS Beras Basah, DAS Tenggulun, DAS Lepan, DAS Karakunda, DAS Gebang, DAS Wampu, DAS Tanjung Ibus dan DAS Sembilan.
DAS Wampu adalah merupakan DAS terluas di wilayah Kabupaten Langkat, dengan luas areal mencapai 416,175.19 Ha. Tingkat kekritisan lahan DAS Wampu mencapai 87,103.61 Ha atau 20.08 % di mana Sub DAS Lau Biang Hulu merupakan wilayah yang memiliki kekritisan lahan paling luas yaitu 25,186.16 Ha atau 25.71 % dari luasan Sub DAS Lau Biang Hulu atau 6.05% dari luasan DAS Wampu.
b) Sungai.Di Wilayah Kabupaten Langkat terdapat 26 buah aliran sungai besar dan kecil. Berdasarkan Klasifikasi sungai menurut Kern dalam Maryono, A., 20051, Sungai Wampu dan Sungai Batang Serangan masuk dalam kategori sungai besar (sungai dengan lebar lebih dari 80m), sedangkan Sungai Besitang, Sungai Musam, Sungai Lepan dan Sungai Bahorok termasuk kategori Sungai (sungai dengan lebar 40m s-d 80 m), sungai-sungai yang lain termasuk kategori sungai menengah dan sungai kecil
1 Maryono, A., 2005. Eko-Hidraulik Pembangunan Sungai. Yogyakarta : Magister Sistem Teknik Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-6
(sungai menengah dengan lebar 20m s-d 40m dan sungai kecil dengan lebar 10m s-d 20m). Keberadaan sungai tersebut merupakan potensi fisik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air untuk Irigasi dan budidaya air tawar. Data aliran sungai di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.3 dibawah ini.
Tabel 2.3 Data Aliran Sungai di Kabupaten Langkat.
No. Nama Sungai
Luas (Km²) Kecamatan Panjang
(Km)Lebar (m)
Isi Normal (Km³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Wampu 2.569 Bohorok, Salapian, Kuala,
Selesai, Stabat, Binjai, Secanggang, Tg. Pura
105 100 80
2 Bt. Serangan 1.413 Pdg. Tualang, Tj. Pura 80 100 433 Besitang 440 Besitang 83 50 84 Musam 175 Pdg. Tualang 25 43 185 Lepan 825 Babalan 80 40 96 Bohorok 150 Bohorok 25 40 87 Mencirim 43 Binjai, Wampu 38 38 138 Kr, Gading 160 Secanggang, Stabat 27 30 29 Bekulap 134 Salapian, Kuala 40 30 1010 Bingai 717 Sei Bingei, Binjai, Stabat 67 30 1511 Begumit 347 Kuala, Selesai 34 30 1312 Tenang 144 Pdg. Tualang 47 30 1213 Dendang 160 Stabat 27 30 214 Bagerpang 57 Bohorok 20 25 515 Salapian 145 Salapian 27 25 916 Bekiun 94 Kuala, Salapian 25 20 617 Gergas 58 Bohorok, Stabat 24 15 318 Tembo 42 Kuala 27 15 419 Besilam 288 Stabat, Pdg Tualang, Binjai 45 15 1320 Temuyuk 5 Salapian 4 10 121 Bengaru 15 Sei Bingei 10 10 322 Salaon 6 Sei Bingei 5 10 123 Menjahong 18 Sei Bingei, Kuala 13 10 324 Belengking 40 Stabat 17 10 125 Serapuh 40 Tanjung Pura 10 15 126 Alur Hitam 18 Gebang 10 10 0,5
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.1.1.6 Klimatologi.Kabupaten Langkat memiliki Iklim Tropis Basah, dimana sepajang tahun merupakan bulan basah (curah hujan diatas 100 mm³/bulan) tanpa ada bulan kering, sehingga bisa disebut hujan hampir merata sepanjang tahun, dengan rata-rata curah hujan tertinggi untuk tiga tahun terakhir terjadi di bulan Mei yaitu 300 mm³ dan curah hujan terendah terjadi di bulan Pebruari yaitu 116 mm³.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt-Ferguson2, wilayah Kabupaten Langkat termasuk tipe iklim A dimana musim kemarau terjadi pada bulan Pebruari-Maret dan musim hujan pada bulan September sampai dengan Februari. Curah hujan rata – rata berkisar antara 1.00 sampai dengan 3.000 mm pertahun. Suhu rata – rata minimum berkisar antara 230 – 250 C dan rata – rata maksimum 300 – 330 C, serta kelembaban udara relatif antara 65% – 75%.
2 Bayong Tjasyono, H. Prof Dr. HK. Dea., 2008. Meteorologi Terapan /ITB. Bandung.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-7
Di Kabupaten Langkat juga terdapat fenomena alam yang disebut angin Bahorok, yaitu angin kecang dan kering yang berhembus dari arah Samudera Hindia melewati perbukitan daerah Bahorok menuju ke arah dataran rendah bagian timur. Angin tersebut biasa terjadi di pertengahan tahun.
Tabel 2.4 Data Curah Hujan KabupatenLangkat tahun 2009 – 2013.
Daerah Pengamatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop DesBPP Bahorok 454 296 321 248 354 230 406 244 344 809 424 466BPP Tg. Langkat 601 339 55 258 405 336 313 373 512 772 426 546Ktr. Camat Kuala 330 337 94 176 400 251 267 326 183 516 176 334BPP Selesai 260 317 76 230 193 202 150 164 254 534 165 266BPP Sei Bingai 294 486 128 190 255 140 131 351 213 413 156 370BPP Kw. Begumit 152 233 142 184 203 69 255 143 288 640 133 195BPP Perdamaian 174 321 87 74 143 73 332 138 146 347 75 225BPP Cempa 134 260 52 115 144 279 199 206 384 386 230 534Ktr. Camat Pd. Tualang 31 114 6 33 56 98 101 94 115 171 45 92Ktr. Camat Bt. srrangan 261 286 28 223 488 231 357 338 385 570 117 372BPP Babalan 161 203 97 204 191 132 90 167 141 214 243 561BPP Brandan Barat 198 107 11 228 136 173 44 195 132 128 132 398BPP Besitang 150 49 39 115 176 103 83 122 166 220 148 201BPP Gebang 172 218 67 82 224 203 173 203 375 373 136 494BPP Pem Jaya 103 88 30 59 123 56 75 184 146 270 156 502BPP Secanggang 153 135 52 150 196 156 221 234 123 371 86 287BPP Tanjung Pura 198 214 36 124 96 213 96 152 183 208 174 379BPP Sei Lepan 182 112 71 208 142 161 38 179 160 242 100 287BPP Serapit 348 206 95 110 148 82 131 115 169 815 183 214BPP Kutambaru 358 366 56 153 177 178 125 211 181 610 285 305BPP Sawit Seberang 144 50 17 38 27 48 29 80 160 302 125 212BPP Desa Lbk.Kasih 121 91 11 345 159 127 50 154 360 153 184 100BPP Wampu 182 134 107 208 213 81 260 222 214 600 67 326BPP Sei Siur Pkl. Susu 145 69 18 190 227 169 92 193 163 220 161 408Rata-rata Tahun 2013 221 207 71 162 199 155 163 199 228 404 173 352Tahun 2012 222 122 201 276 370 150 231 305 377 357 409 269Tahun 2011 118 76 370 158 229 252 173 222 307 373 226 257Tahun 2010 110 34 117 80 137 229 221 151 207 169 363 258Tahun 2009 206 57 289 189 302 111 230 243 269 329 201 196
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.1.1.7 Penggunaan Lahan.a) Kawasan Budidaya.
Penggunaan lahan di Kabupaten Langkat tahun 2013 diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu guna lahan pertanian sawah yang mencapai sekitar 6,46%, lahan bukan pertanian sekitar 10,95% dan lahan pertanian bukan sawah sekitar 81,31% dari total luas wilayah Kabupaten Langkat.
Penggunaan lahan pertanian bukan sawah sebagian besar (66,67%) untuk areal perkebunan. Luas areal perkebunan di Kabupaten Langkat adalah 208.782,83 Ha atau 33,3% dari luas wilayah Kabupaten Langkat. Dengan komposisi Perkebunan rakyat 43,99% (91.437,60 Ha). Perkebunan Negara 34,67% (72.387,61 ha), Perkebunan Swasta Nasional 15,82% (33.038,41 ha) dan Perkebunan Swasta Asing 5,70% (11,919,21 ha).
Areal perkebunan tersebut didominasi oleh perkebunan Kelapa Sawit dan Karet. Dengan perincian kebun Kelapa Sawit 132.006 ha. (63,23%), Karet 60.327 ha (30,35%), Coklat 8.324 ha (4,19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-8
%), Kelapa 3.598 ha (1,81%), Tebu 1.159 ha (0,58%), Tembakau 1.476 ha (0,74%), Kopi 670 ha (0,33%) dan lain-lain 1.222,83 ha (0,62%).
Sedangkan luas baku areal persawahan adalah 43.805 ha pada tahun 2009, pada tahun 2013 tercatat tinggal 38.456 ha. Terdiri dari lahan sawah Irigasi 8.379 ha (Sumber; SP Lahan Dinas Pertanian Kabupaten Langkat 2013), sisanya merupakan lahan sawah tadah hujan, pasang surut dan rawa lebak.
Tabel 2.5 Tata Guna Lahan Wilayah Kabupaten Langkat tahun 2013 berdasarkan kecamatan.
Lahan Pertanian (Ha)Kecamatan Sawah (Ha) Bukan Sawah (Ha)Non Pertanian
(Ha) Jumlah (Ha)(1) (2) (3) (4) (5)
1. Bahorok 720 105.185 4.278 110.183 2. Serapit 1.460 7.959 431 9.850 3. Salapian 171 20.587 1.415 22.173 4. Kutambaru - 22.870 814 23.6835. Sei Bingai 3.019 14.178 16.20 33.317 6. Kuala 766 8.777 1.080 20.623 7. Selesai 1.215 12.443 3.115 16.773 8. Binjai 1.491 2.382 332 4.205 9. Stabat 1.479 6.621 2.785 10.88510. Wampu 1.381 14.745 3.295 19.42111. Batang Serangan 118 88.522 1.298 89.93812. Sawit Seberang - 19.637 1.273 20.91013. Padang Tualang 589 17.023 4.502 22.11414. Hinai 1.928 7.394 1.204 10.52615. Secanggang 5.826 13.122 4.171 23.11916. Tanjung Pura 2.735 13.510 1.716 17.96117. Gebang 2.785 13.438 1.626 17.84918. Babalan 4.259 2.337 1.045 7.64119. Sei Lepan 1.916 23.104 3.048 28.06820. Brandan Barat 1.362 5.678 1.940 8.98021. Besitang 1.406 60.708 9.960 72.07422. Pangkalan Susu 2.984 10.273 1.878 15.13523. Pematang Jaya 846 18.629 1425 20.900 Langkat 38.456 519.292 68.581 626.329
Sumber : Dinas Pertanian tahun 2014.
b) Kawasan lindung.(1) Kawasan Hutan Lindung.
Kawasan hutan lindung/kawasan konservasi/resapan air dengan nama Taman Hutan Wisata Bahorok (atau yang dikenal dengan nama Bukit Lawang) seluas 46.701 Ha, yang berada di Kecamatan Bahorok.
(2) Kawasan Perlindungan Setempat.Sempadan Pantai.Kawasan sempadan pantai, meliputi daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi kearah darat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-9
Adapun kawasan lindung berupa sepadan pantai ini di Kabupaten Langkat diarahkan terdapat pada kecamatan yang terdapat disepanjang kawasan pesisir Pantai Timur yaitu Kecamatan Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Brandan Barat, Babalan, Gebang, Tanjung Pura dan Secanggang. Luasan kawasan lindung untuk sempadan pantai adalah sepanjang garis pantai di Kabupaten Langkat dikurangi kawasan budidaya seperti dermaga, kawasan wisata dan kawasan pendaratan ikan.
Sempadan Sungai.Kawasan sempadan sungai, dengan lebar 100 meter di kiri-kanan sungai besar dan 50 meter di kiri-kanan anak sungai yang berada di luar permukiman. Garis sempadan sungai di kawasan permukiman diperkirakan cukup untuk membangun jalan inspeksi yaitu antara 10 – 15 meter. Potensi sempadan sungai di Kabupaten Langkat sebesar 55 Km² atau 5.500 Ha. dengan perincian sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.6 sebagai berikut.
Tabel 2.6 Luas potensi sempadan sungai Kabupaten Langkat tahun 2013 berdasarkan nama sungai.
No. Nama Sungai
Kecamatan Panjang (Km)
Lebar (m)
Luas Potensi Sempadan
Sungai (Km²)1 Wampu Bohorok, Salapian, Kuala,
Selesai, Stabat, Binjai, Secanggang, Tg. Pura
105 100 10,5
2 Bt. Serangan Pdg. Tualang, Tj. Pura 80 100 83 Besitang Besitang 83 50 4,154 Musam Pdg. Tualang 25 43 1,255 Lepan Babalan 80 40 46 Bohorok Bohorok 25 40 1,257 Mencirim Kabupaten Binjai, Wampu 38 38 1,98 Kr, Gading Secanggang, Stabat 27 30 1,359 Bekulap Salapian, Kuala 40 30 210 Bingai Sei Bingei, Binjai, Stabat 67 30 3,3511 Begumit Kuala, Selesai 34 30 1,712 Tenang Pdg. Tualang 47 30 2,3513 Dendang Stabat 27 30 1,3514 Bagerpang Bohorok 20 25 115 Salapian Salapian 27 25 1,3516 Bekiun Kuala, Salapian 25 20 1,2517 Gergas Bohorok, Stabat 24 15 1,218 Tembo Kuala 27 15 1,3519 Besilam Stabat, Pdg Tualang, Binjai 45 15 2,2520 Temuyuk Salapian 4 10 0,221 Bengaru Sei Bingei 10 10 0,522 Salaon Sei Bingei 5 10 0,2523 Menjahong Sei Bingei, Kuala 13 10 0,6524 Belengking Stabat 17 10 0,8525 Serapuh Tanjung Pura 10 15 0,526 Alur Hitam Gebang 10 10 0,5
Sumber : Kecamatan Dalam Angka tahun 2013/2014 (diolah).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-10
(3) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya.Kawasan Suaka Alam.Kawasan Suaka Alam di Kabupaten Langkat adalah hutan TNGL dengan luas lebih kurang 216.047 Ha. dan Kawasan Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut di Kecamatan Tanjung Pura dan Secanggang dengan luas lebih kurang 9.520 Ha.
Kawasan Pelestarian Alam.Kawasan hutan bakau atau hutan mangrove yang berada disepanjang pesisir Pantai Timur Kabupaten Langkat. Dimana kawasan hutan mangrove yang terdapat di 9 kecamatan pesisir agar tetap dipertahankan dengan radius minimal 200 meter dari pasang tertinggi ke arah darat, yang terbentang disepanjang pesisir Kabupaten Langkat dikurangi kawasan budidaya yang telah diizinkan, seperti pelabuhan, pendaratan ikan, dan permukiman nelayan yang dibatasi pemanfaatan ruangnya.
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah.2.1.2.1 Kawasan Pembangunan.
Berdasarkan karakteristik sumberdaya yang ada, wilayah Kabupaten Langkat terbagi menjadi 3 kawasan, yaitu :
o Kawasan Langkat Hulu, wilayah ini meliputi Kecamatan Bahorok, Kutambaru, Salapian, Sirapit, Kuala, Sei Bingai, Selesai dan Binjai. Wilayah ini merupakan hulu sungai dari sungai-sungai yang ada di Kabupaten Langkat. Banyak jeram-jeram berarus deras, yang layak untuk dikembangkan sebagai sumber energi listrik Mikro Hidro. Dikawasan ini terdapat potensi tambang Batu Kapur dan Batubara. Selain itu terdapat potensi wisata berupa ekowisata Bukit Lawang yang berorientasi pada kegiatan konservasi Orang Utan dan ekosistemnya.
o Kawasan Langkat Hilir, wilayah ini meliputi Kecamatan Stabat, Wampu, Secanggang, Hinai, Batang Serangan, Sawit Seberang, Padang Tualang dan Tanjung Pura. Wilayah ini didominasi dataran rendah yang cocok untuk lahan budidaya pertanian. Langkat Hilir sejak jaman Belanda dikenal sebagai wilayah perkebunan besar, yang sekarang dikenal dengan PTPN (PT Perkebunan Negara II dan IV). Sehingga budaya masyarakat perkebunan masih telihat di wilayah ini. Sebagian wilayahnya juga merupakan lahan konservasi sumberdaya alam TNGL. Di Kecamatan Batang Serangan terdapat ekowisata Tangkahan, dengan atraksi menarik Unit Patroli Gajah. Para wisatawan dapat menikmati hiburan menaiki dan memandikan Gajah.
o Wilayah Teluk Aru, yaitu wilayah perbatasan antara Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh, wilayah ini meliputi Kecamatan Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat, Pangkalan Susu, Besitang dan Pematang Jaya. Di Wilayah ini merupakan daerah ekplorasi PT Pertamina yang pertama di Indonesia, sehingga wilayah ini mempunyai karakteristik miniatur Indonesia, mengingat karyawan PT Pertamina datang dari seluruh Indonesia. Namun potensi minyak dan gas bumi di
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-11
Teluk Aru sudah semakin menipis dan kurang ekonomis untuk diusahakan, maka Kilang Pertamina di Pangkalan Brandan ditutup. Penutupan Kilang ini sangat terasa dampaknya bagi perekonomian masyarakat setempat. Sebagian wilayahnya juga merupakan lahan konservasi sumberdaya alam TNGL. Di Kecamatan Besitang juga terdapat Unit Patroli Gajah Aras Napal yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam.
2.1.2.2 Kawasan Budidaya.Kawasan budidaya yang direncanakan di Kabupaten Langkat sesuai dengan RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033 adalah:
1. Kawasan hutan produksi : Kawasan hutan produksi terbatas dengan luas sekitar 56.141
Ha. terletak di Kecamatan Bahorok; Salapian; Kutambaru; Sei Bengai; Kuala; Batang Srangan; Sawit Seberang; Sei Lepan; Berandan Barat; Besitang; Pangkalan Susu; dan Pematang Jaya.
Kawasan hutan produksi tetap memiliki luas sebesar 39.453 Ha, meliputi Kecamatan Secanggang; Tanjung Pura; Gebang; Babalan; SeiLepan; Brandan Barat; Besitang; Pangkalan Susu dan Pematang Jaya;
2. Kawasan pertanian : Kawasan tanaman lahan basah, berdasarkan analisis
kesesuaian lahan, maka kawasan ini direncanakan berlokasi menyebar hampir di seluruh wilayah kecamatan baik dalam skala besar maupun kecil dengan luas total ± 49.293 Ha.
Kawasan tanaman lahan kering direncanakan menyebar diseluruh kecamatan Kabupaten Langkat baik dalam skala besar maupun kecil dengan luas total 36.348 Ha, dengan pusat pengembangan pertanian lahan kering meliputi Kecamatan Besitang; Bahorok; Hinai; Tanjung Pura; Sei Bingei; Binjai; Selesai; Wampu; dan Secanggang.
Kawasan tanaman tahunan/perkebunan diarahkan meliputi seluruh kecamatan dengan luas pengembangan mencapai ± 202.485 Ha.
Kawasan peternakan di Kabupaten Langkat meliputi:a. Peternakan hewan besar; Arahan sentra produksi
Peternakan hewan besar seperti sapi potong dan kerbau meliputi Kecamatan Sei Bingei; Kuala; Selesai; Binjai; Wampu; Batang Serangan; Sawit Seberang; Padang Tualang; Hinai; Secanggang; Pematang Jaya; Stabat; Bahorok; dan Sirapit.
b. Peternakan hewan kecil seperti domba, kambing, dan babi meliputi: Kecamatan Selesai; Binjai; Hinai; Wampu; Padang Tualang; Sawit Seberang; Tanjung Pura; Sei Bingei; Kuala; dan Gebang.
c. Peternakan unggas seperti ayam dan itik meliputi: Kecamatan Binjai; Selesai; Kuala; Salapian; Tanjung Pura; dan Secanggang.
Kawasan budidaya perikanan di Kabupaten Langkat meliputi:a. Pengembangan perikanan laut dan budidaya (tambak),
diarahkan di Kecamatan Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Tanjung Pura, Brandan Barat, SeiLepan, Gebang, Besitang, Babalan, dan Kecamatan Secanggang; dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-12
b. perikanan air tawar berupa kolam potensial dikembangkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Langkat, sedangkan perikanan air tawar berupa minapadi potensial dikembangkan di lahan sawah beririgasi di Kabupaten Langkat.
Pengembangan kawasan perikanan tangkap di Kabupaten Langkat meliputi:a. perikanan tangkap di laut diarahkan pada jalur
penangkapan ikan 0 – 4 mil dari garis pantai di Kecamatan Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Tanjung Pura, Brandan Barat, Sei Lepan, Gebang, Besitang, Babalan, dan Kecamatan Secanggang;
b. perikanan tangkap di Perairan Umum diarahkan di Kecamatan Kutambaru, SeiBingei, Bahorok, Salapian, Kuala, Selesai, Padang Tualang, Stabat, Wampu, Hinai dan Tanjung Pura; dan
c. pengembangan perikanan terpadu melaui konsep minapolitan dipusatkan di Kecamatan Pangkalan Susu dan didukung oleh desa-desa pesisir.
d. Kawasan agromarinepolitan meliputi kawasan pantai timur Kabupaten Langkat.
e. Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) untuk mendukung kegiatan perikanan tangkap meliputi PPI Pangkalan Susu, PPI Pangkalan Brandan dan PPI Kuala Gebang.
f. Pengembangan perumahan nelayan diarahkan di Kecamatan Brandan Barat, Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Babalan dan Pangkalan Susu
3. Kawasan pertambangan meliputi: Kawasan Pertambangan rakyat berada di Kecamatan
Kutambaru, Bahorok, Salapian, Kuala, Sirapit, Selesai, SeiBingei, Wampu, Batang Serangan, Sawit Seberang, Pangkalan Susu dan Berandan Barat.
Kawasan Pertambangan besar meliputi:a. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi berada di Pangkalan
Susu, Brandan Barat, SeiLepan, Babalan, Hinai, Padang Tualang, Secanggang dan Binjai;
b. Tambang Panas bumi;c. Tambang Batu Bara; dand. Tambang Air Tanah CAT Medan.
4. Kawasan perindustrian. Kawasan industri di Kabupaten Langkat terutama industri kecil dan menengah diarahkan diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat. Sedangkan industri besar dapat diarahkan dan disesuaikan dengan hasil komoditi yang ada disetiap kecamatan dengan Pusat Industri berada pada Kecamatan Pangkalan Susu.
5. Kawasan pariwisata. Wisata Alam (Darat) meliputi:
a. Pemandian dan Rehabilitasi Orang Utan, Gua Batu Kapal dan Gua Batu Rizal, Kecamatan Bahorok;
b. Gua, Air Terjun Marike dan Air Panas SimolapKutambaru di Kecamatan Kutambaru
c. Pemandian Namu Relok, Kecamatan Salapian;d. Pemandian Pangkal, Pemandian/Air Terjun Lau Berte,
Pemandian Namu Ukur Utara, Kecamatan SeiBingei;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-13
e. Sumber Air Panas Kuala Buluh, Kecamatan Padang Tualang;f. Batu rongreng Desa Sungai Musam dan Tangkahan di
Kecamatan Batang Serangan;g. Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut di Kecamatan
Tanjung Pura dan Secanggang; danh. Arung jeram Sungai Wampu dan Sungai Bingei.
Wisata Alam (Laut) meliputi:a. Pulau Sembilan, Pantai Berawe di Pulau Kampai Kecamatan
Pangkalan Susu; danb. Pantai Kuala Serapu, Kecamatan Tanjung Pura.
Wisata Buatan meliputi:a. Istana Batu Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang;b. Pulau Kuburan Mas Merah dan Kuburan Panjang di Pulau
Kampai Kecamatan Pangkalan Susu;c. Mesjid Azizi, Makam T. Amir Hamzah dan musium,
Kecamatan Tanjung Pura; d. Haul Tuan Guru Besilam, Kecamatan Padang Tualang; dane. Kampung Bali di Kecamatan Wampu.
2.1.2.3 Kawasan Staregis.Kawasan strategis adalah merupakan kawasan yang didalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya dan/atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033, kawasan strategis di wilayah Kabupaten Langkat adalah:
1. Kawasan Startegis Ekonomi, meliputi ; Kawasan ekonomi terpadu di Kecamatan Stabat. Pelabuhan laut di Kecamatan Pangkalan Susu dan Kecamatan
Tanjung Pura. Kawasan Industri di Kecamatan Pangkalan Susu. Kawasan wisata bahari dan lingkungan hidup di Kecamatan
Pangkalan Susu2. Kawasan Strategis Sosial dan Budaya, meliputi ;
Mesjid Azizi, Makam T.Amir Hamzah dan Musium Daerah di Kecamatan Tanjung Pura.
Makam Tuan Guru Besilam di Kecamatan Padang Tualang. Kampung Bali di Kecamatan Wampu.
3. Kawasan Strategis Lingkungan, meliputi ; Taman Nasional Gunung Leuser di Kecamatan Batang
Serangan, Bahorok dan Kutambaru. Kawasan Rawan Bencana di Kecamatan Bahorok. Pulau Sembilan di Kecamatan Pangkalan Susu. Suaka Marga Satwa Langkat Timur dan Kecamatan Tanjung
Pura dan Secanggang. Bahorok-Tangkahan
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana. o Kawasan Rawan Tanah Longsor.
Kawasan rawan bencana tanah longsor berada di bagian Tengah memanjang dari Utara ke Selatan Kabupaten Langkat, yaitu di Kecamatan Batang Serangan (Utara), hingga Kecamatan Bahorok
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-14
(Selatan). Pada waktu curah hujan tinggi, sering terjadi longsoran tanah menuju kawasan yang lebih rendah.
o Kawasan Rawan Banjir.Kawasan rawan bencana banjir berada di sepanjang kawasan pesisir Kabupaten Langkat, yaitu di Kecamatan Babalan, Tanjung Pura, Secanggang, Hinai, Padang Tualang, Batang Serangan dan Stabat. Pada waktu curah hujan tinggi, sering terjadi banjir terutama disepanjang aliran sungai besar.
2.1.4 Demografi.2.1.4.1 Jumlah dan Distribusi Penduduk.
Jumlah penduduk Kabupaten Langkat, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat Tahun 2012 sebanyak 1.271.454 jiwa. Terdiri dari laki–laki 651.121 jiwa dan perempuan 620.333 jiwa. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Stabat yaitu 83.093 jiwa, kemudian Kecamatan Selesai 70.035 jiwa, sedangkan Kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan Pematang Jaya dengan jumlah penduduk 13.102 jiwa.
Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk tahun 2010, penduduk Kabupaten Langkat berjumlah 976.535 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 154,48 jiwa per Km². Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Langkat pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2000 adalah sebesar 0,88 persen. Untuk tahun 2013 berdasarkan hasil proyeksi penduduk Kabupaten Langkat 978.734 jiwa.
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, kepadatan dan jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
No Tahun Laki- Laki Perempuan JumlahKepadatan Penduduk (Jiwa/Km²)
Jumlah Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 2009” 529.296 528.472 1.057.768 168,88 247.0322 2010** 487.676 479.859 967.535 154,48 238.1343 2011*** 492.271 484.311 976.582 155,92 241.6874 2012*** 492.424 484.461 976.885 155,97 243.4815 2013*** 492.783 485.951 978.734 156,27 244 097
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.* Angka Proyeksi SP 2000
** Angka sensus penduduk 2010*** Angka proyeksi sensus penduduk 2010
Tabel 2.8 Sebaran jumlah penduduk menurut Jenis Kelamin dan kepadatan berdasarkan kecamatan di Kabupaten Langkat Tahun 2013.
Kecamatan Luas Wilayah (Km²) Laki-laki Perempuan Jumlah Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km²)(1) (2) (3) (4) (5) (13)
Bahorok 1.101,83 20.194 20.103 40.297 36,57Sirapit 98,5 8.103 7.980 16.083 163,28Salapian 221,73 13.168 13.027 26.195 118,14Kutambaru 234,84 6.885 6.667 13.552 57,71Sei Bingai 333,17 24.363 24.502 48.865 146,67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-15
Kuala 206,23 19.717 19.860 39.577 191,91Selesai 167,73 35.318 34.866 70.184 418,43Binjai 42,05 21.800 21.172 42.972 1021,93Stabat 108,85 41.207 42.066 83.273 765,03Wampu 194,21 20.802 20.239 41.041 211,32Btg Serangan 899,38 18.058 17.332 35.390 39,35Sawit Seberang 209,10 12.762 12.704 25.466 121,79Padang Tualang 221,14 23.507 23.671 47.178 213,34Hinai 105,26 24.325 24.000 48.325 459,10Secanggang 231,19 33.257 32.797 66.054 285,71Tanjung Pura 179,61 32.873 32.302 65.175 362,87Gebang 178,49 21.679 21.328 43.007 240,95Babalan 76,41 29.032 28.010 57.042 746,53Sei Lepan 280,68 24.095 23.225 47.320 168,59Brandan Barat 89,80 11.378 10.789 22.167 246,85Besitang 720,74 22.443 21.995 44.438 61,66Pangkalan Susu 151,35 21.118 20.884 42.002 277,52Pematang Jaya 209,00 6.699 6.432 13.131 62,83Kabupaten Langkat 6.261,29 492.783 485.951 978.734 156,32
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.1.4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk.Pertumbuhan penduduk Kabupaten Langkat periode 2010-2013, rata-rata hanya 0,3% untuk penduduk laki-laki dan 0,42% untuk penduduk perempuan. Dengan demikian pertumbuhan penduduk perempuan lebih besar dari pertumbuhan penduduk laki-laki. Sedangkan sebaran pertumbuhan penduduk di tingkat kecamatan, Kecamatan Stabat memiliki rata-rata pertumbuhan penduduk laki-laki tertinggi dengan rata-rata 0,49%/tahun. Sedangkan untuk penduduk perempuan Kecamatan Stabat juga memiliki pertumbuhan yang tertinggi yaitu 0,56%/tahun. Sebaran pertumbuhan penduduk per-kecamatan disajikan dalam Tabel 2.9 sebagai berikut.
Tabel 2.9 Sebaran pertumbuhan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Langkat.
2000 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan rata-rata 2010-2013Kecamatan
Laki-lakiPeremp
uan Laki-lakiPeremp
uan Laki-lakiPeremp
uan Laki-lakiPeremp
uan Laki-lakiPeremp
uan Laki-lakiPeremp
uan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Bahorok 21.225 20.561 19.992 19.859 20.173 20.035 20.179 20.041 20.194 20.103 0,336 0,409
Sirapit - - 8.022 7.886 8.093 7.952 8.097 7.956 8.103 7.980 0,336 0,396
Salapian 24.859 23.996 13.045 12.879 13.154 12.983 13.158 12.987 13.168 13.027 0,314 0,382
Kutambaru - - 6.826 6.599 6.877 6.644 6.880 6.647 6.885 6.667 0,288 0,343
Sei Bingai 21.912 22.196 24.131 24.215 24.336 24.418 24.345 24.427 24.363 24.502 0,320 0,394
Kuala 19.699 20.014 19.513 19.612 19.695 19.791 19.703 19.799 19.717 19.860 0,348 0,420
Selesai 28.300 28.002 34.922 34.399 35.284 34.751 35.292 34.759 35.318 34.866 0,378 0,451
Binjai 17.349 17.088 21.495 20.830 21.776 21.099 21.784 21.107 21.800 21.172 0,472 0,546
Stabat 32.112 32.044 40.609 41.362 41.167 41.926 41.177 41.937 41.207 42.066 0,490 0,566
Wampu 18.598 18.081 20.607 20.005 20.780 20.170 20.787 20.177 20.802 20.239 0,315 0,389
Btg Serangan 16.516 16.367 17.887 17.132 18.038 17.273 18.045 17.279 18.058 17.332 0,318 0,388
Sawit Seberang 12.689 12.297 12.640 12.557 12.749 12.661 12.753 12.665 12.762 12.704 0,321 0,389
Padang Tualang 21.850 21.420 23.287 23.400 23.482 23.591 23.490 23.598 23.507 23.671 0,315 0,385
Hinai 22.936 22.607 24.108 23.735 24.304 23.924 24.307 23.927 24.325 24.000 0,300 0,371
Secanggang 30.334 29.780 32.939 32.410 33.223 32.686 33.233 32.696 33.257 32.797 0,322 0,397
Tanjung Pura 31.212 30.570 32.524 31.888 32.838 32.192 32.849 32.203 32.873 32.302 0,357 0,432
Gebang 21.366 20.258 21.490 21.097 21.659 21.259 21.663 21.263 21.679 21.328 0,293 0,364
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-16
Babalan 26.333 26.330 28.766 27.690 29.003 27.917 29.011 27.924 29.032 28.010 0,308 0,384
Sei Lepan 23.563 23.121 23.861 22.949 24.068 23.146 24.077 23.154 24.095 23.225 0,327 0,400
Brandan Barat 9.985 9.597 11.256 10.649 11.366 10.752 11.370 10.756 11.378 10.789 0,361 0,437
Besitang 24.019 23.471 22.226 21.732 22.419 21.919 22.427 21.927 22.443 21.995 0,325 0,402
Pangkalan Susu 23.528 22.769 20.895 20.617 21.095 20.812 21.103 20.820 21.118 20.884 0,355 0,431
Pematang Jaya - - 6.635 6.357 6.692 6.410 6.694 6.412 6.699 6.432 0,321 0,392
Kabupaten Langkat
448.385 440.569 487.676 479.859 492.271 484.311 492.424 484.461 492.783 485.951 0,349 0,422
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.1.4.3 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan.Pada tahun 2013 penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak pernah/belum sekolah dan tidak tamat SD sejumlah 181.155 orang, tamat SD/sederajat sejumlah 217.663 orang, tamat SMP sederajat sejumlah 173.338 orang, tamat SMA/MA sejumlah 148.826 orang, tamat SMK 33.449 orang, tamat diploma I/II sejumlah 3.334 orang, tamat Diploma III/Sarjana muda 5.433 orang serta tamat sarjana dan pasca sarjana (S1,S2 dan S3) sejumlah 13.465 orang. Jumlah penduduk Kabupaten Langkat menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.10.Sedangkan menurut status pendidikannya mayoritas penduduk Kabupaten Langkat usia diatas 10 tahun tidak sekolah lagi sebesar 75,46%, namun masih ada 1,48% atau 11.516 orang penduduk yang tidak/belum pernah sekolah. Status pendidikan penduduk usia diatas 10 pada tahun 2013 disajikan dalam Tabel 2.11 sebagai berikut.
Tabel 2.10 Jumlah penduduk usia 10 tahun keatas menurut ijazah yang ditamatkan tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Laki-laki (%) Perempuan (%) TotalNo. Pendidikan yang ditamatkan% Jumlah % Jumlah % Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tidak/belum pernah sekolah 0,67 2.609 2,3 8.907 1,48 11.5162. Tidak/belum tamat sekolah dasar (SD) 19,02 74.067 24,68 95.572 21,84 169.6393. SD/MI/Sederajat 29,96 116.670 26,08 100.993 28,03 217.6634. SMP/MTs/Sederajat 23,51 91.552 21,12 81.786 22,32 173.3385. SMA/MA/Sederajat 19,95 77.689 18,37 71.137 19,16 148.8266. SM Kejuruan 4,94 19.237 3,67 14.212 4,31 33.4497. Diploma I/II 0,15 584 0,71 2.749 0,43 3.3348. Dilpoma III/Sarjana Muda 0,52 2.025 0,88 3.408 0,70 5.4339. Diploma IV/Sarjana/Pasca Sarjana 1,28 4.985 2,19 8.481 1,73 13.46510. Jumlah Penduduk Usia 10 keatas 50,14 389.419 49,86 387244 100 776.663
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.Tabel 2.11 Status pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas tahun 2013
Kabupaten Langkat.Laki-laki (%) Perempuan (%) TotalNo. Status Pendidikan % Jumlah % Jumlah % Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tidak/belum pernah sekolah 0,67 2.609 2,3 8.907 1,48 11.5162. SD/MI/Sederajat 8,01 31.192 8,2 31.754 8,10 62.9463. SMP/MTs/Sederajat 6,18 24.066 6,1 23.622 6,14 47.6884. SMA/MA/Sederajat 5,48 21.340 5,22 20.214 5,35 41.5545. Diploma/Sarjana 2,96 11.527 3,97 15.374 3,46 26.9006. Tidak Sekolah Lagi 76,7 298.684 74,21 287.374 75,46 586.0587. Jumlah Penduduk Usia 10 keatas 50,14 389.419 49,86 387244 100 776.663
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-17
2.1.4.4 Komposisi Penduduk Menurut Suku.Penduduk Kabupaten Langkat terdiri dari berbagai suku. Berdasarkan hasil SP 2000 penduduk Kabupaten Langkat mayoritas bersuku bangsa Jawa (56,87 persen), diikuti dengan suku Melayu (14,93 persen), Karo (10,22 persen), Batak (Tapanuli Utara/Toba/Simalungun/Pak Pak) (4,76 persen), Madina (2,54 persen) dan lainnya (10,94 persen). Sebaran jumlah penduduk merutu suku per kecamatan hasil SP 2000 disajikan dalam Tabel 2.12 sebagai berikut;
Tabel 2.12 Sebaran jumlah penduduk menurut suku berdasarkan kecamatan di Kabupaten Langkat hasil SP 2000.
Kecamatan Melayu Karo Batak Madina Nias Jawa Minang Cina Aceh Lainn
ya(1) (2) (3) (4) (5) (13)
1. Bahorok 22,8 17,69 1,38 1,36 0,06 53,17 0,26 0,13 0,2 2,942. Salapian 1,08 37,47 1,83 0,74 0,05 56,18 0,23 0,02 0,14 2,323. Sei Bingei 0,32 64,99 1,96 0,42 0,19 28,75 0,54 0 0,37 2,584. Kuala 1,09 30,66 1,4 1,09 0,21 59,4 2 0,72 0,24 3,35. Selesai 12,85 11,47 3,38 2 0,17 66,42 0,51 0,75 0,45 2,086. Binjai 2,98 1,24 1,57 1,61 0,13 81,61 0,87 1,01 0,85 8,197. Stabat 14,25 1,8 3,33 2,6 0,25 67,24 1,38 2,56 0,8 5,878. Wampu 18,66 1,91 2,29 1,68 0,16 72,24 0,24 0,17 0,35 2,379. Bt. Serangan 1,51 17,62 5,94 1,87 0,12 69,72 0,32 0,18 0,4 2,6210. Sawit Seberang 1,75 2,59 10,93 1,82 0,06 80,14 0,6 0,08 0,15 1,7511. Padang Tualang 11,49 1,97 4,92 3,5 0,05 74,3 0,44 0,07 0,58 2,5612. Hinai 22,49 0,72 1,56 1,39 0,19 69,08 0,47 0,12 0,53 3,613. Secanggang 20,06 0,35 0,56 0,92 0,21 63,95 0,25 0,1 0,7 13,0514. Tanjung Pura 42,28 1,34 1,59 3,07 0,17 36,49 1,66 3,79 1,24 8,515. Gebang 18,28 2,5 13,28 2,22 0,13 53,37 0,91 0,57 1,74 6,9416. Babalan 14,46 2,57 13,76 5,59 0,25 39,41 6,42 2,78 3,01 11,6917. Sei Lepan 20,05 5,14 5,67 4,87 0,16 51,6 2,68 0,48 2,59 6,7518. Brandan Barat 26,64 1,6 2,81 6,24 0,12 39,46 1,12 0,09 5,65 16,2619. Besitang 13,13 4,01 15,44 4,62 0,06 49,77 0,8 0,24 6,55 5,1820. Pangkalan Susu 15,4 1,84 4,25 3,87 0,05 39,41 2,66 0,8 20,01 11,68Jumlah / Total 14,93 10,22 4,76 2,54 0,19 56,87 1,29 0,88 2,29 6,1
Sumber : Langkat dalam angkat tahun 2011.
2.1.4.5 Komposisi Penduduk Menurut Agama.Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2000 dan SP 2010 penduduk Kabupaten Langkat berdasarkan agama yang dianut, terjadi sedikit pergeseran, dimana hasil SP 2010 pemeluk Katolik dan Hindu prosentase pemeluknya menurun dibandingkan hasil SP 2000, sedangkan pemeluk agam lainnya relatif tetap atau meningkat. Prosentase jumlah penduduk berdasarka agama yang dianut disjikan dalam Tabel 2.13, sedangkan sebaran jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut menurut agama yang dianut per kecamatan disajikan dalam Tabel 2.14 sebagai berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-18
Tabel 2.13 Prosentase Jumlah Penduduk menurut agama yang dianut per kecamatan di Kabupaten Langkat berdasarkan SP tahun tahun 2000 dan SP tahun 2010.
No Tahun SP Islam Katolik Kristen Hindu Budha
Khong Hu Chu
Lainnya Jumlah
(1) (2)1 2000 90,00 1,06 7,56 0,09 0,95 0,002 0,34 100,002 2010 90,58 0,41 7,75 0,04 0,79 0,002 0,42 100,00
Sumber : SP 2000/Langkat Dalam Angka tahun 2014
Tabel 2.14 Sebaran jumlah penduduk menurut agama yang dianut per kecamatan di Kabupaten Langkat berdasarkan SP tahun 2010.
Kecamatan Islam Katolik Kristen Hindu Budha Khong Hu Chu Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Bahorok 34.858 154 4.471 9 60 - 29 39.851Sirapit 14.828 41 1.030 1 7 - 1 15.908Salapian 21.465 25 4.223 5 144 - 62 25.924Kutambaru 10.446 4 2.950 - 5 - 20 13.425Sei Bingai 28.342 1.358 18.376 14 9 2 245 48.346Kuala 31.156 55 7.190 22 575 - 127 39.125Selesai 65.217 139 3.550 39 354 - 22 69.321Binjai 41.223 3 268 10 413 1 407 42.325Stabat 74.950 250 2.659 93 2.067 8 1.944 81.971Wampu 39.819 3 611 158 21 - - 40.612Btg Serangan 30.830 44 4.087 - 58 - - 35.019Sawit Seberang 22.749 126 2.272 - 46 1 3 25.197Padang Tualang 44.360 21 2.120 - 57 - 129 46.687Hinai 47.342 23 320 2 156 - - 47.843Secanggang 65.225 7 70 - 44 - 3 65.349Tanjung Pura 61.689 61 590 13 1.599 1 459 64.412Gebang 37.445 420 4.551 27 141 - 3 42.587Babalan 48.816 286 6.082 15 1.004 6 247 56.456Sei Lepan 43.913 254 1.969 - 372 - 302 46.810Brandan Barat 21.560 14 309 - 18 - 4 21.905Besitang 37.925 568 5.427 - 20 - - 43.958Pangkalan Susu 39.283 123 1.579 1 505 1 20 41.512Pematang Jaya 12.964 - 27 - 1 - - 12.992Kabupaten Langkat 876.405 3.997 75.001 409 7.676 20 4.027 967.535Prosentase 90,58 0,41 7,75 0,04 0,79 0,002 0,42 100,00
Sumber : SP 2000/Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat.Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga.
2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi.Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, ditujukan terhadap indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi provinsi, PDRB per kapita, indeks gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, Indeks Ketimpangan Williamson (indeks ketimpangan regional), persentase penduduk diatas garis kemiskinan, angka kriminalitas yang tertangani.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-19
2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB.Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2009-2013) pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 pertumbuhan PDRB (HK tahun 2000) mencapai 5,04% dan menjadi 5,82% pada tahun 2013 dengan rata-rata pertumbuhan 5,61%. Namun pertumbuhan PDRB tersebut masih dibawah rata-rata pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara dan Nasional. Pertumbuhan PDRB (HK tahun 2000) Kabupaten Langkat pada tahun 2009-2013 dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara dan Nasional disajikan dalam Tabel 2.15 dan Gambar 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.15 Perkembangan pertumbuhan PDRB Tahun 2009- 2013 Atas Dasar Harga Konstan (Hk 2000) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan Nasional.
2009 2010 2011 2012* 2013** Rata-rataURAIAN
(1)Kabupaten Langkat 5,04 5,74 5,78 5,66 5,82 5,61Provinsi Sumatera Utara 5,07 6,42 6,63 6,22 6,01 6,07Nasional 4,63 5,22 6,49 6,23 5,78 5,87
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 2013 dan BPS Sumatera Utara tahun 20141) *) Angka Perbaikan
2) **) Angka Sementara
0
1
2
3
4
5
6
7
2009 2010 2011 2012 2013
LANGKAT
SUMATERA UTARA
NASIONAL
Gambar 2.2 Grafik pertumbuhan PDRB Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dan Nasional tahun 2009-2013.
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir berdasarkan ADHK 2000 dilihat dari sektor produksi disajikan dalam Tabel 2.16 dan Gambar Garfik 2.3. Dari Tabel 2.16 tersebut diketahui bahwa sektor primer (Pertanian serta Pertambangan dan Penggalian) dan sektor industri pengolahan mempunyai laju pertumbuhan dibawah rata-rata pertumbuhan PDRB. Sedangkan sektor-sektor yang lain, rata-rata memiliki laju pertumbuhan diatas laju pertumbuhan rata-rata, terutama sektor Bangunan dan Keuangan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-20
Tabel 2.16 Perkembangan Laju pertumbuhan PDRB Tahun 2009- 2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Langkat.
2009 2010 2011 2012* 2013** Rata-rataURAIAN
(1)1. PERTANIAN 5,36 5,30 5,47 5,32 5,26 5,342. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,32 4,51 4,89 1,23 3,54 2,903. INDUSTRI PENGQLAHAN 4,16 5,30 5,53 4,90 5,83 5,144. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 6,47 6,66 6,92 6,03 3,92 6,005. BANGUNAN 5,14 6,77 7,76 16,04 15,66 10,286. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,88 7,00 5,92 5,20 4,64 5,737. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 4,10 6,29 5,84 6,03 6,92 5,848. KEUANGAN, PERSEWAAN & J 9,92 9,08 9,99 14,24 9,63 10,579. JASA-JASA 5,19 6,74 7,34 8,63 10,18 7,62PDRB 5,04 5,74 5,78 5,66 5,82 5,61PDRB TANPA MIGAS 5,47 5,82 5,84 6,05 5,97 5,83
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 20131) *) Angka Perbaikan
2) **) Angka Sementara
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
2008 2009 2010 2011 2012* 2013
PDRB
PDRB TANPA MIGAS
MIGAS
Gambar 2.3 Grafik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
2.2.1.2 Struktur PDRB.Secara umum struktur PDRB Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir masih didominasi oleh sektor pertanian yang menyumbang 54,04% pada tahun 2013 ADHK 2000. sedangkan sektor yang kontribusinya paling kecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih yang hanya menyumbah 0,35% pad tahun 2013. Nilai dan kontribusi sektor ekonomi dalam PDRB Kabupaten Langkat AHK 2000 disajina dalam Tabel 2.17 sebagai berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-21
Tabel 2.17 Nilai dan Kontribusi dalam PDRB Berdasarkan Harga Konstan 2000 Kabupaten Langkat Tahun 2008-2013 (dalam milyaran rupiah).
2009 2010 2011 2012 2013Sektor (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) %(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pertanian 3.742,78 55,30 3.941,30 54,66 4.157.07 54,50 4.378,10 54,33 4.608,28 54,04Pertambangan & penggalian
394,26 4,55 412,03 5,71 432,16 5,70 437,47 5,43 452,97 5,31
Industri Pengolahan 744,70 11,25 784,14 10,88 827,54 10,85 868,06 10,77 918,65 10,77Listrik, gas & Air Bersih 23,86 0,36 25,45 0,35 27,21 0,36 28,85 0,36 29,98 0,35Konstruksi 163,40 2,36 174,46 2,42 188,00 2,45 218,16 2,71 252,33 2,96Perdagangan, hotel & Restoran
1.099,72 16,88 1.176,73 16,32 1.246,38 16,34 1.311,13 16,27 1.371,96 16,09
Pengangkutan dan Komunikasi
152,78 2,17 162,39 2,25 171,88 2,25 182,25 2,26 194,86 2,29
Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
120,22 1,76 131,13 1,82 144,23 1,89 164,77 2,04 180,63 2,12
Jasa 377,51 5,37 402,94 5,59 432,53 5,67 469,87 5,83 517,68 6,07PDRB 6.819,23 100 7.210,56 100 7.626,99 100 8.058,65 100 8.527,34 100PDRB Tanpa Migas 6.352,74 94,25 6.722,63 93,23 7.114,97 93,26 7.545,54 93,63 7.996,19 93,77
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 2014 *) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sedangkan untuk nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB yang didasarkan pada harga berlaku, sektor Pertanian memberikan sumbangan terbesar yaitu 49,15% pada tahun 2009 dengan nilai Rp7.268,63milyar dan meningkat menjadi 49,95% pada tahun 2013 dengan nilai Rp12.582,57 milyar. Sedangkan sektor-sektor lain yang memberikan sumbangan yang besar bagi PDRB pada tahun 2013 yaitu sektor Industri Pengolahan 12,9%, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,97% , dan sektor Pertambangan dan Pengolahan 10,27%. Nilai dan konstribusi PDRB berdasarkan harga berlaku Kabupaten Langkat tahun 2009 – 2013 selengkapnya dapat dilihat pada pada tabel 2.18 sebagai berikut :
Tabel 2.18 Nilai dan Kontribusi dalam PDRB Berdasarkan Harga Berlaku Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah).
2009 2010 2011 2012 2013Sektor (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) %(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pertanian 7.268,63 49,15 8.393,85 49,27 9.691,31 49,53 11,050,79 49,85 12.582,57 49,95Pertambangan & penggalian
1.677,42 11,34 1.906,66 11,19 2.189,98 11,19 2.354,94 10,62 2.577,37 10,23
Industri Pengolahan 2.039,08 13,79 2.307,78 13,54 2,569,55 13,13 2.872,89 12,96 3.248,97 12,90Listrik, gas & Air Bersih 82,81 0,56 92,67 0,54 104,29 0,53 118,69 0,54 133,43 0,53Konstruksi 395,62 2,67 465,21 2,73 559,61 2,86 707,60 3,19 879,48 3,49Perdagangan, hotel & Restoran
1.651,02 11,16 1.920,04 11,27 2.168,46 11,08 2.432,00 10,97 2.701,57 10,72
Pengangkutan & Kom 411,93 2,79 480,46 2,82 543,30 2,78 626,91 2,83 721,31 2,86Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
279,63 1,89 325,01 1,91 377,21 1,93 450,62 2,03 524,21 2,08
Jasa 983,69 6.65 1.146,30 6,73 1.361,54 6,96 1.552,05 7,00 1.820,62 7,23PDRB 14.789,83 100,00 17.037,98 100,00 19.565,25 100,00 22.166,50 100,00 25.189,51 100,00PDRB Tanpa Migas 13.034,19 88,13 15.078,99 88,50 17.331,09 88,58 19.829,34 89,46 22.651,33 89,92
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 20131) *) Angka Perbaikan
2) **) Angka Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-22
2.2.1.3 Distribusi PDRB per Kecamatan.Berdasarkan pada harga harga berlaku pada tahun 2012, Kecamatan Pangkalan Susu adalah kecamatan yang memberikan sumbangan yang terbesar bagi PDRB Kabupaten Langkat, yang mencapai Rp3.161,27 milyar atau 14,26% dari PDRB Kabupaten Langkat. Sektor yang telah berkembang sejak lama di Kecamatan Pangkalan Susu adalah sektor Pertambangan minyak dan Gas, serta sector pertanian. Kecamatan penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah kecamatan Besitang, pada tahun 2012 menyumbang Rp2.039,08 milyar atau 9,20% dari total PDRB. Gambaran distribusi PDRB per kecamatan terhadap total PDRB Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 2.19 berikut.
Tabel 2.19 PDRB berdasar harga berlaku per Kecamatan Tahun 2012 (milyaran rupiah).
SEKTOR Total
Kecamatan Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolah
an
Listrik, gas &
air bersih
Konstruksi
Dagang, hotel,
restoran
Ankutan &
Komunikasi
Keuangan Jasa Rp. %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)Bahorok 660.74 1.13 6.4 4.43 26.95 99.19 2.34 11.36 65.07 877.61 3.96Sirapit 366.76 0.14 45.17 2.15 15.44 35.79 0.98 7.12 27.67 501.22 2.26Salapian 558.54 0.44 297.75 3.49 17.52 76.56 1.58 3.06 46.43 1005.37 4.54Kutambaru 366.27 0.17 44.66 1.96 3.51 42.67 1.73 2.83 18.52 482.32 2.18Sei Bingei 592.41 1.3 86.59 5.44 33.72 115.02 5.66 6.19 73.87 920.20 4.15Kuala 425.74 0.47 6.21 4.24 34.31 93.22 11.11 15.55 66.69 657.54 2.97Selesai 420.98 1.38 11.21 6.78 53.85 150.37 13.59 30.4 89.67 778.23 3.51Binjai 434.37 1.16 19.49 4.11 37.15 95.57 34.39 32.19 61.36 719.79 3.25Stabat 432.88 0.28 325.93 11.83 67.73 185.81 36.91 43.4 134.07 1238.84 5.59Wampu 359.75 1.11 130.42 4.47 10.14 100.06 15.01 21.58 63.33 705.87 3.18Bt. Serangan 440.63 0.97 289.78 3.97 20.19 87.89 7.07 2.15 59.6 912.25 4.12Sawit Sbr. 377.32 0.07 144.75 2.92 16.85 68.16 8.91 4.15 69.77 692.90 3.13Pdg. Tualang 597.31 0.14 38.8 5.05 23.63 118.2 15.99 8.49 73.52 881.13 3.98Hinai 333.18 1.04 19.85 5.55 50.47 125.25 29.58 28.04 59.53 652.49 2.94Secanggang 818.48 0.9 19.46 7.45 43.7 175.3 94.81 25.87 73.73 1259.70 5.68Tg. Pura 571.28 0.69 6.96 8.39 63.98 168.14 64.53 41.44 108.5 1033.91 4.66Gebang 511.54 0.83 174.7 5.16 47.08 115.46 27.46 34.42 61.96 978.61 4.41Babalan 530.07 0.76 8.67 10.63 60.65 146.61 31.42 39.47 112.78 941.06 4.25Sei Lepan 453.31 1.01 10.02 6.14 57.22 130.5 20.53 36.96 75.69 791.38 3.57Brd. Barat 286.85 0.41 5.64 2.21 13.42 51.44 29.71 22.76 54.56 467.00 2.11Besitang 673.52 0.23 1146.93 4.82 1.98 104.15 21.51 14.28 71.66 2039.08 9.20Pkl. Susu 458.54 2340.19 19.11 5.65 6.19 104.65 136.07 17.49 73.38 3161.27 14.26Pmt. Jaya 380.32 0.12 14.39 1.85 1.92 41.97 16.02 1.42 10.69 468.70 2.11Kab. Langkat 11050.79 2354.94 2872.89 118.69 707.60 2431.98 626.91 450.62 1552.05 22166.47 100.00
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 20131) *) Angka Perbaikan
2) **) Angka Sementara
Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir adalah sektor konstruksi, yang tumbuh 22,29% berdasarkan HK tahun 2000, dan sebesar 31,04% berdasarkan Harga Berlaku. Sedangkan sektor pertambangan & galian terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir yaitu -12,82% berdasar HK tahun 2000 dan -12,08% berdasar HB. Hal ini dapat dipahami mengingat semakin menurunnya hasil Minyak dan Gas Bumi di wilayah Kabupaten Langkat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-23
Sektor Pertanian sebagai sektor penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Langkat, cenderung konstan pertumbuhannya, bahkan berdasarkan HK tahun 2000 pertumbuhan sektor pertanian -1,25% dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan HK tahun 2000 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB juga terus menurun dari 55,30% pada tahun 2009 menjadi 54,04% pada tahun 2013. Penurunan ini diantaranya disebabkan karena semakin menyempitnya lahan hutan produksi di Kabupaten Langkat dan semakin meningkatnya kontribusi sektor-sektor perekonomian lainnya. Nilai dan kontribusi dalam PDRB tahun 2009-2013 berdasarkan HK tahun 2000 disajikan dalam tabel 2.20 sebagai berikut.
Tabel 2.20 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013.
Pertumbuhan
Hb HkNo Sektor
% %(1) (2) (3) (4)1 Pertanian 2,52 -1,252 Pertambangan & penggalian -12,08 -12,823 Industri pengolahan -8,80 -2,204 Listrik,gas & air bersih -5,39 0,085 Konstruksi 31,04 22,296 Perdagangan, hotel & restoran -6,08 0,587 Pengangkutan & komunikasi 3,97 1,338 Keuangan, sewa, & jasa perusahaan 14,75 23,889 Jasa-jasa 10,32 9,45
PDRB 30,26 41,35 Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 2013
2.2.1.2 PDRB per kapita.PDRB per kapita menurut harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir meningkat 70,31% atau rata-rata per tahun 14,06% yaitu dari Rp 14.789,83 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 25.189,51 milyar pada tahun 2013. PDRB per kapita menurut harga konstan (ADHK tahun 2000) dalam lima tahun terakhir meningkat 25,04% atau rata-rata per tahun 5% yaitu dari Rp 6.819,23 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 8.527,34 milyar pada tahun 2013.
Tabel 2.21 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Kabupaten Langkat Tahun 2009 – 2013.
Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun PDRB
(milyar Rp.)PDRB Per-Kapita (Rp.)
PDRB (milyar Rp.)
PDRB Per-Kapita (Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5)2009 14.789,83 15.329.540,05 6.819,23 7.068.079,552010 17.037,98 17.609.677,69 7.210.56 7.452.507,892011 19.565,25 20.034.354,59 7.626,99 7.809.865,322012 22.166,49 22.690.998,95 8.058,65 8 249 329,202013 25.189,51 25 264 321,76 8.527,34 8 552 668,71
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 20131) *) Angka Perbaikan
2) **) Angka Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-24
2.2.1.3 Indeks Gini/Koefiesien Gini.Tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dapat diukur salah satunya adalah dengan Indeks Gini. Distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Kabupaten Langkat mempunyai tingkat ketimpangan pendapatan > 0,5 pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Langkat berada pada tingkat ketimpangan sedang dan berarti pula bahwa distribusi pendapatan kurang merata. menurut Todaro (2000:188) untuk negara-negara sedang berkembang dapat dinyatakan bahwa distribusi pendapatan sangat tidak merata jika angka indeks gini terletak antara 0,5 sampai dengan 0,7.
2.2.1.4 Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional).Untuk mengukur ketimpangan pembangunan wilayah digunakan indeks Williamson. Hasil pengukuran dari nilai Indeks Williamson ditunjukkan oleh angka 0 sampai angka 1 atau 0 < VW < 1. Jika indeks Williamson semakin mendekati angka 0 maka semakin kecil ketimpangan pembangunan ekomoni dan jika indeks Wlliamson semakin mendekati angka 1 maka semakin melebar ketimpangan pembangunan ekonomi. Pada tahun 2012 hasil perhitungan indeks Williamson sebesar 0.607. hal ini menunjukan adanya ketimpangan pembangunan antar wilayah kecamatan di Kabupaten Langkat. Terutama antara kecamatan penghasil Migas (Kecamatan Pangkalan Susu) dengan kecamatan lainnya, serta antara Kota-kota utama dengan wilayah lainnya.
Tabel 2.22 Ketimpangan pendapatan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Indeks Gini tt tt tt 0,436 0,5812. Indeks Ketimpangan Wliamson dan
Pemerataan pendapatan (versi Bank Dunia)
tt tt tt 0,607 tt
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 2013/diolahtt Data tidak tersedia
2.2.1.5 Kemiskinan.Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 – angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak.
a) Jumlah dan prosentase penduduk miskin.Konsep kemiskinan yang digunakan dalam data ini adalah konsep kemiskinan absolut dengan memakai ukuran yang biasa digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat tahun 2014). Jumlah penduduk miskin Kabupaten Langkat tahun 2013 adalah sebanyak 104,310 jiwa atau 10,44% total
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-25
penduduk, jumlah penduduk miskin tersebut menurun dibandingkan jumlah penduduk miskin tahun 2009 yang mencapai 133.140 jiwa atau 12,75%.
b) Indeks kedalaman kemiskinan dan Indeks keparahan kemiskinan .Pada periode 2009-2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 1,92 pada tahun 2010 menjadi 1,54 pada tahun 2013. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,55 pada tahun 2010 menjadi 0,37 pada tahun 2013. Penurunan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa ada peningkatan pengeluaran penduduk miskin yang semakin mendekati garis kemiskinan. Selain itu ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga menjadi semakin kecil. Jumlah dan prosentase penduduk misik serta Indeks kedalamam kemiskinan dan Indeks keparahan kemiskinan disjaikan dalam Tabel 2.23 sebagai berikut.
Tabel 2.23 Tingkat Kemiskinan Kabupaten langkat tahun 2009-2013.
NO. INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1 Jumlah Penduduk Miskin 133.140 104.800 100.800 99.273 104.3102 Presentase penduduk miskin 12,75 10,85 10,32 10,02 10,443 Garis kemiskinan 221.625 247.090 270.518 296,167 284.8534 Indeks kedalamam kemiskinan tt 1,92 1,84 1,54 1,545 Indeks keparahan kemiskinan tt 0,5 0,475 0,36 0,37
Sumber : PDRB Kabupaten Langkat tahun 2013/diolahKabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014
tt Data tidak tersedia
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial.2.2.2.1 Pendidikan.
a) Angka Melek Huruf (AMH).Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. AMH Kabupaten Langkat tahun 2009 sebesar 96,85%, meningkat menjadi 96,92% pada tahun 2010, 96,96% pada tahun 2011, 97,48 % pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 97,51%.
Tabel 2.24 Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah penduduk usia 15 tahun yang bisa
membaca dan menulis703.191 698.375 656.283 663.144 658.810
2. Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun 726.062 720.568 676.860 680.287 675.6333. Angka melek huruf 96,85 96,92 96,96 97,48 97,514. Angka Rata-rata lama sekolah 8,72 8,76 8,78 8,80 tt
Sumber : IPM Kabupaten Langkat 2012, Pubblikasi BPS Sumut 2014 dan Indikator Kesejahteraan Rakyat Langkat 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-26
b) Angka rata-rata lama sekolah.Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT). Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Langkat pada tahun 2009 sebesar 8,72, tahun 2010 sebesar 8,76, tahun 2011 sebesar 8,78 dan pada tahun 2012 sebesar 8,80 tahun.
c) Angka Partisipasi Murni (APM).Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. Berikut disajikan data APM Kabupaten Langkat.
Tabel 2.25 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) tahun 2009-2013.
TAHUNURAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI 78,86 90,32 84,12 94,10 98,80SMP/MTS 70,92 79,99 74,11 81,57 89,40SMA/SMK/MA 32,83 61,70 33,13 62,92 72,39
Sumber: Dinas Pendididikan Kab. Langkat.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa APM Kabupaten Langkat untuk jenjang pendidikan SD pada tahun 2009 sebesar 72.00% dan pada tahun 2013 menjadi 98,8%. Demikian halnya dengan jenjang pendidikan SMP dimana pada tahun 2009 sebesar 76,21% dan tahun 2013 menjadi 89,4%. Sedangkan untuk pendidikan SMA, juga mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2009 sebesar 66,97% dan pada tahun 2013 menjadi 72,39%.
Tabel 2.26 Angka Partisipasi Murni (APM) tahun 2013 menurut Kecamatan Kabupaten Langkat.
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
No Kecamatanjumlah siswausia 7-12 thbersekolah di SD/MI
jumlahpendudukusia 7-12 th
APM jumlah siswa usia 13-15 thbersekolah di SMP/MTs
Jumlahpendudukusia 13-15 th
APM jumlah siswa usia 16-18 th bersekolah di SMA/MA/SMK
jumlahpendudukusia 16-18th
APM
(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7) (9) (10) (11=9/10)1. Bahorok 5.214 5.262 99,09 2.508 2.512 99,86 1.538 2.601 59,142. Sirapit 2.051 2.102 97,58 232 1.076 21,56 255 1.038 24,563. Salapian 3.325 3.421 97,21 1.629 1.632 99,83 988 1.688 58,524. Kutambaru 1.915 1.934 99,02 304 907 33,52 - 876 0,005. Sei Bingei 5.774 5.880 98,20 2.412 3.045 79,21 871 3.153 27,636. Kuala 5.618 5.621 99,94 2.502 2.572 97,29 3.293 2.635 124,987. Selesai 8.731 8.806 99,15 3.387 4.424 76,56 3.874 4.671 82,948. Binjai 5.738 5.834 98,36 2.271 2.679 84,79 1.221 2.773 44,039. Stabat 10.827 10.873 99,58 6.362 5.189 122,61 4.789 5.373 89,1310. Wampu 5.589 5.625 99,36 1.438 2.668 53,90 983 2.734 35,9611. Batang Serangan 4.903 4.985 98,36 2.202 2.206 99,83 350 2.284 15,32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-27
12. Sawit Seberang 3.359 3.456 97,19 1.979 1.704 116,11 1.830 1.644 111,3413. Padang Tualang 6.264 6.305 99,35 2.012 2.940 68,44 1.748 3.044 57,4214. Hinai 6.334 6.460 98,05 2.052 3.012 68,12 415 3.120 13,3015. Secanggang 9.440 9.573 98,61 3.184 4.116 77,35 1.805 4.263 42,3416. Tanjung Pura 8.225 8.244 99,77 5.201 4.061 128,07 3.014 3.905 77,1817. Gebang 6.052 6.111 99,03 2.123 3.001 70,75 865 2.659 32,5318. Babalan 8.104 8.106 99,98 4.485 3.708 120,94 3.201 3.528 90,7419. Sei Lepan 5.665 5.774 98,11 1.321 3.076 42,94 2.389 2.926 81,6620. Brandan Barat 3.032 3.122 97,10 757 1.484 51,02 236 1.431 16,4921. Besitang 6.155 6.259 98,34 2.641 2.769 95,37 1.400 2.867 48,8322. Pangkalan Susu 5.754 5.914 97,30 2.988 2.617 114,18 3.216 2.710 118,6823. Pematang Jaya 1.815 1.850 98,10 676 818 82,61 - 848 0,00
Jumlah 128.069 129.666 98,80 53.990 61.397 89,40 38.281 61.922 72,39Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
d) Angka Partisipasi Kasar (APK).APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Tabel 2.27 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2009-2013.
TAHUNURAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Angka Partisipasi Kasar (APK)SD/MI/Paket A 95,55 96,47 97,47 100,33 101,73SMP/MTS/Paket B 90,10 90,48 89,18 93,73 94,09SMA/SMK/MA/Paket C 33,10 66,28 33,30 81,91 80,37
Sumber: Dinas Pendididikan Kab. Langkat.
Tabel 2.28 Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2013 menurut Kecamatan Kabupaten Langkat.
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
No Kecamatanjumlah siswausia 7-12 thbersekolah di SD/MI/Paket A
jumlahpendudukusia 7-12 th
APK jumlah siswa usia 13-15 thbersekolah di SMP/MTs/ Paket B
Jumlahpendudukusia 13-15 th
APK jumlah siswa usia 16-18 th bersekolah di SMA/MA/SMK/ Paket C
jumlahpendudukusia 16-18th
APK
(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7) (9) (10) (11=9/10)1. Bahorok 5.370 5.262 102,07 2.684 2.512 106,85 1.999 2.601 76,892. Sirapit 2.113 2.102 100,51 248 1.076 23,07 332 1.038 31,933. Salapian 3.425 3.421 100,12 1.743 1.632 106,82 1.284 1.688 76,074. Kutambaru 1.972 1.934 101,99 325 907 35,87 - 876 0,005. Sei Bingei 5.947 5.880 101,14 2.581 3.045 84,75 1.132 3.153 35,916. Kuala 5.787 5.621 102,94 2.677 2.572 104,10 4.281 2.635 162,487. Selesai 8.993 8.806 102,12 3.624 4.424 81,91 5.036 4.671 107,828. Binjai 5.910 5.834 101,31 2.430 2.679 90,72 1.587 2.773 57,239. Stabat 11.152 10.873 102,57 6.807 5.189 131,20 6.226 5.373 115,8710. Wampu 5.757 5.625 102,34 1.539 2.668 57,67 1.278 2.734 46,7511. Batang Serangan 5.050 4.985 101,31 2.356 2.206 106,82 455 2.284 19,9212. Sawit Seberang 3.460 3.456 100,11 2.118 1.704 124,24 2.379 1.644 144,7413. Padang Tualang 6.452 6.305 102,33 2.153 2.940 73,23 2.272 3.044 74,6414. Hinai 6.524 6.460 100,99 2.196 3.012 72,89 540 3.120 17,2915. Secanggang 9.723 9.573 101,57 3.407 4.116 82,77 2.347 4.263 55,04
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-28
16. Tanjung Pura 8.472 8.244 102,76 5.565 4.061 137,03 3.918 3.905 100,3317. Gebang 6.234 6.111 102,01 2.272 3.001 75,71 1.125 2.659 42,2918. Babalan 8.347 8.106 102,98 4.799 3.708 129,41 4.161 3.528 117,9719. Sei Lepan 5.835 5.774 101,05 1.413 3.076 45,95 3.106 2.926 106,1520. Brandan Barat 3.123 3.122 100,02 810 1.484 54,60 307 1.431 21,4421. Besitang 6.340 6.259 101,30 2.826 2.769 102,05 1.820 2.867 63,4822. Pangkalan Susu 5.927 5.914 100,22 3.197 2.617 122,17 4.181 2.710 154,2923. Pematang Jaya 1.869 1.850 101,04 723 818 88,39 - 848 0,00
Jumlah 131.911 129.666 101,73 57.769 61.397 94,09 49.765 61.922 80,37Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
e) Angka Pendidikan yang ditamatkan (APT).Angka Pendidikan yang ditamatkan (APT) adalah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan surat tanda tamat belajar/ijazah. APT merupakan persentase jumlah penduduk, baik yang masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi, menurut pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan. Pada tahun 2013 penduduk Kabupaten Langkat usia diatas 10 tahun yang menyelesaikan pendidikannya hanya sampai tingkat SD sebanyak 28,33%, selanjutnya diikuti oleh yang menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMA, dengan prosentase sebesar 23,46%. Sedangkan yang menyelesaikan tingkat pendidikan sampai Perguruan Tinggi hanya mencapai 2,86% dari total jumlah penduduk. Untuk penduduk yang tidak berijazah terus menurun dalam lima tahun terakhir. Perkembangan angka pendidikan yang ditamatkan (APT) penduduk Kabupaten Langkat usia diatas 10 tahun disajikan dalam Tabel 2.29 sebagai berikut.
Tabel 2.29 Perkembangan Angka Pendidikan yang ditamatkan (APT) penduduk Kabupaten Langkat Usia diatas 10 tahun, pada tahun 2013.
Tahun (%)No. Ijazah tertinggi 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3)1. Tidak Berijazah tt 24,55 24,14 23,46 23,332. SD/MI/Paket A tt 29,57 27,71 28,94 28,033. SMP/MTS/Paket B tt 23,34 21,46 22,79 22,324. SMA/SMK/MA/Paket C tt 19,86 23,43 20,89 23,465. Perguruan tinggi tt 2,68 3,26 3,92 2,86
Jumlah tt 100 100 100 100 Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.2.2.2 Kesehatan.a) Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB).
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung.Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi). AKB dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKHB Kabupaten Langkat tahun 2012 sebesar 973 dan AKB 27, sedangkan pada tahun 2013 AKHB sebesar 975,83 dan AKB 24,1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-29
b) Angka usia harapan hidup.Derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari usia harapan hidup yang semakin meningkat, pada tahun 2009 usia harapan hidup adalah 69,03 tahun, kemudian pada tahun 2010 meningkat menjadi 69,07 tahun, selanjutnya pada tahun 2011 meningkat menjadi 69,12 tahun dan pada tahun 2012 menjadi 69,16 tahun (sumber : BPS Sumatera Utara tahun 2014).
2.2.2.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI).Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Dalam kurun waktu 2009-2012 (Tahun 2013 belum ada data), IPM Kabupaten Langkat terus meningkat dari 72,82 (2009), menjadi 73,18 (2010), 73,62 (2011), dan 73,98 (2012). Bila dibandingkan dengan IPM Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2012, maka IPM Kabupaten Langkat masih dibawah rata-rata IPM Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.30 dibawah ini.
Tabel 2.30 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten langkat dan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013.
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 IPM Kabupaten Langkat 72.82 73.18 73.62 73.98 TT1.1 Angka harapan hidup 69.03 69.07 69.12 69.16 TT1.2 Angka melek huruf 96.87 96.92 97.27 97.48 TT1.3 Rata-rata lama sekolah 8.79 8.76 8.78 8.8 TT1.4 Pengeluaran perkapita
disesuaikan (000 Rp.) 624.43 628.21 632.54 636.08 TT
2 IPM Sumatera Utara 73,8 74,19 74,65 75,13 TT Sumber: BPS Sumut tahun 2014.
** Tahun 2013 Belum ada data
2.2.2.4 Kemiskinan.Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 – angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak.
Konsep kemiskinan yang digunakan dalam data ini adalah konsep kemiskinan absolut dengan memakai ukuran yang biasa digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tahun 2014). Jumlah penduduk miskin berdasarkan BPS Sumatera Utara untuk Kabupaten Langkat tahun 2010 adalah sebanyak 104,800 jiwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-30
atau 10,85% total penduduk, pada tahun 2011 sebanyak 100,800 jiwa atau 10,31% total penduduk, dan pada tahun 2012 sebanyak 97.750 jiwa atau 10,02% dari total penduduk.
2.2.2.5 Status Kepemilikan Tanah.Status kepemilikan tanah yang tercatat dalam Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014, diantaranya adalah Hak milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Hak Milik adalah merupakan yang terbanyak dimiliki oleh penduduk Kabupaten Langkat, pada tahun 2013 telah dikeluarkan Sertifikat Hak Milik sebanyak 3.636, Hak Guna Usaha sebanyak 11, Hak Guna Bangunan sebanyak 54, dan Hak pakai sebanyak 17 sertifikat. Perkembangan status kepemilikan disajikan dalam tabel 2.31 sebagai berikut.
Tabel 2.31 Perkembangan Status Kepemilikan Lahan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
No. Kecamatan Hak Milik
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Hak Guna Usaha
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Bahorok 108 1 1 -2. Serapit 271 - - 13. Salapian 401 - - -4. Kutambaru 114 1 - -5. Sei Bingai 514 3 1 -6. Kuala 547 - - -7. Selesai 175 14 1 -8. Binjai 146 3 9 -9. Stabat 254 2 1 -10. Wampu 36 2 - 211. Batang Serangan 93 1 - -12. Sawit Seberang 4 - - -13. Padang Tualang 21 9 - -14. Hinai 201 8 - -15. Secanggang 67 1 - -16. Tanjung Pura 105 1 1 -17. Gebang 21 - - -18. Babalan 26 - 1 -19. Sei Lepan 98 - 1 -20. Brandan Barat 2 1 - -21. Besitang 17 7 1 822. Pangkalan Susu 154 - - -23. Pematang Jaya 261 - - -
Kabupaten Langkat Tahun 2013 3 636 54 17 11Tahun 2012 4 830 81 5 33Tahun 2011 4 393 21 9 8Tahun 2010 3 324 229 18 5
Sumber : Kabupaten Langkat dalam angka 2014
2.2.2.6 Kesempatan kerja (Rasio penduduk yang bekerja).a) Rasio penduduk yang bekerja dan Tingkat Pengangguran
Terbuka.
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-31
Jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun terus meningkat, dari 479.208 orang pada tahun 2009 meningkat menjadi 505.164 orang pada tahun 2013, dengan Rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2009 sebesar 0,912 terus meningkat menjadi 0,929 pada tahun 2013. Dengan demikian upaya-upaya yang berkaitan dengan pengurangan pengangguran yang dilakukan oleh sektor-sektor terkait terus menunjukkan perbaikan, dengan semakin menurunnya angka pengangguran di Kabupaten Langkat.
Tabel 2.32 Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat Bidang Ketenagakerjaan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
No. Indicator 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (7)1 Angkatan Kerja 479.208 488.274 502.602 452.992 505 164
Bekerja 437.188 445.850 473.618 425.892 469 295Pengangguran terbuka 42.020 42.424 29.034 27.103 35 869Pernah bekerja 10.925 5.195 4.166 12.541 11 810Tidak pernah bekerja 31.095 37.229 24.868 14.562 24 059Rasio penduduk yang bekerja 0,912 0,913 0,942 0,940 0,929
2 Bukan Angkatan kerja 246.854 232.294 174.208 227.292 163 740Sekolah 61.777 38.230 51.985 37.058 50 353Mengurus Rumah Tangga 152.623 153.013 89.789 154.032 88 775Lainnya 32.445 41.051 32.434 36.202 24 612
3 Jumlah Penduduk diatas 15 tahun 726.062 720.568 676.860 680.287 668 9044 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66,00 69,51 74.26 66,59 75,525 Tingkat Pengangguran Terbuka 8,77 8,69 5,78 5,98 7,106 Jumlah pencari kerja terdaftar 3.899 3 420 1 966 2 464 3 576
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
b) Rasion Jenjang Pendidikan Angkatan Kerja.
Jenjang pendidikan angkatan kerja Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir cenderung meningkat, baik untuk yang bekerja maupun untuk pengangguran terbuka. Untuk Angkatan Kerja yang bekerja dengan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tidak Pernah Sekolah/Tdk Tamat SD/SD prosentasenya menurun dari 51,54% pada tahun 2009 menurun menjadi 44,08% pada tahun 2013. Sedangkan pengangguran terbuka dengan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tidak Pernah Sekolah/Tdk Tamat SD/SD prosentasenya menurun dari 30,29% pada tahun 2009 menurun menjadi 18,71% pada tahun 2013.Angkatan kerja dengan tingkat pendidikan tertinggi SLTP dan SLTA/SMK prosentasenya terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Tabel 2.33 Perkembangan Rasio Jenjang Pendidikan Angkatan Kerja di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
No. Indicator 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (7)1 Angkatan Kerja 479.208 488.274 502.602 452.992 505.1642 Bekerja 437.188 445.850 473.618 425.892 469. 295
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (%)2.1 Tidak/Blm Pernah Sekolah/Tdk/Blm
Tamat SD/Sekolah Dasar51,54 31,08 23,68 46,39 44,08
2.2 S L T P 20,81 14,24 36,88 24,45 27,442.3 S L T A/SMK 24,42 24,25 32,20 25,21 25,152.4 Diploma I/II/III/Akademi/Universitas 3,24 30,42 7,25 3,96 2,33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-32
3 Pengangguran terbuka 42.020 42.424 29.034 27.103 35.869Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (%)
2.1 Tidak/Blm Pernah Sekolah/Tdk/BlmTamat SD/Sekolah Dasar
30,29 30,53 33,83 31,45 18,71
2.2 S L T P 16,56 23,99 25,20 29,63 30,812.3 S L T A/SMK 44,63 37,01 37,31 36,02 42,232.4 Diploma I/II/III/Akademi/Universitas 8,52 8,46 3,66 2,90 8,25
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010-2014
2.2.2.7 Kriminalitas (Angka Kriminal yang Tertangani).Keamanan, ketertiban dan penaggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh aparat penegak hukum (Polisi/Kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk. Angka kriminalitas yang ditandai dengan banyaknya peristiwa kejahatan/pelanggaran di Kabupaten Langkat pada tahun 2009 sebanyak 1.995 kasus, bertambah menjadi 2.506 kasus pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi penurunan menjadi sebesar 2.369 kasus. Pada tahun 2012 terjadi lagi penurunan peristiwa kejahatan/pelanggaran menjadi 1.896 kasus. Beberapa kasus kriminal yang terjadi adalah kasus pencurian termasuk curanmor, penipuan, penganiayaan bahkan sampai kasus pembunuhan.
Tabel 2.34 Banyaknya Peristiwa kejahatan yang dilaporkan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
No. Indicator 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (7)1 Jumlah Peristiwa kejahatan 1.995 2.506 2.369 1.896 1.9232 Jumlah penduduk 1.057.768 967.535 976.582 976.885 978.7343 Rasio peristiwa kejahatan per 10.000
penduduk18,86 25,90 24,26 19,41 19,65
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2013. diolah
Tabel 2.35 Angka Kriminalitas berdasarkan jenis kejahatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
No. Jenis Kejahatan Dilaporkan Diselesaikan(1) (2) (3) (4)
1. Pencurian 136 1362. Perampokan 14 143. Narkotika 175 1754. Perjudian 101 1015. Perlindungan Anak 37 376. Penggelapan 8 87. Penganiayaa 23 238. Kekerasaan Terhahap Orang/ Barang 20 209. Penipuan 7 710. Laka Lantas 9 911. Perbuatan Tidak Menyenangkan 1 112. Pembunuhan 3 313. Kehutanan14. Pertolongan Jahat 2 215. Pemalsuan 6 616. KDRT 7 717. Lain-lain 50 50
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-33
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan olahraga.2.2.3.1 Seni Budaya.
Kabupaten Langkat terbentuk dari bekas Kesultanan Melayu Langkat. Pada Jaman Pemerintahan Belanda, mulai dilakukan pembukaan Perkebunan-perkebunan besar di wilayah Langkat. Pembukaan perkebunan tersebut sekaligus juga membuka wilayah Langkat terhadap masuknya berbagai etnis/suku lain di Indonesia. Masuknya entis lain tersebut terutama etnis Jawa dibutuhkan sebagai tenaga kerja di sektor perkebunan besar. Selain itu masuk juga etnis Banjar dan entis-etnis lain disekitar wilayah Langkat. Kedatangan etnis-etnis diluar etnis Melayu tersebut juga membawa kebudayaan dan kesenian dari masih-masing daerah asalnya. Untuk mewadahi pengembangan adat dan budaya tersebut telah terbentuk organisasi-organisasi yang pada awalnya untuk melestarikan adat dan budaya dari masing-masing etnis yang ada. Organisasi tersebut adalah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Langkat untuk etnis Melayu, Pujakesuma untuk etnis Jawa, Merga Silima untuk etnis Karo, Hikma untuk etnis Madailing dan Tapanuli Selatan dan lain lain. Di Kabupaten Langkat juga terdapat kelompok masyarakat Bali. Kampung Bali yang dihuni sekitar 60 KK ini hidup dalam tatanan adat dan agama Hindu Bali yang begitu kental. Pada waktu-waktu tertentu, kita dapat menyaksikan kegiatan keagamaan yang disebut Purnama Tilem dan hararwati. Sebagai penganut Hindu yang taat, setiap tahun juga mereka melakukan upacara hari Raya Nyepi dan peringatan Tahun Baru Saka.
Kesenian-kesenian yang ada hanya dipentaskan pada saat-saat ada upacara pesta pernikahan atau pesta-pesta keluarga lainnya. Agenda resmi kebudayaan yang dilaksanakan secar rutin belum ada. Perkembangan jumlah Grup kesenian dan gedung kesenian yang ada di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 yang tercatat di Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.36 sebagai berikut.
Tabel 2.36 Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga Tahun 2009-2013.
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah Grup kesenian 9 10 10 11 12Jumlah Gedung Kesenian 6 6 6 6 6
Sumber: Dispora Kabupaten langkat tahun 2014.
2.2.3.2 Olah Raga.Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Langkat ditangani oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. Namun olahraga baru sebatas sebagai hobi, belum mengarah pada olahraga prestasi. Fasilitas olahraga yang berupa lapangan sepak bola, tersebar di seluruh kecamatan, sedangkan untuk fasilitas cabang olahraga lainnya biasanya diadakan oleh masing-masing penduduk yang memiliki hobi olahraga tersebut. Kegiatan rutin olahraga yang ada adalah adanya Tournamen Sepak Bola Pelajar Piala Bupati Langkat, yang diadakan secara rutin setiap tahun. Sedangkan untuk cabang olah raga lain belum ada agenda resmi. Perkembangan sarana dan prasarana Lapangan olah raga dan Sebaran jumlah sarana/fasilitas olah raga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-34
di Kabupaten Langkat berdasarkan kecamatan disajikan dalam Tabel 2.37 dan Tabel 2.38 sebagai berikut.
Tabel 2.37 Perkembangan Sarana dan Prasarana Olah Raga Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah Klub Olahraga 429 429 434 435 435Jumlah Gedung/Fasilitas Olah Raga 33 62 190 316 316
Sumber: Dispora Kabupaten langkat tahun 2014.
Tabel 2.38 Sebaran Jumlah sarana/lapangan olah raga menurut kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
Jumlah sarana/lapangan olah ragaKecamatan Sepak
BolaBola Volly
Bulu Tangkis
Basket Futsal Tenis Lapangan
Takraw Jml
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Bahorok 7 0 3 1 1 0 0 12Sirapit 3 4 0 0 0 0 1 8Salapian 5 2 1 0 0 0 0 8Kutambaru 2 2 2 0 0 0 0 6Sei Bingei 3 1 1 0 0 0 0 5Kuala 3 6 0 0 0 0 0 9Selesai 13 3 2 0 0 0 0 18Binjai 4 2 2 0 0 0 1 9Stabat 8 4 1 7 2 1 23Wampu 7 7 6 0 0 2 4 26Batang Serangan 2 1 1 0 1 0 5Sawit Seberang 11 7 8 0 0 3 0 29Padang Tualang 9 6 6 0 0 0 0 21Hinai 6 0 0 0 1 0 0 7Secanggang 10 1 0 2 1 0 14Tanjung Pura 9 8 5 0 1 0 0 23Gebang 5 3 1 0 0 0 0 9Babalan 6 9 5 0 5 0 0 25Sei Lepan 10 12 15 1 0 0 0 38Brandan Barat 1 0 0 0 0 0 0 1Besitang 2 0 0 0 0 0 0 2Pangkalan Susu 3 0 0 0 1 1 0 5Pematang Jaya 8 5 0 0 0 0 0 13Jumlah 137 82 59 3 19 9 7 316
Sumber : Dispora Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3. Aspek Pelayanan Umum.2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib.2.3.1.1 Pendidikan.2.3.1.1.1 Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1). Penyelanggaraan PAUD jalur pendidikan Formal di Kabupaten Langkat berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul Aftal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 4 - ≤6 tahun. Data
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-35
mengenai TK di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.39 dan Tabel 2.40 sebagai berikut.
Tabel 2.39 Perkembangan Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Taman Kanak-Kanak tahun 2009-2013.
TAHUNURAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah Sekolah 54 61 80 79 81Jumlah Guru 183 226 308 312 316Jumlah Murid 2.500 3.065 3.400 3.984 4.098
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2009-2013.
Tabel 2.40 Sebaran Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Taman Kanak-Kanak Menurut Kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
No Kecamatan Sekolah Guru Murid(1) (2) (3) (4) (5)1. Bahorok 9 27 4062. Sirapit 2 5 1043. Salapian 2 5 1524. Kutambaru 4 9 1615. Sei Bingei 6 18 2176. Kuala 2 9 1307. Selesai 4 16 2078. Binjai 2 11 589. Stabat 9 46 42910. Wampu 3 9 7711. Batang Serangan 2 7 19712. Sawit Seberang 2 6 22113. Padang Tualang 4 17 21414. Hinai 0 0 015. Secanggang 2 12 12216. Tanjung Pura 10 41 39117. Gebang 2 6 11118. Babalan 8 43 40619. Sei Lepan 3 9 15520. Brandan Barat 0 0 021. Besitang 4 16 26022. Pangkalan Susu 1 4 8023. Pematang Jaya 0 0 0
Jumlah 81 316 4.098Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2013.
2.3.1.1.2 Pendidikan Dasar.a. Angka Partisipasi Sekolah (APS).
APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. APS penduduk usia 7-12 tahun fluktuatif dan cenderung menurun, APS penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 2010 tercatat sebesar 99,62%, dan pada tahun 2013 tercatat 98,79%. Demikian halnya dengan APS penduduk usia 13-15 tahun yang juga fluktiatif perkembangannya. Pada tahun 2010 APS penduduk usia 13-15 tahun sebesar 92,86%, menjadi 88,14% pada tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-36
Tabel 2.41 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah pendidikan dasar berdasarkan usia di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. SD/MI1.1 Jumlah Murid Usia 7-12 136.675 137.156 135.431 137.059 128.0691.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 138.897 137.679 137.605 138.738 129.6661.3 APS SD/MI 984,0 996,2 984,2 987,9 987,682. SMP/MTs 2.1 Jumlah Murid Usia 13-15 54.215 53.741 53.912 54.462 53.9902.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 61.461 57.873 62.637 61.790 61.3972.3 APS SMP/MTs 882,1 928,6 860,7 881,4 879,36
Sumber : BPS Sumatera Utara tahun 2014 dan Indikator kesejahteraan rakyat Kabupaten Langkat tahun 2013.
Tabel 2.42 Angka Partisipasi Sekolah pendidikan dasar menurut kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
SD/MI SMP/MTs
No Kecamatanjumlah siswausia 7-12 thbersekolah di SD/MI
jumlahpendudukusia 7-12 th
APS jumlah siswa usia 13-15 thbersekolah di SMP/MTs
Jumlahpendudukusia 13-15 th
APS
(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)1. Bahorok 5.214 5.262 990,88 2.508 2.512 998,412. Sirapit 2.051 2.102 975,74 232 1.076 215,613. Salapian 3.325 3.421 971,94 1.629 1.632 998,164. Kutambaru 1.915 1.934 990,18 304 907 335,175. Sei Bingei 5.774 5.880 981,97 2.412 3.045 792,126. Kuala 5.618 5.621 999,47 2.502 2.572 972,787. Selesai 8.731 8.806 991,48 3.387 4.424 765,608. Binjai 5.738 5.834 983,54 2.271 2.679 847,709. Stabat 10.827 10.873 995,77 6.362 5.189 1226,0610. Wampu 5.589 5.625 993,60 1.438 2.668 538,9811. Batang Serangan 4.903 4.985 983,55 2.202 2.206 998,1912. Sawit Seberang 3.359 3.456 971,93 1.979 1.704 1161,3813. Padang Tualang 6.264 6.305 993,50 2.012 2.940 684,3514. Hinai 6.334 6.460 980,50 2.052 3.012 681,2715. Secanggang 9.440 9.573 986,11 3.184 4.116 773,5716. Tanjung Pura 8.225 8.244 997,70 5.201 4.061 1280,7217. Gebang 6.052 6.111 990,35 2.123 3.001 707,4318. Babalan 8.104 8.106 999,75 4.485 3.708 1209,5519. Sei Lepan 5.665 5.774 981,12 1.321 3.076 429,4520. Brandan Barat 3.032 3.122 971,17 757 1.484 510,1121. Besitang 6.155 6.259 983,38 2.641 2.769 953,7722. Pangkalan Susu 5.754 5.914 972,95 2.988 2.617 1141,7723. Pematang Jaya 1.815 1.850 981,08 676 818 826,41
Jumlah 128.069 129.666 987,68 53.990 61.397 879,36Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah.Perkembangan jumlah sekolah untuk jenjang pendidikan dasar dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 disajikan dalam tabel 2.40 sebagai berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-37
Tabel 2.43 Perkembangan Jumlah Sekolah berdasarkan tingkatan pendidikan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TAHUNNo. Banyaknya Sekolah (unit) 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. TK/RA 54 61 80 79 812. SD/MI 698 722 726 730 7293. SMP/MTS 249 246 249 260 257
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Rasio kecukupan jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) terus menunjukan peningkatan. Pada tahun 2009 Rasio jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebesar 50,25 (tersedia 50,25 sekolah SD/MI untuk tiap 10.000 penduduk usia 7-12) meningkat menjadi 56,58 pada tahun 2013. Sedangkan untuk Rasio kecukupan jumlah sekolah terhadapjumlah penduduk usia 13-15 tahun relatif stabil dalam lima tahun terakhir. Data perkembangan rasio kecukupan jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk usia pendidikan dasar disajikan dalam Tabel 2.44 sebagai berikut.
Tabel 2.44 Perkembangan Rasio Jumlah Sekolah pendidikan dasar di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. SD/MI1.1 Jumlah Sekolah 698 722 726 730 7181.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 138.897 137.679 137.605 138.738 129.6661.3 Rasio 50,25 52,44 52,76 52,62 55,372. SMP/MTs2.1 Jumlah Sekolah 249 246 249 260 2522.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 61.461 57.873 62.637 61.790 61.3972.3 Rasio 40,51 42,51 39,75 42,08 41,04
Sumber : BPS Sumatera Utara tahun 2014 dan Indikator kesejahteraan rakyat Kabupaten Langkat tahun 2013.
Tabel 2.45 Rasio ketersediaan sekolah pendidikan dasar menurut kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
SD/MI SMP/MTs
No KecamatanJumlah Sekolah
jumlahpendudukusia 7-12
th
Rasio Jumlah Sekolah
Jumlahpendudukusia 13-
15 th
RasioRasio
ketersediaan sekolah pendidikan
dasar(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7) (9)1. Bahorok 40 5.262 76,02 14 2.512 55,74 69,472. Sirapit 14 2.102 66,61 2 1.076 18,59 50,353. Salapian 22 3.421 64,32 10 1.632 61,28 63,344. Kutambaru 12 1.934 62,05 2 907 22,05 49,285. Sei Bingei 36 5.880 61,22 11 3.045 36,12 52,666. Kuala 35 5.621 62,26 10 2.572 38,88 54,927. Selesai 44 8.806 49,96 16 4.424 36,16 45,358. Binjai 28 5.834 48,00 7 2.679 26,13 41,129. Stabat 44 10.873 40,47 24 5.189 46,26 42,3410. Wampu 34 5.625 60,44 11 2.668 41,23 54,2611. Batang Serangan 23 4.985 46,14 10 2.206 45,34 45,8912. Sawit Seberang 20 3.456 57,87 8 1.704 46,94 54,2613. Padang Tualang 36 6.305 57,10 12 2.940 40,82 51,9214. Hinai 37 6.460 57,28 8 3.012 26,56 47,5115. Secanggang 47 9.573 49,10 16 4.116 38,87 46,02
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-38
16. Tanjung Pura 64 8.244 77,63 20 4.061 49,25 68,2617. Gebang 37 6.111 60,55 9 3.001 30,00 50,4918. Babalan 37 8.106 45,65 19 3.708 51,24 47,4019. Sei Lepan 21 5.774 36,37 11 3.076 35,76 36,1620. Brandan Barat 16 3.122 51,24 5 1.484 33,70 45,5921. Besitang 39 6.259 62,31 15 2.769 54,17 59,8222. Pangkalan Susu 32 5.914 54,11 12 2.617 45,85 51,5823. Pematang Jaya 11 1.850 59,45 5 818 61,10 59,96
Jumlah 718 129.666 55,37 252 61.397 41,04 50,77Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
c. Rasio Jumlah Murid dan Guru.Di Kabupaten Langkat, jumlah tenaga pendidik untuk jenjang pendidikan TK/RA pada tahun 2009 sebanyak 183 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 316 orang, dengan jumlah murid sebanyak 2.500 orang murid, meningkat menjadi 4.098 orang murid pada tahun 2013. Dengan demikian Rasio guru murid pada tahun 2013 adalah 73,20 atau untuk 1000 orang murid terdapat sebanyak 73-74 guru.
Untuk pendidikan tingkat SD/MI pada tahun 2009 Rasio Guru/murid sebanyak 56,60, meningkat menjadi 67,71 pada tahun 2013. Dengan demikian terdapat 56-57 orang Guru untuk 1000 murid pada tahun 2009, meningkat menjadi 67-68 orang Guru untuk 1000 murid SD pada tahun 2013.
Untuk pendidikan tingkat SMP/MTs pada tahun 2009 Rasio Guru/murid sebanyak 81,67 meningkat menjadi 126,11 pada tahun 2013. Dengan demikian terdapat 81-82 orang Guru untuk 1000 orang murid SMP pada tahun 2009, meningkat menjadi 126-127 orang Guru untuk 1000 murid SMP/MTs pada tahun 2013.
Untuk pendidikan tingkat SMP/MTs pada tahun 2009 Rasio Guru/murid sebanyak 81,67 meningkat menjadi 126,11 pada tahun 2013. Dengan demikian terdapat 81-82 orang Guru untuk 1000 orang murid SMP pada tahun 2009, meningkat menjadi 126-127 orang Guru untuk 1000 murid SMP/MTs pada tahun 2013.
Tabel 2.46 Perkembangan jumlah Murid, Tenaga Kependidikan/Guru Pendidikan Dasar tahun 2009-2013.
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 SD/MI
Jumlah Guru 7.736 8.204 8.809 8,629 8.619Jumlah Murid 136.675 137.156 135.431 137.059 127.284Rasio 56,60 59,82 65,04 62,96 67,71
2 SMP/MTsJumlah Guru 4.428 4.781 4.804 6,830 6.818Jumlah Murid 54.215 53.741 53.912 54.462 54.066Rasio 81,67 88,96 89,11 125,41 126,11
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-39
Tabel 2.47 Jumlah Guru dan Murid tahun 2013 menurut Kecamatan Kabupaten Langkat.
SD/MI SMP/MTsNo Kecamatan Jml Guru Jml Murid Rasio Jml Guru Jml Murid Rasio(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)1. Bahorok 414 5.714 72 187 2.508 752. Sirapit 149 2.051 73 25 232 1083. Salapian 249 3.325 75 164 1.629 1014. Kutambaru 120 1.915 63 25 304 825. Sei Bingei 434 5.474 79 233 2.412 976. Kuala 414 5.618 74 335 2.502 1347. Selesai 528 5.231 101 380 3.287 1168. Binjai 401 5.838 69 307 2.271 1359. Stabat 631 10.827 58 609 6.362 9610. Wampu 380 5.589 68 273 1.438 19011. Batang Serangan 285 5.203 55 302 2.125 14212. Sawit Seberang 225 3.459 65 438 1.879 23313. Padang Tualang 375 6.264 60 226 1.912 11814. Hinai 446 6.334 70 260 2.052 12715. Secanggang 586 9.440 62 406 3.184 12816. Tanjung Pura 706 8.225 86 657 5.101 12917. Gebang 433 6.052 72 349 2.123 16418. Babalan 512 8.704 59 613 4.485 13719. Sei Lepan 298 4.965 60 145 1.321 11020. Brandan Barat 169 3.032 56 96 757 12721. Besitang 415 6.455 64 204 2.541 8022. Pangkalan Susu 339 5.754 59 487 2.888 16923. Pematang Jaya 110 1.815 61 97 676 143
Jumlah 8.619 127.284 68 6.818 53.989 126Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.1.3 Pendidikan Menengah.a. Angka Partisipasi Sekolah (APS).
Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 16-18 tahun, APS untuk tahun 2009 sebesar 55,55% terus mengalami pemingkatan, dan terakhir pada tauun 2013 sebesar 61,85%, sebagimana disajikan dalam Tabel 2.48
Tabel 2.48 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. SMA/SMK/MI1.1 Jumlah Murid Usia 16-19 34.888 35.865 38.977 37.945 38.2811.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-19 66.835 64.563 59.480 61.350 61.9221.3 APS SMA/SMK/MA 522,0 555,5 655,3 618,5 618,21
Sumber : BPS Sumatera Utara tahun 2014 dan Indikator kesejahteraan rakyat Kabupaten Langkat tahun 2013.
Tabel 2.49 Angka Partisipasi Sekolah pendidikan menengah menurut kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
SMA/MA/SMKNo Kecamatan jumlah siswa usia 16-18
th bersekolah di SMA/MA/SMK
Jumlah pendudukusia 16-18th
APS
(1) (2) (9) (10) (11=9/10)1. Bahorok 1.538 2.601 591,312. Sirapit 255 1.038 245,663. Salapian 988 1.688 585,314. Kutambaru - 876 -
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-40
5. Sei Bingei 871 3.153 276,246. Kuala 3.293 2.635 1249,727. Selesai 3.874 4.671 829,378. Binjai 1.221 2.773 440,329. Stabat 4.789 5.373 891,3110. Wampu 983 2.734 359,5511. Batang Serangan 350 2.284 153,2412. Sawit Seberang 1.830 1.644 1113,1413. Padang Tualang 1.748 3.044 574,2414. Hinai 415 3.120 133,0115. Secanggang 1.805 4.263 423,4116. Tanjung Pura 3.014 3.905 771,8317. Gebang 865 2.659 325,3118. Babalan 3.201 3.528 907,3119. Sei Lepan 2.389 2.926 816,4720. Brandan Barat 236 1.431 164,9221. Besitang 1.400 2.867 488,3222. Pangkalan Susu 3.216 2.710 1186,7223. Pematang Jaya - 848 -
Jumlah 38.281 61.922 618,21Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah.Rasio ketersediaan sekolah untuk penduduk usia 16-19 tahun, terus meningkat dalam lima tahun terakhir, meskipun peningkatan tersebut tidak signifikan. Perkembangan Rasio ketersediaan sekolah untuk penduduk kelompok umur 16-19 tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 disajikan dalam tabel 2.50 sebagai berikut.
Tabel 2.50 Perkembangan Jumlah Sekolah pendidikan menengah di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. SMA/SMK/MA1.1 Jumlah Sekolah SMA/SMK/MA 150 160 156 159 1591.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-19 66.835 64.563 59.480 61.350 61.9221.3 Rasio 22,44 24,78 26,23 25,92 25,68
Sumber : BPS Sumatera Utara tahun 2014 dan Indikator kesejahteraan rakyat Kabupaten Langkat tahun 2013.
Tabel 2.51 Rasio ketersediaan sekolah pendidikan menengah menurut kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
SMA/MA/SMKNo Kecamatan Jumlah
SekolahJumlah penduduk
usia 16-18thRasio ketersediaan sekolah
pendidikan menengah(1) (2) (9) (10) (11=9/10)1. Bahorok 5 2.601 19,232. Sirapit 2 1.038 19,273. Salapian 3 1.688 17,774. Kutambaru 0 876 0,005. Sei Bingei 4 3.153 12,696. Kuala 10 2.635 37,957. Selesai 15 4.671 32,118. Binjai 4 2.773 14,429. Stabat 29 5.373 53,9710. Wampu 6 2.734 21,9511. Batang Serangan 3 2.284 13,1312. Sawit Seberang 4 1.644 24,3413. Padang Tualang 8 3.044 26,2814. Hinai 1 3.120 3,21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-41
15. Secanggang 9 4.263 21,1116. Tanjung Pura 17 3.905 43,5317. Gebang 1 2.659 3,7618. Babalan 15 3.528 42,5219. Sei Lepan 4 2.926 13,6720. Brandan Barat 1 1.431 6,9921. Besitang 9 2.867 31,3922. Pangkalan Susu 9 2.710 33,2123. Pematang Jaya 0 848 0,00
Jumlah 159 61.922 25,68Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
c. Rasio Jumlah Murid dan Guru.Di Kabupaten Langkat, untuk pendidikan tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2009 Rasio Guru/murid sebanyak 110,58 menurun menjadi 96,49 pada tahun 2013. Dengan demikian terdapat 110-111 orang Guru untuk 1000 orang murid SMA/SMK/MA pada tahun 2009, menurun menjadi 96-97 orang Guru untuk 1000 murid SMA/SMK/MA pada tahun 2013.
Tabel 2.52 Perkembangan jumlah Murid, Tenaga Kependidikan/Guru pendidikan menengah tahun 2009-2013.
