POLITIK LOKAL dan PEMILUKADA - Aktifitas | Student Blog · Pada bulan 5 Agustus 2010: ... 6...
Transcript of POLITIK LOKAL dan PEMILUKADA - Aktifitas | Student Blog · Pada bulan 5 Agustus 2010: ... 6...
LOGOStudi Kasus
Pada bulan 5 Agustus 2010:
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan pemilihan
gubernur dimungkinkan untuk dikembalikan ke DPRD. Pemilihan
langsung dinilai mahal, sementara kewenangan gubernur
terbatas.
"Banyak orang berpendapat kembali ke DPRD," katanya disela
rapat kerja nasional di Istana Bogor
Gamawan mengatakan gubernur adalah wakil pemerintah pusat di
daerah. Kewenangannya terbatas, sementara biaya pemilihannya
mahal. "10 kali biaya bupati," katanya.
LOGOPola Pergeseran Politik Lokal
Masa Setelah
1998
Masa
Sebelum
1998
Titik
Perubahan
1998
Transisi Demokrasi
Desentralisasi
Politik Lokal Centris
Demokrasi “Thin”
Otoriter
Sentralistis
Politik
Penjajah/Pusat
Centris
Konsolidasi Demokrasi
Desentralisasi
Politik Lokal-Pusat
Demokrasi “Thick”
LOGOThin vs. Thick Democracy
Benjamin Barber (2004) di dalambukunya Strong Democracy: Participatory Politics for a New Age, mengatakanbahwa istilah Thin democracy, merupakan model demokrasi denganmengutamakan partisipasi masyarakatdalam pemilu.
Thin berlawanan dengan thick ataustrong democracy yaitu mengutamakanjenis partisipasi masyarakat berdasarkanikatan-ikatan sosial kuat di antaramereka, sehingga kesepakatan timbulatas dasar kesadaran kolektif, mengatasihasil pemilu semata.
LOGOThick Democracy Menuju Demokrasi
Konsosiasional
Arend Lijphart (1999) dalam Patterns of Democracy, memberikan 6 klasifikasi demokrasi dimana demokrasi berdasarkan konsensus atau dikenal sebagai consociationalism akan menciptakan budaya demokrasi tanpa kebrutalan, ramah lingkungan, pembagian kekuasaan secara damai, mengutamakan kesejahteraan, terbuka bagi bantuan asing
Thick democracy akan mengantarkan masyarakat lokal lebih stabil menuju ke arah demokrasi konsosiasional.
LOGOAGENDA PERUBAHAN POLITIK LOKAL
Transisi pemerintahan otoriter menuju sistem pemerintahan lebih demokratis
Perubahan segi ekonomis dan politis
Proses desentralisasi di Indonesia sama dengan proses demokratisasi dan kebangkitan masyarakat sipil (Antlov 2003; Aspinall dan Fealy 2003; Sahikhu Usman 2002)
Desentralisasi sebagai pengaturan kembali lapangan-lapangan kekuatan yang ada
LOGOPERUBAHAN POLITIK LOKAL DENGAN
DESENTRALISASI
Sebagai delegasi tugas-tugas tertentusementara pusat masih menguasai tanggungjawab keseluruhan;
Dekonsentrasi, yang mengacu padapenggeseran decision-making dalam negaratersentralisasi, dan
Devolusi, yang menyangkut transfer kekuasaan secara aktual ke tingkat-tingkatpemerintahan yang lebih rendah
(Diolah dari sumber: Nordholt dan Klinken, 2007, hal. 14)
LOGOKENDALA
Pergeseran dari pemerintahan sentralistiske pemerintahan desentralisasi tidaksinonim dengan pergeseran pemerintahanotoriter ke pemerintahan demokratis, tidakjuga mengisyaratkan pergeseran negarakuat ke negara masyarakat kuat
Melemahnya negara pusat tidak secaraotomatis membuahkan demokrasi lokallebih kuat
Desentralisasi di bawah kondisi-kondisitertentu bisa dibarengi dengan bentuk-bentuk pemerintahan otoriter
LOGOPEMILUKADA
Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, atau seringkali disebut pilkada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah: Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi
Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten
Walikota dan wakil walikota untuk kota
Sebelumnya, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dasar hukum penyelenggaraan pilkada adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam undang-undang ini, pilkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah) belum dimasukkan dalam rezim pemilihan umum (pemilu). Pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005.
