Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

8
MAKALAH Politik hukum Politik Hukum pada Pasal 28 UUD 1945 Dosen: Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S. Dibuat oleh: Dhika Bramantia Reguler II PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

Transcript of Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

Page 1: Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

MAKALAH Politik hukum

Politik Hukum pada Pasal 28 UUD 1945

Dosen: Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S.

Dibuat oleh:

Dhika Bramantia

Reguler II

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Page 2: Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru, dan bangkitnya orde reformasi tatanan kehidupan

kenegaraan Indonesia mengalami banyak perubahan, terutama berkait dengan Undang-

undang Dasarnya yaitu Undang-undang Dasar 1945. UUD 1945 ini telah diamandemen

sebanyak 4 (empat) kali (Amandemen pertama dalam SU MPR 1999, kedua dalam Sidang

Tahunan (ST) MPR 2000, ketiga dalam ST MPR 2001 dan keempat dalam ST MPR 2002).

latar belakang politik hukum hak asasi manusia di dalam Undang-Undang Dasar 1945

telah memenuhi prinsip konstitusionalisme. Hal ini bisa dilihat dari proses awal

penyusunan dalam BPUPKI, UUDS 1950, Konstitusi RIS, Sidang Istimewa MPR,

Undang-Undang Hak Asasi Manusia No 39 Tahun 1999 dan Amandemen kedua Undang-

Undang Dasar 1945 bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengacu pada prinsip

konstitusionalisme, sehingga penegakkan prinsip konstitusionalisme di Indonesia dapat

ditegakkan. 

Di Indonesia penghormatan atas hak-hak asasi manusia telah dijamin oleh Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945, sebagai pandangan hidup, falsafah dan dasar konstitusional

bagi Negara Kesatuan RI. Walaupun perwujudan secara materiil dan formil baru ada

setelah dikeluarkannya undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan Undang-

undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Undang-undang tersebut

dikeluarkan sebagai salah satu rangkaian rencana aksi nasional hak asasi manusia

berdasarkan Keputusan Presiden No. 129 tahun 1998.

Pembagian bidang dalam HAM dibagi menjadi 6 aspek, yaitu :

1. Hak Asasi Pribadi / Personal Right

Mencakup hak-hak pribadi seperti kebebasan bergerak, berpendapat, aktif dalam suatu

kegiatan, dan pemilihan agama.

2. Hak Asasi Politik / Political Right

Mencakup hak-hak di bidang politik seperti ikut serta dalam kegiatan pemerintahan, partai

politik, dan pemilu.

Page 3: Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

3. Hak Asasi Hukum / Legal Equality Right

Mencakup hak-hak di bidang hukum seperti mendapatkan perlakuan yang sama, menjadi

pegawai negeri sipil dan mendapatkan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomi / Property Rigths

Mencakup hak-hak di bidang ekonomi seperti mendapatkan pekerjaan yang layak,

kebebasan melakukan kegiatan jual beli dan memiliki sesuatu.

5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

Mencakup hak-hak peradilan seperti mendapat pembelaan dalam persidangan atau

pengadilan, serta persamaan perlakuan dalam penahanan.

6. Hak Asasi Sosial Budaya / Social Culture Right

Mencakup hak-hak di bidang sosial budaya seperti mendapatkan pengajaran, memilih dan

menentukan pendidikan, serta pengembangan budaya.

Meskipun di dalam UUD 1945 tidak banyak dicantumkan pasal-pasal tentang HAM,

namun kekuarangan-kekurangan tersebut telah dipenuhi dengan lahirnya sejumlah

Undang-undang antara lain UU No. 14 Tahun 1970 dan UU No. 8 Tahun 1981 yang

banyak mencantumkan ketentuan tentang HAM. UU No. 14 Tahun 1970 memuat 8 pasal

tentang HAM, sedangkan UU No. 8 Tahun 1981 memuat 40 pasal. Lagipula di dalam

Pembukaan UUD 45 didapati suatu pernyataan yang mencerminkan tekad bangsa

Indonesia untuk menegakkan HAM yang berbunyi, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan

itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus

dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".

