POLYMYXIN
-
Upload
masayu-puji-maharani -
Category
Documents
-
view
44 -
download
0
Transcript of POLYMYXIN
POLYMYXIN
Golongan obat
Polymyxin adalah suatu antibiotik golongan polipeptida basa yang secara selektif
aktif terhadap bakteri gram negatif. Antibiotik golongan ini terdiri dari polymyxin A,
B, C, D, dan E. Dikarenakan memiliki efek toksik yang hebat berupa nefrotoksis obat
ini banyak ditinggalkan kecuali polymyxin B dan E. Polymyxin bersifat bakterisidal
dan tidak bisa diabsorpsi di dalam usus. Oleh karena itu antibiotik jenis diberikan
secara parenteral. Namun, konsentrasi di dalam darah dan jaringan cenderung rendah
karena diikat oleh sel-sel mati. Ekskresinya sebagian besar terjadi di ginjal.
Nama Senyawa
a. Nama IUPAC
N-[4-amino-1-[[1-[[4-amino-1-ox[[6,9,18-tris(2-aminoethyl)-15benzyl-3-(1-
hydroxyethyl)-12-(methylpropyl)2,5,8,11,14,17,2heptaoxo-1,4,7,10,13,16,19-
heptazacyclotricos-21-yl]amino]butan-2-yl]amino]-3hydroxy-1-oxabutan-2-
yl] amino]oxabutan-2-yl]-6-methyloctanam.
b. Nama generik
Polymyxin B
Struktur
Sifat fisika kimia
Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol, 50 mg/mL
Serbuk putih sampai kekuning-kuningan, tidak berbau atau bau khas lemah
pH antara 5-7,5
Titik leleh sekitar 217-220 C
Temperature penyimpanan 2-8 C
Berat molekul 1301,56
Bentuk molecular c56h100n16O17S
Penggunaan
Polymyxin B (polymyxin b sulfate) digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
seperti infeksi saluran kemih, meningitis, sepsis, dan infeksi mata. Obat ini digunakan
sebagai antibiotic. Lazimnya obat ini memiliki efek samping berupa rasa sakit,
kemerahan, dan reaksi hebat pada daerah injeksi, atau gatal/merah/terbakar/perih
pada mata sementara, atau pandangan mata kabur pada penggunaan tetes mata.
Analisis
1. KLT
Pembuatan larutan uji :
Larutkan 5 mg dalam 1 ml asam klorida 6 N dalam vial reaksi 3 ml.
tutup rapat vial dan panaskan dalam modul pemanas pada suhu 135 C
selama 5 jam. Keluarkan vial dari modul pemanas, biarkan dingin
pada suhu kamar dan buka tutup. Uapkan isi vial dalammodul
pemanas pada suhu 100 C dengan aliran gas nitrogen P sampai kering.
Lanjutkan pemanasan sampai tidak ada lagi asam klorida yang
terdeteksi dengan meletakkan kertas lakmus di atas mulut vial.
Larutkan residu dalam 0,5 ml air.
Pembuatan larutan acuan :
Buat dengan cara seperti larutan uji, menggunakan 5 mg polimiksin B.
Pembuatan larutan baku :
Buat larutan dalm air mengandung (1) 2 mg L-leusin, (2) 2 mg l-
treonin, (3)2 m L-fenilalain dan (4) 2 mg L-serin per mL.
Prosedur :
Totolkan secara terpisah berbentuk pita yang panjangnya 10 mm
masing-masing 3 mikroL larutan uji, larutan acuan dank e empat
larutan baku pada lempeng kromatografi silica gel seebal 0,25 mm.
masukkan lempeng dalam bejana kromatografi yang berisi fase gerak
campuran fenol P-air (75:25), sedemikian hingga menggantung di atas
fase gerak selama 15 jam. Kemudia turunkan lempeng sehingga
menyentuh fase gerak dan merambat lebih kurang tiga per empat
tinggi lempeng, dilakukan dalam keadaan cahaya yang dikurangi.
Angkat lempeng, keringkan pada suhu 110 selama 5 menit,
semprotkan lempeng dengan pereaksi yag dibuat denga melarutkan 1
gr ninhidrin P dalam 50 ml etanol P dan 10 ml asam asetat glacial P.
panaskan lempeng pada suhu 110 selama 5 menit dan amati
kromatogram. Harga Rf bercak utama larutan uji dan larutan acuan
sesuai dengan harga Rf larutan baku (1), (2) dan (3) tetapi tidak
terdapat dengan harga Rf yang sesuai dengan harga Rf larutan baku (4)
2. Reaksi Kimia
Larutkan 2 mg zat uji dalam 5 ml air, tambahkan 5 ml larutan natrium
hidroksida 2,5 N campu, tambahkan 5 tetes larutan tembaga (II) sulfat
P (1 dalam 100) tetes demi tetes kocok, terjadi warna lembayung
kemerahan.
Reaksi