LOGOLanjutan… Pemilu diselenggarakan untuk memilih wakil-
wakil rakyat di parlemen maupun pemimpin eksekutif di tingkat nasional dan lokal. seperti presiden dan gubernur.
UUD 1945 Pasal 22E (2) “Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,dan DPRD”.
UUD 1945 Pasal 18 (4) “Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masingsebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi,Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis”.
11
LOGOPERMASALAHAN
Apakah kesuksesan Pemilu
mencerminkan Pemilu yang
demokratis?
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terciptanya
Pemilu yang demokratis
Bagaimana peran
stakeholder pemilu dlm
mewujudkan pemilu yang
demokratis?
12
LOGOSUKSES PEMILU
:
SUKSES PROSESyaitu berjalan secara aman,
tertib, damai dan tepat waktu setiap tahapan dan jadwal
SUKSES HASIL atau SUBSTANSI
yaitu menghasilkan pemimpin yang aspiratif
13
LOGO
Kesuksesan sebuah Pemilu
setidaknya ditentukan oleh 3 (tiga) hal yaitu:
Proses penyelenggaraanMenyangkut tentang penyelenggaranya, pesertanya, pemilih,
tahapan, logistik, keuangan dan distribusi serta pemantau
Aturan-aturan hukumTerkait dengan sistem pemilu, metode pembagian dapil,
metode pencalonan, metode pemberian suara, metode
penetapan pemenang dst
Penegakan hukumTerkait dengan pengawasan dan penegakan hukum itu
sendiri
14
LOGOPEMILUKADA YANG TELAH
DISELENGGARAKAN DI TAHUN 2010
224 DAERAH
222 daerah tahun 2010 2 daerah tahun 2011
229 GUGATAN
DARI 164 DAERAH DIAJUKAN KE MK
dengan
putusan sela
(12 gugatan)
26 permohonan pemohon
dikabulkan (dari 25 daerah)
dikabulkan
seluruhnya
(5 gugatan)dikabulkan sebagian
(9 gugatan)
15
LOGONOAMAR PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSIKABUPATEN/KOTA
1Penghitungan suara ulang dengan rekapitulasi berdasarkan Formulir Model
Kab. Sintang
2 Penghitungan surat suara ulang
1. Kab. Lamongan
2. Kota Surabaya
3. Kota Tomohon
3 Pemungutan suara bagi beberapa Pemilih Kab.Bangka Barat
4Pemungutan suara ulang di beberapa TPS di desa/kelurahan/kecamatan/distrik
1. Kota Tanjungbalai 7. Kab. Minahasa Utara2. Kab. Gresik 8. Kota Tomohon
3. Kota Surabaya 9. Kab. Konawe Utara
4. Kab. Bangli 10. Kab. Buru Selatan
5. Kab. Sumbawa 11. Kab. Merauke
6. Kab. Sintang
5 Pemungutan suara ulang di seluruh TPPS
1. Kota Tebingtinggi 4. Kota Tangerang Selatan
2. Kab. Mandailing Natal 5. Kota Manado
3. Kab. Pandeglang 6. Kab. Konawe Selatan
6 Pemilukada ulang dari tahapan tertentu1. Kota Jayapura
2. Kab. Yapen
7Penetapan suara pasangan calon yang mempengaruhi keikutsertaan di put. II
1. Kab. Supiori
2. Kab. Manokwari
8 Penetapan pasangan calon terpilih Kab. Bengkulu Selatan
9 Diskualifikasi pasangan calon terpilih Kab. Kotawaringin Barat
16