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 SMA/SMK/MA2 Jumlah Guru 3.858 3.526 4.152 3,735 3.7353 Jumlah Murid 54.215 53.741 53.912 54.462 54.0664 Rasio 110,58 98,31 106,52 98,43 97,49
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.53 Jumlah Guru dan Murid pendidikan menengah tahun 2013 menurut Kecamatan Kabupaten Langkat.
SMA/SMK/MANo KecamatanJml Guru Jml Murid Rasio
(1) (2) (9) (10) (11=9/10)1. Bahorok 116 1.488 782. Sirapit 31 155 2003. Salapian 92 788 1174. Kutambaru - - -5. Sei Bingei 96 871 1106. Kuala 260 2.293 1137. Selesai 312 2.674 1178. Binjai 95 1.121 859. Stabat 812 9.189 8810. Wampu 114 883 12911. Batang Serangan 36 230 15712. Sawit Seberang 156 1.630 9613. Padang Tualang 199 1.648 12114. Hinai 44 415 10615. Secanggang 150 1.305 11516. Tanjung Pura 376 4.814 7817. Gebang 56 665 8418. Babalan 294 3.701 7919. Sei Lepan 37 1.189 3120. Brandan Barat 91 236 38621. Besitang 155 1.100 14122. Pangkalan Susu 213 1.916 11123. Pematang Jaya - - -
Jumlah 3.735 38.311 97
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-42
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.1.5 Angka Kelulusan.Untuk melihat perkembangan hasil belajar dari jenjang SD, SMP, SMU dan SMK dari tahun 2009-2013 berikut ini disajikan data lulusan dan data angka rata-rata NEM siswa di Kabupaten Langkat.
Tabel 2.54 Angka Kelulusan dan Rata-rata nilai Murid tahun 2009-2013 Kecamatan Kabupaten Langkat.
2009 2010 2011 2012 2013Uraian %
KelulusanRata-rata
Nilai%
KelulusanRata-rata
Nilai%
KelulusanRata-rata
Nilai%
KelulusanRata-rata
Nilai%
KelulusanRata-rata
NilaiSD 99,00 7,25 99,00 7,87 100,00 7,66 99,80 8,17 99,80 8,16SMP/MTs 89,65 8,82 99,00 8,84 99,97 8,38 99,75 8,36 99,85 8,24SMA/MA 83,60 7,96 98,60 7,05 99,95 7,36 98,00 9,61 98,30 9,25SMK 90,00 7,66 82,50 7,18 99,96 8,18 99,98 9,40 98,30 9,45
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.2 Kesehatan.a) Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per satuan balita.
Posyandu yang tersedia pada tahun 2013 mencapai 1.309 unit, dengan jumlah Balita 103.713 orang, maka rasio Posyandu per satuan Balita mencapai 12,62. Dengan demikian dapat dikatakan setiap 1000 Balita terdapat 12-13 Posyandu yang melayani, atau satu Posyandu melayani kurang dari 100 Balita. Perkembangan jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 disajikan dalam tabel 2.55, sedangkan sebaran posyandu dan jumlah balita menurut kecamatan disajikan dalam Tabel 2.56 sebagai berikut.
Tabel 2.55 Perkembangan jumlah Posyandu dan jumlah Balita tahun 2009-2013.
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jumlah Posyandu 1.313 1.283 1.296 1.308 1.3082 Jumlah Balita 112.852 102.266 103.223 103.519 105.9783 Rasio 11,63 12,55 12,56 12,64 12,34
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Tabel 2.56 Jumlah Posyandu dan jumlah Balita menurut Kecamatan tahun 2013 Kabupaten Langkat.
No. Kecamatan Jumlah Posyandu Jumlah Balita Rasio(1) (2) (3) (4) (5=4/3)1. Bahorok 84 4.390 19,13 2. Sirapit 22 1.752 12,56 3. Salapian 51 2.854 17,87 4. Kutambaru 34 1.478 23,00 5. Sei Bingei 74 5.322 13,90 6. Kuala 70 4.310 16,24 7. Selesai 77 7.647 10,07 8. Binjai 51 4.683 10,89 9. Stabat 87 9.069 9,59 10. Wampu 60 4.341 13,82 11. Batang Serangan 46 3.856 11,93 12. Sawit Seberang 39 2.775 14,05 13. Padang Tualang 56 5.140 10,89 14. Hinai 51 5.266 9,68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-43
15. Secanggang 89 7.196 12,37 16. Tanjung Pura 89 6.894 12,91 17. Gebang 49 4.550 10,77 18. Babalan 63 6.034 10,44 19. Sei Lepan 60 5.156 11,64 20. Brandan Barat 25 2.416 10,35 21. Besitang 47 4.841 9,71 22. Pangkalan Susu 56 4.576 12,24 23. Pematang Jaya 28 1.432 19,55
Jumlah 1.308 105.978 12,34 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014 dan Statistik Kecamatan tahun
2014.
b) Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu).Sarana kesehatan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang dikelola Pemerintah Daerah secara langsung terus bertambah dari 28 Puskesmas pada tahun 2009 menjadi 30 Puskesmas pada tahun 2013. Sedangkan rasio Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 0,31 Puskesmas untuk 10.000 penduduk, atau satu Puskesmas melayani lebih dari 30.000 penduduk. Sedangkan untuk Pustu rasionya sebesar 1,71 untuk 10.000 penduduk, atau tiap 10.000 penduduk terdapat 1-2 Pustu yang melayani. Pada tahun 2013 kecamatan yang memiliki Pustu terbanyak adalah Kecamatan Sei Bingei dengan 13 Pustu, sedangkan kecamatan dengan Rasio Pustu persatuan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Kutambaru yaitu 5,2 atau tiap 10.000 penduduk terdapat 5-6 Pustu yang melayani. Kecamatan yang memiliki Rasio Pustu terendah adalah Kecamatan Sei Lepan, dimana tiap 10.000 penduduk hanya dilayani 0,8 Pustu, atau tiap 20.000 penduduk hanya dilayani 1-2 Pustu.
Balai Pengobatan Publik kebanyakan dikelola oleh masyarakat, jumlahnya cenderung semakin menurun, dari 118 unit pada tahun 2009 menurun menjadi 87 unit pada tahun 2013. Kecamatan Stabat memiliki jumlah Balai Pengobatan Publik terbanya, yaitu 14 unit. Sedangkan kecamatan dengan Rasio Balai Pengobatan Publik terbanya adalah Kecamatan Sei Bingei, yaitu 2,3 atau tiap 10.000 penduduk terdapat 2-3 unit Balai Pengobatan Publik. Sedangkan kecamatan yang memiliki rasio Balai Pengobatan Publik terendah adalah Kecamatan Brandan Barat dan Kecamatan Pematang Jaya, yang tidak memiliki Balai Pengobatan Publik. Rasio Puskesmas, Balai Pengobatan Publik dan Pustu persatuan penduduk dan perkembangannya disajikan dalam Tabel 2.57 dan Tabel 2.58 sebagai berikut.
Tabel 2.57 Perkembangan Rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Balai pengobatan publik tahun 2009-2013.
TAHUNNo URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jumlah Puskesmas 28 30 30 30 302 Jumlah Balai pengobatan publik 118 117 102 79 873 Jumlah Pustu 158 161 164 163 1674 Jumlah Penduduk 1.057.768 967.535 976.582 976.885 978.7345 Rasio Puskesmas persatuan penduduk 0,26 0,31 0,31 0,31 0,316 Rasion Balai pengobatan publik persatuan
penduduk1,12 1,21 1,04 0,81 0,89
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-44
7 Rasio Pustu persatuan penduduk 1,49 1,66 1,68 1,67 1,71Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Tabel 2.58 Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Balai pengobatan publik menurut Kecamatan tahun 2013.
Puskesmas Balai Pengobatan Publik PustuNo. Kecamatan Jumlah
Penduduk Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio(1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3)1. Bahorok 40.297 2 0,5 5 1,2 8 2,02. Sirapit 16.083 1 0,6 2 1,2 4 2,53. Salapian 26.195 1 0,4 4 1,5 4 1,54. Kutambaru 13.552 1 0,7 1 0,7 7 5,25. Sei Bingei 48.865 2 0,4 11 2,3 13 2,76. Kuala 39.577 1 0,3 8 2,0 8 2,07. Selesai 70.184 1 0,1 3 0,4 10 1,48. Binjai 42.972 1 0,2 7 1,6 4 0,99. Stabat 83.273 2 0,2 14 1,7 9 1,110. Wampu 41.041 1 0,2 3 0,7 9 2,211. Batang Serangan 35.390 1 0,3 1 0,3 7 2,012. Sawit Seberang 25.466 1 0,4 1 0,4 6 2,413. Padang Tualang 47.178 1 0,2 4 0,8 8 1,714. Hinai 48.325 1 0,2 1 0,2 9 1,915. Secanggang 66.054 3 0,5 4 0,6 10 1,516. Tanjung Pura 65.175 1 0,2 5 0,8 9 1,417. Gebang 43.007 1 0,2 1 0,2 9 2,118. Babalan 57.042 2 0,4 4 0,7 5 0,919. Sei Lepan 47.320 1 0,2 2 0,4 4 0,820. Brandan Barat 22.167 1 0,5 0 0,0 6 2,721. Besitang 44.438 1 0,2 2 0,5 9 2,022. Pangkalan Susu 42.002 2 0,5 2 0,5 6 1,423. Pematang Jaya 13.131 1 0,8 0 0,0 5 3,8
Jumlah 978. 734 30 0,3 87 0,9 167 1,7 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
c) Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk.Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2013 Rasio Rumah Sakit di Kabupaten Langkat sebanyak 0,61 per 100.000 penduduk, atau untuk 200.000 penduduk terdapat 1-2 rumah sakit. Rasio jumlah tempat tidur sebanyak 4,80 per 10.000 penduduk atau tiap 10.000 penduduk tersedia 4-5 tempat tidur di rumah sakit. Perkembangan jumlah dan rasio rumah sakit per jumlah penduduk disajikan dalam Tabel 2.59 di bawah ini. Sedangkan persebaran rumah sakit di kecamatan disajikan dalam Tabel 2.60.
Tabel 2.59 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2009-2019 Kabupaten Langkat.
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Rumah Sakit Umum Daerah 3 2 1 1 1
Jumlah Tempat Tidur Tersedia 245 215 90 90 902. Rumah Sakit Swasta 2 1 5 6 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-45
Jumlah Tempat Tidur Tersedia 130 65 250 300 3803. Jumlah seluruh Rumah Sakit 5 3 6 7 6
Jumlah seluruh Tempat Tidur Tersedia 375 280 340 390 4704. Jumlah Penduduk 1.057.768 967.535 976.582 976.885 978.7345. Rasio Rumah Sakit per 100000 penduduk 0,47 0,31 0,61 0,72 0,616. Rasio Tpt Tidur Tersedia per 10000 pendk 3,55 2,89 3,48 3,99 4,80
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Tabel 2.60 Jumlah Rumah Sakit menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Swasta
No. Kecamatan Jumlah Penduduk Juml
ah RasioJumlah Tempat
tidurRasio Juml
ah RasioJumlah Tempat
tidurRasio
(1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3) (10) (11=10/3)1. Bahorok 40.297 - - - - - - - -2. Sirapit 16.083 - - - - - - - -3. Salapian 26.195 - - - - - - - -4. Kutambaru 13.552 - - - - - - - -5. Sei Bingei 48.865 - - - - - - - -6. Kuala 39.577 - - - - - - - -7. Selesai 70.184 - - - - 1 0,14 50 7,128. Binjai 42.972 - - - - - - - -9. Stabat 83.273 - - - - 1 0,12 105 12,6110. Wampu 41.041 - - - - - - - -11. Batang Serangan 35.390 - - - - - - - -12. Sawit Seberang 25.466 - - - - - - - -13. Padang Tualang 47.178 - - - - 1 0,21 125 26,5014. Hinai 48.325 - - - - - - - -15. Secanggang 66.054 - - - - 1 0,15 50 7,5716. Tanjung Pura 65.175 1 0,15 90 13,81 - - - -17. Gebang 43.007 - - - - - - - -18. Babalan 57.042 - - - - 1 0,18 50 8,7719. Sei Lepan 47.320 - - - - - - - -20. Brandan Barat 22.167 - - - - - - - -21. Besitang 44.438 - - - - - - - -22. Pangkalan Susu 42.002 - - - - - - - -23. Pematang Jaya 13.131 - - - - - - - -
Jumlah 978. 734 1 0,01 90 0,92 5 0,05 380 3,88 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
d) Rasio dokter per satuan penduduk.Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter dan dokter spesialis di Kabupaten Langkat belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Jumlah, rasio dan sebaran dokter di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.61 dan Tabel 2.62 sebagai berikut
Tabel 2.61 Jumlah dan Rasio Dokter Per Jumlah Penduduk Tahun 2009-2019 Kabupaten Langkat.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-46
1. Jumlah Dokter 155 199 248 245 267Dokter Umum 97 142 177 167 192Dokter Gigi 48 55 57 63 61Dokter Spesialis 10 2 14 15 14
2. Jumlah Penduduk 1.057.768 967.535 976.582 976.885 978.7343. Rasio Dokter per 10000 penduduk 1,47 2,06 2,54 2,51 2,73
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Tabel 2.62 Jumlah Dokter menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Langkat.
No. Kecamatan Jumlah Penduduk
Dokter Umum
Dokter Gigi
Dokter Spesialis
Jumlah Dokter Rasio
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7=24+5+6) (8=7/3)1. Bahorok 40.297 9 3 - 12 2,982. Sirapit 16.083 4 2 - 6 3,733. Salapian 26.195 10 1 - 11 4,204. Kutambaru 13.552 4 1 - 5 3,695. Sei Bingei 48.865 17 4 - 21 4,306. Kuala 39.577 5 3 - 8 2,027. Selesai 70.184 6 2 - 8 1,148. Binjai 42.972 10 2 - 12 2,799. Stabat 83.273 15 5 1 21 2,52
10. Wampu 41.041 5 3 - 8 1,9511. Batang Serangan 35.390 5 2 - 7 1,9812. Sawit Seberang 25.466 3 2 - 5 1,9613. Padang Tualang 47.178 7 3 - 10 2,1214. Hinai 48.325 5 2 - 7 1,4515. Secanggang 66.054 18 8 - 26 3,9416. Tanjung Pura 65.175 25 6 12 43 6,6017. Gebang 43.007 9 2 - 11 2,5618. Babalan 57.042 6 4 1 11 1,9319. Sei Lepan 47.320 7 - - 7 1,4820. Brandan Barat 22.167 6 2 - 8 3,6121. Besitang 44.438 7 - - 7 1,5822. Pangkalan Susu 42.002 5 4 - 9 2,1423. Pematang Jaya 13.131 4 - - 4 3,05
Jumlah 978. 734 192 61 14 267 2,73 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
e) Rasio tenaga medis per satuan penduduk.Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk. Jumlah, rasio dan sebaran tenaga medis di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.63 dan Tabel 2.64 sebagai berikut.
Tabel 2.63 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Per Jumlah Penduduk Tahun 2009-2019 Kabupaten Langkat.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Jumlah Tenaga Medis 1.071 1.422 1.655 1.622 1.609Bidan 473 855 924 925 935Perawat 274 260 302 268 255Para Medis non Perawat 140 118 146 145 134Akper 147 157 238 239 236Akzi, Apk, Akpro, 37 32 45 45 49
2. Jumlah Penduduk 1.057.768 967.535 976.582 976.885 978.7343. Rasio Tenaga Medis per 1000
penduduk1,01 1,47 1,69 1,66 1,64
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012,2013 dan 2014.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-47
Tabel 2.64 Jumlah Tenaga Medis menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Langkat.
No Kecamatan Jumlah Penduduk Bidan Perawat
Para Medis non Perawat
AkperAkzi, Apk,
Akpro
Jumlah Tenaga Medis
Rasio
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9=4+5+6+7+8) (10=9/3)
1. Bahorok 40.297 55 15 5 12 2 89 2,212. Sirapit 16.083 31 6 2 7 2 48 2,983. Salapian 26.195 41 23 5 8 1 78 2,984. Kutambaru 13.552 30 14 1 9 3 57 4,215. Sei Bingei 48.865 116 26 11 13 3 169 3,466. Kuala 39.577 66 14 2 12 0 94 2,387. Selesai 70.184 70 21 5 9 2 107 1,528. Binjai 42.972 42 9 3 8 0 62 1,449. Stabat 83.273 65 21 21 21 5 133 1,6010. Wampu 41.041 46 9 7 3 1 66 1,6111. Batang Serangan 35.390 17 0 2 4 2 25 0,7112. Sawit Seberang 25.466 17 2 3 6 2 30 1,1813. Padang Tualang 47.178 36 6 2 4 2 50 1,0614. Hinai 48.325 28 2 7 8 0 45 0,9315. Secanggang 66.054 71 14 8 17 3 113 1,7116. Tanjung Pura 65.175 60 26 23 60 5 174 2,6717. Gebang 43.007 32 4 4 7 0 47 1,0918. Babalan 57.042 21 9 10 9 1 50 0,8819. Sei Lepan 47.320 18 9 2 5 1 35 0,7420. Brandan Barat 22.167 28 5 1 3 2 39 1,7621. Besitang 44.438 18 11 2 4 0 35 0,7922. Pangkalan Susu 42.002 22 3 6 6 0 37 0,8823. Pematang Jaya 13.131 5 6 2 1 2 16 1,22
Jumlah 978. 734 935 255 134 236 39 1.599 1,63 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.3 Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura (RSUD) Kabupaten Langkat.Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Tanjung Pura Kabupaten Langkat sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan di Kabupaten Langkat. Jenis pelayanan yang di lakukan Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat meliputi :
a. Pelayanan Gawat Darurat.b. Pelayanan Rawat jalan.c. Pelayanan Rawat Inap.d. Pelayanan Bedah.e. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi.f. Pelayanan Intensif.g. Pelayanan Radiologi.h. Pelayanan Laboratorium Pathologi Klinik.i. Pelayanan Rehabilitasi Medik.j. Pelayanan Farmasi.k. Pelayanan Pengendalian Infeksi.l. Pelayanan Gizi.m.Pelayanan Tranfusi darah.n. Pelayanan Rekam Medis o. Pelayanan Limbah.p. Pelayanan Administrasi Manajemen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-48
q. Pelayanan Ambulancer. Pelayanan Pemulasaran Jenazah.s. Pelayanan Laundry.t. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
Dilihat dari data Jumlah Pasien rawat inap pada RSUD Tanjung Pura Kabupaten Langkat terjadi kenaikan dan penurunan, hal ini dimungkinkan dengan adanya kebijakan pemerintah untuk pelayanan kesehatan dengan penggunaan kartu Jamkesmas di tahun 2012 s/d 2013 dan beralih menjadi BPJS bidang kesehatan di tahun2014.
Tabel 2.65 Jumlah Pasien Rawat Inap RSUD Tanjung Pura tahun 2009-2013.
No. Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. UMUM 1.021 1.103 1.018 997 8552. ASKES 265 352 287 413 3883. JAMKESMAS 1.090 1.343 1.427 1.296 1.6054. JAMPERSAL - - - 574 468
JUMLAH 2.376 2.798 2.732 3.280 3.316 Sumber : RSUD Tanjung Pura tahun 2014.
Tabel 2.66 Jumlah Pasien RSUD Tanjung Pura tahun 2009- 2013.
No. Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. UMUM 7.274 7.979 9.256 9.490 8.7682. ASKES 6.252 8.066 9.028 8.848 7.9023. JAMKESMAS 5.912 7.982 9.952 20.687 10.8744. JAMPERSAL - - - 6 3
JUMLAH 19.348 24.027 28.236 29.031 27.547 Sumber : RSUD Tanjung Pura tahun 2014.
Pasien Umum mengalami penurunan dari jumlah kunjungan pada tahun 2012 sebanyak 997 orang, turun menjadi 855 orang, sedangkan pasien Askes dari 413 orang turun menjadi 388 orang, kunjungan pasien Jamkesmas 1.296 orang mengalami kenaikan sebesar1,605 orang, sedangkan rawat inap untuk pasien Jampersal pada tahun 2013 sebanyak 468 orang.
Berdasarkan data tersebut di ketahui bahwa pada tahun 2012 ke tahun 2013 terjadi penurunan tingkat kunjungan pasien yang datang baik rawat inap maupun rawat jalan Hal ini di di perediksikan karena jumlah tenaga dokter spesialis yang berstatus PNS memasuki masa pensiun dan sampai saat ini belum ada penggantinya, menyebabkan animo masyarakat untuk datang berobat menjadi menurun, walaupun pada jenis pelayanan Jamkesmas baik rawat inap maupun rawat jalan terus mengalami peningkatan.
Tabel 2.67 Data Tenaga Dokter Spesialis yang ada di RSUD Tanjung Pura tahun 2012 dan 2013.
Dokter SpesialisNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) -(7)1. Spesialis Penyakit Dalam - 1 1 12 122. Spesialis Anak 2 2 1 2 23. Spesialis Obgyn 3 3 3 3 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-49
4. Spesialis THT - 1 1 2 25. Spesialis Kulit dan kelamin 1 1 1 1 16. Spesialis Penyakit mata 1 1 1 1 17. Spesialis Patalogi Klinik 1 1 1 1 18. Spesialis Paru 1 1 1 1 19. Spesialis Jantung - - - - -10. Dokter Gigi 5 4 4 3 311. Dokter Umum 10 15 16 14 14
JUMLAH 24 30 30 22 22 Sumber : RSUD Tanjung Pura tahun 2014.
Sedangkan pada evaluasi kinerja pelayanan Rumah Sakit dapat di jelaskan dengan Tabel 2.68 sebagai berikut.
Tabel 2.68 Indikator Kinerja Pelayanan RSUD Tanjung Pura tahun 2011-2013.
2009 2010 2011 2012 2013No. Indikator Kinerja Satuan 90 TT 90 TT 90 TT 90 TT 100 TTStandar Nasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 BOR ( Bed Occupation Rate ) Persen 25,45 26,45 26.14 32.31 31.70 60 – 80 %2 TOI ( Turn Over Interval ) Hari 11,18 8,63 8.88 7.39 6.77 1 – 3 Hari3 aLOS ( arrange Long Of Stay ) Hari 2,64 3,10 3.14 3.32 3.14 6 – 9 Hari4 BTO ( Bed Turn Over ) Kali 26,40 31,05 30.35 36.44 36.84 40 – 50 Kali5 GDR ( Gross Death Rate ) Persen 0,01 0,01 0.02 0.01 0.01 45%6 NDR ( Net Death Rate ) Persen 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 25%
Sumber : RSUD Tanjung Pura tahun 2014.Ket :
Bor : Rata - rata Pemakaian Tempat TidurTOI : Rentang Waktu TT Kosong Hingga Terisi Kembali
aLOS: Rata - rata Lamanya Pasien DirawatBTO : Berapa Kali 1 TT Ditempati Oleh Pasien
GDR : Angka Kematian <48 JamNDR : Angka Kematian >48 Jam
2.3.1.4 Lingkungan Hidup.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Dengan demikian lingkungan hidup merupakan bagian integral dari ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan. Setiap aktifitas kehidupan berpengaruh terhadap keadaan lingkungan hidup termasuk diantaranya adalah timbulnya dampak pencemaran baik udara, air maupun tanah. Lingkungan hidup saat ini merupakan salah satu isu yang sangat krusial karena salah satu tujuan pembangunan abad milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) 2015 adalah perbaikan lingkungan.
2.3.1.4.1 Persentase Penanganan Sampah.Perkiraan timbulan/produksi sampah dan volume sampah tertangani/terangkut tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.69. Sedangkan sebaran produksi sampah dan volume sampah tertangani menurut kecamtan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 2.70.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-50
Tabel 2.69 Jumlah Volume produksi sampah dan sampah terangkut tahun 2009-2013.
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Volume produksi sampah (M³) 965.213 882.876 891.131 891.408 893.095
2. Volume sampah tertangani/ terangkut ke TPA (M³) 75.331 78.026 80.610 82.978 87.076
3. Prosentase sampah terangkut (%)
7,80 8,84 9,05 9,31 9,75
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2014.Tabel 2.70 Jumlah Volume produksi sampah dan sampah terangkut per
Kecamatan Tahun 2013.
Kecamatan Volume produksi sampah (M³)
Volume sampah tertangani/terangkut ke
TPA (M³)Prosentase sampah
terangkut (%) KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5)Bahorok 36.771 4.583 12,46Sirapit 14.676 - - Belum terlayaniSalapian 23.903 3.025 12,66Kutambaru 12.366 1.558 12,60Sei Bingei 44.589 6.142 13,77Kuala 36.144 5.026 13,91Selesai 64.043 1.473 2,30Binjai 39.212 903 2,30Stabat 75.987 14.879 19,58Wampu 37.450 - - Belum terlayaniBt. Serangan 32.293 4.521 14,00Sawit Sbr. 23.238 3.273 14,08Pdg. Tualang 43.050 - - Belum terlayaniHinai 60.274 599 0,99Secanggang 60.274 827 1,37Tg. Pura 59.472 9.465 15,92Gebang 39.244 6.310 16,08Babalan 52.051 14.098 27,08Sei Lepan 43.180 - - Belum terlayaniBrd. Barat 20.227 5.482 27,10Besitang 40.550 2.505 6,18Pkl. Susu 38.327 2.407 6,28Pmt. Jaya 11.982 - - Belum terlayaniKab. Langkat 893.095 87.076 9,75
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2014.
TPA yang ada saat ini berada di Kecamatan Stabat, diperkirakan kedepannya lokasi tersebut tidak sesuai lagi mengingat Kecamatan Stabat semakin berkembang sebagai Ibukota Kabupaten dan lokasinya juga terlalu jauh dari beberapa kecamatan di Kabupaten Langkat.
TPA yang diperlukan disebar pada beberapa daerah, yaitu :
TPA Wilayah 1 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Brandan Barat, Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Besitang, Sei Lepan dan Babalan. Lokasi TPA Wilayah 1 saat ini sudah ada dan telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Kebersihan.
TPA Wilayah 2 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Batang Serangan, Sawit Seberang, Padang Tualang dan Wampu.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-51
TPA Wilayah 3 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Secanggang, Tanjung Pura, Gebang, Hinai dan Stabat. Dimana TPA Wilayah 3 merupakan alternatif dari peralihan TPA Stabat yang sudah ada saat ini, dan diperkirakan untuk kedepannya TPA Stabat tidak sesuai lagi, karena rencana pembangunan Kecamatan Stabat diarahkan perkembangannya menjadi kawasan perkotaan. TPA Wilayah 3 juga dapat ditetapkan sebagai Pusat Pengolahan Terpadu Persampahan di Kabupaten Langkat.
TPA Wilayah 4 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Kuala, Binjai, Serapit, Bahorok, Kutambaru, Salapian, Selesai dan Sei Bingai. Lokasi TPA Wilayah 4 saat ini sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Kebersihan.
b) Persentase penduduk berakses air minum.Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013 diketahui bahwa sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Langkat mengkonsusmsi air minum dari Depot air isi ulang (24,93%), dari sumur bor (24,92%) dan sumur terlindung (23,93%). Sedangkan yang memperoleh air minum dari ledeng meteran hanya mencapai 2,11%. Sumber air minum dan cara memperolehnya disajikan dalam Tabel 2.71 sebagai berikut.
Tabel 2.71 Sumber air minum dan cara memperoleh air minum rumah tangga di Kabupaten Langkat tahun 2013.
Rumah TanggaNo Uraian Prosentase Jumlah(1) (2) (3) (4)
1. Jumlah Rumah Tangga 100 244.0972. Sumber air minum
Air Kemasan Bermerek 1,33 3.246Air Isi Ulang 24,93 60.853Leding meteran 3,49 8.519Leding eceran 2,11 5.150Sumur Bor/Pompa 24,92 60.829Sumur terlindung 23,93 58.412Sumur tidak terlindung 11,86 28.950Mata air terlindung 0,96 2.343Mata air tidak terlindung 0 -Air Sungai 5,71 13.938Air Hujan 0,76 1.855
3. Cara memperoleh air minumMembeli 30,73 75.011Langganan 2,73 6.664Tidak membeli 66,54 162.422
Sumber : BPS Kabupaten Langkat, Susenas 2013.
Di Kabupaten Langkat Perusahaan Air minum yang dikelola oleh BUMD Kabupaten Langkat adalah PDAM Tirta Wampu. Kapasitas Produksi air minum atau air bersih yang disalurkan oleh PDAM Tirta Wampu Langkat tahun 2013 sebanyak 347 liter/detik dengan jumlah pelanggan 14.798 unit sambungan atau cakupan pelayanan mencapai 6,06% dari jumlah rumah tangga Kabupaten Langkat. dan nilai penerimaan Rp.867.536.050. Kecamatan yang telah menikmati pelayanan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-52
air bersih dari PDAM Tirta Wampu sebanyak 13 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Bahorok, Salapian, Sei Bingai, Kuala, Stabat, Padang Tualang, Hinai, Secanggang, Tanjung Pura, Babalan, Sei Lepan, Besitang dan Pangkalan Susu.
Tabel 2.72 Kapasitas produksi, jumlah pelanggan dan jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirta Wampu tahun 2010-2013.
TahunNo. Uraian 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7)1. Kapasitas produksi (Lt/detik)
Potensi 335,00 280,20 317,50 347,00Efektif 203,50 223,50 199,50 301.50
2. Jumlah Air Minum yang dislurkan (M³) 3.493.616 3.430.924 3.505.179 3.686.8123. Jumlah pelanggan 14.087 14.137 14.504 14.9784. Jumlah air yang dibayar pelanggan (M³) 285.717 279.069 294.083 tt5. Nilai uang yang dibayarkan pelanggan (Rp.) 864.412.880 826.086.980 867.536.050 tt
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.3.3 Persentase luas permukiman yang tertata.Penanganan permukiman kumuh menjadi salah satu fokus dalam rangka menciptakan lingkungan permukiman yang sehat. Kondisi permukiman yang sehat dan tertata dengan baik menjadi faktor peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Luasan kawasan kumuh pada tahun 2013 ada 35,56 Ha meliputi kawasan perkotaan Stabat dan Pangkalan Brandan.Untuk memenuhi kebutuhan perumahan di Kabupaten Langkat pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Langkat telah memfasilitasi/mengupayakan Program bantuan stimulant perumahan swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat untuk mayarakat berpenghasilan rendah sebanyak 1130 rumah tangga, dengan bantu sebesar Rp. 6 juta/orang dan dari Pemerintah Kabupaten langkat sebesar Rp. 1 juta/orang.
2.3.1.3.4 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal dan Penegakan Hukum Lingkungan.Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal dan penegakan hukum lingkungan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013, terus membaik. berdasarkan catatan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat disebutkan bahwan kedua indikator tersebut telah mencapai 100% pada tahun 2013, sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.73 sebagai berikut.
Tabel 2.73 Perkembangan cakupan pengawasan Amdal dan penegakan hukum lingkungan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Cakupan pengawasan AMDAL (%) 85 90 100 100 1002. Penegakan hukum lingkungan (%) 90 100 100 100 100
Sumber: BLH Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.4 Sarana dan Prasarana Umum.2.3.1.4.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik.
Jaringan jalan merupakan salah satu infrastruktur penunjang kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya dan aktivitas manusia yang lainnya. Dengan adanya jaringan jalan maka kegiatan manusia yang menghubungkan antara satu lokasi dengan lokasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-53
yang lainnya dapat terhubung dengan baik. Berdasarkan penyelenggaraannya kelas jalan, jalan di Kabupaten Langkat dibedakan menjadi jalan Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Jalan Provinsi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, jalan Kabupaten dan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat.
Sarana jalan kabupaten dan jembatan di Kabupaten Langkat pada tahun 2012 sepanjang 1.412,84 km meliputi: 346,10 km dengan kondisi baik, 381,28 km dengan kondisi sedang, 621,95 km dengan kondisi rusak, dan 72,00 km kondisi rusak berat, serta pembangunan jalan baru sepanjang 5,19 km. Panjang jembatan total 5.839,6 m, dengan kondisi rusak sepanjang 373,3 m. Selengkapnya mengenai perkembangan kondisi jalan kabupaten di Kabupaten Langkat tahun 2009 – 2013 disajikan dalam Tabel 2.74
Pada tahun 2012 panjang Jalan Negara di Kabupaten Langkat 105,00 km, dengan kondisi baik 100%. Sedangkan Jalan Provinsi di Kabupaten Langkat sepanjang 150,10 km, dengan kondisi baik 86,80 km, kondisi sedang 27,60 km, dan kondisi rusak berat 37,70 km.
Tabel 2.74 Kondisi Jalan Kabupaten Langkat tahun 2009 – 2013.Kondisi jalan (Km)No. Tahun Baik Sedang Rusak Rusak berat Total
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1 2009 401,55 524,75 585,40 52,40 1.564.102 2010 245,83 319,30 807,30 40,41 1.412,843 2011 261,03 312,50 798,90 40,41 1.412,844 2012 309,10 390,48 638,06 75,20 1.412,845 2013 346,10 381,28 621,95 72,00 1.421,33
Sumber : Dinas PU Kabupaten Langkat tahun 2014.
Tabel 2.75 Panjang jaringan jalan berdasarkan kondisi menurut kecamatan tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Kondisi Jalan (Km)No. Kecamatan Baik Sedang Rusak Total(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Bahorok 14,15 22,46 53,9 90,512. Sirapit 4,69 7,72 9,77 22,183. Salapian 20,44 27,79 40,58 88,814. Kutambaru 19,38 7,72 25,45 52,555. Sei Bingei 13,10 60,31 41,18 114,596. Kuala 17,36 28,52 21,08 66,967. Selesai 6,71 27,04 41,65 75,408. Binjai 14,25 19,34 33,45 67,049. Stabat 45,26 51,06 13,6 109,9210. Wampu 12,27 24,60 33,34 70,2111. Batang Serangan 10,12 7,72 43,11 60,9512. Sawit Seberang 4,69 7,72 51,63 64,0413. Padang Tualang 16,78 10,35 59,22 86,3514. Hinai 22,81 23,84 27,55 74,2015. Secanggang 28,22 14,44 40,85 83,5116. Tanjung Pura 19,51 12,46 35,55 67,5217. Gebang 20,20 7,72 39,74 67,6618. Babalan 16,51 11,61 32,44 60,5619. Sei Lepan 8,33 11,61 35,68 55,6220. Brandan Barat 9,78 7,72 3,20 20,721. Besitang 30,66 7,72 34,28 72,66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-54
22. Pangkalan Susu 7,88 11,97 23,16 43,0123. Pematang Jaya 17,14 7,72 21,38 46,24
Jumlah 380,24 419,16 761,79 1561,19Persen total 24,36 26,85 48,80 100,00
Sumber : Dinas PU Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.4.2 Rasio Jaringan Irigasi.a. Rasio Jaringan Irigasi Kabupaten Langkat kondisi baik.Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Potensi sumber daya air yang dimiliki Kabupaten Langkat terdiri dari air hujan, air permukaan dan air tanah. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Langkat sebagian besar dipasok dari sumber mata air yang berada di wilayah Kabupaten Langkat. Di Wilayah Kabupaten Langkat terdapat 26 aliran sungai besar dan kecil, 4 diantaranya adalah sungai besar yaitu; Sungai Wampu, Sungai Batang Serangan, Sungai Lepan dan Sungai Besitang. Secara umum sungai sungai tersebut dimanfaatkan untuk pengairan, perhubungan dan lain-lain. Pemanfaatan sungai-sungai tersebut untuk irigasi pertanian, telah dibangun daerah irigasi sebanyak 34 unit dengan luas baku 12.882 ha. Dari luas lahan baku sawah daerah irigasi tersebut yang telah efektif menjadi lahan sawah beririgasi teknis seluas 8.370 Ha (Dinas Pertanian Kabupaten Langkat tahun 2014), atau 64,97% dari total luas lahan area baku daerah irigasi.Salah satu waduk terpenting adalah bendungan irigasi di hulu Sungai Wampu yang membentuk daerah irigasi Namu Sira-sira di Kecamatan Sei Bingai. Daerah irigasi ini dibagi dua yakni daerah irigasi Namu Sira-sira kiri dan daerah irigasi Namu Sira-sira kanan. Daerah irigasi Namu Sira-sira kiri dengan total luas lahan + 1.706 Ha. di wilayah Kabupaten Langkat yang meliputi dua Kecamatan, yakni kecamatan Kuala dan Selesai. Sedangkan daerah irigasi Namu Sira-Sira Kanan dengan total luas lahan pertanian sawah + 3.226 Ha, yang meliputi Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat dan Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.
Tabel 2.76 Daerah Irigasi di wilayah Kabupaten Langkat tahun 2013.
No Daerah Irigasi Kewenangan Luas Area Baku (Ha)
(1) (2) (3) (4)1 Alur Gadung Kabupaten 602 Alur Lux Kabupaten 653 Bengaru Kabupaten 7864 Bengkel Kabupaten 805 Bukit Selamat Kabupaten 756 Gunung Tinggi Kabupaten 1157 Kerpei Kabupaten 608 Kp. Mandailing Kabupaten 609 Kuta Pinang Kabupaten 6010 Lr. Pembangunan Kabupaten 30011 Mambang Kuning Kabupaten 8012 Mancang Kabupaten 7513 Namu Mbelin Kabupaten 10514 Padang Brahrang Kabupaten 15015 Palu Pakeh Kabupaten 709
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-55
16 Parit Bindu Kabupaten 30017 Pekan Sawah Kabupaten 10518 Perhiasan Kabupaten 10019 Sidomukti Kabupaten 12020 Simpang Telu Kabupaten 3021 Sisira Kabupaten 7522 Suka Berbakti Kabupaten 12223 Tanjung Keriahan Kabupaten 31324 Timbang Lawan Kabupaten 75225 Tungkam Jaya Kabupaten 8026 Tungkam Sakti Kabupaten 7527 Ujung Teran Kabupaten 13028 Besadi Kabupaten 2529 Paya Tampak Kabupaten 3530 Sematar Kabupaten 4031 Sidomulio Kabupaten 4532 Telaga Kabupaten 5533. Secanggang Provinsi 1.40034. Namu Sira-sira Pusat 6.300
Jumlah 12.882Sumber : Kepmen PU No.293/KPTS/M/2014
2.3.1.5 Perumahan dan Pemukiman.2.3.1.5.1 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk.
Hampir seluruh sarana peribadahan ada di Kabupaten Langkat, termasuk Pura atau kuil untuk umat Hindu Bali. Untuk memudahkan pendataan Pura umat hindu Bali dimasukan dalam kategori Kuil, sedangkan Kelenteng untuk masyarakat Tionghoa, dikategorikan dalam Vihara. Pada tahun 2013 jumlah tempat ibadah yang terbesar adalah Masjid dan Mushola yang mencapai 2.136 unit, namun memiliki Rasio terkecil yaitu 2,44 per 1000 penduduk, yang berarti hanya ada 2-3 unit Masjid/Mushola untuk 1000 penduduk pemeluk agama Islam. Rasio yang terbesar yaitu 24,45 per 1000 penduduk pemeluk agama Hindu, atau 1000 pemeluk agama hindu terdapat 24-25 unit Kuil. Jumlah, rasio dan persebaran tempat ibadah di kabupaten Langkat disajikan pada Tabel 2.77 dan Tabel 2.78, sebagai berikut.
Tabel 2.77 Jumlah tempat ibadah di wilayah Kabupaten Langkat tahun 2010-2013.
Tahun 2010 Tahun 2013No Bangunan tempat Ibadah
Jumlah (unit)
Jumlah Pemeluk*
Rasio per 1000 penduduk
Jumlah (unit)
Jumlah Pemeluk*
Rasio per 1000 penduduk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Masjid/Mushola 2.029 876.387 2,32 2.136 876.387 2,442. Gereja 292 78.728 3,71 357 78.728 4,533. Kuil 8 409 19,56 10 409 24,454. Vihara 22 7.697 2,86 25 7.697 3,25
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.* Hasil Sensus Penduduk tahun 2010
Tabel 2.78 Jumlah dan Rasio tempat ibadah menurut kecamatan tahun 2012 Kabupaten Langkat.
Masjid/Mushola Gereja Kuil ViharaNo. Kecamatan Jumlah
(unit)Jumlah
PemelukRasio Jumlah
(unit)Jumlah
PemelukRasio Jumlah
(unit)Jumlah
PemelukRasio Jumlah
(unit)Jumlah
PemelukRasio
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)1. Bahorok 91 34.858 2,61 38 4.625 8,22 2 9 222 1 60 16,672. Sirapit 54 14.828 3,64 4 1.071 3,73 2 1 2.000 - 7 -3. Salapian 52 21.465 2,42 18 4.248 4,24 - 5 - 3 144 20,83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-56
4. Kutambaru 30 10.446 2,87 38 2.954 12,86 - - - - 5 -5. Sei Bingei 111 28.342 3,92 59 19.734 2,99 1 14 71,43 - 11 -6. Kuala 97 31.156 3,11 21 7.245 2,90 - 22 - 1 575 1,747. Selesai 140 65.217 2,15 24 3.689 6,51 - 39 - 1 354 2,828. Binjai 68 41.223 1,65 - 271 - - 10 - 2 414 4,839. Stabat 149 74.950 1,99 6 2.909 2,06 - 93 - 4 2.075 1,9310. Wampu 105 39.819 2,64 4 614 6,51 1 158 6,33 1 21 47,6211. Btg. Serangan 49 30.830 1,59 11 4.131 2,66 - - - - 58 -12. Sawit Seberang 56 22.749 2,46 10 2.398 4,17 - - - - 48 -13. Pgd Tualang 103 44.360 2,32 9 2.141 4,20 1 - - - 57 -14. Hinai 95 47.324 2,01 1 343 2,92 - 2 - - 156 -15. Secanggang 165 65.225 2,53 - 77 - - - - - 44 -16. Tanjung Pura 142 61.689 2,30 14 651 21,51 1 13 76,92 4 1.600 2,5017. Gebang 101 37.445 2,70 23 4.971 4,63 2 27 74,07 - 141 -18. Babalan 74 48.816 1,52 20 6.368 3,14 - 15 - 2 1.010 1,9819. Sei Lepan 107 43.913 2,44 19 2.223 8,55 - - - 3 372 8,0620. Brandan Barat 52 21.560 2,41 2 323 6,19 - - - - 18 -21. Besitang 114 37.925 3,01 23 6.013 3,83 - - - 3 20 150,0022. Pkl. Susu 125 39.283 3,18 12 1.702 7,05 - 1 - - 506 -23. Pematang Jaya 56 12.964 4,32 1 27 37,04 - - - - 1 -
Jumlah 2.136 876.387 2,44 357 78.728 4,53 10 409 24,45 25 7.697 3,25 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
* Hasil Sensus Penduduk tahun 2010
2.3.1.5.2 Persentase rumah tinggal bersanitasi.Dari hasil Susenas tahun 2013 diketahui bahwa dalam pengelolaan sanitasi lingkungan, sebagian besar rumah tangga (57,29%) mengambil air minum dari sumber yang berjarak lebih dari 10 meter ke penampungan kotoran/tinja terdekat. Namun masih terdapat 24,77% rumah tangga atau 60.463 rumah tangga yang memperoleh air minum dari sumber air berjarak kurang dari 10 meter ke penampungan kotoran/tinja.
Sedangkan tempat pembuangan air besar, sebagian besar rumah tangga (71,79%) sudang menggunakan tempat pembuangan air besar leher angsa, sedangkan yang menggunakan cemplung/cubluk masih terdapat 24,28% rumah tangga atau 59.267 rumah tangga.
Tabel 2.79 Kondisi sanitasi lingkungan menurut rumah tangga tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Rumah TanggaNo Uraian Prosentase Jumlah(1) (2) (3) (4)
1. Jumlah Rumah Tangga 100 244.0972. Jarak sumber air minum
(pompa/sumur/mata air) ke penampungan kotoran/tinja terdekat< 10 meter 24,77 60.463> 10 meter 57,29 139.843Tidak tahu 17,95 43.815
3. Fasilitas air minumSendiri 80,59 196.718Bersama 10,60 25.874Umum 7,03 17.160Lainnya 1,78 4.345
4. Tempat buang air besarSendiri 87,91 214.586Bersama 6,73 16.428Umum 1,14 2.783Lainnya 4,22 10.301
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-57
5. Tempat pembuangan air besarLeher Angsa 71,79 175.237Plengsengan 3,56 8.690Cemplung/Cubluk 24,28 59.267Lainnya 0,37 903
6. Tempat pembuangan air kotoran/tinjaTangki septik 68,35 166.840Kolam/sawah 0,24 586Sungai/Danau/Laut 4,39 10.716Lainnya 27,02 65.955
7. Kondisi SanitasiLayak 64,65 157.809Tidak Layak 35,35 86.288
8. Kondisi RumahKumuh 82,13 200.477Tidak kumuh 17,87 43.620
Sumber : BPS Kabupaten Langkat, Susenas 2013.
2.3.1.5.3 Rasio Tempat Pembuangan Sampah per Satuan Penduduk.Pengelolaan persampahan di Kabupaten Langkat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pengelolaan sampah terpusat dan pengelolaan sampah setempat. Pengelolaan sampah terpusat adalah pengelolaan sampah yang terkoordinasi, mulai dari pengumpulan sampah, pengangkutan, penimbunan sampai dengan pengolahan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sedangkan pengelolaan setempat dilakukan oleh masing-masing warga dengan menyediakan tempat sampah sederhana atau langsung membuat lubang sampah di setiap pekarangan/halaman rumah, selanjutnya sampah ditimbun dengan tanah atau dibakar.
Sampai saat ini sebagian besar masyarakat, dalam mengelola sampah masih menggunakan pengelolaan setempat (87%). Hal ini disebabkan masyarakat Langkat sebagian besar masih tinggal di pedesaan, dimana masing-masing rumah tangga masih memiliki pekarangan yang cukup untuk membuat tempat pembuangan sampah.
Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang tinggal di perkotaan, terutama di Ibukota Kabupaten dan kota-kota utama lainnya. Pengelolaan sampah sudah menggunakan pengelolaan sampah terpusat. Di Kota Stabat, yang merupakan Ibukota Kabupaten Langkat, telah disediakan TPA seluas 2 Ha. TPA tersebut statusnya Pinjam Pakai dari tanah HGU PTPN II, yang terletak di Kelurahan Kwala Bingei. Sedangkan TPA lainnya adalah TPA Padang Cermin di Kec. Selesai seluas 2 Ha dengan status tanah pinjam pakai dari tanah HGU PTPN II. TPA Tangkahan Durian seluas 2 Ha di Kec. Brandan Barat dengan status tanah milik Pemerintah Kabupaten Langkat. TPA Marike seluas 1 Ha di Kec. Serapit dengan status tanah milik Pemerintah Kabupaten Langkat.
Rendahnya dukungan sarana dan prasarana dasar pengelolaan sampah; Alat angkut (sarana pemindahan), TPA yang memenuhi syarat (baik jumlah maupun volume dan teknologi pemrosesan sampah) merupakan salah satu permasalahan utama pengelolaan sampah di Kabupaten Langkat. Disamping masih rendahnya tingkat partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-58
Perkembangan Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.80.
Tabel 2.80 Perkembangan Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Jumlah TPS (unit) 4 4 4 4 42. Luas TPS (m2) 70.000 70.000 70.000 70.000 70.0002. Jumlah Daya Tampung TPS (m3) 700.000 700.000 700.000 700.000 700.0003. Jumlah Penduduk 1.057.768 967.535 976.582 976.885 978.734
4. Rasio Daya Tampung TPS thd Jumlah Penduduk (m3/penduduk)
0,66 0,72 0,72 0,72 0,72
Sumber: Dinas Kebersihan Kabupaten Langkat tahun 2014.
TPS yang diperlukan disebar pada beberapa daerah, yaitu :
TPS Wilayah 1 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Brandan Barat, Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Besitang, Sei Lepan dan Babalan. Lokasi TPA Wilayah 1 saat ini sudah ada dan telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Kebersihan.
TPS Wilayah 2 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Batang Serangan, Sawit Seberang, Padang Tualang dan Wampu.
TPA Wilayah 3 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Secanggang, Tanjung Pura, Gebang, Hinai dan Stabat. Dimana TPS Wilayah 3 merupakan alternatif dari peralihan TPS Stabat yang sudah ada saat ini, dan diperkirakan untuk kedepannya TPS Stabat tidak sesuai lagi, karena rencana pembangunan Kecamatan Stabat diarahkan perkembangannya menjadi kawasan perkotaan. TPS Wilayah 3 juga dapat ditetapkan sebagai Pusat Pengolahan Terpadu Persampahan di Kabupaten Langkat.
TPS Wilayah 4 direncanakan dapat menampung pembuangan sampah dari beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Kuala, Binjai, Serapit, Bahorok, Kutambaru, Salapian, Selesai dan Sei Bingai. Lokasi TPA Wilayah 4 saat ini sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Kebersihan.
Tabel 2.81 Rasio Tempat Pembuangan Sampah menurut Wilayah Pembangunan Tahun 2013 Kabupaten Langkat.
TPSNo Wilayah Jumlah
PendudukJumlah (unit)
Jumlah Daya Tampung TPS (m3)
Rasio
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5/3)1. Wilayah 1 269.107 1 200.000 0,742. Wilayah 2 149.075 1 200.000 1,342. Wilayah 3 305.799 1 200.000 0,663. Wilayah 4 254.753 1 100.000 0,394. Kabupaten Langkat 976.885 4 700.000 0,72
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2014.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-59
2.3.1.5.4 Rasio Rumah Layak Huni.Mayoritas rumah sudah berdinding tembok sebanyak 45,47%, sisanya berdinding kayu sebanyak 33,76% dan dinding bambu/tepas sebanyak 19,68%. Sumber penerangan sebagian besar menggunakan fasilitas lampu PLN sebesar 97,17%, sedangkan sisanya menggunakan pelita/teplok/sentir sebanyak 2,01%. Penguasaan bangunan tempat tinggal ditempati rumah tangga di Kabupaten Langkat sebesar 81,02% milik sendiri, sekitar 9,09% adalah merupakan rumah Dinas baik rumah dinas milik PT Perkebunan Nusantara maupun milik PT Pertamina. Sebagian terbesar memiliki luas lantai rumah seluas 20-49 m2 sebanyak 41,21% dan luas lantai 60-99 m2 sebanyak 34,57%. Dengan atap seng sebesar 80,15% dan atap rumbia/ijuk sebesar 13,93%. Kondisi rumah menurut rumah tangga dtahun 2013 disajikan dalam Tabel 2.82.
Tabel 2.82 Kondisi rumah tinggal menurut rumah tangga tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Rumah TanggaNo Uraian Prosentase Jumlah1. Jumlah Rumah Tangga 100 244.0972. Penguasaan bangunan yang ditempati
Milik sendiri 77,79 189.883Kontrak 1,40 3.417Sewa 2,75 6.713Bebas Sewa 4,65 11.351Dinas 8,46 20.651Rumah milik saudara 4,25 10.374Lainnya 0,69 1.684
3. Menurut jenis atap rumah -Beton 1,00 2.441Genting 0,34 830Sirap 0,37 903Seng 80,29 195.985Asbes 5,86 14.304Ijuk/Daun 12,15 29.658
4. Jenis diding -Tembok 49,65 121.194Kayu 34,14 83.335Bambu 15,82 38.616Lainnya 0,39 952
5. Jenis Lantai -Marmer/keramik/granite 17,25 42.107Tegel/Traso 3,87 9.447Semen 65,43 159.713Kayu 6,03 14.719Tanah 7,42 18.112
6. Luas lantai rumah (M²) -< 20 1,10 2.68520 – 49 48,11 117.43550 – 59 11,67 28.48660 – 99 28,99 70.764100 – 149 8,25 20.138150 + 1,88 4.589
7. Sumber peneranganListrik PLN 95,61 233.381Listrik Non PLN 2,18 5.321Aladin/Petromax 0Pelita/Sentir/obor 2,21 5.395
8. Bahan bakar utama memasak
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-60
Listrik 1,60 3.906Gas/Elpiji 72,95 178.069Minyak tanah 0 -Arang 6,07 14.817Briket 0Kayu Bakar 18,57 45.329Lainnya 0,27 659
9. Kondisi RumahKumuh 82,13 200.477Tidak kumuh 17,87 43.620
10. Penguasaan bangunan yang ditempatiMilik sendiri 77,79 189.883Kontrak 1,40 3.417Sewa 2,75 6.713Bebas Sewa 4,65 11.351Dinas 8,46 20.651Rumah milik saudara 4,25 10.374Lainnya 0,69 1.684
Sumber :Indikator Kesejahteraan Sosial BPS Kabupaten Langkat, Susenas 2013.Tabel 2.83 Rasio Rumah Layak Huni Terhadap Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Sumber :Indikator Kesejahteraan Sosial BPS Kabupaten Langkat, Susenas 2013/diolah.
Tabel 2.84 Perkembangan Rasio Luas Pemukiman Layak Huni Kabupaten
KecamatanLuas
Wilayah (Km²)
Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Layah Huni
Rasio Rumah layak Huni thd Jumlah
Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)Bahorok 1.101,83 40.297 7.211 0,18Sirapit 98,5 16.083 3.993 0,25Salapian 221,73 26.195 6.100 0,23Kutambaru 234,84 13.552 3.336 0,25Sei Bingai 333,17 48.865 11.354 0,23Kuala 206,23 39.577 8.726 0,22Selesai 167,73 70.184 13.949 0,20Binjai 42,05 42.972 7.519 0,17Stabat 108,85 83.273 15.615 0,19Wampu 194,21 41.041 8.276 0,20Btg Serangan 899,38 35.390 5.501 0,16Sawit Seberang 209,1 25.466 3.622 0,14Padang Tualang 221,14 47.178 13.164 0,28Hinai 105,26 48.325 9.515 0,20Secanggang 231,19 66.054 11.566 0,18Tanjung Pura 179,61 65.175 17.581 0,27Gebang 178,49 43.007 9.657 0,22Babalan 76,41 57.042 10.237 0,18Sei Lepan 280,68 47.320 9.432 0,20Brandan Barat 89,8 22.167 4.063 0,18Besitang 720,74 44.438 7.529 0,17Pangkalan Susu 151,35 42.002 5.201 0,12Pematang Jaya 209 13.131 3.107 0,24Kabupaten Langkat 6.261,29 978.734 196.254 0,20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-61
Langkat tahun 2009-2013.
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Luas Pemukiman Layak huni (m2) tt tt tt tt 91.754.079 2. Luas Wilayah Permukiman (m2) tt tt tt tt 92.774.600 3. Rasio Luas Permukiman Layak Huni
thd Luas Permukimantt tt tt tt 0,989
Sumber: Dinas Kebersihan Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.5 Penataan Ruang.2.3.1.5.1 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Langkat masih berupa ruang terbuka hijau, mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Langkat berupa hutan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan. Perincian penggunaan lahan berdasarkan Luasan Rencana Pola Ruang Kabupaten Langkat Tahun 2010-2030 (RTRW Kabupaten Langkat 2013-2033) disajikan dalam tabel 2.85 sebagai berikut.
Tabel 2.85 Luasan Rencana Pola Ruang Kabupaten Langkat Tahun 2010-2030.
No Lokasi Luas (Ha) Persentase (%)(1) (2) (3) (4)1 Hutan Suaka Alam dan Wisata 214.382,70 34,232 Hutan Lindung 5.538,20 0,883 Hutan Produksi 28.232,32 4,514 Hutan Produksi Terbatas 54.111,12 8,645 Perkebunan 200.803,64 32,066 Permukiman 9.277,46 3,477 Pertanian Lahan Kering 21.732,46 1,488 Pertanian Lahan Basah 74.390,00 11,889 Sungai/Badan Air 10.014,98 1,6010 Tambak 7.846,23 1,25
Jumlah 626.329,00 100,00 Sumber : RTRW Kabupaten Langkat 2013-2033 .
2.3.1.6 Perhubungan.2.3.1.6.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum.
Penyedian fasilitas angkutan umum merupakan indikator yang penting di dalam urusan perhubungan. Saat ini di wilayah Kabupaten Langkat angkutan umum yang beroperasi yaitu Bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi), AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) serta Minibus antar desa dan kota kecamatan. Disamping itu terdapat juga moda angkutan yang bersifat perorangan yang mendukung pelayanan di sebagian kawasan perkotan yaitu Betor (Becak bermotor).
2.3.1.6.2 Rasio ijin trayek.Dalam rangka melegalilasi mobil angkutan umum, baik angkutan orang maupun angkutan barang diperlukan adanya Ijin Trayek. Untuk ijin trayek yang dikeluarkan di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.86
Tabel 2.86 Perkebangan jumlah dan rasio izin trayek Kabupaten Langkat Tahun 2010-2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-62
No. Uraian 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1. Jumlah plafon izin trayek 922 907 752 5572. Jumlah Armada beroperasi 807 669 637 4973. Jumlah Penduduk 967.535 976.582 976.885 978.7344. Rasio izin trayek per 10000
penduduk8,34 6,85 6,52 5,08
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.6.3 Jumlah uji kir angkutan umum.Uji kir angkutan umum merupakan pengujian terhadap setiap angkutan umum, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri maupun diimpor, yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi uji tipe (pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan) dan uji berkala (pemeriksan danpengujian fisik kendaran bermotor dan pengesahan hasil uji). Jumlah Uji Kir di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.87 sebagai berikut.
Tabel 2.87 Perkembangan jumlah uji kir Kabupaten Langkat Tahun 2010-2013.
Sumber :
Kabupaten Langkat
Dalam Angka
tahun 2014.2.3.1.6.
4Jumlah Pelabuhan Laut dan Terminal Bis.Disepanjang pantai wilayah Kabupaten Langkat terdapat 10 dermaga dan 2 pelabuhan laut, dengan kondisi hanya satu dermaga dalam kondisi baik yakni dermaga di Pangkalan Brandan. Selebihnya rusak ringan 7 buah dan 2 buah rusak berat. Saat ini Pemerintah Kabupaten Langkat sedang menunggu keputusan Pemerintah Pusat untuk membuka Pelabuhan Pangkalan Susu milik PT Pertamina menjadi Pelabuhan Umum. Sedangkan terminal yang ada di kabupaten Langkat sebanyak 8 Unit, yang terdiri dari 2 unit terminal Tipe B yaitu Terminal Pasar X – Tanjung Beringin dan Terminal Bahorok, sedangkan terminal tipe C yang berupa terminal angkutan kota yaitu terminal Stabat, Kuala, Selesai, Tanjung Pura, Pangkalan Susu dan Pangkalan Brandan.
Tabel 2.88 Jumlah pelabuhan dan terminal di Kabupaten Langkat Tahun 2010-2013.
NO. PELABUHAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1 Jumlkah Pelabuhan/Dermaga 12 12 12 12 122 Jumlah Terminal Tipe B 1 1 1 1 13 Jumlah Terminal Tipe C/Sub Terminal 6 6 6 6 6
JumlahSumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.89 Jumlah Kapal Pelayaran Rakyat yang berangkat menurut Pelabuhan tahun 2009-2012 (Unit).
NO. PELABUHAN 2009 2010 2011 2012 2013
No. Uraian 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1. Mobil Barang tt 2839 2839 28392. Mobil penumpang umum/ Mobil Bus 922 995 465 9953. Kereta Gandengan/kereta Tempelan tt 20 20 204. Kedaraan khusus/Tanki tt 42 42 425. Becak Bermotor tt 479 479 479
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-63
(1) (2) (4) (5) (6) (7)1 Pulau Kampai 365 365 365 3662 Satker Pulau Sembilan 365 365 365 3663 Pangkalan Susu 73 0 0 04 Tanjung Pura tt tt 2.541 2.7365 Tapak Kuda/Jaring halus tt tt 1.142 1.1466 Kuala Serapuh tt tt 3.116 3.279
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.7 Perencanaan Pembangunan.Dalam melaksanakan pembangunan daerah, diperlukan perencaan yang akurat dan komprehensif, sehingga jalannya pembangunan dapat diarahkan guna pencapaian visi dan misi Kabupaten Langkat. Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan mengacu pada Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Seiring dengan semakin meningkatnya pelaksanaan pembangunan, terjadi peningkatan permintaan data dan indikator pembangunan. Dokumen perencanaan pembangunan, data dan hasil kajian pembangunan yang telah disusun dalam lima tahun terakhir disajikan dalam Tabel 2.90 sebagai berikut.
Tabel 2.90 Dokumen Perencanaan Pembangunan, data dan hasil kajian pembangunan Kabupaten Langkat tahun 2009-2012.
NO. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1 RPJPD - Ada Ada Ada Ada2 RPJMD Ada Ada Ada Ada Ada3 RKPD Ada Ada Ada Ada Ada4 Renstra SKPD Ada Ada Ada Ada Ada5 Renja SKPD Ada Ada Ada Ada Ada6 Langkat Dalam Angka Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Bappeda Langkat tahun 2014.
2.3.1.8 Pertanahan.2.3.1.8.1 Persentase luas lahan bersertifikat.
Status kepemilikan yang tercatat dalam Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014, diantaranya adalah Hak milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Hak Milik adalah merupakan yang terbanyak dimiliki oleh penduduk Kabupaten Langkat, pada tahun 2013 telah dikeluarkan Sertifikat Hak Milik sebanyak 3.636, Hak Guna Usaha sebanyak 11, Hak Guna Bangunan sebanyak 54, dan Hak pakai sebanyak 17 sertifikat. Perkembangan status kepemilikan disajikan dalam tabel 2.91 sebagai berikut.
Tabel 2.91 Perkembangan jumlah sertifikat hak atas tanah Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. Sertifikat 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1 Hak Milik tt 3 324 4 393 4 830 3 6362 Hak Guna Bangunan tt 229 21 81 543 Hak Pakai tt 18 9 5 174 Hak Guna Usaha tt 5 8 33 11
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.92 Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-64
No. Kecamatan Hak Milik Hak Guna Bangunan Hak Pakai Hak Guna
Usaha(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Bahorok 108 1 1 -2. Serapit 271 - - 13. Salapian 401 - - -4. Kutambaru 114 1 - -5. Sei Bingai 514 3 1 -6. Kuala 547 - - -7. Selesai 175 14 1 -8. Binjai 146 3 9 -9. Stabat 254 2 1 -10. Wampu 36 2 - 211. Batang Serangan 93 1 - -12. Sawit Seberang 4 - - -13. Padang Tualang 21 9 - -14. Hinai 201 8 - -15. Secanggang 67 1 - -16. Tanjung Pura 105 1 1 -17. Gebang 21 - - -18. Babalan 26 - 1 -19. Sei Lepan 98 - 1 -20. Brandan Barat 2 1 - -21. Besitang 17 7 1 822. Pangkalan Susu 154 - - -23. Pematang Jaya 261 - - -
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.9 Kependudukan dan Catatan Sipil.2.3.1.9.1 Pertumbuhan Penduduk.
a) Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur.
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Langkat periode 2009-2013, rata-rata hanya 0,3% untuk penduduk laki-laki dan 0,42% untuk penduduk perempuan. Dengan demikian pertumbuhan penduduk perempuan lebih besar dari pertumbuhan penduduk laki-laki. Sedangkan sebaran pertumbuhan penduduk di tingkat kecamatan, Kecamatan Stabat memiliki rata-rata pertumbuhan penduduk laki-laki tertinggi dengan rata-rata 0,49%. Sedangkan untuk penduduk perempuan Kecamatan Stabat juga memiliki pertumbuhan yang tertinggi yaitu 0,56%/tahun. Sebaran pertumbuhan penduduk per-kecamatan disajikan dalam Tabel 2.93 sebagai berikut.
Tabel 2.93 Pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin per-kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Jumlah Penududk Tahun 2013 Pertumbuhan Penduduk rata-rata 2009-2013Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bahorok 20.194 20.103 40.297 0,336 0,409
Sirapit 8.103 7.980 16.083 0,336 0,396
Salapian 13.168 13.027 26.195 0,314 0,382
Kutambaru 6.885 6.667 13.552 0,288 0,343
Sei Bingai 24.363 24.502 48.865 0,320 0,394
Kuala 19.717 19.860 39.577 0,348 0,420
Selesai 35.318 34.866 70.184 0,378 0,451
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-65
Binjai 21.800 21.172 42.972 0,472 0,546
Stabat 41.207 42.066 83.273 0,490 0,566
Wampu 20.802 20.239 41.041 0,315 0,389
Btg Serangan 18.058 17.332 35.390 0,318 0,388
Sawit Seberang 12.762 12.704 25.466 0,321 0,389
Padang Tualang 23.507 23.671 47.178 0,315 0,385
Hinai 24.325 24.000 48.325 0,300 0,371
Secanggang 33.257 32.797 66.054 0,322 0,397
Tanjung Pura 32.873 32.302 65.175 0,357 0,432
Gebang 21.679 21.328 43.007 0,293 0,364
Babalan 29.032 28.010 57.042 0,308 0,384
Sei Lepan 24.095 23.225 47.320 0,327 0,400
Brandan Barat 11.378 10.789 22.167 0,361 0,437
Besitang 22.443 21.995 44.438 0,325 0,402
Pangkalan Susu 21.118 20.884 42.002 0,355 0,431
Pematang Jaya 6.699 6.432 13.131 0,321 0,392
Langkat 492.783 485.951 978.734 0,349 0,422
Prosentase 50,34 49,65 100
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
Tabel 2.94 Proyeksi penduduk laki-laki berdasarkan umur tahun 2009-2013.
2009 2010 2011 2012 2013Kelompok Umur Juml % Juml % Juml % Juml % Juml %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)0-4 56.962 10,76 52.531 10,77 53.026 10,77 53.037 10,77 53.076 10,7705-Sep 58.105 10,98 53.434 10,96 53.937 10,96 50.251 10,20 50.288 10,20Okt-14 60.374 11,41 52.483 10,76 52.978 10,76 51.877 10,54 51.915 10,5415-19 60.980 11,52 45.872 9,41 46.304 9,41 47.934 9,73 47.969 9,7320-24 56.999 10,77 39.990 8,20 40.367 8,20 40.672 8,26 40.702 8,2625-29 43.891 8,29 41.914 8,59 42.309 8,59 39.841 8,09 39.870 8,0930-34 40.939 7,73 37.915 7,77 38.272 7,77 38.493 7,82 38.521 7,8235-39 34.642 6,54 35.088 7,19 35.419 7,20 35.446 7,20 35.472 7,2040-44 32.903 6,22 32.182 6,60 32.485 6,60 32.790 6,66 32.814 6,6645-49 24.836 4,69 28.287 5,80 28.554 5,80 29.334 5,96 29.355 5,9650-54 19.016 3,59 24.006 4,92 24.232 4,92 24.891 5,05 24.909 5,0555-59 11.451 2,16 16.754 3,44 16.912 3,44 18.665 3,79 18.678 3,7960-64 10.021 1,89 9.063 1,86 9.148 1,86 10.864 2,21 10.872 2,2165-69 18.178 3,43 6.814 1,40 6.878 1,40 6.917 1,40 6.922 1,4070-74 *) *) 5.301 1,09 5.351 1,09 5.514 1,12 5.518 1,1275+ *) *) 6.042 1,24 6.099 1,24 5.898 1,20 5.902 1,20Jumlah 529.297 100,00 487.676 100,00 492.271 100,00 492.424 100,00 492.783 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.*) Data bergabung di kelompok umur 65+
Tabel 2.95 Proyeksi penduduk perempuan berdasarkan umur tahun 2009-2013.
Kelompok 2009 2010 2011 2012 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-66
Umur Juml % Juml % Juml % Juml % Juml %(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)0-4 55.890 10,58 49.735 10,36 50.197 10,36 50.482 10,42 50.637 10,42
05-Sep 56.769 10,74 50.366 10,50 50.833 10,50 47.923 9,89 48.070 9,89Okt-14 59.650 11,29 49.687 10,35 50.148 10,35 48.964 10,11 49.115 10,1115-19 59.997 11,35 43.793 9,13 44.199 9,13 45.157 9,32 45.296 9,3220-24 56.554 10,70 40.383 8,42 40.758 8,42 40.498 8,36 40.622 8,3625-29 45.928 8,69 41.469 8,64 41.854 8,64 39.880 8,23 40.003 8,2330-34 41.980 7,94 37.795 7,88 38.146 7,88 38.614 7,97 38.733 7,9735-39 36.533 6,91 35.799 7,46 36.131 7,46 36.091 7,45 36.202 7,4540-44 33.018 6,25 32.164 6,70 32.462 6,70 32.778 6,77 32.879 6,7745-49 23.561 4,46 28.432 5,93 28.696 5,93 29.355 6,06 29.445 6,0650-54 17.025 3,22 22.817 4,75 23.029 4,76 24.016 4,96 24.090 4,9655-59 11.794 2,23 15.438 3,22 15.581 3,22 17.583 3,63 17.637 3,6360-64 10.706 2,03 9.675 2,02 9.765 2,02 10.911 2,25 10.944 2,2565-69 19.065 3,61 8.009 1,67 8.083 1,67 8.000 1,65 8.025 1,6570-74 *) *) 6.288 1,31 6.346 1,31 6.452 1,33 6.472 1,3375+ *) *) 8.009 1,67 8.083 1,67 7.757 1,60 7.781 1,60
Jumlah 528.470 100,00 479.859 100,00 484.311 100,00 484.461 100,00 485.951 100,00Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
*) Data bergabung di kelompok umur 65+
b) Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Sebaran Geografis.
Dari proyeksi penduduk berdasarkan sebaran geografis, diketahui bahwa Wilayah Pembangunan Langkat Hilir memiliki jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk yang tertinggi diantara dua wilayah pembangunan yang lainnya. Hal ini mengingat wilayah Langkat Hilir adalah merupakan dataran rendah dan pantai, dengan dominasi wilayah pertanian perkebunan dan tanaman pangan. Sedangkan wilayah langkat Hulu, yang memiliki wilayah terluas, sebagian besar wilayahnya merupakan area Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Sebaran penduduk
Tabel 2.96 Sebaran pertumbuhan penduduk menurut wilayah pembangunan dan kepadatannya di Kabupaten Langkat Tahun 2013.
Wilayah Pembangunan Luas Wilayah (Km²)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²)
Pertumbuhan Penduduk rata-rata 2009-2013
Langkat Hulu 2.364,03 254.753 107,76 0,37Langkat Hilir 2.190,79 454.874 207,63 0,39Teluk Aru 1.706,47 269.107 157,70 0,36Kabupaten Langkat 6.261,29 978.734 156,32 0,39
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.9.2 Pengelompokan Penduduk.(1) Pengelompokan Penduduk Berdasar Jenis Kelamin dan
umur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-67
Penduduk Kabupaten Langkat mempunyai ciri- ciri demografis seperti pada umumnya penduduk Indonesia, yaitu jumlahnya besar, berusia muda, dan tingkat perkembangan tingi. Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kabupaten Langkat laki-laki 492.783 jiwa (50,35%) dan perempuan 485.951 jiwa (49,65%). Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, hal ini terlihat pada rasio perbandingan jenis kelamin angkanya selalu lebih besar dari 100 persen dalam lima tahun terakhir, tahun 2009 101,77%, tahun 2010 101, 63%, tahun 2011 sebesar 101.64%, tahun 2012 sebesar 101,64% dan tahun 2013 sebesar 101,41%.
Tabel 2.97 Proyeksi penduduk berdasarkan umur tahun 2009-2013.
2009 2010 2011 2012 2013Kelompok Umur Juml % Juml % Juml % Juml % Juml %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)0-4 112.852 10,67 102.266 10,57 103.223 10,57 103.519 10,60 103.713 10,60
05-09 114.874 10,86 103.800 10,73 104.770 10,73 98.174 10,05 98.358 10,0510-14 120.024 11,35 102.170 10,56 103.126 10,56 100.841 10,32 101.030 10,3215-19 120.977 11,44 89.665 9,27 90.503 9,27 93.091 9,53 93.265 9,5320-24 113.553 10,74 80.373 8,31 81.125 8,31 81.170 8,31 81.324 8,3125-29 89.819 8,49 83.383 8,62 84.163 8,62 79.721 8,16 79.873 8,1630-34 82.919 7,84 75.710 7,83 76.418 7,83 77.107 7,89 77.254 7,8935-39 71.175 6,73 70.887 7,33 71.550 7,33 71.537 7,32 71.674 7,3240-44 65.921 6,23 64.346 6,65 64.947 6,65 65.568 6,71 65.693 6,7145-49 48.397 4,58 56.719 5,86 57.250 5,86 58.689 6,01 58.800 6,0150-54 36.041 3,41 46.823 4,84 47.261 4,84 48.907 5,01 48.999 5,0155-59 23.245 2,20 32.192 3,33 32.493 3,33 36.248 3,71 36.315 3,7160-64 20.727 1,96 18.738 1,94 18.913 1,94 21.775 2,23 21.816 2,2365-69 37.243 3,52 14.823 1,53 14.961 1,53 14.917 1,53 14.947 1,5370-74 *) *) 11.589 1,20 11.697 1,20 11.966 1,22 11.990 1,2375+ *) *) 14.051 1,45 14.182 1,45 13.655 1,40 13.683 1,40
Jumlah 1.057.767 100 967.535 100 976.582 100, 976.885 100 978.734 100Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
*) Data bergabung di kelompok umur 65+Tabel 2.85 menunjukkan bahwa Kabupaten Langkat telah menikmati Bonus Demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif 15-64 tahun pada tahun 2013 berjumlah 635.013 jiwa (64,88%). Artinya lebih dari dua kali lipat kelompok umur tidak produktif yaitu 0-14 tahun 303.101 jiwa (30,97%) dan 65 tahun ke atas 40.620 jiwa (4,15%). Hal ini menunjukkan bahwa dua orang usia produktif bertanggung jawab terhadap satu orang usia tidak produktif.Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial - ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehinga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tingi, imbasnya adalah meningkatnya kesejahteran masyarakat secara keseluruhan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-68
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya, terutama dalam menyiapkan lapangan pekerjan dan ketahanan pangan.
(2) Pengelompokan Penduduk Berdasar tingkat pendidikan.
Pada tahun 2013 penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak pernah/belum sekolah dan tidak tamat SD sejumlah 181.155 orang, tamat SD/sederajat sejumlah 217.663 orang, tamat SMP sederajat sejumlah 173.338 orang, tamat SMA/MA sejumlah 148.826 orang, tamat SMK 33.449 orang, tamat diploma I/II sejumlah 3.334 orang, tamat Diploma III/Sarjana muda 5.433 orang serta tamat sarjana dan pasca sarjana (S1,S2 dan S3) sejumlah 13.465 orang. Jumlah penduduk Kabupaten Langkat menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.84.Sedangkan menurut status pendidikannya mayoritas penduduk Kabupaten Langkat usia diatas 10 tahun tidak sekolah lagi sebesar 75,46%, namun masih ada 1,48% atau 11.516 orang penduduk yang tidak/belum pernah sekolah. Status pendidikan penduduk usia diatas 10 pada tahun 2013 disajikan dalam Tabel 2.98 sebagai berikut.
Tabel 2.98 Jumlah penduduk usia 10 tahun keatas menurut ijazah yang ditamatkan tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Laki-laki (%) Perempuan (%) TotalNo. Pendidikan yang ditamatkan% Jumlah % Jumlah % Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tidak/belum pernah sekolah 0,67 2.609 2,3 8.907 1,48 11.5162. Tidak/belum tamat sekolah dasar (SD) 19,02 74.067 24,68 95.572 21,84 169.6393. SD/MI/Sederajat 29,96 116.670 26,08 100.993 28,03 217.6634. SMP/MTs/Sederajat 23,51 91.552 21,12 81.786 22,32 173.3385. SMA/MA/Sederajat 19,95 77.689 18,37 71.137 19,16 148.8266. SM Kejuruan 4,94 19.237 3,67 14.212 4,31 33.4497. Diploma I/II 0,15 584 0,71 2.749 0,43 3.3348. Dilpoma III/Sarjana Muda 0,52 2.025 0,88 3.408 0,70 5.4339. Diploma IV/Sarjana/Pasca Sarjana 1,28 4.985 2,19 8.481 1,73 13.46510. Jumlah Penduduk Usia 10 keatas 50,14 389.419 49,86 387244 100 776.663
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
Tabel 2.99 Status pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas tahun 2013 Kabupaten Langkat.
Laki-laki (%) Perempuan (%) TotalNo. Status Pendidikan% Jumlah % Jumlah % Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tidak/belum pernah sekolah 0,67 2.609 2,3 8.907 1,48 11.5162. SD/MI/Sederajat 8,01 31.192 8,2 31.754 8,10 62.9463. SMP/MTs/Sederajat 6,18 24.066 6,1 23.622 6,14 47.6884. SMA/MA/Sederajat 5,48 21.340 5,22 20.214 5,35 41.5545. Diploma/Sarjana 2,96 11.527 3,97 15.374 3,46 26.9006. Tidak Sekolah Lagi 76,7 298.684 74,21 287.374 75,46 586.0587. Jumlah Penduduk Usia 10 keatas 50,14 389.419 49,86 387244 100 776.663
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.9.3 Rasio Penduduk ber-KTP per-satuan Penduduk.Rasio penduduk ber-KTP adalah perbandingan jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas yang ber-KTP terhadap jumlah penduduk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-69
usia 17 tahun ke atas atau telah menikah. Namun karena masalah ketersediaan data jumlah penduduk usia >17 tahun tidak tersedia, maka digunakan jumlah penduduk usia >15 tahun. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa Rasio penduduk ber-KTP terus meningkat dalam lima tahun terakhir, dengan jumlah penduduk ber-KTP pada tahun 2013 tercatat sebanyak 480.422 jiwa, dengan rasio sebesar 71,11% terhadap penduduk usia >15 tahun. jumlah dan rasio penduduk ber-KTP disajikan dalam Tabel 2.100 sebagai berikut.
Tabel 2.100 Perkembangan jumlah penduduk ber-KTP Kabupaten Langkat tahun 2009-2010.
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kepemilikan KTP tt 298.621 398.262 451.330 480.422Jumlah Penduduk usia >15 710.017 659.299 665.463 674.351 675.633Rasio penduduk ber KTP tt 45,29 59,85 66,93 71,11
Sumber: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Ka.Langkat tahun 2014
2.3.1.9.4 Kepemilikan Akte Kelahiran Penduduk.Rasio penduduk ber-akte kelahiran adalah perbandingan jumlah penduduk yang ber-akte kelahiran terhadap jumlah penduduk, disajikan dalam Tabel 2.101. Dari tabel tersebut sampai dengan tahun 2013 penduduk yang ber-akte kelahiran telah mencapai 14,49%. Hal ini dapat dipahami, karena akte kelahiran biasanya banyak diurus untuk penduduk yang baru lahir atau untuk pengurusan Pasport.
Tabel 2.101 Perkembangan jumlah penduduk ber-akte kelahiran Kabupaten Langkat tahun 2009-2010.
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kepemilikan Akte kelahiran tt 18.120 68.521 87.037 141.782Jumlah Penduduk usia >15 1.057.767 967.535 976.582 976.885 978.734Rasio penduduk ber Akte kelahiran tt 1,87 7,02 8,91 14,49
Sumber: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Ka.Langkat tahun 2014
2.3.1.9.5 Rasio Pasangan Ber-Akte Nikah.Rasio penduduk ber-akte nikah adalah perbandingan jumlah penduduk yang ber-akte nikah terhadap pasangan yang telah menikah. namun karena ketiadaan data jumlah pasangan yang telah menikah, maka hanya ditampilkan data jumlah pasangan ber-akte nikah dan pasangan yang menikah di Kantor Urusan Agama dibawah Kementerian Agama Republik Indonesia. terhadap jumlah penduduk, disajikan dalam Tabel 2.102.
Tabel 2.102 Perkembangan jumlah penduduk ber-akte nikah dan nikah di KUA Kabupaten Langkat tahun 2009-2010.
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kepemilikan Akte Nikah tt 42 789 176 393Jumlah pasangan menikah di KUA 10.742 10.860 11.404 11.309 10.421Total tt 10.902 12.193 11.485 10.814
Sumber: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Ka.Langkat tahun 2014
2.3.1.9.6 Prosentase Penerapan KTP Nasional berbasis NIK.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-70
Prosentase penerapan KTP Nasional berbasis NIK adalah perbandingan jumlah penduduk ber-KTP Nasional berbasis NIK terhadap jumlah penduduk ber-KTP. Hampir semua penduduk yan ber-KTP di Kabupaten Langkat sudah memiliki KTP berbasis NK, sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.103 sebagai berikut.
Tabel 2.103 Perkembangan jumlah penduduk ber-KTP Nasional berbasis NIK Kabupaten Langkat tahun 2009-2010.
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah penduduk ber- KTP berbasis NIK tt 298.621 398.262 451.330 480.422Jumlah Penduduk ber-KTP tt 298.621 398.262 451.330 480.422Rasio penduduk ber KTP berbasis NIK tt 100 100 100 100
Sumber: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Ka.Langkat tahun 2014
2.3.1.10 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.2.3.1.10.1 Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah.
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap seluruh pekerja perempuan. Dari Tabel 2.104 diketahui bahwa perkembangan prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dalam lima tahun terakhir terus meningkat, dari 57,73% pada tahun 2009 menjadi 63,12% pada tahun 2013. Perkembangan prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah terhadap perempuan yang bekerja dalam lima tahun terakhir fluktuatif cenderung menurun, yaitu 5,13% pada tahun 2009 menurun menjadi 4,08% pada tahun 2013.
Tabel 2.104 Perkembangan pegawai negeri sipil (PNS) perempuan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah PNS 13.252 13.559 13.317 13.030 12.3282. Jumlah PNS perempuan 7,651 7.904 7.805 7.692 7.782
Eselon I perempuan 0 0 0 0 0Eselon II perempuan 1 1 1 1 1Eselon III perempuan 19 19 22 21 21Eselon IV perempuan 181 181 192 200 200
3. Prosentase PNS perempuan 57,73 58,29 58,61 59,03 63,123. Jumlah perempuan bekerja 149.269 149.989 199.301 134.981 190.5114. Prosentase PNS perempuan
dari perempuan bekerja 5,13 5,27 3,92 5,70 4,08
Sumber : BKD dan Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.10.2 Partisipasi Perempuan Di Lembaga Swasta.Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga swasta/non PNS terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan. Dari Tabel 2.105 diketahui bahwa perkembangan prosentase perempuan bekerja non PNS fluktuatif cenderung meningkat, yaitu 94,87% pada tahun 2009 meningkat menjadi 95,92 pada tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-71
Tabel 2.105 Perkembangan Partisipasi angkatan kerja perempuan di Lembaga Swasta di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.
2.3.1.10.3 Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Penangannya.KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum.
Pemerintah Kabupaten Langkat sangat memperhatikan perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Kegiatan supervisi dilaksanakan secara terpadu antara BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Langkat, Kejaksaan, Polres, Tim Penggerak PKK Kabupaten dan LSM Sahabat Perempuan. Jumlah KDRT terlaporkan dan kegiatan supervise penanganan korban kekerasan dan penanganan korban KDRT yang melapor tersebut disajikan dalam Tabel 2.106 sebagai berikut.
Tabel 2.106 Peristiwa KDRT yang dilaporkan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : LKPJ Bupati Langkat 2009-2013 dan Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2011 dan 2014.
2.3.1.10.4 Persentase Jumlah Tenaga Kerja Dibawah Umur/Anak.Di Kabupaten Langkat data jumlah tenaga kerja anak di bawah umur belum ada. Karena mempekerjakan anak di bawah umum bertentangan dengan UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan Kepres No. 59 tahun 2002 tentang rencana aksi nasional penghapusan berbagai bentuk pekerjaan terburuk.
2.3.1.10.5 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan.Perkembangan partisipasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Langkat, sebagaimana disajikan dalam Tabe 2.107, menunjukan fluktiatif cenderung meningkat, dengan tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi. Hal ini mengingat adat-
TahunUraian 2009 2010 2011 2012 2013(2) (4) (5) (6) (7) (8)
Jumlah angkatan kerja perempuan 170.313 172.879 214.036 147.928 212.797Jumlah perempuan bekerja 149.269 149.989 199.301 134.981 190.511Jumlah pengangguran terbuka perempuan 20.684 22.800 14.735 12.947 22.286Jumlah PNS perempuan 7,651 7.904 7.805 7.692 7.782Jumlah perempuan bekerja non PNS 141.618 142.085 191.496 127.289 162.729Prosentase Non PNS perempuan dari perempuan bekerja
94,87 94,73 96,08 94,30 95,92
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah KDRT yang dilaporkan 49 278 200 220 1682. Jumlah Rumah Tangga 247.032 238.134 241687 243.481 244.0973. Rasio KDRT per 10000 Rumah Tangga 1,98 11,67 8,28 9,04 6,884. Kegiatan supervisi 49 278 200 220 168
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-72
istiadat di kabupaten Langkat yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, yang tidak mewajibkan perempuan bekerja. Namun disaat-saat kebutuhan keluarga sangat mendesak, pekerja perempuan akan aktif bekerja, sehingga tidak mengherankan bila terjadi fluktuasi partisipasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Langkat.
Tabel 2.107 Perkembangan angkatan kerja perempuan dan pengangguran terbuka perempuan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.
2.3.1.11 Keluarga Berencana (KB) Dan Keluarga Sejahtera (KS).2.3.1.11.1 Rata-rata Anggota Keluarga.
Salah satu indikator keberhasilan program Keluarga Berencana adalah penurunan rata-rata jumlah anak per keluarga, yang dalam hal ini dicerminkan dalam rata-rata anggota keluarga dari rumah tangga yang ada di Kabupaten Langkat. Dari Tabel 2.108 diketahui bahwa rata-rata anggota keluarga Kabupaten Langkat cenderung turun dari 4,3 pada tahun 2009 menjadi 3,91 pada tahun 2013. Kecamatan yang memiliki rata-rata anggota keluarga terkecil adalah Kecamatan Sirapit dari 3,9 pada tahun 2009 menjadi 3,46 pada tahun 2013. Sedangkan yang terbesar adalah Kecamatan Stabat, yaitu dari 4,8 pada tahun 2009 menjadi 4,03 pada tahun 2013.
Tabel 2.108 Perkembangan rata-rata anggota keluaraga dari rumah tangga menurut kecamatan Kabupaten Langkat dari tahun 2009-2013.
Rata-rata Anggota KeluargaNo. Kecamatan 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Bahorok 4,0 3,9 3,9 3,9 3,652. Sirapit 3,9 4,1 3,8 3,7 3,463. Salapian 4,5 4,5 3,8 3,7 4,294. Kutambaru 4,0 4,1 3,7 3,6 3,525. Sei Bingei 3,7 3,8 3,9 3,9 4,036. Kuala 4,0 3,7 3,8 3,7 3,607. Selesai 4,5 4,0 4,1 4,1 4,248. Binjai 4,0 4,0 4,2 4,2 3,849. Stabat 4,8 4,2 4,2 4,2 4,0310. Wampu 4,1 3,9 4,0 3,9 5,6311. Batang Serangan 4,1 4,1 3,8 3,7 3,7612. Sawit Seberang 4,0 4,5 4,1 4,0 2,4013. Padang Tualang 4,6 4,6 4,2 4,1 4,6314. Hinai 3,8 4,2 4,4 4,3 3,72
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah angkatan kerja perempuan 170.313 172.879 214.036 147.928 212.797
Jumlah perempuan bekerja 149.269 149.989 199.301 134.981 190.511Jumlah pengangguran terbuka perempuan 20.684 22.800 14.735 12.947 22.286
2. Bukan angkatan kerja perempuan 191.812 187.439 126.011 192.978 122.142Sekolah 32.645 19.188 27.604 17.774 26.775Mengurus rumah tangga 148.893 149.954 87.477 152.502 85.468Lainnya 10.274 17.907 10.930 22.462 9.899
3. Partisipasi angkatan kerja perempuan 47,02 48,02 62,94 43,42 63,534. Tingkat pengangguran angkatan kerja
perempuan12,14 13,20 6,88 8,75 10,47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-73
15. Secanggang 4,3 4,2 4,1 4,0 3,9216. Tanjung Pura 4,1 4,7 4,4 4,3 3,9817. Gebang 4,8 4,6 4,1 4,1 4,3018. Babalan 4,5 4,4 3,9 3,0 4,2419. Sei Lepan 4,3 4,6 4,1 4,1 4,7320. Brandan Barat 4,4 4,3 4,1 4.0 2,2121. Besitang 4,9 5,4 4,0 4,0 3,8022. Pangkalan Susu 4,4 4,6 4,1 4,1 3,4423. Pematang Jaya 3.6 4,4 4,0 4,1 4,01
Langkat 4,3 4,3 4,1 4,0 3,91Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.11.2 Rasio Akseptor KB.Akseptor KB di kabupaten Langkat terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir, dimana pada tahun 2009 Akseptor KB berjumlah 125.177 meningkat menjadi 135.837 pada tahun 2013, demikian juga halnya dengan Rasio Akseptor KB terus meningkat dari 68,43 menjadi 68,85 pada tahun 2013. Sedangkan Rasio Akseptor KB menurut kecamatan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa Kecamatan Brandan Barat memiliki Rasio Akseptor KB terbesar yakni 80,11, dan Kecamatan Babalan memiliki Rasio Akseptor KB terkecil yakni 63,41. Perkembangan Rasio Akseptor KB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.109. sedangkan Rasio Akseptor menurut kecamatan Kabupaten langkat tahun 2013 disajikan dalam Tabel 2.110 sebagai berikut.
Tabel 2.109 Perkembangan Rasio Akseptor KB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.110 Rasio Akseptor menurut kecamatan Kabupaten Langkat tahun 2013.
No. Kecamatan Jumlah Akseptor KB (peserta KB aktif)
Jumlah Pasangan usia subur
Rasio akseptor KB
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)1. Bahorok 4 848 7 163 67,682. Sirapit 2 669 4 045 65,983. Salapian 4 336 6 615 65,554. Kutambaru 2 050 2 859 71,705. Sei Bingei 6 459 9 436 68,456. Kuala 6 485 9 402 68,977. Selesai 8 049 12 537 64,208. Binjai 5 464 7 594 71,959. Stabat 10 395 15 713 66,1610. Wampu 6 400 8 339 76,7511. Batang Serangan 4 793 7 115 67,3612. Sawit Seberang 3 237 4 771 67,8513. Padang Tualang 5 753 8 275 69,5214. Hinai 6 680 9 504 70,2915. Secanggang 9 065 13 634 66,4916. Tanjung Pura 9 901 13 116 75,4917. Gebang 6 991 10 296 67,9018. Babalan 5 934 9 358 63,41
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Akseptor KB KB aktif) 125.177 128 765 131 730 135 680 135 8372. Jumlah Pasangan usia subur 182.927 187 813 191 657 197 189 197 2803. Rasio akseptor KB 68,43 68,56 68,73 68,81 68,85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-74
19. Sei Lepan 6 517 9 575 68,0620. Brandan Barat 3 946 4 926 80,1121. Besitang 7 805 10 556 73,9422. Pangkalan Susu 6 072 9 448 64,2723. Pematang Jaya 1 988 3 003 66,20
Jumlah 135 837 197 280 68,85Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.11.3 Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera.Indikator Keluarga Sejahtera pada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang terkandung didalam undang-undang no. 10 Tahun 1992 disertai asumsi bahwa kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang spesifik dan operasional. adapu indikator dimaksud adalah:
a. Keluarga Pra SejahteraAdalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs) Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan.
b. Keluarga Sejahtera Tahap IAdalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal yaitu1. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing
anggota keluarga.2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua)
kali sehari atau lebih. 3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda
untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.4. Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.5. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB
dibawa kesarana/petugas kesehatan.
c. Keluarga Sejahtera tahap IIYaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 yaitu :6. Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.7. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan
daging/ikan/telur sebagai lauk pauk.8. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu
stel pakaian baru per tahun.9. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap
penghuni rumah.10. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam
keadaan sehat.11. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang
berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap.12. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa
membaca tulisan latin.13. Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat
ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-75
14. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
d. Keluarga Sejahtera Tahap III.yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula memenuhi syarat 15 sampai 21, syarat pengembangan keluarga yaitu :15. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan
agama.16. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan
untuk tabungan keluarga untuk tabungan keluarga.17. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan
kesempatan itu dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
18. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
19. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan.
20. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah.21. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana
transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah setempat.
e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus.Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan dapat pula memenuhi kriteria 22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya yaitu :22. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela
memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
23. Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.
Dari Tabel 2.111 diketahui bahwa jumlah keluarga Prasejahtera terus menurun dalam lima tahu8n terakhir, yaitu dari 41.461 Keluarga pada tahun 2010, turun menjadi 37.550 pada tahun 2013. Sedangkan kecamatan-kecamatan di wilayah pesisir rata-rata memiliki keluarga prasejahtera lebih tinggi dibanding wilayah lainnya.
Tabel 2.111 Perkembangan Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I, II, III Plus di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2011-2014.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Keluarga Prasejahtera 46.469 41.461 39.678 38.934 37.5502. Jumlah Keluarga Sejahtera I 57.846 58,796 59.766 60.650 62.4123. Jumlah Keluarga Sejahtera II 85.616 90.510 96.673 101.978 105.3054. Jumlah Keluarga Sejahtera III 63.022 65.456 68.765 69.030 70.8225. Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus 7.331 7.698 7.513 8.778 8.821
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-76
Tabel 2.112 Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I, II, III Plus menurut Kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
Keluarga SejahteraNo. Kecamatan
Pra.Keluarga Sejahtera I II III III Plus
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Bahorok 1 279 2 424 4 833 1 779 797 11 1122. Serapit 305 857 2 862 1 239 98 5 3613. Salapian 755 1 897 3 703 2391 447 9 1934. Kutambaru 422 542 1 909 1 072 362 4 3075. Sei Bingai 1 734 2 658 5 494 3 917 153 13 9566. Kuala 1 572 3 455 4 022 3 196 450 12 6957. Selesai 2 350 3 262 7 093 4 818 153 17 6768. Binjai 452 1 680 3 779 4 538 838 11 2879. Stabat 1 259 3 275 12 429 5 137 268 22 36810. Wampu 1 932 2 621 6 406 1 494 0 12 45311. Batang Serangan 924 2 441 3 857 3 030 136 10 38812. Sawit Seberang 130 1 969 3 341 1 795 186 7 42113. Padang Tualang 1 847 2 809 4 814 2 663 897 13 02714. Hinai 1 593 2 104 4 681 5 162 79 13 61915. Secanggang 4 828 3 840 4 130 4 931 1 376 19 10516. Tanjung Pura 5 244 5 601 5 226 2 759 177 19 00717. Gebang 1 828 3 787 3 872 4 301 52 13 84018. Babalan 1 811 4 254 4 294 3 920 785 15 06419. Sei Lepan 1 543 2 805 6 523 3 136 118 14 12520. Brandan Barat 1 012 2 228 2 129 2 821 7 8 19721. Besitang 2 616 3 793 3 728 3 312 898 14 34722. Pangkalan Susu 1 608 2 928 4 527 2 832 421 12 31623. Pematang Jaya 506 1 185 1 653 579 123 4 046
Sumber : Kabupaten Langkat dalam angka 20142.3.1.12 Sosial.2.3.1.12.1 Sarana Sosial.
Sarana sosial yang ada di Kabupaten Langkat adalah panti asuhan anak. Panti asuhan anak tersebut seluruhnya dimiliki oleh swasta Sedangkan panti sosial bina netra dan panti sosial bina grahita serta panti sosial lainnya belum ada di Kabupaten Langkat. Sejak tahun 2009-2013 jumlah dan penghuni panti asuhan di kabupaten Langkat cenderung meningkat, seperti yang disajikan dalam Tabel 2.113 sebagai berikut.
Tabel 2.113 Perkembangan jumlah Panti Asuhan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.12.2 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.Penyandang masalah kesejahteran sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga/masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau ganguan tidak dapat melaksnakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehinga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani, sosial secara
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Panti Asuhan 3 4 6 5 52. Kapasitas 160 209 409 363 3633. Penghuni 155 197 277 363 363
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-77
memadai dan wajar). Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial di Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 2.114 sebagai berikut.
Tabel 2.114 Perkembangan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Anak Balita Terlantar tt tt 79 79 792. Anak Terlantar tt tt 298 298 2983. Anak Nakal tt tt 69 69 694. Anak Jalanan tt tt 20 20 205. Wanita Rawan Sosial Ekonomi tt tt 4.362 4.362 4.3266. Korban Tindak Kekerasan tt tt 91 91 917. Korban Penyalahgunaan NAPZA tt tt 120 120 1208. Keluarga Fakir Miskin tt tt 38.468 38.468 384689. Keluarga yang Tinggal di Rumah Tidak
Layak Huni tt tt 5.679 5.624 5.624
10. Komunitas Adat terpencil tt tt 12 12 1211. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis tt tt 427 427 42712. Korban bencana Alam tt tt 179 179 17913. Korban Bencana Sosial tt tt 784 784 78414. Pekerja Migran Terlantar tt tt 38 38 3815. Penyandang HIV/AIDS tt tt 0 0 016. Keluarga Rentan tt tt 2.020 2.020 201017. Anak Jermal tt tt 334 334 334
18. Masyarakat tinggal di daerah rawan bencana tt tt 2.156 2.101 2.101
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.tt : belum ada data
2.3.1.12.3 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.Jumlah PMKS di Kabupaten Langkat yang mendapatkan penanganan dengan memperoleh bantuan social selama lima tahun terakhir selalu sama jumlahnya. Secara jelas tercantum pada tabel 2.115. Beberapa faktor yang menjadi permasalahan dalam pencapaian target : - Besarnya jumlah PMKS dan masih tergantung dari kegiatan
Program Keluarga Harapan dimana target sasaran tiap tahun hampir sama
- Besarnya jumlah fakir miskin dan masih sangat kecil alokasi angaran untuk peberdayan melalui KUBE
- Terbatasnya angaran sehinga baru dapat memberikan jaminan hidup untuk lanjut usia terlantar non potensial
Tabel 2.115. PMKS yang memperoleh bantuan sosial Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.tt : belum ada data
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah PMKS penerima bantuan tt tt 199 199 1992. Jumlah PMKS yg seharusnya
menerima bantuan tt tt 2.156 2.101 363
3. Prosentase PMKS penerima bantuan tt tt 9,23 9,47 9,47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-78
2.3.1.13 Ketenagakerjaan.2.3.1.13.1 Angkatan Kerja.
Jumlah penduduk Kabupaten Langkat dari tahun ke tahun meningkat, tetapi jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun fluktuatif cenderung meningkat. Dari jumlah angkatan kerja tersebut sebagian besar dapat terserap dalam lapangan kerja yang ada dengan rata-rata 90 %. Jumlah penduduk yang tidak bekerja juga ada kecenderungan semakin menurun. Dengan demikian upaya-upaya yang berkaitan dengan pengurangan pengangguran yang dilakukan oleh sektor-sektor terkait perlu terus ditingkatan.
Tabel 2.116 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
NO. Indicator 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1 Angkatan Kerja 479.208 488.274 502.602 452.992 505.164
Bekerja 437.188 445.850 473.618 425.892 469.295Pengangguran terbuka 42.020 42.424 29.034 27.103 35.869Pernah bekerja 10.925 5.195 4.166 12.541 11.810Tidak pernah bekerja 31.095 37.229 24.868 14.562 24.059
2 Bukan Angkatan kerja 246.854 232.294 174.208 227.292 163.740Sekolah 61.777 38.230 51.985 37.058 50.353Mengurus Rumah Tangga 152.623 153.013 89.789 154.032 88.775Lainnya 32.445 41.051 32.434 36.202 24.612
3 Jumlah Penduduk diatas 15 tahun 726.062 720.568 676.860 680.287 668.9044 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66,00 69,51 74.26 66,59 75,525 Tingkat Pengangguran Terbuka 8,77 8,69 5,78 5,98 7,10
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Berdasarkan Tabel 2.116 diatas diketahui bahwa seiring dengan pertumbuhan penduduk jumlah angkatan kerja juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 angkatan kerja berjumlah 479.208 orang, menjadi 505.164 orang pada tahun 2013. Namun jumlah pengangguran terbuka cenderung mengalami penurunan dari 42.020 orang pada tahun 2009 menjadi 35.869 orang pada tahun 2013. Hal ini perlu diwaspadai mengingat jumlah tersebut justru meningkat dibanding tahun 2012 dengan tingkat pengangguran terbuka hanya 27.103 orang.
2.3.1.13.2 Produktivitas Kerja.Produktivitas kerja diukur dengan menggunakan nilai tambah suatu daerah yaitu PDRB dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Produktivitas kerja Kabupaten Langkat berdasarkan PDRB ADHK 2000 cenderung mengalami peningkatan, dari Rp. 15.597.935 pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp. 18.170.532 pada tahun 2013, namun ada penurunan pada tahun 2013 dibanding produktivitas kerja pada tahun 2012, yaitu dari Rp. 18.921.816 menjadi Rp. 18.170.532 pada tahun 2013.
Sedangkan berdasarkan PDRB ADHB, produktivitas kerja Kabupaten Langkat terus mengalami peningkatan. Dari Rp. 33.829.451 menjadi Rp. 53.675.215 pada tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-79
Perkembangan produktivitas kerja Kabupaten Langkat 2009-2014 disajikan dalam Tabel 2.117 sebagai berikut.
