Politik & Hukum Sua ra Pembaru an Kamis, 9 Maret 2017 KPU ... fileKPU dan Bawaslu agar sege-ra...

1
Politik & Hukum 4 Suara Pembaruan Kamis, 9 Maret 2017 [JAKARTA] Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menya- takan sangat bahagia berte- mu dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di rumahnya, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Dia pun mengundang Megawati untuk berkunjung ke Afrika Selatan. “Kami mengundangnya ke negara kami. Dia harus datang,” kata Jacob Zuma, Rabu (8/3). Megawati kerap tampak tersenyum saat Presiden Zuma berbicara. Zuma memang banyak memuji Megawati. Menurut Zuma, keluarga Bung Karno banyak memberi pengaruh pada pemimpin-pemimpin Afrika Selatan untuk mem- perjuangkan kemerdekaan negara itu dari penjajahan. Hubungan baik itu kembali berlanjut saat Megawati menjadi presiden dan Mandela adalah presiden di Afrika Selatan. Dikatakan, banyak pemimpin Afrika Selatan sebelum dirinya yang sela- lu berkunjung ke kediaman Megawati saat datang ke Indonesia. “Jadi hubungan kami ini sudah berlangsung panjang, sejak jaman perjuangan sampai merdeka,” kata Zuma. Apalagi saat ini, lanjut Zuma, Megawati adalah ketua umum partai yang besar dan berkuasa di Indonesia. Afrika Selatan sendiri terus berjuang untuk modernisasi partai politik di sana. “Sebab tanpa partai politik, takkan ada peme- rintahan,” imbuhnya. Dia menegaskan komit- men untuk bersama Indonesia memperkuat hubungan yang lebih baik. Apalagi, dia datang ke Indonesia juga terkait dengan Konferensi Indian Ocean Rim Association (IORA), organisasi regional di wila- yah Samuder Hindia. Di tahun-tahun belakangan ini, Indonesia dan Afrika Selatan akan secara bergantian memimpin IORA. “Kami bahagia dengan diskusi ini. Kami mendapat banyak inspirasi untuk dibawa pulang,” kata Zuma. [MJS/H-12] [JAKARTA] Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI harus segera membenahi berbagai persoalan yang mencuat dalam pelaksanaan putaran pertama pemungutan suara. Pembenahan ini harus segera dilakukan mengingat pelaksanaan putaran kedua terhitung hanya tinggal menyisakan sekitar 40 hari lagi. Salah satu persoalan yang harus segera dibenahi yakni mengenai netralitas penyelenggara Pemilu. Padahal, prinsip utama penye- lenggara pemilu yang tidak dapat ditawar adalah netrali- tas. Isu ketidaknetralan ini semakin santer saat pelaksa- naan Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Gubernur- Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI putaran kedua di Hotel Borobudur, Sabtu (4/3) lalu. Saat itu, pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat walk out lantaran rapat pleno dinilai molor dari jadwal yang ditetapkan. Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi mengatakan, pasangan Basuki-Djarot dapat melaporkan ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) atau mengadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) jika merasa adanya ketidaknetralan KPU DKI. Selain itu, untuk men- cegah kembali mencuatnya isu ketidaknetralan ini di putaran kedua, Jojo meminta Bawaslu melakukan penga- wasan yang lebih baik terha- dap KPU DKI. Dikatakan, KPU RI juga dapat melakukan supervisi yang ketat terhadap KPU DKI. Bila diperlukan, KPU RI dapat mengklarifi- kasi kepada KPU DKI. “Bila memamg ditemukan kecenderungan tidak netral, KPU Pusat dapat mengelu- arkan teguran kepada Ketua KPU DKI,” kata