Sebelum amandeman Undang-undang Dasar 1945 pernyataan secara eksplisit perlindungan

HAM hanya termuat di dalam Pasal 17, 28, dan Pasal 29 UUD 1945. Tiga pasal tersebut

berisi kemerdekaan berserikat dan berkumpul, kemerdekaan berfikir, hak bekerja dan

hidup, dan kemerdekaan agama.

Timbul pertanyaan bagaimana dapat menegakkan HAM kalau di dalam konstitusinya tidak

diatur secara lengkap ? Memang di dalam UUD 1945 ketentuan-ketentuan yang mengatur

tentang HAM relatif terbatas tetapi hal ini tidak akan menghambat penegakan HAM karena

sudah diperlengkapi dengan Undang-undang lain, seperti UU Pokok Kekuasaan

Page 4: Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

Kehakiman, UU Hukum Acara Pidana (KUHAP), UU Hak Asasi Manusia, UU Pengadilan

HAM dan peraturan perundangan lainnya.1

Sekalipun demikian, telah diusulkan juga untuk membuka kesempatan memasukkan pasal-

pasal HAM ke dalam Konstitusi UUD 1945 melalui amandemen. Upaya amandemen

terhadap UUD 1945 ini telah melalui 2 tahapan usulan. Usulan draft amandemen Undang-

undang Dasar 1945 yang kedua tanggal 18 Agustus 2000 telah menambahkan satu bab

khusus yaitu Bab X-A tentang Hak Asasi Manusia mulai pasal 28 A sampai dengan 28 J.

Sebagian besar isi perubahan tersebut mengatur mengani hak-hak sipil dan politik, hak-hak

ekonomi, sosial dan budaya. Adapun Hak Asasi Manusia yang ditetapkan dalam Bab X A

Undang-undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut :

*  Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal 28 A)

    *  Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang

syah (Pasal 28 B ayat 1)

    *  Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28 B ayat 2)

    *  Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar (Pasal 28 C ayat

1)

    *  Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan

dan teknologi, seni, dan budaya (Pasal 28 C ayat 1)

    *  Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif (Pasal 28

C ayat 2)

    *  Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan

perlakuan yang sama di depan hukum (Pasal 28 D ayat 1)

    *  Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam

hubungan kerja (Pasal 28 D ayat 3)

    *  Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (Pasal 28 D ayat

3)

    *  Hak atas status kewarganegaraan (Pasal 28 D ayat 4)

1 Fauzi Bowo, PENGERTIAN-PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA, 2007. Sumber: http://www.fauzibowo.com/; diakses 16 Januari 2011.

Page 5: Politik Hukum dalam Pasal 28 UUD 1945 tentang Hak Asasi Manusia

    *  Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya (Pasal 28 E

ayat 1)

    *  Hak memilih pekerjaan (Pasal 28 E ayat 1)

    *  Hak memilih kewarganegaraan (Pasal 28 E ayat 1)

    *  Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak

untuk kembali (Pasal 28 E ayat 1)

    *  Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai

hati nuraninya (Pasal 28 E ayat 2)

    *  Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (Pasal 28 E

ayat 3)

    *  Hak untuk berkomunikasi dan memeperoleh informasi (Pasal 28 F)

    *  Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda

(Pasal 28 G ayat 1)

    *  Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau

tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi manusia (Pasal 28 G ayat 1)

    *  Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang merendahkan derajat

martabat manusia (Pasal 28 G ayat 2)

    *  Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat (Pasal 28 H ayat 1)

    *  Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 H ayat 1)

    *  Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaan dan

keadilan (Pasal 28 H ayat 2)

    *  Hak atas jaminan sosial (Pasal 28 H ayat 3)

    *  Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun

(Pasal 28 H ayat 4)

    *  Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif) (Pasal 28 I

ayat 1)

    *  Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan berhak mendapat

perlindungan dari perlakuan diskriminatif tersebut (Pasal 28 I ayat 2)

    *  Hak atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional (Pasal 28 I ayat 3)