Tabel 2.117 Perkembangan produktivitas tenaga kerja Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.118 Perkembangan produktivitas tenaga kerja per sektor ekonomi Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
2009 2010 2011 2012 2013SektorADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)Pertanian 16.759.867 32.548.339 18.039.060 38.418.075 16.282.951 37.960.180 31.551.827 79.640.167 19.131.258 52.236.494
Pertambangan & penggalian
175.148.823
745.188.805 51.827.673 239.831.447 47.620.937 241.320.110 70.412.039 379.034.283 34.207.068 194.636.007
Industri Pengolahan
21.861.148 59.858.506 23.677.869 69.685.660 22.570.299 70.081.822 91.770.800 303.720.266 28.306.218 100.110.002
Listrik, gas & Air Bersih
92.123.552 319.729.730 38.795.732 141.265.244 tt tt 103.035.714 423.892.857 tt tt
Konstruksi 7.411.775 17.945.205 7.343.520 19.582.018 8.155.828 24.277.038 20.099.502 65.192.556 9.013.395 31.415.610
Perdagangan, hotel & Restoran
12.869.297 19.320.796 13.218.418 21.568.152 15.879.880 27.627.918 24.017.329 44.549.468 20.811.869 40.981.311
Pengangkutan & Kom
7.992.676 21.550.092 7.280.104 21.539.496 13.405.085 42.372.485 18.100.109 62.261.396 13.790.517 51.048.125
Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
54.007.188 125.619.946 98.519.910 244.184.823 44.680.917 116.855.638 46.571.509 127.365.743 44.699.332 129.722.841
Jasa 7.790.940 20.301.104 7.146.987 20.332.039 7.866.041 24.761.125 16.366.075 54.059.561 7.329.048 25.775.406
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.13.3 Kesempatan Kerja.Berdasarkan Struktur Tenaga Kerja yang bekerja pada beberapa Sektor tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 (Persentase penduduk 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama) diperoleh Struktur Tenaga Kerja yang terbanyak yaitu : Sektor Pertanian 51,08% tahun 2009 meningkat menjadi 51,33% pada tahun 2013. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,55% pada tahun 2009 menurun menjadi 14,05% pada tahun 2013, Sektor Jasa-Jasa 11,08% pada tahun 2009 meningkat menjadi 15,05% pada tahun 2013. Sektor Industri Pengolahan 7,79% pada tahun 2009 menurun menjadi 6,92% pada tahun 2013.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. PDRB ADHK 2000
(milyar)6.819,23 7.210,56 7.626,99 8.058,65 8.527,34
Tenaga kerja 437.188 445.850 473.618 425.892 469.295Produktivitas ADHK 15.597.935 16.172.614 16.103.674 18.921.816 18.170.532
2. PDRB ADHB (miyar) 14.789,83 17.037,98 19.565,25 22.166,50 25.189,51Tenaga kerja 437.188 445.850 473.618 425.892 469.295Produktivitas ADHB 33.829.451 38.214.601 41.310.191 52.047.233 53.675.215
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-80
Tabel 2.119 Perkembangan Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
2009 2010 2011 2012 2013No. Uraian Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)1. Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
223.318 51,08 218.487 49,00 255.302 53,90 138.759 52,87 240.877 51,33
2. Pertambangan dan Penggalian
2.251 0,51 795 0,18 9.075 1,92 6.213 2,37 13.242 2,82
3. Industri 34.065 7,79 33.117 7,43 36.665 7,74 9.459 3,60 32.454 6,924. Listrik, Gas dan Air
Minum259 0,06 656 0,15 - - 280 0,11 - -
5. Konstruksi 22.046 5,04 23.757 5,33 23.051 4,87 10.854 4,14 27.995 5,976. Perdagangan Besar,
Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
85.453 19,55 89.022 19,97 78.488 16,57 54.591 20,80 65.922 14,05
7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
19.115 4,37 22.306 5,00 12.822 2,71 10.069 3,84 14.130 3,01
8. Lembaga Keuangan, Usaha Persewaan Bangunan & Jasa Perusahaan
2.226 0,51 1.331 0,30 3.228 0,68 3.538 1,35 4.041 0,86
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
48.455 11,08 56.379 12,65 54.987 11,61 28.710 10,94 70.634 15,05
Jumlah 437.188 100 445.850 100 473.618 100 262.473 100 469.295 100Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.13.4 Tingkat Pengangguran Terbuka.Penganguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjan dan belum mendapatkannya. Untuk mengukur tingkat penganguran pada suatu wilayah bisa didapat dari persentase membagi jumlah penganguran dengan jumlah angkatan kerja. Dari data perkembangan tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Langkat (Tabel 2.103) dapat diketahui bahwa perkembangannya fluktuatif cenderung menurun dalam lima tahun terakhir yaitu dari 42.020 jiwa pada tahun 2009 menurun menjadi 35.869 jiwa pada tahun 2013. dari jumlah pengangguran tersebut sebagian besar memang tidak pernah bekerja.
Tabel 2.120 Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat Bidang Ketenagakerjaan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2012.
No. Indicator 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (7)1 Angkatan Kerja 479.208 488.274 502.602 452.992 505 1642. Bekerja 437.188 445.850 473.618 425.892 469 2953. Pengangguran terbuka 42.020 42.424 29.034 27.103 35 8693.1 Pernah bekerja 10.925 5.195 4.166 12.541 11 8103.2 Tidak pernah bekerja 31.095 37.229 24.868 14.562 24 0594 Tingkat Pengangguran Terbuka 8,77 8,69 5,78 5,98 7,105 Jumlah pencari kerja terdaftar 3.899 3 420 1 966 2 464 3 576
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-81
2.3.1.14 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM).2.3.1.14.1 Persentase Koperasi Aktif.
Perkembangan jumlah Koperasi Aktif di Kabupaten Langkat cenderung stabil dengan jumlah antara 543 unit Koperasi pada tahun 2009 menjadi 619 unit koperasi pada tahun 2013. Sedangkan jumlah anggota Koperasi cenderung menurun, dari 67.351 orang pada tahun 2009 menjadi 57.804 orang pada tahun 2013. Perkembangan jumlah Koperasi tahun 2009-2012 disajikan dalam Tabel 2.121 sebagai berikut.
Tabel 2.121 Perkembangan jumlah koperasi Aktif di Kabupaten Langkat tahun 2009-2012.
JumlahNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Koperasi 543 584 607 617 6192. Jumlah anggota 67.351 56.209 56.203 56.403 57.8043. KUD 41 41 41 44 44
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.122 Jumlah Koperasi Aktif menurut Kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2013.
No. Kecamatan Jumlah Koperasi Aktif
Jumlah Anggota KUD
(1) (2) (3) (8)1. Bahorok 33 2.208 22. Serapit*) - - -3. Salapian 25 1.106 34. Kutambaru*) 1 840 -5. Sei Bingai 35 5.211 36. Kuala 25 2.249 17. Selesai 49 4.027 28. Binjai 21 2.734 19. Stabat 122 13.135 210. Wampu 14 2.956 111. Batang Serangan 5 243 -12. Sawit Seberang 6 346 -13. Padang Tualang 27 1.781 514. Hinai `19 1.475 215. Secanggang 46 2.607 416. Tanjung Pura 37 3.535 417. Gebang 22 3.976 118. Babalan 43 2.727 119. Sei Lepan 15 1.088 320. Brandan Barat 15 1.286 121. Besitang 28 2.733 322. Pangkalan Susu 30 1.541 423. Pematang Jaya*) 1 - -
Sumber : Kabupaten Langkat dalam angka 2014
b) Jumlah UKM non BPR/LKMUKM.Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi tahun 2006 diketahui bahwa jumlah perusahaan/usaha yang memiliki lokasi permanen dan tidak permanen untuk berusaha, memiliki jumlah yang hampir berimbang. Dimana jumlah usaha yang memiliki lokasi permanen sebanyak 47.189 unit, sedangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-82
usaha yang tidak memiliki lokasi/non permanen berjumlah 38.247 unit. Klasifikasi usaha perdagangan eceran dan grosir memiliki jumlah 21.225 unit untuk yang berlokasi permanen dan 23.322 unit yang berlokasi tidak permanen. Jumlah perusahaan/usaha berlokasi permanen dan non permanen disajikan dalam Tabel 2.123 sebagai berikut.
Tabel 2.123 Perusahaan/Usaha yang Berlokasi Permanen dan Non Permanen di Kabupaten Langkat berdasar hasil Sensus Ekonomi tahun 2006.
Sumber : BPS Langkat/
Sensus ekonomi
tahun 2006.
2.3.1.15 Penanaman Modal.Penanaman Modal adalah pengeluaran atau perbelanjan perusahan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
2.3.1.15.1 Jumlah Industri Sedang dan Besar serta Perusahaan Pertanian.Pada tahun 2013 jumlah perusahaan industri besar/sedang di Kabupaten Langkat ada 60 buah perusahaan. Jumlah industri sedang dan besar hampir tidak berubah dalam lima tahun terakhir. Perkembangan jumlah industri sedang dan besar Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir disajikan dalam Tabel 2.124 sebagai berikut.
Tabel 2.124 Perkembangan jumlah Industri sedang dan besar Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
JumlahNo. Klasifikasi lapangan
usaha Berlokasi Permanen
Berlokasi tidak permanen
(1) (2) (3) (4)1. Pertambangan dan galian 202 02. Industri pengolahan 9.120 03. Listrik, Gas dan Air 78 04. Konstruksi 686 05. Perdagangan besar dan eceran 21.225 23.3226. Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan-minum6621 5.094
7. Transportasi, pergudangan dan komunikasi
1.112 7.042
8. Perantara keuangan 138 249. Real Estat, Usaha Pesewaan dan
Jasa Perusahaan1.152 33
10. Jasa pendidikan 1375 011. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 650 21112 Jasa Kemasyarakatan, Sosial,
Budaya dan Perorangan Lainnya4.830 2.521
Jumlah 47.189 38.247
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-83
JumlahNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Industri sedang dan besar 57 57 60 54 61Industri makanan 34 34 37 34 38Industri kayu, barang dari kayu, gabus (tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari baambu, rotan dan lainnya
8 8 10 8 9
Industri kertas dan barang dari kertas 3 2 2 2 4Industri karet, barang dari karet dan palstik 7 6 6 7 5Industri barang galian bukan logam 2 2 2 3 1Industri pengolahan lainnya 1 2 1 1 1
2 Perusahaan pertanian *) tt tt tt tt 76Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
*) BPS/Sensus Pertanian tahun 2013
2.3.1.15.2 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA).Jumlah investasi untuk industri sedang dan besar di Kabupaten Langkat berdasarkan data dari BPS Kabupaten Langkat Tahun 2011 berjumlah Rp. 1.312.170.464. Besaran nilai investasi berdasarkan jenis industri disajikan dalam Tabel 2.125 berikut ini.
Tabel 2.125 Nilai investasi industri besar dan sedang di Kabupaten Langkat tahun 2011.
No. Uraian Jumlah Nilai Investasi(1) (2) (3) (4)
1. Industri sedang dan besar 61 1.312.170.4642. Industri makanan 37 412.907.4083. Industri kayu, barang dari kayu, gabus (tidak termasuk
furnitur), barang anyaman dari bambu, rotan dll.10 920.000
4. Industri kertas dan barang dari kertas 3 6.807.3205. Industri karet, barang dari karet dan palstik 7 16.632.7606. Industri barang galian bukan logam 2 -7. Industri pengolahan lainnya 1 874.902.976
Sumber: Statistik Industri Besar dan Sedang Kabupaten Langkat 2011
Tabel 2.126 Daya serap tenaga kerja industri besar dan sedang di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
JumlahNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Industri sedang dan besar 9183 9183 7648 6772 58532. Industri makanan 5093 5093 5069 4456 32613. Industri kayu, barang dari kayu, gabus
(tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari baambu, rotan dan lainnya
427 427 498 419 420
4. Industri kertas dan barang dari kertas 140 140 276 232 3635. Industri karet, barang dari karet dan palstik 3310 3310 1522 1430 11136. Industri barang galian bukan logam 116 117 114 151 247. Industri pengolahan lainnya 1 116 84 84 84
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014
2.3.1.16 Kebudayaan.2.3.1.16.1 Penyelenggaraan Festifal Seni dan Budaya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-84
Kesenian-kesenian yang ada di Kabupaten Langkat hanya dipentaskan pada saat-saat ada upacara pesta pernikahan atau pesta-pesta keluarga lainnya. Agenda resmi kebudayaan yang dilaksanakan secar rutin belum ada.
2.3.1.16.2 Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya.Masing-masing etnis/suku yang ada di Kabupaten Langkat telah membentuk organisasi sosial kebudayaan. Organisasi tersebut adalah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Langkat untuk etnis Melayu, Pujakesuma untuk etnis Jawa, Merga Silima untuk etnis Karo, Hikma untuk etnis Madailing dan Tapanuli Selatan dan lain lain. Masing-masing organisasi sosial budaya dari masing-masing etnis tersebut memiliki Gedung untuk penyelenggaraan kegiatan kebudayaan. Disamping itu khusus untuk etnik/suku Karo, di masing-masing kampung yang memiliki komunitas etnik/suku Karo biasanya juga memiliki Gedung adat budaya atau biasa disebut “Jambur”. Jambur-jambur tersebut selain untuk sarana pertemuan warga, juga biasa digunakan untuk Pesta Adat dan Pesta Pernikahan, serta untuk pergelaran budaya.
2.3.1.16.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan.Di Kabupaten Langkat Benda Purbakala sebagian sudah diletakkan dalam satu musium daerah, yaitu Musium Daerah di kota Tanjung Pura. Selain itu ada situs-situs bersejarah yang juga menjadi objek wisata yaitu;a. Istana Batu Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang;b. Pulau Kuburan Mas Merah dan Kuburan Panjang di Pulau
Kampai Kecamatan Pangkalan Susu;c. Mesjid Azizi, Makam T. Amir Hamzah dan musium,
Kecamatan Tanjung Pura; d. Haul Tuan Guru Besilam, Kecamatan Padang Tualang; dane. Kampung Bali di Kecamatan Wampu.
2.3.1.17 Pemuda dan Olah Raga.2.3.1.17.1 Jumlah Organisasi Pemuda.
Organisasi pemuda di Kabupaten Langkat periode tahun 2009-2013 jumlahnya cenderung meningkat yaitu dari 52 buah organisasi pemuda pada tahun 2009 meningkat menjadi 57 buah pada tahun 2013, seperti tercantum pada tabel 2.109.
2.3.1.17.2 Jumlah Organisasi Olahraga.Organisasi Olah Raga di Kabupaten Langkat periode tahun 2009-2013 jumlahnya tidak berubah yaitu dari 26 buah organisasi olah raga, seperti tercantum pada tabel 2.109.
2.3.1.17.3 Jumlah Kegiatan Kepemudaan.Kegiatan kepemudaan di Kabupaten Langkat cenderung menurun, yaitu dari 7 kegiatan pada tahun 2009 menjadi 5 kegiatan pada tahun 2013, seperti disajikan dalam Tabel 2.109. Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat tanpa kegiatan formal yang produktif, bisa jadi akan membuat pemuda membuat kegiatan yang kontraproduktif.
2.3.1.17.4 Jumlah Kegiatan Olahraga.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-85
Kegiatan Olah Raga di Kabupaten Langkat fluktiatif cenderung menurun, yaitu dari 10 kegiatan pada tahun 2009 menjadi 7 kegiatan pada tahun 2013, seperti tersajikan dalam Tabel 2.127. Kegiatan olah raga tersebut biasanya banyak dipengaruhi oleh ketersediaan sponsor acara. Namun hal ini dapat dihindari, apabila Pemerintah memberikan perhatian yang cukup terhadap kegiatan olah raga di Kabupaten Langkat.
Tabel 2.127 Perkembangan jumlah organisasi pemuda, olah raga, kegaiatan kepemudaan dan kegiatan olah raga di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
DATA TAHUNNo JENIS DATA SATUAN
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 Organisasi Pemuda Organisasi 52 53 55 55 572 Organisasi Olahraga Organisasi 26 26 26 26 263 Kegiatan Kepemudaan Kegiatan 7 7 5 5 54 Kegiatan Olahraga Kegiatan 10 5 12 9 7
Sumber : Dispora Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.18 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.2.3.1.18.1 Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.
Kegiatan pembinan terhadap LSM, Ormas dan OKP Jumlah kegiatan pembinan terhadap LSM, Ormas dan OKP di Kabupaten Langkat sejak tahun 2009-2013 jumlahnya tetap yaitu 1 kali kegiatan per-tahun seperti tercantum pada Tabel 2.110.
2.3.1.18.2 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah.Jumlah kegiatan pembinan politik daerah di Kabupaten Langkat sejak tahun 2009-2013 jumlahnya sama yaitu 1 kali kegiatan seperti tercantum pada Tabel 2.128.
Tabel 2.128 Perkembangan jumlah kegiatan pembinaan LSM, Ormas dan OKP serta kegiatan pembinaan politik di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber
: Bad
an Kesbangpol
Linmas Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.19 Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.2.3.1.19.1 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk.
DATA TAHUNNo JENIS DATA SATUAN
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pembinaan LSM, Ormas dan OKP Kali 1 1 1 1 1
2 Pembinaan Politik Daerah Kali 1 1 1 1 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-86
Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.Jumlah polisi pamong praja dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong praja yang ditetapkan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jumlah Polisi Pamong Praja di Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir terus mengalami penurunan, dari 115 orang pada tahun 2009 menurun menjadi 100 orang pada tahun 2013.
Tabel 2.129 Perkembangan jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kontor Satpol PP Kab. Langkat 2014.
2.3.1.19.2 Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk.Jumlah Linmas fluktuatif cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2009 jumlah Linmas sebanyak 6.320 orang atau 22,82 per Desa/Kelurahan meningkat menjadi 6.444 orang atau 23,26 orang pada tahun 2013. Perkembangan jumlah dan Rasio Linmas Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.130 sebagai berikut.
Tabel 2.130 Perkembangan jumlah Linmas Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Badan KesbangpolLinmas Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.19.3 Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan.Sebuah pos ronda/Siskamling harus didirikan ditempat strategis misalnya area masuk wilayah kampung, dipersilangan antar gang, atau ditempat yang lebih leluasa agar bisa memandang dari segala arah. Menurut ketentuan seperti disebutkan didalam buku petunjuk sikamling, setiap wilayah rukun tetangga(RT) minimal harus memiliki gardu ronda, bahkan idealnya setiap wilayah RT mempunya dua pos ronda. di Kabupaten Langkat Siskamling didirikan di masing-masing Dusun di Setiap Desa dan Kelurahan. Adapun Rasio Pos
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Polisi Pamong Praja 115 115 115 110 1002. Jumlah Penduduk 1.057.767 967.535 976.582 976.885 978.734
3. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 1,09 1,19 1,18 1,13 1,02
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Linmas 6.320 6.318 6.708 6.585 6.4442. Jumlah Penduduk 1.057.767 967.535 976.582 976.885 978.7343. Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk 59,75 65,30 68,69 67,41 65,844. Jumlah Desa/ Kelurahan 277 277 277 277 2775. Rasio jumlah Linmas per Desa/Kelurahan 22,82 22,81 24,22 23,77 23,26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-87
Siskamling per jumlah Desa/Kelurahan disajikan dalam Tabel 2.131.
Tabel 2.131 Perkembangan Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Badan KesbangpolLinmas Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.19.4 Penegakan Perda.Operasi Penegakan Peraturan Daerah, telah dilaksanakan 2 (dua) kali dalam seminggu, atau sebanyak 96 kali dalam setahun, dengan kegiatan Operasi Penertiban Pelanggaran, baik yang dilaksanakan secara mandiri ataupun secara gabungan dengan Dinas/Instansi terkait dan Aparat Penegak Hukum lainnya, dengan 5 (lima) target pokok pelanggaran terhadap :
1. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1996 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Dalam Kerangka System Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK) di Kabupaten Langkat.
2. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pelacuran di Kabupaten .
3. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum di Kabupaten Langkat.
4. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pajak Daerah.
Dari hasil operasi, telah dilaksanakan pemeriksaaan lebih lanjut oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Langkat, dengan kegiatan Pemeriksaan, Penyidikan dan Pemberkasan Tindak Pidana Ringan ( Tipiring) terhadap para pelanggar Perda yang terjaring dalam kegiatan Operasi Penertiban Penegakan Perda, baik yang dilaksanakan oleh Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten maupun oleh Dinas/Instansi terkait dan aparat penegak hukum lainnya. Perkembangan operasi penegakan Perda di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel. 2.132 sebagai berikut.
Tabel 2.132 Perkembangan Operasi Penegakan Perda Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Badan KesbangpolLinmas Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.19.5 Cakupan Patroli Petugas Satpol PP.
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Desa/Kelurahan 277 277 277 277 2772. Jumlah Pos Siskamling 1.389 1.419 1.446 1.451 1.501
3.Rasio Pos Siskamling per Desa/Kelurahan
5,01 5,12 5,22 5,24 5,42
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Operasi 96 96 96 96 96
2.Jumlah berkas pelanggaran yang ditindak
232 245 178 152 120
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-88
Kegiatan Patroli Gangguan Trantibum, yang meliputi kegiatan Pemantauan Wilayah, Pengawasan terhadap Pelanggaran Perda dan Penanganan terhadap Gangguan Trantibum. Kegiatan Patroli yang dilaksanakan guna melaksanakan kewenangan dan kewajibannya Satuan Polisi Pamong Praja dalam menjaga dan memelihara Stabilitas Keamanan Daerah dan penegakan Perda. Cakupan patroli Satpol PP dilaksanakan setiap hari, dengan agenda mengunjungi ibukota kecamatan secara bergilir.
2.3.1.19.6 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran.Upaya penanggulangan bencana kebakaran di Kabupaten Langkat, pemadam kebakaran yang berada satu SKPD dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat. Pemadam Kebakaran telah berhasil menanggulangi kebakaran Wilayah Kabupaten Langkat dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki, yaitu : - Personil Pemadam Kebakaran sebanyak 114 orang yang terbagi
dalam 4 (empat) Regu. - Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran yang pada
dasarnya masih dinilai kurang, karena beberapa sarana dan prasarana tersebut tidak layak pakai sehingga dapat menghambat pelaksanaan tugas.
- Armada Kendaraan Pemadam Kebakaran yang dimiliki sebanyak 4 (empat) unit, yang masih bisa difungsikan juga dalam keadaan kurang baik dan sering mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan mesin kendaraan yang sudah tua.
Tabel 2.133 Perkembangan Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Badan KesbangpolLinmas Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.19.7 Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Administrasi Pemerintah.Sistem informasi yang sudah digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat adalah Program Aplikasi SIMDA Keuangan. Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya. Sistem informasi lain yang sudah digunakan adalah Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Jasa oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Langkat.
2.3.1.20 Ketahanan Pangan.Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tanga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Upaya mewujudkan ketahanan pangan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor internal maupun eksternal yang terus berubah secara dinamis. Dinamika dan kompleksitas ketahanan
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Bencana Kebakaran 23 26 15 34 35
2.Prosentase Bencana Kebakaran tertangani (%)
65 70 72 75 76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-89
pangan menimbulkan berbagai permasalahan dan tantangan serta potensi dan peluang yang terus berkembang yang perlu diantisipasi dan diatasi melalui kerjasama yang harmonis antar seluruh pihak terkait dalam mewujudkan ketahanan pangan.Kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Langkat dari sisi ketersedian energi dan protein per-kapita selama 5 (lima) tahun terakhir sudah memenuhi standar SPM. Namun untuk tingkat konsumsi rata-rata penduduk dalam pemenuhan energi dan protein masih sangat rendah meskipun sudah melebihi ambang batas SPM. Disisi Pola Pangan Harapan (PPH) capaian dalam 5 (lima) tahun terakhir masih belum mencapai skor PPH ideal sebagaimana ditentukan dalam SPM yaitu 95 pada tahun 2015. Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama baik secara absolut maupun dari suatu pola ketersedian atau konsumsi pangan. Rendahnya skor PPH ini sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman pangan yang di konsumsi masyarakat.Terkait dengan hal tersebut peningkatan KAP (Knowledge, Atitude, Practice) konsumsi pangan pada masyarakat tentang pangan lokal, teknologi pengolahan pangan, pemanfatan lahan pekarangan dan penguatan kelembagan mutlak diperlukan.
2.3.1.21 Pemberdayaan Masyarakat Desa.2.3.1.21.1 Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan LPMD/LPMK.
Lembaga Pemberdayan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/LPMK) adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah Desa atau Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan. LPMD/LPMK mempunyai peran khusus dalam perencanan dan pelaksanan pembangunan di tingkat desa atau kelurahan. Di setiap desa dan kelurahan telah dibentuk LPMD/ LPMK dengan ruang lingkup peran dalam satu wilayah desa atau kelurahan. Adapun jumlah LPMD di Kabupaten Langkat 240 dan LPMK 37 buah.
Pada setiap tahunnya LPMD/K dibina oleh kecamatan dan kabupaten baik melalui program desa/kelurahan binan yang dilaksanakan secara terpadu dengan SKPD terkait maupun program lainnya. Tugas LPMD/LPMK adalah:
Menyusun rencana pembangunan desa/kelurahan secara partisipatif;
Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan, dan; Mengerakkan swadaya gotong royong masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya LPMD/LPMK mempunyai fungsi :
Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat
Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-90
Penumbuhkembangan dan pengerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat Pengali, pendayagunan dan pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.
2.3.1.21.2 Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan PKK.Pemberdayan dan Kesejahteran Keluarga selanjutnya disingkat PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolannya dari oleh dan untuk masyarakat menuju kesejahteran keluarga. Pada setiap tahun dilaksanakan pembinan khusus dan terpadu melalui desa/kelurahan binaan baik oleh tingkat kecamatan/ kabupaten, terutama bagi 10 desa/kelurahan yang menjadi lokasi desa/kelurahan binaan dan 148 desa pemberdayan masyarakat berperspektif gender sedangkan pembinan bagi desa/kelurahan lainnya dilaksanakan secara berjenjang.
Ruang lingkup pembinan TP.PKK baik desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten adalah pelaksanan 10 program pokok PKK dan menjadi mitra pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program pembangunan daerah/pusat.
2.3.1.21.3 Jumlah LSM.Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah Organisasi/Lembaga yang dibentuk oleh angota masyarakat WNI secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran masyarakat, yang menitik beratkan kepada pengabdian secara swadaya. Adapun jumlah LSM aktif dapat dilihat dalam tabel 2.134.
Tabel 2.134 Perkembangan jumlah LSM Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Jumlah LSM terdaftar 4 9 21 7 62. Jumlah LSM Aktif 4 9 21 7 6
Sumber : Kesbangpol Linmas Kabupaten Langkat tahun 2014.Dari tabel 2.76 pada tahun 2013 ada 25 LSM yang mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 36 LSM. Secara rinci nama-nama LSM yang terdaftar dalam tabel 2.135.
Tabel 2.135 Daftar Nama LSM Terdaftar Kabupaten Langkat Tahun 2013.
No. Nama LSM Bidang(1) (2) (3)
1. Lembaga Nurani Anak Bangsa Indonesia (NASA) LSM2. Forum Peduli Bumi Langkat Berseri (FPBLB) Kab. Langkat LSM3. Lembaga Peduli Rakyat Sumatera Utara LSM4. Lembaga Pemantau Penyelenggara Pemerintahan RI (LP3RI) Lang LSM5. Indonesia Coruption Watch (ICW) Kab. Langkat LSM6. Lembaga Pemantau Pemilu dan Pemerintah Sumut (LP3SU) LSM7. Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI (DPK-LPPNRI) LSM
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-91
8. Central Analisa Strategis (CAS) LSM9. Lembaga Peduli Pendidikan Masyarakat Langkat Hulu LSM10. Kupas Tuntas LSM11. Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) LSM12. Lembaga KepedulianKesehatan Rakyat Indonesia (DPP.LK2RI) LSM13. Lembaga Advokasi Perempuan dan Anak Serta Pengkajian Pembangunan
Daerah dan Lingkungan Hidup (LAPAN KIPENDALIH)LSM
14. Lentera Institute LSM15. Perjuangan Keadilan LSM16. Lembaga Konsumen Kelistrikan Indonesia LSM17. Potret Indonesia LSM18. Laskar Merah Putih LSM19. Penguatan Rakyat Pedesaan (PARAS) LSM20. Lembaga Informasi Indonesia (LII) LSM21. Badan Riset Ketahanan Nasional (BRKN) LSM22. Lembaga Pemantau Lingkungan Hidup (LPLH) Sumatera Utara
Kab.LangkatLSM
23. Lembaga Pemantau Hak Asasi Masyarakat (LP-HAM) LSM24. Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LI-TPK) LSM25. Perhimpunan Industri Rumah Tangga (PIRT) LSM26. Lembaga Pemantau Masyarakat Madani (LPMM) LSM27. Anti Diskriminasi dan Pembodohan Rakyat (ADISPRA) LSM28. Sidik Kasus LSM29. Sanggar Pembinaan Pemuda Pembangunan (SP3) LSM30. Forum Bersatu Masyarakat Langkat (FOBMAL) LSM31. Lembaga Peduli Aset Daerah (LIPAD) LSM32. Relawan Aktivis Pemantau Pembangunan Langkat (RELEPAN) LSM33. Lembaga Perempuan Madani (LPM) LSM34. Lembaga Swara Teluk Aru Indonesia (LES’STARINDO) LSM35. Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) LSM36. Pemberdayaan dan Pemandirian Kelompok Masyarakat (LP2KM) LSM37. Komunitas Melayu Bumi Putera (KMBP) LSM38. Sentra Komunikasi Mitra POLRI (SENKOM MITRA POLRI) LSM39. Komunitas Peduli Keadilan (KPK) LSM40. Badan Investigasi Nasional (BIN) LSM41. Lembaga Indefenden Pemerhati Pembangunan Indonesia (PERINTIS) LSM42. Tepas Foundation LSM43. Lembaga Solidaritas Putra Putri Bangsa (LSPPB) LSM44. Team Informasi dan Investigasi Rakyat (TIRA) LSM45. Tim Investigasi Pidana Korupsi (TIPIKOR) LSM46. LI-TIPIKOR Kab. Langkat LSM47. Sekretariat Bersama Pembangunan Langkat LSM48. Lembaga Perlindungan Tenaga Kerja LSM49. Lembaga Study Pengadaan Indonesia (LSPI) LSM50. Lembaga Pengawas Independen Indonesia (LPII) LSM51. LP3 NKRI Kab. Langkat LSM52. Kesamaan Organisasi Profesi Lembaga Pendidikan Yayasan Al-Burhan ORMAS PROFESI/FUNGSI53. Wanita Persatuan Pembangunan ORMAS PROFESI/FUNGSI54. Badan Pengurusan Daerah (BPD) ORMAS PROFESI/FUNGSI55. Generasi Muda Bersatu ORMAS PROFESI/FUNGSI56. Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) ORMAS PROFESI/FUNGSI57. Dewan Nasional Angkatan ’66 (DN-66) ORMAS PROFESI/FUNGSI58. PKBM “Mandiri” ORMAS PROFESI/FUNGSI59. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini “ Anak Bangsa” ORMAS PROFESI/FUNGSI60. Kelompok Tani ”Agronomi Lestari” ORMAS PROFESI/FUNGSI61. Kelompok Nelayan Bahari (KENARI) ORMAS PROFESI/FUNGSI62. DPD APBINDO Kab. Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI63. Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) ORMAS PROFESI/FUNGSI64. Lembaga Pendidikan Yayasan Sarana Hidayah ORMAS PROFESI/FUNGSI65. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ”Rhizona” ORMAS PROFESI/FUNGSI66. Persatuan Tarbiah Islamiah (PERTI) ORMAS PROFESI/FUNGSI67. Asosiasi Masyarakat dan Pengusaha Hutan Tanaman Rakyat Indonesia ORMAS PROFESI/FUNGSI68. Paguyuban Putra Nusantara Cabang Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI69. Forum Musibah Kebakaran Kab. Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-92
70. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TANKEI ORMAS PROFESI/FUNGSI71. Yayasan Pendidikan Islam Jati Jajar ORMAS PROFESI/FUNGSI72. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kab. Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI73. Forum Dakwah Teluk Aru ORMAS PROFESI/FUNGSI74. Perhimpunan Masyarakat Kab. Langkat (HIMASKAT) ORMAS PROFESI/FUNGSI75. Kominte Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kab.Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI76. Sanggar Seni Garis Lurus Pusaka Teluk Aru ORMAS PROFESI/FUNGSI77. DPC Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) ORMAS PROFESI/FUNGSI78. Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI79. Lembaga Kursus dan Pelatihan Kencana Jaya ORMAS PROFESI/FUNGSI80. YBSKM-Indonesia Kab.Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI81. Asosiasi Pengusaha Kecil (Aspikat) ORMAS PROFESI/FUNGSI82. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langkat ORMAS PROFESI/FUNGSI83. Forum Da’i Peduli Lingkungan (FORDALIN ORMAS PROFESI/FUNGSI84. Forum Komunikasi Tukang Gigi (FKTG) ORMAS PROFESI/FUNGSI85. Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) ORMAS PROFESI/FUNGSI86. Gerakan Nasional Penegak Hak Azasi Manusia (GN-GAK_HAM) ORMAS PROFESI/FUNGSI87. Pandu Silaturrahim ORMAS PROFESI/FUNGSI88. Batak Center Dalihan Natolu (BCDN) Kab. Langkat ORMAS ETNIS89. Sadahadirion Batak/Satu Hati Batak (SAHABAT) ORMAS ETNIS90. PKB PUJAKESUMA ORMAS ETNIS91. Persatuan Pemuda Jawa (PENDAWA) Kab.Langkat ORMAS ETNIS92. Lembaga Rumah Adat Minang Kabupaten Langkat ORMAS ETNIS93. Majelis Fikir dan Zikir ” As Salam” ORMAS KEAGAMAAN94. Wanita Islam Indonesia Kab. Langkat ORMAS KEAGAMAAN95. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ORMAS KEAGAMAAN96. Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Langkat ORMAS KEAGAMAAN97. Muslimat Nadhatul Ulama Langkat ORMAS KEAGAMAAN
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.3.1.21.4 PKK aktif.
Di semua tingkat pemerintahan telah dibentuk Tim Pengerak PKK sebagai mitra kerja pemerintah, yaitu TP PKK Kabupaten Langkat, 20 TP PKK Kecamatan, 266 TP PKK Desa dan 23 TP PKK Kelurahan. PKK yang aktif di Kabupaten Langkat sejumlah 100%, baik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.
2.3.1.21.5 LPM Berprestasi.
Dalam masa lima tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Langkat telah berhasil mendapatkan 9 (Sembilan) penghargaan di Tingkat Nasional. Kesembilan prestasi nasional yakni Piala Adipura, Piala Adiwiyata, Piala WTN selama lima tahun berturut-turut, Anugerah K3, APDESI Award, Government Award, By Name By Address Kemenpera, serta keberhasilan Ketua TP-PKK Ny. Hj. Nuraida Ngogesa meraih Manggala Karya Kencana juga Tokoh Inspirasi.
Keberhasilan pembangunan dalam bidang peningkatan peran perempuan serta perlindungan anak, ditandai dengan Penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PPA) Linda Amalia Sari SIP dalam rangkaian acara Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012 di Hotel Gren Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/12).
Revitalisasi Pertanian, Kabupaten Langkat dapat mempertahankan sebutan sebagai lumbuh pangan Sumatera Utara dan memperoleh penghargaan Satya Lencana Wira Karya atas keberhasilan pembangunan pertanian. Penghargaan Satya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-93
Lencana Wirakarya ini bukti keberhasilan Bupati Langkat dalam membangun dunia pertanian, perikanan, peternakan di Kabupaten Langkat.
Dalam bidang pengelolaan wilayah pesisir, Pokwasmas pengawas pantai Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang telah meraih Juara II tingkat Nasional pada tahun 2012. Penghargaan ini didapatkan dalam acara Hari Nusantara tahun 2012 yang diadakan di Kota Mataram Provinsi NTB.
Upaya ini telah menghasilkan Piala Adiwiyata (penghargaan bagi sekolah berbasis lingkungan) yang diperoleh, yakni SDN. 050765 Gebang (Adiwiyata Mandiri atau ke-tiga kalinya), SDN. 058111 Kampung Satu Sawit Seberang, SDN. 050728 Tanjung Pura, SMPN 1 Stabat dan SMAN Padang Tualang,
2.3.1.21.6 Posyandu aktif.
Perkembangan jumlah Posyandu aktif yang tersedia pada tahun 2009-2013 fluktuatif cenderung menurun, dari 1.313 unit pada tahun 2009 menurun menjadi 1.309 unit pada tahun 2013. Penurunan tersebut juga dibarengi dengan menurunnya julah Balita di Kabupaten Langkat. Perkembangan jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 disajikan dalam tabel 2.136 sebagai berikut.
Tabel 2.136 Perkembangan jumlah Posyandu aktif dan jumlah Balita tahun 2009-2013.
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jumlah Posyandu 1.313 1.283 1.296 1.308 1.3082 Jumlah Posyandu aktif 1.313 1.283 1.296 1.308 1.3083 Jumlah Balita 112.852 102.266 103.223 103.519 105.9784 Rasio 11,63 12,55 12,56 12,64 12,34
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat 2014.2.3.1.22 Statistik.
Penyelengaran kegiatan statistik daerah selalu rutin dilaksanakan dalam rangka mendukung kebutuhan data-data sebagai informasi dalam pengambilan keputusan pada saat perencanan, pelaksanan, monitoring dan evaluasi program-program pembangunan di Kabupaten Langkat. Produk-produk buku statistik disusun bersama antara Bappeda dan BPS Kabupaten Langkat. Kegiatan yang sudah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut :
a) Buku Langkat Dalam Angka.b) Buku Kecamatan Dalam Angka.c) Buku produk domestik regional bruto kabupaten.d) Buku indikator kesejahteran masyarakat.e) Buku indeks pembangunan manusia.f) Buku Statistik industri besar dan sedang Kabupaten Langkat
Adapun buku-buku yang secara insidentil disusun karena berkaitan dengan produk lima tahunan adalah tabel Input Output. Jenis buku-buku statistik yang diterbitkan tahun 2009-2013 tersebut pada tabel 2.137.
Tabel 2.137 Jenis Buku Statistik yang diterbitkan tahun 2009-2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-94
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Buku Langkat Dalam Angka 1 1 1 1 12 Buku Kecamatan Dalam Angka 23 23 23 23 233 Buku produk domestik regional bruto kabupaten 1 1 1 1 14 Buku indikator kesejahteran masyarakat 1 1 1 1 15 Buku Statistik industri besar dan sedang
Kabupaten Langkat1 1 1 1 1
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.1.23 Kearsipan.2.3.1.23.1 Pengelolaan Arsip Secara Baku.
Pengelolan arsip secara baku sangat penting dilakukan agar dokumen yang ada terjamin keamanannya dan memudahkan apabila suatu saat membutuhkan arsip dokumen. Perkembangan pengelolan arsip secara baku sejak tahun 2008-2013 tersebut pada tabel 2.138.
Tabel 2.138 Perkembangan Pengelolaan Arsip Secara Baku Kabupaten Langklat tahun 2009-2013.
TAHUNNo. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pengelolaan arsip secara Baku 50 % 60 % 60% 60% 60%2 Jumlah personil pelatihan pengelolaan arsip 8 8 8 8 8
Sumber : Kantor Perputakaan dan arsip Kabupaten Langkat tahun 2014.2.3.1.23.2 Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan.
Peningkatan SDM pengelola kearsipan senantiasa dilaksanakan rutin pada setiap tahunnya karena belum semua SKPD dan Desa menerapkan pengelolan arsip secara baku. Dalam rangka pengelolan arsip secara baku pemerintah daerah melakukan pembinan secara intensif melalui sosialisasi, penyuluhan, dan monitoring kearsipan dilingkungan pemerintahan.
Pada tahun 2009 dilaksanakan sosialisasi program arsip masuk desa sejumlah 350 orang dan bimbingan teknik kearsipan di sekolah-sekolah sejumlah 80 orang, kemudian tahun 2009-2010 di laksanakan monitoring di 28 SKPD dan 146 Desa/kelurahan serta bimbingan teknik kearsipan untuk 40 UPTD. Pada tahun 2012 dilaksanakan monitoring pada 25 SKPD. Hasil dari kegiatan tersebut adalah adanya peningkatan pengelolan arsip secara baku.
2.3.1.24 Komunikasi dan Informasi.2.3.1.24.1 Jumlah Jaringan Komunikasi.
Jumlah jaringan komunikasi adalah banyaknya jaringan komunikasi baik telepon genggam maupun stasioner. Jaringan komunikasi dihitung dari banyaknya jaringan komunikasi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Langkat. Sebuah operator jasa telekomunikasi dapat dimiliki oleh satu (1) jaringan atau sebaliknya.
Tabel 2.139 Perkembangan Jaringan Komunikasi Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-95
No. Uraian Tahun 2009 Tahun 2013
(1) (2) (3) (4)1. Jumlah jaringan telepon genggam 6 72. Jumlah jaringan telepon stasioner 1 13. Total jaringan komunikasi 7 8
Sumber : Pengamatan lapangan konsultan.Dari tabel tersebut di atas dapat ketahui bahwa jumlah jaringan telepon gengam tahun 2009 ada 8 (Delapan) operator antara lain Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren, Axis dan Tri. Namun pada tahun 2013 terdapat satu operator yang tidak lagi beroperasi yaitu Axis sehinga jumlah operator menjadi 7 buah. Sedangkan jumlah jaringan telepon stasioner hanya terdapat satu operator yaitu PT. Telkom.
2.3.1.24.2 Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk.Rasio wartel/warnet terhadap penduduk adalah jumlah Wartel/warnet dibagi jumlah penduduk kali 1.000. Perkembangan rasio warnet tahun 2009-2013 belum dapat disajikan karena sedang dalam pendataan.
2.3.1.24.3 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal.Media Cetak mempunyai makna sebuah media yang mengunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Adapun perkembangan jumlah media cetak di Kabupaten Langkat 2009-2013 dapat dilihat sebagaimana tabel 2.140.
Tabel 2.140 Perkembangan jumlah surat kabar nasional/lokal Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber: Bagian Humas Setda Kabupaten Langkat Tahun 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa media cetak nasional sejak tahun 2009 sampai dengan 2013 berjumlah 5 (lima) media cetak yang beredar secara nasional yang beredar di Langkat diantaranya adalah Kompas, Media Indonesia, Republika, Tempo, dan Sindo. Sedangkan media cetak lokal pada tahun 2013 berjumlah 73 yang beredar di Langkat diantaranya adalah Waspada, Analisa, SIB, Medan Bisnis, Pos Metro, Mimbar Umum, Andalas, Sumut 24, Orbit, dll.
2.3.1.24.4 Jumlah penyiaran Radio/TV.Media elektronik adalah media yang mengunakan elektronik (listrik) untuk mengakses kontennya. Media elektronik dibagi menjadi media radio dan televisi, sebagaimana tersebut pada uraian berikut ini. Dari tabel 2.124 di bawah ini menunjukkan bahwa Radio Nasional dari tahun 2009 sampai dengan 2013 sebanyak 2 (dua) radio. Dengan pengertian yang memiliki frekuwensi pancar secara nasional baik langsung maupun tidak
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Surat Kabar terbitan Nasional 5 5 5 5 52. Jumlah Surat Kabar terbitan Lokal 57 71 69 74 733. Total jenis surat kabar 62 76 74 79 78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-96
langsung. Radio Nasional yang mampu ditangkap di Langkat antara lain RRI dan Elshinta. Sedangkan Radio Lokal dari tahun 2009 sampai dengan 2013 sebanyak 6 (enam) radio. Dengan pengertian hanya memiliki frekuensi pancar tingkat lokal saja. Radio lokal yang mampu di tangkap di Langkat adalah Anggraini Kalmahera, Suara Perjuangan, Swara Langkat, Monika, Perkasa dan Brandan Berseri. Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa TV nasional dari tahun 2009 sampai dengan 2013 sebanyak 11 (sebelas) yang memiliki frekuensi pancar nasional. Televisi nasional yang mampu ditangkap di Langkat adalah MNC TV, Metro TV, RCTI, Global TV, SCTV, TVRI, TV ONE, TRANS TV, TRANS 7, ANTV, dan INDOSIAR. Adapun Televisi lokal dari tahun 2009 sampai dengan 2013 sebanyak 2 (dua) yang hanya bersifat lokal saja. TV lokal yang mampu ditangkap di Langkat adalah Deli TV dan TVRI Medan.
Tabel 2.141 Perkembangan jumlah Radio dan TV nasional/lokal Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber: Bagian Humas Setda Kabupaten Langkat Tahun 2014
2.3.1.24.5 Web Site Milik Pemerintah Daerah.
Pemerintah Kabupaten Langkat mempunyai website resmi milik pemda yaitu Langkatkab.go.id. Website tersebut terhubung langsung dengan beberapa SKPD yang juga sudah mempunyai website dan berada di bawah domain Langkatkab.go.id. Pembangunan Jaringan online untuk mengkoneksikan seluruh SKPD se-Kabupaten Langkat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelengaran pemerintahan. Teknologi informasi dan komunikasi data memungkinkan penyampaian informasi dapat diperoleh lebih cepat sehinga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan publik dan kinerja
2.3.1.24.6 Pameran/Expo.
Pemerintah Kabupaten Langkat secara rutin mengadakan pameran/Expo secara rutin satu kali dalam satu tahun, yaitu pada saat ulang tahun Kabupaten Langkat, yang jatuh pada setiap bulan Januari. Pameran tersebut diadakan untuk menampilkan hasil-hasil pembangunan dari masing-masing SKPD dalam satu tahun anggaran. Selain itu Pemerintah Kabupaten Langkat secara rutin juga mengikuti Pameran/Expo yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan secara sporadis juga mengikuti expo yang dilaksanakan secara nasional.
2.3.1.25 Perpustakaan.2.3.1.25.1 Jumlah Perpustakaan.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah penyiaran radio lokal 5 5 5 6 62. Jumlah penyiaran radio nasional 2 2 2 2 23. Jumlah penyiaran TV nasional 11 11 11 11 114. Total penyiaran radio dan TV 18 18 18 19 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-97
Pelayanan masyarakat umum dibidang perpustakaan, informasi serta melaksanakan pengelolaan dan pelayanan kearsipan dilingkungan Pemkab Langkat merupakan upaya untuk menumbuh kembangkan minat dan budaya baca dikalangan masyarakat serta melestarikan arsip dan memberikan akses kepada publik untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Langkat adalah satu buah, namun di masing-masing Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama sudah memiliki perpustakaan masing-masing.
2.3.1.25.2 Jumlah Pengunjung Perpustakaan per Tahun.Judul buku koleksi Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, dari 2.120 judul buku pada tahun 2009 meningkat menjadi 5.434 judul buku pada tahun 2013. Namun justru pengunjungan perpustakaan terjadi fluktuasi dan penurunan tajam jumlah pengunjung di tahun 2013 yaitu sebanyak 1.821 pengunjung, menurun dibanding jumlah pengunjung tahun 2012 yaitu 7.346 orang.
Tabel 2.142 Perkembangan jumlah Koleksi Buku dan Jumlah Pengunjung Perpustakaan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : LKPJ Bupati Langlat 2010-2013
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan. 2.3.2.1 Pertanian.
Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi besar di Bidang Pertanian. Hasil-hasil yang telah dicapai Pemerintahan Kabupaten Langkat di Bidang Pertanian, Kehutanan dan Perikanan selama tahun 2009 s/d 2013 antara lain adalah meningkatnya produksi komoditi tanaman pangan dan hortikultura (sayur mayur dan buah-buahan), produksi peternakan dan perikanan. Kinerja perekonomian Kabupaten Langkat dapat ditingkatkan jika masalah yang dihadapi oleh sektor pertanian dapat diselesaikan, karena sektor ini merupakan sektor basis dan pada tahun 2013 masih merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB yakni 48,62%.
2.3.2.1.1 Tanaman Pangan dan Hortikultura.a) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Produksi padi sawah pada tahun 2009 sebesar 468.322 Ton dengan luas tanam 82.853 Ha, menurun menjadi 467.121 Ton dengan luas 80.289 Ha pada tahun 2013. Sedangkan Padi Ladang pada tahun 2009 dengan produksi 1.460 ton dengan luas panen 524 Ha, pada tahun 2013 meningkat menjadi 2.030 Ton dengan luas panen 589 Ha. Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kabupaten Langkat selain Padi Sawah adalah produksi Jagung 125.025 ton pada tahun 2009 meningkat
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah koleksi judul buku tt 2120 3900 3900 5.3432. Jumlah Pengunjung tt 6270 6.974 7.364 1.821
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-98
menjadi 163.399 ton pada tahun 2013, Ubi Kayu 5.475 ton pada tahun 2009 meningkat menjadi 18.732 ton tahun 2013, Ubi Jalar 1.506 ton pada tahun 2009 meningkat menjadi 3.352 ton pada tahun 2013, Kedelai 4.528 ton pada tahun 2009 menurun menjadi 622 ton, Kacang Tanah 721 ton pada tahun 2009 meningkat menjadi 1.735 ton pada tahun 2013, dan Kacang Hijau 996 ton pada tahun 2009 sedikit menurun menjadi 936 ton pada tahun 2013. Produksi tanaman sayur-sayuran di Kabupaten Langkat, antara lain produksi Terong sekitar 1.899 ton pada tahun 2009 sedikit menurun menjadi 1.503 ton pada tahun 2013. Produksi Kacang Panjang sebesar 2.317 ton pada tahun 2009 meningkat menjadi 2.850 ton pada tahun 2013, Ketimun sebesar 2.266 ton pada tahun 2009 meningkat menjadi 3 062 ton pada tahun 2013 dan Cabai Merah 1.438 ton pada tahun 2009 meningkat sedikit menjadi 1.859 ton pada tahun 2013. Perkembangan produksi tanaman, luas tanam dan produktivitasnya disajikan dalam Tabel 2.143 dan Tabel 2.144.
Tabel 2.143 Perkembangan Produski Tanaman Pangan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Padi Sawah (Ton) 468.322 400 273 444 563 473 117 467 1212. Padi Ladang (Ton) 1.460 1 210 1 227 1 772 2 0303. Jagung (Ton) 125.025 131 033 101 045 129 545 163 3994. Ubi Kayu 5.475 6 000 10 810 15 048 18 7325. Ubi Jalar 1.506 1412 1 486 3 283 3 3526. Kedelai 4.528 2098 879 922 6227. Kacang Tanah 721 811 733 1 090 1 7358. Kacanf Hijau 996 1124 1 139 1 387 9369. Semangka 6.752 6.752 7 138 8 345 12 128
10. Ketimun 2.266 1 984 2 211 2 924 3 06211. Bayam 1.780 1 432 1 330 1 752 1 74312. Kacang Panjang 2.307 1 955 2 136 3 107 2 85013. Cabe 1.438 1 142 1 323 1 707 1 85914. Petsai/Sawi 1.845 1 371 1 255 1 841 1 53815. Terong 1.899 1 483 1 397 2 137 1 50316. Kangkung 622 670 769 796 1 27117. Tomat 135 21 57 117 129
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014 dan Data SP Dinas Pertanian Kabupaten Langkat tahun 2014.
Tabel 2.144 Perkembangan Luas Tanam dan Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-99
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014 dan Data SP Dinas Pertanian Kabupaten Langkat tahun 2014.
Permasalahan kelangkaan pupuk pada saat tanam serta rendahnya harga pada saat panen raya merupakan permasalahan klasik yang perlu penanganan terpadu antar sektor, sehingga kebutuhan pupuk dalam jumlah, jenis, lokasi dan waktu harus selalu terpantau sehingga pendistribusian secara tepat dapat terlaksana.Maraknya peralihan fungsi lahan pertanian pangan termasuk lahan sawah beririgasi menjadi lahan untuk penggunaan lain menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga ketahanan pangan. Peralihan fungsi lahan yang terus berlanjut hingga kini sebagian besar dipicu oleh ketidakpastian pendapatan para petani yang mengusahakan lahan mereka untuk komoditas tanaman pangan termasuk Padi. Serta rendahnya prosentase sawah beririgasi akibat kurangnya penyediaan sarana dan prasarana irigasi baru. Saat ini sawah beririgasi hanya 21,78% dari total luas lahan sawah yang ada (38.456 Ha) dan minimnya infrastruktur usaha tani lainnya.Sistem pertanian khususnya dalam subsektor hortikultura yang masih didominasi oleh teknologi pertanian yang menggunakan bahan-bahan kimia dan telah lama tidak populer di pasar global (karena merusak struktur tanah dan beresiko pada kesehatan) masih belum memperlihatkan tanda-tanda perubahan yang berarti. Perubahan paradigma pertanian kearah nature-farming system yang ramah lingkungan masih menghadapi kendala besar.
b) Kontribusi Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura.Perkembangan Kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 cenderung meningkat, baik atas harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Hal ini disebabkan semakin membaiknya iklim usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Perkembangan kontribusi sektor Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.145.
Ha Kw/Ha Ha Kw/Ha Ha Kw/Ha Ha Kw/Ha Ha Kw/Ha(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)1. Padi Sawah 85.227 54,95 67.155 59,60 75.595 58,81 79.822 59,27 80.289 58,182. Padi Ladang 524 27,86 389 31,11 381 32,20 481 36,86 589 34,473. Jagung 22.363 55,91 23.390 56,02 17.687 57,13 19.404 66,76 23.399 64,334. Ubi Kayu 356 153,78 390 153,85 694 155,76 804 187,63 639 293,155. Ubi Jalar 153 98,45 143 98,74 152 97,76 299 109,80 273 122,786. Kedelai 3.151 14,37 1.444 14,53 597 14,72 602 15,30 429 14,507. Kacang Tanah 542 13,30 601 13,49 528 13,88 776 14,05 627 27,678. Kacanf Hijau 667 14,93 743 15,13 732 15,56 876 15,83 614 15,249. Semangka 327 206,47 327 206,47 345 206,90 406 205,54 584 207,6710. Ketimun 285 79,50 251 79,04 279 79,25 362 80,77 381 80,3711. Bayam 120 148,33 98 146,12 94 141,49 118 148,47 118 147,7112. Kacang Panjang 494 46,71 418 46,77 456 46,84 624 49,79 568 50,1813. Cabe 417 34,49 330 34,61 380 34,82 464 36,79 476 39,0514. Petsai/Sawi 139 132,76 104 131,83 95 132,11 137 134,38 114 134,9115. Terong 254 74,77 198 74,90 186 75,11 279 76,59 194 77,4716. Kangkung 44 141,36 47 142,55 54 142,41 56 142,14 89 142,8117. Tomat 25 53,98 4 52,50 11 51,82 21 55,71 23 56,09
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-100
Tabel 2.145 Perkembangan kontribusi sektor Pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.1.2 Tanaman Perkebunan.a) Produksi Tanaman Perkebunan.
Sejak jaman Belanda, Daerah Langkat terkenal sebagai pusat perkebunan besar. Komoditi yang dikembangkan terutama terdiri dari Karet, Kakao, Kelapa Sawit, Kelapa dan Pinang. Pada tahun 2009, tercatat produksi Kelapa Sawit mencapai 2.669.518 ton dengan luas areal seluruhnya 134.240 Ha meningkat menjadi 3.008.838,3 ton pada tahun 2013 dengan luas tanam 147.085 Ha. Produksi Karet 38.672 ton dengan luas areal 50.036 Ha pada tahun 2009 meningkat menjadi 69.590,54 ton pada tahun 2013 dengan luas tanam 50.588 Ha. Produksi Kakao 8.156 Ton dengan luas areal 8.324 Ha pada tahun 2009 meningkat menjadi 6.031,27 ton biji kering pada tahun 2013 dengan luas areal mencapai 6.417 Ha. dan Produksi Kelapa 3.360 ton dengan areal 3.596 Ha.
Tabel 2.146 Perkembangan Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
b) Kontribusi Sektor Tanaman Perkebunan.Perkembangan Kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pertanian (Umum) 7.268.627,72 8.393.851,65 9.691.306,30 11,050.791.99 12.582.573,89Tanaman Pangan 2.062.691,96 2.441.765,01 2.784.542,50 3.175.492,97 3.746.059,32Kontribusi Tanaman Pangan (%)
13,95 14,33 14,23 14,33 14,87
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pertanian (Umum) 3.742.778,48 3.941.301,79 4.157.064,51 4.378.099,67 4.608.280,78Tanaman Pangan 1.094.216,51 1.163.327,19 1.237.118,94 1.306.514,14 1.384.809,37Kontribusi Tanaman Pangan (%)
16,05 16,13 16,22 16,21 16,24
Tahun2009 2010 2011 2012 2013No Uraian
Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)1. Karet 41.772 67.999 42.056 59.586 42.324 60.907 42 587 55 834 42.808 60.2832. Kelapa Sawit 41.424 557.222 41.542 611.391 42.269 598.073 45.104 633.047 45.407 708.8093. Coklat 2.583 1.800 2.666 1.842 2.776 2.026 2.889 2 106 2. 877 2.1854. Kelapa 3.533 3.552 3.896 3.465 3.761 3.539 3.696 3.045 3 689 3 4225. Pinang 573 452 571 463 571 463,50 571 464,00 571 464,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-101
2013 cenderung meningkat, baik atas harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Hal ini disebabkan semakin membaiknya iklim usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Membaiknya sub sektor perkebunan juga tidak terlepas dari membaiknya harga komoditas dunia. Sehingga produk perkebunan Indonesia dapat bersaing dengan komoditas negara lain. Komoditas perkebunan merupakan komoditas yang paling rentan terhadap krisis keuangan global. Hal ini tidak terlepas dari sifat komoditas perkebunan yang berorientasi ekspor dan diperdagangkan secara internasional. Harga komoditas perkebunan tidak hanya dipengaruhi dengan jumlah permintaan dan penawaran, namun juga sangat rentan dengan aksi spekulasi yang muncul di dalam pasar komoditas tersebut. Perkembangan kontribusi sektor Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.147.
Tabel 2.147 Perkembangan kontribusi sektor Pertanian tanaman pangan dan hortikultura terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.2.3.2.1.3 Peternakan.
a) Perkembangan Polpulasi Ternak.Pada tahun 2009, jumlah ternak kerbau 11.919 ekor menurun menjadi 3.483 ekor pada tahun 2013, sapi 128.414 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 152.115 ekor pada tahun 2013. Sementara itu, jumlah ternak kecil seperti ternak kambing tercatat 128.579 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 143.919 ekor pada tahun 2013, domba 122.432 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 142.623 ekor pada tahun 2013 dan babi 12.439 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 14.919 ekor pada tahun 2013. Populasi ternak unggas seperti Ayam Kampung 771.640 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 923.952 ekor pada tahun 2013. Itik 173.226 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 205.119 ekor pada tahun 2013. Ayam Ras petelur 800.448 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 1.212.186 ekor pada tahun 2013, ayam ras pedaging 2.668.374 ekor pada tahun 2009 meningkat menjadi 3.409.240 ekor pada tahun 2013.
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pertanian (Umum) 7.268.627,72 8.393.851,65 9.691.306,30 11,050.791.99 12.582.573,89Tanaman Perkebunan 2.745.304,47 3.189.920,11 3.819.730,54 4.320.627,70 4.911.817,60Kontribusi Tanaman Perkebunan (%)
18,56 18,72 19,52 19,49 19,50
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pertanian (Umum) 3.742.778,48 3.941.301,79 4.157.064,51 4.378.099,67 4.608.280,78Tanaman Perkebunan 1.085.152,78 1.155.149,14 1.247.194,79 1.334.944,22 1.423.874,19Kontribusi Tanaman Perkebunan (%)
15,91 16,02 16,35 16,57 16,70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-102
Tabel 2.148 Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Tabel 2.149 Perkembangan Produksi Daging/telur (Kg) Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
Walaupun jumlah populasi ternak terus meningkat, namun produksi daging dan telur di Kabupaten Langkat menunjukkan kecenderungan menurun. Peningkatan populasi daisebabkan oleh adanya pelaksanaan kegiatan pendistribusian bibit ternak dan peningkatan pengetahuan peternak dalam manajemen pemeliharaan, penyediaan pakan dan penanggulangan penyakit. Sedangkan penurunan jumlah produksi telur dan daging kemungkinan disebabkan terjadinya krisis ekonomi, pemenuhan pakan ternak yang masih mengandalkan pakan impor, terutama pakan ternak unggas. Kenaikan harga jagung di pasar internasional telah menyebabkan biaya untuk pembelian pakan ternak juga meningkat. Permasalahan lain yang masih perlu diwaspadai adalah munculnya berbagai penyakit ternak atau penyakit yang berkaitan dengan ternak, seperti Flu Burung (Avian Influenza), Flu Babi, Antax, penyakit mulut dan kuku (PMK) dan sapi gila (Bovine Spongiform Encephalophaty).
b) Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Sapi 128.442 136 370 150 033 152 115 160 8212. Kerbau 11.921 12 116 3 348 3 483 3 2493. Kuda 34 34 34 34 534. Sapi Perah 75 75 33 44 445. Kambing 125.113 131 677 137 532 143 856 284 4386. Domba 122.433 124 278 127 913 142 623 340 2827. Babi 12.491 12 266 13 440 14 919 29 3458. Ayam Ras/Negeri Potong 5.378.108 2 861 753 2 885 316 3 409 240 4 588 7059. Ayam Ras/Negeri Petelur 87.307 819 100 808 124 1 212 186 3 531 191
10. Ayam Buras 81.098 798 396 822 548 923 952 1 256 26811. Itik 173.227 176 783 179 930 205 119 260 008
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Sapi 1.399.328 1.416.470 1 070 913 858 000 294 5092. Kerbau 41.950 42.406 56 308 30 000 9 3473. Kuda 27 0 0 0 04. Kambing 50.015 147.734 187 011 274 000 96 1795. Domba 17.000 75.000 321 047 567 000 405 2916. Babi 126.866 104.269 390 594 337 000 211 1657. Ayam Ras/Negeri Potong 5.378.108 5.580.414 8 397 175 7 140 000 3 083 9168. Ayam Ras/Negeri Petelur 98.292 87.307 2 042 444 1 838 000 1 633 3669. Ayam Buras 81.098 87.826 2 215 926 1 680 000 741 471
10. Itik 1.832 1.947 433 245 352 000 153 11011. Telur Ayam Ras/Negeri 10.193.829 10.677.553 62 926 252 2 213 794 2 149 65012. Telur Ayam Buras 42.565 44.354 7 157 715 3 065 000 1 392 23413. Telur Itik 7.129 9.451 5 806 298 4 859 000 2 077 463
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-103
Perkembangan Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 cenderung menurun, baik atas harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Hal ini disebabkan kurang baiknya iklim usaha peternakan di Kabupaten Langkat, terutama akibat fluktuatifnya harga komoditi ternak dan hasil-hasilnya di pasaran dan cenderung meningkatnya pakan ternak yang berasal dari import. Perkembangan kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.150.
Tabel 2.150 Perkembangan kontribusi sektor Peternakan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.2 Kehutanan.2.3.2.2.1 Luas Hutan Menurut Fungsi.
Wilayah Kabupaten Langkat memiliki kawasan hutan seluas ± 330.658,61 Ha (SK Menhut No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005). Kawasan Hutan tersebut terdiri dari kawasan Hutan lindung seluas 3.386,65 Ha, Hutan suaka alam (TNGL dan SM-LTL) seluas 225.567,20 Ha Hutan Produksi seluas 58.442,22 Ha. Pada kawasan hutan tersebut terdapat Hutan Bakau/ mangrove seluas 35.000 Ha.
Penunjukan dan penetapan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara banyak menimbulkan permasalahan, dimana terjadi tumpang tindih kepemilikan lahan didalam hutan tersebut. Dalam kawasan hutan yang ditetapkan tersebut terdapat pemukiman masyarakat, sarana umum, perkantoran/instansi pemerintah, perladangan dan kebun masyarakat.
Tabel 2.151 Perkembangan Luas Hutan Menurut Fungsi Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Ha).
TAHUN No URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pertanian (Umum) 7.268.627,72 8.393.851,65 9.691.306,30 11,050.791.99 12.582.573,89Peternakan 394.422,29 449.793,20 475.999,76 529.608,57 599.767,36Kontribusi Peternakan (%) 2,67 2,64 2,43 2,39 2,38
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pertanian (Umum) 3.742.778,48 3.941.301,79 4.157.064,51 4.378.099,67 4.608.280,78Peternakan 208.223,07 220.525,69 235.147,54 250.937,66 265.264,90Kontribusi Peternakan (%) 3,05 3,06 3,08 3,11 3,11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-104
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Luas Hutan (Ha) 330.710,22 330.710,22 330.710,22 330.710,22 330.710,222 Taman Hutan Wisata 46.701,00 46.701,00 46.701,00 46.701,00 46.701,00
3Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) 216.047,00 216.047,00 216.047,00 216.047,00 216.047,00
4Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut 9.520,00 9.520,00 9.520,00 9.520,00 9.520,00
5 Hutan Produksi 58.442,22 58.442,22 58.442,22 58.442,22 58.442,22 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenLangkat Tahun 2014
2.3.2.2.2 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis.Luas lahan kritis di wilayah Kabupaten Langkat terus menurun, sehubungan dengan semakin luasnya luas lahann hutan yang direboisasi. Data luas lahan kritis dan luas lahan hutan reboisasi disajikan dalam Tabel 2.152. sebagai berikut.
Tabel 2.152 Perkembangan Luas kritis dan luas hutan reboisasi di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Ha).
TAHUNNo URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Luas Lahan Hutan kritis (ha) 17.196,55 16.954,1 16.908,6 16.053,6 15.928,62 Luas Lahan Hutan 242,5 45,5 855 125 125 Reboisasi
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenLangkat
2.3.2.2.3 Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB.Perkembangan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 fluktuatif cenderung menurun, baik atas harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Hal ini disebabkan semakin menipisnya hutan produksi yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Perkembangan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.153.
Tabel 2.153 Perkembangan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.3 Energi dan Sumber Daya Mineral.Sejak jaman Belanda Kabupaten langkat dikenal sebagai daerah Tambang Minyak Bumi yaitu di daerah Teluk Haru. Namun saat ini
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pertanian (Umum) 7.268.627,72 8.393.851,65 9.691.306,30 11,050.791.99 12.582.573,89Kehutanan 1.283.576,38 1.433.405,52 1.671.430,49 2.012.238,18 2.159.190,57Kontribusi Kehutanan (%) 8,68 8,41 8,54 9,08 8,57
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pertanian (Umum) 3.742.778,48 3.941.301,79 4.157.064,51 4.378.099,67 4.608.280,78Kehutanan 978.073,02 1.013.818,33 1.037.850,20 1.074.171,79 1.088.700,42Kontribusi Kehutanan (%) 14,34 14,06 13,61 13,33 12,77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-105
kondisi tambang tambang minyak tersebut telah menurun bahkan boleh dikatakan sudah hampir habis. Padahal hasil tambang minyak bumi di Kabupaten langkat telah memberikan sumbangan yang besar sebagai modal pembangunan di Indonesia. Saat ini pelaksana pertambangan Migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) di Kabupaten Langkat adalah PT. Pertamina EP Rantau - Pangkalan Susu, JOBP. COSTA INTL. GROUP LTD (COSTA INTL dan PPI) serta EKSINDO TELAGA SAID. Prognosa Lifting Migas tahun 2009 ditetapkan sebesar 401,51 ribu barel untuk minyak mentah dan 16.371,61 ribu MMBTU. Khusus untuk gas alam dari Pangkalan Brandan menyumbang 25% kebutuhan Gas Sumatera Utara. Pendapatan daerah yang berasal dari Migas adalah berupa PBB Pertambangan dan bagi hasil bukan pajak/SDA (Pendapatan SDA Migas). Pendapatan daerah dari PBB pertambangan Tahun 2000 terealisasi sebesar Rp. 10,71 milyar, tahun 2004 terealisasi sebesar Rp. 53,06 milyar dan tahun 2009 terealisasi sebesar Rp. 79.61 milyar. Sedangkan bagi hasil bukan pajak/SDA (Pendapatan SDA Migas) tahun 2004 terealisasi sebesar Rp. 8,85 milyar dan tahun 2008 terealisasi sebesar 2,21 milyar.
Dalam bidang pertambangan, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten langkat terdiri dari 17 jenis bahan tambang, diluar minyak dan gas bumi. Namun belum semua potensi bahan tambang tersebut dieksploitasi untuk pembangunan Kabupaten Langkat, dan sebagaian besar bahan-bahan tambang penting berada dalam kawasan hutan lindung TNGL. Kondisi ini juga turut berpengaruh terhadap pemanfataan bahan tambang tersebut. Potensi Bahan tambang tersebut disajikan dalam Tabel 2.2.
2.3.2.3.1 Pertambangan Tanpa Izin.Izin usaha Pertambangan adalah pemberian izin untuk melakukan usaha pertambangan kepada orang pribadi atau badan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Izin Usaha Pertambangan diberikan dalam bentuk surat keputusan Izin Usaha Pertambangan. Prosentase pertambangan tanpa izin di wilayah Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir terus menurun, sering keberhasilan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten langkat yang terus melakukan penertiban terhadap penambang liar, khususnya pertambangan minelar bukan logam (galian C). Namun yang belum tertangani dengan baik adalah pertambangan migas secara ilegal oleh masyarakat. kegiatan penambangan migas ilegal tersebut telah menimbulkan korban.
Tabel 2.154 Perkembangan Prosentase Pertambangan tidak berizin di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TAHUNNo URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Pertambangan tidak berizin (%) tt 31,00 29,00 30,00 17,002 Pertambangan berizin (%) tt 69,00 71,00 70,00 83,00
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Langkat tahun 2014.
2.3.2.3.2 Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-106
Perkembangan Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 cenderung menurun, baik atas harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Hal ini disebabkan semakin menipisnya hasil eksploitasi Migas di wilayah Kabupaten Langkat, sedangkan dari bahan galian yang lainya belum dapat menutupi menurunnya hasil dari pertambangan Migas. Perkembangan kontribusi sektor Pertambangan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.155.
Tabel 2.155 Perkembangan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.3.3 Rasio Elektrifikasi.Jumlah pengunan daya listrik tahun 2009-2013 fluktuatif cenderung mengalami peningkatan, namun menurun tajam pada tahun 2013, hal ini disebabkan adanya krisis listrik pada tahun 2013 untuk Sumatera Bagian Utara, sehingga mengakibatkan penurunan tajam penggunaan energi listrik di Kabupaten Langkat. Ketersedian daya listrik terpasang di Kabupaten Langkat tercantum dalam tabel 2.156.
Tabel 2.156 Pengunaan Daya Listrik Terpasang (KwH) Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.Persentase rumah tanga yang mengunakan listrik di Kabupaten Langkat belum mencapai 100%, namun dibandingkan dengan tahun 2009 sudah ada peningkatan yang cukup tajam, dari 72,00% menjadi 92,41% pada tahun 2013. Persentase Rumah Tanga yang menggunakan Listrik di Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 2.157.
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pertambangan 1.677.422,99 1.906.657,61 2.189.983,44 2.354.943,34 2.577.366,77Kontribusi Pertambangan (%)
11,34 11,19 11,19 10,62 10,23
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pertambangan 394.263,81 412.028,76 432.164,06 437.469,58 452.977,18Kontribusi Pertsmbangan (%)
5,78 5,71 5,67 5,43 5,31
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Sosial 3.386.082 4 910 238 4.988.727 5.613.471 2.482.3652. Rumah Tangga 163.880.846 189 973 553 219.400.916 232.510.642 116.524.9623. Komersial 19.892.947 30 023 362 28.325.653 29.547.096 12.981.3074. Industri 31.089.709 38 412 448 41.511.459 49.080.772 26.507.8515. Publik 1.486.023 16 514 723 16.901.341 18.278.774 7.145.8636. Langkat 219.735.607 279 834 324 311.128.096 335.030.755 165.642.348
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-107
Tabel 2.157 Persentase Rumah Tanga yang Menggunakan Listrik Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.4 Pariwisata.Sarana Pendukung Pariwisata Sarana pendukung pariwisata meliputi hotel sebanyak 1 buah, Losmen 13 buah dan Wisma 1 buah. Sebagian besar Losmen berada di Kecamatan bahorok (Kawasan wisata Bukit Lawang) sebanyak 12 buah, sedangkan satu-satunya hotel yang ada terletak di Kecamtan babalan. Sedangkan sarana penunjang pariwisata lainnya belum terdata dengan baik.
Kabupaten Langkat memiliki keunggulan comparative dalam kepariwisataan dengan masuknya Tangkahan-Leuser dan sekitarnya serta Bukit Lawang dan sekitarnya menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). KSPN adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan (PP No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional).
Selain Kawasan Wisata Bukit Lawang – Tangkahan, Lokasi-lokasi wisata lainnya yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan adalah kawasan wisata Pantai Berawe, Pantai Tapak Kuda, Kawasan wisata Namu Sira-sira, Wisata rohani Haul Tuan Guru Syeh Babusalam.
2.3.2.4.1 Jumlah kunjungan wisatawan.Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir fluktiatif cenderung meningkat. Pada tahun 2013 sebanyak 53.800 orang wisatawan berkunjung ke Kabupaten Langkat, dengan komposisi Wisatawan Domestik sebanyak 46.709 orang wisatawan dan 7.091 wisatawan asing. Kondisi ini meningkat dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang tercatat tahun 2009 yang berjumlah 29.940 orang wisatawan, dengan komposisi 8.969 wisatawan asing dan 20.971 wisatawan domestik. Cukup menarik mengamati peningkatan jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Kabupaten Langkat tahun 2013, yang meningkat sebanyak 25.738 orang atau 122,73% dibanding tahun 2009. Peningkatan yang signifikan dari jumlah wisatawan domestic tersebut adalah akibat telah selesainya perbaikan jalan Provinsi Poros Binjai – Bukit Lawang. Dan Poros Tanjung Pura – Namo Unggas. Namun sayangnya jumlah wisatawan mancanegara
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Jumlah Rumah Tangga 247.032 238.134 241.687 243.481 244.097
Rumah Tangga menggunakan listrik
177.872 185.975 193.939 212.505 225.5712.
Prosentase (%) 72,00 78,10 80,24 87,28 92,41Rumah Tangga tidak menggunakan listrik
69.160 52.159 47.748 30.976 18.5263.
Prosentase (%) 28,00 21,90 19,76 12,72 7,59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-108
cenderung menurun, meskipun penurunan tersebut tidak terlalu signifikan.
Tabel 2.158 Perkembangan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TAHUNNo URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Wisatawan Domestik 20.971 47.810 49.200 49.721 46.7092 Wisatawan Mancanegara 8.969 8.834 8.578 7.079 7.0913 Jumlah Wisatawan 29.940 56.644 57.778 56.800 53.800
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.4.2 Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRD.Perkembangan Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 cenderung menurun atas harga berlaku, namun fluktuatif cenderung meningkat berdasarkan harga konstan tahun 2000. Perkembangan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.159.
Tabel 2.159 Perkembangan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.5 Perikanan.2.3.2.5.1 Potensi dan Jumlah Nelayan.
Kabupaten Langkat dengan panjang garis pantai sepanjang 110 KM mempunyai potensi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan jasa kelautan lainnya yang cukup besar. Potensi perikanan tangkap sebesar 383.500 ton, merupakan bagian dari pantai timur Sumatera Utara (Selat Malaka), sedangkan potensi perikanan budidaya meliputi budidaya laut 40.000 unit keramba jaring apung, tambak 10.000 Ha dan usaha budidaya ikan di kolam 1.000 Ha.
Jumlah Nelayan di Kabupaten Langkat tercatat sebanyak 21.688 orang, dengan sebagian besar merupakan nelayan yang mencari
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Hotel 820,35 887,08 985,63 1.067,00 1.151,45Restoran 103,64 118,46 130,64 149,35 168,97Hiburan dan Rekreasi 13.553,75 14.730,65 16.520,17 18.030,02 21.571,08Pariwisata 14.477,74 15.736,19 17.636,44 19.246,37 22.891,50Kontribusi Pariwisata (%) 0,098 0,092 0,090 0,087 0,091
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Hotel 549,25 561 573,9 599,29 621,71Restoran 32,58 34,29 37,12 41,56 44,74Hiburan dan Rekreasi 8.857,90 9.213,10 9.759,28 10.404,83 11.679,18Pariwisata 9.439,73 9.808,39 10.370,30 11.045,68 12.345,63Kontribusi Pariwisata (%) 0,138 0,136 0,136 0,137 0,145
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-109
ikan di laut atau nelayan di laut dengan jumlah 18.320 orang atau 84,5% dari jumlah nelayan. Perkembangan jumlah nelayan dan perkembangan jumlah nelayan di laut berdasarkan kategori waktu kerja tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.160 dan Tabel 2.161.
Tabel 2.160 Perkembangan jumlah Nelayan menurut jenis usaha (orang) Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat 2014.
Tabel 2.161 Perkembangan Jumlah Nelayan di Laut berdasarkan kategori waktu kerja di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat 2014.
2.3.2.5.2 Produksi Perikanan.Produksi perikanan di Kabupaten Langkat pada tahun 2009 sebesar 27.543,8 ton yang terdiri Produksi Perikanan Tangkap 21.668,8 ton, Produksi Perikanan Budidaya Tambak sebesar 455,3 ton dan Produksi Perikanan Budidaya Laut 1.320,7 ton. Produksi tersebut pada tahun 2013 meningkat menjadi 29.920 ton yang terdiri Produksi Perikanan Tangkap 21.920 ton, Produksi Perikanan Budidaya Tambak sebesar 5.491,4 ton dan Produksi Perikanan Budidaya Laut 1.349,7 ton.
Tabel 2.162 Perkembangan Produksi ikan Menurut Jenis Penangkapan dan Produksi Benih Ikan/Udang di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. Nelayan di Laut 17 555 17 984 16 285 18 3202. Nelayan di perairan umum 1 022 1 203 1 244 1 2773. Pembudidaya ikan di Tambak 1 510 1 497 1 510 1 5214. Pembudidaya ikan di Kolam 543 579 543 570
Jumlah 20.630 21.263 19.582 21.688
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Nelayan Penuh 13 255 13 652 13 379 14 048 14 7502. Sambilan Utama 1 960 2 018 2 063 2 146 2 2323. Sambilan Tambahan 1 020 1 050 1 273 1 305 1 338
Jumlah 16 235 16 710 16 715 17 499 18 320
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Produksi Ikan1.1 Perikanan Tangkap 21.970,00 22.298,35 22.530,0 21.920,00 22 741,021.1.1 Penangkapan ikan laut 21.797,7 22.174,00 22.402,0 21.797,70 22 722,831.1.1.1 Ikan Laut 16,943,0 17.304,49 17.574,5 16.943,00 22 220,481.1.1.2 Hasil Laut Lainnya 4.854,7 4.869,51 4.854,7 4.854,70 502,351.1.2 Penangkapan ikan perairan umum 122,3 124,35 127,8 122,30 18,191.2 Perikanan Budi daya 7.143.3 7.636,40 6.527,0 7.143,26 8 045,971.2.1 Budi daya laut (keramba jaring apung) 1.349,3 1.427,00 1.3591, 1.349,70 1 705,531.2.2 Budi daya air payau (Tambak/keramba) 5.491,4 5.904,20 4.859,2 5.491,40 6 033,811.2.3 Budi daya air tawar (kolam) 291,7 297,20 302,0 291,70 299,59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-110
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat 2014.
2.3.2.5.3 Jumlah Kapal/Perahu Motor Perikanan.Perahu tanpa motor terdiri dari 276 perahu kecil. Kemudian perahu motor dibagi lagi menurut kekuatan mesin yaitu dibawah 5 GT sebanyak 3212 perahu, 5 – 10 GT sebanyak 529 perahu, 10 – 19 GT sebanyak 8 perahu, 20 – 30 GT sebanyak 2 perahu. Permasalah yang muncul dalam subsektor perikanan adalah kondisi overfishing di perairan Langkat, rusaknya ekosistem mangrove, pencemaran sungai-sungai di wilayah Kabupaten Langkat yang semakin meningkat, serta terbatasnya peralatan tangkap dan modal dari nelayan tangkap.
Tabel 2.163 Perkembangan Jumlah Perahu/Kapal Motor Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. Perahu 337 347 366 3732. Kapal motor 0-5 GT 3 047 3 016 3 212 35863. Kapal motor 5-10 GT 529 528 529 4 9544. Kapal motor 10-20 GT 8 tt 8 255. Kapal motor > 20 GT 2 tt 2 9
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat 2014.
2.3.2.5.4 Industri Pengolahan Ikan.Industri Pengolahan Ikan Kabupaten Langkat, sebagian besar masih merupakan industri rumah tangga dengan produksi total sebesar 199,83 ton dengan unit industri rumah tangga perikanan sebanyak 196 unit pada tahun 2013. Perkembangan produksi dan jumlah unit produksi pengolahan hasil perikanan disajikan dalam Tabel 2.164.
Tabel 2.164 Perkembangan Jumlah pengolahan/pengawetan ikan menurut jenis di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat 2014.
1.2.4 Budi daya sawah 3,76 4,50 0 3,76 4,481.2.5 Budi daya perairan umum (keramba) 6,7 3,5 6,7 6,7 2,562. Produksi Benih ikan/udang2.1 Benih Udang 5.080.000 15.181.600 5.080.000 5.080.000 5 085 0002.2 Benih ikan 1.337.500 2.079.085 2.120.667 1.337.5 1 231 000
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. Pengasinan
Unit 80 91 84 68Produksi (Kg) 80 736,70 86 859,80 163 724,10 131 287,45
2. Perubahan/BoiledUnit 31 33 63 60Produksi (Kg) 14 763,90 15 205,10 20 783,10 18 985,90
3. Pembuatan TerasiUnit 49 41 66 68Produksi (Kg) 36 130,80 37 611,00 24 553,20 49 559,45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-111
2.3.2.5.5 Konsumsi Ikan Per-kapita.Perkembangan tingkat konsusmsi ikan Kabupaten Langkat cukup memprehatinkan, dimana tingkat konsumsi ikan Kabupaten Langkat hanya mencapai 28,1 Kg/Kapita. Kondisi tersebut jauh dibawah konsumsi ikan di Provinsi Sumatera Utara dan Indonesia. Hal ini tentu cukup ironis, mengingat besarnya potensi perikanan di Kabupaten Langkat, namun tingkat konsumsi ikannya masih rendah. Perkembangan konsumsi ikan Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.165.
Tabel 2.165 Perkembangan Angka Konsumsi Ikan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dan Indonesia tahun 2009-2013.
*LKPJ Bupati Langkat tahun 2010-2014**RPJMD Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2018
***Direktorat Jenderal Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2hp) tahun 2014.
2.3.2.5.6 Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PDRB.Perkembangan Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 fluktuatif cenderung menurun, baik atas harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Perkembangan kontribusi sektor Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.166.
Tabel 2.166 Perkembangan kontribusi sektor Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
TahunNo.
Angka Konsumsi Ikan
(Kg/Kapita/Tahun) 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Kabupaten Langkat* tt 27,5 27,5 27,5 28,12. Sumatera Utara** 27,79 29,59 34,66 31,92 38,953. Indonesia*** 29,08 30,48 32,25 33,89 35,14
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (5) (6) (7) (8)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pertanian (Umum) 7.268.627,72 8.393.851,65 9.691.306,30 11,050.791.99 12.582.573,89Perikanan 782.632,62 878.967,82 939.603,01 1.012.824,57 1.165.739,04Kontribusi Perikanan (%) 5,29 5,16 4,80 4,57 4,63
2.PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pertanian (Umum) 3.742.778,48 3.941.301,79 4.157.064,51 4.378.099,67 4.608.280,78Perikanan 377.113,11 388.481,44 399.753,04 411.531,87 445.631,90Kontribusi Perikanan (%) 5,53 5,39 5,24 5,11 5,23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-112
2.3.2.6 Perdagangan.Sarana perdagangan merupakan sarana perekonomian yang sangat mempengaruhi kehidupan kota dan tingkat ekonomi masyarakatnya. Posisi strategis Kota menjadi tujuan masyarakat wilayah sekitar untuk mendistribusikan hasil bumi dan potensi lainnya serta menjadi tujuan untuk memperoleh kebutuhan baik primer, sekunder, maupun tersiernya.
Pada tahun 2013 sarana perdagangan, berupa pasar sebanyak 18 buah, yang terdiri dari 7 pasar harian dan 11 pasar mingguan. yang tersebar dimasing-masing Ibu Kota Kecamatan didengan luas pasar 155.126 m2, dengan jumlah kios sebanyak 1.593 buah dan Lods sebanyak 109 buah, serta pedagang kaki lima sebanyak 488.
Pasar Tradisional utama yang layak mendapat perhatian adalah terdiri dari Pasar Stabat, Pasar Tanjung Pura, Pasar Pangkalan Brandan, Pasar Pangkalan Susu dan Pasar Kuala. Pasar-pasar tersebut terletak pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi untuk wilayah sekitarnya.
Sarana perdagangan modern saat ini sudah berdiri beberapa mini market di Kota Stabat. Sebaiknya keberadaan pasar-pasar modern sebisa mungkin dihindarkan. Hal ini mengingat keberadaan pasar-pasar swalayan tersebut padat modal, serta kurang dalam menyerap tenaga kerja dan distribusi pendapatan di masyarakat. Sehingga kurang sesuai dengan ekonomi kerakyatan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat.
2.3.2.6.1 Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB.Perkembangan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 cenderung menurun atas harga berlaku, namun fluktuatif cenderung stabil berdasarkan harga konstan tahun 2000. Perkembangan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.167.
Tabel 2.167 Perkembangan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Pedagangan besar dan eceran 1.650.092,35 1.919.032,99 2.167.338,76 2.430.787,04 2.700.252,71Kontribusi Perdagangan (%) 11,16 11,26 11,08 10,97 10,72
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000 Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Pedagangan besar dan eceran 1.099.134,44 1.176.134,45 1.245.765,45 1.310.486,76 1.371.302,71Kontribusi Perdagangan (%) 16,12 16,31 16,33 16,26 16,08
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-113
2.3.2.6.2 Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal.Pembinaan kelompok pedagang/usaha informal di Kabupaten langkat dalam lima tahun terakhir berupa kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tahun anggaran 2010 dan tahun anggaran 2013.
2.3.2.7 Perindustrian.Jumlah sektor perindustrian berdasarakan hasil Sensus Ekonomi dari BPS diketahui bahwa jumlah perusahaan yang beroperasi sebanyak 9.120 buah perusahaan. Sedangkan sebaran jumlah industri menurut kecamatan di kabupaten dapat di lihat dari 3 (tiga) jenis yaitu Industri Mikro dan Kecil, Menengah, dan Industri Besar Tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel 2.268.
Tabel 2.168 Perkembangan jumlah sektor Industri/Pengolahan menurut Kecamatan Kabupaten Langkat tahun 2013.
No. Kecamatan Jumlah Industri Makanan Ringan
JumlahIndustriKerajinan/Anyaman
JumlahIndustriKonveksi
JumlahBahanBangunan/Meubel/
Logam
JumlahIndustriJasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Bahorok 14 6 1 3 -2. Serapit*) 13 5 7 2 123. Salapian 13 1 24 3 -4. Kutambaru*) 12 13 - 3 315. Sei Bingai 44 23 23 68 196. Kuala 19 7 6 7 97. Selesai 35 13 11 9 368. Binjai 43 38 9 19 149. Stabat 42 1 13 3 3110. Wampu 42 10 22 36 3611. Batang Serangan 14 5 15 19 6312. Sawit Seberang 35 2 18 9 2713. Padang Tualang 61 - 32 14 5114. Hinai 116 1 24 339 1615. Secanggang 95 21 32 217 5916. Tanjung Pura 142 26 30 67 6017. Gebang 57 6 30 16 6118. Babalan 16 - 18 - 2419. Sei Lepan 34 7 19 1 2820. Brandan Barat 12 26 6 7 4421. Besitang 125 38 4 6 3022. Pangkalan Susu 34 6 12 12 2423. Pematang Jaya*) 23 6 - - 4
Jumlah 1.041 261 356 860 689Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.7.1 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB.Perkembangan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 cenderung menurun atas harga berlaku maupun berdasarkan harga konstan tahun 2000. Perkembangan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.169.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-114
Tabel 2.169 Perkembangan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.7.2 Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri.Usaha kecil dalam bentuk industri rumah tangga, merupakan salah satu andalan utama bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Pada saat negara mengalami kondisi ekonomi yang tidak stabil sehingga mengakibatkan konglomerasi dililit hutang luar negeri, usaha kecil justru memperoleh keuntungan yang luar biasa.
Berdasarkan Data BPS dalam Kabupaten Langkat Dalam Angka 2013 diketahui bahwa dari 88,458 perusahaan/usaha yang ada di Kabupaten Lagkat sebagian besar merupakan usaha mikro dengan jumlah perusahaan/usaha 87.332 atau 98,73%, usaha kecil sebanyak 961 perusahaan/usaha atau 1,09% dan sisanya usaha menengah-besar sebanyak 165 atau 0,19%. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, skala usaha mikro menyerap tenaga kerja sebanyak 156.190 orang atau 88,96%, usaha kecil menyerap tenaga kerja sebanyak 8,245 orang atau 4,7%, usaha menengah menyerap tenaga kerja sebanyak 4.773 orang atau 2,27% dan usaha besar menyerap tenaga kerja sebanyak 6.369 orang atau 3,63%. Jika dilihat dari tempat usaha hampir 100% usaha yang berlokasi tidak permanen adalah merupakan usaha mikro dan kecil.
Belum tersedia data tentang kontribusi industri rumah tangga di Kabupaten Langkat. Namun sebagai gambaran tentang kontribusi industri rumah tangga, diketahui bahwa pada tahun 2011 dengan PDRB sektor industri sebesar Rp.2.569,55 milyar, nilai tambah (biaya faktor produksi) industri besar dan sedang sebesar Rp.1.390,22 milyar atau sebesar 54,1% dari PDRB industri. Dengan demikian dapat dikatakan kontribusi industri kecil dan industri rumah tangga di Kabupaten Langkat sebesar 45,90% dari PDRB sektor industri.
2.3.2.7.3 Pertumbuhan Industri.Pertumbuhan industri di kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir cukup menjanjikan. Dari Buku PDRB Kabupaten Langkat 2009-2013 diketahui bahwa pertumbuhan PDRB sektor industri masih dibawah pertumbuhan PDRB Kabupaten Langkat. Pertumbuhan PDRB sektor industri disajikan dalam Tabel 2.170.
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 14.789.832,94 17.037.979,51 19.565.250,18 22.166.496,51 25.189.514,10Industri 2.039.084,92 2.307.779,58 2.569.551,97 2.872.887,26 3.248.965,46Kontribusi Industri (%) 13,79 13,54 13,13 12,96 12,90
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000 Langkat 6.819.233,67 7.210.562,22 7.626.997,33 8.058.645,95 8.527.344,25Industri 744.704,13 784.137,99 827.543,41 868.055,31 918.648,77Kontribusi Industri (%) 10,92 10,87 10,85 10,77 10,77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-115
Tabel 2.170 Pertumbuhan PDRB sektor industri Kabupaten Langkat tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah).
Sumber : BPS Kabupaten Langkat tahun 2009-2014.
2.3.2.7.3 Cakupan Bina Kelompok Pengrajin.Pembinaan kelompok pengrajin dalam hal ini industri rumah tangga di Kabupaten Langkat dalam lima tahun terakhir berupa kegiatan pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri dan kegiatan pembinaan kemampuan teknologi industri. Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin setiap tahun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Langkat. Dibidang pemasaran hasil kegiatan pembinaan industri juga didukung dengan kegiatan promosi perdagangan dalam skala lokal, regional maupun nasional yang dilaksaakan secara rutin setiap tahun.
2.3.2.8 Ketransmigrasian.Dalam lima tahun terakhir tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan Transmigrasi yang dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten Langkat. Transmigrasi yang terjadi biasanya dilakukan oleh perseorangan dan tidak terkoordinasi oleh pemerintah. sedangkan daerah tujuan transmigrasi yang dilakukan oleh masyarakat Langkat adalah Provinsi Riau dan Jambi. Namun belum ada data jumlah yang pasti dari kegiatan transmigrasi tersebut.
2.4 Aspek Daya Saing Daerah.Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelengaran otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan ungulan daerah yang dimilikinya. Daya saing (competitivenes) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah karena akan bertumpu pada aspek-aspek kemampuan ekonomi daerah, penciptan iklim berinvestasi, ketersedian fasilitas wilayah/infrastruktur pendukung, dan ketersedian sumberdaya manusia bagi pengembangan usaha. Adapun keberhasilan aspek daya saing daerah diukur dengan kemampuan ekonomi daerah dan fasilitas wilayah/infrastruktur.
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah.Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (atractivenes) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiplier efect bagi peningkatan daya saing daerah.
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. PDRB Atas Harga Berlaku
Langkat 12,09 15,20 14,83 13,30 13,64Industri 9,25 13,18 11,34 11,80 13,09
2. PDRB Atas Harga Konstan 2000Langkat 5,07 5,74 5,78 5,66 5,82Industri 4,16 5,30 5,54 4,90 5,83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-116
2.4.1.1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka konsumsi RT per kapita).Salah satu indikator yang dapat mengambarkan aspek kemampuan ekonomi daerah dari perannya mampu memicu daya saing daerah adalah pengeluaran konsumsi rumah tanga per kapita. Adapun Angka Konsumsi Rumah Tanga per Kapita (ribuan) dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.171.
Tabel 2.171 Angka konsumsi rumah tangga per kapita/bulan (Rupiah) Kabupaten Langkat tahun 2013.
No. Golongan Total pengeluaran per kapita/bulan Makanan Non
Makan Total
(1) (2) (3) (4) (5)1. Pengeluaran/Kapita/Bulan 362.911 266.766 629.6772. % Pengeluaran/Kapita/Bulan 57,63 42,37 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Langkat ttahun 2014.
Indikator pengeluaran konsumsi rumah tanga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tanga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tanga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tanga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tanga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Di Kabupaten Langkat pada tahun 2013 sebesar Rp. 629.677,-. Dengan 57,63% digunakan untuk pengeluaran makanan.
2.4.1.2 Produktivitas Total Daerah.Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor (9 sektor) yang merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan. PDRB dihitung berdasarkan 9 (sembilan) sektor.Produktivitas Total daerah kabupaten Langkat terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Sektor yang menghasilkan produktivitas tertinggi adalah sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Listrik, gas dan air bersih. sedangkan sektor yang paling rendah produktivitasnya adalah sektor jasa dan sektor konstruksi. Perkembangan produkstivitas daerah per sektor disajikan dalam Tabel 2.172.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-117
Tabel 2.172 Perkembangan produktivitas tenaga kerja per sektor ekonomi Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
2009 2010 2011 2012 2013SektorADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11Pertanian 16.759.867 32.548.339 18.039.060 38.418.075 16.282.951 37.960.180 31.551.827 79.640.167 19.131.258 52.236.494Pertambangan & penggalian
175.148.823 745.188.805 51.827.673 239.831.447 47.620.937 241.320.110 70.412.039 379.034.283 34.207.068 194.636.007
Industri Pengolahan
21.861.148 59.858.506 23.677.869 69.685.660 22.570.299 70.081.822 91.770.800 303.720.266 28.306.218 100.110.002
Listrik, gas & Air Bersih
92.123.552 319.729.730 38.795.732 141.265.244 tt tt 103.035.714 423.892.857 tt tt
Konstruksi 7.411.775 17.945.205 7.343.520 19.582.018 8.155.828 24.277.038 20.099.502 65.192.556 9.013.395 31.415.610Perdagangan, hotel & Restoran
12.869.297 19.320.796 13.218.418 21.568.152 15.879.880 27.627.918 24.017.329 44.549.468 20.811.869 40.981.311
Pengangkutan & Kom
7.992.676 21.550.092 7.280.104 21.539.496 13.405.085 42.372.485 18.100.109 62.261.396 13.790.517 51.048.125
Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
54.007.188 125.619.946 98.519.910 244.184.823 44.680.917 116.855.638 46.571.509 127.365.743 44.699.332 129.722.841
Jasa 7.790.940 20.301.104 7.146.987 20.332.039 7.866.041 24.761.125 16.366.075 54.059.561 7.329.048 25.775.406
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014.
2.4.1.3 Iklim Investasi/Penanaman Modal.Sektor industri bukan sektor dominan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB di Kabupaten Langkat, namun sektor tersebut paling sensitif dalam merespon pertumbuhan investasi. Potensi sektor kegiatan industri di Kabupaten Langkat masih didominasi oleh sektor industri kecil. Potensi yang mendukung bagi investasi dunia usaha di Kabupaten Langkat adalah komoditas hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan pariwisata meliputi wisata alam dan wisata religius. Di samping itu juga industri yang meliputi industri pengemasan, industri pengolahan, dan industri pengolahan bahan galian golongan C.Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Langkat sampai dengan tahun 2012 meliputi investasi PMA dengan nilai investasi sebesar US$ 15.089.000. Sedangkan Investasi PMDN dengan nilai investasi sebesar Rp 414.839.724.000,- serta menyerap tenaga kerja sebanyak 47.189 orang.Selanjutnya di bidang investasi daerah, masih dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan upaya penciptaan iklim penanaman modal yang sehat. Beberapa diantaranya adalah: (1) Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Langkat yang belum bisa menjadi magnet kalangan investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Langkat; (2) Masih dijumpainya tumpang tindih koordinasi antar instansi terkait penanganan kegiatan investasi; (3) Masih belum memadainya kapasitas dan kualitas infrastruktur dalam mendukung investasi daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-118
2.4.1.4 Nilai Tukar Petani (NPT).NTP merupakan indikator proxy kesejahteraan petani, merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Data NPT Kabupaten Langkat secara khusus belum ada, namun untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani dapat dicerminkan dari NPT Provinsi Sumatera Utara. Dari Tabel 2.139 diketahui bahwa NPT di Provinsi Sumatera Utara dalam kurun lima tahun terakhir fluktuatif cenderung menurun. Bahkan NPT tahun 2013 diketahui rata-rata sebesar 99,49%, yang berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. NPT Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.173.
Tabel 2.173 Perkembangan NPT Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013.
Sumber : BPS Sumatera Utara tahun 2014.
2.4.2 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur.2.4.2.1 Aksesibilitas daerah.
a) Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan.Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan terhadap kendaraan. Untuk Kabupaten Langkat yang digunakan adalah jumlah kendaraan yang mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Kantor Samsat Lantas Kabupaten Langkat.
Tabel 2.174 Perkembangan Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2014/diolah.
Dari Tabel 2.39 diatas diketahui bahwa rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan cenderung terus menurun dalam lima tahun terakhir. Dimana pada tahun 2009 rasio panjang jalah per jumlah kendaraan adalah 0,02994 atau 2,994 meter per kendaraan, menurun menjadi 0,01515 atau 1,515 meter per kendaraan pada tahun 2013.
TahunNo. URAIAN2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 121,78 129,12 138,20 141,49 147,082. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 120,79 126,14 133,64 139,12 147,833. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,82 102,36 103,42 101,71 99,49
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Panjang jalan (Km) 1821,2 1.669,94 1.669,94 1.669,94 1.678,432. Jumlah kendaraan 60.832 67.976 79.783 100.100 110.7523. Rasio panjang jalan per jml kendaraan 0,02994 0,02457 0,02093 0,01668 0,01515
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-119
b) Jumlah orang/barang melalui pelabuhan.Aktivitas pelabuhan di 7 Pelabuhan/Dermaga di wilayah Kabupaten Langkat cukup padat dan cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. Aktivitas tersebut berupa kunjungan Kapal maupun arus bongkar muat barang. Aktivitas pelabuhan/dermaga di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.175 sebagai berikut.
Tabel 2.175 Perkembangan kegiatan pelabuhan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka tahun 2011 dan 2014.
2.4.2.2 Penataan Ruang/Wilayah.a) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
RTRW Kabupaten Langkat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Langkat 2013-2033. Perda ini perlu dibuatkan peraturan pelaksanannya agar efektif penerapannya dilapangan. Sampai saat ini RTRW tersebut belum diterjemahkan dalam Rencana Detail Tata Ruang maupun Rencana kawasan strategis Kabupaten Langkat, sebagai mana diatur dalam UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
b) Luas wilayah produktif.Produktif mengandung pengertian bahwa proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya merupakan kawasan di luar kawasan lindung.
TahunNo. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Kapal Pelayaran Rakyat yang
berangkat melalui pelabuhan/dermagaPulau Kampai 365 365 365 366 365Pulau Sembilan 365 365 365 366 365Pangkalan Susu 73 tt tt tt ttTanjung Pura tt tt 2 541 2 736 2 542Tapak Kuda/Jaring Halus tt tt 1 142 1 146 1 146Kuala Serapuh tt tt 3 116 3 279 2 181
2. Bongkar Muat barang perdagangan dalam negeri melalui pelabuhan/dermagaPulau Kampai (Bongkar) Ton 442 454 720 720 1 288Pulau Kampai (Muat) Ton 440 456 694 720 1 281Pulau Sembilan (Bongkar) Ton 463 510 5 340 5 211 5 294Pulau Sembilan (Muat) Ton 517 534 5 340 5 211 5 003
3. Jumlah kunjungan kapal pelayaran dalam negeri di Pelabuhan Pangkalan SusuPelayaran dalam negeri 69 132 181 118 135Pelayaran luar negeri 10 6 0 0 4
4. Bongkar/Muat kapal pelayaran dalam negeri di Pelabuhan Pangkalan SusuBongkar (Ton) 92.301 161 200 210 051 313 805 397 695Muat (Ton) 104.747 95 210 205 223 846 204 683 195 138
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-120
Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah produktif terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Rasio luas wilayah produktif terhadap luas wilayah budidaya di Kabupaten Langkat adalah sebesar 98,76%, sebagai mana disajikan dalam Tabel 2.176.
Tabel 2.176 Rasio wilayah produktif di Kabupaten Langkat Tahun 2013.
No. Uraian Luas Wilayah (Ha)(1) (2) (3)
1. Luas Wilayah Produktif 396.393,232. Luas Wilayah Budi Daya 391.4763. Rasio 1/2 98,76 %
Sumber : Kecamatan Dalam Angka tahun 2014/diolah.
c) Luas Wilayah Industri.Pengembangan kawasan perindustrian diarahkan pada industri yang tidak merusak lingkungan. Penekanan kegiatan industri adalah industri kecil dan kerajinan yang tersebar di berbagai kecamatan serta industri yang berbasis agroindustri atau industri yang mengelola hasil pertanian. Tidak ada peruntukan kawasan industri khusus untuk menampung kegiatan industri kecil dan kerajinan. Kawasan industri pertambangan diarahkan sesuai dengan lokasi bahan baku berada.
d) Luas Wilayah Kebanjiran.Kawasan rawan bencana alam banjir di Kabupaten Langkat berada pada ketinggian 4-10 meter dpl dengan kelerengan antara 0-8%, bercurah hujan tinggi dan kurang mampu meresapkan air kedalam tanah; termasuk didalamnya kawasan budidaya dan sepanjang aliran sungai.
Berdasarkan hasil analisis fisiografi (aspek topografi, jenis tanah, hidrologi/pola aliran drainase alami dan klimatologi), kawasan rawan bencana banjir berada di sepanjang kawasan pesisir Kabupaten Langkat, yaitu di Kecamatan Babalan, Tanjung Pura, Secanggang, Hinai, Padang Tualang dan Stabat, dan kawasan pesisir pantai.
e) Luas Wilayah Kekeringan.Dengan tipe Iklim berdasarkan klasifikasi Schmidt-Ferguson3, wilayah Kabupaten Langkat termasuk tipe iklim A dimana musim kemarau terjadi pada bulan Pebruari-Maret dan musim hujan pada bulan September sampai dengan Februari. Curah hujan rata – rata berkisar antara 1.000 sampai dengan 3.000 mm pertahun, maka di wilayah Kabupaten Langkat tidak ada wilayah yang masuk kategori wilayah kering atau mengalami kekeringan.
f) Luas Wilayah Perkotaan.Kawasan perkotaan dikembangkan pada daerah pusat-pusat pelayanan, yaitu pada setiap ibukota kecamatan. Pengembangan kawasan perkotaan utama direncanakan pada Kota Stabat. Pengembangan kawasan perkotaan tersebut dilakukan dengan
3 Bayong Tjasyono, H. Prof Dr. HK. Dea., 2008. Meteorologi Terapan /ITB. Bandung.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-121
meningkatkan fasilitas-fasilitas pelayanan yang seharusnya ditempatkan sesuai dengan fungsi kotanya, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan perdagangan, perekonomian, pemerintahan, jasa dan lain sebagainya. Luas wilayah Perkotaan di Kabupaten Langkat mencapai 4,68% dari total wilayah.
Tabel 2.177 Rasio wilayah Perkotaan di Kabupaten Langkat Tahun 2013.
No. Uraian Luas Wilayah (Ha)(1) (2) (3)
1. Luas Wilayah Kabupaten Langkat 6.263,292. Luas Wilayah Perkotaan 292,873. Rasio 2/1 4,68 % Sumber : Kecamatan Dalam Angka tahun 2014/diolah.
2.4.2.3 Fasilitas Keuangan (Bank dan Non Bank).a) Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya.
Sarana perbankan telah berkembang di Kabupaten Langkat antara lain BRI, BNI, Bank Sumut, Bank Mandiri dan juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar seluruh wilayah.
b) Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya.Di Sumatera Utara tercatat setidaknya ada 15 perusahaan asuransi yang beroperasi. Perusahaan-perusahaan asuransi tersebut hampir semuanya memiliki kantor di Kota Medan. Dengan kedekatan wilayah antara Kota Medan dan wilayah Kabupaten Langkat, maka perusahaan tersebut juga mengambil nasabah dari wilayah Kabupaten Langkat.