LOGOKeterlibatan birokrasi/PNS (9 daerah)
Permohonan Pemohon
yang dikabulkan(25 daerah)
Faktor Petugas/Penyelenggara
Pemilu(6 daerah)
Intimidasi, tekanan atau kekerasan (1 daerah)
Praktik politik uang (14 daerah)
DPT atau surat pemberitahuan
(2 daerah)
Pemungutan/penghitungan suara
(3 daerah)Faktor
Pengawas Pemilu(4 daerah)
Faktor Paslon/Pihak Terkait/Incumbent
(19 daerah)
Pencalonan(3 daerah)
Keterlibatan birokrasi/PNS (9 daerah)
Permohonan Pemohon yang
dikabulkan(25 daerah)
Intimidasi, tekanan atau kekerasan (1 daerah)
Praktik politik uang (14 daerah)
DPT atau surat pemberitahuan
(2 daerah)
Faktor Paslon/Pihak Terkait/Incumbent
(19 daerah)
17
LOGO
115 DAERAH AKAN MENYELENGGARAKAN
PEMUNGUTAN SUARA DI TAHUN 2011
55 DAERAH SUDAH PEMUNGUTAN SUARA
61 GUGATAN DARI 45 DAERAH DIAJUKAN KE MK
( 7 GUGATAN DARI 4 DAERAH BERASAL
DARI PEMUNGUTAN SUARA DI TAHUN 2010 )
dengan
putusan sela
(2 gugatan)
5 permohonan pemohon
dikabulkan (dari 3 daerah)
dikabulkan
seluruhnya
(1 gugatan)dikabulkan sebagian
(2 gugatan)
18
LOGOPEMILU YANG DEMOKRATIS
Penyelenggaraan Pemilu harusmemperhatikan HAK ASASI MANUSIA yaitu pemenuhan hak politik seseorang, baik hakuntuk dipilih maupun hak untuk memilih.
Pemilu harus diselenggarakan secara langsung, umum, bebas,rahasia, jujur, dan adil.
Selain itu, Pemilu juga harus diselenggarakan dengan taat pada asas kepastian hukum, tertib penyelenggara Pemilu,kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas,efisiensi, dan efektivitas.
19
LOGO
20
TUJUAN PEMILUKADA
Memilih pemimpin yang kapabel secara demokratis:1.Memperdalam proses demokrasi
(deepening democracy) di Indonesia.
2.Mendekatkan hubungan pemimpin dan rakyat.
LOGOGUBERNUR DIPILIH SECARA
LANGSUNG
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Mencerminkan perwujudan hak dan kedaulatan rakyat
2. Partisipasi rakyat dalam pilkada
3. Memperkuat legitimasi4. Mendekatkan hubungan
antara pemimpin dengan rakyat
5. Pendidikan politik rakyat
6. Melembagakan proses pendalaman demokrasi.
7. Menjamin terpilihnya pemimpin yang Kapabel dan akseptabel.
1. Terjadinya politisasi birokrasi
2. Biaya tinggi3. Rawan konflik4. Belum siapnya
pranata demokrasi.5. Menimbulkan
problematik dalam pelaksanaan peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
21
LOGOKONDISI EMPIRIK
1
• Partai politik gagal melaksanakan fungsinya sebagai pilar demokrasi.
2
•Kesadaran politik rakyat pemilih belum memadai
3
• Isu netralitas KPU Prov dan KPU Kab/kota serta Panwas
4• Politisasi Birokrasi
5
•Politik uang/transaksional dan politik kekerabatan
22
LOGO
23
Peserta/calon
Fasilitator (Negara)
Kepala
Daerah
Terpilih
Rakyat
Pemilih
Penyelenggara Pengawas
Calon
KERANGKA PIKIR MEWUJUDKAN PEMILUKADA BERKUALITAS
Proses
Elektoral