Jojo kepada SP, Rabu (8/3). Menghadapi putaran kedua ini, KPU DKI mene- tapkan masa kampanye. Konsekuensi dari penetapan ini, pasangan Basuki-Djarot yang merupakan petahana harus cuti. Namun, di sisi lain, masa kampanye putaran pertama yang lalu tidak dapat dimanfaatkan secara maksi- mal oleh pasangan Basuki- Djarot karena kerap dihadang pihak tertentu di sejumlah lokasi. Jojo mengingatkan, 'gang- guan' serupa akan terus ada jika KPU menetapkan kam- panye tatap muka. Untuk itu, Jojo meminta KPU agar lebih peka terhadap perkembangan situasi di lapangan untuk menciptakan pertarungan yang sehat bagi kedua pasangan calon. Salah satu hal yang bisa ditempuh dengan mene- tapkan kampanye putaran kedua cukup dengan dialog publik atau debat yang difa- silitasi oleh KPU. “Karena kemungkinan potensi diganggu akan terus ada, tak ada jaminan tidak akan terjadi lagi, maka dapat disiasati dengan bentuk kam- panye yang tidak perlu turun ke lapangan. Cukup dengan dialog atau debat publik yang difasilitasi oleh KPU. Toh, kampanye putaran kedua hanya untuk penajaman visi misi dan program. Soal ben- tuk kampanye itu fleksibel. Bila KPU DKI peka terhadap perkembangan situasi di lapangan, mestinya KPU DKI dapat mengubah aturan ter- sebut. Hanya mengubah bentuk kampanye bukanlah perkara besar. Itu soal teknis saja yang bisa diubah. Tak ada UU di atasnya yang dilanggar,” paparnya. Tak hanya isu netralitas penyelenggara Pemilu, per- soalan yang mencuat di putaran pertama juga menge- nai masih banyaknya warga yang tak dapat mengguna- kannya hak pilihnya. Menurut Jojo, persoalan ini merupakan hal yang substantif karena menyangkut hak konstitusi- onal warga negara. “Bila ini kembali terjadi, apalagi secara masif, maka legitimasi Pilkada akan han- cur. Dan gugatan terhadapnya akan memperpanjang prob- lematika pilkada kita,” ung- kapnya. Untuk itu, Jojo meminta KPU dan Bawaslu agar sege- ra memperbaiki persoalan ini dalam menghadapi putaran kedua. Hal ini harus dilakukan, apalagi, Undang-undang mengamanatkan KPU mela- kukan updating dan perbaik- an data pemilih kembali pada putaran kedua. “KPU diama- natkan UU untuk melakukan updating dan perbaikan data pemilih kembali pada putar- an kedua,” katanya. Hak Pilih Sementara itu, Dewan Pengawas Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Afifuddin mengatakan, per- soalan DPT ini merupakan persoalan serius yang harus segera dibenahi penyeleng- gara Pemilu. Dikatakan, sekitar 200.000 warga Jakarta yang tidak terdata bisa jadi merupakan orang-orang yang baru terta- rik menggunakan hak pilihnya karena kontestasi yang ketat. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan pemahaman mengenai mekanisme agar tercatat dalam DPT. "Bisa jadi orang-orang ini mulanya tidak tertarik milih, tapi karena kontestasi yang ketat, mereka emosional dan ingin memilih, tapi secara mekanisme tidak mau mengu- rus (agar dapat menggunakan hak pilih)," katanya. Salah satu persoalan mengenai DPT yakni tidak tercatatnya warga yang ting- gal di rumah susun (rusun) atau apartemen. Menurut Afif, pihaknya telah lama mengi- dentifikasi persoalan ini. Penyelenggara Pemilu harus mendatangi setiap warga, termasuk yang tinggal di rusun dan apartemen agar dapat masuk dalam DPT. [F-5] KPU Harus Jaga Netralitas Putaran Kedua Presiden Afrika Selatan Undang Megawati ISTIMEWA Jojo Rohi SP/JOANITO DE SAOJOAO Mantan Presiden yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang de- ngan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (8/3). Dalam per- temuan yang juga dihadiri para pejabat tinggi Afrika Selatan itu dibahas pola hubungan antarnega- ra Asia dan Afrika serta kerja sama antarpartai politik. Siap Buka-bukaan, Dua Tersangka Korupsi E-KTP Diadili [JAKARTA] Dua tersangka perkara korupsi e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun yakni Sugiharto selaku Direktur Pengelola Informasi Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemdagri (Dukcapil) dan Irman selaku Dirjen Dukcapi mulai di- adili. Penasihat hukum Sugiharto dan Irman, Susilo Ari Wibowo menyatakan, kedua kliennya yang telah mengajukan diri menjadi pelaku yang bekerja sama (justice collaborator) siap untuk buka-bukaan dalam perkara yang menurut Ketua KPK Agus Rahardjo bisa menimbulkan guncangan politik. “Semoga proses sidang lancar sehingga keduanya dapat mengungkap fakta apa adanya,” kata dia di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/3). Dikatakan, hingga kini pihaknya tidak mengalami tekanan untuk menyatakan kebenaran dalam persidan- gan. Kalaupun ada tekanan pihaknya tidak segan untuk mengungkapkannya. “Sepanjang ini tidak ada tekanan. Kami siap men- gungkapkan apa pun yang diketahui dan yang didengar. Kami tidak ada beban,” kata Susilo. KPK hanya mampu menjerat Sugiharto dan Irman selaku penyelenggara negara untuk dimajukan ke muka persidangan. Sedangkan nama-nama besar khususnya anggota DPR periode 2009-2014 masih melenggang bebas. KPK lempar bola ke pengadilan untuk mengadakan penyeli- dikan baru ke pihak lain. Jubir KPK Febri Diansyah mengakui adanya keraguan dari publik ter- hadap kinerja KPK dalam mengungkap perkara korupsi e-KTP yang sejatinya telah ditangani sejak 3 tahun lalu. Apalagi terdapat nama-nama politisi besar yang terindikasi ikut bermain proyek yang diadakan pada era Mendagri Gamawan Fauzi ini. “Kami akan menjawab keraguan dengan bekerja semaksimal mungkin ber- dasarkan kewenangan yang dimiliki KPK,” kata Febri. Berkaitan dengan sidang yang bakal dipimpin oleh ketua majelis hakim Jhon Halasan Butarbutar, pihak Pengadilan Negeri (PN) Jakpus membenarkan peny- iaran langsung oleh televisi tidak bisa dilaksanakan berdasarkan ketetapan Ketua PN. Humas PN Jakpus Yohanes Priyana memban- tah ketika disinggung keputusan Ketua PN mela- rang penyiaran langsung akibat tekanan. Kebijakan tersebut telah diperbin- cangkan sejak penanganan perkara pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di PN Jakpus. “Persidangan tetap ter- buka untuk umum, dapat dihadiri publik, wartawan, pengamat yang berkompe- ten bisa menghadiri,” ujarnya. Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan yang datang ke pengadilan men- yayangkan kebijakan pen- gadilan yang melarang penayangan langsung. Namun dirinya tidak men- yatakan bakal menonton langsung sidang tersebut di kursi pengunjung. Berdasarkan informasi, permainan korupsi e-KTP sudah dimulai dari tahap perencanaan karena mem- butuhkan dukungan fraksi- fraksi di DPR hingga eksekusi. Banyak politisi yang menerima aliran dana dalam angka yang fantastis berkaitan dari proyek terse- but, khususnya politisi yang duduk di Komisi II DPR periode 2009-2014. [E-11] Sepanjang ini tidak ada tekanan. Kami siap mengungkapkan apapun yang diketahui dan yang didengar. Kami tidak ada beban.