2.4.2.4 Ketersediaan air bersih.a) Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih.
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013 diketahui bahwa sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Langkat masih terdapat 35,63 % persen rumah tangga atau 86.972 rumah tangga yang mengkonsumsi air minum yang tidak layak. Sedangkan sebagian rumah tangga memperoleh air minum dari air isi ulang dan sumur terlindung. Kondisi air minum dan sumber air minum rumah tangga di Kabupaten Langkat disajikan dalam Tabel 2.178.
Tabel 2.178 Kondisi air minum dan sumber air minum rumah tangga di Kabupaten Langkat tahun 2013.
Rumah TanggaNo Uraian Prosentase Jumlah(1) (2) (3) (4)
1. Jumlah Rumah Tangga 100 244.0972. Kondisi Air Minum
Layak 64,37 157.125Tidak layak 35,63 86.972
3. Sumber air minumAir Kemasan Bermerek 1,33 3.246Air Isi Ulang 24,93 60.853Leding meteran 3,49 8.519Leding eceran 2,11 5.150Sumur Bor/Pompa 24,92 60.829
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-122
Sumur terlindung 23,93 58.412Sumur tidak terlindung 11,86 28.950Mata air terlindung 0,96 2.343Mata air tidak terlindung 0 -Air Sungai 5,71 13.938Air Hujan 0,76 1.855
Sumber : BPS Kabupaten Langkat, Susenas 2013.
2.4.2.5 Fasilitas listrik dan telepon.a) Ketersediaan daya listrik.
Pengembangan jaringan energi bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan daya energi yang seluruh wilayah Kabupaten Langkat dalam kapasitas dan pelayanannya guna peningkatan kualitas hidup dan mendukung aspek politik dan pertahanan negara. Ketersediaan energi listrik di Kabupaten Langkat tidak terlepas dari penyediaan listrik koneksi Sumatera Bagian Utara. Untuk pengembangan pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Langkat meliputi:
a. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU);
PLTU New Sumut Pangkalan Berandan Kapasitas 600 MW;
PLTU New Sumut Sumbagut Kapasitas 400 MW;
PLTU Sumut – 1 Kapasitas 400 MW; dan
PLTU Sumut – 2 Kapasitas 400 MW.
b. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH) dengan kapasitas sebesar 30 MW.
c. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kecamatan Pangkalan Brandan dengan kapasitas 30 MW.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP);e. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS);f. Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa; dang. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas.
Sementara itu, pengembangan sistem jaringan transmisi listrik meliputi :
a. sistem jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT);
b. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET); dan c. Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT) yang
menyebar pada wilayah Kabupaten Langkat.Untuk mendukung perkembangan daerah baru di Kabupaten Langkat perlu dibangun pembangkit listrik energi baru terbaharukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) serta Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas yang berasal dari sampah, cangkang sawit, ampas tebu dan lain - lain di daerah yang potensial.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-123
b) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik.Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian serta memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila tenaga listrik telah dicapai pada suatu daerah atau wilayah maka kegiatan ekonomi dan kesejateraan pada daerah tersebut dapat meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah berkewajiban untuk melistriki masyarakat tidak mampu dan daerah terpencil. Indikator yang digunakan untuk melihat pencapaian sasaran pemerintah daerah tersebut adalah persentase rumah tangga yang menggunakan listrik. Persentase rumah tangga yang menggunakan energi listri disajikan dalam Tabel 2.179.
Tabel 2.179 Persentase Rumah tangga yang menggunakan energi listrik di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Dinas Pertambangan dan energi Kabupaten langkat tahun 2014.
Tabel 2.180 Persentase Rumah tangga yang menggunakan energi listrik berdasarkan segmen daya terpasang di Kabupaten Langkat tahun 2013.
Rumah TanggaNo Uraian Prosentase Jumlah(1) (2) (3) (4)
1. Jumlah Rumah Tangga 100 244.0972. Daya terpasang
450 Watt 62,27 151.999900 Watt 31,71 77.4031300 Watt 0,70 1.709> 2200 Watt 0,35 854Tanpa Meteran 4,97 12.132
Sumber : BPS Kabupaten Langkat, Susenas 2013.
2.4.2.6 Komunikasi dan Informatika.a) Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/Telepon.
Dunia berada dalam genggaman digital. Manusia mengandalkan informasi dari perangkat elektronik dan akses internet. Di Kabupaten Langkat, sebagaimana wilayah Indonesia yang lain, penggunaan Telepon Genggam/HP sudah merupakan kebutuhan pokok dalam berkomunikasi. Terbukti, pengguna ponsel di Indonesia lebih besar daripada jumlah penduduknya.
Berdasarkan data US Cencus Bureau pada Januari 2014, Indonesia memiliki sekitar 251 juta penduduk. Jumlah itu kalah dibanding pengguna ponsel, yang berkisar di angka 281 juta. Dengan kata lain, setiap penduduk Indonesia bisa memiliki lebih dari satu telepon genggam untuk mengakses dunia maya. Sebanyak 72 juta pengguna aktif internet, dan 62 juta punya akunFacebook yang aktif.
TahunNo. Uraian
2009 2010 2011 2012 2013(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)1. Jumlah Rumah Tanggan menggunakan listrik 187.982 196.493 204.257 219.400 222.1282. Jumlah Rumah Tangga 247.032 238.134 241.687 243.481 244.0973. Persentase Rumah Tangga yang
menggunakan listrik.76,10 82,51 84,45 90,01 91,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-124
b) Jumlah Warung Telekomunikasi dan Warung Internet.Warung telekomunikasi atau wartel adalah tempat yang disediakan untuk pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum yang ditunggu baik bersifat sementara maupun tetap dan merupakan bagian dari telepon umum. Watel cukup populer di Indonesia, juga di Kabupaten Langkat pada sebelum tahun 2000. saat ini keberadaan Warntel sudah menjadi barang langka, yang kalah bersaing dengan keberadaan HP.
Warung Internet (warnet) adalah tempat kebanyakan orang mengakses internet. Di negara-negara atau daerah-daerah maju yang akses internetnya sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di daerah perkotaan (urban) sebuah warnet memiliki nama-nama umum panggilan lain seperti; Net Cafe, Cyber Cafe, atau Pusat Permainan Dalam Jaringan dimana sambungan internetnya dikhususkan untuk melakukan permainan komputer dalam jaringan. Sementara di daerah atau pinggir kota umumnya dikenal sebagai telecenter.
Umumnya warnet paling banyak terdapat/tersebar terutama di kota-kota utama (ibukota kecamatan) dan di kota-kota kecil sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat pendidikan. Warnet juga banyak terdapat di tempat-tempat umum seperti mal, town square, dan sejenisnya. Namun beberapa dari tempat ini atau kafe-kafe tertentu yang memberikan jasa internet berupa koneksi Wi-Fi yang biasanya gratis karena telah satu paket dengan biaya yang kita keluarkan saat minum atau makan. Biasanya pengunjung akan mendapat akun untuk memakai internet.
2.4.2.7 Ketersediaan Rumah Makan/Restoran dan Penginapan.a) Jenis, kelas, dan jumlah restoran (Persentase jumlah
restoran menurut jenis dan kelas).Ketersedian restoran pada suatu daerah menunjukan tingkat daya tarik investasi suatu daerah. Banyaknya restoran dan rumah makan menunjukan perkembangan kegiatan ekonomi suatu daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Pada tahun 2013, jumkah rumah makan yang mengurus perijinan sebanyak 13 unit. Tahun 2012 sebanyak 12 rumah makan dan 2 Restoran, tahun 2011 ada 11 rumah makan dan tahun 2010 ada 58 Rumah makan. Tahun 2009 ada 146 unit mengurus ijin Restoran dan Rumah makan.
b) Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel.Ketersedian penginapan/hotel merupakan salah satu aspek yang penting dalam meningkatkan daya saing daerah, terutama dalam menerima dan melayani jumlah kunjungan dari luar daerah. Semakin berkembangnya investasi ekonomi daerah akan meningkatkan daya tarik kunjungan ke daerah tersebut. Dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan orang dan wisatawan ke suatu daerah perlu didukung oleh ketersedian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-125
penginapan/hotel. Adapun perkembangan penginapan/hotel/ wisatawan dapat dilihat dari tabel 2.181.
Tabel 2.181 Perkembangan jumlah penginapan dan kelasnya di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kecamatan
Dalam Angka tahun
2014.
2.4.3Iklim Berinvestasi.
2.4.3.1 Keamanan dan ketertiban.
a) Angka kriminalitas.Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. Angka kriminalitas dihitung berdasarkan delik aduan dari penduduk korban kejahatan dalam periode 1 (satu) tahun. Angka kriminalitas yang ditandai dengan banyaknya peristiwa kejahatan/pelanggaran di Kabupaten Langkat pada tahun 2009 sebanyak 1.995 kasus, bertambah menjadi 2.506 kasus pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi penurunan menjadi sebesar 2.369 kasus. Pada tahun 2012 terjadi lagi penurunan peristiwa kejahatan/pelanggaran menjadi 1.896 kasus. Beberapa kasus kriminal yang terjadi adalah kasus pencurian termasuk curanmor, penipuan, penganiayaan bahkan sampai kasus pembunuhan.
Tabel 2.182 Perkembangan Angka kriminalitas di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber :
Kabupaten Langk
at Dala
m Angk
a tahun 2014.
b)
Jumlah Demonstrasi.
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Hotel 5 2 tt 2 Tt2. Losmen 18 tt tt 1 23. Wisma 7 22 2 Tt 14. Motel tt tt tt Tt Tt
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Jumlah kasus Narkoba 134 122 190 99 1752. Jumlah kasus Pembunuhan 10 9 12 2 33. Jumlah Kejahatan Seksual 8 14 11 3 64. Jumlah kasus Penganiayaan 355 382 381 352 235. Jumlah kasus Pencurian 244 292 353 294 2926. Jumlah kasus Penipuan 56 120 89 77 137. Jumlah kasus Pemalsuan uang 12 11 11 9 68. Perampokan 61 79 67 18 14
8. Total Jumlah Tindak Kriminal Selama 1 tahun
880 1.029 1.114 854 532
9. Jumlah penduduk 1.057.767 967.535 976.582 976.885 978.73410. Angka kriminalitas 8,32 10,64 11,41 8,74 5,44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-126
Jumlah demo/unjuk rasa adalah jumlah demo/unjuk rasa yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun. Demo/unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.
Tabel 2.183 Perkembangan Jumlah Demonstrasi di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kesbangpollinmas tahu
n 2014
.
2.4.3.2 Lama proses perijinan.Lama proses perizinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu perizinan (dalam hari). Lama proses perijinan di Kabupaten Langkat tahun 2013 sebagaimana tersebut pada tabel 2.184.
Tabel 2.184 Lama Perijinan di Kabupaten Langkat Tahun 2013.
No. Uraian Lama Mengurus(1) (2) (3)
1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) 1-7 hari2. TDP (Tanda Daftar Perusahan) 1-7 hari3. IUI (Izin Usaha Industri) 1-15 hari4. TDI (Tanda Daftar Industri) 1-15 hari5. IMB (Izin Mendirkan Bangunan) 1-15 hari6. HO (Izin Ganguan) 1-15 hari
Sumber : KPT Kabupaten Langkat. tahun 2014
2.4.3.3 Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi Daerah.Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Pajak daerah yang dipungut terdiri dari 10 jenis wajib pajak adalah;
1. Pajak hotel 2. Pajak restoran 3. Pajak hiburan.4. Pajak reklame.5. Pajak penerangan jalan.6. Pajak mineral bkn logam & batuan.7. Pajak parkir.8. Pajak air bawah tanah.9. Pajak sarang burung walet.10. Pajak BPHTB.11. PBB.
Sedangkan Retribusi Daerah yang dipungut meliputi;
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Bidang Politik 2 3 1 2 52. Ekonomi 4 4 5 7 43. Pemogokan kerja 2 2 2 2 14. Jumlah Demostrasi 8 9 8 11 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-127
1. Retribusi Pelayanan Kesehatan2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan3. Retribusi Pengganti biaya cetak KTP dan Akte Catatan Sipil.4. Retribusi Pelayanan Parkir.5. Retribusi Pelayanan Pasar.6. Retribusi Penggunaan Kendaraan Bermotor.7. Retribusi Penggunaan Racun Api.8. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.9. Retribusi Jasa Usaha Terminal.10. Retribusi Usaha Rumah potong Hewan.11. Retribusi Pelayanan Pelabuhan.12. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga.13. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.14. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.15. Retribusi Izin Gangguan/Keamanan.16. Retribusi Izin Trayek.17. Retribusi Izin Rekreasi dan Hiburan Malam.18. Retribusi Izin Usaha Telekomunikasi.
2.4.3.4 Jumlah Perda yang Mendukung Iklim Usaha.Dalam Lima tahun terakhir hanya ada satu Perda yang benar-benar mendukung iklim usaha di wilayah Kabupaten Langkat, yaitu Perda tentang Pemberian Insentif Dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal. Perda tersebut dimaksudkan untuk menarik dan merangsang Penanam Modal untuk melakukan Penanaman Modal di Kabupaten Langkat. Sedangkan tujuannya adalah ;
a. meningkatkan Pertumbuhan ekonomi Daerah.b. menciptakan Lapangan Kerja.c. meningkatkan Kesejahteraan masyarakat.d. menarik penanam modal untuk melakukan penanaman modal.e. meningkatkan daya saing dunia usaha.f. membantu penanam modal yang sudah ada agar tetap
merealisasikan penanaman modal.
2.4.3.5 Presentase Desa Berstatus Swasembada terhadap Total Desa.Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada adalah ;
1. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.2. penduduknya padat-padat.3. tidak terikat dengan adat istiadat4. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju
dari desa lain.5. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
Desa Swasembada juga disebut sebagai Desa Cepat Berkembang, Desa Swakarsa disebut juga Desa Sedang Berkembang, dan Desa Swadaya disebut Desa Lamban Berkembang dan Desa Kurang Berkembang.
Tabel 2.185 Perkembangan Jumlah Desa Swasembada di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-128
Sumber : Bad
an Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan tahun 2014.
2.4.4 Sumber Daya Manusia.2.4.4.1 Kualitas tenaga kerja (Rasio lulusan S1/S2/S3).
Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah salah satunya ditentukan oleh tingkat pendidikan, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan S1, S2 dan S3. Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 2.186.
Tabel 2.186 Perkembangan Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Kesbangpollinmas tahu
n 2014.
Dari tabel 2.186 diketahui bahwa rasio . jumlah lulusan S1/S2/S3 pada lima tahun terakhir jumlahnya fluktuatif cenderung menurun. Dari Rasio 36,92 pada tahun 2009 menurun menjadi 13,70 atau 13-14 orang sarjana diantara 10.000 penduduk Langkat pada tahun 2013. Hal ini perlu diwaspadai, hal ini mengingat dengan menurunnya rasio tersebut berarti memberikan sinyal telah terjadi penurunan minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
2.4.4.2 Rasio ketergantungan.Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditangung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya diangap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menangungnya.
Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga diangap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang diangap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja.
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Jumlah Desa/Kelurahan 277 277 277 277 2772. Desa Swasembada 34 32 54 56 42
Prosentase (%) 12,27 11,55 19,49 20,22 15,163. Desa Swakarsa 119 151 159 152 167
Prosentase (%) 42,96 54,51 57,40 54,87 60,294. Desa Swadaya 124 50 64 69 67
Prosentase (%) 44,77 18,05 23,10 24,91 24,19
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Jumlah lulusan S1, S2 dan S3 3.905 2.033 1.062 333 1.3412. Jumlah penduduk 1.057.767 967.535 976.582 976.885 978.7343. Rasio Lulusan 36,92 21,01 10,87 3,41 13,70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-129
Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.
Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tinginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tinginya beban yang harus ditangung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditangung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Berdasarkan tabel 2.187. menjelaskan bahwa di Kabupaten Langkat setiap dua orang penduduk produktif harus menangung beban satu orang penduduk yang tidak produktif.
Tabel 2.187 Perkembangan Rasio Ketergantungan di Kabupaten Langkat tahun 2009-2013.
Sumber : Bappeda tahun 2014.
2.5 Pencapaian Target Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2009- 2013 (Sumber: LKPJ Bupati Langkat Tahun 2009-2013).
I. URUSAN WAJIB :A. URUSAN PENDIDIKAN
Strategi 5 : Akselerasi Kesejahteraan Masyarakat melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Indikator Sasaran 1 : Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2013 adalah 95,87% untuk SD; 85,75% untuk SMP dan 72,97% untuk SMA/SMK.
Pencapaian Sasaran 1 : Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2013 adalah 98,80% untuk SD; 89,40% untuk SMP dan 89,40% untuk SMA /SMK
Indikator Sasaran 2 : Prosentase Kelulusan Tahun 2013 adalah 99,85% untuk SD; 99,75% untuk SMP dan 98,30% untuk SMA/SMK
Pencapaian Sasaran 2 : Prosentase Kelulusan Tahun 2013 adalah 99,8% untuk SD; 99,85% untuk SMP dan 98,30% untuk SMA/SMK
Indikator Sasaran 3 : Prosentase Ruang Kelas Dalam Kondisi Baik Tahun 2013 adalah 85,89% untuk SD; 86,33% untuk SMP dan 85,10% untuk SMA/SMK
Pencapaian Sasaran 3 : Prosentase Ruang Kelas Dalam Kondisi Baik adalah 68,10% untuk SD; 76,89% untuk SMP dan 81,12% untuk SMA/SMK/MA.
TahunNo. Uraian2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Jumlah Penduduk usia < 15 347.750 308.236 311.119 302.534 303.1012. Jumlah penduduk Usia > 64 37.243 40.463 40.840 40.538 40.6203. Jumlah penduduk usia tdk produktif 384.993 348.699 351.959 343.072 343.7214. Jumlah penduduk Usia 15-64 672.774 618.836 624.623 633.813 635.0135. Rasio ketergantungan (3/4) 0,57 0,56 0,56 0,54 0,54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-130
Indikator Sasaran 5 : Pendidikan Anak Usia Dini (APM PAUD) Tahun 2013 adalah 45,05%
Pencapaian Sasaran 5 : Pendidikan Anak Usia Dini (APM PAUD) Tahun 2013 ada 21,03%
B. URUSAN PERPUSTAKAAN DAERAHStrategi 2 : Reformasi Penyelenggaraan Pemerintahan Menuju
Good GovernanceIndikator Sasaran 1 : Penerapan pengelolaan arsip secara baku
pada Tahun 2013 adalah sebesar 60%.Pencapaian Sasaran 1 : Penerapan pengelolaan arsip secara baku
pada Tahun 2013 adalah sebesar 60%.Indikator Sasaran 2 : Kegiatan peningkatan SDM pengelola
kearsipan pada Tahun 2013 adalah sebesar 70%.
Pencapaian Sasaran 2 : Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan pada Tahun 2013 adalah sebesar 70%.
Strategi 5 : Akselerasi kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Indikator Sasaran 1 : Koleksi buku yang terdapat di perpustakaan daerah pada Tahun 2013 adalah sebanyak 5.900 buku.
Pencapaian Sasaran 1 : Tahun 2013 target untuk penambahan koleksi buku tidak terpenuhi dikarenakan koleksi buku untuk tahun 2013 sebanyak 5.900 exp hanya tertampung 329 exp.
Indikator Sasaran 2 : Pengunjung perpustakaan pada tahun 2013 adalah sebanyak 7.300 orang.
Pencapaian Sasaran 2 : Tahun 2013 jumlah pengunjung perpustakaan sebanyak 7.364 orang.
C. URUSAN KESEHATANStrategi 5 : Akselerasi kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.Indikator Sasaran 1 : Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada
tahun 2013 adalah sebesar 85%Pencapaian Sasaran 1 : Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada
tahun 2013 adalah sebesar 85,66%Indikator Sasaran 2 : Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2013 adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 2 : Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2013 adalah sebesar 93%
Indikator Sasaran 3 : Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 3 : Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah sebesar 95,19%
Indikator Sasaran 4 : Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah sebesar 85%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-131
Pencapaian Sasaran 4 : Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah sebesar 98,49%
Indikator Sasaran 5 : Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 adalah sebesar 95%
Pencapaian Sasaran 5 : Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 adalah sebesar 79,44%
Indikator Sasaran 6 : Cakupan pelayanan balita dan pra sekolah pada tahun 2013 adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 6 : Cakupan pelayanan balita dan pra sekolah pada tahun 2013 adalah sebesar 92,8%
Indikator Sasaran 7 : Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2013 adalah sebesar 90%
Pencapaian Sasaran 7 : Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2013 adalah sebesar 92,80%
Indikator Sasaran 8 : Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular pada tahun 2013 adalah sebesar 80%
Pencapaian Sasaran 8 : Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Indikator Sasaran 9 : Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun 2013 adalah sebesar 80%
Pencapaian Sasaran 9 : Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun 2013 adalah sebesar 80%
Indikator Sasaran 10 : Cakupan rawat jalan pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 90%
Pencapaian Sasaran 10: Cakupan rawat jalan pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Indikator Sasaran 11 : Cakupan rawat inap pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 90%
Pencapaian Sasaran 11 : Cakupan rawat inap pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 0,45%
Indikator Sasaran12 : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat pada tahun 2013 adalah sebesar 22%
Pencapaian Sasaran 12 : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat pada tahun 2013 adalah sebesar 7,24%
Indikator Sasaran 13 : Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi < 24 jam pada tahun 2013 adalah sebesar 95%
Pencapaian Sasaran 13 : Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi < 24 jam pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Indikator Sasaran14 : Desa siaga aktif pada tahun 2013 adalah sebesar 65%
Pencapaian Sasaran 14 : Desa siaga aktif pada tahun 2013 adalah sebesar 60%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-132
Indikator Sasaran 15 : Penambahan puskesmas pada tahun 2013 adalah sebanyak 1 unit
Pencapaian Sasaran 15 : Penambahan puskesmas pada tahun 2013 adalah sebanyak 1 unit
Indikator Sasaran 16 : Penambahan pustu pada tahun 2013 adalah sebanyak 3 unit
Pencapaian Sasaran 16 : Penambahan pustu pada tahun 2013 adalah sebanyak 1 unit
Indikator Sasaran 17 : Penambahan Polindes pada tahun 2013 adalah sebanyak 29 unit
Pencapaian Sasaran 17 : Penambahan Polindes pada tahun 2013 adalah sebanyak 3 unit
Indikator Sasaran 18 : Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.300 orang
Indikator Sasaran 18 : Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.424 orang
D. URUSAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAHStrategi 5 : Akselerasi kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.Indikator Sasaran 1 : Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada
tahun 2013 adalah sebesar 85%Pencapaian Sasaran 1 : Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada
tahun 2013 adalah sebesar 85,66%Indikator Sasaran 2 : Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2013 adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 2 : Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2013 adalah sebesar 93%
Indikator Sasaran 3 : Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 3 : Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah sebesar 95,19%
Indikator Sasaran 4 : Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 4 : Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah sebesar 98,49%
Indikator Sasaran 5 : Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 adalah sebesar 95%
Pencapaian Sasaran 5 : Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 adalah sebesar 79,44%
Indikator Sasaran 6 : Cakupan pelayanan balita dan pra sekolah pada tahun 2013 adalah sebesar 85%
Pencapaian Sasaran 6 : Cakupan pelayanan balita dan pra sekolah pada tahun 2013 adalah sebesar 92,8%
Indikator Sasaran 7 : Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2013 adalah sebesar 90%
Pencapaian Sasaran 7 : Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2013 adalah sebesar 92,80%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-133
Indikator Sasaran 8 : Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular pada tahun 2013 adalah sebesar 80%
Pencapaian Sasaran 8 : Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Indikator Sasaran 9 : Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun 2013 adalah sebesar 80%
Pencapaian Sasaran 9 : Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun 2013 adalah sebesar 80%
Indikator Sasaran 10 : Cakupan rawat jalan pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 90%
Pencapaian Sasaran 10: Cakupan rawat jalan pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Indikator Sasaran 11 : Cakupan rawat inap pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 90%
Pencapaian Sasaran 11 : Cakupan rawat inap pasien Gakin pada tahun 2013 adalah sebesar 0,45%
Indikator Sasaran12 : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat pada tahun 2013 adalah sebesar 22%
Pencapaian Sasaran 12 : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat pada tahun 2013 adalah sebesar 7,24%
Indikator Sasaran 13 : Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi < 24 jam pada tahun 2013 adalah sebesar 95%
Pencapaian Sasaran 13 : Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi < 24 jam pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Indikator Sasaran14 : Desa siaga aktif pada tahun 2013 adalah sebesar 65%
Pencapaian Sasaran 14 : Desa siaga aktif pada tahun 2013 adalah sebesar 60%
Indikator Sasaran 15 : Penambahan puskesmas pada tahun 2013 adalah sebanyak 1 unit
Pencapaian Sasaran 15 : Penambahan puskesmas pada tahun 2013 adalah sebanyak 1 unit
Indikator Sasaran 16 : Penambahan pustu pada tahun 2013 adalah sebanyak 3 unit
Pencapaian Sasaran 16 : Penambahan pustu pada tahun 2013 adalah sebanyak 1 unit
Indikator Sasaran 17 : Penambahan Polindes pada tahun 2013 adalah sebanyak 29 unit
Pencapaian Sasaran 17 : Penambahan Polindes pada tahun 2013 adalah sebanyak 3 unit
Indikator Sasaran 18 : Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.300 orang
Pencapaian Sasaran 18: Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.424 orang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-134
E. Urusan Pekerjaan UmumStrategi 7 : Pertumbuhan investasi dengan penyiapan
infrastruktur pendukung investasi dan peningkatan daya saing pariwisata
Indikator Sasaran 1 : Jumlah luasan sawah beririgasi pada tahun 2013 adalah seluas 5.989,90 Ha
Pencapaian sasaran 1 : Jumlah luasan sawah beririgasi pada tahun 2013 adalah seluas 20.707,51 Ha
Indikator Sasaran 2 : Prosentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 adalah sebesar 82,52%
Pencapaian sasaran 2 : Prosentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 adalah sebesar 45,12%
Indikator Sasaran 3 : Prosentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 adalah sebesar 47%
Pencapaian sasaran 3 : Prosentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2013 adalah sebesar 52,84%
Indikator Sasaran 4 : Panjang jalan desa yang tertangani sepanjang 34,3 km
Pencapaian sasaran 4 : Panjang jalan desa yang tertangani sepanjang 123,48 km
F. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNANStrategi 4 : Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Indikator Sasaran 1 : Prosentase luas wilayah yang memiliki
RUTR/RDTR pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Pencapaian Sasaran 1 : Prosentase luas wilayah yang memiliki RUTR/RDTR pada tahun 2013 adalah sebesar 100%
Strategi 6 : Pengentasan kemiskinan, pengangguran, perbaikan iklim ketenagakerjaan dan pengembangan kependudukan serta keluarga kecil berkualitas
Indikator Sasaran 1 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Langkat pada Tahun 2013 adalah 72,3%
Pencapaian Sasaran 1 : IPM Kabupaten Langkat pada tahun 2013 sebesar 73,18% meningkat dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 72,82%
Indikator Sasaran 2 : Penurunan prosentase penduduk miskin dan rumah tangga miskin yang pada tahun 2013 adalah menjadi sebesar 19,5%
Pencapaian Sasaran 2 : Jumlah penduduk miskin di Langkat pada tahun 2013 sebesar 10,85% atau turun sebesar 1,90% dibanding tahun 2011 (12,75%).
Strategi 7 : Penumbuhan investasi dengan penyiapan infrastruktur pendukung investasi dan Peningkatan Daya saing Pariwisata
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-135
Indikator Sasaran 1 : Tersedianya dokumen Perencanaan RPJP, RPJM, RKPD, dll
Pencapaian Sasaran 1 : Tersedianya dokumen Perencanaan RPJP, RPJM, RKPD, dll
Indikator Sasaran 2 : Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2013 adalah sebesar 70%
Pencapaian Sasaran 2: Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2013 adalah sebesar 70%
G. URUSAN PERHUBUNGANStrategi 7 : Penumbuhan investasi dengan penyiapan
infrastruktur pendukung investasi dan peningkatan daya saing pariwisata
Indikator Sasaran 1 : Jumlah angkutan roda 4 pada tahun 2013 adalah sebanyak 910 unit
Pencapaian sasaran 1 : Jumlah angkutan roda 4 pada tahun 2013 adalah sebanyak 875 unit
Indikator Sasaran 2 : Jumlah angkutan roda 3 pada tahun 2013 adalah sebanyak 805 unit
Pencapaian sasaran 2 : Jumlah angkutan roda 3 pada tahun 2013 adalah sebanyak 655 unit
Indikator Sasaran 3 : Jumlah dermaga/pelabuhan pada tahun 2013 adalah sebanyak 12 unit
Pencapaian sasaran 3 : Jumlah dermaga/pelabuhan pada tahun 2013 adalah sebanyak 2 unit
Indikator Sasaran 4 : Prosentase dermaga/pelabuhan dalam kondisi baik pada tahun 2013 adalah sebesar 70%
Pencapaian sasaran 4 : Prosentase dermaga/pelabuhan dalam kondisi baik pada tahun 2013 adalah sebesar 75%
Indikator Sasaran 5 : Jumlah sarana angkutan air pada tahun 2013 adalah sebanyak 26 unit
Pencapaian sasaran 5 : Jumlah sarana angkutan air pada tahun 2013 adalah sebanyak 26 unit
H. URUSAN LINGKUNGAN HIDUPStrategi 4 : Optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan
pelestarian fungsi lingkungan hidupIndikator Sasaran 1 : Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal pada tahun 2013 adalah sebesar 75%
Pencapaian sasaran 1 : Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal pada tahun 2013 adalah sebesar 75%
Indikator Sasaran 2 : Penegakan hukum lingkungan pada tahun 2013 adalah sebesar 70%.
Pencapaian sasaran 2 : Penegakan hukum lingkungan pada tahun 2013 adalah sebesar 70%.
I. URUSAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHANStrategi 4 : Optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan
pelestarian fungsi lingkungan hidup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-136
Indikator Sasaran 1 : Penanganan sampah pada tahun 2013 adalah sebesar 70%
Pencapaian sasaran 1 : Penanganan sampah pada tahun 2013 adalah sebesar 81%
Indikator Sasaran 2 : Tempat pembuangan sampah (TPS) pada tahun 2013 adalah sebanyak 42 lokasi
Pencapaian sasaran 2 : Tempat pembuangan sampah (TPS) pada tahun 2013 adalah sebanyak 27 lokasi
J. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUANStrategi 1 : Peningkatan kehidupan beragama, kesejahteraan
sosial dan pengembangan kebudayaan berdasarkan kearifan lokal
Indikator Sasaran 1 : Jumlah organisasi perempuan pada Tahun 2013 adalah sebanyak 18 kelompok organisasi
Pencapaian sasaran 1 : Pembentukan organisasi perempuan yang terbentuk sampai dengan Tahun 2013 sejumlah 17 kelompok organisasi.
Indikator Sasaran 2 : Jumlah kasus KDRT pada tahun 2013 adalah menjadi 165 kasus
Pencapaian sasaran 2 : Jumlah kasus KDRT sampai dengan tahun 2013 terdapat 157 kasus dan telah dapat ditanggulangi
Indikator Sasaran 3 : Jumlah kasus trafficking pada tahun 2013 adalah menjadi 7 kasus
Pencapaian sasaran 3 : Jumlah kasus traficking tahun 2013 setelah ada penanggulangan menjadi 4 kasus.
Strategi 6 : Pengentasan kemiskinan, pengangguran, perbaikan iklim ketenagakerjaan dan pengembangan kependudukan serta keluarga kecil berkualitas
Indikator Sasaran 1 : Peningkatan prosentase peserta KB pasangan usia subur pada Tahun 2013 adalah menjadi sebesar 67,5%
Pencapaian sasaran 1 : Peningkatan presentase pencapaian peserta KB aktif dari Program Usia Subur (PUS) pada tahun 2013 menjadi 68,81% mengalami peningkatan.
Indikator Sasaran 2 : Penurunan Total Fertility Rate (TFR) pada tahun 2013 adalah sebesar 3,2%
Pencapaian sasaran 2 : Pencapaian rata-rata angka kelahiran hidup, Total Fertility Rate (FTR) pada tahun 2013 adalah sebesar 3,1%.
K. URUSAN SOSIALStrategi 1 : Peningkatan Kehidupan Beragama, Kesejahteraan
Sosial dan Pengembangan Kebudayaan Berdasarkan Kearifan Lokal.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-137
Indikator Sasaran 1 : Pemberian Bantuan Kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sebesar 11,2 %.
Pencapaian Sasaran 1 : Pemberian bantuan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sebesar 10,3% berupa bantuan kepada Lansia
Indikator Sasaran 2 : PMKS yang tertangani pada tahun 2013 sebesar 11,2
Pencapaian Sasaran 2 : PMKS yang tertangani pada tahun 2013 sebesar 11,2 % yakni sebanyak 140 orang.
Indikator Sasaran 3 : Jumlah Sarana Sosial yang ada di Kabupaten Langkat tahun 2013 ada 6 unit Panti Asuhan.
Pencapaian Sasaran 3 : Jumlah sarana sosial yang ada di Kabupaten Langkat tahun 2013 memiliki 6 unit Panti Asuhan
L. URUSAN TENAGA KERJA Strategi 6 : Pengentasan Kemisikinan, Pengangguran, Perbaikan
Iklim Ketenagakerjaan dan Pengembangan Kependudukan serta Keluarga Kecil Berkualitas
Indikator Sasaran 1 : Penurunan tingkat pengangguran terbuka pada Tahun 2013 adalah menjadi sebesar 9,15 %
Pencapaian sasaran 1 : Capaian penurunan pengangguran terbuka pada tahun 2013 sementara sampai dengan bulan Desember sebesar 1,46%
Indikator Sasaran 2 : Penurunan kasus ketenagakerjaan pada Tahun 2013 adalah menjadi sebesar 170 kasus
Pencapaian sasaran 2 : Jumlah kasus yang masuk sebanyak 48 kasus, sedangkan yang dapat diselesaikan sebanyak 45 kasus
Indikator Sasaran 3 : Prosentase kasus ketenagakerjaan yang diselesaikan pada Tahun 2013 adalah sebesar 80 %
Pencapaian sasaran 3 : Persentase Kasus yang telah diselesaikan selama tahun 2013 sebesar 95 %
M. URUSAN KOPERASI, UKM DAN PENANAMAN MODAL DAERAHStrategi 3 : Peningkatan pembangunan ekonomi yang berbasis
pertanian dan bahari, serta industri strategis lainnya yang berwawasan lingkungan
Indikator Sasaran 1 : Kenaikan nilai realisasi PMDN pada tahun 2013 mencapai 724,571 milyar rupiah
Pencapaian sasaran 1 : Target pencapaian nilai realisasi PMDN pada tahun 2013 sebesar Rp 915.763 milyar rupiah
Indikator Sasaran 2 : Jumlah koperasi aktif/sehat pada tahun 2013 adalah sebanyak 201 unit
Pencapaian sasaran 2 : Target pencapaian Koperasi aktif pada tahun 2013 mencapai 230 unit koperasi atau 37,16% dari jumlah 619 koperasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-138
Indikator Sasaran 3 : Jumlah UMKM yang dibina sampai dengan tahun 2013 adalah sebanyak 4.000 unit
Pencapaian sasaran 3 : Target pencapaian UKM yang dibina sampai tahun 2013 sebanyak 4.255 UMKM atau 9,25% dari jumlah 46.000 UMKM.
N. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERIStrategi 1 : Peningkatan kehidupan beragama, kesejahteraan
sosial dan pengembangan kebudayaan berdasarkan kearifan lokal
Indikator Sasaran 1 : Jumlah konflik antar dan intern umat beragama pada Tahun 2013 adalah sebanyak 0 kasus
Pencapaian sasaran1 : Kondisi sosial masyarakat Kabupaten Langkat masih kondusif. Pada Tahun 2013 tidak terjadi perselisihan akibat kesenjangan sosial dan konflik antar / inter pemeluk agama. Dalam era globalisasi ini, masuknya budaya asing tidak dapat dihindari, dengan demikian diperlukan penguatan dan pengembangan budaya masyarakat berdasarkan kearifan lokal konflik antar dan intern umat beragama dapat dihindari
Strategi 7 : Penumbuhan investasi dengan penyiapan infrastruktur pendukung investasi dan peningkatan daya saing pariwisata
Indikator Sasaran 1 : Cakupan kasus kebakaran yang tertangani pada tahun 2013 adalah sebesar 65%
Pencapaian sasaran 1 : Berdasarkan data dilapangan yang telah tercatat Kasus Kebakaran yang dikelola oleh Badan Kesbang, Pol dan Linmas adalah lebih besar dari 65 % pada Tahun 2013. hal ini menunjukan keberadaan Petugas Pemadam Kebakaran bertugas siaga selama 24 jam untuk mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran yang terjadi
Strategi 8 : Peningkatan kualitas kehidupan politik dan penegakan hukum
Indikator Sasaran 1 : Ratio pelanggaran hukum/HAM per 10.000 penduduk pada Tahun 2013 adalah 16,27.
Pencapaian sasaran1 : Data tidak diperoleh
Strategi 8 : Peningkatan kualitas kehidupan politik dan penegakan hukum :
Indikator Sasaran 1 : Presentase angka partisipasi pemilih Tahun 2013 adalah 0
Pencapaian Sasaran 1 : Tahun 2011 s/d 2013 Kabupaten Langkat tidak ada menyelenggarakan pemilu kepada daerah
Strategi 8 : Peningkatan kualitas kehidupan politik dan penegakan hukum :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-139
Indikator Sasaran 1 : Kegiatan pembinaan politik daerah 2013 adalah 2
Pencapaian Sasaran 1 : Pada Tahun 2013 Badan Kesbang, Pol dan Linmas melakukan Pembinaan Politik melalui Program Pendidikan Politik Masyarakat dengan kegiatan Penelitian, Pemeriksaan Persyaratan Administrasi, Pengajuan, Penyerahan dan Bantuan Kepada Parpol serta memantau keberadaan Parpol di Kabupaten Langkat.
O. URUSAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJAStrategi 8 : Peningkatan kualitas kehidupan politik dan
penegakan hukum Indikator Sasaran 1 : Ratio angka kriminalitas per 10.000
penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar 16,27 %
Pencapaian sasaran 1 : Pada tahun 2013 Ratio Angka Kriminalitas per 10.000 penduduk adalah sebesar 19 %
P. URUSAN PEMERINTAH UMUM SEKRETARIAT DAERAHStrategi 1 : Peningkatan kehidupan beragama, Kesejahteraan
Sosial dan Pengembangan Kebudayaan berdasarkan kearifan lokal.
Indikator Sasaran 1 : Jumlah Kegiatan Keagamaan Tingkat Kabupaten Langkat yang ditargetkan untuk Tahun 2013 sebanyak 17 kali
Pencapaian Sasaran 1 : Dalam pelaksanaannya, Kegiatan Keagamaan Tingkat Kabupaten Langkat Tahun 2013 terlaksana sebanyak 6 kali (Pelaksanaan MTQN Tingkat Kabupaten Langkat, Pemberangkatan dan Penjemputan Jama'ah Haji 1431 H / 2010 M, Manasik Haji Gabungan, Pembinaan Dewan Hakim MTQN se-Kab. Langkat, Pelaksanaan Festival Nasyid Tingkat Kabupaten Langkat, Pelaksanaan TC Peserta MTQ dan Pengiriman Peserta MTQ ke Tingkat Propinsi Sumatera Utara).
Indikator Sasaran 2 : Jumlah Bantuan Kegiatan Keagamaan dan Sarana Ibadah, Target Kinerja Tahun 2013 sebesar 20 Milyar
Pencapaian Sasaran 2 : Dalam pelaksanaannya Bantuan Kegiatan Keagamaan dan Sarana Ibadah, Tahun 2013 tercapai sebesar Rp. 2.340.000.000.-
Indikator Sasaran 3 : Jumlah kegiatan Peringatan Hari Besar Tingkat Kabupaten di targetkan sebanyak 11 kali
Pencapaian Sasaran 3 : Dalam pelaksanaannya kegiatan Peringatan Hari Besar Tingkat Kabupaten terlaksana sebanyak 5 kali (Peringatan Hari Jadi Kab. Langkat, Peringatan Hari Pahlawan, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Peringatan Hari Bumi Hangus Kota Pkl.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-140
Berandan, Peringatan Hari Perumahan Nasional).
Strategi 6 : Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Kependudukan serta keluarga kecil berkualitas.
Indikator Sasaran 1 : Bantuan Raskin kepada Masyarakat MiskinPencapaian sasaran 1 : Masyarakat miskin penerima Raskin 2013
sebanyak 87.173 orang dengan jumlah beras 15 kg / orang/bulan
Indikator Sasaran 2 : Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kemenpera Tahun 2013 kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
Pencapaian sasaran 2 : Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) penerima bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat sebanyak 1.130 orang sebesar Rp. 6.000.000,-/orang dan bantuan dari Pemkab Langkat sebesar Rp. 1.000.000,-/orang
Q. URUSAN SEKRETARIAT DPRDStrategi 5 : Meningkatkan kelancaran pelaksanaan persidangan
rapat, dan penyelenggaraan kegiatan DPRD Indikator Sasaran 1 : Jumlah rapat komisi yang difasilitasi
sekretariat sebanyak 96 kali.Pencapaian sasaran 1 : Rapat-rapat komisi baik konsultansi,
maupun kunjungan ke mitra kerja masing-masing komisi sebanyak 96 kali.
Indikator Sasaran 2 : Jumlah rapat kerja yang difasilitasi sekretariat DPRD sebanyak 2 kali.
Pencapaian sasaran 2 : Rapat kerja DPRD tentang evaluasi kinerja komisi DPRD 1 (satu) tahun yang lalu dan rapat rencana/program kerja untuk tahun mendatang sebanyak 2 kali.
Indikator Sasaran 3 : Jumlah rapat dengar pendapat yang difasilitasi Sekretariat DPRD sebanyak 7 kali.
Pencapaian sasaran 3 : Rapat dengar pendapat baik audensi dan penerimaan demontrasi dari masyarakat sebanyak 7 kali.
Indikator Sasaran 4 : Jumlah rapat paripurna istimewa yang difasilitasi Sekretariat DPRD sebanyak 4 kali.
Pencapaian sasaran 4 : Paripurna Hari Jadi Kabupaten Langkat, Peringatan HUT Kemerdekaan RI, LKPJ dan Pengangkatan sebanyak 3 kali.
Indikator Sasaran 5 : Jumlah rapat paripurna yang difasilitasi Sekretariat DPRD.
Pencapaian sasaran 5 : Rapat R. APBD, LPJ dan pengesahan Ranperda sebanyak 4 kali.
Indikator Sasaran 6 : Jumlah rapat pimpinan yang difasilitasi Sekretariat DPRD sebanyak 30 kali.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-141
Pencapaian sasaran 6 : Rapat pimpinan DPRD dengan pimpinan fraksi, rapat pimpinan DPRD dengan pimpinan komisi sesuai kebutuhan sebanyak 30 kali.
Strategi 6 : Mengupayakan optimalisasi penyiapan penelitian dan pengawasan terhadap produk hukum.
Indikator Sasaran 1 : Jumlah aspirasi masyarakat yang ditampung dan dilanjutkan kepada anggota DPRD sebanyak 20 kali.
Pencapaian Sasaran 1 : Audensi dan penerimaan demontrasi sebanyak 20 kali.
Indikator Sasaran 2 : Jumlah rancangan peraturan daerah yang diagendakan untuk dibahas dan disetujui oleh dewan sebanyak 15 kali.
Pencapaian Sasaran 2 : Ranperda dari eksekutif 7 buah, perda inisiatif 4 buah dilaksanakan sebanyak 11 kali.
Indikator Sasaran 3 : Jumlah ranperda yang disetujui menjadi perda sebanyak 11 kali.
Pencapaian Sasaran 3 : Ranperda yang dibahas menjadi perda (masih dalam pembahasan) sebanyak 11 kali.
Indikator Sasaran 4 : Jumlah produk perda yang merupakan penerapan hak inisiatif dewan sebanyak 5 kali.
Pencapaian Sasaran 4 : Perda inisiatif yang datanganya dari DPRD sendiri sebanyak 4 kali.
Indikator Sasaran 5 : Pelaksanaan Reses sebanyak 3 kali.Pencapaian Sasaran 5 : Reses ke kecamatan sebanyak 1 kali.
R. URUSAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD)Strategi 2 : Reformasi Penyelenggaraan Pemerintahan Menuju
Good Governance.Indikator Sasaran 1 : Prosentase asset tanah yang bersertifikat
pada tahun 2013 adalah sebesar 25,96%Pencapaian sasaran 1 : Telah diterbitkan sertifikat untuk 76 bidang
tanah.Indikator Sasaran 2 : Opini laporan keuangan (BPK) pada tahun
2013 belum mencapai WTPPencapaian sasaran 2 : Opini laporan keuangan (BPK) pada tahun
2013 belum mencapai WDP
Strategi 7 : Penumbuhan investasi dengan penyiapan infrastruktur pendukung investasi dan Peningkatan Daya Saing Pariwisata.
Indikator Sasaran 1 : Pembentukan BPRPencapaian Sasaran 1 : Belum ada
S. URUSAN DINAS PENDAPATAN DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-142
Indikator Sasaran 1 : PAD tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp. 134.144.946.610,-
Pencapaian Sasaran 1 : PAD tahun 2013 diperoleh sebesar Rp 133.752.049.518,77 (99,71%).
Indikator Sasaran 2 : Dana Perimbangan tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp 1.059.874.986.215,-
Pencapaian Sasaran 2 : Dana Perimbangan tahun 2013 diperoleh sebesar Rp 1.060.921.882.643,- (100,10%).
Indikator Sasaran 3 : Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp 196.005.773.373,-
Pencapaian Sasaran 3 : Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah tahun 2013 diperoleh sebesar Rp 188.322.842.823,- (96,08%).
T. URUSAN PENGAWASAN DAERAHStrategi 2 : Reformasi penyelenggaraan pemerintahan menuju
Good GovernanceIndikator Sasaran 1 : Pegawai yang terkena hukuman disiplin
pada tahun 2013 adalah sebanyak 25 orangPencapaian sasaran 1 : Pegawai yang terkena hukuman disiplin
pada tahun 2013 sebanyak 63 orang.
U. URUSAN KEPEGAWAIANStrategi 2 : Reformasi Penyelenggaraan Pemerintah menuju
Good Governance Indikator Sasaran 1 : Prosentase pegawai yang mengikuti diklat
fungsional dan keahlian professional pada tahun 2013 adalah sebesar 70%
Pencapaian sasaran 1 : Pada Tahun 2013, pegawai yang mengikuti diklat fungsional dan keahlian profesional sebesar 36 %.
V. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHANStrategi 6 : Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, Perbaikan
Iklim Ketenagakerjaan dan Pengembangan Kependudukan serta Keluarga Kecil Berkualitas
Indikator Sasaran 1 : Prosentase PKK aktif pada Tahun 2013 adalah sebesar 92,17%
Pencapaian sasaran 1 : Pembinaan pengurus PKK Desa/Kelurahan, kecamatan dan Kabupaten
Indikator Sasaran 2 : Prosentase pelayanan posyandu pada Tahun 2013 adalah sebesar 90,08%
Pencapaian sasaran 2 : Pembinaan terhadap posyandu di setiap desa/kelurahan
W. PEMUDA DAN OLAHRAGAStrategi 5 : Akselerasi Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Indikator Sasaran 1 : Jumlah organisasi pemuda pada Tahun
2013 adalah sebanyak 53 buahPencapaian sasaran 1 : Jumlah organisasi pemuda pada Tahun
2013 adalah sebanyak 57 buah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-143
Indikator Sasaran 2 : Prestasi olahraga Kabupaten Langkat di Tingkat Provinsi adalah sebanyak 60 prestasi
Pencapaian sasaran 2 : Prestasi olahraga Kabupaten Langkat di Tingkat Provinsi adalah sebanyak 61 prestasi
Indikator Sasaran 3 : Prestasi olahraga Kabupaten Langkat di Tingkat Nasional adalah sebanyak 9 prestasi
Pencapaian sasaran 3 : Prestasi olahraga Kabupaten Langkat di Tingkat Nasional adalah sebanyak 14 prestasi
Indikator Sasaran 4 : Prestasi olahraga Kabupaten Langkat di Tingkat Internasional adalah sebanyak 0 prestasi
Pencapaian sasaran 4 : Prestasi olahraga Kabupaten Langkat di Tingkat Internasional adalah sebanyak 1 prestasi
X. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPILStrategi 6 : Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, Perbaikan
Iklim Ketenagakerjaan dan Pengembangan Kependudukan serta Keluarga Kecil Berkualitas
Indikator Sasaran 1 : Prosentase kepemilikan KTP pada Tahun 2013 adalah sebesar 59,5%
Pencapaian sasaran 1 : Realisasi Pencapaian Kepemilikan KTP Per 31 Desember 2013 berjumlah 861.029 (77%)
Indikator Sasaran 2 : Prosentase kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada Tahun 2013 adalah sebesar 3,3%
Pencapaian sasaran 2 : Realisasi Pencapaian Akta kelahiran Per 1000 Penduduk pada Tanggal 31 Desember 2013 berjumlah 265.493 orang (19%)
Indikator Sasaran 3 : Penerapan KTP Nasional berbasis NIK pada Tahun 2013 sudah dilakukan
Pencapaian sasaran 3 : Realisasi Pencapaian Perekaman Data Wajib E-KTP berbasis NIK Nasional Per 31 Desember 2013 berjumlah 549.907 orang (63,87%)
Y. PERIZINAN DAN PELAYANAN TERPADUStrategi 2 : Reformasi Penyelenggaraan Pemerintahan menuju
Good Governance Indikator Sasaran 1 : Jumlah perizinan yang dilayani KPT pada
tahun 2013 adalah sebanyak 25 izinPencapaian sasaran 1 : Jumlah perizinan yang dilayani KPT pada
tahun 2013 adalah sebanyak 25 izin
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-144
II. URUSAN PILIHANA. PERTANIAN
Strategi 3 : Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang berbasis Pertanian dan Bahari, serta industri strategis lainnya yang berwawasan Lingkungan
Indikator Sasaran 1 : Produktivitas padi atau tanaman pangan utama local lainnya pada tahun 2013 adalah sebesar 56,24 Kwintal/Hektar
Pencapaian sasaran 1 : Pada tahun 2013 pencapaian sasaran produktifitas padi sebesar 59,27 kwintal/hektar atau lebih 3,03 kwintal/hektar dibanding indikator sasaran;
Indikator Sasaran 2 : Kontribusi sektor pertanian Tanaman Pangan terhadap PDRB pada tahun 2013 adalah sebesar 15,66%
Pencapaian sasaran 2 : Kontribusi sektor Pertanian Tanaman Pangan terhadap PDRB pada tahun 2013 adalah sebesar 16,22% meningkat 0,56% dibanding indikator sasaran.
B. PETERNAKANStrategi 3 : Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang berbasis
Pertanian dan Bahari, serta industri strategis lainnya yang berwawasan Lingkungan
Indikator Sasaran 1 : Jumlah ternak sapi pada tahun 2013 adalah sebanyak 152.039 ekor
Pencapaian sasaran 1 : Jumlah ternak sapi pada tahun 2013 adalah sebanyak 152.115 ekor
Indikator Sasaran 2 : Jumlah ternak domba pada tahun 2013 adalah sebanyak 141.715 ekor
Pencapaian sasaran 2 : Jumlah ternak domba pada tahun 2013 adalah sebanyak 142.623 ekor
Indikator Sasaran 3 : Jumlah ternak kambing pada tahun 2013 adalah sebanyak 139.314 ekor
Pencapaian sasaran 3 : Jumlah ternak kambing pada tahun 2013 adalah sebanyak 143.856 ekor
Indikator Sasaran 4 : Jumlah ternak kerbau pada tahun 2013 adalah sebanyak 11.499 ekor
Pencapaian sasaran 4 : Jumlah ternak kerbau pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.493 ekor
Indikator Sasaran 5 : Jumlah ternak kuda pada tahun 2013 adalah sebanyak 44 ekor
Pencapaian sasaran 5 : Jumlah ternak kuda pada tahun 2013 adalah sebanyak 24 ekor
Indikator Sasaran 6 : Jumlah ternak ayam daging pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.377.718 ekor
Pencapaian sasaran 6 : Jumlah ternak ayam daging pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.409.240 ekor
Indikator Sasaran 7 : Jumlah ternak ayam petelur pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.219.582 ekor
Pencapaian sasaran 7 : Jumlah ternak ayam petelur pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.212.186 ekor
Indikator Sasaran 8 : Jumlah ternak ayam buras pada tahun 2013 adalah sebanyak 922.189 ekor
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-145
Pencapaian sasaran 8 : Jumlah ternak ayam buras pada tahun 2013 adalah sebanyak 923.952 ekor
Indikator Sasaran 9 : Jumlah ternak itik pada tahun 2013 adalah sebanyak 229.234 ekor
Pencapaian sasaran 9 : Jumlah ternak itik pada tahun 2013 adalah sebanyak 205.119 ekor
Indikator Sasaran 10 : Jumlah ternak babi pada tahun 2013 adalah sebanyak 14.810 ekor
Pencapaian sasaran 10: Jumlah ternak babi pada tahun 2013 adalah sebanyak 14.919 ekor
Indikator Sasaran 11 : Jumlah ternak sapi perah pada tahun 2013 adalah sebanyak 26 ekor
Pencapaian sasaran 11: Jumlah ternak sapi perah pada tahun 2013 adalah sebanyak 44 ekor
Indikator Sasaran 12 : Konsumsi daging pada tahun 2013 adalah sebanyak 1,4 Kg/kpt/thn
Pencapaian sasaran 12: Konsumsi daging pada tahun 2013 adalah sebanyak 1,5 Kg/kpt/thn
C. KEHUTANAN DAN PERKEBUNANStrategi 3 : Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang berbasis
Pertanian dan Bahari, serta industri strategis lainnya yang berwawasan Lingkungan
Indikator Sasaran 1 : Produktivitas tanaman kakao pada tahun 2013 adalah sebesar 1.200,18 Kg/Ha
Pencapaian sasaran 1 : Produktivitas tanaman kakao pada tahun 2013 adalah sebesar 1.870,39 Kg/Ha
Indikator Sasaran 2 : Produktivitas tanaman karet pada tahun 2013 adalah sebesar 950,55 Kg/Ha
Pencapaian sasaran 2 : Produktivitas tanaman karet pada tahun 2013 adalah sebesar 937,90 Kg/Ha
Indikator Sasaran 3 : Produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2013 adalah sebesar 23.976,04 Kg/Ha
Pencapaian sasaran 3 : Produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2013 adalah sebesar 21.964,35 Kg/Ha
Indikator Sasaran 4 : Produktivitas tanaman kelapa pada tahun 2013 adalah sebesar 1.239,15 Kg/Ha
Pencapaian sasaran 4 : Produktivitas tanaman kelapa pada tahun 2013 adalah sebesar 1.059,67 Kg/Ha
Indikator Sasaran 5 : Produktivitas tanaman hutan rakyat pada tahun 2013 adalah sebesar 4,67 M3/Ha
Pencapaian sasaran 5 : Produktivitas tanaman hutan rakyat pada tahun 2013 adalah sebesar 4,52 M3/Ha
Indikator Sasaran 6 : Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB adalah sebesar 16,5%
Pencapaian sasaran 6 : Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB adalah sebesar 15,98 %
Strategi 4 : Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
Indikator Sasaran 1 : Rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada tahun 2013 adalah sebesar 3,5%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-146
Pencapaian sasaran 1 : Rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada tahun 2013 adalah sebesar 3,5 %
Indikator Sasaran 2 : Penurunan kerusakan kawasan hutan pada tahun 2013 adalah sebesar 6,5%
Pencapaian sasaran 2 : Penurunan kerusakan kawasan hutan pada tahun 2013 adalah sebesar 6,5 %
Indikator Sasaran 3 : Pengendalian dan perlindunganhutan pada tahun 2013 adalah sebesar 6%
Pencapaian sasaran 3 : Pengendalian dan perlindungan hutan pada tahun 2013 adalah sebesar 6 %
D. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALStrategi 4 : Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Indikator Sasaran 1 : Menurunnya pertambangan tanpa izin pada
tahun 2013 adalah sebesar 30%Pencapaian Sasaran 1 : Perusahaan pertambangan tanpa izin pada
tahun 2013 turun menjadi hanya 29 perusahaan.
Indikator Sasaran 2 : Meningkatnya kegiatan pertambangan berizin pada tahun 2013 adalah sebesar 70%
Pencapaian Sasaran 2 : Kegiatan pertambangan berizin pada tahun 2013 bertambah sebanyak 71 perusahaan.
Strategi 7 : Penumbuhan Investasi dengan penyiapan infrastruktur pendukung investasi dan peningkatan daya saing pariwisata
Indikator Sasaran 1 : Prosentase wilayah belum terjangkau listrik (non PLN) pada tahun 2013 adalah sebesar 4,5%
Pencapaian Sasaran 1 : Prosentase wilayah yang belum terjangkau listrik (non PLN) pada tahun 2013 turun menjadi 4,2 %.
E. PARIWISATAStrategi 1 : Peningkatan Kehidupan beragama, kesejahteraan
sosial dan pengembangan kebudayaan berdasarkan kearifan lokal
Indikator Sasaran 1 : Jumlah kegiatan seni dan budaya pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 kali
Pencapaian sasaran 1 : Jumlah kegiatan seni dan budaya pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 kali
Indikator Sasaran 2 : Sarana penyelenggaraan seni dan budaya pada tahun 2013 adalah sebanyak 6 unit
Pencapaian sasaran 2 : Sarana penyelenggaraan seni dan budaya pada tahun 2013 adalah sebanyak 0 unit
Indikator Sasaran 3 : Prosentase benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan pada tahun 2013 adalah sebesar 77 %
Pencapaian sasaran 3 : Prosentase benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan pada tahun 2013 adalah sebesar 63 %
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
II-147
Strategi 7 : Penambahan investasi dengan penyiapan infrastruktur pendukung investasi dan peningkatan daya saing pariwisata
Indikator Sasaran 1 : Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2013 adalah sebanyak 65.752 orang/tahun.
Pencapaian sasaran 1 : Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2013 adalah sebanyak 56.800 orang/tahun
F. PERIKANAN DAN KELAUTANStrategi 3 : Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang berbasis
Pertanian dan Bahari, serta industri strategis lainnya yang berwawasan Lingkungan
Indikator Sasaran 1 : Produksi perikanan tangkap pada tahun 2013 adalah sebesar 22.709,12 Ton
Pencapaian sasaran 1 : Pencapaian sasaran Produksi Perikanan Tangkap pada tahun 2013 sebesar 22.712,95 ton
Indikator Sasaran 2 : Produksi perikanan budidaya pada tahun 2013 adalah sebesar 6.846,25 Ton
Pencapaian sasaran 2 : Pencapaian sasaran Produksi Perikanan Budidaya pada tahun 2013 sebesar 8.088,19 ton
Indikator Sasaran 3 : Konsumsi ikan pada tahun 2013 adalah sebanyak 25,61 Kg/kpt/thn
Pencapaian sasaran 3 : Pencapaian sasaran tingkat konsumsi ikan pada tahun 2013 adalah sebanyak 27,5 Kg/Kpt/thn
G. URUSAN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANStrategi 3 : Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang berbasis
Pertanian dan Bahari, serta industri strategis lainnya yang berwawasan Lingkungan
Indikator Sasaran 1 : Pertumbuhan industri pada tahun 2013 adalah sebesar 1,3%
Indikator Sasaran 2 : Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB adalah sebesar 6,82%
Indikator Sasaran 3 : Perkembangan jumlah unit IKM dan UKMK yang sehat pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 unit
Indikator Sasaran 4 : Perusahaan terdaftar KM (industri kecil non formal) pada tahun 2013 adalah sebanyak 20 unit
Pencapaian sasaran 1 : Pencapaian pertumbuhan industri 2013 mencapai 2%
Pencapaian sasaran 2 : Kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB diharapkan sebesar 6%
Pencapaian sasaran 3 : Mengembangkan IKM dan UKMK yang sehat pada tahun 2013
Pencapaian sasaran 4 : Usaha IKM non formal tidak permanent (musiman)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB IIIGambaran Pengelolaan KeuanganDaerah serta Kerangka Pendanaan
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD.
3.1.1.1 Pendapatan Daerah dan Sumber Pendapatan Daerah.
Sumber pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah, danaperimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dalamperencanaan APBD terdapat target pendapatan daerah yangmerupakan capaian yang harus diperoleh, sedangkan pada akhirtahun anggaran, diketahui realisasi penerimaan atas pendapatandaerah.
Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat tahun 2009-2012.
No. Uraian2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata
Pertumbuhan(%)(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 PENDAPATAN 889.018.883.757 973.680.952.446 1.114.541.194.856 1.378.569.032.459 1.555.901.880.204 15,141.1. Pendapatan Asli Daerah 32.668.853.044 30.616.398.059 40.541.423.980 129.244.580.780 65.521.499.189 48,911.1.1.
Pajak daerah 17.988.084.889 16.251.526.000 17.818.656.067 34.629.636.892 27.682.021.547 18,57
1.1.2.
Retribusi daerah 6.246.968.608 6.087.670.211 5.558.882.798 7.100.208.435 23.953.910.248 63,47
1.1.3.
Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
1.872.545.100 3.720.027.566 4.697.405.752 4.086.051.187 4.637.997.487 31,36
1.1.4.
Lain-lain PAD yang sah 6.561.254.447 4.559.024.282 6.213.070.050 83.428.684.266 9.247.569.906 289,91
1.2. Dana Perimbangan 797.596.232.858 859.012.339.741 928.573.080.201 1.060.399.150.030 1.233.279.204.253 11,571.2.1.
Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak
113.894.332.858 137.445.206.941 137.812.564.561 156.839.383.030 169.455.342.253 10,70
1.2.2.
Dana alokasi umum 619.729.900.000 628.952.504.000 736.887.815.640 847.503.037.000 982.658.132.000 12,40
1.2.3.
Dana alokasi khusus 63.972.000.000 65.865.700.000 53.872.700.000 56.056.730.000 81.165.730.000 8,40
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
58.753.797.855 84.052.214.646 145.426.690.675 188.925.301.649 257.101.176.762 45,52
1.3.1 Hibah 25.235.000 25.235.000
- - - 0,00
1.3.2 Dana darurat - - - - - -1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari
provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya **)
34.424.458.855 35.616.920.646 32.431.446.957 22.504.507.823 14.203.936.562 -18,24
1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus***)
- 34.227.000.000 96.309.063.500 116.777.995.000 172.223.013.000 83,37
1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
24.304.104.000 14.133.070.000 16.686.180.218 49.040.340.000 70.670.340.000 53,56
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2008-2013
Dari Tabel 3.1 dan gambar 3.1 diketahui bahwa realisasi pendapatandaerah menunjukkan peningkatan yang bervariasi dari tahun ketahun, dengan rata-rata peningkatan mencapai 15,14% per tahun.Peningkatan tertinggi dicapai pada realisasi anggaran tahun 2012,
III-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
yang meningkat 23,69% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatantersebut sebagian besar dipengaruhi oleh peningkatan realisasi PADyang mencapai 218,8% dibandingkan PAD tahun sebelumnya. Dengancatatan bahwa peningkatan tersebut disebabkan masuknya danaLain-lain PAD yang sah sebesar Rp. 75 Milyar.
2009 2010 2011 2012 2013-
200,000,000,000.00
400,000,000,000.00
600,000,000,000.00
800,000,000,000.00
1,000,000,000,000.00
1,200,000,000,000.00
1,400,000,000,000.00
1,600,000,000,000.00
1,800,000,000,000.00
Pendapatan Daerah
PAD
Dana Perimbangan
Lain-lain pendapatan yg sah
Gambar 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
Tingkat (persen) capaian realisasi pendapatan daerah dalam limatahun terakhir fluktuatif cenderung menurun, sebagaimana disajikandalam gambar 3.2 sebagai berikut;
III-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2009 2010 2011 2012 201370.00
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
100.00
105.00
110.00
Dana Perimbangan
PAD
Lain-lain pendapatan yg sah
Pendapatan Daerah
Gambar 3.2 Tingkat (persen) capaian Realisasi Pendapatan DaerahKabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
Kontribusi dana perimbangan terhadap pendapatan daerah cenderungmenurun dari tahun 2008-2013. Pada tahun 2008, kontribusi danaperimbangan mencapai 91,72% dan pada tahun 2013 turun menjadi79,26%. Meskipun kontribusi dana perimbangan ini cenderungmenurun, namun masih terlalu tinggi dibandingkan kontribusi PAD,dengan belum menunjukkan kemandirian daerah. Selama tahun2008-2013, kontribusi PAD rata-rata 4,2%. Kontribusi PAD terbesarterjadi pada tahun anggaran 2012 yang mencapai 9,8%.
III-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2009 2010 2011 2012 20130.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
PAD
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yg sah
Gambar 3.3 Kontribusi (persen) Sumber-sumber Pendapatan DaerahKabupaten Langkat (Realisasi) Tahun 2009-2013.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6 ayat (1)dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 22 ayat (1),ada 4 (empat) sumber Pendapatan Asli Daerah yang memegangperanan penting dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu: (i) PajakDaerah; (ii) Retribusi Daerah; (iii) Hasil pengelolaan kekayaan Daerahyang dipisahkan; dan (iv) Lain-lain PAD yang sah.
Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten Langkatcenderung mengalami peningkatan, namun tingkat ketergantungankepada Pemerintah Pusat, khususnya terhadap Dana Alokasi Umum(DAU) masih sangat besar. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan PADdari tahun 2008 hingga 2013, angka pertumbuhannya fluktuatifnamun cenderung meningkat. Artinya dari sisi daya tumbuh sudahbesar, hanya kontribusinya ke Pendapatan Daerah masih relatif kecil.Penerimaan dari Pajak Daerah bertumbuh rata-rata sebesar
III-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
44,25%/tahun dan Retribusi Daerah hanya bertumbuh rata-rata11,06%/tahun sedangkan kontribusinya terhadap Pendapatan Daerahpada tahun 2010 masing-masing sebesar 9,60% dan 3,95%. Nilai inimasih tergolong relatif kecil, diperlukan adanya upaya yang lebihkongkrit agar PAD meningkat secara wajar dan proporsional, agarKabupaten Langkat mampu mengurangi ketergantungan padapendanaan yang bersumber dari Pemerintah Pusat.
Tabel 3.2 Realisasi Sumber-sumber PAD Kabupaten Langkat Tahunanggaran 2009 -2012.
No.
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)1 Pajak Daerah 17.988.084.88
916.251.526.00
017.818.656.06
734.629.636.892 27.682.021.54
72 Retribusi Daerah 6.246.968.608 6.087.670.211 5.558.882.798 7.100.208.435 23.953.910.24
83 Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan (Dev.Bank Sumut)
1.872.545.100 3.720.027.566 4.697.405.752 4.086.051.187 4.637.997.487
4 Lain-lain PAD yang sah 6.561.254.447 4.559.024.282 6,213,070,050 83.428.684.266 9.247.569.906
TOTAL PAD32.668.853.04
430.616.398.05
940.541.423.98
0129.244.580.78
065.521.499.18
9Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
0
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
100,000,000,000
120,000,000,000
140,000,000,000
Pajak Daerah Retribusi Daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (Dev.Bank Sumut)
Lain-lain PAD yang sah
TOTAL PAD
Gambar 3.4 Realisasi Sumber-sumber PAD Kabupaten Langkat Tahunanggaran 2009 -2013.
Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Sumber-sumber PAD Kabupaten LangkatTahun Anggaran 2009 -2013 (%).
No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Pajak Daerah 82.64 -9.67 9.60 94.44 98,362 Retribusi Daerah 27.81 -2.72 -8.55 27.70 85,033 Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan tt 98.93 26.08 -12.79 100
4 Lain-lain PAD yang sah -36.37 -30.64 36.70 1241.16 71,25 TOTAL PAD 30.42 -6.34 12.03 277.01 88,63
III-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
Tabel 3.4 Perkembangan Kontribusi Sumber-sumber PAD KabupatenLangkat Tahun Anggaran 2009 -2013 (%).
No.URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Pajak Daerah 55,06 53,08 43,95 26,79 42,252 Retribusi Daerah 19,12 19,88 13,71 5,49 36,563 Hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan (Dev.Bank Sumut) 5,73 12,15 11,59 3,16 7,084 Lain-lain PAD yang sah 20,08 14,89 15,33 64,55 14,11
TOTAL PAD 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
Jika dilihat dari strukturnya, maka pos pembentuk PAD cenderungmengalami sedikit pergeseran selama dua tahun terakhir. Pada tahun-tahun awal pengamatan (2009-2010), pembentuk PAD terbesar keduaadalah retribusi daerah, namun di tahun-tahun akhir pengamatan,pembentuk PAD terbesar kedua adalah Lain-lain PAD Yang Sah.Pergeseran ini akibat kecenderungan berkurangnya penerimaanretribusi daerah terutama dari Retribusi Pelayanan RSUD, yang mulaitahun 2009 diperhitungkan masuk ke dalam pos Lain-lain PAD YangSah. Namun pembentuk PAD yang utama tetap berasal dari PajakDaerah dan Retribusi Daerah.
Pada tahun 2013, penerimaan Pajak Daerah mencapai Rp 27.682.021.547
atau 42,25% dari total PAD. Penerimaan pajak ini terutama berasal dariPajak BPHTB, Pajak Mineral bukan batuan dan logam dan serta PajakPenerangan Jalan. Adanya jenis Pajak Daerah yang baru dipungutmulai tahun 2011 (pajak sarang burung walet dan pajak BPHTBB)diharapkan akan meningkatkan pendapatan daerah. Untuk retribusi,pada tahun 2012, penerimaan retribusi yang utama adalah retribusipelayanan kesehatan dan retribusi Izin usaha telekomunikasi. Kinerjapengelolaan Pendapatan Asli Daerah tahun 2013 disajikan dalamTabel 3.5 sebagai berikut;
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten LangkatTahun 2013.
NO. JENIS PUNGUTAN TARGET REALISASI % SISA TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)I. PAJAK DAERAH
1 PAJAK HOTEL 30.000.000 30.775.000 102,58 OVER2 PAJAK RESTORAN 750.000.000 860.561.328 114,74 OVER3 PAJAK HIBURAN 10.000.000 10.260.000 102,60 OVER4 PAJAK REKLAME 500.000.000 612.350.054 122,47 OVER
III-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
NO. JENIS PUNGUTAN TARGET REALISASI % SISA TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)5 PAJAK PENERANGAN JALAN 18.400.000.000 17.299.197.661 94,02 1.100.802.339
6 PAJAK MINERAL BKN LOGAM & BATUAN 1.500.000.000 1.511.202.095 100,75 OVER
7 PAJAK PARKIR 3.300.000 5.477.600 165,99 OVER8 PAJAK AIR BAWAH TANAH 400.000.000 400.232.194 100,06 OVER
9 PAJAK SARANG BURUNG WALET 50.000.000 50.115.000 100,23 OVER
10 PAJAK BPHTB 6.500.000.000 6.901.850.615 106,18 OVERJ U M L A H……………….. 28.143.300.000 27.682.021.547 98,36 461.278.453
II. RETRIBUSI DAERAH
1 PEL. KESEHATAN 20.654.332.445 17.709.557.958 85,74 2.944.774.4872 PEL. PERSAMP/ KEBERSIHAN 900.000.000 904.800.000 100,53 OVER3 PENG.BIAYA CETAK KTP DAN
AKTE CATATAN SIPIL975.590.000 1.169.375.000 119,86 -
4 PEL. PARKIR 700.000.000 446.780.000 63,83 253.220.0005 RET.PEL. PASAR 700.000.000 566.482.500 80,93 133.517.5006 RET.PENG.KEND.BERMOTOR 250.362.000 267.076.000 106,68 95.276.5007 RET.PUNG.RACUN API 20.000.000 16.195.000 80,98 3.805.0008 RET. PEMAKAIAN KEKAYAAN
DAERAH310.000.000 349.044.000 112,59 OVER
9 RET.JS.USH.TERMINAL 250.000.000 136.800.000 54,72 113.200.00010 JASA USH.RMH POT.HEWAN 85.000.000 90.076.000 105,97 OVER11 RET. PEL. PELABUHAN 30.000.000 4.700.000 15,67 25.300.00012 RET. TPT REKREASI DAN
OLAHRAGA0 0 0,00 OVER
13 RET. PJLN PRODUKSI USAHA DAERAH
40.000.000 40.300.000 100,75 OVER
14 IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN 1.200.000.000 965.498.790 80,46 234.501.21015 IZIN GANGGUAN /
KERAMAIAN300.000.000 465.450.000 155,15 OVER
16 IZIN TRAYEK 15.000.000 7.375.000 49,17 7.625.000
17 IZIN REKREASI & HIB.UMUM 200.000.000 161.400.000 80,70 38.600.000
18 RET. IZIN USAHA TELEKOMUNIKASI
1.540.000.000 653.000.000 42,40 1.474.000.000.
J U M L A H……………….. 28.170.284.445 23.953.910.248 85,03 2.908.032.065.III. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
1 Pelepasan Hak Atas Tanah 2.125.000.000 0 0 2.125.000.0002 Penjulan Hsl Perkebunan 12.500.000 14.400.000 115,20 OVER3 JASA GIRO 5.500.000.000 6.339.471.361 115,26 OVER4 Pendapatan dari pengembalian 5.341.000.000 2.893.698.545 54,18 2.447.301.455
J U M L A H……………….. 12.978.500.000 9.247.569.906 71,25 4.572.301.455
JUMLAH P A D 69.292.084.445 60.883.501.701 87,87 8.408.582.744 Sumber : Laporan Keuangan Kabupaten Langkat 2013.
c. Dana Perimbangan.
Dalam penjelasan UU Nomor 33 Tahun 2004 telah dinyatakan bahwaDana Perimbangan merupakan pendanaan Daerah yang bersumberdari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiriatas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan DanaAlokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan ini merupakan transferdana dari Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh.
III-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Proporsi dana perimbangan terhadap APBD relatif besar, mencapai85,98%. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Langkat dalampendanaan daerah masih sangat bergantung pada pemerintah pusat.Namun ketergantungan ini dari tahun ketahun harus diturunkan agarpada saatnya nanti Kabupaten Langkat mampu lebih mandirimembiayai kegiatan pembangunan daerahnya. Otonomi daerahdinyatakan berhasil apabila daerah mampu semakin mandiri dalammembiayai pembangunan daerahnya.
Secara umum besarnya realisasi Dana Perimbangan atara tahun2009-2013 cenderung meningkat setiap tahun, dengan rata-ratapertumbuhan sebesar 8,60% pertahun. Pendapatan dari DAK danDBH Pajak antara tahun 2009-2013 fluktiatif cenderung meningkatdengan rata-rata pertumbuhan -3,19% dan 8,79%. Khusus untukDAK pendapatan ini besaran penerimaannya tergantung dengankegiatan yang diusulkan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional,sehingga dapat dipahami bila pertumbuhannya cenderung negative.Dana Alokasi Umum memberikan kontribusi terbesar terhadappenerimaan dari Dana Perimbangan. Kontribusinya mencapai lebihdari 77,71% dari total Dana Perimbangan yang diperoleh PemerintahKabupaten Langkat.
Tabel 3.6 Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahun anggaran 2009-2013.
No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)
1 DBH Pajak 112.613.540.614 134.927.486.622 133.355.687.653 151.807.807.144 163.142.286.0452 DBH bukan
Pajak/Provisi SDA1.280.792.244 2.517.720.319 4.456.876.908 5.031.575.886 6.313.056.208
3 DAU 619.729.900.000 628.952.504.000 736.887.815.640 847.503.037.000 982.658.132.000
4 DAK 63.972.000.000 65.865.700.000 53.872.700.000 56.056.730.000 81.165.730.000
TOTAL Dana Perimbangan 797.596.232.858 859.012.339.741 928.573.090.201 1.060.399.150.030 1.233.279.204.253
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013.
2009 2010 2011 2012 20130
200,000,000,000
400,000,000,000
600,000,000,000
800,000,000,000
1,000,000,000,000
1,200,000,000,000
DBH Pajak
DBH bukan Pajak/Provisi SDA
DAU
DAK
III-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Gambar 3.5 Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahunanggaran 2009 -2013.
Tabel 3.7 Pertumbuhan Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahunanggaran 2009 -2013 (%).
No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 DBH Pajak 2.66 19.81 -1.16 13.84 7,472 DBH bukan
Pajak/Provisi SDA 28.08 96.58 77.02 12.89 25,47
3 DAU 5.15 1.49 17.16 15.01 15,954 DAK -1.55 2.96 -18.21 4.05 44,79
TOTAL Dana Perimbangan 4.39 7.70 8.10 14.20 16,30
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
Pada tahun anggaran 2013, realisasi penerimaan Dana Perimbanganmencapai 98,48% atau sebesar Rp 1.060.399.150.030 Capaianrealisasi untuk DAU dan DAK sebesar 100%, sedangkan realisasipenerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sebesar 99,71%.Capaian penerimaan yang paling rendah dari Bagi Hasil Minyak Bumiyaitu 71,11%, dan Cukai Hasil Tembakau sebesar 82,48%. Daritahun ke tahun, penerimaan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak memanglebih sering tidak mencapai realisasi 100%. Data selengkapnyamengenai Dana Perimbangan tersaji dalam tabel 3.8. Untuk BagiHasil Bukan Pajak dan Provisi SDA, data dan perhitungannya berasaldari Pemerintah Pusat, sedangkan Pemerintah Daerah hanyabertindak pasif. Sehingga kedepan Pemerintah Daerah juga bisadiperkenankan untuk mengetahui sacara langsung besaran danperhitungan dari produksi Migas di Kabupaten Langkat, danperkenankan terlibat dalam kebijakan eksploitasinya. Hal inimengingat SDA Migas adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui,yang hasilnya sangat diharapkan untuk pembangunan daerah.
Tabel 3.8 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahun2013.
NO. JENIS PENDAPATAN TARGET REALISASI % SISA TARGET(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. BAGIAN BAGI HASIL PAJAK1 BAGI HASIL DARI PBB 159.521.880.875 153.330.900.773 96,12 6.190.980.1022 BAGI HASIL DARI BPHTB 0 0 #DIV/0! -3 BAGI HASIL PPh PSL 25 DAN
PSL 29 DAN PPh PSL 2111.555.269.971 9.811.385.272 84,91 1.743.884.699
J U M L A H 171.077.150.846 163.142.286.045 95,36 7.934.864.801
II. BAG.BAGI HSL BKN PJK / SDA1 BG HASIL DARI PROVISI
SUMBER DAYA HUTAN193.258.557 142.268.374 73,62 50.990.183
2 BG HASIL DARI PUNGUTAN HASIL PERIKANAN
289.738.431 347.408.873 119,90 OVER
3 BG HASIL MINYAK BUMI 1.365.240.000 2.515.315.488 184,24 OVER4 BG HASIL GAS BUMI 2.615.669.000 2.829.371.907 108,17 OVER5 BG HASIL TAMBANG PANAS 11.699.400 12.340.980 105,48 OVER
III-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BUMI6 CUKAI HASIL TEMBAKAU 376.729.052 392.538.841 104,20 OVER7 BG HASIL PERTAMBANGAN
UMUM210.890.700 73.811.745 35,00 137.078.955
J U M L A H 5.063.225.140 6.313.056.208 124,68 OVER
III. DANA ALOKASI UMUM1 DANA ALOKASI UMUM 982.658.132.000 847.503.037.000 86,25 135.155.095.000
J U M L A H 982.658.132.000 847.503.037.000 86,25 135.155.095.000
IV. DANA ALOKASI KHUSUS1 DAK BID. PENDIDIKAN 36.181.280.000 36.181.280.000 100 -2 DAK BID. KESEHATAN 6.446.690.000 6.446.690.000 100 -3 DAK BID. INSFRASTRUKTUR
JALAN12.380.200.000 12.380.200.000 100 -
4 DAK BID. INFRASTR. IRIGASI 3.184.910.000 3.184.910.000 100 -5 DAK BID. INFRASTRUKTUR AIR
MINUM1.310.860.000 1.310.860.000 100 -
6 DAK BID. INFRASTRUKTUR SANITASI
719.930.000 719.930.000 100 -
7 DAK BID. PERIKANAN & KELAUTAN
5.519.270.000 5.519.270.000 100 -
8 DAK BID. PERTANIAN 5.563.120.000 5.563.120.000 100 -9 DAK BID. LINGKUNGAN HIDUP 1.191.440.000 1.191.440.000 100 -
10 DAK BID. KELUARGA BERENCANA
1.240.890.000 1.240.890.000 100 -
11 DAK BID. KEHUTANAN 1.185.110.000 1.185.110.000 100 -12 DAK BID. SARANA
PERDAGANGAN5.885.400.000 5.885.400.000 100 -
13 DAK BID. KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
356.630.000 356.630.000 100 -
J U M L A H 81.165.730.000 81.165.730.000 100 -
JUMLAH DANA PERIMBANGAN 1.239.964.237.986 1.233.279.204.253 99,46 6.685.033.733 Sumber : Laporan Keuangan Kabupaten Langkat 2013
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah.
Pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam APBD di KabupatenLangkat terdiri dari pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak dariprovinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus, serta bantuankeuangan dari provinsi atau pemda lainnya. Proporsi Lain-lainPendapatan Yang Sah terhadap pendapatan daerah KabupatenLangkat mencapai 16,52% pada tahun 2013. Proposi ini cenderungmeningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, ditargetkan lain-lain pendapatan yang sah terealisasi sebesar Rp. 257.097.289.562.Data selengkapnya mengenai Lain-lain Pendapatan yang Sah tersajidalam tabel 3.9 dan Tabel 3.10.
Tabel 3.9 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah KabupatenLangkat Tahun anggaran 2009 -2013.
No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)
1 Pendapatan Hibah 25,235,000 25,235,000 - - -
2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 34,424,458,855 35,616,920,646 32,431,446,957 22,504,507,823 14.203.936.562
3 Dana Penyesuaian dan Otsus - 34,227,000,000 96,309,063,500 116,777,995,000 172.223.013.000
4 Bantuan Keuangan dari Provinsi 24,304,104,000 14,133,070,000 16,686,180,218 49,040,340,000 70.670.340.000
TOTAL 58,753,797,855 84,002,225,646 145,426,690,675 188,322,842,823 257.097.289.562
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
III-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 3.10 Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah KabupatenLangkat Tahun 2013.
NO. JENIS PENDAPATAN TARGET REALISASI %SISA
TARGET(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. BAG.BAGI HSL PJK PROPINSI1 PAJAK KEND.BERMOTOR BBN-KB 4.001.460.178 4.001.460.178 100,00 02 PAJAK KEND DIATAS AIR 300.000 0 0,00 300.0003 BEA BALIK NAMA KEND. BERMOTOR 5.000.862.756 5.000.862.765 100,00 04 PAJAK BBN KEND. DIATAS AIR 7.000 0 0,00 7.0005 PAJAK BAHAN BAKAR KEND. BERMOTOR 5.000.924.550 5.000.924.550 100,00 06 PAJAK PENGAMBILAN ABT 0 0 #DIV/0! 07 PAJAK PENGAMBILAN AIR PERMUKAAN 200.689.078 200.689.078 100,00 08 BAGI HSL RET. TERA ULANG 13.950.000 0 0,00 13.950.0009 BAGI HSL RET. PASAR GROSIR 32.000.000 0 0,00 32.000.000
J U M L A H …………………… 14.250.193.562 14.203.936.571 99,68 46.256.991103.289.462.000 70.670.340.000 68,42 32.619.122.000 138.584.000
J U M L A H ……………………… 103.289.462.000 70.670.340.000 68,42 32.619.122.000III. DANA PENYESUAIAN dan DANA OTONOMI
1 DANA TAMBAHAN PENGH.GURU PNSD 12.699.000.000 12.699.000.000 100 -2 DANA TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD 159.524.013.000 159.524.013.000 100 -
IV. PENDAPATAN LAINNYA PENDAPATAN LAINNYA 3.887.200 3.887.200 - -
JUMLAH …………………………. 0,00 3.887.200 3.887.200 -JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH… 196.005.773.373 289.766.555.762 257.101.176.771 88,73
Sumber : Laporan Keuangan Kabupaten Langkat 2013
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya serta DanaPenyesuaian dan Otonomi Khusus memberikan kontribusi terbesarterhadap penerimaan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah. Kontribusimasing-masing bervariasi setiap tahunnya. Selama tahun 2009-2013,Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus untuk Kabupaten Langkatmeningkat setiap tahunnya dengan rata rata pertumbuhan203%/tahun.
3.1.1.2 Belanja Daerah.
Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari kelompokbelanja aparatur dan belanja pelayanan publik berdasar KepmendagriNomor 29 Tahun 2002 menjadi kelompok belanja tidak langsung danbelanja langsung berdasar Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 danjuga Permendagri Nomor 59 Tahun 2007. Belanja daerah terdiri dari:
1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidakterkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,yang terdiri dari jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja bunga,(c) Belanja Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f)Belanja Bagi Hasil, (g) Belanja Bantuan Keuangan, dan (h) BelanjaTidak Terduga.
2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkaitsecara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yangterdiri dari jenis belanja (a) Belanja pegawai, (b) Belanja barang danjasa, dan (c) Belanja modal.
Pada tahun 2013, realisasi belanja Kabupaten Langkat mencapai Rp.1.536.811.928.028,03. Besaran realisasi belanja ini meningkat daritahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan 11,26%/tahun.
III-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Walaupun besaran belanja mengalami peningkatan namun proporsimasing-masing pos belanja relatif tidak banyak mengalamiperubahan. Pada tahun 2013 proporsi Belanja Tidak Langsungmencapai 63,35% untuk target dan 64,83% untuk realisasi,sedangkan proporsi Belanja Langsung hanya 36,65% untuk target dan35,17% untuk realisasinya. Dari pos Belanja Tidak Langsung,pengeluaran Belanja Pegawai merupakan yang terbesar jumlahnya.Pada tahun 2013 proporsi Total Belanja Pegawai terhadap TotalBelanja rata-rata mencapai 60,21% untuk target dan realisasinyamencapai 62,28%. Tingginya alokasi belanja untuk pegawai ini perludiperhatikan, apakah imbal balik kepada masyarakat berupapelayanan publik sudah sepadan, serta dengan tingginya proporsitersebut berakibat mengurangi besaran belanja langsung secarasignifikan.
Realisasi belanja untuk Kabupaten Langkat tidak pernah memenuhitarget. Pada tahun 2013, realisasi belanja hanya mencapai 90,73%.Walaupun pencapaiannya meningkat dari tahun ke tahun, namunmasih selalu di bawah 100%. Hal ini dapat disebabkan karenakurangnya kemampuan pemerintah dalam menyerap anggaran danmerealisasikannya untuk pelayanan publik. (lihat tabel 3.11)
Bila dilihat berdasarkan SKPD sebagai pengguna anggaran, makabelanja dapat dibagi menjadi belanja untuk Urusan Wajib dan belanjauntuk Urusan Pilihan. Belanja urusan Otonomi daerah, Pemerintahanumum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,kepegawaian, dan persandian mencapai 40% dari total belanja,sedangkan belanja urusan pendidikan mencapai 40%dari totalbelanja. (lihat tabel 3.12).
III-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 3.11 Struktur dan Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2009-2012.
No URAIAN
Struktur Belanja Daerah (%) Pertumbuhan Belanja (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Rata-rata
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (17) (17) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (17) (18)1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG63.97 65.52 64.01 67.81 66.15 69.59 61.05 62.81 63,35 64,83 11.00 9.52 11.52 12.79 13.62 12.76 26,02 19,35 12,43 10,88
Pegawai 53.24 54.79 57.85 61.72 59.45 62.68 56.29 58.10 56,27 58,23 14.86 19.20 10.90 11.63 16.56 15.81 21,42 15,88 12,75 12,50Hibah 3.63 3.86 0.31 0.26 1.20 1.20 0.64 0.53 2,67 2,50 66.88 (92.74) 325.87 398.50 (34.31) (45.00) 403,85 447,69 152,46 141,69Bantuan Sosial 3.35 3.04 2.94 2.84 1.95 1.96 1.31 1.32 1,57 1,30 (16.96) (1.07) (28.33) (24.25) (17.37) (15.40) 45,41 13,45 -3,45 -5,45Bantuan Keuangan
3.55 3.74 2.82 3.00 3.51 3.74 2.78 2.85 2,54 2,78 5.78 (15.17) 34.56 37.10 (2.66) (4.69) 11,08 12,64 9,75 5,98
Belanja Tdk Terduga
0.21 0.11 0.10 - 0.03 0.02 0.03 0.00 0,30 0,03 (23.93) (100.00) (67.95) #DIV/0! 46.16 (75.64) 981,42 663,96 187,14 97,66
2 BELANJA LANGSUNG
36.03 34.48 35.99 32.19 33.85 30.41 38.95 37.19 36,65 35,17 16.94 (1.21) 1.51 3.85 41.65 52.82 14,29 9,31 14,88 12,95
Pegawai 5.45 5.11 4.24 4.19 4.53 4.53 3.97 3.94 3,94 4,05 2.34 (13.23) 15.25 18.72 7.86 8.68 20,67 18,77 9,22 6,59 Barang dan Jasa 17.56 16.39 16.12 15.86 15.01 14.69 15.26 14.07 11,90 11,06 8.20 2.41 0.46 1.79 25.23 19.64 -5,34 -9,07 5,71 2,95 Modal 13.02 12.97 15.63 12.13 14.32 11.19 19.72 19.19 20,81 20,06 32.60 (1.06) (1.14) 1.40 69.56 114.26 28,19 20,84 25,84 27,09 TOTAL 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 12.94 5.82 7.92 9.91 23.11 24.94 21,45 15,62 13,08 11,26
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
III-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 3.12 Capaian Belanja Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
No.
URAIAN2009 2010 2011
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG623,022,790,687.0
0 599,322,341,003.00 96.20 671,964,479,535.0
0 656,380,516,267.5
097.6
8 749,359,617,613.00 740,356,557,954.00 98.80
Pegawai518,544,661,587.0
0 501,124,188,111.00 96.64 607,310,982,535.0
0 597,359,867,349.5
098.3
6 673,481,977,758.00 666,825,011,816.00 99.01
Hibah 35,308,700,000.00 35,288,700,000.00 99.94 3,205,197,000.0
0 2,560,197,000.0079.8
8 13,649,875,000.00 12,762,464,250.00 93.50
Bantuan Sosial 32,582,210,000.00 27,762,552,792.00 85.21 30,894,700,000.0
0 27464351918.0088.9
0 22,141,730,000.00 20,804,761,000.00 93.96
Bantuan Keuangan 34,587,219,100.00 34,180,419,100.00 98.82 29,553,600,000.00 28996100000.00 98.11 39,768,500,000.00 39,753,802,888.00 99.96
Belanja Tdk Terduga 2,000,000,000.00 966,481,000.00 48.32 1,000,000,000.0
0 - 0.00 320,534,855.00 210,518,000.00 65.68
2 BELANJA LANGSUNG350,936,200,822.6
6 315,347,890,803.25 89.86 377,785,552,802.0
0 311,521,494,109.5082.4
6 383,486,825,153.00 323,512,576,109.82 84.36
Pegawai 53,081,072,266.00 46,762,631,766.00 88.10 44,533,540,260.0
0 40,577,208,760.0091.1
2 51,324,328,600.00 48,173,254,065.00 93.86
Barang dan Jasa171,071,858,467.6
6 149,936,084,342.25 87.65 169,205,861,454.0
0 153,551,378,670.5
090.7
5 169,990,208,898.00 156,299,248,425.00 91.95
Modal126,783,270,089.0
0 118,649,174,695.00 93.58 164,043,451,088.0
0 117,392,906,679.0071.5
6 162,172,287,655.00 119,040,073,619.82 73.40
TOTAL BELANJA973,958,991,509.6
6 914,670,231,806.25 93.91 1,049,750,032,337.00
967,902,010,377.00
92.20
1,132,846,442,766.00
1,063,869,134,063.82
93.91
No.
URAIAN2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 851,428,590,782.00 834,832,700,045.00 98.05 1.072.943.642.104,00 996.388.812.722,00 92,86
Pegawai 784,988,990,254.00 772,272,317,859.00 98.38 953.101.851.054,00 894.907.472.158,00 93,89
Hibah 8,966,000,000.00 7,018,750,500.00 78.28 45.175.012.100,00 38.441.099.036,00 85,09
Bantuan Sosial 18,295,124,000.00 17,601,790,000.00 96.21 26.602.712.000,00 19.970.090.000,00 75,07
Bantuan Keuangan 38,709,969,378.00 37,888,569,186.00 97.88 42.997.551.528,00 42.678.451.528,00 99,26
Belanja Tdk Terduga 468,507,150.00 51,272,500.00 10.94 5.066.515.422,00 391.700.000,00 7,73
III-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2 BELANJA LANGSUNG 543,222,575,862.00 494,396,402,747.52 91.01 620.827.504.263,00 540.423.115.306,03 87,05Pegawai 55,358,839,860.00 52,353,319,689.00 94.57 66.799.470.650,00 62.180.218.560,00 93,08
Barang dan Jasa 212,884,369,083.00 186,990,492,607.00 87.84 201.520.942.790,00 170.030.741.792,60 84,37
Modal 274,979,366,919.00 255,052,590,450.88 92.75 352.507.090.823,00 308.212.154.953,43 87,43
TOTAL BELANJA 1,394,651,166,644.00 1,329,229,102,792.52 95.31 1.693.771.146.367,00 1.536.811.928.028,03 90,73
Tabel 3.13 Realisasi Belanja Menurut SKPD Tahun 2009-2013.
NO. Urusan PemerintahanTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Pertum
buhan
Realisasi Capa-ian % Realisasi Capa
-ian % Realisasi Capa-ian % Realisasi Capa
-ian %
(1) (2)(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
(10)
(11) (12)
(13)
(14) (15)
1 DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN 353,183,512,524.00 98.32 38.61
426,446,396,037.00 90.27 44.0
6 566,332,704,922.00 92.99 53.23 604,396,368,286.00 96.88 45.47 742.496.129.197,0
096.8
844,0
2 20,78
2 DINAS KESEHATAN 69,817,282,868.00 96.04 7.63 72,672,937,158.00 97.78 7.51 78,107,058,772.00 99.14 7.34 87,305,842,512.00 98.23 6.57 121.480.564.179,00
98.23 7,20 15,62
3 RUMAH SAKIT UMUM TG. PURA 11,690,481,481.00 90.74 1.28 21,100,172,022.00 98.72 2.18 15,090,472,721.00 97.74 1.42 19,890,849,294.00 98.25 1.50 34.534.548.069,00 98.25 2,05 39,36
4 DINAS PEKERJAAN UMUM 135,828,994,236.00 92.62 14.85
136,417,031,502.50 95.21 14.0
9 87,411,823,746.82 93.88 8.22 245,238,263,769.52 95.26 18.45 290.818.304.000,0
095.2
617,2
4 40,91
5 BAPPEDA 6,925,363,848.00 95.21 0.76 6,528,095,249.00 93.22 0.67 5,510,532,164.00 92.11 0.52 5,450,653,094.00 93.42 0.41 7.106.068.200,00 93.42 0,42 1,99
6 DINAS PERHUBUNGAN 5,685,738,865.00 94.74 0.62 6,873,379,481.00 96.02 0.71 6,084,679,603.00 96.20 0.57 8,765,973,489.00 91.59 0.66 8.081.527.034,00 91.59 0,48 11,42
7 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 3,445,237,058.00 94.08 0.38 3,680,256,018.00 96.37 0.38 3,285,646,537.00 93.91 0.31 3,740,217,298.00 97.59 0.28 4.875.759.650,00 97.59 0,29 10,07
8 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 9,051,455,377.25 94.81 0.99 8,777,673,817.00 96.12 0.91 8,686,290,237.00 94.17 0.82 11,469,669,703.00 98.35 0.86 16.261.011.790,00 98.35 0,96 17,44
9 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATPIL 3,163,027,722.00 87.95 0.35 2,996,964,140.00 96.16 0.31 4,611,137,152.00 89.68 0.43 5,554,856,570.00 97.73 0.42 5.423.397.750,00 97.73 0,32 16,68
10 BADAN KB DAN PP 10,057,720,046.00 92.63 1.10 11,257,729,700.00 98.23 1.16 10,486,044,896.00 99.27 0.99 12,109,129,013.00 98.65 0.91 13.712.275.750,00 98.65 0,81 8,45
11 KANTOR SOSIAL 1,860,005,327.00 93.58 0.20 2,258,546,042.00 88.94 0.23 1,748,818,270.00 85.09 0.16 2,534,932,425.00 98.10 0.19 3.529.748.779,00 98.10 0,21 20,76
12 BPBD - 0.00 - - - - 3,106,659,230.00 94.94 0.23 4.318.109.500,00 94.94 0,26 39,00
13 DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI 5,452,241,454.00 95.24 0.60 5,331,849,587.00 95.66 0.55 4,832,710,891.00 95.82 0.45 5,022,119,033.00 97.31 0.38 5.025.625.835,00 97.31 0,30 (1,90)
14 DINAS KOPERASI UKM & PMD 2,581,200,284.00 84.07 0.28 2,257,529,614.00 88.71 0.23 2,404,824,831.00 95.66 0.23 2,471,024,318.00 97.06 0.19 3.547.912.700,00 97.06 0,21 10,08
15 KANTOR BUDPAR 2,613,985,469.00 90.75 0.29 2,809,830,252.00 98.37 0.29 2,498,858,676.00 98.39 0.23 2,702,485,287.00 96.98 0.20 3.159.974.750,00 96.98 0,19 5,38
III-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
16 DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA 2,434,642,808.00 74.96 0.27 2,575,758,716.00 86.29 0.27 2,191,814,361.00 97.48 0.21 3,047,898,769.00 96.83 0.23 3.206.592.870,00 96.83 0,19 8,79
17 BADAN KESBANG, POLITIK DAN LINMAS 9,063,406,515.00 66.76 0.99 11,423,239,220.00 93.17 1.18 9,093,071,380.00 97.23 0.85 9,619,488,099.00 96.04 0.72 19.254.759.540,00 96.04 1,14 27,90
18 KANTOR SATPOL PP 2,556,545,235.00 82.60 0.28 2,885,606,889.00 92.97 0.30 3,262,376,421.00 97.02 0.31 4,201,009,834.00 98.75 0.32 4.319.474.184,00 98.75 0,26 14,38
19 DPRD 6,805,395,245.00 64.35 0.74 6,782,092,596.00 97.55 0.70 7,879,313,646.00 99.39 0.74 9,197,640,096.00 99.73 0.69 10.499.857.896,00 99.73 0,62 11,68
20 KDH DAN WAKIL KDH 440,997,458.00 90.89 0.05 459,996,446.00 95.21 0.05 459,996,446.00 99.90 0.04 557,355,022.00 98.94 0.04 592.247.000,00 98.94 0,04 7,93
21 SEKRETARIAT DAERAH 45,898,388,756.00 91.86 5.02 44,072,165,138.00 92.66 4.55 40,129,563,935.00 93.78 3.77 50,015,632,588.00 93.85 3.76 56.962.054.986,00 93.85 3,38 6,40
22 SEKRETARIAT DPRD 12,122,086,655.00 72.70 1.33 14,382,070,270.00 78.60 1.49 16,830,526,698.00 77.59 1.58 30,692,709,287.00 66.71 2.31 38.387.098.569,00 66.71 2,28 35,78
23 BPKAD 112,020,526,793.00 93.07 12.25 67,579,901,873.00 87.85 6.98 82,437,314,280.00 95.18 7.75 73,078,179,550.00 92.77 5.50 130.946.202.419,0
092.7
7 7,76 12,54
III-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 3.13 Lanjutan
NO. Urusan PemerintahanTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Pertum
buhan
Realisasi Capa-ian % Realisasi Capa
-ian % Realisasi Capa-ian % Realisasi Capa
-ian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
24 INSPEKTORAT KABUPATEN 2,951,533,770.00 87.08 0.32 2,771,250,619.00 79.01 0.29 2,980,264,396.00 91.52 0.28 3,415,203,020.00 93.27 0.26 4.304.421.475,00 93.27 0,26 10,52
25 DINAS PENDAPATAN 15,942,891,371.00 89.59 1.74 15,741,839,191.50 97.16 1.6316,386,189,364.0
0 97.62 1.54 19,947,408,338.00 98.41 1.50 23.150.087.315,00 98.41 1,37 10,16
26 KECAMATAN BAHOROK 1,011,876,065.00 91.65 0.11 1,041,125,689.00 93.01 0.11 1,206,081,818.00 97.87 0.11 1,462,040,796.00 98.68 0.11 1.731.708.760,00 98.68 0,10 14,60
27 KECAMATAN SALAPIAN 1,233,396,636.00 92.99 0.13 1,307,580,872.00 97.51 0.14 1,521,486,930.00 98.14 0.14 1,625,788,946.00 99.20 0.12 1.824.530.000,00 99.20 0,11 10,36
28 KECAMATAN KUALA 1,347,537,633.00 96.34 0.15 1,487,638,875.00 97.11 0.15 1,965,118,859.00 97.83 0.18 2,345,840,451.00 99.10 0.18 2.697.809.532,00 99.10 0,16 19,22
29 KECAMATAN SELESAI 1,029,002,349.00 87.16 0.11 1,069,868,172.00 97.81 0.11 1,533,288,489.00 98.85 0.14 2,088,411,750.00 98.98 0.16 2.137.920.175,00 98.98 0,13 21,47
30 KECAMATAN SEI BINGAI 1,048,391,374.00 93.76 0.11 1,141,931,134.00 95.69 0.12 1,375,701,360.00 98.28 0.13 1,854,035,783.00 99.44 0.14 2.135.948.000,00 99.44 0,13 19,84
31 KECAMATAN BINJAI 1,165,997,418.00 95.21 0.13 1,278,536,037.00 95.04 0.13 1,491,667,678.00 98.31 0.14 1,891,104,724.00 97.85 0.14 2.230.057.900,00 97.85 0,13 17,76
32 KECAMATAN STABAT 1,838,039,028.00 95.73 0.20 1,965,448,152.00 98.46 0.20 2,424,773,583.00 98.89 0.23 2,649,049,047.00 98.10 0.20 3.040.114.901,00 98.10 0,18 13,58
33 KECAMATAN WAMPU 1,043,165,136.00 95.71 0.11 1,061,488,527.00 95.59 0.11 1,217,420,885.00 95.95 0.11 1,610,125,123.00 96.48 0.12 1.909.893.450,00 96.48 0,11 16,83
34 KECAMATAN SECANGGANG 1,073,378,323.00 94.59 0.12 1,231,700,979.00 97.42 0.13 1,467,895,167.00 98.12 0.14 1,721,418,553.00 98.77 0.13 2.030.707.500,00 98.77 0,12 17,29
35 KECAMATAN HINAI 1,049,806,503.00 94.34 0.11 1,220,710,190.00 97.60 0.13 1,539,613,487.00 97.71 0.14 1,770,999,477.00 99.51 0.13 1.952.781.380,00 99.51 0,12 16,92
36 KECAMATAN TG. PURA 1,093,117,498.00 96.85 0.12 1,252,858,852.00 97.89 0.13 1,577,727,364.00 99.26 0.15 1,992,519,479.00 98.81 0.15 2.167.050.150,00 98.81 0,13 18,90
37 KECAMATAN GEBANG 1,025,778,765.00 97.61 0.11 1,160,938,876.00 94.29 0.12 1,337,965,075.00 97.76 0.13 1,454,237,552.00 97.58 0.11 1.639.561.350,00 97.58 0,10 12,46
38 KECAMATAN BABALAN 1,466,953,926.00 94.73 0.16 1,464,897,272.00 96.19 0.15 1,489,738,224.00 97.42 0.14 1,874,757,674.00 96.29 0.14 2.053.078.744,00 96.29 0,12 9,23
39 KECAMATAN BERANDAN BARAT 724,735,092.00 93.67 0.08 947,700,590.00 95.92 0.10 1,230,163,363.00 96.27 0.12 1,539,276,985.00 96.32 0.12 1.595.763.800,00 96.32 0,09 22,34
40 KECAMATAN SEI LEPAN 1,091,555,075.00 92.43 0.12 1,050,009,783.00 89.94 0.11 1,290,729,992.00 93.73 0.12 1,565,633,739.00 91.58 0.12 1.858.708.800,00 91.58 0,11 14,78
41 KECAMATAN PANGKALAN SUSU 1,209,680,341.00 93.87 0.13 1,198,860,154.00 94.92 0.12 1,355,040,656.00 96.97 0.13 1,683,351,039.00 96.49 0.13 1.935.951.432,00 96.49 0,11 12,84
42 KECAMATAN BESITANG 1,072,121,766.00 97.29 0.12 1,098,763,963.00 95.86 0.11 1,211,861,154.00 94.60 0.11 1,419,193,864.00 93.70 0.11 1.691.982.000,00 93.70 0,10 12,28
43 KECAMATAN PADANG TUALANG 811,530,855.00 93.94 0.09 968,619,291.00 98.55 0.10 1,175,457,097.00 98.14 0.11 1,484,093,548.00 97.28 0.11 1.714.582.460,00 97.28 0,10 20,62
III-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
44 KECAMATAN SAWIT SEBERANG 581,011,688.00 94.62 0.06 620,761,651.00 96.70 0.06 821,737,090.00 97.68 0.08 1,235,240,920.00 98.65 0.09 1.447.433.663,00 98.65 0,09 26,68
45 KECAMATAN BATANG SERANGAN 598,974,831.00 94.51 0.07 708,150,686.00 96.54 0.07 861,844,425.00 95.08 0.08 1,158,440,815.00 95.56 0.09 1.377.203.660,00 95.56 0,08 23,31
46 KECAMATAN KUTAMBARU 508,612,328.00 88.56 0.06 636,944,329.00 91.61 0.07 767,032,755.00 97.98 0.07 959,305,724.00 99.56 0.07 1.154.636.100,00 99.56 0,07 22,77
Tabel 3.13 Lanjutan
NO. Urusan PemerintahanTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Pertum
buhan
Realisasi Capa-ian % Realisasi Capa
-ian % Realisasi Capa-ian % Realisasi Capa
-ian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
47 KECAMATAN PEMATANG JAYA 496,744,039.00 91.62 0.05 532,704,227.00 95.72 0.06 784,618,698.00 97.28 0.07 947,121,448.00 97.98 0.07 1.087.729.295,00 97.98 0,06 22,52
48 KECAMATAN SIRAPIT 465,620,367.00 92.22 0.05 599,873,704.00 99.35 0.06 869,252,744.00 99.04 0.08 1,125,716,895.00 98.46 0.08 1.373.516.195,00 98.46 0,08 31,31
49 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 5,365,791,704.00 89.85 0.59 5,676,632,058.00 82.65 0.59 4,947,535,288.00 89.71 0.47 5,425,649,742.00 89.97 0.41 6.215.349.850,00 89.97 0,37 4,29
50 KANTOR PELAYANAN TERPADU 837,749,796.00 85.74 0.09 1,050,831,329.00 97.13 0.11 1,624,961,256.00 93.36 0.15 2,085,945,356.00 94.43 0.16 2.514.883.000,00 94.43 0,15 32,25
51 BADAN PMD/K 2,942,189,453.00 96.30 0.32 2,860,689,581.00 94.22 0.30 3,465,828,865.00 95.95 0.33 4,546,967,285.00 97.64 0.34 7.742.987.000,00 97.64 0,46 29,97
52 KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP & DOK.
1,483,524,885.00 96.08 0.16 1,676,023,205.00 96.26 0.17 1,510,954,054.00 98.04 0.14 1,673,913,289.00 97.76 0.13 2.057.919.000,00 97.76 0,12 9,21
53 DINAS PERTANIAN 15,456,956,044.00 93.91 1.69 15,026,489,989.00 96.35 1.55 11,132,479,462.00 97.38 1.05 14,457,636,507.00 98.11 1.09 19.521.481.555,00 98.11 1,16 9,05
54 DINAS PETERNAKAN 7,835,018,241.00 94.71 0.86 7,919,960,481.00 98.16 0.82 5,752,409,568.00 95.80 0.54 8,608,069,241.00 96.94 0.65 7.340.433.640,00 96.94 0,44 2,16
55 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN 9,372,568,297.00 95.11 1.02 9,049,160,247.00 94.61 0.93 6,996,820,652.00 97.92 0.66 10,315,852,434.00 97.39 0.78 9.737.935.535,00 97.39 0,58 3,93
56 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
2,566,093,032.00 91.38 0.28 2,721,422,657.00 96.22 0.28 2,696,656,331.00 95.88 0.25 3,657,375,406.00 95.82 0.28 4.025.136.980,00 95.82 0,24 12,71
57 DINAS PERIKANAN & KELAUTAN 9,718,502,422.00 93.60 1.06 10,247,173,600.00 94.38 1.06 8,316,463,717.00 91.23 0.78 8,386,233,649.00 98.53 0.63 12.615.349.185,00 98.53 0,75 9,47
58 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN
4,512,149,731.00 90.08 0.49 8,523,254,047.00 93.11 0.88 8,166,773,632.00 91.90 0.77 9,082,187,627.00 88.63 0.68 16.216.594.625,00 88.63 0,96 43,62
JUMLAH 914,670,231,806.25 93.91 100.00
967,881,060,777.00 92.20 100.0
01,063,869,134,063.8
2 93.91 100.00 1,329,229,102,792.52 95.31 100.0
0 1.536.811.928.028,03 90,73
100,00 15,62
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013.
III-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
III-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3.1.2 Neraca Keuangan.
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatuentitas (perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah) yangmeliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu.Laporan Neraca daerah akan memberikan informasi penting kepadamanajemen pemerintahan daerah (seperti Kepala daerah dan KepalaBiro/Bagian Keuangan serta Kepala dinas), pihak legislatif daerahmaupun para Kreditur/Pemberi Pinjaman kepada daerah sertamasyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau asetdaerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu.Elemen utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset, kewajiban, danekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalamsub-sub rekening yang lebih terinci.
3.1.2.1 Aset.
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dandikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaatekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dimasa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapatdiukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari (i) aset lancar, (ii)investasi jangka panjang, (iii) aset tetap, (iv) dana cadangan, dan (v)aset lainnya. Pada tahun 2013, Kabupaten Langkat memiliki asetsenilai Rp3.025.497.666.370,93 per 31 Desember 2013. Rata-ratapertumbuhan aset selama tahun 2009-2013 sebesar 14,65%/tahun.Yang terbesar nilainya adalah aset tetap.
Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkandapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu)periode akuntansi. Aset lancar untuk Kabupaten Langkat pada tahun2013 mencapai Rp221.482.737.474,83. dengan rata-ratapertumbuhan dalam lima tahun terakhir (2009-2013) sebesar17,70%/tahun.
Aset Tetap adalah adalah aset berwujud yang mempunyai masamanfaat lebih dari satu tahun anggaran yang digunakan dalamkegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Padatahun 2013, nilai aset tetap di Kabupaten Langkat mencapaiRp2.769.680.141.050,00, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar12,78% per-tahun dalam lima tahun terakhir (2009-2013), yangtertinggi nilainya adalah asset tetap berupa Jalan, Irigasi danJaringan.
3.1.2.2 Kewajiban.
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugasatau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajibanmemberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepadapihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintahdaerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu KewajibanJangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.
III-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PemerintahKabupaten Langkat per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp32.125.776.516.31. Kewajiban jangka pendek, yang diharapkanharus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggalpelaporan, bertumbuh rata-rata 89,06%/tahun dalam lima tahunterkhir (2009-2013). Peningkatan utang jangka pendek ini didorongadanya peningkatan Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).
Tabel 3.14 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten LangkatTahun 2009-2013.
No. UraianRata-rata
Pertumbuhan (%)1. ASET 14,651.1. ASET LANCAR 17,701.1.1. Kas 7,751.1.2. Piutang 136,691.1.3. Persediaan 18,181.2. ASET TETAP 12,781.2.1. Tanah 8,971.2.2. Peralatan dan mesin 17,801.2.3. Gedung dan bangunan 11,621.2.4. Jalan, irigasi, dan jaringan 20,371.2.5. Aset tetap lainnya 22,281.2.6. Konstruksi dalam pengerjaan 46,931.3. ASET LAINNYA 348,131.3.1. Tagihan penjualan angsuran 0,001.3.2. Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah 38,251.3.3. Kemitraan dengan pihak kedua 0,001.3.4. Aset tak berwujud 0,001.3.5. Aset Lain-lain 406,05
JUMLAH ASET DAERAH 14,652. KEWAJIBAN 77,032.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 89,062.1.1. Utang perhitungan pihak ketiga -36,752.1.2. Uang muka dari kas daerah 0,002.1.3. Pendapatan diterima dimuka 0,002.1.4. Utang jangka pendek lainnya #DIV/0!3. EKUITAS DANA 14,563.1. EKUITAS DANA LANCAR 17,313.1.1. SILPA 8,393.1.2. Cadangan piutang 137,123.1.3. Cadangan persediaan 18,183.2. EKUITAS DANA INVESTASI 14,713.2.1. Diinvestasikan dalam aset tetap 14,833.2.2. Diinvestasikan dalam aset lainnya 348,13
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
14,65
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
3.1.2.3 Laporan Arus Kas.
Laporan arus kas pemerintah daerah Kabupaten Langkat terdiri dariarus kas bersih dari aktivitas operasi dalam TA 2013 adalah sebesarRp327.287.707.129,81, arus kas bersih dari aktivitas investasi asetnon keuangan dalam tahun anggaran 2013 adalah sebesar minusRp308.197.754.953,43, arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan
III-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
dalam tahun anggaran 2013 adalah sebesar minusRp2.980.200.000,00, dan arus kas bersih dari aktivitas non anggarandalam tahun anggaran 2013 adalah sebesar minusRp4.805.330.812,00.
Berdasarkan total arus kas bersih dari keempat aktivitas tersebut diatas, serta adanya penggunaan saldo awal kas sebesarRp91.968.801.838,20, maka saldo kas akhir di Bendahara UmumDaerah sebesar Rp103273.223.202,58. Dengan memperhitungkan kasdi bendahara penerima sebesar Rp964.273.200,00 dan kas dibendahara pengeluaran sebesar Rp5.702.918.332,00, maka saldo kasakhir per 31 desember tahun 2013 adalah sebesarRp109.940.414.734,00.
3.1.2.4 Analisis Rasio Neraca Keuangan Daerah.
Analisis rasio neraca daerah yang bertujuan untuk mengetahuikemampuan keuangan pemerintah daerah dapat dilakukan melaluiperhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas sertakemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunandaerah. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuanpemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Jenis rasio likuiditas yang digunakan antara lain rasio lancar (currentratio) dan rasio cepat (quick ratio). Rasio lancar digunakan untukmengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membayarkewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yangdimilikinya, rumusnya yaitu aktiva lancar dibagi kewajiban jangkapendek. Rasio cepat merupakan rasio yang digunakan untukmengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membayarkewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva yang lebihlikuid, rumusnya yaitu aktiva lancar dikurangi persediaan, hasilnyadibagi kewajiban jangka pendek. Rasio Keuangan Daerah KabupatenLangkat tahun 2011-2013 disajikan dalam Tabel 3.15 sebagai berikut.
Tabel 3.15 Rasio Keuangan Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2011-2013.
No. Uraian 2011 2012 2013
A. Rasio Likuiditas1. Rasio lancar (current ratio) 7,07 27,15 6,892. Rasio quick (quick ratio) 6,25 25,61 6,47B. Rasio solvabilitas1. Rasio total hutang terhadap total
aset0,0064 0,0023 0,0106
2. Rasio hutang terhadap modal 0,0071 0,0025 0,0116C. Rasio Aktivitas1. Rata-rata umur piutang 10,65 15,11 22,982. Rata-rata umur persediaan 24,48 19,88 24,33
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
Dari tabel 3.15 diketahui bahwa rasio lancar Pemerintah KabupatenLangkat berfluktuasi, dari 7,07 pada tahun 2011 menjadi 27,15 pada
III-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
tahun 2012, kemudian turun lagi menjadi 6,89 pada tahun 2013.Pada tahun 2013, rasio lancar Pemerintah Kabupaten Langkatsebesar 6,89 artinya setiap Rp. 1 kewajiban jangka pendek/hutanglancar Pemerintah Kabupaten Langkat dijamin oleh aktiva lancarnyasebesar Rp. 6,89. Fluktuasi rasio cepat Pemerintah KabupatenLangkat polanya sama dengan rasio lancar, yang secara implisitberarti Pemerintah Kabupaten Langkat mampu membayar kewajibanjangka pendeknya.
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuanpemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang,semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan pemerintahdaerah dalam membayar kewajiban jangka panjang. Jenis rasiosolvabilitas yang digunakan pemerintah daerah antara lain rasio totalhutang terhadap total aset (total debt to total asset ratio) dan rasiohutang terhadap ekuitas (total debt to equity ratio). Rasio total hutangterhadap total aset, mengukur kemampuan pemerintah daerah dalammenjamin hutangnya dengan aktiva/aset yang dimilikinya, rumusnyatotal hutang dibagi total aset. Sedangkan rasio hutang terhadapekuitas mengukur seberapa jauh aset pemerintah daerah dibelanjaipihak kreditur dan modal sendiri (ekuitas), rumusnya total hutangdibagi total ekuitas. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kecil danayang diambil dari luar dan sebaliknya.
Dari tabel 3.15 diketahui bahwa rasio total hutang terhadap total asetPemerintah Kabupaten Langkat tahun 2011 sampai dengan 2013berkisar 0,0064 dan 0,0106. Pada tahun 2013 rasio total hutangterhadap total aset Pemerintah Kabupaten Langkat sebesar 0,0064artinya sebesar Rp. 0,0064 dari setiap Rp.1,00 total aktiva merupakanpendanaan dari hutang, atau aktiva Pemerintah Kabupaten Langkatyang didanai oleh hutang sebesar 0,64%, sisanya dari modal sendiri(ekuitas). Dari tahun 2011-2013, rasio hutang terhadap modal,memiliki rasio yang sama dengan rasio total hutang terhadap totalaset Pemerintah Kabupaten Langkat. Pada tahun 2013, rasio hutangterhadap modal sebesar 0,0116 menunjukkan bahwa Rp.0,0116 darisetiap Rp.1,00 modal sendiri menjadi jaminan hutang, dengan katalain menunjukkan tingginya modal sendiri dari Pemerintah KabupatenLangkat (dibelanjai pihak sendiri).
Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentupada kegiatan pelayanan pemerintah daerah. Rasio aktivitas jugadimaknai merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif danefisien pemerintah daerah dalam pendayagunaan aktiva yang dimilikidan dalam pengelolaan sumber-sumber dananya. Jenis rasio aktivitasyang digunakan untuk pemerintah daerah antara lain rata-rata umurpiutang, yaitu rasio untuk melihat berapa lama, hari yang diperlukanuntuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakinbesar periode rata-rata, semakin besar risiko kemungkinan tidaktertagihnya piutang dan sebaliknya. Cara perhitungan rata-rata umurpiutang adalah 365 dibagi perputaran piutang, dimana perputaran
III-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
piutang sendiri adalah pendapatan daerah dibagi rata-rata piutangpendapatan daerah. Sedangkan, rata-rata piutang pendapatan daerahadalah saldo awal piutang ditambah saldo akhir piutang kemudiandibagi 2. Dari tabel 3.15 diketahui bahwa rata-rata umur piutangPemerintah Kabupaten Langkat cukup singkat, artinya PemerintahKabupaten Langkat memiliki kemampuan yang sangat baik dalammenagih piutang atau merubah piutang menjadi kas, yaitu dalamtempo hanya 10,65 dan 22,98 hari pada tahun 2011 dan 2013. Namunperlu diperhatikan bahwa rata-rata umur piutang daerah KabupatenLangkat terus ,meningkat dalam tiga tahun terakhir, hal inimenunjukkan bahwa piutang daerah menjadi semakin meningkat dankemungkinan tidak terbayar semakin besar.
Rata-rata umur persediaan, yaitu rasio untuk melihat berapa lamadana tertanam dalam bentuk persediaan (menggunakan persediaanuntuk memberi pelayanan publik). Semakin besar periode rata-rata,semakin besar risiko kemungkinan persediaan berada di gudang dansebaliknya. Cara menghitung rata-rata umur persediaan adalah 365dibagi perputaran persediaan, dimana perputaran persediaan adalahnilai persediaan yang digunakan dalam satu tahun dibagi rata-ratanilai persediaan. Sedangkan, rata-rata nilai persediaan adalah saldoawal persediaan ditambah saldo akhir persediaan lalu hasilnya dibagi2. Berdasar tabel 3.2 bahwa rata-rata umur persediaan PemerintahKabupaten Langkat sebesar 24,48 hari pada tahun 2011; 19,88 hari padatahun 2012; meningkat menjadi 24,33 hari pada tahun 2013. Datatersebut bermakna bahwa dana tertanam dalam bentuk persediaanhanya bertahan kurang dari sebulan.
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu.
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran.
Kebijakan pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Langkat selama2009-2013 menunjukkan proporsi pengeluaran yang digunakan untukpegawai bersifat fluktuatif, cenderung meningkat. Pada tahun 2009,proporsi belanja pegawai terhadap total belanja daerah mencapai59,90%, meningkat menjadi 65,91% tahun 2010, lalu meningkat lagimenjadi 67,21% pada tahun 2011, kemudian menurun menjadi 62,04%pada tahun 2012, kemudian meningkat lagi menjadi 62,28% pada tahun2013. (tabel 3.13) Kondisi ini memperlihatkan bahwa APBD KabupatenLangkat belum memberikan pelayanan yang optimal bagi public karenasebagian besar APBD Kabupaten Langkat digunakan untuk belanjapegawai.
Tabel 3.16 Analisis Proporsi Belanja Pegawai Kabupaten Langkat Tahun2009-2013.
Tahun
Belanja PegawaiTotal Belanja
Proporsi BelanjaPegawaiBelanja Tidak
LangsungBelanja
Langsung(1) (2) (3) (4) (5)
III-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2009 501,124,188,111.00 46,762,631,766.00 914,670,231,806.25 59.90
2010 597,359,867,349.50 40,577,208,760.00 967,902,010,377.00 65.91
2011 666,825,011,816.00 48,173,254,065.00 1,063,869,134,063.82 67.21
2012 772,272,317,859.00 52,353,319,689.00 1,329,229,102,792.52 62.04
2013 894.907.472.158,00 62.180.218.560,00 1.536.811.928.028,03 62,28
Total 3.432.488.857.294 201.873.378.775 5.812.482.407.068 62,53
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013
3.2.2 Analisis Pembiayaan.
Selama kurun waktu 2009-2013, APBD Kabupaten Langkat terusmengalami suplus anggaran. Meskipun fulktuatif namun cenderungmeningkat. Pada tahun 2009 surplus anggaran mencapaiRp.73,284,974,619.82 kemudian naik menjadi 77,740,680,738.94,-.pada tahun 2010, selanjutnya meningkat lagi menjadiRp.126,438,762,550.00 pada tahun 2011, serta turun lagi menjadiRp.93,388,107,887.20. dan meningkat lagi menjadi Rp.108.792.209.566,58 pada tahun 3013.
Peningkatan belanja daerah didominasi oleh peningkatan belanjapegawai. Kontribusi belanja aparatur terhadap peningkatan belanjadaerah mencapai 62,53% selama 2009-2013. (Tabel 3.16) Hal inimengindikasikan bahwa belanja daerah lebih banyak digunakan untukkebutuhan rutin birokrasi dibandingkan untuk memberikan pelayananpublik. Defisit anggaran juga merupakan indikasi adanya pemborosanAPBD.
Guna menutup defisit anggaran, komponen pembiayaan yang digunakanseratus persen (100%) berasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya.Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Langkat Tahun2011-2013 disajikan dalam Tabel 3.18.
Tabel 3.17 Defisit dan Surplus Riel APBD Kabupaten Langkat Tahun 2009-2013.
NO URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Pendapatan 890,331,892,367.1
3994,609,312,821.9
21,114,541,194,856.00
1,378,569,032,459.08
1.555.901.880.204,41
2 Penerimaan Pembiayaan
101,840,220,802.59
51,033,378,294.02 77,761,630,338.00 51,752,173,193.64 92.702.257.390,20
dikurangi3 Belanja 914,670,231,806.2
5967,902,010,377.0
01,063,864,062,644.0
01,329,229,102,792.5
21.536.811.928.028,0
34 Pengeluaran
Pembiayaan4,216,906,743.65 - 2,000,000,000.00 7,703,994,973.00 3.000.000.000,00
5 Surplus (defisit) Riel 73,284,974,619.82 77,740,680,738.94 126,438,762,550.00 93,388,107,887.20 108.792.209.566,58
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013.
Tabel 3.18 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Langkat Tahun 2011-2013.
III-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
No. UraianProporsi dari total defisit riil
2011(%)
2012(%)
2013(%)
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya 100 100 100
2. Pencairan Dana Cadangan 0 0 0
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan 0 0 0
4. Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0
6. Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013/diolah.
Tabel 3.19 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Langkat Tahun 2011-2013.
No. Uraian2011 2012 2013
Rp % dariSiLPA Rp % dari
SiLPA Rp % dariSiLPA
1. Jumlah SiLPA 75.761.630.338,94 59,92 44.048.178.220,64 47,17 90.000.242.770,20 83,592. Pelampauan penerimaan PAD (1.102.393.939) -0,87 (4.900.365.830) -5,25 (8.408.582.743) -7,81
3. Pelampauan penerimaan dana perimbangan (3.796.765.739) -3,00 524.163.815 0,56 (6.685.033.733) -6,21
4. Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah
(2.149.152.817) -1,70
(7.080.471.724)
-7,58 0 0,00
5. Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya 57.725.454.706,18 45,65 60.796.603.406 65,10 32.758.197.652 30,43
6. Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
0 0 0 0 0 0
7. Kegiatan lanjutan 0 0 0 0 0 0
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013/diolah.
3.2.3 Opini BPK dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BadanPemeriksa Keuangan (BPK) antara lain melakukan pemeriksaankeuangan. Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporankeuangan yang bertujuan memberikan keyakinan yang memadai(reasonable assurance) bahwa laporan keuangan telah disajikan secarawajar dalam semua hal material, sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selainprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa atasLaporan Keuangan Pemerintah daerah. Opini tersebut sebagai berikut:
1. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) memuat suatu pernyataan bahwalaporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yangmaterial sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).Sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yangdiberlakukan dalam SPKN, BPK dapat memberikan opini Wajar TanpaPengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTP-DPP) karena keadaantertentu sehingga mengharuskan pemeriksa menambahkan suatuparagraf penjelasan dalam LHP sebagai modifikasi dari Opini WTP.
III-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2. Wajar Dengan Pengecualian (WDP) memuat memuat suatupernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalamsemua hal yang material sesuai dengan SAP, kecuali untuk dampakhal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
3. Tidak Wajar (TW) memuat suatu pernyataan bahwa laporankeuangan tidak menyajikan secara wajar dalam semua hal yangmaterial sesuai dengan SAP.
4. Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak MemberikanPendapat (TMP) menyatakan bahwa pemeriksa tidak menyatakanopini atas laporan keuangan.
Opini BPK atas laporan keuangan daerah Kabupaten Langkat tahun2009-2013 disajikan dalam Tabel 3.20 sebagai berikut.
Tabel 3.20 Opini BPK atas laporan keuangan Daerah Kabupaten LangkatTahun 2011-2013.
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Opini BPK TMP TMP WDP WDP WDP
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013/diolah.
3.3 Kerangka Pendanaan.
3.3.1 Analisis pengeluaran periodik prioritas utama.
Analisis terhadap terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikatditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja danpengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayardalam satu tahun anggaran. Belanja periodik prioritas utama adalahpengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh pemerintah daerahdalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar. Pengeluaran periodik,wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Langkat tahun2011-2013 disajikan dalam Tabel 3.21 sebagai berikut.
Tabel 3.21 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas UtamaKabupaten Langkat 2011-2013 (dalam Rp.000.000,-).
No. URAIAN 2011 2012 2013 Rata-rataPertumbuhan (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (1)1. BELANJA TDk LANGSUNG
Belanja Pegawai 666.825,01 772.272,32 894.907,47 15,85Belanja Bantuan Keuangan kepadaProvinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
39.753,80 37.888,57 42.678,45 3,98
2. BELANJA LANGSUNGBelanja Administrasi Perkantoran 68.724,00 73.110,64 77.777,27 6,38Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 15.872,38 16.885,51 17.963,31 6,38
3. PEMBIAYAAN PENGELUARAN
III-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0
Penyertaan Modal Daerah 2000,00 7.703,99 3.000,00 112,07Pembayaran pokok utang 0 0 0 0
Jumlah Belanja dan Pengeluaran yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
793.175,20
907.861,03
1.036.326,51
14,30
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2011-2013/diolah
3.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu.
Kerangka pendanaan merupakan kapasitas kemampuan riil keuangandaerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan programpembungunan jangka menengah selama 5 tahun ke depan. Kapasitaskemampuan riil adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkandengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran yang wajib danmengikat serta prioritas utama.
Pada kurun waktu 5 tahun mendatang kapasitas riil kemampuankeuangan daerah Kabupaten Langkat diharapkan akan semakinmeningkat. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa laju pertumbuhanpendapatan daerah diproyeksikan sedikit mengalami peningkatan danterjadi peningkatan efektivitas penggunaan belanja daerah. KapasitasRiil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai PembangunanDaerah Kabupaten Langkat 2015-2019 (dalam Rp.000.000,-) disajikandalam Tabel 3.22
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan DaerahKabupaten Langkat 2015-2019 ( dalam Rp.000.000,-) disajikan dalamTablel 2.23. Sedangkan perkiraan pendapatan dan belanja daerahKabupaten Langkat Tahun Anggaran 2014 sampai dengan 2019 tersajisecara lengkap dalam tabel 3.24 di bawah ini.
Tabel 3.22 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk MendanaiPembangunan Daerah Kabupaten Langkat 2015-2019 (dalamRp.000.000,-).
No. Uraian
Proyeksi2015(Rp)
2016(Rp)
2017(Rp)
2018(Rp)
2019(Rp)
1. Pendapatan 1.853.727,52
2.042.807,72 2.251.174,11
2.480.793,87
2.733.834,85
2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda) 0 0 0 0 03. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 181.336,43 69.461,62 94.804,00 163.163,14 270.765,79
Total penerimaan 2.035.063,95 2.112.269,34 2.345.978,11
2.643.957,01
3.004.600,63
III-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Dikurangi:4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan
yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
1.270.760,90
1.407.253,76
1.544.286,37
1.693.665,41
1.858.772,30
Kapasitas riil kemampuan keuangan764.303,05 705.015,59 801.691,75 950.291,60
1.145.828,34
Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2011-2013/diolah
Tabel 3.23 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan KeuanganDaerah Kabupaten Langkat 2015-2019 ( dalam Rp.000.000,-).
No UraianProyeksi
2015(Rp)
2016(Rp)
2017(Rp)
2018(Rp)
2019(Rp)
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 764.303,05 705.015,59 801.691,75 950.291,60 1.145.828,34Rencana alokasi pengeluaran prioritas I
II.a Belanja Langsung 605.345,00 673.220,00 702.212,00 743.234,00 790.220,00II.b Pembentukan dana cadangan 0 0 0 0 0
Dikurangi:Ii.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat
serta prioritas utama 72.823,47 90.272,59 96.357,08 101.693,19 108.352,86
II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama
7.500,00 7.500,00 7.500,00 7.500,00 7.500,00
Ii Total rencana pengeluaran prioritas i (II.a+II.b-II.c-II.d)
525.021,53 575.447,41 598.354,92 634.040,81 674.367,14
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)
239.281,52 129.568,17 203.336,82 316.250,79 471.461,19
Rencana alokasi pengeluaran prioritas IIIII.a Belanja Tidak Langsung 1.352.757,32 1.488.033,06 1.636.836,36 1.800.520,0
01.980.572,00
Dikurangi:III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama 1.190.437,43 1.309.481,17 1.440.429,29 1.584.472,2
21.742.919,44
III Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b) 162.319,90 178.551,89 196.407,07 216.047,78 237.652,56Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-III)* 76.961,62 (48.983,71) 6.929,75 100.203,01 233.808,63
III-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 3.24 Perkiraan Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun Anggaran 2015 – 2019.
U R A I A N 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (3) (4) (5) (6) (7)PENDAPATAN DAERAH 1.853.727.517.078,8
42.042.807.723.820,8
82.251.174.111.650,61 2.480.793.871.038,97 2.733.834.845.884,950
PENDAPATAN ASLI DAERAH 129.687.025.385,74 156.130.209.861,89 188.121.289.862,59 226.855.463.445,30 273.791.858.832,13Pajak Daerah 47.371.250.000,00 58.029.781.250,00 69.635.737.500,00 83.562.885.000 100.275.462.000,00Retribusi Daerah 67.314.018.720,00 74.617.589.751,12 83.944.788.470,01 94.647.749.000 108.844.911.349,93Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
5.564.000.000,00 5.953.480.000,00 6.370.223.600,00 6.816.139.252 7.293.268.999,64
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 9.437.756.665,74 17.659.045.886,16 28.639.319.983,24 42.959.761.831 59.450.065.100,77
DANA PERIMBANGAN 1.396.410.647.126,27
1.547.222.997.015,91
1.714.323.080.693,63
1.899.469.973.408,54 2.104.612.730.536,66
Dana Bagi Hasil Pajak 161.470.575.393,33 176.829.670.379,37 193.690.688.758,28 212.086.845.529,47 231.999.031.818,96Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 6.312.665.780,94 7.342.261.569,82 8.443.600.805,29 9.731.249.928,10 11.385.562.415,87Dana Alokasi Umum 1.156.091.851.952,0
01.283.261.955.666,7
21.424.420.770.790,0
61.581.107.055.576,97 1.755.028.831.690,43
Dana Alokasi Khusus 72.535.554.000,00 79.789.109.400,00 87.768.020.340,00 96.544.822.374,00 106.199.304.611,40
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 332.676.289.713,14 350.592.021.380,99 367.165.106.669,75 381.593.035.480,85 392.845.322.561,04Hibah - - - - -Dana Darurat - - - - -Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
17.821.292.068,64 19.870.740.656,53 22.056.522.128,75 24.482.739.562,91 27.175.840.914,83
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 129.530.392.281,27 172.755.668.321,83 183.121.008.421,14 194.108.268.926,41 205.754.765.061,99Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
40.893.283.907,36 42.896.639.350,78 45.470.437.711,83 48.198.663.974,54 51.090.583.813,01
III-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 3.24 Lanjutan.
U R A I A N 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (3) (4) (5) (6) (7)
BELANJA DAERAH1.958.102.324.658,91 2.161.253.057.124,7
92.339.048.362.837,2
82.543.753.999.121,00 2.770.791.999.033,10
BELANJA TIDAK LANGSUNG1.352.757.324.658,91 1.488.033.057.124,7
91.636.836.362.837,2
81.800.519.999.121,00 1.980.571.999.033,10
Belanja Pegawai 1.120.437.429.138,05 1.232.481.172.051,85
1.355.729.289.257,04
1.491.302.218.182,74 1.640.432.440.001,02
Belanja Bunga - - - - -
Belanja Subsidi - - - - -
Belanja Hibah 9.341.956.915,50 10.276.152.607,05 11.303.767.867,76 12.434.144.654,53 13.677.559.119,98
Belanja Bantuan Sosial 30.000.000.000,00 33.000.000.000,00 36.300.000.000,00 39.930.000.000,00 43.923.000.000,00Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
- - - - -
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
70.000.000.000,00 77.000.000.000,00 84.700.000.000,00 93.170.000.000,00 102.487.000.000,00
Belanja Tidak Terduga 122.977.938.605,36 135.275.732.465,89 148.803.305.712,48 163.683.636.283,73 180.051.999.912,10
BELANJA LANGSUNG 605.345.000.000,00 673.220.000.000,00 702.212.000.000,00 743.234.000.000,00 790.220.000.000,00Belanja Pegawai 71.423.479.821,23 75.258.675.413,12 73.674.391.842,21 73.736.910.612,39 73.175.692.927,49
Belanja Barang dan Jasa 181.254.278.180,11 190.140.024.602,73 186.137.353.608,35 186.130.879.862,54 184.714.222.443,38
Belanja Modal 341.260.444.668,66 390.853.215.901,14 419.177.581.426,94 462.856.672.572,24 508.112.646.470,06
SURPLUS / (DEFISIT) -104.374.807.580,07 -118.445.333.303,91 -87.874.251.186,67 -62.960.128.082,02 -36.957.153.148,15
PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 181.336.428.675,22 220.749.335.093,89 258.537.387.188,59 341.225.915.940,39 464.721.227.790,68
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00
PEMBIAYAAN NETTO 173.836.428.675,22 213.249.335.093,89 251.037.387.188,59 333.725.915.940,39 457.221.227.790,68
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan 69.461.621.095,15 94.804.001.789,98 163.163.136.001,92 270.765.787.858,37 420.264.074.642,53 Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013 diolah
III-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
III-32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB IVANALISA ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan Kabupaten Langkat
4.1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat.
4.1.1.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi.
Masalah kesejahteraan dan pemerataan ekonomi adalah sangatkompleks dan berdimensi luas, terutama dalam hal pemerataanpembangunan dan penanggulangan kemiskinan. Agar pemerataanpembangunan dan penanggulangan kemiskinan berjalan lebihefektif dan efi sien, maka pelaksanaannya perlu memperhatikanhasil yang telah dicapai dan pengalaman yang diperoleh selamapelaksanaan pembangunan daerah dalam lima tahun terakhir.Permasalahan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan ekonomidalam lima tahun terakhir adalah;
1) Belum maksimalnya pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapitadibandingkan dengan pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapitarata-rata di Sumatera Utara dan Nasional.
PDRB Kabupaten Langkat masih didominasi oleh sektor pertanianserta sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 60% daritotal PDRB. Kedua sektor tersebut adalah sektor-sektor yang palinglambat pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir, terutamauntuk sektor migas, yang pertumbuhannya cenderung negatifdalam lima tahun terakhir, seiring dengan semikin memipisnyacadangan migas di wilayah Kabupaten Langkat.
2) Mulai terjadinya ketimpangan kesejahteraan antara masyarakatkawasan pesisir dengan masyarakat di pedalaman.
Pada kecamatan-kecamatan di kawasan pesisir, terutama desa-desapantai yang didominasi oleh nelayan, rata-rata memiliki jumlahkeluarga prasejahtera yang tinggi. Hal ini disebabkan semakinrusaknya kondisi lingkungan (meningkatnya kerusakan dan alihfungsi mangrove serta meningkatnya pencemaran lingkungan) danrendahnya dukungan SDM dan peralatan tangkap yang tidak sesuaidengan perkembangan jaman. Sehingga meskipun tingkat produksiperikanan meningkat, namun tingkat kesejahteraan masyarakatpesisir pada umumnya justru tidak mengalami perubahan yangberarti.
3) Lambatnya penangannan pengentasan kemiskinan.
IV-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Permasalahan kemiskinan adalah permasalahan yang sulitdihindarkan. Kabupaten Langkat juga tidak terlepas daripermasalahan ini. Hal-hal yang menjadi permasalahan kemiskinandi Kabupaten Langkat antara lain mental, pendataan warga miskin,penyandang cacat, pengangguran, kader pengentasan kemiskinanserta program-program kemiskinan.
4.1.1.2 Kesejahteraan Sosial.
4.1.1.2.3 Status Kepemilikan Tanah.
Pentingnya arti tanah bagi kehidupan manusia ialah karenakehidupan manusia itu sama sekali tidak dapat dipisahkan daritanah. Mereka hidup di atas tanah dan memperoleh bahan pangandengan cara mendayagunakan tanah. Apalagi 49,5% sektor ekonomiKabupaten Langkat adalah merupakan sektor pertanian, yangmenggunakan kepemilikan tanah sebagai dasar untuk usaha.Dengan begitu pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, makasetiap orang akan selalu berusaha memiliki dan menguasainya.Dengan adanya hal tersebut maka dapat menimbulkan suatusengketa tanah di dalam masyarakat, karena sumber –sumber alamyang terkandung di dalamnya merupakan sumber daya alam yangbersifat tetap serta digunakan untuk memenuhi berbagaikebutuhan hidup manusia akan perumahan, pertanian,perkebunan maupun kegiatan industri yang mengharuskantersedianya tanah. Permasalah yang berkaitan dengan statuskepemilikan tanah adalah;
1) Masih sedikit bidang tanah yang terdaftar atau yang sudahdiberikan legalitas berupa sertifikat;
2) Adanya konflik pertanahan di masyarakat;
3) Belum optimalnya sosialisasi terkait Standart OperasionalProsedur (SOP) dalam mendapatkan hak atas tanah.
4) Belum adanya data kepemilikan lahan oleh penduduk diKabupaten Langkat.
4.1.1.2.4 Ketenagakerjaan.
Permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Langkat adalah;
1) Masih tingginya tingkat pengangguran terbuka di KabupatenLangkat pada tahun 2013 tercatat 35 869 orang atau 7,1% daritotal angkatan kerja.
2) Penyelenggaraan pelatihan selama ini masih bersifat temporerdan belum fokus, sehingga sulit untuk melakukan evaluasimaupun tidak lanjut dari kegiatan tersebut.
3) Peralatan pelatihan yang ada saat ini teknologinya telahketinggalan jaman (tahun 1983), mengakibatkan tenaga terdidikyang dihasilkan sulit memasuki pasar kerja.
IV-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
4) Tenaga Instruktur yang ahli sudah pensiun, sedang tenagapengganti dan kadernya belum ada sehingga keberlangsungankegiatan pelatihan terkendala.
5) Masih ada perusahaan yang belum mematuhi PeraturanPerundang-Undangan Tentang K3. Hal ini disebabkan pada saatsosialisasi, peserta yang mewakili perusahaan bukan personalyang berkompeten di perusahaan yang berwenang memberikansosialisasi kepada karyawan perusahaan.
4.1.1.3 Seni Budaya.
1) Kurangnya apresiasi Pemerintah Daerah terhadap seni dan budayadaerah;
2) Menurunnya nilai-nilai etika, moral, budaya dan keagamaan padamasyarakat;
3) Belum optimalnya pemeliharaan, pengelolaan, dan pemanfaatanbenda-benda budaya dan cagar budaya;
4) Belum optimalnya pembinaan dan pengembangan keseniantradisional.
5) Belum adanya even-even budaya yang diselenggarakan secararutin dan berkesinambungan, yang menampilkan karakter budayaLangkat, yang ada hanya pertunjukan-pertunjukan seni Populerseperti Pentas Keyboard (Organ tunggal) pada saat ada acarapesta-pesta perkawinan dll.
4.1.2 Aspek Pelayanan Umum.
4.1.2.1 Layanan urusan Wajib.
4.1.2.1.1 Permasalahan Pendidikan.
Permasalahan pendidikan di Kabupaten Langkat antara lain belumselesainya wajib belajar 9 (sembilan) tahun, bantuan pendidikan,biaya pendidikan, kualitas pendidikan, pendidikan moralitas, budipekerti, dan pendidikan karakter, tenaga administrasi dan saranaperpustakaan, pendidikan ketrampilan serta minat baca dan tulismasyarakat.
1) Belum tuntasnya Wajib belajar 9 tahun.
Sampai dengan tahun 2013 rata-rata lama sekolah di KabupatenLangkat baru mencapai 8,8 tahun. Hal ini menunjukkan bahwarata-rata penduduk Langkat belum tamat sekolah SMP. Daritingkat pendidikan angkatan kerja yang tersedia jugamenunjukan bahwa 42,27% angkatan kerja pada tahun 2013,termasuk golongan dengan tingkat pendidikan paling tinggi tamatsekolah dasar.
2) Pengelolaan Bantuan Pendidikan (BOS).
Permasalahan mengenai bantuan yang masih belum terkeloladengan baik. Seringkali dana yang seharusnya untuk bantuanoperasional sekolah, namun penggunaanya kurang tepat sasaran
IV-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
oleh masing-masing Kepala Sekolah. Untuk itu perlunyapeningkatan pengawasan dengan melakukan audit langsungkesekolah-sekolah penerima dana BOS.
3) Kualitas pendidikan yang belum merata.
Kualitas pendidikan terutama SMP maupun SMA di KabupatenLangkat belum merata. Hal ini menyebabkan tingginyapermintaan untuk masuk ke sekolah yang memiliki kualitasbagus semakin tinggi, terutama untuk sekolah-sekolah di kota-kota utama. Pada tahun 2013 di Kecamatan Stabat (Ibu KotaKabupaten) jumlah Siswa SMP/MTs sebanyak 6.362 siswa dansiswa SMA/MA sebanyak 9.189 siswa, pada tahun yang sama diKecamatan Kutambaru hanya ada 304 siswa SMP/MTs dan tidakada sekolah untuk tingkat SMA/MA.
4) Pendidikan moralitas, budi pekerti, dan pendidikan karakter.
Pendidikan moralitas, budi pekerti dan pendidikan karaktersangat diperlukan dalam dunia pendidikan sekarang ini. Hal initerkait dengan mulai lunturnya pengetahuan siswa terkaitdengan kebudayaan lokal serta moral dan perilaku siswa yangsekarang mengalami penurunan. Selain itu juga perlu penguatanpendidikan berbasis budaya Kabupaten Langkat denganmelibatkan masyarakat dan pelaku usaha, dalam rangkameringankan biaya pendidikan.
5) Tenaga administrasi dan sarana perpustakaan sekolah yangbelum memadai.
Belum ada data pasti yang berkaitan dengan jumlahperpustakaan di sekolah yang telah dikelola dengan baik. Namunsecara empiris dapat diketahui bahwa keberadaan tenagaadministrasi dan sarana perpustakaan khususnya di tingkat SDbelum optimal.
6) Belum akuratnya data pendidikan untuk mendukung kebijakandi bidang pendidikan.
4.1.2.1.2 Permasalahan Kesehatan.
Permasalahan kesehatan di Kabupaten Langkat terkait dengankesehatan ibu hamil, kesehatan balita, makanan pendamping ASIbalita, kasus pneumonia balita (penderita penyakit paru-paru padausia balita), rujukan yang diberikan PUSKESMAS untukmasyarakat umum dan khusus bagi keluarga miskin serta ProgramPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kesehatan lingkungan.Permasalahan tersebut adalah;
1) Masih banyaknya Kematian Bayi, masih banyaknya Kematian Ibumelahirkan; dan masih banyaknya Kematian Balita;
2) Cakupan Keluarga yang memiliki akses atas rumah sehat,makanan sehat, dan lingkungan sehat masih rendah;
IV-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3) Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yangberkualitas, terutama pada kelompok rentan seperti: pendudukmiskin, wilayah terpencil, dan perbatasan, serta Lansia;
4) Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasikesehatan terhadap pelayanan kesehatan, meliputi pengelolaanadministrasi dan hukum kesehatan ;
5) Masih ada beberapa obat yang belum dapat diadakan dimasing-masing sarana kesehatan.
6) Masih banyak perusahaan, penjaja makanan dan produsenmakanan/minuman yang belum tercakup dalam pengawasanDinas Kesehatan.
7) Belum akuratnya data Kesehatan, akibat Pendataan bidangkesehatan yang belum maksimal.
8) Rendahnya SDM kader di Posyandu.9) Kurang terampilnya petugas puskesmas tentang pembuatan
laporan gizi di puskesmas10) Pemberian imunisasi belum maksimal masih ada orang tua
yang enggan anaknya diberi vaksinasi/imunisasi.11) Kurang pengetahuan masyarakat terhadap penyakit diare,
kusta, TB, kecacingan, DBD, Rabies dan malaria sehingga tidaksegera membawa penderita ke pelayanan kesehatan.
12) Kurangnya pengetahuan dan pemantauan petugas terhadapgangguan penyimpangan tumbuh kembang balita
13) Masih ada remaja yang belum memahami dan peduliterhadap kesehatan reproduksinya
14) Kerjasama bidan dan dukun dalam pelayanan kesehatan ibudan anak belum maksimal.
15) Deteksi bumil resti belum maksimal karena tidak semuabumil melakukan ANC secara rutin.
16) Jumlah kematian ibu, bayi dan balita masih tinggi dankualitas AMP yang masih rendah.
17) Masih ada wilayah yang sulit dijangkau membutuhkansarana kesehatan.
4.1.2.1.3 Permasalahan Rumah Sakit.
1) Masih rendanya Rasio Rumah sakit terhadap jumlah penduduk.Menurut Organisasi kesehatan Dunia, rasio ideal daya tampungRS adalah 1.000 penduduk : 1 tempat tidur. Dengan jumlahpenduduk Langkat 978.734 orang pada tahun 2013, hanya ada470 tempat tidur. Jadi, terdapat kekurangan 548 tempat tidur.
2) Masih perlu dilakukan pembenahan secara serius terkaitefesiensi pelayanan medis di Rumah Sakit Tanjung Pura. Dariindikator kinerja pelayananan, Rumah Sakit Tanjung Pura masihbelum ideal, baik dari BOR (Bed Occupation Rate), TOI (TurnOver Interval), aLOS (arrange Long Of Stay), BTO (Bed Turn Over)dan GDR (Gross Death Rate).
4.1.2.1.4 Permasalahan Lingkungan Hidup.
IV-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Permasalahan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah belumoptimalnya penanganan pencemaran lingkungan hidup, sertabelum optimalnya perlindungan dan konservasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup. secara rinci permasalahantersebut adalah;
a) Penanganan Sampah.
1) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar RetribusiPelayanan Persampahan dengan alasan masyarakat, sampahdibakar dihalaman sendiri.
2) Terbatasnya Sumber daya Manusia sebagai pelaksanaanoperasional dilapangan.
3) Kurangnya sarana dan prasarana pendukung operasionaldilapangan.
4) Masih banyak masyarakat membuang sampah di aliran sungaisehingga kebersihan sungai tetap masih belum bersih
5) Fasilitas untuk pelaksanaan perawatan belum tersedia danfasilitas TPA tidak layak
6) Program kerja yang direncanakan tidak dapat dilaksanakansesuai rencana yang telah disusun pada Rencana Strategis(Renstra) Dinas Kebersihan dan Pertamanan KabupatenLangkat 2009 – 2014 karena keterbatasan dana yang tersedia.
b) Pengawasan Pelaksanaan Amdal dan Penegakan HukumLingkungan.
1) Kurangnya kesadaran masyarakat dan pengusaha atasketentuan dibidang lingkungan hidup dan pertambanganenergi.
2) Terbatasnya dana untuk pengendalian, pencemaran dankerusakan Lingkungan Hidup.
3) Keterbatasan sumber daya manusia dibidang teknislingkungan dan pertambangan.
4) Kurangnya kualitas dan kuantitas aparatur/sumber dayamanusia yang mendukung kinerja Badan Lingkungan HidupKabupaten Langkat,
5) Terbatasnya sarana dan prasarana/peralatan teknis yangmendukung operasional kantor dibidang pengelolaanlingkungan
6) Kurangnya kesadaran masyarakat/pengusaha tentangketentuan pengelolaan dibidang lingkungan hidup,
7) Transformasi informasi dan data yang sangat terbatas dariPemerintah Pusat, Propinsi dan BUMN yang berkaitan denganlingkungan hidup
4.1.2.1.5 Pekerjaan Umum.
1) Masih tingginya kondisi jalan Kabupaten yang rusak.2) Belum adanya pengaturan dalam penggunaan jalan Kabupaten,
terutama pembatasan sarana transportasi yang sesuai dengankelas jalan.
IV-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3) Teknis Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana jalan danjembatan yang kurang ditata sedemikian rupa, sehingga masihditemukan pekerjaan tidak dapat diterima 100%.
4) Keterbatasan alokasi anggaran dibandingkan dengan jumlahsarana/prasarana infrastruktur yang membutuhkanpembangunan, pemeliharaan dan rehabilitasi.
5) Banyaknya jaringan irigasi yang tidak terpelihara dengan baikdan masih rendahnya upaya pembangunan jaringan irigasi baru.
4.1.2.1.6 Perumahan dan Permukiman.
1) Terbatasnya kemampuan pemerintah daerah untuk mendukungpenyediaan perumahan beserta sarana dan prasarananya.
2) Masih banyaknya rumah tidak layak huni, dan terbatasnyakemampuan masyarakat berpenghasilan rendah akan tempattinggal dan lingkungan hunian yang sehat.
3) Tebatasnya fasilitas penanggulangan bahaya kebakaran.4) Penyediaan Air Bersih/Air Minum yang masih jauh dari
kebutuhan ideal. Kapasitas Produksi air minum atau air bersihyang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) TirtaWampu Langkat sampai dengan bulan Mei tahun 2012 sebanyak178 liter/detik dengan jumlah pelanggan 1.407 unit sambunganatau cakupan pelayanan mencapai 7% dari jumlah pendudukKabupaten Langkat. Kecamatan yang telah menikmati pelayananair bersih dari PDAM Tirta Wampu sebanyak 13 Kecamatan.
5) Kondisi PDAM Tirta Wampu saat ini sedang dalam prosesrevitalisasi SDM, sarana dan prasarana.
6) Masih banyaknya kawasan/daerah yang rawan banjir akibathujan sesaat di kota-kota utama di Kabupaten Langkat. Hal inidisebabkan masih rendahnya kondisi drainase yang memenuhisyarat guna mendukung keindahan kawasan perkotaan danperdesaan. Dalam penyelesaian masalah drainase, diharapkanperan serta seluruh stakeholder untuk mencapai sasaranpembangunan pengendalian banjir, terutama di kota TanjungPura dan kota Stabat. Khusus untuk kota Stabat, revitalisasiSungai Blengking sudah mendesak untuk dilakukan.Sebagaimana diketahui hampir setiap tahun wilayah disekitarsungai tersebut menjadi langganan banjir.
4.1.2.1.7 Perencanaan Pembangunan dan Penataan Ruang.
1) Belum optimalnya kapasitas kelembagaan perencanaanpembangunan daerah, khususnya dalam penyediaan datapendukung perencanaan pembangunan;
2) Belum optimalnya keterlibatan kelompok yang termarginalkandalam proses perencanaan pembangunan daerah, khususnyakelompok perempuan, penduduk miskin, dan anak;
3) Belum optimalnya pemanfaatan hasil monitoring dan evaluasipembangunan sebagai umpan balik penyusunan rencanapembangunan daerah tahun berikutnya;
4) Kurangnya koordinasi antar SKPD dalam bidang perencanaan;
IV-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
5) Belum ditetapkannya rencana detail tata ruang dan belumtersusunnya dokumen lain yang diamanatkan dalam RTRW;
6) Kurangnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalampemanfaatan ruang sesuai dengan tata ruang wilayah;
7) Belum optimalnya pembinaan, pengendalian dan pengawasanpemanfaatan ruang.
4.1.2.1.8 Perhubungan.
Salah satu aspek penting dalam pembangunan daerah adalahaksesibilitas atau keterjangkauan. Aksesibilitas menjadi pentingdalam pembangunan daerah karena dengan aksesibiltas yang baikmaka mobilitas penduduk, barang dan jasa akan menjadi semakinlancar sehingga dapat mendorong adanya peningkatanpertumbuhan perekonomian. permasalahan bidang perhubunganadalah sebagai berikut :
1) Minimnya Frekwensi monitoring kelapangan karena kurangnyajumlah personil dan dana operasional.
2) Peralatan pengujian kendaraan yang berbasis teknologi elektriksangan sensitif dengan suku cadang yang hanya dapatditemukan ditempat tertentu di Jakarta.
3) Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturanberlalu-lintas.
4) Kurangnya personil pengatur lalu-lintas.5) Kurangnya fasilitas prasarana lalu-lintas sesuai dengan standart
nasional.6) Masih kurangnya pembinaan awak angkutan umum dijalan raya
dibandingkan jumlah yang dibutuhkan.7) Kurangnya rambu-rambu warning light yang terpasang pada
tempat tertentu.8) Belum adanya koordinasi dalam pengembangan perkeretaapian di
Kabupaten Langkat.9) Masih tingginya Pelabuhan/Dermaga yang rusak ringan dan
berat.10) Perlunya disusun Rencana induk Perkeretapian Daerah
(RIPDa) sebagai turunan dari Rencana Induk PerkeretaapianNasional (RIPNas).
4.1.2.1.9 Kependudukan dan Catatan Sipil.
1) Terbatasnya sarana dan prasarana dalam penyelengaraanpelayanan administrasi kependudukan
2) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam kepemilikan dokumenkependudukan
3) Belum optimalnya koordinasi diantara pelaksana kebijakanadministrasi kependudukan dengan pihak kecamatan, desa/kel,dan kadus/kepling.
4) Kurangnya keakuratan dan validitas data base Kependudukansebagai dasar berbagai penyelenggaraan Pemerintahan.
4.1.2.1.10 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
IV-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1) Peringatan hari Ibu dan hari anak masih bersifat ceremonial 2) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran hukum
masyarakat tentang KDRT dan trafficking.3) Masih besarnya angka kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak.4) Rendahnya dukungan sumber daya dan kelembagaan terhadap
strategi Pengarusutamaan Gender (PUG)/Pengarusutamaan HakAnak (PUHA) dan program Peningkatan Kualitas HidupPerempuan (PKHP);
5) Belum optimalnya implementasi Kabupaten Layak Anak; 6) Belum optimalnya peran serta perempuan dan anak serta
kesetaraan gender dalam pembangunan.
4.1.2.1.11 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
1) Masih kurang lancarnya laporan pencapaian KB IBI darilapangan, karena sebahagian besar PPKBD dan Sub. PPKBDkurang aktif disebabkan sudah usia tua.
2) Melemahnya daya dukung dan kemampuan penggerak programKB di masyarakat karena jumlah tenaga PLKB yang masih belummemenuhi standar kebutuhan
3) Masih kurang aktifnya Kelompok UPPKS dalam kegiatankelompok.
4) Terbatasnya penguatan modal bagi kelompok Usaha PeningkatanPendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
5) Masih kurangnya tenaga program pelayanan KB khususnyaMedis dan Para Medis disebabkan banyaknya petugas lapanganKB yang pindah tugas ke instansi lain.
4.1.2.1.12 Sosial.
1) Belum Sepenuhnya Terhimpun Data Base (By Name By Addres)Penyandang masalah sosial dan kesejahteraan Sosial
2) Bantuan dana yang diberikan dari pusat maupun propinsikepada Kantor Sosial Kabupaten Langkat sedikit mengalamikendala karena masih berstatus Kantor.
3) Kurangnya sarana dan prasarana panti sosial, rumah singgah,dan sarana prasarana sosial lainnya yang memenuhi standarkelayakan;
4) Terbatasnya jumlah lembaga-lembaga sosial/organisasi sosialdan jumlah tenaga kesejahteraan sosial yang diharapkan dapatmembantu pemerintah dalam penanganan permasalahankesejahteraan;
5) Kurangnya kesadaran masyarakat dan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) dalam mengatasi permasalahansosial yang dihadapi;
6) Belum optimalnya peran serta masyarakat dan Potensi SumberKesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
IV-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
7) Belum optimalnya peran serta dunia usaha dan swasta dalamrangka penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS).
4.1.2.1.13 Ketenagakerjaan.
1) Peralatan pelatihan yang ada saat ini teknologinya telahketinggalan jaman (tahun 1983), mengakibatkan tenaga terdidikyang ada tidak dapat memasuki pasar kerja.
2) Tenaga Instruktur yang ahli sudah pensiun, sedang tenagapengganti dan kadernya belum ada sehingga keberlangsungankegiatan pelatihan terkendala.
3) Masih ada perusahaan yang belum mematuhi PeraturanPerundang-Undangan Tentang K3.
4) Kurang pedulinya pengusaha dalam sosialisasi perundang-undangan tentang ketenagakerjaan.
5) Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya manusia ketenaga-kerjaan, meliputi: tenaga teknis pengawas ketenaga-kerjaan,mediator hubungan industrial, pengantar kerja, dan instrukturpelatihan.
6) Belum semua pendaftar pencari kerja bisa ditempatkan baikmelalui Angkatan Kerja Lokal (AKL), Angkatan Kerja AntarDaerah (AKAD) dan Angkatan Kerja Antar Negara (AKAN), dimanadipengaruhi oleh terbatasnya lowongan kerja.
4.1.2.1.14 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM).
Secara umum masalah yang dihadapi Koperasi dan UKM adalah:
1) Belum optimalnya upaya peningkatan kualitas kelembagaankoperasi yang diikuti dengan validasi data koperasi aktif.
2) Kurangnya partisipasi anggota terhadap koperasi serta tidakberfungsinya alat perlengkapan organisasi Koperasi sesuaiUndang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
3) Memburuknya citra koperasi ditengah masyarakat, akibatterjadinya penyimpangan praktek berkoperasi yang merugikanmasyarakat.
4) Belum optimalnya pengembangan kewirausahaan dankeunggulan kompetitif usaha mikro kecil menengah;
5) Rendahnya kualitas pengembangan SDM, permodalan danperalatan penunjang kelembagaan koperasi dan UMKM .
4.1.2.1.15 Penanaman Modal.
1) Belum optimalnya kapasitas kelembagaan pemerintah daerahyang menangani penanaman modal;
2) Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perijinan penanamanmodal;
3) Belum optimalnya pengkajian dan pengembangan penanamanmodal;
4) Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan perijinanpenanaman modal.
4.1.2.1.16 Pemuda dan olahraga.
IV-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1) Belum optimalnya peran organisasi kepemudaan dalam upayapeningkatan kapasitas anggotanya, khususnya dalammemberikan kemandirian dan kecakapan untuk hidup;
2) Masih terbatasnya sumber daya manusia dalam pemasyarakatanolah raga, pembinaan dan pengembangan olah raga prestasi;
3) Menurunnya nilai-nilai nasionalisme di kalangan pemuda; 4) Kurangnya sosialisasi fasilitasi, penghargaan, sarana dan
prasarana kepemudaan serta peran swasta dalam pengembanganpemuda dan olahraga;
5) Masih kurangnya kompetisi olahraga rutin dan terjadwal tingkatdaerah dari masing-masing cabang olah raga yang ada.
6) Masih adanya tumpang tindih pengelolaan sarana dan prasaranaolah raga.
7) Bidang kepeloporan yang ditekuni belum memenuhi persyaratandan kriteria yang ditentukan untuk 5 (lima) bidang kepeloporanyaitu bidang pendidikan, kewirausahaan, kebaharian, TTG danSenibudaya
8) Kegiatan Bhakti Sosial Pertukatan Pemuda anta Provinsi (BPAP)belum tersosialisasi ditengah-tengah masyarakat, sehinggajumlah pemuda yang mendaftarkan diri mengikuti seleksi sebagaicalon peserta masih relatif sedikit
4.1.2.1.17 Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah.
1) Masih kurangnya fasilitasi kemitraan dengan Ormas, LSM, danPartai Politik.
2) Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pemahaman budayapolitik dan menurunnya nilai-nilai etika moral dalam kehidupanpolitik.
3) Menurunnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanandan kenyamanan lingkungan.
4) Perlunya peningkatan pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan Bhinneka Tunggal Ika.
5) Meningkatnya kenakalan remaja dan kecenderunganpenyalahgunaan narkoba.
6) Sarana dan prasarana pendukung untuk peningkatan kinerjaSatpol PP masih belum memenuhi standar kebutuhan.
7) Belum berfungsinya tenaga PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)yang menangani penyelidikan pelanggaran Perda dan pelanggarandisiplin PNS.
4.1.2.1.18 Sekretariat Daerah.
Permasalah umum yang terjadi dalam pelaksanaan otonomidaerah diantaranya adalah;
1) Belum optimalnya pelayanan publik karena belum seluruhSKPD menerapkan aturan-aturan dan standar yang sudahditetapkan, seperti SOP (Standar Operasional Prosedur) dan SPP(Standar Pelayanan Publik).
IV-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2) Belum optimalnya kinerja beberapa Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) sehingga masih perlu dilakukan pembinaan danpengawasan secara rutin dan periodik untuk meningkatkankinerjanya.
a. Permasalahan Bag. Tata Pemerintahan
1) Permasalahan yang dihadapi pada Pembuatan Batas AntarDaerah adalah karena Penetapan dan Penegasan BatasKabupaten wewenang dari Pemerintah Propinsi sementaraPemerintah Kabupaten sifatnya hanya berkoordinasi
2) Permasalahan yang dihadapi pada Penataan Penguasaan,Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah untukpembanguna daerah.
b. Permasalahan Bag. Hukum
1) Adanya Peraturan Perundang-undangan yang baru danseringnya dilakukan revisi sehingga dapat menimbulkankesalahan dalam penerapan dasar hukum.
2) Aparat Pemerintah Desa kurang aktif dalam menerbitkanproduk hukum desa
3) Masih kurangnya minat masyarakat dalam mengikutipenyuluhan hukum
4) Hasil evaluasi Ranperda dari Propinsi diterbitkan melampauibatas waktu yang telah ditetapkan dalam peraturanperundang-undangan.
5) Hasil yang didapat dari pelatihan dan kunjungan kerja belumdapat dilaksanakan secara optimal karena tidak didukungoleh dasar hukum cukup.
6) Keterlambatan penyampaian hasil koordinasi instansi daerahdan lambatnya penyampaian hasil evaluasi Draft Ranperdadari instansi yang lebih tinggi.
7) Permasalahan secara umum, kurangnya koordinasi antarinstansi dan kurangnya administrasi pendukung dalampenanganan perkara.
c. Permasalahan Bag. Pemerintahan Desa.
1) Rendahnya SDM aparatur dibidang pemerintahan desa.2) Minimnya pengetahuan aparatur desa dalam penyusunan
laporan-laporan.3) Rendahnya kemampuan aparatur desa dalam penyusunan
pertanggung jawaban keuangan desa.4) Belum optimalnya pengelolaan keuangan desa dalam rangka
peningkatan pembangunan desa.5) Kurangnya pemahaman tugas dan fungsi masing-masing
lembaga yang ada di Desa.6) Kurangnya kualitas dan kuantitas kecukupan tenaga PNS
dalam mengisi jabatan Sekretaris Desa yang kosong.
d. Permasalahan Bag. Perekonomian
1) Penyaluran Raskin belum 100% tepat sasaran.
IV-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2) Kualitas SDM yang masih kurang3) Laporan ketersediaan distribusi dan harga sembako yang
belum akurat dan tersedia secara berkala.4) Harga Raskin didesa terpencil belum sesuai dengan harga
yang ditetapkan.5) Penyebaran Kios-kios pupuk yang belum merata di tingkat
desa/kelurahan sehingga petani belum banyak yangmemperoleh pupuk dan adanya pembatasan jatah daripemerintah pusat
6) Jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ataukeluarga Pra Sejahtera yang memiliki rumah tidak layak hunidi Kabupaten Langkat masih cukup banyak.
e. Permasalahan Bag. Kesejahteraan Sosial.
1) Tidak meratanya tingkat pengetahuan masyarakat dalam halpengetahuan agama.
2) Luasnya daerah Kabupaten Langkat dan penyebaranpenduduk yang tidak merata.
3) Semakin lunturnya rasa Nasionalisme dikalanganmasyarakat.
4) Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaanprogram administrasi perkantoran, khususnya dalampengadaan barang dan jasa adalah kurangnya SDM yangmemenuhi persyaratan menjadi panitia pengadaan / pejabatpengadaan barang dan jasa.
f. Permasalahan Bag. Orta.
1) Masih adanya PNS yang tidak memakai kelengkapan atribut.2) Belum sepenuhnya Renja dan Renstra Sekretariat Daerah
terlaksana secara keseluruhannya, masih ada rencana kerjayang tidak terealisasi.
3) Penempatan jabatan belum sepenuhnya sesuai dengan SDMdan Tingkat Pendidikan.
4) Selalu berubah-ubahnya Peraturan Pemerintah tentangPerubahan Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah dariPemerintah Pusat (Depdagri)
g. Permasalahan Bag. Umum dan Perlengkapan.
1) Terbatasnya Kemampuan SDM dalam menangani masalahpengadaan, admnistrasi tata usaha dan pengelolaan asetsehingga kurang maksimalnya kinerja tentang penangananpengadaan , tata usaha dan pengelolaan aset KesekretariatanDaerah.
2) Keterbatasan keuangan dalam APBD Kab.Langkat khususnyatentang penanganan pengelolaan aset sekretariatan, sehinggakurang maksimalnya pengelolaan aset berdasarkan tupoksiBagian Umum dan Perlengkapan
3) Banyaknya PNS yang memenuhi syarat tidak bersediaditunjuk sebagai Pengelola Keuangan (Bendahara)
IV-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
dikarenakan banyak permasalahan hukum yang menimpaoknum PNS dilingkungan Pemkab Langkat.
4) Terbatasnya kemampuan SDM staf untuk mendukung tugaspokok dan fungsi Bagian Umum dan Perlengkapan.
h. Permasalahan Bag. Humas
1) Masih kurangnya peralatan pendukung ke-humasan sepertitustel, lensa dan running teks di bagian humas.
2) Perangkat Operasional Radio Siaran Pemerintah daerah(RSPD) sangat dibutuhkan peremajaan untuk peningkatandaya jangkau siaran juga belum memilik Izin Siaran Radiodan masih kurangnya SDM dibidang Operasional Peliputan.
3) Menurunnya intensitas wartawan dalam menulis beritaLangkat, sedang pemberian insentif berdasarkan jumlahberita di surat kabar
i. Permasalahan Bag. PDE Santel
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan MediaMassa membutuhkan dana yang sangat mahal misalnyapemasangan koneksi internet antar instansi/dinas atauinstansi dengan kecamatan yang membutuhkan biaya yangbesar
2) Bandwith yang disediakan untuk mengakses internet tidaksebanding dengan jumlah komputer Client sehinggamengakibatkan akses internet lambat
3) Minimnya data yang diberikan dinas/instansi secara onlinedan Sarana dan Prasarana yang dimiliki belum memadai danuntuk melengkapinya sekaligus tidak memungkinkan, kerenaketerbatasan anggaran
4) Permasalahan yang dihadapi adalah besarnya biaya yangdiperlukan untuk pengembangan komunikasi, informasi danmedia massa, terutama dalam mengembangkan jaringankomputer antar instansi kabupaten dengan kecamatan.
5) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalampenyelenggaraan pemerintahan (e-Government) yangdidukung dengan peningkatan kapasitas kelembagaan.
4.1.2.1.19 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
1) Masih kurangnya koordinasi antara unit kerja yang adadilingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat baik dengan TimAnggaran Pemerintah Daerah (TAPD) maupun koordinasi antaraTim Anggran eksekutif dengan Panitia Anggaran Legislatif.
2) Belum diterapkan Peraturan Bupati yang mengatur tentangSistem dan Prosedur Pengeloaan Keuangan Daerah.
3) Belum semua SKPD mampu untuk menyusun Neraca KeuanganSKPD.
4) Penentuan prioritas kendaraan yang diasuransikan agak sulit
IV-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
5) SKPD pemilik kendaraan dinas tidak melaporkan kendaraanyang habis masa berlaku izin operasionalnya.
6) Besaran Anggaran dan ruangan yang tersedia tidak cukupmemadai untuk pengadaan lemari buku dan meja komputer.
7) Waktu pelaksanaan pelelangan yang terlalu singkat.8) Pemilik kendaraan Dinas sering terlambat untuk menservice
kendaraannya.9) Masih kurangnya kesadaran peminjam pakai kendaraan dinas
untuk merawat kendaraan.10) Adanya perubahan peraturan Perundangan dari Keppres 80
Thn 2003 menjadi Perpres 54 Thn 2010, sehingga judulkegiatan sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan Perundangantentang pedoman pengadaan barang/jasa Pemerintah.
11) Lambatnya diterima laporan semester dari SKPD untukmenindaklanjuti surat Bupati Langkat ke masing-masing SKPDuntuk menyusun laporan semester.
12) Belum tersedianya seluruh pedoman tentang penggunaandan Plafon sumber-sumber pendapatan daerah.
13) Kurangnya kerjasama dan kesadaran dari pengurus barangdi masing-masing SKPD, sehingga menyulitkan pengelolaan asetdaerah.
14) Belum terdatanya aset secara maksimal sehinggamenyulitkan pemasangan plank asset
15) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan asetdaerah, terutama dalam hal legalisasi alas hak aset tanahPemerintah Daerah.
4.1.2.1.20 Inspektorat.
1) Pada waktu pelaksanaan pemeriksaan adakalanya PimpinanUnit Kerja tidak berada di tempat sehingga pemeriksaan tidakdapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
2) Tanggapan dari objek pemeriksaan/unit kerja yang diperiksatentang tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyampaiannyasering tidak tepat waktu sesuai Surat Penegasan Bupati,sehingga laporan juga sering tidak tepat waktu.
3) Kurangnya sarana transportasi untuk menghubungi objekpemeriksaan/unit kerja, baik untuk pemeriksaan maupununtuk pengumpulan data tindak lanjut pemeriksaan.
4) Kesadaran sebagian Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti apelpagi dan siang hari, masih belum sebagaimana yangdiharapkan.
5) Adanya kelambanan dari pelaku kerugian Negara/Daerah dalammengembalikan kerugian Negara/Daerah yang ditimbulkan.
6) Masih kurangnya SDM yang menguasai keahlian teknispemeriksaan sebagai auditor.
7) Belum optimalnya tertib pengelolaan keuangan daerah.
4.1.2.1.21 Dispenda.
1) Kurangnya kepatuhan WP/WR dalam menyetorkan pajak/retribusinya ke kas daerah sehingga Dispenda terlambat dalam
IV-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
membuat laporan pendapatan daerah per 31 Desember secaratepat waktu
2) Banyaknya akumulasi tunggakan pajak daerah perlu dilakukanupaya operasi tim pengutipan secara rutin agar targetpenerimaan akhir tahun tercapai.
3) Kurangnya koordinasi dengan pihak Dispenda Prop Sumut,Satlantas Polres Langkat dalam meningkatkan penerimaanPajak PKB, BBN-KB, P.Bahan Bakar, P.APU.
4) Kurangnya kerjasama masyarakat dalam pendataan potensipajak daerah.
5) Hanya sebahagian penerimaan BPHTB yang terjaring pajaknya.6) Realisasi penerimaan PAD tidak memenuhi tahapan.
4.1.2.1.22 Badan Kepegawaian Daerah.
1) Kurangnya koordinasi dengan Badan Diklat Provinsi SumateraUtara dalam pelaksanaan pelatihan, sosialisasi dan bintek
2) Kurangnya koordinasi dengan Badan Diklat Provinsi SumateraUtara selaku Pihak Pelaksana Diklat PIM Tk. II
3) Tidak ada tersedianya widyaiswara yang tetap di KabupatenLangkat.
4) Lamanya masa penilaian dan masa penerimaan persetujuanberkas ke BKN menyebabkan proses kenaikan pangkat tersebutsering terkendala dan terhambat jadi peneribitan SK pangkattersebut tidak tepat waktu
5) Masih kurangnya sepesialisasi bagi jabatan fungsional padadinas - dinas / unit kerja.
6) Adanya PNS yang diangkat dalam jabatan struktural, tetapitidak sesuai dengan bidang fungsinya (latar belakangpendidikan) dan kemampuan serta kriteria untuk mendudukijabatan.
7) Masih banyak PNS Pemkab. Langkat yang belum memahami PPNo. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
8) Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait dalam masalahpenjatuhan hukuman disiplin.
9) Kurangnya perhatian dari unit kerja dalam mendukungbawahannya / stafnya dalam kenaikan pangkat sebagaipenyesuaian ijazah di instansinya.
4.1.2.1.23 Kantor Pelayanan Terpadu.
1) Terbatasnya gedung/ruangan pada Kantor Pelayanan Terpadusehingga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatkhususnya dalam pelayanan kepada masyarakat/ pengusahayang ingin mengurus izin.
2) Kualitas Sumberdaya manusia yang rendah/kurang memadaisehingga menyebabkan kurang siapnya Kantor PelayananTerpadu dalam pelayanan kepada masyarakat
3) Masih kurangnya kenderaan operasional untuk dilapangan4) Sumber daya listrik dan air yang terkadang sering mati sehingga
dapat mengganggu kinerja kantor dalam memberikanpelayanan.
IV-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
5) Sulitnya memperoleh data dari SKPD tentang perizinan yangada di Kecamatan–kecamatan di Kabupaten Langkat.
6) Kurangnya SDM yang memenuhi persyaratan menjadi panitiapengadaan barang dan jasa.
4.1.2.1.24 Ketahanan Pangan.
1) Belum optimalnya pengelolaan cadangan pangan daerah,khususnya sarana dan prasarana penyimpanan di tingkat desa;
2) Belum optimalnya penganekaragaman konsumsi pangan.3) Belum optimalnya perkembangan diversifikasi produk pertanian.4) Adanya bahan pangan yang kurang memenuhi aspek keamanan
pangan.
4.1.2.1.25 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Belum optimalnya peran kelembagaan desa.2) Masih minimnya BUMDes.3) Masyarakat masih kurang mampu mengidentifikasi atau
menemukan dan memahami kebutuhan dirinya dan belummampu mengaktualisasikan berbagai potensi yang ada padadirinya.
4) Rendahnya peran kelompok termarginalkan dalam pembangunandesa.
4.1.2.1.26 Kearsipan.
1) Belum optimalnya pengelolaan arsip.2) Sarana dan Prasarana kearsipan yang belum memenuhi standar.
4.1.2.1.27 Komunikasi dan Informatika.
1) Belum optimalnya pelaksanaan Layanan Informasi Publik.2) Sarana dan prasarana TIK yang belum merata di semua wilayah,
terutama di ruang publik dan lembaga pemerintahan.
4.1.2.1.28 Perpustakaan.
1) Rendahnya minat baca masyarakat.2) Sarana, prasarana, dan sumber daya manusia pengelola layanan
perpustakaan belum memenuhi standar kebutuhan.3) Terbatasnya jumlah koleksi dan kualitas bahan pustaka dalam
memenuhi kebutuhan pembaca.
4.1.2.2 Layanan urusan Pilihan.
4.1.2.2.1 Pertanian.
1) Terbatasnya infrastruktur, Sarana Prasarana, Lahan, dan AirPertanian.
2) Masih tingginya alih fungsi lahan sawah menjadi peruntukanlainnya.
3) Belum optimalnya pelaksanaan Sistem Perbenihan danPerbibitan.
4) Terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan,informasi, dan pasar.
IV-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
5) Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani, peternak, danpenyuluhan pertanian.
6) Rendahnya pemanfaatan teknologi pertanian sehingga pertanianmasih bersifat konvensional dan kurang memperhatikan kaidahpertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
7) Belum optimalnya peningkatan kuantitas, kualitas, dankontinuitas produksi pertanian dalam mendukungperkembangan Agribisnis, Agrowisata, dan Agroindustri.
8) Makin berkurangnya sumber daya manusia di sektor pertanian.9) Belum adanya keterpaduan antar sektor dalam menunjang
pembangunan pertanian.10) Masih Tingginya serangan hama dan penyakit tanaman
pertanian, serangan penyakit pada ternak, serta ancamanberkembangnya penyakit.
11) Belum optimalnya pengembangan kawasan pertanian sesuaidengan potensi wilayah.
12) Belum seluruhnya desa telah terisi oleh petugas PPLsehingga harus merangkap wilayah.
4.1.2.2.2 Peternakan.1) Kurangnya operasional Rumah Potong Hewan (RPH) 2) Dinamisnya peraturan dan perkembangan teknologi sehingga
menuntut peningkatan pendidikan dan pelatihan bidangpeternakan.
3) Belum seluruhnya Desa terisi penyuluh di lapangan (PPL)Peternakan sehingga harus rangkap wilayah kerja
4) Masih Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakithewan dan relatif masih tingginya angka pesakitan.
5) Masih rendahnya penerapan teknologi peternakan yangmengakibatkan belum efisiensinya sistem usahanya.
6) Masyarakat petani ternak belum memahami pentingnyamengetahui tentang gangguan dan penyakit reproduksi yangdapat mempengaruhi produktivitas ternak.
7) Masyarakat petani ternak kurang proaktif dengan programpencegahan penyakit hewan menular yang bersifat zoonosisyang dilaksanakan. Pemeriksaan sampel belum dapat dilakukansecara menyeluruh, hanya dapat dilakukan pada beberapakecamatan.
8) Kasus Rabies merupakan kasus yang menjadi prioritas utamakarena banyak laporan kejadian dan penggigitan, Flu Burungmasih jadi perhatian dan masalah di Kabupaten Langkat
9) Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani, peternak, danpenyuluhan pertanian.
4.1.2.2.3 Kehutanan dan Perkebunan.
1) Belum optimalnya pemanfaatan potensi produksi komoditasperkebunan.
2) Belum stabilnya kualitas hasil produksi perkebunan.3) Kegiatan alih fungsi dan perambahan hutan mangrove di
Kabupaten Langkat, disebabkan adanya kebutuhan masyarakat
IV-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
akan produksi tanaman perkebunan jenis kelapa sawit secaralangsung telah mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove.
4) Peringatan dan tindakan hukum diberikan kepada para pelakuillegal, khususnya pada kawasan hutan negara. Agar hutanmangrove dapat lestari dan bisa memberikan manfaat optimalbagi masyarakat.
5) Alokasi kegiatan pengembangan pertanian pada rehabilitasitanaman kakao dimasyarakat sangat banyak yang sudah rusakterserang hama dan penyakit serta tidak produktif lagi sehinggadana yang dianggarkan sangat kurang.
6) Kegiatan Monitoring Izin Usaha Perkebunan (IUP) terkendalakurang up to datenya data administrasi Izin Usaha Perkebunan(IUP) dan kurangnya kesadaran perusahaan perkebunan untukmembuat Izin Usaha Perkebunan (IUP) .
4.1.2.2.5 Kelautan dan Perikanan.
1) Lemahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan diKabupaten, yang sebagian besar adalah nelayan tradisionalsehingga mereka tidak berdaya untuk mengembangkanusahanya;
2) Padatnya penangkapan ikan yang beroperasi diperairan pantaidan rendahnya tingkat kemampuan kompetitif nelayan setempattak jarang menimbulkan konflik sosial diantara nelayan;
3) Adanya Pelanggaran terhadap jalur-jalur penangkapan ikan sertakurangnya sarana operasional dan aparatur yang bertugas dalamhal pengawasan dan penertiban kegiatan penangkapan ikan dilaut;
4) Adanya penggunaan alat tangkap yang dilarang seperti trawl(pukat harimau) dan pemakaian alat tangkap modifikasi yangteknisnya masih sama dengan alat tangkap trawl. Ini berpotensimenimbulkan konflik antara nelayan skala kecil dengan nelayanyang memakai alat tangkap tersebut dan juga alat tangkap dapatmenyebabkan rusaknya habitat hidup dan habisnya populasiikan;
5) Semakin berkurangnya hasil tangkapan karena semakinberkurangnya populasi ikan yang diakibatkan pemanfaatansumberdaya yang tidak menjaga kelestarian;
6) Tingginya harga bahan bakar minyak mengakibatkan nelayanmembutuhkan biaya yang tinggi pada saat operasional kelaut;
4.1.2.2.6 Energi dan Sumber Daya Mineral.
1) Kurangnya Kualitas dan kuantitas aparatur (SDM PNS) yangmendukung Kinerja dinas pertambanggan dan energi, untukmengatasi hal ini langkah-langkah yang telah di ambil denganmenyurati BKD untuk kebutuhan personil dan mengirim pegawaiuntuk mengikuti diklat teknis dan non teknis.
2) keterbatasan sarana dan prasarana/peralatan tehnis yangmendukung operasional kantor di bidang pertambangan
IV-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3) Kurangnya kesadaran masyarakat/pengusaha tentang ketentuanpengelolaan di bidang pertambangan dan energi
4) Transpormasi informasi dan data yang sangat terbatas dariPemerintah Pusat, Propinsi dan BUMN yang berkaitan denganbagi hasil migas.
5) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang energi baruterbarukan sebagai bahan pengganti bahan bakar fosil;
4.1.2.2.7 Pariwisata
1) Lemahnya pengelolaan sehingga daya saing dan daya jualdestinasi pariwisata menjadi rendah.
2) Belum optimalnya pengembangan potensi wisata yang ada.3) Belum optimalnya kemitraan antara pemerintah daerah dengan
dunia usaha pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.
4.1.2.2.8 Perdagangan.
1) Belum optimalnya pemberdayaan usaha perdagangan mikro, kecildan menengah.
2) Belum optimalnya perlindungan konsumen dan pengamananperdagangan.
3) Sarana dan prasarana perdagangan masih belum merata disemua wilayah.
4) Pedagang KQ5 bertambah setiap tahunnya dan pada umumnyamereka menempati tempat-tempat yang dilarang seperti trotoar,badan jalan dimuka pertokoan, hal ini terjadi di kecamatanTanjung Pura, Pangkalan Brandan dan Selesai.
4.1.2.2.9 Industri.
1) Rendahnya nilai tambah produksi dan daya saing produkindustry.
2) Belum optimalnya perkembangan sentra atau klaster industripotensial.
3) Rendahnya penguasaan dan penggunaan teknologi dalam prosesproduksi.
4) Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang belum memadai.5) Rendahnya produktivitas industry.6) Adanya industri mikro, kecil dan menengah yang belum memiliki
ijin usaha, dan terbatasnya akses permodalan dan pemasaran.
4.2 Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Langkat
Isu strategis pembangunan Kabupaten Langkat terkait dengan infrastrukturdan tata ruang, isu strategis ekonomi, isu strategis kemiskinan, permasalahankesehatan, isu strategis pendidikan, isu strategis kesehatan, isu strategislingkungan serta isu strategis pemerintahan umum dan kepegawaian.
4.2.1 Isu Strategis Infrastruktur dan Tata Ruang.
Isu strategis infrastruktur dan tata ruang adalah pembangunan desa,Millenium Development Goals (MDGs), standart pelayanan minimal, ruang
IV-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
terbuka hijau, cagar budaya, bencana, alih fungsi lahan, permukiman tidaklayak huni dan pengadaan air bersih.
a. Pembangunan Desa.
Pembangunan desa dilaksanakan dengan mengakomodasi permasalahan dankebutuhan pembangunan di tiap-tiap wilayah pedesaan dan didukungpartisipasi seluruh warga desa. Pembangunan dengan menggunakan wilayahdesa sebagai satuan wilayah pengembangan memiliki keuntungan tersendiribagi Kabupaten Langkat. Hal ini disebabkan masyarakat dalam suatu desayang merupakan obyek sekaligus subyek pembangunan memiliki ikatan batinyang lebih tinggi sehingga prinsip gotong royong pun dapat dapat digunakandalam pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan berbasis desa harus didasari oleh prinsip gotong royong, hal iniselaras dengan dikembangkannya konsep pembangunan dari desa. Padadasarnya merupakan gerakan bersama seluruh masyarakat untukpembangunan, khususnya penanggulangan kemiskinan dengan menekankanpada penguatan nilai-nilai budaya masyarakat yang tercermin pada sikap,perilaku, gaya hidup, dan wujud kebersamaan dalam kehidupan yangmencakup aspek fisik maupun non fisik.
b. Millenium Delopment Goals (MDGs).
Millennium Development Goals (MDGs) merupakan paradigma pembangunanglobal yang disepakati secara internasional yang memuat delapan tujuan yangdiupayakan untuk dicapai setiap negara anggota PBB pada tahun 2015.
Kedepan tujuan tersebut merupakan tantangan-tantangan utama yangbersifat krusial dalam pembangunan di seluruh dunia yang terdiri dari :
a) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
b) Mencapai pendidikan dasar untuk semua kalangan.
c) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
d) Menurunkan angka kematian anak.
e) Meningkatkan kesehatan Ibu.
f) Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
g) Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, dan
h) Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Pencapaian tujuan-tujuan MDGs ini menjadi isu strategis dalam berbagaibidang pembangunan saat ini terutama dalam bidang perencanaanpembangunan daerah termasuk di Kabupaten Langkat. Perencanaanpembangunan daerah yang dilakukan dengan berorientasi pada pencapaiankedelapan tujuan MDGs akan menyebabkan kualitas sumberdaya manusiamenjadi meningkat dan pada akhirnya dapat membawa multiplier effect berupakemajuan dalam berbagai bidang.
c. Standart Pelayanan Minimal (SPM).
Memperhatikan pada pemenuhan standar pelayanan minimal sehingga dapatdimanfaatkan secara optimal. Standar pelayanan minimal bidang penyediaaninfrastruktur meliputi sumberdaya air, jalan, air minum, penyehatan
IV-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
lingkungan permukiman (sanitasi lingkungan dan persampahan), penangananpermukiman kumuh, penataan bangunan dan lingkungan dan jasakonstruksi.
Sementara itu, standar pelayanan minimal bidang penataan ruang meliputihal-hal sebagai berikut :
a) Informasi Penataan Ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten Langkat beserta rencana rincinya melalui peta analog danpeta digital.
b) Pelibatan Peran Masyarakat dalam Proses Penyusunan RTR.
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasipublik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR danprogram pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiapdisusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang.
c) Izin Pemanfaatan Ruang
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruangsesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten Langkatbeserta rencana rincinya.
d) Pelayanan Pengaduan Pelanggaran Tata Ruang
Terlaksanakannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakattentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) harikerja.
e) Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan
Tersedianya luasan RTH di daerah perkotaan sebesar 30% dari luaswilayah perkotaan. Dengan perincian 20 % RTH publik dan 10 % RTHprivat.
d. Cagar Budaya.
Penetapan cagar budaya sebagai citra Kabupaten Langkat yang religius danberbudaya, sebagai kelanjutan dari budaya Kesultanan Melayu Langkat.Dengan demikian diharapkan terdapat penataan dan pengelolaan cagarbudaya sehingga dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnyapada cagar budaya. Dengan adanya penataan dan pengelolaan cagar budayadiharapkan kegiatan pariwisata dapat berkembang dan dapat menarik banyakwisatawan baik lokal maupun internasional.
e. Transportasi.
Jumlah dan jenis kendaraan yang terus meningkat di Kabupaten Langkattidak diikuti dengan peningkatan kuantitas dan kualitas jalan yang signifikan.Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan lalu lintas sepertikerusakan jalan dan kesemrawutan lalu lintas yang lainnya. Oleh karena ituharus ada upaya untuk pengaturan kendaraan bermotor dengan tonase besar,mengupayakan pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api di wilayahKabupaten Langkat sebagai alternatif sarana pengangkutan produksiperkebunan dan hasil galian tambang.
IV-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Kebijakan pengaturan kendaraan dengan tonase besar misalnya melaluipembatasan penggunaan jalan kabupaten dengan penyusunan Perda tentangpenyelenggaraan jalan daerah. Dengan penetapan kelas-kelas jalan di wilayahKabupaten Langkat secara jelas, diharapkan dapat menekan kerusakan jalanakibat over tonase.
f. Mitigasi Bencana.
Terjadinya bencana banjir bandang Bahorok pada akhir tahun 2003, yangmerupakan bencana alam berskala nasional. Bencana banjir dengan skalayang lebih kecil terus berulang hampir setiap tahun. Hal ini disebabkanwilayah Kabupaten Langkat memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dandemografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik disebabkan olehfaktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkantimbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambatpembangunan daerah. Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakantanggung jawab dan wewenang Pemerintah Daerah, sehingga perludilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
Bencana kebakaran meningkat dari tahun-ketahun di Kabupaten Langkat baikdi permukiman padat warga maupun di pasar-pasar tradisonal. Untuk dipermukiman warga sebaiknya tersedia hydrant yang dapat digunakansewaktu-waktu. Sedangkan pada perkantoran/hotel-hotel diwajibkan memilikialat pencegah kebakaran dan sebaiknya secara rutin dilakukan pengecekanalat-alat pemadam kebakaran sehingga tidak kadaluarsa. Selain itu sebaiknyajuga ada simulasi bencana, sehingga jika terjadi kebakaran warga sudah siapdan tidak menimbulkan banyak korban.
g. Alih Fungsi Lahan.
Isu yang mencuat dalam alih fungsi lahan Kabupaten Langkat adalah alihfungsi hutan mangrove dan alih fungsi sawah menjadi peruntukan lainnya.Masalah alih fungsi kawasan hutan mangrove di kawasan pesisir KabupatenLangkat telah menjadi permasalah penting dalam menjaga kelestarianekosistem pantai. Sedangkan alih fungsi lahan sawah menjadi peruntukanlainnya juga perlu ditangani segera, untuk menjaga ketersediaan pangan berasdi kabupaten Langkat dan sekitarnya.
h. Permukiman tidak layak huni.
Persentase permukiman tidak layak huni di Kabupaten Langkat pada tahun2012. Masih terdapat rumah beratap rumbia/ijuk sebesar 13,93%, sedangkanyang berdinding bambu/tepas sebanyak 19,68%. Hal yang perlu selanjutnyadiperhatikan adalah kondisi sanitasi, drainase, jalan desa, pengolahan limbah,pertamanan untuk mewujudkan rumah layak huni dan ramah lingkungan.
i. Pengadaaan air bersih
Pengadaan air bersih di Kabupaten Langkat dibedakan menjadi air bersihsistem perpipaan dan non perpipaan. Masyarakat Kabupaten Langkat lebihbanyak berakses air bersih non perpipaan. Pada tahun 2012 penggunaan airbersih perpipaan baru mencapai 7%, sedangkan untuk yang berakses nonperpipaan sebesar 93%.
IV-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
4.2.2 Isu Strategis Ekonomi.
Isu strategis ekonomi terkait dengan ketenagakerjaan, koperasi dan UMKM,penanaman modal, ketahanan pangan, pertanian, pariwisata, perikanankelautan, pariwisata dan industri. Masing–masing sub dijelaskan sebagaiberikut.
1) Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan di Kabupaten Langkat memiliki dinamika yang menarikuntuk diketahui. Secara umum, ada empat hal penting yang menjadiperhatian:
a. Peningkatan perlindungan terhadap tenaga kerja. Peningkatanperlindungan terhadap tenaga kerja meliputi beberapa aspek. Pertama,sejumlah kelompok buruh di Kabupaten Langkat menuntut upah minimumburuh dinaikkan menjadi di atas 1 juta rupiah. Kedua, mereka jugamengharapkan dihapuskannya system kontrak kerja dan outsourcing.Dalam hal ini, sosialisasi UU tenaga kerja ke perusahaan perlu dilakukanuntuk meminimalisir konflik antara employee dan employer. Ketiga, paratenaga kerja juga menuntut jaminan atas kesehatan dan kesejahteraanlainnya. Keempat, perlindungan terhadap tenaga kerja khususnya wanitadan anak-anak juga masih terus dibicarakan.
b. Penanggulangan kemiskinan.
Penanggulangan kemiskinan dengan implementasi nilai-nilai kearifan lokaljuga masih hangat untuk didiskusikan. Beberapa program penanggulangankemiskinan terus dilakukan, diantaranya: PNPM Mandiri PerKabupatenandan TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) sebagai upayapercepatan pengentasan kemiskinan di tingkat Desa/kelurahan. Haltersebut ditujukan agar angka kemiskinan mengalami penurunan denganbasis standar ambang kemiskinan yang lebih tinggi. Selain itu, adapemikiran yang juga menarik untuk dikaji, yaitu upaya pengentasankemiskinan melalui jalur keagamaan dan perlombaan.
c. Peningkatan kesadaran wirausaha bagi para sarjana oleh lembagaakademik.
Selain itu, peningkatan kesadaran wirausaha bagi para sarjana perludilakukan oleh lembaga akademik. Karena kewirausahaan tidak hanyacukup diperoleh dari sejumlah teori, para mahasiswa dan pelajar perludiberikan pelatihan ketrampilan khusus agar siap terjun ke dunia bisnisyang sebenarnya.
2) Koperasi dan UMKM.
Pengembangan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)memiliki potensi yang besar dan strategis dalam meningkatkan aktivitasekonomi, termasuk menyediakan keperluan barang dan jasa suatu daerah.beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan koperasi danUMKM di Kabupaten Langkat meliputi:
IV-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
a. Pemberdayaan pelaku UMKM melalui cara yang lebih kreatif.
b. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat lokal berbasis komunitaskewilayahan (community based), dan
c. Meningkatkan kerjasama antara UMKM dan perusahaan korporasi swastamaupun milik pemerintah.
Selanjutnya, solusi yang kreatif dapat berhasil jika pelatihan yang diberikanpada para pelaku tepat sasaran. tepat sasaran yang dimaksud dapatdidasarkan pada bakat dan kebutuhan jenis ketrampilan yang dibutuhkan.Peluang juga muncul dalam penciptaan peluang usaha bagi masyarakat lokalberbasis komunitas kewilayahan (community based). Misalnya, penggalakanpengembangan Dodol dan Manisan di sepanjang Jalur Trans Sumatera. Selainitu, peningkatan kerjasama antara UMKM dan perusahaan korporasi swastamaupun milik pemerintah perlu dilanjutkan. Pembentukan modal venturaseperti yang tertuang dalam Deklarasi Jimbaran merupakan teladan yangdapat diadopsi. Semua hal tersebut tersebut akan berguna untukmeningkatkan produktivitas pelaku koperasi dan UMKM.
3) Penanaman Modal.
Modal merupakan faktor produksi yang krusial dalam kegiatan ekonomi disuatu daerah. Semakin besar akumulasi modal yang ada, kegiatan ekonomiakan dapat memproduksi output pada tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebabitu, beberapa hal perlu diperhatikan terkait dengan penanaman modal diKabupaten Langkat.
a. Pelayanan jasa dengan dukungan sistem informasi pelayanan publik danpenciptaan iklim investasi. Keberadaan pelayanan yang baik serta ikliminvestasi yang kondusif akan menarik perhatian investor untuk melakukaninvestasi di Kabupaten Langkat.
b. Pelayanan investasi yang terpadu dan terintegrasi perlu disediakan agarbirokrasi penanaman modal tidak menghambat kelancaran baik dari segiperizinan hingga selesai.
c. Pemetaan kebutuhan investasi sektoral. Pemetaan ini berfungsi untukmengoptimalkan multiplier effect dari investasi. Pemetaan sektor potensial,khususnya sektor jasa di Kabupaten Langkat, akan membantu pemerintahdalam managemen investasi. Kemudian, keberhasilan investasi ada satusector tertentu, jasa, akan membawa dampak positif bagi sektor yang lain.
d. Wilayah potensial investasi. Selain pemetaan sektor, pemetaan wilayahpotensial juga perlu dilakukan agar sasaran investasi dapat tercapai.
e. Pendukung investasi. Aspek pendukung seperti kepastian hukum,kemudahan perijinan, stabilitas politik, kemudahan memperoleh tenagakerja, insentif pada bidang pariwisata, dan pengelolaan investasi akanmenentukan seberapa besar penanaman modal yang dapat diusahakan diKabupaten Langkat.
4) Ketahanan Pangan.
Ketahanan pangan merupakan salah satu dasar keberhasilan pembangunan diKabupaten Langkat. ketahanan pangan tidak hanya didasarkan pada segikuantitas, dimana semua warga mendapatkan makanan yang cukup dan
IV-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
memadai jumlahnya, namun pemerintah juga harus memperhatikan kualitasdari makanan yang didistribusikan. pengawasan dan pengelolaan pangandiperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang ideal.
Munculnya ragam bakteri dan virus yang dapat menyebar dengan cepatmelalui air dan udara membahayakan tingkat higienitas makanan yangdikonsumsi. selain itu, peredaran makanan yang mengandung bahantambahan pangan dan cemaran (bahan kimia, mikro organisme dan fisik) yangmembahayakan bagi kesehatan masyarakat. oleh sebab itu, pengawasanterhadap pangan dibutuhkan demi menjaga kesehatan masyarakat.
Dari segi pengelolaan, pemerintah Kabupaten Langkat perlu menciptakan tataniaga yang berkeadilan dan efisien untuk menjaga stabilitas harga pangan.Perilaku para spekulan seringkali mengakibatkan inflasi pada saat-saattertentu.
5) Pertanian.
Isu yang mencuat dalam sektor pertanian Kabupaten Langkat adalahmenurunnya daya dukung lahan dan air, dan alih fungsi lahan sawah menjadiareal penggunaan lainnya.
6) Perdagangan.
Beberapa isu strategis bidang perdagangan meliputi:
a. Pengeskpor langsung. Mengembangkan potensi Kabupaten Langkat sebagaidaerah pengekspor langsung. Selama ini Kabupaten Langkat masih menjadidaerah pengekspor sekunder, artinya produk-produk dari wilayah ini lebihbanyak di jual ke Kota Medan yang menjadi pengekspor utama, sebelum diekspor keluar negeri. Hal ini menyebabkan jalur distribusi yang lebihpanjang bagi produk lokal seperti hasil perkebunan dan pertambangan.Untuk menyikapi hal tersebut maka perlu dikembangkan PelabuhanPangkalan Susu sebagai pintu keluar bagi produksi Kabupaten Langkat.
b. Persaingan ketat antara pasar modern dan pasar tradisional.Perkembangan pasar modern yang menawarkan berbagai kelebihan tidakterbendung. Keberadaan pasar ini membawa dua dampak baik positifmaupun negatif. Perkembangan yang tidak dikendalikan dan diarahkanakan mengancam pasar tradisional sebagai pemain lama dengan segalaimage yang melekat kepadanya.
Namun di sisi lain pasar modern juga berperan sebagai pesaing yangmenstimulus pasar tradisional untuk melakukan perbaikan danmeningkatkan daya saingnya. Kondisi ini merupakan tantangan bagipemerintah untuk dapat mengatur dan memberi ruang gerak yang adil danseimbang bagi perkembangan dua pasar tersebut untuk menciptakankepuasan bagi semua pihak termasuk masyarakat sebagai konsumen.Diperlukan adanya upaya pengendalian pertumbuhan pasar modern (mart-mart besar dan kecil) guna untuk melindungi usaha kecil dan pasartradisional.
c. Kebutuhan akan adanya payung hukum untuk mengatur persaingan pasarmodern dan tradisional atau persaingan antar mereka sendiri. Persainganantara pasar modern dan tradisional yang semakin ketat membutuhkan
IV-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
pengaturan oleh pemerintah agar persaingan berjalan adil dan tidak salingmeniadakan. Kewenangan pemerintah di era otonomi daerah ini menjadilebih leluasa untuk menciptakan produk hukum yang lebih berkeadilandan tepat sasaran.
d. Kebutuhan peningkatan pengendalian pasar modern.
e. Menggiatkan promosi pasar tradisonal dengan image harga murah. Promosipasar tradisional harus memiliki target yang jelas, apakaha akan menyasarkonsumen akhir atau konsumen perantara. Hal ini penting agar promosidapat memberikan efek yang nyata terhadapa perkembangan pasartradisional dan mampu memberdayakan potensi yang dimilikinya.
7) Industri.
a. Pengembangan industri pengolah sawit dan karet, dengan menitik beratkanpada pengolahan produk-produk hilir dari kedua komoditas utamaperkebunan tersebut.
b. Pengembangan sektor industri potensial berkembang ke arah industrikreatif dan kerajinan rakyat, yaitu industri yang berkaitan dengan gayahidup. Pengembangan industry kreatif dan kerajinan rakyat dapat berupakegiatan industri dengan skala rumah tangga, dan akan berjalan baikapabila dilakukan dengan adanya kerjasama yang saling menguntungkanantara usaha skala kecil dan besar.
c. Pemberdayaan pelaku industri kreatif dan kerajinan rakyat melaluipelatihan yang terfokus dan terukur. Melakukan atau menyelenggarakanpelatihan dengan tema yang spesifik sehingga dapat memenuhi kebutuhandi pasar tenaga kerja. Hal ini mengingat industri kreatif dan kerajinanrakyat memerlukan tingkat pemahaman dan ketrampilan yang cukuptinggi terkait dengan proses produksinya. Profesionalisme dan kehandalantenaga kerja sangat dibutuhkan untuk menciptakan produk yang memilikiunsur kreatifitas sekaligus nilai ekonomi yang tinggi.
8) Pariwisata dan Budaya.
Kabupaten Langkat sebagai Kabupaten Pariwisata berbasis budaya dengandukungan pelestarian dan pengembangan seni serta pelestarian cagar budaya.
Dengan adanya potensi wisata di wilayah Kabupaten Langkat, perlibatanpartisipasi masyarakat dalam pariwisata di Kabupaten masih kurang. Dalampengembangan pariwisata selama ini budaya masyarakat setempat lebihdilihat sebagai objek, sehingga mengakibatkan “menjual budaya” denganadanya pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dapat ditekankankesetaraan antara masyarakat dengan wisatawan dan berkembangnya budayasebagai jati diri bangsa. Masyarakat sendiri memberikan penjelasan tentangbudaya dan kebiasaan setempat. Dengan demikian, wisatawan lebih mengertitentang kebudayaan, kebiasaan dan kecenderungan mengikuti atau patuhpada aturan yang berlaku di tempat yang dikunjungi. Pengalaman dapatmembantu saling pengertian dan menghargai nilanilai yang berbeda, yang
IV-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
pada gilirannya mendukung masyarakat untuk lebih terbuka dan memberipenjelasan tentang pengetahuan lokal kepada wisatawan.
4.2.3 Isu Strategis Kemiskinan.
Isu strategis kemiskinan meliputi isu Penurunan Angka Kemiskinan secarasignifikan, Standart Penduduk Miskin Masih Rendah, pertambahan pendudukmiskin dari daftar penduduk rentan miskin, pelayanan kesehatan bagikeluarga miskin, asuransi kesehatan untuk keluarga miskin (KMS), mentalkeagamaan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, peran sertapenduduk yang mampu untuk mengatasi kemiskinan dan perlunya kader-kader pengentasan kemiskinan.
1) Penurunan Angka Kemismikan secara signifikan.
Keberhasilan menurunkan angka kemiskinan dalam lima tahun terakhirperlu mendapat apresiasi. Penurunan yang signifikan ini menunjukkankeberhasilan pemerintah Kabupaten untuk memerangi kemiskinan. Hal iniharus terus ditingkatkan dari tahun ke tahun sehingga akan kemiskinandapat ditekan sekecil mungkin. Penurunan angka kemiskinan ini tentu sajaharus diikuti dengan kondisi yang sebenarnya dilapangan dan dapatditunjukkan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan pendudukKabupaten Langkat.
2) Pertambahan Penduduk miskin dari daftar penduduk rentan miskin.