Transcript of Politik & Hukum Sua ra Pembaru an Kamis, 9 Maret 2017 KPU ... fileKPU dan Bawaslu agar sege-ra...

Page 1: Politik & Hukum Sua ra Pembaru an Kamis, 9 Maret 2017 KPU ... fileKPU dan Bawaslu agar sege-ra memperbaiki persoalan ini dalam menghadapi putaran kedua. Hal ini harus dilakukan, apalagi,

Politik & Hukum4 Sua ra Pem ba ru an Kamis, 9 Maret 2017

[JAKARTA] Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menya-takan sangat bahagia berte-mu dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di rumahnya, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Dia pun mengundang Megawati untuk berkunjung ke Afrika Selatan.

“Kami mengundangnya ke negara kami. Dia harus datang,” kata Jacob Zuma, Rabu (8/3). Megawati kerap tampak tersenyum saat Presiden Zuma berbicara.

Zuma memang banyak memuji Megawati. Menurut Zuma, keluarga Bung Karno banyak memberi pengaruh pada pemimpin-pemimpin Afrika Selatan untuk mem-perjuangkan kemerdekaan

negara itu dari penjajahan. Hubungan baik itu kembali berlanjut saat Megawati menjadi presiden dan Mandela adalah presiden di Afrika Selatan.

Dika takan , banyak pemimpin Afrika Selatan sebelum dirinya yang sela-lu berkunjung ke kediaman Megawati saat datang ke Indonesia.

“Jadi hubungan kami ini sudah berlangsung panjang, sejak jaman perjuangan sampai merdeka,” kata Zuma.

Apalagi saat ini, lanjut Zuma, Megawati adalah ketua umum partai yang besar dan berkuasa di Indonesia. Afrika Selatan sendiri terus berjuang untuk modernisasi partai politik

di sana. “Sebab tanpa partai politik, takkan ada peme-rintahan,” imbuhnya.

Dia menegaskan komit-m e n u n t u k b e r s a m a Indonesia memperkuat hubungan yang lebih baik. Apalagi, dia datang ke Indonesia juga terkait dengan Konferensi Indian Ocean Rim Association (IORA), organisasi regional di wila-yah Samuder Hindia . Di tahun-tahun belakangan ini, Indonesia dan Afrika S e l a t a n a k a n s e c a r a bergant ian memimpin IORA.

“Kami bahagia dengan diskusi ini. Kami mendapat banyak inspirasi untuk dibawa pulang,” kata Zuma. [MJS/H-12]

[ J A K A RTA ] K o m i s i Pemilihan Umum (KPU) DKI harus segera membenahi berbagai persoalan yang mencuat dalam pelaksanaan putaran pertama pemungutan suara. Pembenahan ini harus segera dilakukan mengingat pelaksanaan putaran kedua terhitung hanya tinggal menyisakan sekitar 40 hari lagi. Salah satu persoalan yang harus segera dibenahi yakni mengenai netralitas penyelenggara Pemilu. Padahal, prinsip utama penye-lenggara pemilu yang tidak dapat ditawar adalah netrali-tas. Isu ketidaknetralan ini semakin santer saat pelaksa-naan Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI putaran kedua di Hotel Borobudur, Sabtu (4/3) lalu. Saat itu, pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat walk out lantaran rapat pleno dinilai molor dari jadwal yang ditetapkan.

P r e s i d i u m K o m i t e Independen Pemantau Pemilu

(KIPP) Jojo Rohi mengatakan, pasangan Basuki-Djarot dapat melaporkan ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) atau mengadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) jika merasa adanya ketidaknetralan KPU DKI. Selain itu, untuk men-cegah kembali mencuatnya isu ketidaknetralan ini di putaran kedua, Jojo meminta Bawaslu melakukan penga-wasan yang lebih baik terha-dap KPU DKI. Dikatakan, KPU RI juga dapat melakukan supervisi yang ketat terhadap KPU DKI. Bila diperlukan, KPU RI dapat mengklarifi-kasi kepada KPU DKI.

“Bila memamg ditemukan kecenderungan tidak netral, KPU Pusat dapat mengelu-arkan teguran kepada Ketua KPU DKI,” kata Jojo kepada SP, Rabu (8/3).