Adanya perubahan standar kemiskinan dan kenaikan harga bahan bakudapat menyebabkan kerentanan bagi masyarakat yang rentan miskin untukmenjadi penduduk miskin. Mereka terancam untuk masuk kedalamkategori miskin jika mereka tidak mampu meningkatkan kesejahteraanmereka
3) Pelayanan Kesehatan bagi keluarga miskin
Prosedur pelayanan kesehatan dan pengurusan administrasi bagi keluargamiskin masih dirasakan sulit bagi keluarga miskin. Pembinaan dansosialisasi penyuluhan kesehatan perlu dilakukan khususnya bagi keluargakurang mampu agar pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatandapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari hari.
4) Asuransi kesehatan untuk keluarga miskin (KMS).
Asuransi ini sangat dibutuhkan oleh penduduk miskin agar merekamemperoleh akses untuk pelayanan kesehatan meskipun mereka kurangmampu. Hal ini karena biaya kesehatan sekarang ini yang semakin mahal.Sehingga dengan adanya KMS ini dapat membantu mempermudahpenduduk miskin untuk memperoleh akses kesehatan. KMS ini harusditerima oleh penduduk yang benarbenar miskin dan tidak boleh salahsasaran.
5) Mental Keagamaan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan.
Dalam pengentasan kemiskinan diharapkan menggunakan aspekkeagamaan sehingga masyarakat yang miskin bersedia berusaha lebih
IV-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
keras untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik. Aspek keagamaanini harus dimasukkan dalam setiap sosialisasi kemiskinan.
6) Peran serta penduduk yang mampu untuk mengatasi kemiskinan.
Penduduk mampu memiliki peran besar untuk turut serta mengatasipermasalahan kemiskinan. Mereka yang mampu harus bisamemberdayakan penduduk yang kurang mampu sehingga dapat membantumeningkatkan taraf hidup mereka. Pembukaan lapangan kerja oleh merekayng mampu dapat membantu penduduk miskin memperoleh pekerjaan.dengan demikian dapat membantu mengurangi pengangguran.
7) Kader-kader Pengentasan Kemiskinan.
Kader-kader Pengentasan Kemiskinan diperlukan untuk memantaupenduduk miskin pada tingkat yang paling bawah yaitu RT/RW. Merekaharus terus mendata penduduk miskin dan memberikan sosialisasi terkaitkemiskinan.
4.2.4 Isu Strategis Pendidikan
Isu strategis pendidikan meliputi hal-hal berikut ini :
1) Pendidikan Inklusif.
Kabupaten Langkat telah melewati wajib belajar 9 tahun meskipun belumsepenuhnya berhasil. Kesempatan belajar tidak hanya menjadi hak bagiusia sekolah tetapi terbuka bagi seluruh warga yang ingin meningkatkanpendidikan dan pengetahuannya. Dalam hal ini berkaitan dengan aksespendidikan untuk semua baik menyangkut sekolah formal, non formalmaupun informal. Untuk ini keterbatasan sarana dan prasaranapendukung pendidikan menjadi kendala khususnya pada pendidikan nonformal dan informal untuk memberikan akses pendidikan bagi semua.
2) Peningkatan pemerataan mutu pendidikan formal, non formal daninformal.
Dalam rangka memenuhi amanat sebagaimana digambarkan dalamRPJPD, maka peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan menjadisangat penting. Peningkatan mutu ini dipengaruhi berbagai faktor sepertikurikulum, sumber daya manusia, sarana prasarana dan iklim yangkondusif, dan penguasaan teknologi dan informasi dalam rangkamewujudkan hasil pendidikan berdaya saing tinggi.
3) Peningkatan mutu lulusan melalui pemberian pendidikan karakter disemua jenjang pendidikan
Akhir-akhir ini mulai disorot tentang menurunnya rasa nasionalisme, rasaberbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penumbuhan rasanasionalisme tidak hanya sekedar simbol-simbol tetapi menerapkanpendidikan karakter yang sebenarnya, tidak hanya sekedar pengajaran.
4.2.5 Isu Strategis Kesehatan
IV-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
The five level prevetion by leavel and clark terdiri dari 1)Promosi Kesehatan 2)Pencegahan dan Perlindungan Kesehatan, 3) Pengobatan 4)Pembatasankecacatan dan 5) Pemulihan kesehatan.
Sedangkan promosi kesehatan meliputi : penyuluhan kesehatan, forumdiskusi kesehatan, klompencapir gaya almarhum Presiden Soeharto, UsahaKesehatan Sekolah yang pada prinsipnya melakukan sosialisasi kesehatanatau menyebar-luaskan pengetahuan sehat, dan sebagainya. Pencegahankesehatan meliputi : mandi bersabun, sikat gigi, identifikasi kandunganmakanan jajanan, pemberantasan jentik-jentik nyamuk, identifikasi anjingyang mengandung Rabies, dan sebagainya.
Perlindungan kesehatan meliputi : mengenakan jaket, helm, masker, sarungtangan, kelambu, payung, sun cream agar tidak tersengat panas matahari, dansebagainya.
Pengobatan meliputi : penyuntikan, pemberian obat, operasi, dan sejenisnya.Pembatasan kecacatan meliputi : melakukan follow up terhadap pasien pascapengobatan, pencegahan metastase atau perluasan kanker pasca treatment,kunjungan ke rumah pasien dan sebagainya. Pemulihan kesehatan itumeliputi : pembinaan lansia, pembinaan wanita tuna susila, pengembalianmantan penderita ke tempat kerja semula atau ke sekolah lagi atau kerumahnya lagi, dan sejenisnya.
Kuratif atau pengobatan adalah cara-cara pasive yaitu menunggu penderitayang sakit untuk diobati yang dalam konsep DEPKES disebut sebagaiparadigm sakit ini mahal sekali. Sebaliknya 4 lainnya adalah paradigma sehatadalah lebih aktif dan murah biayanya. Paradigma sehat banyak dikerjakan dinegara maju, sebaliknya paradigma miskin banyak digunakan pada negaramiskin.
4.2.6 Isu Strategis Lingkungan
Merujuk pada isu-isu global, baik yang tercantum pada Millenium DevelopmentGoals (MDGs) maupun Agenda 21, terdapat beberapa isu lingkungan pentingdi Kabupaten Langkat yang selaras dengan isu-isu global, dan harusmendapat perhatian lebih. Goal ke-7 MDGs menyebutkan tentang EnsureEnvironmental Sustainability, atau jaminan keberlanjutan lingkungan. Goalatau tujuan ke-7 MDGs tersebut memiliki target untuk mengintegrasikanprinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam program dan kebijakan negara,dan mengembalikan sumber daya yang hilang.
Isu strategis lingkungan yang ada di Kabupaten Langkat, jika dikaitkandengan isu global dapat dikelompokkan menjadi 4 fokus:
1) Perlindungan terhadap atmosfer/pengendalian pencemaran udara.
2) Perlindungan ketersediaan air.
3) Manajemen limbah padat berwawasan lingkungan dan isu-isu terkaitsampah.
4) Kesiapsiagaan bencana
5) Membangun perilaku ramah lingkungan.
IV-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
4.2.7 Isu Strategis Pemerintahan Umum dan Kepegawaian.
Peningkatan profesionalime birokrasi merupakan isu strategis utama dalampengelolaan pemerintahan umum dan kepegawaian daerah. Didukung olehinstitusi penunjang yang mengakomodasi reformasi birokrasi yaitupembaharuan penyelenggaraan sistem pemerintahan. Penyempurnaankebijakan di bidang aparatur akan mendorong terciptanya kelembagaan yangsesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masingSKPD, manajemen pemerintahan dan manajemen SDM aparatur yang efektif,serta sistem pengawasan dan akuntabilitas yang mampu mewujudkanpemerintahan yang berintegritas tinggi. Implementasi hal-hal tersebut padamasing-masing SKPD akan mendorong perubahan mind set (pola pikir) danculture set (pola budaya) pada setiap birokrat ke arah budaya yang lebihprofesional, produktif, dan akuntabel.
Setiap perubahan diharapkan dapat memberikan dampak pada penurunanpraktek korupsi, kolusi dan nepotisme, pelaksanaan anggaran yang lebih baik,manfaat program-program pembangunan bagi masyarakat meningkat, kualitaspengelolaan kebijakan dan pelayanan publik meningkat, produktivitasaparatur meningkat, kesejahteraan pegawai meningkat, dan hasil-hasilpembangunan secara nyata dirasakan seluruh masyarakat. Secara bertahap,upaya tersebut diharapkan akan terus meningkatkan kepercayaan masyarakatkepada pemerintah. Kondisi ini akan menjadi profil birokrasi yang diharapkan.
IV-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB VVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi Pembangunan
RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2014 - 2019 merupakan tahap ketiga darirencana pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Langkat Tahun2005–2025. Pada tahap ini, pembangunan Kabupaten Langkat ditujukanuntuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagaibidang dengan menekankan pertumbuhan ekonomi yang berbasis sumberdaya manusia, sumber daya alam yang dimiliki dan kemampuan penggunaanilmu pengetahuan dan teknologi. Prioritas lainnya adalah meningkatkankesejahteraan masyarakat Kabupaten Langkat yang ditandai denganterdistribusinya pembangunan dan hasil pembangunan di Kabupaten Langkat,rendahnya angka kemiskinan dan pengangguran, meningkatnya kualitas danrelevansi pendidikan, yang didukung oleh manajemen pelayanan pendidikanyang efisien dan efektif, meningkatnya derajat kesehatan dan status gizimasyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, serta kesejahteraan danperlindungan anak.
Daya saing perekonomian ditandai dengan semakin kuat dan kompetitifnyaekonomi Kabupaten Langkat, terutama pada sektor ekonomi yang berbasissumber daya alam dan jasa, dan ketersediaan infrastruktur yang memadai diseluruh Kabupaten Langkat.
Berbagai isu lokal, nasional maupun global yang dihadapi Kabupaten Langkatantara lain : keamanan dan ketertiban masyarakat, pelayanan publik,lingkungan hidup dan bencana, kualitas sumber daya manusia (pendidikan,kesehatan dan sosial), pembangunan perdesaan dan ketahanan pangan,infrastruktur wilayah dan tata ruang, serta kemiskinan. Dalam menangani isutersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh segenapkomponen masyarakat dan penyelenggara pemerintahan.
Dengan mempertimbangkan isu yang ada, serta memperhatikan tujuan RPJPKabupaten Langkat tahun 2005-2025 pada tahap ketiga, maka Visipembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat tahun 2014–2019adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Langkat yang Lebih Maju, Dinamis,Sejahtera dan Mandiri, berlandaskan aspek Religius, Kultural danBerwawasan Lingkungan”.
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yangakan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Langkatdapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup regional,nasional maupun global.
V-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Makna dari setiap kata kunci yang terangkai dalam visi dapat dijelaskansebagai berikut:
Masyarakat yang Lebih Maju;
Masyarakat yang lebih maju adalah masyarakat yang memiliki kepribadianbaik, berakhlak mulia dan berkualitas pendidikan yang tinggi, sehinggamampu memanfaatkan untuk mengembang produk-produk unggulandaerah. Sedangkan indikator kinerjanya adalah harus mampu melampauirata-rata Kabupaten di Sumatera Utara.
Selain itu pengertian masyarakat yang maju tersebut adalah masyarakatberupaya keras ingin mewujudkan masyarakat yang unggul, produktif, dansejahtera lahir bathin.
Masyarakat yang Lebih Dinamis;
Komponen pernyataan visi di atas bermakna masyarakatnyaberpengetahuan dan sadar akan kebutuhan secara individual ataukelompok, serta menggunakan akal sehat untuk dapat mengikuti danmenyesuaikan dengan perkembangan nasional dan global. Hal itumerupakan cerminan dari perilaku, cara berpikir serta sikap masyarakatKabupaten Langkat yang mampu beradaptasi dengan perubahan yangterjadi, dengan tidak meninggalkan adat istiadat dan kearifan lokal lainnyayang merupakan identitas masyarakat Langkat.
Masyarakat yang Lebih Sejahtera;
Masyarakat yang lebih sejahtera adalah masyarakat yang telah terpenuhikebutuhan hidupnya (lahir dan batin) secara tertib, teratur dan kontinyu.Kesejahteraan tersebut harus berasaskan keadilan dan pemerataan bagiseluruh masyarakat Kabupaten Langkat. Penjabaran pernyataan tersebutdiatas adalah ;
a. Terpenuhinya hak dasar masyarakat yang berupa kemudahan aksespendidikan, akses kesehatan dan paritas daya beli.
b. Tersedianya infrastruktur secara merata dan terciptanya lapanganpekerjaan yang memadai. meningkatkan lapangan pekerjaan.
Masyarakat yang Lebih Mandiri;
V-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Komponen pernyataan visi di atas bermakna bahwa masyarakat yang lebihmandiri adalah masyarakat yang berkemampuan untuk mewujudkankehidupan yang dicita-citakan dengan kekuatan sendiri melaluipenguasaan IPTEK dan dipatuhinya seluruh aturan hukum yang berlaku.
Landasan Aspek Hukum;
Komponen penyataan visi yang berlandaskan Aspek Hukum dapat diartikanbahwa dalam penyelenggaraan pembangunan daerah setiap pemangkukepentingan dalam pembangunan harus taat pada hukum yang berintikankeadilan dan kebenaran, serta kewajiban untuk menegakkan dan menjaminkepastian hukum dalam segala bentuk pembangunan Kabupaten Langkat.
Landasan Religius;
Komponen pernyataan visi yang berlandaskan religius di atas mengandungpengertian ketaatan masyarakat untuk menerapkan prilaku dan sikaphidup beragama. Antara sesama umat beragama dapat hidup rukun sertamampu diterapkan dalam kegiatan pembangunan.
Landasan Berwawasan Lingkungan;
Komponen pernyataan visi yang berlandaskan berwawasan lingkungandiatas mengandung pengertian, bahwa masyarakat Kabupaten Langkatmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam dankelestarian lingkungan yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategislingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung dankualitas lingkungan harus menjadi acuan utama segala aktivitaspembangunan, agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyamandan berkelanjutan.
5.2 Misi
Rencana Pembangunan Kabupaten Langkat tahun 2014-2019, berorientasipada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya diKabupaten Langkat dalam segala bidang, guna menyiapkan kemajuan,kemandirian dan kemampuan bersaing.
Dengan memperhatikan isu dan pencapaian visi Terwujudnya MasyarakatKabupaten Langkat yang Lebih Maju, Dinamis, Sejahtera dan Mandiri,berlandaskan aspek Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungantersebut, maka dirumuskan 7 (tujuh) Misi dalam rangka pencapaian VisiKabupaten Langkat 2014-2019, sebagai berikut :
Misi Pertama : “Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi”.
Peningkatan profesionalime birokrasi memerlukan proses dan komitmen dariseluruh pemangku kepentingan. Penyelenggaraan pemerintahan tidak semata-mata bergantung kepada pemerintah saja, akan tetapi harus ada sinergi
V-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
antara pemerintah, swasta dan masyarakat secara proporsional danbertanggung jawab.
Proporsional dalam hal ini mengandung pengertian bahwa setiap domainpemerintahan melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan kapasitasyang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Bertanggung jawab mengandung pengertian bahwa pelaksanaan peran danfungsi setiap domain pemerintahan harus dapat dipertanggungjawabkansecara objektif berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yangbaik (good governance).
Sesuai dengan perjalanan waktu dan kebutuhan masyarakat yang semakinmeningkat, maka dirasa perlu adanya peningkatan dan penyesuaian terhadapperkembangan masyarakat tersebut diantaranya adalah, adanya kepastianhukum, rasa keadilan, demokratis, transparan, responsif, akuntabel danbebas dari KKN. Untuk itu diperlukan peningkatan profesionalisme birokrasi.
Misi Kedua: Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan dansosial) yang berlandaskan iman dan takwa serta pelestarianbudaya.
SDM berkualitas yang berlandaskan iman dan takwa merupakan salah satutolok ukur menuju keberhasilan visi diatas. Keimanan dan ketaqwaan adalahlandasan moral dan etika yang tidak hanya memiliki muatan spiritual, tetapijuga muatan sosial, sehingga pada prakteknya tidak saja ditunjukan denganketaatan ritual individu, tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupansosial, sehingga tercipta kesadaran untuk merajut kehidupan bersama.
Kesadaran sosial sebagai perwujudan sifat masyarakat bertaqwa merupakankesatuan utuh dari pengetahuan, sikap serta nilai-nilai yang mempengaruhicara berfikir dan bertindak. Dalam perspektif agama, keimanan danketakwaan yang terefleksikan dalam kesadaran sosial, yang merupakan syaratmutlak bagi tercapainya kesejahteraan. Dalam rangka mencapai tujuantersebut, diperlukan upaya secara terus menerus untuk menciptakan SDMyang berkualitas, baik dari aspek pendidikan, aspek kesehatan maupun aspeksosial yang berlandaskan iman dan taqwa.
Budaya Langkat yang merupakan perpaduan budaya masyarakatnya yangmajemuk adalah salah satu sumber nilai yang menunjukan jati diri, identitasdan kepribadian suatu komunitas masyarakat. Hal ini menjadi bentengpertahanan yang sangat efektif untuk menghadapi dampak negatif derasnyaarus perubahan. Pada sisi lain, budaya ini juga merupakan modal utamapembangunan untuk mewujudkan keserasian dan keselarasan hidupmanusia, yang merupakan falsafah hidup yang sangat menentukan bagi sikapdan karakter masyarakat Langkat dalam mengambil peran sentral dalampembangunan. Oleh karenanya nilai-nilai budaya Langkat perlu digali dandikembangkan. Masyarakat Langkat harus mempunyai kepercayaan diri dankemandirian untuk berperan maksimal dalam pembangunan di KabupatenLangkat.
Upaya-upaya yang dilakukan harus konsisten dan berkesinambungan, dalamrangka menghadapi persaingan pada era globalisasi. Era globalisasi inimemerlukan SDM berkualitas yang mampu mengembangkan karir secara
V-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
mandiri dan memenuhi pasar kerja sesuai keahlian yang dibutuhkandiberbagai bidang, seperti : industri, pertanian, perdagangan/jasa dansebagainya, tanpa harus meninggalkan jati diri sebagai orang Langkat.
Misi Ketiga: Memantapkan pembangunan perdesaan.
Mayoritas wilayah Kabupaten Langkat adalah perdesaan, oleh karena itutumpuan pembangunan, salah satunya diarahkan pada wilayah perdesaan.Upaya dalam mewujudkan pembangunan perdesaan yang mantap, menuju visidiatas adalah melalui peningkatan infrastruktur perdesaan; peningkatankapasitas dan kapabilitas pemerintahan desa; peningkatan keswadayaan dankegotongroyongan masyarakat desa; peningkatan kapasitas dan pemberdayaanmasyarakat; perkuatan lembaga-lembaga keuangan mikro di desa;peningkatan pendapatan asli daerah desa dan pengelolaan keuangan desa;peningkatan peran serta kelembagaan masyarakat desa dalam kelancarandistribusi, kestabilan harga dan akses pangan; serta pengembangan teknologipengolahan pangan non beras.
Perwujudan tersebut akan mengurangi beban dan kewajiban wilayahperkotaan dalam menyediakan sistem pelayanan.
Misi Keempat: Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah melaluipenegakan supremasi Hukum dan HAM.
Membangun kondisi daerah yang aman, tertib dan damai dengan menegakkansupremasi hukum dan HAM. Kondisi aman dan tertib merupakan harapanmasyarakat Kabupaten Langkat yang ditandai oleh tidak adanya tindakkriminal/kejahatan ataupun kerusuhan, serta adanya rasa saling percaya danharmoni dari seluruh komponen masyarakat, yang dilandasi penegakansupremasi hukum dan HAM. Kondisi ini menjadi landasan bagi kelangsungankehidupan yang tenang dan damai, serta merupakan jaminan bagiterselenggaranya pembangunan sesuai harapan dan cita-cita bersama.
Dinamika pemerintahan, pembangunan dan kehidupan masyarakat akanbergerak selaras dengan tuntutan perubahan, serta kehendak dan kebutuhanmasyarakat berdasarkan asas demokrasi yang bertanggung jawab, disertaidengan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh komponenmasyarakat.
Kondisi yang aman, tertib dan tenteram akan terwujud apabila : terjadinyapeningkatan peran serta masyarakat dalam penyusunan dan pemahamanproduk hukum; meningkatkan pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; peningkatan kepatuhan/ketaatan masyarakatterhadap hukum, adanya pengembangan sistem keamanan lingkunganswakarsa; terlaksananya penegakan hukum; terlaksananya pembinaan SDMaparat penegak hukum; adanya peningkatan peran aparat dalammeminimalisir berbagai konflik kepentingan melalui pendekatan persuasivedan membuka ruang dialog; adanya peningkatan pembinaan politik bagimasyarakat serta adanya peningkatan pemahaman tentang wawasankebangsaan; peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman stabilitaskehidupan masyarakat;.
V-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Misi Kelima: Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduantata ruang wilayah.
Ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah merupakanunsur penunjang utama dalam mendukung terciptanya pembangunanKabupaten Langkat yang sesuai visi diatas. Ketersediaan infrastruktur akanmempengaruhi tingkat pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.Selain itu, ketersediaan infrastruktur menjadi katalisator pencapaianpembangunan pada bidang lainnya.
Dalam rangka mewujudkan visi diatas, pelaksanaan pembangunaninfrastruktur, harus bertumpu pada pengembangan potensi sumber dayaalam, sumber daya manusia dan sumber daya fisik (buatan) sertamemperhatikan keterpaduan dengan tata ruang wilayah. Hal ini dimaksudkanuntuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi akibat pembangunan yangkurang memperhatikan kapasitas sumber daya yang ada. Salah satu upayauntuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruangwilayah adalah Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasarwilayah; Pengaturan pola penggunaan lahan pada wilayah yang berkembangpesat; Peningkatan aspirasi masyarakat dalam perencanaan dan pemanfaatantata ruang wilayah; Penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuaikebutuhan; Peningkatan pelayanan pengendalian pemanfaatan ruang kepadamasyarakat; Peningkatan pelayanan air bersih; Peningkatan kemampuanmasyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan; Penyediaansarana, prasarana serta utilitas perumahan; Peningkatan pembangunanperumahan yang layak huni; Peningkatan kualitas SDM perhubungan; sertaPeningkatan sarana dan prasarana perhubungan;
Misi Keenam: Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing merupakan salah satuupaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kemampuan daya belimasyarakat yang rendah erat kaitannya dengan kemiskinan. Semakin besardaya beli masyarakat, maka semakin kecil tingkat kemiskinan pada suatudaerah. Kemiskinan menyebabkan kemampuan masyarakat berkurang secaradrastis dalam mengakses pelayanan dasar.
Misi Ketujuh: Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkankonsep pembangunan berkelanjutan.
Kerusakan lingkungan mengakibatkan bencana, merupakan polemik yangtidak bisa dihindari. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan perubahanpola berpikir dan bertindak dalam merencanakan dan melaksanakanpembangunan, yaitu dengan mengacu pada pembangunan berwawasanlingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanyamengandalkan pada mekanisme kinerja pemerintahan, tetapi harusmengikutsertakan segenap lapisan masyarakat dan membangun kesadarankolektif masyarakat melalui penegakan hukum.
Sebagain wilayah Kabupaten Langkat termasuk kategori rawan bencana, baikbencana banjir, longsor/gerakan tanah dan gempa. Untuk itu perlu dilakukanpenyusunan prosedur, tahapan mitigasi serta penanganan bencana yang
V-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
sederhana dan mudah diterapkan, sesuai dengan pengalaman selama ini.Upaya menghindari bencana lebih mudah dilakukan dan lebih murahdibandingkan setelah terjadi bencana.
5.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan tahun 2014-2019.
Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkantersebut di atas, diperlukan adanya kerangka yang jelas pada setiap misi,menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan sasaranpada setiap misi yang akan dijalankan, akan memberikan arah bagipelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah, baik urusan terkait aspekkesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum maupun aspek daya saingdaerah. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi, dapatdisampaikan sebagai berikut.
5.3.1 Tujuan Pembangunan Daerah tahun 2014-2019
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Langkat tahun2014-2019, ditetapkan tujuh tujuan utama pembangunan Kabupaten Langkattahun 2014-2019, yaitu:
1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima.
Untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima, diperlukan perbaikantatakelola pemerintahan yang baik. Wujud dari perbaikan tatakelolapemerintahan ini antara lain dapat dilihat dari perbaikan pelayananpublik, pengurangan ekonomi biaya tinggi dan ketepatan waktu.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya danberlandaskan iman dan taqwa.
Salah satu sumberdaya pembangunan yang sangat penting adalah sumberdaya manusia (SDM). Sebagai salah satu faktor produksi, kualitas SDMakan sangat mempengaruhi output/produksi suatu perekonomian, baikdari segi kuantitas maupun kualitas. Dengan demikian pembangunanlima tahun kedepan diharapkan akan mewujudkan masyarakat KabupatenLangkat yang mempunyai kepercayaan diri dan kemandirian untukberperan maksimal dalam pembangunan.
3. Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri.
Pembangunan desa dan masyarakat perdesaan terus didorong melaluipeningkatan koordinasi dan peningkatan pembangunan, pengembangankemampuan sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam danpenumbuhan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadayamasyarakat, sehingga mempercepat peningkatan perkembangan desa.Kemampuan masyarakat desa untuk berproduksi dan memasarkan hasilproduksinya, perlu didukung dan ditingkatkan melalui penataankelembagaan dan perluasan serta diversifikasi usaha agar makin mampumengarahkan dan memanfaatkan dana dan daya bagi peningkatanpendapatan dan taraf hidupnya. Pembangunan berbagai sarana danprasarana perekonomian termasuk koperasi dan lembaga keuangan
V-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
ditingkatkan agar mampu berperan serta dalam pengembangan ekonomirakyat serta makin meningkatkan swadaya masyarakat perdesaan.
4. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui penegakansupremasi hukum dan HAM.
Upaya untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakatdilaksanakan dengan penegakan supremasi hukum dan HAM. Denganadanya ketertiban serta penegakan hukum yang tegas, akan memberikankepastian usaha. Hal ini sangat penting bagi sektor swasta (pengusaha)maupun masyarakat didalam membuat perencanaan bisnis daninvestasinya.
5. Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruangwilayah.
Salah satu sarana pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah penyedianinfrastruktur yang memadai. Infrastruktur sangat berpengaruh terhadapkondisi ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian infrastrukturmerupakan faktor penting sebagai pendorong dan sekaligus sebagai faktoryang mampu mempengaruhi daya tarik investasi dan daya saing daerah,dengan kata lain pembangunan infrastruktur sangat berpengaruhterhadap aktivitas ekonomi yang secara langsung akan memberdayakanekonomi masyarakat. Mengingat pembiayaan infrastruktur tidak sedikit,maka prioritas sangat perlu dilakukan. Infrastruktur yang kita perlukanadalah Jalan, sistem irigasi, penyediaan air bersih. serta memperhatikanketerpaduan dengan tata ruang wilayah.
6. Meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan.
Sebagaimana kita ketahui bersama tingkat kemiskinan dan pengangguranjuga akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan ekonomimasyarakat yang bisa dicapai. Dengan pertumbuhan ekonomi tinggi,diharapkan kesempatan kerja bisa diciptakan dan akan mampumenambah pendapatan masyarakat. Untuk itu, perbaikan iklimketenagakerjaan yang kondusif perlu terus diciptakan, sehingga akanmemberikan insentif bagi pengusaha untuk terus meningkatkan produksidan memperluas usahanya. Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdayasaing merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya belimasyarakat.
7. Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang denganmemperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan sertamelaksanakan mitigasi bencana.
Hingga saat ini, sumber daya alam sangat berperan sebagai tulangpunggung perekonomian Kabupaten Langkat, dan masih akan diandalkandalam jangka panjang. Penetapan fungsi kawasan di Kabupaten Langkatyang terbagi atas kawasan lindung dan kawasan budidaya, senantiasadikawal dengan kegiatan yang diarahkan untuk menjaga agar pemanfaatan
V-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
sumberdaya alam tidak merusak keseimbangan alam sehingga kelestarianlingkungan hidup dapat terjaga.
5.3.2 Sasaran Pembangunan.
Sasaran Pembangunan Kabupaten Langkat Tahun 2014 – 2019 ditetapkansebagai berikut:
1. Sasaran dari tujuan Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima adalah;a. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur pemerintah
daerah.b. Mewujudkan Perencanaan pembangunan dan sistem pengelolaan
keuangan yang handal dan profesional.c. Meningkatkan pelayanan publik dengan penyelenggaraan otonomi
daerah secara maksimal.
Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditandai dengan;
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan yang diwujudkandengan adanya SPM dan SOP di masing-masing Urusan.
b. Tercapainya Opini WTP dari BPK atas Laporan Keuangan Daerah.c. Tersedianya sistem perencanaan pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan.d. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik; dane. Terciptanya kerjasama dengan berbagai stakeholder dalam
penyebaran informasi pembangunan.2. Sasaran dari tujuan Meningkatkan kualitas SDM yang berbudi pekerti
luhur, berbudaya dan berlandaskan iman dan taqwa, adalah;a. Meningkatnya kualitas kerukunan intern dan antar umat beragama.b. Meningkatnya Kualitas Pendidikan.c. Meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam
pembangunand. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakate. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial f. Meningkatkan kesadaran dan pelestarian seni dan budaya lokal g. Terkendalinya Jumlah penduduk
Meningkatnya kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya danberlandaskan iman dan taqwa, ditandai dengan;
a. Tidak adanya konflik intern dan antar umat beragama.b. Meningkatnya angka melek huruf. c. Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah (RLS).d. Meningkatnya Minat baca siswa dan masyarakat.e. Munculnya atlet Langkat yang berprestasi di tingkat Provinsi dan
Nasional.f. Adanya ruang bagi pemuda untuk berperan dalam pembangunan.g. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan
peningkatan IPM dan UHH.h. Meningkatnya pembinaan dan perlindungan terhadap penyandang
masalah social.i. Meningkatnya jumlah peserta KB.
V-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
j. Terwujudnya rasa memiliki atas budaya Langkat.
3. Sasaran dari tujuan meningkatkan pembangunan desa menuju desa yangmandiri adalah;
a. Meningkatnya infrastruktur dan kapasitas kelembagaan desa.b. Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Meningkatnya pembangunan desa menuju desa yang mandiri, ditandaidengan ;
a. Tersedianya Infrastruktur pedesaan secara optimal.b. Berfungsinya kelembagaan desa.c. Partisipasi aktif masyarakat dalam Musrenbang di tingkat Desa dan
Kecamatan.d. Meningkatnya potensi ekonomi masyarakat desa.
4. Sasaran dari tujuan mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakatmelalui penegakan supremasi hukum dan HAM adalah;
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. b. Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan dan politik
masyarakat.c. Penegakan supremasi hukum dan HAM.
Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat ditandai dengan:
a. Meningkatnya profesionalisme personil Linmas dan Satpol PP.b. Meningkatnya rasa cinta Tanah Air.c. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat. d. Tersedianya produk hukum yang implementatif.
5. Sasaran dari tujuan mewujudkan keserasian pembangunan infrastrukturdan tata ruang wilayah, adalah;
a. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah.b. Terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan (RTRW).c. Terwujudnya sistem transportasi yang terpadu.
Terwujudnya keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruangwilayah di Kabupaten Langkat ditandai dengan ;
a. Tersedianya infrastruktur dasar wilayah.b. Tersedianya Rencana Detail/Rinci dari Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW).c. Terpenuhinya pelayanan air bersih.d. Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni.e. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang menjangkau
seluruh wilayah.
6. Sasaran dari tujuan meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan adalah;
a. Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM yang berbasis potensi lokaldan mampu bersaing.
b. Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing.c. Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan
peternakan.
V-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
d. Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasiekonomi local.
e. Berkembangnya pemasaran berbasis ekonomi lokal dan mampuberdaya saing.
Meningkatnya daya saing ekonomi kerakyatan ditandai dengan;
a. Meningkatnya PDRB Kabupaten Langkat. b. Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM dan koperasi yang berbasis
potensi lokal dan berdaya saing. c. Menurunnya angka pengangguran terbuka.d. Terciptanya ketahanan pangan.e. Berkembangnya Kawasan pertanian berbasis ekonomi lokal secara
terpadu.f. Berkembangnya perekonomian masyarakat kawasan pesisir.g. Meningkatnya jumlah wisatawan.h. Menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Langkat.i. Berkembangnya pasar tradisional.
7. Sasaran dari tujuan menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbangdengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan sertamelaksanakan mitigasi bencana.
a. Terkendalinya dampak pembangunan terhadap lingkungan.b. Terselenggaranya perlindungan dan konservasi sumber daya alam.c. Terwujudnya kawasan perkotaan bersih, hijau dan ramah
lingkungan.d. Berkurangnya tingkat resiko akibat bencana/kebakaran.
Terciptanya lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikandaya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasibencana ditandai dengan:
a. Piala Adipura dan Piala Adiwiyata.b. Terciptanya lingkungan yang bersih, hijau dan terkendalinya polusi.c. Terjaganya Kawasan Lindung.d. Terwujudnya sistem informasi lingkungan.e. Berkurangnya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan.f. Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan ruang terbuka hijau
(RTH).g. Berkurangnya luas lahan kritis. danh. Terkendalinya pelaksanaan penanganan bencana/kebakaran.
V-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 5.1 Hubungan Hirarki antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.
No MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
TARGET SASARAN2015 2016 2017 2018 2019
1 MeningkatkanProfesionalismeBirokrasi
Mewujudkan pelayananpublik yang prima
Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan SDMaparatur pemerintah daerah
Tersedianya SPM dan SOP di masing-masing Urusan
20% 15% 15% 15% 15%
Mewujudkan Perencanaan pembangunan dan sistempengelolaan keuangan yang handal dan profesional
Tercapainya Opini WTP dari BPK atasLaporan Keuangan Daerah
WDP WDP WDP WTP WTP
Meningkatkan pelayanan publik denganpenyelenggaraan otonomi daerah secara maksimal.
Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public
Ada Ada Ada Ada Ada
2 Meningkatkankualitas SDM yangberbudi pekertiluhur, berbudayadan berlandaskaniman dan taqwa.
Meningkatkan kualitasSDM yang berbudi pekertiluhur, berbudaya danberlandaskan iman dantaqwa.
Meningkatnya kualitas kerukunan intern dan antarumat beragama.
Tidak adanya konflik intern dan antar umatberagama
Tidakada
Tidak ada Tidakada
Tidakada
Tidak ada
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah(RLS/tahun)
8,8 8,85 8,9 8,95 9,0
Meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemudadalam pembangunan
Munculnya atlet Langkat yang berprestasi ditingkat Provinsi dan Nasional
5 5 7 9 11
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat Meningkatnya derajat kesehatan masyarakatditandai dengan peningkatan IPM dan UHH.
70,7 70,8 70,9 71,0 71,1
Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial Meningkatnya pembinaan dan perlindunganterhadap penyandang masalah social
100 70 100 100 100
Meningkatkan kesadaran dan pelestarian seni danbudaya lokal
Festifal budaya Langkat 1 1 1 1 1
Terkendalinya Jumlah penduduk Meningkatnya jumlah peserta KB 71,5 73,5 75,5 77,5 803 Memantapkan
pembangunanperdesaan
Meningkatkanpembangunan desamenuju desa yangmandiri.
Meningkatnya infrastruktur dan kapasitaskelembagaan desa.
Jumlah kegiatan penataan PasarPekan/Desa
5 5 5 5 5
Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Tersedianya dokumen pengelolaankeuangan desa (APBDes)
ada ada ada ada ada
4 Meningkatkankeamanan danketertiban wilayahmelalui penegakansupremasi Hukumdan HAM.
Mewujudkan keamanandan ketertibanmasyarakat melaluipenegakan supremasihukum dan HAM
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Jumlah kegiatan rutin Pekat 12 12 12 12 12Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan danpolitik masyarakat.
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalamPemilu (%)
75 77 78 79 80
Penegakan supremasi hukum dan HAM Tersedianya produk hukum yangimplementatif
ada ada ada ada ada
5 Meningkatkanketersediaaninfrastruktur dan
Mewujudkan keserasianpembangunaninfrastruktur dan tata
Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah. Kondisi Jalan mantap 53,13 55,05 56,98 58,90 60,82Terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuaidengan (RTRW).
Tersedianya Rencana Detail/Rinci dariRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
4 dok 4 dok 5 dok 5 dok 5 dok
V-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
keterpaduan tataruang wilayah.
ruang wilayah Terwujudnya sistem transportasi yang terpadu. Diperolehnya Piala Wahana Tata Nugraha dapat dapat dapat dapat dapat
6 Meningkatkanekonomi kerakyatanyang berdaya saing.
Meningkatkan daya saingekonomi kerakyatan.
Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM yang berbasispotensi lokal dan mampu bersaing.
Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM yangberbasis potensi lokal dan mampu bersaing
2 2 2 2 2
Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdayasaing.
Menurunnya angka pengangguran terbuka 7 6,8 6,4 6,2 5
Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan,perikanan dan peternakan
Produktifitas tanaman pangan Padi(Kwintal/Ha) 56.94 57,24 57,54 57,84 58.20
Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalamtatanan integrasi ekonomi local.
Meningkatnya jumlah wisatawan 100.000 105.000 107.000 109.000 113.000
Berkembangnya pemasaran berbasis ekonomi lokaldan mampu berdaya saing.
Renovasi pasar tradisional 1 1 1 1 1
7 Memulihkankeseimbanganlingkungan danmenerapkankonseppembangunanberkelanjutan.
Menciptakan lingkunganyang serasi dan seimbangdengan memperhatikandaya dukung dan dayatampung lingkungan sertamelaksanakan mitigasibencana.
Terkendalinya dampak pembangunan terhadaplingkungan.
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaanamdal (%)
93 96 97 98 99
Terselenggaranya perlindungan dan konservasisumber daya alam.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) 4 4 4 4 4
Terwujudnya kawasan perkotaan bersih, hijau danramah lingkungan.
Piala Adipura dan Piala Adiwiyata dapat dapat dapat dapat dapat
Berkurangnya tingkat resiko akibatbencana/kebakaran
Prosentase kejadian kebakaran yang tertangani
100% 100% 100% 100% 100%
V-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB VISTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Strategi Umum
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang mencakup upaya-upaya menyeluruh dan terintegrasi untuk mengoperasionalkan tujuan dansasaran melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan. Strategipembangunan Kabupaten Langkat dapat dikategorikan ke dalam tiga AgendaPokok yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kinerja Pemerintah Daerah,agar mampu menjalankan kewajiban konstitusionalnya, yaitumemberikan perlindungan dan pelayanan, serta memberdayakansegenap warga masyarakat Kabupaten Langkat. Suatu PemerintahDaerah yang baik adalah Pemerintah Daerah yang terbuka, dapatdipercaya, partisipatif dan senantiasa berjalan di atas prinsip-prinsipdemokrasi. Suatu pemerintah yang mendapatkan kepercayaan darirakyat dan bersedia untuk membangun kemitraan yang luas. Hal iniakan menjadi modal dasar bagi terciptanya pembangunan yangmensejahterakan masyarakat, dan memastikan masyarakatmendapatkan hak-hak dasarnya.
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia diKabupaten Langkat. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadidasar bagi pembangunan dan bersifat sangat strategis bagipembangunan Kabupaten Langkat di masa mendatang, mengingatsumberdaya alam Kabupaten Langkat yang terbatas. Diperlukan upayapembelajaran dari dari lain yang lebih maju khususnya dalam upayapengembangan sumberdaya manusia. Pemerintah Kabupaten Langkatbersama segenap warganya harus menyatukan tekad untukmelaksanakan pembangunan SDM seutuhnya.
3. Mendorong dan memfasilitasi berjalannya ekonomi kerakyatan yangberkualitas, berkelanjutan, berbasis wilayah, dan berpihak kepadamasyarakat. Ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah perekonomianyang senantiasa menyelaraskan antara kondisi dan potensi daerahdengan kinerja ekonomi. Fokusnya adalah menggerakkan perekonomianyang mampu mengurangi angka kemiskinan dan memperluas lapangankerja, serta mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yangberkualitas. Dengan ini diharapkan ekonomi daerah akan tumbuh danberkembang, berbasis pada ekonomi rakyat dan mampu memberikandampak nyata kepada rakyat.
VI-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
6.2. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Pertama (Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi).
6.2.1 Sasaran Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan SDM aparaturpemerintah daerah , dengan strategi sebagai berikut;
A. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur pemerintah daerah, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Mengoptimalkan pelaksanaan analisis jabatan dan memantapkan kelembagaan.
2. Menyediakan pedoman etika penyelenggaraan pemerintahan dan budaya kerja.
3. Melaksanakan penetapan batas antar wilayah secara permanen.
B. Pengelolaan manajemen kepegawaian yang mengacu pada kebutuhanpelayanan prima, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan pelayanan adminitrasi kepegawaian yang transparan,cepat, tepat dan akuntabel.
2. Menata SDM aparatur untuk meningkatkan pelayanan danpemberdayaan masyarakat.
C. Meningkatkan kemampuan dan disiplin pegawai sertakesejahteraannya, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakanmelalui;
1. Mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan pengiriman tugasbelajar.
2. Peningkatan kesejahteraan pegawai.
3. Peningkatan disiplin pegawai.
6.2.2 Sasaran Mewujudkan perencanaan pembangunan dan sistempengelolaan keuangan yang handal dan profesional.
A. Meningkatkan pendapatan daerah, dengan Arah Kebijakan yangdilaksanakan melalui;
1. Peningkatan kualitas kebijakan pengembangan pendapatandaerah.
2. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsidalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.
3. Melaksanakan intensifikasi pendapatan asli daerah.
4. Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah.
VI-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
B. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belanja daerah, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Melaksanakan perencanaan penganggaran dan pengembanganpengelolaan belanja berbasis kinerja.
2. Peningkatan kualitas pengelolaan kegiatan internal SKPD/unitkerja yang menyangkut administrasi, kinerja, SDM, saranaprasarana dan keuangan.
C. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalianpembangunan, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan konsistensi perencanaan pembangunan yangpartisipatif.
2. Menguatkan jejaring penelitian dan pengembangan pembangunan.
3. Mengembangkan data dan statistik pembangunan.
4. Mengefektikan pengendalian dan evaluasi pembangunan.
D. Meningkatkan sistem pengawasan dan pengendalian internal yang efektif, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Mengintensifkan pembinaan dalam rangka pengendalian internal.
2. Mengembangkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di seluruh SKPD.
6.2.3 Sasaran Meningkatkan pelayanan publik dengan penyelenggaraanotonomi daerah secara maksimal.
A. Meningkatkan fungsi penyelenggaraan otonomi daerah, dengan ArahKebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggan, dankeprotokolan pemerintah daerah.
2. Mengoptimalkan fungsi kesekretariatan DPRD.3. Mengoptimalkan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip
daerah.
B. Meningkatkan pelayanan komunikasi dan informasi, dengan ArahKebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Memperluas jangkauan promosi dan publikasi programpembangunan.
2. Mengembangkan teknologi informasi dan aplikasi telematikadalam rangka e-government.
C. Meningkatkan kerjasama dalam penyebarluasan informasipembangunan, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Mengembangkan dan Peningkatan kualitas kerjasama denganMass Media.
D. Perbaikan sistem pelayanan prima yang transparan dan akuntabel, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Mengembangkan sistem perijinan yang transparan dan akuntabel.
VI-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
6.3. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Kedua (Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan,kesehatan dan sosial) yang berlandaskan iman dan takwa sertapelestarian budaya).
6.3.1 Sasaran meningkatnya kualitas kerukunan intern dan antar umatberagama, dengan strategi:
A. Meningkatkan ketaatan sosial dalam kehidupan beragama, denganArah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan pemahaman keagamaan, melalui peringatan hari-haribesar keagamaan.
2. Peningkatan saling pengertian antar umut beragama.
3. Peningkatan keberdayaan lembaga keagamaan dan sosial.
6.3.2 Sasaran Meningkatnya Kualitas Pendidikan, dengan strategi;
A. Meningkatkan akses pendidikan, dengan Arah Kebijakan yangdilaksanakan melalui;
1. Menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
2. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjangSMA/Sederajat.
B. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan,dengan arah kebijakan yang dilaksakan melalui;
1. Menyelenggarakan pendidikan usia dini.
2. Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidikdan kependidikan.
3. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dankependidikan.
4. Peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan lokal.
C. Pengembangan Perpustakaan umum dan sekolah, dengan arahkebijakan yang dilaksakan melalui;
1. Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan.
2. Meningkatnya Minat baca siswa dan masyarakat.
6.3.3 Meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalampembangunan, dengan strategi;
A. Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan, dengan ArahKebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan pembinaan serta sarana dan prasarana olahragaprestasi dan olahraga rekreasi.
2. Pembinaan lembaga-lembaga kepemudaan.
6.3.4 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan strategi;
VI-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
A. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan Arah Kebijakanyang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar.
2. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan.
3. Peningkatan pembangunan puskesmas sesuai standar tata ruangserta pengembangan puskesmas menjadi puskesmas rawat inapserta meningkatkan polindes menjadi poskesdes.
4. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, serta kualitas obat danalat kesehatan.
5. Peningkatan kemandirian masyarakat dan mengembangkan sistemkewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabahdan KLB penyakit menular dan cara menghindari terjadinya kasuslebih banyak.
6. Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif danpromotif, pencapaian Indeks Kesehatan, Standar PelayananMinimal (SPM) Kesehatan dan komitmen MDG’s.
7. Peningkatan upaya promosi kesehatan dalam mencapai pola hidupbersih dan sehat (PHBS) melalui kerjasama lintas sektor dan lintasprogram, diantaranya revitalisasi peran dan fungsi sebagai upayakesehatan yang bersumber daya masyarakat.
6.3.5 Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial, dengan strategi;
A. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender, dengan ArahKebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan perlindungan perempuan dan anak.
2. Peningkatan dan peran serta kesetaraan gender.
B. Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan sosial, dengan arahkebijakan yang dilaksanakan sebagai berikut;
1. Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap penyandangmasalah kesejahteraan sosial, anak terlantar dan jompo.
2. Pembinaan lembaga kesejahteraan sosial.
3. Peningkatan upaya rehabilitasi sosial terhadap korban narkoba,traficking dan HIV/AIDS.
6.3.6 Meningkatkan kesadaran dan pelestarian seni dan budaya lokal, denganstrategi;
A. Meningkatkan implemetasi norma-norma budaya dalam kehidupanbermasyarakat, dengan arah kebijakan yang dilaksanakan sebagaiberikut;
1. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadapBudaya Langkat sejak usia dini.
2. Peningkatan penggunaan Bahasa dan nilai-nilai budaya Langkatdalam aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan.
3. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan Langkat.
VI-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
6.3.7 Terkendalinya Jumlah penduduk, dengan strategi;
A. Meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan, dengan ArahKebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan danpencatatan sipil yang sesuai dengan prinsip pelayanan prima.
B. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upayamemaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB, dengan arahkebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasamadengan masyarakat luas.
2. Peningkatan kualitas kesehatan reproduksi remaja.
3. Peningkatan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalamkemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak.
6.4. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Ketiga (Memantapkan pembangunan perdesaan).
6.4.1 Meningkatnya infrastruktur dan kapasitas kelembagaan desa, denganstrategi;
A. Meningkatkan infrastruktur desa, dengan arah kebijkan sebagaiberikut;
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur di kawasanperdesaan.
B. Memberdayakan kapasitas kelembagaan desa, dengan arahkebijakan;
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa.
6.4.2 Pemberdayaan masyarakat pedesaan, dengan strategi;
A. Meningkatkan pengelolaan keuangan pemerintah desa, dengan arahkebijakan;
1. Peningkatan pengelolaan keuangan Pemerintah Desa.
B. Meningkatkan perekonomian masyarakat desa, dengan ArahKebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat desa.
C. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaanpembangunan, dengan arah kebijakan yang dilaksanakan melalui:
1. Mendorong keikut sertaan masyarakat dalam merencanakanpembangunan di desa.
6.5. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Keempat (Meningkatkan keamanan dan ketertibanwilayah melalui penegakan supremasi Hukum dan HAM);
6.5.1 Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan strategi;
A. Meningkatkan profesionalisme aparat penegak hukum (Satpol PP danLinmas), dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
VI-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1. Peningkatan pengendalian keamanan dan kenyamananlingkungan.
2. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.
B. Meningkatkan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat), denganarah kebijakan;
1. Pemberantasan penyakit masyarakat secara rutin danterkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
6.5.2 Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan dan politik masyarakat,dengan strategi;
A. Meningkatkan wawasan kebangsaan, dengan Arah Kebijakan yangdilaksanakan melalui;
1. Memperkuat rasa nasionalisme.
B. Pendidikan politik masyarakat, dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan pendidikan politik masyarakat.
6.5.3 Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahanyang baik, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
A. Meningkatkan kasadaran hukum dan HAM masyarakat, yangdilaksanakan dengan arah kebijakan
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan.
B. Mengoptimalkan penyelesaian persoalan hukum, dengan arahkebijakan;
1. Pengoptimalan penyelesaian persoalan hukum.
C. Meningkatkan kualitas substansi peraturan perundang-undangandaerah, dengan arah kebijakan;
1. Pengoptimalan pengkajian produk hukum daerah dan datahukum.
6.6. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Kelima (Meningkatkan ketersediaan infrastrukturdan keterpaduan tata ruang wilayah).
6.6.1 Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah, dengan strategi;
A. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalan,dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalandan jembatan.
2. Peningkatan kualitas talud/bronjong.
B. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasaranapengairan/irigasi, dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pengairan/irigasi.
C. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, dengan arahkebijakan;
VI-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1. Meningkatakan kualitas sarana dan prasarana persampahan.
2. Peningkatan kualitas sistem jaringan drainase.
3. Pengendalian Banjir sungai Blenking di Kota Stabat dan sungailainnya.
D. Pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Langkat akanhunian yang layak dan sehat, dengan arah kebijakan;
1. Mendorong pembangunan perumahan yang bertumpu padakemandirian (swadaya) kelompok masyarakat.
2. Penataan kawasan kumuh nelayan/pantai dan bedah rumahkurang layak.
F. Peningkatan kebutuhan energi bagi masyarakat, dengan arahkebijakan;
1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik desa terpencil.
6.6.2 Terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan (RTRW),dengan strategi;
A. Meningkatkan penataan ruang yang sesuai dengan peraturan yangberlaku, dengan Arah Kebijakan yang dilaksanakan melalui;
1. Menyelesaiakan peraturan pelaksana Perda tentang RTRWKabupaten Langkat tahun 2013-2033.
6.6.3 Terwujudnya sistem transportasi yang terpadu, dengan strategi;
A. Meningkatkan sistem transportasi daerah, dengan Arah Kebijakanyang dilaksanakan melalui;
1. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perhubungan.
2. Peningkatan kualitas manajemen lalu lintas dan angkutan jalan.
3. Peningkatan pembinaan teknis pengguna transportasi yangberkelanjutan.
4. Peningkatan sarana dan prasarana angkutan laut.
6.7. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Keenam (Meningkatkan ekonomi kerakyatan yangberdaya saing).
6.7.1 Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM yang berbasis potensi lokal danmampu bersaing, dengan strategi;
A. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan.
1. Peningkatan pembinaan koperasi dan lembaga keuangan mikro.
2. Peningkatan kualitas sumber daya pelaku UMKM melaluifasilitasi permodalan, promosi, kerjasama usaha dan informasiusaha.
3. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di masyarakat.
VI-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
4. Peningkatan ketahanan pangan dan pengawasan kualitas bahanmakanan produksi UMKM.
5. Mengembangkan industri kreatif dan Kerajinan Rakyat.
6.7.2 Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing, dengan strategi;
A. Menciptakan lapangan kerja formal dan meningkatkan produktivitastenaga kerja, dengan arah kebijakan;
1. Menciptakan kesempatan kerja melalui upaya meningkatkaninvestasi.
2. Mengoptimalkan program-program perluasan kesempatan kerjayang dilakukan oleh pemerintah, antara lain melalui programPadat Karya Produktif.
3. Perlindungan tenaga kerja dengan penegakan peraturan tentangketenagakerjaan dan meningkatkan fungsi Lembaga Bipartit danTripartit.
4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dengan pelatihanketrampilan yang berbasis kompetensi.
6.7.3 Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan danpeternakan, dengan strategi;
A. Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian tanaman pangan,dengan arah kebijakan;
1. Mempertahankan tingkat produksi pangan di KabupatenLangkat.
2. Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian.
3. Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian.
B. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan,dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan produksi tanaman perkebunan utama.
2. Fasilitasi pembiayaan dan pembinaan bagi usaha perkebunan,khususnya perkebunan rakyat.
3. Menghidupkan dan memperkuat lembaga petani kebun.
C. Meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan, dengan arahkebijakan;
1. Meningkatnya jumlah Ternak besar, ternak kecil dan Unggas.
2. Memperkuat fungsi-fungsi pengawasan penyakit yangberhubungan dengan hewan.
3. Menghidupkan dan memperkuat lembaga kolompok perternak.
4. Peningkatan kemampuan/kualitas SDM peternak.
D. Meningkatkan pertumbuhan sub-sektor perikanan, dengan arahkebijakan;
VI-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1. Peningkatan produksi perikanan tangkap dan budi daya.
2. Peningkatan sistem kelembagaan nelayan, pembudidaya danpengolah ikan.
E. Meningkatkan pemasaran produk perikanan, dengan arah kebijakan;
1. Fasilitasi pemasaran produk-produk perikanan.
6.7.3 Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasiekonomi lokal, dengan strategi;
A. Pengembangan pariwisata berbasis Lingkungan, Bahari, Religi danbudaya, dengan arah kebijakan;
1. Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kawasan wisata.
2. Peningkatan promosi dan kerjasama pariwisata.
3. Mengembangkan gerakan sadar wisata berbasis komunitas.
4. Melestarikan nilai-nilai Religi Haul Tuan Guru Babusalam danbudaya Melayu Langkat sebagai modal sosial masyarakat.
6.7.4 Berkembangnya pemasaran berbasis ekonomi lokal dan mampu berdayasaing, dengan strategi;
A. Pengembangan pasar tradisional/desa, dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan revitalisasi pasar tradisional.
B. Pengembangan lembaga kemetrologian daerah, dengan arahkebijakan;
1. Peningkatan perlindungan konsumen melalui Tera dan atau teraulang alat ukur, alat takar, alat timbang dan perlengkapannya.
C. Pembentukan BUMD baru, dengan arah kebijakan;
1. Pembentukan BUMD baru di bidang pengembangan SumberDaya Alam Kabupaten Langkat.
6.8. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan UntukMewujudkan Misi Ketujuh (Memulihkan keseimbangan lingkungandan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan).
6.8.1 Terkendalinya dampak pembangunan terhadap lingkungan, denganstrategi;
A. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu,dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan untukpemangunan berkelanjutan dengan memperhatikan baku mutuudara, air dan tanah.
6.8.2 Terselenggaranya perlindungan dan konservasi sumber daya alam,dengan strategi;
VI-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
A. Meningkatkan pengelolaan dan pengendalian SDA pertambanganyang ramah lingkungan, dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDApertambangan yang ramah lingkungan.
2. Peningkatan pengawasan ekploitasi SDA pertambangan sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Meningkatkan pengelolaan SDA hutan yang lestari, dengan arahkebijakan;
1. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan danpelestarian sumber daya hutan.
2. Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjaminkelangsungan sistem distribusi legal.
3. Akselarasi rehabilitasi hutan mangrove.
C. Meningkatkan pengelolaan DAS dan sempadan sungai dan pantai,dengan arah kebijakan;
1. Terpeliharanya hutan daerah tangkapan air disepanjang DAS 4sungai besar di Kab.Langkat.
2. Terjaganya hutan mangrove sebagai bafer zone terhadap abrasipantai.
6.8.3 Terwujudnya kawasan perkotaan bersih, hijau dan ramah lingkungan,dengan strategi;
A. Pemeliharaan asesoris keindahan kota, dan norma penghargaanAdipura, dengan arah kebijakan;
1. Pembangunan dan pemeliharaan taman-taman kota.
B. Meningkatkan sistem pengelolaan persampahan di KabupatenLangkat, dengan arah kebijakan;
1. Pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasaranapengelolaan sampah.
6.8.4 Berkurangnya tingkat resiko akibat bencana/kebakaran, denganstrategi;
A. Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana danpengendalian bahaya kebakaran, dengan arah kebijakan;
1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaanpenanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran.
2. Persiapan kedaruratan dan logistik penanggulangan bencana.
3. Peningkatan cakupan pelayanan kesiapsiagaan penanggulanganbencana dan pengendalian bahaya kebakaran.
VI-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Misi I (Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
(1) (2) (3) (4)Mewujudkan pelayanan publik yang prima
Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur pemerintah daerah
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur pemerintah daerah
Mengoptimalkan pelaksanaan analisis jabatan dan memantapkan kelembagaanMenyediakan pedoman etika penyelenggaraan pemerintahan dan budaya kerjaMelaksanakan penetapan batas antar wilayah secara permanen
Pengelolaan manajemen kepegawaian yang mengacu pada kebutuhan pelayanan prima
Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan, cepat, tepat dan akuntabelMenata SDM aparatur untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan kemampuan dan disiplin pegawai serta kesejahteraannya
Mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan pengiriman tugas belajarPeningkatan kesejahteran pegawaiPeningkatan disiplin pegawai
Mewujudkan perencanaan pembangunan dan sistem Pengelolaan keuangan yang handal dan professional
Meningkatkan pendapatan daerah Peningkatan kualitas kebijakan pengembangan pendapatan daerah.Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.Melaksanakan intensifikasi pendapatan asli daerahPeningkatan pengelolaan dan pemanfaatan Aset daerah
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belanja daerah Melaksanakan perencanaan penganggaran dan pengembangan pengelolaan belanja berbasis kinerjaPeningkatan kualitas pengelolaan kegiatan internal SKPD/unit kerja yang menyangkut administrasi, kinerja, SDM, sarana prasarana dan keuangan
Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalianpembangunan
Peningkatan konsistensi perencanaan pembangunan yang partisipatifMenguatkan jejaring penelitian dan pengembangan pembangunanMengembangkan data dan statistic pembangunanMengefektikan pengendalian dan evaluasi pembangunan
Meningkatkan sistem pengawasan dan pengendalian internal yang efektif
Mengintensifkan pembinaan dalam rangka pengendalian internalMengembangkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di seluruh SKPD
VI-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
(1) (2) (3) (4)Mewujudkan pelayanan publik yang prima
Meningkatkan pelayanan publik dengan penyelenggaraan otonomi daerah secara maksimal
Meningkatkan fungsi penyelenggaraan otonomi daerah Peningkatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggan, dan keprotokolan pemerintahdaerahMengoptimalkan fungsi kesekretariatanDPRDMengoptimalkan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Meningkatkan pelayanan komunikasi dan informasi Memperluas jangkauan promosi dan publikasi program pembangunanMengembangkan teknologi informasi dan aplikasi telematika dalam rangka e-government
Meningkatkan kerjasama dalam penyebarluasan informasi pembangunan Mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerjasama dengan Mass MediaPerbaikan sistem pelayanan prima yang transparan dan akuntabel Mengembangkan sistem perijinan yang transparan dan akuntabel
Tabel 6.2 Strategi dan Arah Kebijakan Misi II (Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan dan sosial) yang berlandaskan iman dan takwa serta pelestarian budaya).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya dan berlandaskan iman dan taqwa
Meningkatnya kualitas kerukunan interndan antar umat beragama
Meningkatkan ketaatan sosial dalam kehidupan beragama
Peningkatan pemahaman keagamaan, melalui peringatan hari-hari besar keagamaanPeningkatan saling pengertian antar umut beragamaPeningkatan keberdayaan lembaga keagamaan dan social
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Meningkatkan akses pendidikan Menuntaskan wajib belajar 9 tahun Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang SMA/Sederajat
Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan
Menyelenggarakan pendidikan usia diniMenyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik dan kependidikanMenyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan kependidikanPeningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan lokal
Pengembangan Perpustakaan umum dan sekolah
Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaanMeningkatnya Minat baca siswa dan masyarakat
VI-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 6.2 Lanjutan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya dan berlandaskan iman dan taqwa
Meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan
Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
Peningkatan pembinaan serta sarana dan prasarana olahraga prestasi dan olahraga rekreasiPembinaan lembaga-lembaga kepemudaan
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar Pembinaan Upaya Kesehatan RujukanMeningkatkan pembangunan puskesmas sesuai standar tata ruang serta pengembangan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap serta meningkatkan polindes menjadi poskesdesPeningkatan ketersediaan, pemerataan, serta kualitas obat dan alat kesehatanPeningkatan kemandirian masyarakat dan mengembangkan sistem kewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan KLB penyakit menular dan cara menghindari terjadinya kasus lebih banyakPeningkatan pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif dan promotif, pencapaian Indeks Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan dan komitmen MDG’sPeningkatan upaya promosi kesehatan dalam mencapai pola hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui kerjasamalintas sektor dan lintas program, diantaranya revitalisasi peran dan fungsi sebagai upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
Meningkatnya perlindungandan kesejahteraan sosial
Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender
Peningkatan perlindungan perempuan dan anakPeningkatan dan peran serta kesetaraan gender
Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan sosial
Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak terlantar dan jompoPembinaan lembaga kesejahteraan sosialPeningkatan upaya rehabilitasi sosial terhadap korban narkoba, traficking dan HIV/AIDS
Meningkatkan kesadaran dan pelestarian seni dan budaya lokal
Meningkatkan implemetasi norma-norma budaya dalam kehidupan bermasyarakat
Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya Langkat sejak usia diniPeningkatan penggunaan bahasa dan nilai-nilai budaya Langkat dalam aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatanPeningkatan keberdayaan seniman dan budayawan Langkat
Terkendalinya Jumlah penduduk
Meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan
Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang sesuai dengan prinsip pelayananprima
Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB
Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasama dengan masyarakat luasPeningkatan kualitas kesehatan reproduksi remajaPeningkatan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak
VI-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 6.3 Strategi dan Arah Kebijakan Misi III (Memantapkan pembangunan perdesaan).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(2) (3) (4) (5)
Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri
Meningkatnya infrastruktur dan kapasitaskelembagaan desa
Meningkatkan infrastruktur desa Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur di kawasan perdesaan
Memberdayakan kapasitas kelembagaan desa Meningkatkan kapasitas kelembagaan desaPemberdayaan masyarakat pedesaan Meningkatkan pengelolaan keuangan pemerintah
desa;Peningkatan pengelolaan keuangan Pemerintah Desa
Meningkatkan perekonomian masyarakat desa Peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat desa
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan
Mendorong keikut sertaan masyarakat dalam merencanakan pembangunan di desa
Tabel 6.4 Strategi dan Arah Kebijakan Misi IV (Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah melalui penegakan supremasi Hukum dan HAM).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(2) (3) (4) (5)
Mewujudkan keamanan dan ketertibanmasyarakat melalui penegakan supremasi hukum dan HAM
Meningkatnya keamanan dan ketertibanmasyarakat
Meningkatkan profesionalisme aparat penegak hukum (Satpol PP dan Linmas)
Peningkatan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkunganPemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Meningkatkan pemberanrasan penyakit masyarkat(Pekat)
Pemberantasan penyakit masyarakat secara rutin dan terkoordinasi dengan aparat penegak hukum
Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan dan politik
Meningkatkan wawasan kebangsaan Memperkuat rasa nasionalismePendidikan politik masyarakat Peningkatan pendidikan politik masyarakat
Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Meningkatkan kasadaran hukum dan HAM masyarakat
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Mengoptimalkan penyelesaian persoalan hukum Pengoptimalan penyelesaian persoalan hukumMeningkatkan kualitas substansi peraturan perundang-undangan daerah
Pengoptimalan pengkajian produk hukum daerah dan data hukum
VI-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 6.5 Strategi dan Arah Kebijakan Misi V (Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(2) (3) (4) (5)
Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah
Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalan
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalan dan jembatanPeningkatan kualitas talud/bronjong
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengairan/irigasi
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pengairan/irigasi.
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman Peningkatan kualitas sarana dan prasarana persampahanPeningkatan kualitas sistem jaringan drainasePengendalian Banjir sungai Blenking di Kota Stabat dan sungai lainnya
Pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Langkat akan hunian yang layak dan sehat
Penataan kawasan kumuh nelayan/pantai dan bedah rumah kurang layak
Meningkatkan kebutuhan energi bagi masyarakat Peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik desa terpencilTerwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan (RTRW)
Meningkatkan penataan ruang yangsesuai dengan peraturan yang berlaku
Menyelesaiakan peraturan pelaksana Perda tentang RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033
Terwujudnya sistem transportasi yang terpadu
Meningkatkan sistem transportasi daerah Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perhubunganPeningkatan kualitas manajemen lalu lintas dan angkutan jalanPeningkatan pembinaan teknis pengguna transportasi yang berkelanjutanPeningkatan sarana dan prasarana angkutan laut
Tabel 6.6 Strategi dan Arah Kebijakan Misi VI (Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(2) (3) (4) (5)
Meningkatkan daya saingekonomi kerakyatan
Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM yang berbasis potensi lokal dan mampu bersaing
Meningkatkan ekonomi masyarakatberbasis ekonomi kerakyatan
Peningkatan pembinaan koperasi dan lembaga keuangan mikroPeningkatan kualitas sumber daya pelaku UMKM melalui fasilitasi permodalan, promosi, kerjasama usaha dan informasi usahaMenumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di masyarakatPeningkatan ketahanan pangan dan pengawasan kualitas bahan makanan produksi UMKMMengembangkan industri kreatif dan Kerajinan Rakyat
Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing
Menciptakan lapangan kerja formaldan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Menciptakan kesempatan kerja melalui upaya Meningkatkan investasiMengoptimalkan program-program perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain melalui program Padat Karya ProduktifPerlindungan tenaga kerja dengan penegakan peraturan tentang ketenagakerjaan dan peningkatan fungsi Lembaga Bipartit dan TripartitPeningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dengan pelatihan ketrampilan yang berbasis kompetensi
VI-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
VI-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 6.6 Lanjutan.
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(2) (3) (4) (5)
Meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan
Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian tanaman pangan
Mempertahankan tingkat produksi pangan di Kabupaten LangkatPeningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanianMenghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian
Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
Peningkatan produksi tanaman perkebunan utamaFasilitasi pembiayaan dan pembinaan bagi usaha perkebunan, khususnya perkebunan rakyatMenghidupkan dan memperkuat lembaga petani kebun
Meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan Meningkatnya jumlah Ternak besar, ternak kecil dan UnggasMemperkuat fungsi-fungsi pengawasan penyakit yang berhubungan dengan hewanMenghidupkan dan memperkuat lembaga kolompok perternakPeningkatan kemampuan/kualitas SDM peternak
Meningkatkan pertumbuhan sub-sektor perikanan Peningkatan produksi perikanan tangkap dan budi dayaPeningkatan sistem kelembagaan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan
Meningkatkan pemasaran produk perikanan Fasilitasi pemasaran produk-produk perikananMengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal
Pengembangan pariwisata berbasis Lingkungan, Bahari, Religi dan budaya
Perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan wisataPeningkatan promosi dan kerjasama pariwisataMengembangkan gerakan sadar wisata berbasis komunitasMelestarikan nilai-nilai Religi Haul Tuan Guru Babusalam dan budaya Melayu Langkat sebagai modal sosial masyarakat
Berkembangnya pemasaran berbasis ekonomi lokal dan mampu berdaya saing
Pengembangan pasar tradisional/desa Peningkatan revitalisasi pasar tradisionalPengembangan lembaga kemetrologian daerah Peningkatan perlindungan konsumen melalui Tera dan atau tera ulang alat ukur, alat
takar, alat timbang dan perlengkapannyaPembentukan BUMD baru Pembentukan BUMD baru di bidang pengembangan Sumber Daya Alam Kabupaten
Langkat
VI-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 6.7 Strategi dan Arah Kebijakan Misi VII (Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan).
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN(2) (3) (4) (5)
Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikandaya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana
Terkendalinya dampak pembangunan terhadap lingkungan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu
Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan baku mutu udara, air dan tanah
Terselenggaranya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Meningkatkan pengelolaan dan pengendalian SDA pertambangan yang ramah lingkungan
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDA pertambangan yang ramah lingkungan.Peningkatan pengawasan ekploitasi SDA pertambangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Meningkatkan pengelolaan SDA hutan yang lestari
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya hutan.Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjamin kelangsungan sistem distribusilegal.Akselarasi rehabilitasi hutan mangrove
Meningkatkan pengelolaan DAS dan sempadan sungai dan pantai
Terpeliharanya hutan daerah tangkapan air disepanjang DAS 4 sungai besar di Kab.Langkat.Terjaganya hutan mangrove sebagai bafer zone terhadap abrasi pantai
Terwujudnya kawasan perkotaan bersih, hijau dan ramah lingkungan
Pemeliharaan aksesoris keindahan kota, dan norma penghargaan Adipura
Pembangunan dan pemeliharaan taman-taman kota.
Meningkatkan sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Langkat
Pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Berkurangnya tingkat resiko akibat bencana/kebakaran
Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran
Peningkatan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaranPersiapan kedaruratan dan logistik penanggulangan bencanaPeningkatan cakupan pelayanan kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran
VI-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
6.9. Arah Kebijakan Pembangunan Pertahun.
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Langkat tahun 2015-2019dibagi dalam lima tahapan berdasarkan tahun anggaran pembangunan.Tiap-tiap tahapan memiliki Tema pembangunan yang menjadi prioritasdalam penyusunan RKPD. Tema pembangunan merupakan payungutama atau koridor pembangunan yang menjadi acuan dalam pencapaiantujuan pembangunan pada masing-masing tahapan pembangunan dalamRPJMD Kabupaten Langkat selama 5 (lima) tahun pelaksanaannya, yaitudari tahun 2010-2015. Tema pembangunan yang akan diangkat untukmasing-maing tahun pelaksanaan RPJMD Kabupaten Langkat adalahsebagai berikut:1. Tahun Pertama: Penguatan dasar tata kelola pemerintahan untuk
penguatan ekonomi kerakyatan dan pengembanganinfrastruktur ekonomi sebagai manifestasimewujudkan Kabupaten Langkat yang mandiri danmemiliki daya saing serta berkeadilan.
2. Tahun Kedua : Pengembangan infrastruktur ekonomi, danpemantapan tata kelola pemerintahan untukmendukung tata kehidupan masyarakat yangmandiri dan berdaya saing.
3. Tahun Ketiga : Melanjutkan Pengembangan infrastrukturekonomi, dan pemantapan tata kelola ekonomi,sosial dan budaya untuk mendukung tatakehidupan yang mandiri dan berdaya saing.
4. Tahun Keempat: Pemantapan tata kelola pemerintahan danpembangunan infrastruktur ekonomi, sosial danbudaya guna menunjang keunggulan kompetitifKabupaten Langkat di kancah regional dannasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, dantata kelola pemerintahan.
5. Tahun Kelima : Pelembagaan tata kelola pemerintahan, ekononi,sosial dan budaya yang berkeadilan dan ramahlingkungan sebagai masyarakat yang mandiri danberdaya saing.
VI-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAMPEMBANGUNAN DAERAH
Visi dan Misi dalam pembangunan Kabupaten Langkat tahun 2014-2019 perluditerjemahkan dalam rumusan kebijakan umum dan program program secarakonsisten dan spesifik. Kebijakan umum dan program pembangunanmerupakan suatu jembatan konseptual untuk menghubungkan antararumusan tujuan jangka menengah dengan capaian pembangunan jangkamenengah dan tahunan. Kebijakan umum merupakan arah kebijakan yangdiambil dalam rangka mencapai sasaran yang terukur dari masing-masingsasaran dalam RPJMD.
Sedangkan program pembangunan merupakan instrumen kebijakan yangberisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau bersamamasyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapaisasaran dan tujuan pembangunan daerah
Program –program pembangunan yang disusun dalam RPJMD untuk kurunwaktu 5 (lima) tahun yang akan datang terdiri dari 3 jenis program yangdilaksanakan oleh SKPD/Unit kerja yang berwenang sesuai dengan bidangkewenangannya. Program program tersebut adalah :
1. Program SKPD adalah merupakan program yang dirumuskan berdasarkantugas dan fungsi SKPD.
2. Program lintas SKPD adalah merupakan program yang melibatkan lebihdari satu SKPD untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan
3. Program kewilayahan adalah merupakan program pembangunan daerahuntuk terciptanya keterpaduan, keserasian, keseimbangan lajupertumbuhan, dan keberlanjutan pembangunan antarwilayah/antarkawasan dalam kecamatan di wilayah Kabupaten Langkat.
7.1 Kebijakan Umum dan Program pembangunan SKPD.
Adapun arah kebijakan dan program pembangunan dalam rangka mencapaisasaran yang ditetapkan adalah sebagai berikut ;
Misi I : Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi.
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Perencanaanpembangunan, Kepegawaian.
1. Program pembinaan dan pengembangan aparatur.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
VII-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3. Program peningkatan disiplin aparatur.
4. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
5. Program pelayanan administrasi perkantoran.
6. Program perencanaan pembangunan daerah.
7. Program Pengembangan data/informasi.
8. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
9. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.
10. Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
11. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah.
12. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.
13. Program peningkatan dan pendalamam tugas-tugas aparaturpemerintah.
14. Program peningkatan kapasitas pelayanan dan peningkatan PAD.
15. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedurpengawasan.
Urusan Kearsipan;
1. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan.
2. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah.
Urusan Komunikasi dan Informasi;
1. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa.
2. Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi.
3. Program kerjasama informasi dengan mass media.
Misi II : Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan dansosial) yang berlandaskan iman dan takwa sertapelestarian budaya.
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Urusan Pemerintahan Umum;
1. Program peringatan/ perayaan hari besar nasional ke-agamaan dan momen khusus.
2. Program kegiatan sosial, keagamaan dan seni budaya.
3. Program pengembangan wawasan kebangsaan.
Urusan Pendidikan;
1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
VII-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2. Program pendidikan menengah.
3. Program pendidikan anak usia dini.
4. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Program peningkatan kemampuan siswa.
6. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
8. Program peningkatan kualitas guru.
9. Program bantuan siswa miskin.
Urusan Kesehatan;
1. Program upaya kesehatan masyarakat.
2. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
3. Program perbaikan gizi masyarakat.
4. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumahsakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.
5. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakitjiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.
6. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasaranapuskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
7. Program obat dan perbekalan kesehatan.
8. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
9. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan.
10. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
11. Program standarisasi pelayanan kesehatan.
12. Program pembinaan lingkungan sosial.
Urusan Pemuda dan Olah Raga;
1. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga.
3. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga.
4. Program peningkatan peran serta kepemudaan.
Urusan Kebudayaan dan Pariwisata;
1. Program pengelolaan kekayaan budaya.
2. Program pengelolaan keragaman budaya.
Urusan Pemberdayaan Perempuan;
1. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.
2. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan.
3. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan.
VII-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
4. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan.
Urusan Sosial;
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.
2. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
3. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
4. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, psk, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
5. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial.
6. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Urusan Kependudukan, KB dan Pemberdayaan Perempuan;
1. Program penataan administrasi kependudukan.
2. Program keluarga berencana.
3. Program pelayanan kontrasepsi.
4. Program kesehatan reproduksi remaja.
5. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga.
Misi III : Memantapkan pembangunan perdesaan.
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Urusan Pemerintahan Umum;
1. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
Urusan Pekerjaan Umum;
1. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa;
1. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan.
2. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.
3. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.
4. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuanga.
6. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.
Urusan Kesehatan;
1. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
VII-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Urusan Ketenagakerjaan;
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
Urusan Perdagangan
1. Program pembangunan infrastruktur pedesaan.
Misi IV : Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah melaluipenegakan supremasi Hukum dan HAM
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Pemerintahan Umum;
1. Program penataan peraturan perundang-undangan.
2. Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
2. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal.
3. Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus.
4. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.
5. Program pendidikan politik masyarakat.
6. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).
Misi V : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur danketerpaduan tata ruang wilayah.
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Urusan Pemerintahan Umum;
1. Program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman (PPSP).
Urusan Pekerjaan Umum;
1. Program pembangunan jalan dan jembatan.
2. Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan.
3. Program pembangunan turap/talud/brojong.
4. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.
5. Program penyediaan dan pengolahan air baku.
6. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
7. Program pengendalian banjir.
VII-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Urusan Perencanaan Pembangunan;
1. Program Pengembangan Data dan Informasi.
Urusan Perhubungan;
1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.
2. Program peningkatan pelayanan angkutan.
3. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.
4. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.
Urusan Lingkungan Hidup;
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral;
1. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan.
Misi VI : Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Urusan Pemerintahan Umum;
1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
2. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif.
3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah.
Urusan Kesehatan;
1. Program pengawasan obat dan makanan.
Urusan Perindustrian;
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
Urusan Penanaman modal;
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Urusan Tenaga Kerja;
VII-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
2. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
3. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
Urusan Pertanian;
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan.
2. Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan.
3. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan.
4. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan.
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
6. Program peningkatan produksi hasil peternakan.
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
8. Program peningkatan penerapan teknologi petemakan.
Urusan Kelautan dan Perikanan;
1. Program pengembangan perikanan tangkap.
2. Program pengembangan budidaya perikanan.
3. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
4. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.
Urusan Pariwisata;
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.
3. Program Pengembangan Kemitraan.
4. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
Urusan Perdagangan;
1. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan.
2. Program pembangunan infrastruktur pedesaan.
Misi VII : Memulihkan keseimbangan lingkungan danmenerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.
Program untuk mendukung misi ini berdasarkan urusan adalah;
Urusan Lingkungan Hidup;
1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
2. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
3. Program pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut.
4. Program pembangunan dan pemeliharaan tanam-taman kota.
VII-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
5. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.
6. Program peningkatan pengendalian polusi.
Energi dan Sumberdaya Mineral;
1. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.
2. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.
Urusan Kehutanan;
1. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan.
2. Program pembinaan dan penertiban hasil hutan.
3. Program rehabilitasi hutan dan lahan.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
1. Program kedaruratan dan logistik penanggulangan bencana.
2. Program pengendalian kebakaran.
3. Program pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
VII-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.1 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi I (Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi).
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA
PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya kapasitas kelembagaan danSDM aparatur pemerintah daerah
Meningkatkan kapasitas kelembagaan aparatur pemerintah daerah
Mengoptimalkan pelaksanaan analisis jabatan dan memantapkan kelembagaan
Organisasi perangkat daerah yang sesuai dg aturan dan tujuanpenyusunannya
100% 100% Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kepegawaian dan Pemerintahan Umum
BKD
Menyediakan pedoman etika penyelenggaraan pemerintahan dan budaya kerja
Standar Pelayanan (SPM) SKPDdan Tata Laksana Pemerintahan
25% 100% Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kepegawaian dan Pemerintahan Umum Bag.Organisasi
Sekretariat Daerah
Melaksanakan penetapan batas antar wilayah secara permanen
Adanya peraturan Bupati tentangpenetapan batas antar wilayah kecamatan
Belum ada 23kecamatan
Program peningkatan sarana dan prasarana
Pemerintahan Umum Bag. Tata Pemerintahan
Pengelolaan manajemen kepegawaian yang mengacu pada kebutuhan pelayanan prima
Peningkatan pelayanan adminitrasi kepegawaian yang transparan, cepat, tepat dan akuntabel
Percepatan durasi penyelesaian pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan, cepat dan akuntabel
5-21 hari 1-7 hari Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kepegawaian BKD
Menata SDM aparatur untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
37 kelurahan 37 kelurahan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pemerintahan Umum Kecamatan se Kabupaten Langkat
Meningkatkan kemampuan dan disiplin pegawai serta kesejahteraanya
Mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan pengiriman tugas belajar
Prosentase aparatur yang me-ngikuti diklat sesuai kebutuhan
71% 97% Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kepegawaian BKD
Kegiatan Bintek 100% 100% Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Lintas Urusan Semua SKPD
Peningkatan kesejahteran pegawai
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Lintas Urusan Semua SKPD
Peningkatan disiplin pegawai Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% Program peningkatan disiplin aparatur
Lintas Urusan Semua SKPD
VII-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Perencanaan pembangunan dan sistem Pengelolaan keuangan yang handal dan profesional
Meningkatkan pendapatan daerah
Peningkatan kualitas kebijakan pengembangan pendapatan daerah.
Prosentase Target peningkatan Pendapatan Daerah
13,45% 14,45% Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Pemerintahan Umum BPKAD,
Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.
Prosentase Target peningkatan bagi hasil Pajak/Bkn Pajak
8,4% 10,50% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pemerintahan Umum BPKAD
Bagi Hasil Pajak Provinsi
-36,88% 12%
Melaksanakan intensifikasi pendapatan asli daerah
Prosentase Target peningkatan PAD dari tahun sebelumnya
20,19% 21%/tahun Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Pemerintahan Umum Dispenda
Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah
Prosentase legalitas alas hak Aset tanah danBangunan
582 persil 1332 persil Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Lintas Urusan BPKD
Meningkatkan efektifitasdan efisiensi belanja daerah
Melaksanakan perencanaan penganggaran dan pengembangan pengelolaan belanja berbasis kinerja
Penyampian dokumen pengelolaan keuangan tepat waktu
40% 100% Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Pemerintahan Umum BPKAD
Peningkatan kualitas pengelolaan kegiatan internal SKPD/unit kerja yang menyangkut administrasi, kinerja, SDM, sarana prasaranadan keuangan
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Lintas Urusan Semua SKPD
VII-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAHKEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA PROGRAM
PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Perencanaan pembangunan dan sistem Pengelolaan keuangan yang handal dan professional
Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan
Peningkatan konsistensiperencanaan pembangunan yang partisipatif
Prosentase Dokumen perencanaan memuat tujuan, target dan sasaran yang jelas dan terukur
100% 100% Program perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA
Prosentase kesesuaian antara muatan RPJMD dengan RKPD
100% 100%
Menguatkan jejaring penelitian dan pengembangan pembangunan
Jumlah kajian perencanaan pembangunan
1 kegiatan 15 kegiatan Program Pengembangan data/informasi
Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA
Mengembangkan data dan statistik pembangunan
Data dan Statistik Hasil Pembangunan berbasis IT
1 kegiatan 5 kegiatan Program Pengembangan data/informasi
Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA
Mengefektikan pengendalian dan evaluasi pembangunan
Prosentase SKPD yang menyusun laporan sesuai ketentuan dan tepat waktu(LKPJ)
100% 100% Program perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA
Prosentase dokumen pelaporan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% Program peningkatan dan pendalamam tugas-tugas aparatur pemerintah
Lintas Urusan Bag. Tapem
Meningkatkan sistem pengawasandan pengendalian internal yang efektif
Mengintensifkan pembinaan dalam rangka pengendalian internal
Obyek pemeriksaan (Obrik) yang terperiksa sesuai PKPT
64% 68% Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Pemerintahan Umum Inspektorat Kab. Langkat
Mengembangkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di seluruh SKPD
Prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan APFP Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Pemerintahan Umum Inspektorat Kab. Langkat- Inspektorat Kabupaten 90% 97%
- BPKP 90% 96%- Inspektorat Provinsi 85% 93%- BPK 60% 68%
VII-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAHKEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatkan pelayanan publik dengan penyelenggaraan otonomi daerah secara maksimal
Meningkatkan fungsi penyelenggaraan otonomi daerah
Peningkatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggan, dan keprotokolan pemerintah daerah
Pengelolaan adminitrasi umum, keuangan setda, kerumahtanggaan danpenatausahaan bagian
100% 100% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pemerintahan Umum
Bag. Umpel Skretariat Daerah
Kelancaran pelaksanaan pelayanan kedinasan kepala daerah, sekda, asisten, staf ahli dan keprotokolan Pemerintah Daerah
100% 100% Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Pemerintahan Umum
Bag. Umpel Skretariat Daerah
Mengoptimalkan fungsi kesekretariatan DPRD
Terlaksananya Rapat-rapat alat kelangkapan Dewan, Reses dan Sosialisasi Per UU
100% 100% Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Pemerintahan Umum
Sekretariat DPRD
Mengoptimalkan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Prosentase SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku
25% 40% Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Kearsipan Kantor Perpustakaan danArsif
Kegiatan pelestarian sarana dan dokumen/arsip daerah yang bernilai guna
1 kegiatan 4 kegiatan Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Kearsipan Kantor Perpustakaan danArsif
Meningkatkan pelayanan komunikasi dan informasi
Memperluas jangkauan promosi dan publikasi program pembangunan
Kegiatan pengembangan media komunikasi
1 kegiatan 5 kegiatan Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Komunikasi dan Informasi
Bag. Humas dan PDE dan Santel Sekretariat Daerah
Mengembangkan teknologi informasi dan aplikasi telematika dalam rangka e-government
Jumlah SDM Bid Komunikasi dan Informasi
200 Orang 1150 Org Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Komunikasi dan Informasi
Bag. PDE dan Santel Sekretariat Daerah
Meningkatkan ker-jasama dlm penyebar-luasan informasi pembangunan
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerjasama dengan Mass Media
Jumlah kerjasama dengan media masa 7 kegiatan 7 kegiatan Program kerjasama informasi dengan Mass Media
Komunikasi dan Informasi
Bag. Humas Sekretariat Daerah
Perbaikan sistem pelayanan prima yang transparan dan akuntabel
Mengembangkan sistem perijinan yang transparan dan akuntabel
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah
Ada ada Program peningkatan kapasitas pelayanan dan peningkatan PAD
Pemerintahan Umum
Kantor Pelayanan Terpadu
Lamanya waktu penyelesaian perijinan 1-14 hari 1-7 Hari Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Pemerintahan Umum
Kantor Pelayanan Terpadu
VII-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.2 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi II (Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatandan sosial) yang berlandaskan iman dan takwa serta pelestarian budaya).
SASARAN STRATEGI ARAHKEBIJAKAN
INDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENANGGUNG
JAWABKONDISIAWAL
KONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Tidak adanya konflik intern dan antar umat beragama
Meningkatkan ketaatan sosial dalam kehidupan beragama
Peningkatan pemahaman keagamaan, melalui peringatan hari-hari besar keagamaan
Pelaksanaan Peringatan Hari-Hari Besar Keaga-maan TingkatLangkat
9 kegiatan/tahun
9 keg /thn Program peringatan/ perayaan hari besar nasional ke-agamaan dan momen khusus
Pemerintahan Umum
Bag. Kessos Sekretariat Daerah
Peningkatan saling pengertian antar umat beragama
Jumlah pertemuan rutin tokoh lintas agama dengan MUSPIDA/thn
1 Kali pertemuan/tahun
12 Kali /thn Program pengembangan wawasan kebangsaan
Pemerintahan Umum
Badan Kesbanglinmas
Peningkatan keberdayaan lembaga keagamaan dan sosial
Jumlah bantuan keg. Keagamaan dan sarana ibadah
Jumlah BansosRp. 30
milyar/tahun
Jumlah BansosRp. 30
milyar/tahun
Program kegiatan sosial, keagamaan dan senibudaya
Pemerintahan Umum
Bag. Kessos Sekretariat Daerah
Jumlah kegiatan sosial, keagamaan dan seni budaya
6 Kegiatan 9 Keg /thn Program kegiatan sosial, keagamaan dan senibudaya
Pemerintahan Umum
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Meningkatkan akses pendidikan
Menuntaskan wajib belajar 9 tahun
APM SD Sederajat 98,80% 99,15% Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pedidikan Dinas Pendidikan dan PengajaranAPM SMP sederajat 89,40% 89,90%
APK SD Sederajat 100% 110%APK SMP sederajat 94,02% 104%Tkt kelulusan UN SD Sederajat 100% 100%Tingkat kelulusan UN SMP Sederajat
99,90% 100%
Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang SMA/Sederajat
APM SMA Sederajat 72,39% 73,25% Program Pendidikan Menengah Pedidikan Dinas Pendidikan dan PengajaranAPK SMA Sederajat 81,94% 89%
Tingkat kelulusan UN SMA Sederajat
100% 100%
Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan
Menyelenggarakan pendidikan usia dini
APK PAUD 47,68% 55,0% Program Pendidikan Anak Usia Dini Pedidikan Dinas Pendidikan dan Pengajaran
VII-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
VII-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAHKEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENANGGUNG
JAWABKONDISIAWAL
KONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan
Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik dan kependidikan
% Guru SD/MI mendapat Sertifikasi 85% 98% Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pedidikan Dinas Pendidikan dan Pengajaran% Guru SMP/MTs mendapat
Sertifikasi85% 98%
% Guru SMA/SMK/MA mendapat Sertifikasi
85% 99%
Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan kependidikan
Jumlah Guru mendapat bantuan jenjang pendidikan S1
Belum ada 2020 Program peningkatan kualitas guru Pedidikan Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan lokal
Jumlah kegiatan peningkatan kemampuan siswa
4 Kegiatan/tahun
4 Keg/ tahun Program peningkatan kemampuan siswa
Pendidikan Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Siwa miskin mendapat bantuan insentif belajar
Belum ada 100% Program bantuan siswa miskin Pedidikan
Pengembangan Perpustakaan umum dan sekolah
Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan
Jumlah kegiatan pengembangan budaya baca
4 Kegiatan/tahun
4 Keg/ thn Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Pedidikan Kantor Arsip dan Perpustakaan
Meningkatnya Minat baca siswa dan masyarakat
Jumlah pengunjung perputakaan 2880 orang 4000 orang
Meningkatnya Prestasi olahraga dan peran pemudadalam pembangunan
Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan dan olah raga
Peningkatan pembinaan serta sarana dan prasarana olahraga prestasi dan olahraga rekreasi
Kegiatan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
7 kegiatan 78 kegiatan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Pemuda dan Olah raga
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Jumlah sarana olah raga per 10.000 penduduk
327 unit 327 unit Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Pemuda dan Olah raga
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Kegiatan pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga
Belum ada 16 kegiatan Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
Pemuda dan Olah raga
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Pembinaan lembaga-lembaga kepemudaan
Kegiatan pembinaan lembaga kepemudaan
3 kegiatan 25 kegiatan Program peningkatan peran serta kepemudaan
Pemuda dan Olah raga
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar
Cakupan pelayanan Puskesmas 24 jam seluruh kecamatan
100% 100% Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Dinas Kesehatan
Angka kematian Ibu Melahirkan 41,04 35,6 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kesehatan Dinas KesehatanAngka Kematian Bayi (AKB) 24,1 22Menurunnya Balita kurang Gizi (Gizi kurang & Gizi buruk)
10,49% 8,45% Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan
VII-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Pengadaan AIR 100% 100% Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Kesehatan RSUD Tanjung PuraLaundry 50% 100%Ketersediaan Ruangan 60% 100%Listrik 50% 100%Prosentase Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dalam kondisi baik
70% 90% Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Kesehatan RSUD Tanjung Pura
Proses Badan Layanan umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
Belum BLUD Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kesehatan RSUD Tanjung Pura
A. Pelayanan Medis Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan RSUD Tanjung PuraPelayanan medik umum 100% 100%Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
50.00% 100%
Pelayanan anak 33,33% 100%Pelayanan Penyakit Dalam 71,43% 100%Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah
33,33% 100%
Pelayanan Bedah 100% 100%Pelayanan Mata 66,67% 100%Pelayanan THT 85,23% 100%Pelayanan Kulit Dan Kelamin 100% 100%Pelayanan Gigi dan Mulut 90,28% 100%Pelayanan Gawat Darurat 100% 100%Kamar Oprasi 100% 100%Pelayanan Perawatan Intensif 50% 100%
B.Pelayanan Penunjang Medis Pelayanan Keperawatan 100% 100%Pelayanan Anestesi 100% 100%
VII-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan Pelayanan Laboraturium 16,67% 100% Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan RSUD Tanjung PuraPelayanan Radiologi 73,08% 100%Pelayanan Rehabilitas Medik 12,50% 100%Pelayanan Farmasi 57,14% 100%Pelayanan Gizi 100% 100%Pelayanan Sterlisasi sentral 30% 100%Rekam Medis 100% 100%Pemulasaraan Jenazah 100% 100% Program Pembinaan
lingkungan sosialKesehatan RSUD Tanjung Pura
Telekomunikasi 100% 100%Pengelolaan Limbah 80% 84%
Peningkatan pembangunan puskesmas sesuai standar tata ruang serta pengembangan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap serta meningkatkan polindes menjadi poskesdes
Rasio Posyandu persatuan Balita (1 Posyandu/100 Balita)
167 181 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Kesehatan Dinas Kesehatan
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk
1.308 1.403
Rasio tenaga Medis terhadap jumlah penduduk
167 181
Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatanRawat inap
30 Unit 36 Unit
Jumlah posyandu 1.308 Unit 1.403 UnitPeningkatan ketersediaan, pemerataan, serta kualitas obat dan alat kesehatan
Cakupan ketersediaan obat, vaksin, dan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
65,42% 100% Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Kesehatan Dinas Kesehatan
Peningkatan kemandirian masyarakat dan mengembangkan sistem kewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan KLB penyakit menular dan cara menghindari terjadinya kasus lebih banyak
Seluruh Kejadian Luar Biasa (KLB) bidang Kesehatan dapat dicegah dan ditangani < 24 jam
100% 100% Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kesehatan Dinas Kesehatan
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit menular
100% 100%
Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif dan promotif, pencapaianIndeks Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan dan komitmen MDG’s
Jumlah kemitraan pelayanan kesehatanmasyarakat
3 Buah 8 Buah Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kesehatan Dinas Kesehatan
VII-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat
Peningkatan upaya promosi kesehatan dalam mencapai pola hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui kerjasama lintas sektor dan lintas program, diantaranya revitalisasi peran dan fungsi sebagai upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
Jumlah rumah tangga binaan yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Belum ada 5000 RumahTangga
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Kesehatan Dinas Kesehatan
Meningkatnyaperlindungan dankesejahteraansosial
Penguatan kelembagaan pengarusutamaangender
Peningkatan perlindungan perempuan dan anak
Terselesaikannya kasus KDRT dan kerasan terhadap Anak yg terlaporkan
200 Kasus KDRT
230 KasusKDRT
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Pemberdayaan Perempuan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB serta Bappeda
Jumlah lembaga yang terbina 10 Lembaga 10 Lembaga Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Pemberdayaan Perempuan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
Jumlah kegiatan kualitas anakdan perempuan
1 kegiatan 2 keg /thn Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Pemberdayaan Perempuan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
Jumlah kegiatan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
1 kegiatan 2 keg /thn Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Pemberdayaan Perempuan
Badan Pember-dayaan Perem-puan dan KB
Peningkatan dan peran serta kesetaraan gender
Jumlah kegiatan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dlm pembangunan
1 kegiatan 1 keg /thn Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Pemberdayaan Perempuan
Badan Pember-dayaan Perem-puan dan KB
VII-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPD PENAGGUNGJAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnyaperlindungan dankesejahteraansosial
Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan sosial
Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial, anak terlantar dan jompo
Pendataan PMKS 1 kegiatan/th 1 kegiatan/th Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Sosial Kantor Sosial
Pembinaan lembaga kesehateraan sosial
Kegiatan pembinaan lembaga sosial
5 kegiatan 25 kegiatan Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Sosial Kantor Sosial
Kegiatan pembinaan panti asuhan/panti jompo
1 Pkt 1 Pkt Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Sosial Kantor Sosial
Peningkatan upaya rehabilitasi sosial terhadap korban narkoba, trafiking dan HIV/AIDS
Jumlah kegiatan penertiban 2 kegiatan 2 kegiatan Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Sosial Kantor Sosial
Jumlah penyandang cacat dan lansia yang disantuni
100 orang 470 orang Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Sosial Kantor Sosial
Jumlah penyandang disabilitas yang terbina
298 orang 300 orang Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Sosial Kantor Sosial
Meningkatkan kesadaran dan pelestarian seni dan budaya lokal
Meningkatkan implementasi norma-norma budya dalam kehidupan bermasyarakat
Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya Langkat sejakusia dini
Jumlah kegiatan Seni budaya Belum Ada 3 kegiatan Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Pariwisata Kantor Pariwisata
Peningkatan penggunaan Bahasa dan nilai-nilai budaya Langkat dalam aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan
Jumlah kegiatan Seni budaya Belum Ada 3 kegiatan Program kegiatan sosial, keagamaan dan seni budaya
Kebudayaan Bag. Kesos Sekretariat Daerah
Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan Langkat
Jumlah bantuan kegiatan kelompok kebudayaan
8 lembagaadat
8 lembagaadat
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Kebudayaan Bag. Kesos Sekretariat Daerah
VII-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Terkendalinya Jumlah penduduk
Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan
Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan danpencatatan sipil yang sesuai dengan prinsip pelayanan prima
Penerbitan KTP (%) 51% 69% Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Catatan SipilPenerbitan Akte Kelahiran (%) 51,1% 71%
Kecepatan pengurusan KTP dan Akte Kelahiran (Hari)
6 Hari 2 Hari
Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melaluiupaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB
Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasama dengan masyarakat luas
PUS menjadi peserta KB 66,47% 68,16% Program Keluarga Berencana KB dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
Jumlah PUS yang terlayani kontrasepsi
131.713 135.862 Program pelayanan kontrasepsi KB dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
Peningkatan kualitas kesehatanreproduksi remaja
Jumlah Kegiatan Konseling 2 kegiatan 3 keg /thn Program Kesehatan Reproduksi Remaja
KB dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
Peningkatan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam kemampuan penga-suhan dan penumbuhkembangan anak
Jumlah kegiatan kelompok bina keluarga dan kelompok usaha keluarga
4 Kegiatan 20 Kegiatan Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
KB dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
VII-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.3 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi III (Memantapkan pembangunan perdesaan).
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA
PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya infrastruktur dan kapasitas kelembagaan desa
Meningkatkan infrastruktur desa
Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur di kawasan perdesaan
Panjang jalan Desa yang teraspal tt 250 km Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Pekerjaan Umum Dinas PUPanjang jalan Desa yang dikeraskan tt 250 kmPembangunan Sumur Bor/sarana air bersih
40Unit/tahun
100 Unit
Pembangunan MCK desa 6 Unit/tahun 30 UnitPembangunan/ penataan Pasar Pekan/Desa
3 unit 50 Unit Program pembangunan infrastruktur pedesaan
Perdagangan Dinas Perindag
Memberdayakan kapasitas kelembagaan desa
Peningkatan kapasitas kelembagaan desa
Kelengkapan lembaga pemerintahan Desa
100% 100% Program Peningkatan KeberdayaanMasyarakat Pedesaan
Pemberdayaan masyarakat dan desa
BPMDK
Jumlah kegiatan peningkatan kapasitas apartur desa
1 kegiatan/tahun
3 kegiatan/tahun
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Pemberdayaan masyarakat dan desa
BPMDK
Optimalisasi pelaksanaan Pos PelayananTerpadu (Posyandu)
100% 100% Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Kesehatan Dinas Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat pedesaan
Peningkatan pengelolaan keuangan pemerintah desa;
Peningkatan pengelolaan keuangan Pemerintah Desa
Prosentase dokumen pelaporan keuangan desa yang disusun tepat waktu
50% 100% Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Pemerintahan Umum BPMDK
Meningkatkan perekonomian masyarakat desa
Peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat desa
Jumlah kegiatan peningkatan ketrampilanmasyarakat desa
2 kegiatan/tahun
5 kegiatan/tahun
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Pemberdayaan masyarakat dan desa
BPMDK
Jumlah kegiatan Proyek padat karya mandiri
2 paket 12 paket Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja Disnaker
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan
Mendorong keikut sertaan masyarakat dalam merencanakan pembangunan di desa
Pelaksanaan Musrenbang di tingkat Kecamatan
100% 100% Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Pemerintahan Umum Kecamatan
Pelaksanaan Musrenbang di tingkat Desa 100% 100% Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Pemerintahan Umum BPMDK
VII-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.4 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi IV (Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayahmelalui penegakan supremasi Hukum dan HAM).
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA PROGRAM
PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPD PENAGGUNGJAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnyakeamanan danketertibanmasyarakat
Meningkatkan profesionalisme aparat penegak hukum (Satpol PP dan Linmas)
Peningkatan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) sesuai kebutuhan
PNS 46 orangHonor 34
PNS 46orang, Honor
74 Orang
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpollinmas
Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Jumlah kegiatan pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahantindak kriminal
1 kegiatan/tahun
1 kegiatan/tahun
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpollinmas
Meningkatkan pemberanrasan penyakit masyarkat (Pekat)
Pemberantasan penyakit masyarakat secara rutin dan terkoordinasi dengan aparat penegak hukum
Jumlah kegiatan rutin Pekat 1 Kegiatan/bln 1 Keg /bulan Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Pol PP
Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan dan politik
Meningkatkan wawasan kebangsaan
Memperkuat rasa nasionalisme
Jumlah Kegiatan peringatan hari besar nasional per tahun
7 Kegiatan 7 Keg/ thn Program peringatan/perayaanhari besar nasional keagaa-maan dan momen khusus
Lintas Urusan SKPD penyelenggaran peringkatan hari besar nasional
Jumlah kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan pertahun
1 Kegiatan/thn 3 keg /thn Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbanglinmas
Pendidikan politik masyarakat Peningkatan pendidikan politik masyarakat
Jumlah kegiatan pendidikan politik masyarakat
2 kegiatan 2 keg /thn Program pendidikan politik masyarakat
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbanglinmas
Partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada
71,30% 75%
Mewujudkan kepastian hukumdalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Meningkatkan kasadaran hukum dan HAM masyarakat
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan di Desa
1 Kegiatan/tahun
1 Kegiatan/tahun
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penegakan Perda Jumlah Operasi Penegakan Perda
1 Kegiatan/bulan
2 Kegiatan/bulan
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Pol PP
Mengoptimalkan penyelesaian persoalan
Pengoptimalan penyelesaian persoalan
Penanganan kasus hukum di PN dan PTUN
13 Kasus 75 Kasus Program Mengintensifkan penanganan pengaduan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
VII-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
hukum hukum masyarakat
Meningkatkan kualitas substansi peraturan perundang-undangan daerah
Pengoptimalan pengkajian produk hukum daerah dan data hukum
Jumlah Ranperda yang diharmonisasi
4 perda 25 perda Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Tabel 7.5 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi V (Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah).
SASARAN STRATEGI ARAHKEBIJAKAN
INDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
Meningkatkan kualitas dan kuantitassarana dan prasarana jalan
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalan dan jembatan
Pembangunan jalan-jalan kabupaten
799,41 Km 949,41 km Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas PU
Rehabilitasi/pemeliharaan jalan kabupaten dalam kondisi mantap
100 km 500 km Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas PU
Peningkatan kualitas talud/bronjong
Jumlah Talud/bronjong terbangun
1.000 m 8.500 m Program Pembangunan turap/talud/brojong
Pekerjaan Umum Dinas PU
Meningkatkan kualitas dan kuantitassarana dan prasarana pengairan/irigasi
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pengairan/irigasi.
Tersedianya jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik
42,67% 60% Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Pekerjaan Umum Dinas PU
Pembangunan infrastruktur sumber daya air (bendungan/embung/waduk)
1 keg 5 keg Program penyediaan dan pengolahan air baku
Pekerjaan Umum Dinas PU
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman
Meningkatakan kualitas sarana dan prasarana persampahan
Cakupan pelayanan persampahan
3 wilayah 3 wilayah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lingkungan Hidup Dinas Pertamanan dan kebersihan
Pengembangan Bank Sampah 2 unit 25 unit
Peningkatan kualitas sistem jaringan drainase
Tersedianya jaringan drainase skala wilayah
15.000 m 65.000 m Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Pekerjaan Umum Dinas PU
Pengendalian Banjir sungai Blenking di Kota Stabat dan sungai lainnya
Tersedianya infrastruktur pengendali banjir yang cukup terpadu untuk pengendalian genangan dan daya rusak air
5 kegiatan 25 kegiatan Program pengendalian banjir Pekerjaan Umum Dinas PU
VII-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
VII-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
Pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Langkat akan hunian yang layak dan sehat
Penataan kawasan kumuhnelayan/pantai dan bedahrumah kurang layak
Kegiatan operasional Tim PPSP
1 kegiatan 1 kegiatan Program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman (PPSP)
Pemerintahan Umum
Bag.Perekonomian
Meningkatkan kebutuhan energi bagi masyarakat
Peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik desa terpencil
Menurunnya jumlah Desa/Dusun tidak teraliri Listrik
2% 1% Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Distamben
Persentase rumah tangga yangmenggunakan listrik
90% 99%
Terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Meningkatkan penataan ruangyang sesuai dengan peraturanyang berlaku
Menyelesaiakan peraturan pelaksana Perda tentang RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033
Tersedianya dokumen rencana rinci tata ruang dan kawasan strategis kabupaten
belum ada 21 dokumen Program pengembangan data dan informasi
Penataan Ruang Bappeda
Terwujudnya sistem transportasiyang terpadu
Meningkatkan sistem transportasi daerah
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perhubungan
Pengadaan dan pemeliharaan sarana umum perhubungan
100% 100% Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Peningkatan kualitas manajemen lalu lintas dan angkutan jalan
Rasio angkutan umum per 1000 penduduk
4,47 6,13 Program peningkatan pelayanan angkutan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Peningkatan pembinaan teknis pengguna transportasi yang berkelanjutan
Jumlah uji KIR angkutan umum 4.375 Unit 6000 Unit Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Perhubungan Dinas Perhubungan
Peningkatan sarana dan prasarana angkutan laut
Kegiatan Pembangunan Dermaga Nelayan
1 kegiatan 5 kegiatan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Perhubungan Dinas Perhubungan
VII-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.6 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi VI (Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing).
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya pelaku Kelompok UMKM yang berbasis potensi lokal dan mampu bersaing
Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan
Peningkatan pembinaan koperasi dan lembaga keuangan mikro
Jumlah Koperasi Aktif 250 buah 294 buah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Peningkatan kualitas sumber daya pelaku UMKM melalui fasilitasi permodalan, promosi, kerjasama usaha dan informasi usaha
Kegiatan fasilitasi dan kajian kebijakan iklim UKM
2 kegiatan 10 kegiatan Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di masyarakat
Kegiatan fasilitasi pengembangan kewirausahaan
2 kegiatan 10 kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Peningkatan ketahanan pangan dan pengawasan kualitas bahan makanan produksi UMKM
Jumlah kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
4 kegiatan/th 4 kegiatan/th
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Kesehatan Dinas Kesehatan
Mengembangkan industri kreatif dan Kerajinan Rakyat
Meningkatnya Jumlah kelompok industri kreatif dan kerajiann rakyat
634 buah 700 buah Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Perindustrian Dinas Perindag
Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing
Menciptakan lapangan kerja formal dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Menciptakan kesempatan kerja melalui peningkatan investasi
Kegiatan peningkatan iklim investasi
1 kegiatan 5 kegiatan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Penanaman modal Dinas Kop UKM
Mengoptimalkan program-program perluasan kesempatan kerja yg dilakukan oleh pemerintah, melalui program Padat Karya Produktif
Terbentuknya jiwa dan semangat kewirausahaan (TTG)
16 Orang 128 Orang Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja Disnaker
Perlindungan tenaga kerja dengan penegakan peraturan tentang ketenagakerjaan dan peningkatan fungsi Lembaga Bipartit dan Tripartit
Jumlah Penyelesaian kasus-kasus ketenagakerjaan
250 kasus 184 Kasus Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja Disnaker
Peningkatan kualitas SDM dengan pelatihan ketrampilan yang berbasis kompetensi
Jumlah kegiatan pelatihan ketrampilan
5 paket 33 paket Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Disnaker
VII-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
VII-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian tanaman pangan
Mempertahankan tingkat produksi pangan di Kabupaten Langkat
Tercapainya tingkat produksi : Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Pertanian Dinas PertanianPadi (ton) 469.151 555.030Jagung (ton) 163.399 203.512Kedelai (ton) 622 3.299Cabe (ton) 1.858 2.859Kacang Panjang (ton) 2.850 3.573Durian (ton) 11.006 11.278Manggis (ton) 2.190 2.224Rambutan (ton) 6.431 6.624
Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian
Produktifitas tanaman pangan utama
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian Dinas Pertanian
Produktifitas tanaman pangan utama Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunanPadi (Kw/Ha) 58,18 58.20
Jagung (Kw/Ha) 64,34 66,33Kedelai (Kw/Ha) 14,50 16,10Cabe (Kw/Ha) 39,34 40,87Kacang Panjang (Kw/Ha) 50,40 51,65
Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan
145 OrangPPL
145 OrangPPL
Program pemberdayaan penyuluh pertanian
Pertanian Dinas Pertanian
jumlah kelompok tani aktif
1.904Kelompok
2.002Kelompok
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pertanian Dinas Pertanian
Meningkatkan produksi dan produktivitas tanamanperkebunan
Peningkatan produksi tanaman perkebunan utama
Tercapainya tingkat produksi : Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/ perkebunan
Pertanian Dinas HutbunKelapa Sawit (ton) 3.008.838 4.208.838Karet (ton) 69.591 129.591Kakao (ton) 6.031 9.031Kopi (ton) 52,15 55,15Kelapa (ton) 3422,44 3482,44
VII-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya produksipertanian, perkebunan,perikanan dan peternakan
Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
Fasilitasi pembiayaan dan pembinaan bagi usaha perkebunan, khususnya perkebunan rakyat
Meningkatnya produktivitas : Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian Dinas HutbunKelapa Sawit (ton/Ha) 20,45 25,61Karet (ton/Ha) 1,37 2,30Kakao (ton/Ha) 0,93 1,2
Menghidupkan dan memperkuat lembaga petani kebun
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan
20 Orang PPL 28 Orang PPL Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Pertanian Dinas Hutbun
Meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan
Meningkatnya jumlah Ternak besar, ternak kecil dan Unggas
Populasi Ternak : Program peningkatan produksi hasil peternakan
Pertanian Dinas PeternakanSapi (ekor) 160.821 213.468Kerbau (ekor) 3.249 4.005Domba (ekor) 340.282 376.108Kambing (ekor) 284.439 310.704Babi (ekor) 29.345 34.031Ayam Buras (ekor) 1.256.268 1.346.798Ayam Ras Petelur (ekor) 3.531.191 3.616.785Ayam Ras Pedaging (ekor) 4.588.705 4.709.205Itik (ekor) 260.008 282.343
Memperkuat fungsi-fungsi pengawasan penyakit yang berhubungan dengan hewan
Jumlah sampel yang diambil dan diperiksa
190 sampel 1000 sampel Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Pertanian Dinas Peternakan
Menghidupkan dan memperkuat lembaga kelompok peternak
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan/peternakan
36 Orang PPL 39 Orang PPL Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Pertanian Dinas Peternakan
Peningkatan kemampuan/kualitas SDM peternak
Produksi daging lembu (Kg/th) 334.500 370.096 Program peningkatan
penerapan teknologi petemakan
Pertanian Dinas Peternakan
Produksi daging unggas (Kg/th) 4.578.736 5.065.983
Produksi telur ayam/itik (butir/th) 15.850.645 17.537.396
VII-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA PROGRAM
PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya produksi pertanian,perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan pertumbuhan sub-sektor perikanan
Peningkatan produksi perikanan tangkap dan budi daya
Produksi perikanan tangkap (ton) 22.741 36.624,61 Program pengembangan perikanan tangkap
Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan danKelautanJumlah Unit Kapal penangkap ikan
Ukuran kecil ≤ 5Gt 373 548Ukuran 5 Gt – 10 Gt 4.954 7.279Ukuran ≥ 10 Gt 217 319Produksi perikanan budi daya air payau (Ton)
7.746 12.475,01 Program pengembangan budidaya perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan danKelautan
Produksi perikanan budi daya air tawar (ton)
299 481,54
Jumlah Sarana Budi Daya Luas Tambak Aktif (Ha) 1.923,5 2.957Luas Kolam air tawar (Ha) 119,6 184Jumlah keramba (unit) 2.035 5.064
Peningkatan sistem kelembaga-n nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan
Jumlah kelompok nelayan aktif 459 kelompok 492 kelompok Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan danKelautan
Meningkatkan pemasaran Produk perikanan
Fasilitasi pemasaran produk-produk perikanan
Produksi ikan asin (Ton) 131,28 264,05 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan danKelautanProduksi Terasi (ton) 49,55 99,66
Produksi lain-lain olahan ikan (ton) 18,98 38,18Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal
Pengembangan pariwisata berbasis Lingkungan, Bahari, Religi dan budaya
Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kawasan wisata
Jumlah kegiatan pengembangan destinasi pariwisata
4 kegiatan /th 4 kegiatan /th Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pariwisata
Peningkatan promosi dan kerjasama pariwisata
Jumlah wisatawan 64.300 org 534.000 org Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pariwisata Kantor Budpar
Mengembangkan gerakan sadar wisata berbasis komunitas
Jumlah kegiatan pengembangan kemitraan
3 kegiatan/th 3 kegiatan /th Program Pengembangan Kemitraan
Pariwisata Kantor Budpar
Melestarikan nilai-nilai Religi HaulTuan Guru Babusalam dan budaya Melayu Langkat sebagai modal sosial masyarakat
Jumlah kegiatan/even wisata budaya dan religi
5 kegiatan/th 5 kegiatan /th Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Pariwisata Kantor Kebudayaan dan Pariwisata
VII-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA PROGRAM
PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Berkembangnya pemasaran berbasis ekonomi lokal dan mampu berdaya saing
Pengembangan pasartradisional/desa
Peningkatan revitalisasi pasar tradisional
Kegiatan penataan Pasar Pekan/Desa 3 Unit 50 Unit Program pembangunan infrastruktur pedesaan
Perdagangan Disperindag
Pengembangan lembaga kemetrologian daerah
Peningkatan perlindungan konsumen melalui Tera dan atau tera ulang alat ukur, alat takar, alat timbang dan perlengkapannya
Jumlah kegiatan 3 kegiatan/th 4 kegiatan /th Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Perdagangan Disperindag
Pembentukan BUMD baru
Pembentukan BUMD baru di bidang pengembangan Sumber Daya Alam Kabupaten Langkat
Pembentukan BUMD Baru belum ada 2 Unit Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Pemerintahan Umum
BPKAD
VII-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.7 Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Prioritas Misi VII (Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan).
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA
PROGRAM PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Terkendalinya dampak pembangunan terhadap lingkungan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu
Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan baku mutu udara, air dan tanah
Penghargaan Adipura Dapat Dapat Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
LingkunganHidup
Badan Lingkungan Hidup
Jumlah kegiatan perlindungan dan konservasi SDA
4 kegiatan 4 keg /th Program Perlindungan dan KonservasiSumber Daya Alam
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
perusahaan memenuhi ambang batas limbah cair
85% 95% Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
perusahaan memenuhi ambang batas limbah padat
85% 95%
perusahaan memenuhi ambang batas limbah gas
85% 95%
Terselenggaranyaperlindungan dan konservasi sumber daya alam
Meningkatkan pengelolaan dan pengendalian SDA pertambangan yang ramah lingkungan
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDA pertambangan yang ramah lingkungan.
Bertambahnya jumlah izin di bidang pertambangan dan energi
39 unit 47 unit Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Distamben
Peningkatan pengawasan ekploitasi SDA pertambangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Data potensi pertambangan dan energi
4 kegiatan 20 kegiatan Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Distamben
Meningkatkan pengelolaan SDA hutan yang lestari
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya hutan.
Jumlah kegiatan sosialisasi 1 kegiatan/th 2 kegiatan /th Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Kehutanan Dinas Hutbun
Pengawasan peredaran hasil hutan untukmenjamin kelangsungan sistem distribusilegal.
jumlah kegiatan penertiban 1kegiatan/tahun
2kegiatan/tahu
n
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
Kehutanan Dinas Hutbun
Akselarasi rehabilitasi hutan mangrove Luas Lahan Hutan yang direhabilitasi 356 Ha 406 Ha Program rehabilitasi hutan dan lahan Kehutanan Dinas Hutbun
Meningkatkan pengelolaan DASdan sempadan sungai dan pantai
Terpeliharanya hutan daerah tangkapan air disepanjang DAS 4 sungai besar di Kab.Langkat.
Jumlah kegiatan perlindungan dan konservasi SDA
4 Keg /th 1 Keg /th Program Perlindungan dan KonservasiSumber Daya Alam
Lingkungan Hidup
BLH
Terjaganya hutan mangrove sebagai buffer zone terhadap abrasi pantai
Jumlah kegiatan pengelolaan dan pengawasan ekosistem pesisir laut
belum ada 2 keg /th Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
Lingkungan Hidup
BLH
VII-32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Terwujudnya kawasanperkotaan bersih, hijau dan ramah lingkungan
Pemeliharaan aksesoris keindahan kota, dan norma penghargaan Adipura
Pembangunan dan pemeliharaan taman-taman kota.
Terpeliharannya Taman-taman kota
100% 100% Program pembangunan danpemeliharaan tanam-tamankota
Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan danPertamanan
Meningkatkan sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Langkat
Pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Jumlah sarana pengelolaan sampah
4 unit 6 unit Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan danPertamanan
Berkurangnya tingkat resiko akibat bencana/kebakaran
Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran
Peningkatan peran serta masyarakat dalam kesiap-siagaan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran
Jumlah kegiatan 5kegiatan/tahun
5 keg/ tahun Program pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana
Penaggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan/ penyuluhan
392 orang 1300 orang
Persiapan kedaruratan dan logistik penanggulangan bencana
Jumlah KK yang menerima bantuan bahan material bangunan
77 KK 880 KK Program kedaruratan dan logistik penanggulangan bencana
Penaggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Peningkatan cakupan pelayanan kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran
Jumlah anggota Pemadam kebakaran
114 orang 204 orang Program pengendalian kebakaran
Penaggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana DaerahJumlah peralatan
pemadaman kebakaran4 Unit/Pos 7 Unit/Pos
VII-33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
7.2 Kebijakan pembangunan Lintas Bidang.
Kebijakan pembangunan lintas Bidang dimaksudkan untuk peningkatankoordinasi, integrasi, sikronisasi dan sinergitas SKPD dalam pelaksanaanprogram/kegiatan lintas bidang, guna menjawab permasalahan yangtimbul di masyarakat. Kebijakan pembangunan lintas bidang yangdimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan menjadipenggunaan lainnya.Lahan pertanian pangan di Kabupaten Langkat semakin berkurangdikarenakan beralihnya fungsi lahan pertanian tanaman panganmenjadi lahan pertanian non pangan dan lahan non pertanian. Hasil Penelitian Mahasiswa Departemen Agribisnis FakultasPertanian Universitas Sumatera Utara Medan tahun 2010,menunjukkan bahwa: (1). Laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Langkat periode 1998
– 2007 adalah sebesar 11.44 % atau sebesar 10.284 Ha yangberalih fungsi menjadi perkebunan (seperti kelapa sawit, karet,rambutan dll) dan untuk perumahan serta sarana publik (sepertiSPN). Sejak tahun 1998 - 2007 laju alih fungsi tertinggi terjadipada periode tahun 1999 – 2000 yakni sebesar 11,63%.
(2). Motivasi petani mempertahankan lahannya 75% dikarenakantidak ada pilihan lain, motivasi petani mengganti komoditi usahataninya 90,91% dikarenakan harga komoditi pengganti lebihmahal dan motivasi petani menjual lahannya 90% dikarenakankebutuhan mendesak.
(3). Proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi sepuluh tahun kedepan (2017) adalah 42.969,09 Ha dan 124.435,52 Ton.Diproyeksikan sebesar 36.603,91 Ha atau 46 % luas lahan sawahyang dialihfungsikan dan diproyeksikan produksi beras akanberkurang sebesar 106.002,41 Ton sejak tahun 2007.
(4) Dampak alih fungsi lahan sawah terhadap kecukupan pangandiproyeksikan menyebabkan defisit produksi beras sebesar23.110,05 Ton pada tahun 2017.
Pernyataan dari Dinas Pertanian Kabupaten Langkat yang dimuat diHarian Medan Bisnis tanggal 17 oktober 2012 menyebutkan bahwaalih fungsi lahan di Kabupaten Langkat setiap tahun menyebabkanlahan sawah menyusut berkisar 2,3%. Akibatnya, areal persawahan diLangkat semakin berkurang. Bahkan, menurut data Dinas PertanianLangkat tahun 2011, luas lahan sawah di daerah tersebut tinggal40.436 ha. Kondisi ini menyusut jika dibanding tahun sebelumnya,yakni 42.985 ha. Hal ini menjadi salah satu sebab menurunnyaproduksi tanaman padi sawah dari 468.322 Ton pada tahun 2009
VII-34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
turun menjadi 400.273 Ton pada tahun 2010, dan meningkat lagimenjadi 444.563 Ton pada tahun 2013.Dengan demikian dikhawatirkan Pemerintah Daerah kesulitan dalammengupayakan terwujudnya kemandirian, ketahanan, dan kedaulatanpangan di Kabupaten Langkat. Dalam rangka mempertahankanstatus sebagai lumbung pangan di Sumatera Utara dan mendukungkebutuhan pangan nasional, perlu dilakukan upaya serius untukmelakukan perlindungan lahan pangan berkelanjutan, salah satunyadengan membuat Peraturan Daerah tentang perlindungan lahanpertanian pangan berkelanjutan.Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan diselenggarakandengan tujuan:
a. melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secaraberkelanjutan;
b. menjamin tersedianya lahan pertanian pangan secaraberkelanjutan;
c. mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan; d. melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani; e. meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani untuk
mewujudkan kemakmuran serta kesejahteraan petani danmasyarakat;
f. mewujudkan revitalisasi pertanian. Perangkat hukum yang menjadi acuan untuk menentukan jangkauandan arah pengaturan Ranperda ini diantaranya adalah: a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Keduaa tas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang PerlindunganLahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;e. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan
dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;f. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah;g. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Langkat.Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung Kegiatan ini adalah:1. Penyusunan Peraturan Bupati tentang tim perlindungan lahan
pertanian tanaman pangan berkelanjutan. 2. Penetapan kawasan pertanian tanaman pangan berkelanjutan,
lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan dan lahancadangan pertanian tanaman pangan berkelanjutan.
VII-35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3. Pengembangan terhadap lahan pertanian tanaman panganberkelanjutan.
4. Penyusunan Peraturan Bupati tentang pembinaan kepada setiaporang yang terikat dengan pemanfaatan lahan pertanian tanamanpangan berkelanjutan.
5. Penyusunan Peraturan Bupati kepada pemilik lahan, petanipenggarap, dan/atau kelompok tani yang masuk dalam programperlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan.
6. Penyusunan Peraturan Bupati tentang tata cara alih fungsipertanian tanaman pangan berkelanjutan.
VII-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.8 Arah Kebijakan dan Program Pengendalian alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan menjadi penggunaan lainnya tahun 2014-2019.
MISI 4 : Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah melalui penegakan supremasi Hukum dan HAM
SASARAN STRATEGIARAH
KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA PROGRAM
PRIORITASPEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPD PENAGGUNGJAWABKONDISI
AWALKONDISI
AWALLuas lahan pertanian pangan berkelanjutan 0 Ha. 8.379 Ha.
Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Meningkatkan kasadaran hukum dan HAM masyarakat
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan di Desa
1 Kegiatan/tahun
1 Kegiatan/tahun
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Meningkatkan kualitas substansi peraturan perundang-undangan daerah
Penataan peraturan penggunaan lahan pertanian pangan berkelanjutan
Penyusunan Peraturan Bupati tentang tim perlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan.
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penyususunan Peraturan Bupati tentang Penetapan kawasan pertanian tanaman pangan berkelanjutan, lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan dan lahan cadangan pertanian tanaman pangan berkelanjutan
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penyusunan Peraturan Bupati tentang pembinaan kepada setiap orang yang terikatdengan pemanfaatan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penyusunan Peraturan Bupati kepada pemilik lahan, petani penggarap, dan/atau kelompok tani yang masuk dalam program perlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penyusunan Peraturan Bupati tentang tata cara alih fungsi pertanian tanaman pangan berkelanjutan
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
VII-37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Penegakan Perda Jumlah Operasi Penegakan Perda 1 Kegiatan/bulan
2 Kegiatan/bulan
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Pol PP
MISI 5 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah
SASARAN STRATEGIARAH
KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJAPROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
Meningkatkan kualitas dan kuantitassarana dan prasaranapengairan/irigasi
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pengairan/irigasi.
Tersedianya jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik
42,67% 60% Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Pekerjaan Umum Dinas PU
Pembangunan infrastruktur sumber daya air (bendungan/embung/waduk)
1 keg 5 keg Program penyediaan dan pengolahan air baku
Pekerjaan Umum Dinas PU
Terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Meningkatkan penataan ruang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
Menyelesaiakan peraturanpelaksana Perda tentang RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033
Tersedianya dokumen rencanarinci tata ruang dan kawasan strategis kabupaten
belum ada 21 dokumen Program pengembangan data dan informasi
Penataan Ruang Bappeda
Misi 6 : Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saingMeningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian tanaman pangan
Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian
Produktifitas tanaman pangan utama
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian Dinas Pertanian
Produktifitas tanaman pangan utama Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunanPadi (Kw/Ha) 58,18 58.20
Jagung (Kw/Ha) 64,34 66,33Kedelai (Kw/Ha) 14,50 16,10Cabe (Kw/Ha) 39,34 40,87Kacang Panjang (Kw/Ha) 50,40 51,65
Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan
145 OrangPPL
145 OrangPPL
Program pemberdayaan penyuluh pertanian
Pertanian Dinas Pertanian
jumlah kelompok tani aktif 1.904Kelompok
2.002Kelompok
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pertanian Dinas Pertanian
VII-38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
2. Pengurangan tingginya laju kerusakan jalan akibat Over Tonase.Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan uratnadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalamusaha pengembangan kehidupan dan ekonomi rakyat. Dalam rangkatersebut, pemerinah daerah mempunyai hak sekaligus kewajibanmengatur dan memelihara jalan yang ada diwilayahnya sehinggaselain dapat memanfaatkan secara optimal dari segi ekonomi jugatercipta stabilitas dan unsur keadilan bagi masyarakat dalampenggunaan jalan tersebut.Sebagai salah satu daerah yang mempunyai hasil tambang Galian C,hasil perusahaan perkebunan dan kawasan wisata yang berskalanasional, Kabupaten Langkat harus mempunyai sarana transportrasiyang representatif untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut.Namun dilain pihak kelancaran arus lalu lintas masyarakat lainnyadalam menjalankan aktivitas sehari-hari juga tidak boleh terganggudengan adanya pengangkutan hasil pertambangan dan perkebunantersebut.Demi memenuhi kebutuhan tersebut dan demi memenuhi rasakeadilan dan keamanan serta kenyamanan semua komponenmasyarakat, Pemerintah Daerah perlu mengambil kebijakan untukmengatur penyelenggaraan jalan daerah. Penyelenggaraan jalandaerah adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,pembangunan dan pengawasan jalan daerah
Penyelenggaraan jalan daerah bertujuan untuk :
a. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan,pengaturan, pembangunan, pengawasan dan pembinaan jalan;
b. menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan umum danpembiayaan jaringan jalan kabupaten;
c. mendorong optimalisasi segenap sumber daya yang dimiliki olehPemerintah Kabupaten dalam pembinaan jalan;
d. mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan; dan e. mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal dalam
pemberian layanan kepada masyarakat.Perangkat hukum yang menjadi acuan untuk menentukan jangkauandan arah pengaturan Ranperda ini diantaranya adalah:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Keduaa tas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;d. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
VII-39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
e. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintahan, Pemerintahan DaerahProvinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
VII-40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.9 Arah Kebijakan dan Program Pengurangan tingginya laju kerusakan jalan akibat Over Tonase tahun 2014-2019.
MISI 4 : Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah melalui penegakan supremasi Hukum dan HAM
SASARAN STRATEGIARAH
KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJACAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANBIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISI
AWALRasio panjang jalankabupaten kondisi baik
51,21% 60,82%
Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Meningkatkan kasadaran hukum danHAM masyarakat
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan di Desa
1 Kegiatan/tahun
1 Kegiatan /tahun Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Meningkatkan kualitassubstansi peraturan perundang-undangan daerah
Penataan peraturan penggunaan pengelolaanjalan kabupaten
Penyusunan Peraturan Daerahitentang penyelenggaraan jalan kabupaten
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penyususunan Peraturan Bupati tentang peraturan pelaksana Peraturan Daerah tentang penyelenggaraan jalan kabupaten
Belum ada 1 PeraturanBupati
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penegakan Perda Jumlah Operasi Penegakan Perda
1 Kegiatan/bulan
2 Kegiatan /bulan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
Kesatuan Bangsadan Politik DalamNegeri
Pol PP
MISI 5 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayahMeningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
Meningkatkan kualitasdan kuantitas sarana dan prasarana jalan
Peningkatan kualitas dankuantitas sarana dan prasarana jalan dan jembatan
Pembangunan jalan-jalan kabupaten
799,41 Km 949,41 km Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas PU
Rehabilitasi/pemeliharaan jalan kabupaten dalam kondisi mantap
100 km 500 km Program rehabilitasi/ pemeliharaanJalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas PU
Terwujudnya sistem transportasi yang terpadu
Meningkatkan sistem transportasi daerah
Peningkatan kualitas manajemen lalu lintas dan angkutan jalan
Rasio angkutan umum per 1000 penduduk
4,47 6,13 Program peningkatan pelayanan angkutan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Peningkatan pembinaan teknis pengguna transportasi yang berkelanjutan
Jumlah uji KIR angkutan umum 4.375 Unit 6000 Unit Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Perhubungan Dinas Perhubungan
VII-41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
3. Percepatan pembangunan kepariwisataan di wilayah KabupatenLangkat.
Dalam perkembangan pembangunan daerah di Kabupaten Langkatperanan dan penyelenggaraan di sektor pariwisata mempunyai peranstrategis dalam mendukung pembangunan daerah sebagai upayamemajukan kesejahteraan masyarakat dan penyelenggaraanpemerintahan. Kepariwisataan harus dikembangkan potensi danperannya untuk mewujudkan pembangunan, pemberdayaan danpengembangan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkanpelayanan kepada masyarakat, kemandirian daerah, pemerataan,keadilan dan peran serta masyarakat dengan memperhatikan potensidaerah.Pentingnya peningkatan dan pengembangan kepariwisataandisebabkan adanya kenyataan bahwa Kabupaten Langkat memilikikeunggulan comparative dalam kepariwisataan dengan masuknyaTangkahan-Leuser dan sekitarnya serta Bukit Lawang dan sekitarnyamenjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). KSPN adalahkawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensiuntuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruhpenting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi,sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukunglingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan (PP No. 50 Tahun2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan KepariwisataanNasional). Guna mempercepat pembangunan kepariwisataan diKabupaten Langkat perlu sinkranosasi perencanaan dan pelaksanaanpembangunan di sekitar kawasan wisata. Dengan adanya koordinasitersebut diharapkan pembangunan kepariwisataan di KabupatenLangkat dapat dipercepat, terarah dan terstruktur, sertaberkelanjutan.
Asas Dan Tujuan
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan daerah diselenggarakanberdasarkan asas: manfaat, kekeluargaan, adil dan merata,keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan,demokratis, kesetaraan; dan kesatuan. diwujudkan melaluipelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan daerah denganmemperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budayadan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
Pembangunan kepariwisataan daerah bertujuan untuk meningkatkanpemanfaatan keunikan, kekhasan, keindahan alam dan/ataukeindahan jenis atau keanekaragaman jenis satwa liar dan/atau jenistumbuhan yang terdapat di kawasan obyek wisata.
Jangkauan dan arah kebijakan pembangunan.
Arah dan jangkauan kebijakan Percepatan pembangunankepariwisataan di wilayah Kabupaten Langkat adalah untukmempercepat pembangunan pariwisata, guna memperluaspemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat daripotensi wisata di Kabupaten Langkat, sekaligus memberikan
VII-42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
kepastian hukum atas obyek tersebut. Maka sangatlah penting untukmembentuk sebuah kebijakan yang berupa Percepatan pembangunankepariwisataan di wilayah Kabupaten Langkat. Sebagai arahan yangkomprehensif terhadap Penyelenggaraan Kepariwisataan. Dengandemikian kebijakan ini lebih mengedepankan perencanaan danpembangunan pariwisata secara terstruktur dan berkelanjutandengan harapan pembangunan pariwisata akan mempercepatpeningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perangkat hukum yang menjadi acuan untuk menentukan jangkauandan arah kebijakan ini diantaranya adalah:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah;
b. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SumberDaya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
c. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata;d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;e. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;f. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang PengusahaanPariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, TamanHutan Raya dan Taman Wisata Alam;
i. Peraturan pemerintah nomor 50 tahun 2011 tentang rencana indukpembangunan kepariwisataan nasional;
j. Peraturan Pemerintan Nomor 52 Tahun 2012 Tentang SertifikasiKompetensi Dan Sertifikasi Usaha Di Bidang Pariwisata.
VII-43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 7.10 Arah Kebijakan dan Program Percepatan pembangunan kepariwisataan di wilayah Kabupaten Langkat tahun 2014-2019.
MISI 4 : Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah melalui penegakan supremasi Hukum dan HAM
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI AWAL
KONDISIAWAL
Meningkatnya jumlahwisatawan berkunjung keLangkat
84.000 orang 113.000 orang
Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraanpemerintahan yang baik
Meningkatkan kasadaran hukum danHAM masyarakat
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan di Desa
1 Kegiatan /tahun 1 Kegiatan /tahun Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Meningkatkan kualitassubstansi peraturan perundang-undangan daerah
Penataan peraturan penggunaan pengelolaan jalan kabupaten
Penyususunan Peraturan Bupati tentang peraturan pelaksana Peraturan Daerah tentang Ripparda
Belum ada 1 Peraturan Bupati Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Pemerintahan Umum
Bag. Hukum Sekretariat daerah
Penegakan Perda Jumlah Operasi PenegakanPerda
1 Kegiatan /bulan 2 Kegiatan /bulan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Pol PP
MISI 5 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayahMeningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah
Meningkatkan kualitasdan kuantitas sarana dan prasarana jalan
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalan dan jembatan
Pembangunan jalan-jalan kabupaten (kawasan wisata)
799,41 Km 949,41 km Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas PU
Rehabilitasi/pemeliharaan jalan kabupaten dalam kondisi mantap (Kawasan wisata)
100 km 500 km Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan Umum Dinas PU
Terwujudnya sistem transportasi yangterpadu
Meningkatkan sistem transportasi daerah
Peningkatan kualitas manajemen lalu lintas dan angkutan jalan
Rasio angkutan umum per 1000 penduduk (angkutan umum ke kawasan wisata)
4,47 6,13 Program peningkatan pelayanan angkutan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Peningkatan pembinaan teknis pengguna transportasi yang berkelanjutan
Jumlah uji KIR angkutan umum
4.375 Unit 6000 Unit Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Perhubungan Dinas Perhubungan
VII-44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
VII-45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
MISI 5 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
Terwujudnya poladan struktur ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Meningkatkan penataan ruang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
Menyelesaiakan peraturan pelaksana Perda tentang RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033
Tersedianya dokumen rencana rinci tata ruang dankawasan strategis kabupaten (Kawasan wisata)
belum ada 2 dokumen Program pengembangan data dan informasi
Penataan Ruang Bappeda
MISI 6 : Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya pelaku KelompokUMKM yang berbasis potensi lokal dan mampubersaing
Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan
Peningkatan pembinaan koperasi dan lembaga keuangan mikro
Jumlah Koperasi Aktif 250 buah 294 buah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Peningkatan kualitas sumber daya pelaku UMKM melalui fasilitasi permodalan, promosi, kerjasama usaha dan informasi usaha
Kegiatan fasilitasi dan kajian kebijakan iklim UKM
2 kegiatan 10 kegiatan Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di masyarakat
Kegiatan fasilitasi pengembangan kewirausahaan
2 kegiatan 10 kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Mengembangkan industri kreatif dan Kerajinan Rakyat
Meningkatnya Jumlah kelompok industri kreatif dan kerajiann rakyat
634 buah 700 buah Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Perindustrian Dinas Perindag
VII-46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang berdaya saing
Menciptakan lapangan kerja formal dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Menciptakan kesempatan kerja melalui peningkatan investasi
Kegiatan peningkatan iklim investasi
1 kegiatan 5 kegiatan Program Peningkatan IklimInvestasi dan Realisasi Investasi
Penanaman modal Dinas Kop UKM
Mengoptimalkan program-program perluasan kesempatan kerja yg dilakukan oleh pemerintah, melalui program Padat Karya Produktif
Terbentuknya jiwa dan semangat kewirausahaan (TTG)
16 Orang 128 Orang Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tenaga Kerja Disnaker
Perlindungan tenaga kerja dengan penegakan peraturantentang ketenagakerjaan dan peningkatan fungsi Lembaga Bipartit dan Tripartit
Jumlah Penyelesaian kasus-kasus ketenagakerjaan
250 kasus 184 Kasus Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja Disnaker
Peningkatan kualitas SDM dengan pelatihan ketrampilanyang berbasis kompetensi
Jumlah kegiatan pelatihan ketrampilan
5 paket 33 paket Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Disnaker
Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian tanaman pangan
Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian
Jumlah Penyuluh pertanian Lapanganjumlah kelompok tani aktif
145 Orang PPL1.904 Kelompok
145 Orang PPL2.002 Kelompok
Program pemberdayaan penyuluh pertanianProgram Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pertanian Dinas Pertanian
Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan produksi dan produktivitas tanamanperkebunan
Menghidupkan dan memperkuat lembaga petani kebun
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan
20 Orang PPL 28 Orang PPL Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Pertanian Dinas Hutbun
Meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan
Menghidupkan dan memperkuat lembaga kelompok peternak
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan/peternakan
36 Orang PPL 39 Orang PPL Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Pertanian Dinas Peternakan
VII-47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKANINDIKATORKINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAMPRIORITAS
PEMBANGUNAN
BIDANGURUSAN
SKPDPENAGGUNG
JAWABKONDISI
AWALKONDISIAKHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan pertumbuhan sub-sektor perikanan
Peningkatan sistem kelembaga-n nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan
Jumlah kelompok nelayan aktif
459 kelompok Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan dan Kelautan492 kelompok
Meningkatkan pemasaran Produk perikanan
Fasilitasi pemasaran produk-produk perikanan
Produksi ikan asin (Ton) 131,28 264,05 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan dan KelautanProduksi Terasi (ton) 49,55 99,66
Produksi lain-lain olahan ikan (ton)
18,98 38,18
Mengembangkankawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal
Pengembangan pariwisata berbasis Lingkungan, Bahari, Religi dan budaya
Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kawasanwisata
Jumlah kegiatan pengembangan destinasi pariwisata
4 kegiatan /th 4 kegiatan /th Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pariwisata
Peningkatan promosi dan kerjasama pariwisata
Jumlah wisatawan 64.300 org 534.000 org Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pariwisata Kantor Budpar
Mengembangkan gerakan sadar wisata berbasis komunitas
Jumlah kegiatan pengembangan kemitraan
3 kegiatan/th 3 kegiatan /th Program Pengembangan Kemitraan
Pariwisata Kantor Budpar
Melestarikan nilai-nilai Religi Haul Tuan Guru Babusalam dan budaya Melayu Langkat sebagai modal sosial masyarakat
Jumlah kegiatan/even wisata budaya dan religi
5 kegiatan/th 5 kegiatan /th Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Pariwisata Kantor Kebudayaan dan Pariwisata
Berkembangnya pemasaran berbasis ekonomilokal dan mampuberdaya saing
Pengembangan pasartradisional/desa
Peningkatan revitalisasi pasartradisional
Kegiatan penataan Pasar Pekan/Desa
3 Unit 50 Unit Program pembangunan infrastruktur pedesaan
Perdagangan Disperindag
VII-48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
7.3 Kebijakan pembangunan Lintas Wilayah.
1. Kebijakan pembangunan berdimensi kewilayahan dilaksanakandengan :a. Peningkatan pelayanan pusat kegiatan kawasan yang merata dan
berhierarki.b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan
prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumber daya air,serta prasarana dan sarana wilayah yang terpadu dan merata diseluruh kawasan.
c. Peningkatan sarana dan prasarana yang merata dan terpadu diseluruh wilayah Kabupaten Langkat.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melaui pelatihan-pelatihan dan penyuluhan oleh pemerintah dan instansi terkait,seperti pelatihan bidang pertanian, perikanan, perkebunan, danlain-lain, serta pemerataan penduduk di Wilayah KabupatenLangkat.
e. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi baik darat,kereta api maupun laut yang berpotensi dan dapat dikembangkan.
2. Rencana Struktur Ruang.
Berdasarkan RTRW Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan untuktata jenjang pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Langkat yaituStabat, Pangkalan Brandan (Babalan) dan Kuala merupakan sebagaiPusat Kegiatan Lokal (PKL). Sedangkan untuk Pusat Kegiatan LokalPromosi (PKLp), yaitu Tanjung Pura dan Pangkalan Susu diarahkanmenjadi Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Oleh sebab itu rencanakedepan yang menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kecamatan-kecamatan yang telah ditetapkan RTRW Provinsi Sumatera Utarasebagai PKL, dengan tetap membagi 3 wilayah pengembangan.
Rencana ke depan sistem pusat-pusat pelayanan di KabupatenLangkat tetap akan dibagi menjadi 3 wilayah pengembangan, yaituLangkat Hulu, Langkat Hilir dan Teluk Haru. Dimana ditetapkan pula2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yaitu Stabat dan Pangkalan Brandan(Babalan) serta 1 Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), yaitu Kuala.Untuk lebih jelas pembagian tata jenjang sistem pusat-pusatpelayanan di Kabupaten Langkat dapat dilihat pada Tabel 2.21berikut.
3. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi.
Untuk mendukung Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah KabupatenLangkat, rencana pengembangan jaringan jalan dibentuk melalui :a. Peningkatan fungsi jaringan jalan regional meliputi :
Kota Binjai - Stabat - Tanjung Pura - Pangkalan Brandan -Besitang - Kuala Simpang (Provinsi Aceh);
Stabat – Binjai – Selesai – Kuala – Sei Bingai – Kabupaten Karo; Stabat – Binjai – Selesai – Kuala – Salapian – Bahorok;
VII-49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Stabat – Wampu – Hinai – Padang Tualang – Sawit Seberang –Batang Serangan – Sei Lepan;
Stabat – Wampu – Hinai – Tanjung Pura – Padang Tualang – SawitSeberang – Batang Serangan.
b. Pembuatan jalan lingkar kabupaten sehingga membuka akses baruantar kecamatan dan daerah yang terisolir serta mengurangiketergantungan pada jalan utama yang sudah ada saat ini, meliputi:
Lintas tengah yang meliputi : Kutalimbaru (Kabupaten DeliSerdang) – Sei Bingai – Kuala – Salapian – Kutambaru – Bahorok– Batang Serangan – Sawit Seberang – Sei Lepan – Besitang –Provinsi Aceh;
Jalan lintas pesisir Pantai Timur Sumatera meliputi : ProvinsiAceh – Pematang Jaya - Besitang– Pangkalan Susu – BrandanBarat – Sei Lepan - Babalan – Gebang – Tanjung Pura –Secanggang – Labuhan Deli (Kabupaten Deli Serdang);
c. Peningkatan jaringan jalan penghubung antar kecamatan danpusat-pusat kegiatan di Kabupaten Langkat, serta peningkatanjaringan jalan penghubung dengan Kabupaten Karo.
d. Jaringan jalan lokal terdistribusi ke seluruh wilayah yangditetapkan sebagai kawasan budidaya dan berorientasi ke jaringanjalan arteri primer maupun kolektor primer, termasuk jaringanjalan lingkar dalam dan jaringan jalan lingkar luar Kota Stabat.
e. Pembuatan jaringan jalan baru dan jembatan penghubung,sehingga membuka keterisoliran suatu kawasan seperti KecamatanPematang Jaya. Dan peningkatan jaringan jalan Limau Mungkur –Halaban Kode.
f. Pembuatan jaringan jalan bebas hambatan Binjai – Langkat –Provinsi Aceh.
g. Menghidupkan kembali jaringan transportasi kereta api yangmeliputi : Medan – Binjai – Stabat – Provinsi Aceh dan Medan –Binjai – Kuala.
h. Penetapan kelas jalan yang ada di Kabupaten Langkat, seperti : Jalan Nasional yaitu jalan utama yang menghubungkan Binjai-
Stabat-Tanjung Pura-P.Brandan-Besitang-Kuala Simpang, sebagaiJalan Arteri;
Jalan Propinsi yaitu jalan yang menghubungkan antara KotaBinjai hingga Kecamatan Bahorok, sebagai Jalan Kolektor 2 (k2);
Jalan Lingkar yang direncanakan sebagian merupakan JalanProvinsi (K2) dan sebagian lagi dari trase yang ada merupakanJalan Kabupaten (k3), dan diharapkan kedepannya dapatditingkatkan menjadi Jalan Provinsi (k2); dan
Jalan Kabupaten yaitu jalan penghubung antar pusat-pusatkegiatan atau penghubung antar Ibukota kecamatan dan antardesa di Kabupaten Langkat, sebagai jalan kolektor 3 (k3).
4. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Energi Listrik
Pengembangan jaringan distribusi listrik diarahkan mengikuti polajaringan jalan melalui saluran udara :
VII-50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Pada pusat-pusat kota sekunder dan tersier, pengembanganinfrastruktur listrik diarahkan sesuai dengan skala potensi ekonomiyang dimiliki dengan tujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomidi wilayah tersebut;
Pengembangan jaringan infrastruktur diarahkan ke kota yangmempunyai fungsi pelayanan lokal di kawasan-kawasan tertentuyang memiliki potensi ekonomi yang memerlukan dukunganpenyediaan listrik yang terhubungkan dengan sistem jaringan KotaStabat;
5. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana SumberdayaAir
a. Sumber Air BakuSumber air baku untuk seluruh wilayah pelayanan PDAM TirtaWampu berasal dari air sungai, mata air dan sumur bor. Seluruhsumber air baku tersebut pada prinsipnya cukup baik digunakan.Unit pengolahan air baku atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) untukseluruh wilayah pelayanan PDAM Tirta Wampu hanya terdapat diSungai Wampu dengan saringan pasir cepat (SPC).Melihat permasalahan yang terjadi dan kebutuhan akan air bersih,maka perlu adanya peningkatan dan penanganan khusus untukkebutuhan air minum di Kabupaten Langkat, sehingga kedepannyaPDAM Tirta Wampu dapat melakukan pelayanan kebutuhan airbersih dengan baik bagi masyarakat di Kabupaten Langkat.
b. Daerah IrigasiAda beberapa rencana pembangunan daerah irigasi di KabupatenLangkat yang diharapkan kedepan dapat memenuhi kebutuhanpengairan persawahan dan meningkatkan produksi padi sawah diKabupaten Langkat khususnya pada masa yang akan datang.Beberapa rencana pembangunan daerah irigasi, yaitu :
Irigasi Situngkit, Desa Situngkit, Kecamatan Wampu dengan luascakupan mencapai 800 Ha;
Irigasi Sei Lepan, Desa Lama dan Alur Dua serta Desa Pelawi danLama Baru, Kecamatan Sei Lepan dengan luas cakupanmencapai 800 Ha;
Irigasi Sei Batang Serangan meliputi Kecamatan Padang Tualang,Gebang dan Tanjung Pura dengan luas cakupan mencapai 4.000Ha;
Irigasi Sei Wampu meliputi Kecamatan Secanggang dan Hinaidengan luas cakupan mencapai 12.000 Ha.
Irigasi Sidorejo meliputi Desa Suka Pulung, Sidorejo, GunungTinggi, dan Pulau Semikat di Kecamatan Sirapit dengan luascakupan mencapai 900 Ha.
Rencana irigasi lainnya yang dapat menunjang sektor pertanian.
VII-51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
6. Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana Telekomunikasi.
Pengembangan jaringan diarahkan ke kota yang mempunyai fungsipelayanan lokal di kawasan-kawasan tertentu yang memiliki potensiekonomi yang memerlukan dukungan penyediaan telepon baik yangterhubungkan dengan sistem jaringan Kota Stabat maupun yangsifatnya discountinue melalui stasiun relay komunikasi lokal.Peningkatan jaringan telekomunikasi seluler dengan menerapkanmenara telekomunikasi bersama pada zona-zona yang telahditentukan baik di wilayah kota maupun perdesaan.
7. Penyediaan Air Bersih Wilayah.
Rencana pengembangan jaringan air bersih dilakukan melalui : Pengembangannya diprioritaskan di Pusat Kota Stabat, Pangkalan
Brandan, Kuala, Tanjung Pura, dan Pangkalan Susu, sedangkan dipusat kecamatan lainnya dilakukan di kota-kota yang memenuhiskala ekonomi dengan terlebih dahulu menganalisis tingkatpermintaan yang ada.
Prasarana air bersih dikembangkan meliputi fasilitas air bersih dansumber air yang akan dimanfaatkan guna meningkatkan pelayananair bersih yang memenuhi standar kesehatan.
8. Kawasan Lindung.
a. Kawasan Hutan Lindung.Kawasan hutan lindung/kawasan konservasi/resapan air dengannama Taman Hutan Wisata Bahorok (atau yang dikenal dengannama Bukit Lawang) seluas 46.701 Ha, yang berada di KecamatanBahorok. Dalam penanganan rehabilitasi kawasan hutan ini, perlumelibatkan masyarakat yang didukung oleh pemerintah kabupaten.Terutama pengamanan hutan dari pencuriaan kayu maupunperambah melalui peran aparat keamanan dan pemerintahkabupaten.
b. Kawasan Perlindungan Setempat. Sempadan Pantai.
Kawasan sempadan pantai, meliputi daratan sepanjang tepianpantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisifisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi kearahdarat.
Sempadan Sungai.Kawasan sempadan sungai, dengan lebar 100 meter di kiri-kanansungai besar dan 50 meter di kiri-kanan anak sungai yang beradadi luar permukiman. Garis sempadan sungai di kawasanpermukiman diperkirakan cukup untuk membangun jalaninspeksi yaitu antara 10 – 15 meter.
c. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya. Kawasan Suaka Alam.
Kawasan Suaka Alam di Kabupaten Langkat adalah hutan TamanNasional Gunung Leuser dengan luas lebih kurang 216.047 Ha.dan Kawasan Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut di
VII-52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Kecamatan Tanjung Pura dan Secanggang dengan luas lebihkurang 9.520 Ha.
Kawasan Pelestarian Alam.Kawasan hutan bakau atau hutan mangrove yang beradadisepanjang pesisir Pantai Timur Kabupaten Langkat. Dimanakawasan hutan mangrove yang terdapat di 9 kecamatan pesisiragar tetap dipertahankan dengan radius minimal 200 meter daripasang tertinggi ke arah darat, yang terbentang disepanjangpesisir Kabupaten Langkat dikurangi kawasan budidaya yangtelah diizinkan, seperti pelabuhan, pendaratan ikan, danpermukiman nelayan yang dibatasi pemanfaatan ruangnya.
d. Kawasan Rawan Bencana Alam. Kawasan Rawan Tanah Longsor.
Kawasan rawan bencana tanah longsor berada di bagian Tengahmemanjang dari Utara ke Selatan Kabupaten Langkat, yaitu diKecamatan Batang Serangan (Utara), hingga Kecamatan Bahorok(Selatan). Pada waktu curah hujan tinggi, sering terjadi longsorantanah menuju kawasan yang lebih rendah.
Kawasan Rawan Banjir.Kawasan rawan bencana banjir berada di sepanjang kawasanpesisir Kabupaten Langkat, yaitu di Kecamatan Babalan, TanjungPura, Secanggang, Hinai, Padang Tualang, Batang Serangan danStabat. Pada waktu curah hujan tinggi, sering terjadi banjirterutama disepanjang aliran sungai besar.
9. Kawasan Budidaya.
a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi.Kawasan hutan produksi yang ditetapkan di wilayah KabupatenLangkat adalah seluas 58.442,22 ha.
Peruntukan Hutan Produksi Terbatas.Khusus Hutan Produksi Terbatas, kawasannya dapatdikembangkan dengan sistem Tebang Pilih Tanaman Industri(TPTI) dengan luas sekitar 43.262,44 ha. Kawasan HutanProduksi Terbatas terdapat di Kecamatan Bahorok, Salapian,Kutambaru, Sei Bingai, Kuala, Batang Serangan, Sawit Seberang,Sei Lepan, Brandan Barat, Besitang, Pangkalan Susu danPematang Jaya.
Peruntukan Hutan Produksi TetapHutan Produksi Tetap diarahkan pada Kecamatan Secanggang,Tanjung Pura, Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat,Besitang, Pangkalan Susu dan Pematang Jaya, mengingatkecamatan ini berada pada ketinggian dibawah 100 meter dpldengan kemiringan rata-rata antara 8-15%.
b. Kawasan Peruntukan Pertanian Peruntukan Pertanian Lahan Basah
VII-53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Arahan pengembangan lokasi pertanian lahan basah (sawah) diKabupaten Langkat sampai tahun perencanaan (2033) berada di21 (dua puluh satu) kecamatan, meliputi Kecamatan Bahorok,Binjai, Sei Bingai, Kuala, Salapian, Selesai, Stabat, Secanggang,Hinai, Besitang, Wampu, Padang Tualang, Sei Lepan, TanjungPura, Gebang, Babalan, Brandan Barat, Batang Serangan,Sirapit, Pangkalan Susu dan Pematang Jaya, terkecuali diKecamatan Kutambaru dan Sawit Seberang, dengan luaskeseluruhan mencapai 43.805 Ha.
Peruntukan Pertanian Lahan KeringKawasan tanaman lahan kering direncanakan menyebardiseluruh kecamatan Kabupaten Langkat baik dalam skala besarmaupun kecil dengan luas total 45.154 Ha, dengan pusatpengembangan pertanian lahan kering di Kecamatan Besitang,Bahorok, Hinai, Tanjung Pura dan Sei Bingai.
Peruntukan Tanaman Holtikultura.Tanaman ini terdapat pada semua kecamatan di KabupatenLangkat, namun dominan di Kecamatan Sei Bingai, Selesai,Binjai, Wampu, Hinai dan Secanggang dan akan dikembangkandisemua kecamatan disamping padi dan palawija, baik dilahanbasah maupun kering. Tanaman sayuran dan buah-buahan diKabupaten Langkat untuk tujuan konsumsi lokal, regionalmaupun ekspor dapat dikembangkan diseluruh kecamatan.
Peternakan.Sentra produksi hewan besar seperti sapi potong dan sapi perahdiarahkan di Kecamatan Kutambaru, Sei Bingei, Kuala, Selesai,Binjai, Stabat, Secanggang, Wampu, Batang Serangan, SawitSeberang, Padang Tualang, Hinai dan Babalan. Sentra produksidomba diarahkan di Kecamatan Selesai, Binjai dan Hinai. Dansentra produksi kambing diarahkan pada Kecamatan Wampu,Padang Tualang dan Sawit Seberang. Sedangkan untukpeternakan unggas, seperti ayam sentra produksinya diarahkanpada Kecamatan Binjai, Selesai, Kuala, Salapian. Dan sentraproduksi itik diarahkan pada Kecamatan Brandan Barat, SeiLepan dan Tanjung Pura.
c. Kawasan Peruntukan Perkebunan.Berdasarkan rencana pengembangan perkebunan, dan melihatketersediaan lahan serta potensinya, maka Kabupaten Langkatsesuai bagi pengembangan perkebunan, utamanya di KecamatanKutambaru, Bahorok, Salapian, Kuala, Selesai, Secanggang,Wampu, Batang Serangan, Sawit Seberang, Padang Tualang, Hinai,Gebang, Brandan Barat, Pangkalan Susu, Besitang dan PematangJaya. Dari hasil analisis kesesuaian lahan berdasarkan Land SystemDescription bagi pengembangan perkebunan di kabupaten Langkat,dapat diketahui bahwa arahan lokasi perkebunan di daerah inimeliputi seluruh kecamatan dengan luas pengembangan mencapai195.263 Ha.
d. Kawasan Peruntukan Perikanan.
VII-54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Daerah yang potensial untuk budidaya laut adalah di sekitar DesaSerang Jaya (Pematang Jaya), Desa Pulau Sembilan, Pulau Kampai,Pangkalan Siata, Beras Basa, dan Pintu Air (Pangkalan Susu), DesaPerlis (Brandan Barat), Desa Kwala Gebang (Gebang), Desa JaringHalus, Kwala Besar (Secanggang). Dasar pertimbangan teknisadalah salinitas 15 - 27 permil dan pertimbangan lainnya termasukjuga kecerahan, kekuatan arus laut, pencemaran air sertaketersediaan benih.Perikanan tangkap di laut diarahkan pada jalur penangkapan ikan0-6 mil laut di Kecamatan Pematang Jaya, Pangkalan Susu,Tanjung Pura, Brandan Barat, Sei Lepan, Gebang, Besitang,Babalan, dan Kecamatan Secanggang. Pengembangan perikananbudidaya di laut dan di air payau (tambak), diarahkan diKecamatan Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Tanjung Pura,Brandan Barat, Sei Lepan, Gebang, Besitang, Babalan, danKecamatan Secanggang. Budidaya perikanan air tawar berupa kolam potensialdikembangkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Langkat,sedangkan perikanan air tawar berupa minapadi potensialdikembangkan di kecamatan Sei Bingai, Wampu, Hinai, Stabat,Batang Serangan, Binjai, Bahorok, Salapian, Kuala, Selesai, danPadang Tualang. Pertimbangan teknis bahwa di daerah ini memilikipengairan irigasi dan sumber-sumber air yang memilki debit airtinggi sepanjang tahun.
e. Kawasan Peruntukan Pertambangan.Berpedoman kepada kriteria peruntukan pertambangan danpembagian Wilayah Pengembangan di Kabupaten Langkat, makapotensi yang ada dan mendapat prioritas pengembangan sesuaidengan lokasi potensi bahan tambang.
f. Kawasan Peruntukan Industri.Tidak ada peruntukan kawasan industri khusus untuk menampungkegiatan industri kecil dan kerajinan. Kawasan industripertambangan diarahkan sesuai dengan lokasi bahan baku berada.Dari pertimbangan berbagai faktor disimpulkan bahwa beberapakecamatan di Kabupaten Langkat dipandang memenuhi syaratsebagai lokasi pengembangan agroindustri yang dinilai berdasarkanketersediaan potensi bahan baku pada hinterlandnya. Industri kecildan menengah dapat diarahkan diseluruh kecamatan sesuaidengan potensi dan sumber bahan baku yang ada di KabupatenLangkat. Industri besar diarahkan dan sebagai Pusat Industriberada pada Kecamatan Pangkalan Susu. Sedangkan untukindustri perikanan seperti pengolahan hasil perikanan, pakan danobat-obatan dapat dikembangkan di kawasan pesisir KabupatenLangkat.
g. Kawasan Peruntukan Pariwisata.Beberapa kawasan pariwisata yang potensial untuk dikembangkanadalah :1). Wisata Alam (Darat) :
VII-55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Pemandian dan Rehabilitasi Orang Utan, Gua Batu Kapal danGua Batu Rizal, Kecamatan Bahorok;
Gua, Air Terjun Marike dan Air Panas Simolap Kutambaru diKecamatan Kutambaru;
Pemandian Namu Relok, Kecamatan Salapian; Pemandian Pangkal, Pemandian/Air Terjun Lau Berte,
Pemandian Namu Ukur Utara, Kecamatan Sei Bingai; Sumber Air Panas Kuala Buluh, Kecamatan Padang Tualang; Batu Rongreng Desa Sungai Musam dan Tangkahan di
Kecamatan Batang Serangan; Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut di Kecamatan
Tanjung Pura dan Secanggang; Arung jeram Sungai Wampu dan Sungai Bingai.
2). Wisata Alam (Laut) : Pulau Sembilan, Pantai Brawe di Pulau Kampai Kecamatan
Pangkalan Susu; Pantai Kuala Serapu, Kecamatan Tanjung Pura.
3). Wisata Buatan : Istana Batu, Dusun Pantai Buaya dan Dusun Aras Napal,
Kecamatan Besitang; Pulau Kuburan Mas Merah dan Kuburan Panjang di Pulau
Kampai Kecamatan Pangkalan Susu; Mesjid Azizi, Makam T. Amir Hamzah dan musium,
Kecamatan Tanjung Pura; Haul Tuan Guru Besilam, Kecamatan Padang Tualang; Kampung Bali di Kecamatan Wampu.Dari sekian banyak potensi wisata yang dimiliki KabupatenLangkat, beberapa objek wisata yang merupakan prioritasdalam pengembangannya, yaitu :
Kawasan Pemandian dan Rehabilitasi Orang Utan, diKecamatan Bahorok;
Kawasan Pulau Sembilan dan Pantai Tanjung Kerang, diKecamatan Pangkalan Susu;
Kawasan Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan; Kawasan Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut di
Kecamatan Tanjung Pura dan Secanggang.h.Kawasan Peruntukan Permukiman
Peruntukan Permukiman PerkotaanKawasan permukiman perkotaan dikembangkan pada daerahpusat-pusat pelayanan, yaitu pada setiap ibukota kecamatan.Pengembangan kawasan permukiman perkotaan utama akandirencanakan pada Kota Stabat.
Peruntukan Permukiman PerdesaanPengembangan kawasan permukiman perdesaan di KabupatenLangkat diarahkan pada pengembangan Kawasan Terpilih PusatPengembangan Desa (KTP2D) dan Pengembangan KawasanAgropolitan.
VII-56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-1
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANGDISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pembangunan Kabupaten Langkat untuk lima tahun yang akan datang diprioritaskan ke dalam tiga Agenda Pokok yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kinerja Pemerintah Daerah, agar mampu menjalankan kewajiban konstitusionalnya, yaitu memberikan perlindungan dan pelayanan, serta memberdayakan segenap warga masyarakat Kabupaten Langkat. Suatu Pemerintah Daerah yang baik adalah Pemerintah Daerah yang terbuka, dapat dipercaya, partisipatif dan senantiasa berjalan di atas prinsip-prinsip demokrasi. Suatu pemerintah yang mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan bersedia untuk membangun kemitraan yang luas. Hal ini akan menjadi modal dasar bagi terciptanya pembangunan yang mensejahterakan masyarakat, dan memastikan masyarakat mendapatkan hak-hak dasarnya.
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia di Kabupaten Langkat. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi dasar bagi pembangunan dan bersifat sangat strategis bagi pembangunan Kabupaten Langkat di masa mendatang, mengingat sumberdaya alam Kabupaten Langkat yang terbatas. Diperlukan upaya pembelajaran dari dari lain yang lebih maju khususnya dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia. Pemerintah Kabupaten Langkat bersama segenap warganya harus menyatukan tekad untuk melaksanakan pembangunan SDM seutuhnya.
3. Mendorong dan memfasilitasi berjalannya ekonomi kerakyatan yang berkualitas, berkelanjutan, berbasis wilayah, dan berpihak kepada masyarakat. Ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah perekonomian yang senantiasa menyelaraskan antara kondisi dan potensi daerah dengan kinerja ekonomi. Fokusnya adalah menggerakkan perekonomian yang mampu mengurangi angka kemiskinan dan memperluas lapangan kerja, serta mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Dengan ini diharapkan ekonomi daerah akan tumbuh dan berkembang, berbasis pada ekonomi rakyat dan mampu memberikan dampak nyata kepada rakyat.
Arah Kebijakan, Program dan Kegiatan Prioritas untuk mewujudkan Visi-Misi yang akan dilaksanaka selama periode tahun 2014-2019 adalah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-2
NO. AGENDA POKOK PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kinerja Pemerintah Daerah
1. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan pemerintah daerah.
2. Meningkatkan pelayanan adminitrasi kepegawaian yang transparan, cepat, tepat dan akuntabel.
3. Menata SDM aparatur untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.
4. Mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan pengiriman tugas belajar.
5. Peningkatan disiplin aparatur.6. Meningkatkan kualitas kebijakan
pengembangan pendapatan daerah.7. Meningkatkan koordinasi dengan
pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.
8. Melaksanakan intensifikasi pendapatan asli daerah.
9. Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan Aset daerah.
10. Melaksanakan perencanaan penganggaran dan pengembangan pengelolaan belanja berbasis kinerja.
11. Meningkatkan kualitas pengelolaan kegiatan internal SKPD/unit kerja yang menyangkut administrasi, kinerja, SDM, sarana prasarana dan keuangan.
12. Menguatkan jejaring penelitian dan pengembangan pembangunan.
13. Mengembangkan data dan statistic pembangunan.
14. Mengembangkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di seluruh SKPD.
15. Mengembangkan teknologi informasi dan aplikasi telematika dalam rangka e-government.
16. Mengembangkan sistem perijinan yang transparan dan akuntabel
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia di Kabupaten Langkat.
1. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya Langkat sejak usia dini.
2. Menuntaskan wajib belajar 9 tahun.3. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia
sekolah jenjang SMA/Sederajat.4. Meningkatkan mutu manajemen pendidikan
bermuatan lokal.5. Meningkatkan sarana dan prasarana
perpustakaan.6. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dasar.7. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan8. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan,
serta kualitas obat dan alat kesehatan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-3
9. Peningkatan perlindungan perempuan dan anak.
10. Meningkatkan upaya rehabilitasi sosial terhadap korban narkoba, trafiking dan HIV/AIDS.
11. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang sesuai dengan prinsip pelayanan prima.
12. Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasama dengan masyarakat luas.
13. Peningkatan pengelolaan keuangan Pemerintah Desa.
14. Meningkatkan kerja sama dengan kepolisian dalam upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban.
15. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.
16. Pemberantasan penyakit masyarakat secara rutin dan terkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
17. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat.
18. Mengoptimalkan pengkajian produk hukum daerah dan data hukum.
19. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan SDA pertambangan yang ramah lingkungan.
20. Peningkatan pengawasan ekploitasi SDA pertambangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya hutan.
22. Perlindungan tenaga kerja dengan penegakan peraturan tentang ketenagakerjaan dan peningkatan fungsi Lembaga Bipartit dan Tripartit.
23. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan pelatihan ketrampilan yang berbasis kompetensi.
24. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran.
3. Mendorong dan memfasilitasi berjalannya ekonomi kerakyatan yang berkualitas
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana jalan dan jembatan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pengairan/irigasi.
3. Meningkatakan kualitas sarana dan prasarana persampahan.
4. Pengendalian Banjir sungai Blenking di Kota Stabat dan sungai lainnya.
5. Percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-4
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur di kawasan perdesaan.
7. Akselarasi rehabilitasi hutan mangrove.8. Meningkatkan kualitas manajemen lalu
lintas dan angkutan jalan.9. Peningkatan pembinaan teknis pengguna
transportasi yang berkelanjutan.10. Meningkatkan sarana dan prasarana
angkutan laut.11. Menyelesaiakan peraturan pelaksana Perda
tentang RTRW Kabupaten Langkat tahun 2013-2033.
12. Meningkatkan kualitas sumber daya pelaku UMKM melalui fasilitasi permodalan, promosi, kerjasama usaha dan informasi usaha.
13. Meningkatkan ketahanan pangan dan pengawasan kualitas bahan makanan produksi UMKM.
14. Mengembangkan industri kreatif dan Kerajinan Rakyat.
15. Mengoptimalkan program-program perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain melalui program Padat Karya Produktif.
16. Mempertahankan tingkat produksi pangan di Kabupaten Langkat.
17. Meningkatkan produksi tanaman perkebunan utama.
18. Fasilitasi pembiayaan dan pembinaan bagi usaha perkebunan, khususnya perkebunan rakyat.
19. Meningkatnya jumlah Ternak besar, ternak kecil dan Unggas.
20. Menghidupkan dan memperkuat lembaga kolompok peternak.
21. Meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budi daya.
22. Meningkatkan sistem kelembagaan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan.
23. Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kawasan wisata.
24. Meningkatkan revitalisasi pasar tradisional.25. Pembentukan BUMD baru di bidang
pengembangan Sumber Daya Alam Kabupaten Langkat.
26. Meningkatkan pengendalian pencemaran lingkungan untuk pemangunan berkelanjutan dengan memperhatikan baku mutu udara, air dan tanah.
27. Pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah.
28. Meningkatkan cakupan pelayanan kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pengendalian bahaya kebakaran.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-5
Indikasi Program Prioritas pembangunan Kabupaten Langkat periode tahun 2015-2019, yang disertai kebutuhan pendanaan dijabarkan dalam bentuk matrik sebagaimana tertuang pada Tabel 8.1 untuk Belanja, Tabel 8.2 Belanja Langsung yang dinyatakan dalam bentuk Indikasi Rencana Program Prioritas dan Rencana Pendanaan Kabupaten Langkat Tahun 2015 – 2019 dan Tabel 8.3 Rekapitulasi Indikasi Rencana Program Prioritas dan Rencana Pendanaan menurut SKPD Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun 2015 – 2019.
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Pendanaan Belanja Kabupaten Langkat Tahun 2015 – 2019.
URAIAN Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)BELANJA 1.958.102.324.658,91 2.161.253.057.124,79 2.339.048.362.837,28 2.543.753.999.121,00 2.770.791.999.033,10
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.352.757.324.658,91 1.488.033.057.124,79 1.636.836.362.837,28 1.800.519.999.121,00 1.980.571.999.033,10
Belanja Pegawai 1.120.437.429.138,05 1.232.481.172.051,85 1.355.729.289.257,04 1.491.302.218.182,74 1.640.432.440.001,02
Belanja Bunga - - - - -
Belanja Subsidi - - - - -
Belanja Hibah 9.341.956.915,50 10.276.152.607,05 11.303.767.867,76 12.434.144.654,53 13.677.559.119,98
Belanja Bantuan Sosial 30.000.000.000,00 33.000.000.000,00 36.300.000.000,00 39.930.000.000,00 43.923.000.000,00
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
- - - - -
Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa
70.000.000.000,00 77.000.000.000,00 84.700.000.000,00 93.170.000.000,00 102.487.000.000,00
Belanja Tidak Terduga 122.977.938.605,36 135.275.732.465,89 148.803.305.712,48 163.683.636.283,73 180.051.999.912,10
BELANJA LANGSUNG 605.345.000.000,00 673.220.000.000,00 702.212.000.000,00 743.234.000.000,00 790.220.000.000,00Belanja Pegawai 71.423.479.821,23 75.258.675.413,12 73.674.391.842,21 73.736.910.612,39 73.175.692.927,49Belanja Barang dan Jasa 181.254.278.180,11 190.140.024.602,73 186.137.353.608,35 186.130.879.862,54 184.714.222.443,38Belanja Modal 341.260.444.668,66 390.853.215.901,14 419.177.581.426,94 462.856.672.572,24 508.112.646.470,06SURPLUS / (DEFISIT) -104.374.807.580,07 -118.445.333.303,91 -87.874.251.186,67 -62.960.128.082,02 -36.957.153.148,15PEMBIAYAAN DAERAHPENERIMAAN PEMBIAYAAN 181.336.428.675,22 220.749.335.093,89 258.537.387.188,59 341.225.915.940,39 464.721.227.790,68PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00PEMBIAYAAN NETTO 173.836.428.675,22 213.249.335.093,89 251.037.387.188,59 333.725.915.940,39 457.221.227.790,68Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
69.461.621.095,15 94.804.001.789,98 163.163.136.001,92 270.765.787.858,37 420.264.074.642,53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-6
Tabel 8.2 Indikasi Rencana Program Prioritas dan Rencana Pendanaan Kabupaten Langkat Tahun 2015 – 2019.
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawabKode
Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 01 xx Urusan Pendidikan (Dinas P dan P)
1 01 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 3.620 100% 3.837 100% 4.067 100% 4.311 100% 4.570 100% 20.406 Dinas P dan P
1 01 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 542 100% 575 100% 609 100% 646 100% 684 100% 3.055 Dinas P dan P
1 01 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 30 100% 32 100% 34 100% 36 100% 38 100% 169 Dinas P dan P
1 01 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 7.166 100% 7.596 100% 8.052 100% 8.535 100% 9.047 100% 40.395 Dinas P dan P
1 01 01 07 Program peningkatan/ perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Peringatan Hardiknas, hari aksara dan hari guru
3 kegiatan
3 kegiatan
191 3 kegiatan
202 3 kegiatan
215 3 kegiatan
227 3 kegiatan
241 3 kegiatan
1.077 Dinas P dan P
1 01 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini
APK PAUD 47,68% 48,50% 275 50,00% 292 51% 309 53% 328 55,0% 347 55,0% 1.551 Dinas P dan P
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-7
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawabKode
Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 01 01 16 APM SD Sederajat 98,80% 98,5% 98,90% 99,05% 99,10% 99,15% 99,15%
APM SMP sederajat 89,40% 89,45% 89,50% 89,60% 89,80% 89,90% 89,90%APK SD Sederajat 100% 102% 105% 107% 108% 110% 110%APK SMP sederajat 94,02% 96% 98% 100% 102% 104% 104%Tkt kelulusan UN SD Sederajat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tingkat kelulusan UN SMP Sederajat
99,90% 100%
38.617
100%
40.934
100%
43.390
100%
45.993
100%
48.753
100%
217.688
Jumlah kegiatan peningkatan kemampuan siswa
4 Keg/ tahun
4 Keg/ tahun
2.751
4 Keg/ tahun
2.916
4 Keg/ tahun
3.091
4 Keg/ tahun
3.276
4 Keg/ tahun
3.473
4 Keg/ tahun
15.508
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
% sekolah menerapkan SIM Pendidikan
belum ada
25% 200
25% 212
25% 225
25% 238
25% 252
100% 1.127
Dinas P dan P
1 01 01 17 APM SMA Sederajat 72,39% 73,05% 73,10% 73,15% 73,20% 73,25% 73,25%APK SMA Sederajat 81,94% 83% 85% 87% 88% 89% 89%
Program Pendidikan Menengah Tingkat kelulusan UN
SMA Sederajat100% 100%
113
100%
120
100%
127
100%
135
100%
143
100%
637 Dinas P dan P
1 01 01 20 % Guru SD/MI mendapat Sertifikasi
85 90 95 96 97 98 98
% Guru SMP/MTs mendapat Sertifikasi
85 90 95 96 97 98 98
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan % Guru SMA/SMK/MA
mendapat Sertifikasi85 90
394
95
618
97
855
98
1.106
99
1.372
99
4.345 Dinas P dan P
1 01 01 23 Jumlah kegiatan peningkatan kemampuan siswa
4 Kegiatan/
tahun
4 Keg/ tahun
3.214
4 Keg/ tahun
3.407
4 Keg/ tahun
3.611
4 Keg/ tahun
3.828
4 Keg/ tahun
4.058
4 Keg/ tahun
18.118 Dinas P dan PProgram peningkatan kemampuan siswa
% sekolah menerapkan SIM Pendidikan
15% 25% 200
25% 200
25% 200
25% 200
25% 200
100% 1.000
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-8
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD
SKPD Penanggung
jawab
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 01 01 xx Program penguatan
tata kelola akuntabilitas dan cinta publik
Prosentase Kepala Sekolah Negeri mengikuti pelatihan kepemimpinan
belum ada
20% 520
20% 551
20% 584
20% 619
20% 656
100% 2.931 Dinas P dan P
1 01 01 xx Program peningkatan APK pendidkan menengah menuju rintisan WAJAR 12 tahun
Peningkatan APK SMA 81,94 85,54 7.197
89,14 7.629
92,74 8.087
96,34 8.572
100 9.086
100% 40.570 Dinas P dan P
1 01 01 xx Program bantuan siswa miskin
Siswa miskin mendapat bantuan insentif belajar
belum ada
100% 5.989
100% 6.348
100% 6.729
100% 7.133
100% 7.561
100% 33.761 Dinas P dan P
1 01 01 xx Program peningkatan kesejahteraan guru
Insentif gairah mengajar
belum ada
100% 10.359
100% 10.981
100% 11.639
100% 12.338
100% 13.078
100% 58.395 Dinas P dan P
1 01 01 xx Program peningkatan kualitas guru
Jumlah guru mendapat bantuan jenjang pendidikan S1
belum ada
800 guru
1600 800 guru
1.696
800 guru
1.798
800 guru
1.906
800 guru
2.020
4000 guru
9.019 Dinas P dan P
Jumlah Anggaran 82.978 88.145 93.621 99.427 105.580 325.076
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-9
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 24 01 Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 1 24 01 01 Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 241 100% 314 100% 321 100% 357 100% 401 100% 1.634 Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 24 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 60 100% 89 100% 90 100% 150 100% 86 100% 475 Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 24 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% - 100% 17 100% ‘- 100% 21 100% 23 100% 61 Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 24 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% - 100% 24
100% 26
100% 29
100% 32
100% 111
Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 24 01 15 Kegiatan pengelolaan arsip Pemkab dengan baik dan benar
2 Kegaiatn 2 Keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 18 Keg
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Prosentase SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku
25% 28%
108
30%
82
33%
173
36%
83
40%
181
40%
627 Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 24 01 16 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Kegiatan pelestarian sarana dan dokumen/arsip daerah yang bernilai guna
tt 0 - 1 Keg 50 1 Keg 79 1 Keg 61 ‘- ‘- 3 keg 190 Kantor Perpustakaan dan Arsif
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-10
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 24 01 17 Program pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan
tt 1 Keg 12
1 Keg 13
1 Keg 15
1 Keg 16
1 Keg 18
100% 74
Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 24 01 18 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
Kegiatan peningkatan SDM pengelola/ petugas arsip
tt 0 - 30 org 40 ‘- ‘- 60 org 92 ‘- ‘- 100 org
132 Kantor Perpustakaan dan Arsif
1 01 02 Pendidikan 1 24 02 21 Jumlah kegiatan
pengembangan budaya baca
4 Kegiatan/ tahun
4 Keg/ thn
4 Keg/ thn
4 Keg/ thn
4 Keg/ thn
4 Keg/ thn
4 Keg/ thn
Jumlah koleksi bahan pustaka
600 exp 100 exp
100 100 exp
100 exp
200 1200 exp
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Jumlah pengunjung perputakaan
2880 orang 3000 orang
307
3250 orang
356
3.500 orang
379
3.750 orang
385
4000 org
557
4000 orang
1.984 Kantor Perpustakaan dan Arsif
Jumlah Anggaran 728 985 1.083 1.194 1.298 5.288
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-11
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 02 Kesehatan 1 02 01 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 3.891
100% 4.124
100% 4.372
100% 4.634
100% 4.912
100% 21.934
Dinas Kesehatan
1 02 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 2.390
100% 2.533
100% 2.685
100% 2.847
100% 3.017
100% 13.473
Dinas Kesehatan
1 02 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
80% 85% 1.129 100% 1.197
100% 1.269
100% 1.345
100% 1.425
100% 6.364
Dinas Kesehatan
1 02 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 626
100% 664
100% 703
100% 746
100% 790
100% 3.529
Dinas Kesehatan
1 02 01 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen pelaporan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 1.044
100% 1.107
100% 1.173
100% 1.243
100% 1.318
100% 5.885
Dinas Kesehatan
1 02 01 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan obat, vaksin, dan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
65,42% 100% 8.080 100% 8.565
100% 9.079
100% 9.623
100% 10.201
100% 45.548
Dinas Kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-12
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 02 01 16 Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Cakupan pelayanan Puskesmas 24 jam seluruh kecamatan
100% 100% 18.378
100% 19.481
100% 20.650
100% 21.888
100% 23.202
100% 103.598
Dinas Kesehatan
1 02 01 17 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Jumlah kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
4 kegiatan 4 keg /th
200
4 keg /th
220
4 keg /th
242
4 keg /th
266
4 keg /th
293
4 keg /th
1.221
Dinas Kesehatan
1 02 01 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Jumlah rumah tangga binaan yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
0 1000 Rumah Tangga
523
1000 Rumah Tangga
554
1000 Rumah Tangga
588
1000 Rumah Tangga
623
1000 Rumah Tangga
660
5000 Rumah Tangga
2.948
Dinas Kesehatan
1 02 01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Menurunnya Balita kurang Gizi (Gizi kurang & Gizi buruk)
10;49% 9,75% 637
9,50% 675
9,25% 716
8,75% 759
8,45% 804
8,45% 3.591
Dinas Kesehatan
1 02 01 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Seluruh Kejadian Luar Biasa (KLB) bidang Kesehatan dapat dicegah dan ditangani < 24 jam
100% 100% 1.271
100% 1.347
100% 1.428
100% 1.514
100% 1.605
100% 7.165
Dinas Kesehatan
1 02 01 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Jumlah kegiatan pelayanan penduduk miskin
3 Keg/th 3 Keg/th
300 3 Keg/th
318
3 Keg/th
337
3 Keg/th
357
3 Keg/th
379
3 Keg/th
1.691
Dinas Kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-13
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 02 01 25 Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu persatuan penduduk1.308 1.315 1.337 1.359 1.381 1.403 1.403
Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan
30 33 34 35 36 36 36
Rasio posyandu per satuan balita
167 167 170 174 178 181 181
Rasio tenaga Medis terhadap jumlah penduduk
167 167 170 174 178 181 181
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya
Jumlah posyandu 1.308 Unit
1.315 Unit
6.399
1.337 Unit
6.783
1.359 Unit
7.190
1.381 Unit
7.621
1.403 Unit
8.079
1.403 Unit
36.072
Dinas Kesehatan
1 02 01 25 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas /puskesmas pembantu dan jaringannya
Optimalisasi pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
100% 100% 655
100% 655
100% 655
100% 655
100% 655
100% 3.276
Dinas Kesehatan
1 02 01 28 Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Jumlah kemitraan pelayanan kesehatan masyarakat
3 Buah 5 Buah 50
6 Buah 53
7 Buah 56
8 Buah 60
8 Buah 63
8 Buah 282
Dinas Kesehatan
1 02 01 32 Angka kematian Ibu Melahirkan / 100.000 kelahiran hidup
41,04 40,5 38,4 37,8 37,1 35,6 35,6
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Angka Kematian Bayi / 1000 Kelahiran Hidup
24,1 23,5
520
23
551
22,5
584
22
619
22
656
22
2.930
Dinas Kesehatan
Jumlah Anggaran 46.093 48.827 51.726 54.800 58.059 259.507
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-14
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 02 Kesehatan/RSUD Tanjung Pura 1 02 02 01 Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pelayanan Manajemen 100% 100% 3.106
100% 3.292
100% 3.490
100% 3.699
100% 3.921
100% 17.509
RSUD Tanjung Pura
Penyediaan Peralatan 45% 60% 70% 80% 90% 100% 100%1 02 02 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kelayakan peralatan 30% 50%
747
65%
792
70%
839
90%
890
100%
943
100%
4.211
RSUD Tanjung Pura
1 02 02 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 150
100% 1.201
100% 1.201
100% 1.201
100% 1.201
100% 4.954
RSUD Tanjung Pura
1 02 02 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 144
100% 153
100% 162
100% 172
100% 182
100% 812
RSUD Tanjung Pura
1 02 02 15Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Terpenuhinya oabat dan perbekalan kesehatan
100% 100% 700
100% 742
100% 787
100% 834
100% 884
100% 3.946
RSUD Tanjung Pura
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-15
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 02 02 16 A. Pelayanan Medis Pelayanan medik umum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
50.00% 100% 100% 100% 100% 100% 100.00%
Pelayanan anak 33,33% 47% 60% 73% 87% 100% 100% Pelayanan Penyakit Dalam 71,43% 77% 83% 89% 94% 100% 100% Pelayanan Jantung dan
Pembuluh Darah33,33% 47% 60% 73% 87% 100% 100%
Pelayanan Bedah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Mata 66,67% 73% 80% 87% 93% 100% 100% Pelayanan THT 85,23% 88% 91% 94% 97% 100% 100% Pelayanan Kulit Dan Kelamin 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Gigi dan Mulut 90,28% 92% 94% 96% 98% 100% 100% Pelayanan Gawat Darurat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kamar Oprasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Perawatan Intensif 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100% B.Pelayanan Penunjang Medis
Pelayanan Keperawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Anestesi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Laboraturium 16,67% 33,34% 50,00% 66,67% 83,33% 100% 100% Pelayanan Radiologi 73,08% 78,46% 83,85% 89,23% 94,62% 100% 100% Pelayanan Rehabilitas Medik 12,50% 30,00% 17,50% 17,50% 17,50% 17,50% 100% Pelayanan Farmasi 57,14% 65,71% 8,57% 8,57% 8,57% 8,57% 100% Pelayanan Gizi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Sterlisasi sentral 30% 44% 58% 72% 86% 100% 100%
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rekam Medis 100% 100%
1.489
100%
1.578
100%
1.673
100%
1.773
100%
1.880
100%
8.394
RSUD Tanjung Pura
1 02 02 23 Program standarisasi Pelayanan Kesehatan
Proses Badan Layanan umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
belum ada belum siap
25
belum siap
250
belum siap
250
BLUD 250
BLUD 250
BLUD 1.025
RSUD Tanjung Pura
1 02 02 26 Pengadaan AIR 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Laundry 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100% Ketersediaan Ruangan 60% 68% 76% 84% 92% 100% 100%
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Listrik 50% 60%
10.263
70%
10.879
80%
11.532
90%
12.223
100%
12.957
100%
57.853
RSUD Tanjung Pura
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-16
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 02 02 27 Program pemeliharaan
sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Prosentase Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dalam kondisi baik
70% 76% 485
82% 514
88% 545
94% 578
100% 612
100% 2.734
RSUD Tanjung Pura
1 02 02 28 Pemulasaraan Jenazah
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Telekomunikasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengelolaan Limbah 80% 84% 88% 92% 96% 100% 100%
Program Pembinaan lingkungan sosial
Transfortasi / ambulance
100% 100%
313
100%
332
100%
352
100%
373
100%
395
100%
1.764
RSUD Tanjung Pura
Jumlah Anggaran
17.422
19.733
20.830
21.992
23.225
103.202
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-17
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 03 Pekerjaan Umum 1 03 01 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 1.439
100% 1.525
100% 1.617
100% 1.714
100% 1.817
100% 8.112
Dinas PU
1 03 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tersedianya sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
12 Unit 8 Unit 8.600
8 Unit 8.900
8 Unit 9.200
8 Unit 9.500
8 Unit 9.800
40 Unit 46.000
Dinas PU
1 03 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 50
100% 53
100% 56
100% 60
100% 63
100% 282
Dinas PU
1 03 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 180
100% 191
100% 202
100% 214
100% 227
100% 1.015
Dinas PU
1 03 01 15 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pembangunan jalan-jalan kabupaten
799,41 Km 30 km 81.918
30 km 90.110
30 km 99.121
30 km 109.033
30 km 119.936
949,41 km
500.117
Dinas PU
1 03 01 16 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Tersedianya jaringan drainase skala wilayah
15.000 m 10.000 m
6.000
10.000 m
6.100
10.000 m
6.200
10.000 m
6.300
10.000 m
6.400
65.000 m
31.000
Dinas PU
1 03 01 17 Program Pembangunan turap/talud/brojong
Jumlah Talud/bronjong terbangun
1.000 m 1500 m 6.000
1500 m 6.500
1500 m
7.000
1500 m
7.500
1500 m
8.000
8500 m 35.000
Dinas PU
1 03 01 18 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Rehabilitasi/pemeliharaan jalan kabupaten dalam kondisi mantap
100 km 100 km 33.538
100 km 36.892
100 km
40.581
100 km
44.639
100 km
49.103
500 km 204.753
Dinas PU
1 03 01 21 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan
Jumlah kegiatan tanggap darurat jalan dan jembatan
1 Keg 1 keg 500
1 keg 500
1 keg 500
1 keg 500
1 keg 500
1 keg 2.500
Dinas PU
1 03 01 22 Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
Data Base jalan dan jembatan
ada/tidak ada
Langkat hulu
300
Langkat hilir
300 Teluk Aru
300 0 0 0 0 ada 900
Dinas PU
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-18
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 03 01 23 Program peningkatan
sarana dan prasarana kebinamargaan
Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
1 Keg 1keg 300
1keg 300
1keg 300
1keg 300
1keg 300
1keg 1.500
Dinas PU
1 03 01 24 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Tersedianya jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik
42,46% 46% 33.538
50% 34.500
54% 35.500
58% 36.500
60% 37.500
60% 177.538
Dinas PU
1 03 01 26 Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Pembangunan infrastruktur sumber daya air (bendungan/embung/waduk)
1 keg 1 keg 12.000
1 keg 12.500
1 keg 13.000
1 keg 13.500
1 keg 14.000
5 kegiatan
65.000
Dinas PU
1 03 01 28 Program pengendalian banjir
Tersedianya infrastruktur pengendali banjir yang cukup terpadu untuk pengendalian genangan dan daya rusak air
5 keg 5 keg 10.000
5 keg 10.500
5 keg 11.000
5 keg 11.500
5 keg 12.000
25 keg 55.000
Dinas PU
1 03 01 30 Panjang jalan Desa yang teraspal
tt 50 km /tahun
25.000
50 km /tahun
25.000
50 km /tahun
25.000
50 km /tahun
25.000
50 km /tahun
25.000
250 km 125.000
Dinas PU
Panjang jalan Desa yang dikeraskan
tt 50 km /tahun
15.000
50 km /tahun
15.000
50 km /tahun
15.000
50 km /tahun
15.000
50 km /tahun
15.000
250 km 75.000
Dinas PU
Pembangunan Sumur Bor/sarana air bersih
40 Unit/tahun
20 unit /tahun
2.000
20 unit /tahun
2.000
20 unit /tahun
2.000
20 unit /tahun
2.000
20 unit /tahun
2.000
100 Unit 10.000
Dinas PU
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Pembangunan MCK pedesaan
6 Unit/tahun
6 Unit /tahun
300
6 Unit /tahun
300
6 Unit /tahun
300
6 Unit /tahun
300
6 Unit /tahun
300
30 Unit 1.500
Dinas PU
Jumlah Anggaran
236.663
251.171
266.877
283.560
301.946
1.340.216
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-19
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BIDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 06 Perencanaan Pembangunan 1 06 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 552
100% 585
100% 620
100% 657
100% 697
100% 3.112
BAPPEDA
1 06 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 460
100% 488
100% 517
100% 548
100% 581
100% 2.593
BAPPEDA
1 06 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 50
100% 53
100% 56
100% 60
100% 63
100% 282
BAPPEDA
1 06 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 85
100% 90
100% 96
100% 101
100% 107
100% 479
BAPPEDA
1 06 01 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen pelaporan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 45
100% 48
100% 51
100% 54
100% 57
100% 254
BAPPEDA
1 06 01 15 Jumlah kajian perencanaan pembangunan
3 kegiatan
3 keg 222
3 keg 235
3 keg 249
3 keg 264
3 keg 280
15 keg 1.251
BAPPEDA
Data dan Statistik Hasil Pembangunan berbasis IT
belum ada
1 keg 63
1 keg 69
1 keg 76
1 keg 84
1 keg 92
5 keg 385
BAPPEDA
Program Pengembangan data/informasi
Tersedianya dokumen rencana rinci tata ruang dan kawasan strategis kabupaten
belum ada
1 dok 400
5 dok 2.000
5 dok 2.000
5 dok 2.000
5 dok 2.000
21 dok
8.400
BAPPEDA
1 06 01 21 Prosentase Dokumen perencanaan memuat tujuan, target dan sasaran yang jelas dan terukur
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program perencanaan pembangunan daerah
Prosentase kesesuaian antara muatan RPJMD dengan RKPD
100% 100%
764
100%
810
100%
858
100%
910
100%
965
100%
4.307
BAPPEDA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-20
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BIDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 06 01 22 Program perencanaan
pembangunan ekonomiJumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi
11 Kegiatan
11 keg
1.338
11 Keg
1.472
11 Keg
1.619
11 Keg
1.781
11 Keg
1.959
55 Keg
8.167
BAPPEDA
1 06 01 23 Program perencanaan sosial budaya
Jumlah dokumen perencanaan sosial budaya
1 Kegiatan
1 Keg 350
1 Keg 400
1 Keg 424
1 Keg 449
1 Keg 476
1 Keg 2.100
BAPPEDA
1 06 01 24 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak
Perencanaan pengarusutamaan gender dan anak
1 Kegiatan
1 Keg 72
1 Keg 76
1 Keg 81
1 Keg 86
1 Keg 91
1 Keg 406
BAPPEDA
Jumlah Anggaran 4.401 6.326 6.647 6.994 7.368 31.735
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-21
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 07 Perhubungan 1 07 01 01 Program Pelayanan Administrasi
PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 919
100% 853
100% 1.130
100% 1.055
100% 1.130
100% 5.087
Dinas Perhubungan
1 07 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 1.874
100% 1.581
100% 1.674
100% 1.581
100% 1.674
100% 8.384
Dinas Perhubungan
1 07 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 180
100% - 100% 300
100% - 100% 350
100% 830
Dinas Perhubungan
1 07 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 1 Kegiatan 1 Keg 85
1 Keg 85
1 Keg 85
1 Keg 85
1 Keg 85
5 Keg 425
Dinas Perhubungan
1 07 01 15 Pengadaan dan pemeliharaan sarana umum perhubungan
100% 100% 2.560
100% 650
100% 3.200
100% 700
100% 700
100% 7.810
Dinas Perhubungan
1 07 01
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Kegiatan Pembangunan
Dermaga Nelayan1 Kegiatan 1 Keg
5.000 1 Keg
500 1 Keg
500 1 Keg
500 1 Keg
500 5 Keg
7.000 Dinas Perhubungan
1 07 01 16 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Terjaganya kualitas prasarana dan fasilitas LLAJ
100% 100% 1.458
100% - 100% 350
100% - 100% 350
100% 2.158
Dinas Perhubungan
1 07 01 17 Rasio angkutan umum per 1000 penduduk
4,47 5,11 5,36 5,62 5,87 6,13 6,13
Program peningkatan pelayanan angkutan
Diraihnya penghargaan Wahana Tata Nugraha
dapat dapat
1.100
dapat
1.100
dapat
1.100
dapat
1.100
dapat
1.100
dapat
5.500
Dinas Perhubungan
1 07 01 19 Program pengendalian dan pengamanan lalu-lintas
Menurunnya angka kecelakaan lalu-lintas
100% 100% 1478 100% 3.259
100% 2.650
100% 3.750
100% 2.350
100% 13.487
Dinas Perhubungan
1 07 01 20 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Jumlah uji KIR angkutan umum 4.375 5.000 200 5250 220
5500 200
5750 200
6000 200
6000 1.020
Dinas Perhubungan
1 07 01 xx Program pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi Darat
Pembangunan sarana dan prasarana ASDP
tt 1 Keg 12.153
100% - 100% -
100% - 100% - 100% 12.153
Dinas Perhubungan
Jumlah Anggaran 27.007 8.248 11.189 8.971 8.439 63.854
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-22
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 08 Lingkungan Hidup 1 08 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 6.459
100% 7.105
100% 7.815
100% 8.597 100% 9.457
100% 39.433
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 08 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 1.244
100% 1.729
100% 1.762
100% 1.917
100% 2.064
100% 8.716
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 08 03 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 199
100% 219
100% 242
100% 266
100% 292
100% 1.218
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 08 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 235
100% 259
100% 284
100% 313
100% 344
100% 1.435
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 08 03 15 Cakupan pelayanan persampahan
3 wilayah 3 wil 3 wil 3 wil 3 wil 3 wil 3 wil
Pengembangan Bank Sampah 5 Unit 5 Unit 5 unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 25 Unit Penyediaaan instalasi penge-
lolaan lumpur tinja (IPLT) 1Unit
0 10% 90% 100%
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Pengadaan TPAS Sistem Controlled Landfill 1 unit
0 10%
2.063
30%
6.855
30%
4.213
20%
4.408
10%
3.963
100%
21.502
Dinas Pertamanan dan kebersihan
1 08 03 16 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Kegiatan koordinasi penilaian kota sehat/Adipura
1 Keg 1 Keg 101
1 Keg 102
1 Keg 103
1 Keg 104
1 Keg
105
5 Keg 515
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 08 03 26 Program pengadaan, penataan dan perawatan lampu jalan
Terpeliharannya lampu-lampu jalan
100% 100% 3.397
100% 1.187
100% 1.131
100% 787
100% 919
100% 7.421
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1 08 03 27 Program pembangunan dan pemeliharaan tanam-taman kota
Terpeliharannya Taman-taman kota
100% 100% 360
100% 535
100% 555
100% 645
100% 760
100% 2.855
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Jumlah Anggaran 14.058 17.991 16.105 17.037 17.904 83.095
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-23
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 08 Lingkungan Hidup 1 08 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 511
100% 571
100% 575
100% 636
100% 703
100% 2.996
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 750
100% 543
100% 933
100% 538
100% 501
100% 3.265
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% -
100% 150
100% 165
100% 181
100% 199
100% 695
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 05 Program peningkatan kapa-sitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 50
100% 125
100% 143
100% 161
100% 179
100% 658
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 06 Program peningkatan penge sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan
100% 100% 30
100% 32
100% 33
100% 35
100% 36
100% 166
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 15 Program pendidikan kedinasan
Aparatur mengikuti Diklat PIM 100% 100% -
100% 216
100% - 100% 125
100% - 100% 341
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 16 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Penghargaan Adipura Dapat Dapat 2.350
Dapat 2.664
Dapat 2.930
Dapat 3.226
Dapat 3.551
Dapat 14.721
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 17 Jumlah kegiatan perlindungan dan konservasi SDA
4 kegiatan
4 keg /th
38
4 keg /th
45
4 keg /th
49
4 keg /th
55
4 keg /th
59
4 keg /th
246
Badan Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Dokumen Keijakan pengelolaan
DAS dan pengawasannyabelum ada
0 -
1 Keg /th
50
1 Keg /th
53
1 Keg /th
56
1 Keg /th
60
1 Keg /th
219
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 20 perusahaan memenuhi ambang batas limbah cair
85% 87,50% 89,00% 91,00% 93,00% 95,00% 95,00%
perusahaan memenuhi ambang batas limbah padat
85% 87,50% 89,00% 91,00% 93,00% 95,00% 95,00%
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
perusahaan memenuhi ambang batas limbah gas
85% 87,50%
34
89,00%
44
91,00%
48
93,00%
54
95,00%
60
95,00%
240
Badan Lingkungan Hidup
1 08 01 25 Program Bina Teknologi dan pengelolaan lingkungan
Kegiatan Bina Teknologi dan pengelolaan lingkungan
belum ada
2 keg /th
222
2 keg /th
246
2 keg /th
271
2 keg /th
298
2 keg /th
327
2 keg /th
1.364
Badan Lingkungan Hidup
Jumlah Anggaran 3.985 4.686 5.200 5.365 5.675 24.911
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-24
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi
Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil 1 10 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 375
100% 398
100% 421
100% 447
100% 473
100% 2.114
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 203
100% 2.000
100% 3.000
100% 4.000
100% 5.000
100% 14.203
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 20
100% 60
100% 80
100% 100
100% 120
100% 380
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 40
100% 250
100% 350
100% 450
100% 550
100% 1.640
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 15 Cakupan penerbitan KTP (%)
51% 57% 60% 63% 66% 69% 69%
Cakupan penerbitan Akte Kelahiran (%)
51,10% 55% 59% 63% 67% 71% 71%
Kecepatan pengurusan KTP dan Akte Kelahiran (Hari)
6 Hari 5 hari 5 hari 4 hari 4 hari 2 hari 2 hari
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kecepatan pengurusan Akte kelahiran
6 Hari 5 hari
2.064
5 hari
2.188
4 hari
2.319
4 hari
2.458
2 hari
2.606
2 hari
11.635
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
% 10 01 xx Program pembangunan Data Base Kependudukan
Tersedianya perangkat jaringan komunikasi data
100% 100% 1.500
100% 1.650
100% 1.815
100% 1.996
100% 2.196
100% 9.157
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Jumlah Anggaran
4.202
6.546
7.985
9.451
10.945
39.129
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-25
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 11 Pemberdayaan Perempuan 1 11 01 15 Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Jumlah kegiatan 1 kegiatan
1 keg /thn
57
2 keg /thn
150
2 keg /thn
159
2 keg /thn
169
2 keg /thn
179
2 keg /thn
713
Badan KB dan PP
Terselesaikannya kasus KDRT dan kekerasan terhadap perempuan dan anak yg terlaporkan
200 Kasus
210 Kasus
393 230 Kasus
410
230 Kasus
460
230 Kasus
520
230 Kasus
570
230 Kasus
5.141
1 11 01 16
Jumlah lembaga yang terbina
10 Lembaga
10 Lbg 350
10 Lbg 371
10 Lbg 393
10 Lbg 417
10 Lbg 442
10 Lbg 1.973
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Jumlah kegiatan pembinaan
0 kegiatan
- -
2 keg 87
2 keg 98 2 keg 205 2 keg 225 2 keg
Badan KB dan PP
1 11 01 17 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Jumlah kegiatan 1 kegiatan
3 keg /thn
142
3 keg /thn
151
3 keg /thn
160
3 keg /thn
169
3 keg /thn
179
3 keg /thn
800
Badan KB dan PP
1 11 01 18 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Jumlah kegiatan 1 kegiatan
1 keg /thn
74
2 keg /thn
150
2 keg /thn
175
2 keg /thn
182
2 keg /thn
200
2 keg /thn
781
Badan KB dan PP
1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1 12 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 815
100% 864
100% 916
100% 971
100% 1.039
100% 4.604
Badan KB dan PP
1 12 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 481
100% 510
100% 540
100% 573
100% 613
100% 2.717
Badan KB dan PP
1 12 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 43
100% 45
100% 47
100% 50
100% 53
100% 238
Badan KB dan PP
1 12 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 169
100% 178
100% 189
100% 200
100% 212
100% 949
Badan KB dan PP
1 12 01 06 Program peningkatpenn gembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen pelaporan daerah yang tepat waktu
0% 100% 53
100% 57
100% 61
100% 66
100% 71
100% 308
Badan KB dan PP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-26
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 12 01 07 Program peningkatan/
perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 815
100% 864
100% 916
100% 971
100% 1.039
100% 4.605
Badan KB dan PP
1 12 01 15 Program Keluarga Berencana
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 481
100% 510
100% 540
100% 573
100% 613
100% 2.717
Badan KB dan PP
1 12 01 16 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 43
100% 45
100% 47
100% 50
100% 53
100% 238
Badan KB dan PP
1 12 01 17 Program pelayanan kontrasepsi
Kegiatan Bintek 100% 100% 169
100% 178
100% 189
100% 200
100% 212
100% 948
Badan KB dan PP
1 12 01 18 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Prosentase dokumen pelaporan daerah yang tepat waktu
0% 100% 53
100% 57
100% 61
100% 66
100% 71
100% 308
Badan KB dan PP
1 12 01 19 Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
Jumlah kegiatan peringatan hari-hari besar nasional
4 kegiatan
4 kegiatan
305 4 kegiatan
321
4 kegiatan
340
4 kegiatan
361
4 kegiatan
383
20 kegiatan
1.710
Badan KB dan PP
1 12 01 20 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Cakupan PUS menjadi peserta KB
66,47% 66,86% 1.069
67,09% 1.133
67,35% 1.201
67,73% 1.273
68,16% 1.350
68,16% 6.026
Badan KB dan PP
1 12 01 21 Program peningkatan penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDs
Jml Kegiatan Konseling 2 kegiatan
3 keg /thn
456
3 keg /thn
483
3 keg /thn
512
3 keg /thn
543
3 keg /thn
576
3 keg /thn
2.571
Badan KB dan PP
1 12 01 22 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Jumlah PUS yang terlayani kontrasepsi
131.713
132.126
481
132.916
1.210
133.585
1.250
135.005
1.260
135.862
607
135.862
4.808
Badan KB dan PP
1 12 01 23 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Jumlah sarana/ prasarana penyuluhan dan konseling KB
2 keg/th 2 keg/th
1.700
2 keg/th
1.800
3 keg/th
1.850
3 keg/th
1.900
3 keg/th
1.920
3 keg/th
9.170
Badan KB dan PP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-27
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 12 01 24 Program pengembangan
model operasional BKB, Posyandu PADU