Menghadapi putaran kedua ini, KPU DKI mene-tapkan masa kampanye. Konsekuensi dari penetapan ini, pasangan Basuki-Djarot yang merupakan petahana harus cuti. Namun, di sisi

lain, masa kampanye putaran pertama yang lalu tidak dapat dimanfaatkan secara maksi-mal oleh pasangan Basuki-Djarot karena kerap dihadang pihak tertentu di sejumlah lokasi.

Jojo mengingatkan, 'gang-guan' serupa akan terus ada jika KPU menetapkan kam-panye tatap muka. Untuk itu, Jojo meminta KPU agar lebih peka terhadap perkembangan situasi di lapangan untuk menciptakan pertarungan yang sehat bagi kedua pasangan calon. Salah satu hal yang bisa ditempuh dengan mene-

tapkan kampanye putaran kedua cukup dengan dialog publik atau debat yang difa-silitasi oleh KPU.

“Karena kemungkinan potensi diganggu akan terus ada, tak ada jaminan tidak akan terjadi lagi, maka dapat disiasati dengan bentuk kam-panye yang tidak perlu turun ke lapangan. Cukup dengan dialog atau debat publik yang difasilitasi oleh KPU. Toh, kampanye putaran kedua hanya untuk penajaman visi misi dan program. Soal ben-tuk kampanye itu fleksibel. Bila KPU DKI peka terhadap perkembangan situasi di lapangan, mestinya KPU DKI dapat mengubah aturan ter-sebut. Hanya mengubah bentuk kampanye bukanlah perkara besar. Itu soal teknis saja yang bisa diubah. Tak ada UU di atasnya yang dilanggar,” paparnya.

Tak hanya isu netralitas penyelenggara Pemilu, per-soalan yang mencuat di putaran pertama juga menge-nai masih banyaknya warga yang tak dapat mengguna-

kannya hak pilihnya. Menurut Jojo, persoalan ini merupakan hal yang substantif karena menyangkut hak konstitusi-onal warga negara.

“Bila ini kembali terjadi, apalagi secara masif, maka legitimasi Pilkada akan han-cur. Dan gugatan terhadapnya akan memperpanjang prob-lematika pilkada kita,” ung-kapnya.

Untuk itu, Jojo meminta KPU dan Bawaslu agar sege-ra memperbaiki persoalan ini dalam menghadapi putaran kedua. Hal ini harus dilakukan, apalagi, Undang-undang mengamanatkan KPU mela-kukan updating dan perbaik-an data pemilih kembali pada putaran kedua. “KPU diama-natkan UU untuk melakukan updating dan perbaikan data pemilih kembali pada putar-an kedua,” katanya.

Hak PilihSementara itu, Dewan

Pengawas Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Afifuddin mengatakan, per-soalan DPT ini merupakan

persoalan serius yang harus segera dibenahi penyeleng-gara Pemilu.

Dikatakan, sekitar 200.000 warga Jakarta yang tidak terdata bisa jadi merupakan orang-orang yang baru terta-rik menggunakan hak pilihnya karena kontestasi yang ketat. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan pemahaman mengenai mekanisme agar tercatat dalam DPT.

"Bisa jadi orang-orang ini mulanya tidak tertarik milih, tapi karena kontestasi yang ketat, mereka emosional dan ingin memilih, tapi secara mekanisme tidak mau mengu-rus (agar dapat menggunakan hak pilih)," katanya.

Salah satu persoalan mengenai DPT yakni tidak tercatatnya warga yang ting-gal di rumah susun (rusun) atau apartemen. Menurut Afif, pihaknya telah lama mengi-dentifikasi persoalan ini. Penyelenggara Pemilu harus mendatangi setiap warga, termasuk yang tinggal di rusun dan apartemen agar dapat masuk dalam DPT. [F-5]

KPU Harus Jaga Netralitas Putaran Kedua

Presiden Afrika Selatan Undang Megawati

istimewa

Jojo Rohi

sP/Joanito De saoJoao

Mantan Presiden yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang de-ngan Presiden afrika selatan Jacob Zuma (kiri) dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (8/3). Dalam per-temuan yang juga dihadiri para pejabat tinggi afrika selatan itu dibahas pola hubungan antarnega-ra asia dan afrika serta kerja sama antarpartai politik.