Jml kegiatan pembinaan kepada kelompok bina keluarga
0 0 -
1 keg 62
1 keg 67
1 keg 73
1 keg 80
5 keg 282
Badan KB dan PP
Jumlah Anggaran
6.809
8.483
8.951
9.495
9.299
43.036
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-28
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 13 Sosial 1 13 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 245
100% 255
100% 270
100% 287
100% 304
100% 1.361
Kantor Sosial
1 13 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 315
100% 396
100% 420
100% 445
100% 475
100% 2.051
Kantor Sosial
1 13 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% -
100% 10
100% 11
100% 11
100% 12
100% 44
Kantor Sosial
1 13 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% -
100% 25
100% 27
100% 28
100% 30
100% 109
Kantor Sosial
1 01 01 07 Program peningkatan/ perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI)
1 keg 1 keg 34 1 keg 100
1 keg 106
1 keg 112
1 keg 119
1 keg 471
Kantor Sosial
1 13 01 15 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Jumlah pendataan 28 PMKS
1 keg 0 0 1 keg 400
1 keg 424
1 keg 449
1 keg 476
1 keg 1.750
Kantor Sosial
1 13 01 16 Jumlah penyandang cacat dan lansia yang disantuni
100 orang 70 orang
33 100 orang
50
100 orang
53
100 orang
56
100 orang
60
470 Orang
252
Pelatihan tanggap darurat bencana (TAGANA)
1 Kegiatan 1 Keg 18 1 Keg 80
1 Keg 85
1 Keg 90
1 Keg 95
5 Keg 368
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Tanggap Reaksi Cepat (TRC) 1 Kegiatan 31 Org 150 31 Org 187
31 Org 198
31 Org 210
31 Org 223
155 Org
968
Kantor Sosial
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-29
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 13 01 17 Program pembinaan anak
terlantarJumlah kegiatan anak terlantar belum ada 0 0 1 keg - 1 keg
40 1 keg
42 1 keg
45 4 keg
127 Kantor Sosial
1 13 01 18 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Jumlah penyandang disabilitas yang terbina
298 Org 0 0 50 org 50
75 org
75
75 org 80
75 org
84
275 org
289
1 13 01 19 Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Kegiatan pembinaan panti asuhan/panti jompo
1 paket 1 Pkt 4
1 Pkt 30
1 Pkt 32
1 Pkt 34
1 Pkt 36
1 Pkt 136
1 13 01 20 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Jumlah kegiatan penertiban 2 keg 2 keg 40
2 keg 100
2 keg 106
2 keg 112
2 keg 119
10 keg
477
Kantor Sosial
1 13 01 21 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Kegiatan pembinaan lembaga sosial
5 kegiatan 5 keg 254
5 keg 454
5 keg 481
5 keg 510
5 keg 541
25 keg
2.240
Kantor Sosial
Jumlah Anggaran
1.093
2.137
2.327
2.467
2.619
10.644
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-30
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 14 Tenaga Kerja 1 14 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 614
100% 820
100% 902
100% 992
100% 1.091
100% 4.419
Disnaker
1 14 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 414
100% 500
100% 550
100% 605
100% 665
100% 2.734
Disnaker
1 14 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Pakaian dinas dan pakaian hari-hari tertentu
1 keg 0 - 2 keg 77
0 - 0 - 0 - 2 keg 77
Disnaker
1 14 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Diklat Formal 1 keg 1 keg 8
2 keg 49
2 keg 53
2 keg 59
2 keg 65
7 keg 233
Disnaker
1 14 01 15 Jumlah kegiatan pelatihan ketrampilan
5 paket 5 paket
231
14 paket
760
14 paket
775
14 paket
785
14 paket
790
61 paket
3.341
Disnaker
Bimbingan teknis penempatan calon TKI
100 orang 100 Org
19
100 Org
21
100 Org
23
100 Org
25
100 Org
28
500 org 117
Disnaker
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Pendataan mantan peserta pelatihan
208 Kjg 208 kjg
25
208 kjg
34
208 kjg
37
208 kjg
41
208 kjg
45
1040 kjg
183
Disnaker
Terbentuknya jiwa dan semangat kewirausahaan (TTG)
16 org 0 - 32 org 160
32 0rg
160
32 0rg 160
32 0rg
160
128 org 640
Disnaker
Jumlah kegiatan Proyek padat karya mandiri
3 paket 0 - 3 paket
721
3 paket
793
3 paket
872
3 paket
959
12 paket
3.345
Disnaker
1 14 01 16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Penilaian ISO 2009:2008 1 kegiatan 1 kgt 176 1 kgt 196 1 kgt 215 1 kgt 237 1kgt 260 5 kgt 1.084 Disnaker Sidang penetapan UMK/USMK 6 kali 6 kali 220 6 kali 319 6 kali 351 6 kali 386 6 kali 424 30 kali 1.699 1 14 01 17
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Jumlah Penyelesaian kasus-kasus ketenagakerjaan
250 kasus 0 - 50 kasus
31
48 kasus
29
45 kasus
27
41 kasus
25
184 kasus
112
Disnaker
Jumlah Anggaran
1.708
3.686
3.888
4.189
4.513
17.985
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-31
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1 15 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 296
100% 325
100% 325
100% 325
100% 325
100% 1.594
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 15 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 344
100% 220
100% 215
100% 187
100% 193
100% 1.158
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 15 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 30
100% 32
100% 35
100% 39
100% 42
100% 177
Dinas Koperasi, UKM
1 15 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 52
100% 55
100% 126
100% 126
100% 126
100% 486
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 15 01 07 Program peningkatan/ perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Peringatan hari koperasi 1 keg 1 keg 228 1 keg 230
1 keg 230
1 keg 230
1 keg 230
1 keg 1.147
Dinas Pemuda dan Olah Raga
1 15 01 15 Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Kegiatan fasilitasi dan kajian kebijakan iklim UKM
2 Kegiatan 2 Keg 253
2 Keg 259
2 Keg 264
2 Keg 270
2 Keg 275
10 Keg
1.320
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 15 01 16 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Kegiatan fasilitasi pengembangan kewirausahaan
2 Kegiatan 2 Keg 139
2 Keg 141
2 Keg 144
2 Keg 147
2 Keg 151
10 Keg
722
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 15 01 17 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Kegiatan fasiltasi pengembangan usaha dan jaringan pemasaran UMKM
3 Kegiatan 3 Keg 509
3 Keg 512
3 Keg 514
3 Keg 517
3 Keg 520
3 Keg 2.572
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 15 01 18 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Jumlah Koperasi Aktif 250 4 363
10 366
10 622
10 627
10 629
294 2.606
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-32
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 16 Penanaman Modal Daerah 1 16 01 15 Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama Investasi
Kegiatan promosi dan kerjasama investasi
5 kegiatan 5 keg 252
5 keg 252
5 keg 441
5 keg 541
5 keg 624
25 keg
2.109
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
1 16 01 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Kegiatan peningkatan iklim investasi
3 Kegiatan 3 keg 142
3 keg 142
3 keg 187
3 keg 224
3 keg 262
15 keg
957
Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal
Jumlah Anggaran
2.606
2.532
3.103
3.233
3.376
14.849
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-33
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB1 17 Kebudayaan1 17 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 318
100% 465
100% 581
100% 726
100% 1.167
100% 3.257
Kantor Budpar
1 17 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 62
100% 223
100% 279
100% 349
100% 436
100% 1.349
Kantor Budpar
1 17 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 13
100% 20
100% 25
100% 31
100% 39
100% 128
Kantor Budpar
1 17 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 25
100% 30
100% 35
100% 40
100% 42
100% 172
Kantor Budpar
1 17 01 15 Program Pengembangan Nilai Budaya
Lomba sastra tingkat Kabupaten
Belum Ada Ada 500
Ada 530
Ada 562
Ada 596
Ada 631
Ada 2.819
Kantor Budpar
1 17 01 16 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Jumlah kegiatan Seni budaya
Belum Ada 3 keg 750
3 keg 795
3 keg 843
3 keg 893
3 keg 947
3 keg 4.228
Kantor Budpar
1 17 01 17 Jumlah bantuan kegiatan kelompok kebudayaan
8 lembaga adat
8 lbg adat
500
8 lbg adat
530
8 lbg adat
562
8 lbg adat
596
8 lbg adat
631
8 lbg adat
2.819
Kantor Budpar
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Jumlah kegiatan/even wisata budaya dan religi
5 kegitan/th 5 keg /th
387
5 keg /th
410
5 keg /th
435
5 keg /th
461
5 keg /th
489
5 keg /th
2.182
Kantor Budpar
2 04 xx 15 Jumlah wisatawan 64.300 org 100.000 org
105.000 org
107.000 org
109.000 org
113.000 org
534.000 org
Jumlah wisatawan mancanegara
7.500 org 8.250 org
9.075 org
9.980 org
11.000 org
12.100 org
50.405 org
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
jumlah wisatawan domestik 56.800 org 91.750 org
300
95.925 org
315
97.020 org
321
98.000 org
327
100.900 org
339
483.595 org
1.602
Kantor Budpar
2 04 xx 16 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Jumlah kegiatan 4 kegiatan /th
4 keg /th
150
4 keg /th
236
4 keg /th
279
4 keg /th
333
4 keg /th
398
4 keg /th
1.396
Kantor Budpar
2 04 xx 17 Program Pengembangan Kemitraan
Jumlah kegiatan pengembangan kemitraan
3 kegitan/th 3 keg /th
164
3 keg /th
202
3 keg /th
239
3 keg /th
284
3 keg /th
342
3 keg /th
1.231
Kantor Budpar
Jumlah Anggaran 3.169 3.756 4.160 4.635 5.461 21.182
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-34
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 18 Pemuda dan Olah Raga 1 18 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 279
100% 294
100% 309
100% 364
100% 373
100% 1.619
Dispora
1 18 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 60
100% 133
100% 301
100% 81
100% 392
100% 967
Dispora
1 18 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 30
100% - 100% 35
100% 41
100% 41
100% 147
Dispora
1 18 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 30
100% 30
100% 35
100% 41
100% 41
100% 177
Dispora
1 01 01 07 Program peningkatan/ perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Peringatan hari sumpah pemuda, HAORNAS dan hari kebangkitan nasional
3 keg 3 keg 325 3 keg 455
3 keg 515
3 keg 580
3 keg 650
15 keg
2.525
Dispora
1 18 01 15 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Kegiatan pengembangan dan kebijakan kepemudaan
6 kegiatan 0 0 3 keg 595
0 - 2 keg 530
1 keg 100
6 keg 1.225
Dispora
1 18 01 16 Program peningkatan peran serta kepemudaan
Kegiatan peningkatan peran serta kepemudaan
3 kegiatan 3 keg 625
6 keg 855
7 keg 1.260
6 keg 1.115
6 keg 1.215
25 keg
5.070
Dispora
1 18 01 17 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
Kegiatan penyuluhan penumbuhan kewirausahaan pemuda
4 kegiatan 4 keg 390 4 keg 420
4 keg 440
4 keg 460
4 keg 480
20 keg
2.190
Dispora
1 18 01 19 Program Pengembangan Ke-bijakan dan Manajemen Olahraga
Kegiatan pengembangan kebi-jakan dan manajemen olahraga
0 0 -
4 keg 183
4 keg 205
4 keg 225
4 keg 245
16 keg
858
Dispora
1 18 01 20 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Kegiatan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
7 kegiatan 12 keg
1.702
14 keg 2.155
13 keg
2.272
14 keg
2.855
13 keg
2.578
78 keg
11.562
Dispora
1 18 01 21 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Jumlah sarana olah raga per 10.000 penduduk
327 unit 327 unit
785
327 unit
855
327 unit
925
327 unit
995
327 unit
1.065
327 unit
4.625
Dispora
Jumlah Anggaran 4.226 5.975 6.297 7.287 7.180 30.965
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-35
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 19 xx 02 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 402
100% 426
100% 452
100% 479
100% 508
100% 2.266
Badan Kesbangpol
1 19 xx 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 204
100% 836
100% 886
100% 939
100% 996
100% 3.861
Badan Kesbangpol
1 19 xx 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 0% -
100% 65
100% 70
100% 75
100% 100
100% 310
Badan Kesbangpol
1 19 xx 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 2 kegiatan 2 kegiatan
127
2 kegiatan
130
2 kegiatan
143
2 kegiatan
151
2 kegiatan
160
10 kegiatan
711
Badan Kesbangpol
1 19 xx 16 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Jumlah kegiatan pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
1 keg/ tahun 1 keg/ tahun
140 1 keg/ tahun
265
1 keg/ tahun
281
1 keg/ tahun
298
1 keg/ tahun
316
1 keg/ tahun
1.300
Badan Kesbangpol
1 19 xx 17 Program pengembangan wawasan kebangsaan
Jumlah pertemuan rutin tokoh lintas agama dengan MUSPIDA pertahun
1 Kali perte muan/tahun
12 Kali /thn
240
12 Kali /thn
184
12 Kali /thn
200
12 Kali /thn
230
12 Kali /thn
250
12 Kali /thn
1.104
Badan Kesbangpol
1 19 xx 18 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Jumlah kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan pertahun
1 Kegiatan/thn
0 -
3 keg /thn
190 3 keg /thn
225 3 keg /thn
235 3 keg /thn
250 3 keg /thn
900
Badan Kesbangpol
1 19 xx 19 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Jumlah Linmas di masyarakat (swakarsa)
6444 Anggota Linmas
6444 Agt
90
6444 Agt
99 6444 Agt
118 6444 Agt
138 6444 Agt
151 6444 Agt
596
Badan Kesbangpol
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-36
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 19 xx 20 Program peningkatan
pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
Jumlah kegiatan rutin Pekat 1 Kegiatan/bln
0 - 1 Keg /bulan
240
1 Keg /bulan
254 1 Keg /bulan
270
1 Keg /bulan
286
1 Keg /bulan
1.050
Badan Kesbangpol
1 19 xx 21 Jumlah kegiatan pendidikan politik masyarakat
2 kegiatan 2 keg /thn
2 keg /thn
2 keg /thn
2 keg /thn
2 keg /thn
2 keg /thn
Program pendidikan politik masyarakat
Cakupan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada
71,30%
98
158
186
60,50%
197
75%
209
75%
848
Badan KesbangpolBadan Kesbangpol
Jumlah Anggaran
1.301
2.593 2.815
3.012
3.225
12.946
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-37
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 19 03 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 205
100% 217
100% 230
100% 244
100% 259
100% 1.156
Pol PP
1 19 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 171
100% 181
100% 192
100% 204
100% 216
100% 964
Pol PP
1 19 03 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 126
100% 126
100% 176
100% 176
100% 176
100% 782
Pol PP
1 19 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Jumlah peserta Bintek 5 Orang 5 org 35
6 org 35
7 org 50
7 org 50
7 org 50
32 org
220
Pol PP
1 19 03 16 Menurunnya angka kriminalitas 5,44 5,43 1.680
5,41 1.680
5,37 1.900
5,35 1.900
5,3 1.900
5,3 9.060
Pol PP
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Sertifikasi izin senjata api 2 pucuk 2 pucuk
20
2 pucuk
20
2 pucuk
20
2 pucuk
20
2 pucuk
20
12 pucuk
100
Pol PP
1 19 03 17 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Terkendalinya unjukrasa 100% 100% 531
100% 531
100% 631
100% 631
100% 631
100% 2.955
Pol PP
1 19 03 20 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
Jumlah kegiatan rutin Pekat 1 Keg /bulan
1 Keg /bulan
266
1 Keg /bulan
266
1 Keg /bulan
282
1 Keg /bulan
299
1 Keg /bulan
317
1 Keg /bulan
1.430
Pol PP
Jumlah Anggaran
3.034
3.057
3.482
3.524
3.569
16.666
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-38
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 19 xx 02 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 1.905
100% 1.798
100% 2.810
100% 2.892
100% 2.928
100% 12.333
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 1.760
100% 6.915
100% 1.950
100% 2.000
100% 2.170
100% 14.795
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
95% 100% 39
100% 313
100% 137
100% 339
100% 41
100% 869
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 27 Orang 145 Org 300
145 Org 300
225 Org 400
225 Org 400
225 Org 400
225 Org 1.800
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx 26 Jumlah kegiatan 5 kegiatan/tahun
5 keg/ tahun
5 keg/ tahun
5 keg/ tahun
5 keg/ tahun
5 keg/ tahun
5 keg/ tahun
Program pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana Jumlah masyarakat yang
mengikuti pelatihan/ penyuluhan
392 Orang 260 Org
216
260 Org
518
260 Org
635
260 Org
881
260 Org
715
1300 Org
2.965
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx 27 Program kedaruratan dan logistik penaggulangan bencana
Jumlah KK yang menerima bantuan bahan material bangunan
77 KK 130 KK 550
150 KK 500
175 KK 500
200 KK 500
225 KK 500
880 KK 2.550
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx 28 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana
Prosentase Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
100% 100% 1.235
100% 1.870
100% 2.155
100% 2.510
100% 2.800
100% 10.570
Badan Penggulangan Bencana Daerah
1 19 xx xx Jumlah anggota Pemadam kebakaran
114 Orng 114 Orng
140
114 Orng
155
144 Orng
170
174 Orng
185
204 Orng
200
204 Orng
850
Program pengendalian kebakaran
Jumlah peralatan pemadaman kebakaran
4 Unit/Pos 4 Unit/pos
-
4 Unit/Pos
6.005
5 Unit/Pos
1.855
6 Unit/pos
1.966
7 Unit/pos
2.084
7 Unit/pos
11.911
Badan Penggulangan Bencana Daerah
Jumlah Anggaran 6.145 18.374 10.612 11.673 11.838 58.643
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-39
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) URUSAN WAJIB 1 20 SEKRETARIAT DAERAH
1 20 03 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 14.730 100% 26.671 100% 27.505 100% 28.981 100% 30.676 100% 128.562 Bag. Umpel
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 2.315 100% 3.815 100% 2.976 100% 3.288 100% 3.988 100% 16.381 Bag. Umpel
1 20 03 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Kegiatan peningkatan disiplin aparatur
3 kegiatan /tahun
3 keg/ tahun
53 3 keg/ tahun
653 3 keg/ tahun
75 3 keg/ tahun
75 3 keg/ tahun
686 3 keg/ tahun
1.541 Bag. Umpel
1 20 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 1 kegiatan /tahun
0% - 1 keg /tahun
200 1 keg /tahun
225 1 keg /tahun
250 1 keg /tahun
275 1 keg /tahun
950 Bag. Umpel
1 20 03 07 Program peningkatan/ perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Jumlah Kegiatan peringatan hari besar nasional
1 kegiatan /tahun
1 kegiatan /tahun
72 1 kegiatan /tahun
72 1 kegiatan /tahun
90 1 kegiatan /tahun
90 1 kegiatan /tahun
108 1 kegiatan /tahun
432 Bag. Umpel
1 20 03 16 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Kelancaran pelaksanaan pelayanan kedinasan kepala daerah, sekda, asisten, staf ahli dan keprotokolan Pemerintah Daerah
100% 100% 762 100% 839 100% 915 100% 991 100% 1.067 100% 4.573 Bag. Umpel
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-40
1 20 URUSAN WAJIB Pemerintahan Umum/Tata Pemerintahan
1 20 03 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 38 100% 38 100% 40 100% 45 100% 40 100% 201 Bag. Tata Pemerintahan
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tepenuhinya sarana dan prasarana aparatur sesuai kebutuhan
100% 100% 40 100% 35 100% 35 100% 40 100% 45 100% 195 Bag. Tata Pemerintahan
1 20 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek/Sosialisasi/ Kunker
3 Kegiatan 3 Keg 785 3 Keg 410 3 Keg 785 3 Keg 450 3 Keg 600 15 Keg 3.030 Bag. Tata Pemerintahan
1 20 03 07 Program peningkatan/ perayaan hari besar nasional, keagamaan dan momen khusus tertentu
Kegiatan peringatan hari Otonomi Daerah
1 Kegiatan 1 Keg 70 1 Keg 75 1 Keg 75 1 Keg 75 1 Keg 75 5 Keg 370 Bag. Tata Pemerintahan
1 20 03 16 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Kegiatan koordinasi antar SKPD dan koordinasi dengan pemerintah lebih tinggi
2 Kegiatan 2 Keg 150 2 Keg 150 2 Keg 175 2 Keg 175 2 Keg 175 10 Keg 825 Bag. Tata Pemerintahan
1 20 03 24 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Kegiatan penanganan pengaduan masyarakat secara baik, sesuai prosedur dan ketentuan yg berlaku untuk dicari solusinya
1 Kegiatan 1 Keg 170 1 Keg 170 1 Keg 170 1 Keg 170 1 Keg 170 5 Keg 850 Bag. Tata Pemerintahan
1 20 03 28 Kegiatan PPBD dan Rupabumi/Toponimi
2 Kegiatan 2 Keg 150 2 Keg 150 2 Keg 175 2 Keg 175 2 Keg 175 10 Keg 825 Bag. Tata Pemerintahan
Program peningkatan sarana dan prasarana Tata batas antar wilayah
kecamatantt 5 kec 400 5 kec 400 5 kec 400 5 kec 400 3 kec 240 23 kec 1.840 Bag. Tata
Pemerintahan1 20 03 28 Program peningkatan
dan pendalamam tugas-tugas aparatur pemerintah
Kegiatan peningkatan dan pendalaman tugas-tugas aparatur
6 Keg 6 Keg 480 6 Keg 980 6 Keg 980 6 Keg 980 6 Keg 980 30 Keg 4.400 Bag. Tata Pemerintahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-41
1 20 03 Bag. Sosial 1 20 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 45 20% 48 20% 51 20% 54 20% 57 17% 254 Bag. Kessos
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 7 100% 7 100% 8 100% 8 100% 9 100% 39 Bag. Kessos
1 20 03 07 Jumlah Kegiatan peringatan hari besar nasional
5 Kegiatan 5 Keg/ thn 1.500 4 Keg/ thn 683 4 Keg/ thn 717 4 Keg/ thn 753 4 Keg/ thn 791 4 Keg/ thn
4.444 Bag. Kessos
Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Jumlah Kegiatan peringatan hari besar keagamaan
9 Kegiatan 9 Keg/ thn 835 9 Keg/ thn 919 9 Keg/ thn 1.011 9 Keg/ thn 1.112 9 Keg/ thn 1.223 9 Keg/ thn
5.100 Bag. Kessos
1 20 03 22 Program kegiatan sosial, keagamaan dan seni budaya
Jumlah kegiatan sosial, keagamaan dan seni budaya
6 kegiatan /tahun
6 keg /thn 1.829 6 keg /thn 1.920 6 keg /thn 2.035 6 keg /thn 2.157 6 keg /thn 2.287 6 keg /thn
10.228 Bag. Kessos
1 20 03 30 Program peningkatan dan pendalamam tugas-tugas aparatur pemerintah
Pembuatan pidato Bupati Langkat
240 pidato/th 240 pidato/th
15 240 pidato/th
15 240 pidato/th
15 240 pidato/th
15 240 pidato/th
15 240 pidato/th
75 Bag. Kessos
Bag. Komunikasi dan informasi/PDE 1 20 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 853 100% 966 100% 1.017 100% 1.054 100% 1.106 100% 4.996 Bag. PDE/ Santel
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 239 100% 267 100% 301 100% 287 100% 295 100% 1.389 Bag. PDE/ Santel
1 20 03 15 Program pengembangan komunikasi, informasi dan media masa
Kegiatan pengembangan media komunikasi
1 Keg 1 Keg 752 1 Keg 867 1 Keg 871 1 Keg 905 1 Keg 879 1 Keg 4.274 Bag. PDE/ Santel
1 20 03 17 Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Jumlah SDM Bid Komunikasi dan Informasi terlatih
200 Orang 210 org 205 220 Orang
210 230 Org 215 240 Org 220 250 Org 225 1150 Org
1.075 Bag. PDE/ Santel
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-42
Bag. Komunikasi dan informasi/Humas/Informasi
1 20 03 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 534 100% 566 100% 600 100% 636 100% 674 100% 3.010 Bag. Humas/ Informasi
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 36 100% 38 100% 40 100% 43 100% 45 100% 203 Bag. Humas/ Informasi
1 20 03 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 8 100% 8 100% 9 100% 10 100% 10 100% 45 Bag. Humas/ Informasi
1 20 03 15 Program pengembangan komunikasi, informasi dan media masa
Kegiatan pengembangan media komunikasi
1 Keg 1 Keg 101 1 Keg 107 1 Keg 113 1 Keg 120 1 Keg 128 1 Keg 569 Bag. Humas/ Informasi
1 20 03 17 Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Kegiatan fasilitasi Bidang Komunikasi dan Informasi
3 kegiatan 3 keg 78 3 keg 83 3 keg 88 3 keg 93 3 keg 98 15 keg 440 Bag. Humas/ Informasi
1 20 03 18 Program kerjasama informsi dan media massa
Jumlah kerjasama dengan media masa
7 kegiatan 7 kegiatan 3.002 7 kegiatan 3.182 7 kegiatan 3.373 7 kegiatan 3.575 7 kegiatan 3.790 35 keg 16.923 Bag. Humas/ Informasi
Bagian Hukum 1 20 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 68 100% 98 100% 98 100% 98 100% 98 17% 461 Bag. Hukum
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 5 100% 10 100% 11 100% 11 100% 11 100% 48 Bag. Hukum
1 20 03 24 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Penanganan kasus hukum di PN dan PTUN
13 Kasus 15 kasus 327 15 kasus 442 15 kasus 450 15 kasus 450 15 kasus 450 75 kasus
2.119 Bag. Hukum
1 20 03 24 Program penataan peraturan perundang-undangan
Publikasi peraturan perundang-undangan di Desa
10 Desa 10 Desa 216 10 Desa 222 10 Desa 236 10 desa 236 10 desa 236 50 Desa 1.146 Bag. Hukum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-43
Terwujudnya kelompok sadar hukum (sosialisasi Per UU)
28 Klp - - 28 klp 139 28 klp 147 28 klp 147 28 klp 147 28 klp 582 Bag. Hukum
Jumlah Ranperda yang diharmonisasi
4 5 95 5 120 5 127 5 127 5 127 25 597 Bag. Hukum
Bag. Perekonomian 1 20 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 38 100% 43 100% 45 100% 49 100% 53 100% 228 Bag. Perekonomian
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tepenuhinya sarana dan prasarana aparatur sesuai kebutuhan
100% 100% 6 100% 8 100% 9 100% 9 100% 10 100% 42 Bag. Perekonomian
1 20 03 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 7 100% 9 100% 10 100% 10 100% 12 100% 48 Bag. Humas/ Informasi
1 20 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek/Sosialisasi/ Kunker
1 Kegiatan 1 Keg 30 1 Keg 40 1 Keg 45 1 Keg 50 1 Keg 55 3 Keg 220 Bag. Perekonomian
1 20 03 15 Program Peningkatan Promosi dan kerjasama investasi
Penyelenggaraan pameran investasi
1 keg 1 keg 464 1 Keg 450 1 Keg 455 1 Keg 460 1 Keg 475 1 Keg 2.304 Bag.Perekonomian
1 20 03 xx Program peningkatan kesejahteraan petani
Fasilitasi kegiatan Kelompok Tani Nasional Andalan (KTNA)
3 keg 2 keg 125 1 Keg 75 1 Keg 80 2 Keg 585 1 Keg 100 7 Keg 965 Bag.Perekonomian
1 20 03 15 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Kegiatan pengawasan distribusi Raskin, pupuk bersubsidi, BBM dan Tim pengendalian inflasi daerah
3 Keg 5 Keg 1.038 5 Keg 1.105 5 Keg 1.150 5 Keg 1.120 5 Keg 1.270 25 Keg 5.683 Bag. Perekonomian
1 20 03 xx Program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman (PPSP)
Kegiatan operasional Tim PPSP
1 Keg 1 Keg 125 1 Keg 145 1 Keg 150 1 Keg 165 1 Keg 175 1 Keg 760 Bag. Perekonomian
1 20 Bag. ORTA 1 20 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 129 100% 147 100% 135 100% 139 100% 140 100% 690 Bag. ORTA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-44
1 20 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tepenuhinya sarana dan prasarana aparatur sesuai kebutuhan
100% 100% 12 100% 35 100% 23 100% 13 100% 8 100% 91 Bag. ORTA
1 20 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek/Sosialisasi/ Kunker
1 Kegiatan 2 Keg 371 6 Keg 765 1 Keg 335 3 Keg 443 1 Keg 365 3 Keg 2.279 Bag. ORTA
1 20 03 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan LAKIP Sekretariat Daerah Kabupaten Langkat
1 Kegiatan 1 Keg 21 1 Keg 21 1 Keg 22 1 Keg 22 1 Keg 23 5 Keg 109 Bag. ORTA
1 20 03 xx Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Standar Pelayanan (SPM) SKPD dan Tata Laksana Pemerintahan
25% 35% 50 50% 50 75% 50 85% 50 100% 50 100% 250 Bag. ORTA
Bag.PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN
1 20 03 01Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya penyediaan administrasi perkantoran yang berkualitas
50% 1.583 75% 2.183 85% 2.149 90% 1.340 100% 1.500 100% 8.756 Bag. Penram
1 20 03 02 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 17 100% 17 100% 17 100% 17 100% 17 100% 85 Bag. Penram
1 20 03 05Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Meningkatnya pengetahuan sumber daya aparatur
10 orang 50 10 orang 130 10 orang 130 10 orang 50 10 orang 50 50 orang
410 Bag. Penram
1 20 03 xx Program Peningkatan Pengembangan Capaian Kinerja dan Keuangan
Tersedianya laporan keuangan Sekretariat Daerah
2 laporan 149 2 laporan 149 2 laporan 80 2 laporan 90 2 laporan 95 10 laporan
563 Bag. Penram
1 20 03 xx Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Meningkatnya perencanaan dan pelaporan pembangunan daerah
4 laporan 275 4 laporan 275 4 laporan 187 4 laporan 195 4 laporan 195 20 laporan
1.127 Bag. Penram
Jumlah Anggaran 38.976 55.520 55.700 57.799 61.524 269.520
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-45
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) URUSAN WAJIB
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH 1 20 05 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 996
100% 1.056
100% 1.119
100% 1.186
100% 1.257
100% 5.615
BPKAD
Koordinasi peningkatan Target bagi hasil Pajak/Bkn Pajak
8,04% 8,5% 9% 9,50% 10% 10,50% 10,50%
dan Bagi Hasil Pajak Provinsi -36,88% 0% 3% 6% 9% 12% 12%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Target peningkatan pendapatan daerah (Prosentase)
13,45% 13,65%
117
13,85%
124
14,05%
131
14,25%
139
14,45%
148
14,45%
660
BPKAD
1 20 05 02 Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 972
100% 1.030
100% 1.092
100% 1.158
100% 1.227
100% 5.479
BPKAD
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Jumlah Persil tanah Pemda memiliki setifikat dan sedang dalam proses sertifikasi
582 persil 75 persil
150
150 persil
318
150 persil
337
150 persil
357
150 persil
379
1332 persil
1.541
BPKAD
1 20 05 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% -
100% 74
100% 79
100% 83
100% 88
100% 324
BPKAD
1 20 05 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 50% 55% 190
60% 201
65% 213
70% 262
75% 239
75% 1.106
BPKAD
1 20 05 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase SKPD yang menyusun laporan sesuai ketentuan dan tepat waktu
40% 50% 919 60% 974
70% 1.033
80% 1.095
90% 1.160
100% 5.180
BPKAD
1 20 05 17 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Penyampian dokumen pengelolaan keuangan tepat waktu
20% 40 3.770
60 3.996
80 4.236
100 4.490
100 4.760
100 21.252
BPKAD
Jumlah Total Anggaran 7.114
7.774 8.241
8.770
9.258 41.157
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-46
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
DISPENDA 1 20 11 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 1.899
100% 1.994
100% 2.093
100% 2.198
100% 2.308
100% 10.492
Dispenda
1 20 11 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 485
100% 509
100% 534
100% 561
100% 589
100% 2.678
Dispenda
1 20 11 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 61
100% 64
100% 67
100% 70
100% 74
100% 336
Dispenda
1 20 11 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 73
100% 81
100% 85
100% 89
100% 93
100% 421
Dispenda
1 20 11 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase SKPD yang menyusun laporan sesuai ketentuan dan tepat waktu
80% 100% 71 100% 77
100% 81
100% 85
100% 89
100% 403
Dispenda
1 20 11 17 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Prosentase Target peningkatan PAD dari tahun sebelumnya
20,19% 20,29% 1.393
20,49% 1.463
20,69% 1.536
20,89% 1.613
21,00% 1.693
21,00% 7.698
Dispenda
1 20 11 35 Program peningkatan pengelolaan dan pengembangan PBB-P2 dan BPHTB
Prosentase peningkatan PAD dari PBB-P2 dan BPHTB
15,25% 20,35% 857
20,55% 900
20,65% 945
20,75% 992
25,85% 1.042
20,85% 4.736
Dispenda
Jumlah Anggaran
4.839
5.088
5.341
5.608
5.888
26.764
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-47
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi
Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 20 INSPEKTORAT 1 20 07 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 291
100% 308
100% 327
100% 347
100% 367
100% 1.640
Inspektorat Kab. Langkat
1 20 07 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 256
100% 271
100% 288
100% 305
100% 323
100% 1.443
Inspektorat Kab. Langkat
1 20 07 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 80% 80% 35
85% 37
90% 39
95% 42
98% 44
100% 197
Inspektorat Kab. Langkat
1 20 07 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 94
100% 100
100% 106
100% 112
100% 119
100% 530
Inspektorat Kab. Langkat
1 20 07 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen pelaporan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 45
100% 48
100% 51
100% 54
100% 57
100% 254
Inspektorat Kab. Langkat
1 20 07 20 Obyek pemeriksaan (Obrik) yang terperiksa sesuai PKPT
64% 64% 1.073
65% 1.137
66% 1.206
67% 1.278
68% 1.355
68% 6.049
Prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan APFP - Inspektorat Kabupaten 90% 90% 92% 94% 95% 97% 97% - BPKP 90% 90% 92% 94% 95% 96% 96% - Inspektorat Provinsi 85% 85% 87% 89% 91% 93% 93%
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
- BPK 60% 60%
466
62%
494
64%
524
66%
555
68%
588
68%
2.627
Inspektorat Kab. Langkat
1 20 07 21 Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Kegiatan peningkatan kualitas SDM aparatur pengawas
1 kegiatan 0 - 1 keg 90
1 keg 95
1 keg 101
1 keg 107
100% 394
Inspektorat Kab. Langkat
Jumlah Anggaran
2.260
2.486
2.635
2.793
2.960
13.134
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-48
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Sekretariat DPRD) 1 20 04 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 9.758
100% 10.343
100% 10.964
100% 11.621
100% 12.319
100% 55.004
Sekretariat DPRD
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 1.959
100% 2.077
100% 2.201
100% 2.333
100% 2.473
100% 11.043
Sekretariat DPRD
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
98% 100% 658
100% 697
100% 739
100% 784
100% 831
100% 3.709
Sekretariat DPRD
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksananya Bintek dan Diklat PIM
2 Kegiatan
100% 1.686
100% 1.787
100% 1.894
100% 2.008
100% 2.129
100% 9.504
Sekretariat DPRD
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT Kab. Langkat, Paripurna mendengarkan Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus, Pelantikan Bupati dan Pelantikan Anggota DPRD
2 Kegiatan
2 Keg/ thn
100 %
127
2 Keg/ thn
100 %
135
2 Keg/ thn 100 %
143
2 Keg/ thn
100 %
151
4 Keg/ thn 100 %
500
12 Kegiatan
100 %
1.056
Sekretariat DPRD
1 20 04 15 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Terlaksananya Rapat-rapat alat kelangkapan Dewan, Reses dan Sosialisasi Per UU
100% 100% 2.485
100% 2.634
100% 2.792
100% 2.960
100% 3.137
100% 14.008
Sekretariat DPRD
1 20 04 18 Program kerjasama informsi dan media massa
Terlaksananya penerbitan Majalah Suara Legeslatif DPRD Kab. Langkat
6.000 eksemplar
100% 173
100% 183
100% 194
100% 206
100% 218
100% 975
Sekretariat DPRD
Jumlah Anggaran
16.846
17.856
18.928
20.063
21.607
95.300
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-49
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 21 Kepegawaian 1 21 02 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 782
100% 829
100% 879
100% 931
100% 987
100% 4.408
BKD
1 21 02 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 310
100% 329
100% 348
100% 369
100% 391
100% 1.747
BKD
1 21 02 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 99,95% 99,96% 32
100% 34
99,98% 36
99,99% 38
100% 40
100% 180
BKD
1 21 02 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 80% 80% 280
90% 297
90% 315
90% 334
90% 354
90%/th 1.580
BKD
1 21 02 15 Program pendidikan kedinasan
Jumlah PNS yang mengikuti Diklat PIM
2 orang 2 org 60
5 org 153
5 org 154
5 org 154
5 org 154
22 org 675
BKD
1 21 02 16 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Prosentase SDM aparatur yang mengikuti diklat sesuai dengan kebutuhan
71% 76% 1.527
82% 1.619
87% 1.716
92% 1.819
97% 1.928
97% 8.608
BKD
Organisasi perangkat daerah yang sesuai dg aturan dan tujuan penyusunannya
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%1 21 02 17 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Percepatan durasi penyelesaian pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan, cepat dan akuntabel
5-21 hari 5-14 hari
789
3-14 hari
836
3-7 hari
887
2-7 hari
940
1-7 hari
996
1-7 hari
4.448
BKD
Jumlah Anggaran
3.780
4.096
4.334
4.585
4.851
21.646
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-50
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
URUSAN WAJIB
KANTOR PELAYANAN TERPADU 1 20 39 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 473
100% 750
100% 800
100% 850
100% 900
100% 3.773
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 56
100% 270
100% 390
100% 510
100% 630
100% 1.856
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 40
100% 90
100% 135
100% 180
100% 225
100% 670
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 105
100% 175
100% 235
100% 295
100% 355
100% 1.165
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 xx Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Lamanya waktu penyelesaian perijinan
1-15 hari 1-15 hari
75
1-15 hari
150
1-10 hari
210
1-10 hari
270
1-7 hari
330
1-7 hari
1.035
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 15 Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Jumlah kegiatan promosi dan investasi
1 kegiatan 1 keg 475
1 keg 650
1 keg 754
1 keg 858
1 keg 962
5 keg 3.699
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 16 Program peningkatan investasi dan realisasi investasi
Tersedianya data investasi 1 kegiatan 1 keg 30
1 keg 385
1 keg 470
1 keg 555
1 keg 640
1 keg 2.080
Kantor Pelayanan Terpadu
1 20 39 Program peningkatan kapasitas pelayanan dan peningkatan PAD
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah
Ada Ada 499
Ada 620
Ada 690
Ada 760
Ada 830
ada 3.399
Kantor Pelayanan Terpadu
Jumlah Anggaran
1.753
3.000
3.554
4.108
4.662
17.677
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-51
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1 22 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 535
100% 567
100% 601
100% 637
100% 675
100% 3.016
BPMDK
1 22 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tersedianya Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 161
100% 171
100% 181
100% 192
100% 203
100% 908
BPMDK
1 22 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 1.976
100% 2.095
100% 2.220
100% 2.353
100% 2.495
100% 11.139
BPMDK
1 22 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksanannya Kegiatan Bintek
100% 100% 1.416
100% 1.501
100% 1.591
100% 1.686
100% 1.788
100% 7.982
BPMDK
1 22 05 06 Program peningkatan pengem-bangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen pelaporan keuangan desa yang disusun tepat waktu
50% 60% 230 70% 244
80% 258
90% 274
100% 290
100% 1.297
BPKAD
1 22 01 15 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Kelengkapan lembaga pemerintahan Desa
100% 100% 1.959
100% 2.077
100% 2.201
100% 2.333
100% 2.473
100% 11.043
BPMDK
1 22 01 16 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Jumlah kegiatan peningkatan ketrampilan masyarakat Desa
2 Kegiatan /tahun
5 keg /tahun
850
5 keg /tahun
901
5 keg /tahun
955
5 keg /tahun
1.012
5 keg /tahun
1.073
5 keg /tahun
4.792
BPMDK
1 22 01 17 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Swadaya masyarakat 4 keg 23 Kec
1.078
23 Kec
1.143
23 Kec
1.211
23 Kec
1.284
23 Kec
1.361
23 Kec
6.077
BPMDK
1 22 01 18 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Jumlah kegiatan peningkatan kapasitas apartur desa
1 kegiatan/ tahun
3 keg /tahun
1.745
3 keg /tahun
1.850
3 keg /tahun
1.961
3 keg /tahun
2.078
3 keg /tahun
2.203
3 keg /tahun
9.837
BPMDK
1 22 01 19 Program peningkatan peran perempuan di pedesaan
Jumlah kegiatan peningkatan kesetaraan gender
2 kegiatan 2 keg /tahun
600
2 keg /tahun
636
3 keg /tahun
674
3 keg /tahun
715
3 keg /tahun
757
3 keg /tahun
3.382
BPMDK
1 22 01 20 Program pemberdayaan Posyandu
Jumlah kegiatan pemberdayaan Posyandu
1 kegiatan 1 keg /tahun
150
3 keg /tahun
159
3 keg /tahun
169
3 keg /tahun
179
3 keg /tahun
189
3 keg /tahun
846
BPMDK
1 22 01 21 Program tugas pembantuan dan urusan bersama
Jumlah kegiatan pembantuan dan urusan bersama
3 kegiatan 3 keg /tahun
150
3 keg /tahun
159
3 keg /tahun
169
3 keg /tahun
179
3 keg /tahun
189
3 keg /tahun
846
BPMDK
Jumlah Anggaran 10.850 10.547 11.180 11.851 12.562 56.089
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-52
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 Urusan Pilihan 2 01 Pertanian 2 01 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 382
100% 506
100% 481
100% 503 100% 493
100% 2.365
Dinas Pertanian
2 01 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Terpenuhinya sarana dan prasarna aparatur pertahun
100% 100% 94
100% 268
100% 296
100% 306
100% 300
100% 1.264
Dinas Pertanian
2 01 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 50
100% 68
100% 68
100% 68
100% 68
100% 322
Dinas Pertanian
2 01 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 1 Kegiatan
1 keg 12
1 keg 150
1 keg 204
1 keg 153
1 keg 177
1 keg 696
Dinas Pertanian
2 01 01 15 jumlah kelompok tani aktif 1.904 1.933 58 1.933 195 1.933 185 1.933 180 1.933 175 2.002 793
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Jumlah kelompok kemitraan
pertanian400 1.030 50 1.050 55 1.075 50 1.100 55 1.130 60 1.130 270
Dinas Pertanian
2 01 01 16 Tercapainya tingkat produksi : 722 700 650 600 650 Padi (ton) 469.151 456.626 479.457 503.429 528.600 555.030 555.030 Jagung (ton) 163.399 180.820 186.224 191.831 197.585 203.512 203.512 Kedelai (ton) 622 3.048 3.109 3.171 3.234 3.299 3.299 Cabe (ton) 1.858 2.590 2.655 2.721 2.789 2.859 2.859 Kacang Panjang (ton) 2.850 3.302 3.368 3.435 3.503 3.573 3.573
Durian (ton) 11.006 11.112 11.165 11.171 11.224 11.278 11.278
Manggis (ton) 2.190 2.200 2.206 2.212 2.218 2.224 2.224
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Rambutan (ton) 6.431 6.495 6.527 6.559 6.591 6.624 6.624
3.322 Dinas Pertanian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-53
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 01 01 17 Program peningkatan
pemasaran hasil produksi pertanian /perkebunan
Jumlah kegiatan fasilitasi pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan/ peternakan/perikanan
4 kegiatan 3 keg. 142
3 keg 319
3 keg 372
3 keg 358
3 keg 358
3 keg 1.549
Dinas Pertanian
2 01 01 18 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian /perkebunan
Produktifitas tanaman pangan utama 2.272
2.272
2.363
2.363
2.362
11.632
Dinas Pertanian
2 01 01 19 Produktifitas tanaman pangan utama 3.141 3.650 3.620 3.650 3.750 Padi (Kw/Ha) 58,18 56.94 57,24 57,54 57,84 58.20 58.20 Jagung (Kw/Ha) 64,34 64,83 65,23 65,58 65,93 66,33 66,33 Kedelai (Kw/Ha) 14,5 15,04 15,24 15,44 15,6 16,1 16,1 Cabe (Kw/Ha) 39,34 39,87 40,12 40,37 40,62 40,87 40,87
Program peningkatan produksi pertanian /perkebunan
K. Panjang (Kw/Ha) 50,4 50,85 50,95 51,2 51,45 51,65 51,65
17.811 Dinas Pertanian
2 01 01 20 Program pemberda-yaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan
145 Orang PPL
145 Org PPL
1.176
145 Org PPL
1.185
145 Org PPL
1.190
145 Org PPL
1.180
145 Org PPL
1.195
145 Org PPL
5.926
Dinas Pertanian
2 01 01 19 Program pengembangan agribisnis tanaman pangan
Terbinanya kelompok tani/ Gapoktan dan calon mitra usaha
138 Gapoktan/
1904 kelompok
82 Gapoktan/67
kelompok tani
21
276 orang
300
409 orang
350
476 orang
350 476 orang
350 476 orang
1.371
Dinas Pertanian
Jumlah Anggaran
8.120
9.668
9.829
9.766
9.938
47.321
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-54
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 Urusan Pilihan 2 01 Pertanian (Peternakan) 2 01 03 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 343 100% 353
100% 364
100% 375
100% 386
100% 1.821
Dinas Peternakan
2 01 03 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Aparatur sesuai kebutuhan
100% 100% 454
100% 459
100% 833
100% 842
100% 852
100% 3.440
Dinas Peternakan
2 01 03 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 35
100% 39
100% 42
100% 47
100% 51
100% 214
Dinas Peternakan
2 01 03 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bimtek 4 Orang 4 Org 16
4 Org 18
4 Org 21
4 Org 25
4 Org 30
20 Org 110
Dinas Peternakan
2 01 03 16 Program peningkatan ketahanan pangan
Jumlah laporan informasi pasar
0 laporan - -
.- - 12 laporan 40
12 laporan 40
12 laporan 45
12 laporan/ tahun
125
Dinas Peternakan
2 01 03 20 Jumlah penyuluh pertanian lapangan/peternakan
36 Orang 36 Orang 36 Orang 36 Orang 36 Orang 36 Orang 36 Orang
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Jumlah Pertemuan/ Rapat Bulanan
28 kali 28 kali
110
28 kali
119
28 kali
165
30 kali
170
30 kali
178
30 kali/tahun
742
Dinas Peternakan
2 01 03 21 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Jumlah sampel yang diambil dan diperiksa
190 sampel
200 sampel
135
200 sampel
149
200 sampel
243
200 sampel
260
200 sampel
278
1000 sampel
1.065
Dinas Peternakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-55
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 01 03 22 Populasi Ternak :
Sapi (ekor) 160.821 177.305 185.284 194.548 204.275 213.468 213.468 Kerbau (ekor) 3.249 3.467 3.588 3.714 3.851 4.005 4.005 Domba (ekor) 340.282 347.809 354.765 360.796 368.734 376.108 376.108 Kambing (ekor) 284.439 290.731 295.383 300.700 305.811 310.704 310.704 Babi (ekor) 29.345 30.861 31.633 32.328 33.104 34.031 34.031 Ayam Buras (ekor) 1.256.268 1.281.519 1.294.334 1.309.866 1.329.514 1.346.798 1.346.798 Ayam Petelur (ekor) 3.531.191 3.555.952 3.570.176 3.588.027 3.605.967 3.616.785 3.616.785 Ayam Pedaging (ekor) 4.588.705 4.625.483 4.643.985 4.653.273 4.662.579 4.709.205 4.709.205
Program peningkatan hasil produksi peternakan
Itik (ekor) 260.008 265.759
1.370
269.745
1.507
274.601
1.760
278.171
1.900
282.343
2.100
282.343
8.637
Dinas Peternakan
2 01 03 23 Program peningkatan pemasaran hasil produksi Peternakan
Jumlah kegiatan fasilitasi pemasaran hasil produksi peternakan
3 kegiatan 3 keg 136
3 keg 150
3 keg 165
3 keg 180
3 keg 199
15 keg 830
Dinas Peternakan
2 01 03 24 Produksi daging sapi (Kg/th)
334.500 345.967 351.156 357.477 362.839 370.096 370.096
Produksi daging unggas (kg/th)
4.578.736 4.735.695 4.806.730 4.893.252 4.966.650 5.065.983 5.065.983
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Produksi telur ayam/itik (butir/th)
15.850.645 16.394.005
225
16.639.915
338
16.939.434
500
17.193.525
600
17.537.396
700
17.537.396
2.363
Dinas Peternakan
Jumlah Anggaran 2.824 3.130 4.133 4.439 4.820 19.346
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-56
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 Urusan Pilihan 2 01 Pertanian (Perkebunan) 2 01 02 15 Program Peningkatan
Kesejahteraan PetaniKontribusi bidang perkebunan terhadap PDRB
16,38% 16,56% 200
16,78% 212
16,85% 225
16,95% 238
17,20% 252
17,20% 1.127
Dinas Hutbun
Tercapainya tingkat produksi tahunan : Kelapa Sawit (ton) 3.008.838 3.248.838 3.488.838 3.728.838 3.968.838 4.208.838 4.208.838Karet (ton) 69.591 79.591 91.591 104.591 116.591 129.591 129.591Kakao (ton) 6.031 6.431 6.931 7.531 8.231 9.031 9.031
2 01 02 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/ perkebunan
Kelapa (ton) 3.422,44 3.432,44
750
3.444,44
795
3.456,44
843
3.469,44
893
3.482,44
947
3.482,44
4.228
Dinas Hutbun
2 01 02 17 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian /perkebunan
Jumlah kegiatan fasilitasi pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan/ peternakan/perikanan
4 kegiatan 5 keg. 200
5 keg. 212
5 keg. 225
5 keg. 238
5 keg. 252
5 keg. 1.127
Dinas Hutbun
2 01 02 18 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
Jumlah kelompok tani dan koperasi yang aktif dibina
367 kelompok
tani
370 kelompok
tani
280
372 kelompok
tani
308
375 kelompok
tani
339
377 kelompok
tani
373
380 kelompok
tani
410
380 kelompok
tani
1.710
Dinas Hutbun
2 01 02 19 Produktifitas tanaman perkebunan utama Kelapa Sawit (ton/Ha) 20,45 21,45 22,45 23,45 24,55 25,61 25,61 Karet (ton/Ha) 1,37 1,47 1,67 1,87 2,07 2,3 2,3 Kakao (ton/Ha) 0,93 0,98 1,03 1,08 1,14 1,2 1,2
Program peningkatan produksi pertanian /perkebunan
Kelapa (ton/Ha) 3,8 3,84
750
3,89
825
3,95
908
4,02
998
4,1
1.098
4,1
4.579
Dinas Hutbun
2 01 02 20 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Jumlah Penyuluh pertanian Lapangan
20 Orang PPL
20 Org PPL
1.177
24 Org PPL
1.248
26 Org PPL
1.322
26 Org PPL
1.402
28 Org PPL
1.486
28 Org PPL
6.635
Dinas Hutbun
2 02 Kehutanan 2 02 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 431
100% 457
100% 484
100% 513
100% 544
100% 2.430
Dinas Hutbun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-57
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 02 01 02 Program peningkatan
sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 780
100% 827
100% 876
100% 929
100% 985
100% 4.397
Dinas Hutbun
2 02 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
95% 97% 45
98% 48
98% 51
99% 54
100% 57
100% 254
Dinas Hutbun
2 02 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 45
100% 48
100% 51
100% 54
100% 57
100% 254
Dinas Hutbun
2 02 01 15 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Jumlah pendapatan daerah dari ektor kehutanan
0 50 135
75 143
87,5 152
100 161
100 170
413 761
Dinas Hutbun
2 02 01 16 Program rehabilitasi hutan dan lahan
Luas Lahan Hutan yang direhabilitasi
356 Ha 10 Ha 1.100
10 Ha 1.166
10 Ha 1.236
10 Ha 1.310
10 Ha 1.389
406 Ha 6.201
Dinas Hutbun
2 02 01 17 Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Jumlah kegiatan sosialisasi 1 kegiatan/th
2 keg /th 200
2 keg /th 212
2 keg /th 225
2 keg /th 238
2 keg /th 252
2 keg /th 1.127
Dinas Hutbun
2 02 01 18 Program pemanfaatan kawasan hutan industri
Jumlah dokumen data, peta dan inventaris hasil hutan
0 dok 1 dok 150
1 dok 159
1 dok 169
1 dok 179
1 dok 189
5 dok 846
Dinas Hutbun
2 02 01 19 Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
jumlah kegiatan penertiban 1 kegiatan /tahun
2 keg /th 600
2 keg /th 636
2 keg /th 674
2 keg /th 715
2 keg /th 757
2 keg /th 3.382
Dinas Hutbun
2 02 01 20 Program perencanaan dan pengembangan hutan
Luas lahan hutan mangrove direhabilitasi
200 Ha 10 Ha 450
10 Ha 477
10 Ha 506
10 Ha 536
10 Ha 568
250 Ha 2.537
Dinas Hutbun
Jumlah Anggaran
7.293
7.772
8.284
8.831
9.415
41.594
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-58
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 Urusan Pilihan 2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral 2 03 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 460
100% 488
100% 517
100% 548
100% 581
100% 2.593
Distamben
2 03 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 30
100% 32
100% 34
100% 36
100% 38
100% 169
Distamben
2 03 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 98% 98% 21
98,40% 21
98,80% 21
99.2% 21
99,60% 21
100% 21
Distamben
2 03 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 150
100% 159
100% 169
100% 179
100% 189
100% 846
Distamben
2 03 01 15 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Data potensi pertambangan dan energi
4 kegiatan
4 keg /th
429
4 keg /th
472
4 keg /th
519
4 keg /th
571
4 keg /th
628
20 keg 2.619
Distamben
2 03 01 16 Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Bertambahnya jumlah izin di bidang pertambangan dan energi
39 unit 39 unit
250
41 unit 260
43 unit 270
45 unit
297
47 unit 327
47 unit 1.404
Distamben
2 03 01 17 Menurunnya jumlah Desa/Dusun tidak teraliri Listrik
2% 2% 1,80% 1,20% 1,40% 1,20% 1,00%
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik90% 90%
420
92%
462
94%
508
96%
559
98%
587
99,00%
2.536
Distamben
2 03 01 18 Program peningkatan produksi pertambangan umum
Meningkatnya PAD Bidang Pertambangan dan Energi
90% 90% 315
92% 320
94% 320
96% 330
98% 335
98,00% 1.620
Jumlah Anggaran
2.075
2.213
2.357
2.540
2.706
11.808
Distamben
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-59
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 Urusan Pilihan 2 05 Kelautan dan Perikanan 2 05 01 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 651
100% 690
100% 731
100% 775
100% 822
100% 3.670
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 315
100% 334
100% 354
100% 375
100% 398
100% 1.776
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai
100% 100% 36
100% 38
100% 40
100% 43
100% 45
100% 203
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 50
100% 53
100% 56
100% 60
100% 63
100% 282
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Jumlah Kegiatan peringantan hari besar nasional per tahun
1 kegiatan
1 kegiatan
35
1 kegiatan
37
1 kegiatan
39
1 kegiatan
42
1 kegiatan
44
1 kegiatan
197
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 15 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Jumlah kelompok nelayan, pembudidaya dan pengolahan aktif
459 kelompok
5 kel 85
6 kel 94
6 kel 103
7 kel 113
9 kell 124
492 kel 519
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 xx 17 Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut
Jumlah kegiatan sosialisasi dan fasilitasi penegakan hukum pendayagunaan sumber daya laut
2 Keg 3 keg 300 3 keg 300 3 keg 300 3 keg 300 3 keg 300 17 keg 1.500
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 20 Produksi perikanan budi daya air payau (Ton)
7.746Ton 8.521 9.373 10.310 11.341 12.475 12.475
Produksi perikanan budi daya air tawar (ton)
299 329 362 398 438 482 482
Jumlah Sarana Budi Daya Luas Tambak Aktif (Ha) 1923.5 2.020 2.222 2.444 2.688 2.957 2.957 Luas Kolam air tawar (Ha) 119.6 126,0 138,0 152 167 184 184
Program pengembangan budidaya perikanan
Jumlah keramba (unit) 2.035 2.442
1.650
2.930,0
1.815
3.516
1.997
4.220
2.196
5.064
2.416
5.064
10.073
Dinas Perikanan dan Kelautan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-60
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 05 01 21 Produksi perikanan
tangkap (ton)22.741 25.015 27.517 30.268 33.295 36.625 36.625
Jumlah Unit Kapal penangkap ikan Ukuran kecil ≤ 5Gt 373 403 435 470 507 548 548 Ukuran 5 Gt – 10 Gt 4.954 5.350 5.778 6.241 6.740 7.279 7.279
Program pengembangan perikanan tangkap
Ukuran ≥ 10 Gt 217 234
1.380
253
1.518
273
1.670
295
1.837
319
2.020
319
8.425
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 22 Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan
Jumlah kelompok nelayan, pembudidaya dan pengolahan aktif
459 kelompok
5 kel 300
6 kel 350
6 kel 400
7 kel 400
9 kell 400
492 kel 1.850
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 23 Produksi ikan asin (Ton) 131,28 150,97 173,62 199,66 229,61 264,05 264,05 Produksi Terasi (ton) 49,55 56,98 65,53 75,36 86,66 99,66 99,66
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Produksi lain-lain olahan
ikan (ton)18,98 21,83
350
25,1
350
28,87
350
33,2
350
38,18
350
38,18
1.750
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 25 Program perencanaan dan pengembangan
Perencanaan dan monitoring DAK
1 keg 1 keg 200 1 keg 300
1 keg 350
1 keg 400
1 keg 400
1 keg 1.650
Dinas Perikanan dan Kelautan
2 05 01 26 Program penyediaan/ pengembangan sarana dan prasarana pemberdayaan ekonomi masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil
Tersedianya sarana pengembangan ekonomi maysarakat pesisir
60 Unit 6 Unit 230 6 Unit 244
6 Unit 258
6 Unit 274
6 Unit 290
90 Unit 1.297
Dinas Perikanan dan Kelautan
Jumlah Anggaran
5.582
6.123
6.649
7.165
7.673
33.191
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-61
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)2 Urusan Pilihan 2 06 Perdagangan dan Perindustrian 2 06 01 01 Program Pelayanan Administrasi
PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 851
100% 937
100% 978
100% 1.021
100% 1.068
100% 4.855
Disperindag
2 06 01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 350
100% 900
100% 500
100% 526
100% 560
100% 2.836
Disperindag
2 06 01 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Prosentase kehadiran pegawai 100% 100% 36
100% 33
100% 35
100% 37
100% 38
100% 179
Disperindag
2 06 01 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Bintek 100% 100% 36
100% 33
100% 35
100% 37
100% 38
100% 179
Disperindag
2 06 01 15 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Jumlah kegiatan 3 kegitan/th
4 keg /th
375
4 keg /th
2.030
4 keg /th
1.568
4 keg /th
1.110
4 keg /th
1.159
4 keg /th
6.242
Disperindag
2 06 01 17 Program Peningkatan dan pengembangan ekspor
Jumlah kegiatan promosi perdagangan
1 kegiatan 1 keg 1.500
1 keg 1.580
1 keg 1.818
1 keg 1.915
1 keg 2.121
4 keg /th
8.934
Disperindag
2 06 01 18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Pengembangan Pasar tradisional dan distribusi barang/produk
tt 2 pasar/
th
600
2 pasar/
th
660
2 pasar/
th
726
2 pasar/
th
798
2 pasar/
th
879
10 pasar
3.663
Disperindag
2 06 01 19 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Kegiatan pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
1 kegiatan 1 keg 550
1 keg 605
1 keg 665
1 keg 732
1 keg 805
5 keg 3.357
Dinas Perindag
2 06 01 30 Program pembangunan infrastruktur pedesaan
Kegiatan penataan Pasar Pekan/Desa
3 unit 10 unit
3.000
10 unit 3.300
10 unit
3.630
10 unit
3.993
10 unit
4.392
50 unit
18.315
Dinas Perindag
2 07 01 16 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
jumlah industri kecil dan menengah yang terbina
61 Unit 63 Unit
950
65 Unit
950
67 Unit
1.150
69 Unit
1.150
71 Unit
1.250
73 Unit
5.450
Disperindag
2 07 01 17 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Kegiatan pembinaan peningkatan kemampuan teknologi industri
1 kegiatan 1 keg 300
1 keg 300
1 keg 400
1 keg 400
1 keg 550
5 keg 1.950
Disperindag
2 07 01 18 Program Penataan Struktur Industri Kebijakan keterkaitan industri hulu-hilir
….. 1 keg 150
1 keg 159
1 keg 169
1 keg 179
1 keg 189
1 keg 846
Disperindag
2 07 01 19 Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
Data base industri dan perdagangan
1 kegiatan 1 keg 100 1 keg 110
1 keg 120
1 keg 130
1 keg 140
5 keg 600
Disperindag
Jumlah Anggaran 8.798 11.597 11.794 12.028 13.189 57.406
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-62
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. BAHOROK) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 110
100% 116
100% 123
100% 131
100% 138
100% 618
Kec. BAHOROK
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. BAHOROK
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 44
100% 47
100% 49
100% 52
100% 56
100% 248
Kec. BAHOROK
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% - 100% 10
100% - 100% 10
100% -
100% 20
Kec. BAHOROK
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Keg 1 Keg 24
1 Keg 25
1 Keg 27
1 Keg 29
1 Keg 30
5 Keg 135
Kec. BAHOROK
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 99
1 keg 105
1 keg 111
1 keg 118
1 keg 125
5 keg 559
Kec. BAHOROK
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
5 keg 28
Kec. BAHOROK
Jumlah Anggaran 300 328 337 367 378 1.710
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-63
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMDTarget Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SIRAPIT) 1 20 04 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 107
100% 113
100% 120
100% 127
100% 135
100% 601
Kec. SIRAPIT
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 45
100% 48
100% 51
100% 54
100% 57
100% 253
Kec. SIRAPIT
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% - 100% 10
100% - 100% 10
100% 11
100% 31
Kec. SIRAPIT
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Keg 1 Keg 20
1 Keg 21
1 Keg 22
1 Keg 24
1 Keg 500
5 Keg 587
Kec. SIRAPIT
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
5 keg 20
Kec. SIRAPIT
Jumlah Anggaran 175
196
197
218
706
1.492
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-64
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SALAPIAN) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 108
100% 114
100% 121
100% 128
100% 136
100% 608
Kec. SALAPIAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. SALAPIAN
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 51
100% 54
100% 57
100% 60
100% 64
100% 286
Kec. SALAPIAN
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% - 100% 10
100% 30
Kec. SALAPIAN
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksananya Bintek dan Diklat PIM
2 Kegiatan 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - Kec. SALAPIAN
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg 27
1 Keg 28
1 Keg 30
1 Keg 32
1 Keg 33
1 Keg 149
Kec. SALAPIAN
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 5 keg - Kec. SALAPIAN
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 3
1 keg 3
1 keg 3
1 keg 4
1 keg 4
5 keg 17
Kec. SALAPIAN
Jumlah Anggaran 216 218 242 245 270 1.192
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-65
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi
Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. KUTAMBARU) 1 20 04 01 Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranTersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 100
100% 105
100% 110
100% 150
100% 200
100% 665
Kec. KUTAMBARU
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 50
100% 55
100% 70
100% 80
100% 100
100% 355
Kec. KUTAMBARU
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% - 100% 70
100% 100
100% 100
100% 100
100% 370
Kec. KUTAMBARU
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksananya Bintek dan Diklat PIM
2 Kegiatan 100% 60
100% 66
100% 70
100% 80
100% 90
100% 366
Kec. KUTAMBARU
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
25
1 Keg
30
1 Keg
35
1 Keg
50
1 Keg
160
Kec. KUTAMBARU
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 5 keg - Kec. KUTAMBARU
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 3
1 keg 5
1 keg 7
1 keg 9
1 keg 10
5 keg 34
Kec. KUTAMBARU
Jumlah Anggaran 233
326
387
454
550
1.950
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-66
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SEI BINGEI) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
108 100%
115 100%
122 100%
129 100%
137 100%
610 Kec. SEI BINGEI
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. SEI BINGEI
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 48
100% 51
100% 54
100% 57
100% 61
100% 271
Kec. SEI BINGEI
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - Kec. SEI BINGEI
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksananya Bintek dan Diklat PIM
2 Kegiatan 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - Kec. SEI BINGEI
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
35
1 Keg
37
1 Keg
39
1 Keg
42
1 Keg
500
1 Keg
653
Kec. SEI BINGEI
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 5 keg - Kec. SEI BINGEI
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
5 keg 28
Kec. SEI BINGEI
Jumlah Anggaran 214
227
241
255
726
1.663
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-67
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. KUALA) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
102 100%
108 100%
115 100%
121 100%
129 100%
575 Kec. KUALA
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
2 kelurahan 2 Kel 36
2 Kel 38
2 Kel 40
2 Kel 43
2 Kel 45
2 Kel 203
Kec. KUALA
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 36
100% 39
100% 41
100% 43
100% 46
100% 206
Kec. KUALA
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% - 100% 10
100% 30
Kec. KUALA
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
500
1 Keg
587
Kec. KUALA
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 86
1 keg 91
1 keg 97
1 keg 103
1 keg 109
5 keg 486
Kec. KUALA
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
5 keg 23
Kec. KUALA
Jumlah Anggaran 295
302
330
339
844
2.110
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-68
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SELESAI) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
130 100%
138 100%
146 100%
155 100%
165 100%
735 Kec. SELESAI
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tersedianya administrasi
perkantoran di kantor kelurahan1
kelurahan1 Kel
18 1 Kel
19 1 Kel
20 1 Kel
21 1 Kel
23 1 Kel
101 Kec. SELESAI
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 109
100% 115
100% 122
100% 130
100% 138
100% 614
Kec. SELESAI
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% -
100% - 100% - 100% - 100% - 100% - Kec. SELESAI
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
46
1 Keg
49
1 Keg
51
1 Keg
55
1 Keg
58
1 Keg
258
Kec. SELESAI
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
5 keg 20
Kec. SELESAI
1 20 04 29 Program pemberdayaan lembaga pemerintahan dan organisasi desa
Kegiatan pembinaan Posyandu 1 Kegiatan 1 keg 16
1 keg 17
1 keg 18
1 keg 19
1 keg 20
5 keg 91
Kec. SELESAI
Jumlah Anggaran 323
342
363
384
407
1.819
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-69
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. BINJAI) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
186 100%
197 100%
209 100%
222 100%
235 100%
1.049 Kec. BINJAI
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. BINJAI
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 34
100% 36
100% 38
100% 40
100% 43
100% 190
Kec. BINJAI
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. BINJAI
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
500
1 Keg
587
Kec. BINJAI
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 55
1 keg 58
1 keg 62
1 keg 65
1 keg 69
5 keg 309
Kec. BINJAI
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
5 keg 22
Kec. BINJAI
Jumlah Anggaran 327
335
366
377
885
2.289
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-70
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. STABAT) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
147 100%
156 100%
165 100%
175 100%
185 100%
827 Kec. STABAT
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
6 kelurahan 6 Kel 108
6 Kel 114
6 Kel 121
6 Kel 129
6 Kel 136
6 Kel 609
Kec. STABAT
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 77
100% 81
100% 86
100% 91
100% 97
100% 433
Kec. STABAT
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 30
Kec. STABAT
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
31
1 Keg
33
1 Keg
35
1 Keg
37
1 Keg
39
1 Keg
175
Kec. STABAT
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 55
1 keg 58
1 keg 62
1 keg 65
1 keg 69
5 keg 309
Kec. STABAT
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 7
1 keg 8
1 keg 8
1 keg 9
1 keg 9
5 keg 40
Kec. STABAT
1 20 04 29 Program pemberdayaan lembaga pemerintahan dan organisasi desa
Kegiatan pendampingan PNPM
1 Kegiatan 1 keg 52
1 keg 55
1 keg 59
1 keg 62
1 keg 66
5 keg 295
Kec. STABAT
Jumlah Anggaran 487
505
546
568
612
2.718
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-71
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SEI WAMPU) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
104 100%
110 100%
117 100%
124 100%
131 100%
585 Kec. SEI WAMPU
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tersedianya administrasi
perkantoran di kantor kelurahan1 kelurahan 1 Kel
18 1 Kel
19 1 Kel
20 1 Kel
21 1 Kel
23 1 Kel
101 Kec. SEI WAMPU
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 70
100% 75
100% 79
100% 84
100% 89
100% 397
Kec. SEI WAMPU
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. SEI WAMPU
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
25
1 Keg
113
Kec. SEI WAMPU
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 79
1 keg 83
1 keg 88
1 keg 94
1 keg 99
5 keg 444
Kec. SEI WAMPU
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
5 keg 22
Kec. SEI WAMPU
Jumlah Anggaran 305
312
341
351
382
1.692
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-72
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada
akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. BT. SERANGAN) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 85
100% 90
100% 95
100% 101
100% 107
100% 476
Kec. BT. SERANGAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. BT. SERANGAN
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 42
100% 44
100% 47
100% 50
100% 53
100% 235
Kec. BT. SERANGAN
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. BT. SERANGAN
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
25
1 Keg
113
Kec. BT. SERANGAN
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 57
1 keg 60
1 keg 63
1 keg 67
1 keg 71
5 keg 318
Kec. BT. SERANGAN
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
5 keg 22
Kec. BT. SERANGAN
Jumlah Anggaran 235
238
262
267
294
1.296
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-73
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SAWIT SEBERANG) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 126
100% 134
100% 142
100% 150
100% 159
100% 712
Kec. SAWIT SEBERANG
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. SAWIT SEBERANG
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 53
100% 56
100% 59
100% 63
100% 66
100% 296
Kec. SAWIT SEBERANG
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. SAWIT SEBERANG
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
23
1 Keg
24
1 Keg
25
1 Keg
27
1 Keg
29
1 Keg
127
Kec. SAWIT SEBERANG
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 80
1 keg 85
1 keg 90
1 keg 95
1 keg 101
5 keg 450
Kec. SAWIT SEBERANG
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
5 keg 28
Kec. SAWIT SEBERANG
Jumlah Anggaran 315
323
352
362
394
1.746
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-74
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. PADANG TUALANG) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
94 100%
99 100%
105 100%
112 100%
118 100%
528 Kec. PADANG TUALANG
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan
1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. PADANG TUALANG
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 91
100% 96
100% 102
100% 108
100% 115
100% 513
Kec. PADANG TUALANG
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. PADANG TUALANG
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
25
1 Keg
113
Kec. PADANG TUALANG
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 58
1 keg 61
1 keg 65
1 keg 69
1 keg 73
5 keg 326
Kec. PADANG TUALANG
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
5 keg 25
Kec. PADANG TUALANG
Jumlah Anggaran 295
302
330
339
370
1.637
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-75
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec.HINAI) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
101 100%
107 100%
114 100%
121 100%
128 100%
571 Kec. HINAI
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. HINAI
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 59
100% 62
100% 66
100% 70
100% 74
100% 332
Kec. HINAI
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. HINAI
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
19
1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
23
1 Keg
24
1 Keg
107
Kec. HINAI
1 20 04 15 Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
Kegiatan pembinaan administrasi pemerintah Desa/ Kelurahan
1 Kegiatan 1 keg 6
1 keg 7
1 keg 7
1 keg 8
1 keg 8
5 keg 36
Kec. HINAI
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 71
1 keg 75
1 keg 80
1 keg 84
1 keg 89
5 keg 399
Kec. HINAI
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
5 keg 25
Kec. HINAI
Jumlah Anggaran 289
295
323
332
362
1.601
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-76
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec.SECANGGANG) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 121
100% 128
100% 136
100% 144
100% 153
100% 683
Kec. SECANGGANG
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. SECANGGANG
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 35
100% 37
100% 39
100% 41
100% 44
100% 194
Kec. SECANGGANG
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. SECANGGANG
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
28
1 Keg
30
1 Keg
31
1 Keg
33
1 Keg
35
1 Keg
158
Kec. SECANGGANG
1 20 04 15 Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
Kegiatan pembinaan administrasi pemerintah Desa/ Kelurahan
1 Kegiatan 1 keg 8
1 keg 8
1 keg 9
1 keg 9
1 keg 10
5 keg 43
Kec. SECANGGANG
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
5 keg 28
Kec. SECANGGANG
Jumlah Anggaran 225
227
251
255
281
1.239
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-77
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec.TANJUNG PURA) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
140 100%
148 100%
157 100%
167 100%
177 100%
789 Kec. TANJUNG PURA
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 64
100% 68
100% 72
100% 77
100% 81
100% 363
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksananya Bintek dan Diklat PIM
2 Kegiatan 100% 100% -
100% - 100% -
100% - 100% -
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
27
1 Keg
29
1 Keg
30
1 Keg
32
1 Keg
34
1 Keg
152
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 15 Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
Kegiatan pembinaan administrasi pemerintah Desa/ Kelurahan
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg -
1 keg - 1 keg -
1 keg - 5 keg -
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg -
1 keg - 1 keg -
1 keg - 5 keg -
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 7
1 keg 7
5 keg 32
Kec. TANJUNG PURA
1 20 04 29 Program pemberdayaan lembaga pemerintahan dan organisasi desa
Kegiatan pembinaan Posyandu 1 Kegiatan 1 keg - 1 keg -
1 keg - 1 keg -
1 keg - 5 keg -
Kec. TANJUNG PURA
Jumlah Anggaran 265 270 297 304 332 1.468
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-78
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. GEBANG) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 106
100% 113
100% 119
100% 127
100% 134
100% 599
Kec. GEBANG
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
1 kelurahan 1 Kel 18
1 Kel 19
1 Kel 20
1 Kel 21
1 Kel 23
1 Kel 101
Kec. GEBANG
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 81
100% 86
100% 91
100% 97
100% 103
100% 459
Kec. GEBANG
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% 10
100% 10
100% 10
100% 10
100% 51
Kec. GEBANG
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
25
1 Keg
113
Kec. GEBANG
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
5 keg 20
Kec. GEBANG
Jumlah Anggaran 239
254
269
284
301
1.346
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-79
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. BABALAN) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 148
100% 156
100% 166
100% 176
100% 186
100% 832
Kec. BABALAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
4 kelurahan 4 Kel 72
4 Kel 76
4 Kel 81
4 Kel 86
4 Kel 91
4 Kel 406
Kec. BABALAN
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 125
100% 132
100% 140
100% 149
100% 158
100% 703
Kec. BABALAN
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. BABALAN
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
34
1 Keg
36
1 Keg
38
1 Keg
40
1 Keg
43
1 Keg
192
Kec. BABALAN
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
5 keg 25
Kec. BABALAN
1 20 04 29 Program pemberdayaan lembaga pemerintahan dan organisasi desa
Kegiatan pembinaan Posyandu
1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 7
5 keg 30
Kec. BABALAN
Jumlah Anggaran 398
412
446
462
500
2.219
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-80
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. SEI LEPAN) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
130 100%
138 100%
146 100%
155 100%
164 100%
733 Kec. SEI LEPAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
5 kelurahan 5 Kel 90
5 Kel 95
5 Kel 101
5 Kel 107
5 Kel 114
5 Kel 507
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 60
100% 64
100% 68
100% 72
100% 76
100% 341
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terlaksananya Bintek dan Diklat PIM
2 Kegiatan 100% 100% - 100% - 100% - 100% - 100% -
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
500
1 Keg
587
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 15 Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
Kegiatan pembinaan administrasi pemerintah Desa/ Kelurahan
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 5 keg -
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 1 keg - 5 keg -
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
1 keg 4
5 keg 20
Kec. SEI LEPAN
1 20 04 29 Program pemberdayaan lembaga pemerintahan dan organisasi desa
Kegiatan pembinaan Posyandu 1 Kegiatan 1 keg 55
1 keg 58
1 keg 62
1 keg 65
1 keg 69
5 keg 309
Kec. SEI LEPAN
Jumlah Anggaran 369 380 413 427 938 2.528
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-81
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. BRANDAN BARAT) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
143 100%
152 100%
161 100%
170 100%
181 100%
806 Kec. BRANDAN BARAT
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
2 kelurahan 2 Kel 36
2 Kel 38
2 Kel 40
2 Kel 43
2 Kel 45
2 Kel 203
Kec. BRANDAN BARAT
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 62
100% 66
100% 70
100% 74
100% 78
100% 349
Kec. BRANDAN BARAT
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. BRANDAN BARAT
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
39
1 Keg
41
1 Keg
43
1 Keg
46
1 Keg
500
1 Keg
669
Kec. BRANDAN BARAT
1 20 04 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Kegiatan PISEW (Pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
1 Kegiatan 1 keg 47
1 keg 50
1 keg 53
1 keg 56
1 keg 59
5 keg 265
Kec. BRANDAN BARAT
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 5
1 keg 5
1 keg 6
1 keg 6
1 keg 6
5 keg 28
Kec. BRANDAN BARAT
Jumlah Anggaran 342
351
383
395
880
2.351
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-82
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada
akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. BESITANG) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan100% 100%
149 100%
158 100%
167 100%
177 100%
188 100%
840 Kec. BESITANG
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tersedianya administrasi
perkantoran kelurahan di kantor kelurahan
3 kelurahan 3 Kel 54
3 Kel 57
3 Kel 61
3 Kel 64
3 Kel 68
3 Kel 304
Kec. BESITANG
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 135
100% 143
100% 152
100% 161
100% 170
100% 761
Kec. BESITANG
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. BESITANG
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
24
1 Keg
25
1 Keg
27
1 Keg
28
1 Keg
500
1 Keg
604
Kec. BESITANG
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 3
1 keg 3
1 keg 3
1 keg 4
1 keg 4
5 keg 17
Kec. BESITANG
Jumlah Anggaran 375
387
420
434
941
2.557
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-83
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada Awal
RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. P. SUSU) 1 20 04 01 Tersedianya administrasi
perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 141
100% 150
100% 159
100% 168
100% 178
100% 797
Kec. PANGKALAN SUSU
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran di kantor kelurahan
2 kelurahan 2 Kel 36
2 Kel 38
2 Kel 40
2 Kel 43
2 Kel 45
2 Kel 203
Kec. PANGKALAN SUSU
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 50
100% 53
100% 57
100% 60
100% 64
100% 284
Kec. PANGKALAN SUSU
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% -
100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. PANGKALAN SUSU
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
20
1 Keg
21
1 Keg
22
1 Keg
24
1 Keg
500
1 Keg
587
Kec. PANGKALAN SUSU
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
5 keg 24
Kec. PANGKALAN SUSU
Jumlah Anggaran 262
267
293
300
803
1.926
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-84
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD
BiDANG Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
SKPD Penanggung
jawab
Kode Rekening
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 URUSAN WAJIB 1 20 04 PEMERINTAHAN UMUM (Kec. PEMATANG JAYA) 1 20 04 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran sesuai kebutuhan
100% 100% 128
100% 135
100% 144
100% 152
100% 161
100% 720
Kec. PEMATANG JAYA
1 20 04 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Sarana dan prasarana Apartur sesuai kebutuhan
100% 100% 79
100% 84
100% 89
100% 95
100% 100
100% 447
Kec. PEMATANG JAYA
1 20 04 03 Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase kehadiran pegawai dan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
100% 100% 10
100% - 100% 10
100% 100% 10
100% 31
Kec. PEMATANG JAYA
1 20 04 07 Program peringatan/perayaan hari besar nasional keagaaman dan momen khusus tertentu
Peringantan hari besar nasional HUT RI
1 Kegiatan 1 Keg
40
1 Keg
42
1 Keg
45
1 Keg
48
1 Keg
500
1 Keg
675
Kec. PEMATANG JAYA
1 20 04 28 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan Musrenbang 1 Kegiatan 1 keg 4
1 keg 4
1 keg 5
1 keg 5
1 keg 5
5 keg 24
Kec. PEMATANG JAYA
Jumlah Anggaran 262
266
293
299
777
1.897
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-85
Tabel 8.2 Rekapitulasi Indikasi Rencana Program Prioritas dan Rencana Pendanaan menurut SKPD Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun 2015 – 2019.
Kerangka pendanaanNO. Urusan Pemerintahan2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN 82.978 88.145 93.621 99.427 105.5802 KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP & DOK. 728 985 1.083 1.194 1.298
3 DINAS KESEHATAN 46.093 48.827 51.726 54.800 58.0594 RUMAH SAKIT UMUM TG. PURA 17.422 19.733 20.830 21.992 23.2255 DINAS PEKERJAAN UMUM 236.663 251.171 266.877 283.560 301.9466 BAPPEDA 4.401 6.326 6.647 6.994 7.3687 DINAS PERHUBUNGAN 27.007 8.248 11.189 8.971 8.4398 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 3.985 4.816 5.342 5.523 5.8519 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 13.777 22.567 19.543 20.744 21.930
10 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATPIL 4.202 6.546 7.985 9.451 10.94511 BADAN KB DAN PP 6.866 8.523 8.995 9.541 9.34512 KANTOR SOSIAL 1.344 2.286 1.927 2.091 2.21613 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 6.145 18.374 10.612 11.673 11.83814 DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI 1.708 3.686 3.888 4.189 4.51315 DINAS KOPERASI UKM & PMD 2.608 2.534 3.103 3.233 3.37716 KANTOR BUDPAR 3.169 3.756 4.160 4.635 5.46117 DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA 4.226 5.975 6.297 7.287 7.18018 BADAN KESBANG, POLITIK DAN LINMAS 1.301 2.593 2.815 3.012 3.22519 KANTOR SATPOL PP 3.034 3.057 3.482 3.524 3.56920 DPRD - - - - -21 KDH DAN WAKIL KDH - - - - -22 SEKRETARIAT DAERAH 38.976 55.520 55.700 58.496 62.064
23 SEKRETARIAT DPRD 16.846 17.856 18.928 20.063 21.60724 BPKAD 7.114 7.774 8.241 8.770 9.25825 INSPEKTORAT KABUPATEN 2.260 2.486 2.635 2.793 2.96026 DINAS PENDAPATAN 4.839 5.088 5.341 5.608 5.88827 KECAMATAN BAHOROK 300 328 337 367 37828 KECAMATAN SALAPIAN 216 218 242 245 27029 KECAMATAN KUALA 295 302 330 339 84430 KECAMATAN SELESAI 323 342 363 384 40731 KECAMATAN SEI BINGAI 214 227 241 255 72632 KECAMATAN BINJAI 327 335 366 377 88533 KECAMATAN STABAT 891 921 930 999 97634 KECAMATAN WAMPU 312 377 393 395 40235 KECAMATAN SECANGGANG 225 227 251 255 28136 KECAMATAN HINAI 289 295 323 332 36237 KECAMATAN TG. PURA 265 270 297 304 33238 KECAMATAN GEBANG 239 254 269 284 30139 KECAMATAN BABALAN 398 412 446 462 50040 KECAMATAN BERANDAN BARAT 342 351 383 395 880
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
VIII-86
Kerangka pendanaanNO. Urusan Pemerintahan2015 2015 2015 2015 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)41 KECAMATAN SEI LEPAN 369 380 413 427 93842 KECAMATAN PANGKALAN SUSU 261 266 293 300 35243 KECAMATAN BESITANG 375 386 420 434 49044 KECAMATAN PADANG TUALANG 295 302 330 339 37045 KECAMATAN SAWIT SEBERANG 315 323 352 362 39446 KECAMATAN BATANG SERANGAN 235 238 262 267 29447 KECAMATAN KUTAMBARU 233 326 387 454 55048 KECAMATAN PEMATANG JAYA 262 266 293 300 32649 KECAMATAN SIRAPIT 176 196 197 219 25750 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 3.780 4.096 4.334 4.585 4.85151 KANTOR PELAYANAN TERPADU 1.753 3.000 3.554 4.108 4.66252 BADAN PMD/K 10.850 11.503 12.191 12.922 13.69653 DINAS PERTANIAN 8.120 9.668 9.829 9.766 9.93854 DINAS PETERNAKAN 2.824 3.130 4.133 4.439 4.82055 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN 7.293 7.772 8.284 8.831 9.41556 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI 2.075 2.213 2.357 2.540 2.70657 DINAS PERIKANAN & KELAUTAN 5.582 6.123 6.649 7.165 7.67358 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN 8.798 11.597 11.794 12.028 13.18959 AKADEMI KESEHATAN 9.421 9.704 10.002 10.784 10.613
J U M L A H 605.345 673.220 702.212 743.234 790.220
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambarantentangukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati Langkat dari sisikeberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalammemenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal iniditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome programpembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifatmandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhirperiode RPJMD dapat dicapai. lndikator kinerja daerah secara teknis padadasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritasyang telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact). Suatu indikatorkinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh darisatu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkatcapaian indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatanprioritas ditetapkan.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilandari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2015-2019 yang telahdirencanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator kinerja pemerintahdaerah terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan desentralisasi danotonomi daerah. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerahmembutuhkan indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerahtersebut. lndikator kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalamrangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan daerah.
IX-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Langkat Tahun 2015-2019.
NoAspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan
KondisiKinerja
Pada AwalRPJMD
Target Capaian Setiap Tahun KondisiKinerjaPadaAkhir
RPJMDTahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1 Fokus Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerataan Ekonomi
1.1.1 Laju Pertumbuhan PDRB (ADH Konstan) 6,08 6,23 6,45 6,50 6,55 7 7
1.1.2 PDRB per kapita (ADH Konstan) (Rp) 8.249.329 8,781,410 8,785,535.39 8,789,660 8,826,782 8,781,410 8,781,410
1.1.3 Persentase penduduk miskin (%) 10,02 10,0 9,6 9,5 9,4 9,2 9,2
1.1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,62 73,85 74,45 74,84 75,21 75,65 75,65
1.1.5 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,98 5,6 5,3 4,9 4,7 4,5 4,5
1.1.6 Angka melek huruf (%) 97,83 97,91 97,94 98,21 98,34 98,5 98,5
1.1.7 Angka rata-rata lama sekolah (RLS/Tahun) 8,80 8,89 8,92 8,94 8,98 9 9
1.1.8 Tidak adanya konflik intern dan antar umat beragama Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
1.2 Pemerintahan Umum
1.2.1 Peningkatan Pendapatan Daerah 13,5 13,65 13,7 13,75 13,8 13,85 13,85
1.2.2 Peningkatan PAD 20,19 20,29 20,39 20,49 20,59 20,69 20,69
1.2.3 Opini Hasil Audit BPK WDP WDP WDP WDP WTP WTP WTP
1.2.4 SPM dan SOP masing-masing Urusan Wajib dan Pilihan 25% 20% 15% 15% 15% 15% 100%1.2.5 Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
IX-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
IX-3
NoAspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan
KondisiKinerjaPadaAwal
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun KondisiKinerjaPadaAkhir
RPJMDTahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)2 Kesejahteraan Sosial
2.1 Pendidikan
2.1.1 Angka partisipasi kasar (APK/Tahun) Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A 100% 102% 105% 107% 108% 110% 110%Angka partisipasi kasar SMP/Mts/Paket B 94,02% 96% 98% 100% 102% 104% 104%Angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA/Paket C 81,94% 83% 85% 87% 88% 89% 89%
2.1.2 Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 98,80% 98,85% 98,90% 99,05% 99,10% 99,15% 99,15%Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 89,40% 89,45% 89,50% 89,60% 89,80% 89,90% 89,90%Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA 72,39% 73,05% 73,10% 73,15% 73,20% 73,25% 73,25%
2.1.3 Angka Kelulusan (AL) SD/MI (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.1.4 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (%) 99,90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.1.5 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.2 Kesehatan
2.2.1 Angka usia harapan hidup (AHH) 70,5 70,7 70,8 70,9 71,0 71,1 71,1
2.2.2 Angka Kematian Bayi (AKB) 1,64 1,64 1,63 1,61 1,58 1,55 1,55
2.2.3 Angka kematian Ibu Melahirkan (AKI) 41,04 40,5 38,4 37,8 37,1 35,6 35,62.2.4 Persentase balita gizi buruk 10,49% 9,75% 9,50% 9,25% 8,75% 8,45% 8,45%2.2.5 Angka kesakitan 23,00% 22,4% 22,1% 21,5% 21,4% 20,00% 20,00%2.3 Ketenagakerjaan2.3.1 Angkatan Kerja 452.992 455.321 458.427 463.929 469.496 475.130 480.8312.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66,59 66,85 67,3 68,4 68,8 69,4 70,5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
NoAspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan
KondisiKinerja PadaAwal RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi
Kinerja PadaAkhir RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2.4 Seni Budaya dan Olahraga 2.4.1 Jumlah kegiatan Seni … 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali2.5.2 Jumlah olahragawam berprestasi Regional/Nasional .. 5 5 7 9 11 113 Pelayanan Umum3.1 Kesehatan3.1.1 Rasio posyandu per satuan balita (1000) 12,61 12,61 12,61 12,61 12,61 12,61 12,613.1.2 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 1:4.968 1:4.968 1:4.968 1:4.968 1:4.968 1:4.968 1:4.9683.1.3 Cakupan puskesmas 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,33.2 Pekerjaan Umum 3.2.1 Panjang jalan Kondisi Mantap (%) 51,21 53,13 55,05 56,98 58,90 60,82 60,823.2.2 Total Jaringan Irigasi kondisi baik (%) 44 46 50 54 58 60 603.3 Penataan Ruang 3.3.1 Dokumen rencana rinci tata ruang dan kawasan strategis kabupaten Belum ada 4 dok 4 dok 5 dok 5 dok 5 dok 26 dok4 Perencanaan Pembangunan 4.1 Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA 1 - - 1 (review) - 1 14.2 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD (%) 100 100 100 100 100 100 1005. Perhubungan 5.1 Penurunan angka kecelakaan lalu lintas 524 474 454 434 394 374 3745.2 Jumlah uji KIR angkutan umum 4.375 5.000 5250 5500 5750 6000 275006 Lingkungan Hidup 6.1 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal (%) 84 93 96 97 98 99 996.2 Penegakan hukum lingkungan 71 80 85 95 100 100 1006.3 Pencemaran status mutu air 100 100 100 100 100 100 1006.4 Pencegahan pencemaran udara 100 100 100 100 100 100 1006.5 Cakupan penanganan sampah 81,09% 82% 83% 85% 86% 87% 87%7 Kependudukan dan Catatan Sipil 7.1 Kepemilkan KTP (%) 51 60 65 70 75 80 807.2. Kepemilikan Akte Kelahiran (%) 51,1 53 56 59 61 64 648 KB dan pemberdayaan Perempuan8.1 PUS menjadi peserta KB (%) 68,85 71,5 73,5 75,5 77,5 80 808.2 Terselesaikannya kasus KDRT dan KDRT yg terlaporkan 52 45 40 35 30 25 258.3 Penurunan TFR (Total Fertility Rate) 2,76 2,6 2,45 2,35 2,2 2,1 2,1
IX-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
NoAspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan
KondisiKinerja PadaAwal RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun KondisiKinerja PadaAkhir RPJMD2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)9 Sosial9.1 Jumlah panti asuhan/panti jompo yang terbina 5 5 5 5 5 5 59.2 Jumlah penyandang disabilitas yang terbina 50 50 50 50 50 50 3009.3 Jumlah Lansia yang terbina 100 100 70 100 100 100 57010 Pemukiman 10.1 Rumah tangga pengguna air bersih 14.978 500 500 500 500 500 17.47811. Koperasi & UKM11.1 Koperasi aktif/tahun 250 254 264 274 284 294 29411.2 Koperasi baru/tahun 639 649 659 669 679 689 68912. Perindustrian12.1 Meningkatnya IKM yang sehat dan berdaya saing tt 2 2 2 2 2 1012.2 Tumbuhnya kelompok wirausaha baru yang mandiri tt 0 2 3 3 3 1012.3 Terbentuknya Sentra IKM tt 0 1 1 1 1 413 Ketahanan Pangan
13.1Jumlah kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 1
kegiatan/bulan1 1 1 1 1 1
14 Kesbang & Politik14.1 Jumlah kegiatan rutin Pekat 1
kegiatan/bulan1 1 1 1 1 1
15 Penanganan Bencana 15.1 Jumlah masyarakat yang terlatih pada daerah rawan bencana (orang) 392 260 260 260 260 260 130015.2 Prosentase kejadian kebakaran yang tertangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%16 Pemberdayaan Masyarakat & Desa16.1 Jumlah kegiatan penataan Pasar Pekan/Desa 5 5 5 5 5 2516.2 Tersedianya dokumen pengelolaan keuangan desa (APBDes) ada ada ada ada ada Ada17 Pertanian17.1 Tercapainya tingkat produksi Padi (Ton) 469.151 456.626 479.457 503.429 528.600 555.030 555.03017.2 Tercapainya tingkat produksi Jagung (Ton) 163.399 180.820 186.224 191.831 197.585 203.512 203.51217.3 Produktifitas tanaman pangan Padi (Kwintal/Ha) 58,18 56.94 57,24 57,54 57,84 58.20 58.2017.4 Produktifitas tanaman pangan Jagung (Kwintal/Ha) 64,34 64,83 65,23 65,58 65,93 66,33 66,33
IX-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
NoAspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan
KondisiKinerja PadaAwal RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun KondisiKinerja PadaAkhir RPJMD2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)18 Perkebunan18.1 Tercapainya tingkat produksi tahunan Kelapa Sawit (Ton) 3.008.838 3.248.838 3.488.838 3.728.838 3.968.838 4.208.838 4.208.83818.2 Tercapainya tingkat produksi tahunan Karet (Ton) 69.591 79.591 91.591 104.591 116.591 129.591 129.59118.3 Produktifitas tanaman perkebunan Kelapa Sawit tahunan (Ton/Ha) 20,45 21,45 22,45 23,45 24,55 25,61 25,6118.4 Produktifitas tanaman perkebunan Karet tahunan (Ton/Ha) 1,37 1,47 1,67 1,87 2,07 2,3 2,319 Peternakan19.1 Produksi daging sapi (Kg/th) 334.500 345.967 351.156 357.477 362.839 370.096 370.09619.2 Produksi daging unggas (kg/th) 4.578.736 4.735.695 4.806.730 4.893.252 4.966.650 5.065.983 5.065.983
19.3 Produksi telur ayam/itik (butir/th) 15.850.645 16.394.00516.639.91
516.939.434
17.193.525
17.537.396
17.537.396
19.4 Konsumsi Daging per-kapita (Kg/Kpt/Tahun) 1,5 1,5 1,6 1,6 1,6 1,7 1,720 Perikanan20.1 Produksi perikanan budi daya (Ton) 8045 8.850 9.735 10.708 11.779 12.957 12.95720.2 Produksi perikanan tangkap (Ton) 22.741 25.015 27.517 30.268 33.295 36.625 36.62521 Kehutanan21.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) 4 4 4 4 4 4 2022 Energi dan SDM22.1 Bertambahnya jumlah izin di bidang pertambangan dan energi (Unit) 39 39 41 43 45 47 4723 Pariwisata23.1 Jumlah wisatawan Domestik 75.750 91.750 95.925 97.020 98.000 100.900 100.90023.2 Jumlah wisatawan Mancanegara 8.250 8.250 9.075 9.980 11.000 12.100 12.10023.3 Jumlah wisatawan 84.000 100.000 105.000 107.000 109.000 113.000 113.000
IX-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH
PELAKSANAAN
10.1. Program Transisi
Dalam pelaksanaan program, pemerintah memiliki keterbatasan baikberupa dana maupun tahun anggaran yang dibatasi hanya 5 tahun.Dengan demikian ada beberapa program yang sifatnya berkelanjutan danjangka panjang (multiyears) seperti Peningkatan Ketaatan Sosial dalamkehidupan beragama, Pengentasan kemiskinan, pemberdayaanmasyarakat Desa dan pembangunan infrastruktur kunci. Program–program itu memiliki kebutuhan dana yang cukup besar sehingga harusdilakukan beberapa tahap.
Selain itu, pendekatan pembangunan yang berubah dari top-down kependekatan partisipatif, membawa dampak proses penyiapan programdan pemberdayaan yang lebih lama. Oleh karena itu, program- programyang termasuk dalam program transisi memerlukan kajian yang lebihmendalam menyangkut sinergi dan multiplier effect yang ditimbulkan.Dalam implementasi program transisi ini, memerlukan komitmen darisemua unsur pemerintahan (governance) meliputi legislatif, eksekutifserta masyarakat luas. Mengingat program seperti ini memerlukankesabaran dan kesamaan visi, agar tidak terjadi penyalahgunaan daripembiayaan yang cukup besar tersebut.
RPJMD Kabupaten Langkat 2014-2019 ini menjadi pedomanpenyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinanBupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah(Pemilukada) tahun 2018. Hal ini dimaksudkan untuk menjagakesinambungan Pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelahRPJMD berakhir. RKPD tersebut juga berpedoman pada arah kebijakandan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) Kabupaten Langkat Tahun 2005-2025.Pedoman transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikanmasalah masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertanganisampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-masalahpembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masapemerintahan baru.
10.2. Kaidah Pelaksanaan
X-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Selanjutnya perlu diperhatikan koordinasi antar program, agar terciptaefisiensi dan efektifitas baik dalam pembiayaan maupun lama waktupelaksanaan. Untuk itu, diperlukan kaidah pelaksanaan yang menjaminterciptanya tata pamong (governance) yang baik, khususnya untukmengurangi tumpang tindih (overlapping) pelaksanaan antar program.Selain itu, tujuan adanya kaidah ini adalah kelanjutan program yangdilakukan. Dengan tata pamong yang baik, diharapkan implementasiprogram menjadi lebih terukur dampaknya.
10.2.1. RPJM Daerah merupakan pedoman bagi SKPD dalammenyusun Renstra SKPD
Dokumen RPJM Daerah ini, yang disusun mulai Tahun 2014–2019merupakan penerjemahan visi dan misi bupati terpilih. Dengan demikiansetelah dokumen ini tersusun dan dikeluarkan Peraturan Bupati, makadokumen ini perlu diterjemahkan dalam kegiatan–kegiatan yang akandilakukan oleh satuan kerja di lingkungan pemerintahan daerah.
Walaupun demikian perlu ditegaskan disini, bahwa satuan kerja yangada diharapkan bekerja dengan prinsip–prinsip efektifitas dan efisiensi.Dengan SKPD yang mengacu terus kepada RPJM Daerah maka tatapamong yang baik (efisiensi dan efektifitas) akan mudah tercipta.
10.2.2. RPJM Daerah akan digunakan dalam penyusunan RKPD
Sebagaimana dijelaskan diatas, RPJM Daerah sebagai pedoman untukpenyusunan program–program dan kegiatan tahunan. Untuk itu,kegiatan-kegiatan yang diusulkan didalam RKPD harus memilikihubungan dan keterkaitan yang erat dengan RPJM Daerah. Dengan katalain, penetapan prioritas program dan kegiatan akan muncul dalamRKPD yang diusulkan baik oleh eksekutif dan legislatif. Dalam RPJMDaerah, program–program yang ditawarkan memiliki dimensi umum danmasih perlu diterjemahkan dalam kegiatan–kegiatan riil. Setelah kegiatanriil dijadwalkan dalam RKPD, maka pembiayaan dapat disusun. Denganmenggunakan prinsip “money follows function” maka kegiatan-kegiatanyang diusulkan akan memunculkan pembiayaan. Sumber pembiayaanyang ada saat ini masih bersumber pada pemerintah (APBD). Dengansumber pembiayaan hanya dari APBD yang terbatas, berdampak padapilihan–pilihan kegiatan yang diusulkan. Untuk itu dimasa mendatangpembiayaan dari pihak ketiga, yakni swasta maupun masyarakat (public-private partnership), perlu digali dan dimanfaatkan. Dengan semakinbanyaknya alternatif sumber–sumber pembiayaan, maka kegiatan yangdiusulkan akan semakin besar cakupan dan area/luasan programnya.
10.2.3. Penguatan peran para stakeholders/pelaku dalampelaksanaan RPJM Daerah
X-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
Sebagaimana dijelaskan diatas, RPJM Daerah ini disusun denganmenggunakan proses partisipasi publik. Dimulai dengan pembentukanpokja (kelompok Kerja) yang melibatkan perwakilan antar dinas dilingkungan pemerintah Kabupaten dengan koordinasi oleh Bapekab.Setelah itu, hasil kerjanya ini disosialisasikan kepada stakeholers baikdari kalangan perguruan tinggi, LSM maupun masyarakat. Setelahadanya masukan dan kritik, perbaikan laporan dilakukan denganmenghadirkan beberapa pakar untuk penajaman konsep.
Setelah itu, dokumen RPJM Daerah ini disosialisasikan kembali kepadamasyarakat (stakeholders) dan masukan masyarakat di terjemahkankembali dalam program–program yang diusulkan. Dengan melaluibeberapa proses tersebut, diharapkan terjadi proses penguatanstakeholders tersebut. Stakeholders yang kuat, akan mendorong prosespenyusunan program yang transparan, munculnya kesadaran mengawasiproses penyusunan dan implementasi program (safe guarding) darimereka. Dengan demikian, stakeholders yang kuat akan mendorongdemokratisasi dan tentunya hal ini akan menjamin efisiensi danefektifitas pelaksanaan kegiatan.
10.2.4. Merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan ataskinerja lima tahunan dan tahunan
Dengan adanya dokumen RPJM Daearah ini, akan sangat membantukepala daerah untuk melihat sejauh mana capaian dari kebijakan yangsudah dilakukan serta penerjemahan visi dan misi yang telah ditetapkan.Dengan adanya pandangan tersebut, diharapkan RPJM Daerah inimenunjukkan indikator–indikator yang jelas dan terukur agar diperolehcara yang mudah untuk melihat keberhasilan pemimpin/kepala daerah.
Sebagaimana dijelaskan diatas, RPJM Daerah ini juga akan menjadiacuan bagi RKPD yang merupakan kegiatan pokok tahunan. Dengandemikian kepala daerah nantinya akan mampu melihat tingkatkeberhasilan yang dicapai dari indikator kinerja tahunan maupun limatahunan yang sudah ada dalam RPJMD.
Pemerintah Kabupaten Langkat dan lembaga DPRD serta masyarakatharus bersungguh-sungguh memperhatikan dan mengacu pada visi danmisi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun yangtertuang dalam RPJM Daerah ini. Upaya tersebut diperlukan untukmenjaga agar hasil pembangunan di Kabupaten Langkat dapat dinikmatisecara lebih merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakatKabupaten Langkat sebagai bagian dari proses peningkatankesejahteraan lahir dan batin, sebagaimana visi yang tertuang dalamdokumen RPJM Daerah ini. Dengan demikian dinyatakan bahwa“memerintahkan Bupati Langkat untuk mempublikasikan RPJMDkepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk DPRD. Dengandemikian, masing-masing anggota DPRD dalam rangka menjaring
X-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 201 4 - 2019
aspirasi/reses ke daerah pemilihannya, sejalan dengan kerangkakebijakan dan program dalam RPJMD.
X-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Langkat 2014 - 2019
BAB XI PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) KabupatenLangkat Tahun 2014-2019 yang sekaligus berperan sebagai Rencana StrategisDaerah Tahun 2014-2019 dalam pelaksanaannya dijabarkan ke dalamRencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat kerangka ekonomidaerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannyayang ditetapkan setiap tahunnya dengan Peraturan Bupati (Perbub). RPJMDKabupaten Langkat Tahun 2014-2019 merupakan pedoman bagi instansipemerintah Kabupaten Langkat dalam menyusun program-programpembangunan, serta bagi lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)dalam mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam rangka pelaksanaanpembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Langkat bersama DPRD bertanggungjawab untukmenjaga konsistensi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJM Daerah) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai TugasPokok dan Fungsi (Tupoksi) melalui proses perencanaan pembangunan danpenganggarannya setiap tahun dalam dokumen Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD). Demi terwujudnya perencanaan pembangunan daerahyang lebih terintegrasi, menyeluruh dan terkendali; pelaksanaan RPJM Daerahdi Kabupaten Langkat harus berdasar kepada peraturan perundang-undanganyang berlaku.
Pemerintah Kabupaten Langkat dan lembaga DPRD serta masyarakat harusbersungguh-sungguh memperhatikan dan mengacu pada visi dan misi, tujuandan sasaran yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun yang tertuang dalamRPJM Daerah ini. Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga agar hasilpembangunan di Kabupaten Langkat dapat dinikmati secara lebih merata danberkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Langkat sebagaibagian dari proses peningkatan kesejahteraan lahir dan batin, sebagaimanavisi yang tertuang dalam dokumen RPJM Daerah ini.
BUPATI LANGKAT
H. NGOGESA SITEPU, SH.
Rencana Pembangunan Ja,_ . (RPJMDJ Kabupaten L-a~gkat ;,:
01-•-ne,----,r,,h Daer,Ji
[ lO 4-2019
·BABXI PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Langkat Tahun 2014-2019 yang sekaligus berperan sebagai Rencana Strategis Daerah Tah~n 2014-2019 dalam pelaksanaannya dijabarkan ke dalam Rencana K~IJ?- Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat kerangka ekonomi daerah~ pnontas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya yang dttetapkan setiap tahunnya dengan Peraturan Bupati (Perbub). RPJMD Kabu~aten Langkat Tahun 2014-2019 merupakan pedoman bagi instansi pemenntah Kabupaten Langkat dalam menyusun program-program pembangunan, serta bagi lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) daJam mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Langkat bersama DPRD bertanggungjawab untuk menjaga konsistensi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai Togas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) melalui proses perencanaan pembangunan dan penganggarannya setiap tahun dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Demi terwujudnya perenc~aan pembangunan daerah rang Iebih terintegrasi, menyeluruh dan terkendali; pelaksanaan RPJM Daerah li Kabupaten Langkat harus berdasar kepada peraturan perundang-undangan
rang berlaku. i, • tah Kabupaten Langkat dan lembaga DPRD serta masyarakat harus remenn d · · d · · · ~"" h-sungguh memperhatikan dan mengacu pa a vts1 an m1s1, tuJuan ~rs unggu an akan dicapai selama 5 (lima) tahun yang _tertuang dalBL? µm sasa.ran Y . ~ Upaya tersebut diperlukan untuk menJaga agar has1l WJM Daerah ~~b paten Langkat dapat dinikmati secara lebih merata dan
~
mban~nan dt lu h lapisan masyarakat Kabupaten Langkat sebagai rkeadtl~ oleh se u1:1 katan kesejahteraan Iahir dan batin, sebagaimana
agian dan prose~~=Jokumen RPJM Daerah ini. -dsi yang tertuang
BUPATI LANGKAT