Siap Buka-bukaan, Dua Tersangka Korupsi E-KTP Diadili[JAKARTA] Dua tersangka perkara korupsi e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun yakni Sugiharto selaku Direktur Pengelola I n f o r m a s i D i r j e n K e p e n d u d u k a n d a n Pencatatan Sipil Kemdagri (Dukcapil) dan Irman selaku Dirjen Dukcapi mulai di- adili.

P e n a s i h a t h u k u m Sugiharto dan Irman, Susilo Ari Wibowo menyatakan, kedua kliennya yang telah mengajukan diri menjadi pelaku yang bekerja sama (justice collaborator) siap untuk buka-bukaan dalam perkara yang menurut Ketua KPK Agus Rahardjo bisa menimbulkan guncangan politik.

“Semoga proses sidang lancar sehingga keduanya dapat mengungkap fakta apa adanya,” kata dia di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/3).

Dikatakan, hingga kini pihaknya tidak mengalami tekanan untuk menyatakan kebenaran dalam persidan-gan. Kalaupun ada tekanan pihaknya tidak segan untuk mengungkapkannya.

“Sepanjang ini tidak ada tekanan. Kami siap men-gungkapkan apa pun yang diketahui dan yang didengar. Kami tidak ada beban,” kata Susilo.

KPK hanya mampu menjerat Sugiharto dan Irman selaku penyelenggara negara untuk dimajukan ke

m u k a p e r s i d a n g a n . Sedangkan nama-nama besar khususnya anggota DPR periode 2009-2014 masih melenggang bebas. KPK lempar bola ke pengadilan untuk mengadakan penyeli-dikan baru ke pihak lain.

J u b i r K P K F e b r i Diansyah mengakui adanya keraguan dari publik ter- hadap kinerja KPK dalam mengungkap perkara korupsi e-KTP yang sejatinya telah ditangani sejak 3 tahun lalu. Apalagi terdapat nama-nama politisi besar yang terindikasi ikut bermain proyek yang diadakan pada era Mendagri Gamawan Fauzi ini.

“Kami akan menjawab keraguan dengan bekerja semaksimal mungkin ber-dasarkan kewenangan yang dimiliki KPK,” kata Febri.

Berkaitan dengan sidang yang bakal dipimpin oleh ketua majelis hakim Jhon Halasan Butarbutar, pihak

Pengadilan Negeri (PN) Jakpus membenarkan peny-iaran langsung oleh televisi tidak bisa dilaksanakan berdasarkan ketetapan Ketua PN.

Humas PN Jakpus Yohanes Priyana memban-tah ketika disinggung keputusan Ketua PN mela-rang penyiaran langsung akibat tekanan. Kebijakan tersebut telah diperbin-cangkan sejak penanganan perkara pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di PN Jakpus.

“Persidangan tetap ter-buka untuk umum, dapat dihadiri publik, wartawan, pengamat yang berkompe-ten bisa menghadiri,” ujarnya.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan yang datang ke pengadilan men-yayangkan kebijakan pen-gadilan yang melarang penayangan langsung. Namun dirinya tidak men-yatakan bakal menonton langsung sidang tersebut di kursi pengunjung.

Berdasarkan informasi, permainan korupsi e-KTP sudah dimulai dari tahap perencanaan karena mem-butuhkan dukungan fraksi-fraksi di DPR hingga eksekusi. Banyak politisi yang menerima aliran dana dalam angka yang fantastis berkaitan dari proyek terse-but, khususnya politisi yang duduk di Komisi II DPR periode 2009-2014. [E-11]

Sepanjang ini tidak ada tekanan. Kami siap

mengungkapkan apapun

yang diketahui dan yang didengar.

Kami tidak ada beban.